Rangkaian Operation Amplifiers Rudi Susanto
Rangkaian Operation Amplifiers
Rudi Susanto
Op-Amp
• Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasirangkaian elektronika.
• Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antaralain adalah : – rangkaian inverter,
– non-inverter,
– integrator dan
– differensiator
Op-Amp
• Memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif padaop-amp memegang peranan penting.
• Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasisedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Contoh penggunaan Op-Amp• rangkaian ini jika di
implementasikan kemasyarakat kitadapat membuatlampu peneranganyang secara otomatisakan menyala jikahari sudah mulaimalam
Karakteristik Dasar Op-Amp• Pada dasarnya Op-amp adalah sebuah differential amplifier
(penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukanyaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+)
• Rangkaian dasar dari penguat diferensial dapat dilihat padagambar berikut
dapat diketahui teganganoutput (Vout) adalah Vout = A(v1-v2) dengan A adalahpenguatan dari penguatdiferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan voutsatu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasadengan tengangan vout.
Penguat Membalik (Inverting)
RfRi
+
-
Vi
Vo
i
i
f
O VR
RV
• Arus pada resistor Ri:
i
ii
R
VI
Arus ini sama dengan arus yang
mengalir pada resistor Rf, oleh
karena itu tegangan keluaran Vo:
Penguat Tak Membalik (non-invertingRfRi
+
-
Vi
Vo
Arus yang mengalir pada
resistor Ri sama dengan
yang mengalir pada resistor
Rf, yaitu:
i
i
f
O
i
ifiO
fiO
VR
RV
R
VRRV
IRRV
1
)(
)(i
i
R
VI
Tegangan keluaran Vo:
I
Penguat Penyangga / Buffer
+
-
VoVi
Vo = Vi
Penguat MenjumlahR2R1
R3
+
-
V2
V1
Vo
2
3
21
1
2 VR
RV
R
RVO
Rangkaian Penguat Diferensial DasarR2R1
R1
R2
+
-Vout
V1
V2
12
1
2 VVR
RVout
• Tegangan keluaran:
• Mampu menyingkirkan tegangan masukan mode bersama (common mode), yang dinyatakan sebagai CMRR (Common Mode Rejection Ratio).
Kelemahan:• Impedansi masukannya rendah• Impedansi masukan pada kedua terminal
masukannya tidak sama• Pengubahan penguatan sulit dilakukan.
Rangkaian Penguat Instrumentasi
Vout
R3R2
R2
+
-
R1
R1
RG
+
+
-
-
R3
V1
V2
12
2
3121 VV
R
R
R
RV
G
out
Praktikum 1 Rangkaian Op-Amp
• Non inverting Amplifier : yaitu sebuah Op-Amp yang dirangkaidengan konfigurasi closedloop seperti pada gambar dibawahini.
Isikan Tabel berikut
• Setelah merangkai gambar diatas dengan EWB, kemudian lakukan langkah-langkah berikut :
a. Hubungkan Vin dengan Vin DC dan sambungkanke CH1 pada Osiloskop.
b. Hubungkan V out pada CH2
c. Gambar bentuk gelombang outputnya.
Praktikum 2 Rangkaian Op-Amp
• Inverting Amplifier
Isikan Tabel berikut
Praktikum 3 Rangkaian Op-Amp
• Konfigurasi Op-Amp sebagai Summing Amplifier
Lakukan langkah-langkah berikut :
a. Hubungkan Vin 1 dan Vin 2 ke sumber dari Power Supply dan hubungkan juga ke CH1 pada Osiloskop.
b. Hubungkan V out ke CH2 pada Osiloskop
c. Lakukan pengamatan, perhitungan dan analisa, apakahsudah sesuai dengan rumus yang ada.
Terima Kasih