JOURNAL READING LOW-DOSE VITAMIN “A” TABLETS-TREATMENT OF ACNE VULGARIS PEMBIMBING : DR.SUNARYO,Sp.KK DWI LESTARI J51055059 KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA 2015
Jan 28, 2016
JOURNAL READING LOW-DOSE VITAMIN “A” TABLETS-TREATMENT OF ACNE
VULGARIS
PEMBIMBING : DR.SUNARYO,Sp.KK
DWI LESTARI J51055059
KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2015
ACNE VULGARIS
SUMBER •Original article of Dermatology clinic,Universitas Clinical Center of Prishtina, Prishtina, Kosovo
JUDUL •Low-dose Vitamin “A” Tablets-treatment of Acne Vulgaris
PENULIS •Merita Grajqevci Kotori
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Acne vulgaris adalah penyakit radang kronis pada unit pilosebaceous. Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan acne adalah peningktan produksi sebum,
ductal cornification dan acnes propionibacterium
Acne Vulgaris merupakan dermatosis, ini sering terjadi pada masa pubertas dan
remaja dengan persentase kejadian 80-100%.
Pada sebagian besar kasus, acne vulgaris menghilang tanpa meninggalkan sekuel.
Namun, sekitar15% dari kasus, dapat berefek parah yang membutuhkan
perawatan medis
Isotretionoin sekarang ini diakui bisa untuk mengobati Acne yang parah
(nodulare dan nodulocystic, Conglobata dan Acne yang resisten terhadap
antibiotik)
Kemampuan isotretinoin 0,5-1,0 mg / kg per hari pada pengobatan acne vulgaris
dianggap cukup baik dan aman meskipun kadang-kadang tidak bisa
ditoleransi karena menyebabkan efek samping pada kulit.
Fungsi Isotretinoin
Mengurangi ukuran dan sekresi kelenjar sebecea menormalkan keratinisasi folikel mencegah comedogenesismenghambat pertumbuhan permukaan dan duktus P. acnes melalui perubahan dari lingkungan folikel, memiliki efek anti-inflamasi.
Untuk mengetahui efektivitas isotretinoin dosis rendah dalam pengobatan acne
vulgaris
Tujuan
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode studi prospektif, non-komparatif,
open-label study
Sampel sebanyak 50 pasien, laki-laki dan perempuan, dengan acne vulgaris sedang . Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu
usia: 12 sampai 20 dan 21 sampai 35 tahun.
Proses Pengambilan Sampel
50 pasien yang dibagi dalam 2 kelompok 25 : 25 yang setengah diperlakukan dengan isotretionin
secara oral dan setengah lainnya dengan isotretionin lokal dengan dosis sebesar 20 mg /hari
(sekitar 0,3-0,4 mg / kg per hari)
Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu usia: 12 sampai 20 dan 21 sampai 35 tahun. Pasien
dievaluasi tiap 2 bulan dengan cara pemeriksaan klinis dan laboratorium
DISKUSI
Selama perawatan, isotretinoin mengurangi produksi sebum sebesar 90% atau lebih dalam 6 minggu dan
jumlah bakteri P. acnes menurun secara nyata. Namun, baik sebum dan P. acnes
meningkat jika penggunaan obat dihentikan meskipun jumlahnya sudah
menurun jauh. Efek yang lebih jauh pada aktifitas kelenjar sebaceous bisa dicapai pada kebanyakan pasien dengan dosis
isotretinoin 0.5-1,0 mg/kg/hari.
Penelitian Di Eropa menyatakan bahwa penggunaan Isotretinoin untuk semua
pasien diberikan dosis awal 0,5 mg / kg / hari, untuk mendapatkan efek yang
maksimal.
Untuk memberikan hasil yang maksimal isotretinoin diberikan bersamaan dengan makanan agar terjadi proses absorpsi obat
yang maksimal.
Vitamin A dan retinoid lainnya mengurangi pertumbuhan abnormal dan pengembangan
keratinosit dalam unit pilosebaceous. Pembalikan kation hypercornifi dalam kanal folikel, serta
induksi proliferasi dipercepat dari epitel folikular yang mampu membantu untuk melepaskan folikel.
Keadaan tersebut dapat menghambat pengembangan dari microcomedo dan lesi non-inflamasi ,mengakibatkan kondisi anaerob lebih
sedikit, pengurangan pertumbuhan P.acne. Selain itu, Retinoid yang baru mengurangi pecahnya
komedo disekitar kulit dan mengurangi inflamasi.
Hubungan antara retinoid dan teratogenik sangat erat tapi efektivitas penyerapan retinoid topikal belum dapat dibuktikan.
Pada wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi isotretinoid. Kemampuan dari isotretinoin pada 0,5-1,0 mg / kg per hari dalam pengobatan Acne sangat baik
dan dianggap aman meskipun kadang-kadang tidak bisa ditoleransi karena
menyebabkan efek samping pada kulit.
HASIL PENELITIAN
Hasil yang baik yang didapatkan pada pasien usia 12 sampai 20 tahun dengan
prosentase 90,8% dan pada pasien yang berusia 21 sampai 35 tahun sebesar
89,6% .
Selama masa penelitian 2 tahun, prosentase acne vulgaris yang timbul
kembali sebesar 3,9% pada pasien berusia 12 sampai 20 tahun dan 5,9% pada pasien
yang berusia 21 sampai 35 tahun
KESIMPULAN
Setelah tiga bulan pengobatan dengan isotretinoin dosis rendah (20 mg /hari)
didapatkan hasil yang efektif untuk pengobatan acne vulgaris dengan tingkat
sedang, dengan efek samping yang rendah dan biaya yang lebih murah
dibandingkan menggunkaan dosis tinggi.
TERIMA KASIH