Top Banner
1 STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH DESA BUSUNG KECAMATAN SERI KUALA LOBAM KABUPATEN BINTAN COMMUNITY STRUCTURE OF SEAGRASS IN WATERS GORAH BEACH SERI KOALA LOBAM DISTRICT BINTAN Dwi Ari Putra (1), ItaKarlina (2) ,RisandiDwirama Putra (3) JurusanIlmuKelautan, FakultasIlmuKelautandanPerikanan, UniversitasMaritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29125 Email :[email protected] ABSTRAK Penelitian ini di lakukan di Pantai Gorah Desa Busung Kecamatan Sri Koala Lobam Kabupaten Bintan Kepulauan Riau dilaksanakan pada bulan Juni Agustus 2016, Bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas lamun, pengambialan sample lamun dilakukan dengan mengunakan transek plot dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm yang terdiri dari 33 titik plot. Pada penelitian ditemukan 5 jenis Lamun Thalassiahemprichii, Holophilaovalis, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, dan Syringodium iseotifolium, tutupan lamun di pantai Gorah adalah sebesar 10.80 pada Thalassia hemprichii, kerapatan tertinggi yang ditemukan adalah Thalassia hemprichii sebesar 33.94 individu/ tegakan m 2 .dan nilai INP lamun di perairan Pantai Gorah yang terbesar didapat oleh jenis Thalassia hemprichii hal ini menunjukan bahwa jenis Thalassia Hemprichii mempunyai peran penting pada komunitas padang lamun di perairan Pantai Gorah dengan nilai INP sebesar 85.76%, Keanekaragaman jenis lamun di perairan Pantai Gorah masuk kedalam kategoris edang , sedangkan indeks dominansi lamun di perairan Pantai Gorah masuk dalam kategori rendah, dan Sebaran lamun di perairan Pantai Gorah mengelompok. Kata Kunci :Lamun, Struktur Komunitas, Keanekaragaman, Pantai Gorah
18

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

Mar 06, 2019

Download

Documents

HoàngMinh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

1

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH

DESA BUSUNG KECAMATAN SERI KUALA LOBAM KABUPATEN

BINTAN

COMMUNITY STRUCTURE OF SEAGRASS IN WATERS GORAH

BEACH SERI KOALA LOBAM DISTRICT BINTAN

Dwi Ari Putra (1),

ItaKarlina(2)

,RisandiDwirama Putra(3)

JurusanIlmuKelautan, FakultasIlmuKelautandanPerikanan,

UniversitasMaritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29125

Email :[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini di lakukan di Pantai Gorah Desa Busung Kecamatan Sri Koala Lobam

Kabupaten Bintan Kepulauan Riau dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2016, Bertujuan

untuk mengetahui struktur komunitas lamun, pengambialan sample lamun dilakukan dengan

mengunakan transek plot dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm yang terdiri dari 33 titik plot. Pada

penelitian ditemukan 5 jenis Lamun Thalassiahemprichii, Holophilaovalis, Cymodocea

rotundata, Enhalus acoroides, dan Syringodium iseotifolium, tutupan lamun di pantai Gorah

adalah sebesar 10.80 pada Thalassia hemprichii, kerapatan tertinggi yang ditemukan adalah

Thalassia hemprichii sebesar 33.94 individu/ tegakan m2

.dan nilai INP lamun di perairan

Pantai Gorah yang terbesar didapat oleh jenis Thalassia hemprichii hal ini menunjukan

bahwa jenis Thalassia Hemprichii mempunyai peran penting pada komunitas padang lamun

di perairan Pantai Gorah dengan nilai INP sebesar 85.76%, Keanekaragaman jenis lamun di

perairan Pantai Gorah masuk kedalam kategoris edang , sedangkan indeks dominansi lamun

di perairan Pantai Gorah masuk dalam kategori rendah, dan Sebaran lamun di perairan Pantai

Gorah mengelompok.

Kata Kunci :Lamun, Struktur Komunitas, Keanekaragaman, Pantai Gorah

Page 2: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

2

ABSTRACT

The research was done at Gorah Beach Village District of Sri Koala Lobam Busung

Bintan Riau Islands regency implemented in June - August 2016, aims to determine the

community structure of seagrass, seagrass pengambialan sample transects conducted by using

a plot with a size of 0.5 cm x 0.5 cm comprising 33 plot point. In the study found five types

of Seagrass Thalassiahemprichii, Holophilaovalis, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides,

and Syringodium iseotifolium, cover seagrass on the beach Gorah is at 10.80 on Thalassia

hemprichii, the highest density found is Thalassia hemprichii amounted to 33.94 individual /

m2 stand .and IVI seagrass in the Coastal waters Gorah the largest obtained by the type of

Thalassia hemprichii this shows that the type of Thalassia hemprichii have an important role

in the community of seagrass in Coastal waters Gorah with IVI of 85.76%, Diversity seagrass

species in waters of the Turkish Gorah get into categorical edang, while the index seagrass

dominance in Turkish waters Gorah in the category of low, and the distribution of seagrass in

Turkish waters Gorah clumped.

Keywords: Seagrass, Community structure, Diversity, Coastal Gurah

Page 3: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

3

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki panjang garis

pantai kurang lebih 81.000 km, dimana di

dalamnya terdapat potensi sumberdaya

wilayah pesisir dan laut yang sangat besar,

di antaranya sumberdaya lamun (seagrass)

yang dikenal dengan istilah lamun dan

alang-alang laut. Lamun adalah tumbuhan

berbunga (angiospermae) yang tumbuh

dan berkembang dengan baik dilingkungan

laut dangkal, yang dapat membentuk

kelompok – kelompok kecil dari beberapa

tegakan tunas sampai berupa hamparan

lamun yang sangat luas.

Pantai Gorah merupakan wilayah

pantai yang terletak di sebelah utara Desa

Busung yang memiliki sebaran vegetasi

lamun disepanjang pesisir pantainya.

Kawasan perairan tersebut dimanfaatkan

oleh masyarakat setempat untuk kegiatan

tempat mencari ikan, udang, kerang-

kerangan, serta siput-siput laut seperti

gonggong yang dipanen langsung dari area

padang lamun untuk dikonsumsi dan

dijual, serta saat sekarang ini juga sedang

berlangsung aktikivatas pembangunan

Bandara pada kawasan tersebut.

Penelitian ini bertujuan

mendapatkan untuk mengetahui struktur

komunitas lamun diperairan Pantai Gorah

Desa Busung Kecamatan Sri Koala Lobam

Kabupaten Bintan Kepulauan Riau.

Manfaat dari penelitian yaitu untuk

memberikan data deskriptif mengenai

struktur komunitas lamun di Pantai Gorah

Desa Busung. Selain itu hasil dari

penelitian ini dapat dijadikan sebagai

media informasi untuk pihak terkait

mengenai kondisi ekosistem padang

lamun, serta keanekaragaman lamun dalam

upaya pengelolaan ekosistem lamun

tersebut secara terpadu dan berkelanjutan.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Juni – Agustus 2016 yang meliputi

survei lokasi, studi literatur, pembuatan

proposal, pengambilan data, pengolahan

dan analisisdata, serta laporan penelitian.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

Page 4: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

4

Metode Penelitian

Penentuan Stasiun Penelitian

Stasiun penelitian ditentukan dengan

menggunakan metode acak (random

sampling), Dengan menggunakan software

sampling random didapatkan 33 titik

koordinat pengamatan lamun yang tersebar

diwilayah Pantai Gorah Desa Bususng.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah metode survey

yang terbagi atas dua yakni data primer

dan data sekunder.

Prosedur Kerja

Pengamatan Padang Lamun

Pengamatan Lamun dilakukan

dengan menggunakan petak contoh

(Transek plot). Petak contoh (Transek

Plot) Petak contoh (Transek Plot) yang

digunakan sesuai dengan petak contoh

pada KEP. MEN. LH. No 200 tahun 2004

yaitu petak contoh dengan ukuran 50 cm x

50 cm.

Identifikasi jenis lamun

Sampel lamun yang terdapat di

lokasi praktik lapang diambil dengan

menggunakan tangan hingga akarnya

(rhizoma) dan diidentifikasi jenisnya.

Untuk identifikasi jenis lamun dilakukan

dengan acuan inventarisasi jenis lamun di

Indonesia (Azkab, 1999) dan sea grass

watch monitoring guidelines (mc. Kenzi,

2003). Untuk jenis lamun yang tidak

diketahui jenisnya dilakukan identifikasi

lebih lanjut di Laboratorium Ilmu Kelautan

dan Perikanan Universitas Maritim Raja

Ali Haji.

Pengolahan data lamun

Untuk menghitung Frekuensi,

penutupan, indeks nilai penting,

keanekaragaman, keseragaman,

Dominansi, dan pola Penyebaran lamun

dapat di hitung dengan cara sebagai

berikut :

Kerapatan Jenis Lamun

Kerapatan jenis adalah jumlah

individu (tegakan) per satuan luas.

Kerapatan masing-masing jenis pada

setiap stasiun dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Odum, (1971) dalam Nur, (2011).

Di = ni / A

Di mana : Di = Kerapatan jenis

(tegakan/1m2)

ni = Jumlah individu (tegakan) ke –i

dalam transek kuadrat

A = Luas transek kuadrat (1 m2)

Kerapatan Relatif (RDi)

Kerapatan relatif adalah

perbandingan antara jumlah individu jenis

Page 5: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

5

dan jumlah total individu seluruh jenis

Odum, (1971) dalam Nur, (2011).

100xn

niRDi

Di mana : RDi = Kerapatan relatif

ni = Jumlah total

tegakan species i (tegakan)

∑n = Jumlah total

individu seluruh jenis

Frekuensi Jenis

Frekuensi jenis adalah peluang

suatu jenis ditemukan dalam titik contoh

yang diamati. Frekuensi jenis dihitung

dengan rumus Odum, (1971) dalam Nur,

(2011).

P

PiF

Di mana : Fi = Frekuensi

Jenis

Pi = Jumlah

petak contoh dimana

ditemukan species i

∑p = Jumlah total

petak contoh yang diamati

Frekuensi Relatif (RFi)

Frekuensi Relatif adalah

perbandingan antara frekuensi species (Fi)

dengan jumlah frekuensi semua jenis (∑Fi)

Odum, (1971) dalam Nur, (2011).

100xF

FiRFi

Di mana : RFi = Frekuensi

Relatif

Fi = Frekuensi

species i

∑Fi = Jumlah

frekuensi semua jenis

Penutupan (P), yaitu luas total area

yang tertutupi oleh jenis lamun. Penutupan

Relatif (PR), yaitu perbandingan antara

penutupan individu jeniske I (ni) dengan

jumlah total penutupan seluruh jenis (n)

(Brower dan Zar, 1989 dalam Afrina

2014).. Penentuan kelas penutupan lamun

dapat di lihat pada gambar 5.

Gambar 5. penentuan persentase

penutupan lamun (mc kenzie. 2003)

Page 6: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

6

Setelah didapat nilai persentase

penutupan perjenis nilai penutupan dan

penutupan relatif dapat dihitung dengan

menggunakan rumus (Brower dan Zar, 1989

dalam Afrina 2014) sebagai berikut :

penutupan (P),

Penutupan relatif (PR)

Indeks Nilai Penting (INP)

Indeks nilai Penting (INP),

digunakan untuk menghitung dan

menduga keseluruhan dari peranan jenis

lamun di dalam satu komunitas. Semakin

tinggi nilai INP suatu jenis relatif terhadap

jenis lainnya, semakin tinggi peranan jenis

pada komunitas tersebut Ferianita, (2007)

dalam Nur, (2011) Rumus yang digunakan

untuk menghitung INP adalah :

INP = FR + RC + RD

Dimana : INP = Indeks nilai penting

RC = Penutupan relatif

FR = Frekuensi relatif

RD = Kerapatan relative

Indeks Keanekaragaman, Keseragaman

dan Dominasi

Keanekaragaman, keseragaman

dan dominasi lamun ditentukan dari besar

nilai indeks yang ada. Indeks

keanekaragaman menggunakan rumus dari

Shannon–Wenner Odum,(1971) dalam

Fachrul,(2007).

Dengan :

H’ = indeks keanekaragaman

ni =jumlah individu jenis ke i

N = jumlah individu total

Pi = proporsi frekwensi jenis ke I terhadap

jumlah total

Dengan nilai H’ : 0 < H’ < 1 =

Keanekaragaman rendah

1 ≤ H’ ≤ 3 =

Keanekaragamn sedang

H’ > 3 =

Keanekaragaman tinggi

Nilai indeks keanekaragaman akan

naik seiring dengan kenaikan jumlah jenis

dalam komunitas.

Indeks keseragaman Odum,(1971) dalam

Fachrul,(2007).

Dengan:

E = jumlah keseragaman

S = jumlah taksa/jenis

Indeks ini menunjukan pola

sebaran biota yaitu merata atau tidak. Nilai

Page 7: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

7

indeks kemerataan berkisar antara 0 -1

dengan katagori sebagai berikut:

E < 0,4 = keseragaman kecil

0,4 ≤ E <0,6 = keseragaman

sedang

E ≥ 0,6 = keseragaman

besar

Indeks dominasi dihitung dengan rumus

Simpson (1949) dalam Fachrul, (2007).

Dengan:

D = indeks dominasi Simpson

Pi = proporsi jumlah ke I terhadap jumlah

total.

Sebaran

Pola sebaran lamun dapat dihitung

dengan rumus indeks Morisita Brower

et,al,. (1990) dalam Fauziyah, (2004).

Id = Indeks dispersi Morasita

n = Jumlah plot pengambilan

contoh

N = Jumlah individu total dalam plot

Xi² = Jumlah kuadrat individu plot

ke-

PengukuranParameter

Lingkungan

Parameter Satuan Alat/ Analisis Keterangan

Suhu

Salinitas

Kecerahan

Arus

Ph

Substrat

°C

M

Cm / dtk

-

Termometer

Refraktrometr

Secchi disk

Stopwach

pH meter

Penggaris/visual

Data Skunder

Data Skunder

Data Skunder

Data Skunder

Data Skunder

Data Primer

Pengolahan dan Analisa Data

Kerapatan Jenis Lamun

Kerapatan jenis adalah jumlah

individu (tegakan) per satuan luas.

Kerapatan masing-masing jenis pada

setiap stasiun dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Odum, (1971) dalam Nur, (2011).

Di = ni / A

Di mana : Di = Kerapatan jenis

(tegakan/1m2)

ni = Jumlah individu (tegakan) ke –i

dalam transek kuadrat

A = Luas transek kuadrat (1 m2)

Kerapatan Relatif (RDi)

Kerapatan relatif adalah

perbandingan antara jumlah individu jenis

dan jumlah total individu seluruh jenis

Odum, (1971) dalam Nur, (2011).

100xn

niRDi

Di mana : RDi = Kerapatan relatif

ni = Jumlah total

tegakan species i (tegakan)

Page 8: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

8

∑n = Jumlah total

individu seluruh jenis

Frekuensi Jenis

Frekuensi jenis adalah peluang

suatu jenis ditemukan dalam titik contoh

yang diamati. Frekuensi jenis dihitung

dengan rumus Odum, (1971) dalam Nur,

(2011).

P

PiF

Di mana : Fi = Frekuensi

Jenis

Pi = Jumlah

petak contoh dimana

ditemukan species i

∑p = Jumlah total

petak contoh yang diamati

Frekuensi Relatif (RFi)

Frekuensi Relatif adalah

perbandingan antara frekuensi species (Fi)

dengan jumlah frekuensi semua jenis (∑Fi)

Odum, (1971) dalam Nur, (2011).

100xF

FiRFi

Di mana : RFi = Frekuensi

Relatif

Fi = Frekuensi

species i

∑Fi = Jumlah

frekuensi semua jenis

Penutupan (Ci)

Adalah luas area yang tertutupi

oleh jenis- i. Penutupan jenis dihitung

dengan menggunakan rumus Odum,

(1971) dalam Nur, (2011).

Ci = ai/ A

Di mana : Ci = Luas area

yang tertutupi

ai = Luas total

penutupan species i

A = Luas total

pengambilan sampel

Penutupan Relatif (RCi)

Adalah perbandingan antara

penutupan individu jenis ke-i dengan

jumlah total penutupan seluruh jenis.

Penutupan relatif jenis dihitung dengan

menggunakan rumus Odum, (1971) dalam

Nur, (2011).

%100xCi

CiRCi

Dimana : Ci = Luas area

penutupan jenis

C = Luas total area

penutupan untuk seluruh jenis

RCi = Penutupan relatif

jenis

Indeks Nilai Penting (INP)

Indeks nilai Penting (INP),

digunakan untuk menghitung dan

menduga keseluruhan dari peranan jenis

lamun di dalam satu komunitas. Semakin

Page 9: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

9

tinggi nilai INP suatu jenis relatif terhadap

jenis lainnya, semakin tinggi peranan jenis

pada komunitas tersebut Ferianita, (2007)

dalam Nur, (2011) Rumus yang digunakan

untuk menghitung INP adalah :

INP = FR + RC + RD

Dimana : INP = Indeks nilai penting

RC = Penutupan relatif

FR = Frekuensi relatif

RD = Kerapatan relative

Indeks Keanekaragaman, Keseragaman

dan Dominasi

Keanekaragaman, keseragaman

dan dominasi lamun ditentukan dari besar

nilai indeks yang ada. Indeks

keanekaragaman menggunakan rumus dari

Shannon–Wenner Odum,(1971) dalam

Fachrul,(2007).

Dengan :

H’ = indeks keanekaragaman

ni =jumlah individu jenis ke i

N = jumlah individu total

Pi = proporsi frekwensi jenis ke I terhadap

jumlah total

Dengan nilai H’ : 0 < H’ < 1 =

Keanekaragaman rendah

1 ≤ H’ ≤ 3 =

Keanekaragamn sedang

H’ > 3 =

Keanekaragaman tinggi

Nilai indeks keanekaragaman akan

naik seiring dengan kenaikan jumlah jenis

dalam komunitas.

Indeks keseragaman Odum,(1971) dalam

Fachrul,(2007).

Dengan:

E = jumlah keseragaman

S = jumlah taksa/jenis

Indeks ini menunjukan pola

sebaran biota yaitu merata atau tidak. Nilai

indeks kemerataan berkisar antara 0 -1

dengan katagori sebagai berikut:

E < 0,4 = keseragaman kecil

0,4 ≤ E <0,6 = keseragaman

sedang

E ≥ 0,6 = keseragaman

besar

Indeks dominasi dihitung dengan rumus

Simpson (1949) dalam Fachrul, (2007).

Dengan:

D = indeks dominasi Simpson

Pi = proporsi jumlah ke I terhadap jumlah

total.

Page 10: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

10

Sebaran

Pola sebaran lamun dapat dihitung

dengan rumus indeks Morisita Brower

et,al,. (1990) dalam Fauziyah, (2004).

Id = Indeks dispersi Morasita

n = Jumlah plot pengambilan

contoh

N = Jumlah individu total dalam plot

Xi² = Jumlah kuadrat individu plot ke-

i

Sebaran individu lamun mengikuti kreteria

sebagai berikut:

Ip < 0 : seragam

Ip = 0 : acak

Ip > 0 : mengelompok

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang didapat

untuk suhu perairan di Pulau Duyung

berkisar 30,52°C – 31,35°C. Dari data

tersebut dapat digambarkan kisaran suhu

pada tiap stasiun tidak jauh berbeda.

Kisaran suhu yang didapat merupakan

kisaran normal untuk daerah tropis. namun

masih dalam kisaran suhu untuk

pertumbuhan.

Kecerahan perairan Pulau Duyung

saat di lakukan pengukuran adalah 6,17

meter – 6,52 Kondisi dengan tingkat

kecerahan seperti ini sangat baik bagi

pertumbuhan lamun karena mempengaruhi

penetrasi cahaya yang masuk keperairan.

Lamun membutuhkan rata – rata radiasi

cahaya 11 % untuk dapat tumbuh

(Hemingga dan Duarte, 2000). dari hasil

pengukuran tersebut, bahwa perairan Pulau

Duyung penyinaran matahari masih terjadi

sampai pada kedalaman tertentu.

Kecepatan arus di perairan Pulau

Duyung dari hasil pengukuran didapat

berkisar antara 0,07 – 0,08 cm/dtk (Tabel

8). Arus yang didapat relatif tenang. arus

yang tenang disebabkan oleh karang,

lamun dan kedangkalan perairan serta

faktor musim.

hasil rata – rata pengukuran derajat

keasaman (pH) nilai yang didapat pada

setiap stasiun terlihat tidak terlalu

bervariasi. Tingkat keasaman yang

diperoleh 8,12 – 8,19 dan merupakan

kisaran yang masih normal untuk

mendukung kehidupan organisme dan

pertumbuhan lamun. Hal ini dikuatkan

oleh Hawkess (1975) dalam Santoso

(1988) bahwa derajat keasaman yang baik

dalam mendukung pertumbuhan lamun

adalah berkisar 5,6 – 8,3.

Substrat

Perairan Pulau Duyung ke tiga

stasiun didominasi oleh Pasir kasar.

Stasiun 1 didominasi oleh subtrat pasir dan

kerikil sebesar 64, 8 %, Stasiun 2 juga

Page 11: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

11

didominasi oleh pasir dan kerikil sebesar

64,7 % dan stasiun 3 sebesar 64,1 %

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa perairan pulau Duyung didominasi

oleh pasir dan kerikil. Menurut Dahuri

(2001),

Jenis Lamun

Lamun yang ditemukan di Perairan

Pulau Duyung 5 jenis.

Jenis Jumlah

Thalassia hemprichii 280

Holophila ovalis 246

Cymodocea rotundata 177

Enhalus acoroides 124

Syringodium iseotifolium 67

Jumlah 894

Sumber: Data Primer

Spesies lamun yang ditemukan

yaitu; Thalassia hemprichii, Holophila

ovalis, Cymodocea rotundata, Enhalus

acoroides, dan Syringodium iseotifolium.

Jenis lamun tertinggi yang ditemukan di

perairan Pantai Gorah adalah jenis

Thalassia hemprichii dengan jumlah 280

individu. Jenis Thalasssia hemprichii

memiliki jumlah yang terbesar karena jenis

ini tersebar di perairan Pantai Gorah dan

tumbuh dari pantai hingga batas akhir

lamun ditemukan.

Syringodium iseotifolium merupakan jenis

lamun yang hidup dikedalaman 40 meter,

serta sangat bergantung pada cahaya

matahari yang masuk keperairan.

Kerapatan jenis

Kerapatan jenis lamun di pengaruhi

oleh factor-faktor tempat tumbuh lamun

tersebut seperti kedalaman ,kecerahan, tipe

subtract , kerapatan jenis lamun akan

semakin tinggi bila kondisi lingkungannya

dalam keadaan baik, dari hasil yang

didapatkan di pantai Gorah jenis lamun

tertinggi adalah Thalassia hemprichii

sebesar 33.94 individu/ tegakan m2 ,jenis

lamun ini memiliki karakteristik hidup

didaerah perairan dangkal dan terbuka

serta bersubtrat dasar pasir berlumpur dan

pasir kasar. Kerapatan terendah adalah

jenis Syringodium iseotifolium , jenis

laamu ini dapat hidup di kedalaman

sampai 40 meter.

Frekuensi Jenis

Frekuensi jenis merupakan peluang

ditemukanya suatu jenis tertentu di dalam

plot pengamatan yang di amati sehinnga

dapat menggambarkan sebaran lamun yang

di temui. Nilai frekuensi terbesar adalah

jenis Thalassia hemprichii dengan nilai

1.00 yang berarti jenis Thalassia

hemprichii di temukan di stiap plot

pengamatan, kemudian jenis Syringodium

iseotifolium merupakan jenis dengan nilai

frekuensi terendah dengan nilai 0.79. Jenis

Page 12: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

12

Thalassia hemprichi memiliki nilai yang

tinggi di sebabkan karena jenis Thalassia

hemprichi mampu hidup pada berbagai

macam tipe subtrat dari pecahan karang,

substrat lunak hingga lumpur cair.

Frekuensi relatif adalah peluang di

temukanya jenis tertentu yang berbanding

dengan jumlah frekuensi semua jenis.

Besar kecilnya nilai Frekuensi relatif

berbanding sama dengan nilai frekuensi

yang didapat. Jenis Thalassia hemprichii

memiliki nilai frekuensi relative terbesar,

yaitu sebesar 21.71%, dan jenis

Syringodium iseotifolium memiliki nilai

frekuensi relatif sebesar 17.11%. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahawa jenis

Thalassia hemprichii memiliki nilai

frekuensi relatif tertinggi sedangkan jenis

Syringodium iseotifolium memiki nilai

frekuensi relatif yang terendah.

Persentase penutupan

Persentase penutupan merupakan

luas suatu perairan yang tertutupi oleh

jenis lamun. Pengamatan penutupan jenis

lamun di lakukan dengan melihat helaian

daun dan di bandingkan persentasenya

pada panduan persentase penutupan Mc.

kenzie. Dari hasil analisis penutupan

lamun dengan metode Mc. kenzie di

dapatlah hasil persentase penutupan lamun

di perairan Pantai Gorah, jenis Thalassia

hemprichii merupakan jenis dengan nilai

penutupan tertinggi yaitu sebesar 10.80,

sedangkan jenis Syringodium iseotifolium

merupakan jenis lamun dengan nilai

penutupan terendah dengan nilai 2.42

dengan total keseluruhan penutupan lamun

di perairan Pantai Gorah sebesar 33.

Menurut kep.Men LH no. 200 tahun 2004,

status penutupan padang lamun perairan

Pantai Gorah masuk dalam kategori

kurang kaya/kurang sehat karena berkisar

antara 30-59.9% Hal ini di duga karena

kekeruhan yang tinggi dan tipe substrat

dasar yang berlumpur yang menyebabkan

lamun tertutupi oleh lumpur atau butiran

pasir halus dan rusaknya daun lamun yang

di duga karena terkena cahaya matahari

pada saat surut dan aktifitas masyarakat

yang mencari kerang – kerangan konsumsi

yang secara tidak langsung mempengaruhi

penutupan padang lamun di perairan

Pantai Gorah dan akan mengancam

kelangsungan hidup padang lamun.

Penutupan relatif adalah peluang di

temukanya jenis tertentu yang berbanding

dengan jumlah frekuensi semua jenis.

Penutupan relatif dapat di lihat dengan

persentase jenis yang di dapat. Thalassia

hemprichii merupan jenis dengan nilai

penutupan relatif tertinggi yaitu sebesar

32.73%, sedangkan jenis Syringodium

iseotifolium memiliki nilai penutupan

relatif teredah dengan nilai penutupan

relatif sebesar 7.33%.

Page 13: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

13

Indeks Nilai penting

Indeks nilai penting merupakan

gambaran mengenai pengaruh atau peran

suatu jenis spesies terhadap suatu

komunitas padang lamun. Semakin tinggi

nilai INP suatu jenis maka semakin tinggi

peranan dan pengaruhnya spesies tersebut

pada komunitasnya.

Dari hasil perhitungan yang

dilakukan nilai INP lamun di perairan

Pantai Gorah yang terbesar didapat oleh

jenis Thalassia hemprichii hal ini

menunjukan bahwa jenis Thalassia

Hemprichii mempunyai peran penting

pada komunitas padang lamun di perairan

Pantai Gorah dengan nilai INP sebesar

85.76%, dan jenis Syringodium

iseotifolium merupakan jenis dengan nilai

INP terendah dengan nilai INP 31.93% hal

ini menunjukan bahwa jenis Syringodium

iseotifolium memiliki peran yang kecil

terhadap srtuktur komunitas lamun di

perairan Pantai Gorah.

Indeks Ekologi Lamun

Indeks Keanekaragaman

Indeks keanekaragaman digunakan

untuk mengetahui kelimpahan komunitas

lamun bedasarkan jumlah jenis spesies dan

jumlah tegakan dari stiap spesies pada

suatu wilayah, keanekaragamaman

mencakup dua hal penting yaitu jumlah

spesies dan jumlah individu tiap spesies

pada suatu wilayah, semakin banyak

jumlah jenis spesies maka semakin

beragam komunitasnya.

Dari hasil perhitungan

keanekaragaman Shannon di dapat

keanekaragaman lamun di perairan Pantai

Gorah sebesar 2.17. Dari nilai tersebut

dapat di simpulkan bahwa tingkat

keanekaragaman jenis lamun di perairan

Pantai Gorah masuk kedalam kategori

sedang karena hanya ditemukan 5 spesies

lamun di perairan Pantai Gorah.

Keanekaragaman jenis lamun sedang

diduga karena perubahan fisik dasar laut,

seperti erosi, sedimentasi, dan pelumpuran

yang mengurangi wilayah, kekeruhan yang

tinggi mempengaruhi kapasitas fotosintesis

dan pertumbuhan pada lamun.

Indeks Keseragaman di Perairan Pantai

Gorah

Indek keseragaman di gunakan untuk

mengetahui kelimpahan komunitas

berdasarkan tingkat kesamaan beberapa

tegakan di suatu area, dari hasil

perhitungan nilai indeks keseragaman jenis

lamun sebesar 0.94 dengan demikian dapat

di simpulkan bahwa keseragaman lamun

di perairan Pantai Gorah masuk dalam

kategori besar yang berarti tiap jenis

individu dari masing masing jenis lamun

yang di temukan cukup seimbang atau

tersebar merata di temukan pada seluruh

area titik penelitian.

Page 14: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

14

Indeks Dominansi Lamun di Perairan

Pantai Gorah

Indek dominansi di gunakan untuk

melihat seberapa besar suatu jenis yang

mendominansi pada suatu wilayah, Nilai

dominansi berkisar antara 0 sampai 1

semakin besar nilai indeks semakin besar

adanya kecendrungan salah satu jenis yang

mendominasi populasi. Dari hasil

perhitungan nilai indeks dominansi jenis

lamun di perairan Pantai Gorah sebesar

0.24 dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa indeks dominansi lamun di perairan

Pantai Gorah masuk dalam kategori rendah

karena tidak di temukan suatu spesies

tertentu yang mendominasi di perairan

Pantai Gorah, hal ini dapat dilihat bahwa

hampir masing-masing jenis ada atau di

temukan pada seluruh titik penelitian.

Pola Sebaran

Berdasarkan table 10 dapat di lihat

bahwa lamun jenis Halophila ovalis,

Thalassia hemprichii dan Cymodocea

rotundata memiliki pola sebaran yaitu

kategori mengelompok, sedangkan untuk

lamun jenis Enhalus acoroides dan

Syringodium iseotifolium memiliki pola

sebaran yaitu seragam.

Sebaran lamun di perairan Pantai

Gorah mengelompok karena jumlah jenis

lamun yang di temukan dalam plot lebih

dari satu tegakan, hal ini di duga karena

tipe substrat pada lokasi pengambilan

sampel cendrung sama dan parameter

periran yang tidak memiliki perbedaan

yang segnifikan dan didukung dengan

morfologi lamun dimana tiap tegakan di

hubungkan oleh akar rimpang yang

menghubungkan tiap tegakan jenis lamun

hal inilah yang menyebabkan pola sebaran

lamun mengelompok. Menurut (Odum,

1973 dalam Suhud 2012) mengatakan

pengelompokan lamun akibat habitat dari:

1) dalam menanggapi perubahan cuaca

harian dan musiman, 2) menanggapi

perubahan habitat setempat dan 3) sebagai

akibat dari proses reproduktif, persaingan

ruangan dan hara.

Suhu

Dari hasil pengukuran suhu didapat

nilai rata – rata suhu berkisar antara 28.80

C sampai 29.70

C dari hasil pengkuran

yang diperoleh nilai suhu perairan Pantai

Gorah masih dalam kisaran optimum

untuk pertumbuhan lamun menurut

kep.men LH no 51 tahun 2004. Menurut

(Nybakken 1992 dalam hasanuddin 2013),

kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan

lamun mencapai 28-300C, pengaruh suhu

bagi lamun di perairan sangat besar.

Dimana suhu dapat mempengaruhi proses-

proses fisiologi yaitu proses fotosintesis,

pertumbuhan dan reproduksi. Proses

fisiologis tersebut akan menurun tajam

Page 15: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

15

apabila suhu perairan berada di luar

kisaran optimal tersebut.

Salinitas

Dari hasil pengukuran salinitas

didapat nilai rata – rata salinitas berkisar

antara 33.2 ppt sampai 34.0 ppt. Dari hasil

pengukuran yang diperoleh nilai salinitas

di perairan Pantai Gorah masih dalam

batas baku mutu untuk kehidupan biota

laut menurut kep.men LH no 51 tahun

2004. Penurunan salinitas akan

menurunkan kemampuan fotosintesis.

(Hutomo 1999 dalam hasanuddin 2013)

menjelaskan bahwa lamun memiliki

kemampuan toleransi yang berbeda

terhadap salinitas, namun sebagian besar

memiliki kisaran yang lebar terhadap

salinitas yaitu 10-40 ppt. Nilai optimum

toleransi salinitas untuk lamun adalah 35

ppt.

Arus

Pertumbuhan dan kehidupan padang

lamun juga dipengaruhi oleh kecepatan

arus di perairan. Arus dan pergerakan air

sangat penting karena terkait dengan suplai

unsur hara, sediaan gas-gas terlarut dan

menghalau sisa-sisa metabolisme atau

limbah (Khordi, 2011). Dari hasil

pengukuran arus yang dilakukan didapat

nilai rata - rata arus berkisar antara 5.22

cm/s sampai 5.87 cm/s.

Kekeruhan

Dari hasil pengukuran kekeruhan

pada saat pasang dan surut didapat nilai

rata – rata berkisar antara 8.05 NTU

sampai dengan 13.1 NTU berdasarkan

standart baku mutu kep.Men LH no 51

tahun 2004, lainya (Effendi, 2013 dalam

hassanudin 2013) menyatakan kekeruhan

perairan Pantai Gorah melebihi baku mutu

kehidupan padang lamun. Kekeruhan di

sebabkan oleh adanya partikel – partikel

kecil dan koloid, tanah liat, sisa tanaman

dan sebagainya. Kekeruhan air juga di

sebabkan oleh adanya padatan tersuspensi

seperti lumpur zat organik, plankton, dan

organism kecil

.

Page 16: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

16

Substrat

Table 12. tipe substrat perairan Pantai

Gorah

Titik Tipe

Substrat

Titik Tipe

Substrat

Titik Tipe

Substrat

1 Kerikil 12 Pasir 23 Lumpur

2 Pasir 13 Kerikil 24 Pasir

3 Pasir 14 Lumpur 25 Pasir

4 Kerikil 15 Pasir 26 Kerikil

5 Pasir 16 Pasir 27 Pasir

6 Pasir 17 Pasir 28 Pasir

7 Pasir 18 Lumpur 29 Lumpur

8 Lumpur 19 Kerikil 30 Pasir

9 Lumpur 20 Pasir 31 Pasir

10 Pasir 21 Pasir 32 Lumpur

11 Pasir 22 Pasir 33 Lumpur

Sumber : data primer

Tipe substrat di perairan Pantai

Gorah terdapat 3 (Tiga) jenis tipe substrat

yaitu kerikil, pasir dan Lumpur namun

yang lebih mendominasi ialah tipe pasir.

Padang lamun vegetasi campuran

terbentuk di daerah intertidal yang lebih

rendah dan subtidal yang dangkal.

Menurut Hutomo et al, 1988 dalam kordi

2011 padang lamun tumbuh dengan baik

di daerah yang terlindung dan bersubstrat

pasir, stabil serta dekat sedimen yang

bergerak secara horizontal, hal ini

berkesuaian dengan nilai keanekaragaman

lamun yang di daerah pantai gorah yang

tergolong tinggi.

pH

Dari hasil pengukuran pH didapat

nilai rata – rata berkisar antara 7.12 sampai

7.39. Nilai pH perairan Pantai Gorah

masih dalam kisaran optimum untuk

pertumbuhan lamun menurut kep.men LH

no 51 tahun 2004. Derajat keasaman

merupakan salah satu indikator kualitas

perairan yang sangat penting dan

mempunyai pengaruh langsung dalam

pengaturan sistem enzim pada organism

perairan (Odum 1971 dalam Afrina 2014)

DO

Oksigen terlarut adalah jumlah

oksigen dalam milligram yang terdapat

dalam satu liter air (ppt). Dari hasil

pengkuran di 18 titik didapat nilai rata –

rata berkisar antara 6.37 mg/l sampai 6.76

mg/l. dari hasil pengkuran yang diperoleh

nilai DO perairan Pantai Gorah masih

dalam kisaran optimum untuk

pertumbuhan lamun menurut kep.men LH

no 51 tahun 2004. Nilai kandungan

oksigen terlarut (DO) untuk perairan

padang lamun cenderung berfluktuasi,

berkisar antara 5,4 - 6,2 mg/l.

Berfluktuasinya kandungan oksigen

terlarut di perairan diduga disebabkan

Page 17: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

17

pemakaian oksigen terlarut oleh lamun

untuk respirasi akar dan rimpang, respirasi

biota air dan pemakaian oleh bakteri

nitrifikasi dalam siklus nitrogen di padang

lamun (Zulkifli et al, 2003 dalam

Lisdawati 2014).

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang di lakukan

di perairan Pantai Gorah ditemukan 5 jenis

lamun yaitu Holophlia Ovalis, Thalassia

hemprichii, Enhalus acoroides,

Cymodocea Rotundata, Syringodium

Iseotifolium. Dari hasil perhitungan

struktur komunitas meliputi kerapatan,

frekuensi dan penutupan lamun, diperoleh

nilai terbesar yaitu pada jenis Thalassia

hemprichii, selanjutnya diikuti oleh jenis

Holophlia Ovalis, Cymodocea Rotundata,

Enhalus acoroides, dan yang terendah

yaitu jenis Syringodium Iseotifolium

sehingga jenis lamun Thalassia hemprichii

memiliki indeks nilai penting yang

tertinggi.

Indeks ekologi lamun di perairan

Pantai Gorah yaitu memiliki nilai

keaneekaragaman jenis lamun masuk

dalam kategori sedang. Sedangkan

keseragaman jenis masuk dalam kategori

besar dan dominansi lamun di perairan

Pantai Gorah masuk dalam kategori

rendah.

Untuk pola sebaran lamun terdapat 3 (tiga)

jenis lamun yang masuk kategori

mengelompok, yaitu jenis Thalassia

hemprichii, Holophlia Ovalis dan

Cymodocea Rotundata. Sedangkan untuk

jenis lamun Enhalus acoroides dan

Syringodium Iseotifolium masuk dalam

kategori seragam.

Saran

Dari hasil penelitian dapat di lihat

jenis lamun di perairan Pantai Gorah hanya

di temukan 5 jenis lamun, dengan adanya

aktivitas pembangunan yang sedang

berjalan maka perlu adanya kajian

mendalam secara kontiniyu mengenai

parameter kualitas perairan di sekitaran

lingkungan lamun agar dapat dijadikan

bahan rujukan untuk mengelola jenis

lamun yang ada agar tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Afrina. H 2004. Struktur Komunitas

Padang Lamun di Desa Malang

Rapat kabupaten Bintan Privinsi

Kepulauan Riau. Universitas

Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpiang

Azkab . M. H, 1999. Pedoman Inventarisasi

Lamun.www.oseanografi.lipi.go.id

Andriani, N 2014. Analisis Kelompok dan

Tutupan Lamun di Wilayah Trismades

Page 18: STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN PERAIRAN PANTAI GORAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · untuk mengetahui struktur komunitas lamun, ... bahwa jenis

18

Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung

KIjang Kabupaten Bintan Provinsi

Kepulauan Riau. Universitas Maritim Raja

Ali Haji, Tanjungpinang

Fakhrul, M. F, 2007. Metode Sampling

Bioekologi. Jakarta

Hasanuddin, 2013. Hubungan Antara

Kerapatan dan Morfometrik Lamun

enhalus acoroides dengan Substraat

dan Nutrien di Pulau Sarappo

Lompo KAB. Pangkep.Universitas

hasanuddin. Makasar

Herry, 2015, Keanekaragaman Bivalvia

PadaEkosistem Padang Lamun

Pulau Pengujan, Universitas

Maritim Raja ali Haji,

Tanjungpinang

Kordi. K.M. Ghufran. H. 2011. Ekosistem

Mangrove: Potensi, Fungsi dan

Pengelolaan. PT. Rineka Cipta.

Jakarta

Kordi. K.M. Ghufran. H. 2011. Ekosistem

Lamun: Potensi, Fungsi dan

Pengelolaan. PT. Rineka Cipta.

Jakarta

Kuo J. 2007. New monoecious seagrass of

Halophilia sulawesii

(Hydrocharitaceae) from Indonesia.

Aquatic Botany.

Lisdawati. 2014, Analisis Tutupan Lamun

Berdasarkan Jenis dan Tipe Substrat

Di Wilayah Trimades Dasa Malang

Rapat Kecamatan Gunung KIjang

Kabupaten Bintan. Universitas

Maritim Raja Ali

Haji.Tanjungpinang

McKenzie. L.J.2003. seagrass-watch

manual for mapping & monitoring:

Departmen of Primary Industries.

QueenIslan

Odum, E. P. 1971. Fundanental Of

Ecology third Edition. W. B.

Sounder Company. Philadelphia.

USA.

Romimohtarto, K, dan Juwana, 2005.

Biologi Laut Ilmu Pengetahuan

Tentang Biota. Djambatan. Jakarta