BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kesempatan Kerja Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan alamiah (natural increase), sedangkan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut migrasi netto. Adanya pengaruh positif pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di mana kondisi dan kemajuan penduduk sangat erat terkait dengan tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi. Penduduk disatu pihak dapat menjadi pelaku atau sumber daya bagi faktor produksi, pada sisi lain dapat menjadi sasaran atau konsumen bagi produk yang dihasilkan. Kondisi-kondisi kependudukan, data dan informasi kependudukan akan sangat berguna dalam memperhitungkan berapa banyak tenaga kerja akan terserap serta kualifikasi tertentu yang dibutuhkan dan jenis-jenis teknologi yang akan dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Dipihak lain pengetahuan tentang struktur penduduk dan kondisi sosial ekonomi pada wilayah tertentu, akan sangat bermanfaat dalam memperhitungkan berapa banyak penduduk yang dapat memanfaatkan peluang dan hasil pembangunan atau seberapa luas pangsa pasar bagi suatu produk usaha tertentu (Todaro, 2003). pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now! Universitas Sumatera Utara
34
Embed
Pertumbuhan Penduduk dan Kesempatan Kerja Pertumbuhan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kesempatan Kerja
Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan kematian
disebut pertumbuhan alamiah (natural increase), sedangkan selisih antara migrasi
masuk dan migrasi keluar disebut migrasi netto.
Adanya pengaruh positif pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan
ekonomi di mana kondisi dan kemajuan penduduk sangat erat terkait dengan tumbuh
dan berkembangnya usaha ekonomi. Penduduk disatu pihak dapat menjadi pelaku
atau sumber daya bagi faktor produksi, pada sisi lain dapat menjadi sasaran atau
konsumen bagi produk yang dihasilkan. Kondisi-kondisi kependudukan, data dan
informasi kependudukan akan sangat berguna dalam memperhitungkan berapa
banyak tenaga kerja akan terserap serta kualifikasi tertentu yang dibutuhkan dan
jenis-jenis teknologi yang akan dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Dipihak lain pengetahuan tentang struktur penduduk dan kondisi sosial ekonomi pada
wilayah tertentu, akan sangat bermanfaat dalam memperhitungkan berapa banyak
penduduk yang dapat memanfaatkan peluang dan hasil pembangunan atau seberapa
luas pangsa pasar bagi suatu produk usaha tertentu (Todaro, 2003).
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Di era globalisasi dan perdagangan bebas, besarnya jumlah penduduk dan
kekuatan ekonomi masyarakat menjadi potensi sekaligus sasaran pembangunan sosial
ekonomi, baik untuk skala nasional maupun internasional. Berdasarkan hal ini
pengembangan sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan agar kualitas penduduk
sebagai pelaku ekonomi dapat meningkat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
zaman yang terus menerus berkembang.
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka laju pertumbuhan
angkatan kerjanya pun cukup tinggi. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 1990
sekitar 73,9 juta orang dan bertambah menjadi sekitar 96,5 juta tahun 2000. Ini berarti
bahwa pertumbuhan rata-rata angkatan kerja 2,7 persen per tahun dalam periode
1990-2000. Permasalahan yang ditimbulkan oleh besarnya jumlah dan pertumbuhan
angkatan kerja tersebut, disatu pihak menuntut kesempatan kerja yang lebih besar dan
di pihak lain menuntut pembinaan angkatan kerja itu sendiri agar mampu
menghasilkan keluaran yang lebih tinggi sebagai prasyarat untuk menuju tahap
tinggal landas.
Dari uraian dan pengertian tentang penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja,
bukan angkatan kerja, bekerja atau mencari pekerjaan dan pengangguran dapat lebih
jelas dilihat dari Gambar 2.1 berikut ini:
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Menurut Mulyadi (2003), teori klasik menganggap bahwa manusialah sebagai
faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya,
alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai
mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Dalam hal ini teori klasik Adam
Smith (1729-1790) juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif
adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal
(fisik) baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain,
alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu (necessary
condition) bagi pertumbuhan ekonomi.
2.2.2. Teori Malthus
Sesudah Adam Smith, Thomas Robert Malthus (1766-1834) dianggap sebagai
pemikir klasik yang sangat berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran
ekonomi. Buku Malthus yang dikenal paling luas adalah Principles of Population.
Menurut Mulyadi (2003), dari buku tersebut akan dilihat bahwa meskipun Malthus
termasuk salah seorang pengikut Adam Smith, tidak semua pemikirannya sejalan
dengan pemikiran Smith. Disatu pihak Smith optimis bahwa kesejahteraan umat
manusia akan selalu meningkat sebagai dampak positif dari pembagian kerja dan
spesialisasi. Sebaliknya, Malthus justru pesimis tentang masa depan umat manusia.
Kenyataan bahwa tanah sebagai salah satu faktor produksi utama tetap jumlahnya.
Dalam banyak hal justru luas tanah untuk pertanian berkurang karena sebagian
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
digunakan untuk membangun perumahan, pabrik-pabrik dan bangunan lain serta
pembuatan jalan. Menurut Malthus manusia berkembang jauh labih cepat
dibandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan umat
manusia. Malthus tidak percaya bahwa teknologi mampu berkembang lebih cepat dari
jumlah penduduk sehingga perlu dilakukan pembatasan dalam jumlah penduduk.
Pembatasan ini disebut Malthus sebagai pembatasan moral.
2.2.3. Teori Keynes
Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan
mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi
keseimbangan semua sumber daya, termasuk tenaga kerja, akan digunakan secara
penuh (full-employed). Dengan demikian di bawah sistem yang didasarkan pada
mekanisme pasar tidak ada pengangguran. Kalau tidak ada yang bekerja, daripada
tidak memperoleh pendapatan sama sekali, maka mereka bersedia bekerja dengan
tingkat upah yang lebih rendah. Kesediaan untuk bekerja dengan tingkat upah lebih
rendah ini akan menarik perusahaan untuk memperkerjakan mereka lebih banyak.
Kritikan Jhon Maynard Keynes (1883-1946) terhadap sistem klasik salah
satunya adalah tentang pendapatnya yang mengatakan bahwa tidak ada mekanisme
penyesuaian (adjustment) otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan
mencapai keseimbangan pada tingkat penggunaan kerja penuh. Dalam kenyataan
pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik di atas. Di manapun
para pekerja mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha
memperjuangkan kepentingan pekerja dari penurunan tingkat upah. Kalaupun tingkat
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
upah diturunkan maka boleh jadi tingkat pendapatan masyarakat akan turun.
Turunnya pendapatan sebagian anggota masyarakat akan menyebabkan turunnya
daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara
keseluruhan akan berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan mendorong
turunnya harga-harga.
Kalau harga-harga turun, maka kurva nilai produktivitas marjinal tenaga kerja
(marginal value of productivity of labor), yang dijadikan sebagai patokan oleh
pengusaha dalam memperkerjakan tenaga kerja akan turun. Jika penurunan dalam
harga-harga tidak begitu besar, maka kurva nilai produktivitasnya hanya turun
sedikit. Meskipun demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil
dari jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Lebih parah lagi kalau harga-harga turun
drastis maka kurva nilai produktivitas marginal dari tenaga kerja juga turun drastis
dimana jumlah tenaga kerja yang tertampung menjadi semakin kecil dan
pengangguran menjadi semakin bertambah luas (Mulyadi, 2003).
2.2.4. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Domar dikenal sebagai teori pertumbuhan. Menurut teori ini
dalam Mulyadi (2003), investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga
memperbesar kapasitas produksi. Peran modal fisik di dalam model pertumbuhan
sangat penting, akan tetapi kapasitas produksi hanya dapat meningkat bila sumber
daya lain (modal fisik) membesar. Di samping itu dalam model pertumbuhan, jumlah
penduduk yang besar tidak mengurangi pendapatan per kapita asalkan modal fisiknya
meningkat. Model yang sama juga dikemukakan oleh model Solow di mana dalam
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
model ini dipakai suatu fungsi produksi Cobb-Douglas. Angkatan kerja diasumsikan
tumbuh secara geometris dan full employment selalu tercapai. Tetapi, dalam model ini
pekerja sudah diperluaskan secara jelas sebagai salah satu faktor produksi, dan bukan
sekedar pembagi (untuk memperoleh output pekerja). Dalam model ini juga dilihat
substitusi antara modal fisik dan pekerja.
2.2.5. Teori Ester Boserup
Boserup berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk justru menyebabkan
dipakainya sistem pertanian yang lebih intensif disuatu masyarakat dan meningkatnya
output di sektor pertanian. Boserup juga berpendapat bahwa pertambahan penduduk
berakibat dipilihnya sistem teknologi pertanian pada tingkatan yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, inovasi (teknologi) ada lebih dahulu. Inovasi itu hanya
menguntungkan bila jumlah penduduk lebih banyak. Inovasi menurut Boserup dapat
meningkatkan output pekerja, tetapi hanya dilakukan bila jumlah pekerjanya banyak.
Pertumbuhan penduduk justru mendorong diterapkannya suatu inovasi (teknologi)
baru (Mulyadi, 2003).
Dari keseluruhan teori tenaga kerja dan pertumbuhan yang mendominasi
sebagian besar teori-teori pembangunan pada tahun 1950-an dan 1960-an dan pada
awal tahun 1980-an dikenal bentuk aliran ekonomi sisi penawaran atau supply-side
economics, yang memfokuskan pada kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan output
nasional melalui akumulasi modal. Karena model ini menghubungkan tingkat
penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat pertumbuhan GNP, artinya dengan
memaksimumkan penyerapan tenaga kerja, untuk memaksimumkan pertumbuhan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
GNP dan kesempatan kerja dengan cara memaksimumkan tingkat tabungan dan
investasi.
2.2.6. Teori Pasar Tenaga Kerja
Solmon (1980) dalam Sinaga (2005) menjelaskan, bahwa pasar tenaga kerja
adalah tempat aktivitas dari bertemunya pelaku-pelaku, pencari kerja dan pemberi
lowongan kerja. Proses bertemunya pencari kerja dan pemberi lowongan kerja dapat
terjadi sebentar saja namun dapat pula memakan waktu yang lama, masalah yang
dihadapi oleh kedua belah pihak di pasar yaitu: setiap perusahaan yang menawarkan
lowongan kerja maka menginginkan kualitas serta keahlian pekerja berbeda-beda
sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat upah. Sedangkan pencari kerja
memiliki keahlian juga berbeda-beda sehingga pekerja menginginkan tingkat upah
yang juga berbeda-beda pula. Di mana letak masalah dari kedua belah pihak adalah
keterbatasan informasi.
2.2.6.1. Teori penawaran dan permintaan tenaga kerja
Suparmoko dan Maria (2000) dalam Sinaga (2005) menjelaskan bahwa pada
prinsipnya teori penawaran tenaga kerja dan teori permintaan tenaga kerja merupakan
fungsi dari tingkat upah, di mana pendapat dari kaum klasik menyatakan, jika
semakin tinggi tingkat upah yang diminta oleh kaum pekerja maka akan semakin
sedikit jumlah penawaran tenaga kerja (lowongan kerja) yang dapat diberikan dan
akan berlaku sebaliknya. Dalam memahami mekanisme pasar tenaga kerja harus
dilihat bagaimana individu pekerja terdapat perbedaan, maka untuk menentukan kuva
penawaran tenaga kerja pada suatu daerah adalah dengan menjumlahkan kurva-kurva
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
penawaran dari setiap individu, oleh sebab itu kurva dari penawaran tenaga kerja
berbentuk melengkung kebelakang (backward bending curve), hal ini dapat
dijelaskan dari gambar di bawah ini:
Keterangan: X dan X� = Jumlah Pekerja/Jam Kerja Sumber: Sinaga (2005)
Gambar 2.2. Penawaran Tenaga Kerja Individu dan Daerah
Menurut Gambar 2.2 terlihat bahwa ketika tingkat upah secara keseluruhan
naik, maka individu-individu pekerja akan berupaya mengurangi waktu istirahatnya
(leisure time) dan menambah waktu kerjanya, hal ini ditunjukkan dari ketiga bentuk
kurva penawaran tenaga kerja bergerak lurus menyamping ke kanan atas (A, B, C),
namun ketika tingkat upah dinaikkan lagi sampai kepada suatu titik tertentu (D, E, F),
maka pekerja justru bersikap mengurangi waktu kerjanya, dengan ketentuan total
Tingkat upah Tingkat upah
Y K1 K2 K3
C B A
D E F
W3
W2
W1
W1
W2
W3
A�B�C�
D�E�F�
O
Y
O X X�
Penawaran Tenaga Kerja Individu Penawaran Tenaga Kerja Daerah
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
upah yang diterima oleh pekerja tidak turun dari tingkat upah yang diterima semula
dalam kondisi jam kerja normal. Selanjutnya kumpulan-kumpulan kurva penawaran
tenaga kerja individu membentuk kurva penawaran daerah, yaitu (A�, B�, C�, D�, E�,
dan F�) sehingga kurva penawaran daerah lebih besar berbentuk melengkung ke
belakang.
2.2.6.2. Teori keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja
Keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja dapat terjadi jikalau
pencari kerja dan pemberi lowongan kerja telah sepakat atas tingkat upah, sehingga
kesepakatan tersebut disebut sebagai keseimbangan (equilibrium), hal ini dimaksud
dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Tingkat upah
L0 penyerapan tenaga kerja
Gambar 2.3. Keseimbangan di Pasar Tenaga Kerja (Nicholson, 2002)
Pada Gambar 2.3 memperlihatkan keseimbangan di pasar tenaga kerja
tercapai pada saat jumlah tenaga kerja yang ditawarkan oleh individu (di pasar tenaga
kerja, SL) sama besarnya dengan yang diminta (DL) oleh perusahaan, yaitu pada
tingkat upah ekuilibrium (W0). Pada tingkat upah yang lebih tinggi (W2) penawaran
Kelebihan penawaran tenaga kerja
Kelebihan permintaan tenaga kerja
W1
W01
W2
DL DL SL
0
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
tenaga kerja melebihi permintaan tenaga kerja sehingga persaingan diantara individu
dalam rangka mendapatkan pekerjaan akan mendorong turunnya tingkat upah
mendekati atau tepat ke titik ekuilibrium (W0). Sebaliknya pada tingkat upah yang
lebih rendah (W1) jumlah total tenaga kerja yang diminta oleh para produsen
melebihi kuantitas penawaran yang ada, sehingga terjadi persaingan diantara
pengguna tenaga kerja dalam memiliki tenaga kerja. Hal ini akan mendorong
kenaikan tingkat upah mendekati atau tepat ke titik ekuilibrium (Nicholson, 2002).
Pada titik W0 jumlah kesempatan kerja yang diukur pada sumbu horisontal
adalah sebesar L0. Secara definitif, pada titik L0 inilah tercipta kesempatan kerja atau
penyerapan tenaga kerja secara penuh (full employment). Artinya pada tingkat upah
ekuilibrium tersebut semua orang menginginkan pekerjaan atau memperoleh
pekerjaan, atau dengan kata lain sama sekali tidak terdapat pengangguran, kecuali
pengangguran sukarela.
Todaro (2003) menyatakan bahwa dalam pasar persaingan sempurna (perfect
competition), di mana tidak ada satupun produsen dan konsumen yang mempunyai
pengaruh atau kekuatan yang cukup besar untuk mendikte harga-harga input maupun
output, tingkat penyerapan tenaga kerja (level of employment) dan harganya (tingkat
upah) ditentukan secara bersamaan oleh segenap harga-harga output dan faktor-faktor
produksi selain tenaga kerja.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Lincolyn (1992) dalam Sinaga (2005) menjelaskan pendapat Robert Sollow
dan Trevor Swan mengenai hubungan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga
kerja. Di mana teori ini telah memperoleh hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1987.
Swan berpendapat pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan kualitas
dan kuantitas faktor produksi. Teori ini mendukung pendapat teori kaum neo klasik,
yaitu perekonomian dalam full employment jikalau faktor produksi senantiasa
berkembang secara harmonis. Selanjutnya dijelaskan, Capital Output Ratio (COR)
dapat berubah-ubah atau dengan kata lain untuk memproduksi sejumlah barang/jasa,
maka jumlah modal yang digunakan dapat berbeda-beda misalnya untuk
memproduksi barang/jasa sejumlah A, diperlukan buruh sebesar L1 dan modal
sebesar K1. Jika terjadi perubahan target produksi bertambah 2 kali hal ini diperoleh
dari alternatif pemakaian teknologi dalam produksi, maka perlu tambahan modal
sebesar K2 dan penyerapan buruh berkurang sebanyak L1/2. Kombinasi kedua faktor
produksi tersebut pada gambar di bawah ini:
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Gambar 2.4. Kombinasi Faktor Produksi Modal dan Buruh
Gambar 2.4 menunjukkan fungsi produksi oleh kurva produksi 1 dan 2
di mana diawali dari usaha untuk memproduksi sejumlah barang diperlukan modal
minimal sebesar K1 dan diserap buruh maksimal L1. Masalahnya dengan modal
sebesar K1 tidak cukup untuk membeli teknologi maka untuk meningkatkan produksi
kepada kurva P2, terlihat garis tidak akan bersinggungan dengan kurva P2, meskipun
sampai kepada titik infinity (∞) jikalau modal tetap sebesar K1, maka kombinasi
produksi dalam menyerap buruh hanyalah A, B, C dengan konsistensi mengurangi
jumlah produksi atau buruh. Untuk modal sebesar K2 maka dapat dipilih kombinasi
tingkat produksi sebesar A� atau B� ataupun C� di mana diperoleh kombinasi buruh
sebanyak L4. Kesimpulannya dari kurva ini semakin banyak modal diinvestasikan
maka semakin sedikit buruh yang dapat diperkerjakan untuk memproduksi barang
Modal
P1 P2
A� B B�
C C�
A
K3
K2
K1
O L4 L3 L2 L1
Tenaga Kerja
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
atau jasa ini terlihat dari berkurangnya jumlah buruh dari L3 kepada L4 untuk
memproduksi sejumlah B atau B�.
Dari Gambar 2.4 tersebut Sollow dan Swan membuat fungsi persamaan
sebagai berikut:
Di mana notasi persamaan ini adalah: Qt = Tingkat produksi pada tahun t
Kt = Jumlah stok barang modal tahun t
Lt = Jumlah tenaga kerja tahun t
a = Penambahan output yang diciptakan oleh penambahan 1 unit modal
b = Penambahan output yang diciptakan oleh penambahan 1 unit pekerja
Dari persamaan Sollow dan Swan nilai a, b, dapat diestimasi secara empiris
di mana nilai dari a+b = 1, berarti nilai a dan b adalah sama dengan batas kapasitas
produksi, atau nilai a dan b adalah terpulang kepada pilihan pengusaha yaitu investasi
padat modal atau padat karya, teori ini disebut teori pembangunan negara
berkembang (Lincolyn, 1992).
Kenaikan produktivitas tenaga kerja mengakibatkan naiknya rasio modal �
tenaga kerja. Rasio modal-tenaga kerja yang tinggi yaitu dengan metode-metode
produksi yang lebih padat modal, akan menghasilkan laba yang lebih besar, sehingga
tingkat tabungan yang optimal yakni akan menghasilkan pertumbuhan output
maksimum. Di sini jelas bahwa tujuan mencapai pertumbuhan output maksimum dan
Qt = Kta . Ltb
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
peningkatan kesempatan kerja maksimum merupakan dua hal yang saling
bertentangan dan tidak bisa dicapai secara serentak.
Ada dua teori yang mendasar dalam ketenagakerjaan yakni pertama teori
Lewis (Todaro, 2003) tentang surplus tenaga kerja dua sektor:
1. Sektor tradisional: sektor pedesaan yang kelebihan penduduk dan ditandai
dengan produktivitas marginal tenaga kerja sama dengan nol, maksudnya
kelebihan tenaga kerja sektor pertanian dialihkan ke sektor lain, namun sektor
pertanian tersebut tidak kehilangan output sedikit pun.
2. Sektor industri perkotaan; proses pengalihan tenaga kerja, serta pertumbuhan
output dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor industri modern.
Pengalihan tenaga kerja dan pertumbuhan kerja tersebut dimungkinkan oleh
adanya perluasan output pada sektor tersebut, perluasan tersebut
dimungkinkan adanya peningkatan investasi di bidang industri dan akumulasi
modal secara keseluruhan di sektor modern. Peningkatan investasi itu sendiri
didasarkan pada kelebihan keuntungan sektor industri dari selisih upah,
dengan asumsi bahwa menanamkan kembali seluruh keuntungannya tersebut.
Untuk tingkat upah di sektor industri perkotaan diasumsikan konstan, dan
ditetapkan melebihi tingkat rata-rata upah di sektor tradisional (pertanian),
dengan maksud memaksa para pekerja pindah dari desa ke kota.
Teori yang kedua adalah teori Fei-Ranis dalam Mulyadi (2003), yang
berkaitan dengan negara berkembang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
kelebihan buruh, sumber daya alamnya belum optimal dalam pemanfaatannya,
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian, banyak pengangguran dan
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Menurut Fei-Ranis selanjutnya ada tiga tahap pembangunan ekonomi dalam
kondisi kelebihan tenaga kerja. Pertama, di mana para penganggur semu (yang tidak
menambah output pertanian) dialihkan ke sektor industri dengan upah institusional
yang sama. Kedua, tahap dimana pekerja pertanian menambah output tetapi
memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula
ke sektor industri. Ketiga, tahap ditandai awal pertumbuhan swasembada pada saat
buruh pertanian menghasilkan output lebih besar daripada perolehan upah
institusional. Dalam hal ini kelebihan pekerja terserap ke sektor jasa dan industri yang
meningkat terus menerus sejalan dengan pertambahan output dan perluasan usahanya.
Sejalan dengan hal itu indikasi keberhasilan pembangunan suatu negara atau
wilayah yang banyak digunakan adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi diukur dari tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk
lingkup nasional dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk lingkup
wilayah. Selain dipengaruhi faktor internal, pertumbuhan ekonomi suatu negara juga
dipengaruhi faktor eksternal, terutama setelah era ekonomi yang semakin
mengglobal. Secara internal, tiga komponen utama yang menentukan pertumbuhan
ekonomi tersebut adalah pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Ketiga komponen
tersebut sebaiknya berkedudukan sejajar dalam mengelola sumberdaya ekonomi,
politik, hukum, sosial dan budaya (Riasa, 2002). Dalam prakteknya, selain bergerak
dalam sektor produksi barang dan jasa, pemerintah lebih banyak berperan dalam
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
sektor regulasi dan fasilitasi, termasuk mengendalikan dan mengantisipasi pengaruh
eksternal yang bersifat negatif. Besaran dan arah peran pemerintah tersebut sangat
menentukan peran dunia usaha dan masyarakat berpartispasi dalam pembangunan
yang pada akhirnya menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.
Permasalahannya adalah menggunakan pertumbuhan PDB sebagai indikator
kesejahteraan sifatnya masih sangat makro.
Nilai PDB menggambarkan aktivitas produksi dari suatu negara. Perhitungan
PDB dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu sisi penawaran berdasarkan lapangan
usaha menurut sektor dan sisi permintaan atau penggunaan yaitu untuk konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Hal itu berarti, jika terjadi
pertumbuhan PDB menunjukkan bahwa penggunaan sumberdaya yang tersedia untuk
kegiatan berproduksi mengalami peningkatan, perkembangan dan penggunaan
teknologi mengalami peningkatan, penyerapan tenaga kerja menjadi lebih banyak
sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Hubungan antara pertumbuhan PDB dengan angka pengangguran dikenal
sebagai Hukum Okun, yaitu setiap peningkatan satu persen pengangguran akan
menurunkan PDB 2,5 persen (Lipsey, 1992). Dengan demikian jika PDB meningkat
seharusnya pengangguran menurun. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami
peningkatan, namun kesejahteraan masyarakat secara umum tidak meningkat berarti
ada ketidakseimbangan baik antar sektor maupun antar wilayah dalam pelaksanaan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
pembangunan. Untuk itu, selain pertumbuhan ekonomi, diperlukan juga indikator
yang lebih mikro untuk melihat dinamika kesejahteraan masyarakat.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat akan muncul secara otomatis berkat
adanya pemupukan dan pengerahan tabungan domestik dan cadangan devisa untuk
melakukan investasi secara besar-besaran sektor industri. Dorongan besar (big push)
kearah industrialisasi yang cepat telah merupakan kalimat sakti dalam model ini, bagi
berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan dan tercapainya
keberhasilan pembangunan nasional (Todaro, 2003).
2.4. Pertanian dalam Perspektif Ekonomi (Ekonomi Pertanian)
Sektor pertanian adalah meliputi kegiatan pengusaha dan pemanfaatan benda-
benda biologis (hidup) yang diperoleh dari alam dengan tujuan untuk konsumsi.
Berdasarkan definisi ini sektor pertanian dapat diperinci lagi atas beberapa subsektor:
1) Sektor tanaman bahan makanan (farm food cores); 2) Tanaman perkebunan;
3) Peternakan; 4) Kehutanan; dan 5) Perikanan.
Agar berhasil suatu pembangunan pertanian diperlukan beberapa syarat atau
prakondisi. Prakondisi ini meliputi bidang-bidang teknis, ekonomis, sosial budaya
dan lainnya. Menurut Mosher dalam Soekartawi (2004), syarat agar berhasilnya
pembangunan pertanian diperlukan syarat mutlak dan syarat pelancar. Syarat mutlak
antara lain adalah adanya pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang berkembang,
tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, adanya perangsang
produksi bagi petani tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontiniu. Syarat
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
pelancar adalah pendidikan pembangunan, kredit produksi, kegotong-royongan
petani, perbaikan dan perluasan tanah pertanian, perencanaan nasional daripada
pembangunan pertanian.
Secara konseptual dalam perspektif ekonomi, peran sektor pertanian dapat
dilihat dalam dua perspektif analisis yang tidak dapat terpisahkan yaitu perspektif
mikroekonomi dan makroekonomi. Secara khusus, dalam perspektif mikroekonomi
analisis sektor pertanian dipisahkan dalam analisis sisi permintaan dan penawaran.
Sementara itu, dalam perspektif makroekonomi peran sektor pertanian dianalisis
dalam perpektif umum yaitu peran sektor pertanian dalam mendukung kinerja
makroekonomi. Peran sektor pertanian dalam perspektif makroekonomi dibedakan
menjadi dua aspek penting. Aspek pertama adalah peran sektor pertanian dalam
mendukung kinerja makroekonomi serta peran sektor pertanian dalam mengentaskan
kemiskinan. Peran sektor pertanian dalam mendukung kinerja makroekonomi
didekati melalui tiga indikator penting dalam makroekonomi yaitu pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan pengangguran. Tiga indikator tersebut merupakan ukuran kinerja
suatu perekonomian (Mankiw, 2003).
Indikator pertumbuhan ekonomi merupakan indikator kinerja pembangunan
ekonomi dalam suatu perekonomian tertentu. Meskipun demikian, definisi
pembangunan telah berkembang luas. Dalam perspektif modern pembangunan tidak
sebatas pertumbuhan ekonomi namun mencakup aspek yang lebih luas.
Pembangunan ekonomi diukur oleh indikator yang dikembangkan oleh United
Nations Development Program (UNDP) yang terangkum dalam Indeks pembangunan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
manusia yang meliputi aspek pendapatan (PDB dan PDB perkapita), aspek angka
harapan hidup dan lama menempuh pendidikan dasar. Perspektif mikroekonomi dan
makroekonomi bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pertanian
sebagai salah satu sektor penyusun struktur ekonomi juga berperan penting dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peran tersebut berupa ketersediaan jumlah
produksi pertanian yang memadai bagi konsumen, serta peningkatan pendapatan bagi
produsen. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor pertanian, penyerapan
tenaga kerja sektor pertanian serta kestabilan harga-harga umum yang disumbangkan
oleh sektor pertanian menjadi indikator ekonomi peran sektor pertanian. Keterkaitan
antara konsep-konsep ekonomi dengan konsep-konsep pertanian melahirkan suatu
sub kajian bidang ilmu baru yang selanjutnya disebut dengan ekonomi pertanian.
2.5. Kaitan Pembangunan Pertanian dan Penyerapan Tenaga Kerja
Pertumbuhan ekonomi ada dua bentuk: extensively resources yaitu dengan
penggunaan banyak sumberdaya (seperti fisik, manusia atau natural capital) atau
intensively resources yaitu dengan penggunaan sejumlah sumberdaya yang lebih
efisien (lebih produktif). Ketika pertumbuhan ekonomi dicapai dengan menggunakan
banyak tenaga kerja, hal tersebut tidak menghasilkan pertumbuhan pendapatan per
kapita. Namun ketika pertumbuhan ekonomi dicapai melalui penggunaan sumberdaya
yang lebih produktif, termasuk tenaga kerja, hal tersebut menghasilkan pendapatan
per kapita yang lebih tinggi dan meningkatkan standar hidup rata-rata masyarakat.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Pada saat krisis, sumbangan sektor pertanian terhadap PDB mengalami
peningkatan paling besar dibanding sektor lainnya. Dari segi penyerapan tenaga
kerja, pada tahun 2003 sektor pertanian mampu menyerap sekitar 46 persen, paling
tinggi di antara sektor-sektor lain. Kesemua upaya dalam membangun pertanian
dalam menggerakkan sektor lainnya dan peran pemerintah yang pada akhirnya secara
bersama-sama mampu menjadi penggerak dalam pertumbuhan ekonomi,
digambarkan secara baik oleh Yudhoyono (2004) dalam disertasinya dengan
menggunakan Model Ekonomi-Politik Perekonomian Indonesia. Dari hasil simulasi
terhadap kebijakan yang dilakukan (melalui kebijakan fiskal) terkait dengan masalah
pertanian, diperoleh hasil bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah untuk
pertanian sebesar 15% akan meningkatkan PDB, kemudian direspon dengan
peningkatan permintaan tenaga kerja sehingga proporsi pengangguran dapat ditekan
sebesar 4,9%. Pada gilirannya peningkatan PDB dan pengurangan pengangguran ini
akan menurunkan angka kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Kedepan diperlukan investasi yang serentak di sektor pertanian dan sektor
industri dalam perekonomian. Untuk pertumbuhan berimbang dapat digambarkan
dengan model perekonomian dual (The dual economy model) yang dikemukakan Fei
dan Ranis (Hayami, 2001).
Model Fei-Ranis merupakan suatu kondisi ideal bagaimana permintaan dan
penawaran pada sektor industri dan sektor pertanian saling menyesuaikan sehingga
selalu berada pada kondisi pertumbuhan berimbang. Tentu saja model Fei-Ranis ini
tidak terlepas dari kritik karena dalam model tersebut belum mempertimbangkan
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
bahwa persediaan tanah tidak tetap, upah institusional tidak di atas MPP
(Produktivitas fisik marjinal), upah institusional di sektor pertanian tidak konstan
di atas MPP, model tertutup, komersialisasi sektor pertanian menjurus ke inflasi dan
MPP tidak sama dengan nol.
Suatu strategi pertumbuhan ekonomi yang dimotori oleh sektor pertanian dan
lapangan kerja menurut Mellor (2007) mempunyai tiga unsur. Pertama, laju
pertumbuhan pertanian harus dipercepat meskipun luas tanah yang tersedia tetap.
Dengan perubahan teknologi dalam pertanian maka masalah tersebut akan dapat
diatasi. Kedua, permintaan domestik akan hasil pertanian harus tumbuh cepat
meskipun permintaan itu tidak elastis. Ketiga, permintaan akan barang dan jasa yang
ditimbulkan oleh proses-proses padat modal yang masih rendah harus dinaikkan.
Ketiga unsur dimaksud secara terus menerus akan saling berinteraksi dan bersinergi
sehingga strategi pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada pertanian akan
mencapai tujuan dan sasarannya.
Pembangunan pertanian telah memberikan sumbangan dalam keberhasilan
pembangunan nasional, seperti dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ekspor dan penekanan
inflasi (Simatupang, P. 1992); di mana gerakannya diantisipasi dan diselaraskan
searah dengan dinamika pembangunan yang terjadi. Sejak pelita VI orientasi
pembangunan pertanian beralih dari fokus peningkatan produksi semata ke arah
orientasi pendapatan (kesejahteraan) masyarakat pertanian, terutama pertanian
di pedesaan. Untuk itu pengembangan agribisnis telah menempati posisi sentral
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
pembangunan pertanian. Sebagai relevansinya adalah upaya memberi masukan bagi
pelaksanaan pembangunan pertanian selanjutnya dengan mengkaji dampak
kebijaksanaan tersebut di tingkat mikro dan makro terhadap perbaikan kesejahteraan
kaum petani. Untuk melihat dinamika tingkat kesejahteraan petani, salah satu alat
bantu ukurnya adalah NTP (Nilai Tukar Petani) dan NTKP (Nilai Tukar Komoditas
Pertanian), di mana peningkatan nilai tukar tersebut diharapkan mampu
mengindikasikan peningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian maupun keadaan
sebaliknya. NTP berkaitan dengan kemampuan dan daya beli petani dalam
membiayai hidup rumah tangganya. NTKP berkaitan dengan kekuatan dari daya tukar
ataupun daya beli dari suatu komoditas pertanian terhadap komoditas/produksi lain
yang dipertukarkan.
Keberhasilan pembangunan pertanian yang pernah dicapai tidak dapat
dipungkiri, telah diikuti pula oleh perubahan secara struktural pada sektor
perekonomian nasional, yang mana peran sektor pertanian semakin menurun digeser
oleh peran sektor industri; di mana tersirat pula adanya beban berat dari sektor
pertanian. Hal ini terutama berkaitan dengan semakin melebarnya kesenjangan antara
sektor pertanian dengan sektor di luar pertanian, serta penurunan nilai tukar pertanian
yang disebabkan penurunan nilai tukar komoditas pertanian.
Krisis moneter yang turut memicu krisis ekonomi berpengaruh negatif yang
salah satu dampaknya terlihat dengan meningkatnya pengangguran (yang umumnya
berasal dari tenaga kerja pedesaan) dan jumlah penduduk miskin. Pengaruh positif
dengan salah satu dampaknya terlihat pada meningkatnya harga komoditas pertanian
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
baik harga produk maupun harga beli input oleh petani. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya nilai tukar mata uang asing (US dollar). Indikasinya adalah adanya
peningkatan nilai ekspor sektor pertanian.
Apabila daya beli petani karena pendapatan yang diterima dari kenaikan harga
produksi pertanian yang dihasilkan, lebih besar dari kenaikan harga barang yang
dibeli, maka hal ini mengindikasikan bahwa daya dan kemampuan petani lebih baik
atau tingkat pendapatan petani lebih meningkat. Alat ukur daya beli petani selintas
dapat menunjukkan tingkat kesejahteraannya dirumuskan dalam bentuk Nilai Tukar
Petani (NTP) yang terbentuk oleh keterkaitan yang kompleks dari suatu sistem
pembentuk harga, baik yang harga yang diterima maupun harga yang dibayar petani.
Dengan kata lain, nilai tukar petani dapat didefinisikan sebagai nisbah antara
indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar oleh petani,
sehingga merupakan ukuran kemampuan daya tukar produk yang dihasilkan terhadap
produk dan jasa yang mampu dibeli rumah tangga petani, baik untuk biaya input
usahatani maupun biaya konsumsi rumah tangga petani (BPS, 2009).
Berbagai fenomena perubahan situasi (gejolak) yang terjadi baik yang bersifat
alami (seperti gejolak produksi pertanian) maupun gejolak yang terjadi akibat adanya
distorsi pasar (seperti penerapan kebijaksanaan yang disengaja, baik di sektor
pertanian dan non-pertanian, di tingkat mikro maupun makro), akan mempengaruhi
harga-harga, yang pada gilirannya akan mempengaruhi nilai tukar petani, akan
menjadi masukan penting bagi penyusunan program kebijaksanaan ke arah
pembentukan nilai tukar yang diinginkan. Keadaan ini dapat mengindikasikan bahwa
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dari awal yang terkait dengan input
produksi usahatani sampai pada pemasaran hasil produk pertanian (antara lain:
kejaksanaan harga input dan output, subsidi, modal/perkreditan dan lainnya) akan
mempengaruhi nilai tukar petani secara langsung maupun tidak langsung.
Fluktuasi nilai tukar petani akan menunjukkan fluktuasi kemampuan
pembayaran ataupun tingkat pendapatan riil petani. Menurut Killick (1983), Timmer
et al. (1983), kegiatan pertanian tentu saja tidak lepas dari kegiatan di luar sektor
pertanian, dengan demikian nilai tukar petani juga dipengaruhi oleh peran dan
perilaku di luar sektor pertanian. Perbaikan dan peningkatan nilai tukar petani yang
mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani akan terkait dengan kegairahan
petani untuk berproduksi. Hal ini akan berdampak ganda (Supriyati, 2000) tidak saja
dalam peningkatan partisipasi petani dan produksi pertanian dalam menggairahkan
perekonomian pedesaan, penciptaan lapangan pekerjaan di pedesaan dan
menumbuhkan permintaan produk non-pertanian; tetapi juga diharapkan akan
mampu mengurangi perbedaan (menciptakan keseimbangan) pembangunan antar
daerah (desa-kota), maupun antar wilayah serta optimalisasi sumberdaya nasional.
Keragaman penerimaan, pengeluaran dan nilai tukar petani antar daerah dan
waktu dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan dalam sistem nilai tukar petani
yang berbeda antar daerah dan antar waktu sebagai akibat dari keragaman sistem
pembentukan penawaran dan penerimaan. Dari sisi penerimaan petani, keragaman
antar daerah dan waktu terjadi berkaitan dengan keragaman sumberdaya dan
komoditas yang diusahainya serta diversivikasi sumber pendapatan lain. Keragaman
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
pengeluaran petani terkait dengan keragaman pola konsumsi petani antar daerah dan
waktu (Supriyati, 2000).
2.6. Penelitian Sebelumnya
Roosgandha (2000) melakukan penelitian dengan judul �Peran Nilai Tukar
Petani dan Nilai Tukar Komoditas dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani�
dapat disimpulkan bahwa pengaruh negatip di satu sisi dari krisis ekonomi yang
dipicu oleh krisis moneter terhadap pertanian dan pedesaan antara lain seperti:
meningkatkan pengangguran dan jumlah penduduk miskin; pengaruh positif di sisi
lain adalah peningkatan harga komoditas pertanian karena meningkatnya nilai tukar
mata uang asing. Kenaikan harga produk yang dihasilkan petani lebih besar dari
kenaikan harga barang yang dibeli, maka daya beli petani akan meningkat
(mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani) yang diformulasikan dalam
bentuk nilai tukar petani. Kebijaksanaan pemerintah di sektor pertanian
(kebijaksanaan harga, subsidi, perkreditan dan lainnya) mulai dari kegiatan usahatani
sampai pemasaran hasil secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
nilai tukar petani. Peningkatan/perbaikan nilai tukar petani berkaitan erat dengan
kegairahan petani berproduksi, dengan dampak ganda yaitu peningkatan partisipasi
petani dan produksi pertanian serta menghidupkan perekonomian pedesaan,
penciptaan lapangan perkerjaan di pedesaan, yang berarti akan menciptakan
sedikitnya keseimbangan pembangunan antar daerah dan antar wilayah serta
optimalisasi sumberdaya nasional.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
(7) penggunaan sarana produksi (bibit, pupuk dan pestisida) dan (8) produktivitas
usahatani. Delapan indikator utama tersebut telah mencerminkan 38 indikator
pembangunan pertanian. Ini memberikan implikasi bahwa untuk mengetahui kondisi
52 indikator tersebut, hanya dibutuhkan pengukuran terhadap delapan indikator
utama di atas. Untuk itu, disarankan agar kedelapan indikator utama tersebut dapat
dijadikan sebagai indikator kinerja pembangunan pertanian. Sasaran pembangunan
pertanian lima tahun ke depan adalah peningkatan ketahanan pangan, daya saing dan
pendapatan petani. Berdasarkan hasil penelitian ini, ternyata tingkat pendapatan
petani dan daya saing komoditas pertanian (diukur dari pertumbuhan ekspor dan
impor) bukanlah indikator utama pembangunan pertanian. Oleh karena itu, sasaran
pembangunan pertanian bukanlah untuk meningkatkan pendapatan petani, tetapi
untuk meningkatkan produktivitas usahatani melalui peningkatan penggunaan sarana
produksi.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Agus (2001), melakukan penelitian dengan judul �Analisis Struktural
Kesempatan Kerja di Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Moneter�, dengan
menggunakan beberapa model linear ekonomi makro dari teori tenaga kerja yang
dianalisa melalui maximum likelihood method. Penelitian ini menggunakan data
skunder deret waktu (time series), yaitu mulai tahun 1993 sampai tahun 1999. Hasil
dari penelitian ini adalah pertumbuhan sektor-sektor ekonomi nasional yang
mempunyai elastisitas kesempatan kerja yang tinggi yaitu sektor konstruksi, jasa dan
transportasi/komunikasi, sedangkan pada sektor pertanian menunjukkan pengaruh
yang negatif dan signifikan terhadap kesempatan kerja akibat permintaan barang/jasa
mengalami penurunan. Turunnya permintaan (konsumsi) berdampak kepada aktivitas
perusahaan mengalami stagnasi atau penurunan, bersamaan dengan itu penawaran
tenaga kerja mengalami peningkatan, yaitu baik yang disebabkan karena penambahan
penduduk maupun dari tenaga kerja yang terpaksa menganggur karena turunnya
aktivitas produksi. Sektor pertanian boleh jadi sering mengalami turunnya aktivitas
produksi misalkan akibat dari sulitnya sarana produksi, peningkatan teknologi
pertanian, rendahnya nilai tukar atau harga yang diterima atau karena adanya alih
fungsi lahan.
Pudji (2002), melakukan penelitian dengan judul �Kesempatan Kerja dan
Pertumbuhan Ekonomi, dengan Menggunakan Model Linear Ekonomi Makro�,
diperoleh hasil bahwa dampak pengangguran yang bersifat multidimensi
mengharuskan pemerintah untuk melakukan kebijakan yang tepat dalam mengatasi
pengangguran. Dikatakan harus tepat karena tersedianya resources, baik berupa
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
tanah, modal dan teknologi, maka pemahaman akan model kesempatan kerja akan
meminimalisir kesalahan dalam pembuatan kebijakan. Pengembangan simulasi
model, akan memberikan masukan atau gambaran mengenai dampak suatu kebijakan
terhadap kesempatan kerja nasional.
Sektor pertanian masih merupakan tumpuan penyediaan kesempatan kerja
secara nasional. Pada periode tahun 1990 � 1996, proporsi kesempatan kerja sektor
pertanian mengalami penurunan, tetapi masih tetap merupakan penyumbang
kesempatan kerja dominan secara nasional. Penyebab penurunan ini adalah
kesempatan kerja di pedesaan masih terbatas sementara terjadi peningkatan kualitas
pendidikan juga ditemui perbedaan tingkat upah diantara desa dan kota serta peluang
mendapatkan pekerjaan di kota lebih besar. Selain itu secara rata-rata pendapatan
masyarakat pedesaan atas tiga daerah penelitian mengalami penurunan dibandingkan
perkotaan.
Sumarto, dkk (2004), melakukan penelitian dengan judul �The Role of
Agricultural Growth in Poverty Reduction in Indonesia�, memakai data sekunder
untuk periode 1982-1998, hasil regresi menunjukkan bahwa diantara tiga sektor,
pertanian ternyata merupakan sektor yang memiliki hubungan paling kuat dan
signifikan antara pertumbuhan output sektoral dan penurunan kemiskinan,
dibandingkan pertumbuhan output di sektor industri dan sektor perdagangan.
Hasil penelitian mereka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan output
di industri dan perdagangan tidak penting bagi pengurangan kemiskinan. Sebaliknya
dan khususnya pertumbuhan sektor industri selama Orde Baru sudah terbukti sangat
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
berperan dalam keberhasilan Indonesia mengurangi kemiskinan dengan menyerap
banyak tenaga kerja berpendidikan rendah termasuk yang datang dari pertanian
(pedesaan). Namun demikian, seperti telah ditunjukkan sebelumnya, pertanian adalah
sektor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Studi terakhir dari
Sumarto, dkk. (2004) menunjukkan lebih dari 50% dari penurunan kemiskinan
di tingkat propinsi dalam periode 1984-1996 adalah sumbangan dari pertumbuhan
output di pertanian. Sedangkan sumbangan dari pertumbuhan output di industri
terhadap penurunan kemiskinan di perkotaan hanya marjinal.
Rusastra (2004) melakukan penelitian dengan judul �Ekonomi Tenaga Kerja
Pertanian dan Implikasinya dalam Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Buruh
Tani� dapat disimpulkan bahwa tingkat upah (NTP = Nilai Tukar Petani) berdampak
negatif inelastis terhadap keuntungan dan penawaran pada usaha tani padi. Elastisitas
tenaga kerja terhadap produksi padi adalah yang tertinggi (0,13) dibandingkan faktor
produksi lainnya (<0,04). Kontribusi tenaga kerja dinilai menentukan kinerja usaha
tani yang bersifat padat tenaga kerja.
Sinaga (2005) melakukan penelitian dengan judul �Analisis Kesempatan
Kerja Sektoral di Provinsi Sumatera Utara�, menunjukkan hasil bahwa secara umum
struktur lapangan pekerjaan terbesar didominasi oleh sektor pertanian, kemudian
diikuti oleh sektor industri dan selanjutnya oleh sektor jasa. Dari hasil estimasi model
yaitu Method of Ordinary Least Squares (OLS) menjelaskan bahwa masing-masing
variabel memberikan pengaruh positif terhadap kesempatan kerja sektoral
di Sumatera Utara. PDRB Provinsi Sumatera Utara terhadap pertumbuhan Tenaga
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Kerja Sektoral Provinsi Sumatera Utara memiliki tanda yang positif bersifat inelastis
dan signifikan. Hal ini menunjukkan PDRB yang berasal dari sektor pertanian adalah
leading sector di Sumatera Utara selama tahun 1987-2002 adalah penyerap tenaga
kerja yang terbesar dan sektor pertanian ini merupakan salah satu sektor yang mampu
mengurangi pengangguran di masa kini.
Siregar (2006), melakukan penelitian sekunder tentang ketenagakerjaan yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pasar tenaga kerja dan implikasinya
terhadap sektor pertanian di Kabupaten Bogor, hasilnya menunjukkan bahwa untuk
sektor pertanian penyerapan tenaga kerja terdidik dipengaruhi secara signifikan oleh
investasi sektor pertanian dan pengangguran terdidik, sedangkan penyerapan tenaga
kerja tidak terdidik di sektor pertanian dipengaruhi secara nyata oleh upah, investasi,
dan PDRB sektor pertanian, serta kebijakan otonomi daerah. Produktivitas tenaga
kerja sektor pertanian juga signifikan dipengaruhi oleh upah, sementara upah disetiap
sektor dipengaruhi oleh UMR, selanjutnya produktivitas tenaga kerja, PDRB dan
penyerapan tenaga kerja sektoral hanya berpengaruh nyata terhadap upah di sektor
jasa.
Secara simultan penelitiannya menunjukkan bahwa diantara variabel-variabel
ketenagakerjaan, terdapat keterkaitan atau hubungan (positif) dua arah antara
produktivitas dan upah dan ini terjadi pada sektor jasa, sedangkan pada sektor
pertanian dan industri hubungan bersifat satu arah yaitu upah mempengaruhi secara
signifikan produktivitas tenaga kerja. PDRB sektoral berpengaruh nyata terhadap
penyerapan tenaga kerja dan produktivitas sektoral. Diperkirakan dampak absolut
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
penyerapan tenaga kerja sektoral terhadap PDRB sektoral lebih besar dibandingkan
dengan dampak produktivitas sektoral terhadap PDRB sektoral. PDRB sektoral
sebaliknya secara nyata juga mempengaruhi berbagai variabel ketenagakerjaan.
2.7. Kerangka Pemikiran
Pembangunan ekonomi pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena sebagian besar masyarakat Indonesia
berada di pedesaan dan bekerja di sektor pertanian, maka sudah sewajarnyalah jika
pembangunan pertanian harus menjadi prioritas. Penurunan peran sektor pertanian
karena adanya transformasi struktur perekonomian nasional tidak diikuti oleh
menurunnya jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian. Hal ini
mengakibatkan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian terus menunjukkan
penurunan dibandingkan sektor lain seperti industri dan jasa. Keadaan ini disebabkan
oleh rendahnya kemampuan sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja baru,
seperti tidak adanya pengembangan industri pertanian atau kegiatan lainnya
di pedesaan yang mendukung sektor pertanian.
Untuk menghasilkan output yang lebih besar, harus dibarengi dengan
peningkatan jumlah faktor produksi (tenaga kerja dan non tenaga kerja). Output yang
besar tersebut didukung oleh penyediaan sarana input faktor produksi (lahan) dan
modal. Ouput yang besar akan menciptakan devisa bagi perekonomian nasional
melalui net ekspor yang tinggi.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Balas jasa terhadap tenaga kerja dan non tenaga kerja berupa upah/gaji dan
keuntungan yang diterima oleh masing-masing faktor produksi tetap harus
diperhatikan sebagai upaya menyerap surplus tenaga kerja sektoral dan mengurangi
pengangguran. Adanya kesempatan kerja akan membuka peluang bagi masyarakat
untuk meningkatkan pendapatannya.
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Sumatera Utara
2.8. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan dari landasan teori dan penelitian sebelumnya maka dapat
disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Jumlah ekspor sektor pertanian berpengaruh positif terhadap penyerapan
jumlah tenaga kerja sektor pertanian di Sumatera Utara, ceteris paribus.
2. Nilai tukar petani berpengaruh positif terhadap penyerapan jumlah tenaga
kerja sektor pertanian di Sumatera Utara, ceteris paribus.
PDRB Sektor pertanian
Nilai Tukar Petani Penyerapan Tenaga
Kerja Sektor Pertanian
Ekspor Sektor Pertanian
Upah Minimum Provinsi
Pengangguran
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
3. PDRB sektor pertanian berpengaruh positif terhadap penyerapan jumlah
tenaga kerja sektor pertanian di Sumatera Utara, ceteris paribus.
4. Upah minimum provinsi berpengaruh negatif terhadap penyerapan jumlah
tenaga kerja sektor pertanian di Sumatera Utara, ceteris paribus.
5. Pengangguran berpengaruh positif dengan penyerapan jumlah tenaga kerja
sektor pertanian di Sumatera Utara, ceteris paribus.
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.