Top Banner
4/24/2015 1 RANGKAIAN KOMBINASIONAL 4/24/2015 Wiratno A. Asmoro 4/24/2015 Wiratno A. Asmoro 2 PENDAHULUAN Elektronika digital diklasifikasikan ke dalam: logika kombinasional, dan logika sekuensial. Output logika kombinasional tergantung pada level input (tanpa umpan-balik); sedangkan output logika sekuensial tergantung pada level tersimpan dan juga level input (dengan umpan-balik).
12

Rangkaian Kombinasional

Nov 09, 2015

Download

Documents

elka
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 4/24/2015

    1

    RANGKAIAN KOMBINASIONAL

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    2

    PENDAHULUAN

    Elektronika digital diklasifikasikan ke dalam:

    logika kombinasional, dan

    logika sekuensial.

    Output logika kombinasional tergantung pada level input (tanpa umpan-balik); sedangkan

    output logika sekuensial tergantung pada level tersimpan dan juga level input (dengan umpan-balik).

  • 4/24/2015

    2

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    3

    PENDAHULUAN . . . .

    Rangkaian kombinasional dapat dipertimbangkan mempunyai struktur generik berikut:

    Setiap kali sekelompok input yang sama diumpankan ke rangkaian kombinatorial, output yang sama akan dihasilkan.

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    4

    PENDAHULUAN . . . .

    Beberapa elemen logika kombinasional sederhana yang telah kita lihat dalam bagian sebelumnya adalah "Gerbang (gate).

  • 4/24/2015

    3

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    5

    Adder adalah blok bangun dasar dari semua rangkaian aritmatika; adder menjumlahkan dua bilangan biner dan menghasilkan sum and carry sebagai output. Ada 2 macam adder:

    Half Adder Menjumlahkan dua nilai biner 1-bit X, Y menghasilkan

    suatu sum S bit dan suatu bit carry C-out. Operasi ini disebut penjumlahan paruh dan rangkaian untuk merealisasikannya disebut half adder.

    Full Adder Full adder memiliki 3-bit input. Menjumlahkan dua nilai

    biner 1-bit X, Y dengan suatu bit input carry C-in menghasilkan bit sum S dan suatu bit carry C-out.

    ADDER 4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    6

    HALF ADDER

    X Y SUM CARRY

    0 0 0 0

    0 1 1 0

    1 0 1 0

    1 1 0 1

    S (X,Y) = (1,2)

    S = X'Y + XY' S = X Y CARRY(X,Y) = (3)

    CARRY = XY

  • 4/24/2015

    4

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    7

    FULL ADDER X Y Z SUM CARRY

    0 0 0 0 0

    0 0 1 1 0

    0 1 0 1 0

    0 1 1 0 1

    1 0 0 1 0

    1 0 1 0 1

    1 1 0 0 1

    1 1 1 1 1

    SUM (X,Y,Z) = (1,2,4,7) CARRY (X,Y,Z)= (3,5,6,7)

    SUM = X'Y'Z + XY'Z' + X'YZ' SUM = X Y Z

    K-map SUM K-map CARRY

    CARRY = XY + XZ + YZ

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    8

    FULL ADDER DENGAN MENGGUNAKAN

    GERBANG AND-OR

    Rangkaian SUM Rangkaian CARRY

    Contoh dibawah memperlihatkan full adder dengan gerbang AND-OR, yg menggantikan gerbang XOR. Rangkaian dibawah dibangun dari Kmap diatas.

  • 4/24/2015

    5

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    9

    Sebuah decoder adalah rangkaian logika mi-mo yang mengubah input terkode menjadi output terkode, dimana kode input & output berbeda; misal decoder BCD n-to-2n.

    Input enable harus on selama decoder berfungsi, jika outputnya menganggap satu kata kode output disable. Decoding diperlukan dalam aplikasi seperti multiplexing data, display 7 segmen dan decoding alamat memori. Tampak blok semu dari suatu decoder pada gambar berikut:

    DECODER 4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    10

    Gerbang AND dapat digunakan sebagai elemen dasar decoding, karena outputnya adalah HI hanya ketika semua input adalah HI. Sebagai contoh, jika bilangan biner input adalah 0110, maka, untuk membuat semua input ke gerbang HI, dua bit luar harus diinvert dengan menggunakan dua inverter seperti tampak pada gambar di bawah ini.

    DECODER BINER DASAR

  • 4/24/2015

    6

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    11

    Sebuah decoder biner memiliki n input dan 2n output. Hanya satu output aktif pada satu waktu, sesuai dengan nilai input. Gambar di bawah ini menunjukkan representasi decoder biner n ke 2n.

    DECODER BINER N KE 2N 4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    12

    Sebuah decoder biner 2 ke 4 memiliki 2 input dan 4 output, tabel benaran dan simbol2 ditunjukkan dibawah.

    CONTOH:

    DECODER BINER 2 KE 4

    X Y F0 F1 F2 F3

    0 0 1 0 0 0

    0 1 0 1 0 0

    1 0 0 0 1 0

    1 1 0 0 0 1

  • 4/24/2015

    7

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    13

    Untuk meminimumkan tabel benaran diatas dapat digunakan K-map, tetapi melakukannya adalah buang-buang waktu. Tulis saja langsung fungsi untuk masing-masing output. Dengan demikian diperoleh rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

    Catatan: Setiap output adalah minterm 2-variabel (X'Y ', X'Y, XY', XY)

    CONTOH:

    DECODER BINER 2 KE 4 4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    14

    Sebuah decoder biner 3 ke 8 memiliki 3 input dan 8 output, tabel benaran dan simbol2 ditunjukkan dibawah.

    CONTOH:

    DECODER BINER 3 KE 8

    X Y Z F0 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

    0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

    0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

    0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0

    1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

    1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

    1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

    1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

  • 4/24/2015

    8

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    15

    CONTOH:

    FULL ADDER

    X Y Z C S

    0 0 0 0 0

    0 0 1 0 1

    0 1 0 0 1

    0 1 1 1 0

    1 0 0 0 1

    1 0 1 1 0

    1 1 0 1 0

    1 1 1 1 1

    Persamaan: S(x, y, z) = (1,2,4,7) C(x, y, z) = (3,5,6,7)

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    16

    CONTOH:

    DECODER BINER 3 KE 8

  • 4/24/2015

    9

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    17

    Setiap fungsi logika n-variabel, dalam bentuk sum-of-minterm kanonik dapat diimplementasikan menggunakan decoder n-ke-2n tunggal untuk menghasilkan minterm, dan sebuah gerbang OR untuk membentuk jumlahnya.

    Garis output dari decoder sesuai dengan minterm dari fungsi yang digunakan sebagai masukan untuk atau gerbang.

    Setiap rangkaian kombinasional dengan n input dan m output dapat diimplementasikan dengan decoder n-ke-2n dengan m gerbang OR.

    Cocok bila rangkaian memiliki banyak output, dan masing-masing fungsi output dinyatakan dengan beberapa minterm.

    MENGIMPLEMENTASIKAN FUNGSI

    DENGAN MENGGUNAKAN DECODER 4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    18

    Sebuah encoder adalah rangkaian kombinasional yang melakukan operasi kebalikan dari decoder. Jika kode output devais memiliki lebih sedikit bit dari kode input, devais ini biasanya disebut encoder. misalnya 2n-ke-n, encoders prioritas.

    Encoder sederhana adalah encoder biner 2n-ke-n, yang hanya memiliki satu dari 2n input = 1 dan output adalah bilangan biner n-bit yang sesuai dengan input aktif.

    ENCODER

  • 4/24/2015

    10

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    19

    Oktal ke Biner memiliki 8 input dan menyediakan 3 output,

    sehingga mengerjakan kebalikan dari apa yang dilakukan

    decoder 3-ke-8. Pada suatu waktu, hanya satu baris input

    memiliki nilai 1. Gambar dibawah menunjukkan tabel benaran

    dari encoder Oktal ke Biner.

    CONTOH:

    ENCODER BINER 8 KE 3

    I0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 Y2 Y1 Y0

    1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

    0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

    0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

    0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

    0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

    0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0

    0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    20

    Sebuah encoder biner 8 ke 3 memiliki 8 input dan 3 output.

    CONTOH:

    ENCODER BINER 8 KE 3

    Ekspresi logika dari output: Y0 = I1 + I3 + I5 + I7 Y1 = I2 + I3 + I6 + I7 Y2 = I4 + I5 + I6 + I7

  • 4/24/2015

    11

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    21

    Multiplexer (MUX) adalah suatu devais yang memilih satu dari beberapa input menjadi suatu output tunggal.

    Pemilihan dikerjakan dengan menggunakan sebuah alamat (address) input. Karena itu, MUX dapat mengambil banyak bit data dan menempatkannya, satu per satu, pada baris data output tunggal dalam urutan tertentu.

    Contoh mengubah data paralel ke data serial

    Sebuah demultiplexer (DEMUX) melakukan operasi invers, mengambil satu input dan mengirimkannya ke salah satu dari beberapa kemungkinan output. Jalur output dipilih dengan menggunakan sebuah alamat (address).

    MULTIPLEXING 4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    22

    Sepasang MUX-DEMUX dapat digunakan untuk konversi data ke bentuk serial untuk transmisi, sehingga mengurangi jumlah jalur transmisi yang diperlukan. Bit alamat dibagi oleh MUX dan DEMUX pada setiap akhir. Jika n bit data akan ditransmisikan, kemudian setelah multiplexing, jumlah jalur terpisah yang dibutuhkan adalah log2 n + 1, dibandingkan dengan n bila tanpa konversi ke serial. Oleh karena itu untuk n besar diperoleh penghematan sangat besar.

    Multiplexer terdiri dari dua komponen fungsional yang terpisah, sebuah decoder dan beberapa switch atau gerbang. Decoder menafsirkan alamat input untuk memilih bit data tunggal. Berikut diberikan contoh bagaimana kerja dari sebuah MUX 4-bit.

    MULTIPLEXING . . . .

  • 4/24/2015

    12

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    23

    Ada 4 bit data input D0 - D3, 2 bit alamat input A0 and A1, satu bit data output serial Q, dan satu bit enable E (optional) yang digunakan untuk ekspansi.

    Perlu m bit alamat untuk menyatakan 2m bit data (dalam contoh ada 2 bit alamat).

    CONTOH DESAIN MUX 4-BIT

    Diagram blok dari MUX 4-bit

    4/2

    4/2

    015

    W

    iratno

    A. A

    smo

    ro

    24

    Tabel benaran untuk decoder dan implementasinya dengan menggunakan gerbang standar ditunjukkan pada gambar disamping.

    CONTOH DESAIN MUX 4-BIT

    Decoder untuk MUX 4-bit