Page 1
PROFIL KETERAMPILAN METAKOGNITIF PESERTA
DIDIK PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN
TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Andini Maulida Rizkia
NIM. 11150161000058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
Page 5
iv
ABSTRAK
Andini Maulida Rizkia, 11150161000058. Profil Keterampilan Metakognitif
Peserta didik pada Pelajaran Biologi di SMAN Tangerang Selatan. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil keterampilan metakognitif
peserta didik pada pelajaran biologi di SMA Negeri Tangerang Selatan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif. Populasi
penelitian ini adalah seluruh kelas XI SMA Negeri Tangerang Selatan. Pemilihan
sampel dilakukan dengan strata sampling menggunakan hasil Ujian Nasional pada
mata pelajaran biologi tahun 2019. Pengambilan sampel selanjutnya dilakukan
dengan random sampling untuk mewakili sekolah pada setiap kategori. Hasil
kuesioner keterampilan metakognitif dan observasi dianalisis menggunakan
statistik deskriptif, sedangkan hasil wawancara dilakukan secara deskriptif. Hasil
penelitian didapat rata-rata planning sebesar 72.47%, monitoring sebesar 73% dan
evaluating sebesar 72.17%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan
metakognitif peserta didik di SMAN Tangerang Selatan pada pembelajaran
Biologi berada dalam kategori kuat. Keterampilan metakognitif ini dapat
menunjang peningkatan hasil akademik peserta didik dalam proses belajar.
Kata Kunci : Keterampilan Metakognitif, Pelajaran Biologi
Page 6
v
ABSTRACT
Andini Maulida Rizkia, 11150161000058. Profile of Student’s Metacognitive
Skills in Biology learning at SMAN Tangerang Selatan. Undergraduate Thesis,
Biology Education Study Program, Faculty of Tarbiya and Teaching Science,
Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. 2020.
The research aimed to describe the profile of the students ' metacognitive skills in
biology lessons at SMA Negeri Tangerang Selatan. This type of research is survey
research with a descriptive approach. The population of this research is the entire
class XI SMA Negeri Tangerang Selatan. The sample selection was conducted
with sampling strata using the results of the national exam on biological subjects
in 2019. Subsequent sampling is done with random sampling to represent the
school in each category. The survey results of metacognitive and observation
skills were analyzed using descriptive statistics, while the interviews were done in
a descriptive. The research results obtained on average planning of 72.47%,
monitoring by 73% and evaluating by 72.17%. The results showed that students '
metacognitive skills at SMAN Tangerang Selatan on biological learning are in
strong categories. This metacognitive skills can support the increase in academic
outcomes of learners in the learning process.
Keywords : Biology, Metacognitive Skills
Page 7
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah memberikan pertolongan, rahmat serta hidayah-Nya hingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Shallallahu ‘Alayhi wa Salam beserta seluruh keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Profil Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik pada Pembelajaran Biologi di SMAN Tangerang Selatan”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
program sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyelesaian skripsi ini tidak akan terwujud tanpa pertolongan Allah dan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd Ketua Program studi Tadris Biologi yang telah
memberikan masukkan dalam menentukan judul penelitian.
4. Meiry Fadilah Noor, M. Si, Sekretaris Program Studi Tadris Biologi yang
memberikan motivasi kepada penulis.
5. Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
banyak waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu, membimbing,
memotivasi dan mendukung penulis sehingga skripsi ini terselesaikan
dengan baik.
6. Dr. Sujiyo Miranto, M. Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik yang
senantiasa memberikan nasehat dan arahan dari semester awal sampai
semester akhir.
Page 8
vii
7. Seluruh Dosen dan staff, Laboran dan asisten laboratorium Jurusan
Pendidikan IPA khususnya program studi Tadris Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
membimbing kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu
yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah
SWT.
8. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum dan Wakasek
kesiswaan SMA Negeri Tangerang Selatan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Guru-guru bidang studi biologi di SMA Negeri Tangerang Selatan yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan dan mengumpulkan data
penelitian serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Peserta didik SMA Negeri Tangerang Selatan kelas XI tahun ajaran 2019-
2020 yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
11. Kedua orang tua yang penulis sayangi, papa Drs. Khaerudin, M. Pd dan
mama Ruswita Ningsih yang memberikan dukungan, kasih sayang, do’a
yang tiada hentinya, nasehat dan motivasi kepada penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
12. Suami yang penulis cintai, Dicky Afrizal, ST yang memberikan kasih
sayang, doa, motivasi, nasehat, arahan, dukungan yang tiada hentinya,
sehingga penulis selalu bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Adik saya Prilyana Fajria Imawati yang telah membantu penulis dalam
mengaskses jurnal dirumah dengan ID mahapeserta didiknya dan
mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi. Serta adik saya yang
kedua, Bagus Imawan Nugroho yang telah menghibur dan mendukung
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
14. Mertua saya, ayah Abidin dan Ibu Ida Hindayani serta Teh Evi dan Kak
Anton beserta sanak keluarga lainnya.
15. Teman-teman seperjuangan penulis Mimosa A dan Mimosa B 2015, yang
telah berjuang dan belajar bersama sehingga menciptakan kenangan indah
dan saling mendukung satu sama lain.
Page 9
viii
16. Sahabat Vina Ruliyanti yang telah membantu penulis untuk menjadi
observer dan dokumentasi selama pengambilan data penelitian.
17. Sahabat grup Biology Squad, Nurul, Fajar, Vina, Selly, Hany, Ellis dan
Keziah yang telah membersamai dan menemani selama kuliah serta saling
mendukung dan menguatkan satu sama lain.
18. Sahabat-sahabat satu organisasi FRESH UIN Jakarta dan HMPS P.Biologi
yang telah memberikan banyak pengalaman berharga dan belajar segala hal
satu sama lain.
19. Sahabat grup KKN Agrapana yang secara tidak langsung memotivasi
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
20. Sahabat pengajar GAMA UI Pamulang yang sering mengingatkan dan
mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
21. Seluruh pihak lainnya yang tidak disebutkan satu per satu yang telah
membantu dan mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan
baik.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan seluruh pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan untuk penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak khususnya
dalam bidang pendidikan.
Jakarta, Maret 2020
Penulis
Andini Maulida Rizkia
Page 10
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ……………………….……………..ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI………………………………………………………iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ............................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7
F. Kegunaan Penelitian ............................................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ............................... 8
A. Kajian Teoritik ...................................................................................................... 8
1. Implementasi Kurikulum 2013 ....................................................................... 8
2. Metakognitif .................................................................................................... 11
3. Pembelajaran Biologi ..................................................................................... 23
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 27
B. Metode Penelitian ............................................................................................... 28
C. Unit Analisis ....................................................................................................... 28
D. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 29
Page 11
x
1. Kuesioner keterampilan metakognitif.......................................................... 30
2. Wawancara ...................................................................................................... 35
3. Observasi ......................................................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 41
1. Tahap Persiapan .............................................................................................. 42
2. Tahap Pelaksanaan ......................................................................................... 42
3. Tahap Pengolahan Data ................................................................................. 43
F. Uji Coba Instrumen ............................................................................................ 43
1. Uji Validitas .................................................................................................... 43
2. Uji Realibilitas ................................................................................................ 44
G. Teknik Analisis Data.......................................................................................... 44
1. Data kuantitatif ............................................................................................... 44
2. Data kualitatif ................................................................................................. 46
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 47
A. Temuan Penelitian .............................................................................................. 47
1. Deskripsi Data Hasil Kuesioner Keterampilan Metakognitif ................... 47
2. Deskripsi Data Hasil Wawancara ................................................................. 48
3. Deskripsi Data Hasil Observasi .................................................................... 52
4. Deskripsi Data Dokumentasi ........................................................................ 55
B. Pembahasan ......................................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 65
B. Saran ..................................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
LAMPIRAN ......................................................................................................... 72
Page 12
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Tanggal Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 27
3.2 Daftar Nama Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tangerang Selatan ...
................................................................................................................. 29
3.3 Kisi-kisi Kuesioner Keterampilan Metakognitif ....................................... 31
3.4 Perincian Kisi-kisi Kuesioner keterampilan metakognitif Keterampilan
Metakognitif .............................................................................................. 31
3.5 Kisi-kisi Wawancara Peserta didik Keterampilan Metakognitif ............... 36
3.6 Kisi-kisi Observasi Proses Pembelajaran .................................................. 39
3.7 Kategorisasi Penilaian Skor untuk Menentukan Sampel
Wawancara ................................................................................................ 45
3.8 Kriteria Interpretasi Skor........................................................................... 45
4.1 Hasil Kuesioner Keterampilan Metakognitif di SMAN Tangerang Selatan
............................................................................................................ .... 47
4.2 Kategorisasi Keterampilan Metakognitif di SMAN Tangerang Selatan
Berdasarkan Data Kuesioner ...................................................................... 48
4.3 Hasil Observasi Proses Pembelajaran ....................................................... 53
4.4 Hasil Analisis RPP Keterampilan Metakognitif ....................................... 55
Page 13
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Teori Komponen Metakognitif ............................................................... 15
2.2 Model Komponen Metakognisi............................................................... 17
Page 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Lembar Kuesioner Keterampilan Metakognitif Peserta Didik ............... 72
2 Pedoman Wawancara Peserta Didik ...................................................... 77
3 Pedoman Wawancara Guru .................................................................... 78
4 Lembar Observasi Proses Pembelajaran ................................................ 79
5 Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner Keterampilan
Metakognitif ....................................................................................... 103
6 Data Mentah Kuesioner Keterampilan Metakognitif ........................... 105
7 Hasil Wawancara Peserta Didik ........................................................... 109
8 Hasil Wawancara Guru ........................................................................ 131
9 Pengkategorian Hasil Kuesioner Keterampilan Metakognitif ............. 139
10 Distribusi Pengkategorian Kuesioner Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik ....................................................................................... 142
11 Foto Dokumentasi ................................................................................ 143
12 Surat Bimbingan Skripsi ...................................................................... 147
13 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................ 148
14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................... 151
15 Lembar Uji Referensi ........................................................................... 155
Page 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isu-isu
mengenai pendidikan nasional dengan adanya era globalisasi, maka
Indonesia memiliki tantangan dalam kebijakan pendidikan yang dapat
mengokohkan pembangunan nasional. Masalah pendidikan yang diatasi oleh
pemerintah dibuktikan dengan adanya kebijakan-kebijakan baru dan
program-program baru yang diharapkan dapat menjadi perbaikan dari
kurikulum sebelumnya sehingga permasalahan pendidikan dapat
diminimalisasi. Indonesia sudah berusaha untuk berjuang fleksibelisasi
terbukti dengan adanya pergantian kurikulum tujuh kali dari tahun 1968
hingga tahun 2013 sampai kurikulum 2013 revisi 2016.
Pemerintah memberlakukan kurikulum 2013 yang mengharuskan dunia
pendidikan memperbaharui kurikulum agar tidak tertinggal zaman. Konteks
tidak tertiggal zaman ini merujuk kepada kebutuhan dunia pendidikan akan
kurikulum yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan abad 21.
Abad ke-21 sangat memerlukan keterampilan meliputi: berpikir kritis,
pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi. Berpikir kritis berarti
peserta didik mampu menyikapi ilmu dan pengetahuan dengan kritis.
Terampil dalam memecahkan masalah yaitu mampu mengatasi
permasalahan yang dihadapi ketika proses belajar sebagai wahana berlatih
untuk mengadapi permasalahan yang akan dihadapi didunia. Keterampilan
komunikasi yaitu keterampilan untuk memanfaatkan, mengakses dan
mengoptimalkan teknik komunikasi untuk diterima dan disampaikan kepada
Page 16
2
pihak lain. Kolaborasi yaitu keterampilan menjalin kerja sama dengan pihak
lain.1
Salah satu upaya pemerintah untuk menyelaraskan kompetensi pada
abad 21 dengan memperbarui kurikulum. Salah satu bukti dari adanya
perubahan kurikulum yaitu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 20 tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan
pendidikan dasar dan menengah bahwa kompetensi dimensi pengetahuan
meliputi faktual, prosedural, konseptual, metakognitif. Pada dasarnya kunci
pendidikan adalah membantu peserta didik mempelajari serangkaian strategi
yang dapat menghasilkan solusi. Pemikir yang baik akan menggunakan
strateginya secara rutin untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan
mengetahui kapan di mana mesti menggunakan strategi. Memahami kapan
dan di mana mesti menggunakan strategi muncul dari aktivitas monitoring
yang dilakukan peserta didik terhadap situasi pembelajaran.2 Sehingga salah
satu aspek perubahan kurikulum 2013 pada peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud) Nomor 20 tahun 2016
yaitu adanya kompetensi dimensi pengetahuan metakogntif.
Metakognisi baru-baru ini diidentifikasi sebagai salah satu dari lima
komponen kunci untuk pembelajaran abad ke-21 oleh Partnership for 21st
Century Skills. Dalam istilah sederhana, metakognisi adalah pemikiran
tentang pemikiran, dan secara langsung berhubungan dengan empat
komponen lainnya: berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan motivasi.
Metakognisi sangat penting untuk keberhasilan dalam pendidikan dan di
dunia kerja. Guru tidak mungkin mengajar peserta didik semua yang perlu
dipelajari. Namun, guru dapat mempersiapkan peserta didik untuk belajar
1 Harli Trisdiono dan Widyaiswara Muda, Strategi Pembelajaran Abad 21,
(http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/strategipembelajaranabad21/) Jurnal online Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Prov. D.I. Yogyakarta, 2013, diakses pada tanggal 28 Desember
2019 pukul 04.44 WIB 2 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan (Jakarta : Prenamedia Group, 2004), hlm. 342
Page 17
3
cara belajar.3 Sehingga guru dapat membantu peserta didik untuk
menggunakan kemampuan metakognitifnya agar peserta didik dapat
menyadari dan mengatur proses pembelajarannya dengan baik sehingga
menghasilkan hasil yang baik. Guru membantu peserta didik untuk
menggunakan metakognitifnya dengan cara menuntun dan mengenali
peserta didik ke arah metakognitif selama proses pembelajaran.
Kemampuan metakognitif ini menuntut peserta didik untuk belajar
mandiri, itu juga merupakan bagian dari tujuan kurikulum 2013 untuk
mengubah proses pembelajaran yang semula proses pembelajaran berpusat
pada guru (teacher centre) menjadi pembelajaran berpusat pada peserta
didik (student centre). Pembelajaran mandiri bukan hanya menjadikan
peserta didik aktif dalam pembelajaran mencari informasi untuk mencapai
tujuan tetapi menjadikan peserta didik juga berpikir strategi apa yang baik
digunakan selama proses pembelajaran.
Metakognisi adalah kemampuan untuk memeriksa bagaimana proses
pikiran dan perasaan, kemampuan ini mendorong peserta didik untuk
memahami cara belajar yang baik. Ini juga membantu peserta didik
mengembangkan keterampilan kesadaran diri yang menjadi penting saat
peserta didik bertambah usia.4 Kemampuan metakognitif penting dimiliki
peserta didik, karena kemampuan ini berkaitan dengan strategi learning how
to learn dan thinking about thinking. Metakognisi memainkan peran penting
dalam hal komunikasi, mengontrol diri, mengingat, memecahkan masalah,
dan mengembangkan kepribadian. Kemampuan metakognitif terkait dengan
kontrol komponen kognitif yang membuat peserta didik memahami tugas
3 Carolyn O'Brien, Metacognition and Learning to Learn, 2015, Majalah Online
(https://life.lfny.org/2015/12/05/metacognition-and-learning-to-learn/) diakses pada tanggal 17
Januari 2020 pukul 23.59 WIB 4 Caitrin Blake, Metacognition in the Classroom, University Portland
(https://education.cu-portland.edu/blog/classroom-resources/classroom-metacognition/) diakses
pada tanggal 19 Januari 2020 pukul 17.56 WIB
Page 18
4
atau permasalahan yang dihadapi dan meyakinkan bahwa semua tugas atau
persoalan ini telah diselesaikan dengan baik.5
Metakognitif memiliki dua komponen yaitu pengetahuan metakognitif
dan regulasi metakognitif (keterampilan metakognitif). Pengetahuan
metakognitif adalah pengetahuan tentang kekuatan dan keterbatasan kognitif
seseorang, termasuk faktor-faktor (baik internal maupun eksternal) yang
dapat berinteraksi untuk mempengaruhi kognitif. Komponen lain dari
metakognitif adalah pemantauan terhadap kognitif seseorang, yang menurut
banyak peneliti meliputi kegiatan perencanaan, pemantauan atau pengaturan,
dan evaluasi.6
Peserta didik yang mempunyai kemampuan metakognitif tinggi pada
saat mengerjakan tugas, tidak hanya berpikir bagaimana menyelesaikan
tugas, tetapi lebih dari itu ia akan selalu mengevaluasi diri untuk membuat
keyakinan bahwa tugas atau permasalahan yang diberikan telah diselesaikan
dengan baik dan benar. Sehingga peserta didik yang memiliki strategi
metakognitif tinggi akan mudah diajarkan dengan model pembelajaran apa
saja karena peserta didik tersebut mampu untuk mengontrol, memantau dan
mengendalikan diri dalam pembelajaran, karena peserta didik tersebut
mandiri dalam belajar.7 Peserta didik yang memiliki strategi metakogntif
mampu mengendalikan diri dan emosionalnya dalam proses
pembelajarannya sehingga peserta didik dapat dengan mudah diajarkan
dengan model pembelajaran apapun, peserta didik ini mampu mencapai
tujuan pembelajarannya dengan baik jika peserta didik menggunakan kedua
5 Paidi, Yuni Wibowo, Anna Rachmawati, Analisis Tingkat Kemampuan Metakognitif
Mahapeserta didik Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA UNY, Jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013,(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-paidi-msi/artikel-
metakognitif-makalah-semnas-bio-2013-paidi.pdf) diakses pada tanggal 01 Desember 2018 pukul
09.06 WIB 6 Rathore MK dan Sonawat R, Metacognition: A predictor of learning outcome, The
Indian journal of social work, vol. 76(4), 2015, pp.559-572 7 Eka Sastrawati, Muhammad Rusdi, Syamsurizal, Problem Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta didik, Jurnal Tekno-Pedagogi
Vol. 1 No. 2, 2011, hlm.1-14.
Page 19
5
elemen metakognitif dengan efektif, kedua elemen itu adalah pengetahuan
metakognitif dan keterampilan metakognitif.
Peserta didik dalam pembelajaran sains, berperan seolah-olah seperti
ilmuan, menggunakan metode ilmiah untuk mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan yang sedang dipelajari. Sehingga peserta didik dilatih untuk
memecahkan suatu masalah.8 Karena tugas pendidikan bukan hanya belajar
untuk dihafalkan tetapi belajar untsuk memahami pelajaran yang dipelajari.
Peserta didik tidak harus menggunakan cara menghafal untuk mencapai
tujuan pembelajaran tetapi dapat dengan cara mengenal diri untuk terlibat
dalam proses pembelajaran. Memahami cara diri untuk melakukan proses
pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran memerlukan sebuah
keterampilan.
Pembelajaran biologi dapat membantu peserta didik belajar berpikir
seperti ahli biologi. Mempromosikan metakognisi peserta didik dengan
mengajar peserta didik untuk berpikir mengenai biologi dan bagaimana
belajar biologi, kelihatannya akan menjadi strategi yang berguna dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan bagi peserta didik. Mengajar peserta didik
menggunakan metakognisi untuk memahami bagaimana berpikir tentang
biologi memberikan langkah penting untuk berpikir seperti seorang ahli
biologi.9 Umumnya, pembelajaran biologi di kelas telah mengarahkan
peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran, namun belum
memberdayakan keterampilan metakognitif peserta didik.10
Karena
metakognitif merupakan salah satu dari lima kunci pembelajaran pada abad
21 dan kompetensi dimensi pengetahuan metakognitif sudah masuk ke
8 Srini M. Iskandar, 2014, Pendekatan Keterampilan Metakognitif dalam Pembelajaran
Sains di Kelas, Jurnal Erudio, ISSN: 2302-9021, Vol. 2, No. 2, hlm. 13-20 9 Kimberly D. Tanner, Promoting Student Metacognition, DOI: 10.1187/cbe.12-03-0033,
Journal of CBE—Life Sciences Education, Vol. 11, 2012, pp. 113–120 10
Mar’atus Sholihah, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Keterampilan Metakognitif
Peserta didik SMA Negeri Batu Pada Mata Pelajaran Biologi, Prosiding Seminar Nasional Biologi
/ IPA dan Pembelajarannya, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, hlm. 1669-1676
Page 20
6
permendikbud UU 20 tahun 2016 sehingga metakognitif memiliki peran
penting yang memegang salah satu faktor dari keberhasilan belajar.
Standar kompetensi lulusan kurikulum 2013 yang mengharuskan
peserta didik untuk memiliki kemampuan metakognitif menandakan bahwa
pentingnya peserta didik memiliki keterampilan metakognitif untuk
membantu peserta didik dalam proses belajar. Metakognitif juga merupakan
salah satu dari lima elemen kunci pembelajaran pada abad ke 21. Peserta
didik yang sudah memiliki keterampilan metakognitif dengan baik maka
kognisinya akan baik dan mampu mencapai tujuan pembelajarannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul
“Profil Keterampilan Metakognitif peserta didik pada Pembelajaran Biologi
di SMAN Tangerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, meliputi:
1. Belum banyak diberdayakan keterampilan metakognitif oleh peserta
didik dengan sengaja.
2. Kurangnya arahan dan bimbingan kepada peserta didik untuk mencapai
keterampilan metakognitif.
3. Masih banyak guru yang tidak sadar bahwa keterampilan metakognitif
sangat penting dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, meliputi:
1. Keterampilan metakognitif yang dideskripsikan adalah keterampilan
metakognitif meliputi tiga aspek yaitu planning, monitoring dan
evaluating.
2. Keterampilan metakognitif yang diamati di SMAN Tangerang Selatan.
Page 21
7
3. Keterampilan metakognitif yang diamati yaitu pada kelas XI pada
Pembelajaran Biologi.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana deskripsi
profil keterampilan metakognitif peserta didik pada Pembelajaran Biologi
di SMAN Tangerang Selatan”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil
keterampilan metakognitif peserta didik di SMAN Tangerang Selatan.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, antara lain:
1. Bagi guru, harapannya hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
untuk guru dapat membantu peserta didik menggunakan keterampilan
metakognitifnya.
2. Bagi peserta didik, memberikan masukan untuk belajar efektif
menggunakan keterampilan metakognitif.
3. Bagi peneliti lain, dapat menjadi salah satu sumber untuk meneliti
lebih lanjut mengenai keterampilan metakognitif di SMAN Tangerang
Selatan.
Page 22
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020,
yang dimulai pada tanggal 27 Agustus 2019 sampai dengan 02 Oktober
2019. Adapun tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri Kota
Tangerang Selatan dengan perincian tanggal seperti Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tanggal Pelaksanaan Penelitian
Sekolah Tanggal Keterangan
SMA Negeri A
Tangerang Selatan
12 September 2019 Observasi
19 September 2019 Wawancara
SMA Negeri B
Tangerang Selatan
20 September 2019 Observasi
27 September 2019 Wawancara
SMA Negeri C
Tangerang Selatan
27 Agustus 2019 Observasi
24 September 2019 Wawancara
SMA Negeri D
Tangerang Selatan
25 September 2019 Observasi
02 Oktober 2019 Wawancara
Page 23
28
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan dan menejelaskan persoalan mengenai fenomena yang
terjadi.1
Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei digunakan
untuk melakukan penarikan kesimpulan secara umum dari sampel yang
ditentukan. Umumnya, penelitian survei menggunakan data yang relatif
banyak serta menghasilkan data kuantitatif yang menggambarkan secara
umum keadaan sampel yang diteliti.2
Peneliti berusaha untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menafsirkan data mengenai keterampilan metakognitif peserta didik di
SMA Negeri Tangerang Selatan melalui penyebaran kuesioner
keterampilan metakognitif . Kuesioner keterampilan metakognitif yang
terkumpul selanjutnya dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga
membentuk sebuah kesimpulan.
C. Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini berupa populasi dan sampel. Populasi
adalah keseluruhan dari objek yang diteliti, populasi dalam penelitian ini
adalah semua peserta didik di SMA Negeri Tangerang Selatan, adapun
jumlah SMA Negeri di Tangerang Selatan yaitu 12 sekolah. Pemilihan
sampel dilakukan dengan strata sampling menggunakan hasil Ujian
Nasional tahun 2019 pada mata pelajaran biologi. Selanjutnya dilakukan
random sampling untuk mewakili sekolah pada setiap kategori (tinggi-
sedang-rendah) dan didapatkan empat SMA seperti yang disajikan dalam
Tabel 3.2.
1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 54. 2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 102.
Page 24
29
Tabel 3. 2 Daftar Nama Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tangerang
Selatan
No. Nama SMA
1 SMA Negeri A Tangerang Selatan
2 SMA Negeri B Tangerang Selatan
3 SMA Negeri C Tangerang Selatan
4 SMA Negeri D Tangerang Selatan
Data pada Tabel 3.2 merupakan SMA Negeri Tangerang Selatan yang
terpilih secara stratifikasi dengan rincian perwakilan setaip kategori yaitu
SMAN A kategori tinggi, SMAN B dan SMAN D kategori sedang dan
SMAN C kategori rendah menggunakan nilai mata pelajaran biologi pada
hasil Ujian Nasional tahun 2019. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu peserta didik kelas XI yang ada di SMA Negeri Tangerang
Selatan. Sampel merupakan sebagian populasi yang dianggap mewakili
jumlah keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara
acak dengan melibatkan dua kelas XI di keempat SMA Negeri Tangerang
Selatan.
D. Instrumen Penelitian
Assesmen Keterampilan Metakognitif terbagi atas tiga metode yaitu
prospektif, konkuren dan retrospektif. Keterampilan Metakognitif pada
penelitian ini menggunakan metode prospektif yang dilakukan dengan
mengidentifikasi secara umum keterampilan metakognitif menggunakan
kuesioner. Kuesioner ini diberikan untuk kelompok besar dengan
menunjukkan sejauhmana sebuah pernyataan mewakili perilaku
Page 25
30
menggunakan skala likert.3 Instrumen utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen non tes berupa kuesioner keterampilan
metakognitif. Selain itu, untuk menunjang data digunakan instrumen non
tes lainnya berupa wawancara dan observasi di SMA Negeri Tangerang
Selatan.
1. Kuesioner keterampilan metakognitif
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner keterampilan metakognitif yang diadaptasi dari instrumen
Altindagh yaitu metacognitive skills scale (MSS). Kuesioner
keterampilan metakognitif yang diadaptasi dari Altindagh ini
berjumlah 30 butir pernyataan dan di validasi di SMAN E Tangerang
Selatan menjadi 28 butir pernyataan yang digunakan. Kuesioner
keterampilan metakognitif adalah instrumen penelitian yang berisi
serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menyaring data atau
informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan
pendapatnya. Pertanyaan tersebut ada yang terbuka, ada yang tertutup
dan ada juga berstruktur.4 Kuesioner keterampilan metakognitif yang
digunakan terdapat lima opsi jawaban dengan rentan skor jawaban 1-5
setiap butir pernyataan. Kisi-kisi kuesioner keterampilan metakognitif
pada penelitian ini terdapat pada Tabel 3.3 di bawah ini:
3 Zulfiani, Sillak Hasiyani, Ghina R., Eny S. Rosyidatun dan Nila Zuqistya, Developing
Metacognitive Skill Instrumen On Fungus Concept, Jurnal EDUSAINS p-ISSN 1979-728, Vol. 10
nomor 02, 2018, hlm. 243-253 4 Zainal Arifin, op.cit., hlm. 228
Page 26
31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Keterampilan Metakognitif
Keterangan : *Tidak Valid
Tabel 3.3 menunjukan bahwa butir pernyataan yang valid
berjumlah 28 dari 30 butir pernyataan dengan perincian 15 kategori
planning, 8 monitoring dan 5 evaluating. Adapun perincian setiap butir
pernyataan terdapat pada Tabel 3.4 di bawah ini:
Tabel 3.3 Perincian Kisi-kisi Kuesioner keterampilan metakognitif
Keterampilan Metakognitif
No. Butir Pernyataan
Keterangan
Sub
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
1.
Saya menggunakan pengalaman
sebelumnya ketika mengatur proses
pembelajaran yang baru.
1 1.4
2.
Penting bagi saya untuk melihat kembali
pembelajaran saya dari waktu ke waktu
untuk menentukan seberapa banyak dan
apa yang sudah saya pelajari.
1 1.2
3.
Saya merencanakan bagaimana dan
kapan menggunakan sumber-sumber
belajar yang akan membantu saya
mempelajari materi dengan baik.
1 1.3
No. Keterampilan
Metakognitif
No. Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
1 Planning
1, 2, 3, 8, 18, 19,
20, 24, 26, 27, 28,
30
7, 12, 13 15
2 Monitoring 4, 5, 10, 14, 17,
23,
6, 15, 25*,
29* 10
3 Evaluating 9, 11, 16, 21, 22 - 5
Total 30
Page 27
32
No. Butir Pernyataan
Keterangan
Sub
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
4. Saya menyadari kesalahan-kesalahan
saya selama proses pembelajaran. 2 2.1
5.
Jika pembelajaran tidak tercapai, saya
mencari strategi lainnya yang mungkin
lebih efektif. 2 2.4
6. Saya tidak memiliki ide yang pasti dalam
mengatur pembelajaran saya. 2 2.2
7.
Ketika mempelajari suatu materi, saya
tidak menyadari untuk menerapkan
strategi mana dan bagaimana
menggunakannya.
1 1.4
8.
Saya mengerti berapa banyak waktu
yang dibutuhkan untuk mempelajari
suatu materi.
1 1.2
9.
Saya merevisi rencana belajar yang saya
gunakan dalam pembelajaran dan
membuat perbaikan yang dibutuhkan.
3 3.4
10.
Saya mengecek apakah saya memahami
suatu materi selama pembelajaran 2 2.1
11.
Ketika strategi pembelajaran yang saya
gunakan gagal dalam proses
pembelajaran, saya menerapkan strategi
yang baru.
3 3.4
12.
Saya memiliki kesulitan dalam
memahami alasan kesalahan-kesalahan
yang saya alami selama proses
pembelajaran
2 2.3
13.
Saya kesulitan merencanakan
pembelajaran saya terhadap suatu materi
yang sejalan dengan kualitas
pembelajaran saya sendiri
1 1.4
Page 28
33
No. Butir Pernyataan
Keterangan
Sub
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
14.
Saya memeriksa apakah saya
menggunakan waktu belajar saya dengan
efektif.
2 2.1
15.
Saya kesulitan membedakan bagian-
bagian penting dari sebuah teks ataupun
unit pembelajaran. 2 2.2
16.
Saya mencari tahu penyebab-penyebab
kegagalan ketika mempelajari suatu
materi 3 3.3
17.
Sangat penting bagi saya untuk
membangun keterkaitan antara materi-
materi yang sudah dipelajari selama
pembelajaran
2 2.2
18.
Saya mencari tahu bagaimana saya
mempelajari suatu materi secara efektif
selama pembelajaran 1 1.4
19.
Saya menyiapkan lingkungan
pembelajaran yang dibutuhkan bagi
proses pembelajaran.
1 1.2
20.
Saya secara kritis membuat suatu
rencana sebelum memulai belajar satu
teks
1 1.2
21.
Saya merevisi dan memperbaiki strategi
pembelajaran ketika mempelajari suatu
materi
3 3.4
3.5
22. Saya menilai jika strategi kognitif yang
saya terapkan berhasil atau tidak 3
3.4
3.5
23.
Hingga saya mendapatkan hasilnya, saya
mengatur kondisi-kondisi agar saya tetap
fokus
2 2.3
24.
Saya memahami materi mana yang saya
dapat mempelajarinya dengan mudah
dan materi mana yang saya akan
kesullitan memahaminya
1 1.3
Page 29
34
No. Butir Pernyataan
Keterangan
Sub
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
25.
Saya tidak meyediakan banyak waktu
untuk memonitor seberapa banyak saya
belajar suatu materi selama proses
pembelajaran
2 2.1
26.
Saya tahu pokok bahasan lain di mana
saya dapat menggunakan strategi
pembelajaran yang efektif dalam suatu
subjek
1 2.4
27.
Saya menentukan strategi pembelajaran
mana yang harus saya terapkan sebelum
saya mulai belajar 1 1.2
28. Saya tahu kapan saya membutuhkan
bantuan 1 1.1
29.
Selama proses pembelajaran, Saya
menemukan kesulitan untuk menetukan
kondisi mana saya dapat belajar dengan
baik dan kondisi mana yang saya
kemungkinan gagal
2 2.3
30.
Saya menetukan apa yang saya akan
pelajari tentang suatu materi sebelum
saya mempelajarinya 1 1.4
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu fenomena
sosial.5
5 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda,
(Bandung:Alfabeta, 2012), hlm. 87
Page 30
35
Dalam skala likert terdapat dua jenis skor yang diberikan yaitu
favorable dan unfavorable. Favorable merupkan pernyataan yang
mengarah pada konstrak yang hendak digunakan dan unfavorable
merupakan negasi dari konstrak yang digunakan.6 Jadi, favorable
merupakan kalimat pendukung dari apa yang teliti sedangkan
unfavorable merupakan kalimat negatif dari apa yang diteliti.
pemberian skor sangat setuju mendapatkan skor 5, setuju mendapatkan
skor 4, netral mendapatkan skor 3, tidak setuju mendapatkan skor 2
dan sangat tidak setuju mendapatkan skor 1.
2. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah tidak
berstruktur yaitu wawancara dengan menyiapkan sejumlah pertanyaan
untuk ditanyakan kepada responden dengan tujuan wawancara
dilakukan dengan terarah. Wawancara dilakukan pada keempat SMA
Negeri Tangerang Selatan terhadap 2 perempuan dan 2 laki-laki
dengan mengkategorikan dari hasil kuesioner keterampilan
metakognitif yang sudah dilakukan sebelumnya pada masing-masing
SMA.
Jumlah peserta didik yang diwawancarai yaitu 16 peserta didik
dari jumlah keempat SMA Negeri Tangerang Selatan. Wawancara juga
dilakukan kepada guru biologi masing-masing SMA, wawancara yang
dilakukan secara langsung yaitu wawancara dilakukan dengan orang
yang menjadi responden yang terpilih tanpa perantara. Daftar
pertanyaan wawancara dilakukan dari beberapa butir pernyataan
kuesioner keterampilan metakognitif Altindagh yang selanjutnya
dimasukkan dalam indikator keterampilan metakognitif yang disusun
6 Jelpa Pariantolo, Penyusunan Skala Psikologi:Asyik, Mudah dan Bermanfaat,
(Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2015), hlm.64
Page 31
36
oleh Zulfiani, Sillak Hasiyani, Ghina R., Eny S. Rosyidatun dan Nila
Zuqistya. Kisi-kisi wawancara disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.4 kisi-kisi Wawancara Peserta didik Keterampilan Metakognitif
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
Zulfiani, Sillak Hasiyani,
Ghina R., Eny S.
Rosyidatun dan Nila
Zuqistya7
Aspek yang ditanyakan
Planning
1.1 Menyatakan tujuan/
permasalah yang diberikan
-
1.2 Mendesain langkah-
langkah cara dalam
memecahkan masalah/ tugas
yang diberikan
1. Strategi belajar apa
yang kamu
gunakan untuk
mempelajari materi
biologi?
1.3 Mengidentifikasi dan
menyebutkan referensi serta
informasi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan
masalah/tugas
2. Sumber belajar apa
saja yang kamu
gunakan untuk
mempelajari materi
biologi?
1.4 Merancang apa yang
harus dipelajari/dilakukan
ketika mendapatkan suatu
masalah/tugas
3. Apakah kamu
sering mempelajari
materi biologi
sebelum belajar di
sekolah? Dengan
cara apa kamu
mempelajarinya?
2.1 Memeriksa kesesuaian
antara tujuan dalam
memecahkan masalah dengan
materi yang telah dipelajari
4. Bagaimana cara
kamu memonitor
proses
pembelajaran?
2.2 Menganalisis informasi
yang penting dalam
menyelesaikan masalah/tugas
yang diberikan
5. Apakah kamu dapat
mendapatkan
informasi penting
dari kamu
mempelajari materi
7 Zulfiani, Sillak Hasiyani, Ghina R., Eny S. Rosyidatun dan Nila Zuqistya, loc. cit.
Page 32
37
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
Zulfiani, Sillak Hasiyani,
Ghina R., Eny S.
Rosyidatun dan Nila
Zuqistya7
Aspek yang ditanyakan
Monitoring
biologi?
6. Menurut kamu
apakah ada
keterkaitan antara
satu materi dengan
materi lainnya pada
pembelajaran
biologi?
2.3 Mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan dalam
pemecahan masalah/
tugas yang diberikan
7. Kesulitan apa yang
kamu hadapi ketika
mempelajari materi
biologi?
Bagaimana cara
kamu
mengatasinya?
8. Jika ada materi
biologi yang belum
kamu pahami,
Bagaimana cara
kamu untuk
memahami materi
tersebut?
9. Kondisi seperti apa
yang kamu siapkan
untuk membantu
kamu fokus
belajar?
2.4 Merumuskan cara-cara
mengatasi kesulitan dalam
pemecahan masalah/tugas
yang diberika
3.1 Menilai
pencapaian
tujuan
10. Bagaimana cara
kamu mengevaluasi
sejauh mana materi
yang kamu
Page 33
38
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
Zulfiani, Sillak Hasiyani,
Ghina R., Eny S.
Rosyidatun dan Nila
Zuqistya7
Aspek yang ditanyakan
Evaluating
pahami?
3.2 Mengeksplorasi dan
menginterpretasi data
-
3.3 Mengidentifikasi sumber-
sumber kesalahan dari data
yang diperoleh
-
3.4 Menggunakan
prosedur/cara yang berbeda
untuk penyelesaian masalah
11. Bagaimana cara
kamu memperbaiki
nilai?
3.5 Menggunakan
prosedur/cara yang sama
untuk masalah yang lain/
berbeda
3. Observasi
Kisi-kisi proses pembelajaran dibuat dengan menurunkan indikator
keterampilan metakognitif yang disusun oleh Zulfiani, Sillak Hasiyani,
Ghina R., Eny S. Rosyidatun dan Nila Zuqistya. Kisi-kisi wawancara
disajikan dalam Tabel 3.6. Masing-masing sekolah dilakukan satu kali
observasi di kelas dengan materi yang disesuaikan dari sekolah dengan
dokumentasi berupa RPP guru selama proses pembelajaran. Obseravsi
dilakukan terhadap 1 kelas disetiap SMA Negeri di kota Tangerang
Selatan dan menggunakan 2 kelas untuk pengambilan data kuesioner
keterampilan metakognitif keterampilan metakognitif di setiap SMA
Negeri Tangerang Selatan. Observasi pada masing-masing SMA
menggunakan lembar observasi proses pembelajaran oleh guru dan
Page 34
39
pengamatan langsung proses pembelajaran peserta didik di kelas dengan
dokumentasi berupa foto dan video.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Proses Pembelajaran
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
Zulfiani, Sillak
Hasiyani, Ghina R.,
Eny S. Rosyidatun dan
Nila Zuqistya8
Aspek yang ditanyakan
1. Planning
1.1 Menyatakan tujuan/
permasalah yang
diberikan
1. Guru menyatakan
tujuan/ permasalah
yang diberikan secara
jelas.
1.2 Mendesain langkah-
langkah cara dalam
memecahkan masalah/
tugas yang diberikan
2. Guru mendesain
langkah-langkah cara
dalam memecahkan
masalah dalam
pembelajaran.
1.3 Mengidentifikasi dan
menyebutkan referensi
serta informasi yang
dibutuhkan untuk
menyelesaikan
masalah/tugas
3. Guru menyebutkan
referensi serta
informasi yang
dibutuhkan untuk
membantu peserta
didik dalam
menyelesaikan
masalah/tugas.
4. Guru mengaitkan satu
materi dengan materi
sebelumnya.
1.4 Merancang apa yang
harus dipelajari/dilakukan
ketika mendapatkan suatu
masalah/tugas
5. Guru merancang apa
yang harus dipelajari.
8 Ibid., hlm.243-253
Page 35
40
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
Zulfiani, Sillak
Hasiyani, Ghina R.,
Eny S. Rosyidatun dan
Nila Zuqistya8
Aspek yang ditanyakan
2. Monitoring
2.1 Memeriksa kesesuaian
antara tujuan dalam
memecahkan masalah
dengan materi yang telah
dipelajari
-
2.2 Menganalisis
informasi yang penting
dalam menyelesaikan
masalah/tugas yang
diberikan .
-
2.3 Mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan dalam
pemecahan masalah/ tugas
yang diberikan
6. Guru dan Peserta didik
bersama membahas
tugas yang sudah
peserta didik kerjakan
dengan mengajukan
pertanyaan pada diri
sendiri dan
menyuarakan
pikirannya.
7. Proses Pengajaran
guru sesuai langkah-
langkah rancangan
pembelajaran.
2.4 Merumuskan cara-
cara mengatasi kesulitan
dalam pemecahan
masalah/tugas yang
diberikan
3. Evaluating
3.1 Menilai pencapaian
tujuan
8. Guru mengkonfirmasi
pemahaman secara
lisan dan penulisan.
9. Guru dan peserta didik
membuat kesimpulan
materi yang telah
dipelajari.
Page 36
41
Keterampilan
Metakognitif
Indikator
Zulfiani, Sillak
Hasiyani, Ghina R.,
Eny S. Rosyidatun dan
Nila Zuqistya8
Aspek yang ditanyakan
3.2 Mengeksplorasi dan
menginterpretasi data
10. Guru memberikan
peserta didik waktu
untuk mengeksplorasi
dan menginterpretasi
data dalam proses
pembelajaran/tugas.
11. Guru menyampaikan
informasi mengenai
materi selanjutnya.
3.3 Mengidentifikasi
sumber-sumber kesalahan
dari data yang diperoleh
-
3.4 Menggunakan
prosedur/cara yang
berbeda untuk
penyelesaian masalah
3.5 Menggunakan
prosedur/cara yang sama
untuk masalah yang lain/
berbeda
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan teknik non tes
yaitu kuesioner keterampilan metakognitif, wawancara dan observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan profil gambaran keterampilan
metakognitif peserta didik SMA Negeri se-Tangerang Selatan dengan
menyebarkan kuesioner keterampilan metakognitif keempat SMA yang
terpilih. Tahapan pengumpulan data sebagai berikut:
Page 37
42
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini merupakan tahap sebelum dilaksanakannya
penelitian. Tahap persiapan ini memiliki langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Merancang proposal penelitian dan membuat instrumenpenelitian.
b. Melaksanakan validasi instrumen kuesioner keterampilan
metakognitif yang diadaptasi dari Altindagh yaitu metacognitive
skills scale (MSS).
c. Mengolah data validasi instrumen kuesioner keterampilan
metakognitif.
d. Membuat surat izin penelitian ke SMA Negeri yang dipilih secara
stratifikasi.
e. Melakukan observasi ke sekolah dan meminta izin pengambilan
dokumentasi.
f. Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dan alat
pendukung lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian dilakukan selama dua hari di keempat SMA Negeri
Tangerang Selatan. Hari pertama dilaksanakan observasi dan hari
kedua wawancara peserta didik dan guru. Observasi dilakukan satu
kali pertemuan yang dilaksanakan pada satu kelas di setiap SMA
Negeri Tangerang Selatan, observasi dilakukan untuk melihat proses
pembelajaran yang berlangsung dengan mengisi lembar observasi
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator keterampilan
metakognitif. Pengisian lembar observasi proses pembelajaran diisi
oleh dua observer yaitu peneliti dan rekan peneliti. Setelah selesai
pertemuan, peneliti membagikan kuesioner keterampilan metakognitif
keterampilan metakognitif yang akan diisi oleh peserta didik yang
selanjutnya diolah dan dikategorikan untuk menentukan responden
wawancara.
Page 38
43
Hari kedua dilaksanakannya wawancara peserta didik dan guru
mata pelajaran biologi. Wawancara peserta didik masing-masing SMA
dilakukan secara acak pada kategori (tinggi-sedang-rendah) kepada 2
laki-laki dan 2 perempuan dengan jumlah responden wawancara pada
keempat SMA Negeri Tangerang Selatan yaitu 16 responden.
Wawancara guru dilaksanakan bertujuan sebagai konfirmasi data
observasi selama proses pembelajaran.
3. Tahap Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul berupa hasil kuesioner keterampilan
metakognitif yang telah diisi oleh peserta didik, data wawancara dan
data observasi kemudian diolah dan ditranskripsikan yang kemudian
akan dianalisis.
F. Uji Coba Instrumen
Instrumen kuesioner keterampilan metakognitif mengalami proses
adaptasi dari kuesioner keterampilan metakognitif Altindagh dengan
proses translasi dan proses validasi ahli serta isi oleh peneliti sebelumnya.
Instrumen yang sudah ditranslasi dan divalidasi isi oleh pakar digunakan
kembali dalam penelitian ini. Instrumen dikuatkan dengan uji coba
instrumen di SMAN E Tangerang Selatan dengan 61 responden kelas XII,
selanjutnya data yang diperoleh akan diuji validitas dan realibilitas.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan alat yang akan diukur menunjukan sejauh
mana mampu mengukur apa yang ingin diukur.9 Instrumenyang di uji
validitasnya dalam penelitian ini adalah kuesioner keterampilan
metakognitif keterampilan metakognitif yang diadaptasi dari Altindagh
yaitu metacognitive skills scale (MSS). Uji validitas dalam penelitian
9 Sofyian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS versi 17, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2011), hlm.162
Page 39
44
ini menggunakan SPPS versi 22. Suatu instrumendikatakan valid jika
rhitung > rTabel.10
Maka hasil uji coba instrumen diperoleh 28 butir
pernyataan valid dari total seluruh pernyataan yang berjumlah 30 butir.
Tabel hasil pengolahan data terlampir dilampiran.
2. Uji Realibilitas
Realibilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana instrumentetap konsisten jika dilakukan pengukuran
kembali dua kali atau lebih terhadap gelaja dan pengukuran yang
sama.11 Kriteria suatu instrumen penelitian dengan menggunakan
teknik skala likert, dikatakan realiabel jika koefisien (r11) > 0.6.12
Hasil
dari uji realibilitas menggunakan SPSS versi 22 pada penelitian
sebesar 0.733, sehingga kuesioner keterampilan metakognitif ini
dianggap masih realiabel untuk digunakan.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis, analisis
dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif digunakan dalam analisis kuesioner keterampilan
metakognitif dan observasi. Kategorisasi hasil kuesioner keterampilan
metakognitif untuk menentukan sampel wawancara menggunakan
kategorisaasi skor pada Tabel 3.7 di bawah ini:13
10
Ibid.,hlm.167 11
Ibid.,hlm.173 12
Ibid.,hlm.175 13
Syarifudiin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),
edisi 2, hlm. 149
Page 40
45
Tabel 3.6 Kategorisasi Penilaian Skor untuk Menentukan Sampel
Wawancara
No. Formula Hasil Kategori
1. x < (µ - 1.0 σ) x < 66 Rendah
2. (µ - 1.0σ) ≤ x < (µ + 1.0 σ) 66 ≤ x < 102 Sedang
3. (µ + 1.0 σ) ≤ x 102 ≤ x Tinggi
Berdasarkan Tabel 3.3 hasil kuesioner keterampilan metakognitif
di SMA Negeri kota Tangerang Selatan menunjukan bahwa kategori
skor kuesioner keterampilan metakognitif setiap peserta didik berada
dikategori sedang dan tinggi, tidak ada peserta didik yang
mendapatkan hasil kurang dari 66. Rentan nilai yang kurang dari 66
dikategorikan rendah, sedangkan rentan nilai 66 sampai dengan kurang
dari 102 dikategorikan sedang dan rentan nilai 102 dan lebih
dikategorikan tinggi.
Analisis hasil dari instrumen kuesioner keterampilan metakognitif
berdasarkan kriteria interpretasi skor mengacu pada Tabel 3.8 di
bawah ini:
Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Skor14
No. Interval Interpretasi skor Keterangan
1. 0% - 20% Lemah
2. 21% - 40% Sangat lemah
3. 41% - 60% Cukup
4. 61% - 80% Kuat
5. 81% - 100% Sangat Kuat
14
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
(Alfabeta : Bandung, 2012), hlm. 89
Page 41
46
2. Data kualitatif
Data kualitatif meliputi data wawancara guru dan peserta didik
yang ditrasnkripsikan dari alat rekaman yang kemudian dideskripsikan
pada masing-masing keempat SMA Negeri Tangerang Selatan.
Page 42
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan metakognitif
peserta didik umumnya pada kategori kuat, berarti peserta didik sudah
menyadari kekuatan dan kelemahan diri sebagai pelajar. Berdasarkan hasil
kuesioner keterampilan metakognitif peserta didik, SMAN A Tangerang
Selatan mendapatkan perolehan rata-rata 69%, SMAN B Tangerang
Selatan dan SMAN C Tangerang Selatan mendapatkan hasil rata-rata 73%
dan SMAN D Tangerang Selatan mendapatkan hasil rata-rata 76%.
Rata-rata ketiga aspek keterampilan metakognitif yaitu planning
sebesar 72.47%, monitoring sebesar 73% dan evaluating sebesar 72.17%.
Sedangkan berdasarkan hasil observasi, 80-100% guru sudah membantu
peserta didik untuk menggunakan keterampilan metakognitifnya pada
ketiga aspek yaitu planning, monitoring dan evaluating. Keterampilan
metakognitif yang diteliti berupa prospektif untuk mendeskripsikan
keterampilan metakognitif di SMAN Tangerang Selatan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa SMAN di wilayah Tangerang Selatan dengan
kategori (Tinggi-Sedang-Rendah) pada UN Biologi 2019 telah memiliki
keterampilan metakognitif yang kuat baik secara planning, monitoring dan
evaluating. Sehingga, sekolah dan guru telah melakukan proses belajar
dengan keterampilan metakognitif.
B. Saran
Saran dari penelitian ini, antara lain:
a. Proses pembelajaran di kelas disarankan guru membantu peserta
didik mengenal dan menggunakan keterampilan metakognitif.
Page 43
66
b. Pengembangan keterampilan metakogntif di kelas disarankan guru
dengan sengaja dan sadar menggunakan metakognitif selama
proses pembelajaran.
c. Peserta didik disarankan mengembangkan keterampilan
metakognitif dengan cara menentukan tujuan pembelajaran,
memantau proses pembelajaran dengan mengetahui kapan dan di
mana menggunakan strategi belajar dan mengevaluasi hasil belajar
dengan disesuaikan tujuan pembelajaran awal.
d. Peserta didik disarankan menetapkan tujuan pembelajaran yang
kuat agar menumbuhkan motivasi sehingga memudahkan peserta
didik melakukan kegiatan keterampilan metakognitif dan mengatur
proses pembelajaran.
Page 44
67
DAFTAR PUSTAKA
Adnan & Bahri, A. Beyond effective teaching: Enhancing students’ metacognitive
skill through guided inquiry, Journal of Physics: Conference Series 954
012022, doi:10.1088/17426596/954/1/012022. 2018.
Altindağ, M., & Senemoglu, N. Metacognitive Skills Scale, H. U. Journal of
Education, 28(1).15-26. 2013.
Ansyar, M. Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain & Pengembangan, Edisi 1.
Jakarta: Kencana, 2015.
Arifin, Z. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung : Remaja
Rosdakarya. 2011.
Azwar, S. Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2012.
Blake, C. Metacognition in the Classroom. University Portland. Diakses
https://education.cu-portland.edu/blog/classroom-resources/classroom-
metacognition/ pada tanggal 19 Januari 2020 pukul 17.56 WIB.
Burman, Natalie J., Boscardin, Christy K., & Schaik, Sandrijn M. Career-long
learning: Relationship between cognitive and metacognitive skills, Journal
Medical Teacher, DOI:10.3109/0142159X.2014.909010. 34. 715-723. 2014.
Cambridge International Education Teaching and Learning Team, Getting Started
with Metacognition. Diakses dari
https://cambridgecommunity.org.uk/professionaldevelopment/gswmeta/inde
x.html. tanggal 29 Desember 2019 pukul 21.05 WIB.
Chairani, Z. Metakognisi Peserta didik Dalam Pemecahan Masalah Matematika.
Yogyakarta : Deepublish, 2016.
Chick, N. Metacognition: Thinking about One’s Thinking, Vanderbilt University
diakses dari https://cft.vanderbilt.edu/guides-sub-pages/metacognition/ pada
tanggal 5 Januari 2019 pukul 20.12 WIB.
Cooper, Melanie M., & Sandi-Urena, S. Design and Validation of an InstrumenTo
Asses Metacognitive Skillfulness in Chemistry Problem Solving. Journal of
Chemical Education. 86(2). 240-24. 2009.
Derek Bok Center Harvard University, Motivation and Metacognition, diakses di
https://bokcenter.harvard.edu/motivation-and-metacognition pada tanggal
12 Januari 2020 pukul 16.47 WIB
Page 45
68
Dye, Kathryn M. & Stanton, Julie D. Metacognition in Upper-Division Biology
Students: Awareness Does Not Always Lead to Control. CBE—Life
Sciences Education. DOI:10.1187/cbe.16-09-0286. 16:ar31. 1–14. 2017.
Eggen, P., & Kauchak, D. Strategi dan Model Pembelajaran:Mengajarkan
Konten dan Keterampilan Berpikir, Edisi 6. Jakarta:Erlangga, 2008.
Imel, S. Metacognitive Skills for Adult Learning, Artikel Trend and Issues Alert.
No. 39. 1-4. 2002.
Indana, S. Efektivitas Perangkat Pembelajaran Virus Dengan Strategi
Metakognitif Terhadap Perolehan Kognitif Peserta didik SMA Kelas X,
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2009, diakses dari
https://eprints.uny.ac.id/12131/1/Bio_Sifak%20Indiana%20UNESA.pdf
pada tanggal 02 Desember 2018 pukul 08.30 WIB.
Inner Drive Guides. How to do Goal Setting Right. Diakses
https://blog.innerdrive.co.uk/how-to-do-goal-setting-right. Pada tanggal 23
Januari 2020 pukul 10.07 WIB.
____________________. How to improve Metacognition in the classroom.
Diakses
https://www.innerdrive.co.uk/improvemetacognition/#section_link_one.
Pada tanggal 29 Desember 2019 pukul 20.46 WIB.
Iskandar, Srini M. Pendekatan Keterampilan Metakognitif dalam Pembelajaran
Sains di Kelas. Jurnal Erudio. ISSN: 2302-9021. Vol. 2, No. 2. 13-20. 2014.
Kardi, S. Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Cet. I. Yogyakarta:Deepublish, 2018.
Kristiani, N. Hubungan Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar Kognitif
Peserta didik pada Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Biologi
SMA Kurikulum 2013, Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP
UNS. 2015.
Kwantlen Polytechnic University Learning Centres. University 101: Study,
Strategize and Succeed, Surrey BC: Kwantlen Polytechnic University, 2018.
Machali, I. Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam Menyongsong Indonesia
Emas Tahun 2045, Jurnal Pendidikan Islam, DOI: 10.14421/jpi.2014.31.71-
94, Volume 4, Nomor 1. 71-94, 2014.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Maulana. Dasar-dasar Konsep Peluang: Sebuah gagasan pembelajaran dengan
pendekatan metakognitif. Bandung : UPI Press, 2018.
Mitchell, Marilyn P. Metacognition: Nurturing Self-Awareness in the Classroom,
2015 diakses dari www.edutopia.org/blog/8-pathways-metacognition-in-
classroom-marilyn-price-mitchell, pada tanggal 05 Januari 2020 pukul 12.03
WIB.
Page 46
69
Rathore, M. K., & Sonawat, R. Metacognition: A predictor of learning outcome.
The Indian journal of social work. vol. 76(4). 559-572. 2015.
Moshman, D. Metacognitive Theories Revisited. DOI 10.1007/s10648-017-9413-
7, Educ Psychol Rev, No. 30. 599–606. 2017.
Mulyadi, S., Basuki, H., & Rahardjo, W. Psikologi Pendidikan: dengan
Pendekatan Teori-teori Baru dalam Psikologi. Edisi 1, cet. I.
Jakarta:Rajawali Pers, 2016.
Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. cet. 6.
Bandung:Remaja Rosdakarya, 2015.
Nafilah, E., & Azizah, U. Keterampilan Metakognitif Peserta didik Melalui Model
Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada
Materi Kesetimbangan Kimia Di Kelas Xi SMA Negeri 1 Sumenep, UNESA
Journal of Chemical Education. ISSN: 2252-9454. Vol.4. No.2. 2015.
O'Brien, C. Metacognition and Learning to Learn. Majalah Online. 2015. Diakses
https://life.lfny.org/2015/12/05/metacognition-and-learning-to-learn/ pada
tanggal 17 Januari 2020 pukul 23.59 WIB.
Ormord, Jeanne E. Psikologi Pendidikaan : Membantu Peserta didik Tumbuh dan
Berkembang. Jakarta : Erlangga, 2008.
Paidi., Wibowo, Y., & Rachmawati, A. Analisis Tingkat Kemampuan
Metakognitif Mahapeserta didik Jurusan Pendidikan Biologi. FMIPA UNY.
Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-paidi-msi/artikel-
metakognitif-makalah-semnas-bio-2013-paidi.pdf pada tanggal 01
Desember 2018 pukul 09.06 WIB.
Pariantolo, J. Penyusunan Skala Psikologi:Asyik, Mudah dan Bermanfaat.
Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2015.
Perez, E., Escolano, Herreronivela, M. L. & Anguera, M. T. Preschool
Metacognitive Skill Assessment in Order to Promote Educational Sensitive
Response From Mixed Methods Approach: Complementarity of Data
Analysis. Frontiers in Psychology. doi: 10.3389/fpsyg.2019.01298. 1-22.
2019.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda.
Bandung:Alfabeta, 2012.
Risnanosanti. Kemampuan Metakognitif Peserta didik dalam Pembelajaran
Matematika, Jurnal Phytagoras. Vol. 4, No. 1. 2008.
Sabel, Jaime L., Dauer, Joseph T., & Forbes, Cory T. Introductory Biology
Students’ Use of Enhanced Answer Keys and Reflection Questions to
Engage in Metacognition and Enhance Understanding. CBE—Life Sciences
Education. DOI:10.1187/cbe.16-10-0298. 16:ar40. 1–12. 2017.
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenamedia Group, 2004.
Page 47
70
Sarinah. Pengantar Kurikulum. Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish, cet. 1. 2015.
Sastrawati, E., Rusdi, M. & Syamsurizal. Problem Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta didik.
Jurnal Tekno-Pedagogi. Vol. 1 No. 2. 1-14. 2011.
Scandurra, C., Picariello, S., Scafaro, D., Bochicchio, V., Valerio, P., & Amodeo,
Anna L. Group Psychodynamic Counselling as a Clinical Training Device
to Enhance Metacognitive Skills and Agency in Future Clinical
Psychologists. doi: 10.5964/ejop.v14i2.1528, Eur J Psychol. 14(2). 444–
463. 2018.
Sholihah, M., Zubaidah, S., & Mahanal, S. Keterampilan Metakognitif Peserta
didik SMA Negeri Batu Pada Mata Pelajaran Biologi, Prosiding Seminar
Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya, Universitas Negeri
Yogyakarta. 1669-1676, 2015.
Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta : Indeks. 2011.
Smith, Mark K. What is curriculum? Exploring theory and practice. Diakses
http://infed.org/mobi/curriculum-theory-and-practice/, pada tanggal 20
Januari 2020 pukul 10.19 WIB
Solso, Robert L., Maclin, Otto H., & Maclin, M. K. Psikologi Kognitif Edisi 8.
Jakarta: Erlangga, 2008.
Stanton, Julie D., Dye, Kathryn M., & Johnson, M. Knowledge of Learning
Makes a Difference: A Comparison of Metacognition in Introductory and
Senior-Level Biology Students. CBE—Life Sciences Education. 18:ar24.1–
13. 2019.
Stanton, Julie D., Neider, Xyanthe N., Gallegos, Isaura J., & Clark, Nicole C.
Differences in Metacognitive Regulation in Introductory Biology Students:
When Prompts Are Not Enough, CBE—Life Sciences Education,
DOI:10.1187/cbe.14-08-0135, Vol. 14. 1–12. 2015.
Tanner, Kimberly D. Promoting Student Metacognition. Journal of CBE—Life
Sciences Education. DOI: 10.1187/cbe.12-03-0033. Vol. 11. 113–120.
2012.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan
Pembelajaran, Edisi 3. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Torres, P. Matthew Somerville, Lee Davis, Transcription: What are the benefits of
metacognition?, University of Cambridge. Cambridge Professional
Development. Diakses dari https://cambridge-
community.org.uk/professional-
development/gswmeta/MC_M1_vid_002.pdf pada pukul 06.55 WIB pada
tanggal 03 Februari 2020.
Trisdiono, H. Pembelajaran Aktif dan Berpusat pada Peserta didik sebagai
Jawaban atas Perubahan Kurikulum dan Pelaksanaan Pembelajaran di
Sekolah Dasar, diakses http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/wp-
Page 48
71
content/uploads/2015/02/Pembelajaran-Aktif-dan-Berpusat-pada-Peserta
didik_Harly.pdf pada tanggal 20 Januari 2019 pukul 11.40 WIB, 2013.
Trisdiono, H., & Muda, W. Strategi Pembelajaran Abad 21. Jurnal online
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Prov. D.I. Yogyakarta. Diakses
http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/strategipembelajaranabad21/, pada
tanggal 28 Desember 2019 pukul 04.44 WIB.
Tynan, B. Melatih Anak Berpikir Seperti Jenius : Menemukan dan
mengembangkan Bakat yang ada pada setiap Anak. Jakarat : Gramedia,
2004.
Universitas Waterloo. Teaching Metacognitive Skills. Diakses
https://uwaterloo.ca/centre-for-teaching-excellence/teaching-
resources/teaching-tips/metacognitive, pada tanggal 22 November 2018.
Zulfiani., Herlanti. Y., Hasiyani, S., Rohmatulloh, G., Rosyidatun. Eny S., &
Zuqistya. N. Developing Metacognitive Skill InstrumenOn Fungus Concept.
Jurnal EDUSAINS p-ISSN 1979-728. Vol. 10 nomor 02. 243-253. 2018.
Zulfiani., Feronika T., & Suartini, K. Strategi Pembelajaran Sains, Cet. 1. Jakarta
: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
Zulfiani., Rosidatun, Eny R., Hasiani, S., Rohmatulloh, G., & Zuqistya, N.
Comparing between Problem-Based Learning combine Question Student
Have and Problem-Based Learning combine Learning Journal toward
Metacognitive Skill, The 4th International Conference on Education in
Muslim society (ICEMS 2018), Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta. 2018.