Top Banner
PENGARUH KARBOPOL 940 DAN SORBITOL DALAM FORMULASI GEL HAND SANITIZER MINYAK DAUN SIRIH HIJAU (Oleum Piper betle L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Gita Mentari NIM : 118114160 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

Nov 01, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

PENGARUH KARBOPOL 940 DAN SORBITOL DALAM

FORMULASI GEL HAND SANITIZER MINYAK DAUN SIRIH HIJAU

(Oleum Piper betle L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Gita Mentari

NIM : 118114160

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

i

PENGARUH KARBOPOL 940 DAN SORBITOL DALAM

FORMULASI GEL HAND SANITIZER MINYAK DAUN SIRIH HIJAU

(Oleum Piper betle L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Gita Mentari

NIM : 118114160

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kepersembahkan karya Ini untuk:

Bapak dan Ibu, adik-adikku, dan sahabat-sahabatku,

sebagai ungkapan terima kasihku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Karbopol 940 dan Sorbitol Dalam Formulasi Gel Hand Sanitizer

Minyak Daun Sirih (Oleum Piper betle L.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri” ini

dengan baik. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat

mendapat gelar sarjana Farmasi (S.Farm.) program studi Farmasi.

Skripsi ini dapat terlaksana dan diselesaikan tanpa lepas dari peran,

dukungan, bantuan, bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua penulis tercinta, Bapak Soegino dan Ibu Mudji Lestari, yang

selalu memberikan doa, cinta, dukungan, dan semangat selama proses

skripsi hingga selesai.

2. Ibu Aris Widayati M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Teuku Nanda Saifullah Sulaiman, S.Si., M.Si., Apt., selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan,

dukungan, semangat, kritik dan masukan kepada penulis mulai dari

proposal, penelitian, penyusunan, hingga penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Melania Perwitasari, M.Sc., Apt, selaku dosen pembimbing pendamping

skripsi yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan, dukungan,

semangat, kritik dan masukan kepada penulis mulai dari proposal,

penelitian, penyusunan, hingga penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

viii

5. Tim dosen penguji atas kesediaannya memberikan waktu, masukan, kritik,

dan saran kepada penulis.

6. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu, pengalaman dan membimbing selama perkuliahan.

7. Pak Musrifin, Mas Agung, Pak Mukminin, Pak Parlan, Bapak Satpam, serta

laboran-laboran lain atas segala bantuan dan semangat yang diberikan

kepada penulis selama penelitian.

8. Adik-adik penulis, Adik Ruth Kristaufiyani dan Adik Wahyu Pranyoto yang

selalu memberikan doa, semangat, keceriaan, dan dukungan selama proses

skripsi hingga selesai.

9. Rekan skripsi sekaligus sahabat penulis, Yolanda Angnes atas kebersamaan,

kerjasama, bantuan, dan berbagi suka duka selama proses skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat penulis, Yolanda Novia Widyawati, Aditya Christian

Firmanto, Vincentius Henry Susanto, Paramita Liong, dan Villia Nova atas

kebersamaan, keceriaan, semangat, dukungan, doa, kritik, saran, dan berbagi

suka duka selama proses skripsi hingga selesai.

11. Geng Bestcosd (Desty Isniati, Apria Sari, Eko Prastia, Sherly Dwi Putri, An

Nissa Ridviania, Mutiara) selaku sahabat terbaik penulis atas kebersamaan,

keceriaan, canda tawa, semangat, doa, dukungan, dan berbagi suka duka

selama proses skripsi hingga selesai.

12. Teman-teman skripsi laboratorium lantai 1 (Dara, Ella, Lauren, Henra,

Ardha, Deni, Sheila, Tia, Dea, Lisa, Rio, Gia, Galih, Regi, Dian, Yosua,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

ix

Nino, Henry, Andre) dan laboratorium lantai 3 (Nia, Surya, Elyn, Utin,

Fera) untuk kebersamaan, bantuan, dan keceriaan selama di laboratorium.

13. Teman–teman FST-B dan FSM-D, serta teman-teman Farmasi 2011 lainnya

untuk kebersamaan yang luar biasa selama masa perkuliahan dan kegiatan

lain.

14. Seluruh pihak yang telah mendoakan, membantu, dan mendukung selama

proses skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis sangat menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan, serta masih banyak kekurangan dan kesalahan

dalam laporan akhir skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap laporan

akhir skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dalam bidang akademik,

terutama dalam bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 05 Desember 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

INTISARI ............................................................................................................. xvi

ABSTRACT .......................................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Keaslian Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................................... 7

A. Gel ............................................................................................................. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xi

B. Hand Sanitizer .......................................................................................... 8

C. Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau ............................................................... 12

D. Monografi Bahan-Bahan .......................................................................... 13

E. Desain Faktorial ....................................................................................... 16

F. Escherichia coli ....................................................................................... 17

G. Uji Aktivitas Antibakteri.......................................................................... 18

H. Landasan Teori......................................................................................... 18

I. Hipotesis .................................................................................................. 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 21

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 21

B. Variabel dan Definisi Operasional ........................................................... 21

C. Bahan dan Alat Penelitian ........................................................................ 24

D. Tata Cara Penelitian ................................................................................. 25

E. Analisis Hasil ........................................................................................... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 33

A. Karakterisasi Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau......................................... 33

B. Uji Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau ..................................... 34

C. Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau ............. 37

D. Optimasi Formula .................................................................................... 45

E. Pengujian Sifat Fisik Formula Optimum ................................................. 47

F. Stabilitas Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau ..... 48

G. Uji Antibakteri Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau ..... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 55

A. Kesimpulan .............................................................................................. 55

B. Saran ........................................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................57

LAMPIRAN ..........................................................................................................61

BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................................80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL I. Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level ......................... 17

TABEL II. Formula gel hand sanitizer ............................................................. 28

TABEL III. Modifikasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih

hijau ................................................................................................ 28

TABEL IV. Hasil karakterisasi minyak atsiri daun sirih hijau ........................... 32

TABEL V. Hasi uji organoleptis dan pH gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau ........................................................................................ 36

TABEL VI. Nilai efek karbopol 940, sorbitol, dan interaksi terhadap respon

viskositas ........................................................................................ 40

TABEL VII. Nilai efek karbopol 940, sorbitol, dan interaksi keduanya terhadap

respon daya sebar ........................................................................... 43

TABEL VIII. Nilai batasan viskositas dan daya sebar gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau ...................................................................... 45

TABEL IX. Hasil perbandingan teoritis dan verifikasi formula optimum ......... 46

TABEL X. Hasil pengukuran diameter zona hambat gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau ...................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur umum karbopol 940 ............................................................ 13

Gambar 2. Struktur umum sorbitol ..................................................................... 14

Gambar 3. Hasil pengukuran diameter zona hambat minyak atsiri daun sirih

hijau ................................................................................................... 34

Gambar 4. Diagram hasil pengukuran diameter zona hambat minyak atsiri daun

sirih hijau ........................................................................................... 34

Gambar 5. Contourplot respon viskositas .......................................................... 38

Gambar 6. Karbopol dalam bentuk coiled .......................................................... 39

Gambar 7. Grafik residual viskositas terhadap probabilitas normal ................... 39

Gambar 8. Grafik hubungan karbopol 940 terhadap viskositas ......................... 40

Gambar 9. Contourplot respon daya sebar ......................................................... 41

Gambar 10. Grafik residual daya sebar terhadap probabilitas normal ................. 43

Gambar 11. Grafik hubungan karbopol 940 terhadap daya sebar ........................ 44

Gambar 12. Contourplot superimposed gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau .......................................................................................... 45

Gambar 13. Grafik stabilitas viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih

hijau selama penyimpanan 30 hari .................................................... 48

Gambar 14. Grafik stabilitas daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau selama penyimpanan 30 hari .......................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau ................ 59

Lampiran 2. Surat keterangan bakteri Escherichia coli ...................................... 60

Lampiran 3. Surat hasil uji bobot jenis minyak atsiri daun sirih hijau ............... 61

Lampiran 4. Data verifikasi minyak atsiri daun sirih hijau................................. 62

Lampiran 5. Data pengujian daya antibakteri ..................................................... 62

Lampiran 6. Data pengujian sifat fisik dan stabilitas fisik gel ............................ 67

Lampiran 7. Analisis statistik pengaruh faktor pada gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau terhadap respon dengan software Design

Expert 9.0.4 trial ............................................................................. 69

Lampiran 8. Pengujian formula optimum gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau ........................................................................................ 72

Lampiran 9. Analisis statistik kestabilan gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau dengan software R.3.1.1 ................................................ 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xvi

INTISARI

Minyak atsiri daun sirih hijau diketahui dapat menghambat pertumbuhan

bakteri Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare. Penggunaan minyak

atsiri secara langsung minyak daun sirih kurang efektif sehingga diformulasikan

dalam bentuk gel hand sanitizer. Karbopol 940 sebagai gelling agent memiliki

sifat pengental yang baik. Sorbitol sebagai humektan dapat menjaga kandungan

air dalam sediaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh karbopol 940 dan

sorbitol maupun interaksi keduanya terhadap sifat fisik gel, mengetahui jumlah

komposisi karbopol 940 dan sorbitol pada area optimum, mengetahui stabilitas gel

selama masa penyimpanan 30 hari, dan mengetahui efek antibakteri dari sediaan

gel terhadap Escherichia coli.

Rancangan penelitian menggunakan desain faktorial dengan faktor

karbopol 940 dan sorbitol pada level rendah dan tinggi. Sifat dan stabilitas fisik

gel yang diuji meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar serta uji

aktivitas terhadap Escherichia coli. Data viskositas dan daya sebar dianalisis

menggunakan Design Expert 9.0.4 dengan taraf kepercayaan 95% untuk mencari

efek dan area optimum karbopol 940 dan sorbitol. Analisis t-test pada perangkat

lunak R Studio digunakan untuk mengetahui stabilitas fisik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbopol 940 berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan viskositas dan penurunan daya sebar, sedangkan

sorbitol dan interaksi keduanya berpengaruh signifikan terhadap peningkatan

viskositas gel. Area komposisi optimum diperoleh pada jumlah karbopol 940 dan

sorbitol dengan persamaan tertentu yang memenuhi kriteria respon yang

diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama

penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau dapat

menghasilkan aktivitas Escherichia coli.

Kata kunci : gel hand sanitizer, minyak atsiri daun sirih hijau, karbopol 940,

sorbitol, desain faktorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

xvii

ABSTRACT

Oleum Piper betle L. has known could inhibit the growth of bacteria

Escherichia coli that caused diarhea, so that was formulated in the form of a hand

sanitizer gel. Carbopol 940 is a good thickener as a gelling agent. Sorbitol as a

humectan to maintain the water content in the gel. This aims of the study was to

determine the influence of composition of carbopol 940, sorbitol, and interaction

of them on the physical properties, determine the composition of carbopol 940

and sorbitol on the optimum area, determine stability of gel for 30 days, and

determine the antibacteria effect of gel to Escherichia coli.

The study were used a factorial design with carbopol 940 and sorbitol as

a factor at low and high levels. The physical properties and stability of the gel that

were evaluated include of organoleptic, pH, viscosity, spreadability and

antimicrobial activity test. Viscosity and spreadability data were analyzed using

Design Expert 9.0.4 with a level of 95% to determine effects and optimum area of

carbopol 940 and sorbitol. T-test analysis on R Studio software was used to

determine stability.

The results showed that carbopol 940 was significantly influence on the

increasing of viscosity and decreasing of spreadability, while sorbitol and their

interactions were significantly influence on the increasing of viscosity of the gel.

Optimum composition area was obtained on the amount of carbopol 940 and

sorbitol by the equation that reached the criteria. Gel was stable in organoleptic,

pH, viscosity, and spreadability during 30 days storage. Oleum Piper betle L.

hand sanitizer gel could bring out the antibacteria activity.

Key words: hand sanitizer gel, Oleum Piper betle L., carbopol 940, sorbitol,

physical properties, stability, factorial design, t-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam menjaga

kesehatan tubuh adalah kebersihan tangan. Terkadang masyarakat tidak terlalu

memperdulikan kebersihan tangan saat beraktivitas sehingga berpotensi besar

untuk terkontaminasi mikroorganisme lalu menimbulkan penyakit. Salah satu

penyakit yang disebabkan karena tidak menjaga kebersihan tangan adalah diare.

Hasil survey menunjukkan angka penderita diare semua umur pada tahun 2000

adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006

adalah 423/1000 penduduk (Depkes RI, 2001). Menurut Kemenkes RI 2011,

mencuci tangan dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 47%.

Kebiasaan mencuci tangan menjadi hal yang penting dalam usaha

menjaga kebersihan tangan. Namun, sulitnya keberadaan air dan sabun terkadang

menjadi kendala utama dalam mencuci tangan sehingga menimbulkan rasa malas

untuk mencuci tangan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan gel

antiseptik tangan (hand sanitizer) sebagai alternatif karena penggunaannya praktis

dan mudah dibawa ke mana-mana.

Hand sanitizer merupakan sediaan gel dengan berbagai kandungan yang

cepat membunuh organisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010). Menurut

FDA, hand sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat. Hand

sanitizer yang beredar di pasaran banyak yang mengandung alkohol dalam

formulanya sebagai bahan antiseptik atau desinfektan. Penggunaan alkohol ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

2

memiliki keterbatasan diantaranya tidak boleh digunakan pada bagian kulit yang

terluka dan pemakaian berulang dapat menimbulkan kekeringan dan iritasi kulit

(Dyer, Gerenraich and Wadhams 1998). Sedangkan hand sanitizer selalu

diperlukan setiap saat dan dalam pemakaian berulang. Peneliti ingin mengganti

alkohol dengan minyak daun sirih hijau.

Daun sirih mengandung 1-4,2% minyak atsiri yang mengandung

senyawa hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, estradiol, eugenol, metal-eugenol,

karvakrol, terpeneba, seskuiterpena, fenil propan, dan tannin (Moeljanto, 2003).

Derivat fenol yaitu eugenol dan kavikol berkhasiat antiseptik dan khususnya

kavikol diketahui mempunyai daya pembunuh bakteri lima kali dari fenol

(Sastrohamidjojo, 2004). Pada penelitian ini digunakan minyak atsiri daun sirih

hijau karena memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap beberapa jenis

bakteri, termasuk salah satu bakteri penyebab diare yaitu Escherichia coli.

Berdasarkan penelitian Arambawela, Kumaratunga, and Kalyani (2005), minyak

atsiri daun sirih hijau mempunyai nilai KHM sebesar 3,12 x 102 μg/ml terhadap

bakteri Escherichia coli.

Penggunaan secara langsung minyak atsiri daun sirih kurang efektif

karena minyak atsirinya mudah menguap saat berada di udara pada temperatur

kamar (Robbers, Speedie, and Tayler, 1996). Oleh karena itu, pada penelitian ini

minyak atsiri daun sirih diformulasikan dalam bentuk sediaan gel agar zat aktif

lebih stabil dan nyaman digunakan. Hand sanitizer banyak dibuat dalam bentuk

sediaan gel karena nyaman digunakan, memberikan sensasi dingin pada kulit,

mudah dicuci dengan air karena tidak mengandung minyak sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

3

meningkatkan acceptability, serta memiliki kemampuan menjebak zat aktif dalam

matriks sehingga kestabilan zat aktif dapat terjaga (Garg, Aggarwal, Garg, and

Singla, 2002).

Kualitas gel antiseptik minyak atsiri daun sirih hijau dapat dilihat dari

komponen sifat fisik dan stabilitas fisik gel yaitu viskositas dan daya sebar.

Viskositas berperan penting dalam meningkatkan stabilitas fisik gel antiseptik

minyak daun sirih hijau. Viskositas dan daya sebar dipengaruhi oleh komposisi

bahan yang digunakan dalam formula gel, khususnya gelling agent dan humektan.

Pada penelitian ini digunakan karbopol 940 sebagai gelling agent karena bersifat

inert, aman, dan tidak menyebabkan iritasi, sensitivitas, atau alergi, dan tidak

bereaksi dengan komponen lain dalam formula (Zatz and Kushla, 1996). Selain

itu, karbopol memiliki viskositas tinggi yaitu 40.000 – 60.000 cP sehingga dapat

sebagai bahan pengental yang baik dan menghasilkan sediaan gel yang bening

(Rowe, Sheskey, and Quinn, 2009). Humektan berfungsi untuk menjaga

statibilitas fisik sediaan gel dengan cara menjaga kelembaban sediaan gel di mana

akan mencegah penguapan air dan mengikat lembab. Pengunaan sobitol sebagai

humektan karena bersifat inert, aman, kompatibel dengan banyak eksipien, dan

tidak menyebabkan iritasi pada kulit (Loden, 2001).

Peningkatan jumlah konsentrasi gelling agent dapat meningkatkan

viskositas dan mengakibatkan struktur sediaan gel menjadi semakin kaku

sehingga daya sebar akan semakin berkurang. Namun, peningkatan konsentrasi

humektan dapat menurunkan viskositas karena kelembaban sediaan akan semakin

tinggi. Pengaruh viskositas dan daya sebar perlu dipertimbangkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

4

formulasi gel antiseptik minyak daun sirih hijau yaitu dengan memperhatikan

komposisi bahan yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk

mengetahui pengaruh konsentrasi gelling agent dan humektan terhadap sifat fisik

dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh karbopol 940 dan sorbitol maupun interaksi keduanya

terhadap sifat fisik (viskositas dan daya sebar) gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau?

2. Berapa komposisi karbopol 940 dan sorbitol pada area optimum yang

diperkirakan sebagai formula optimum?

3. Apakah gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau stabil selama masa

penyimpanan 30 hari?

4. Apakah gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau mampu

menghasilkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli ?

C. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian

mengenai Formulasi Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle

L.) : Pengaruh Karbopol 940 dan Sorbitol Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas,

belum pernah dilakukan. Penelitian terkait yang pernah dilakukan antara lain :

a. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan Aktif Triklosan 0,5%

dan 1% yang dilakukan oleh Shu (2013).

b. Optimasi Kombinasi Karbopol 940 dan Hidroksipropil Metilselulosa

(HPMC) terhadap Efektivitas Gel Antiseptik Fraksi Etil Asetat Daun Kesum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

5

(Polygonum minus Huds.) dengan Metode Simplex Lattice Design yang

dilakukan oleh Natasya (2013).

c. Pengaruh Konsentrasi Karbopol 940 sebagai Gelling Agent terhadap Sifat

Fisik dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun Mint (Oleum

Mentapiperita) yang dilakukan oleh Verica Septi Permatasari (2014).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kefarmasian

mengenai pengaruh geling agent dan humektan dalam pembuatan gel hand

sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau terhadap sifat fisik dan stabilitas.

2. Manfaat praktis

Menghasilkan bentuk sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik dengan karbopol 940

sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humektan, serta memiliki aktivitas

antibakteri terhadap Escherichia coli sehingga memberikan produk

berkualitas dan efisien serta dapat diterima masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

6

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh karbopol 940 dan sorbitol maupun interaksi keduanya

terhadap sifat fisik (viskositas dan daya sebar) gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau.

2. Mengetahui jumlah komposisi karbopol 940 dan sorbitol pada area optimum

yang diperkirakan sebagai formula optimum.

3. Mengetahui stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau selama

masa penyimpanan 30 hari.

4. Mengetahui aktivitas antibakteri dari sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri

daun sirih hijau terhadap Escherichia coli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Gel

Gel adalah sediaan semisolid yang tersusun dari suspensi yang terbuat

dari partikel anorganik kecil dan molekul organik besar yang terpenetrasi baik

dalam suatu cairan. Gel mempunyai sistem semi kaku di mana pergerakan

medium dispersnya terbatas karena adanya struktur matriks tiga dimensi dari

partikel atau molekul terdispersi (Allen, 2002). Struktur matriks tiga dimensi ini

menjaga kestabilan konsistensi gel terhadap deformasi dan mempengaruhi sifat

viskoelastisitasnya (Osborne, 1990).

Gel merupakan sistem penghantaran obat yang baik dengan cara

pemberian yang beragam dan kompatibel dengan banyak bahan obat yang berbeda

(Allen, 2002). Gel untuk penggunaan topikal tidak boleh kasar dan lengket (Zatz

and Kushla, 1996). Beberapa sistem gel jernih karena tampilan dari air, lainnya

keruh karena bahan-bahannya tidak terdispersi molekuler atau membentuk agregat

yang bersinar (Allen, 2002). Gel memiliki kandungan air yang cukup tinggi

sehingga dapat memberikan kelembaban yang bersifat mendinginkan dan

memberikan rasa nyaman pada kulit (Mitzui, 1997).

Hidrogel merupakan sediaan semisolid yang mengandung material

polimer yang mempunyai kemampuan untuk mengembang dalam air tanpa larut

dan bisa menyimpan air dalam strukturnya. Polimer yang digunakan dalam

hidrogel terhidrolisis lambat dan secara bertahap dapat melepaskan obat bebas

(Zatz and Kushla, 1996), umumnya digunakan polimer organik seperti golongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

8

asam poliakrilat (karbopol), natrium metilselulosa, atau selulosa organik lainnya

(Barel and Paye, 2001). Hidrogel bersifat hidrofilik yang terdiri dari 85-95% air

atau campuran aqueous-alcoholic dan gelling agent. Salah satu alasan disukainya

hidrogel sebagai komponen dari sistem penghantaran dan pelepasan obat

dikarenakan kompatibilitas yang relatif baik dengan jaringan biologi (Zatz and

Kushla, 1996). Hidrogel mudah diaplikasikan serta memberi kelembaban secara

instan namun dalam penggunaan jangka panjang akan membuat kulit kering, oleh

karena itu diperlukan humektan seperti sorbitol (Buchmann, 2001).

B. Hand Sanitizer

1. Definisi

Hand sanitizer adalah sediaan gel dengan berbagai kandungan yang cepat

membunuh organisme yang ada di kulit tangan (Benjamin, 2010).

Menurut FDA (Food and Drug Administration), hand sanitizer banyak

digunakan karena alasan kepraktisan yaitu mudah dibawa dan bisa cepat

digunakan tanpa perlu menggunakan air. Hand sanitizer sering digunakan dalam

keadaan darurat di mana kita tidak bisa menemukan air dan sabun. Hand sanitizer

ini dapat membunuh kuman dalam waktu yang relatif cepat (Benjamin, 2010).

2. Bahan formula

a. Gelling agent. Gelling agent merupakan basis sediaan gel yang memiliki

bobot molekul yang tinggi. Gelling agent digunakan untuk membentuk

gel, terdispersi dalam air dan bisa mengembang serta dapat

meningkatkan viskositas (Mahalingam and Jasti, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

9

b. Humektan. Humektan adalah bahan dalam produk kosmetik yang

berfungsi untuk mencegah hilangnya lembab dari produk dan

meningkatkan jumlah air (kelembaban) pada lapisan kulit terluar saat

produk digunakan (Loden, 2001). Humektan merupakan senyawa

higroskopis yang umumya larut dalam air, tidak menutup kulit, dan

mudah hilang saat dicuci (Zocchi, 2001). Humektan membantu menjaga

kelembaban kulit dengan cara menjaga kandungan air pada lapisan

stratum corneum serta mengikat air dari lingkungan ke kulit (Leyden and

Rawlings, 2002).

c. Agen penetralisasi. Agen ini merupakan penetralisasi/pembasa untuk

gelling agent yang digunakan khususnya karbopol. Penggunaan agen ini

tidak menimbulkan netralisasi berlebihan yang menyebabkan hilangnya

viskositas (Noveon, 2002).

d. Pengawet. Pengawet merupakan bahan aditif untuk mempertahankan

sediaan sabun agar tahan terhadap jamur (Ghaim and Volz, 2001).

Penambahan pengawet khususnya pada sediaan gel sangat penting untuk

mencegah degradasi mikrobial (Zatz and Kushla, 1996).

e. Pengharum. Pengharum digunakan untuk menambah penerimaan sediaan

oleh konsumen. Pengharum yang digunakan tidak boleh mengganggu

stabilitas produk akhir (Ertel, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

10

3. Evaluasi kualitas

a. Karakteristik fisik gel

Terdapat beberapa uji untuk mengetahui karakteristik sifat fisik

gel, antara lain:

1) Organoleptis: uji ini dilakukan untuk melihat fisik gel secara visual.

Aspek yang diamati antara lain warna, bau, homogenitas, dan tekstur

(Muzzafar, Singh, and Chauhan, 2013).

2) Pengukuran pH: pengukuran pH dilakukan untuk melihat perubahan

pH saat awal dan akhir uji stabilitas. Kulit manusia memiiki pH

asam antara 4,5-6,5. Jika sediaan topikal memiliki pH di atas pH

kulit manusia maka kulit menjadi kering sedangkan di bawah pH

kulit manusia maka akan iritasi (Muzzafar, Singh, and Chauhan,

2013).

3) Daya sebar: merupakan kemampuan suatu sediaan yang

diaplikasikan pada area tertentu untuk menyebar di tempat aplikasi

dan merupakan aspek yang bertanggung jawab terhadap keefektifan,

penerimaan pasien dalam penggunaan sediaan, dan ketepatan

transfer dosis atau melepaskan zat aktifnya. Daya sebar berhubungan

dengan sudut kontak antara sediaan dengan tempat aplikasinya yang

menunjukkan kelicinan sediaan, yang berhubungan dengan koefisien

gesekan (Garg et al., 2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi daya

sebar yaitu rigiditas sediaan, lama tekanan, suhu tempat target,

viskositas, dan laju penguapan pelarut. Acceptability tergantung dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

11

mudah tidaknya gel tersebut dikeluarkan dari tempatnya,

kemampuan gel menyebar rata, dan menghasilkan efek yang optimal

terjaga (Garg et al., 2002).

4) Viskositas: merupakan tahanan bagi cairan untuk mengalir, semakin

tinggi viskositas maka semakin besar tahanannya (Sinko, 2006).

Pengukuran viskositas dilakukan untuk mengetahui sifat alir dan

deformasi, sehingga produk dapat diaplikasikan dan diterima oleh

pasien dengan baik (Herh, Tkachuk, Wu, Bernzen, and Rudolph,

1998). Semakin kental suatu cairan, semakin besar tahanannya

sehingga butuh energi yang lebih besar untuk membuat cairan

tersebut mengalir pada kecepatan tertentu (Sinko, 2006). Evaluasi

viskositas merupakan karakteristik formulasi sediaan semisolid yang

sangat penting karena viskositas menentukan lama tinggal sediaan di

kulit sehingga obat dapat terpenetrasi dengan baik. Viskositas dapat

diukur dengan menggunakan berbagai jenis viskometer berdasarkan

kebutuhan vormulator (Garg et al., 2002).

b. Stabilitas gel

Tujuan uji stabilitas adalah untuk mengetahui bagaimana

perubahan kualitas sediaan dalam jangka waktu tertentu di bawah

pengaruh berbagai faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan

cahaya untuk menentukan masa dan kondisi penyimpanan suatu sediaan

(ICH Guideline, 2003). Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas

produk adalah waktu penyimpanan, suhu, cahaya, bahan pengemas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

12

produk, mikroorganisme, getaran, inkompatibilitas fisik, dan

inkompatibilitas kimia (National Health Surveilance, 2005).

Semakin lama waktu penyimpanan suatu sediaan maka sediaan

tersebut dapat mengalami perubahan organoleptis, perubahan fisika-

kimia, mikrobiologi, dan toksisitas. Suhu yang tinggi dapat mempercepat

reaksi fisika dan kimia yang akan menghasilkan perubahan pada

komponen, viskositas, dan organoleptis. Sedangkan suhu rendah dapat

mempercepat reaksi fisika seperti kekeruhan, presipitasi, dan kristalisasi.

Permasalahan yang ditimbulkan oleh suhu sangat tinggi atau rendah

dapat berasal berasal dari proses pembuatan, penyimpanan, atau

distribusi produk yang tidak sesuai. Sediaan yang sensitif dan tidak stabil

terhadap cahaya sebaiknya dihindarkan dari cahaya dengan

menggunakan wadah kedap cahaya dan ditambah antioksidan pada

formulasinya untuk memperlambat proses oksidasi (National Health

Surveilance, 2005).

C. Minyak Daun Sirih

Minyak atsiri merupakan minyak yang menimbulkan bau, menguap pada

suhu kamar dan didapatkan pada berbagai bagian tumbuhan. Minyak atsiri dapat

diperoleh dengan cara destilasi. Destilasi adalah cara mendidihkan bahan baku

yang dimasukkan ke dalam ketel hingga terdapat uap yang diperlukan atau dengan

cara mengalirkan uap jenuh dari ketel pendidih air ke dalam ketel penyulingan

(Agusta, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

13

Salah satu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri adalah daun sirih.

Daun sirih mengandung 1-4,2% minyak atsiri. Minyak atsiri daun sirih terdiri

senyawa kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol, karbakrol, terpen,

seskuiterpen, fenilpropan, dan tannin (Moeljanto and Mulyono, 2003). Minyak

atsiri dari daun sirih mengandung 30% fenol dan beberapa derivatnya termasuk

kavikol. Persenyawaan fenol ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan

minyak atsiri dari daun sirih juga dapat digunakan sebagai antijamur dan

antioksidan (Depkes RI, 2000). Kavikol memiliki daya bunuh bakteri lima kali

lebih besar dari fenol (Sastrohamidjojo, 2004).

Minyak atsiri daun sirih hijau mengandung fenol dan senyawa

turunannya. Salah satu senyawa turunannya adalah kavikol yang memiliki

aktivitas bakterisida. Senyawa fenol berinteraksi dengan dinding sel

mikroorganisme akan terjadi perubahan struktur protein pada dinding sel bakteri

dan meningkatkan permeabilitas sel sehingga pertumbuhan sel terhambat dan

menjadi rusak (Moeljanto and Mulyono, 2003).

D. Monografi Bahan-Bahan

1. Karbopol 940

Karbopol atau carbomer (gambar 1) adalah polimer sintetik asam

akrilat yang memiliki berat molekul besar, berupa serbuk putih halus, berbau

khas, asam, dan higroskopis. Karbopol yang terdispersi dalam air akan

membentuk larutan asam keruh dengan pH 2,8-3,2 tetapi tidak larut. Gel

karbopol yang tidak dinetralkan akan menurunkan viskositas karena ikatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

14

hidrogen pada struktur gel yang tidak dinetralkan mudah putus (Rowe,

Sheskey, and Quinn, 2009).

Gambar 1. Struktur umum karbopol 940 (Rowe et al., 2009)

Di dalam gel, karbopol dapat digunakan untuk mengontrol dan

meningkatkan viskositas pada pH 3,5 sampai 11. Dispersi karbopol akan

meningkatkan viskositasnya seiring dengan peningkatan konsentrasi polimer

(Weiner and Bernstein, 1989).

Karbopol yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbopol 940

karena memiliki viskositas 40.000 – 60.000 cP pada 0,5% larutan dengan pH

7,5. Hal ini menunjukkan sifat karbopol 940 yaitu sebagai pengental yang

baik dengan viskositas yang tinggi serta dapat menghasilkan gel yang jernih

(Allen, 2002). Karbopol 940 digunakan sebagai bahan pembentuk gel pada

konsentrasi 0,5 – 2,0% (Rowe et al., 2009).

2. Sorbitol

Humektan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sorbitol.

Sorbitol (gambar 2) merupakan cairan bening, bersifat higroskopis, berasa

manis, biasanya meleleh pada suhu sekitar 96˚C. Sorbitol mudah larut dalam

air, sukar larut dalam etanol, metanol, dan asam asetat (Depkes RI, 1995).

Gambar 2. Struktur umum sorbitol (Depkes RI, 1995)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

15

Sorbitol sangat tidak larut dalam pelarut organik. Sorbitol bersifat

inert, tidak mengiritasi kulit, dan dapat bercampur dengan bahan tambahan

lainnya (Loden, 2001). Range konsentrasi sorbitol sebagai humektan yaitu

0,5–15 % . Sifat higroskopis sorbitol lebih rendah dari gliserol (Barel, Paye,

and Maibach, 2009). Viskositas sorbitol pada 25˚C adalah 190cP (Smith and

Hong, 2003).

3. Trietanolamin (TEA)

Trietanolamin yang memiliki nama kimia 2,2‟,2”-nitrilotrietanol

merupakan cairan kental jernih, tidak berwarna sampai kuning muda, berbau

amonia, dan dapat bercampur dengan air dan etanol. Trietanolamin adalah

campuran basa yang terdiri dari sebagian besar trietanolamin, dietanolamin,

dan monoetanolamin (Depkes RI, 1995). Titik leleh trietanolamin adalah 20-

21˚C dan pH 10,5 (Rowe et al, 2009).

Penambahan trietanolamin pada karbopol akan membentuk garam

yang tak terion pada pH sekitar 3. Pada pH ini, polimer sangat fleksibel

sehingga akan menggeser kesetimbangan ionik membentuk garam yang larut.

Akibatnya, ion tolak menolak dari gugus karboksilat dan polimer menjadi

kaku dan rigid sehingga akan meningkatkan viskositas (Osbone, 1990).

4. Natrium metabisulfit

Natrium metabisulfit merupakan serbuk hablur putih kekuningan, berbau

balerang dioksida, mudah larut dalam air dan gliserin, sukar larut etanol (Depkes

RI, 1995). Natrium metabisulfit digunakan sebagai antioksidan dan pengawet

antimikroba (Rowe et al, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

16

5. Aquadest

Aquadest merupakan air yang dimurnikan yang diperoleh melalui

destilasi, osmosis balik, atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air yang

memenuhi persyaratan minum. Tidak mengandung zat tambahan lain.

Aquadest merupakan cairan jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau (Depkes

RI, 1995).

E. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi sistem regresi yang membandingkan

antara respon dengan variabel bebas. Dalam desain faktorial dapat dilihat

hubungan antara variabel bebas yang digunakan untuk menentukan efek dari

beberapa faktor dan interaksinya yang berpengaruh secara signifikan. Faktor dan

level faktor yang akan diteliti, serta respon yang akan diukur pada desain faktorial

harus diketahui dan didapatkan (Kurniawan dan Sulaiman, 2009). Desain faktorial

dua level berarti ada dua faktor (misal A dan B) yang masing-masing faktor diuji

pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan level tinggi (Bolton, 2005).

Notasi dalam faktorial desain yang sering dipakai adalah dua level (level

tinggi dan level rendah). Faktor yang berada di level tinggi dilambangkan dengan

„+‟, sedangkan yang berada di level rendah dilambangkan dengan „-„. Hal ini

penting untuk penentuan interaksi antar faktor (Armstrong and James, 1996).

Tabel I. Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

Percobaan Faktor A Faktor B Interaksi

1

a

b

ab

-

+

-

+

-

-

+

+

+

-

-

+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

17

Keterangan :

+ : level tinggi

- : level rendah

Faktor A dan B : faktor A (karbopol) dan faktor B (sorbitol)

Formula 1 : formula dengan level rendah karbopol dan sorbitol

Formula a : formula dengan level tinggi karbopol dan level rendah

sorbitol

Formula b : formula dengan level rendah karbopol dan level tinggi

sorbitol

Formula ab : formula dengan level tinggi karbopol dan sorbitol

(Kurniawan dan Sulaiman, 2009).

Secara umum, persamaan yang digunakan dalam desain faktorial yaitu:

Y = b0 + b1(XA) + b2(XB) + b12(XA)(XB)...............................................................(1)

Keterangan:

Y = respon yang diamati

XA, XB = level faktor A dan faktor B

B0, b1, b2 = koefisien, didapat hasil percobaan

(Bolton, 2005).

F. Escherichia coli

Escherichia coli yaitu bakteri anaerob gram negatif berbentuk batang

yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Selain berkembang biak di

lingkungan sekitar manusia, bakteri ini merupakan penghuni normal usus.

(Arisman, 2009). Bakteri Escherichia coli merupakan jasad indikator dalam

substrat air dan bahan makanan yang mampu memfermentasikan laktosa pada

temperatur 37°C dengan membentuk asam dan gas di dalam waktu jam. Bakteri

ini berpotensi patogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebabkan diare

(Suriawiria, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

18

G. Uji Aktivitas Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri dilakukan untuk mengetahui kemampuan

senyawa uji dalam mengahambat pertumbuhan bakteri dengan mengukur respon

pertumbuhan populasi mikroorganisme terhadap agen bakteri (Setiabudi and Gan,

2007).

Metode yang paling umum digunakan untuk melihat aktivitas antibakteri

adalah metode difusi. Metode difusi merupakan metode untuk melihat aktivitas

antibakteri suatu senyawa uji dengan pengamatan diameter daerah hambatan

bakteri atau zona jernih (Jawetz, Melnick, and Adelberg, 1996). Zona jernih yang

dihasilkan menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan mikroorganisme

oleh agen antimikroba pada permukaan media agar (Pratiwi, 2008).

Terdapat tiga cara metode difusi yaitu silinder, sumuran, dan cakram

kertas. Metode paper disk menggunakan suatu cakram kertas saring (paper disk)

yang berfungsi sebagai tempat menampung zat antimikroba. Kertas saring

tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah diinokulasi mikroba uji,

kemudian diinkubasi pada waktu tertentu dan suhu tertentu, sesuai dengan kondisi

optimum dari mikroba uji (Pelczar and Chan, 1988).

H. Landasan Teori

Menurut Mahalingam and Jasti (2008) penambahan gelling agent dalam

sediaan gel dapat meningkatkan viskositas. Karbopol 940 merupakan gelling

agent yang memiliki viskositas 40.000 – 60.000 cP, dapat mengontrol atau

meningkatkan viskositas pada pH 3,5-11. Humektan digunakan untuk

mempertahankan kelembaban dalam sediaan gel (Loden, 2001). Semakin besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

19

jumlah humektan yang ditambahkan maka kemampuan untuk mempertahankan

kelembaban dalam sediaan gel akan semakin tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi

viskositas sediaan. Sorbitol merupakan humektan yang memiliki higroskopis

sangat rendah. Sorbitol dapat menjaga statibilitas sediaan gel dengan cara

menjaga kelembaban sediaan gel dimana akan mencegah penguapan air dan

mengikat lembab (Loden, 2001). Kombinasi karbopol 940 dan sorbitol mampu

membentuk gel dengan sifat fisik yang baik dan stabil.

Komposisi karbopol 940 dan sorbitol optimum yang digunakan dalam gel

minyak daun sirih diperoleh dengan menggunakan metode desain faktorial.

Desain faktorial menunjukkan hubungan antara variabel bebas yang diteliti untuk

menentukan efek dari beberapa faktor dan interaksinya.

Salah satu bakteri penyebab diare adalah Escherichia coli. Minyak atsiri

daun sirih hijau diketahui mengandung 30% senyawa fenol dan derivatnya yang

mampu menghasilkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Kavikol

merupakan derivat fenol yang memiliki daya bunuh bakteri lima kali lebih besar

dari fenol (Sastrohamidjojo, 2004). Selain itu, minyak daun sirih hijau memiliki

kandungan eugenol sebesar 9,72-13,41 dan kavibetol sebesar 2,12-12,55 yang

dapat memberikan aktivitas sebagai antibakteri (Arambawela et al., 2005). Oleh

karena itu, dalam penelitian ini minyak atsiri daun sirih hijau ditambahkan dalam

sediaan gel hand sanitizer. Pengujian aktivitas antibakteri gel minyak atsiri daun

sirih hijau bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri daun

sirih hijau terhadap bakteri Escherichia coli jika diformulasikan dalam sediaan gel

yang dibuat. Metode uji yang digunakan adalah difusi paper disk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

20

I. Hipotesis

1. Karbopol 940 dan sorbitol dapat meningkatkan viskositas dan menurunkan

daya sebar secara signifikan pada sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri

daun sirih hijau.

2. Area komposisi optimum yang diperkirakan sebagai formula optimum gel

hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau dapat diperoleh.

3. Gel minyak atsiri daun sirih hijau stabil secara fisik pada penyimpanan selama

30 hari.

4. Sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau mampu

menghasilkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan pola

dua arah untuk membandingkan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas. Variabel bebas adalah konsentrasi karbopol 940 dan

sorbitol.

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung adalah sifat fisik gel yaitu

viskositas dan daya sebar, stabilitas gel yaitu pergeseran viskositas

setelah 30 hari penyimpanan, dan diameter zona hambat.

c. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali adalah

kualitas daun sirih hijau, kualitas bahan-bahan yang digunakan,

kecepatan putar mixer, kondisi penyimpanan gel hand sanitizer,

kepadatan suspensi bakteri Escherichia coli, diameter lubang sumuran,

suhu dan lama inkubasi, serta jumlah bahan dalam formula selain

karbopol 940 dan sorbitol.

d. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali

adalah suhu dan kelembaban ruangan percobaan, dan kecepatan

penguapan minyak atsiri daun sirih hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

22

2. Definisi operasional

a. Gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau adalah sediaan semi

solid yang terbuat dari minyak atsiri daun sirih hijau menggunakan

karbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humektan,

berfungsi untuk menghilangkan bakteri di tangan.

b. Minyak atsiri daun sirih hijau adalah minyak atsiri dari tanaman daun

sirih hijau yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma Tangerang.

c. Gelling agent adalah pembentuk gel sebagai pengental, dan untuk

menstabilkan. Pada penelitian ini digunakan karbopol 940 pada level

rendah 1 gram dan level tinggi 4 gram.

d. Humektan adalah bahan untuk memberikan kelembaban. Pada penelitian

ini digunakan sorbitol pada level rendah 2 gram dan level tinggi 10 gram.

e. Sifat fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui

kualitas fisik gel yang meliputi viskositas dan daya sebar.

f. Stabilitas fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui

ada tidaknya perubahan gel dalam penyimpanan yaitu pergeseran

viskositas dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari pada suhu kamar.

g. Daya sebar adalah kemampuan sediaan untuk menyebar pada permukaan

kulit setelah pemberian tekanan. Pada penelitian ini, nilai daya sebar

yang memenuhi kriteria adalah 4-7 cm.

h. Viskositas adalah besarnya tahanan suatu cairan yang ada pada gel hand

sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau untuk mengalir. Pada penelitian

ini, nilai viskositas yang memenuhi kriteria adalah 30-90 dPa.s.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

23

i. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas gel dalam

penyimpanan selama 30 hari dengan viskositas gel setelah dibuat. Pada

penelitian ini, sediaan gel stabil jika pergeseran viskositas tidak lebih dari

10% dari nilai viskositas sediaan gel 48 jam setelah pembuatan.

j. Pergeseran daya sebar adalah persentase dari selisih daya sebar gel dalam

penyimpanan selama 30 hari dengan daya sebar gel setelah dibuat. Pada

penelitian ini, sediaan gel stabil jika pergeseran daya sebar tidak lebih

dari 10% dari nilai viskositas sediaan gel 48 jam setelah pembuatan.

k. Desain faktorial adalah metode optimasi untuk mencari efek dari

berbagai faktor atau kondisi terhadap hasil penelitian. Desain faktorial

juga digunakan untuk mengetahui efek dominan dalam menentukan sifat

fisik dan stabilitas sediaan gel.

l. Faktor adalah besaran yang berefek pada respon yang dihasilkan. Dalam

penelitian ini digunakan dua faktor yaitu komposisi gelling agent

(karbopol) dan humektan (sorbitol).

m. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor. Dalam penelitian ini

digunakan dua level untuk masing-masing faktor, yaitu level tinggi dan

level rendah.

n. Respon adalah perubahan yang dapat diamati dan dinyatakan sebagai

besaran yang dapat dikuantitasikan. Dalam penelitian ini, respon adalah

hasil uji sifat fisik gel yang meliputi viskositas dan daya sebar serta hasil

uji stabilitas gel yang meliputi pergeseran viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

24

o. Efek adalah perubahan respon sebagai akibat dari adanya variasi level

dan faktor. Nilainya dihitung dari selisih antara rata-rata respon yang

timbul pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah.

p. Daya antibakteri gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau adalah

kemampuan dari gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau untuk

menghambat atau membunuh bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan

dengan diameter zona hambat yang dihasilkan.

q. Zona hambat adalah zona jernih disekeliling paper disk di mana tidak

terdapat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang menunjukkan adanya

aktivitas antibakteri.

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri daun

sirih hijau (CV. Nusa Aroma Tangerang), karbopol 940 (kualitas farmasetis),

sorbitol (kualitas farmasetis), trietanolamin (kualitas farmasetis), natrium

metabisulfit (kualitas farmasetis). Semua bahan tersebut diperoleh dari PT.

Brataco Yogyakarta. Media Mueller Hinton Agar (MHA), media Mueller Hinton

Broth (MHB), bakteri uji Escherichia coli yang diperoleh dari Balai Kesehatan

Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca digital (Ohaus®

),

mixer (Miyako®), alat-alat gelas (Pyrex), cawan petri, viscometer seri VT 04

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

25

(RION-Japan), indikator pH (Merck), alat pengukur daya sebar, jarum ose, alat

pembuat sumuran, inkubator, dan autoklaf

E. Tata Cara Penelitian

1. Verifikasi identitas minyak atsiri daun sirih hijau

a. Penentuan bobot jenis

Piknometer dicuci dengan air lalu dicuci lagi dengan etanol,

setelah itu dikeringkan dan ditimbang untuk mendapatkan bobot

piknometer kosong. Piknometer yang telah ditimbang, diisi air secara

perlahan hingga penuh lalu ditutup, piknometer dimasukkan dalam

baskom es pada suhu 23˚C lalu dikeluarkan dari baskom dan suhu

dikembalikan menjadi 25˚C. Piknometer dilap hingga kering dan

ditimbang untuk mendapatkan bobot piknometer yang ditambah bobot

air. Volume air dihitung dengan cara bobot air dibagi kerapatan air.

Bobot jenis minyak atsiri daun sirih hijau diukur dengan menggunakan

piknometer yang telah dikalibrasi. Piknometer diisi minyak atsiri daun

sirih hijau hijau hingga penuh lalu ditutup, piknometer dimasukkan

dalam baskom es pada suhu 23˚C lalu dikeluarkan dari baskom dan suhu

dikembalikan menjadi 25˚C. Piknometer dilap hingga kering dan

ditimbang untuk mendapatkan minyak atsiri daun sirih hijau. Bobot

minyak atsiri daun sirih hijau diperoleh dari bobot piknometer minyak

atsiri daun sirih hijau dikurangi bobot piknometer kosong. Kerapatan

minyak atsiri daun sirih hijau diperoleh dari bobot minyak atsiri daun

sirih hijau dibagi volume air. Bobot jenis minyak atsiri daun sirih hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

26

diperoleh dengan dilakukan perbandingan antara bobot minyak atsiri

daun sirih hijau dengan kerapatan minyak atsiri daun sirih hijau.

Replikasi pengujian dilakukan 3 kali (Depkes RI, 1995).

b. Penentuan indeks bias

Indeks bias minyak atsiri daun sirih hijau diukur menggunakan

refraktometer. Minyak atsiri daun sirih hijau diteteskan pada prisma

utama lalu prisma ditutup dan arahkan refraktometer ke cahaya terang

sehingga dapat terlihat jelas nilai indeks biasnya. Suhu refraktometer

diatur 20˚C dengan cara air dialirkan melalui refraktometer. Suhu harus

dijaga dengan toleransi ± 0,2. Nilai indeks bias ditunjukkan oleh skala

dimana terdapat garis batas yang memisahkan sisi terang dan gelap pada

bagian atas dan bawah. Replikasi pengujian dilakukan 3 kali (Depkes RI,

1995).

2. Uji daya antibakteri minyak atsiri daun sirih hijau

a. Pembuatan suspensi Escherichia coli

Sebanyak satu ose koloni bakteri Escherichia coli diambil dari

stok bakteri, bakteri dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi

media Muller Hinton Broth (MHB) steril dan diinkubasi. Kekeruhan

suspensi bakteri Escherichia coli disesuaikan dengan standar 0,5 Mac

Farland (Gupte, 2006).

b. Pembuatan kontrol media

Media Muller Hinton Agar (MHA) steril dituang ke dalam

cawan petri dan ditunggu hingga memadat. Setelah memadat, cawan petri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

27

diinkubasi. Setelah inkubasi, cawan kontrol diamati dan dibandingkan

dengan perlakuan.

c. Pembuatan kontrol pertumbuhan bakteri

Suspensi bakteri dituang dalam cawan petri. Media MHA steril

ditambahkan, cawan petri digoyang sehingga pertumbuhan bakteri dapat

merata. Cawan petri diinkubasi. Selanjutnya, pertumbuhan bakteri uji

diamati melalui kekeruhan media dan dibandingkan dengan perlakuan.

d. Uji daya antibakteri gel terhadap Escherichia coli

Suspensi bakteri dituang dalam cawan petri. Media MHA steril

ditambahkan, cawan petri digoyang sehingga pertumbuhan bakteri

merata. Media dibiarkan memadat lalu diletakkan paper disk berukuran 6

mm yang sebelumnya telah dicelupkan dalam formula gel atau basis.

Sebanyak 6 paper disk dalam satu cawan petri mengandung minyak atsiri

daun sirih hijau dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan kontrol

pelarut. Sebanyak 5 paper disk dalam satu cawan petri lainnya

mengandung minyak atsiri daun sirih hijau dengan konsentrasi 6%, 7%,

8%, 9%, 10%. Cawan petri diinkubasi. Selanjutnya, diameter zona

hambat diukur. Replikasi pengujian dilakukan tiga kali (Kusmiyati,

2006).

3. Formulasi gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau

a. Formula gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau

Formula yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

penelitian Sari and Isadiartuti (2006), seperti tersaji pada tabel II berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

28

Tabel II. Formula gel hand sanitizer

Bahan Komposisi

Minyak atsiri daun sirih

hijau

Karbopol 940

TEA

Gliserin

Corigen odoris (melon)

Natrium metabisulfit

Aquadest

25% b/v

0,5% b/v

0,5% b/v

1% b/v

8 tetes

0,2% b/v

ad 200 ml

(Sari and Isadiartuti, 2006).

Dilakukan modifikasi dan optimasi terhadap formula di atas

sehingga dihasilkan formula sebagai berikut :

Tabel III. Modifikasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih

hijau

Bahan Komposisi

F1 Fa Fb Fab

Minyak atsiri daun sirih hijau (g)

Karbopol 940 (g)

Sorbitol (g)

TEA (g)

Natrium metabisulfit (g)

Aquadest (mL)

10

1

2

2

0,4

200

10

4

2

2

0,4

200

10

1

10

2

0,4

200

10

4

10

2

0,4

200

Keterangan :

F1 : formula dengan karbopol 940 level rendah dan sorbitol level rendah

Fa : formula dengan karbopol 940 level tinggi dan sorbitol level rendah

Fb : formula dengan karbopol 940 level rendah dan sorbitol level tinggi

Fab : formula dengan karbopol 940 level tinggi dan sorbitol level tinggi

b. Pembuatan gel

Karbopol 940 dikembangkan dengan aquadest pada suhu kamar

selama 24 jam dengan cara menaburkan karbopol 940 diatas aquadest

200 mL. Natrium metabisulfit yang telah dilarutkan dalam air dan

sorbitol dimasukkan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

29

dengan menggunakan mixer pada skala 1 selama 1 menit. TEA

ditambahkan hingga terbentuk gel dengan diaduk menggunakan mixer

dengan skala 1 selama 1 menit, pH yang terbentuk disesuaikan dengan

pH kulit manusia. Minyak atsiri daun sirih hijau ditambahkan ke dalam

campuran dengan diaduk menggunakan mixer dengan skala 1 selama 1

menit.

4. Uji sifat fisik dan stabilitas gel

a. Uji organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan diamati bau, warna,

konsistensi dan homogenitas gel pada 48 jam setelah pembuatan.

b. Uji pH

Uji pH dilakukan dengan bantuan indikator pH dengan

dimasukkan ke dalam sediaan gel dan dibandingkan dengan standar.

c. Uji daya sebar

Uji daya sebar sediaan gel dilakukan 48 jam setelah pembuatan.

Uji daya sebar dilakukan dengan cara 0,5 gram gel ditimbang lalu gel

diletakkan ditengah lempeng kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan

kaca bulat lainnya dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat

125 gram, didiamkan selama 1 menit, dan dicatat diameter sebarnya

(Garg et al, 2002). Uji daya sebar dilakukan dua kali, yaitu dua hari

setelah pembuatan gel dan setelah gel disimpan selama 30 hari pada suhu

kamar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

30

d. Uji viskositas

Uji viskositas dilakukan dengan menggunakan alat Viscotester

Rion seri VT 04 dengan cara gel dimasukkan ke dalam wadah viscotester

hingga hampir penuh. Rotor dibenamkan ke dalam sediaan hingga batas

tertentu. Alat viscotester dihidupkan, rotor berputar, jarum penunjuk

skala akan bergerak dan menunjukkan besaran nilai viskositas. Nilai

viskositas diketahui dengan membaca angka pada skala yang sesuai

dengan rotor yang digunakan. Sediaan gel dianggap memiliki stabilitas

yang baik jika memiliki persentase pergeseran viskositas kurang dari

10% (Zatz et al, 1996). Uji viskositas dilakukan dua kali, yaitu dua hari

setelah pembuatan gel dan setelah gel disimpan selama 30 hari pada suhu

kamar (Voight, 1994).

5. Uji daya antibakteri gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau

a. Pembuatan suspensi Escherichia coli

Sebanyak satu ose koloni bakteri Escherichia coli diambil dari

stok bakteri, bakteri dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi

media Muller Hinton Broth (MHB) steril dan diinkubasi. Kekeruhan

suspensi bakteri Escherichia coli disesuaikan dengan standar 0,5 Mac

Farland (Gupte, 2006).

b. Pembuatan kontrol media

Media Muller Hinton Agar (MHA) steril dituang ke dalam

cawan petri dan ditunggu hingga memadat. Setelah memadat, cawan petri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

31

diinkubasi. Setelah inkubasi, cawan kontrol diamati dan dibandingkan

dengan perlakuan.

c. Pembuatan kontrol pertumbuhan bakteri

Suspensi bakteri dituang dalam cawan petri. Media MHA steril

ditambahkan, cawan petri digoyang sehingga pertumbuhan bakteri dapat

merata. Cawan petri diinkubasi. Selanjutnya, pertumbuhan bakteri uji

diamati melalui kekeruhan media dan dibandingkan dengan perlakuan.

d. Uji daya antibakteri gel terhadap Escherichia coli

Suspensi bakteri dituang dalam cawan petri. Media MHA steril

ditambahkan, cawan petri digoyang sehingga pertumbuhan bakteri

merata. Media dibiarkan memadat lalu diletakkan paper disk berukuran 6

mm yang sebelumnya telah dicelupkan dalam formula gel (perlakuan)

atau basis (kontrol negatif). Sebanyak 5 paper disk diletakkan dalam

cawan petri. Setiap paper disk mengandung gel formula F1, formula Fa,

formula Fb, formula Fab, dan basis. Cawan petri diinkubasi. Selanjutnya,

diameter zona hambat diukur dan dibandingkan dengan kontrol positif.

Kontrol positif yang digunakan adalah minyak daun sirih hijau dengan

konsentrasi 5% yang sebelumnya telah dilakukan uji aktivitas antibakteri.

Replikasi pengujian dilakukan tiga kali (Kusmiyati, 2006).

F. Analisis Hasil

Data yang diperoleh adalah data organoleptis, uji pH, uji viskositas dan

uji daya sebar 48 jam setelah pembuatan, pergeseran viskositas selama masa

penyimpanan 30 hari, pergeseran daya sebar selama masa penyimpanan 30 hari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

32

dan uji daya antibakteri. Data sifat fisik yaitu viskosistas dan daya sebar,

dianalisis menggunakan Design Expert 9.0.4 dengan taraf kepercayaan 95%.

Formula pada area optimum dipilih dan diuji kembali sifat fisiknya lalu

dibandingkan dengan nilai respon teoretisnya menggunakan uji T tidak

berpasangan pada perangkat lunak R Studio dengan taraf kepercayaan 95 %

sebagai hasil verifikasi komposisi area optimum yang diperoleh.

Data stabilitas fisik berupa pergeseran viskositas dan daya sebar. Data

pergeseran viskositas dan daya sebar yang memiliki sebaran data normal dan

homogen diuji dengan menggunakan uji T berpasangan (t-test) pada perangkat

lunak R Studio. Nilai p-value > 0,05 menunjukkan adanya perbedaan tidak

signifikan. Pada data uji daya antibakteri, dilakukan penghitungan rata-rata

diameter zona hambat yang terbentuk dari ketiga replikasi yang dilakukan. Rata-

rata diameter zona hambat sediaan dibandingkan dengan diameter zona hambat

kontrol positif menggunakan Wilcoxon test untuk mengetahui signifikansi

perbedaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakterisasi Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau

Pada penelitian ini menggunakan minyak atsiri daun sirih hijau (Oleum

Piper betle L.) diperoleh dari CV. Nusa Aroma Tangerang. Identifikasi minyak

atsiri daun sirih hijau dapat dibuktikan dengan membandingkan hasil karakterisasi

dengan Certificate of Analysis (COA) (Lampiran 1). Verifikasi dilakukan oleh

penulis untuk uji organoleptis dan indeks bias, sedangkan uji bobot jenis

dilakukan oleh LPPT UGM Yogyakarta. Tujuan pengujian ini untuk memastikan

kualitas identitas dari minyak atsiri daun sirih hijau yang diperoleh. Hasil

karakterisasi minyak atsiri daun sirih hijau dijabarkan dalam tabel IV.

Tabel IV. Hasil karakterisasi minyak atsiri daun sirih hijau

Uji Hasil

Karakterisasi COA

Organoleptis

Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan

Khas aromatik

minyak daun sirih

Aromatik minyak

daun sirih

Cair Cair

Bobot jenis 0,97 ± 0,00 1,044-1,054

Indeks bias 1,514 ± 0,0005 1,514

Berdasarkan tabel IV, menunjukkan bahwa organoleptis dan indeks bias

minyak atsiri daun sirih hijau telah sesuai dengan COA, sedangkan nilai bobot

jenis minyak atsiri daun sirih hijau pada hasil karakterisasi tidak masuk dalam

COA. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya perubahan stabilitas fisik

minyak atsiri daun sirih hijau yang digunakan. Perubahan warna terlihat pada

minyak atsiri daun sirih hijau, ini terjadi karena terdapat paparan udara pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

34

minyak atsiri daun sirih hijau yang digunakan. Minyak atsiri bersifat tidak stabil

terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari, dan

panas karena terdiri dari berbagai macam komponen penyusun (Gunawan and

Mulyani, 2004).

Minyak atsiri daun sirih hijau yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma

Tangerang tetap digunakan pada penelitian ini. Hal ini karena minyak atsiri daun

sirih hijau yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma Tangerang mengandung eugenol

sebesar 14,8% dan kavibetol sebesar 11,4% untuk dapat menghasilkan aktivitas

antibakteri (lampiran 1). Menurut hasil penelitian Arambawela et al. (2005)

bahwa minyak atsiri daun sirih hijau memiliki kandungan eugenol sebesar 9,72%-

13,41% dan kavibetol sebesar 2,12%-12,55% untuk menghasilkan aktivitas

antibakteri.

B. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau terhadap

Escherichia coli

Pengujian aktivitas antibakteri terhadap minyak atsiri daun sirih hijau

pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi minyak atsiri daun sirih

hijau dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Uji ini juga dapat

digunakan sebagai dasar untuk menentukan seberapa banyak minyak atsiri daun

sirih hijau yang akan ditambahkan ke dalam sediaan. Hasil uji diameter zona

hambat ditunjukkan pada gambar 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

35

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Keterangan : Hasil uji antibakteri minyak atsiri daun sirih hijau. (a) replikasi 1

konsentrasi 6-10%, (b) replikasi 2 konsentrasi 6-10%, (c) replikasi 3 konsentrasi 6-

10%.

Gambar 3. Hasil pengukuran diameter zona hambat minyak atsiri daun sirih

hijau terhadap Escherichia coli

Gambar 4. Diagram hasil pengukuran diameter zona hambat minyak atsiri

daun sirih hijau terhadap Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

36

Pada gambar 4, menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi

minyak atsiri daun sirih hijau, maka semakin besar diameter zona hambat yang

dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan konsentrasi 1-10%, pada konsentrasi

minyak atsiri daun sirih hijau 1% - 3% tidak menghasilkan aktivitas antibakteri.

Pada konsentrasi minyak atsiri daun sirih hijau 4% mulai menunjukkan aktivitas

antibakteri dan kontrol pelarut tidak menunjukkan adanya zona hambat yang

berarti bahwa pelarut etanol 96% yang digunakan tidak memiliki aktivitas

antibakteri. Hal ini sesuai dengan penelitian Arambewela et al., (2005) bahwa

minyak atsiri daun sirih hijau dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Escherichia coli.

Analisis statistik ANOVA dilakukan dengan membandingkan diameter

zona hambat pada setiap konsentrasi. Berdasarkan hasil analisis statistik,

konsentrasi minyak atsiri 4% memiliki diameter zona hambat yang berbeda

signifikan dengan konsentrasi minyak atsiri 5%, sedangkan konsentrasi 5%

berbeda tidak signifikan dibandingkan dengan diameter zona hambat pada

konsentrasi minyak atsiri 6% dan 7% (p-value > 0,05). Konsentrasi minyak atsiri

daun sirih hijau 5% dipilih agar menghasilkan aktivitas antibakteri yang lebih

besar ketika diformulasikan dalam gel. Oleh karena itu, sebanyak 5 gram minyak

atsiri daun sirih hijau ditambahkan dalam formula gel dengan volume 100 ml.

Namun pada penelitian ini, dilakukan penambahan minyak atsiri daun sirih hijau

sebanyak 10 gram pada setiap formula gel karena volume yang digunakan

sebanyak 200 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

37

C. Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau

Pengujian sifat fisik penting dilakukan untuk mengetahui kualitas sediaan

gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang dibuat. Sifat fisik sediaan

gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang dievaluasi meliputi

organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. Dalam penelitian ini, pengujian sifat

fisik dilakukan 48 jam setelah pembuatan untuk memberi waktu pada sediaan agar

dapat membentuk sistem gel setelah proses pembuatan, sehingga hasil pengukuran

tidak terpengaruh oleh gaya gesekan dan energi saat pencampuran bahan.

1. Uji organoleptis dan pH

Gel perlu dievaluasi secara organoleptis dan pH karena

mempengaruhi kualitas visual dan acceptability. Organoleptis yang diamati

meliputi warna, konsistensi, bau, dan homogenitas. Hasil uji sifat fisik gel

hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau disajikan pada tabel V.

Tabel V. Hasil organoleptis dan pH gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau

Kriteria Formula

F1 Fa Fb Fab

Warna Putih

bening

keruh

Putih

bening

keruh

Putih

bening

keruh

Putih

bening

keruh

Konsistensi Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid

Bau Khas daun

sirih

Khas daun

sirih

Khas daun

sirih

Khas daun

sirih

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen

pH 6 6 6 6

Berdasarkan tabel V, hasil pengujian organoleptis dan pH

menunjukkan bahwa setiap formula gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau memiliki warna tekstur, bau, homogenitas, dan pH yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

38

Warna putih bening yang keruh disebabkan karena warna kuning pekat dari

minyak atsiri yang dicampurkan dalam sediaan. Bau yang dimiliki sediaan

yaitu berbau khas daun sirih yang menyengat. Hal ini menunjukkan bahwa

sebaiknya perlu ditambahkan parfum ke dalam sediaan untuk memperbaiki

wangi sediaan, sehingga akan meningkatkan acceptability terhadap sediaan.

Sediaan topikal gel yang menggunakan karbopol sebagai gelling

agent harus memiliki pH basa, yaitu range pH 5-10 agar terbentuk polimer

gel (Zatz and Kushla, 1996). Gel dengan pH 6 dihasilkan setelah penambahan

trietanolamin (TEA). TEA yang bersifat basa digunakan untuk menetralisasi

karbopol 940. Sebelum penambahan TEA, karbopol 940 dalam air berbentuk

tak terion pada pH 3. Pada pH ini, polimer sangat fleksibel. Penambahan

TEA akan menggeser kesetimbangan ionik dan membentuk garam yang larut.

Terbentuk ion yang tolak menolak dan polimer menjadi kaku dan rigid

sehingga terbentuk gel dan meningkatkan pH sediaan.

Sediaan gel dalam penelitian ini memiliki nilai pH 6 di mana sediaan

telah terbentuk polimer gel dalam pH yang sesuai range yang ditentukan.

Selain itu telah sesuai dengan keadaan fisiologis kulit manusia, yaitu pH 4,5-

7 (Buchmann, 2001).

2. Uji viskositas

Viskositas merupakan salah satu parameter sifat fisik suatu sediaan

yang mempengaruhi kemudahan sediaan untuk mengalir. Viskositas

berfungsi untuk mengetahui sifat alir suatu sediaan (Herh et al., 1998).

Viskositas yang semakin tinggi akan meningkatkan ketahanan sediaan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

39

mengalir sehingga sediaan sulit dituang, sedangkan apabila viskositas yang

semakin rendah maka sediaan mudah mengalir. Hasil pengukuran viskositas

gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau disajikan pada gambar 5.

Design-Expert® SoftwareFactor Coding: Actualviskositas (dpa.s)

Design Points360

28

X1 = A: carbopolX2 = B: sorbitol

1 1.6 2.2 2.8 3.4 4

2

4

6

8

10viskositas (dpa.s)

A: carbopol (gram)

B:

so

rbit

ol

(gra

m)

100 200 300

3 3

3 3

Design-Expert® SoftwareFactor Coding: Actualviskositas (dpa.s)

Design Points360

28

X1 = A: carbopolX2 = B: sorbitol

1 1.6 2.2 2.8 3.4 4

2

4

6

8

10viskositas (dpa.s)

A: carbopol (gram)

B:

so

rbit

ol

(g

ra

m)

100 200 300

3 3

3 3

Gambar 5. Contourplot respon viskositas

Contourplot di atas menunjukkan gambaran hasil pengukuran

viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau. Berdasarkan hasil

contourplot, menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi karbopol 940

dan sorbitol maka viskositas gel akan meningkat. Semakin tinggi jumlah

karbopol maka jumlah polimer yang akan membentuk gel semakin banyak.

Polimer-polimer tersebut akan terhubung (coiled) membentuk cross link

secara acak ketika langsung kontak dengan molekul air. Ketika dilakukan

penambahan TEA maka bentuk polimer cross link akan semakin rigid yang

membuat konsistensi gel menjadi stabil karena molekul air terjebak dalam

polimer cross link yang rigid. Semakin tinggi konsentrasi karbopol 940 maka

struktur polimer cross link akan semakin kuat dan rigid (Kim, Song, Lee, and

Park, 2003), sehingga konsistensi gel meningkat yang ditandai dengan

peningkatan viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

40

Gambar 6. Karbopol dalam bentuk coiled (Noveon, 2002).

Persamaan desain faktorial didapatkan untuk mengetahui efek

karbopol 940 dan sorbitol terhadap viskositas. Berdasarkan program Design

Expert 9.0.4 trial, persamaan desain faktorial untuk viskositas adalah sebagai

berikut: Y = -72,222 + 100,556(X1) – 0,389(X2) + 0,722(X1)(X2)...............(2)

dengan Y sebagai respon viskositas, X1 adalah karbopol 940, X2 adalah

sorbitol, dan X1X2 adalah interaksi antara karbopol 940 dan sorbitol. Analisis

statistik ANOVA menunjukkan bahwa model regresi persamaan respon

viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau signifikan (p-value

< 0,05) sehingga dapat digunakan untuk optimasi. Hal ini dapat dibuktikan

dari grafik normal probabilitas dan residual (gambar 7) yang menunjukkan

bahwa sebaran residual cukup linier sehingga model regresi linier cukup baik.

Gambar 7. Grafik residual viskositas terhadap probabilitas normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

41

Efek merupakan suatu perubahan respon yang disebabkan adanya

variasi level faktor. Berdasarkan persamaan faktorial Design Expert 9.0.4

trial, nilai efek karbopol 940, sorbitol, dan interaksinya dalam menentukan

respon viskositas dapat dilihat pada tabel VI.

Tabel VI. Nilai efek karbopol 940, sorbitol, dan interaksinya terhadap respon

viskositas

Faktor Efek p-value

Karbopol 940 314,67 < 0,0001

Sorbitol 11,33 0,0007

Interaksi 8,67 0,0034

Berdasarkan tabel VI, karbopol 940, sorbitol, dan interaksi kedua

faktor memiliki efek bernilai positif. Hal ini menunjukkan karbopol 940,

sorbitol, dan interaksi kedua faktor memiliki efek meningkatkan viskositas

gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau. Karbopol 940, sorbitol, dan

interaksi kedua faktor merupakan faktor yang mempengaruhi viskositas gel

secara signifikan (p-value > 0,05), namun faktor yang mempengaruhi

viskositas gel secara dominan adalah karbopol 940. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai efek yang paling besar dibandingkan sorbitol dan interaksi kedua

faktor.

Design-Expert® SoftwareFactor Coding: Actualviskositas (dpa.s)

Design Points

X1 = A: carbopolX2 = B: sorbitol

B- 2B+ 10

A: carbopol (gram)

B: sorbitol (gram)

1 1.6 2.2 2.8 3.4 4

vis

ko

sit

as

(d

pa

.s)

0

100

200

300

400

45424

Interaction

Gambar 8. Grafik hubungan karbopol 940 terhadap viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

42

Gambar 8 menunjukkan adanya peningkatan penggunaan karbopol

940 yang dapat mempengaruhi viskositas gel. Berdasarkan gambar 8,

peningkatan karbopol 940 dapat meningkatkan viskositas gel pada sorbitol

level rendah maupun tinggi. Grafik peningkatan viskositas naik secara

signifikan, menunjukkan bahwa karbopol 940 berpengaruh dominan terhadap

respon viskositas.

3. Uji daya sebar

Tujuan pengujian daya sebar terhadap gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau untuk mengetahui kemampuan sediaan gel dapat

menyebar saat diaplikasikan di kulit. Daya sebar bertanggung jawab terhadap

kemudahan pengaplikasian, penghantaran obat ke tempat aksi, dan

penerimaan konsumen (Garg et al., 2002). Daya sebar dipengaruhi viskositas.

Semakin tinggi viskositas sediaan maka semakin kecil kemampuan sediaan

menyebar (Garg et al., 2002). Hasil pengukuran daya sebar gel hand sanitizer

minyak atsiri daun sirih hijau disajikan pada gambar 9.

Gambar 9. Contourplot respon daya sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

43

Contourplot di atas menunjukkan gambaran hasil pengukuran daya

sebar gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau. Berdasarkan hasil

contourplot (gambar 9), menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan

karbopol 940 maka daya sebar gel akan semakin menurun. Penurunan daya

sebar dengan adanya penambahan karbopol 940 disebabkan karena polimer

semakin rigid sehingga viskositas akan semakin tinggi. Viskositas yang

semakin tinggi ini akan mengakibatkan kemampuan gel untuk menyebar di

kulit semakin rendah.

Persamaan desain faktorial didapatkan untuk mengetahui efek dari

karbopol 940 dan sorbitol terhadap daya sebar. Berdasarkan program Design

Expert 9.0.4 trial, persamaan desain faktorial yang diperoleh untuk respon

daya sebar adalah sebagai berikut:

Y = 6,867 – 0,979(X1) + 1,389e-003

(X2) – 3,472e-003

(X1)(X2)....................(3)

dengan Y sebagai respon daya sebar, X1 adalah karbopol 940, X2 adalah

sorbitol, dan X1X2 adalah interaksi antara karbopol 940 dan sorbitol. Analisis

statistik ANOVA menunjukkan bahwa model persamaan respon daya sebar

gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau signifikan (p-value < 0,05)

sehingga dapat digunakan untuk optimasi. Hal ini dapat dibuktikan dari grafik

normal probabilitas dan residual (gambar 10) yang menunjukkan bahwa

sebaran residual cukup linier sehingga model regresi linier cukup baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

44

Gambar 10. Grafik residual daya sebar terhadap probabilitas normal

Berdasarkan persamaan design faktorial Design Expert 9.0.4 trial,

nilai efek karbopol 940, sorbitol, dan interaksinya dalam menentukan respon

daya sebar dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Nilai efek karbopol 940, sorbitol, dan interaksi keduanya

terhadap respon daya sebar

Faktor Efek p-value

Karbopol 940 -3,000 < 0,0001

Sorbitol -0,058 0,3778

Interaksi -0,042 0,5236

Berdasarkan tabel VII, karbopol 940, sorbitol, dan interaksi kedua

faktor memiliki efek bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa karbopol

940, sorbitol, dan interaksi kedua faktor memiliki efek menurunkan daya

sebar gel hand sanitizer minyak atsiri aun sirih hijau. Karbopol 940

merupakan faktor yang mempengaruhi daya sebar gel secara dominan dan

signifikan (p-value > 0,05). Hal ini ditunjukkan dengan nilai efek yang paling

besar dibandingkan sorbitol dan interaksi kedua faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

45

Gambar 11. Grafik hubungan karbopol 940 terhadap daya sebar

Gambar 11 menunjukkan adanya peningkatan penggunaan karbopol

940 yang dapat mempengaruhi daya sebar gel. Berdasarkan gambar 11,

peningkatan karbopol 940 dapat menurunkan daya sebar gel pada sorbitol

level rendah maupun tinggi. Grafik penurunan daya sebar turun secara

signifikan, menunjukkan bahwa karbopol 940 berpengaruh dominan terhadap

respon daya sebar.

Hasil ini sudah sesuai bahwa nilai viskositas berbanding terbalik

dengan nilai daya sebar. Penambahan jumlah karbopol 940 dan sorbitol

mampu meningkatkan viskositas dan menurunkan daya sebar gel karena

tahanan gel untuk mengalir semakin besar sehingga kemampuan gel untuk

menyebar di kulit semakin rendah.

D. Optimasi Formula

Optimasi komposisi faktor karbopol 940 dan sorbitol dilakukan

menggunakan Design Expert 9.0.4 trial. Optimasi dilakukan dengan menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

46

kriteria, yaitu menentukan batasan viskositas dan daya sebar gel. Batasan

ditentukan berdasarkan pengujian sifat fisik pada produk pasaran dan orientasi

yang telah dilakukan sebelumnya. Batasan viskositas dan daya sebar dapat dilihat

pada tabel VIII.

Tabel VIII. Nilai batasan viskositas dan daya sebar gel hand sanitizer minyak

daun sirih hijau

Kriteria Nilai Batasan

Batas Rendah Batas Tinggi

Viskositas (dPa.s) 30 90

Daya Sebar (cm) 4 7

Berdasarkan tabel VIII, kriteria nilai batasan viskositas ditentukan dalam

rentang 30-90 dPa.s karena dalam rentang tersebut menghasilkan sediaan gel yang

tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Kriteria nilai batasan daya sebar

ditentukan dalam rentang 4-7 cm karena dalam rentang tersebut menghasilkan gel

yang mudah menyebar dan nyaman saat diaplikasikan.

Gambar 12. Contourplot superimposed gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih

Titik X1 merupakan jumlah karbopol 940 dan X2 merupakan jumlah

sorbitol yang harus digunakan agar didapatkan viskositas dan daya sebar gel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

47

sesuai yang ditentukan. Pada gambar 12, area berwarna kuning diprediksi sebagai

area komposisi optimum dari karbopol 940 dan sorbitol untuk mendapatkan

sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih yang sesuai dengan kriteria

diinginkan. Area berwarna kuning perlu diverifikasi agar persamaan contourplot

superimposed yang diperoleh valid.

E. Pengujian Sifat Fisik Sabun Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih

Hijau Formula Optimum

Formula optimum yang didapatkan dari metode desain faktorial

menggunakan Design Expert 9.0.4 trial ini perlu diverifikasi untuk mengetahui

nilai viskositas dan daya sebar dari contourplot superimposed valid atau tidak.

Verifikasi formula optimum dilakukan dengan mengambil dua titik secara acak

dari beberapa solusi formula yang diberikan. Titik pertama (F1) yang diambil

yaitu jumlah komposisi karbopol 940 sebanyak 1 gram dan sorbitol sebanyak 10

gram. Titik kedua (F2) yang diambil yaitu jumlah komposisi karbopol 940

sebanyak 1,215 gram dan sorbitol sebanyak 5,348 gram. Data yang diperoleh

dibandingkan secara statistik menggunakan uji T tidak berpasangan untuk

mengetahui signifikansi perbedaan nilai teoritis dan hasil pengujian.

Tabel IX. Hasil perbandingan teoritis dan verifikasi formula optimum

Respon Formula Teoritis Hasil

Verifikasi p-value

Viskositas (dPa.s) F1 31,667 31,333 0,6369

F2 52,542 52,666 0,7804

Daya Sebar (cm) F1 5,867 5,807 0,5367

F2 5,662 5,613 0,6369

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

48

Berdasarkan tabel IX, perbedaan antara viskositas teoritis dengan hasil

verifikasi berbeda tidak signifikan (p-value > 0,05) dan daya sebar teoritis dengan

hasil verifikasi memiliki perbedaan tidak signifikan (p-value > 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang dibuat

telah sesuai dengan teoritis yang dihasilkan dari contourplot superimposed. Hal

ini membuktikan bahwa formula optimum contourplot superimposed yang

diperoleh dari persamaan desain faktorial menggunakan Design Expert 9.0.4 telah

valid.

F. Stabilitas Fisik Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau

Stabilitas fisik gel terkait dengan keamanan dan penerimaan konsumen

sehingga perlu dilakukan pengujian stabilitas fisik gel. Parameter stabilitas fisik

gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau dilihat dari organoleptis, pH,

viskositas, dan daya sebar. Parameter tersebut diamati dan diukur perubahannya

selama 30 hari setelah pembuatan gel, yaitu setiap periode waktu 48 jam, 9 hari,

16 hari, 23 hari, dan 30 hari.

1. Organoleptis dan pH

Selama masa penyimpanan 30 hari tidak menunjukkan adanya

perubahan warna tekstur, dan bau. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

karbopol 940 dan sorbitol mampu menghasilkan sediaan gel hand sanitizer

minyak atsiri daun sirih hijau yang stabil secara organoleptis. Sediaan gel

yang dibuat juga tidak terdapat pertumbuhan mikroba selama penyimpanan

30 hari. Hal ini menunjukkan bahwa antimikroba natrium metabisulfit,

mampu mencegah pertumbuhan mikroba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

49

Pengujian stabilitas pH dilakukan untuk mengetahui pergeseran pH

selama 30 hari. Apabila pH sediaan tidak masuk dalam range kulit manusia

maka akan menimbulkan sifat iritatif. Hasil menunjukkan tidak terdapat

pergeseran pH selama masa penyimpanan 30 hari (lampiran 6). Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan karbopol 940 dan sorbitol mampu

menghasilkan sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau yang

stabil secara pH.

2. Pergeseran viskositas

Stabilitas viskositas perlu diamati untuk mengetahui penurunan nilai

viskositas selama masa penyimpanan 30 hari. Penurunan viskositas ini terkait

dengan kemudahan gel mengalir pada saat diaplikasikan.

Gambar 13. Grafik stabilitas viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau selama penyimpanan 30 hari

Berdasarkan gambar 13, menunjukkan bahwa semakin lama waktu

penyimpanan maka viskositas semakin menurun. Grafik tersebut

menunjukkan setiap formula memiliki penurunan viskositas yang relatif

konstan pada setiap waktu pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

50

Penurunan ini terjadi disebabkan oleh faktor pH pada penelitian ini.

Karbopol 940 dapat membentuk struktur matriks gel yang sempurna pada pH

7,7 (Rowe, dkk., 2009), sedangkan pada penelitian ini pH sediaan 6 sehingga

dapat terjadi sineresis yaitu molekul air yang terjebak dalam matriks dapat

keluar dari matriks karena matriks gel belum terbentuk sempurna. Hal ini

mengakibatkan terjadinya penurunan viskositas.

Uji analisis dilakukan menggunakan t-test, yaitu membandingkan

penurunan viskositas pada jam ke-48 dengan penurunan viskositas pada

setiap minggu. Hasil menunjukan bahwa sediaan gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau stabil selama masa penyimpanan 30 hari karena data

memiliki penurunan viskositas yang berbeda tidak signifikan (p-value > 0,05)

pada setiap perbandingan hingga minggu ke-4 (lampiran 9).

Kestabilan viskositas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau disebabkan karena adanya penggunaan karbopol 940 yang

dinetralkan dengan trietanolamin. Karbopol yang telah dinetralkan lebih dapat

mengontrol dan menjaga viskositas gel karena ikatan hidrogen pada struktur

polimer karbopol yang telah dinetralkan lebih kuat dan tidak mudah putus

(Barry, 1983). Struktur polimer tersebut akan menjaga viskositas gel hand

sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau agar tetap stabil. Penggunaan karbopol

940 dan sorbitol pada gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau mampu

menghasilkan sediaan gel yang stabil secara viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

51

3. Pergeseran daya sebar

Stabilitas daya sebar perlu diukur untuk mengetahui peningkatan

daya sebar gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau selama

penyimpanan 30 hari karena terkait dengan kemudahan saat pengaplikasian

dan jumlah zat aktif di dalamnya.

Gambar 14. Grafik stabilitas daya sebar gel hand sanitizer minyak daun sirih

hijau selama penyimpanan 30 hari

Berdasarkan gambar 14, menunjukkan bahwa semakin lama waktu

penyimpanan maka daya sebar semakin meningkat. Grafik menunjukkan

setiap formula memiliki peningkatan daya sebar yang relatif konstan pada

setiap waktu pengukuran.

Analisis dilakukan menggunakan t-test, yaitu membandingkan

peningkatan daya sebar pada jam ke-48 dengan peningkatan daya sebar pada

setiap minggu. Hasil menunjukan bahwa sediaan gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau stabil selama masa penyimpanan 30 hari karena data

memiliki peningkatan daya sebar yang berbeda tidak signifikan (p-value >

0,05) pada setiap perbandingan hingga minggu ke-4 (lampiran 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

52

Kestabilan daya sebar sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun

sirih hijau disebabkan karena viskositas gel yang stabil. Viskositas sediaan

yang stabil akan membuat tahanan sediaan yang stabil sehingga sudut kontak

sediaan dengan kulit stabil saat diaplikasikan. Penggunaan karbopol 940 dan

sorbitol pada gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau mampu

menghasilkan sediaan gel yang stabil saat diaplikasikan.

G. Uji Aktivitas Antibakteri Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri Daun Sirih

Hijau terhadap Escherichia coli

Uji daya antibakteri gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau

bertujuan untuk mengetahui kemampuan minyak atsiri daun sirih hijau yang

ditambahkan ke dalam formula gel dalam menghambat bakteri Escherichia coli.

Kontrol basis digunakan untuk mengetahui apakah terdapat komponen lain selain

dalam formula selain zat aktif yang dapat menghasilkan aktivitas antibakteri.

Kontrol positif digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui kemampuan

aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih hijau yang diformulasikan dalam gel.

Kontrol positif yang digunakan adalah minyak atsiri daun sirih hijau dengan

konsentrasi 5%, yang sebelumnya telah dilakukan uji aktivitas antibakteri pada

konsentrasi minyak atsiri daun sirih hijau tersebut. Uji dilakukan dengan

membandingkan daya antibakteri sediaan dengan kontrol positif untuk

mengetahui efektivitas pemilihan sediaan gel dalam memformulasikan minyak

atsiri daun sirih hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

53

Tabel X. Hasil pengukuran diameter zona hambat gel hand sanitizer minyak

atsiri daun sirih hijau

Formula Diameter zona

hambat ( )

F1 3,00±0,20 mm

Fa 1,23±0,25 mm

Fb 3,10±0,36 mm

Fab 1,57±0,51 mm

Kontrol positif 10,08±0,38 mm

Kontrol basis 0,00±0,00 mm

Berdasarkan hasil pada tabel X, menunjukkan bahwa setiap formula

memiliki nilai zona hambat yang berbeda-beda. Selain itu, tabel X menunjukkan

bahwa kemampuan minyak atsiri daun sirih hijau dalam menghasilkan aktivitas

antibakteri lebih kecil setelah diformulasikan dalam sediaan gel dibandingkan

sebelum diformulasikan. Formula yang digunakan memiliki variasi jumlah

karbopol 940. Semakin banyak jumlah karbopol 940 yang ditambahkan dalam

formula maka semakin kecil zona hambat yang dihasilkan. Semakin tinggi

konsentrasi karbopol 940 maka struktur polimer cross link akan semakin kuat dan

rigid (Kim, Song, Lee, and Park, 2003), sehingga semakin mengikat minyak atsiri

daun sirih hijau dalam rantai polimer tersebut. Hal ini mengakibatkan minyak

atsiri daun sirih hijau susah keluar dari basis untuk memberikan aktivitas

antibakteri.

Analisis statistik Wilcoxon-two sample digunakan untuk membandingkan

hasil aktivitas antibakteri sediaan dengan kontrol positif. Berdasarkan analisis

statistik, menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri gel hand sanitizer minyak atsiri

daun sirih hijau berbeda tidak signifikan dibandingkan dengan kontrol positif (p-

value > 0,05) (lampiran 5). Berdasarkan hasil ini, menunjukkan bahwa minyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

54

atsiri daun sirih hijau yang diformulasikan dalam bentuk gel menghasilkan

aktivitas antibakteri yang tidak jauh berbeda dengan minyak atsiri daun sirih hijau

sebelum diformulasikan dalam bentuk gel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karbopol 940 berpengaruh signifikan terhadap peningkatan viskositas dan

penurunan daya sebar, sedangkan sorbitol dan interaksi keduanya berpengaruh

signifikan hanya terhadap peningkatan viskositas sediaan gel hand sanitizer

minyak atsiri daun sirih hijau.

2. Area komposisi optimum yang menghasilkan gel hand sanitizer minyak atsiri

daun sirih hijau dengan sifat fisik yang diinginkan adalah komposisi yang

memberikan persamaan respon viskositas sebesar Y = -72,222 + 100,556(X1) –

0,389(X2) + 0,722(X1)(X2) dan respon daya sebar sebesar Y = 6,867 –

0,979(X1) + 1,389e-003

(X2) – 3,472e-003

(X1)(X2) dengan X1 adalah karbopol

940 dan X2 adalah sorbitol.

3. Sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau stabil secara

organoleptis, pH, viskositas dan daya sebar selama masa penyimpanan 30 hari.

4. Gel hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau mampu menghasilkan

aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

56

B. Saran

1. Optimasi komposisi formula lebih lanjut khususnya komposisi gelling agent

dan humektan untuk menghasilkan aktivitas antibakteri yang lebih efektif.

2. Validasi formula optimum contourplot superimposed dilakukan pada banyak

titik agar dapat menggambarkan secara jelas sifat fisik pada formula optimum.

3. Pengujian iritasi sediaan dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan gel

hand sanitizer minyak atsiri daun sirih hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

57

DAFTAR PUSTAKA

Agusta A, 2000, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropikal Indonesia, ITB Press,

Bandung

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding, 2nd

ed, American Pharmaceutical Association, United

State of America, pp. 301-324.

Arambawela, L., Kumaratunga, K. G. A., Kalyani, D., 2005, Studies on Piper

betle of Sri Lanka, J. Natn. Sci. Foundation, Sri Lanka, 33 (2), pp. 133-

139.

Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design

and Interpretation, Taylor and Francis Ltd., London, pp.132-137.

Arisman, 2009, Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan, EGC, Jakarta, hal. 93.

Barel, A.O., and Paye, M., 2001, Handbook of Cosmetic and Technology, Marcel

Dekker Inc., New York, pp. 166, 166.

Barel, A. O., Paye, M., and Maibach, H.I., 2009, Handbook of Cosmetic Science

and Technology, 3rd

ed, Informa Healthcare, USA, pp. 115, 126, 358.

Barry, B.W., 1983, Dermatological Formulation, Marcel Dekker Inc., New York,

pp. 300-304.

Benjamin, D.T., 2010, Introduction to Hand Sanitizer,

http://www.antimicrobialtestlaboratories.com/information_about_hand_s

anitizer.htm, diakses tanggal 5 November 2014.

Block, S., 2001, Disinfection, Sterrilization, and Preservation, 4th

ed, Williams

and Wilkins, Philadelphia.

Bolton, S., 2005, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Application, 3th

ed, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 595-596.

Buchmann, S., 2001, Main Cosmetic Vehicles, in Barel, A.O., Paye, M., and

Maibach, H.I., Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcell

Dekker Inc., New York, pp. 150-152, 155.

Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia IV, Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan

Obat, Cetakan I, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI,

Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2001, Survei Kesehatan Rumah Tangga, Jakarta.

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

58

Dyer, D.L., Gerenraich, B.K., and Wadhams, S.P, 1998, Testing A New Alcohol-

Free Hand Sanitizer to Combat Infection, AOR Jurnal, 68 (4), pp. 239-

251.

Ertel, K., 2006, Cosmetic Formulation of Skin Care Product, Taylor & Francis

Group, New York, pp. 35-36.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulation, Pharmaceutical Technology, pp. 84-102,

www.pharmtech.com, diakses tanggal 20 oktober 2014.

Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, Mack

Publishing Company, Pennsylvania, pp. 1262-1270.

Gupte, J., 2006, The Short Textbook of Medicinal Microbiology, 9th

ed, Jaypee

Brother Medical Publisher Ltd., New Delhi, pp. 161, 223.

Ghaim, J.B., and Volz, E.D., 2001, Skin Cleansing Bars, in Barel, A.O., Paye, M.,

Maibach., H.I., 3rd

ed, Handbook of Cosmetic Science and Technology,

Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 485-491.

Gunawan, D., and Mulyani, S., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi), Jilid 1,

Penebar Swadaya, Jakarta.

International Conference on Harmonisation of Technical Requirements for

Registration of Pharmaceuticals for Human Use (ICH), 2003, ICH

Harminized Tripartite Guidelines: Stability Testing Of New Product

Substances And Product, 4th

ed, ICH Expert Working Group, USA.

Hariana, A., 2007, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3, Penebar Swadaya,

Jakarta, pp. 86-87

Hermawan, A., 2007, Pengaruh ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap

pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Dengan

Metode Difusi Disk, Arikel Ilmiah, Fakultas Kedokteran Hewan,

Universitas Airlangga, Surabaya.

Herh, P., Tkachuk, J., Wu, S., Bernzen, M., and Rudolph, B., 1998, Rheology of

Pharmaceutical and Cosmetic Semisolid,

http://www.atsrheosystems.com/PDF%20files/ Pharmacy%20Paper.pdf,

diakses tanggal 6 November 2014.

Jawetz, E., Melnick, J.L., and Adelberg, E., 1996, Mikrobiologi Kedokteran,

EGC, Jakarta, hal. 239-241.

Kementerian Kesehatan RI, 2011, Situasi Diare di Indonesia, ISSN 2088-270X,

Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

59

Kim, J. Y., Song, J. Y., Lee, J. E., and Park, K. S., 2003, Rheological Properties

and Microstructures of Carbopol Gel Network System, Colloid Polym.

Sci., 281

Kurniawan, D.W., and Sulaiman, T.N., 2009, Teknologi Sediaan Farmasi, Graha

Ilmu, Yogyakarta, hal 97-99.

Leyden, J.J., and Rawlings, A.V., 2002, Skin Moisturization, Marcel Dekker Inc,

New York, pp. 245-249.

Loden, M., 2001, Hydrating Substances, in Barel, A.O., Paye, M., and Maibach,

H.I., Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker

Inc., New York.

Mahalingam, R.Li.X., and Jasti, B.R., 2008, Semisolid Dosages: Ointments,

Creams, and Gels, in Gad, S. C., Pharmaceutical Manufactering

Handbook: Production and Processes, Wiley-Interscience, New Jersey,

p. 279.

Martin, A., Swarbrick, J., and Cammareta, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd

ed

diterjemahkan oleh Yoshita, Universitas Indonesia Press, Jakarta, hal.

1019-1053, 1077.

Mitzui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, Amsterdam, pp. 351-352.

Moeljianto, R.D., and Mulyono, 2003, Khasiat dan Manfaat Daun Sirih,

Agromedia Pustaka, Jakarta.

Muzzafar, F., Singh, U.K., and Chauhan, L., 2013, Review On Microemulsion As

Futuristic Drug Delivery, Int J Pharm Sci, 5 (3), p. 39.

National Health Surveilance, 2005, Cosmetic Product Stability Guide, National

Health Surveillance Agency Press, Brasilia, pp. 13-16, 34-35.

Noveon, 2002, Neutralizing Carbopol®

and Pemulen®

Polymers in Aqueous and

Hydroalcoholic System, Noveon Inc., pp. 1-2.

Osborne, D.W., 1990, Topical Drug Delivery Formulation, Marcell Dekker Inc.,

New York, pp. 13-16, 34, 35.

Pelczar, M.J., Chan, E., S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, 2nd

ed, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Pratiwi, S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta, hal. 22-24, 188-191.

Robbers, J.E., Speedie, M.K., & Tyer, V.E., 1996, Pharmacognosy and

Pharmacobiotechnology, Williams & Wilkins, Pennsylvania, pp. 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

60

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th

ed, Pharmaceutical Press and American Pharmacists

Association, Washington DC, pp. 110-113, 312-314, 654-655.

Sari, R., and Isadiartuti, D., 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan

Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.), Majalah Farmasi Indonesia, 17

(4), pp. 163-169.

Sastrohamidjojo, H., 2004, Kimia Minyak Atsiri, Cetakan ke-1, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Setiabudi, R., and Gan, V.H., 2007, Pengantar Antimikroba Dalam Farmakologi

dan Terapi, 5th

ed, Gaya Baru, Jakarta, hal. 571-578.

Sinko, P.J., 2006, Martin: Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, 5th

ed, EGC,

Jakarta, hal. 5, 706-708.

Smith, J., and Hong, L., 2003, Food Additives Data Book, Blacwell Science Ltd.,

USA, pp. 971.

Suriawiria, U., 1996, Mikrobiologi Air, Alumni, Bandung, hal. 74.

Tjiang, B.J., 1978, Kriteria dan Penetapan Stabilitas Obat, Proceeding Kongres

Ilmiah Farmasi III, Yogyakarta, hal. 47-50.

Weiner, M., and Bernstein, I.L., 1989, Adverse Reaction to Drug Formulation

Agent: A Handbook of Excipient, Marcell Dekker Inc., New York, pp.

125

Zatz, J.L., and Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Rieger, M.M.,

Banker, G.S., Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse System, 2nd

ed,

Marcel Dekker Inc., New York, pp. 399-421.

Zocchi, G., 2001, Skin-Feel Agents, in Barel, A.O., and Paye, M., 2001,

Handbook of Cosmetic and Technology, Marcel Dekker Inc., New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

61

LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis Minyak Daun Sirih Hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

62

Lampiran 2. Surat keterangan bakteri Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

63

Lampiran 3. Surat hasil uji bobot jenis minyak daun sirih hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

64

Lampiran 4. Data verifikasi minyak daun sirih hijau

a. Bobot jenis

Replikasi Bobot Jenis

I

II

III

0,97

0,97

0,97

0,97 ± 0,00

b. Indeks bias

Replikasi Indek Bias

I

II

III

1,514

1,513

1,514

1,514 ± 0,0005

Lampiran 5. Data pengujian daya antibakteri

1. Pengujian daya antibakteri minyak daun sirih hijau

a. Pengukuran diameter zona hambat

Konsentrasi

Ekstrak (%)

Diameter zona hambat (mm)

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 1 0,00 0,00 0,00 0,00±0,00

2 0,00 0,00 0,00 0,00±0,00

3 0,00 0,00 0,00 0,00±0,00

4 8,75 0,00 0,00 2,92±5,05

5 10,00 10,50 9,75 10,08±0,38

6 10,75 12,00 8,00 10,25±2,05

7 12,25 14,75 14,70 13,90±1,43

8 16,25 15,25 15,50 15,67±0,52

9 17,00 15,75 15,75 16,17±0,72

10 17,50 16,25 17,00 16,92±0,63

Kontrol (-) 0,00 0,00 0,00 0,00±0,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

65

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Keterangan : Hasil uji antibakteri minyak daun sirih hijau. (a) replikasi 1 konsentrasi 6-

10%, (b) replikasi 2 konsentrasi 6-10%, (c) replikasi 3 konsentrasi 6-10%.

b. Analisis statistik diameter zona hambat

Uji normalitas

Konsentrasi

Ekstrak

(%)

p-value

4 0,1101*

5 0,6369*

6 0,5928*

7 0,3341*

8 0,4833*

9 0,2983*

10 0,7804*

Bila * p-value > 0,05 maka sebaran data normal, ** p-value < 0,05

maka sebaran data tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

66

Uji Levene’s

p-value > 0,05 → data homogen

Uji ANOVA

p-value < 0,05 → data berbeda signifikan

Uji post-hoc Tukey HSD

p-value < 0,05 → data berbeda signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

67

2. Pengujian daya antibakteri gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau

a. Pengukuran diameter zona hambat

Formula Diameter zona hambat (mm)

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 F1 2,8 3,0 3,2 3,00±0,20

Fa 1,2 1,5 1,0 1,23±0,25

Fb 3,0 2,8 3,5 3,1±0,36

Fab 1,7 1,0 2,0 1,57±0,51

Kontrol basis 0,0 0,0 0,0 0,00±0,00

(a) (b) (c)

Keterangan : Hasil uji antibakteri gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau. (a)

replikasi 1, (b) replikasi 2, (c) replikasi 3

b. Analisis statistik diameter zona hambat

Uji normalitas

Formula p-value

F1 1*

Fa 0,7804*

Fb 0,5367*

Fab 0,5665*

Bila * p-value > 0,05 maka sebaran data normal, ** p-value < 0,05

maka sebaran data tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

68

Uji homogenitas

Formula p-value

F1 < 2,2e-16

**

Fa < 2,2e-16

**

Fb < 2,2e-16

**

Fab < 2,2e-16

**

Bila * p-value > 0,05 maka data homogen, ** p-value < 0,05 maka

data tidak homogen

Uji wilcoxon

Formula p-value

F1 0,1**

Fa 0,1**

Fb 0,1**

Fab 0,1**

Bila * p-value < 0,05 maka berbeda signifikan, ** p-value > 0,05

maka tidak berbeda signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

69

Lampiran 6. Data pengujian sifat fisik dan stabilitas fisik gel

a. Organoleptis dan pH

Formula Sifat Fisik

Waktu Pengujian

Hari

ke-2

Hari

ke-9

Hari

ke-16

Hari

ke-23

Hari

ke-30

F1

Warna Putih

Tekstur Kental

Bau Khas daun sirih

Homogenitas Homogen

pH 6

Fa

Warna Putih

Tekstur Kental

Bau Khas daun sirih

Homogenitas Homogen

pH 6

Fb

Warna Putih

Tekstur Kental

Bau Khas daun sirih

Homogenitas Homogen

pH 6

Fab

Warna Putih

Tekstur Kental

Bau Khas daun sirih

Homogenitas Homogen

pH 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

70

b. Viskositas (dPa.s)

Formula Rep Waktu Pengujian

Jam 48 Minggu1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

F1

Fa

Fb

Fab

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

30

28

29

29,00±1,00

340

335

330

335,00±5,00

33

32

30

31,67±1,53

360

350

355

355,00±5,00

29

28

27

28,00±1,00

337

333

330

333,33±3,51

33

31

30

31,33±1,53

358

350

352

353,00±4,16

28

27

26

27,00 ± 1,00

337

333

330

330,33±3,51

33

31

28

30,67±2,52

358

350

352

353,00±4,16

26

27

25

26,00±1,00

335

333

325

331,00±5,29

32

28

27

29,00±2,65

355

350

352

352,33±2,52

26

27

25

26,00±1,00

335

333

325

331,00±5,29

32

28

27

29,00±2,65

355

350

352

352,33±2,52

c. Daya Sebar (cm)

Formula Rep Waktu Pengujian

Jam 48 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

F1

Fa

Fb

Fab

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

5,95

5,65

6,05

5,88±0,21

2,95

2,90

2,93

2.93±0,02

5,85

5,83

5,92

5,86±0,05

2,83

2,80

2,85

2,83±0,03

5,95

5,67

6,05

5,89±0,20

2,95

2,92

2,93

2,93±0,02

5,85

5,86

5,92

5,88±0,04

2,83

2,80

2,87

2,83±0,04

5,97

5,69

6,08

5,91±0,20

2,95

2,92

2,93

2,93±0,02

5,85

5,86

5,92

5,88±0,04

2,83

2,80

2,87

2,83±0,04

5,97

5,69

6,10

5,92±0,21

2,97

2,92

2,93

2,94±0,03

5,87

5,86

5,92

5,88±0,03

2,85

2,80

2,87

2,84±0,04

5,97

5,69

6,10

5,92±0,21

2,97

2,92

2,93

2,94±0,03

5,87

5,86

5,92

5,88±0,03

2,85

2,80

2,87

2,84±0,04

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

71

Lampiran 7. Analisis statistik pengaruh faktor pada gel hand sanitizer

minyak daun sirih hijau terhadap respon dengan software Design Expert

9.0.4 trial

a. Viskositas

Normal plot of residuals

Design-Expert® Softwareviskositas

Color points by value ofviskositas:

360

28

Externally Studentized Residuals

No

rm

al

% P

ro

ba

bil

ity

Normal Plot of Residuals

-2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00

1

5

10

20

30

50

70

80

90

95

99

Keterangan: data terdistribusi normal

Signifikansi model persamaan

Model persamaan respon viskositas

Persamaan design faktorial

Y = - 72,22222 + 100,55556(X1) – 0,38889(X2) + 0,72222(X1)(X2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

72

Nilai efek

b. Daya sebar

Normal plot of residuals

Design-Expert® Softwaredaya sebar

Color points by value ofdaya sebar:

6.05

2.9

Externally Studentized Residuals

No

rma

l %

Pro

ba

bil

ity

Normal Plot of Residuals

-8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00

1

5

10

20

30

50

70

80

90

95

99

Design-Expert® Softwaredaya sebar

Color points by value ofdaya sebar:

6.05

2.9

Externally Studentized Residuals

No

rma

l %

Pro

ba

bil

ity

Normal Plot of Residuals

-8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00

1

5

10

20

30

50

70

80

90

95

99

Keterangan:data terdistribusi normal

Signifikansi model persamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

73

Model persamaan respon viskositas

Persamaan design faktorial

Y = 6,86611 – 0,97861(X1) + 1,38889e-003

(X2) – 3,47222e-003

(X1)(X2)

Nilai efek

Lampiran 8. Pengujian formula optimum gel hand sanitizer minyak daun

sirih hijau

a. Hasil pengamatan formula optimum

(a) (b)

Keterangan : Formula optimum gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau

replikasi 1. (a) F1 replikasi 1, (b) F2 replikasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

74

Sifat Fisik F1

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Organoleptis Warna Putih \Putih Putih

Tekstur Kental Kental Kental

Bau Khas daun sirih Khas daun sirih Khas daun sirih

pH 6 6 6

Viskositas 33 30 31

Daya sebar 5,80 5,78 5,85

Sifat Fisik F2

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Organoleptis Warna Putih \Putih Putih

Tekstur Kental Kental Kental

Bau Khas daun sirih Khas daun sirih Khas daun sirih

pH 6 6 6

Viskositas 55 50 53

Daya sebar 5,68 5,63 5,53

b. Hasil analisis statistik formula optimum

Uji normalitas

Respon/Formula p-value

Viskositas F1 0,6369*

F2 0,7804*

Daya sebar F1 0,5367*

F2 0,6369*

Bila * p-value > 0,05 maka sebaran data normal, ** p-value < 0,05

maka sebaran data tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

75

Uji t tidak berpasangan

Respon/Formula p-value

Viskositas F1 0,6369*

F2 0,7804*

Daya sebar F1 0,5367*

F2 0,6369*

Bila * p-value > 0,05 berbeda tidak signifikan, ** p-value < 0,05

berbeda signifikan

Lampiran 9. Analisis statistik kestabilan gel hand sanitizer minyak daun sirih

hijau dengan software R.3.1.1

a. Viskositas

Uji normalitas

Formula

/Minggu

p-value

48 jam Minggu

1

Minggu

2

Minggu

3

Minggu

4

F1 1* 1* 1* 1* 1*

Fa 1* 0,8428* 0,8428* 0,3631* 0,3631*

Fb 0,6369* 0,6369* 0,7804* 0,3631* 0,3631*

Fab 1* 0,4633* 0,4633* 0,7804* 0,7804*

Bila * p-value > 0,05 maka sebaran data normal, ** p-value < 0,05 maka

sebaran data tidak normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

76

Uji Levene’s

Formula p-value

F1 1*

Fa 0,9845*

Fb 0,9569*

Fab 0,9048*

Bila * p-value > 0,05 maka data homogen, ** p-value < 0,05 maka data

tidak homogen

t-test

Formula

/Minggu

p-value

48 jam-

minggu 1

48 jam-

minggu 2

48 jam-

minggu 3

48 jam-

minggu 4

F1 0,2254* 0,7418* 0,09547* 0,09547*

Fa 0,1994* 0,1994* 0,05179* 0,05179*

Fb 0,4226* 0,2254* 0,09418* 0,09418*

Fab 0,1994* 0,1994* 0,2079* 0,2079*

Bila * p-value > 0,05 maka berbeda tidak bermakna, ** p-value < 0,05

maka berbeda bermakna

b. Daya Sebar

Uji normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

77

Formula

/Minggu

p-value

48 jam Minggu

1

Minggu

2

Minggu

3

Minggu

4

F1 0,4633* 0,4902* 0,5291* 0,6024* 0,5007*

Fa 0,7804* 0,6369* 0,6369* 0,3631* 0,3631*

Fb 0,4072* 0,2530* 0,2530* 0,2983* 0,2983*

Fab 0,7804* 0,8428* 0,8428* 0,5367* 0,5367*

Bila * p-value > 0,05 maka sebaran data normal, ** p-value < 0,05 maka

sebaran data tidak normal

Uji Levene’s

Formula p-value

F1 1*

Fa 0,9569*

Fb 0,9940*

Fab 0,9931*

Bila * p-value > 0,05 maka data homogen, ** p-value < 0,05 maka data

tidak homogen

t-test

Formula

/Minggu

p-value

48 jam-

minggu 1

48 jam-

minggu 2

48 jam-

minggu 3

48 jam-

minggu 4

F1 0,4226* 0,3051* 0,05327* 0,05327*

Fa 0,4226* 0,4226* 0,1835* 0,1835*

Fb 0,4226* 0,4226* 0,1994* 0,1994*

Fab 0,4226* 0,4226* 0,1835* 0,1835*

Bila * p-value > 0,05 maka berbeda tidak bermakna, ** p-value < 0,05

maka berbeda bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

78

Uji ANOVA

Formula p-value

F1 0,9990*

Fa 0,940*

Fb 0,9810*

Fab 0,9860*

Bila * p-value > 0,05 maka berbeda tidak bermakna, ** p-value < 0,05

maka berbeda bermakna

c. Dokumentasi

48 jam

F1 Fa

Fb Fab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

79

Minggu ke-4

F1 Fa

Fb Fab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · diinginkan. Gel stabil secara organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar selama penyimpanan 30 hari. Gel hand sanitizer minyak atsiri

80

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Karbopol 940 dan

Sorbitol dalam Formulasi Gel Hand Sanitizer Minyak

Daun Sirih Hijau (Oleum piper betle L.) dan Uji Aktivitas

Antibakteri” bernama lengkap Gita Mentari lahir pada

tanggal 15 Maret 1993 di Lahat, Sumatera Selatan,

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan Bapak Soegino dan Ibu Mudji Lestari. Penulis

menempuh pendidikan di TK Santo Yosef (1998-1999),

SD Santo Yosef (1999-2005), SMP Santo Yosef (2005-2008), SMA Negeri 4

Lahat (2008-2011). Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan di Program

Studi S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama

perkuliahan, penulis memiliki pengalaman dalam kepanitiaan, diantaranya sebagai

divisi dana dan usaha pelepasan wisuda Farmasi USD (2012), divisi humas KPU

BEM Farmasi USD (2014), dan beberapa kepanitiaan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI