-
iPENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) DENGAN
MENGGUNAKAN SIMDA TERHADAP
KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan sebagai bagian dari syarat-syarat untuk
mencapaikebulatan studi Program Strata Satu (S-1) pada
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Oleh
YULIANA SAMPELANA1C 006 130
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MATARAM
2013
-
ii
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN
SIMDA TERHADAP KINERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Nama Mahasiswa : YULIANA SAMPELAN
Nomor Mahasiswa : A1C 006 130
Jurusan : AKUNTANSI
Menyetujui:
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Tanggal Lulus: 22 November 2013
-
iii
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN
SIMDA TERHADAP KINERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Nama Mahasiswa : YULIANA SAMPELAN
Nomor Mahasiswa : A1C 006 130
Jurusan : AKUNTANSI
Naskah Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang ujian,
tanggal 22 November 2013
-
iv
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN
SIMDA TERHADAP KINERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Nama Mahasiswa : YULIANA SAMPELAN
Nomor Mahasiswa : A1C 006 130
Jurusan : AKUNTANSI
Skripsi ini telah diterima sebagai suatu kebulatan studi Program
Strata Satu
(S-1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Mataram, November 2013
Dekan, Ketua Jurusan,
Prof. Drs. H. Thatok Asmony, MBA., DBA Hj. Susi Retna C., SE.,
M.Si., Ak. NIP. 19600617 198903 1 001 NIP. 19691203 199802 2
001
-
vPERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa
skripsi
dengan judul PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
(SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN SIMDA TERHADAP KINERJA
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
telah diajukan untuk diuji pada tanggal 22 November 2013.
Skripsi ini adalah hasil karya saya dan tidak terdapat karya
yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak
benar, maka
saya sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai
peraturan yang
berlaku.
Mataram, November 2013
Yang memberi pernyataan,
Yuliana SampelanNIM. A1C 006130
-
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar
kepada pengertianmu sendiri.
(Amsal 3:5)
For your Father knoweth what things ye have need of, before ye
ask Him.
Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu
meminta
kepadaNya.
(Matthew 6 : 8b)
Ask, and it shall be given you; seek, and ye shall find; knock,
and it shall be
opened unto you: For every one that asketh receiveth; and he
thet seeketh findeth;
and to him that knocketh it shall be opened.
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan
setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu
dibukakan.
(Matthew 7 : 7 8)
-
vii
And all things, whatsoever ye shall ask in prayer, believing, ye
shall receive.
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan
menerimanya. (Matthew 21 : 22)
PERSEMBAHAN
1. Suamiku tercinta Danu Dayako
Bandrang, SP., dan anak - anakku
tersayang Darius Theophilus Bandrang,
Dawit Matthiu Bandrang dan Darani
Yemima Bandrang.
2. Kedua orang tuaku Maramis Sampelan
(Alm.) dan Indrawati serta adik-adikku
Shelviana Sampelan dan Roy Sampelan.
3. Kedua mertuaku Andrei Bandrang dan
Yuliani Anggraini SB.
4. Almamaterku Universitas Mataram.
-
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah karena dengan
rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Pengaruh Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dengan Menggunakan SIMDA
terhadap
Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
sebagai syarat
dalam mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada Program Strata Satu
(S1) Fakultas
Ekonomi Universitas Mataram.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak
lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu,
pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Thatok Asmony, MBA., DBA selaku Dekan
Fakultas
Ekonomi Universitas Mataram.
2. Ibu Hj. Susi Retna C., SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing
Utama yang telah banyak memberikan kritik, saran, bimbingan,
dan
pengarahan.
3. Ibu Wahidatul Husnaini, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing
Pendamping yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan,
kritik, dan
saran.
-
ix
4. Ibu Nurabiah, SE., MMSI selaku Dosen Penetral yang telah
banyak
memberikan bantuan, bimbingan, kritik, dan saran.
5. Bapak Drs. Sapto Hendri BS., Ak., M.Si., selaku Dosen
Pembimbing
Akademik.
6. Seluruh dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Mataram atas
bimbingan dan ilmu yang telah diberikan, juga kepada semua
pegawai Jurusan
Akuntansi yang sudah banyak membantu dan memberikan pelayanan
terbaik
kepada mahasiswa Akuntansi.
7. Suamiku tercinta Danu Dayako Bandrang, SP., terima kasih atas
doa,
motivasi, perhatian, dan kasih sayang yang telah diberikan
selama ini, serta
anakku tersayang Darius Theophilus Bandrang, Dawit Matthiu
Bandrang dan
Darani Yemima Bandrang, kaulah penyemangatku. I am nothing
without all of
you. I love you.
8. Orang tuaku tercinta, Maramis Sampelan (Alm.) dan Indrawati;
mertuaku
Andrei Bandrang dan Yuliani Anggraini SB, yang sudah membantu
dalam
menjaga anak-anakku semasa studiku; adik-adikku Shelviana
Sampelan dan
Roy Sampelan, terima kasih atas doa dan motivasi, perhatian, dan
kasih
sayang yang telah diberikan selama ini.
9. Sahabat-sahabatku, Alinda Pebriani, B. Retno Sofiana Iqsir,
Ella, Danu, Erna,
Yefi thanks for the sweet friendship for all of these years.
Though sometime
there were a times we fight and argue about small things, but we
can solve it
right away. It makes our bond stronger than ever. Untuk Ria,
Suci, Shinta dan
-
xteman-teman seperjuangan angkatan 2006 terima kasih atas
dukungan dan
motivasinya. I really appreciate it!!!
10. Bapak/Ibu Kepala SKPD Pemerintah Provinsi NTB beserta staf
yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam
memperoleh data-
data penelitian.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak
dapat saya sebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena
penulis hanyalah insan biasa. Untuk itu, penulis menerima segala
masukan, kritik,
dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya penulisan
skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Mataram, November 2013
Penulis,
-
xi
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL
.....................................................................................
iHALAMAN PENGESAHAN
........................................................................
iiHALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
............................... vHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
............................................. viKATA PENGANTAR
...................................................................................
viiiDAFTAR ISI
.................................................................................................
xiqDAFTAR TABEL
.........................................................................................
xiiDAFTAR GAMBAR
.....................................................................................
xiiiDAFTAR LAMPIRAN
..................................................................................
xivABSTRAK
....................................................................................................
xvABSTRACT
..................................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
..............................................................................
11.1 Latar Belakang
.........................................................................................
11.2 Rumusan Masalah
....................................................................................
41.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
.................................................................
5
1.3.1 Tujuan Penelitian
..........................................................................
51.3.2 Manfaat Penelitian
........................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.....................................................................
72.1 Penelitian Terdahulu
................................................................................
72.2 Tinjauan Teoritis
......................................................................................
10
2.2.1 Akuntansi Pemerintah
...................................................................
102.2.1.1 Pengertian Akuntansi
...................................................... 102.2.1.2
Pengertian dan Fungsi Pemerintah
................................... 102.2.1.3 Pengertian Akuntansi
Pemerintah .................................... 11
2.2.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen
.......................................... 122.2.3 Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah .............................................
132.2.4 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
............................ 142.2.5 Kinerja Pegawai
............................................................................
15
2.2.5.1 Definisi Kinerja
.................................................................
152.2.5.2 Pengukuran Kinerja
...........................................................
162.2.5.3 Tujuan Pengukuran Kinerja
............................................... 16
2.2.6 Kepuasan Kerja
............................................................................
172.3 Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis
................................. 18
2.3.1 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan menggunakan SIMDA terhadap Kinerja
............................ 18
2.3.2 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntasi Keuangan Daerah
dengan menggunakan SIMDA terhadap Kepuasan Pegawai ..........
19
-
xii
2.3.3 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan Menggunakan SIMDA terhadap Kinerja Pegawai yang Dimediasi
oleh Kepuasan Pegawai
.............................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
..................................................................
233.1 Jenis Penelitian
........................................................................................
233.2 Lokasi Penelitian
......................................................................................
233.3 Populasi dan Sampel Penelitian
................................................................
24
3.3.1 Populasi
........................................................................................
243.3.2 Sampel
.........................................................................................
24
3.4 Metode Pengumpulan Data
......................................................................
253.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
......................................................... 253.6
Instrumen Penelitian
.................................................................................
263.7 Jenis dan Sumber Data
.............................................................................
26
3.7.1 Jenis Data
.....................................................................................
263.7.2 Sumber Data
.................................................................................
27
3.8 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
......................................................... 283.8.1
Identifikasi Variabel
.....................................................................
283.8.2 Klasifikasi Variabel
......................................................................
28
3.9 Definisi Operasional Variabel
..................................................................
293.10 Metode Analisis Data
............................................................................
30
3.10.1 Statistik Deskriptif
........................................................................
303.10.2 Uji Kualitas Data
..........................................................................
31
3.10.2.1 Uji Validitas
...................................................................
313.10.2.2 Uji Reliabilitas
...............................................................
31
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
........................................................................
323.10.3.1 Uji Normalitas
...............................................................
323.10.3.2 Uji Multikolonieritas
...................................................... 323.10.3.3
Uji Heteroskedastisitas
................................................... 33
3.10.4 Uji Hipotesis
.................................................................................
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
........................................................ 364.1
Deskripsi Objek Penelitian
.......................................................................
364.2 Pelaksanaan Survei
..................................................................................
384.3 Deskripsi Responden
................................................................................
39
4.3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
......................... 394.3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan
Usia ........................................ 394.3.3 Deskripsi
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 404.3.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
......................... 41
4.4 Deskripsi Data
.........................................................................................
424.4.1 Deskripsi Data Variabel Implementasi SIMDA
............................ 424.4.2 Deskripsi Data Variabel
Kepuasan Kerja ...................................... 434.4.3
Deskripsi Data Variabel Kinerja
................................................... 44
4.5 Analisis Data
............................................................................................
454.5.1 Uji Kualitas Data
..........................................................................
45
4.5.1.1 Uji Validitas
......................................................................
45
-
xiii
4.5.1.2 Uji Reliabilitas
..................................................................
484.5.2 Uji Asumsi Klasik
........................................................................
49
4.5.2.1 Uji Normalitas
..................................................................
494.5.2.2 Uji Multikolonieritas
......................................................... 504.5.2.3
Uji Heteroskedastisitas
...................................................... 51
4.5.3 Uji Hipotesis
.................................................................................
524.5.3.1 Uji Hipotesis 1
..................................................................
524.5.3.2 Uji Hipotesis 2
..................................................................
534.5.3.3 Uji Hipotesis 3
..................................................................
54
4.6 Interpretasi Hasil
......................................................................................
57
BAB V PENUTUP
........................................................................................
605.1 Simpulan
..................................................................................................
605.2 Keterbatasan
............................................................................................
605.3 Saran
........................................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuisioner
................................................. 38
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
........................ 39
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
..................................... 40
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
................ 41
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
........................ 42
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Implementasi
SIMDA...................................................................
43
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Kepuasan Kerja
............................................................................
44
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Kinerja
.........................................................................................
45
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SIMDA
...................... 46
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
................................ 47
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
............................................. 48
Tabel 4.12 Hasil Uji
Reliabiltas......................................................................
49
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas
....................................................................
50
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas
........................................................... 51
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas
........................................................ 52
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pertama
..................................... 53
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Kedua
........................................ 54
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Ketiga
........................................ 55
Tabel 4.19 Analisis Jalur
...............................................................................
57
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
................................................ 22
Gambar 4.1 Pola Analisis Jalur
.....................................................................
56
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar SKPD Pemerintah Provinsi NTB
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian
Lampiran 3. Deskripsi Responden
Lampiran 4. Tabulasi Data
Lampiran 5. Statistik Deskriptif
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 8. Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 9. Perhitungan Uji Hipotesis
-
xvii
ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Sistem Informasi
Keuangan Daerah (SIKD) berguna dalam rangka mendukung pelaksanaan
keuangan daerah. SIMDA dan SIKD berfungsi memberikan informasi
keuangan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen dalam rangka mengambil
keputusan. Semakin besar kemungkinan diterimanya inovasi sistem
informasi dan semakin besar pula kepuasan mereka atas sistem maka
akan mengarah pada peningkatan kinerja melalui manfaat yang
diperoleh dari sistem informasi yang disediakan bagi parapengguna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh implementasi
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan menggunakan SIMDA terhadap
kinerja pegawai, 2) pengaruh implementasi SIMDA terhadap kepuasan
pegawai pemda Provinsi NTB, dan 3) pengaruh implementasi SIMDA
terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh kepuasan kerja.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan
jumlah sampel 150 orang responden. Data dikumpulkan dengan
menggunakan metode survei melalui penyebaran kuisioner. Pengujian
hipotesis analisis jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa
implementasi SIMDA berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan
kepuasan pegawai. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepuasan
kerja memediasi pengaruh implementasi SIMDA terhadap kinerja
pegawai secara signifikan.
Kata kunci: Implementasi SIMDA, Kepuasan Kerja, Kinerja
-
xviii
ABSTRACT
Government Management Information System (SIMDA) and Government
Financial Information System (SIKD) is useful in order to support
the implementation of local government accounting. SIMDA and SIKD
provide financial information as part of management information
system needed by all levels of management for decision making
purpose. The greater the likelihood of acceptance of information
system innovation and their satisfaction over the system will lead
to an improved performance through the benefits derived from the
system information provided to the user. The objective of this
study is to examine 1) the influence of government financial
accounting system implementation by using SIMDA on employee
performance 2) the influence of the SIMDA implementation to the
satisfaction of West Nusa Tenggara Province officials and 3) the
influence of job satisfaction in mediating the relationship between
implementation of SIMDA and employee performance. Sample of this
study were determined based on purposive sampling which resulted in
a total sample of 150 respondents. Data were collected through
distribution of questionnaires. Hypothesis testing based on path
analysis showed that the implementation SIMDA has significant
influence on the performance of employees and employee
satisfaction. The results of the study also reveal that job
satisfaction significantly mediates the relationship between SIMDA
implementation and employee performance.
Keywords: Implementation of Government Information System
(SIMDA), job satisfaction, employee performance.
-
1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi sektor publik dalam waktu yang relatif singkattelah
mengalami
perkembangan yang sangat pesat, terutama terhadap praktik
akuntansi yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik
negara/daerah,
dan berbagai organisasi publik dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya
(Mardiasmo, 2002:1). Era reformasi yang dimulai pada tahun 1998
memberikan
wewenang yang luas, nyata, dan bertanggungjawab, yang hasilnya
diorientasikan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah (Rohman,
2009).
Semangat reformasi juga mewarnai pendayagunaan aparatur
negara
dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu
mendukung
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan
pemerintahan negara dan pembangunan dengan mempraktikan
prinsip-prinsip
good governance (Halim dan Theresia, 2007:5). Pemerintah Daerah
selaku
pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan
yang
diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat
dipercaya sehingga
dituntut untuk memiliki sistem informasi yang andal (Sabeni, dan
Lyna, 2007).
Dengan kata lain, pemerintah dituntut untuk bersikap transparan
dan akuntabel
terhadap laporan keuangan.Laporan keuangan yang dihasilkan akan
bernilai jika
laporan keuangan tersebut disajikan secara akurat, dan tepat
waktu.
-
2Ketepatwaktuan dan akurasi sangat dipengaruhi oleh sistem
informasi yang andal
(Atikah dkk, 2012).
Selama ini sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
menggunakan
Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA). MAKUDA adalah
sistem
yang digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk menghasilkan
laporan
pertanggungjawaban berupa Laporan Perhitungan Anggaran serta
Nota
Perhitungan dengan menggunakan single entry (pembukuan tunggal)
(Atikah dkk,
2012).Namun, pada perkembangannya Manual Administrasi Keuangan
Daerah
(MAKUDA) sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda.
Sejak
dikeluarkannya PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah dan
PP No. 24 tahun 3005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
mengharuskan
SKPD untuk menyusun 4 (empat) laporan keuangan yaitu Laporan
Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan
(CaLK) yang menggunakan double menyebabkan MAKUDA diganti
dengan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Untuk menunjang SAKD
maka
Badan Pemeriksa Keuangan (BPKP) dan Depatemen Luar Negeri
(Depdagri)
diberikan wewenang oleh pemerintah mengeluarkan produk sistem
yaitu Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang dikeluarkan oleh BPKP
dan Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang dikeluarkan oleh
Depdagri.
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Sistem
Informasi
Keuangan Daerah (SIKD) berguna dalam rangka mendukung
pelaksanaan
keuangan daerah, juga berfungsi memberikan informasi keuangan
sebagai bagian
dari sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan
-
3manajemen dalam rangka mengambil keputusan. Dan pemerintah
daerah
diberikan kebebasan untuk memilih menggunakan salah satu dari
sistem informasi
tersebut karena pada dasarnya sama yaitu memberikan informasi
keuangan yang
membedakan hanya siapa yang mengeluarkan produk sistem
tersebut.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih untuk menggunakan
sistem
yang dikeluarkan oleh BPKP yaitu SIMDA. Menurut BPKP (2006)
kemudahan
menggunakan SIMDA adalah membantu Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah, kecepatan dan akurasi data yang
disajikan dalam
laporan-laporan keuangan yang akan disajikan untuk para
stakeholder,
menyampaikan data keuangan untuk keperluan manajemen lainnya,
menyajikan
informasi yang akurat secara efektif dan efisien yang akan
digunakan untuk para
pengguna laporan, database yang telah tersimpan dalam SIMDA
dapat diolah
sesuai kebutuhan, dan lebih efektif dalam pelaksanaan
penatausahaan dan
akuntansi keuangan daerah.
Perubahan sistem informasi keuangan dari MAKUDA menjadi SAKD
dengan menggunakan SIMDA diharapkan dapat memenuhi tuntutan
dari
masyarakat tentang transaparansi dan akuntabilitas dari lembaga
sektor publik
(Mardiasmo,2002). Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian
sistem informasi
tersebut dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberikan
dampak terhadap
kinerja individu (Utami dan Istianingsih, 2008). Namun
permasalahan yang sering
timbul dari pengimplementasian sistem baru adalah tidak semua
implementasi
sukses diterapkan oleh suatu organisasi (Arbenethy dan Bouwens,
2005).
-
4Semakin besar kemungkinan diterimanya inovasi sistem informasi
dan
semakin besar pula kepuasan mereka atas sistem maka akan
mengarah pada
peningkatan kinerja melalui manfaat yang diperoleh dari sistem
informasi yang
disediakan bagi para pengguna (Primasari, dkk, 2008 dalam
Atikah, dkk, 2012).
Hal ini diperkuat oleh Arbenethy dan Bouwens (2005) bahwa
implementasi
sistem berpengaruh positif terhadap kinerja dan implementasi
sistem berpengaruh
terhadap kinerja melalui kepuasan pengguna.Hasil penelitian
Utami dan
Istianingsih (2008) juga menunjukkan bahwa kepuasan pengguna
sistem
informasi terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap
kinerja individu. Hal ini
berarti bahwa kinerja dipengaruhi oleh sistem akuntansi keuangan
daerah dalam
hal ini adalah SIMDA melalui kepuasan pemakai. Selain itu,
kepuasaan atas
penggunaan sistem informasi akan mempengaruhi kinerja
pegawai.
Objek penelitian dalam penelitian ini akan dibatasi dalam 1
variabel
independen yakni SAKD dalam hal ini adalah SIMDA dan 1 variabel
intervening
yakini kepuasan pegawai yang menjelaskan pengaruh SAKD dalam hal
ini adalah
SIMDA terhadap kinerja pegawai.
Peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana dampak
implementasi
SIMDA terhadap kinerja yang dimediasi oleh kepuasan kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,
maka
peneliti akan merumuskan permasalahan sebagai berikut:
-
51. Apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemda
Provinsi
NTB?
2. Apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kepuasan pegawai
Pemda
Provinsi NTB?
3. Apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemda
Provinsi
NTB yang dimediasi oleh kepuasan kerja?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk
mengetahui pengaruh:
1. Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan daerah dengan
menggunakan
SIMDA terhadap kinerja pegawai pemda Provinsi NTB.
2. Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan
SIMDA terhadap kepuasan pegawai Pemda Provinsi NTB.
3. Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan
SIMDA terhadap kinerja pegawai Pemda Provinsi NTB yang dimediasi
oleh
kepuasan kerja.
-
61.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara akademik, merupakan salah satu syarat untuk mencapai
kebulatan
studi program Strata Satu (S-1) pada fakultas ekonomi
Universitas Mataram.
2. Secara teoritis, penelitian ini menjadi sarana bagi penulis
untuk melatih diri
dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah
dengan
kenyataan di lapangan.
3. Secara praktis:
a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada
pembaca
ataupun peneliti lainnya untuk penelitian selanjutnya.
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan
kepada
pegawai Pemda Provinsi NTB dalam pengimplementasian sistem
tersebut.
-
7BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Arbenethy dan Bouwens (2005), hasil penelitiannya menunjukkan
(1)
desentralisasi pengambilan keputusan berpengaruh terhadap
adaptasi pegawai,
(2) desentralisasi pengambilan keputusan berpengaruh terhadap
diterimanya
implementasi sistem baru (3) desentralisasi pengambilan
keputusan
berpengaruh terhadap diterimanya implementasi system dengan
dimediasi
oleh kemampuan adaptasi para pegawai, (4) desentralisasi
pengambilan
keputusan berpengaruh terhadap keterlibatan pegawai, (5)
desentralisasi
pengambilan keputusan berpengaru terhadap diterimanya
implementasi
system yang dimediasi oleh keterlibatan pegawai pemda dalam
mendesain
system informasi, (6) penerimaan implementasi sistem berpengaruh
terhadap
kepuasan pegawai, (7) penerimaan implementasi sistem
informasi
berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh
kepuasan pegawai.
2. Rahman dkk (2008) meneliti tentang variabel anteseden dan
konsekuensi
implementasi sistem informasi keuangan daerah (studi empiris
pada badan
koordinasi wilayah pembangunan lintas kabupaten/kota wilayah I
Propinsi
Jawa Tengah). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa (1)
desentralisasi
pengambilan keputusan terbukti mempengaruhi adaptasi pegawai,
(2)
Desentralisasi pengambilan keputusan terbukti tidak berpengaruh
terhadap
-
8diterimanya implementasi, (3) Desentralisasi pengambilan
keputusan
danditerimanya implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah
terbukti
dimediasi oleh kemampuan adaptasi para pegawai aparat pemda,
(4)
Desentralisasi pengambilan keputusan terbukti mempengaruhi
pengaruh
desain sistem, (5) Desentralisasi pengambilan keputusan dan
diterimanya
implementasi sistem informasi keuangan daerah terbukti dimediasi
oleh
keterlibatan desain sistem informasi keuangan daerah, (6)
Penerimaan
implementasi sistem terbukti menyebabkan tingginya kepuasan
pegawai, (7)
Penerimaan implementasi sistem tebukti berpengaruh terhadap
kinerja, (8)
Terdapat pengaruh antara implementasi sistem informasi keuangan
daerah dan
kinerja operasi pegawai melalui kepuasan pegawai.
3. Utami dan Istianingsih (2008) melakukan penelitian mengenai
pengaruh
kepuasan pengguna sistem informasi terhadap kinerja individu
(studi empiris
pada pengguna paket program aplikasi sistem informasi akuntansi
di
Indonesia) Hasil penelitiannya menunjukan bahwa: (1) kualitas
layanan
terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna sistem
informasi, (2) kualitas sistem terbukti secara signifikan
berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi, (3) kualitas informasi
terbukti secara
signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi, (4)
kepuasan pengguna sistem informasi terbukti secara signifikan
berpengaruh
terhadap kinerja individu.
4. Atikah dkk (2012) melakukan penelitian mengenai variabel
anteseden dan
konsekuensi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) studi
empiris
-
9pada SKPD Kota Mataram. Hasil penelitiannya menunujukan bahwa
(1)
penerimaan implementasi SIMDA tebukti berpengaruh terhadap
kepuasan
pegawai pemda, (2) penerimaan implementasi SIMDA tidak
berpengaruh
terhadap kinerja, (8) implementasi SIMDA berpengaruh terhadap
kinerja
operasi pegawai melalui kepuasan pegawai.
Berdasarkan 4 (empat) penelitian sebelumnya, penelitian ini
mengacu pada
variabel penelitian dan kuisioner yang digunakan oleh Atikah dkk
(2012) dengan
persamaan dan perbedaan sebagai berikut:
1. Persamaannya adalah:
a. Penelitian ini sama-sama melihat apakah penerapan sistem
akuntansi
keuangan daerah dengan menggunakan SIMDA memiliki pengaruh
terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening.
2. Perbedaannya adalah:
a. Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah SKPD Pemda
Provinsi
NTB sedangkan pada penelitian Atikah dkk (2012) dilakukan pada
SKPD
Kota Mataram.
b. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah SIMDA,
kepuasan
kerja dan kinerja dan tidak menggunakan desentralisasi
pengambilan
keputusan serta adaptasi pegawai.
c. Penelitian Atikah dkk (2012) menggunakan PLS untuk melihat
pengaruh
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dengan
menggunakan
SIMDA terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai
variabel
intervening. Sedangkan penelitian ini menggunakan SPSS untuk
melihat
-
10
pengaruh langsung SIMDA terhadap kinerja dan pengaruh tidak
langsung
SIMDA terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel
antara
atau mediating.
2.2 Tinjauan Teoritis
2.2.1 Akuntansi Pemerintah
2.2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari identifikasi,
pengukuran,
dan pelaporan informasi ekonomi. Informasi ekonomi yang
dihasilkan oleh
akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan
keputusan
mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan (Soemarso, 1992: 5).
Sedangkan,
menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
akuntansi adalah
proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran
transaksi dan
kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta
penyajian laporan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat
disimpulkan
bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, pengelompokkan dan
pengikhtisaran
kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis
dengan tujuan
untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
pengambilan
keputusan.
2.2.1.2 Pengertian dan Fungsi Pemeritah
Dalam suatu negara kehadiran pemerintah keberadaannya
merupakan
suatu yang penting bagi proses kehidupan masyarakat, dalam
kehidupan kita
-
11
sehari-hari erat hubungannya dengan fungsi-fungsi pemerintah
didalamnya.
Menurut PP 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah,
Pemerintah
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-
Undang Dasar (UUD) republik Indonesia tahun 1945. Fungsi
pemerintah menurut
Bastian (2007:75), yakni:
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan
pertahanan
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak
disediakan
oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam dan
sebagainya.
Sebagai pemegang kekuasaan, sudah seharusnya pemerintah
menegakkan
keadilan dan hasil kinerjanya harus berorientasi pada masyarakat
untuk mengatur,
menertibkan, dan mensejahterakan masyarakat.
2.2.1.3 Pengertian Akuntansi Pemerintah
Berdasarkan pengertian pemerintah, maka akuntansi pemerintah
menurut
Baswir (2000:7) didefinisikan sebagai bidang akuntansi yang
berkaitan dengan
lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga yang tidak bertujuan
mencari laba.
Sedangkan, menurut Bastian (2007:15) akuntansi sektor publik
dapat
didefinisikan sebagai mekanisme teknis dan analisis akuntansi
yang diterapkan
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-
departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan
yayasan
sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan
swasta.
-
12
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
akuntansi
pada pemerintahan adalah memberikan informasi yang diperlukan
agar dapat
mengelola suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada
organisasi secara tepat, efisien, dan ekonomis, serta memberikan
informasi untuk
melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut
serta
melaporkan hasil operasi dan penggunaan dana publik.
2.2.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen
Jogiyanto (2005) dalam Atikah dkk (2012) merangkum beberapa
definisi
Sistem Informasi Manajemen oleh beberapa ahli diantaranya:
1. Cushing mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai
kumpulan dari
manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan
perencanaan dan pengendalian.
2. Wu mengartikan sistem informasi manajemen adalah
kumpulan-kumpulan
dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung
manajemen.
3. Scott (2004) menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen
adalah
serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan
secara rasional terpadu yang mampu menstransformasi data
sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang
-
13
sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dassar kriteria mutu
yang telah
ditetapkan.
4. Winarno (2004), sistem informasi manajemen merupakan sistem
informasi
yang banyak menghasilkan berbagai informasi atau laporan untuk
keperluan
pengambilan keputusan oleh manajer, terutama manajer madya dan
manajer
puncak.
Berdasarkan 4 (empat) definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
sistem
informasi manajemen merupakan kumpulan interaksi sistem-sistem
informasi
untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua
tingkatan
manajemen.(Atikah dkk, 2012).
2.2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) adalah organisasi
formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan
perusahaan. Permendagri No 13 Tahun 2006 pasal 232 menyatakan
bahwa Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) merupakan serangkaian prosedur
mulai dari
proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai
dengan pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan komputer.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
(SAKD) merupakan sistem akuntansi yang terdiri dari seperangkat
kebijakan,
standar dan prosedur yang dapat menghasilkan laporan yang
relevan, andal dan
-
14
tepat waktu untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang
akan digunakan oleh pihak intern dan ekstern pemerintah daerah
untuk
mengambil keputusan ekonomi.
2.2.4 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Pembaharuan manajemen keuangan daerah di era otonomi daerah,
ditandai
dengan perubahan yang sangat mendasar, mulai dari sistem
pengganggarannya,
perbendaharaan sampai kepada pertanggungjawaban laporan
keuangannya.
Dengan adanya reformasi atau pembaharuan di dalam sistem
pertanggungjawaban
keuangan daerah, penyelenggaraan pemerintahan di daerah perlu
didukung
dengan sistem pengelolaan keuangan yang cepat, tepat, dan
akurat.
Pembaharuan tersebut ditandai dengan dikeluarkannya
Peraturan
Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 13 tahun 2006
tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah. Dan pemerintah daerah selaku
pengelola dana
publik dituntut untuk memiliki sistem informasi yang andal
sehingga mampu
menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat,
relevan, tepat
waktu, dan dapat dipercaya.
Untuk mendukung terciptanya transparansi dan akuntabilitas
publik serta
kepuasan pelayanan terhadap masyarakat, Pemda memiliki otoritas
untuk
berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik bagi publik. Salah
satunya adalah
dengan penerapan teknologi informasi. Dengan terbitnya
Permendagri No. 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
mana
-
15
penyajian laporan keuangannya telah sesuai dengan PP No. 24
tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) membuat BPKP tertantang
untuk
mengembangkan teknologi informasi yang berhubungan dengan
pengelolaan
keuangan Pemerintah Daerah, dimana metode pencatatannya
menggunakan
double entry yang merupakan sistem pencatatan dan pembukuan yang
lebih
kompleks yang menggunakan program aplikasi komputer. Program
aplikasi
tersebut bernama SIMDA. SIMDA dimaksudkan dapat membantu
pengelolaan
keuangan daerah baik di tingkat SKPKD (sebagai entitas
pelaporan) maupun di
tingkat SKPD (entitas akuntansi). Dengan harapan mampu
memberikan manfaat
kepada PEMDA terutama dalam penyusunan APBD
(http://www.hdn2020.com).
2.2.5 Kinerja Pegawai
2.2.5.1 Definisi Kinerja
Kinerja menurut Robbins (2008) dalam Arfan dan Ibnu (2010)
mendefinisikan kinerja sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan
yang dilakukan
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kinerja berdasarkan keputusan lembaga administrasi Negara
Republik
Indonesia nomor 239/IX/6/8/2003 merupakan gambaran mengenai
sejauh mana
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu
instansi.
Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian
sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah yang
mengidentifikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan program
dan kebijakan yang ditetapkan (LAN, 2003:3).
-
16
2.2.5.2 Pengukuran Kinerja
Mardiasmo (2002: 121) menjelaskan tahap setelah operasional
anggaran
adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi manajer dan
unit organisasi
yang dipimpinnya. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan
untuk memenuhi
tiga maksud. Pertama, untuk membantu memperbaiki kinerja
pemerintah. Kedua,
pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. Ketiga,
mewujudkan
pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
2.2.5.3 Tujuan Pengukuran Kinerja
Mardiasmo (2002: 122) menjelaskan tujuan dari sistem
pengukuran
kinerja:
1. Untuk Mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down
dan bottom
up)
2. Untuk mengukur kinerja financial dan non-financial secara
berimbang
sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi
3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level
menengah dan
bawah serta memotivasi untuk mencapai gool conguruence, dan
4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan
individual dan
kemampuan kolektif yang rasional
Mardiasmo (2002: 122) juga menjelaskan manfaat dari sistem
pengukuran
kinerja, yakni:
1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk
menilai
kinerja manajemen.
-
17
2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan.
3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan.
4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara
objektif
atas pencapaian prestasi yang diukur sesuai dengan sistem
pengukuran kinerja
yang telah ditetapkan.
5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam
rangka
memperbaiki kinerja organisasi.
6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi.
7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara
objektif.
2.2.6 Kepuasan Kerja
Kepuasan menurut Robins (2003) dalam Atikah dkk (2012)
didefinisikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki secara umum oleh orang atau
individu terhadap
pekerjaannya. Sedangkan, kepuasan kerja menurut Arfan dan Ibnu
(2010) sendiri
merupakan suatu tanggapan atau balikan (feedback) pekerja
mengenai puas atau
tidak puas terhadap tugas dan lingkungan kerja tertentu. Sikap
tersebut akibat
adanya persepsi masing-masing individu tersebut terhadap
pekerjaannya.
Kepuasan kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja seseorang.
Apabila
seorang pegawai memperoleh tingkat kepuasan kerja yang tinggi
maka akan
menghasilkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang mendukung
kepuasan kerja
menurut Rahman dkk (2008) antara lain: pekerjaan yang menantang,
pekerjaan
-
18
yang memberikan hasil reward yang pantas dan terdapat kondisi
kinerja dan rekan
kerja yang mendukung.
2.3 Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan
menggunakan SIMDA terhadap Kinerja
Utami dan Istianingsih (2008) menyimpulkan bahwa semakin
tinggi
tingkat kepuasan pengguna akhir paket program sistem informasi
akuntansi, akan
semakin meningkatkan kinerja individu. Rahman dkk (2008) juga
menyimpulkan
bahwa penerimaan implementasi SIKD terbukti berpengaruh terhadap
kinerja. Hal
ini juga sejalan dengan penelitian Rohman (2009) yang
menyimpulkan bahwa
implementasi sistem akuntansi pemerintahan, berpengaruh terhadap
kinerja
Pemda. Implementasi sistem akuntansi pemerintahan memberikan
kemanfaatan
dan kcmudahan bagi Pemda dalam mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah. Dengan implementasi sistem
akuntansi
pemerintahan semua transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan
program dan
kegiatan Pemda terekam dengan baik dengan ukuran-ukuran yang
jelas dengan
demikian Pemda dapat menyajikan laporan keuangan daerah yang
baik.
Arfan dan Ibnu (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
penerapan
teknologi informasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja auditor.
Peningkatan kinerja dapat tercapai dengan adanya penerapan
teknologi informasi.
Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Atikah dkk
(2012), mereka
menyatakan bahwa implementasi SAKD dengan menggunakan SIMDA
tidak
-
19
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Mereka berpendapat
bahwa
pengimplementasian SIMDA bukan satu-satunya untuk menilai
kinerja pegawai.
Berdasarkan uraian penelitian sebelumnya maka hipotesis
penelitian ini adalah:
H1: Implementasi sistem akuntansi keuangan daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai
2.3.2 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntasi Keuangan Daerah
dengan
menggunakan SIMDA terhadap Kepuasan Pegawai
Rahman dkk (2008) menyimpulkan bahwa implementasi SAKD
dengan
menggunakan SIKD berpengaruh terhadap kepuasan pegawai. Utami
dan
Istianingsih (2008) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa
semakin
tinggi kualitas sistem informasi akan semakin meningkatkan
kepuasan pengguna
akhir paket program sistem informasi akuntansi. Tingginya
derajat manfaat yang
diperoleh mengakibatkan pemakai akan lebih puas. Hasil peneltian
ini juga sejalan
dengan penelitian Atikah dkk (2012), dimana semakin tinggi
pegawai yang
berpartisipasi dalam menggunakan SIMDA maka akan semakin tinggi
pula
tingkat kepuasan pegawai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
implementasi sistem
informasi keuangan daerah dengan menggunakan SIMDA memiliki
pengaruh
terhadap kepuasan pegawai, sehingga hipotesis dalam penelitian
ini dirumuskan
sebagai berikut:
H2: Implementasi sistem akuntansi keuangan daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kepuasan pegawai
-
20
2.3.3 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dengan
Menggunakan SIMDA terhadap Kinerja Pegawai yang Dimediasi
oleh Kepuasan Pegawai
Dalam rangka mewujudkan kinerja yang baik diperlukan
pengembangan
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur, dan
terlegitimasi sehingga kinerja pemerintah serta pembangunan
dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil, dan bertanggung jawab serta bebas
dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme ((Halim dan Theresia, 2007:17-18). Oleh
sebab itu,
dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mampu membantu
menghasilkan
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.Salah satu
bentuk dari
sistem informasi yang spesifik adalah Sistem Informasi Manajemen
Daerah
(SIMDA).
Arfan dan Ibnu (2010) menjelaskan bahwa penerapan teknologi
informasi
bagi pegawai akan memberikan manfaat bagi dirinya dan
pekerjaannya, sehingga
setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dapat diselesaikan
lebih cepat dari
pekerjaan yang dilakukan secara manual. Keberhasilan dari proses
penerapan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan
kepuasan
kerja. Hasil penelitian Rahman dkk (2008) menunjukan bahwa
implementasi
SAKD dengan menggunakan SIKD dengan dimediasi oleh kepuasan
kerja
berpengaruh terhadap kinerja. Ia berpendapat bahwa dengan adanya
implementasi
SIKD memberikan pengaruh postif terhadap pegawai. Dukungan
implementasi
sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pegawai. Apabila
kepuasan
pegawai meningkat maka akan membantu meningkatkan kinerja
pegawai.
-
21
Atikah dkk (2012) dalam penelitiannya memberikan kesimpulan
bahwa
implementasi SIMDA dengan dimediasi oleh kepuasan kerja
berpengaruh
terhadap kinerja. Mereka menyatakan bahwa jika SIMDA dapat
mempercepat
pelaporan keuangan Pemda maka akan menimbulkan kepuasan bagi
yang
menggunakan SIMDA tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja
pegawai itu sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan Utami dan
Istianingsih
(2008) yang menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan
pengguna akhir
paket program sistem informasi akuntansi, akan semakin
meningkatkan kinerja
individu. Jadi, berdasarkan uraian penelitian sebelumnya maka
hipotesis
penelitian ini adalah:
H3: Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai
yang dimediasi oleh kepuasan kerja
Berdasarkan penelitian terdahulu, tinjauan teoritis, kerangka
konseptual
dan pengembangan hipotesis maka penelitian ini dapat digambarkan
dalam model
sebagai berikut:
-
22
Gambar 2.1Kerangka Konseptual Penelitian
Implementasi SIMDA
KinerjaPegawai
Kepuasan Kerja
H2 H3
H1
-
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian
asosiatif/hubungan yaitu suatu penelitian yang mencari hubungan
antara satu
variabel dengan variabel lain. Hubungan antara variabel ada tiga
yaitu simetris,
kausal dan interaktif.Hubungan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
hubungan kausal yang bersifat sebab-akibat dimana terdapat
variabel yang
dipengaruhi (variabel dependen) dan variabel-variabel yang
mempengaruhi
(variabel independen) (Sugiyono, 2006: 11).
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada Pemerintah Daerah (Pemda)
Provinsi
NTB. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah:
1. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga
mudah dalam
memperoleh data yang dibutuhkan, serta lebih hemat dalam hal
waktu dan
biaya.
2. Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTB adalah salah satu dari
beberapa
Pemda di Indonesia yang telah menerapkan SIMDA sehingga peneliti
tertarik
untuk mengetahui apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
(SAKD) dengan menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja
operasi
para aparat yang dimediasi oleh kepuasan kerja.
-
24
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
subjek/objek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik yang ditetapkan oleh
peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 80).
Populasi dalam
penelitian ini yaitu semua pegawai bagian keuangan termasuk
bendahara SKPD
dan SKPKD di Pemerintah Provinsi NTB.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang
dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 81). Dalam penelitian ini,
metode
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni
penentuan
sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel
yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengguna SIMDA pada SKPD dan SKPKD
pada
bagian keuangan yang benar-benar melakukan aktivitas operasional
dengan sistem
informasi tersebut. Responden dalam penelitian ini adalah
Kasubag keuangan
(PPK-SKPD), dan staf keuangan (bendahara SKPD, Pembantu PPK
urusan SPM
dan Laporan Keuangan, Pembantu PPK Pembukuan dan Verifikasi,
dan
Pembantu PPK Pembuat Dokumen) sehingga jumlah sampel sebanyak
150 orang
(Data sampel dapat dilihat pada Lampiran 1).
-
25
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei.
Metode
survei mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
karakteristik suatu
fenomena tertentu dari keadaan sekarang dan atas dasar tersebut
dapat ditarik
kesimpulan tentang fenomena tersebut sehingga dapat dirumuskan
rekomendasi
bagi pemecahan masalah tersebut.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada SKPD Kota
Mataram
sehubungan dengan variabel penelitian.
2. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder
yang
diperlukan dalam penelitian.
Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini
melalui kuisioner, yaitu daftar atau list pertanyaan yang berisi
berbagai macam
pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab
oleh
responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan
jelas (Sekaran,
2006: 82). Dalam penelitian ini, kuisioner didistribusikan ke
masing-masing
SKPD dalam pemerintah daerah Provinsi NTB untuk diisi oleh
pegawai pengguna
SIMDA.
-
26
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk keperluan analisis
data secara
kuantitatif dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disusun
dengan teknik skala
Likert 1 sampai 5 sebagai metode untuk mengukur sikap yang
menyatakan setuju
atau ketidaksetujuannya terhadap subyek, obyek dan kejadian
tertentu. Kuisioner
dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Identitas responden
Pada bagian ini berisi beberapa pertanyaan mengenai identitas
responden
seperti nama, jenis kelamin, jabatan, usia, pendidikan, lama
bekerja.
2. Pertanyaan kuisioner penelitian mengenai implementasi SIMDA,
kepuasan
kerja, dan kinerja.
Pada bagian ini berisi item-item pertanyaan mengenai
implementasi SIMDA,
kepuasan kerja, dan kinerja.
3.7 Jenis dan Sumber Data
3.7.1 Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk
kata,
kalimat, dan gambar (Sugiyono, 2006: 15). Dalam penelitian ini,
data
kualitatif berupa Peraturan Daerah Provinsi NTB yang berhubungan
dengan
data penelitian ini.
-
27
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka yang
dapat
diukur dengan satuan hitung (Sugiyono, 2006: 15). Dalam
penelitian ini, data
kuantitatif berupa skor jawaban kuisioner yang disebarkan kepada
responden
penelitian.
3.7.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara)
(Indriantoro dan
Supomo, 2002: 146-147). Data primer dalam penelitian ini
diperoleh melalui
kuisioner yang disebarkan kepada responden penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh
pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002: 147). Data sekunder
dalam
penelitian ini diperoleh dari artikel, jurnal, dan
penelitian-penelitian
sebelumnya.
-
28
3.8 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
3.8.1 Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
2. Kepuasan kerja
3. Kinerja
3.8.2 Klasifikasi Variabel
Variabel memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai
fenomena-
fenomena yang digeneralisasikan dalam konstruk. Oleh karena itu,
variabel-
variabel dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat,
entah secara positif atau negatif (Sekaran, 2006). Variabel
bebas dalam
penelitian ini adalah Implementasi SIMDA (X).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah
kinerja (Y).
3. Variabel Antara atau Mediating (Intervening Variable)
Variabel intervening merupakan variabel yang fungsinya
memediasi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
(Ghozali:
-
29
2007: 174). Variabel intervening dalam penelitian ini adalah
kepuasan
pegawai (Z).
3.9 Definisi Operasional Variabel
1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Implementasi sebuah sistem merupakan suatu bentuk sikap,
respon
positif terhadap sistem yang ada (Arbenethy and Bouwens, 2005
dalam Atikah
dkk, 2012). Implementasi SIMDA diukur dengan menggunakan
regulasi atau
perubahan sistem. Implementasi SIMDA diukur dengan
menggunkan
kuisioner Arbenethy and Bouwens (2005) yang direplikasi kembali
oleh
Atikah dkk (2012) yang terdiri dari 4 (empat) pertanyaan yang
diukur
menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 dengan skor 1 (sangat
tidak
setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), dan 5 (sangat
setuju).
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan menurut Robins (2003) dalam Atikah dkk (2012)
didefinisikan sebagai suatu sikap yang dimiliki secara umum oleh
orang atau
individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja diukur dengan
menggunakan
tanggapan atas sistem informasi bagi para pegawai dan kualitas
informasi.
Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan kuisioner Arbenethy
and
Bouwens (2005) yang direplikasi kembali oleh Atikah dkk (2012)
yang terdiri
dari 4 (empat) pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert 1
sampai
dengan 5 dengan skor 1 (sangat tidak puas), 2 (tidak puas), 3
(netral), 4 (puas),
dan 5 (sangat puas).
-
30
3. Kinerja
Kinerja pegawai menurut Arfan dan Ibnu (2010) merupakan
hasil
evaluasi terhadap pekerjaan pegawai dalam melakukan pekerjaannya
yang
diukur berdasarkan standar yang berlaku. Kinerja diukur
dengan
menggunakan pemilihan staf, perencanaan, pengawasan,
perwakilan,
investasi, koordinasi, negosiasi dan evaluasi. Kinerja diukur
dengan
menggunakan kuisioner Arbenethy and Bouwens (2005) yang terdiri
dari 9
(sembilan) pertanyaan yang mengukur kinerja pegawai Pemda
dibandingkan
dengan kinerja rata-rata pegaawai Pemda dalam masing-masing
aktifitas
dengan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 dengan skor 1
(jauh di
bawah rata-rata), 2 (sedikit di bawah rata-rata), 3 (sama dengan
rata-rata
kinerja rekan anda), 4 (sedikit di atas rata-rata), dan 5 (jauh
di atas rata-rata).
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis dan skewnes (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2007: 19).
Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan
atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena. Statistik
deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau
persoalan. Penarikan
kesimpulan pada statistik deskriptif(jika ada) hanya ditujukan
pada kumpulandata
yang ada.
-
31
3.10.2 Uji Kualitas Data
3.10.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut.
Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi
Bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Hasil
analisis korelasi
Bivariate dengan melihat output Pearson Correlation (Ghozali,
2006: 39).
3.10.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuisioner
dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006: 41). Reliabilitas
instrumen
diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
pengukuran. Untuk
mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan metode
Cronbachs Alpha yang diukur berdasarkan skala Cronbachs Alpha0
sampai
1(Sujianto, 2009:97). Triton (2006) dalam Sujianto (2009:97)
menyatakan jika
skala itu dikelompokan ke dalam lima kelas dengan reng yang
sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai Cronbach Alpha 0,00- 0,20, berarti kurang reliabel.
2. Nilai Cronbach Alpha 0,21- 0,40, berarti agak reliabel.
3. Nilai Cronbach Alpha 0,42- 0,60, berarti cukup reliabel.
-
32
4. Nilai Cronbach Alpha0,61 - 0,80, berarti reliabel.
5. Nilai Cronbach Alpha 0,81 - 1,00, berarti sangat
reliabel.
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi,
variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau
mendekati normal. Menurut Ghozali (2006: 84), uji normalitas
dapat dilakukan
dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujiannya
adalah apabila
angka signifikansi (Sig) > 0,05 maka data berdistribusi
normal, sebaliknya apabila
angka signifikansi (Sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
3.10.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).
Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independennya. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi,
dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Nilai cut-off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai
tolerance < 0.10 dan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2006:
92).
-
33
3.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model
regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu
pengamataan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke
pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas, tidak
heteroskedastisitas. Deteksi terhadap masalah
heteroskedastisitas pada penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yaitu untuk
meregresi nilai
Absolute Residual terhadap variabel independen, jika variabel
independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka
ada indikasi
terjadi heteroskedasitas antara nilai prediksi variabel terikat
dengan residualnya
(Ghozali, 2006: 105-109).
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening dalam penelitian
ini
digunakan analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur
merupakan perluasan dari
analisis regresi linear berganda. Analisis jalur menggunakan
analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang
telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat
menentukan
hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai
substitusi bagi
peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel.
Hubungan kausalitas
antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan
teoritis. Apa
yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola
hubungan antara
-
34
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kausalitas imajiner.
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan
kausalitas
antarvariabel berdasarkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan
antar
variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi
prioritas hubungan
kausal variabel yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai p
menggambarkan jalur
dan koefisien jalur. Berdasarkan gambar model jalur diajukan
hubungan
berdasarkan teori bahwa implementasi SIMDA mempunyai hubungan
langsung
dengan kinerja. Namun demikian implementasi SIMDA juga
mempunyai
hubungan tidak langsung ke kinerja yaitu dari implementasi SIMDA
ke kepuasan
kerja (p2) baru kemudian ke kinerja (p3). Total pengaruh
hubungan dari
implementasi SIMDA ke kinerja (korelasi kepuasan kerja dan
kinerja) sama
dengan pengaruh langsung implementasi SIMDA ke kinerja
(koefisien path atau
regresi p1) ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu
koefisien path dari
implementasi SIMDA ke kepuasan kerja yaitu p2, dikalikan dengan
koefisien
path dari kepuasan kerja ke kinerja yaitu p3 (Ghozali, 2007:
174-175).
Pengaruh langsung implementasi SIMDA ke kinerja = p1
Pengaruh tak langsung implementasi SIMDA ke kepuasan kerja ke
kinerja = p2 X p3
Total Pengaruh (korelasi implementasi SIMDA ke kinerja) =p1 +
(p2 x p3)
Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien
jalur
dihitung dengan membuat 2 (dua) persamaan struktural yaitu
persamaan regresi
yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini, 2
(dua)
persamaan tersebut adalah:
1) Y = + x + e (H1)
-
35
2) Z = + X + e (H2)
3) Y = + X + Y + e (H3)
Keterangan:
X = Implementasi SIMDA
Y = Kinerja
Z = Kepuasan kerja
= Koefisien regresi
= Konstanta
e = Error Terms
Standardized koefisien untuk kepuasan kerja pada persamaan (1)
akan
memberikan nilai p2. Sedangkan koefisien untuk implementasi
SIMDA dan
kepuasan kerja pada persamaan (2) akan memberikan nilai p1 dan
p3.
-
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Organisasi perangkat daerah yang terdapat di lingkungan
Pemerintah
Provinsi NTB antara lain terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah yang terdiri dari 16 dinas, serta Lembaga Teknis Daerah
yang terdiri dari
1 inspektorat, 1 satuan kerja, 1 kantor, 2 rumah sakit daerah,
dan 9 badan. Adapun
organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi
NTB yang
menjadi lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Dinas Daerah
a. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
b. Dinas Kesehatan
c. Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil
d. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
e. Dinas Tenaga Kerja dan Transamigrasi
f. Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
g. Dinas Pekerjaan Umum
h. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
i. Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura
j. Dinas Kehutanan
-
37
k. Dinas Perkebunan
l. Dinas Kelautan dan Perikanan
m. Dinas Pertambangan dan Energi
n. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
o. Dinas Koperasi dan UKM
p. Dinas Pendapatan Daerah
4. Lembaga Teknis Daerah
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Inspektorat Provinsi
c. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian
d. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah
f. Badan Penanaman Modal
g. Badan Ketahanan Pangan
h. Badan Perpustakaan dan Arsip
i. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
j. Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan
k. Satuan Polisi Pamong Praja
l. Rumah Sakit Umum
m. Rumah Sakit Jiwa
n. Kantor Penghubung Pemprov NTB di Jakarta
-
38
4.2 Pelaksanaan Survei
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner sebanyak
150
kuisioner kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Provinsi
NTB.Dari jumlah tersebut, kuisioner yang dikembalikan responden
penelitian ini
sebanyak 90 kuisioner, sedangkan sebanyak 60 kuisioner tidak
dikembalikan
responden. Adapun rincian kuisioner yang disebarkan dan diterima
kembali oleh
peneliti dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1Tingkat Pengembalian Kuisioner
No. Keterangan Jumlah Kuisioner1. Kuisioner yang disebarkan 150
kuisioner2. Kuisioner yang diterima kembali 90 kuisioner3.
Kuisioner yang tidak kembali 60 kuisioner4. Kuisioner yang
digunakan 90 kuisioner5. Tingkat pengembalian (respon rate) 60%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa kuisioner
yang
diterima kembali dan bisa digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 90 kuisioner
(60%) dari 150 kuisioner yang disebarkan oleh peneliti.
Kuisioner sebanyak 90
(60%) tersebut merupakan pengembalian kuisioner yang tepat waktu
sesuai
dengan waktu yang telah diberikan oleh peneliti. Sedangkan
kuisioner yang tidak
dikembalikan responden sebanyak 60 kuisioner (40%). Hal ini
dikarenakan
kuisioner tersebut tidak dikembalikan oleh responden selama
waktu yang
diberikan peneliti.
-
39
4.3 Deskrpsi Responden
Deskripsi responden yang dijelaskan dalam penelitian ini terdiri
dari
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama
bekerja.
4.3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah
untuk
mengetahui jumlah responden yang berjenis kelamin pria dan
wanita. Deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.2Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Pria 56 62.2 62.2 62.2
Wanita 34 37.8 37.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang
responden
penelitian ini didominansi oleh jenis kelamin pria. Jumlah
responden yang
berjenis kelamin pria sebanyak 56 orang dengan persentase
sebesar 62,2%,
sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 34
orang dengan
persentase sebesar 37,8%.
4.3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui
tingkat usia dari responden penelitian. Tingkat usia responden
yang
dideskripsikan dibagi menjadi empat kelompok, yakni umur 21-30
tahun, 31-40
-
40
tahun, 41-50 tahun, dan lebih dari 50 tahun. Deskripsi responden
berdasarkan
umur dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid >50 tahun 11 12.2 12.2 12.2
21-30 tahun 2 2.2 2.2 14.4
31-40 tahun 17 18.9 18.9 33.3
41-50 tahun 60 66.7 66.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang
responden
penelitian ini, jumlah responden paling banyak terdapat pada
tingkat usia 41-50
tahun yakni sebanyak 60 orang (66,7%). Terbanyak kedua adalah
pada tingkat
usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 17 orang (18,9%). Terbanyak
ketiga adalah pada
tingkat usia lebih dari 50 tahun yakni sebanyak 11 orang
(12,2%). Adapun jumlah
responden paling sedikit terdapat pada tingkat usia 21-30 tahun
yaitu sebanyak 2
orang (2,2%).
4.3.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan responden yang dideskripsikan dalam
penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pendidikan terakhir yang telah
diselesaikan oleh
responden penelitian. Tingkat pendidikan responden yang
dideskripsikan dibagi
ke dalam empat kelompok, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA),
Diploma,
-
41
Sarjana Strata Satu (S1), dan Magister (S2). Deskripsi responden
berdasarkan
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Diploma 7 7.8 7.8 7.8
S1 77 85.6 85.6 93.3
S2 3 3.3 3.3 96.7
SMA 3 3.3 3.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang
responden
penelitian ini, jumlah responden paling banyak adalah pada
tingkat pendidikan
Sarjana Strata Satu (S1) yaitu sebanyak 77 orang (85,6%).
Terbanyak kedua
adalah pada tingkat pendidikan Diploma yaitu sebanyak 7 orang
(7,8%). Adapun
jumlah responden pada tingkat pendidikan Magister (S2) dan
Sekolah Menengah
Atas (SMA) masing-masing sebanyak 3 orang (3,3%).
4.3.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja responden yang dideskripsikan dalam penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa lama responden bekerja pada
Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota Mataram yang menjadi lokasi penelitian
ini. Lama bekerja
yang dideskripsikan dibagi ke dalam empat kelompok, yakni 1-5
tahun, 6-10
tahun, 11-15 tahun, dan 16-20 tahun. Gambaran responden
berdasarkan lama
bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
42
Tabel 4.4Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1-5 tahun 1 1.1 1.1 1.1
11-15 tahun 41 45.6 45.6 46.7
16-20 tahun 32 35.6 35.6 82.2
6-10 tahun 16 17.8 17.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang
responden
penelitian ini, jumlah responden paling banyak dengan lama
bekerja 11-15 tahun
yaitu sebanyak 41 orang (45,6%). Terbanyak kedua adalah
responden dengan
lama bekerja 16-20 tahun yaitu sebanyak 32 orang (35,6%).
Terbanyak ketiga
adalah responden dengan lama bekerja 6-10 tahun yaitu sebanyak
16 orang
(17,8%). Sedangkan responden paling sedikit adalah dengan lama
bekerja lebih
dari 1-5 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1,1%).
4.4 Deskripsi Data
4.4.1 Deskripsi Data Variabel Implementasi SIMDA
Kategori jawaban responden untuk variabel implementasi SIMDA
yaitu:
skor 1 (sangat tidak setuju), skor 2 (tidak setuju), skor 3
(netral), skor 4 (setuju),
dan skor 5 (sangat setuju). Statistik deskriptif jawaban
responden mengenai
variabel implementasi SIMDA dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
-
43
Tabel 4.6Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Implementasi SIMDA
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertanyaan 1 90 3.00 5.00 4.2444 .54692
Pertanyaan 2 90 3.00 5.00 4.4000 .53632
Pertanyaan 3 90 1.00 4.00 3.3222 .70037
Pertanyaan 4 90 2.00 5.00 4.4222 .61768
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa setiap
pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel
implementasi
SIMDA, responden menjawab dari skor 1 sampai dengan skor 5.Dari
4 (empat)
pertanyaan yang disajikan oleh peneliti, rata-rata jawaban
responden adalah
setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa implementasi
SIMDA sangat
penting untuk meningkatkan kinerja aparat Satuan Kerja Perangkat
Daerah
(SKPD) Pemerintah Provinsi NTB.
4.4.2 Deskripsi Data Variabel Kepuasan Kerja
Kategori jawaban responden untuk variabel kepuasan kerja yaitu:
skor 1
(sangat tidak setuju), skor 2 (tidak setuju), skor 3 (netral),
skor 4 (setuju), dan skor
5 (sangat setuju). Statistik deskriptif jawaban responden
mengenai variabel
kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
44
Tabel 4.7Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Kepuasan Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertanyaan 1 90 2.00 5.00 4.0444 .55911
Pertanyaan 2 90 2.00 5.00 3.9444 .67643
Pertanyaan 3 90 3.00 5.00 4.2333 .49831
Pertanyaan 4 90 2.00 5.00 3.9778 .67003
Pertanyaan 5 90 2.00 5.00 3.8333 .78253
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa setiap
pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel
kepuasan kerja,
responden menjawab dari skor 2 sampai dengan skor 5. Dari 5
(lima) pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti, rata-rata jawaban responden adalah
setuju. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja sangat penting
untuk
meningkatkan kinerja aparat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintah
Provinsi NTB.
4.4.3 Deskripsi Data Variabel Kinerja
Kategori jawaban responden untuk variabel pengendalian intern
yaitu:
skor 1 (jauh di bawah rata-rata), skor 2 (sedikit di bawah
rata-rata), skor 3 (rata-
rata kinerja rekan anda), skor 4 (sedikit di atas rata-rata),
dan skor 5 (jauh di atas
rata-rata). Statistik deskriptif jawaban responden terhadap
variabel kinerja dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
-
45
Tabel 4.8Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Kinerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertanyaan 1 90 3.00 5.00 4.2222 .61403
Pertanyaan 2 90 2.00 5.00 3.5667 .73515
Pertanyaan 3 90 2.00 5.00 3.5778 .68659
Pertanyaan 4 90 1.00 5.00 3.4444 .75120
Pertanyaan 5 90 2.00 5.00 3.6444 .83882
Pertanyaan 6 90 2.00 5.00 3.5333 .70631
Pertanyaan 7 90 2.00 5.00 4.1556 .68550
Pertanyaan 8 90 2.00 5.00 4.0000 .74953
Pertanyaan 9 90 3.00 5.00 3.7778 .63206
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa setiap
pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel
kinerja, responden
menjawab dari skor 1 sampai dengan skor 5.Dari 9 (sembilan)
pertanyaan yang
disajikan oleh peneliti, rata-rata jawaban responden adalah
sedikit di atas rata-
rata.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja aparat
Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi NTB dapat
ditingkatkan dengan
implementasi SIMDA dan kepuasan kerja.
4.5 Analisis Data
4.5.1 Uji Kualitas Data
4.5.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu
-
46
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut.
Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi
Bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Hasil
analisis korelasi
Bivariate dengan melihat output Pearson Correlation. Uji
signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree
of freedom (df)
= n 2, dimana n adalah jumlah sampel. Dalam penelitian ini,
jumlah responden
yang digunakan adalah 90 orang, maka dapat dihitung degree of
freedom (df) = 90
2 = 88, sehingga diperoleh df = 88 dan Alpha = 0,05 didapat
nilai r tabel =
0,1745.
Hasil uji validitas dari variabel implementasi SIMDA, kepuasan
kerja, dan
kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Variabel Implementasi SIMDA
Hasil uji validitas untuk variabel implementasi SIMDA dapat
dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SIMDA
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan1 0,752 0,1745 Valid2
0,858 0,1745 Valid3 0,581 0,1745 Valid4 0,737 0,1745 Valid
Sumber: Lampiran 6 diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa nilai r
hitung dari
semua butir pertanyaan untuk variabel implementasi SIMDA lebih
besar
dibandingkan dengan nilai r tabel dan bernilai positif. Dengan
demikian, dapat
-
47
dikatakan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel
implementasi SIMDA
dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya.
2. Variabel Kepuasan Kerja
Hasil uji validitas untuk variabel kepuasan kerja dapat dilihat
pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan1 0,769 0,1745 Valid2
0,814 0,1745 Valid3 0,724 0,1745 Valid4 0,821 0,1745 Valid5 0,819
0,1745 Valid
Sumber: Lampiran 6 diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa nilai r
hitung dari
semua butir pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja lebih
besar
dibandingkan dengan nilai r tabel dan bernilai positif. Dengan
demikian, dapat
dikatakan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kepuasan
kerja
dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya.
3. Variabel Kinerja
Hasil uji validitas untuk variabel kinerja dapat dilihat pada
tabel
berikut ini:
-
48
Tabel 4.11Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan1 0,521 0,1745 Valid2
0,717 0,1745 Valid3 0,696 0,1745 Valid4 0,603 0,1745 Valid5 0,800
0,1745 Valid6 0,601 0,1745 Valid7 0,369 0,1745 Valid8 0,740 0,1745
Valid9 0,649 0,1745 Valid
Sumber: Lampiran 6 diolah
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa nilai r
hitung dari
semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja lebih besar
dibandingkan
dengan nilai r tabel dan bernilai positif. Dengan demikian,
dapat dikatakan
bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja dinyatakan
valid
sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.5.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner
dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas instrumen
diperlukan untuk
mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai
hal tersebut,
dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbachs
Alpha yang
diukur berdasarkan skala Cronbachs Alpha 0 sampai 1. Hasil uji
reliabilitas
untuk variabel implementasi SIMDA, variabel kepuasan kerja, dan
variabel
kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
49
Tabel 4.12Hasil Uji Reliabiltas
No. VariabelNilai
KeteranganCronbachAlpha
AlphaMinimal
1. Implementasi SIMDA 0,686 0,60 Reliabel2. Kepuasan kerja 0,845
0,60 Reliabel3. Kinerja 0,817 0,60 Reliabel
Sumber: Lampiran 7 diolah
Berdasarkan tabel 4.12 di atas,