Top Banner

of 29

Skenario 1 Blok Muskulo

Jan 08, 2016

Download

Documents

Anggit Ekawati

kesehatan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1. Memahami dan menjelaskan anatomi persendian eksremitas atas dan bawah

1.1 MakroskopikPersendian adalah tempat bertemunya dua atau tiga unsur rangka, baik tulang ataupun tulang rawan, dikatakan sebagai sendi atau artikulasi.Terkadang juga merupakan hubungan antara tulang dengan ligamentum.

EKSTREMITAS ATASa. Articulatio Glenohumeralis Tulang : Caput humeri dengan gleinoidalis sertalabrum gleinoidale Jenis Sendi : Art. Sphreoidea , bersumbu tiga Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, RotasiMedialis,Rotasi Lateralis

b. Articulatio Cubiti (Articulatio humero ulnaris & art. Humeroradialis) Tulang: Incissura throclearis ulna, trochlea humeri danantara fovea caput articularis radii dan capitulum humeri . Gerak Sendi : Fleksi dan ekstensi.-Otot- otot Shunt : Otot yang mempunyai origo dekat dengan sendi daninsertio jauh dari sendi (contoh : M. Brachioradialis).-Otot- otot Spurt : Otot yang mempunyai origo jauh dari sendi dan insertiodekat dengan sendi (contoh : M. Biceps brachii)Otot- otot shunt lebih berfungsi sebagai stabilitator daripada rotator, sedangkanotot- otot spurt lebih berfungsi sebagai rotator daripada stabilisator.c.Articulatio Radio ulnaris Proximalis Tulang : Incissura radialisulna dan caput radii Gerak sendi: throchoidea atau pivot

d. Articulatio Radio Ulnaris distalis Tulang : Incissura ulnaris radii dan capitulum ulnae Jenis sendi: trochoidea Gerak sendi : pronasi dan supinasi

e. Articulatio Radiocarpalis Tulang : Bagian distal Os. Radius dan ossacarpalesproximalis kecuali os piriforme Gerak sendi: Fleksi, ekstensi,Abduksi ulnaris

f. Articulatio carpometacarpalesArticulatio carpometacarpales I Tulang: Antara Metacarpales 1 dan trapezium Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, oposisi danreposisi

Articulatio carpometacarpales II Tulang: Antara Metacarpale II V dengan Os. Carpideretan distalis Gerak sendi: Geser

g. Articulatio MetacarpophalangealisArt. Metacarpophalangealis I Tulang : Antara Os metacarpal I dan phalanx I Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi

Art. Metacarpophalangealis II sampai V Tulang: Antara OS metacarpal II dan V dengan PhalanxII dan V Gerak sendi: Fleksi, ekstesi, abduksi, adduksi dan sirkumdiksih. Articulationes interphalangealis Tulang: Antar phalanges Gerak sendi: Fleksi dan ekstensi

EKSTREMITAS BAWAH

a. Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae) Tulang : Acetabulum dan caput femuri Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi,eksorotasib. Articulatio genus Tulang : Condylus medialis femoris dan condylusmedialis tibiae Gerak sendi : Fleksi, ekstensi , rotasi medialis, fleksi lateralis.

c. Articulatio tibio fibularis Tulang: Facies articularis fibularis dengan faciesarticularis capitis fibulae Gerak sendi: Gesekan ke atas dan ke bawah

d. Articulatio talocrulalis Tulang: Antara trochleatali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa cruris Geraksendi: Plantar Flexi, Dorsi Flexi, Inversio and Eversio

e. Articulatio PedisArticulatio talocalcanea Tulang:Os talus dan Os calcaneus Gerak sendi:gliding

Articulatio talocalcaneonavicularis Tulang:Os talus, Os calcaneus dan Os cuboideum Gerak sendi: Geser dan rotasi

Articulatio calcaneocuboidea Tulang: Os calcaneus dan Os cuboideum Gerak sendi: Geser dan sedikit rotasi

Articulatio tarsometatarsales Tulang: Os tarsi dan Os metatarsi Geraksendi: Plana

Articulatio Metatarsophalangeales Tulang: Os metatarsi dan Os phalangeales Gerak sendi: fleksi, ekstensi, abduksi, adduksiArticulationes Interphalangeales Pedis Tulang: Inter phalangeales Gerak sendi : fleksi dan ekstensi1.2. MikroskopikPersendian adalah tempat bertemunya dua atau tiga unsur tulang, baik tulang atau tulang rawan, dikatakan sebagai sendi atau artikulasi.Sendi temporer terdapat selama masa penumbuhan : misalnya epifisis tulang panjang menyatu dengan bagian batang tulang melalui tulang rawan hialin dari diskus epifisis. Sendi demikian menghilang bila penumbuhan berhenti dan epifisis menyatu dengan bagian batang. Tetapi kebanyakan sendi bersifat permanen, dan dapat digolongkan berdasarkan ciri susunannya menjadi 3 golongan utama : fibrosa, kartilaginosa, dan synovial.

Klasifikasi Persendian

a. Sendi Fibrosa Sendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa.Bila penyatuan ini sangat kuat sendi ini disebut sutura.Sutura hanya terdapat pada tengkorak dan tidak bersifat permanen karena jaringan fibrosa pengikat itu dapat diganti oleh tulang dikemudian hari.Penyatuan tulang yang dihasilkan itu dikenal sebagai sinostosis.Sendi pada tulang yang dipersatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang jauh lebih banyak daripada yang terdapat pada sutura disebut sindesmosis.

b. Sendi Tulang RawanSendi ini sering dikatakan sebagai sendi kartilaginosa sekunder untuk membedakannya dari sendi primer, paling jelas ditunjukan sebagai contoh oleh sendi diantara badan-badan vertebra yang berdekatan.Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi lembar-lembar tulang rawan hialin, yang secara erat dipersatukan oleh lempeng fibrokartilago.Simifisis , seperti sendi pubis dan manubriosternal, merupakan contoh sendi kartilaginosa sekunder.

c. Sendi SinovialSebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial.Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.Pada sendi ini, tulang-tulang ditahan menjadi satu simpai sendi.Simpai sendi menyatukan tulang. lapisan luar simpai jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan periosteum lapisan dalam simpai membran sinovial (membatasi rongga sendi)

Membran sinovial: membran vaskular tipis mengandung kapiler-kepiler lebar. 1. Membran sinovial yang menjulur kedalam rongga sendi lipatan kasar (vili sinovial) 2. Menonojol/evaginasi keluar menembus simpai luarbursa

Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi tulang rawan, dipisahkan oleh celah sempit cairan sinovial (dihasilkan membran sinovial) Terbentuk sebagai dialisat plasma darah dan limf. Unsur cairan sinovial terdiri dari : asam hialuronat yang terikat dengan protein Berfungsi untuk pelumas dan nutritif sel tulang rawan sendi

Keseluruhan daerah sendi dikelilingi kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovialuntuk meminyaki sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat padatulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yangdapat dilakukan

Rawan sendi melapisi ujung-ujung tulang dengan fungsi:

1.Melindungi ujung tulang agar tidak aus.2.Memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan.

Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu:

-Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan danmemungkinkan rawan sendi elastis-Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangattahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal,sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan.Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain sepertienzim(Leeson, C. Roland. Anthony A. Paparo. 1996)1.3 Jenis jenis

1. Synarthrosis Sendi yang tidak bergerak sama sekali. Sendi ini dipersatukan oeh jaringan ikat padat fibrosa.Salah satu contohnya sutura, yang tidak bersifat permanen karena dapat digantikan nantinya oleh tulang dikemudian hari, disebut sinostosis. Jika sendi pada tulang dipersatukan dengan dengan lebih banyak jaringan fibrosa, disebut syndesmosis. Contohnya sydesmosis radio-ulnaris dan tibio-ulnaris.

Macam yang ketiga yaitu gamphosis, sendi yang terbatas hanya pada gigi dalam maksila dan mandibula.Ada yang bernama synchondrosis, diantara tulang terdapat tulang rawan. Contoh: symphysis pubis dan symphysis manubriosternalis.n Schindelysis, satu tulang yang masuk ke dalam celah tulang seperti pada reostrum sphenoidale masuk ke dalam Os vomer.

2. AmpiarthosisSendi yang bergeraknya sedikit.Contohnya adalah sendi di antara badan-badan vertebra yang berdekatan, seperti Art.Sacroiliaca. Contoh lain adalah tulang rusuk.

3. Diarthrosis Sendi yang dapat bergerak bebas.Merupakan sendi yang terdapat rongga diantara kedua tulang. Pada articulation synovialis terdapat: Cartilago articularis, Cavitas articularis, Discus articularis, Meniscus articularis, Labrum articulare, Capsula articularis, Membrana fibrosa, Membaran synovialis, Plica synovialis, Villi synovialis, Synovia, Ligamenta terdiri dari: Ligamentum extracapsularis, Ligamentum capsularis, dan Ligamentum intracapsularis. Dapat dikelempokkan menjadi: a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.b. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.e. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

Articulatio diarthrosis dapat dibagi atas:

Berdasarkan jumlah tulang yang bersendi:a. art. Simplex: terdiri dari satu sendib. art. Compsita: terdiri lebih dari satu sendiBerdasarkan bentuk permukaan sendi:a. Arthroidea (gliding) disebut juga sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Kepala sendi dan lekuk sendi rata. Contoh: art. Intercapales, art. Intertarsales, art. Sternoclavicularis, hubungan tulang pergerlangan kaki.

b. Ginglymus (hing) disebut juga sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Antara permukaan konveks dan konkaf. Contoh: art. Cubiti, art. Talocrurales, art. Interphalanges, sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta .

c. Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertical. Contoh: art. Atlanto axialis, art. Trochoidea (radioulnaris proksimalis)

d. Ellipsoidea (condyloidea) disebut juga sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Permukaan sendi berbentuk elip. Contoh: art. Radiocarpal, hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).

e. Spheroidea (a ball and socket) Disebut juga sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Kepala sendi seperti bentuk bola masuk kedalam lekuk sendi yang dalam. Contoh: art. Coxae, hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

f. Sellaris (saddle) disebut juga sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Kepala sendi dan lekuk sendi seperti orang duduk diatas plana kuda. Contoh: antara trapezium dan metacarpal, hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.

Berdasarkan jumlah sumbu gerak:a. Bersumbu satu: art. Interphalanx, art. Talocruralis.b. Bersumbu dua: art. Radiocarpalisc. Bersumbu tiga: art. Glenohumerale, art. Coxae.

Macam-macam Gerak Sendi1. Ekstensi : gerak meluruskan 2. Fleksi : gerak menekuk, membengkok 3. Abduksi : gerak menjauhi badan 4. Adduksi : gerak mendekati badan5. Depresi : gerak menurunkan 6. Elevasi : gerakmengangkat7. Supinasi : gerak menengadahkan tangan 8. Pronasi: menelungkupkan tangan9. Inversi : gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh 10. Eversi : gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar

Gerak berputar dibidang transversal, dapat berupa :1. Endorotasi : gerak berputar dari lateral ke medial 2. Eksorotasi : gerak berputar medial ke lateral.3. Laterofleksi : gerak flexi ke arah samping4. Sirkumdiksi : gabungan dari gerakan rotasi fleksi, laterofleksi, dan ekstensi

Dasar-dasar gerak sendia. Sistem pengungkit (lever system) semakin pendek lengan bawah semakin kuat untuk mendorong, berarti lengan bawah yang pendek baik untuk mendorong.b. Sistem pengungkit II kaki yang pendek akan lebih menguntungkan terutama tuber calcanei yang panjang.c. Sistem pengungkit III ukuran lengan gaya tidak dapat dirubah, sebaliknya lengan beban dapat dirubah.2. Memahami dan menjelaskan asam urat2.1 definisiAsam urat yaitu suatu hasil dari metabolisme purin . Asam urat ini akan dikeluarkan oleh ginjal melaui urin. Asam urat berbentuk kristal-kristal yang berkumpul di sekitar sendi. Asam urat berasal dari makanan. Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan di jumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

2.2 Struktur

2.3 MetabolismeBiosintesis purin dan pirimidin diatur dan dikoordinasikan dengan ketat oleh mekanisme umpan balik yang menjamin agar waktu dan jumlah produksi kedua zat tersebut selalu sesuai dengan kebutuhan fisiologis yang bervariasi.Penyakit genetik mekanisme purin mencakup gout, sindrom Lesch-Nyhan, defisiensi adenosin deaminase, dengan defisiensi purin nukleosida fosforilase.Fungsi asam urat membentuk inti-inti sel. Namun, jumlah yang diperlukan tubuh sangat kecil.Secara normal tubuh mengeluarkan sisanya melalui usus atau pun feses sebanyak 20% dan 80% sisanya dikeluarkan dalam bentuk urine dengan perantaraanginjal.

Fisiologi metabolisme dan sekresiSecara alamiah, purin terdapat dalam tubuh.Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari.Artinya kebutuhan purin dari makanan hanya15%. Konsumsi alkohol, telur, ikan sarden, dan jeroan-hati, jantung, babat, limpa-meningkatkan kadar asam urat. Itu akibat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin kian berat.Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darah, berbentuk butiran,dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan nyeri. Asam urat berlebih berpadu dengan natrium dan membentuk kristal natrium urat.

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).

Katabolisme purinPemecahan GMP Guanosin monofosfat dipecah menjadi guanosin dengan mengeluarkan fosfat oleh 5-nukleotidase. Guanosin dipecah menjadi guanin dan ribosa 1-fosfat oleh purin nukleosida fosforilase (PNP). Gunanin diubah menjadi xantin Xantin dioksidasi menjadi asam urat oleh xantin oksidase.Pemecahan AMP Adenosin monofosfat dipecah menjadi adenosin melalui pengeluran fosfat oleh 5-nukleotidase. Adenosin diubah ke inosin oleh enzim adenosin deaminase (ADA). Inosin dipecah oleh purin nukleosida fosforilase (PNP) untuk memproduksi hipoxantin dan ribosa 1-fosfat. Hipoxantin dioksidasi menjadi xantin oleh xantin oksidase. Xantin dioksidasi menjadi asam urat oleh xantin oksidaseXantin oksidase adalah enzim yang merubah santin asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus.

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagiankecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dandikeluarkan melalui urin.Ekskresi netto asam urat total pada manusia normal adalah 400-600 mg/24 jam. Ekskresi ginjal asam urat siang hari lebih besar dibanding malam hari.(Rodwell,1995)

Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal.Urikolisis terjadi di dalam usus oleh enzim bakteri dalam intestinal dengan mengekspresikan 1/3 jumlah total asam urat. Ginjal akan mengekskresikansisanya.

Ekskresi Asam UratAsam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secarabebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagiankecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dandikeluarkan melalui urin.Ekskresi netto asam urat total pada manusia normal adalah 400-600 mg/24jam. Ekskresi ginjal asam urat siang hari lebih besar dibanding malam hari (Rodwell, 1995).

Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal. Urikolisis terjadi di dalam usus oleh enzim bakteri dalam intestinal denganmengekspresikan 1/3 jumlah total asam urat. Ginjal akan mengekskresikansisanya (Wyngaarden, 1982)

Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada kandungan purin dalammakanan. Diet rendah purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi makanan kaya purin akan mengakibatkanekskresi urin bisa mencapai 1000mg/hr tanpa mengubah jumlah asam urat, uratyg mengalami urikolisis (Keller and Colombo, 1981).

LO 3 Memahami dan menjelaskan Gout Arthritis

3.1.Definisi Gout Arthritis Gout arthritis merupakan penimbunan kristal asam urat pada persendian yangmenyebabkan respon inflamasi akut, ataupun penimbunan kristal asam urat pada jaringanlunak (kartilago) yang tidak menimbulkan peradangan.Pada keadaan normal kada urat serum pada pria mulai meningkat setelah pubertas. Pada wanita kada urat tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkanekskresi asam urat melalui ginjal. Sekitar 95% penderita gout adalah pria. Penyakit goutditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah (hyperuricemia).Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl sedangkan pada perempuan 2,6 6 mg/dl.Gout kronik (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat didalam dan sekitar persendian, menurunkan fungsi ginjal dan membentuk batu ginjal. Terdapat, gout :1. PrimerPembentukan asam urat tubuh berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.2. SekunderPembentukan asam urat berlebihan atau ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit lain seperti penyakit hemolisis, diabetes mellitus, pneumonia, atau pemakaian obat tertentu.Masalah timbul jika berbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya.Kristal-kristal berbentuk jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang menimbulkan nyeri hebat. Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan hebat pada sendi dan jaringan lunak.3.2.Etiologi Gout Arthritis Gout primer : akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat dari penurunan ekskresi asam urat Gout sekunder : pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat dari penurunan ekskresi asam urat akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

1. Produksi asam urat dalam tubuh meningkat Adanya gangguan metabolism purin bawaan (inborn error of purine metabolism) akibat defisiensi enzim HGPRT. Kelainan ini bersifat x-linked dimana penderita wanita biasanya asimptomatik. Aktivitas berlebih enzim fosforibosil pirofosfat sintetase (PRPP-sintetase), juga bersifat x-linked Mengkonsumsi makanan yang berkadar purin tinggi (daging, jeroan, kepiting, kerang,keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol, brokoli). Asam urat akan terbentuk dari metabolism makanan tersebut Akibat proses penyakit lain seperti hemolysis (mudah pecahnya sel darah merah),leukemia (kanker sel darah putih), atau akibat dari pengobatan kanker (kemoterapi,radioterapi)

2. Kurangnya pembuangan asam urat Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat TB paru), HCT (obat diuretik), betablocker seperti propranolol (obat darah tinggi) Dalam keadaan kelaparan dan ketosis. Pada keadaan inim kekurangan kalori dipenuhidengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang dihasilkan dari pembakaran lemak akanmenghambat keluarnya asam urat melalui ginjal. Akibatnya terjadi hiperurisemia Olahraga yang terlalu berat dimana terjadi penumpukkan asam laktat sehingga pengeluaran asam urat melalui ginjal berkurang Mengkonsumsi alcohol yang dapat menghambat pengeluaran asam urat

3. Produksi asam urat berlebih, sedangkan pembuangannya tergangguGout disebabkan oleh penumpukan asam urat terlalu banyak dalam tubuh.Asam urat berasal dari pemecahan zat yang disebut purin.Purin ditemukan di semua jaringan tubuh Anda.Mereka juga di banyak makanan, seperti hati, kacang kering dan kacang polong, dan ikan.Normalnya, asam urat larut dalam darah.Melewati ginjal dan keluar dari tubuh dalam urin.Sejumlah faktor risiko yang berhubungan dengan hyperuricemia dan asam urat. Mereka termasuk: Genetika. Dua puluh persen orang dengan gout memiliki riwayat keluarga penyakit. Jenis kelamin dan usia. Hal ini lebih sering pada pria dibandingkan pada wanita dan lebih umum pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak. Berat badan. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan kelebihan asam urat produksi. Konsumsi alkohol. Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh. Diet. Makan terlalu banyak makanan yang kaya purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout pada beberapa orang. Memimpin paparan. Dalam beberapa kasus, paparan untuk memimpin dalam lingkungan dapat menyebabkan asam urat. Masalah kesehatan lainnya.insufisiensiginjalatau ketidakmampuan ginjal untuk menghilangkan produk limbah, merupakan penyebab umum dari asam urat pada orang tua. Masalah medis lainnya yang berkontribusi terhadap tingkat darah tinggi asam urat termasuk: tekanan darah tinggi hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif) kondisi yang menyebabkan omset terlalu cepat dari sel, seperti psoriasis, anemia hemolitik, atau beberapa jenis kanker Kelley-Seegmiller syndrome atau sindrom Lesch-Nyhan, dua kondisi langka di mana enzim yang membantu kadar asam urat kontrol baik tidak hadir atau ditemukan dalam jumlah cukup. Obat. Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan hiperurisemia dan gout. Mereka termasuk: diuretik, seperti furosemid (Lasix), hidroklorotiazid (Esidrix, Hydro-klor), dan metolazone (Diulo, Zaroxolyn), yang diambil untuk menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh dalam kondisi seperti hipertensi, edema, dan penyakit jantung, dan yang menurunkan jumlah asam urat dalam urin melewati salisilat yang mengandung obat, seperti aspirin niasin, vitamin juga dikenal sebagai asam nikotinat siklosporin (Sandimmune, Neoral), obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (sistem yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit). Obat ini digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit autoimun, dan untuk mencegah penolakan tubuh organ transplantasi. levodopa (Larodopa), obat yang digunakan untuk mendukung komunikasi di sepanjang jalur saraf dalam pengobatan penyakit Parkinson3.3.Patofisiologi Gout Arthritis

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara trbebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.

Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:

1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purinPeningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui.

Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif.2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.

Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing. Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.

3.4.Manifestasi KlinisGout Arthritis

Gejala umum yang sering dirasakan pada penderita gout antara lain : pegal-pegal,nyeri padasendi,rasa linu pada kaki dan tangan kiri.Jika linu telah menyerang tangan kiri biasanya akanmenjalar ke bahu hingga leher.Nyeri hebat akan dirasakan penderita gout kala malam hari.Jika tidak segera ditangani,maka keadaan akan bertambah parah.Sendi akan membengkakdan kulit di atas sendi yang terkena akan menimbulkan nyeri yang luar biasa.Gejala lain yangtimbul pada gout akut adalah demam,menggigil,perasaan tidak enak badan dan denyutjantung cepat.

Beberapa Tahap Penyakit Gout atau Asam Urat :Tahap 1: Hiperurikemia Asimtomatik

Kadar asam urat di tubuh Anda tinggi, tetapitidak menimbulkan gejala. Sebagian besar orang dalam tahap ini menyadari kondisimereka setelah melakukan tes darah yang mengukur jumlah asam urat yang terkandungdalam sistem peredaran darah. Perawatan biasanya tidak diperlukan pada tahap ini.Kebanyakan pasien memiliki kadar asam urat tinggi selama bertahun-tahun sebelumserangan pertama mereka. Risiko serangan meningkat dengan meningkatnya kadar asamurat. Pengobatan yang tepat dalam tahap ini adalah berupaya mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.Tahap 2: Serangan gout akut

Hiperurikemia berkelanjutan menyebabkan penumpukankristal natrium urat di persendian. Kristal ini kemudian merangsang pelepasan berbagaimediator inflamasi yang menimbulkan serangan akut. Pasien biasanya terbangun dimalam hari karena rasa sakit dan pembengkakan sendi. Gejala gout tahap ini meliputinyeri dan peradangan, sendi yang terkena menjadi panas dan lembek bila disentuh,terlihat kemerahan atau memar, terasa gatal danmengelupas setelah sakitnya mereda.Tingkat keparahan rasa sakit bervariasi dari kedutan ringansampai nyeri hebat sehinggasendi tidak bisa disentuh. Gejala sistemik seperti demam, menggigil, danmalaise,

Tahap 3: Interval kritis

Ini adalah tahap setelah episode gout yang bebas gejala. Padakebanyakan orang, tahap ini berlangsung dari enam bulan sampai dua tahun setelahserangan pertama gout. Pada yang lainnya, kondisi tanpa gejala ini dapat berlangsung 510 tahun. (Sekitar 66% pasien akan mengalami serangan kedua dalam satu tahun). Tahap ini adalah waktu ideal untuk mencegah serangan di masa depan. Gout secara klinis tidakaktif tetapi masih ada dan penyakit itu terus berkembang jika asam urat tidakdikendalikan. Semakin besar kadar asam urat, semakin pendek interval untuk seranganberikutnya.Tahap 4: Gout tingkat lanjut

Pada tahap akhir gout ini, gejala dan efeknya menetap.Sejumlah besar asam urat telah mengkristal menjadi deposit ditulang rawan serta tendondan jaringan lunak, dan bahkan pada selaput antar tulang. Pasien sering mengalamiberbagai gejala, seperti kekakuan sendi, keterbatasan gerakan sendi, nyeri sendi terus-menerus, luka dengan nanah putih di daerah yang terkena, nyeri sendi simultan padaberbagai bagian tubuh, dan fungsi ginjal memburuk. Pasien gout memiliki kecenderunganuntuk mendapatkan batu ginjal lebih sering daripada yang lain. Tahap ini juga disebuttahap tofus. Tofus (jamak: tofi) adalah massa kristal urat yang disimpan dalamjaringanlunak, yang dapat menghancurkan jaringan lunak dan persendian.Tofus paling seringberkembang di siku, lutut, jari kaki, tendon Achilles, dan, lebih jarang, di daun telinga.

3.5.Pemeriksaan Gout Arthritis

Pemeriksaan fisika. Inspeksi Deformitas dan eritemab. Palpasi Pembengkakan karena peradangan Perubahan suhu kulit Perubahan anatomi tulang / jaringan lunak Nyeri tekan dan krepitus Perubahan range of movement

Pemeriksaan laboratorium1.Serum asam uratKadar normal asam urat wanita: 2,6-6 mg/dlKadar normal asam urat pria: 3,5-7 mg/dl2.Angka leukositMenunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut.Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normalyaitu 500010.000/mm3.3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikanproses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.4. Urin spesimen 24 jamUrin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukanproduksi dan ekskresi dan asam urat.Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat didalam urin.Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadarkurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien denganpeningkatan serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin denganpeses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normaldirekomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itudiindikasikan.5. Analisis cairan aspirasidari sendi yang mengalami inflamasi akut ataumaterialaspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam,memberikandiagnosis definitif gout. Merupakan gold standard untuk diagnosegout.6.Pemeriksaan kadar urea darah dan kreatininKadar kreatinin darah normal pria: 0,6-1,3 mg/dlKadar kreatinin darah normal wanita: 0,5-1 mg/dl

Pemeriksaan radiologisPembengkakan jaringan lunak asimetris mungkin satunya-satunya kelainan pada goutakut.Penyakit kronis memberikan gambaran erosi tulang berupa lubang yang iregulardi dekat artikular namun biasanya tidak mengenai batas.Bisa tampak tofi jika timbulkalsifikasi.Perubahan osteoarthritis sering ditemukan pada sendi dengan gout.Batu ginjal asam urat bersifat radiolusen. Aspirat cairan sendi mengandung kristal jarummononatrium urat refraktif ganda negatif bila dilehat melalui cahaya polar.Pemeriksaan radiografi pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik.Kelainan utama radiografi pada long standing adalah inflamasi asimetri, arthritiserosive yang kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak

a. Pemerikasaan X-RaySendi akan mengalami penyempitan dan destruksi pada permukaansendi. Tophi akan terlihat seperti pembengakakan jaringan lunak dan terjadi erosi pada tepi tulang.

b. Pemeriksaan MRITulang mengalami edema dan pembengkakan.Gold standar untuk pemerikasaan Gout yaitu Aspirasi cairan sendi.

3.6.Diagnosis Gout ArthritisMengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh The American Reumatism Association (ARA)tahun 1977. Kriteria tersebut sebagai berikut:A.Diagnosis pasti ditegakkan apabila ditemukan Kristal monosodium urat (MSU) padacairan sendi atau tofiB.Ditemukan 6 dari 12 kriteria berikut1.Inflamasi maksimal pada hari pertama2.Serangan antritis akut lebih dari satu kali3.Artritis monoartikular (arthritis pada satu persendian)4.Sendi yang terkena berwarna kemerahan5.Pembengkakan dan sakit pada sendi mtp i6.Serangan pada sendi mtp unilateral7.Serangan pada sendi tarsal unilateral8.Tofus9.Hiperurisemia10.Terdapat pembengkakan sendi asimetris padagambaran radiologik11.Terdapat kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik12.Pada pemeriksaan kultur bakteri cairan sendi hasilnya negative.

3.7.Diagnosis Banding Gout Arthritis

1.Rheumatoid ArthritisRheumatoid arthritis (RA) adalah jenis arthritis kronis. Gejala awal RA meliputikelelahan, nyeri sendi, dan kekakuan. Gejala lain rheumatoid arthritis mungkin merasaseperti flu, dengan perasaan sakit, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Penyebabrheumatoid arthritis tidak diketahui, walaupun mungkin ada komponen genetik. Pengobatanawal arthritis, dapat efektif meningkatkan prognosis dan dapat membantumencegahkerusakan tulang sendi yang terkait dengan RA.Diagnosa rheumatoid arthritis

(RA), pada tahap awal, bisa sulit. Tidak ada tes tunggalyang dapat dengan jelasmengidentifikasi rheumatoid arthritis. Sebaliknya, doktermendiagnosis rheumatoid arthritis berdasarkan faktor-faktor yang sangat terkait denganpenyakit ini.

American College of Rheumatology menggunakan daftar kriteria:1. Kekakuan pagi hari didalam dan sekitar sendi minimal satu jam.2. Pembengkakan atau cairan di sekitar tiga atau lebih sendi secara bersamaan.3. Setidaknya satu bengkak di daerah pergelangan tangan, tangan, atau sendi jari.4. Arthritis melibatkan sendi yang sama di keduasisi tubuh (arthritis simetris).5. Rheumatoid nodul, benjolanpada kulit penderita rheumatoid arthritis. Nodul ini biasanyadi titik-titik tekanan dari tubuh, paling sering siku.6. Jumlah faktor rematoid dalam darah abnormal.7. X-ray tampak perubahan di tangan dan pergelangan tangan khas dari rheumatoid arthritis,dengan kerusakan tulang disekitar sendi yang terlibat.

2.PseudogoutPseudogout adalah suatu bentuk radang sendi yang ditandai dengan pembengkakanmendadak pada satu atau beberapa sendi yang diakibatkan oleh penggumpalan Kristal Calcium pyrophosphate dehydrogenase crystal (CPPD). Kejadian ini dapat berlangsungselama berhari-hari atau berminggu-minggu. Pseudogout biasanya terjadi padaorang dewasayang lebih tua, lebih sering mengenai perempuan dan paling sering mempengaruhi lutut.Gejala-gejalanya mirip dengan gout, penyebab pseudogout tiba-tiba, sakit parah dalambersama, dipicu oleh kristal di lapisan sendi. Tapi tidak seperti gout, yang biasanyamempengaruhi sendi jempol kaki, biasanya pseudogout mempengaruhi sendi besarekstremitas (lutut, pergelangan kaki dan tangan, sikidan bahu). Gejala pseudogout jugamiripdengan arthritis rheumatoid seperti melibatkan beberapa sendi simetris, kekakuanpagi hari,penebalan sinovium dan peningkatan laju endap darah.

3.8.Komplikasi Gout Arthritis

1. Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi (gout). Telah dijelaskansebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupunjaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya gout,namun, hubungan secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belumjelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal.Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia tak bergejala, seranganakutgout, gejala antara(intercritical), serangan gout berulang, goutmenahun disertai tofus.Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertaitanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan jugadapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhirsetelah 7-10 hari.Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yangsedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerussehingga sangat mengganggu.Biasanya persendian ibu jari kaki danbagian lain dari ekstremitas bawah merupakanpersendian yang pertama kali terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnyaterkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodiumuratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan.Trauma pada persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutinmenyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi daricelah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu. Sekitar 60%pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalamiserangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang tidak mengalami serangan akutkedua dalam 10 tahun.Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi adalah benjolan dari kristalmonosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasilambat dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri, kerusakan dankelainan bentukjaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom penekanan saraf.2. Komplikasi Hiperurisemia pada GinjalTiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut dankronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasiendengan gout primer.Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, padasuasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu.Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk.Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari selganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapanasam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut.Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.

3.8 PrognosisSangat mengganggu tetapi tidak mematikan, 50% dari orang di dunia yang pernah terserang oleh penyakit gout arthritis biasanya dalam jangka waktu 6-24 bulan mengalami serangan yang ke dua kalinya.Pasien yang telah menderita arthritis gour tidak akan sembuh sepenuhnya.pasien tersebut harus terus menjaga diet sepanjang hidup dan mengurangkan makanan yang mengandung purin seumur hidupnya.Ini untuk memastikan penyakitnya tidak kambuh lagi.LO 4 Memahami dan menjelaskan nonsteroid antiinflamasi drug (NSAID) dan urikosurikTerdapat 2 kelompok obat, yaitu :1. Obat menghentikan proses inflamasi akut (kolkisin, fenilbutazon, oksifentabutazon, indometasin). 2. Obat mempengaruhi kadar asam urat (probenesid, alopurinol, sulfinpirazon). Obat ini tidak berguna mengatasi serangan klinis malah meningkatkan frekuensi serangan pada awal terapi.Untuk keadaan akut digunakan OAINS.

Obat anti inflamasi non-steroid NSAID merupakan obat yang menghambat sintesa prostaglandin. Obat ini mempunyai efek analgesik dan antipiretik yang berbeda-beda tetepi terutama dipakai sebagai antiinflamasi. Efek antipiretik tidak sekuat efek antiinflamsinya. Farmakokinetik Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim cyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin merupakan molekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang). COX-3 ini hanya ada di otak. Diduga parasetamol menghambat isoenzim COX-3. Farmakodinamik Efek analgesik Obat ini efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala,mialgia, artalgia. Obat ini tidak menimbulkan ketagihan dan efek samping yang merugikan. Efek antipiretikSebagai efek antipiretik obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Obat ini akan bersifat toksik apabila dipakai secara rutin dan terlalu lama. Efek antiinflamasiUntuk efek antiinflamasi obat ini hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakit secara simptomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan muskuloskeletal.

Golongan NSAID 1.Salisilat, Salisilamid & Diflunisala.SalisilatAsam asetil salisilat lebih dikenal sebagai asetoasetal atau aspirin adalah analgesik antipiratik dan anti-inflamasi yang luas digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Farmakodinamik: Salisilar merupakan obat yang digunakan sebagai analgesik, antipiratik dan anti inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik. Dosis toksis obat ini justru memperliahtkan efek piretik sehingga pada keracunan berat akan terjadi demam dan hiperdorsisFarmakokinetik: pada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorbsi dengan cepat dalam bentuk utuh di lambung, tapi sebagian besar di usus halus bagian atas. Kadar teringgi kira2 2 jam setelah pemberian.

b.SalisilamidSalisilamid adalah amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgesik dan antipiretik mirip asetosal, walaupun dalam badan salisilamid tidak diubah menjadi salisilat. Efek analgesik salisilasmid lebih rendah daripada salisilat karena salisilat mengalami metabolisme lintas pertamac.Diflusionalobat ini merupakan obat derival difluorefenil dari asam salisilat, tetapi in vivo tidak diubah menjadi asam salisilat. Bersifat analgesik dan anti-inflamasi ttp hampir tidak bersifat antipiretik. Kadar puncak dicapai dalam 2-3 jam setelah pemberian oral.2.Para amino fenolDerivat para amino fenol yaitu fenasetin dan asetaminofen. Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik . sedangan fenasetin tidak digunakan lagi dalam pengobatan karena pengobatannya dikaitkan dengan terjadinya nefropati, anemia hemolitik dan kanker kandung kemih-Farmakokinetik: efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh -Farmakokdinamik: parastemol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Selain itu obat ini juga dapat mengalami hidrolisasi. Ibat ini dieksresi melalui ginjal , sebagian kecil sebagai parasetamol dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi-Indikasi: penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik telah menggantikan penggunaan salisilat. Parasetamoln sering dikombinasi dengan NSAID untuk efek analgesik.-Efek samping: Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya berupa eritemaatau urtikaria dengan gejala yg lebih berat berupa demam dan lesi terhadap mukosa.3.Pirazolon dan DerivatDalam kelompok ini termasuk dipiron,fenilbutazon,oksifenbutazon,antipirin dan aminopirin-Indikasi: saat ini dipiron hanya digunakan untuk analgesik-antipiretik karena efek anti inflamasinya lemah. Sedangkan antipirin dan aminopirin tidak dianjurkan digunakan lagi karena lebih toksis daripada dipiron-efek samping: semua derivar pirazolon dapat menyebabkan agrunolotisotis, anemia aplstik dan trombostiopenia.

Golongan NSAID berdasarkan AINS COX-nonselktif1.Asam MefenamatDigunakan sebagai alangesik. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma, dengan demikian interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Indikasi : dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari. Tidak di anjurkan pada anak dibawah 14 tahun dan wanita hamil dan pemberian tidak lebih dari 7 hari. Tidak diberikan selama masa mensterusai pada wanita karena akan mengurangi kehilangan darah.

2. IbuprofenObat ini bersifat analgesik dengan antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Farmakokinetik : absorsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimal dalam plasma dicapi setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. Sembilan puluh persen ibuprofen terikat dalam protei plasma. Ekskresinya berlangsung cepat, 90% dari dosis yang direabsorsi akan diekskresi melalui urin.Framakodinamik : derivat asam propionat dapat mengurangi efek diuresis dan natriuresis furosemid dan tiazid m juga dapat mengurangi efek antihipertensi obat -blocker. Indikasi : untuk efek antiinflamasi dengan dosis 1200-2400 mg sehari. Dosis sebagai analgesik 4 kali 400 mg sehari.Efek samping : gangguan saluran cerna ringan, eritema kulit, sakit kepala, trombosipenia, ambliopia toksik. Kontraindikasi : pada wanita hamil dan menyusui

3. NaproksenSalah satu dari derivat asam propionat . Farmakokinetik : absorpsi obat ini berlangsung baik melalui lambung dan kadar puncak plasma dicapai dalam 2-4 jam. Waktu paruh obat 14 jam, sehingga cukup diberika dua kali sehari. Ikatan obat dengan dengan protein plasma 98-99%. Ekskresi utamanya dalam urin. Indikasi : dosis untuk terapi penyakit reumatik sendi adalah 2 kali 250-375 mg sehari.Efek samping : dispepsia ringan sampai perdarahan lambung. Pada sistem saraf pusat timbul sakit kepala, pusing, lelah dan ototoksisitas.

4. IndometasinMerupakan derivat indol-asam astetat. Farmakokinetik : absorpsi indomestain pada pemberian oral cukup baik, 92-99% indomestain terikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi di hati. Diekskresi melalui urin dan empedu. Waktu paruh plasma kira-kira 2-4 jam.Farmakodinamik : memiliki efek anti-inflamasi , analgesik dan antipiretik. Dapat menghambat motilitas leukosit polimorfonuklear.Efek samping : pada saluran cerna seperti diare, perdarahan lambung, dan pankreatitis. Sakit kepala , agranulositosis, anemia aplastik dan trombpsitopenia.Indikasi : dosis indometasin yaitu 2-4 kali 25 mg sehari, untuk mengurangi gejala reumatik di malam hari diberikan 50-100 mg sebelum tidur.5. PiroksikamMerupakan derivta asam enolat.Farmakokinetik : waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga diberika hanya sekali sehari. Absorpsi cepat di lambung, terikat 99% pada protein plasma.Indikasi : dosis 10-20 mg sehari .Kontraindikasi : tidak dianjurkan pada wanita hamil, paswien tukak lambung, dan pasien yang sedang minum antikoagulan.Efek samping : pusing , tinitus, nyeri kepala, dan eritem.

a. UrikosurikAda 2 kelompok obat penyakit pirai, yaitu obat yang menghentikan proses inflamasiakut,misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifenabutazon, dan indometasin, dan obat yangmempengaruhi kadar asam urat, misalnya probenesid, allopurinol, dan sulfinpirazon.

1.KolkisinAdalah suatu anti-inflamasi yang unik yang terutamadiindikasikan pada penyakitpirai. Obat ini merupakan alkaloid Colchicum autumnale, sejenis bunga leli.

FarmakodinamikSifat antiradang kolkisin spesifik terhadap penyakit pirai dan beberapaartritis,untuk radang umum obatini tidak efektif. Kolkisin tidak memiliki efek analgesic. Padapenyakit pirai, kolkisin tidak meningkatkan ekskresi, sintesis atau radang asam uratdalam darah. Obat ini berikatan dengan protein mikrotubular dan menyebabkandepolimerasi dan menghilangnya mikrotubul fibrilar granulosit dan sel bergerak lainnya.Hal ini menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke tempat radang sehinggapelepasan mediator antiinflamasi ditekan. Kolkisin mencegah penglepasanglikoproteindari leukosit pada pasien gout menyebabkan nyeri dan radang sendi.FarmakokinetikAbsorbsi melalui saluran cerna baik. Obat ini didistribusikan secara luas dalamjaringan tubuh. Kadar tinggi berada di dalam ginjal, hati, limpa, dan saluran cerna, tetapitidak terdapat di dalam otot rangka, jantung, dan otak. Sebagian besar diekskresikandalam bentuk tinja, 10-20% melalui urin. Pada pasien penyakit hati lebih banyak melaluiurin. Kolkisin dapat ditemukan dalam leukosit danurin sedikitnya untuk 9 hari setelahsuatu suntikan IV.IndikasiKolkisin merupakan untuk obat pirai, oleh karena itu pemberian harus diberikansecepatnya pada awal serangan dan diteruskan sampai gejala hilang atau timbul efeksamping yang mengganggu. Bila obatterlalu terlambat, efektivitasnya kurang. Kolkisinjuga berguna untuk profilaktik serangan penyakit pirai atau mengurangi beratnyaserangan dan obat ini juga dapat mencegah serangan yang dicetuskan oleh obaturikosurik dan alopurinol. Untuk profilaksis, cukup diberikan dosis kecil.Dosis kolkisin 0,5-0,6 mg/jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal diikuti 0,5-0,6mg/2jam sampai gejala penyakit hilang ataugejala saluran cerna timbul. Untukprofilaksis diberikan 0,5-1 mg sehari. Pemberian IV: 1-2 mg dilanjutkan dengan 0,5 mgtiap 12-24 jam. Dosis jangan melebihi 4 mg dengan satu regimen pengobatan. Untukmencegah iritasi akibat ekstravasasi sebaiknya larutan 2 mL diencerkan menjadi 10 mLdengan larutan garam faal.Efek SampingEfek samping yang paling sering adalah muntah, mual, dan diare, dapatmengganggu terutama dengan dosis maksimal. Bila efek terjadi, pengobatan harusdihentikan walaupun efek terapi belum tercapai.Depresi sumsum tulang, purpura,neuritis perifer, miopati, anuria, alopesia, gangguan hati, reaksi alergi, dancolitishemoragik terjadi karena dosis yang berlebihan dan pada pemberian IV, gangguanekskresi akibat kerusakan ginjal dan kombinasi keadaantersebut. Kolkisin harus diberikan hati-hati pada pasien usia lanjut, lemah atau pasien dengan gangguan ginjal,kardiovaskular, dan saluran cerna.2.AlopurinolAlopurinol berguna untuk mengobati penyakit pirai karena menurunkan kadarasam urat. Pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan, menghambatpembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi. Mobilisasi asam urat dapat ditingkatkan dengan memberikan urikosurik. Kegunaan obat ini terutama untuk mengobati pirai kronik denganinsufisiensi ginjal dan batu urat dalam ginjal, tetapidosis awal harus dikurangi. juga berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibatolisitemia vera, metaplasia myeloid, leukemia, limfoma, psoriasis, hiperurisemia akibatobat, dan radiasi.

Obat ini bekerja dengan menghambat xantin oksidase, enzim uang mengubahhipoxantin menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat. Alopurinol menghambatsintesis purin yang merupakan precursor xantin. Alopurinol mengalami biotransformasioleh enzim xantin oksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih panjangdaripada allopurinol, oleh karena itu allopurinol cukupdiberikan satu kali sehari karenamasa paruhnya pendek.Efek samping yang sering terjadi ialah reaksi kulit. Bila kemerahankulit timbul,obat harus dihentikan karena gangguan mungkin menjadi lebih berat. Allopurinol dapatmeningkatkan frekuensi serangan sehingga sebaiknya pada awal terapi diberika kolkisin.Serangan menghilang setelah beberapa bulan pengobatan.

Dosis untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg/hari, 400-600 mg untuk penyakityang lebih berat. Untuk pasien yang gangguan ginjal dosisnya cukup 100-200 mg/hari.Untuk anak 6-10 tahun 300 mg/hari dan 150 mg/hari untuk anak di bawah 6 tahun.

3.ProbenesidObat ini berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukantofi pada penyakit pirai, tidak efektif untuk mengatasi serangan akut. Obat ini jugaberguna untuk pengobatan hipeuresemia sekunder.Efek samping yang paling sering adalah gangguang saluran cerna, nyeri kepala,dan reaksi alergi. Gangguan saluran cerna lebih ringan dibandingkan sulfipirazon, tetapihati-hati pemberian pada pasien yang dengan riwayat ulkus peptic. Salisilat mengurangiefek probenesid.Probenesid menghambat ekskresi renal dari sulfinpirazon, indometasin, penisilin,PAS, sulfonamide, dan juga berbagai asam organic, sehingga dosis obat harusdisesuaikan bila diberikan bersamaan. Dosis probenesid 2 kali 250 mg/hari selamaseminggu diikuti dengan 2 kali 500mg/hari.

4.SulfinpirazonObat ini mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi pada penyakit piraijronik berdasarkan hambatan reabsorbsi tubular asam urat. Kurang efektif menurunkan kadar asam urat dibandingkan dengan allopurinol dan tidak efektif mengatasi seranganpirai akut. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat ulkus peptic.Anemia, leukopenia, agranulositosis dapat terjadi. Sulfinpirazon dapat meningkatkanefek insulin dan obat hipoglikemik oral sehingga harus diberikan bersama dengan obat-obatan seperti fenilbutazon dan oksifenobutazon.Dosis sulfinpirzon 2kali 100-200 mg/hari, ditingkatkan sampai 400-800 mgkemudian dikurangi sampai dosis efektif minimal.

5.KetorolakMerupakan obat analgesic poten dengan eek anti-inflamasi sedang. Absorbsi oraldan IM berlangsung cepat mencapai puncak dalam 30-50 menit.Dosis IM 30-60 mg, IV 15-30 mg, dan oral 5-30 mg.Efek sampingnya berupa nyeri di tempat suntikan, gangguan saluran cerna,kantuk, pusing, dan sakit kepala yang dilaporkan terjadi kira-kira 2 kali placebo. Obat inisangat selektif menghambat COX-1, maka obat ini hanya dianjurkan dipakai tidak lebihdari 5 hari karena kemungkinan tukak lambung dan iritasi lambung besar sekali.6.EtodolakMerupakan NSAID kelompok asam piranokarboksilat dan obat ini merupakanlebih selektif terhadap COX-2 dibandingkan dengan NSAID umumnya. Etodolakmenghambat bradikin yang diketahui merupakansalah satu mediator perangsang nyeri.Masa kerjanya pendek sehingga harus diberikan 3-4 kali sehari. Berguna untukanalgesic, pascabedah. Dosis 200-400, 3-4 kali sehari

DaftarPustakaGunawan SG, Setiabudy R,Nafrialdi. (2007).Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta :FKUI

Leeson, C.Roland. Anthony A. Paparo. (1996).Buku Ajar Histologi Ed V.Jakarta: EGC.

MACKENZIE, B. (2004).Range Of Movement (ROM).available from :http://www.brianmac.co.uk/musrom.htm

Mansjoer,Arif, dkk. (2001).Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 Jilid 1. Jakarta : FKUI

Murray,Robert.K, dkk. (2009).Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC

Price,Sylvia.A dan Wilson,Lorraine.M. (2005).PATOFISIOLOGI Edisi 6.Jakarta : EGC

Putz,R.Pabst. (2002).Sobotta : atlas anatomi manusia ed.22.jilid 1 & 2.Jakarta : EGC

Sudoyo AW,dkk. (2009).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid III.Jakarta :Interna Publishing.

Dalimartha, Setiawan. Resep Tumbuhan Obat untukAsam Urat. PSAlwi, Idrus dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Edisi V Jilid III. Jakarta: Interna Publishing.Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta. Edisi kelima. Jilid III Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta. Edisi 5 (Cetak Ulang, 2009) http://biologimediacentre.com/sistem-gerak-pada-manusia-1 tulang/http://jurnalkedokteranindonesia.wordpress.com/2010/07/20/rheumatoid-arthritis-gejala-dan-pengobatan/

http://jurnalkedokteranindonesia.wordpress.com/2010/07/20/