Top Banner

of 17

Prescil Dm Ht

Jul 07, 2018

Download

Documents

anggita setiadi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    1/44

    PRESENTASI KASUS

     ATRALGIA, DIABETES MELITUS, ULKUS DM DAN HIPERTENSI 

    Diajukan kepada Yth:

    dr. Heppy Octaiant!" Sp. PD

    Di#u#un !$eh :

    Ke$$i %u$ianti &'A()')*)

    An++ita Setiadi Nur R &'A(),(,)

    -eni &'A()'((

    S/0 I1/U PENYAKIT DA1A/

    RSUD PRO0. DR. /AR&ONO SOEKAR%O

    0AKU1TAS KEDOKTERANUNI2ERSITAS %ENDERA1 SOEDIR/AN PUR-OKERTO

    3()4

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    2/44

    1E/5AR PEN&ESAHAN

    PRESENTASI KASUS

     ATRALGIA, DIABETES MELITUS, ULKUS DM DAN HIPERTENSI 

    Di#u#un !$eh :

    Ke$$i %u$ianti &'A()')*)

    An++ita Setiadi Nur R &'A(),(,)

    -eni &'A()'((

    Diajukan untuk 6e6enuhi #yarat 6en+ikuti Kepaniteraan K$inik di 7a+ian

    I$6u Penyakit Da$a6 RSUD Pr!8. Dr. /ar+!n! S!ekarj!

    Te$ah di#etujui dan dipre#enta#ikan

    Pada tan++a$ : /aret 3()4

    D!kter Pe67i67in+ :

    dr. Heppy Octaiant!" Sp. PD

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    3/44

    5A5 )

    PENDAHU1UAN

    Penyakit Gagal ginjal kronik (GGK) atau Chronic Kiney Disease (CKD)

    adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan

     penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal

    ginjal. Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan

    fungsi ginjal yang ireversibel pada suatu saat yang memerlukan terapi pengganti

    ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

    Hipertensi merupakan salah satu faktor yang mendasari terjadinya gagal ginjal

    kronik. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat berlanjut sebagai krisis hipertensi danmenyebabkan kerusakan organ tubuh, antara lain ginjal, jantung, otak, mata, serta

    organ lainnya. Hipertensi atau tekanan darah tinggi diderita oleh hampir semua

    golongan masyarakat di seluruh dunia. Jumlah mereka yang menderita hipertensi

    terus bertambah, terdapat sekitar ! juta ("#,$%) orang de&asa 'merika yang

    menderita hipertensi, hailand #$%, ietnam *+,%, -ingapura "+,%, /alaysia

    ",%. 0i 1ndonesia, prevalensi hipertensi berkisar 2#% (Guna&an, "!!#).

    Hipertensi pada negara berkembang, terutama pada masyarakat perkotaan,

     prevalensinya hampir sama dengan negara maju. 0iperkirakan sekitar $,# juta orang

    didunia meninggal karena hipertensi dan menyebakan disability sekitar + juta orang

    (3H4, "!!").

    Penderita hipertensi yang tidak terkontrol se&aktu 2 &aktu bisa jatuh kedalam

    keadaan ga&at darurat. 0iperkirakan sekitar #25% penderita hipertensi berlanjut

    menjadi 6Krisis Hipertensi7, dan banyak terjadi pada usia sekitar *!2$! tahun. etapi

    krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa

     penyebab sebelumnya. Pengobatan yang baik dan teratur dapat men8egah insiden

    krisis hipertensi menjadi kurang dari # % (3H4, "!!").

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    4/44

    5A5 II

    STATUS PENDERITA

    A. IDENTITAS PASIEN

     9ama : 9y. /;mur : + tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    'lamat : Plompong

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    5/44

    a.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    6/44

    8. ital sign

    #) ekanan 0arah : #!B! mmHg

    ") 9adi : 55CBmenit

    *) @/>0

    - 'uskultasi : suara dasar vesikuler (DBD), wheezing  (2B2)

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    7/44

     b) Jantung- 1nspeksi : i8tus 8ordis nampak pada -1> " jari

    medial @/>-

    - Palpasi : i8tus 8ordis teraba di -1> " jari medial

    @/>-, tidak kuat angkat- Perkusi : =atas jantung kanan atas : -1> 11 @P-0

      =atas jantung kiri atas : -1> 11 @P--

      =atas jantung kanan ba&ah :-1> 1 @P-0  =atas jantung kiri ba&ah :-1> " jari

    medial @/>-

    - 'uskultasi : -#-", reguler, murmur (2), gallops (2)5) 'bdomen

    - 1nspeksi : 8embung

    - 'uskultasi : bising usus (D) normal- Perkusi : timpani, pekak sisi (2), pekak alih (2), nyeri

    ketok 8ostovertebrae (2)

    - Palpasi : supel, nyeri tekan (D), undulasi (2)- Hepar : tidak teraba

    - @ien : tidak teraba

    a. Pemeriksaan ekstremitas

    Pemeriksaan ?kstremitas

    superior 

    ?kstremitas inferior 

    0eCtra -inistra 0eCtra -inistra

    ?dema 2 2 2 2

    -ianosis 2 2 2 2'kral dingin 2 2 2 2

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    8/44

    @eukosit : $*! Bul H 9ormal : +.5!! #!.5!!Bul

    Hematokrit : * % 9ormal : *$ % 2 +$ %

    ?ritrosit : +,5 jutaBul 9ormal : +," 2 ,+ jutaBul

    rombosit : ".!!!Bul 9ormal: #!.!!! 2 +!.!!!Bul

    /> : 5!." f@ 9ormal : $ 2 f@

    />H : "$, pg 9ormal : "$ 2 *# pg

    />H> : *+, grBdl 9ormal : ** *$grBdl

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    9/44

    − 'mitriptilin tab " mg

    −  9ovorapid fleCpen

    − @evemir fleCpen

     b. 9on farmakologis:− irah baring

    − 0iet rendah garam dan protein

    − Hindari stres

    &. PRO&NOSIS

    'd vitam : dubia ad bonam

    'd sanationam : dubia ad bonam

    'd fun8tionam : ad bonam

    5A5 III

    TIN%AUAN PUSTAKA

    '. 0iabetes /elitus

    De8ini#i

    /enurut  American Diabetes Association ('0') "!!, 0iabetes melitusmerupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia

    yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua2duanya.

    -edangkan menurut 3H4 #5! dikatakan bah&a diabetes melitus sebagai suatu

    kumpulan problema anatomik dan kimia&i yang merupakan akibat dari sejumlah

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    10/44

    faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi

    insulin. +

    3.3 K$a#i8ika#iKlasifikasi 0iabetes /elitus menurut 'meri8an 0iabetes 'sso8iation ('0'),

    "!!, yaitu# :#. 0iabetes /elitus ipe #

    0/ ini disebabkan oleh kekurangan insulin dalam darah yang terjadi akibat

    kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala yang menonjol adalah sering ken8ing

    (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita

    0/ tipe ini berat badannya normal atau kurus. =iasanya terjadi pada usia muda

    dan memerlukan insulin seumur hidup.". 0iabetes /elitus ipe "

    0/ ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar 

    insulin dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk 

    metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. 'kibatnya glukosa dalam darah

    tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, dan $% dari penderita 0/ type 11

    ini dengan obesitas atau kegemukan dan biasanya diketahui 0/ setelah usia *!

    tahun.

    *. 0iabetes /elitus ipe lain

    a. 0efek genetik pada fungsi sel beta

     b. 0efek genetik pada kerja insulin

    8. Penyakit eksokrin pankreas

    d. ?ndokrinopati

    e. 0iinduksi obat atau Aat kimia

    f. 1nfeksi

    g. 1munologi

    +. 0/ Gestasional

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    11/44

    3.* Prea$en#i

    orld Health Organization  (3H4) memperkirakan, prevalensi global

    diabetes melitus tipe " akan meningkat dari #$# juta orang pada "!!! menjadi *

     juta tahun "!*!. 3H4 memperkirakan 1ndonesia menduduki ranking ke2+ di dunia

    dalam hal jumlah penderita diabetes setelah >hina, 1ndia dan 'merika -erikat. Pada

    tahun "!!!, jumlah penderita diabetes men8apai 5,+ juta dan diperkirakan pada

    tahun "!*! jumlah penderita diabetes di 1ndonesia akan berjumlah "#,* juta. etapi,

    hanya !% dari penderita diabetes di 1ndonesia menyadari bah&a mereka menderitadiabetes, dan hanya *!% dari penderita melakukan pemeriksaan se8ara teratur."

    3.' Pat!+ene#i#

    3.'.) Dia7ete# 6e$$itu# tipe )

    Pada saat diabetes mellitus tergantung insulin mun8ul, sebagian besar sel

     pankreas sudah rusak. Proses perusakan ini hampir pasti karena proses autoimun,

    meskipun rin8iannya masih samar. 1khtisar sementara urutan patogenetiknya adalah:

     pertama, harus ada kerentanan genetik terhadap penyakit ini. Kedua, keadaan

    lingkungan seperti infeksi virus diyakini merupakan satu mekanisme pemi8u, tetapi

    agen noninfeksius juga dapat terlibat. ahap ketiga adalah insulitis, sel yang

    menginfiltrasi sel pulau adalah monositBmakrofag dan limfosit teraktivasi. ahap

    keempat adalah perubahan sel beta sehingga dikenal sebagai sel asing. ahap kelima

    adalah perkembangan respon imun. Karena sel pulau sekarang dianggap sebagai sel

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    12/44

    asing, terbentuk antibodi sitotoksik dan bekerja sama dengan mekanisme imun

    seluler. Hasil akhirnya adalah perusakan sel beta dan penampakan diabetes.

    3.'.3 Dia7ete# /e$itu# Tipe 3

    Pasien 0/ tipe " mempunyai dua defek fisiologik : sekresi insulin abnormal

    dan resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan sasaran (target). 'bnormalitas yang

    utama tidak diketahui. -e8ara deskriptif, tiga fase dapat dikenali pada urutan klinis

    yang biasa. Pertama, glukosa plasma tetap normal &alaupun terlihat resistensi insulin

    karena kadar insulin meningkat. Pada fase kedua, resistensi insulin 8enderung

    memburuk sehingga meskipun konsentrasi insulin meningkat, tampak intoleransi

    glukosa dalam bentuk hiperglikemia setelah makan. Pada fase ketiga, resistensi

    insulin tidak berubah, tetapi sekresi insulin menurun, menyebabkan hiperglikemia

     puasa dan diabetes yang nyata.

    3., /ani8e#ta#i K$inik 

    =erdasarkan keluhan klinik, biasanya pasien 0iabetes /elitus akan

    mengeluhkan apa yang disebut +P : polifagi dengan penurunan berat badan, Polidipsi

    dengan poliuri, juga keluhan tambahan lain seperti sering kesemutan, rasa baal dan

    gatal di kulit #.Kriteria diagnostik :

    • Gejala klasik 0/ ditambah Gula 0arah -e&aktu L"!! mgBdl. Gula darah se&aktu

    merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan &aktu

    makan terakhir, atau

    Kadar Gula 0arah Puasa L #" mgBdl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat

    kalori tambahan sedikit nya 5 jam, atauKadar gula darah " jam pada G4 L"!! mgBdl. G4 dilakukan dengan

    standard 3H4, menggunakan beban glukosa yang setara dengan $ gram glukosa

    anhidrus yang dilarutkan dalam air.5

    • Gejala tidak klasik ditambah hasil pemeriksaan gula darah abnormal minimal "C.*

    0engan 8ara pelaksanaan G4 berdasarkan 3H4 M+• iga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari2hari (dengan

    karbohidrat yang 8ukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa.

    • =erpuasa paling sediikt 5 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum

    air putih tanpa gula tetap diperbolehkan.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    13/44

    • 0iperiksa kadar glukosa darah puasa

    • 0iberikan glukosa $ gram (de&asa) atau #,$ gBkg == (anak2anak) , dilarutkan

    dalam "! ml air dan diminum dalam menit.

    • =erpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan " jam

    setelah minum larutan glukosa selesai

    • 0iperiksa kadar gula darah " jam setelah beban glukosa

    • -elama proses pemeriksaan tidak boleh merokok dan tetap istirahat

    • 'pabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau 0/, maka dapat

    digolongkan ke dalamkelompok G (toleransi glukosa terganggu) atau G0P

    (glukosa darah puasa terganggu) dari hasil yang diperoleh

    • G : glukosa darah plasma " jam setelah pembenanan antara #+!2# mgBdl

    • G0P : glukosa darah puasa antara #!!2#" mgBdl

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    14/44

    3.4 K!6p$ika#i

    a. Penyu$it akut

    ). Ket!a#id!#i# dia7etik

    K'0 adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut ataurelatif dan penningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin,

    kortisol dan hormon pertumbuhan). Keadaan tersebut menyebabkan produksi

    glukosa hati meningkat dan penggunaan glukosa oleh sel tubuh menurun

    dengan hasil akhir hiperglikemia. =erkurangnya insulin mengakibatkan

    aktivitas kreb 8y8le menurun, asetil Ko2' dan Ko2' bebas akan meningkat

    dan asetoasetil asid yang tidak dapat diteruskan dalam kreb 8y8le tersebut juga

    meningkat. =ahan2bahan energi dari lemak yang kemudian di oksidasi untuk 

    menjadi sumber energi akibat sinyaling sel yang kekurangan glukosa akan

    mengakibatkan end produk berupa benda keton yang bersifat asam.

    0isamping itu glukoneogenesis dari protein dengan asam amino yang

    mempunyai ketogeni8 effe8t menambah beratnya K'0. Kriteria diagnosis

    K'0 adalah G0- "! mgBdl, pH $,*, H>4* rendah, anion gap tinggi dan

    keton serum (D). =iasanya didahului gejala berupa anoreCia, nausea, muntah,

    sakit perut, sakit dada dan menjadi tanda khas adalah pernapasan kussmaul

    dan berbau aseton.3. K!6a Hiper!#6!$ar N!n Ket!tik 

    0itandai dengan penurunan kesadaran dengan gula darah lebih besar dari !!

    mg% tanpa ketosis yang berartidan osmolaritas plasma melebihi *! mosm.

    Keadaan ini jarang mengenai anak2anak, usia muda atau diabetes tipe non

    insulin dependen karena pada keadaan ini pasien akan jatuh kedalam kondisi

    K'0, sedang pada 0/ tipe " dimana kadar insulin darah nya masih 8ukup

    untuk men8egah lipolisis tetapi tidak dapat men8egah keadaan hiperglikemia

    sehingga tidak timbul hiperketonemia*. Hip!+$ike6ia

    0itandai dengan menurunnya kadar glukosa darah ! mg% tanpa gejala

    klinis atau G0- 5! mg% dengan gejala klinis. 0imulai dari stadium

     parasimpatik: lapar, mual, tekanan darah turun. -tadium gangguan otak ringan

    : lemah lesu, sulit bi8ara gangguan kognitif sementara. -tadium simpatik,

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    15/44

    gejala adrenergik yaitukeringat dingin pada muka, bibir dan gemetar dada

     berdebar2debar. -tadium gangguan otak berat, gejala neuroglikopenik :

     pusing, gelisah, penurunan kesadaran dengan atau tanpa kejang.

    7. Penyu$it 6enahun

    ). /ikr!an+i!pati

    erjadi pada kapiler arteriol karena disfungsi endotel dan trombosis

    Retin!pati Dia7etik 

    retinopati diabeti! nonproli"erati" , karena hiperpermeabilitas dan inkompetens

    vasa. Kapiler membentuk kantung2kantung ke8il menonjol seperti titik2titik 

    mikroaneurisma dan vena retina mengalami dilatasi dan berkelok2kelok.

    =ahayanya dapat terjadi perdarahan disetiap lapisan retina.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    16/44

    inflamasi kronik, nefritis yang reversible akan berubah menjadi nefropati

    dimana terjadi keruakan menetap dan berkembang menjadi 8hroni8 kidney

    disease.

    Neur!pati dia7etik 

    Nang tersering dan paling penting adalah neuropati perifer, berupa hilangnya

    sensasi distal. =erisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki dan amputasi.

    Gejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri dan

    lebih terasa sakit di malam hari. -etelah diangnosis 0/ ditegakkan, pada

    setiap pasien perlu dilakukan skrining untuk mendeteksi adanya polineuropati

    distal dengan pemeriksaan neurologi sederhana, dengan monofilamen #!

    gram, dilakukan sedikitnya setiap tahun.

     

    3. /akr!an+i!pati

    Pe67u$uh darah jantun+ atau k!r!ner dan !tak 

    Ke&aspadaan kemungkinan terjadinya PJK dan stroke harus ditingkatkan

    terutama untuk mereka yang mempunyai resiko tinggi seperti ri&ayata

    keluarga PJK atau 0/

    Pe67u$uh darah tepi

    Penyakit arteri perifer sering terjadi pada penyandang diabetes, biasanya

    terjadi dengan gejala tipikal intermiten atau klaudikasio, meskipun sering anpa

    gejala. erkadang ulkus iskemik kaki merupakan kelainan yang pertama

    mun8ul.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    17/44

    3. Penata$ak#anaan

    ujuan pengobaan men8egah komplikasi akut dan kronik, meningkatkan

    kualitas hidup dengan menormalkan KG0, dan dikatakan penderita 0/ terkontrol

    sehingga sama dengan orang normal. Pilar penatalaksanaan 0iabetes mellitus dimulai

    dari :#. ?dukasi

    Pemberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien,

    keluarga dan masyarakat.". erapi giAi medis

    erapi giAi medik merupakan ssalah satu dari terapi non farmakologik yang

    sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes. erapi ini pada

     prinsipnya melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada statusgiAi diabetes dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan

    individual.

    ujuan terapi giAi ini adalah untuk men8apai dan mempertahankan :

    ). Kadar +$uk!#a darah yan+ 6endekati n!r6a$

    a) Glukosa darah berkisar antaara !2#*! mgBdl

     b) Glukosa darah " jam post prandial #5! mgBdl

    8) Kadar Hb'#8 $%

    3. Tekanan darah ;)*(

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    18/44

    K!6p!#i#i 6akanan yan+ dianjurkan terdiri dari :

    Komposisi nutrien berdasarkan konsensus nasional adalah Karbohidrat !2$!%,

    @emak "!2"% dan Protein #!2#%.

    KAR5OHIDRAT ?) +ra6@'( kka$• Kandungan total kalori pada makanan yang mengandung karbohidrat lebih

    ditentukan oleh jumlahnya dibandingkan jenis karbohidrat itu sendiri.

    • otal kebutuhan kalori perhari, !2$! % diantaranya berasal dari sumber 

    karbohidrat

    • Jika ditambah /;' sebagai sumber energi maka jumlah karbohidrat maksimal

    $!% dari total kebutuhan perhari

    • Jumlah serat "2! gramBhari.

    • Penggunaan alkohol dibatasi dan tidak boleh lebih dari #! mlBhari.

    • Pemanis yang tidak meningkatkan jumlah kalori sebagai penggantinya adalah

     pemanis buatan seperti sakarin, aspartam, a8esulfam dan sukralosa.

    Penggunaannya pun dibatasi karena dapat meningkatkan resiko kejadian kanker.

    • ruktosa tidak boleh lebih dari ! grBhari

    • /akanan yang banyak mengandung sukrosa tidak perlu dibatasi.

    PROTEIN

    • Kebuthan protein #2"!% dari total kebutuhan energi perhari.

    • Pada keadaan kadar glukosa darah yang terkontrol, asupan protein tidak akan

    mempengaruhi konsentrasi glukosa darah .

    • Pada keadaan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol, pemberian protein sekitar 

    !,52#,! mgBkg ==Bhari .

    • Pada gangguan fungsi ginjal, jumlah asupan protein diturunkan sampa !,5 grBkg

    ==Bhari dan tidak kurang dari +! gr.

    • Jika terdapat komplikasi kardiovaskular maka sumber protein nabati lebih

    dianjurkan dibandingkan protein he&ani.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    19/44

    1E/AK 

    • =atasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah maksimal #!%

    dari total kebutuhan kalori perhari.

    • Jika kadar kolesterol @0@ L #!! mgBdl, asupan asam lemak jenuh diturunkan

    sampai maksimal $% dari total kalori perhari.

    • Konsumsi kolesterol maksimal *!! mgBhari, jika kadar kolesterol @0@ L#!!

    mgBdl, maka maksimal kolesterol yag dapat dikonsumsi "!! mg perhari.

    5. Ke7utuhan Ka$!ri

    /enetukan kebutuhan kalori basa yang besarnya "2*! kaloriB kg == ideal ditambah

    atau dikurangi bergantung pada beberapa fa8tor yaitu jenis kelamin, umur, aktivitas,

     berat badan dan lain2lain.

    PENENTUAN KE5UTUHAN KA1ORI

    Ke7utuhan 7a#a$ :

    @aki2laki F berat badan ideal (kg) C *! kalori

    3anita F berat badan ideal (kg) C " kalori

    K!rek#i :

    umur 

    O +!2 th : 2%

    O !2 : 2#!%

    O $!% : 2"!

    aktivitas

    O 1stirahat : D#!%

    O 'ktivitas ringan : D"!%

    O 'ktivitas sedang : D*!%

    O 'ktivitas berat : D!% berat badan

    O Kegemukan : 2 "!2*!%

    O Kurus : D"!2*!%

    stress metabolik : D #!2*!%

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    20/44

    /akanan tersebut dibagi dalam * porsi besar untuk makan pagi "!%, makan siang

    *!% dan makan malam "%, serta "2* porsi ringan #!2#% diantara porsi besar.

    5erda#arkan I/T dihitung berdasarkan berat badan (kg) dibagi dengan tinggi

     badan kuadrat (m").

    Kua$i8ika#i #tatu# +iBi :

    == kurang : #5,

    == normal : #5, "",

    == lebih : "* "+,

    *. @atihan Jasmani

    Kegiatan fisik bagi penderita diabetes sangat dianjurkan karena mengurangi

    resiko kejadian kardiovaskular dimana pada diabetes telah terjadi

    mikroangiopati dan peningkatan lipid darah akibat peme8ahan berlebihan

    yang membuat vaskular menjadi lebih rentan akan penimbunan @0@

    teroksidasi subendotel yang memperburuk kualitas hidup penderita. 0engan

    latihan jasmani kebutuhan otot akan glukosa meningkat dan ini akan

    menurunkan kadar gula darah.

    'ktivitas latihan :

    2#! menit pertama : glikogen akan dipe8ah menjadi glukosa

    #!2+! menit berikutnya : kebutuhan otot akan glukosa akan meningkat

    $2"!C. @emak 

     juga akan mulai dipakai untuk pembakaran sekitar +!% +! menit : makin banyak lemak dipe8ah $2!% .

    0engan makin banyaknya lemak dipe8ah, makin banyakk pula benda keton

    yang terkumpul dan ini menjadi perhatian karena dapat mengarah ke keadaan

    asidosis. @atihan berat hanya ditujukan pada penderita 0/ ringan atau

    terkontrol saja, sedangkan 0/ yang agak berat, G0- men8apai *! mgBdl

    sebaiknya olahraga yang ringan dahulu. -emua latihan yang memenuhi

     program CRIPE   : >ontinous, ontinous maksudnya berkesinambungan dan dilakukan terus2menerus tanpa

     berhenti.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    21/44

    lambat. Progresive dilakukan se8ara bertahap sesuai kemampuan dari

    intensitas ringa sampai sedang hingga *!2! menit. ?nduran8e, latihan daya

    tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiopulmoner seperti jalan santai,

     jogging dll.

    +. 1ntervensi armakologis1ntervensi farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum

    ter8apai degan pengaturan makanan dan latihan jasmani.

    ). O7at hip!+$ike6ik !ra$

    a. in#u$in #ecreta+!+ue :

    #u$8!ni$urea : meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. /erupakan obat

     pilihan utama untuk pasien dengan berat badan normal dan kurangm namun masih

     boleh diberikan kepada pasien dengan berat badan lebih. >ontohnya glibenklamid.

    &$inid  : bekerja 8epat, merupakan  prandial glucose regulator . Penekanan pada

     peningkatan sekresi insulin fase pertama.obat ini berisiko terjadinya hipoglikemia.

    >ontohnya : repaglinid, nateglinid.

    7. in#u$in #en#itiBer#

    ThiaB!$indindi!n. /ensensitisasi insulin dengan jalan meningkatkan efek insulin

    endogen pada target organ (otot skelet dan hepar). /enurunkan resistensi insulin

    dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa, sehingga ambilan glukosa

    di perifer meningkat. 'gonis PP'

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    22/44

    dan 11 #2*! menit sebelum makan. Glimepirid sebelumBsesaat sebelum makan.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    23/44

    insulin kerja menengah adalah 2#! unit yang diberikan sekitar jam "".!!, kemudian

    dilakukan evaluasi dosis tersebut dengan menilai kadar gula darah puasa keesokan

    harinya. =ila dengan 8ara seperti ini kadar gula darah sepanjang hari masih tidak 

    terkendali, maka 4H4 dihentikan dan diberikan insulin

    PEN9E&AHAN

    ). Pence+ahan Pri6er

    Pen8egahan primer adalah upaya yang ditujukan pada kelompok yang

    memiliki faktor resiko, yakni mereka yang belum terkena tetapi berpotensi untuk 

    mendapat 0/ dan kelompok intoleransi glukosa. /ateri penyuluhan meliputi

     program penurunan berat badan, diet sehat, latihan jasmani dan menghentikan

    kebiasaan merokok. Peren8anaan kebijakan kesehatan ini tentunya diharapkan

    memahami dampak sosio2ekonomi penyakit ini, pentingnya menyediakan fasilitas

    yang memadai dalam upaya pen8egahan primer 4.

    3. Pence+ahan Sekunder

    Pen8egahan sekunder adalah upaya men8egah atau menghambat timbulnya

     penyulit pada pasien yang telah menderita 0/. Program ini dapat dilakukan

    dengan pemberian pengobatan yang 8ukup dan tindakan deteksi dini penyulit sejak 

    a&al pengelolaan penyakit 0/. Penyulihan ditujukan terutama bagi pasien baru,

    yang dilakukan sejak pertemuan pertama dan selalu diulang pada setiap pertemuan

     berikutnya. Pemberian antiplatelet dapat menurunkan resiko timbulnya kelainan

    kardiovaskular pada penyandang 0iabetes.

    *. Pence+ahan Ter#ier

    Pen8egahan tersier ditujukan pada kelompok penyandang diabetes yang telah

    mengalami penyulit dalam upaya men8egah terjadinya ke8a8atan lebih menlanjut.

    Pada pen8egahan tersier tetap dilakukan penyuluhan kepada pasien dan juga

    kelurganya dengan materi upaya rehabilitasi yang dapat dilakakukan untuk 

    men8apai kualitas hidup yang optimal. ;paya rehabilitasi pada pasien dilakukan

    sedini mungkin sebelum ke8a8atan menetap, misalnya pemberian aspirin dosis

    rendah5!2*" mgBhari untuk mengurangi dampak mikroangiopati. Kolaborasi

    yang baik antar para ahli di berbagai disiplin, jantung, ginjal, mata, bedah

    ortopedi, bedah vaskular, radiologi, rehabilitasi medik, giAi, pediatrist dll sangat

    diperlukan untuk menunjang keberhasilan pen8egahan tersier.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    24/44

    ".;lkus 0iabetikum

    '. 0efinisi

    ;lkus diabetik atau ulkus gangrenosum adalah kondisi kerusakan epidermisdan dermis yang memiliki dasar, dinding, tepi, dan isi, yang mana kondisi ini khas

    terjadi pada penderita dengan keadaan umum buruk atau penderita penyakit

    kronik yang berpotensi menjadi fokus infeksi (-iregar, "!!). ;lkus diabetik 

    adalah salah satu bentuk komplikasi jangka panjang dari 0/ (#% kasus

    komplikasi) dan #"2"+% diantaranya memerlukan tindakan amputasi. -elain itu,

    *!% pasien yang pernah mengalami amputasi dikemudian hari akan mengalami

    risiko re2amputasi dalam &aktu #2* tahun kemudian setelah amputasi pertama

    (>layton, "!!).

    =. ?tiologi dan aktor

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    25/44

    >. KlasifikasiKlasifikasi ulkus diabetik yang paling sering digunakan adalah dengan klasifikasi

    (3agner, "!#*):

    Grade 0eskripsi! idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan

     pembentukan kalus 78la&7

    # ;lkus ulkus dangkal yang terbatas pada kulit, klinis tidak ada

    infeksi.

    " ;lkus dalam, sering disertai dengan selulitis, tidak ada abses

    atau infeksi tulang

    * ;lkus dalam yang melibatkan tulang atau pembentukan abses.

    + ;lkus termasuk gangren (pembusukan jaringan tubuh) di(sepertiga anterior kaki) kaki depan atau &ilayah tumit.

    Gangren luas

    0. Patofisiologi

    erbentuknya ulkus diabetik se8ara umum dipengaruhi oleh banyak faktor 

    (Kelkar, "!!). namun se8ara garis besar terdapat " faktor utama yang

    menyebabkan terjadinya ulkus diabetik, yaitu neuropati perifer dan iskemi

    vaskuler perifer (=o&ering, "!##):

    #. 9europati perifer @ebih dari !% pasien dengan ulkus diabetik mengalami neuropati

    (=o&ering, "!##). terjadinya neuropati diabetik pada pasien 0m terjadi

    se8ara kronik yang diakibatkan tingginya kadar gula darah

    yangmengakibatkan gangguan (So8hodone, "!!5). salah satu teori yang

     paling sering dikaitkan dengan terjadinya neuropati adalah mekanisme dari

     jalur polyol (-immons T eldman, "!#"). 0alam proses terjadinya

    neuropati, hiperglikemi meningkatkan kerja dari enAim aldosteron reduktase

    dan sorbitol dehidroginase. Gangguan metabolisme ini mengakibatkan

    konversi glukosa intrasel menjadi sorbitol dan fruktosa.

    'kumulasi produk glukosa menekan sintesis mioinositol pada serat

    saraf. -elain itu, konversi glukosa tersebut menekan penyimpanan

    ni8otinamide adenine dinu8leotide phosphate yang penting dalam proses

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    26/44

    detoksifikasi

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    27/44

    "!!5). Kondisi P'0 biasanya terjadi pada arteri tibialis dan arteri peroneus.

    0isfungsi sel endotel dan kelainan sel otot polos di pembuluh arteri perifer 

     berkembang akibat terjadinya hiperglikemi persisten pada pasien 0/

    (So8hodone, "!!5). erjadinya penurunan vasodilator yang dihasilkan sel

    endotel, mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi. -elain itu, hiperglikemi

     pada pasien 0iabetes juga dikaitkan dengan terjadinya peningkatan produksi

    tromboksan '" sebagai vasokonstriktor dan agonis agregasi platelet, yang

    kemudian dapat menyebabkan peningkatan risiko untuk terjadinya

    hiperkoagulabilitas plasma (Paraskevas et al ., "!!5). Kondisi tersebut

    meningkatkan potensi terjadinya perubahan matriks ekstraseluler pembuluh

    darah yang dapat berakibat terjadinya stenosis lumen arteri (Paraskevas et al ., "!!5). -elain itu, perilaku merokok, adanya hipertensi, dan

    hiperlipidemia, serta faktor2faktor lain yang banyak terjadi pada pasien

    diabetes berkontribusi terhadap perkembangan P'0. -e8ara kumulatif,

    kondisi ini menyebabkan terjadinya penyakit arteri oklusif yang

    mengakibatkan iskemia pada ekstremitas ba&ah dan peningkatan risiko

    ulserasi pada pasien diabetes.

    ?. Penegakkan 0iagnosis

    'danya ulkus pada pasien dengan ke8urigaan memiliki gejala klinis 0/,

    memerlukan penegakan diagnosis laboratorium hingga terdiagnosis 0/.

    0iagnosis diabetes mellitus ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa

    darah. 0iagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar glukosuria.Guna menentuan

    diagnosis 0/, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan

    glukosa darah se8ara enAimatik dengan bahan darah plasma vena. Penggunaan

     bahan darah utuh (whole blood ), vena, ataupun angka kriteria diagnostik yang

     berbeda sesuai pembakuan oleh 3H4 (-oe&ondo, "!##).Ke8urigaan 0/ perlu difikirkan apabila terdapat keluhan klasik (-oe&ondo,

    "!##) :#. Keluhan klasik 0/ berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan

     berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    28/44

    ". Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan

    disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada &anita

    abel ".#. Kriteria diagnosis 0/ (-oe&ondo, "!##):

    Kriteria dia+n!#i#

    &eja$a k$a#ik D/ +$uk!#a p$a#6a #eFaktu G 3((

    6+

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    29/44

    klaudikasio pada pasien tersebut, nyeri ini biasanya membaik setelah

     beristirahat 2#! menit.

     b. Pemeriksaan isik 

    Pemeriksaan fisik pada ulkus diabetik se8ara garis besar dibagi menjadi *

    (

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    30/44

    Pemeriksaan pasien dengan ulkus diabetik meliputi tes darah, rekaman pulsa2

    volume, ultrasonografi, indeks ankle2bra8hial, radiografi, 8omputed

    tomography, magneti8 resonan8e imaging, s8an tulang, dan angiografi:

    #) 0arah lengkap

    Hitung darah lengkap harus dilakukan. @eukositosis mungkin dapat

    menjadi tanda terjadinya plantar abses atau infeksi lainnya. Penyembuhan

    luka dapat terhambat dengan adanya anemia, anemia dapat memi8u nyeri

    saat istirahat (eodores8u et al ., "!!+).

    ") Hb'#8, glukosa serum, kreatinin

    Penilaian glukosa serum, gly8ohemoglobin, dan kadar kreatinin diharapkan

    membantu untuk menentukan kontrol glikemik akut dan kronis dan statusfungsi ginjal. es darah juga harus men8akup penilaian '#> hemoglobin

    karena nilai normal adalah penanda pengganti untuk penyembuhan luka

    (So8hodone, "!!5).

    *) Pulse2volume re8ording (P

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    31/44

    ;ltrasonografi dupleks dapat memberikan gambaran segmen arteri yang

    dapat membantu melokalisasi luasnya penyakit, dan pengukuran 0oppler 

    simultan, ke8epatan aliran dapat membantu memperkirakan derajat

    stenosis. 0upleC s8anning ini sangat berguna dalam memvisualisasikan

    aneurisma, terutama dari aorta atau segmen poplitea. Penggunaan teknik ini

    mungkin sebaiknya dilakukan oleh spesialis Jantung Pembuluh darah.

    -ebuah 0oppler s8anner genggam dapat digunakan untuk menilai arteri,

    melokalisasi dan mengukur pulsasinya (3agner, "!#*).

    ) 'nkle2=ra8hial 1ndeks ('=1)

    ekanan sistolik di dorsalis pedis atau arteri posterior dibagi dengan

    tekanan sistolik ekstremitas atas disebut indeks ankle2bra8hial ('=1) danmerupakan indeks dari keparahan arterial 8ompromise. '=1 yang normal

    rata2rata #,!. '=1 kurang dari !, menunjukkan penyakit aterosklerosis,

    dengan sensitivitas sekitar %. -e8ara umum, '=1 di ba&ah !,*

    menunjukkan peluang yang rendah untuk penyembuhan ulserasi iskemik 

    distal. -ayangnya, nilai '=1 memiliki spesifisitas yang rendah, sehingga

    sulit diandalkan jika pasien dalam kondisi arteri telah mengalami

    kalsifikasi berat, terutama pada pasien 0/ (3agner, "!#*).

    ) Plain har8ot dan terkadang dapat menunjukkan adanya

    osteomielitis. Kalsifikasi arteri terlihat pada radiografi polos bukan

    merupakan indikator spesifik terjadinya aterosklerosis yang parah.

    Kalsifikasi segmen medial arteri tidak dapat mendiagnostik aterosklerosis,

    dan bahkan kalsifikasi intima arteri, yang merupakan diagnostik penyakit

    aterosklerosis, tidak selalu berarti telah terjadi stenosis hemodinamik 

    signifikan (3agner, "!#*).

    $) >omputed omography (>) atau /) s8anning atau magneti8 resonan8e

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    32/44

    imaging (/hroni8 enous 1nsuffi8ien8y (>1)

    >1 adalah kondisi medis di mana pembuluh darah tidak dapat memompa

    darah yang rendah oksigen kembali ke jantung atau kondisi Vimpaired 

    musculo'enous pumpV hal ini disebabkan gangguan katup pada vena, seperti

    kondisi setelah terjadinya deep vein thrombosis atau phlebitis (-iregar, "!!).

    2. 0iabetik oot 1nfe8tions

    G. Penatalaksanaan

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    33/44

    Penatalaksanaan ulkus diabetik dilakukan se8ara komprehensif melalui

    upayaU mengatasi penyakit komorbid, menghilangkanBmengurangi tekanan beban

    (o""loading), menjaga luka agar selalu lembab (moist), penanganan infeksi,

    debridemen, revaskularisasi dan tindakan bedah elektif, profilaktik, kuratif atau

    emergensi (-8heffler, "!#+).

    Penyakit 0/ melibatkan sistem multi organ yang akan mempengaruhi

     penyembuhan luka. Hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, gangguan

    kardiovaskular (stroke, penyakit jantung koroner), gangguan fungsi ginjal, dan

    sebagainya harus dikendalikan. Penanganan ulkus diabetik dapat dibagi sebagai

     berikut (-8heffler, "!#+) :

    3. Kontrol nutrisi dan metabolik 

    aktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyembuhan luka. 'danya anemia dan hipoalbuminemia akan berpengaruh

    dalam proses penyembuhan. Perlu memonitor Hb diatas #" gBd@ dan

    mempertahankan albumin diatas *, gBd@. 0iet pada penderita 0/ dengan

    selulitis atau gangren diperlukan protein tinggi yaitu dengan komposisi

     protein "!%, lemak "!% dan karbohidrat !%.

    1nfeksi atau inflamasi dapat mengakibatkan fluktuasi kadar gula darah yang

     besar. Pembedahan dan pemberian antibiotika pada abses atau infeksi dapat

    membantu mengontrol gula darah. -ebaiknya penderita dengan hiperglikemia

    yang tinggi, kemampuan mela&an infeksi turun sehinga kontrol gula darah

    yang baik harus diupayakan sebagai pera&atan pasien se8ara total.

    4. 0ebridemen

    indakan debridemen merupakan salah satu terapi penting pada kasus

    ulkus diabetika. 0ebridemen dapat didefinisikan sebagai upaya pembersihkan

     benda asing dan jaringan nekrotik pada luka. @uka tidak akan sembuh apabila

    masih didapatkan jaringan nekrotik, debris, 8alus, fistulaBrongga yang

    memungkinkan kuman berkembang. -etelah dilakukan debridemen luka harus

    diirigasi dengan larutan garam fisiologis atau pembersih lain dan dilakukan

    dressing (kompres).

    'da beberapa pilihan dalam tindakan debridemen, yaitu:

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    34/44

    a) 0ebridemen mekanik dilakukan menggunakan irigasi luka 8airan fisiolofis,

    ultrasonic laser , dan sebagainya, dalam rangka untuk membersihkan

     jaringan nekrotik 

     b) 0ebridemen enAimatik dilakukan dengan pemberian enAim eksogen se8aratopikal pada permukaan lesi. ?nAim tersebut akan menghan8urkan residu

    residu protein. >ontohnya, kolagenasi akan melisikan kolagen dan elastin.

    =eberapa jenis debridement yang sering dipakai adalah papin, 09'se dan

    fibrinolisin.8) 0ebridemen autolitik terjadi se8ara alami apabila seseorang terkena luka.

    Proses ini melibatkan makrofag dan enAim proteolitik endogen yang se8ara

    alami akan melisiskan jaringan nekrotik. -e8ara sintetis preparat hidrogel

    dan hydrocolloid dapat men8iptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi

    fagosit tubuh dan bertindak sebagai agent yang melisiskan jaringan

    nekrotik serta mema8u proses granulasi. =elatung (ucilla serricata) yang

    disterilkan sering digunakan untuk debridemen biologi. =elatung

    menghasilkan enAim yang dapat menghan8urkan jaringan nekrotik.

    d) 0ebridemen bedah merupakan jenis debridemen yang paling 8epat dan

    efisien. ujuan debridemen bedah adalah untuk :

    i. /engevakuasi bakteri kontaminasi

    ii. /enghilangkan jaringan kalus

    iii. /engurangi risiko infeksi lokal5. /engurangi tekanan (off load!"#

    Pada saat seseorang berjalan maka kaki mendapatkan beban yang besar.

    Pada penderita 0/ yang mengalami neuropati permukaan plantar kaki mudah

    mengalami luka atau luka menjadi sulit sembuh akibat tekanan beban tubuh

    maupun iritasi kronis sepatu yang digunakan. -alah satu hal yang sangat

     penting namun sampai kini tidak mendapatkan perhatian dalam pera&atan

    kaki diabetik adalah mengurangi atau menghilangkan beban pada kaki (o"" 

    loading).

    ;paya o"" loading  berdasarkan penelitian terbukti dapat memper8epat

    kesembuhan ulkus. /etode o"" loading yang sering digunakan adalah:

    mengurangi ke8epatan saat berjalan kaki, istirahat (bed rest), kursi roda, alas

    kaki, remo'able cast wal!er total contact cast wal!er sepatu boot 

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    35/44

    ambulatory. otal contact cast (%CC) merupakan metode o"" loading yang

     paling efektif dibandingkan metode yang lain. =erdasarkan penelitian

    'mstrong >> dapat mengurangi tekanan pada luka se8ara signifikan dan

    memberikian kesembuhan antara $*%2#!!%. >> diran8ang mengikuti

     bentuk kaki dan tungkai, dan diran8ang agar tekanan plantar kaki terdistribusi

    se8ara merata. elapak kaki bagian tengah diganjal dengan karet sehingga

    memberikan permukaan rata dengan telapak kaki sisi depan dan belakang

    (tumit).$.  Dressing 

    eknik dressing   pada luka diabetes yang terkini menekankan metode

    moist wound healing atau menjaga agar luka dalam keadaan lembab. @uka

    akan menjadi 8epat sembuh apabila eksudat dapat dikontrol, menjaga agar 

    luka dalam keadaan lembab, luka tidak lengket dengan bahan kompres,

    terhindar dari infeksi dan permeabel terhadap gas. indakan dressing 

    merupakan salah satu komponen penting dalam memper8epat penyembuhan

    lesi. Prinsip dressing adalah bagaimana men8iptakan suasana dalam keadaan

    lembab sehingga dapat meminimalisasi trauma dan risiko operasi. 'da

     beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dressing yang

    akan digunakan, yaitu tipe ulkus, ada atau tidaknya eksudat, ada tidaknya

    infeksi, kondisi kulit sekitar dan biaya. 'da beberapa jenis dressing yang

    sering dipakai dalam pera&atan luka, seperti: hydrocolloid hydrogel calcium

    alginate "oam kompres anti mikroba, dan sebagainya

    %. Kendalikan infeksi

    Pemberian antibitoka didasarkan pada hasil kultur kuman. 9amun

    sebelum hasil kultur dan sensitifitas kuman tersedia antibiotika harus segera

    diberikan se8ara empiris pada kaki diabetik yang terinfeksi. Pada ulkus

    diabetika ringanBsedang antibiotika yang diberikan di fokuskan pada patogen

    gram positif. Pada ulkus terinfeksi yang berat (limb or li"e threatening 

    in"ection) kuman lebih bersifat polimikrobial (men8akup bakteri gram positif 

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    36/44

     berbentuk coccus, gram negatif berbentuk batang, dan bakteri anaerob)

    antibiotika harus bersifat broadspectrum diberikan se8ara injeksi.

      Pada infeksi berat yang bersifat limb threatening in"ection dapat

    diberikan beberapa alternatif antibiotika seperti: ampicillin*sulbactam

    ticarcillin*cla'ulanate piperacillin*   tazobactam Ce"ota&ime atau ce"tazidime

    + clindamycin  "luoro,uinolone + clindamycin. -ementara pada infeksi berat

    yang bersifat li"e threatening in"ection dapat diberikan beberapa alternatif 

    antibiotika seperti berikut: ampicillin*sulbactam +aztreonam

     piperacillin*tazobactam + 'ancomycin 'ancomycin +

    metronbidazole+ce"tazidime imipenem*cilastatin atau "luoro,uinolone +

    'ancomycin + metronidazole. Pada infeksi berat pemberian antibiotikadiberikan selama " minggu atau lebih.

    =ila ulkus disertai osteomielitis penyembuhannya menjadi lebih lama

    dan sering kambuh. /aka pengobatan osteomielitis di samping pemberian

    antibiotika juga harus dilakukan reseksi bedah. 'ntibiotika diberikan se8ara

    empiris, melalui parenteral selama minggu dan kemudain dievaluasi kembali

    melalui foto radiologi. 'pabila jaringan nekrotik tulang telah direseksi sampai

     bersih pemberian antibiotika dapat dipersingkat, biasanya memerlukan &aktu

    " minggu.

    G. Komplikasi;lkus diabetik sendiri adalah komplikasi dari adanya 0/, manajemen

    yang tidak baik pada ulkus diabetik atau tertundamya pengobatan mengakibatkan

     peningkatan stadium ulkus dan meningkatkan kebutuhan akan amputasi

    (Galko&ska et al ., "!!).

    H. Prognosis

    Kematian pada penderita diabetes dan ulkus diabetik berhubungan dengan

    terjadinya arteriosklerosis yang melibatkan arteri koroner atau ginjal. 'mputasi

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    37/44

    adalah risiko yang signifikan pada pasien dengan ulkus diabetik, terutama jika

     pengobatan tertunda. 0iabetes adalah penyebab utama untuk nontraumati8

    amputasi ekstremitas ba&ah di 'merika -erikat. -etengah dari semua amputasi

    nontraumati8 adalah hasil dari komplikasi kaki diabetik, dan sebanyak !%

     populasi berisiko untuk melakukan amputasi kontralateral dalam jangka &aktu

    tahun (

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    38/44

    =erdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi " golongan, yaitu

    hipertensi esensial atau hipertensi primer dan hipertensi sekunder atau

    hipertensi renal

    a. Hipertensi esensial Hipertensi esensial atau hipertensi primer yangtidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik.

    erdapat sekitar % kasus. =anyak faktor yang mempengaruhinya

    seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas sistem saraf simpatis, sistem

    renin angiotensin, defek dalam ekskresi 9a, peningkatan 9a dan >a

    intraseluler dan faktor2faktor yang meningkatkan risiko seperti

    obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia. Hipertensi primer 

     biasanya timbul pada umur *! ! tahun (-8hrier, "!!!).

     b. Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat

    sekitar % kasus. Penyebab spesifik diketahui, seperti penggunaan

    estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal,

    hiperaldosteronisme primer, dan sindrom 8ushing, feokromositoma,

    koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dan

    lain lain (-8hrier, "!!!).

    *. Klasifikasi

    +. /anifestasi Klinis1ndividu yang menderita hipertensi kadang tidak menunjukkan gejala

    sampai bertahun2tahun. 4leh karena itulah hipertensi dikenal sebagai silent

    killer. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan

    darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    39/44

     pendarahan, eksudat (kumpulan 8airan), penyempitan pembuluh darah, dan

     pada kasus berat akan mengalami edema pupil. >or&in, ("!!!), menyebutkan

     bah&a sebahagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi

     bertahun2tahun (

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    40/44

    tersebut). 0iagnosis hipertensi ditegakan bila dari pengukuran berulang2ulang

    tersebut diperoleh nilai rata2rata tekanan darah diastolik L ! mmHg dan atau

    tekanan darah sistolik L #+! mmHg.

    anda dan gejala hipertensi menurut

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    41/44

    Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang

     pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga

    terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. /edulla

    adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks

    adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat

    respons vasokonstriktor pembuluh darah. asokonstriksi yang mengakibatkan

     penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    42/44

    a. -ebaiknya dimulai dengan satu ma8am obat dengan dosis ke8il.b. Penurunan tekanan darah sebaiknya se8ara perlahan,untuk penyesuaian

    autoregulasi guna mempertahankan perfusi ke organ vital.

    #. onverting ?nAyme 1nhibitor ('>?1), 'ngiotensin 11

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    43/44

    ". Persi.aktor @ingkungan dan Gaya Hidup =erperan =esar /emi8u

    0iabetes."!!5 W diakses tanggal #" Januari "!##X http: BBpdpersi.8o.id

    *. 3aspadji -. Komplikasi kronik diabetes : mekanisme terjadinya, diagnosis dan

    strategi pengelolaannya. 0alam : buku ajar ilmu penyakit dalam. -udoyo '3,

    -etiyohadi =, 'l&i 1 dkk, editor. Jilid 111. ?disi 1. Jakarta : balai penerbit K;1,"!!U #!.

    +. -oegondo -. Konsensus Pengelolaan dan Pen8egahan 0iabetes /elitus tipe " di

    1ndonesia "!##. Jakarta : P?layton, 3.J., "!!. ' lassifi8ation, and

    reatment of ;l8er in 0iabeti8 Patients. Prouest and /edical Complete, p."$.

    #". 0utta, P. et al., "!!. 1nstant m828iprofloCa8in s8intigraphy for the diagnosis

    of osteomyelitis in the diabeti8 foot. -oot An!le 0nt , ("$), pp.$#2"".

    #*. Galko&ska, H. et al., "!!. 9eurogeni8 fa8tors in the impaired healing of diabeti8

    foot ul8ers. 1 2urg 3es, #*+("), pp.""2#5.

    #+. Huijberts, /., -8haper, 9. T -8halk&ijk, >., "!!5. 'dvan8ed gly8ation end

     produ8ts and diabeti8 foot disease. Diabetes /etab 3es 3e', "+, pp.-#2"+.

    #. Kelkar, P., "!!. 0iabeti8 neuropathy. 2em 4eurol , ", pp.#52$*.

  • 8/19/2019 Prescil Dm Ht

    44/44

    #. /ayfield, J. T -ugarman, J., "!#+. he use of the -emmes23einsteinmonofilament and other threshold tests for preventing foot ul8eration and

    amputation in persons &ith diabetes. -am Pract , +, pp.#$2".

    #$. Paraskevas, K., =aker, 0., Pompella, '. T /ikhailidis, 0., "!!5. 0oes diabetesmellitus play a role in restenosis and paten8y rates follo&ing lo&er eCtremity

     peripheral arterial revas8ulariAationY ' 8riti8al overvie&.  Ann 5asc 2urg , "",

     pp.+5#2#.

    #5.