Top Banner
Furunkulosis Berulang – Tantangan dan Management Kristina Sophie Ibler & Charles B Kromann Department of Dermatology, Roskilde Hospital, Copenhagen University, Denmark
21

Presentasi Marsha

Apr 12, 2016

Download

Documents

Marsha

i
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Presentasi Marsha

Furunkulosis Berulang – Tantangan dan Management

Kristina Sophie Ibler & Charles B Kromann

Department of Dermatology, Roskilde Hospital, Copenhagen University, Denmark

Page 2: Presentasi Marsha

Latar Belakang

• Furunkulosis adalah infeksi dalam di folikel rambut yang menyebabkan pus atau nanah dan jaringan nekrotik.

• Terjadi secara independent dari infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).

Page 3: Presentasi Marsha

Latar Belakang

• MRSA lebih sulit untuk di tangani dengan antibiotik standar dan karena dari itu, menimbulkan masalah klinis dan mikrobiologi tertentu.

Page 4: Presentasi Marsha

Tanda dan Gejala

• Secara medik, Furunkulosis muncul dengan gejala merah merah, bengkak, dan nodul lembut dengan berbagai ukuran, sekaligus dengan pustule diatasnya.

• Demam dan pembesaran kelenjar getah bening sangat langka pada kasus ini.

Page 5: Presentasi Marsha

Tanda dan Gejala

• Jika beberapa folikel yang berdekatan terinfeksi maka akan membentuk nodul yang lebih besar atau karbunkle.

• Furunkel paling sering muncul di extrimitas dan mereka dapat menyebabkan jaringan parut pada saat penyembuhan.

• Dalam kasus tersebut, furunkulosis sering menyebar di antara anggota keluarga.

Page 6: Presentasi Marsha

Furunkulosis Berulang

• Furunkulosis berulang secara umum didefinisikan sebagai serangan yang terjadi 3 (tiga) kali atau lebih dalam jangka waktu 12 bulan.

• Kolonisasi Staphylococcus Aureus di nares anterior berperan definitif di ethiology dari furunkulosis kronis.

Page 7: Presentasi Marsha

Furunkulosis Berulang

• Selain nares, kolonisasi juga terjadi di kulit yang hangat dan kulit lembab, seperti di belakang telinga, dibawah payudara, dan di selangkangan.

• Bakteri selain S. aureus juga mungkin patoge , terutama untuk furunkel di daerah vulvovaginal dan perirectal dan bokong.

• Spesies eneterik seperti Enterobacteriaceae dan Enterococci sering muncul dibagian tubuh tersebut.

Page 8: Presentasi Marsha

Furunkulosis Berulang

• Corynebacterium, S. epidermis dan S. pyogenes bisa bermunculan pada furunkulosis, yang mana immunodeficiency adalah penyebab utamanya.

• Menurunnya kualitas hidup ditemukan pada pasien positive MRSA yang diisolasi di lembaga paliatif dan pada pasien dengan penyakit yang berulang yang sejenis lainnya seperti hidradenitis suppurativa.

Page 9: Presentasi Marsha

Faktor Resiko

• Kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi , terutama anggota keluarga atau petugas kesehatan merupakan faktor risiko utama untuk pengembangan atau penularan furunkulosis.

• Swab hidung mengungkapkan bahwa S. aureus dalam 89 % dan 100 % dari reccurent furunkulosis dan nonreccurent , masing-masing dan tidak ada perbedaan yang signifikan terdeteksi di resistensi terhadap antibiotik yang umum digunakan .

Page 10: Presentasi Marsha

Faktor Resiko

• Prediktor independen yang paling kuat dari furunkulosis yang berulang adalah riwayat keluarga yang positif terkena penyakit tersebut.

• Prediktor independen lainnya: anemia, terapi antibiotik, diabetes mellitus, kebersihan yang kurang dijaga, rawat inap yang baru dijalani, dan penyakit yang terkait.

Page 11: Presentasi Marsha

Faktor Resiko

• Penyakit kulit seperti dermatitis atopik , luka kronis , atau borok kaki dapat meningkatkan kerentanan terhadap kolonisasi bakteri dan lebih rentan untuk mengembangkan furunkulosis .

• Kekurangan mannose yang mengikat lektin, serta gangguan fungsi neutrofil pada orang dewasa dan cacat mental juga dikaitkan dengan furunkulosis.

Page 12: Presentasi Marsha

MRSA• Furunkulosis yang berulang biasanya dikarenakan oleh

methicilin rentan S. aureus.

• Namun, masyarakat yang terkena MRSA (CA-MRSA) telah menjadi endemik di Amerika Serikat, dan sekarang penyebab paling umum dari infeksi jaringan lunak di ruang gawat darurat di banyak negara.

• Prevalensi CA-MRSA paling tinggi di berada di negara Amerika Serikat bila dibandingkan dengan Eropa, tetapi prevalensi di Eropa mulai meningkat.

Page 13: Presentasi Marsha

MRSA

• Beberapa strain MRSA, khususnya CA-MRSA menghasilkan racun bernama Panton-Valentine leukocidin (PVL) dan berkaitan dengan infeksi berat.

• PVL adalah leuccocidal dan berat tetapi komplikasi langka seperti necrotizing fasciitis dan necrotizing pneumonia dijelaskan setelah infeksi jaringan lunak dengan MRSA.

Page 14: Presentasi Marsha

MRSA

• PVL adalah faktor virulensi S. aureus yang berkorelasi dengan furunkulosis berulang kronis.

Page 15: Presentasi Marsha

Diagnosa

• Diagnosa furunkulosis yang berulang dapat diketahui langsung melalui swab kultur yang sederhana.

• Pemeriksaan klinis umum tidak hanya melibatkan swab kultur lesi (diutamakan dari nanah atau cairan dari berfluktuasi bisul, akhirnya diperoleh sayatan), tetapi juga dari lubang hidung dan perineum.

Page 16: Presentasi Marsha

Diagnosa

• Tergantung pada sejarah, swab kultur pada anggota keluarga bisa terbukti relevan.

• Disarankan untuk menyelidiki urin, glycose darah, hemoglobin terglikasi atau untuk mengidentifikasi diabetes yang mendasari setiap dan hitung darah lengkap untuk menyingkirkan infeksi sistemik atau penyakit internal lainnya.

Page 17: Presentasi Marsha

Diagnosa

• Evaluasi imunologi dapat dipertimbangkan dalam penyakit berulang atau tanda-tanda penyakit dalam.

Page 18: Presentasi Marsha

Perbedaan Diagnosa

• Jika nodul secara eksklusif terletak di aksila, selangkangan, dan / atau di daerah-daerah inframammary, hidradenitis suppurativa (HS), harus dipertimbangkan sebagai diagnosis diferensial.

• Pada wanita, gejala intensif terkait dengan periode bulanan adalah tanda-tanda HS, dan HS mungkin dari waktu ke waktu, menyebabkan saluran sinus dan fistula dengan berbau busuk beserta cairan busuk.

Page 19: Presentasi Marsha

Perbedaan Diagnosa

• Diagnosis diferensial lain termasuk reaksi tubuh asing, kista pilonidal, abses kelenjar Bartholin, dan jenis lain dari abses.

Page 20: Presentasi Marsha

Komplikasi

• Komplikasi yang paling umum untuk furunkulosis adalah jaringan parut dan kekambuhan.

• Sangat jarang furunkulosis menyebabkan infeksi sistemik dengan demam dan gejala organ terkait.

• Kultur darah positif dan endokarditis bersamaan dengan furunkulosis telah dijelaskan.

Page 21: Presentasi Marsha

Komplikasi

• Infeksi kulit MRSA telah terbukti menjadi rumit oleh infeksi sistemik termasuk gangguan pernapasan dan pneumonia, dan necrotizing fasciitis dan myositis juga dilaporkan.

• Osteomyelitis, arthritis septik dan sistem saraf pusat infeksi dengan S. Aureus juga sudah dilaporkan.