Top Banner
138

STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

Dec 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-
Page 2: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-1-

STRATEGI PENINGKATAN

KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

Dr. H. Syamsul Huda, M.Pd.

Yayasan Warkat Utama

2018

Page 3: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-2-

Strategi Peningkatan Kinerja Melalui Pelatihan Efektif Dr. Syamsul Huda, M.Pd. (Hak Cipta pada Penulis) Yayasan Warkat Utama 2018 xii + 100 halaman ; 15,75x23,5 cm ISBN : 978-6026-090911 Editor : Dr. Widodo Sunaryo, S.Psi., MBA Penerbit : Yayasan Warkat Utama Redaksi : Jalan danau Batur No. 9 Tegal Lega Bogor

16144, Indonesia Tlf. 08111120554/081298525573

Email : [email protected] Distributor Tunggal : Yayasan Warkat Utama Jalan danau Batur No. 9 Tegal Lega Bogor 16144, Indonesia Tlf. 08111120554/081298525573 Email : [email protected] Cetakan pertama, Januari 2018 Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Page 4: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-3-

Pengantar Penerbit

Ketertarikan pelaku organisasi dan pelaku bisnis terhadap manajemen kontemporer akhir-akhir ini cenderung menguat yang ditandai dengan meningkatnya pelatihan-pelatihan organisasi, perubahan dan pembaharuan sistem manjerial, serta pengembangan sumberdaya pegawai yang lebih intens dan terus digalakkan demi meningkatkan kinerja pegawai.

Model pelatihan yang tidak hanya berisi penguasaan kemampuan tekhnis tapi termasuk juga penguasaan konseptual kerja bagi para pegawai dikembangkan, faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja diteliti dan didayagunakan, pembaharuan manajerial yang inovatif dan memiliki daya saing diaplikasikan untuk menghindari terjadinya stagnasi organisasi. Tidak hanya itu, banyak lembaga atau organisasi membayar mahal manejer handal untuk memompa sistem manajemen demi tercapainya tujuan organisasi.

Walhasil, perburuan terhadap perbaikan dan penerapan manajemen yang handal jadi kebutuhan tiap organisasi, termasuk organisasi penyelenggara pemerintah yang dalam perjalanannya menghendaki penggunaan manjemenen penyelenggaraan yang adaptif karena iklim perubahan global menghendaki demikian seperti pelaksanaan otonomi yang mau tidak mau mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan manajerial yang lebih bersifat lokal (sesuai kebutuhan daerah), dinamis, dan mampu menghadapi kebutuhan pelayanan dengan lebih cepat dan handal.

Banyak dari pimpinan organisasi penyelenggara pemerintah yang mengeluh terhadap rendahnya kinerja para pegawai. Di sisi lain banyak pula para pegawai yang

Page 5: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-4-

mengeluhkan rumitnya mekanisme kerja, bahkan di beberapa tempat cenderung terperangkap dalam ketidak harmonisan pimpinan dan bawahan. Kesemua ini adalah masalah lazim yang kerap ditemukan, namun tidak untuk dibiarkan.

Alhamdulillah, dengan mengucap puji serta syukur kehadirat Allah SWT , di tengah rumitnya persoalan manajerial, buku ini akhirnya dapat hadir ke tangan pembaca sebagai bagian dari upaya kami menjawab berbagai problematikan seputar manajemen ke tangan pembaca.

Buku berjudul “Strategi Peningkatan Kinerja Melalui Pelatihan Efektif” yang ditulis oleh Dr. Syamsul Huda ini, kami harapkan bisa menjadi referensi bagi penyelengara pemerintah yang sedang berusaha menciptakan iklim kondusif di lembaganya dan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawainya. Dalam buku ini disajikan seputar problematika kinerja dan faktor-faktor penting yang dapat mendongkrak terjadinya peningkatan kinerja. Ditulis lewat penelitian lapangan dalam waktu yang panjang dan dipenuhi oleh pendapat para ahli yang tentu saja telah melewati sintesa penulis untuk kemudian diramu dalam suatu kemasan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sebagai buku yang berangkat dari penelitian, tentu saja kami yakin penulis buku ini telah melahirkan strategi meningkatkan kinerja yang valid dan bisa diterima kebenarannya.

Lebih dari itu, tentu saja kami berharap buku ini bisa aplikatif bagi pelaku organisasi yang tengah mengalami stagnasi dalam kinerja pegawainya, bagi pelaku bisnis yang tengah mengalami kehampaan dalam pelayanan, serta organisasi – organisasi apapun yang membutuhkan referensi membangun dalam perbaikan kinerja sekaligus perbaikan kinerja.

Page 6: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-5-

Akhirnya, kami juga berharap semoga buku ini bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi para peneliti selanjutnya, mahasiswa manajemen yang mencari tambahan pengetahuan, hingga masyarakat umum yang mencintai dunia literasi dan keilmuan khususnya disiplin manajemen. Semoga apa yang ditulis oleh penulis menjadi amal bagi kemajuan dan peradaban ummat manusia. Selamat membaca.

Bogor, Januari 2018

P E N E R B I T

Page 7: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-6-

Sambutan Penulis

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan buku ini hingga hadir ke tangan pembaca sebagai komitmen penulis untuk memberikan kontribusi pengetahuan kepada pembaca khususnya yang berkenaan dengan Pendidikan Manajemen.

Berawal fenomena persoalan rendahnya kinerja pegawai penyelenggara pemerintahan di beberapa tempat, penulis merasa terpanggil untuk meneliti penyebab utama terjadinya masalah tersebut yang kemudian berusaha untuk mencari tahu faktor-faktor penting yang berhubungan dengan kinerja pegawai. Akhirnya penulis menemukan bahwa Pelatihan Efektif adalah faktor jawaban penting yang dapat menentukan peningkatan kinerja.

Banyak faktor lain yang mempengaruhi, seperti budaya organisasi, model kepemimpinan, sarana dan prasarana, akan tetapi faktor pelatihan dalam pandangan penulis merupakan faktor tekhnis yang tidak bisa ditunda karena berkenaan dengan kemampuan kerja pegawai. Penulis merasa penting untuk menulis buku ini dengan penelitian yang sugguh-sungguh dan mendalam. Penelitian kualitatif dan kuantitatif menjadi pilihan karena menurut hemat penulis kuantitatif akan memunculkan keyakinan akan fakta yang didapat dari kualitas observasi dan temuan. Selain itu, penelitian dengan metode ini diharapkan benar-benar menuai hasil maksimal guna menjawab persoalan fenomena rendahnya kinerja pegawai.

Penelitian diadakan di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi terhadap Kinerja pegawai alumni Diklat Pim IV yang menurut hemat penulis cukup representatif dijadikan area

Page 8: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-7-

penelitian selain karena Alumni Diklatipim telah dianggap pegawai yang handal berbekal kemampuan keilmuan Diklat, juga pemilihan wilayah Kabupaten Sarolangun sebagai wilayah pemekaran Kabupaten cukup mewakili pola kerja karena wilayah pemekaran cenderung lebih kompleks dalam hal permasalahan sebab kabaruannya.

Dalam penelitian dan penulisan buku ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang telah membantu selesainya penelitian dan terbitnya buku ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr Suparno Eko Widodo, M.Pd yang membantu dalam hal konsep dan pola pikir, Bapak Dr. Widodo Sunaryo, S.Ps.I MBA yang membantu secara tekhnis dan Akademis, Juga kepada Istri dan anak-anak tercinta yang mensupport dengan doa dan keikhlasan, serta kepada seluruh pihak yang membantu proses penulisan buku ini terutama kepada pembaca yang telah bersedia membaca dan mengapreasiasi kehadiran buku ini. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Bogor, Januari 2018

Dr. H. Syamsul Huda, M.Pd

Page 9: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-8-

Pengantar Editor

Perubahan yang cepat dalam manajemen penyelenggaraan pemerintahan pasca otonomi daerah, mau tak mau telah mengubah pengelolaan manajemen organisasi khususnya pemerintah daerah yang diamanahkan menjadi wilayah pemekaran. Akibatnya, pimpinan organisasi pemerintahan di daerah selain menjalankan fungsinya sebagai pengendali kegiatan organisasi, juga bertindak sebagai agen perubahan. Berikutnya, pimpinan perlu memikirkan pengembangkan keahlian baru dalam sejumlah bidang seperti peningkatan kapasitas sumberdaya pegawai, strategi pengembangan, manajemen keuangan hingga penguasaan tekhnologi informasi.

Para pimpinan organisasi pemerintah di daerah, dituntut memahami cara menjalankan sistem dan mengetahui tindakan yang harus diperbuat pada sistem sehingga informasi yang akan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Misalnya pada saat ini banyak dilaksanakannya sistem multimedia di hampir tiap bidang kegiatan sehingga dibutuhkan implementasi perangkat lunak yang baru. Peran Pmpinan juga semakin bertambah, sebagai pelaku, pengembang, penganalisis, konsultan bagi pegawai sekaligus pelatih. Semua itu dilakukan demi terciptanya kinerja yang produktif dalam mencapai tujuan organisasi.

Saat ini, banyak organisasi dan pemimpin organisasi menyadari bahwa keterbelakangan dalam bidang manajemen termasuk tekhnologi indormasi berarti tertinggalnya informasi dan ketidakmampuan untuk bersaing. Hal ini memberikan tantangan baru bagi para pemimpin di daerah. Dalam perencanaan implementasi manajemen yang tangguh dan kompetitif, pimpinan harus mampu melakukan analisis pengembangan dan mengimplementasikannya seperti

Page 10: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-9-

menggiatkan model pelatihan efektif, pengembangan sumberdaya pegawai melalui pengelolaan kecerdasan emosional hingga merespon terbentuknya motivasi kerja pegawai.

Kehadiran buku yang berjudul Strategi Peningkatan Kinerja Melalui Pelatihan Efektif yang ditulis oleh Dr. H. Syamsul Huda, M.Pd ini memberikan harapan kepada para setiap pemimpin di daerah, untuk mengkaji lebih dalam masalah yang terjadi di lembaga masing-masing seputar kinerja, sehingga memberikan alternatif pemikiran, pijakan, dan teladan yang memiliki konstribusi pada pembentukan organisasi dengan kinerja yang bermutu.

Hadirnya buku ini, saya sambut baik sebagai karya ilmiah dengan harapan selain sebagai bahan kajian dan diskusi juga dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan sistem manajemen pada penyelenggara pemerintah, juga berguna bagi para manajer, calon manajer dalam memimpin perusahaan, peneliti, dosen, dan mahasiswa serta berguna untuk masyarakat luas.

Bogor, Januari 2018

Dr. Widodo Sunaryo

Page 11: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-10-

DAFTAR ISI Pengantar Penerbit iii Sambutan Penulis vi Catatan Editor viii Daftar Isi xi

BAB I. PENDAHULUAN………………................................... 3 A. Peran Sumberdaya Manusia dalam Organisasi............ 3 B. Kinerja Karyawan dan Kinerja Organisasi...................... 11 C. Strategi Peningkatan Kinerja........................................ 18 BAB II. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KINERJA KARAYWAN………………......................................... 23 A. Hakikat Kinerja dan Pelatihan........................................ 23 B. Indikator-indikator Penilaian Kinerja............................ 43 C. Relevansi Penelitian ..................................................... 46

Page 12: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-11-

BAB III. KONSEP PROGRAM PELATIHAN KARYAWAN........ 49 A. Pendekatan dalam pelatihan Karyawan........................ 49 B. Konsp Pelatihan SDM ………………………………………........... 55 C. Strategi Pelatiha Efektif …………………………………………….. 65 BAB IV. IMPLEMENTASI PROGRAM PELATIHAN............................ 95 A. Efektifitas Program Pelatihan Terhadap Kinerja ………… 95 B. Follow Up Kegiatan Pelatihan (Action Plan)................... 100 C. Penelitian lain yang relevan......................................... 103 BAB V. PENUTUP ……………….............................................. 111 A. Pentingnya programPelatihan efektif dalam peningkatan Kinerja ....................................................... 111 B. Implikasi Penerapan Program …………………………………… 114 DAFTAR PUSTAKA 119 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 131

Page 13: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-12-

“Pimpinan organisasi dituntut untuk bersikap

proaktif dengan mengandalkan kepemimpinan

yang berkualitas untuk membangkitkan semangat

kerja dari para bawahannya, mampu

menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif

dan berpartisifasi dalam pembangunan serta

mampu menjadi kreator, inovator dan fasilitator

dalam rangka efektifitas penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan

pelayanan kepada masyarakat.”

Page 14: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-13-

BAB I PENDAHULUAN

Page 15: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-14-

A. Peran Sumberdaya Manusia dalam Organisasi

Perubahan global ditandai dengan runtuhnya

sekat-sekat yang membatasi berbagai dimensi

kehidupan manusia sehingga wilayah tidak menjadi

batas dari proses globalisasi. Beberapa dimensi yang

dimaksud antara lain; perekonomian yang ditandai

pasar bebas, kebudayaan dengan ekspansi budaya

modern yang mewarnai kebudayaan lokal, serta isu-isu

kebebasan yang menutup keterpasungan demokrasi.

Dalam beberapa konteks, globalisasi kerap mencirikan

kehidupan yang lebih positif meski demikian, efek

negatif dari globalisasi juga tidak dapat dihindari.

Sebagai bagian dari masyarakat besar dunia,

bangsa Indonesia tidak bisa menghindar dari hubungan

perubahan global tersebut. Batas-batas wilayah negara

bukan lagi merupakan halangan bagi proses hubungan

atau interaksi antar umat manusia di dunia untuk

berbagai kepentingan. Berbagai perubahan lingkungan

strategis global tersebut terjadi karena kemajuan di

bidang Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang

selanjutnya memberi konstribusi dalam perubahan

terhadap tata nilai kehidupan manusia, antara lain

terwujud dalam bentuk paradigma-paradigma baru di

berbagai kehidupan.

Page 16: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-15-

Tuntutanh terhadap perwujudan hak-hak asasi

manusia, demokratisasi, supremasi hukum, dan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

governance), antara lain merupakan nilai-nilai

kehidupan global yang harus diwujudkan.

Demikian halnya dalam manajemen

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Pola-pola penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan yang sentralistik menjadi kurang aktual,

sehingga perlu pendekatan desentralistik. Peran

pemerintah lebih ditekankan sebagai regulator dan

fasilitator untuk menciptakan iklim kondusif dalam

mewadahi proses interaksi kehidupan sosial, politik,

ekonomi masyarakat agar berjalan dengan tertib,

terkendali, demokratis dan efektif.

1. Praktik Organisasi Penyelenggara Pemerintahan

Penyelenggaraan Pemerintahan dengan

pendekatan desentralistik pada negara-negara dengan

sistem negara kesatuan (unitary-state), hubungan

antar level pemerintahan berlangsung secara

inklusif (inclusif authority model), otoritas

pemerintah daerah dalam melaksanakan urusan-urusan

pemerintahan tetapi dibatasi oleh pemerintah pusat

melalui suatu sistem kontrol yang berkaitan dengan

Page 17: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-16-

pemeliharaan kesatuan. Dalam kondisi demikian,

praktik penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari

cenderung berlangsung secara dekonsentrasi dalam

format desentralisasi.

Seberapa besar kewenangan yang diberikan

menuju kemandirian daerah di dalam suatu negara

kesatuan, tergantung kepada sistem dan political will

dalam memberikan keleluasaan kepada daerah. Pada

negara-negara dengan sistem liberal, hubungan antar

level pemerintahan (pusat dan daerah) dikenal dengan

sistem hubungan terpisah (separated authority model).

Pada sistem ini, pemerintah pusat tidak secara

ketat mengontrol urusan-urusan pemerintahan yang

sudah diserahkan kepada pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah memiliki otonomi penuh yang

dijamin oleh konstitusi negara, untuk mengatur rumah

tangganya sendiri.

Pemberian otonomi kepada daerah dalam negara

kesatuan Republik Indonesia esensinya telah

terakomodasikan dalam pasal 18 UUD 1945 yang

intinya, bahwa membagi daerah Indonesia atas daerah

besar (Propinsi) dan daerah Propinsi akan dibagi dalam

daerah yang lebih kecil. Daerah itu bersifat otonom

(streek en locale rechgemeenschappen) dengan dibentuk

Page 18: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-17-

badan perwakilan rakyat, atau hanya daerah

administrasi saja. Daerah besar dan kecil yang

diberikan kewenangan otonomi seberapa luas apapun

bukan merupakan negara bagian (state), melainkan

daerah yang tidak terpisahkan dari dan dibentuk dalam

kerangka Negara Kesatuan.

Secara teoritis, pendistribusian wewenang dari

Pemerintah Pusat ke Daerah hanya dikenal satu istilah

atau asas yaitu desentralisasi yang diartikan sebagai

penyerahan wewenang dari tingkat Pemerintahan yang

lebih tinggi kepada Pemerintahan yang lebih rendah

yang mencakup bidang legislatif, judikatif atau

administratif. Mengacu pada pandangan teoritis

tersebut, maka desentralisasi di dalam sistem

Pemerintahan Daerah mempunyai pengertian yang luas

yaitu berkaitan dengan penyerahan wewenang dari

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah yang juga

mencakup dekonsentrasi.

2. Otonomi dan Peran Penting Kepala Darah

Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah pun menyatakan bahwa,

“Desentralisasi adalah penyerahan wewenang

pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

Page 19: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-18-

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Desentralisasi sebagai pelimpahan (transfer) kekuasaan

merencanakan, kekuasaan mengambil keputusan atau

administratif dari Pemerintah Pusat kepada organisasi

lapangan, unit- unit administrasi lokal (dekonsentrasi),

badan-badan usaha publik, Pemerintah Daerah dan

lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Dengan kata

lain, dekonsentrasi yang hakikatnya merupakan

pembagian kewenangan dan tanggung jawab

administratif antara departemen di pusat dengan

pejabatnya di lapangan sebagai “field staff” ternyata

merupakan bagian dari desentralisasi.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23

tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

menyatakan dalam pelaksanaan Desentralisasi

dilakukan penataan Daerah. Penataan Daerah

sebagaimana dimaksud ditujukan untuk:

a. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan Daerah,

b. Mempercepat peningkatan kesejahteraan

masyarakat,

c. Mempercepat peningkatan kualitas pelayanan

publik,

d. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan,

Page 20: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-19-

e. Meningkatkan daya saing nasional dan daya

saing daerah; dan

f. Memelihara keunikan adat istiadat, tradisi, dan budaya daerah.

Melihat cakupan kewajiban Kepala Daerah dengan

mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah,

Kepala Daerah diperhadapkan pada berbagai keadaan

dan tantangan dalam memimpin organisasi

administrasi Pemerintahan Daerah, antara lain

bagaimana mewujudkan otonomi luas, nyata dan

bertanggung jawab sebagai suatu paradigma baru, yang

didukung oleh kualitas sumber daya aparatur yang

prima, untuk mengelola sumber daya alam dan sumber

keuangan sehingga mampu meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan dan kehidupan

masyarakat melalui program dan strategi pelayanan

dan pemberdayaan.

Kepala Daerah dituntut untuk bersikap proaktif

dengan mengandalkan kepemimpinan yang berkualitas

untuk membangkitkan semangat kerja dari para

bawahannya, mampu menggerakkan masyarakat

untuk berperan aktif dan berpartisifasi dalam

pembangunan serta mampu menjadi kreator, inovator

dan fasilitator dalam rangka efektifitas penyelenggaraan

Page 21: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-20-

Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan

pelayanan kepada masyarakat.

Konsep yang sedemikian ini menuntut kualitas

Kepala Daerah sebagai pemimpin organisasi

Pemerintah Daerah semakin tinggi pula, seorang

pemimpin tidak cukup hanya mengandalkan intuisi

belaka, tetapi harus didukung oleh kemampuan

intelektual dan keahlian yang memadai,

ketajaman visi serta kemampuan etika dan moral

yang beradab.

Kepala Daerah ikut menentukan keberhasilan

administrasi Pemerintahan Daerah. Keberhasilan

tersebut dapat dilihat dari beberapa kriteria antara

lain, semakin berkurangnya angka kemiskinan,

meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat, tingkat

kesejahteraan masyarakat dan tingkat kesehatan, yang

merupakan perkembangan dalam berbagai indikator

lainnya seperti human development index, angka

pertumbuhan ekonomi, angka kematian bayi dan

banyak lagi indikator lainnya. Selain itu daerah dituntut

untuk mencari alternatif sumber pembiayaan

pembangunan tanpa mengurangi harapan masih

adanya bantuan dan bagian (sharing) dari Pemerintah

Pusat, dengan kondisi seperti ini, peranan

Page 22: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-21-

investasi sangat diharapkan sebagai pemacu utama

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi (engine of

growth). Dari sisi ekternal, daerah dituntut untuk

menarik investasi asing agar bersama-sama swasta

domestik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

daerah serta menimbulkan multiflier effect yang besar.

Pemberian otonomi daerah diharapkan dapat

memberikan keleluasaan kepada daerah dalam

pembangunan daerah melalui usaha-usaha yang sejauh

mungkin mampu meningkatkan partisipasi aktif

masyarakat, karena pada dasarnya terkandung tiga misi

utama sehubungan dengan pelaksanaan otonomi

daerah dan desentralisasi tersebut, yaitu: Pertama,

menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan

sumber daya daerah, Kedua, meningkatkan kualitas

pelayanan umumdan kesejahteraan masyarakat, dan

Ketiga, memberdayakan dan menciptakan ruang bagi

masyarakat untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam

proses pembangunan.

B. Kinerja Karyawan dan Kinerja Organisasi

Dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah,

pemerintah daerah banyak menemukan permasalahan

dalam mewujudkan capaian tujuan organisasi. Masalah

yang muncul lebih disebabkan karena kelemahan

Page 23: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-22-

sumberdaya pegawai dalam menerjemahkan kehendak

otonomi yang membutuhkan kecepatan, efesiensi dan

efektifitas kerja.

Lebih jauh lagi, perubahan-perubahan sistem

penyelenggaraan pemerintahan mengakibatkan adanya

perubahan manajerial dimana pola kerja yang semula

terkondisi menjadi berubah bahkan menjadi baru sama

sekali yang berakibat pada diperlukannya tata

pelayanan baru, manajamen baru, budaya baru dan daya

semangat kerja yang baru. Karena itu, pentingnya

pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal

(otonomi) harus segera disiasati sesegera mungkin dan

seefektif mungkin guna menghindari terjadinya

pelemahan kinerja yang jika berlarut akan berakibat

struktural dan mengakar. Secara umum, masalah yang

sering dihadapi penyelenggara pemerintah daerah

adalah :

a. Lemahnya pengelolaan administrasi,

b. Kinerja yang rendah,

c. Daya serap anggaran rendah,

d. Permasalahan akuntabilitas,

e. Opini laporan keuangan pemerintah daerah

belum memuaskan,

Page 24: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-23-

f. Belum maksimalnya pengelolaan asset/barang

milik daerah,

g. Ketidaksinkronan laporan asset dengan laporan

keuangan.

Untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi,

diperlukan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan

kebutuhan yang dibutuhkan dalam manajerial

penyelenggaraan. Suatu pelatihan yang bisa melahirkan

sumberdaya handal dan survive yang dapat memacu

kinerja sesuai dengan perencanaan yang telah

ditentukan.

Dengan pelatihan yang dilakukan secara terarah

dan berkesinambungan, diharapkan dapat membantu

memberikan hasil kerja yang baik. Pelatihan akan

membantu pelaku organisasi untuk bekerja secara

terarah dan sesuai dengan standar operasional

kerja.

Peningkatan kinerja dalam pandangan penulis

dapat dilakukan jika sumberdaya telah melakukan

suatu pelatihan yang efektif. Pelatihan yang efektif

berkesinambungan dan terprogram dalam rangka

menumbuhkembangkan kinerja yang tinggi tersebut

dapat berdampak pula pada peningkatan motivasi kerja.

Hal ini penting segera dilakukan karena kinerja bersifat

Page 25: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-24-

fluktuatif sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi

yang terjadi, untuk itu perlu dipersiapkan suatu bentuk

pelatihan yang cocok dan mampu membangkitkan etos

kerja pelaku organisasi secara signifikan dan

berkelanjutan.

Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil kerja

yang tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu

dapat diwujudkan secara optimal apabila motivasi

kerja dalam organisasi dikelola dengan baik dan benar,

sehingga organisasi akan terhindar dari stagnasi bahkan

dari kemunduran. Oleh karena itulah penelitian

tentang kinerja dan efektivitas pelatihan sangat

diperlukan guna memberikan panduan dan acuan bagi

pihak yang berkepentingan dalam mempertahankan

sekaligus meningkatkan kinerja pegawai yang sesuai

dengan tujuan yang telah ditentukan, yang merupakan

tujuan bersama seluruh pelaku organisasi.

Hasil survey pendahuluan yang dilakukan ke

beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

Pemkab Sarolangun, terhadap kinerja 30 pegawai

alumni Diklat PIM IV Pemkab Sarolangun yang

tersebar dari berbagai SKPD di Pemerintah Kabupaten

Sarolangun tersebut meliputi SKPD Bappeda, Dinas

Kesehatan, Dinas PU & Pera, Dinas Pendidikan,

Page 26: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-25-

Dukcapil, Disperindakop, Disbudparpora, BPMPD,

BPBD, Distaksiman, Diskanak, Inspektorat, BLHD,

DP2KAD, Sekwan, Dinas Pertanian, BPP,

Disosnakertrans, Dinas Bunhut, BPPKB, Dishubkominfo,

BPPTSP, Satpol PP, BKP2D, Dinas ESDM, Kantor PDE,

Kantor Perpustakaan dan ArsipDaerah, RSUD, Kabag

di lingkup Setda, Kantor Kesbangpol, Kecamatan,

Kelurahan menunjukan bahwa kinerja yang

berkembang dewasa ini masih rendah. diperoleh rata-

rata 18,33% yang masih memiliki kinerja rendah,

sebagaimana data dan fakta tersaji dalam tabel 1 yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Terdapat 6,67% pegawai yang bermasalah dalam

indikator efisiensi kerja dimana hal tersebut

terlihat jawaban pegawai/responden pada butir-

butir soal tentang: Pegawai berusaha

melaksanakan tugas dan pekerjaan agar tercapai

target dan tepat sasaran.

2. Terdapat 6,67% pegawai yang bermasalah dalam

indikator efisiensi kerja dimana hal tersebut

terlihat jawaban pegawai/responden pada butir-

butir soal tentang: Pegawai berusaha

melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan benar

agar tercapai target dan tepat sasaran.

Page 27: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-26-

3. Terdapat 6,67% pegawai yang bermasalah dalam

indikator efisiensi kerja dimana hal tersebut

terlihat jawaban pegawai/responden pada butir-

butir soal tentang: Pegawai berusaha

melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan benar

agar tercapai target dan tepat sasaran.

Tabel 2.1. Data Survey Pendahuluan tentang Kinerja Alumni Diklat IV Pegawai Pemkab. Sarolangun sebanyak 30 orang dari berbagai SKPD.

4. Terdapat 11.67% pegawai yang bermasalah

dalam indikator Efektivitas (daya - guna)

dimana hal tersebut terlihat dari jawaban

pegawai pada butir-butir soal tentang:

Pegawai mempunyai pengalaman dalam

mengerjakan tugas yang diberikan.

No.

Fokus Pengamatan

Prosentase Pegawai yang

Bermasalah

1.

Efisiensi kerja sesuai tupoksi yang telah ditentukan.

6,67%

2..

Efektivitas (dayaguna) dalam pemanfaatan sumber daya

11.67%

3.

Kualitas hasil kerja yang sesuai dengan standar

13,33%

4.

Kuantitas hasil kerja yang sesuai target

46,63%

5.

Daya Saing (Competitiveness)

13,33%

Page 28: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-27-

5. Terdapat 13,33% pegawai yang bermasalah

dalam indikator Kualitas hasil Kerja dimana hal

tersebut terlihat dari jawaban pegawai pada

butir-butir soal tentang: Pegawai memahami

sistem kerja yang sesuai aturan kerja yang baik.

6. Terdapat 46,63% pegawai yang bermasalah

dalam indicator kuantitas hasil kerja yang

terlihat dari jawaban pegawai pada butir-butir

soal tentang: Pegawai mempunyai pengalaman

dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

7. Terdapat 13.33% Pegawai yang bermasalah

dalam indikator Daya Saing (Competitiveness).

Dimana hal tersebut terlihat dari jawaban

pegawai pada butir- butir soal tentang: Pegawai

dapat memberikan pelayanan yang lebih baik

dengan biaya yang terjangkau.

Hasil survey pendahuluan tersebut menunjukkan

bahwa kuantitas hasil kerja yang sesuai target yang

dilakukan pegawai masih perlu perhatian dan

peningkatan secara maksimal. Namun demikian

dalam proses peningkatannya harus tetap

terintegrasi dengan keempat faktor kinerja pegawai

lainnya yakni : efisiensi kerja sesuai tuposi yang telah

ditentukan, efektivitas (dayaguna) dalam pemanfaatan

Page 29: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-28-

sumber daya, Kualitas hasil kerja yang sesuai dengan

standar, dan Daya Saing (Competitiveness).

Peningkatan faktor-faktor kinerja secara simultan

diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai

paripurna yang dilandasi kemandirian dan kesadaran

yang tinggi, karena dengan kinerja tersebut, organisasi

akan mampu berkontribusi terhadap berbagai

persoalan atau kendala. serta dapat mengatasi berbagai

masalah dalam mencapai program yang visionable dan

missionable.

C. Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan

Sejalan dengan kebutuhan akan pelayanan

yang berorientasi pada kepentingan masyarakat

sebagai konsekuensi logis dari diterapkannya

desentralisasi maka peranan birokrasi pemerintah

dihadapkan pada berbagai tantangan yang

mengharuskan setiap aparatur Pemerintah Daerah

dapat mengatasinya, sebagaimana halnya dengan

kondisi birokrasi pemerintahan Kabupaten pemekaran

yang saat ini kinerjanya masih perlu ditingkatkan.

Kinerja pegawai sebagai salah satu aparatur

Pemerintah yang didukung dari hasil pelatihan

(training effect) menjadi sumber daya dalam

Page 30: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-29-

melaksanakan tugas Kepemerintahan merupakan

unsur penting terhadap pencapaian tujuan terutama

dalam rangka mewujudkan pelayanan prima yang lebih

baik dan berkelanjutan untuk tercapainya tujuan

organisasi penyelenggara pemerintahan.

Dalam kenyataannya kinerja tersebut di beberapa

tempat belum menunjukkan kualitas seperti yang

diharapkan. Banyak yang menjadi faktor penyebab

namun yang terdekat lebih disebabkan faktor kesiapan

daerah dalam menerima perubahan manajemen

penyelenggaraan pemerintah yaitu dengan

diterapkannya pelaksanaan otonomi daerah.

Program Pelatihan efektif untuk para pegawai yang

diharapkan menjadi satu strategi peningkatan kinerja

yang efektif, menjadi hal yang sangat penting

disegerakan. Terlebih dalam pelaksanaan otonomi

daerah, setiap daerah membutuhkan energi besar untuk

mewujudkan tujuan organisasi. Pemerintah daerah

tidak bisa hanya mengandalkan potensi yang ada.

Dukungan sarana dan prasarana memadai yang tidak

ditunjang kemampuan sumberdaya yang handal serta

sistem pelayanan yang inovatif hanya akan melahirkan

kegagalan program yang bermuara pada terciptanya

stagnasi organisasi penyelenggaraan pemerintah.

Page 31: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-30-

Terlebih pada era globalisasi saat ini dimana

perubahan menghendaki keinovatifan. Manajemen yang

hanya berproyeksi pada sistem manajerial yang ada

dikhawatirkan akan tertinggal dan lamban.

Pelatihan efektif diharapkan akan melahirkan

sumberdaya pegawai yang tangguh, kompetitif,

berintegritas dan inovatif. Pelatihan efektif yang

dimaksud dirancang dengan mekanisme program yang

terarah dan berkesinambungan berdasarkan kebutuhan

lokal dan memiliki daya tahan terhadap perubahan yang

cenderung tak terduga dan cepat.

PERUBAHAN

BERTAHAN ATAU TERTINGGAL

TINGKATKAN KINERJA

PELATIHAN SUMBERDAYA YANG EFEKTIF

TANGGUH KOMPETITIF

UNGGUL INOVATIF

Page 32: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-31-

“Dapat disintesiskan bahwa kinerja adalah unjuk

kerja nyata individu yang di tampilkan dalam hasil kerja

penggunaan sumber daya secara terencana untuk

mewujudkan target kerja dalam rangka mencapai tujuan

organisasi dengan indikator meliputi : efisiensi kerja,

efektivitas (daya-guna),. kualitas hasil kerja, kuantitas

hasil kerja, dan daya saing (competitiveness).”

Page 33: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-32-

BAB II PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM

KINERJA KARYAWAN

Page 34: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-33-

A. Hakikat Kinerja dan Pelatihan

1. Kinerja dalam berbagai Perspektif

O.K. Sakiru, D.V. Enoho, S.D. Kareem, and M.

Abdullahi menjelaskan pandangannya mengenai

kinerja sebagai “Performance perspectives to be based

on the amount of a person's work achievement after

getting exerted effort” artinya, kinerja dapat dipandang

sebagai hasil-hasil kerja yang dicapai individu

setelah mengeluarkan upaya-upayanya. Dan, Factors

affecting the employee performance: (a) work

environment (b) the group where he/she work (c) work

standard (d) work initiatives (e) efficient methods.

Faktor-faktornya meliputi: a. Lingkungan kerja, b.

Kelompok dimana dia bekerja, c. Standar kerja, d.

Inisiatif Kerja, dan e. Efisiensi metode.1

Ahli lainnya seperti L. Gibson, J.M Ivancevich, J.H.

Donnelly, and R. Konopaske menyatakan kinerja adalah

'out comes' dari suatu pekerjaan yang sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai organisasi. Adapun faktornya

adalah:

a. Kualitas (kesesuaian dgn standar), 1 O.K. Sakiru, D.V. Enoho, S.D. Kareem, and M. Abdullahi. Relationship

between employee performance, leadership styles and emotional

intelligence in an organization. Journal of Humanities and Social

Science,(IOSR-JHSS), Volume 8, Issue 2 (Jan. - Feb. 2013), pp. 53-57

Page 35: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-34-

b. Efisiensi (biaya yang 'reasonable'), dan

c. Efektivitas (taraf pencapaian kinerja).2

Banyak ilmuan yang telah menyumbangkan

kemampuannya menerjemahkan kinerja dan

memberikan jalan bagi pengetahuan untuk meningkatkan

kinerja. Menurut Olusola, O. Intrinsic Motivation yang

dikenal dengan istilah job performance adalah hasil

kerja karyawan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan

organisasi. Selanjutnya dijelaskan bahwa Hasil kerja

karyawan adalah ukuran-ukuran kuantitatif dan

kualitatif terhadap kegiatan-kegiatan kerja,

pelaksanaan tugas jabatan dan pencapaian sasaran

jabatan. Adapun faktor kinerja dalam pendapat ini

antara lain: (a). efisiensi dan (b). efektivitas dalam

taraf pencapaian sasaran 3

J.R. Schermerhorn, Jr. menyatakan kinerja adalah

penggunaan sumber daya secara tepat untuk

menghasilkan nilai-nilai bagi pencapaian tujuan

organisasi. Faktor- faktornya meliputi:

2 L. Gibson, J.M Ivancevich, J.H. Donnelly., and R. Konopaske.

Organizations: Behavior, Structure and Processes. New York: McGraw-Hill,

2006, p. 372. 3 Olusola, O. Intrinsic Motivation, Job Satisfaction, and Self-Efficacy as

Predictors of Job Performance of Industrial Workers in Ijebu Zone of Ogun

State.The Journal of International Social Research, Vol. 4, Issue 17, Soring

2011, pp. 570-577.

Page 36: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-35-

a. Produktivitas (kuantitas dan kualitas hasil kerja

yang dicapai),

b. Efektivitas (taraf pencapaian tujuan yang

ditetapkan), dan

c . Efisiensi (penggunaan sumber daya yang

diperhitungkan).4

Sementara itu, Jason A. Colquitt, Jeffrey A.Lepine,

Michael J.Wesson menyatakan bahwa kinerja adalah

nilai dari prilaku pekerja yang berkontribusi secara

positif atau negatif terhadp pencapaan tujuan

organisasi. Kinerja memiliki faktor-faktor diantaranya

adalah:

a . Kinerja Rutin - Routine Task Performance – yaitu

perilaku kerja individu yang bersifat

rutin/terbiasa, normal dan hasilnya bisa

diprediksi.

b . Kinerja Adaptif - Adaptive Task Performance -

yaitu perilaku kerja individu yang memberikan

hasil kerja unik dan baru, serta tidak dapat

diprediksi hasil kerja-nya, dan

c . Kinerja Kreative - Creative Task Performance -

yaitu perilaku kerja individu yang

4 J.R. Schermerhorn, Jr. Management. New York: McGraw-Hill, 2005, pp.12-

13

Page 37: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-36-

mengembangkan gagasan-gagasan baru untuk

mewujudkan sesuatu yang baru dan bermanfaat

dalam pencapaan tujuan organisasi.5

Menurut Panji Anoraga, kinerja merupakan hal

yang paling mendasar/ esensial dari kehidupan

manusia. Sebagai bagian yang paling mendasar,

kinerja akan memberikan status dari masyarakat

yang ada di lingkungannya juga bisa mengikat individu

lain baik yang bekerja maupun tidak. Faktor-faktor

yang memhubungani kinerja dalam pandangan Panji

Anoraga meliputi:

a. Faktor personal/individu, meliputi: pengetahuan,

keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri,

motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap

individu.

b. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam

memberikan dorongan, semangat, arahan, dan

dukungan yang diberikan manajer dan team

leader.

c. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan

semangat sesama anggota tim, kekompakan.

d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas,

5 Jason A. Colquitt, Jeffrey A.Lepine, Michael J.Wesson,

Organizational Behavior Improving Performance and Commitment in The

workplace (Boston : MeGraw-Hill/ lrwin,2009), p.37.

Page 38: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-37-

kultur proses organisasi, dan

e. Faktor kontekstual, meliputi: tekanan dan

perubahan lingkungan eksternal dan internal.6

Jennifer M. George, Gareth Jones menejelaskan

bahwa kinerja adalah evaluasi hasil perilaku

seseorang: Ini melibatkan menentukan seberapa baik

atau buruk seseorang telah menyelesaikan tugas atau

melakukan pekerjaan. Adapun faktor kinerja dalam

pandangan ini adalah: (a). Kompetensi, (b). Perilaku ,

dan c. Pembagian kerja/tugas.7

August W. Smith dalam Sedarmayanti menyatakan

bahwa kinerja adalah: ”output drive from processes,

human or otherwise” yaitu kinerja merupakan suatu

keluaran dari suatu proses. Faktor kinerja ditentukan

oleh:

a. Kualitas Kerja

b. Ketepatan Waktu

c. Inisiatif/ prakarsa d a n

d. Kemampuan Komunikasi.8

6 Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), p. 14. 7 Jennifer M. George, Gareth Jones, Understanding and managing

organizational behavior, (New Jersey: Prentice Hall, 2012), p. 158. 8 Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, (Bandung:

Mandar Maju, 2001), p.50.

Page 39: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-38-

Sabine Sonnentag dan Michael Frese

menyatakan bahwa kinerja individu adalah perilaku

individu yang dapat diukur yang relevan dengan tujuan

organisasi. Tiga perspektif kinerja menurut Sabine

Sonnentag dan Michael Frese meliputi:

a. Perspektif individu, yaitu (1) kemampuan

kognitif, (2) motivasi, (3) kepribadian, dan (4)

pengalaman professional

b. Perspektif situasional, antara lain: (1)

karakteristik pekerjaan, dan (2) faktor lingkungan

pekerjaan.

c. Perspektif regulasi : 1) penetapan tujuan, 2)

umpan balik intervensi, 3). perbaikan tindakan,

dan 4) Pelatihan.9 Sehingga semakin terukur

dan dijalankan dengan prosedur yang tepat

maka kualitas dan hasil kerja dapat diprediksikan

dengan benar.

Leslie W. Rue dan Byars mengemukakan

pengertian kinerja mengacu kepada seberapa baik

seorang karyawan memenuhi persyaratan pekerjaan.

Kinerja karyawan ditentukan oleh tiga factor yaitu :

9 Sabine Sonnentag and Michael Frese. “Performance Concepts and

Performance Theory”. In S.Sonnentag (Ed.). Psychological Management

of Individual Performance.New York: 2002 John Wiley & Sons, Ltd, pp. 5-

10.

Page 40: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-39-

usaha, kemampuan, dan arah. Usaha (effort) adalah

sebuah upaya yang mengacu kepada seberapa keras

seseorang bekerja; kemampuan (ability) adalah sebuah

upaya yang berkaitan dengan kemampuan seseorang,

dan arah (direction) adalah aktivitas yang mengacu

kepada seberapa baik orang tersebut memahami apa

yang diharapkan dari pekerjaanya.

There are no sources in the current

document.10 Demikian Thomas S. Beatman, Derald R

Ferris dan Stephen Strasser mengemukakan

pendapatnya, bahwa Kinerja adalah kemampuan dan

upaya yang ditunjukan oleh seseorang. Faktor

kinerja terdiri faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal merupakan faktor kemampuan dan

upaya yang berasal dari dalam diri seseorang

sementara faktor kesulitan tugas dan faktor

keberuntungan merupakan faktor yang bersifat

eksternal.11

Menurut Marihat Tua Efendi Hariandja, kinerja

merupakan perilaku nyata yang ditampilkan sesuai

10 Leslie W. Rue dan Byars,Supervision Key Ling to Productivity, (New York

,Mc.Graw-Hill, 2007 ),p.278. 11 Thomas S. Beatman, Derald R Ferris dan Stephen Strasser, Seri Ilmu

dan Seri Manajemen bisnis kinerja, terjemahan Sofyan Cikmat (Jakarta, Alex

Media Kompatindo, 2000), p. 8.

Page 41: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-40-

dengan perannya dalam organisasi. Unjuk kerja

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha

organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga

berbagai kegiatan harus dilakukan organisasi untuk

meningkatkannya, salah satu diantaranya melalui

penilaian unjuk kerja.12

Darwis S. Gani, Djoehana Setyamidjaja, dan

Sumardi, menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil

dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada

waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi

bersangkutan. Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi

jumlah dan mutu tertentu sesuai standar organisasi.

Kinerja dapat dilihat dari proses, hasil, dan outcome.

Faktor-faktor kinerja dalam pandangan ini meliputi:

a. Hasil kerja secara terrencana

b. Ukuran kinerja dilihat dari jumlah dan mutu serta

c. Standarisasi proses pecapaian.13

Kondisi kinerja pegawai dapat dianalogikan

seperti kinerja guru di dunia keguruan. Lulus

Triwahyuni menyatakan bahwa kinerja timbul karena

12 Marihat Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia,

(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 2009), p. 195. 13 Darwis S. Gani, Djoehana Setyamidjaja, dan Sumardi, Kepemimpinan dan

Organisasi Pendidikan (Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan,

2008), p. 70.

Page 42: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-41-

tugas yang melekat, peraturan dan tanggung jawab

selama periode tertentu dengan faktor-faktor sebagai

berikut: pedagogikal, persiapan rencana pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

pembelajaran, pengembangan profesionalisme guru

dan pengembangan kurikulum. Kondisi pada guru ini

dapat diterapkan pula pada pegawai pemerintah

sehingga memiliki kinerja yang lebih baik.14

Hal senada seperti analogi kinerja tersebut di

atas adalah konsep kinerja yang dikemukakan oleh

Asiswa Sukaryaditisna, yang menyatakan bahwa

kinerja adalah hasil kerja karena memiliki tugas dan

kegiatan yang terbimbing oleh perencanaan dan

evaluasi yang dilakukan guru. Adapun faktor-faktor

kinerjanya adalah penyiapan media pembelajaran,

perumusan tujuan, menghantarkan pelaku mencapai

tujuan, penilaian terhadap kegiatan belajar, hasil

analisi kegiatan dan penerapan bimbingan terhadap

pelaku.15

14 Lulus Triwahyuni, Thamrin Abdullah dan Widodo Sunaryo, The Effect of

Organization Culture, Transformational Leadership and Self Confidence to

Teacher Performance, International Journal of Managerial Studie and

Researh (IJMSR), Volume 2, Issue 10, November 2014, ISSN 234-0330

(Print) & ISSN 2349-0349, www.arcjourna;s.org. pp. 156-165. 15 Asiswa Sukaryaditisna, , The Relationship between Organizational

Cultures, Leadership and Teacher Work Satisfaction towards Teacher

Performance, International Journal of Managerial Studie and Researh

Page 43: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-42-

Nanang Fattah mengemukakan kinerja

(performance) diartikan sebagai ungkapan

kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap,

dan keterampilan serta motivasi dalam menghasilkan

sesuatu.16 Menurut Prawiro Suntoro dalam Merry

Dadian Panji, kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi

dalam periode waktu tertentu.17

Dari berbagai pendapat dan berdasarkan uraian

teori-teori mengenai kinerja maka dapat

disintesiskan bahwa kinerja adalah unjuk kerja nyata

individu yang di tampilkan dalam hasil kerja

penggunaan sumber daya secara terencana untuk

mewujudkan target kerja dalam rangka mencapai

tujuan organisasi. Adapun indikatornya meliputi:

a. efisiensi kerja dan

b. efektivitas (daya-guna)

c. kualitas hasil kerja,

d. kuantitas hasil kerja, dan

(IJMSR), Volume 3, Issue 2, February 2015, ISSN 234-0330 (Print) &

ISSN 2349-0349, www.arcjourna;s.org. pp. 84-90-165. 16 Nanang Fattah Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), p.19 17 Merry Dadian Panji, Budaya Kerja dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), p. 121.

Page 44: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-43-

e. daya saing (competitiveness).

2. Pelatihan Menurut Para Ahli

John P. Wilson mengemukakan bahwa pelatihan

adalah proses yang direncanakan untuk memodifikasi

sikap, pengetahuan atau perilaku keterampilan melalui

pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang

efektif dalam suatu kegiatan atau berbagai kegiatan.

Tujuannya, dalam situasi kerja, adalah untuk

mengembangkan kemampuan seseorang dan

memuaskan kebutuhan saat ini dan masa depan

organisasi. Faktor-faktor strategis pelatihan antara

lain:

a. identifikasi kebutuhan pelatihan

b. perumusan tujuan pelatihan

c. perencanaan dan perancangan pelatihan

d. menyampaikan pelatihan, dan

e. penilaian dan evaluasi pelatihan.18

Gary Dessler mengemukakan bahwa pelatihan

adalah proses pengajaran karyawan baru keterampilan

dasar untuk melakukan mereka membutuhkan

18 John P. Wilson. Human Resource Development: Learning and

Training for Individuals and Organization. London: Kogan Page Limited,

2004,pp.4-5.

Page 45: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-44-

pekerjaan. Pelatihan memiliki catatan yang cukup

mengesankan efektivitas organisasi. Program

pelatihan terdiri dari beberapa komponen/faktor

antara lain:

a. Pelatihan analisis kebutuhan

b. Desain instruksional

c. Validasi program pelatihan

d. Pelaksanaan program dan

e. Penilaian dan evaluasi program.19

Pelatihan menurut Eduardo Salas and Kevin G.

Stagi adalah tuas yang kuat untuk penataan dan

bimbing pengalaman yang memfasilitasi akuisisi ABC

yakni afektif (affective), perilaku (behavioral), dan

kognitif (cognitive) hasil belajar.

Adapun faktor-faktor pelatihan dalam pandangan

ini adalah: (a). Memfasilitasi akuisisi abc yakni 1).

afektif (affective) 2). perilaku (behavioral), dan 3).

kognitif (cognitive) hasil belajar (b) . Tahapan

pelatihan: analisis kebutuhan pelatihan 1).

mengembangkan materi pelatihan 2). melaksanakan

pelatihan dan evaluasi pelatihan.20

19 Gary Dessler. Human Resource Management. Upper Saddle River, NJ:

Pearson Education, 2008, pp.248-249. 20 Eduardo Salas and Kevin G. Stagi, Design Training Systematically and

Page 46: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-45-

R.L. Mathis and J.H. Jackson memberikan

pengertian Pelatihan sebagai proses dimana orang

memperoleh kemampuan untuk melakukan pekerjaan,

menyediakan karyawan, pelatihan dengan spesifik,

pengetahuan dan keterampilan yang dapat

diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan saat

ini. Komponen strategis pelatihan dalam pandangan

ini diantaranya : (a). a. Penilaian kebutuhan pelatihan,

(b). Desain pelatihan, (c) Pelaksanaan pelatihan, dan

(d)Evaluasi pelatihan.21

Menurut Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck,

Barry Gerhart, Patrick M. Wright Fourth bahwa

pelatihan adalah sebuah usaha yang direncanakan

organisasi untuk membantu karyawan memperoleh

pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan,

keterampilan, kemampuan, dan perilaku, dengan

tujuan menerapkan kemampuannya ini pada

pekerjaannya. Faktor-faktor pelatihan berupa

peningkatan: ( a ) . Pengetahuan, ( b ) . Keterampilan,

( c ) . Kemampuan, dan (d). Perbaikan prilaku dan

Follow the Science of Training, Handbook of Principles of Organizational

Behavior (United Kingdom: John Wiley & Sons, Ltd, 2009), p.59.

21 R.L. Mathis and J.H. Jackson. Human Resource Management. Mason, OH:

Cengage Learning, 2011, pp. 253-260.

Page 47: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-46-

penerapannya.22

Pelatihan menurut Stephen P. Robbins adalah:

Kegiatan formal yang direncanakan terlebih dahulu dan

memiliki format yang terstruktur. Faktor pembinaan

dalam pelatihan adalah:

a. melek huruf (basic literacy)

b. teknis (technic)

c. interpersonal (interpersonal) dan

d. pemecahan masalah (problem solving).23

Definisi Pelatihan yang diberikan John M.

Ivancevich proses yang berusaha untuk menyediakan

karyawan dengan asupan informasi, keterampilan, dan

pemahaman tentang organisasi dan tujuannya. Faktor

yang diperlukan untuk pelatihan meliputi: (a).

penguasaan informasi (b). keterampilan (c).

pemahaman tentang organisasi (d). pengembangan

diri, dan (e). penyesuaian dengan organisasi.24

Konsep efektivitas pelatihan kadang diartikan pula

sebagai dampak pelatihan (training effect) seperti 22 Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick M.

Wright Fourth Edition Fundamentals of Human Resource Management

(New York: McGraw-Hill/Irwin 2011). p.189. 23 Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, Global Edition, 10th Edition

(USA: Prentice Hall, Pearson Educational International, 2003). p.111. 24 John M. Ivancevich, Human Resource Management, Eleventh Edition

(Singapore: McGraw-Hill (Asia), 2010), p. 391.

Page 48: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-47-

dikemukakan oleh Amir Elnaga dan Amran Imran yang

mengemukakan bahwa pengaruh pelatihan yang

diharapkan terwujud pada karyawan adalah

terpenuhinya bekal kepada karyawan (to equip the

employees) untuk mengerjakan tugas jabatan,

mengembangkan potensi dan kapabilitas yang dimiliki,

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi,

serta meningkatkan sikap dan motivasi dalam

bekerja. Pengaruh ini dikelola menjadi sumber daya

yang digunakan dalam meningkatkan kinerja

karyawan dan dalam mencapai tujuan organisasi

(organization’s goals).25. Hal senada diperkuat oleh

Rohan Singh dan Madhumita Mohanti, pengaruh dari

pelatihan pada karyawan adalah hasil pengukuran

terhadap perubahan (increase or decrease) pada aspek-

aspek sikap, pengetahuan keterampilan, kreativitas dan

inovasi, yang terwujud setelah karyawan mengikuti

pelatihan-pelatihan yang diberikan. Hasil pengukuran

tersebut kemudian dinilai berdasarkan kriteria-kriteria

pada jabatan-jabatan karyawan (dengan asumsi bahwa

karyawan mengkuti pelatihan karena belum memenuhi

kriteria pada jabatannya atau belum memenuhi taraf

25 Amir Elnaga and Amen Imran. “The Effect of Training on Employees

Performance”. European Journal of Business and Management, Vol. 5, No. 4,

137-147, 2013.

Page 49: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-48-

produktivitas yang ditargetkan).26

Pelatihan menurut Stephen P. Robbins adalah

pembelajaran yang mencakup semua aspek mulai dari

mengajarkan kemampuan dasar membaca hingga

melatih kepemimpinan tingkat mahir bagi eksekutif.

Faktor utama yang dilatihkan meliputi: a. keterampilan

literasi dasar. b. keterampilan teknis. c. keterampilan

interpersonal dan d. keterampilan pemecahan

masalah. Metode pelatihan yang biasa diklasifikasikan

sebagai formal atau informal dan on-the-job atau

off-the-job.27

Pelatihan menurut Michael Armstrong adalah

penggunaan kegiatan instruksional yang sistematis

dan terencana untuk meningkatkan pembelajaran.

Faktor formal yang harus dipenuhi dalam pelatihan

meliputi peningkatan:

a. Keterampilan;

b. Keahlian yang berbeda;

c . Tugas yang harus dilakukan begitu khusus atau

kompleks;

d . Informasi penting untuk memenuhi tanggung 26 Rohan Singh and Madhunita Mohanty. “Impact of Training Practice on

Employee Productivity: A Comparative Study”. Interscience Management

Review (IMR), Vol. 2, Issue 2, 87-92, 2012. 27 Stephen P. Robbins, Essential of Organizational Behavior, Seventh

Edition (New Jersey, Prencice Hall, 2003), p. 218.

Page 50: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-49-

jawab pekerja; dan

e . Pembelajaran bersifat menyeluruh dalam bentuk

kegiatan induksi, keterampilan IT dan

keterampilan komunikasi.28

Brislin dalam Michael M. Harris Brislin

mendefinisikan pelatihan sebagai kegiatan yang

melatih tiga matra yaitu:

a. kognitif atau pemberian informasi pendekatan,

b. pendekatan afektif, dan

c. perilaku/pendekatan eksperi-mental.

Empat faktor penting pelatihan dalam pandangan

ini adalah: kompetensi teknis, ciri-ciri kepribadian,

variabel lingkungan, dan situasi keluarga.29

Menurut Nancy Langton dan Stephen P. Robbins

Pelatihan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk

membantu seseorang/karyawan untuk memiliki

kesadaran yang lebih besar terhadap perubahan budaya

dan gaya. Faktor utama pelatihan yang harus

dikembangkan adalah: (a). Kesadaran dalam bersikap

28 Michael Armstrong, A handbook of Human Resource Management

Practice, 10th edition (London N1 9JN: Kogan Page Limited, 2006), pp.280-

282.

29 Michael M. Harris, Handbook of Research in International Human

Resources (United States of America: Lawrence Erlbaum Associates Taylor

& Francis Group, 2008), p.185.

Page 51: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-50-

dan (b). Kesadaran yang lebih besar terhadap

perubahan.30

Dugan Laird mendefinisikan pelatihan sebagai

bentuk pengalaman, disiplin, atau perlakuan (regimen)

yang menyebabkan seseorang berperila-ku baru sesuai

dengan yang telah ditentukan. Faktor yang harus

dipenuhi melalui pelatihan: a. akuisi teknologi b.

standarisasi pelaksanaan kerja c. perkembangan

kinerja baru.31 Pelatihan menurut Schermerhorn

adalah serangkaian kegiatan yang membantu orang-

orang memperoleh dan meningkatkan keterampilan

kerjanya. Faktor pelatihan harus mewujudkan: a.

Serangkaian kegiatan pembelajaran untuk memperoleh

dan meningkatkan keterampilan kerja. b. Upgrade

kemampuan.32

Angelo Kinicki dan Brian K. Williams

menyatakan bahwa Pelatihan adalah sarana untuk

mencapai tujuan organisasi. Untuk menjadi cara yang

efisien untuk menggunakan sumber daya berupa orang,

30 Nancy Langton, Stephen P. Robbins, Fundamentals Fundamentals of

Organizational Behavior, third Canadian Edition (Canada:Pearson

Education; 3 edition Oct 11 2006), p.83. 31 Dugan Laird,Sharon S. Naquin and Elwood F. Holton III,

Approaches to Training & Development,Third Edition revised and

updated, (USA, Perseus Publishing, 2003), p. 6 32 Schermerhorn, Management, Eighth Edition, (USA: Wiley International

Edition, 2003), p. 307

Page 52: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-51-

uang, bahan baku, dan sejenisnya - bijaksana dan efektif

biaya. Kaitan Efektivitas dengan tujuan organisasi

adalah suatu cara yang efektif untuk mencapai hasil,

untuk membuat keputusan yang tepat dan berhasil

membawa anggota organisasi suatu jalan keluar

sehingga mereka mencapai tujuan organisasi. Dua

faktor yang harus dikelola meliputi:

a . mengelola keunggulan kompetitif yaitu: 1).

responsif terhadap costumers. 2). inovasi. 3).

kualitas. 4). efisiensi.

b . mengelola perbedaan yaitu: 1). pengelolaan

globalisasi, memperluas manajemen universal 2).

mengelola teknologi informasi 3). Mengelola

perihal etnhical standars 4). pengelolaan mandiri

dalam hal perwujudan kebahagiaan dan tujuan

hidup.33

Gibson et al. mengemukakan bahwa

“effectiveness" (Efektivitas), misal “What we mean by

effectiveness … is the accomplishment of recognized

objectives of cooperative effort". Efektivitas didefinisikan

33 Angelo Kinicki dan Brian K. Williams, Management a Practical

Introduction, third edition,(NewYork, NY, 10020, Mc-Graw-Hill/Irwin,

2003), p. 5.

Page 53: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-52-

sebagai taraf keberhasilan pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan dengan dua faktor utama yaitu: a. Taraf

keberhasilan b. Tujuan yang telah ditetapkan.34

Dari berbagai pendapat dan teori di atas maka

dapat disintesiskan bahwa efektivitas pelatihan adalah

taraf keberhasilan pencapaian tujuan pelatihan yang

sesuai dan direncanakan secara sistematik melalui

kegiatan instruksional terencana dalam rangka

membantu individu untuk memperoleh dan

meningkatkan kemampuan, afeksi dan perilakunya

untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun indikator-

indikatornya adalah:

a. Perubahan sikap.

b. Perubahan perilaku.

c. Pengembangan Pribadi

d. Pengelolaan pengetahuan dan

e. Pembelajaran keterampilan baru.

B. Indikator-Indikator Penilaian Kinerja

Seperti yang penulis sintesiskan sebelumnya, bahwa

Kinerja diartikan sebagai unjuk kerja nyata individu

yang ditampilkan dalam hasil kerja penggunaan

sumber daya secara terencana untuk mewujudkan

34 Gibson et al. Organizations: Behavior, Structure and Processes. New

York: McGraw-Hill, 2012, p.20.

Page 54: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-53-

target kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Adapun indikatornya meliputi: a. Efisiensi kerja, b.

efektivitas (daya-guna) c. kualitas hasil kerja, d.

kuantitas hasil kerja, dan e. daya saing

(competitiveness). Sedangkan efektivitas pelatihan

adalah taraf keberhasilan pencapaian tujuan pelatihan

yang sesuai dan direncanakan secara sistematik

melalui kegiatan instruksional terencana dalam rangka

membantu i ndividu untuk memperoleh dan

meningkatkan kemampuan, afeksi dan perilakunya

untuk mencapai tujuan organisasidengan indikator

antara lain: (a). Perubahan sikap. (b). Perubahan

perilaku. (c). Pengembangan Pribadi (d). Pengelolaan

pengetahuan, dan (e). Pembelajaran keterampilan

baru.

Kemampuan personal bersifat fluktuatif akibat

adanya hubungan lingkungan dan atau hubungan

internal. Kondusifitas lingkungan dan psikis diri

seseorang menjadi faktor yang dapat sangat

berhubungan, pengendalian faktor ini secara tepat

akan memberikan dampak yang sangat berarti untuk

peningkatan kinerja. Salah satu kegiatan untuk

mempertahankan kualitas dan kuantitas kinerja adalah

dengan cara melakukan suatu pelatihan secara berkala

dan terprogram. Efektivitas pelatihan yang dilakukan

Page 55: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-54-

hendaknya mampu meningkatkan taraf keberhasilan

pencapaian tujuan organisasi. Pelatihan harus

direncanakan secara sistematik melalui suatu kegiatan

instruksional yang terarah guna dapat membantu

individu untuk memperoleh dan meningkatkan

kemampuan, afeksi dan perilakunya. Dampak

pelatihan hendaknya mampu menimbulkan: (a).

Perubahan sikap. (b). Perubahan perilaku. (c).

Pengembangan Pribadi (d). Pengelolaan pengetahuan

dan (e). Pembelajaran keterampilan baru.

Pembinaan personal secara berkesinambungan

dan terprogram mampu memberikan pembaharuan

secara berkelanjutan dalam mempertahankan kinerja

seseorang. Hal ini dikarena dalam pelatihan yang

efektif akan terdapat suatu proses perbaikan dan

evaluasi berbagai program dan metode

pelaksanaanya secara lebih rinci dan jelas sehingga

pelaksanaan di lapangan tidak lagi menimbulkan multi

tafsir yang menimbulkan masalah. Personal yang

memiliki kinerja baik haruslah seseorang yang

memiliki perilaku dan hasil kerja nyata yang baik yang

didasari oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan

serta motivasinya dalam hal penggunaan sumber

daya secara terencana untuk mewujudkan target kerja

dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Page 56: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-55-

Kinerja yang baik hendaknya didukung pula

dengan berbagai hal yang dapat mempertahankan

kesinambungan kegiatan organisasi secara stabil dan

berkualitas diantaranya: melakukan efisiensi kerja,

mengefektifkan atau mendayangunakan fasilitas yang

ada, memperhatikan kualitas dan kuantitas hasil kerja

serta mempertahankan daya saing (competitiveness)

organisasi. Berdasarkan uraian di atas diduga

efektivitas pelatihan memiliki hubungan positif dengan

Kinerja.

Page 57: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-56-

“Pelatihan yang efektif berkesinambungan dan

terprogram dalam rangka menumbuhkembangkan

kinerja yang tinggi tersebut dapat berdampak pula

pada peningkatan motivasi kerja. Hal ini penting

segera dilakukan karena kinerja bersifat fluktuatif

sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang

terjadi, untuk itu perlu dipersiapkan suatu bentuk

pelatihan yang cocok dan mampu membangkitkan etos

kerja pelaku organisasi secara signifikan dan

berkelanjutan.”

Page 58: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-57-

BAB III KONSEP PROGRAM PELATIHAN KARYAWAN

Page 59: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-58-

A. Pendekatan dalam Pelatihan Karyawan

Hasil penelitian kualitatif menunjukkan dimana

pada di SKPD yang diamati terdapat hal-hal berikut

sesuai dengan indikator kinerja diantaranya: (a).

efisiensi kerja, (b). efektivitas (daya- guna) (c). kualitas

hasil kerja, (d). kuantitas hasil kerja, dan (e). daya saing

(competitiveness).

1) Kinerja di SKPD Kategori Baik (Upper)

Suasana kondusif di SKPD sangat terasa

keseragaman warga organisasi dalam mematuhi

aturan yang telah disepakatinya bersama. SKPD

memiliki komitmen oraganisasi dari hasil kesepakatan

dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara mandiri.

Pegawai di SKPD ini yang merupakan alumni diklat

PIM IV, mampu menggerakan teman sejawat untuk

berkinerja dengan baik. Hal ini terlihat dari capaian

program SKPD yang banyak berhasil.Kinerja tampak

efisien karena memiliki hasil nyata dengan

memberdayakan semua fasilitas dan daya dukung yang.

Tabel reduksi wawancara penelitian kualitatif

tentang kinerja alumni diklat PIM IV di SKPD upper

sangat kooperatif dan mampu bersinergis dengan

Page 60: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-59-

semua lapisan pegawai dengan baik. Kerja dalam

kelompok yang solid dan handal serta pembagian

tugas sesuai dengan kompetensi yang diampu, mampu

meningkatkan kinerja meningkatkan kualitas kerja

karena dengan kepuasan yang dirasakan akan memacu

pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik lagi. Dalam

pelaksanaannya koordinasi dan tindak lanjut terdapat

umpan balik, kirik dan saran ditanggapi secara

kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat.

Hasil diskusi kelompok terarah (FGD) baik

untuk Kepala Dinas maupun Sekdin dan staf

menyatakan bahwa peningkatan kinerja sangat

signifikan, karena semua warga SKPD memahami

tugas pokok dan fungsinya serta bekerja dengan

saling memberikan dukungan. Dengan banyaknya

pelanggan yang terpuaskan oleh kinerja SKPD ini,

maka akan menjadikan SKPD ini sebagai SKPD

yang favorit.Tugas pokok, fungsi dan target capaian

harian kinerjaselalu disosialisasikan ulang dalam

setiap rapat pembinaan dalam bentukbriefing di

awal pekansehingga tidak memiliki permasalahan.

Pemberian penghargaan dan sanksi bagi yang

melanggar dilakukan secara tegas dengan

mengedepankan tujuan untuk mendidik dengan

Page 61: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-60-

memunculkan kesadaran bertata tertib dengan baik.

Demikian pula pemberian penghargaan bagi warga

SKPD yang berprestasi dilakukan secara transparan dan

sesuai denganStandar Operasional Prosedur (SOP).

2) Kinerja di SKPD Kategori Menengah (Middle)

Penelitian kualitatif dengan cara melakukan

pengamatan tentang pelaksanaan kinerja di SKPD

berkategori middle menunjukkan bahwa pada SKPD

kategori menengah pelaksanaan kinerjanya sudah

relatif kondusif walau masih perlu peningkatan di

sana- sini. Kehadiran pegawai sudah dipantau secara

elektronik. Bentuk-bentuk kinerja yang tampak pada

pengamatan ini adalah tumbuhnya rasa kebersamaan

yang baik dalam melaksanakan tugas. Kekompakan

pegawai sangat terlihat. PemberianReward and

Punishment bagi anggota organisasi yang berprestasi

belum dilaksanakan. Pembinaan pegawai dilakukan

dalam apel pagi dan rapat koordinasi yang rutin

dilaksanakan pada awal pekan untuk menindaklanjuti

berbagai permasalahan yang muncul.

Hasil wawancara penelitian kualitatif menunjukkan

bahwa kinerja di SKPD kategori sedang cenderung baik.

Hal ini tercermin saat pegawai yang diwawancara yang

menyatakan bahwa menjadi pegawai di SKPD ini sudah

Page 62: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-61-

cocok, karena SKPD sudah memberikan pembagian

tugas yang jelas serta pemberian tunjangan beban kerja

(TBK) yang memadai. Sehinggarasa memiliki SKPD

menjadi meningkat karena SKPD banyak memberikan

kesejahteraan.

Hasil penelitian kualitatif yang tertuang dalam

tabel reduksi dokumentasi tentang kinerja di SKPD

kategori midle menunjukan sebagian indikator-

indikator kinerja yang sudah dan sedang dilaksanakan

sudah didokumentasikan secara tertulis. Pegawai

alumni diklat PIM IV di SKPD kategori midle banyak

memberikan motivasi dan arahan untuk berkinerja

dengan baik. Bukti dokumentasi mengenai kinerja

terlihat pada berbagai penghargaanterhadap prestasi

kerja, piagam penghargaan dan hasil akreditasi yang

sangat memuaskan. Hasil diskusi kelompok terarah

(FGD) dengan pengurus SKPD di semua jenjang

menyatakan bahwa peningkatan kinerja harus terus

didukung oleh SDM yang handal maupun ketersediaan

sarpras. Pencapaian target atau tujuan SKPD di

lapangan, dilakukan secara fleksibel sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

3) Kinerja di SKPD Kategori Kurang(Lower)

Berdasarkan hasil tabel reduksi pengamatan

Page 63: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-62-

tentang kinerja di SKPD kategori kurang

menunjukan gejala yang cenderung melaksanakan

pola Standar Pelayanan Minimal (SPM). Namun

demikian masih banyak pula hal-hal lain yang belum

terrealisasikan dengan baik.Fasilitas gedung dan

fasilitas penunjang SKPD memerlukan perbaikan yang

serius dari segi fisik dan kelengkapan alat kantor.

Hasil wawancara di lapangan seperti

tertuang dalam tabel reduksi wawancara tentang

kinerja, warga SKPD sepakat mempertahankan

kegiatan pelatihan berupa bintek sederhana dalam

rangka mengatasi kekurangan pendanaan pelatihan.

Alasan tetap dipertahankan adalah untuk memberikan

kesempatan kepada pegawai yang berada di sekitar

lingkungan SKPD dan sebagai tempat untuk ujicoba

atau penelitian sederhana bagi para pegawai.

Hasil studi dokumentasi penulis tentang kinerja

dapat disimpulkan bahwa di SKPD kategori lower,

berlangsung baik akan tetapi belum konsisten. Hal ini

terlihal dalam hal pengadministrasian kegiatan SKPD

yang teradministrasikan secara lengkap. Berkas-berkas

belum tertata rapi dan belum memiliki tempat

penyimpanan yang memadai.

Hasil diskusi kelompok terarah (FGD) dengan

Page 64: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-63-

perangkat di SKPD dengan kategori rendah

menunjukan bahwa kinerja belum difokuskan dengan

baik karena tujuan organisasi belum dirumuskan

secara maksimal dan ketersediaan dana yang kurang

memadai. Walaupun demikian kinerja terus

dilakukan sebaik mungkin, dengan menyiasati

berbagai hal secara fleksibel. Berdasarkan deskripsi

statistik dan penelitian kuantitatif variabel kinerja dan

data hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi

variabel kinerja penelitian kualitatif dapat

disimpulkan bahwa: data variabel kinerja yang

diperoleh melalui penelitian kuantitatif mempunyai

kecenderungan yang sama dengan data kinerja yang

diperoleh melalui penelitian kualitatif.

B. Konsep Pelatihan Sumberdaya Manusia

Diindikasikan di SKPD yang diamati terdapat hal-

hal berikut ini sesuai dengan indikator efektivitas

pelatihan termasuk diantaranya:

a. Perubahan sikap.

b. Perubahan perilaku.

c. Pengembangan Pribadi

d. Peningkatan pengetahuan dan

e. Peningkatan keterampilan.

Page 65: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-64-

1). Efektivitas Pelatihan di SKPD Kategori Baik (Upper)

Suasana penangan berbagai pelayanan di SKPD

yang berkategori upper sangat terasa dilayani oleh

petugas-petugas yang handal dan berkompeten di

bidangnya. SKPD ini memiliki komitmen organisasi

melayani sebaik mungkin sehingga pelanggan memiliki

pengalaman baik. Hasil-hasil pelatihan diterapkan

melalui pertemuan yang dikenal dengan istilah

briefing management yang berfungsi mematangkan

perencanaan dan tindakan tepat serta antisipasi

terhadap berbagai kendala.

Pegawai di SKPD yang merupakan alumni diklat

PIM IV, bertindak sebagai pemegang standar

operasional pelayanan dan mengawasi agar

pelaksanaan pelayanan minimal dapat terlaksana

dengan baik sebelum jenis pelayanan prima lainnya

dilakukan. SKPD di kategori ini tidak melakukan

pelatihan secara khusus akan tetapi menugaskan

stafnya untuk menuntut ilmu di lembaga yang sesuai

dengan kompetensi yang dibutuhkannya.Efektivitas

pelatihan tampak efisien karena pelaksanaannya

dipetakan secara lengkap.

Tabel reduksi wawancara penelitian kualitatif

tentang efektivitas pelatihan pegawai alumni diklat PIM

Page 66: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-65-

IV di SKPD uppermenunjukan bahwa mereka banyak

berperan di bidang perencanaan, menyusun anggaran,

monitoring dan evaluasi SKPD yang dilakukan secara

berkala guna perbaikan yang berkelanjutan. Pegawai

alumni diklat PIM IV di SKPD ini membuat pembagian

tugas dan fungsi pegawai lainnya secara optimal

sehingga mampu memberdayakan semua sarana.

Banyaknya investasi yang dilakukan oleh SKPD juga

membuahkan hasil sebagai penyumbang Pendapatan

Asli Daerah (PAD) yang tinggi dengan tetap

mempertahankan kualitas pelayanan.

Hasil diskusi kelompok terarah (FGD) baik

untuk Kepala Dinas maupun Sekdin dan staf

menyatakan bahwa pelatihan tidak dilakukan oleh

SKPD secara langsung tetapi SKPD memberikan

kesempatan sesuai dengan jenjang kepangkatan

pegawai untuk dikirim atau ditugaskan mengikuti

diklat atau tugas belajar guna meningkatkan

profesionalitas pegawai yang bersangkutan.

Pegawai yang telah didiklat wajib melakukan

diseminasi kegiatan untuk berbagi informasi dan

pengalaman sehingga semua pegawai memiliki

aktivitas yang seragam dalam menangani tindakan.

Hal lain yang menjadi program unggulan adalah

Page 67: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-66-

melakukanbriefing di akhir pecan, sehingga berbagai

permasalahan terselesaikan segera. Hasil pelatihan

yang dilakukan oleh pegawai minimal mampu

menunjang sepenuhnya terhadap pelaksanaanStandar

Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi dasar utama

dalam pelaksanaan jenis pelayanan terbaik lainnya.

2) Efektivitas Pelatihan SKPD Kategori Menengah

(Midle)

Penelitian kualitatif dengan cara melakukan

pengamatan tentang pelaksanaan efektivitas

pelatihan di SKPD berkategori midlemenunjukkan

bahwa pada SKPD kategori menengah pelaksanaan

pelatihannyadilakukan lembaga lain dengan sistem

penugasan pelatihan atau tugas belajar sesuai dengan

urutan kepangkatan pegawai atau disesuaikan

dengan kebutuhan di lapangan. Pegawai alumni

diklat PIM IV pada SKPD ini banyak melibatkan diri

pada perencanaan dan monitoring pelaksanaan

program SKPD. Bintek hanya berupa sharing informasi

dan pengalaman yang disampaikan oleh pegawai yang

sudah mendapat diklat. Kegiatan bimbingan teman

sejawat sangat diberdayakan agar persamaan persepsi

dalam bertugas menjadi seimbang.

Hasil wawancara penelitian kualitatif yang

Page 68: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-67-

tertuang dalam tabel reduksi wawancara tentang

efektivitas pelatihan menunjukkan bahwa efektivitas

pelatihan di SKPD kategori sedang. Hal ini

tercermin saat pegawai yang diwawancara

menyatakan bahwa menjadi pegawai di SKPD ini

sangat menyenangkan karena hasil pelatihan dapat

dipraktekan sesuai dengan tugas sehari-hari

sehingga pelayanan menjadi lebih baik. Saling

menyemangati dan berbagi kiat-kiat untuk teknik

penanganan permasalahan dilakukan melalui diskusi

yang penuh kekeluargaan.

Hasil penelitian kualitatif menunjukan sebagian

indikator- indikator efektivitas pelatihan yang sudah

dan sedang dilaksanakan sudah didokumentasikan

secara tertulis dan tertata dengan rapi. Pegawai alumni

diklat PIM IV di SKPD kategori midle banyak bertugas

di bagian perencanaan dan monev (monitoring

evaluasi) pelaksanaan kegiatan SKPD. Bukti

dokumentasi mengenai efektivitas pelatihan terlihat

kegiatan diklat dan bintek yang sudah dilakukan.

Hasil diskusi kelompok terarah (FGD) dengan

pengurus SKPD di semua jenjang menyatakan bahwa

peningkatan efektivitas pelatihan harus dilakukan

secara rutin. Pelatihan konsisten dilakukan walau

Page 69: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-68-

dengan fasilitas yang minimal tapi tetap berkualitas.

3). Efektivitas Pelatihan SKPD Kategori Kurang (Lower)

Berdasarkan hasil reduksi pengamatan tentang

efektivitas pelatihan di SKPD kategori kurang

menunjukan gejala yang kurang mendukung, bukan

saja dana dan fasilitas akan tetapi kesempatan karena

terkendala dengan jumlah pegawai yang sangat

terbatas.

Hasil studi dokumentasi di lapangan seperti

tertuang dalam tabel reduksi wawancara tentang

efektivitas pelatihan, warga SKPD mendapat

pelatihan dalam bentuk bimbingan teknis secara

temporer yang digabungkan dengan teman seprofesi.

Pelatihan yang dilakukan kadang tidak efektif

dilakukan apabila terlalu lama karena pelayanan di

lapangan menjadi terbengkalai.

Hasil studi dokumentasi yang dituangkan pada

tabel reduksi dokumentasi mengenai efektivitas

pelatihan dapat disimpulkan bahwa di SKPD

kategorilower, berlangsung cukup. Hal ini terlihal

dalam hal pengadministrasian kegiatan SKPDyang

masih belum tertata baik dan hanya pada kegiatan-

kegiatan besar saja. Keterbatasan pegawai dan sarana

Page 70: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-69-

yang dimiliki memperlambat jalannya penerapan hasil

pelatihan secara maksimal dan akhirnya cenderung

menggunakan metode konvensional.

Hasil diskusi kelompok terarah (FGD) dengan

perangkat di SKPD dengan kategori rendah

menunjukan bahwa efektivitas pelatihan belum

diterapkan secara maksimal karena kekurangan

tenaga pegawai yang memadai serta dukungan sarpras

lainnya. Pelayanan masih bersifat konvensional dan

dilakukan secara manual.

Berdasarkan deskripsi statistik dan penelitian

kuantitatif variabel efektivitas pelatihan dan data hasil

pengamatan, wawancara dan dokumentasi variabel

efektivitas pelatihan penelitian kualitatif dapat

disimpulkan bahwa: data variabel efektivitas

pelatihan yang diperoleh melalui penelitian kuantitatif

mempunyai kecenderungan yang sama dengan data

efektivitas pelatihan yang diperoleh melalui penelitian

kualitatif.

Hasil pengamatan, wawancara dan studi

dokumentasi pada penelitian kualitatif yang dapat

disimpulkan bahwa kondisi efektivitas pelatihan di

setiap SKPD yang diamati memiliki pola kekhasan

sesuai dengan lingkungan yang berkembang di sekitar

Page 71: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-70-

SKPD tersebut. Oleh karena itu efektivitas pelatihan

secara kualitatif yang ada di lapangan memiliki

kecenderungan yang sama dengan efektivitas pelatihan

secara kuantitatif.

Hal ini sesuai dengan teori John P. Wilson tentang

pelatihan yang mengemukakan bahwa pelatihan

adalah proses yang direncanakan untuk

memodifikasi sikap, pengetahuan atau perilaku

keterampilan melalui pengalaman belajar untuk

mencapai kinerja yang efektif dalam suatu kegiatan

atau berbagai kegiatan. Tujuannya, dalam situasi kerja,

adalah untuk Mengembangkan kemampuan seseorang

dan memuaskan kebutuhan saat ini dan masa depan

organisasi. Faktor- faktor strategis pelatihan meliputi:

identifikasikebutuhan pelatihan, perumusan tujuan

pelatihan, perencanaan dan perancangan pelatihan,

menyampaikan pelatihan dan penilaian dan evaluasi

pelatihan.35

Hubungan antara efektivitas pelatihan dengan

Kinerja diperkuat oleh teori Raymond A. Noe, John R.

Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick M. Wright Fourth

bahwa pelatihan adalah sebuah usaha yang

direncanakan organisasi untuk membantu karyawan

35 John P. Wilson. Op.Cit, pp. 4-5.

Page 72: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-71-

memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan

pekerjaan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku,

dengan tujuan menerapkan kemampuannya ini pada

pekerjaannya. Faktor-faktor pelatihan berupa

peningkatan: pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

perbaikan prilaku dan penerapannya.36

Dengan demikian pelatihan yang baik dan

efektif akan dengan sendirinya mendukung

peningkatan kinerja sedemikian rupa, kinerja pegawai

harus merupakan unjuk kerja nyata pegawai yang di

tampilkan dalam hasil kerja dengan menggunakan

sumber daya secara terencana untuk mewujudkan

target kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

Afshan Sultana dkk. yang berjudul, Hubungan

Pelatihan dengan Kinerja Pegawai; Sebuah Studi pada

Sektor Telekomunikasi di Pakistan. Penelitian ini

dimaksudkan untuk menguji hubungan pelatihan

dengan Kinerja pegawai dengan mendalami kesuksesan

organisasi melalui pencapaian tujuan dengan

pelaksanaan pelatihan, perencanaan dan implementasi

yang disusun secara sistematik. Pada penelitian ini

36 Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick M. Wright. Op,Cit. p.189.

Page 73: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-72-

digunakan 360 kuisioner terhadap pegawai di lima

perusahaan Sektor Telekomunikasi, dengan hasil

sebagai berikut: 1. Hubungan Pelatihan dengan Kinerja

pegawai sebesar 58,2% untuk setiap kenaikan faktor

pelatihan. 2. Hubungan pelatihan terhadap gaji

pegawai. Peningkatan penghasilan ternyata sebesar 36,

5% dikontribusikan akibat pegawai tersebut mengikuti

pelatihan. 3. Hubungan Penghasilan/Gaji dengan

Kinerja Pegawai sebesar 40,4%. 4. Hubungan Pelatihan

terhadap peningkatan pekerjaan (Job Involvement)

sebesar 35,4% dan 5. Hubungan peningkatan pekerjaan

(Job Involvement) dengan Kinerja pegawai sebesar

76,0%. Kesimpulan penelitian menyatakan pula bahwa

investasi yang tepat bagi suatu organisasi adalah

melaksanakan suatu pelatihan pegawai dengan

perubahan inovasi teknologi, kompetetisi

pemasaran, struktur organisasi dan kegiatan penting

lainnya (Training, Employee Performance, Salary, Job

Involvement ) yang menjadi kunci utama untuk

meningkatkan kinerja pegawai.37

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan

bahwa semakin tinggi peningkatan efektivitas

pelatihan maka semakin meningkat pula kinerja.

37 Afshan Sultana et. All., Op. Cit.

Page 74: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-73-

Dengan demikian temuan fakta dan data dalam analisis

penelitian ini semakin mendukung temuan-temuan

terdahulu mengenai adanya hubungan positif antara

efektivitas pelatihan dengan Kinerja .

C. Strategi Pelatihan yang Efektif

Strategi pelatihan yang efektif daat dimulai setelah

menganalisa hasil penelitian yang penulis lakukan

mengenai hubungan antara kecerdasan emosional,

motivasi kerja dan pelatihan efektif terhadap kinerja

pegawai / karyawan. Hasil Penelitian Kuantitatif dan

Penelitian Kualitatif ini bisa menjadi tolak ukur bagi

strategi pelatihan efektif di suatu instansi untuk

menghasilkan kinerja lembaga yang optimal

1. Hubungan antara Efektivitas Pelatihan dengan

Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa

terdapat hubungan fungsional efektivitas pelatihan

dengan kinerja dengan persamaan regresi Ŷ = 68,94 +

0,5239X1dengan nilai F hitung = 142,817 sedangkan F

tabel ( = 0,05) = 3,890 dan F tabel ( = 0,01) = 6,760

yang artinya bahwa keberartian regresi sangat

signifikan. Hubungan fungsional tesebut berbentuk

Page 75: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-74-

linier yang dibuktikan dengan uji linieritas dengan nilai

F hitung = 1,423 sedangkan F tabel ( = 0,05) = 1,440

dan F tabel ( = 0,01) = 1,660 yang artinya non signifikan

atau regresi adalah linier. Nilai koefisien korelasi yang

dihasilkan sebesar ry1 = 0,6390 yang menunjukkan

bahwa setiap peningkatan skor efektivitas pelatihan

akan berhubungan dengan peningkatkan kinerja.

Data kuantitatif di atas diperkuat oleh data hasil

pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi pada

penelitian kualitatif yang dapat disimpulkan bahwa

kondisi efektivitas pelatihan di setiap SKPD yang

diamati memiliki pola kekhasan sesuai dengan

lingkungan yang berkembang di sekitar SKPD

tersebut.Oleh karena ituefektivitas pelatihan secara

kualitatif yang ada di lapangan memiliki kecenderungan

yang sama dengan efektivitas pelatihan secara

kuantitatif.

Hal ini sesuai dengan teori John P. Wilson tentang

pelatihanyang mengemukakan bahwa pelatihan adalah

proses yang direncanakan untuk memodifikasi sikap,

pengetahuan atau perilaku keterampilan melalui

pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang efektif

dalam suatu kegiatan atau berbagai kegiatan. Tujuannya,

dalam situasi kerja, adalah untuk Mengembangkan

kemampuan seseorang dan memuaskan kebutuhan saat

ini dan masa depan organisasi. Faktor- faktor strategis

Page 76: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-75-

pelatihan meliputi: identifikasikebutuhan pelatihan,

perumusan tujuan pelatihan, perencanaan dan

perancangan pelatihan, menyampaikan pelatihan dan

penilaian dan evaluasi pelatihan.38

Hubungan antara efektivitas pelatihan dengan

Kinerja diperkuat oleh teori Raymond A. Noe, John R.

Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick M. Wright Fourth

bahwa pelatihan adalah sebuah usaha yang

direncanakan organisasi untuk membantu karyawan

memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan

pekerjaan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku,

dengan tujuan menerapkan kemampuannya ini pada

pekerjaannya. Faktor-faktor pelatihan berupa

peningkatan: pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

perbaikan prilaku dan penerapannya.39Dengan

demikian pelatihan yang baik dan efektif akan

dengan sendirinya mendukung peningkatan kinerja

sedemikian rupa karenakinerja pegawai harus

merupakan unjuk kerja nyata pegawai yang di

tampilkan dalam hasil kerja dengan menggunakan

sumber daya secara terencana untuk mewujudkan

target kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

38 John P. Wilson. Op.Cit, pp. 4-5. 39 Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick M. Wright. Op,Cit. p.189.

Page 77: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-76-

Afshan Sultana dkk. yang berjudul, Hubungan

Pelatihan dengan Kinerja Pegawai; Sebuah Studi pada

Sektor Telekomunikasi di Pakistan. Penelitian ini

dimaksudkan untuk menguji hubungan pelatihan

dengan Kinerja pegawai dengan mendalami kesuksesan

organisasi melalui pencapaian tujuan dengan

pelaksanaan pelatihan, perencanaan dan implementasi

yang disusun secara sistematik. Pada penelitian ini

digunakan 360 kuisioner terhadap pegawai di lima

perusahaan Sektor Telekomunikasi, dengan hasil

sebagai berikut: 1. Hubungan Pelatihan dengan Kinerja

pegawai sebesar 58,2% untuk setiap kenaikan faktor

pelatihan. 2. Hubungan pelatihan terhadap gaji pegawai.

Peningkatan penghasilan ternyata sebesar 36, 5%

dikontribusikan akibat pegawai tersebut mengikuti

pelatihan. 3. Hubungan Penghasilan/Gaji dengan

Kinerja Pegawai sebesar 40,4%. 4. Hubungan Pelatihan

terhadap peningkatan pekerjaan (Job Involvement)

sebesar 35,4% dan 5. Hubungan peningkatan pekerjaan

(Job Involvement) dengan Kinerja pegawai sebesar

76,0%. Kesimpulan penelitian menyatakan pula bahwa

investasi yang tepat bagi suatu organisasi adalah

melaksanakan suatu pelatihan pegawai dengan

perubahan inovasi teknologi, kompetetisi

pemasaran, struktur organisasi dan kegiatan penting

lainnya (Training, Employee Performance, Salary, Job

Involvement ) yang menjadi kunci utama untuk

Page 78: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-77-

meningkatkan kinerja pegawai.40

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan

bahwa semakin tinggi peningkatanefektivitas pelatihan

maka semakin meningkat pula kinerja. Dengan

demikian temuan fakta dan data dalam analisis

penelitian ini semakin mendukung temuan-temuan

terdahulu mengenai adanya hubungan positif antara

efektivitas pelatihan dengan Kinerja .

2. Hubungan antara Kecerdasan Emosional

dengan Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, menunjukkan

bahwa terdapat hubungan fungsional kecerdasan

emosional dengan kinerja dengan persamaan regresi

Ŷ = 11,990 + 0,9280X2 dengan nilai F hitung = 90,893

sedangkan F tabel ( = 0,05) = 3,890 dan F tabel ( =

0,01) = 6,760 yang artinya bahwa keberartian regresi

sangat signifikan. Hubungan fungsional tesebut

berbentuk linier yang dibuktikan dengan uji linieritas

dengan nilai F hitung = 1,328sedangkan F tabel ( =

0,05) = 1,520 dan F tabel ( = 0,01) = 1,790 yang

artinya non signifikan atau regresi adalah linier. Nilai

koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar ry2=

40 Afshan Sultana et. All., Op. Cit.

Page 79: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-78-

0,5524 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan

skor kecerdasan emosional akan berhubungan

terhadap peningkatan kinerja. Hubungan ini diperkuat

dengan koefisien korelasi parsial antara kecerdasan

emosional dengan kinerjadengan pengendali variabel

efektivitas pelatihan diperoleh koefisien korelasi

parsial ry1.2 = 0,460dan uji signifikansi t hitung=

7,434sedangkan t tabel (dk = 206; = 0,05) = 2,000,

karena t hitung < t tabel maka tidak signifikan.

Kemudian berdasarkan perhitungan korelasi parsial

dengan pengendali variabel motivasi kerja diperoleh

nilai ry2.3 = 0,402 dan t hitung = 6,299 sedangkan t

tabel (dk = 206; = 0,05) = 2,000, karena t hitung > t

tabel maka signifikan. Data seperti ini dapat diartikan

bahwa hubungan antara kecerdasan Emosional dengan

kinerja signifikan walaupun variabel efektivitas

pelatihan dan variabel motivasi kerja dikontrol.

Data kuantitatif di atas diperkuat pula oleh data

hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi

pada penelitian kualitatif yang dapat disimpulkan

bahwa mengenai kondisi kecerdasan emosional di

setiap SKPD sampel yang diamati menunjukan bahwa

penerapan atau aplikasi standar operasional dalam

rangka memberdayakan Standar Pelayanan Minimal

sudah dilakukan dengan baik dengan memberdayakan

sumberdaya manusia dan fasilitas yang ada lingkungan

Page 80: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-79-

SKPD tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa

kecerdasan emosional secara kualitatif yang ada di

lapangan memiliki kecenderungan yang sama dengan

kecerdasan emosional secara kuantitatif.

Hal ini sesuai dengan teori Maria Jose Sanchez-

Ruiz, Juan Carlos Perez- Gonzalez, dan K. V. Petrides

yang mengemukakan bahwa sifat kecerdasan emosional

(EI sifat atau trait emosional self-efficacy didefinisikan

sebagai konstelasi emosi yang berhubungan dengan

persepsi diri dan disposisi yang terletak di tingkat yang

lebih rendah dari hierarki kepribadian. Emotional

Intelligence yang dimaksud meliputi: Perasaan Well-

Being, Pengendalian diri emosi dan stres, emosionalitas,

yaitu persepsi emosi diri dan orang lain, kesadaran

sosial emosi orang lain, Beradaptasi dengan kondisi

baru dan Self-Motivasi dalam menghadapi kesulitan.41

Hal ini diperkuat pula oleh teori dari Jason A. Colquit,

Jeffery A. Lepine, Michael J. yang menyatakan bahwa

Emotional Intelligence adalah tingkat kecerdasan

manusia dalam bertindak untuk menata emosinya guna

mempengaruhi fungsi sosialnya, dengan komponen-

komponen kecerdasan emosionalnya yaitu: Kesadaran

Pribadi/Self awareness. Sadar diri dalam menilai dan

mengekspresikan emosi diri sendiri, kesadaran

terhadap sesama/Other awareness. Kesadaran atas 41 Maria Jose Sanchez-Ruiz, Juan Carlos Perez-Gonzalez, & K. V. Petrides. Op. Cit., pp. 51–57.

Page 81: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-80-

penilaian dan pengekspresian emosi orang

lain.42Dengan terbinanya kecerdasan emosional

dengan baik maka akan dengansendirinya memacu

peningkatan kinerja sedemikian rupa karena individu

memliki kesadaran yang tinggi terhadap tugas dan

fungsinya dalam organisasi sehingga kinerja menjadi

suatu unjuk kerja nyata individu/pegawai yang di

tampilkan dalam hasil kerja dengan menggunakan

sumber daya secara terencana untuk mewujudkan

target kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Hsin-

Kuang Chi dengan penelitian yang berjudul Investigating

the relationship among leadership styles, emotional

intelligence and organization commitment on job

performance: A study of salespeople in Thailand

dengan hasil penelitian menjelaskan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional dan transaksional

mempengaruhi kinerja yang juga ditengahi oleh

komitmen organisasi dan kecerdasan emosional.

Penelitian ini dilakukan pada 186 sales di Thailand.

Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya

kepemimpinan berhubungan positif dan signifikan

dengan kinerja dengan nilai korelasi (r = 0,309, p <

0,001), kecerdasan emosional berhubungan positif dan

signifikan dengan kinerja dengan nilai korelasi (r = 42 Jason A. Colquit, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson, Op,Cit., p.546

Page 82: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-81-

1,631, p < 0,001)dan kepemimpinan transaksional

memiliki hubungan positif dan berkorelasi dengan

besaran korelasi (r = 0,297, p < 0,001). Sedangkan gaya

kepemimpinan berhubungan positif secara signifikan

dengan kinerja sebesar (r = 0,173, p < 0,05).43

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan

bahwa semakin tinggi hubungan antara kecerdasan

emosional semakin tinggi pula peningkatan kinerja.

Dengan demikian temuan fakta dan data dalam

analisis penelitian ini semakin mendukung temuan-

temuan terdahulu mengenai adanya hubungan positif

antara kecerdasan emosional dengan kinerja.

3. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja

Pegawai

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,

menunjukkan bahwa terdapat hubungan fungsional

motivasi kerja dengan kinerja dengan persamaan

regresi Ŷ = (- 3,25) + 1,0404X3dengan nilai F hitung =

125,478 sedangkan F tabel ( = 0,05) = 3,890 dan F

tabel ( = 0,01) = 6,760 yang artinya bahwa

keberartian regresi sangat signifikan. Hubungan

fungsional tesebut berbentuk linier yang dibuktikan

43 Hsin-Kuang Chi, Op. Cit..

Page 83: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-82-

dengan uji linieritas dengan nilai F hitung =

1,362sedangkan F tabel ( = 0,05) = 1,520 dan F tabel ( =

0,01) = 1,790 yang artinya non signifikan atau regresi

adalah linier. Nilai koefisien korelasi yang dihasilkan

sebesar ry3= 0,6143yang menunjukkan bahwa setiap

peningkatan skor motivasi kerja akan berhubungan

terhadap peningkatan kinerja.

Data kuantitatif di atas diperkuat pula oleh data

hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi

pada penelitian kualitatif yang dapat disimpulkan bahwa

mengenai kondisi motivasi kerja di setiap SKPD sampel

yang diamati menunjukan bahwa penerapan atau

aplikasi pemberian motivasi kerja dilakukan secara

alami, terrencana dan berkelanjutan sehingga semangat

sumberdaya manusia terus terbina dan tangguh

terhadap berbagai tantangan dan hambatan yang timbul

di masing- masing lingkungan SKPD tempat bekerja,

sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi kerja secara

kualitatif yang ada di lapangan memiliki

kecenderungan yang sama dengan motivasi kerja

secara kuantitatif.

Hal ini sesuai dengan teori Jerald Greenberg yang

mendefinisikan motivasi kerja sebagai seperangkat

proses yang timbul, langsung dalam diri seseorang dan

mempertahankan perilakunya dalam mencapai tujuan

dengan pemicunya adalah: Hasrat diri dan Prilaku

Page 84: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-83-

berorganisasi.44 Teori Jerald Greenberg diperkuat

oleh Robinns yang mendefinisikan motivasi kerja sebagai

proses yang menghitung intensitas, arah dan ketekunan

individu mencapai suatu tujuan yang dilatar belakangi

oleh: target, kualitas kerja, tujuan organisasi.45Dengan

terbinanya motivasi kerja dengan baik maka akan

memicu dan memacu peningkatan kinerja

karenaindividu memliki semangat yang tinggi terhadap

tugas yang diembannya oleh organisasi sehingga kinerja

merupakan sebuah unjuk kerja nyata individu/pegawai

yang di tampilkan dalam hasil kerja dengan

menggunakan sumber daya secara terencana untuk

mewujudkan target kerja dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Nugraha Gumelar dengan disertasi yang berjudul,

“Hubungan antara Budaya Organisasi, Kepemimpinan

dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Tenaga Pendidik.”

Sebuah penelitian pada Pusat Pendidikan Komando

Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara

Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklat TNI – AD)

dengan sampel 111 orang dari 14 Pusat Pendidikan

Tentara dengan hasil penelitian: a. Hubungan budaya

organisasi dengan Kinerja memiliki hubungan dengan 44 Jerald Greenberg & Robert A. Baron, Op.Cit., pp. 248-253. 45 Stephen P. Robbins, Op.Cit., p. 236

Page 85: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-84-

persamaan regresi Y = 38,872 + 0,810X1, ry1 = 0,6285, b.

Hubungan antara kepemimpinan dengan Kinerja

memiliki hubungan dengan persamaan regresi Y =

75,383 + 0,4270X2, ry2 = 0,2387 c. Hubungan antara

motivasi kerja dengan persamaan regresi Y = 83,987 +

0,372X3, ry3 = 0,2361 dan d. Hubungan antara Budaya

Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan

Kinerja Tenaga Pendidik Y123 = 24,0400 + 0,5952X1 +

0,1931X2 + 0,1457X3, ry123 = 0,4817.46

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan

bahwa semakin tinggi motivasi kerja semakin tinggi

pula peningkatan kinerja. Dengan demikian temuan

fakta dan data dalam analisis penelitian ini semakin

mendukung temuan-temuan terdahulu mengenai

adanya hubungan positif antara motivasi kerja dengan

kinerja.

4. Hubungan antara efektivitas pelatihan dan

Kecerdasan Emosional secara bersama-sama

dengan Kinerja Pegawai

Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat

hubungan fungsional efektivitas pelatihan dan

46 Nugraha Gumelar, Hubungan antara Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Tenaga Pendidik, Disertasi, (Bogor, Universitas Pakuan, 2014).

Page 86: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-85-

kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan

kinerja dengan persamaan regresi Ŷ = 7,125 +

0,431X1 + 0,533X2 dengan nilai Fhitung = 37,481

sedangkan F tabel ( = 0,05) = 3,040 dan F tabel (

= 0,01) = 4,710 yang artinya bahwa keberartian

regresi sangat signifikan. Nilai koefisien korelasi

ganda antara efektivitas pelatihan dan kecerdasan

emosional secara bersama-sama dengan kinerjasebesar

ry.1.2= 0,703menunjukkan bahwa setiap peningkatan

skor efektivitas pelatihandan kecerdasan emosional

secara bersama-sama akan berhubunganmeningkatkan

kinerja.

Temuan dalam penelitian ini bahwapelatihan yang

direncanakan dan sesuai dengan kebutuhan pegawai

dalam meningkatkan kompetensinya sehingga lebih

profesional dalam bekerja dan memberikan pelayanan

prima terhadap pelanggan/masyarakat. Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh R.L. Mathis and

J.H. Jackson yang menyatakan bahwa pelatihan adalah

proses dimana orang memperoleh kemampuan untuk

melakukan pekerjaan. Menyediakankaryawan,

pelatihandengan spesifik, pengetahuan dan

keterampilan yang dapat diidentifikasi untuk

digunakan dalam pekerjaan saat ini. Komponen strategis

diantaranya sebagai berikut: penilaian kebutuhan

pelatihan, desain pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan

Page 87: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-86-

evaluasi pelatihan.47Teori yang sama dikuatkan pula

oleh Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart,

Patrick M. Wright Fourth bahwa pelatihan adalah

sebuah usaha yang direncanakan organisasi untuk

membantu karyawan memperoleh pengetahuan yang

berhubungan dengan pekerjaan, keterampilan,

kemampuan, dan perilaku, dengan tujuan menerapkan

kemampuannya ini pada pekerjaannya. Faktor- faktor

pelatihan berupa peningkatan: pengetahuan,

keterampilan, kemampuan, perbaikan prilaku dan

penerapannya.48

Setelah pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

perbaikan prilaku dan penerapannya dapat

diaplikasikan dengan baik di lingkungan kerja maka

untuk mewujudkan pelayanan prima diperlukan pula

kecerdasan emosional yang harus dimiliki oleh para

pegawai. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh K. V. Petrides, Ria Pita dan Flora Kokkinaki

menyatakan bahwa konstruk kecerdasan emosional

sifat (EI sifat atau sifat emosional self-efficacy)

merupakan operasionalisasi emosi secara komprehensif

dari persepsi diri yang terkait dan mengalami proses

disposisi. Adapun aspek-aspeknya adalah: Adaptasi

47 R.L. Mathis and J.H. Jackson. Op.Cit., pp. 253-260. 48 Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick M. Wright Fourth Edition Op. Cit.,. p.189.

Page 88: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-87-

fleksibel dan bersedia untuk beradaptasi dengan kondisi

baru, Ketegasan terus terang, jujur dan bersedia untuk

membela hak mereka, Persepsi emosi (diri dan

orang lain) jelas tentang perasaan sendiri dan yang

orang lain rasakan, Ekspresi emosi untuk

mengkomunikasikan perasaan kepada orang lain,

Manajemen emosi (orang lain) untuk memhubungani

perasaan orang lain, Regulasi emosi untuk

mengendalikan emosi, Impulsif (rendah) reflektif dan

cenderung menyerah pada desakan mereka., Hubungan

memiliki staf yang dapat memenuhi hubungan, harga

diri sukses dan percaya diri,motivasi diri didorong dan

tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan,

Kesadaran capai jejaring sosial dengan

keterampilan sosial yang sangat baik, Manajemen

stress dapat menahan tekanan dan mengatur stress,

Trait empati dapat mengambil perspektif orang lain,

Trait kebahagiaan ceria dan puas dengan kehidupan

mereka, Optimisme sifat percaya diri dan cenderung

melihat sisi terang kehidupan.49

Fokus penelitian kualitatif tentang efektivitas

pelatihan dan kecerdasan emosional menunjukan

hubunganyang positif, memiliki kecenderungan yang

sama dan signifikan dengan peningkatan kinerja yang

49 K. V. Petrides, Ria Pita and Flora Kokkinaki, Op. Cit., pp. 273–289.

Page 89: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-88-

dapat dilihat dari fenomena kekondusifan lingkungan

kerja yang baik dan didukung oleh kesadaran tinggi

serta sarpras yang memadai dalam mewujudkan

kinerja yang optimal dalam mencapai tujuan

organisasi yang merupakan tujuan bersama.

5. Hubungan antara Efektivitas Pelatihan dan

Motivasi Kerja secara bersama- sama dengan

Kinerja Pegawai

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa

terdapat hubungan fungsional efektivitas pelatihan dan

motivasi kerja secara bersama-sama dengan

kinerjadengan persamaan regresi Ŷ = (-10,4) +

0,393X1 + 0,699X3 dengan nilai Fhitung =

56,184sedangkan F tabel ( = 0,05) = 3,040 dan F tabel

( = 0,01) = 4,710 yang artinya bahwa keberartian

regresi sangat signifikan. Nilai koefisien korelasi ganda

antara efektivitas pelatihan dan motivasi kerja secara

bersama-sama dengan kinerjasebesarry.1.3= 0,742

menunjukkan bahwa setiap peningkatan skor

efektivitas pelatihan dan motivasi kerja secara bersama-

sama akan berhubungan dengan meningkatkan kinerja.

Temuan dalam penelitian ini bahwa pelatihan yang

direncanakan dan sesuai dengan kebutuhan pegawai

dalam meningkatkan kompetensinya sehingga lebih

profesional dalam bekerja dan memberikan pelayanan

Page 90: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-89-

prima terhadap pelanggan/masyarakat. Hal ini

diperkuat oleh teori yang dikemukakan oleh Eduardo

Salas and Kevin G. Stagi bahwa pelatihan adalah tuas

yang kuat untuk penataan dan bimbing pengalaman

yang memfasilitasi akuisisi ABC yakni afektif (affective),

perilaku (behavioral), dan kognitif (cognitive) hasil

belajar dengan faktor-faktor pelatihan meliputi: a.

memfasilitasi akuisisi abc yakni: afektif (affective),

perilaku (behavioral), dan kognitif (cognitive) hasil

belajar b.tahapan pelatihan: analisis kebutuhan

pelatihan meliputi: mengembangkan materi pelatihan

dan melaksanakan pelatihan dan evaluasi

pelatihan.50Konsep pentingnya pelatihan dikuatkan pula

oleh teori yang dikemukakan oleh Stephen P. Robbins

yang menyatakan bahwa kegiatan formal yang

direncanakan terlebih dahulu dan memiliki format yang

terstruktur untuk pembinaan dalam pelatihan harus

dapat memberikan manfaat dalam hal: melek huruf

(basic literacy), teknis (technic), interpersonal

(interpersonal) dan pemecahan masalah (problem

solving).51

Fokus penelitian kualitatif tentang efektivitas

pelatihan dan motivasi kerja menunjukan

50 Eduardo Salas and Kevin G. Stagi, Op. Cit., p.59. 51 Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, Global Edition, 10th Edition, Op. Cit., p.111.

Page 91: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-90-

hubunganyang positif, memiliki kecenderungan

yang sama dan signifikan dengan peningkatan kinerja

yang dapat dilihat dari fenomena kekondusifan

lingkungan kerja yang baik dan didukung oleh hasil

pelatihan yang efektif dan semangat atau motivasi kerja

yang tinggi dalam bertugas untuk mewujudkan kinerja

yang optimal dalam mencapai tujuan organisasi yang

merupakan tujuan bersama.

6. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan

Motivasi Kerja secara bersama-sama dengan

Kinerja Pegawai

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa

terdapat hubungan fungsional kecerdasan emosional

dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan

kinerjadengan persamaan regresi Ŷ = (-37,9) + 0,499X2

+ 0,788X3dengan nilai nilai Fhitung = 56,239 sedangkan

F tabel ( = 0,05) = 3,040 dan F tabel ( = 0,01) =

4,710 yang artinya bahwa keberartian regresi sangat

signifikan. Nilai koefisien korelasi ganda antara

kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara

bersama-sama dengan kinerja sebesar ry.2.3= 0,652

menunjukkan bahwa setiap peningkatan skor

kecerdasan emosional dan motivasi kerja secara

bersama-sama akan berhubungan meningkatkan

kinerja.

Page 92: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-91-

Temuan dalam penelitian ini bahwa kecerdasan

emosional yang terus dibina secara terprogram dapat

benbentuk karakter pegawai yang handal dan memiliki

ketahanmalangan yang tinggi yang mampu mengatasi

berbagai tantangan dan rintangan yang muncul saat

bertugas di lapangan. Dengan kecerdasan emosional

yang baik pegawai dapat melayani dengan hati dalam

artian mampu memberikan pelayanan baik dan

menyenangkan pelanggan, Hal ini sesuai dengan teori

yang dikemukan oleh Maria Jose Sanchez-Ruiz, Juan

Carlos Perez-Gonzalez, dan K. V. Petrides yang

mengemukakan bahwa sifat kecerdasan emosional (EI

sifat atau trait emosional self-efficacy didefinisikan

sebagai konstelasi emosi yang berhubungan dengan

persepsi diri dan disposisi yang terletak di tingkat yang

lebih rendah dari hierarki kepribadian dengan

faktorEmotional Intelligenceyang meliputi:. Perasaan

Well-Being, Pengendalian diri emosi dan stres,

emosionalitas, yaitu persepsi emosi diri dan orang lain.

Kesadaran Sosial emosi orang lain, Beradaptasi dengan

kondisi baru danSelf-mad Ather, Maher Bano

menyatakan bahwa Teori EI (Emotional Intellegent)

dalam literatur akademik didefinisikan sebagai satu set

perasaan yang dirasakan sendiri yang meliputi

keterampilan, kompetensi dan ciri-ciri kepribadian,

termasuk optimisme dan harga diri. EI membuat

seseorang mahir untuk mengidentifikasi emosinya

Page 93: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-92-

sendiri serta orang lain. Menggunakan dan memahami

emosi, dan memiliki pengelolaan emosi yang diperlukan

untuk mengembangkan kepribadian yang kuat. Faktor

EI meliputi: memahami dan mengekspresikan emosi,

menggunakan emosi untuk memfasilitasi pikiran,

memahami dan alasan emosi dan mengatur emosi

dalam diri dan orang lain. Semakin tertata dan terbina

emosi maka akan dapat mengembangkan kepribadian

yang kuat.52

Temuan lainnya dalam penelitian ini adalah

bahwa apabila kecerdasan emosional yang telah

dimiliki oleh pegawai dipadukan dengan motivasi kerja

yang baik akan menjadi suatu perpaduan yang sangat

berguna karena dapat menjadi pemicu dan pemacu

untuk memunculkan kinerja yang lebih efisien. Hal ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robert

L.Manthis & John H. Jackson mendifinisikan “Motivation

is desire within a person causing that person to act“

(Motivasi adalah merupakan hasrat dari dalam diri

seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu).

Dengan faktor-faktor: Kebutuhan dan dorongan

melakukan sesuatu.53 Teori di atas diperkuat pula oleh

Jerald Greenberg yang mendefinisikan motivasi kerja

sebagai seperangkat proses yang timbul, langsung

52 Mohsin Atta,Muhammad Ather,Maher Bano, Op. Cit., pp. 253-258. 53 Manthis Robert L. & Jhon H. Jackson, Op. Cit., p. 72.

Page 94: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-93-

dalam diri seseorang dan mempertahankan perilakunya

dalam mencapai tujuan dengan faktor pemicunya

meliputi: Hasrat diri dan Prilaku berorganisasi.54

Selanjutnya teori yang dikemukakan Robinns

menguatkan bahwa motivasi kerja adalah proses

yang menghitung intensitas, arah dan ketekunan

individu mencapai suatu tujuan dengan faktor yang

melatarbelakangi motivasi kerja meliputi: Target,

Kualitas kerja dan Tujuan organisasi.55

Fokus penelitian kualitatif tentang kecerdasan

emosional dan motivasi kerja menunjukan

hubunganyang positif, memiliki kecenderungan

yang sama dan signifikan dengan peningkatan kinerja

yang dapat dilihat dari fenomena kekondusifan

lingkungan kerja yang baik dan didukung oleh

kecerdasan emosional yang baik dan semangat atau

motivasi kerja yang tinggi dalam bertugas untuk

mewujudkan kinerja yang optimal dalam mencapai

tujuan organisasi yang merupakan tujuan bersama.

8. Hubungan antara Efektivitas Pelatihan,

Kecerdasan Emosional dan Motivasi Kerja secara

bersama-sama dengan Kinerja Pegawai

54 Jerald Greenberg & Robert A. Baron, Op. Cit., pp. 248-253. 55 Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, Op. Cit., p. 236

Page 95: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-94-

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,

menunjukkan bahwa terdapat hubungan fungsional

efektivitas pelatihan, kecerdasan emosional dan

motivasi kerja secara bersama-sama dengan Kinerja

dengan persamaan regresi Ŷ = 308,95 + 0,924X1 +

0,280X2 + 0,155X3 dengan nilai F hitung =

243,530sedangkan F tabel ( = 0,05) = 2,720 dan F

tabel ( = 0,01) = 4,040 yang artinya bahwa

keberartian regresi sangat signifikan. Nilai koefisien

korelasi ganda yang dihasilkan sebesar ry.123 =

0,932yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan

skor efektivitas pelatihan, kecerdasan emosional dan

motivasi kerja secara bersama-sama akan

berhubungan terhadap peningkatkan kinerja.

Temuan dalam penelitian ini bahwa melalui

efektivitas pelatihan yang dibarengi dengan

peningkatan kecerdasan emosional dan dipacu

dengan motivasi kerja yang baik akan meningkatkan

kinerja yang optimal. Efektivitas pelatihan merupakan

salah satu cara dalam meningkatkan taraf keberhasilan

pencapaian tujuan organisasi yang sesuai dan

direncanakan. Hal ini terjadi karena pelatihan yang

efektif dilakukan secara sistematik melalui kegiatan

instruksional terencana dalam rangka membantu

individu untuk memperoleh dan meningkatkan

kemampuan, afeksi dan perilakunya untuk mencapai

Page 96: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-95-

tujuan organisasi. Adapun tujuan pelatihan

dimaksudkan untuk membantu dalam hal: Perubahan

sikap, Perubahan perilaku,Pengembangan Pribadi,

Peningkatan pengetahuan dan Peningkatan

keterampilan. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh John P. Wilson yang mengemukakan

bahwa pelatihan adalah proses yang direncanakan

untuk memodifikasi sikap, pengetahuan atau perilaku

keterampilan melalui pengalaman belajar untuk

mencapai kinerja yang efektif dalam suatu kegiatan

atau berbagai kegiatan. Tujuannya dalam situasi kerja,

adalah untuk Mengembangkan kemampuan seseorang

dan memuaskan kebutuhan saat ini dan masa depan

organisasi dengan faktor-faktor strategis pelatihan

meliputi: identifikasi kebutuhan pelatihan, perumusan

tujuan pelatihan, perencanaan dan perancangan

pelatihan, menyampaikan pelatihan, penilaian dan

evaluasi pelatihan.56

Pegawai yang telah memiliki kompetensi yang baik

dari hasil pelatihan perlu pula memiliki tingkat

kecerdasan emosional yang baik. Hal ini penting dimiliki

agar dalam melaksanakan tugasnya mampu

memberikan pelayanan prima yang optimal dan

memberikan kepuasan bagi para pelanggan atau

56 John P. Wilson. Op. Cit., pp. 4-5.

Page 97: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-96-

pengguna jasa. Kecerdasan emosional yang harus

dimiliki oleh pegawai hendaknya menjadi

suatukarekteristik kepribadian menyeluruh dari

individu pegawai tersebut sehingga dapat memahami

emosi sendiri dan mengelola emosi individu lain agar

bertindak efektif dalam berhubungan dengan individu

lain. Dengan kecerdasan emosional yang baik pegawai

akan mampu : memahami emosi sendiri, menggunakan

emosi untuk memfasilitasi pikiran, memahami

penggunaan emosi dan mengelola emosi orang lain

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

olehK. V. Petrides, Ria Pita dan Flora Kokkinaki yang

menyatakan bahwa konstruk kecerdasan emosional

sifat (EI sifat atau sifat emosional self-efficacy)

merupakan operasionalisasi emosi secara komprehensif

dari persepsi diri yang terkait dan mengalami proses

disposisi. Adapun aspek-aspeknya adalah: adaptasi

fleksibel dan bersedia untuk beradaptasi dengan

kondisi baru, ketegasan terus terang, jujur dan

bersedia untuk membela hak mereka, persepsi emosi

(diri dan orang lain) jelas tentang perasaan sendiri dan

yang orang lain rasakan, ekspresi emosi untuk

mengkomunikasikan perasaan kepada orang lain,

manajemen emosi (orang lain) untuk memhubungani

perasaan orang lain, regulasi emosi untuk

mengendalikan emosi, impulsif (rendah) reflektif dan

cenderung menyerah pada desakan mereka, hubungan

Page 98: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-97-

memiliki staf yang dapat memenuhi hubungan, harga

diri sukses dan percaya diri, motivasi diri didorong dan

tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan, kesadaran

capai jejaring sosial dengan keterampilan sosial yang

sangat baik, manajemen stress dapat menahan tekanan

dan mengatur stress, trait empati dapat mengambil

perspektif orang lain, trait kebahagiaan ceria dan

puas dengan kehidupan mereka dan optimisme sifat

percaya diri dan cenderung melihat sisi terang

kehidupan.57

Selanjutnya setelah pegawai diberi pelatihan

yang efektif, pembinaan kecerdasan emosional yang

intensif maka untuk memicu dan memacu kinerjanya

perlu pula dibekali dengan motivasi kerja yang

berkelanjutan. Karena melalui pemberian motivasi kerja

pegawai akanmendapat dorongan dari dalam atau

pengaruh dari luar diri individu pegawai tersebut untuk

melakukan sesuatu sesuai tugas dan fungsinya secara

lebih baik dan efisien dalam menyelesaikan

masalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

oleh organisasi. Pegawai yang yang memiliki motivasi

kerja yang baik akan memiliki hal-hal berikut

diantaranya: tanggung jawab pribadi, umpan balik atas

kinerja, pencapaian tujuan, kekuatan atau energi dari

dalam diri dan intensitas (ketekunan) dalam bekerja.

57 K. V. Petrides, Ria Pita and Flora Kokkinaki, Op. Cit., pp. 273–289.

Page 99: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-98-

Hal ini dikuatkan oleh teori yang dikemukakan

oleh John Boldini yang menyatakan bahwa motivasi

merupakan dorongan murni yang berasal dari dalam

diri seseorang untuk bebas melakukan sesuatu yang

diinginkan. Faktor utama motivasi adalah: Kesadaran

diri dankeinginan mewujudkan sesuatu yang

diharapkan.58 Selanjutnya Mc Clelland dalam Angelo dan

Brian, menyatakan pula bahwa motivasi kerja adalah

dorongan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik

atau lebih efisien dalam menyelesaikan masalah

untuk mencapai kesempurnaan dalam tugas yang

dibebankan dengan faktor-faktor sebagai berikut:

tanggung jawab pribadi, menerima umpan balik, dan

mencapai tujuan yang moderat.59

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan

bahwa semakin tinggi peningkatan efektivitas

pelatihan, kecerdasan emosional dan motivasi kerja

maka akan meningkatan kinerja pegawai. Dengan

demikian temuan fakta dan data baik hasil penelitian

kuantitatif maupun kualitatif dalam analisis penelitian

ini cenderung semakin mendukung temuan-temuan

terdahulu mengenai adanya hubungan antara antara

efektivitas pelatihan, kecerdasan emosional dan 58 John Boldini, Great Motivation Secret of Greath Leader (New York : Mc Graw-Hill.,2004),p.4 59 Angelo Kinicki and Brian K. Williams, Op. Cit.,pp. 388-389

Page 100: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-99-

motivasi kerja dengan kinerja.

Faktor lain yang turut berhubungan sebesar

13,100% diungkap melalui fokus penelitian kualitatif:

Adakah faktor-faktor lain di luar efektivitas

pelatihan, kecerdasan emosional, dan motivasi kerja

berhubungan dengan Kinerja? Temuan faktor-faktor lain

yang diduga turut berhubungan terhadap pencapaian

kinerja tersebut berdasarkan hasil pengamatan,

wawancara dan dokumentasi penelitian kualitatif di

lapangan diantaranya adalah:

1. Insentif Kinerja. Usulan mengenai pemberian

insentif tertentu terhadap pengelola kegiatan, tunjangan

manajemen dan tunjangan jasa pelayanan.

2. Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia).

Pelaksanaan Bimbingan Teknis (bintek) hendaknya

dilaksanakan secara intensif guna mengimbangi

perkembangan iptek yang pesat yang disesuaikan

dengan jadwal kerja dan kebutuhan pegawai sehingga

pelayanan terhadap pelanggan tidak terganggu dan hasil

bintek mampu menjawab tantangan perkembangan

jaman yang pesat.

3. Sistem Pemberian Tunjangan. Perbaikan sisten

penggajian dan pemberian insentif / tunjangan

hendaknyadilaksanakan dengan sistem Tunjangan

Berbasis Kinerja (TBK) sehingga penghasilan dapat

diberikan lebih tepat terhadap pegawai yang aktif dan

berkinerja baik.

Page 101: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-100-

4. Komitmen Kerja. Komitmen kerja bersama harus

terus dipupuk dalam rangka mempertahankan team

work yang handal dan solid dalam suasana kekeluargaan

yang harmonis sehingga semua elemen dapat bersinergis

secara lebih optimal.

5. Reward and Punishment. Penghargaan dan sanksi

diberikan secara transparan dan bersifat mendidik

sehingga dapat memacu persaingan kerja, promosi,

mutasi dan rotasi jabatan yang sehat dan transparan

sehingga keberlangsungan kinerja yang baik dapat terus

berlanjut sesuai dengan strategi dan program kerja yang

telah dilakukan sebelumnya yang merupakan hasil

kesepakatan bersama.

Page 102: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-101-

“Berdasarkan hasil pengolahan data pada

penelitian kualitatif bahwa terdapat hubungan positif

antara efektivitas pelatihan dengan kinerja, hal ini

menunjukkan bahwa dengan meningkatkan indikator-

indikator pada efektivitas pelatihan akan dapat

meningkatkan kinerja. Upaya-upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan indikator-indikator dari

efektivitas pelatihan adalah dengan cara

memprioritaskan peningkatan pada indikator variabel

efektivitas pelatihan yang memiliki skor yang tinggi dan

secara bersamaan juga meningkatkan indikator

variabel efektivitas pelatihan yang memiliki skor

rendah.”

Page 103: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-102-

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

PELATIHAN

Page 104: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-103-

A. Efektifitas Program Pelatihan Terhadap

Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada

penelitian ini terdapat hubungan positif antara

efektivitas pelatihan dengan kinerja, hal ini

menunjukkan bahwa dengan meningkatkan indikator-

indikator pada efektivitas pelatihan akan dapat

meningkatkan kinerja.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan indikator-indikator dari efektivitas

pelatihan adalah dengan cara memprioritaskan

peningkatan pada indikator variabel efektivitas

pelatihan yang memiliki skor yang tinggi dan secara

bersamaan juga meningkatkan indikator variabel

efektivitas pelatihan yang memiliki skor rendah.

Indikator dari efektivitas pelatihan yang dapat

mendorong peningkatan kinerja berupa adanya:

1) Perubahan sikap.

2) Perubahan perilaku.

3) Pengembangan Pribadi

4) Pengelolaan pengetahuan dan

5) Pembelajaran keterampilan baru

Dengan semakin meningkatnya capaian indikator-

indikator tersebut semakin efektiv pelatihan akan

Page 105: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-104-

berdampak terhadap peningkatan kinerja secara

signifikan. Peningkatan efektivitas pelatihan melalui

pemberdayaan indikator-indikator variabel efektivitas

pelatihan dalam rangka meningkatkan kinerja dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Perubahan sikap;

melakukan pengembangan etika dalam bersikap

dengan membudayakan sifat-sifat baik sesuai

hasil pelatihan yang telah diikuti dalam

pelaksanaan tugas keseharian secara bertahap,

terencana dan dievaluasi secara berkala guna

perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai dengan

tuntutan lingkungan sekitar yang menyertainya.

2) Perubahan perilaku

melakukan pembudayaan tata tertib dalam

bekerja denganmenanamkan sikap baik

sehingga menimbulkan kesadaran yang tinggi

bahwa dalam bekerja tidak hanya sekedar

melaksanakan tugas dan kewajiban belaka.

3) Pengembangan Pribadi;

menerima masukan kebutuhan pegawai yang

berbentuk usulan peningkatan kompetensi kerja

dan pengembangan karir pegawai dan

melaksanakannya secara berkala di tempat kerja

Page 106: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-105-

atau dikirim ke balai pelatihan sebagai duta

perubahan dari SKPD yang menyebarkan lagi

kemampuannya ke teman dilingkungan tempat

kerja. Melakukan studi banding ke lembaga

terkait, seminar dan workshop sesuai

perencanaan yang telah ditentukan.

4) Pengelolaan pengetahuan;

mengadakan forum ilmiah sederhana yang

diadakan sesuai kebutuhan untuk kegiatan

sharing dan problem solving dalam menangani

hal-hal baru dan berbagai permasalahannya

sehingga ditemukan cara yang efektif dan efisien

dalam menyelesaikannya.

5) Pembelajaran keterampilan baru;

ikut serta dalam program pameran, lomba antar

intansi, pelatihan singkat dan berpartisipasi aktif

dalam berbagai event kegiatan peningkatan

keterampilan kerja dalam rangka terus

meningkatkan pelayanan prima bagi pelanggan.

Adapun Peningkatan kinerja secara umum dapat

dilakukan melalui indikator-indikator variabel

yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Efisiensi kerja; memfasilitasi berbagai masukan

mengenai strategi kerja, menginventarisasi

Page 107: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-106-

sumberdaya dan fasilitas daya dukung yang

dimiliki agar dapat diberdayakan secara optimal

untuk pencapaian tujuan yang lebih baik,

Membuat pembagian kerja sesuai kompetensi

pegawai, membuat kelompok kerja yang solid dan

menentukan jadwal kerja yang jelas.

2. Efektivitas (daya-guna); membuat perencanaan

mengenai kebutuhan kerja yang disesuaikan

dengan sumber daya yang dimiliki SKPD.

Memberdayakan sumber daya yang dimiliki dan

secara terprogram terus melakukan perbaikan

strategi kerja guna pencapaian target yang lebih

baik.

3. Kualitas hasil kerja; melakukan pengawasan

secara kontinu untuk setiap target yang telah

dicapai atau strategi kerja yang dilaksanakan agar

tetap memberikan dampak yang baik dan optimal.

Melakukan check and re-check terhadap berbagai

capaian target yang telah diraih dan

dibandingkan dengan acuan kerja yang berlaku

sehingga meminimalisasi berbagai penyimpangan

yang terjadi.

4. Kuantitas hasil; membuat penjabaran rinci

mengenai target kerja secara rinci, sehingga

dalam pencapaiannya dapat dipantau

Page 108: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-107-

progress kerjanya secara maksimal. Kualitas

perlu diperhatikan namun demikian kuantitas

pun perlu dijaga agar dapat memberikan

pemerataan hasil kerja yang baik terhadap

pelanggan. Membuat sistem kerja yang efektif

yang mampu memberikan pelayanan

maksimal dalam team work yang bersinergi

dengan baik dan harmonis.

B. Follow-Up Kegiatan Pelatihan (Action Plan)

Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan

cara memberikan penguatan terhadap indikator-

indikator variabel efektivitas pelatihan secara lebih

intensif agar pelaksanaan pelatihan menjadi efektif dan

efisien sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam

mengatasi berbagai tantangan di lapangan dan dengan

sendirinya akan tercipta kinerja yang optimal.

Penguatan indikator variabel efektivitas pelatihan

meliputi beberapa hal diantaranya adalah:

a . perubahan sikap.

b. perubahan perilaku.

c. pengembangan pribadi

d. pengelolaan pengetahuan dan

e. pembelajaran keterampilan baru.

Page 109: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-108-

Pada tahap tindak lanjut hasil penelitian dibuat

sebuah Action Plan atau pelaksanaan tindak lanjut

berupa pembuatan perencanaan program yang

diharapkan dapat menjadi alternatif dalam upaya

meningkatkan hal-hal yang berhubungan dengan

peningkatan untuk indikator-indikator efektivitas

pelatihan sehingga dapat diterapkan dengan baik di

lingkungan SKPD dalam rangka meningkatkan kinerja

pegawainya. Action Plan dibuat sedemikian rupa dan

menjadi alternatif perlakuan dalam rangka

meningkatkan kinerja pegawai dengan tidak

mengganggu program pelatihan yang sedang berjalan

akan tetapi dapat dikolaborasikan sedemikian rupa

sehingga program kerja menjadi lebih baik dan

meningkatkan kinerja pegawai ke arah pelayanan

prima yang lebih menyeluruh di setiap bidang

pelayanan aparatur.

Merujuk pada data hasil penelitian variabel

efektivitas pelatihan kelima indikatornya memiliki

rerata indikator sebagai berikut:

a. perubahan sikap sebesar 3,988.

b. perubahan perilaku sebesar 4,087.

c. pengembangan pribadi sebesar 3,756

d. pengelolaan pengetahuan sebesar 3,621 dan

Page 110: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-109-

e. pembelajaran keterampilan baru sbesar 3,757.

Dengan demikian urutan proses peningkatan

kinerja melalui penguatan indikator-indikator variabel

efektivitas pelatihan secara berurutan dimulai dari

penguatan indikator: perubahan perilaku, perubahan

sikap, pengembangan pribadi, pembelajaran

keterampilan baru dan pengelolaan pengetahuan.

Indikator efektivitas pelatihan pada point kesatu

yaitu pada indikator tentang perubahan perilaku harus

diberikan perlakuan khusus dalam pelaksanaan action

plan, karena berdasarkan rerata hasil penelitian

menunjukan nilai yang paling tinggi dalam peningkatan

kinerja. Sehingga penguatan indikator variabel

efektivitas pelatihan dianggap paling efektif untuk

meningkatkan kinerja yang ditunjang dengan indikator

efektivitas pelatihan lainnya yang berfungsi sebagai

pendukung.

Tindak lanjut tentang perubahan perilaku

dilakukan dengan cara: Pembudayaan tata tertib dalam

bekerja serta penguatan etika dalam bekerja. Dalam

rangka menciptakan pelatihan yang efektif, pelatihan

hendaknya diikuti oleh semua Alumni Diklatpim IV dari

semua unsur SKPD dari atasan hingga bawahan

sehingga semua elemen dapat memahami program yang

Page 111: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-110-

akan dilakukan sehingga tidak terjadi salah urus dan

tumpang tindih kegiatan lainnya. Dengan pola

pelatihan seperti ini diharapkan menjadi

pembudayaan yang berkelanjutan dalam rangka

menciptakan suasana kerja yang diharapkan.

Tabel Action Plan dalam Upaya Penguatan Rancangan Pelatihan.

Page 112: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-111-

C. Hasil Penelitian lain yang Relevan

Penelitian mengenai kinerja telah dilakukan oleh

banyak akademisi dan para ahli. Bebrapa penelitian

relevan yang dapat dijadikan referensi bagi

pengembangan pengetahuan tentang kinerja dan

pelatihan antara lain:

1. Afshan Sultana dkk. yang berjudul, Hubungan Pelatihan terhadap kinerja Pegawai; Sebuah Studi pada Sektor Telekomunikasi di Pakistan.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan

pelatihan terhadapkinerja pegawai dengan

mendalami kesuksesan organisasi melalui

pencapaian tujuan dengan pelaksanaan pelatihan,

perencanaan dan implementasi yang disusun secara

sistematik. Pada penelitian ini digunakan 360

kuisioner terhadap pegawai di lima perusahaan

Sektor Telekomunikasi.

Adapun hasil uji hipotesis selengkapnya

adalah: ( 1). Hubungan Pelatihan terhadap kinerja

pegawai sebesar 58,2% untuk setiap kenaikan

faktor pelatihan. (2). Hubungan pelatihan terhadap

gaji pegawai. Peningkatan penghasilan ternyata

sebesar 36, 5% dikontribusikan akibat pegawai

Page 113: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-112-

tersebut mengikuti pelatihan. (3). Hubungan

Penghasilan/ Gaji terhadapkinerjapegawai sebesar

40,4%. (4). Hubungan Pelatihan terhadap

peningkatan pekerjaan (Job Involvement) sebesar

35,4% dan (5). Hubungan peningkatan pekerjaan

terhadap kinerja pegawai sebesar 76,0%.

Kesimpulan penelitian tersebut adalah bahwa

investasi yang tepat bagi suatu organisasi adalah

melaksanakan suatu pelatihan pegawai dengan

perubahan inovasi teknologi, kompetetisi

pemasaran, struktur organisasi dan kegiatan penting

lainnya yang menjadi kunci utama untuk

meningkatkan kinerja pegawai.60

2. Nugraha Gumelar dengan disertasi yang berjudul, “Hubungan antara Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Tenaga Pendidik.”

Sebuah penelitian pada Pusat Pendidikan Komando

Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara

Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklat TNI –

AD) dengan sampel 111 orang dari 14 Pusat

60 Afshan Sultana et. All., Impact Of Training On Employee Performance: A

Study Of Telecommunication Sector In Pakistan, (Interdisciplinary Journal Of

Contemporary Research In Business, ijcrb.webs.com, vol 4, no 6, Oktober

2012).

Page 114: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-113-

Pendidikan Tentara dengan hasil penelitian: a.

Hubungan budaya organisasi dengan Kinerja

memiliki hubungan dengan persamaan regresi Y =

38,872 + 0,810X1, ry1 = 0,6285, b. Hubungan antara

kepemimpinan dengan Kinerja memiliki hubungan

dengan persamaan regresi Y = 75,383 + 0,4270X2,

ry2 = 0,2387 c. Hubungan antara motivasi kerja

dengan persamaan regresi Y = 83,987 + 0,372X3,

ry3 = 0,2361 dan d. Hubungan antara Budaya

Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

dengan Kinerja Tenaga Pendidik Y123 = 24,0400 +

0,5952X1 + 0,1931X2 + 0,1457X3, ry123 = 0,4817.61

3. Hsin-Kuang Chi dengan penelitian yang berjudul Investigating the relationship among leadership styles, emotional intelligence and organization commitment on job performance: A study of salespeople in Thailand

Hasil menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional dan transaksional mempengaruhi

kinerja yang juga ditengahi oleh komitmen

organisasi dan kecerdasan emosional. Hasil

61 Nugraha Gumelar, Hubungan antara Budaya Organisasi,

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Tenaga Pendidik,

Disertasi, (Bogor, Universitas Pakuan, 2014).

Page 115: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-114-

menunjukan gaya kepemimpinan berhubungan

signifikan dengan kinerja dengan nilai korelasi (r =

0,309, p< 0,01), kecerdasan emosional berhubungan

positif dan signifikan dengan kinerja dengan nilai

korelasi (r = 1,631, p< 0,01).62

62 Hsin-Kuang Chi, Investigating the relationship among leadership styles,

emotional intelligence and organization commitment on job performance: A

study of salespeople in Thailand, The Journal of Human Resource and Adult

Learning Vol. 3, Num. 2, December 2007.

Page 116: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-115-

“Seorang pegawai dinyatakan memiliki kinerja yang

baik apabila memiliki kinerja seperti yang dinyatakan

oleh Jason A. Colquitt, Jeffrey A.Lepine, Michael

J.Wesson yang menyatakan bahwa kinerja adalah

nilai dari prilaku pekerja yang berkontribusi secara

positif atau negatif terhadp pencapaan tujuan

organisasi.”

Page 117: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-116-

BAB V

PENUTUP

Page 118: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-117-

A. Pentingnya Program Pelatihan dalam Peningkatkan Kinerja

Peningkatan efektivitas pelatihan melalui

pemberdayaan indikator-indikator variabel efektivitas

pelatihan dalam rangka meningkatkan kinerja dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Perubahan sikap;

melakukan pengembangan etika dalam bersikap

dengan membudayakan sifat-sifat baik sesuai hasil

pelatihan yang telah diikuti dalam pelaksanaan

tugas keseharian secara bertahap, terencana dan

dievaluasi secara berkala guna perbaikan

pelaksanaan tindakan sesuai dengan tuntutan

lingkungan sekitar yang menyertainya.

2) Perubahan perilaku

Dengan melakukan pembudayaan tata tertib

dalam bekerja denganmenanamkan sikap baik

sehingga menimbulkan kesadaran yang tinggi

bahwa dalam bekerja tidak hanya sekedar

melaksanakan tugas dan kewajiban belaka.

3) Pengembangan Pribadi;

Menerima masukan kebutuhan pegawai yang

berbentuk usulan peningkatan kompetensi kerja

dan pengembangan karir pegawai dan

melaksanakannya secara berkala di tempat kerja

atau dikirim ke balai pelatihan sebagai duta

Page 119: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-118-

perubahan dari SKPD yang menyebarkan lagi

kemampuannya ke teman dilingkungan tempat

kerja. Melakukan studi banding ke lembaga terkait,

seminar dan workshop sesuai perencanaan yang

telah ditentukan.

4) Pengelolaan pengetahuan;

Mengadakan forum ilmiah sederhana yang

diadakan sesuai kebutuhan untuk kegiatan sharing

dan problem solving dalam menangani hal-hal baru

dan berbagai permasalahannya sehingga ditemukan

cara yang efektif dan efisien dalam

menyelesaikannya.

1) Pembelajaran keterampilan baru;

ikut serta dalam program pameran, lomba antar

intansi, pelatihan singkat dan berpartisipasi aktif

dalam berbagai event kegiatan peningkatan

keterampilan kerja dalam rangka terus meningkatkan

pelayanan

Peningkatan kinerja melalui indikator-indikator

variabel yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Efisiensi kerja;

Memfasilitasi berbagai masukan mengenai strategi

kerja, menginventarisasi sumberdaya dan fasilitas

daya dukung yang dimiliki agar dapat diberdayakan

secara optimal untuk pencapaian tujuan yang lebih

Page 120: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-119-

baik, Membuat pembagian tugas kerja sesuai

dengan kompetensi pegawai yang ditugasi,

membuat kelompok kerja yang solid dan menentukan

jadwal kerja yang jelas.

2) .Efektivitas (daya-guna);

Membuat perencanaan mengenai kebutuhan kerja

yang disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki

SKPD. Memberdayakan sumber daya yang dimiliki

dan secara terprogram terus melakukan perbaikan

strategi kerja guna pencapaian target yang lebih baik.

3) Kualitas hasil kerja;

Melakukan pengawasan secara kontinu untuk setiap

target yang telah dicapai atau strategi kerja yang

dilaksanakan agar tetap memberikan dampak yang

baik dan optimal. Melakukan check and re-check

terhadap berbagai capaian target yang telah diraih

dan dibandingkan dengan acuan kerja yang

berlaku sehingga meminimalisasi berbagai

penyimpangan yang terjadi.

4) Kuantitas Hasil; .

Membuat penjabaran rinci mengenai target kerja

secara rinci, sehingga dalam pencapaiannya dapat

dipantau progress kerjanya secara maksimal.

Kualitas perlu diperhatikan namun demikian

Page 121: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-120-

kuantitas pun perlu dijaga agar dapat memberikan

pemerataan hasil kerja yang baik terhadap

pelanggan. Membuat sistem kerja yang efektif

yang mampu memberikan pelayanan maksimal

dalam team work yang bersinergi dengan baik dan

harmonis.

B. Implikasi Penerapan Program

Hasil analisa dari hasil pengolahan data

menunjukkan bahwa perhitungan statistik pengujian

hipotesis dan pembahasan hasil penelitian mengenai

hubungan antara efektivit pelatihan, kecerdasan

emosional dan motivasi kerja dengan kinerja yang

merupakan sebuah studi dengan menggunakan mixed

methods sequential explanatory design (Kombinasi

penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif) pada

alumni diklatpim IV Pemkab. Sarolangun dapat

disintesiskan bahwa terdapat hubungan positif yang

sangat signifikan antara efektivitas pelatihan dengan

kinerja yang berarti semakin tinggi efektifitas

pelatihan akan semakin tinggi pula kinerja.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

peningkatan kinerja pada pegawai pemerintah

Kabupaten khususnya pegawai yang merupakan

alumni diklat PIM IV. Berdasarkan hasil analisis yang

telah dilakukan pada penelitian ini baik melalui data

Page 122: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-121-

kuantitatif maupun kualitatif, ternyata dari sintesis

yang ada menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara variabel efektivitas pelatihan dengan Kinerja.

Tingginya nilai variabel kinerja pada aparatur

pemerintahan angat dibutuhkan sebagai salah satu

faktor penentu keberhasilan pencapaian tujuan

organisasi.

Seorang pegawai dinyatakan memiliki kinerja

yang baik apabila memiliki kinerja seperti yang

dinyatakan oleh Jason A. Colquitt, Jeffrey A.Lepine,

Michael J.Wesson yang menyatakan bahwa kinerja

adalah nilai dari prilaku pekerja yang berkontribusi

secara positif atau negatif terhadp pencapaan tujuan

organisasi. Kinerja memiliki faktor-faktor diantaranya

adalah: a) Kinerja Rutin - Routine Task Performance -

yaitu perilaku kerja individu yang bersifat

rutin/terbiasa, normal dan hasilnya bisa diprediksi. b)

Kinerja Adaptif - Adaptive Task Performance - yaitu

perilaku kerja individu yang memberikan hasil kerja

unik dan baru, serta tidak dapat diprediksi hasil kerja-

nya, dan c) Kinerja Kreative - Creative Task

Performance - yaitu perilaku kerja individu yang

mengembangkan gagasan-gagasan baru untuk

mewujudkan sesuatu yang baru dan bermanfaat dalam

pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan

Page 123: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-122-

bahwa kinerja dapat ditingkatkan dengan cara

meningkatkan hal-hal yang berhubungan dengan

indikator-indikator variabel efektivitas pelatihan,

dengan demikian didapat banyak alternatif upaya

untuk meningkatkan kinerja melalui peningkatan

indikator-indikator efektivitas pelatihan.

Bahwa Berdasarkan hasil pengolahan data pada

penelitian ini terdapat hubungan positif antara

efektivitas pelatihan dengan kinerja, hal ini

menunjukkan bahwa dengan meningkatkan indikator-

indikator pada efektivitas pelatihan akan dapat

meningkatkan kinerja. Upaya-upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan indikator-indikator dari

efektivitas pelatihan adalah dengan cara

memprioritaskan peningkatan pada indikator variabel

efektivitas pelatihan yang memiliki skor yang tinggi dan

secara bersamaan juga meningkatkan indikator variabel

efektivitas pelatihan yang memiliki skor rendah.

Indikator dari efektivitas pelatihan yang dapat

mendorong peningkatan kinerja adalah berupa adanya

;. Perubahan sikap. b. Perubahan perilaku. c.

Pengembangan Pribadi d. Pengelolaan pengetahuan

dan e. Pembelajaran keterampilan baru . Dengan

semakin meningkatkan capaian indikator-indikator

tersebut semakin efektiv pelatihan akan berdampak

terhadap peningkatan kinerja secara signifikan.

Page 124: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-123-

DAFTAR PUSTAKA

Afshan Sultana., Sobia Irum., Kamran Ahmed and Nasir

Mehmood,Impact Of Training On Employee

Performance: A Study Of Telecommunication Sector

In Pakistan, (Interdisciplinary Journal Of

Contemporary Research In Business,

ijcrb.webs.com, vol 4, no 6, Oktober, 2012.

Amat-u-Sami dan Dr. Touseef Rizvi, Emotional

Intelligence And Personality Traits As Predictors Of

Life Satisfaction Among Aged Persons. Projournal Of

Humanities And Social Science (PHSS),ISSN: 2328-

6199VOL. 1(1), OCTOBER 2013,REF NUMBER:

1320131001ONLINE:

http://www.projournals.org/PHSS

Amir Elnaga and Amen Imran. “The Effect of Training

on Employees Performance”. European Journal of

Business and Management, Vol. 5, No. 4, 137-147,

2013.

Asiswa Sukaryaditisna, The Relationship between

Organizational Cultures, Leadership and Teacher

Work Satisfaction towards Teacher Performance,

International Journal of Managerial Studie and

Researh (IJMSR), Volume 3, Issue 2, February

2015, ISSN 234-0330 (Print) & ISSN 2349-0349,

Page 125: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-124-

www.arcjourna;s.org. pp. 84-90-165, 2015.

Boldini John, Great Motivation Secret of Greath Leader,

New York : Mc Graw-Hill.,2004.

Charmine E. J., Hartel Wilfred J., Zerbe Neal M.

dan Ashkanasy Lea, Emotions in Organizational

Behavior (London: Lawrence Erlbaum Associates,

Publishers, 2005.

Colquit Jason A., Jeffery A. Lepine, Michael J.

Wesson,Organizational Behavior, Improving

Performance and Commitment in Workplace, New

York, McGraw- Hill, 2009.

Darwis S. Gani, Djoehana Setyamidjaja, dan

Sumardi, Kepemimpinan dan Organisasi

Pendidikan, Bogor, Program Pascasarjana

Universitas Pakuan, 2008.

Davis Keith dan Jhon W. Newstrom, Dalam Organisasi,

terjemahan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga,

Cetakan XII, 2005.

Debra L. Nelson and Cary L. Cooper, Positive

Organizational Behavior, London: SAGE

Publications Ltd, 2007.

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif,

Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 2004.

Dessler Gary. Human Resource Management. Upper

Saddle River, NJ: Pearson Education, 2008.

Page 126: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-125-

Dorney Zoltan. Teaching and Researching Motivation.

Harlow. Longman. PearsonEducation. 2001.

Dugan Laird,Sharon S. Naquin and Elwood F. Holton III,

Approaches to Training & Development,Third

Edition revised and updated, USA, Perseus

Publishing,

2003.

Eduardo Salas and Kevin G. Stagi, Design Training

Systematically and Follow the Science of Training,

Handbook of Principles of Organizational

Behavior, United Kingdom: John Wiley & Sons, Ltd,

2009.

George Jennifer M., Gareth Jones, Understanding and

managing organizational behavior, New Jersey:

Prentice Hall, 2012.

George R Terry, Guide to management, alih bahasa J

Smith, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2008.

Gibson James L ,John M, Ivancevich, James H. Donelly, Jr

and Robert Konopaske, Organizations : Behavior,

Structure and Processes, New York: McGraw-Hill,

2006.

Gibson, Organizations: Behavior, Structure and

Processes. New York: McGraw- Hill, 2012.

Greenberg Jerald & Robert A. Baron, Behavior in

Organizations, New Jersey : Pearson

Page 127: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-126-

International Inc., 2008.

Henny Suharyati, Relationship between

Organizational Culture, Transformational

Leadership, Working Motivation to Teacher’s

Innovativeness, International Journal of

Managerial Studie and Researh (IJMSR), Volume

4, Issue 3, March 2016, ISSN 234-0330 (Print) &

ISSN 2349-0349, www.arcjourna;s.org. pp. 29-34,

2016.

Ivancevich John M., Human Resource Management,

Eleventh Edition (Singapore: McGraw-Hill (Asia),

2010.

Jaja Sudrajat, , Supervision, Leadership and Working

Motivation to Teacher’s Performance, International

Journal of Managerial Studie and Researh (IJMSR),

Volume 3, Issue 6, June 2015, ISSN 234-0330

(Print) & ISSN 2349-0349, www.arcjourna;s.org.

pp. 156-152. 2015.

J.R. Schermerhorn, Jr. Management. New York: McGraw-

Hill, 2005.

Jason A. Colquitt, Jeffrey A.Lepine, Michael J.Wesson,

Organizational Behavior Improving Performance

and Commitment in The workplace, Boston:

MeGraw- Hill/ lrwin,2009.

Kinicki Angelo and Brian K. Williams, Management, a

Page 128: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-127-

Practical Introduction Mc Graw-Hill International,

2008.

Kreitner and Kinicki, Organizational Behavior, Eighth

Edition, New York: McGraw- Hill/Irwin, 2008.

Leslie W. Rue dan Byars,Supervision Key Ling to

Productivity,New York,Mc.Graw- Hill, 2007.

Lulus Triwahyuni, Thamrin Abdullah dan Widodo

Sunaryo, The Effect of Organization Culture,

Transformational Leadership and Self Confidence

to Teacher Performance, International Journal of

Managerial Studie and Researh (IJMSR), Volume 2,

Issue 10, November 2014, ISSN 234-0330 (Print)

& ISSN 2349-0349, www.arcjourna;s.org. pp. 156-

165, 2014.

M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010. Malayu S. P. Hasibuan,

Organisasi dan MotivasiJakarta, PT Bumi Aksara,

2012.

Manthis Robert L. & Jhon H. Jackson, Human

Resourse Management, TwelveEdition, USA:

Thompson Learning, Inc.2008.

Maria Jose Sanchez-Ruiz, Juan Carlos Perez-Gonzalez, &

K. V. Petrides. Trait Emotional Intelligence Profiles

of Students from Different University Faculties.

Australian Journal of Psychology, Vol. 62, No. 1,

Page 129: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-128-

March 2010.

Marihat Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber

Daya Manusia, Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana,

2009. Mathis R.L. and J.H. Jackson. Human

Resource Management. Mason, OH: Cengage

Learning, 2011.

McShane and Von Glinow, Organizational Behavior,

Emerging Knowledge and Practice for the Real

World,New York: McGraw-Hill Irwin, 2010.

Merry Dadian Panji, Budaya Kerja dan Peningkatan

Kinerja Perusahaan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008.

Mehrdad Goudarzvand Chegini, Maryam Yaghoubi,

Ahmad Reza Raeisi, Mina Afshar, Mohammad

Hossein Yarmohammadian, Akbar Hasanzadeh,

Marzi Javadi, Maryam Ansary, The Relationship

Between The Learning Organization and

Organizational Among Nursing Manager In

educational Hospitals Of Isfahan University of

Medical Sciences in 2009-9, IJNMR/Spring

2010;Vol 15, No.2, 2008.

Michael Armstrong, A handbook of Human Resource

Management Practice, 10th edition, London N1

9JN: Kogan Page Limited, 2006.

Michael M. Harris, Handbook of Research in

Page 130: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-129-

International Human Resources,United States of

America: Lawrence Erlbaum Associates Taylor &

Francis Group,2008.

Miftah Toha, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan

Aplikasinya, Jakarta : CV Rajawali, 2003.

Mohmmad Shahhossseini, Abu Daud Silong, Ismi Arif

Ismaill, Jegak nak Uli. The Role of Emotional

Intelligence on Job Performance.International

Journal of Business and Social Science, Vol. 3 No.

21; November, 2012.

Mohsin Atta,Muhammad Ather,Dr Maher Bano,

Emotional Intelligence and Personality Traits

among University Teachers:Relationship and

Gender differences, Department of Psychology

University of Peshawar, International Journal of

Business and Social Science Vol. 4 No. 17

Special Issue – December, 2013.

Moshe Zeidner, Gerald Matthews, and Richard D.

Roberts. What We Know about Emotional

Intelligence. Cambridge, MA: Massachusetts

Institute of Technology, 2009.

Nanang Fattah Landasan Manajemen Pendidikan,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Nancy Langton, Stephen P. Robbins, Fundamentals of

Organizational Behavior, third Canadian Edition ,

Page 131: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-130-

Canada: Pearson Education; 3 Edition Oct 11,

2006.

O.K. Sakiru, D.V. Enoho, S.D. Kareem, and M. Abdullahi.

Relationship between employee performance,

leadership styles and emotional intelligence in an

organization. Journal of Humanities and Social

Science, (IOSR-JHSS), Volume 8, Issue 2, Jan. - Feb.

2013.

Olusola, O. Intrinsic Motivation, Job Satisfaction, and

Self-Efficacy as Predictors of Job Performance of

Industrial Workers in Ijebu Zone of Ogun

State.The Journal of International Social Research,

Vol. 4, Issue 17, Soring 2011.

Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta,

2005.

Petrides K. V., Ability and TraitEmotional Intelligence,

The Wiley-Blackwell Handbook of Individual

Differences, First Edition. Edited by Tomas

Chamorro- Premuzic, Sophie von Stumm, and

Adrian Furnham.© 2011 Blackwell ublishing

Ltd. Published 2011 by Blackwell Publishing Ltd.

Petrides K. V., Ria Pita and Flora Kokkinaki,The location

of trait emotional intelligence in personality factor

space, British Journal of Psychology, 2007, Vol.

DOI:10.1348/000712606X120618, No. 98.

Page 132: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-131-

Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar

Bandung, Refika Aditama, 2007. Raymond A.

Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, Patrick

M. Wright Fourth

Rohan Singh and Madhunita Mohanty. “Impact of

Training Practice on Employee Productivity: A

Comparative Study”. Interscience Management

Review (IMR), Vol. 2, Issue 2, 87-92, 2012.

Edition Fundamentals of Human Resource

Management,New York: McGraw-

Hill/Irwin, 2011.

Riduan dan Kuncoro, Cara Menggunakan dan

Memaknai Path Analysis, Analisis Jalur, Cetakan

Ketiga, Bandung, Alfabeta, 2011.

Rulam Ahmadi, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Ar-

RuzzMedia 2014

Sabine Sonnentag and Michael Frese. “Performance

Concepts and Performance Theory”. In S. Sonnentag

(Ed.). Psychological Management of Individual

Performance.John Wiley & Sons, Ltd.New York:

2002 .

Schermerhorn, Management, Eighth Edition, USA:

Wiley International Edition,2003.

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan

Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju, 2001.

Page 133: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-132-

Stephen P. Robbins, Essential of Organizational

Behavior, Seventh Edition,New Jersey, Prentice

Hall, 2003.

Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, Global

Edition, 10th Edition,USA: Prentice Hall, Pearson

Educational International, 2003.

Sudirman. A.M. dkk, Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008.

Sugiyono,Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan

Disertasi, Bandung, Alfabeta 2013.

Sugiyono, Metode penelitian Kombinasi, Bandung :

Alfabeta, 2011.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Supardi US, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Jaksel;

Change Publication, 2013.

---------,Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Jaksel; Ufuk

Press, 2012.

Suzanne C. De Janasz, Karen O. Dowd, Beth Z.

Schneider, Interpersonal Skills inOrganizations,

Third Edition, Singapore: Mc Graw Hill, 2009.

Thomas S. Beatman, Derald R Ferris dan Stephen

Strasser, Seri Ilmu dan Seri Manajemen bisnis

kinerja, terjemahan Sofyan Cikmat, Jakarta, Alex

Page 134: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-133-

Media Kompatindo, 2000.

Wilson John P, Human Resource Development:

Learning and Training for Individuals and

Organization. London: Kogan Page Limited, 2004.

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Page 135: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-134-

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Syamsul Huda, lahir di Desa Ma.

Cuban, Sarolangun, Jambi tanggal 18

Desember 1958, anak pertama dari

dua bersaudara pasangan Ayah H.

Yunus (Alm) dan Ibu Hj. Syarifah

(Alm). beristerikan Hilimiyah dan

dikaruniai tiga orang anak dua putri

dan satu putra, sulung bernama Rahmiyana Puji

Lestari, kedua Sandriana Dwityananda dan ketiga,

putra bernama Wildan Fadel Mursidan. Menamatkan

SD Tahun 1971 di Jambi, SMP tahun 1974 di Jambi dan

SMPP 48 Jambi (sekarang SMA Neg. V) tahun 1977 di

Jambi, lulus Sarjana Ekonomi Universitas Jambi

Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

tahun 1987. Penulis pernah mengikuti Program

Master of Business Administration (MBA) Sistem

Modul, kurun 1996-1997 di selenggarakan oleh

Institute of Management John Luther Indonesia (IMJI),

pada tahun 2002 penulis mendapat kesempatan izin

belajar untuk melanjutkan pendidikan Program

Pascasarjana Magister Pendidikan (S2) jurusan

Manajemen Pendidikan Universitas Pakuan, Bogor dan

semenjak Tahun 2012 juga dengan izin belajar,

Page 136: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-135-

melanjutkan S3 Program Studi Manajemen

Pendidikan pada Perguruan Tinggi yang sama di

Universitas Pakuan Bogor, masih aktif dan dalam

proses penyelesaian Disertasi.

Pernah aktif di organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan tercatat sebagai Ketua Umum HMI Cabang

Jambi periode 1985/1986 dan 1986/1987, Wakil

Ketua KNPI Provinsi Jambi 1988/1990 dan sebagai

Wakil Ketua PDK Kosgoro Provinsi Jambi 1990/1995,

Ketua Generasi Muda Kosgoro Propinsi Jambi

1992/1996, Ketua Umum ICMI ORSAT Sarolangun

2001/2015.

Sebagai Aparatur Sipil Negara beberapa

penjenjangan pendidikan jabatan yang pernah diikuti

ialah Diklat Adumla Tahun 1997, Diklat Spama Tahun

1998 dan Diklatpimnas (Spamen) Tahun 2003, dalam

kurun waktu berkarir sebagai abdi Negara beberapa

tanda kehormatan pernah diraih diantaranya Tanda

Kehormatan SATYALANCANA KARYA SATYA XX Tahun,

dan SATYALANCANA KARYA SATYA XXX Tahun dari

Presiden RI, Tanda Penghargaan Lencana Pancawarsa

IV dari Kwarda Gerakan Pramuka Prov. Jambi Tahun

2007, Sertifikat ESQ Leadership Center (1008-

02024.0099) 22 – 24 Februari 2008. Tanda

Penghargaan LENCANA DARMA BAKTI, dari

Page 137: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-136-

Kakwarnas Gerakan Pramuka, 2010.

Pengalaman ke Luar Negeri Malaysia, Singapura,

Thailand, Study Banding Rest Area, 2007, Singapura,

Malaysia, Study Banding Kades, 2008. Study Banding

Antar Kampus ke College of International Cultural

Exchange Central China Normal University, Wuhan-

Hubei-The People’s Republik of China, 11 s/d 16

Nopember 2013.

Selama menjadi Aparatur Sipil Negara, beberapa

Jabatan di amanahkan diantaranya sebagai Seksi

membidangi urusan Pembinaan di Dinas Transmigrasi

dan PPH Kabupaten Batang Hari, 1995 – 1999 Ka

Kakan Sospol Pemkab. Sarolangun Tahun 2000 – 2001,

Kakan Kesbang dan Linmas Tahun 2001 – 2002, Kepala

Dinas Pariwisata Olah Raga dan Seni Budaya

Kabupaten Sarolangun Tahun 2002 – 2004, Kadis

Kesejahteraan Sosial dan Kesatuan Bangsa

Perlindungan Masyarakat Tahun 2004 – 2006,

Asisten Ekbang Setda Kabupaten Sarolangun Tahun

2202 2006 – 2011, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Sarolangun Tahun 2011

- 2015 dan sekarang semenjak 2015 menjabat

sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan.

Di bidang pendidikan, dalam waktu yang

bersamaan dengan masa kedinasan Penulis menjadi

Page 138: STRATEGI PENINGKATAN MELALUI PELATIHAN EFEKTIFrepository.uinjambi.ac.id/274/1/STRATEGI PENINGKATAN... · 2019. 8. 8. · STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF -2-

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA MELALUI PELATIHAN EFEKTIF

-137-

tenaga pengajar Tidak Tetap (non Widyaswara) pada

Diklat-diklat Kepegawaian Pemkab Sarolangun dan

sekarang masih aktif sebagai Dosen yayasan pada

Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Al-Ma’arif Sarolangun. Beberapa karya Ilmiah pernah

di tulis diantaranya ; Kinerja Pejabat Pemkab

Sarolangun, Studi Korelasi antara Gaya Kepemimpinan

dan Komitmen Kerja dengan Kinerja Pejabat (Tesis

S2 Manajemen Pendidikan ,UNPAK, Bogor, 2003).

Pendidikan dan Tantangan Global dalam menyiapkan

Generasi Berdaya Saing, Cetakan I, Mei 2015, ISBN :

978-602-1236-38-3, Citra Pustaka, Yogyakarta.

Pendidikan Karakter Bangsa, dalam perspektif

perubahan Global (Makalah, diterbitkan dalam Jurnal

Media Akademika IAIN STS Jambi, Volume 27, No. 3, Juli

2012, ISSN : 1411-4707.