Top Banner

of 14

PROSES PENEMUAN ILMU

Jul 16, 2015

Download

Documents

ivsofyan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Perkembangan ilmu berlangsung sejalan dengan perubahan pola pikir manusia. Ilmu merupakan seperangkat alat yang terbentuk dari riset dengan prosedur metode ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan masalah fenomena. Ilmu bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang diperoleh dari data riset yang valid dan reliable dan kemudian diverifikasi yang mengarahkan pada suatu hipotesa yang dilanjutkan pada kesimpulan dan diskusi. Ilmu itu bagus apabila minimal sudah memenuhi batas standar yang ditentukan. Kriteria ilmu harus dipahami seorang penulis (ilmuwan), untuk menuntun desiminasi ilmu di berbagai bidang ilmu secara lintas batas.

YUNANI - KUNO 6SM 3SM - 6M

ABAD TENGAH 14M 14-15M

ABAD MODERN 18M 19M

ABAD KONTEMPORER 20M

FILSAFAT

THEOLOGI

ILMU CABANG

FAKTOR HEURISTIK

AGAMA FILSAFAT

FILSAFAT

BIOLOGI ASTRONOMI MATEMATIKA FISIKA KIMIA SOSIOLOGI

FENOMENOLOGI STRUKTURALISME NEOPOSITIVISME KOMPUTER PARIWISATA DLL.

LOGOS

RASIONALISME EMPIRISME KRITISISME IDEALISME POSITIVISME

RENAISSANCE

AUFKLARUNG

MITOS

ANCILLA THEOLOGIAE

Prof.Dr.Ir.R. Febri Hirnawan Guru besar geologi Universitas Padjadjaran menerangkan bahwa ilmu atau sience /sains adalah alat untuk menjelaskan fenomena selaku objek yang diteliti melalui riset. The Liang Gie (1991 : 90 ) menyatakan bahwa ilmu dapat dipandang sebagai proses, prosedur, dan produk. Sebagai proses ilmu terwujud dalam aktivitas penelitian, sebagai prosedur ilmu adalah metode ilmiah, dan sebagai produk ilmu adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis.

menjelaskan fenomena yang diperoleh melalui riset,berdasarkan data yang absah (valid) dan dapat di andalkan, dapat dipercaya (reliable), setelah melalui prosedur ilmiah pengujian dan pembuktian.

Ilmu membatasi diri pada hal-hal yang berada dalam pengalaman hidup manusia dan ekosistem (lingkungannya), karena ilmu itu sendiri adalah alat bantu manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah hidup dan interaksinya dengan lingkungan. Objek atau fenomena yang dikaji manusia melalui riset, (Liang Gie, 1991;141 ) adalah : ide/pola pikir;benda fisik;jasad hidup;gejala rohani;peristiwa sosial;proses tanda. Untuk mendapatkan ilmu haruslah melalu proses (aktivitas riset) , prosedur (metode ilmiah) yang disesuaikan dengan dasar kebenaran ilmu dan disesuaikan dengan kriteria ilmu sehingga menghasilkan produk (ilmu pengetahuan) yang berkualitas dan sistematik.

Fenomena

adalah interaksi dan interelasi aneka faktor terlibat yang menghasilkan suatu produk, kejadian (peristiwa), atau kebenaran sesuatu (occurrence).

Riset Ilmu

adalah proses terbentuknya ilmu.

merupakan seperangkat alat yang terbentuk oleh proses riset melalui prosedur metode ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan masalah fenomena.

Dasar Kebenaran IlmuKriteria Ilmu Metode Ilmu

Ilmu di perlukan dukungan dasar-dasar kebenaran ilmiah (Hirnawan F,2009 ), sebagai berikut : Proposisi atau semacam dalil, pernyataan yang hanya mengandung unsur-unsur kebenaran yang tetap, tidak berubah dan mempunyai nilai benar yang pasti; Postulat, sesuatu yang diasumsikan tanpa harus dibuktikan lagi karena telah membuktikan kebenarannya sendiri atau telah diterima dikalangan komunitas ilmuwan, terutama bilaman digunakan sebagai dasar-dasar argument; Aksioma, yaitu :

Kebenaran yang dikenal luas secara universal sebagaiman telah membuktikankebenarannya sendiri, disebut juga maxim; Dalil tanpa didemonstrasikan lagi berkenaan dengan seperangkat unsur-unsur tanpa didefinisikan sifatsifatnya, fungsi masing-masing unsure dan hubungannya Prinsip yang telah diterima ataupun telah membuktikan kebenarannya sendiri; Suatu proposisi sebagai dasar suatu argumen atau suatu kesimpulan; Satu dari dua proposisi pertama (mayor atau minor) dari suatu silogisme sebagai dasar penarikan kesimpulan

Premis, yaitu;

Silogisme, yaitu suatu bentuk dari alasan deduktif yang terdiri atas premis mayor,premis minor, dan kesimpulan

Karakteristik ilmu dikenal dalam komunitas ilmiah (scientific community) yang kemudian dikenal sebagai kriteria ilmu. Kriteria ilmu (Hirnawan,F, 2009), antara lain adalah : Ilmu bersifat benar Kebenaran ilmiah bersifat normatif, memiliki kelayakan normatif, sesuai dengan norma logika, etika dan estetika, termasuk akumulasi kebenaran-kebenaran yang telah diakui sebelumnya. Ilmu bersifat relatif (nisbi) Kebenaran ilmiah bersifat relative penting dipahami sebagai peganganuntuk ukuran hasil verifikasi dan validasi hipotesis. Setiap peneliti diperkenankan berbuat salah dalam batas ukuran level of signivicancy atau error yang diperbolehkan oleh komunitas yang bersangkutan untuk dasar ukuran pengakuan ilmu baru yang dihasilkan melalui riset. Ilmu bersifat konsisten (ajeg) Kriteria ilmu yang tidak goyah dan tidak berubah-ubah menurut situasi dan kondisi tertentu, sifat ini perlu dipahami yakni siapapun dengan metoda yang sama mengerjakan pendataan (valid & reliable ) analisis dan uji/pembuktian hipotesis (probabilistik/deterministik) hasilnya harus sama (tidak tergantung subjektivitas perorangan). Ilmu bersifat universal Merupakan gabungan semua kriteria ilmu (ilmu benar,relatif,konsisten) yang harus dicapai menuju pengakuan ilmu yang diperoleh melalui riset.

Identifikasi Kegiatan mengenal objek yang diteliti untuk menjawab pertanyaan apa dan asal-usul objek ybs; Deskripsi Kegiatan menjabarkan ciri-ciri objek yang diteliti dengan cara mengamati, mengukur masing-masing sifat (aneka variable) untuk mengetahui karakteristik dan kualifikasi objek ybs; Klasifikasi, rekonstruksi, analisis (kualitatif dan kuantitatif), dan berakhir menuju interpretasi. Interpretasi bukan suatu kesimpulan Hipotesis (probabilistik dan deterministik) disertai versifikasi dan validasi untuk mendapatkan ilmu yang powerful dan menuju teori powerful. Prediksi dibantu dengan simulasi untuk memperoleh karakter dan kejelasan prilaku ilmu yang diperoleh, khususnya sampai sejauhmana konsistennya. Implementasi (aplikasi) sebagai umpan balik (feed back) bagi verifikasi dan validasi hipotesis.

Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi

Deskriptif pengembangan prediksi kontrol

Sejarah perkembangan ilmu tercatat dari zaman Yunani, zaman Islam, zaman Renaisans atau Modern, hingga sekarang ini yang menelurkan berbagai definisi tentang ilmu. Ilmu merupakan seperangkat alat yang terbentuk oleh proses riset melalui prosedur metode ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan masalah fenomena. Ilmu juga didukung oleh dasar kebenaran ilmu antaralain : proposisi, postulat, aksioma,premis,dan silogisme Tahapan metode ilmiah yaitu : identifikasi, deskripsi, klasifikasi (rekontruksi,analisis.interpretasi),hipotesis, prediksi dan simulasi, dan implementasi (aplikasi). Agar Ilmu yang dihasilkan berperanan dalam komunikasi ilmiah maka diperlukan kriteria ilmu antara lain : ilmu bersifat benar, relatif (nisbi), konsisten (ajeg), dan imu bersifat universal. Perkembangan ilmu yang sangat cepat seharusnya didukung dengan filsafat ilmu yang melahirkan paradigm bahwa ilmu itu tidak selamanya bersifat konsisten dikarenakan hingga saat ini belum tercetus teori yang tetap untuk suatu ilmu, namun terlepas dari kekurangan tersebut tetap saja Ilmu merupakan alat yang digunakan manusia untuk menyelesaikan masalah fenomena yang di hadapi dalam kehidupan.