Top Banner

of 6

Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

Jul 07, 2018

Download

Documents

Irdam Jono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    1/13

     

    www.islamitucinta.blogspot.com

    www.al-islam.org 

    Ensiklopedia Syi’ah 3(Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    2/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 1

    Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?

    ح

    حـن ار

     اـ ار  

    Menurut hadits-hadits sahih yang ada baik di kalangan Sunni maupunSyi’ah, Ahlul Bayt Nabi itu adalah salah satu dari DUA PERKARA YANG

    BERHARGA sepeninggal Nabi (SAW). Banyak sekali hadits yangmenyebutkan bahwa Nabi (SAW) sudah seringkali memperingatkan kepada

    kita semua agar berpegangan teguh kepada DUA PERKARA YANG BERHARGA(Ats-Tsaqalayn)—yaitu Al-Qur’an dan Ahlul Bayt Nabi—agar kita tidak

    tersesat sepeninggalnya.

    Rasulullah juga sudah memberitahu kita semua bahwa dua perkara yangsangat berharga ini tidak bisa dipisahkan keduanya dan akan senantiasabersama hingga hari penghisaban nanti. Ini sekaligus menyiratkan secara

     jelah bahwa untuk memahami penafsiran Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullahkita harus mengacu pada sesuatu yang tidak terpisahkan dengannya, yaitu

    Ahlul Bayt Nabi.

    Mengetahui siapa Ahlul Bayt itu serta merta menjadi kewajiban agamakarena kalau kita mengacu kepada hadits-hadits tentang dua perkara yangberharga itu serta hadits-hadits lainnya yang berkaitan dengan Ahlul Bayt,

    kita bisa dengan pasti menyimpulkan bahwa Ahlul Bayt itu menjadi satu-satunya jalan keselamatan. Orang-orang yang mengikuti selainnya akan

    tersesat selamanya; dan orang-orang yang mengikutinya akan selamatkarenanya.

    Mengingat pentingnya permasalahan ini, maka tidaklah heran kalau kita

    melihat kaum Syi’ah itu memiliki pandangan yang berbeda dengan kaumSunni. Malahan kaum Sunni itu tidak memiliki suara yang sama untuk

    menentukan siapa saja yang dimaksud dengan Ahlul Bayt Nabi itu.Kebanyakan kaum Sunni berpendapat bahwa anggota keluarga Ahlul Bayt

    itu adalah:

    • Fatimah al-Zahra (sa) (puteri dari Rasulullah)

    • Imam ‘Ali (as), 

    • Imam al-Hasan (as),

    • Imam al-Husayn (as),

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    3/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 2

    • para isteri Rasulullah

    Sebagian kaum Sunni yang lain malah memasukkan semua keturunan

    Rasulullah kedalam daftar itu! Sebagian lagi bertindak lebih membahayakanlagi yaitu memasukkan semua keturunan Abbas dan juga keturunan Aqil dan

    Ja’far (dua saudara dari Imam Ali) kedalam daftar tersebut. Harus dicatat di

    sini ialah ada beberapa Ulama Sunni yang terkemuka yang TIDAKmemasukkan PARA ISTERI NABI kedalam daftar mereka. Ini sesuai dengan

    pandangan kaum Syi’ah.

    Menurut kaum Syi’ah sendiri, anggota keluarga yang termasuk kedalam

    Ahlul Bayt Nabi ialah terbatas pada orang-orang suci berikut SAJA:

    • Fatimah al-Zahra (sa)

    • Imam ‘Ali (as), 

    • Imam al-Hasan (as),

    • Imam al-Husein (as),

    • 9 keturunan Imam Husein (as)

    Dan tentu saja termasuk Rasulullah (SAW), kesemuanya menjadi 14manusia suci. Tentu saja pada jaman Rasulullah hanya ada 5 orang saja

    (termasuk Rasulullah) karena 9 orang lainnya belum terlahir kedunia.

    Kaum Syi’ah kemudian menyatakan bahwa keempat-belas orang suci itudilindungi oleh Allah dari setiap kesalahan sekecil apapun, dan oleh karenaitu mereka sangat pantas untuk diikuti dan ditaati selain Al-Qur’an(keduanya merupakan 2 perkara yang sangat berharga). Mereka adalah

    manusia yang paling tahu tentang isi dan makna dari Al-Qur’an. Selainmereka tidak ada lagi manusia yang jauh lebih tahu daripada mereka

    tentang isi dan makna Al-Qur’an.

    Kali ini kami akan membahas mengapa kaum Syi’ah itu tidak memasukkan

    para isteri Nabi kedalam golongan Ahlul Bayt Nabi, dan kami secara singkat juga akan membicarakan mengapa dan bagaimana para anggota Ahlul Bayt

    itu bisa terbebas atau terjaga dari dosa besar dan dosa kecil. Kami akanmenunjukkan pandangan kaum Syi’ah itu dengan menggunakan bukti-bukti

    dari:

    1.  Al-Qur’an 

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    4/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 3

    2.  Hadits-hadits Nabi yang ada dalam kitab-kitab Sunni (supaya kaum

    Sunni bisa berpatokan juga kepadanya dan tidak bisa begitu sajamenolak pandangan kaum Syi’ah) 

    3.  Kejadian-kejadian sejarah

    Bukti-bukti dari al-Qur’an 

    Kitabullah menyebutkan istilah Ahlul Bayt dan keutamaan mereka didalam

    sebuah ayat yang disebut sebagai “ayat pensucian” (Ayah at-Thahir): 

    طرا ُطرم  ت  ل ا س  را مع بذُ  ـا درُ    

    "  Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa darikamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.(Al-Qur’an, kalimat terakhir dari surat Al-Ahzab: 33)

    Catatlah bahwa kata “Rijsun” di ayat tersebut di atas ada artikel “al” -nya diawal kata tersebut menjadikan kata tersebut memiliki arti universal. Itu

    sekaligus menunjukkan bahwa kata “al-Rijsun” itu memiliki arti “SETIAPJENIS KOTORAN ATAU KETIDAKSUCIAN”. Di akhir ayat itu, Allah juga

    menyatakan bahwa IA “akan membersihkan kalian SESUCI-SUCINYA.” Arti

    kata “SESUCI-SUCINYA” itu adalah penekanan dalam kata “Tathira”. Hanyadi dalam ayat Al-Qur’an yang ini saja Allah menggunakan kata penekanan

     “BERSIH SESUCI-SUCINYA”. 

    Menurut ayat tersebut di atas, Allah menyatakan niatnya untuk menjagaAhlul-Bayt itu tetap suci dan tidak bercela; tidak bernoda; tidak berdosa;

    dan apa yang Allah maksudkan itu tentu saja akan menjadi kenyataan. Apayang Allah kehendaki itu pasti akan terjadi. Yang sudah Allah putuskan itu

    akan menjadi ketentuan. (LIHAT: QS. An-Nahl: 40).

    Sebetulnya, seseorang itu bisa saja tidak berdosa karena ia memang tidakdipaksa untuk melakukan dosa. Manusia memiliki kebebasan untukmenerima atau tidak perintah-perintah Allah dan ia juga memiliki kebebasan

    untuk menerima bantuan Allah untuk menjaga dirinya terhindar dari berbuatdosa; atau dari perbuatan yang membuat dirinya menyepelekan atau

    mengabaikan perintah-perintah Allah. Orang yang disucikan oleh Allah akanmenjadikan Allah sebagai penasihatnya, pendorong semangatnya, dan

    pemberi peringatan kepadanya. Manusia yang tidak memiliki dosa ialahtetap manusia; dan ini tidak ada keraguan terhadapnya. Akan tetapi ada

     juga orang yang mengatakan bahwa untuk menjadi manusia, maka

    http://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#evidence-qur%E2%80%99http://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#evidence-qur%E2%80%99http://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#evidence-qur%E2%80%99http://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#evidence-qur%E2%80%99

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    5/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 4

    seseorang HARUS melakukan dosa. Padahal pendapat seperti itu tidak ada

    landasan dan dasarnya yang kuat sama sekali. Yang benar ialah bahwamanusia itu bisa saja melakukan banyak sekali dosa akan tetapi ia tidak

    usah melakukan dosa itu; ia tidak wajib melakukan dosa-dosa itu karenatidak ada yang memaksanya untuk melakukan dosa-dosa itu. Tidak perluharus berdosa untuk menjadi manusia.

    Karena kemaha-lembutan Allah, maka kita tertarik kepadaNya. Karena

    kemaha-lembutan dan kasih sayangNya itulah, maka kita sebagai hamba-hambaNya melakukan setiap perintahnya itu tanpa merasa terpaksa. Kita

    merasa bahwa melakukan setiap kewajiban itu tidak lagi merasa sebagaikewajiban. Kita juga menjaga diri kita dari berbuat dosa karena hati kita

    diliputi rasa cinta kepadaNya. Kita memilih untuk tidak berbuat dosa bukankarena perasaan takut. Selain itu Allah sudah memberikan janjiNya kepada

    kita bahwa Ia akan menunjuki kita ke jalan yang lurus dan juga akan

    memberikan kita kehidupan yang bersih dan suci apabila kita berusa untukmendapatkannya:

    It is the Grace of Allah that attracts His servants towards Him, WITHOUT

    compelling them any way. This is our choice to pursue this attraction andrefrain from doing mistakes, or to turn away and commit the mistakes.

    However, Allah has GUARANTEED to show the Right Path and to provide apure life for those who seek it:

    “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun

     perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kamiberikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan

    Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik

    dari apa yang telah mereka kerjakan.”  (QS. An-Nahl: 97) 

    “…….Dan barangsiapa yang menjalankan tugas-tugasnya karena Allah, maka Allah akan bukakan sebuah pintu jalan untuknya.”  (QS.Ath-Thalaq: 2) 

    Patut kita ketengahkan di sini bahwa kalimat dalam ayat Al-Qur’an (QS. Al-

    Ahzab: 33) yang berkenaan dengan pensucian Ahlul Bayt diletakkan di

    tengah-tengah ayat-ayat yang berkenaan dengan para isteri Nabi, dan olehkarena itulah maka sebagian kaum Sunni sangat ngotot menyebutkanbahwa para isteri Nabi itu termasuk kedalam Ahlul Bayt Nabi (as).

    Akan tetapi, kalimat yang berkenaan dengan Ahlul Bayt itu tetap saja

    kelihatan berbeda dengan kalimat sebelum dan setelahnya di ayat itu.Perbedaannya itu jelas sekali. Kalimat sebelum dan sesudahnya itu hanya

    menggunakan kata ganti feminim yang memang ditujukan untuk para isteri

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    6/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 5

    Nabi. Namun ketika sampai pada ayat pensucian, maka seketika kata

    gantinya berubah menjadi maskulin—dan ini menandakan bahwa Al-Qur’anmemang sedang membicarakan orang-orang yang berbeda dari kalimat

    sebelum dan sesudahnya.

    Orang-orang yang benar-benar paham dengan Al-Qur’an akan tahu bahwa

    perubahan kata ganti yang tegas seperti itu tidaklah mengherankan dan itusudah terjadi di dalam beberapa tempat di dalam Al-Qur’an. Misalnya kita

    bisa membaca sebuah ayat dalam al-Qur’an: 

    اخطئإذوارذعأعروف

     

    "   (Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini dan (kamu hai istriku) mohon

    ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk

    orang-orang yang berbuat salah." (QS. Yusuf: 29)

    Di dalam ayat tersebut di atas, kata-kata  “Wahai isteri Aziz” tidak pernahdisebutkan dan kata-kata kepada Yusuf itu seolah-olah terus saja berlanjut.

    Padahal perubahan kata ganti dari maskulin menjadi feminim jelas-jelasmenunjukkan bahwa kalimat kedua (“dan mohon ampunlah atas

    dosamu …..” ) ditujukan kepada isterinya Aziz dan bukan kepada NabiYusuf. Tapi lihatlah dalam ayat itu: kedua kalimat itu berada dalam ayat

    yang sama! Juga lihat perubahan kata sapaan dari (isteri Aziz) kepada(Yusuf) dan kembali kepada (isteri Aziz) di dalam ayat-ayat sebelumnya

    sebelum ayat 29 dan juga dalam ayat itu.

    Di dalam Bahasa Arab, kalau kita menyebutkan sekelompok orang yang

    semuanya berjenis kelamin wanita dengan sebuah kata ganti, maka kataganti yang dipakai ialah kata ganti feminim (untuk wanita). Sedangkan

    kalau ada satu saja seseorang yang berjenis kelamin laki-laki di dalamkelompok yang tadi, maka kata ganti yang kita gunakan ialah kata ganti

    maskulin (untuk pria). Oleh karena itu ayat Al-Qur’an tersebut di atassangat jelas: Allah sedang menyapa sekelompok orang tertentu dan

    kelompok itu bukan para isteri Rasulullah karena kata ganti yang digunakanialah kata ganti maskulin (untuk laki-laki). Itu artinya di dalam kelompok

    yang dimaksud itu ada unsur laki-lakinya.

    Sebenarnya dari ayat Al-Qur’an (QS. Al-Ahzab: 33) itu sendiri saja, kita

    tidak bisa menentukan apakah para isteri Rasulullah termasuk di dalamnyaatau tidak; apakah para isteri Rasulullah itu termasuk kedalam kelompok

    Ahlul Bayt atau tidak. Kita hanya tahu bahwa para isteri Rasulullah itu TIDAKTERMASUK KE DALAM AHLUL BAYT NABI dengan melihat hadits-hadits

    shahih di kalangan Ahlu Sunnah (Sunni) yang terdapat di dalam kitab-kitab

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    7/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 6

    Sihah Sittah dimana di dalam hadits-hadits itu Rasulullah sendiri

    menjelaskan siapakah yang dimaksud dengan Ahlul Bayt Nabi itu. Selain itukita bisa dengan tegas menyatakan bahwa para isteri Rasulullah itu tidak

    termasuk kedalam Ahlul Bayt Nabi yang disucikan dengan melihat tingkahlaku dan perbuatan (track record ) mereka di dalam sejarah. Tingkah lakuyang bertentangan dengan kesucian tentu saja bisa menjadi penunjukbahwa orang yang melakukan perbuatan itu memang bukan termasuk orang

    yang dilindungi oleh Allah lewat ayat pensucian itu.

    Yang bisa kita ketahui dari ayat itu SENDIRI adalah bahwa Allah mengubah

    kata ganti (yang tadinya secara ekslusif untuk para isteri Nabi di awalkalimat dari ayat itu) menjadi kata ganti yang lain yang menunjukkan

    bahwa Allah sedang berbicara tentang kelompok orang yang lain yang bisasaja termasuk para isteri Nabi; bisa juga tidak.

    Hadits-hadits Sahih 

    Menarik sekali untuk kita simak bahwa baik itu Sahih Muslim dan Sahih al-

    Tirmidzi juga kitab-kitab hadits Ahlul Sunnah lainnya semuanya malahmemperkuat pandangan kaum Syi’ah tentang Ahlul Bayt Nabi. Di dalam

    Sahih Muslim, misalnya, ada sebuah bab khusus yang diberi- judul “BabKeutamaan Para Sahabat”. Di dalam bab itu, ada sebuah bagian yang

    disebut dengan “Keutamaan Ahlul Bayt Nabi”. Di sana hanya ada SATUHADITS SAJA, dan hadits itu sama sekali tidak menyebutkan tentang para

    isteri Rasulullah. Hadits yang dimaksud ialah sebuah hadits terkenal yangdisebut dengan HADITS MANTEL atau HADITS AL-KISA, dan hadits itu

    berbunyi sebagai berikut:

    Diriwayatkan oleh ‘Aisyah: 

    “Pada suatu ada suatu hari Nabi (SAW) pergi keluar dengan

    mengenakan sebuah mantel (atau jubah) berwarna hitam.Kemudian al-Hasan ibn Ali datang dan Nabi memasukkannya

    kedalam mantel yang sama; kemudian al-Husein datang dan

     juga masuk kedalam mantel yang sama; kemudian Fathimahdatang, dan Nabi memasukkannya kedalam mantel yang sama;

    kemudian Ali datang dan Rasulullah juga memasukkannyakedalam mantel yang sama. Kemudian Rasulullah membacakan

     sebuah ayat: “Sesungguhnya Allah bermaksud hendakmenghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan

    membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (kalimat terakhir dariayat ke-33 surah ke-33).

    http://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#authentic-traditionshttp://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#authentic-traditionshttp://www.al-islam.org/print/book/export/html/28016#authentic-traditions

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    8/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 7

    (LIHAT: Referensi Sunni

    • Sahih Muslim, Bab Keutamaan Para Sahabat, bagian Keutamaan Ahlul Bayt

    Nabi (as), edisi tahun 1980, diterbitkan di Saudi Arabia, Versi Bahasa Arab,volume 4, halaman 1883, Hadits Nomor 61.)

    Di bawah ini tulisan khat Arab dari hadits yang kami sebutkan di atas yaituyang dikutip dari kumpulan hadits Sahih Muslim:

     رط عو   ا غداة  احنخرج  ء  أود  شر  ن رحل

      خد ط تء مث   خد نحا ء مث   خد

    ل  س  را مع بذُ    درُ   ثم ء ع دخ ثم قل: 

    طرا

     طرم

    ُ

     ت ا

     Kita bisa lihat bersama-sama bahwa penulis dari kitab hadits Sahih Muslim ini menyatakan bahwa:

    1.  Imam ‘Ali, Fatimah, al-Hasan, dan al-Husein semuanya termasuk

    kedalam Ahlul-Bayt,2.  Kalimat pensucian dalam Al-Qur’an itu (ayat terakhir dari QS. Al-

    Ahzab: 33) diturunkan untuk menggambarkan keutamaan yang

    dimiliki oleh orang-orang yang disebutkan di atas, dan BUKAN untukorang-orang yang tidak disebutkan oleh hadits itu. Karena para isteri

    Nabi tidak disebutkan sama sekali dalam hadits tersebut, makamereka sama sekali tidak termasuk kedalam Ahlul Bayt Nabi.

    Muslim, pengumpul hadits itu dan penulis dari Kitab Sahih Muslim, tidak

    menuliskan hadits yang lain selain hadits itu di bagian yang ia sebut sebagai “Bagian Keutamaan Ahlul Bayt Nabi” . Apabila si penulis Kitab Sahih Muslim

    itu percaya dan yakin bahwa para isteri Rasulullah itu termasuk kedalamAhlul Bayt, maka ia akan menuliskan hadits-hadits tentang itu dalam bagian

    tersebut—tapi sayang hadits-hadits seperti itu tidak ada sama sekali.

    Patut diingat bahwa ‘Aisyah sendiri—sebagai salah satu isteri Rasulullah;sekaligus sebagai penyampai hadits itu—menyebutkan bahwa para anggotaAhlul Bayt itu adalah orang-orang yang disebutkan di dalam hadits tersebut(yaitu Imam Ali, Fathimah, al-Hasan, dan al-Husein alayhimussalam).

    Sebuah hadits lainnya yang juga disebut sebagai “Hadits al-Kisa (Mantel)”

    tertulis di dalam Kitab Sahih Al-Tirmidzi , yang diriwayatkan oleh Umar ibn

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    9/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 8

    Abi Salamah—putera dari Ummu Salamah (salah seorang isteri Rasulullah),

    yang berbunyi sebagai berikut:

    Ayat " ….Sesungguhnya Allah bermaksud hendak ….” (QS. Al - Ahzab: 33)" diturunkan kepada Rasulullah (SAW) di rumah Ummu

    Salamah. Pada saat itulah, Rasulullah mengumpulkan Fathimah, al-

    Hasan, al-Husein, dan menyelimutinya dengan sebuah mantel; dan ia juga menyelimuti Ali yang berada di belakangnya. Kemudian

    Rasulullah bersabda: “Ya, Allah! Inilah anggota keluargaku (AhlulBayt). Jauhkanlah mereka dari setiap kotoran dan sucikanlah mereka

    sesuci-sucinya. “Ummu Salamah (isteri Rasulullah) bertanya: ‘Apakahaku juga termasuk bagian dari mereka, Ya Rasulullah?’ Rasulullah

    menjawab: “engkau tetaplah di tempatmu  dan engkau termasukorang yang cenderung kepada kebaikan.’”  

    (LIHAT: Referensi Sunni: Sahih al-Tirmidhi , volume 5, halaman 351,663)

    Berikut adalah teks Arab-nya dari hadits yang kami sampaikan di atas yaituhadits yang dituliskan di dalam Sahih al-Tirmidziib: 

    ...   رد إ" ا ىع  ا   ا”زت ذه عد     ت أم

     ث  م ئ و ع خف ظره ح و  ح و طمأ   قل: م

     و

     :

     

    أم

     قت

     .طر

     طرم

     و

     ارس

     عم

     ذب

     

     أل

     ؤء

    خر

     

    إى

     

    أت

     

    و

     

    ك

     

    عى

     

    أت

     

    قل

     

     

     

     

    م

     

    أ

    .Seperti yang kita lihat, al-Tirmidzi juga menyatakan bahwa Imam Ali,Fathimah, al-Hasan, dan al-Husein itu adalah Ahlul Bayt Nabi, dan ayat

    pensucian yang terdapat di dalam Al-Qur’an (kalimat terakhir dalam ayatQS. Al-Ahzab: 33) itu diturunkan sebagai bentuk maklumat atas keutamaandari orang-orang yang dimaksud dalam hadits-hadits itu. Jadi sekali lagi,

    para isteri Nabi TIDAK TERMASUK kedalam anggota Ahlul Bayt Nabi. Bahkan

    di dalam hadits-hadits sahih tersebut di atas terlihat jelas sekali bahwaRasulullah-lah yang menyebutkan bahwa para isteri Rasulullah itu tidaktermasuk Ahlul Bayt Nabi. Apabila Ummu Salamah (ra) termasuk kedalam

    Ahlul Bayt Nabi, maka Rasulullah (SAW) sendiri akan memasukkannya. Akantetapi dalam hadits itu sendiri Rasulullah (SAW) malah bersabda bahwa

    Ummu Salamah hendaknya tetap di tempatnya dan tidak masuk kedalamselimut atau mantel yang menutupi para Ahlul Bayt Nabi. Rasulullah tidak

    memasukkan Ummu Salamah kedalam mantel yang sama dengan paraanggota Ahlul Bayt lainnya. Ummu Salamah tetap berada di luar mantel itu

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    10/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 9

    ketika Rasulullah berdoa untuk para Ahlul Bayt yang ada di dalam

    mantelnya.

    Patut untuk kita sebutkan di sini bahwa Rasulullah TIDAK PERNAHBERSABDA: “Inilah sebagian dari keluargaku (Ahlul Baytku).” Tapi beliau

    malah bersabda: “Inilah keluargaku (Ahlul Baytku).” Karena tidak ada lagi

    anggota Ahlul Bayt lainnya yang hidup di jaman itu. Juga catat bahwaUmmu Salamah (ra) yang merupakan salah satu isteri Rasulullah yang

    salehah adalah tidak lain dari orang yang meriwayatkan hadits sahihtersebut. Ia menyampaikan hadits itu kepada puteranya dan memberikan

    kesaksian tentang siapakah yang dimaksud dengan Ahlul Bayt Nabi itu.

    Di dalam hadits al-Hakim, terdapat perbincangan antara Nabi dan UmmuSalamah sebagai berikut:

    Ummu Salamah berkata: “Ya, Rasulullah! Bukankah saya ini anggotakeluargamu juga?” Rasulullah menjawab “Engkau memiliki masa

    depan yang baik akan tetapi keluargaku HANYA ini saja. Ya, Allah! Anggota keluargaku lebih layak bagimu.”  

    (LIHAT: Referensi Sunni: al-Mustadrak , oleh al-Hakim, volume 2,

    halaman 416)

    Al-Suyuti dan Ibn al-Atsir melaporkan bahwa hadits itu kata-kataterakhirnya berbunyi sebagai berikut:

    “Ummu Salam berkata kepada Nabi: “Apakah aku termasuk salahseorang dari mereka?” Nabi menjawab: “Tidak. Engkau tidak

    termasuk. Tetapi engkau memiliki kedudukan yang istimewa dan masadepan dirimu baik sekali.”  

    (LIHAT: Referensi Sunni:

    • Usdul Ghabah, oleh Ibn al-Atsir, volume 2, halaman 289

    • Tafsir al-Durr al-Mantsur , oleh al-Suyuti, volume 5, halaman 198)

    Dalam al-Tabari juga bisa kita lihat Ummu Salamah berkata seperti berikut

    ini:

    “Aku berkata, “Ya, Rasulullah! Apakah aku ini termasuk salah satu dari Ahlul Bayt Nabi?” Aku bersumpah demi Dia yang maha tinggi bahwaRasulullah TIDAK memberi aku kesempatan dan ia bersabda: “Tapi

    engkau memiliki masa depan yang sangat baik.”  

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    11/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 10

    (LIHAT: Referensi Sunni: Tafsir al-Tabari , volume 22, halaman 7 di

    dalam bagian tafsir dari ayat QS. Al-Ahzab: 33)

    Selain Sahih Muslim  dan Sahih al-Tirmidzi   yang kami kutip haditsnyayaitu “Hadits Al-Kisa (mantel)”—yang masing-masing diriwayatkan oleh

     ‘Aisyah dan Ummu Salamah—berikut ini ada referensi lainnya dari kumpulan

    hadits-hadits Ahlu Sunnah yang meriwayatkan kedua hadits itu:

    1. 

    Musnad Ahmad Ibn Hanbal , volume 6, halaman 323, 292, 298;volume 1, halaman 330-331; volume 3, halaman 252; volume 4,

    halaman 107 dari Abu Sa’id al-Khudri

    2.  Fadha’il al -Sahaba, oleh Ahmad Ibn Hanbal, volume 2, halaman578, Hadits #978

    3. 

    al-Mustadrak , oleh al-Hakim, volume 2, halaman 416 (dua hadits)

    dari Ibn Abi Salama, volume 3, halaman 146-148 (5 hadits), halaman

    158, 1724.  al-Khasa’is, oleh an-Nisa’i, halaman 4,8

    5.  al-Sunan, oleh al-Bayhaqi, diriwayatkan dari ‘Aisyah dan UmmuSalamah

    6.  Tafsir al-Kabir , oleh al-Bukhari (penulis kitab Sahih), volume 1,bagian 2, halaman 69

    7.  Tafsir al-Kabir , oleh Fakhr al-Razi, volume 2, halaman 700(Istanbul), dari ‘Aisyah 

    8.  Tafsir al-Durr al-Mantsur , oleh al-Suyuti, volume 5, halaman 198,605 dari Aisha and Umm Salama

    9.  Tafsir Ibn Jarir al-Tabari , volume 22, halaman 5-8 (dari ‘Aisyah danAbu Sa’id al-Khudri), halaman 6, 8 (dari Ibn Abi Salama) (10 hadits)

    10.  Tafsir al-Qurtubi , di dalam bagian tafsir ayat QS. Al-Ahzab: 33dari Umm Salama

    11.  Tafsir Ibn Katsir , volume 3, halaman 485 (versi lengkap) dari ‘Aisyah dan Umar Ibn Abi Salama

    12. 

    Usdul Ghabah, by Ibn al-Atsir, volume 2, halaman 12; volume

    4, halaman 79, diriwayatkan dari Ibn Abi Salama

    13.  Sawa’iq al -Muhriqah, oleh Ibn Hajar al-Haythami, Bab 11,bagian 1, halaman 221, dari Umm Salama

    14. 

    Tarikh, oleh al-Khateeb Baghdadi, volume 10, diriwayatkan dari

    Ibn Abi Salama15.  Tafsir al-Kashshaf , oleh al-Zamakhshari, volume 1, halaman

    193, diriwayatkan dari ‘Aisyah 16.  Mushkil al-Athar , oleh al-Tahawi, volume 1, halaman 332-336

    (7 buah hadits)17.  Dhakha’ir al -Uqba, oleh Muhibb al-Tabari, halaman 21-26, dari

    Abu Sa’id Khudri 

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    12/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 11

    18.  Majma’ al - Zawa’id , oleh al-Haythami, volume 9, halaman 166

    (oleh beberapa perawi)

    ... dan masih banyak lagi ...

    Masih ada lagi satu hadits “Al-Kisa”. Hadits “Al-Kisa” berikut ini berkenaan

    dengan Safiyya—salah seorang isteri Rasulullah (SAW). Ja’far bin Abi Thalibmeriwayatkan:

     “Ketika Rasulullah mengetahui bahwa wahyu Allah hendak turun, ia

    cepat-cepat memberitahu Safiyya (salah seorang isterinya): “Bawakankepadaku! Bawakan kepadaku!” Safiyya bertanya: “Siapa yang

    dimaksud, Ya Rasulullah?” Ia menjawab: “Bawakan kepadaku Ahlul

    Baytku: Ali, Fathimah, al-Hasan, dan al-Husein.” Setelah itu kamimenyuruh seseorang untuk memberitahu mereka dan akhirnya

    mereka datang kepadanya.”  

     “Kemudian Rasulullah (SAW) membentangkan mantelnya menyelimutimereka, dan mengangkat kedua tanganya (ke langit) seraya berdo’a:

     “Ya, Allah! Inilah keluargaku (Aali), berkahilah Muhammad dankeluarga Muhammad. “Dan Allah—pemilik Keagungan dan Kemuliaan—

    telah mewahyukan: “Sesungguhnya Allah berkehendak untukmensucikan kalian dari segala ketidak-sucian, hai Ahlul Bayt dan akan

    mensucikan kalian sesuci-sucinya (QS. Al-Ahzab: 33, kalimat

    terakhir).”  

    (LIHAT: Referensi Sunni

    • al-Mustadrak   oleh al-Hakim, Bab “Memahami (keutamaan) ParaSahabat Nabi”, volume 3, halaman 148. Si penulis menuliskanThe

    author then wrote: "This tradition is authentic (Sahih) based on the

    criteria of the two Shaikhs (al-Bukhari and Muslim)."

    • Talkhis of al-Mustadrak , oleh al-Dhahabi, volume 3, halaman 148

    • Usdul Ghabah, oleh Ibn al-Atsir, volume 3, halaman 33)

    Meskipun kebanyakan hadits tentang masalah Ahlul Bayt ini menunjukkan

    bahwa ayat pensucian itu diturunkan di rumahnya Ummu Salamah (sepertiyang sudah didiskusikan di atas), akan tetapi hadits di atas menyiratkan

    bahwa ayat pensucian itu turun di rumahnya Safiyyah.

    Menurut para ulama Sunni terkemuka—termasuk Ibnu Hajar—ayatpensucian itu kemungkinan besar turun beberapa kali. Dalam setiap

  • 8/19/2019 Siapa Saja Ahlul Bayt Nabi Itu

    13/13

    Ensiklopedia Syi’ah 3 Siapa saja Ahlul Bayt Nabi itu?) 

    w w w . i s l a m i t u c i n t a . b l o g s p o t . c o m 12

    kesempatan Rasulullah mengulangi lagi perbuatannya—yaitu menyelimuti

    setiap anggota Ahlul Bayt dengan mantelnya. Dan ini terjadi di depan setiapisterinya dalam kesempatan yang berbeda sehingga kita—dan juga mereka

    (para isteri Nabi)—tahu benar siapakah yang dimaksud dengan Ahlul BaytNabi itu.

    Testimoni atau kesaksian dari tiga orang isteri Nabi itu (yaitu ‘Aisyah, UmmuSalamah, dan Safiyya) betul-betul tidak lagi menyisakan ruang untuk

    penafsiran lain tentang siapa yang dimaksud dengan Ahlul Bayt itu. Kita mautidak mau harus meyakini dan mengimani bahwa anggota keluarga yang

    dimaksud dengan Ahlul Bayt itu ialah tidak lain melainkan: Nabi Muhammad,Fathimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husein (shalawat senantiasa

    tercurah untuk mereka semua).

    Fakta bahwa jender atau bentuk kata ganti berubah di akhir kalimat dari

    ayat QS. Al-Ahzab: 33 dari bentuk feminim ke maskulin, itu membuathampir seluruh ahli tafsir Sunni percaya dan yakin bahwa memang bagian

    terakhir dari ayat pensucian itu ditujukan untuk Ali, Fathimah, al-Hasan danal-Husein. Ibnu Hajar al-Haytsami menunjukkan:

     “Berdasarkan pendapat mayoritas para ahli tafsir (Sunni), firman Allahyang berbunyi: “Sesungguhnya Allah bermaksud untuk …. (kalimat

    terakhir dari surah Al-Ahzab, ayat ke-33)” memang diturunkan untukAli, Fathimah, al-Hasan, dan al-Husein, karena penggunaan kata gantimaskulin berupa kata “ANKUM” dan kata-kata selanjutnya.”  

    (LIHAT: Referensi Sunni: al-Sawa’iq al -Muhriqah, oleh Ibn Hajar,Bab 11, bagian 1, halaman 220)

    Meskipun para pengikut Ahlul Bayt Nabi (Syi’ ah) memiliki rasa hormat yang

    tinggi sekali kepada para isteri Nabi saleh (dari beberapa isteri Nabi) sepertiKhadijah, Ummu Salamah, Ummu Ayman, dan ….. (semoga Allah meridhoi

    mereka semua) yang tetap setia dan mengikuti Rasulullah dan Ahlul Bayt-nya—baik selama masa hidup Rasulullah maupun sepeninggalnya—para

    pengikut Ahlul Bayt tetap tidak memasukkan mereka kedalam kelompok

    anggota keluarga Ahlul Bayt Nabi karena Rasulullah sendiri secara tegas dan

     jelas memisahkan mereka. Itu bisa kita lihat dari hadits-hadits sahih baikdari kalangan Sunni maupun kalangan Syi’ ah.

    Ahlul Bayt Nabi memiliki keutamaan khusus yang tidak dimiliki oleh orang-orang lainnya walaupun mereka sangat saleh dan bertakwa. Ahlul Bayt Nabi

    memiliki ismah (kema’  shuman) yang membuat mereka bersih dari dosa,terjaga dari ketidak-sucian dan mereka suci sesuci-sucinya.