Top Banner
PERUBAHAN WUJUD ZAT RESUME KIMIA DASAR Dibuat sebagai tugas mata kuliah Kimia Dasar Jurusan Teknik Pertambangan UNSRI Disusun oleh : Muhammad Al-Fikrie 03121002062 FAKULTAS TEKNIK
33

Perubahan Wujud Zat

Dec 30, 2015

Download

Documents

Reza Alfarabi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perubahan Wujud Zat

PERUBAHAN WUJUD ZAT

RESUME KIMIA DASAR

Dibuat sebagai tugas mata kuliah Kimia Dasar

Jurusan Teknik Pertambangan UNSRI

Disusun oleh :

Muhammad Al-Fikrie

03121002062

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012

Page 2: Perubahan Wujud Zat

PERUBAHAN KEADAAN ZAT (PADAT CAIR DAN GAS)

MAKALAH MATA KULIAH KIMIA DASAR

Disetujui untuk Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh Dosen Mata Kuliah Kimia Dasar

Selpiana, ST.MT.

NIP. 197809192003122001

Page 3: Perubahan Wujud Zat

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah ‘Azza wa Jalla atas limpahan taufiq dan hidayah-

Nya yang telah menolong penulis menyelesaikan makalah kimia dasar untuk

memenuhi Tugas yang telah diberikan dosen mata kuliah kimia dasar dengan

penuh kemudahan.

Pada kesempatan kali ini pula, penulis mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan tetap ini, yaitu

diantaranya :

1. Ibu Selpiana, ST, MT. Selaku dosen pembimbing mata kuliah geologi dasar.

2. Kedua Orang tua yang senantiasa memberikan bantuan moral maupun

material.

3. Segala pihak yang bersangkutan dalam pembuatan dalam makalah ini

Penulis juga menyadari terdapat banyaknya kesahan dalam penulisan

makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Maka dari itu, Kritik dan saran yang diberikan nantinya bisa

membantu untuk mencapai keinginan penulis agar terwujud, dan terciptanya

tulisan yang bermanfaat serta berguna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca dan dapat berguna bagi kita semua terutama bagi penulis dalam

melanjutkan proses pembelajaran mengenai geologi dasar ini.

Indralaya, Desember 2012 Penulis

Page 4: Perubahan Wujud Zat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................v

DAFTAR TABEL.....................................................................................vi

BAB

I. Pendahuluan...............................................................................I-1

I.1. Latar Belakang....................................................................I-1I.2. Maksud dan Tujuan Penulisan............................................I-1I.3. Batasan Masalah.................................................................I-2I.4. Metodologi Penelitian.........................................................I-2

II. Pembahasan...............................................................................II-1

II.1. Wujud Zat..........................................................................II-1II.2. Sifat Fisik Suatu Molekul..................................................II-3II.3. Pengaruh Ikatan Kimia Terhadap Sifat Zat.......................II-8II.4. Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Titik Didih, Titik Leleh dan Kelarutan Senyawa...........................................II-10II.5 Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Kelarutan Dalam Air dan Titik Didih Suatu Zat...........................................II-10II.6. Pengaruh Ikatan Ion (Senyawa Ion)..................................II-11

III. Kesimpulan..............................................................................III-1

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Perubahan Wujud Zat

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Keadaan Partikel Zat.........................................................................II-2

2.2 Perubahan Wujud Zat........................................................................II-2

2.3 Ikatan Hidrogen dan Hubungannya...................................................II-4

Page 6: Perubahan Wujud Zat

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1. Hubungan Kepolaran dan Titik Didih................................................II-3

Page 7: Perubahan Wujud Zat

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat

tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat

berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.

Pernahkah kamu memperhatikan ibumu memasak air ? Jika air sudah

mendidih dan dibiarkan dalam selang waktu tertentu, maka air akan

berkurang dan lama kelamaan akan habis. Kemanakah air itu ? Air itu

menguap menjadi gas.

Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku, contohnya

adalah air menjadi es ketika didalam kulkas dan coran besi yang

dimasukkan ke dalam cetakan menjadi keras. Zat dapat mengalami

perubahan wujud karena energi.

Perubahan wujud padat menjadi cair disebut melebur atau meleleh,

contohnya adalah es mencair dan mentega berubah menjadi minyak ketika

dimasukkan kedalam penggorengan yang panas.

Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap contohnya adalah air

menjadi uap dan spiritus menjadi gas. Perubahan dari gas menjadi cair

disebut mengembun, contohnya adalah embun di pagi hari.

Perubahan  gas ke padat, contohnya  jelaga yang merupakan hasil

pembakaran pada lampu minyak. Perubahan padat menjadi gas disebut

menyublim, contohnya penguapan kapur barus.

I.2. Maksud dan Tujuan PenulisanPenulisan makalah ini ialah bertujuan agar pembaca dapat

memahami karakteristik, dan keadaan suatu zat dalam beberapa keadaan serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan keadaan zat tersebut.

Page 8: Perubahan Wujud Zat

I.3. Pembatasan Makalah.Pembatasan masalah yang akan di bahas adalah seputar karateristik

dan hal-hal yang mempengaruhi perubahan keadaan suatu zat.

I.4. Metodologi Penelitian

Metode penulisan yang dilakukan oleh penulis adalah dengan studi

pustaka dan juga mencari data melalui media internet.

Page 9: Perubahan Wujud Zat

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Wujud Zat

Zat disebut juga materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan

menempati ruang. Ditinjau dari wujudnya zat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Zat Padat, seperti kayu tanah dan pasir.

2. Zat Cair, seperti air dan minyak.

3. Zat Gas, seperti udara.

1. Wujud Zat

a. Zat Padat 

Ciri-ciri partikel zat padat, yaitu:

1) Bentuk dan volumenya selalu tetap

2) Susunan partikelnya teratur dan sangat berdekatan

3) Partikel tidak dapat bergerak bebas

4) Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat.

 

b. Zat Cair 

Ciri-ciri partikel zat cair, yaitu:

1) Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap

2) Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikel agak renggang

3) Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas

4) Gaya tarik-menarik antar partikelnya lebih lemah

 

c. Zat Gas 

Ciri-ciri partikel zat gas, yaitu:

1) Bentuk dan volumenya selalu berubah mengikuti wadah dan ruangannya

2) Susunan partikelnya tidak teratur dan jarak antar partikel sangat berjauhan

3) Gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat lemah

4) Pergerakan antar partikel sangat cepat

Gambar di bawah ini merupakan gambar gerakan partikel zat padat, cair dan gas.

Page 10: Perubahan Wujud Zat

a. zat padat,  b. zat cair,  c. zat gas

2. Perubahan Wujud Zat

Perubahan wujud zat terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Perubahan Fisika 

Perubahan fisika adalah perubahan wujud zat yang tidak disertai dengan

terbentuknya zat baru.

Contoh: es mencair, cokelat mencair, lilin meleleh.

Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut:

Keterangan pada gambar:

• Mencair, perubahan wujud zat dari padat menjadi cair

Contoh: es batu menjadi air dan lilin meleleh

•  Membeku, perubahan wujud zat dari cair menjadi padat

Contoh: air menjadi es dan logam cair yang membeku

•  Menguap, perubahan wujud zat dari cair menjadi gas

Contoh: air yang dipanaskan lambat laun akan menguap

•  Mengembun, perubahan wujud zat dari gas menjadi cair

Contoh: uap air yang menjadi titik air, terjadinya embun pada pagi hari

•  Menyublim, perubahan wujud zat dari padat menjadi gas

Page 11: Perubahan Wujud Zat

Contoh: kapur barus yang disimpan di tempat terbuka lama-kelamaan menjadi

habis

•  Mengkristal, perubahan wujud zat dari gas menjadi padat

Contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi melalui metode kristalisasi

b. Perubahan Kimia 

Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai terbentuknya zat baru.

Contoh: keras dibakar menjadi nyala api, asap dan abu (zat baru)

II.2. Sifat Fisik Suatu Molekul

Sifat fisik suatu molekul ditentukan oleh gaya tarik antar molekul antara

lain titik didih dan titik leleh.

Marilah kita pelajari pengaruh masing-masing gaya tarik antar molekul terhadap

titik didih molekulnya suatu molekul

Gaya London mengakibatkan titik leleh dan titik didih molekulnya menjadi lebih

rendah daripada molekul lain dengan massa atom relatif (Mr) sama yng tidak

memiliki Gaya London. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat ini biasanya

berbentuk gas pada suhu kamar.

Molekul yang mempunyai gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih

dan titik leleh lebih tinggi daripada molekul yang memiliki Gaya London pada

molekul dengan massa molekul relatif sama. Hal ini karena gaya tarik dipol-dipol

lebih kuat daripada Gaya London.

Bagaimana titik didih dan titik leleh senyawa yang massa molekul relatifnya (Mr)

berbeda jauh sedangkan keduanya bersifat polar ?

Silahkan Anda perhatikan tabel berikut ?

Tabel 3. Hubungan kepolaran dengan titik didih

No. Nama Rumus Mr Kepolaran

Titik

Didih

(°C)

1 Neopentana CH3 72 Non Polar 9,5

Page 12: Perubahan Wujud Zat

|

CH3 - C - CH3

|

CH3

2 Pentana CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 72 Non Polar 36,1

3 Butana CH3 - CH2 - CH2 - CH3 58 Non Polar -0,5

4 Aseton

O

||

CH3 - CH2 - CH2

58 Polar 56,2

5 Asam Klorida HCl 36,5 Polar -84,9

6 Asam Iodida HI 128 Polar -35,2

Dari tabel dapat Anda lihat bahwa HI memiliki titik didih yang lebih tinggi

daripada HCl sehingga lebih polar dari HI. Massa molekul relatif HI lebih besar

daripada HCl sehingga titik didih HI lebih tinggi dari HCl. Hal ini menunjukkan

bahwa Gaya London lebih dapat digunakan dalam membandingkan sifat zat

dengan massa molekul relatif yang jauh berbeda. Selanjutnya, bagaimana

pengaruh ikatan hidrogen terhadap sifat fisik suatu senyawa ? Ikatan hidrogen

tidak hanya berpengaruh pada titik didih dan titk leleh suatu zat tetapi juga

kalarutannya dalam suatu pelarut. Senyawa yang berikatan hidrogen mudah larut

dalam senyawa lain yang juga berikatan hidrogen. Contohnya NH3 dalam H2O

seperti pada gambar 11.

Gambar 11 . Ikatan Hidrogen antara NH3 dengan air.

Senyawa organik-alkohol, asam karboksilat, amina, glukosa-larut dalam air

karena membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.

Page 13: Perubahan Wujud Zat

Gambar 12. Ikatan Hidrogen antar Molekul Etanol dengan air

Senyawa yang memilih ikatan hydrogen akan memilih titik didih lebih tinggi dari

pada molekul yang memilih ikatan Van Der Waals atau gaya tarik dipol-dipol.

Senyawa hydrida dari unsur golongan IV, V dan VI memilih gaya Van Der Waals

yang bertambah dari atas ke bawah setiap golongannya, sehingga titik didih dan

titik lelehnya seharusnya meningkat tetepi kenyataannya berbeda.

Perhatikan gambar 13 grafik berikut ini.

Gambar 13. Titik leleh dan titik didih gas mulia dan

senyawa Hidrogen dari golongan IVA,VA,VIA dan VIIA.

Pada gambar 13 ditunjukan titik didih dan titik leleh untuk lima golongan zat.

Perhatikan grafik Ne Ke Xe dan CH4 ke SnH4, molekul non polar saling tarik

menarik oleh dipol terimbas sesaat atau Gaya London. Kedua grafik ini untuk

membandingkan titik didih dari pasangan molekul yang Massa Molekul relatif

hampir sama. Perhatikan Ne dan CH4. molekul gas mulia mempunyai distribusi

elektron yang sederhana sedangkan CH4 merupakan tetrahedron (segi empat)

yang menggembung dan saling tarik menarik lebih kuat. Akibatnya titik didih

CH4 lebih tinggi daripada Ne. Bandingkan molekul yang strukturnya berlainan

tetapi massa molekul relatifnya hampir sama. Perhatikan titk didih Ve, SnH4, HI,

SbH3, dan H2Te. Tiga yang terakhir ini memiliki titik didh yang lebih tinggi

Page 14: Perubahan Wujud Zat

karena molekul-molekul ini merupakan senyawa polar yang memerlukan energi

kinetik yang lebih besar untuk memisahkan masing-masing unsurnya satu sama

lain. Untuk lebih memperjelas pemahaman, gambar 13 dapat kita uraikan saru

persatu, sebagai berikut :

Gambar 14. Titik leleh dan titik didih senyawa dari unsur golongan IVA dari

periode 2 sampai 5.

Gambar 15. Titik leleh dan titik didih senyawa dari unsur golongan VA dari

periode 2 sampai 5.

Gambar 16. Titik leleh dan titik didih senyawa dari unsur golongan VIIA dari

periode 2 sampai 5.

Page 15: Perubahan Wujud Zat

Gambar 17. Titk leleh dan titik didih senyawa dari unsur golongan IVA dari

periode 2 sampai 5.

Gambar 18. Titik leleh dan titik didih unsur golongan gas mula dari periode 2

sampai 5.

Dapat Anda perhatikan unsur satu golongan (gambar 18) akan memiliki titik didih

dan titik leleh yang bertambah, sesuai dengan bertambahnya nomor atom, massa

atom relatif dan perioda. Senyawa yang memiliki ikatan Hidrogen akan memiliki

titk didih dan titik leleh yang lebih tinggi dari senyawa lain yang tidak memiliki

ikatan hidrogen. Perhatikan gambar 14 sampai 17. Bandingkanlah molekul yang

memiliki ikatan hidrogen (HF, NH3, H2O) dengan molekul segolongannya. Titik

didih H2O lebih tinggi daripada H2S, H2Se dan H2Te. Begitu pula titik didih

NH3 lebih tinggi daripada PH3, AsH3, SbH3. Hal ini ternyata disebabkan

terdapatnyan ikatan Hidrogen yang kuat antar molekul-molekulnya. Bagaimana

senyawa organik ? Apakah ikatan Hidrogen dapat mempengaruhi titik didihnya

juga ? Coba Anda bandingkan titik didih propane dengan etanol menggunakan

data dalam tabel 4.

Tabel 4. Hubungan titik didih dengan Mr senyawa organik

Senyawa Mr Titik Didih

Page 16: Perubahan Wujud Zat

Propana 44 12°C

Etanol 46 78°C

Etanol memiliki titik didih yang sangat tinggi dibandingkan dengan propana

walaupun massa molekul relatif (Mr) keduanya tidak jauh berbeda. Hal ini terjadi

karena dalam molekul etanol terdapat ikatan hidrogen sedangkan propana tidak.

Perhatikan rumus struktur etanol dan propana berikut ini :

Gambar 19. Rumus struktur etanol dan propana

Akibat lain dari adanya ikatan hidrogen adalah terjadinya penyimpanan massa

molekul relatif. Seperti halnya asam etanoat (asam asetat) atau dalam kehidupan

sehari-hari dikenal dengan asam cuka, yang biasa di jumpai dalam wujud larutan

tetapi dapat di jumpai dalam wujud gas. Wujud yang terakhir ini terjadi karena du

molekul asam cuka bergabung bersama dengan ikatan hidrogen sehingga massa

molekul relatifnya (Mr) menjadi 120, dua kali besar dari biasanya yaitu 60.

Terjadinya pengabungan dua molekul sehingga berpasangan di sebut

“dimerisation”. Peristiwa ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 20. Rumus struktur dua molekul asam etanoat.

Senyawa yang membentuk ikatan hidrogen inter molekul akan memiliki titik didih

dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa yang membentuk

ikatan hidrogen intra molekul. Hal ini karena energi kinetik ikatan hidrogen inter

molekul lebih besar dari pada ikatan hidrogen intra molokul.

II.3. Pengaruh Ikatan Kimia Terhadap Sifat Zat

“Benda adalah kumpulan dari molekul-molekul yang saling berikatan”

Dari definisi diatas akan dengan mudah kita bisa memahami pengaruh

ikatan kimia dengan sifat zat. Ikatan kimia yang kita bicarakan adalah ikatan antar

molekul. Mari kita bayangkan lima molekul saling terikat, atau boleh kita

bayangkan dan bandingkan dua geng kelas yang masing-masing terdiri dari 5

Page 17: Perubahan Wujud Zat

orang. Misal geng satu terbentuk karena merasa sama-sama cantik, sementara

geng yang kedua terbentuk karena sama-sama suka traveling. Nah bisa

dibayangkan toh apa yang masing-masing geng lebih banyak lakukan? Ya.. yang

membedakan adalah jenis ikatannya. Zat pun akan mengalami hal yang mirip,

karena mereka terbentuk karena adanya ikatan antara beberapa molekul. Mari kita

bahas beberapa:

1. Titik didih, definisi “perubahan fase suatu benda dari cair menjadi gas” jadi

jelas ini menyangkut kumpulan, yaitu dari asalnya berkumpul secara berdekatan

(cair) menjadi kumpulan kecil-kecil yang saling terpisah atau berjauhan (gas).

Intinya ketika cairan berubah menjadi gas adalah karena adanya pemutusan ikatan

antar molekul. Sehingga bila ikatan lebih kuat maka akan lebih susah diputus,

artinya titik didih lebih tinggi (suhu lebih tinggi)

2. kekentalan (viskositas),  definisi: ” Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan

sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya

diterima sebagai “kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan

(wikipedia.org”)”, sederhanya cairan yang kental susah dituang. Ini juga jelas

sangat berhubungan dengan ikatan antar molekul, yang susah kental (viskositas

tinggi) adalah karena iaktan antar melekulnya sangat kuat, dan sebaliknya yang

ikatannya lemah jadinya ya ..encer.

3. sifat fisik yang lain sama saja bahasannya. Bahkan sebagian besar reaksi kimia

pun terjadi dipengaruhi oleh ikatan antar molekul, contoh (tapi untuk ikatan antar

atom) reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam : bukankah dalam

reaksi itu terjadi pertukaran pasangan? 2HX + YOH –> X2Y + H2O

Bisa terjadi karena ikatan masing-masing menganggap atau merasa lebih tepatnya,

ikatan dengan pasangan yang baru lebih kuat dan lebih stabil.

Page 18: Perubahan Wujud Zat

II.4. Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Titik Didih, Titik Leleh dan

Kelarutan Senyawa

Tampak pada gambar diatas bahwa senyawa HF, H2O dan NH3 mempunyai titik

didih yang luar biasa tinggi dibanding dengan anggota lainnya. Fakta ini

menunjukkan bahwa dalam senyawa tersebut terdapat ikatan hidrogen. Ikatan

jenis ini terjadi karena gaya elektrostatik yang khusus antara dipol-dipol. Adanya

ikatan hidrigen antarmolekul menyebabkan titik senyawa relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan senyawa lain yang memilki berat molekul sebanding. Titik

didih senyaea golongna alkohol lebih tinggi daripada senyawa golongan alkana,

demikian juga titik didih air lebih tinggidaripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen

terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul

cukup berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat

molekul zat dan bentuk simetris molekul. Senyawa yang mampu membentuk

ikatan hidrogen dalam air akan mudah larut dalam air. Panjang atau pendeknya

rantao karbon (gugus alkil-R) memiliki pengaruh terhadap kealrutan senyawa

dalam air.

II.5. Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Kelarutan Dalam Air dan Titik

Didih Suatu Zat

Senyawa-senyawa ion umumnya larut dalam air, walaupun beberapa

senyawa ion tidak larut dalam air. Kelarutan senyawa ion dalam air bergantung

pada harga Ksp-nya.

Page 19: Perubahan Wujud Zat

Sedangkan senyawa-senya kovalen yang bersifat polar dapat larut dalam air

karena air merupakan pelarut polar dan senyawa tersebut dapat membentuk ikatan

hidrogen dengan air. Senyawa yang tidak mampu membentuk ikatan hidrogen

umumnya kelarutan dalam rendah.

Perlu ditekankan bahwa ikatan hidrogen hanya terbentuk bila satu atom H ditarik

atau diikat bersama oleh dua atom yang memiliki keelektronegatifa tinggi yakni

N, O, F dan memiliki elektron bebas (lone pair electron). selain unsur-unsur

tersebut berarti bukan ikatan hidrogen. Secara sederhana ikatan hidrogen dapat

digambarkan sebagai berikut.

 

atom berkeelektronegafan tinggi-H-atom berkeelektronegafan tinggi

 

Ikatan hidrogen dapat terjadi karena elektron bebas pada atom yang

berkeelektronegatifan tinggi menarik proton yang dimiliki oleh atom H. Hal

mengakibatkan seolah-olat terbentuk suatu ikatan kimia.

Selain kelarutan dalam air, terbentuknya ikatan hidroogen intramolekul (dalam

satu molekul) atau antarmolekul (minimal 2 molekul) menyebabkan titik didih

senyawa lebih tinggi bila dibanding senyawa-senyawa yang massa molekul

relatifnya sama atau hampir sama. Oleh sebab itu,jika terdapat senyawa yang

memiliki unsur-unsur berkeelektronegatifan tinggi yang mengikat atom H

kemudian memiliki titik didih tinggi, hal ini pasti disebabkan karena adanya

ikatan hidrogen.

Senyawa-senyawa yang bersifat nonpolar titik didih umumnya ditentukan oleh

massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut. Makin besar Mr senyawa, makin

tinggi titik didihnya.

II.6. Pengaruh Ikatan Ion (Senyawa Ion)

Tiga dari pengaruh utama pada pola khas yang di bentuk oleh senyawa ion adalah:

1. Muatan ion

2. Ukuran relative kedua ion yang terlibat

3. Kemudian ion itu terdistorsi atau terpolarisasi

Page 20: Perubahan Wujud Zat

Sesuai dengan hukum coloumb gaya ini berkurang dengan cara berbanding

terbalik dan kuadrat jarak antar muatan,oleh karena itu gaya ini paling kuat antara

tetangga terdekat.Titik leleh dan titik didih senyawa ion tinggi.Dalam senyawa

ion,angka bandingjari-jari merupakan factor penting dalam menentukan suatu

struktur Kristal.Untuk senyawa ion dari stokiometri yang lebih kompleks ,terdapat

struktur yang lebih kompleks.

Ion positif dengan muatan tinggi mempunyai jari-jari kecil,sehingga ion-

ion ini mempunyai rapatan muatan yang tinggi.Ion semacam itu menarik dengan

kuat electron-elektron dari ion dan molekul di dekatnya.ion yang terdistorsi

bersifat lebih negatifpada sisiyang menghadap ke ion positif,dan lebih positif pada

sisi yang lain,maka dikatakan ion negative itu terpolarisasi.Dari suatu senyawa

yang terbuat dari ion negative besar dan ion positif kecil,polarisasi itu dapat

begitu nyata sehingga ikatan itu menjadi sangat kovalen.

Page 21: Perubahan Wujud Zat

BAB III

KESIMPULAN

III.1 KESIMPULANPada dasarnya zat merupakan sesuatu yang menempati ruang dan memiliki

massa. Zat memiliki tiga bentuk yaitu padat, cair dan gas. Zat dapat merubah atau dirubah keadaannya dengan menyerap atau melepaskan kalor atau panas. Kalor yang digunakan untuk merubah bentuk misalnya menyerap sama dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk membuat zat tersebut pada keadaan sebelumnya, dalam hal ini banyaknya kalor yang dilepaskan.perubahan keadaan zat terdapat enam macam, yaitu diantaranya:a) Membeku : Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi

padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.b) Mencair : perubahan dari padat menjadi cair. Zat menyerap

panas.c) Menguap : dari cair menjadi gas. Zat menyerap panasd) Mengembun : dari gas menjadi cair. Zat melepaskan panase) Menyublim : dari padat menjadi gas. Zat menyerap panasf) Deposisi / Penghabluran : dari ggas menjadi padat. Zat melepaskan panas.

Dalam proses perubaha suatu zat terdapat beberapa istilah berikut :

Titik didih : Temperatur maksimal dimana suatu zat apabila diberikan panas melewati temperatur tersebut maka akan terjadi perubahan wujud dari cair menjadi gas.

Titik Beku : Temperatur maksimal dimana suatu zat apabila kehilangan panas melewati temperatur tersebut maka akan terjadi perubahan wujud dari cair menjadi Padat.

Titik Leleh : Temperatur maksimal dimana suatu zat apabila diberikan panas melewati temperatur tersebut maka akan terjadi perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Titik Uap : Temperatur maksimal dimana suatu zat apabila dikehilangan panas melewati temperatur tersebut maka akan terjadi perubahan wujud dari gas menjadi cair.

Kapasitas Panas : Banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat dengan bobot tertentu untuk menaikkan temperatur sebanyak 1 °C.

Page 22: Perubahan Wujud Zat

Kapasitas Pelelehan : Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 mol suatu zat padat pada titik lelehnya menjadi cairanpada temperaturnya yang sama.

Kemudian, perubahan wujud zat juga dipengaruhi oleh adanya gaya tarik antar molekul, tekanan dan jenis senyawa atau jenis zat yang terkandung pada zat yang akan mengalami perubahan tersebut.

Page 23: Perubahan Wujud Zat

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Budiman. 2005. Bimbingan Pemantapan Kimia. Bandung : Yrama Widya, 2005.ikhwan, bagoes. 2012. Perubahan keadaan zat. kreasihatiikhwan. [Online] april 2, 2012.

[Cited: 12 7, 2012.] http://kreasihatiikhwan.blogspot.com/2012/04/perubahan-keadaan-cairan-dan-zat-padat.html.

2012. Konsep Zat dan Perubahan Wujudnya. United science. [Online] anonim, april 4, 2012. [Cited: 12 7, 2012.] http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-4-konsep-zat-dan-wujudnya/.