Top Banner

of 24

Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    1/24

    Pertemuan ke – 1 1 

    BAB I

    Rangkaian Sekuensial (1)

    Deskripsi

    Pada bab ini akan dibahas tentang karakteristik rangkaian sekuensial dan, tabel

    karakteristik, dan tabel eksitasinya.

    Manfaat

    Memberikan kompetensi karakteristik rangkaian sekuensial dan jenis-jenisnya

    Relevansi

    Pengetahuan tentang Karakteristik dan Konsep kerja Flip-flop, tabel karakteristik

    dan tabel eksitasi dari flip-flop dapat membantu dalam perancangan rangkaian

    sekuensial berdasarkan karakteristik dari elemen penyusunnya.

    Learning Outcome

    Dapat menjelaskan:

    (1) Karakteristik dasar dari rangkaian sekuensial

    (2) Memahami konsep kerja flip-flop 

    Materi

    I. 

    Karakteristik Dasar Rangkaian Sekuensial

    Rangkaian sekuensial adalah rangkaian yang outputnya tidak hanya

     bergantung pada input saat itu tetapi juga bergantung dengan input dan output

    sebelumnya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah tombol up atau down

     pengganti channel televisi. Channel berikutnya tergantung pada input tombol

    up atau down saat ini dan posisi channel sebelumnya.Blok diagram rangkaian

    sekuensial disajikan pada gambar 1.1.

    Gambar 1.1. Rangkaian Sekuensial

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    2/24

    Pertemuan ke – 1 2 

    A. Karakteristik dasar rangkaian sekuensial

    1. Siklus umpan balik

    output yang dihasilkan pada waktu ti diumpan balikkan sehingga menjadi

    input internal saat itu juga, bersama-sama dengan input dari luar. Hasil

    dari proses logika akan dikeluarkan sebagai output yang akan datang.

    2. Penundaan waktu keluar data.

    Adanya penundaan waktu keluar tersebut dimanfaatkan oleh disainer

    untuk menjadikan rangkaian sekuensial sebagai rangkaian pengingat atau

     penyimpan data.

    3. State (Keadaaan)

    Rangkaian yang mempunyai keluaran yang tidak hanya bergantung pada

    masukan sekarang melainkan juga pada masukan yang sebelumnya (lalu).

    Pada rangkaian sekuensial terdapat 3 keadaan yakni Present Input, Present

    Output, dan Next Output.

    4. Rangkaian Penyusun

    Rangkaian penyusun pada rangkaian sekuensial, minimal terdiri dari satu

    elemen memori.

    II.  Latch dan Flip-Flop,

    Latch dan flip-flop merupakan dasar untuk membuat blok sirkuit sekuensial. Latch

    merupakan rangkaian sekuensial pengunci. karakteristik dari latch adalah:

    a. flip-flop penyimpan (single - bit storage)

     b. perubahan output terjadi kapanpun tergantung dari perubahan input.

    c. lebar pulsa yang minimum

    d. cepat dan murah (hanya terdiri dari transistor kecil

    e. sering digunakan untuk mendesign mikroprosesor berkecepatan tinggi

    a. S-R Latch (Set - Reset Latch)

    Set-Reset Latch adalah latch yang paling sederhana, memiliki 2 input yaitu S dan

    R, 2 output Q dan QN, dimana QN adalah complement dari Q. QN sering diberi label  

    atau Q_L. Blok diagram latch terlihat pada gambar 1.2. sedangkan untuk tabel kebenaran

    dapat dilihat pada tabel 1.1.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    3/24

    Pertemuan ke – 1 3 

    Gambar 1.2.a S-R Latch

    tabel eksitasi dari S-R latch memperlihatkan bahwa pada kondisi S = 1 dan R = 1, nilai

    output Q dan Q' sama sehingga keadaan ini dinamakan keadaan terlarang (illegal).

    Tabel 1.1. Tabel Eksitasi S-R Latch

    S R Q Q' Sifat

    0 0 Last Q Last Q' Ditahan

    0 1 0 1 Reset

    1 0 1 0 Set

    1 1 0 0 Illegal

    Rangkaian SR Latch dapat menggunakan gerbang NOR dapat dilihat pada gambar 1.2

    Gambar 1.2.b Rangkaian SR Latch dengan NOR

    Functional behavior dari S-R latch untuk tipikal sequence input dapat dicermati pada

    gambar 1.3. Tanda panah berwarna pada bagian kanan menunjukkan transisi input

    menyebabkan adanya perubahan transisi output.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    4/24

    Pertemuan ke – 1 4 

    Gambar 1.3. Functional Behavior dari S –  R Latch secara simultan

    Timing parameter untuk S-R Latch terlihat pada gambar 1.4. Dari diagram

    tersebut terlihat adanya propagation delay yakni waktu yang dibutuhkan untuk transisi

    dari sinyal input untuk menghasilkan transisi sinyal output. Setiap latch atau flip-flop

    memiliki spesifikasi propagation delay yang berbeda-beda, setiap pasang sinyal input dan

    output. Propagation delay mungkin akan berbeda tergantung pada output apakah berubah

    dari LOW ke HIGH atau HIGH ke LOW. Pada S-R Latch, transisi dari LOW ke HIGH

     pada S dapat menyebabkan perubahan dari LOW ke HIGH pada output Q, sehingga

     propagation delay t pLH(SQ) terjadi sebagaimana bagian 1. Sebagaimana perubahan dari

    LOW ke HIGH pada input R dapat menyebabkan perubahan dari HIGH ke LOW pada

    output Q, dengan propagation delay t pHL(RQ) sebagaimana pada transisi bagian 2. Transisi

    yang terjadi pada QN, akan terjadi propagation delay pada t pHL(SQN) dan t  pLH(RQN).

    Gambar 1.4. Timing Parameter dari S-R latch dengan enable

    b. D - Latch

    Data latch adalah rangkaian sekuensial yang berfungsi untuk meneruskan atau

    menyimpan bit informasi sesuai dengan nilai input yang dimasukkan. Rangkaian D latch,

    menggunakan rangkaian S-R Latch dengan menggabungkan dan menambahkan gerbang

     NOT pada input D, terlihat pada gambar 1.5. Gambar 1.6 memperlihatkan blok rangkaian

    D latch. Tabel kebenaran D latch, terlihat pada tabel 1.2.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    5/24

    Pertemuan ke – 1 5 

    Input control dari D latch diberi label C, terkadang disebut sebagai ENABLE, CLK, atau

    G, clock ini bekerja secara aktif low, pada beberapa desain D latch selalu membutuhkan

    lebar pulsa yang besarnya minimum. Sebagai contoh D latch functional behavior terlihat

     pada gambar 5.10. Ketika input enable C dimasukkan, output Q yang ditampilkan sesuai

    dengan input d yang dimasukkan. Pada keadaan ini dikatakan latch dalam kondisi terbuka

    dan pembentukkan D input ke output Q adalah transparan: rangkaian ini sering disebut

    sebagai transparan latch. Ketika C diberikan logika sebaliknya maka latch akan tertutup.

    Dan output Q berada pada nilai terakhir dan tidak akan berubah walaupun nilai D

     berubah.

    Gambar 1.5. Rangkaian D Latch

    Gambar 1.6. Blok Rangkaian DFF

    Tabel 1.2. Tabel Kebenaran D Latch

    C D Q Q'

    1 0 0 1

    1 1 1 0

    0 X Last Q Last Q’ 

    Timing behavior dari D latch terlihat pada gambar 1.7 Terdapat 4 parameter

    delay yang berbeda, yang ditunjukkan oleh sinyal propaganda dari C atau input D ke

    output Q. Sebagai contoh, pada transisi ke 1 dan 4, latch secara initial tertutup dan input

    D adalah kebalikan dari output Q, sehingga saat C adalah 1, latch dalam keadaan terbuka,

    dan output Q berubah setelah waktu tunggu tpLH(CQ) dan tpHL(CQ) . Pada transisi ke 2

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    6/24

    Pertemuan ke – 1 6 

    dan 3 input C terlah bernilai 1 dan latch dalam keadaan terbuka, sehingga nilai Q secara

    transparent mengikuti tabel transisi dari D latch dengan nilai delay tpLH(DQ) dan

    tpHL(DQ) . Empat parameter lainnya menkhususkan waktu tunda untuk output QN dan

    tidak diperlihatkan. Jendela timing dimulai pada tsetup sebelum falling edge dari C,

    tsetup disebut sebagai setup time. Jendela timing berakhir pada waktu akhir thold

    setelahnya, thold disebut sebagai hold time (waktu tunda). Jika D berubah selama setup

    dan hold time window, output dari latch tidak dapat diprediksi dan mungkin akan menjadi

    metastabel seperti terlihat pada gambar 1.7.

    Gambar 1.7. Timing parameter dari D latch

    Flip-flop adalah penyusun dasar dari suatu rangkaian sekuensial, flip-flop banyak

    digunakan dalam memori karena berfungsi sebagai penyimpan data dan informasi dalam

     bentuk satu bit (single-bit storage). Karakteristik dari flip-flop sebagai berikut:

    a. Keadaan output berubah hanya saat terjadi perubahan sinyak clock atau pemicu.

     b. Menggunakan waktu tunggu / set up hold time sebelum dan sesudah pulsa clock untuk

    mencegah metastability.

    c. Pulsa clock mencegah desain proses.

    Macam-macam flip-flop sebagai berikut :

    a. D Edge Triggered Flip-Flop

     b. Scan Flip - Flop

    c. Set-Reset Flip-Flop

    d. Master-Slave Flip-Flop

    e. Data Flip-Flop

    f. JK Flip Flop

    g. JK Master-Slave Flip-flop

    h. Edge-triggered J-K Flip-Flop

    i. Togle Flip-Flop

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    7/24

    Pertemuan ke – 1 7 

    D Edge Triggered Flip-Flop

    Positive Edge Triggered D Flip-Flop mengkombinasikan pasangan D latch, ouput

    terjadi hanya pada saat edge clock rising. Flip-flop pertama disebut sebagai master, yang

    terbuka dan mengikuti input saat clock = 0. Ketika Clock = 1, master D Flip-flop tertutup

    dan output ditransfer ke second flip-flop yang disebut slave. Flip-flop slave terbuka

    seluruhnya saat clock = 1, tetapi perubahan terjadi hanya diawal interval, karena master

    tertutup dan tidak berubah selama masa rehat dari interval. Block Diagram dan rangkaian

    D edge Possitive triggered terlihat pada gambar 1.8 (a) dan (b). Sedangkan untuk tabel

    kebenaran Positive Edge Triggered D Flip-Flop terlihat pada tabel 1.3.

    (a) (b)

    Gambar 1.8. (a) Blok D Flip-Flop, (b) Rangkaian Positive Edge Triggered

    D Flip-Flop

    Tabel 1.3. Tabel Kebenaran Positive Edge Triggered D Flip-Flop

    D CLK Q Q'

    0 Edge rising 0 1

    1 Edge rising 1 0

    X 0 Last Q Last Q’ 

    X 1 Last Q Last Q’ 

    Adanya segitiga pada input clock mengindikasikan sifat dari edge-triggered

    yang disebut sebagai dynamic input indicator. Timing diagram terlihat pada gambar 1.8.

    Gambar 1.9. Timing bahaviour dari Positive Edge Triggered D Flip-Flop

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    8/24

    Pertemuan ke – 1 8 

    Sinyal QM adalah output dari master latch, QM berubah pada saat CLK = 0.

    Ketika CLK berubah menjadi 1, nilai QM saat ini ditransfer ke Q dan QM tercegah dari

     perubahan hingga CLK berubah menjadi 0 kembali. Gambar 1.10 menunjukkan

    functional behavior dari D Flip-Flop, seluruh propaganda delay diukur dari rising edge

    clock, sehingga hanya saat itulah terjadi perubahan output. Perubahan waktu tunda bias

    digambarkan dari perubahan LOW ke HIGH atau HIGH ke LOW.

    Gambar 1.10. Functional Behavior  Timing Diagram Positive Edge Triggered D Flip-Flop

     Negative Edge Triggered D Flip-Flop menginversi input clock, sehingga seluruh

     perubahan terjadi pada falling edge CLK_L, dan edge trigger bias dianggap sebagai

    active low. Block Diagram dan rangkaian D edge Possitive triggered terlihat pada gambar

    1.11 (a) dan (b). Sedangkan untuk tabel kebenaran Negative Edge Triggered D Flip-Flop

    terlihat pada tabel 1.4.

    (a) (b)

    Gambar 1.11. (a) Blok D Flip-Flop, (b) Rangkaian Negative Edge Triggered D Flip-Flop

    Tabel 1.4. Tabel Kebenaran Positive Edge Triggered D Flip-Flop

    D CLK Q Q'

    0 Edge Falling 0 1

    1 Edge Falling 1 0

    X 0 Last Q Last Q’ 

    X 1 Last Q Last Q’ 

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    9/24

    Pertemuan ke – 1 9 

    Beberapa D flip-flop memiliki input asinkron yang digunakan untuk membuat flip-

    flop bekerja pada keadaaan yang independent untuk CLK dan input D. Input ini secara

    tipenya diberi label PR (Preset) dan CLR (Clear), yang kerjanya untuk set dan reset input

     pada S R latch. Block Diagram dan rangkaian D edge Possitive triggered dengan preset

    dan clear terlihat pada gambar 1.12 (a) dan (b).

    (a)

    ( b )

    Gambar 1.12. (a) Blok Edge-Triggered D Flip-flop dengan preset dan clear

    ,(b) Rangkaian Edge-Triggered D Flip-flop dengan preset dan clear

    Edge-Triggered D Flip-flop with Enable

    Pada edge triggered D flip-flop dengan enable, dilengkapi dengan preset dan

    clear. Ketika Preset diberi logika 0 maka output akan menjadi 1, sedangkan bila clear

    diset 0 maka output Q akan ikut menjadi 0 juga. Jika EN aktif maka external D input

    dipilih, dan jika EN tidak aktif, maka output flip-flop adalah current output.

    Tabel kebenaran fungsi dari positive edge triggered D flip-flop dengan enable

    disajikan dalam tabel 1.5.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    10/24

    Pertemuan ke – 1 10 

    Tabel 1.5. Tabel Kebenaran Positive Edge Triggered D Flip-Flop

    D EN CLK Q Q'

    0 1 0 1

    1 1 1 0

    X 0 Last Q Last Q’ 

    X X 0 Last Q Last Q’ 

    X X 1 Last Q Last Q’ 

    Dari sifat dan fungsi pada tabel 1.5 dihasilkan rangkaian dan blok diagram flip-flop yang

    disajikan pada Gambar 1.13 (a) dan (b).

    (a)  (b)

    Gambar 1.13. (a) rangkaian dan (b) Blok Edge-Triggered D Flip-flop dengan enable

    Set-Reset Flip-FlopSet-Reset Flip-Flop merupakan bentuk flip-flop yang paling sederhana. SRFF

    adalah bentuk dasar dari kebanyakan flip-flop yang ada sekarang. Gambar 1.14 (a) dan

    (b) adalah gambar rangkaian SRFF dengan clock manual dan blok rangkaian SRFF.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    11/24

    Pertemuan ke – 1 11 

    (a) (b)

    Gambar 1.14. (a) Blok SRFF (b) Rangkaian SRFF

    Tabel kebenaran SRFF, terlihat pada tabel 1.6. Dengan Qt

     adalah keadaan awal

    sebelum terjadi clock dan Qt+1

     adalah keadaan akhir setelah terjadi clock. Ketika S = 0

    dan R = 0, bila Q mula-mula adalah 0 maka ketika clock masuk, output yang dihasilkan Q

    setelah clock adalah 0. Begitu juga bila kita memasukkan input 1 pada Q, akan

    dikeluarkan sinyal 1, setelah dilakukan clock. Begitu seterusnya, untuk S = 1 dan R = 1

    dilarang karena akan menghasilkan keadaan yang sama pada Q dan Q’. Padahal

    seharusnya keduanya saling berkebalikan.

    Tabel 1.6. Tabel Kebenaran SRFF

    Input  Output 

    S  R Qt Qt+1

    Q Q’  Q Q’ 

    0

    0

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    1

    1

    Bila tabel diatas disederhanakan dalam tabel 1.7., maka akan terjadi :

    Tabel 1.7. Tabel Eksitasi SRFF

    S  R   Qt+  

    Keterangan 

    0 0 Qt

    Tidak ada perubahan

    0 1 0 Reset

    1 0 1 Set

    1 1 ?? Terlarang

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    12/24

    Pertemuan ke – 1 12 

    Master Slave S-R Flip-Flop

    Pada master slave SR Flip-flop, output tidak hanya tergantung pada nilai input

     pada clock falling edge, tetapi selama terjadi interval dimana C = 1 pada saat falling edge.

    Masuknya pulsa S saat terjadi interval maka akan mengaktifkan flip-flop master, dan saat

     pulsa R dimasukkan dapat meresetnya. Gambar 1.15. (a) Blok Master Slave S-R FF (b)

    Rangkaian Master Slave S-R FF.

    (a)  (b)

    Gambar 1.15. (a) Blok Master Slave S-R FF (b) Rangkaian Master Slave S-R FF

    Tabel Kebenaran Master / Slave SRFF terlihat pada tabel 1.8.

    Tabel 1.8. Tabel Kebenaran SRFF Master Slave

    S  R   C  Q  QN 

    X X 0 Last Q Last QN

    0 0 Last Q Last QN

    0 1 0 1

    1 0 0 1

    1 1 Undef Undef

    Timing diagram SRFF master Slave terlihat pada Gambar 1.16. Pulsa pendek

     pada S pada selama interval terjadi dapat mengaktifkan master latch. Pulsa R dapat

    menon-aktifkanya. Nilai ditransfer ke output flip-flop pada saat clocknya falling edge

    tergantung apakah master latch dalam keadaan aktif terakhir atau dihapuskan ketika clock

    sama dengan 1.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    13/24

    Pertemuan ke – 1 13 

    Gambar 1.16. Timing Diagram SRFF master Salve

    Pada gambar 1.14 (a), blok diagram SR master slave flip-flop tidak menggunakan

    dynamic input indicator, karena flip-flop tidak benar-benar diaktifkan pada edge

    triggered. Hal ini hanya seperti latch yang diikuti dengan input selama terjadi interval

    clock = 1 tetapi perubahan pada output merefleksikan nilai akhir dari latch hanya ketika

    clock bernilai 0. Pada blok diagram, postponed  –   output indicator mengindikasikan

     bahwa output sinyal tidak berubah hingga input enable, pada input C dinegasikan.

    Operasi master/slave S-R Flip-Flop tidak dapat diprediksi, jika kedua input S dan

    R dimasukkan pada Clock yang falling edge. Sebelum terjadi falling edge, kedua output

    Q dan QN master latch bernilai 1. Ketika Clock bernilai 0, output master latch berubah

    tidak dapat diprediksi dan sifatnya menjadi metastabel. Pada waktu yang sama, latch

    slave terbuka dan meneruskan hasilnya ke output flip-flop.

    Data Flip-Flop

    DFF adalah flip-flop yang merupakan pengembangan dari SRFF. Rangkaian ini

    dibuat untuk membuat suatu output yang sama dengan input yang telah dimasukkan. Blok

    Diagram dan rangkaian terlihat pada Gambar 1.17. (a) Blok DFF (b) Rangkaian DFF.

    Pada D Flip-flop, output akan dihasilkan dari clock Falling Edge.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    14/24

    Pertemuan ke – 1 14 

    (a) (b)

    Gambar 1.17. (a) Blok DFF (b) Rangkaian DFF

    Dengan menambahkan sebuah gerbang NAND pada input SRFF, maka kita akan

    mendapatkan DFF. Bagian depan dari rangkaian adalah SRFF. Ketika input D = 0 maka

    kondisi output gerbang 1 dan 3 akan saling berkebalikan. Bila keadaan Q awal adalah 0

    maka output Q akhir akan menjadi sama dengan keadaan mula-mula. Hal ini juga berlaku

    untuk input D = 1, yang juga akan menghasilkan output Q sesuai dengan output pada

    keadaan awal. Tabel Kebenaran DFF terlihat pada tabel 1.9.

    Tabel 1.9. Tabel kebenaran DFF

    Input Output

    Dn Awal Akhir

    Q Q’ 

    Q Q’ 

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    0

    JK Flip-Flop

    JKFF dibuat untuk mengatasi kelemahan SRFF, yaitu daerah S=R=1. Hal ini

    dilakukan dengna cara mengumpan balik Q’ ke gerbang 1 dan output Q ke gerbang 3. Jika

    input J = K = 0, dan keadaan awal Q adalah 0, maka dengan rangkaian JK ini akan

    dihasilkan nilai 0. Ini berarti untuk keadaan J=K=0, dihasilkan output yang berkebalikan

    dengan harga awal.

    Untuk input J = 0 dan K = 1, didapat apapun keadaan awal Qnya, ternyata

    menghasilkan keadaan akhir Q = 1. Tetapi bila input J = 1, K= 0 malah menghasilkan

    output yang bernilai 1 semua, tidak peduli nilai awal Qnya. Sedangkan untuk input

    J=K=1, didapat hasil yang berkebalikan dengan kkeadaan awal. Misal bila Q adalah 0,

    maka keadaan akhir adalah 1. Begitu pula sebaliknya, Gambar 1.18. (a) Blok JKFF (b)

    Rangkaian JKFF.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    15/24

    Pertemuan ke – 1 15 

    (a) (b)

    Gambar 1.18. (a) Blok JKFF (b) Rangkaian JKFF

    Tabel Kebenaran dari JK Flip-flop terlihat dari tabel 1.10.

    Tabel 1.10. Tabel Kebenran JKFF

    Input  Output 

    J  K Qt

    Qt+1

    Q Q’  Q Q’ 

    0

    0

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    1

    0

    0

    1

    Tabel eksitasi dari flip-flop JKFF terlihat pada tabel 1.11.Tabel 1.11. Tabel Eksitasi JKFF

    J  K   Qt+  

    Keterangan 

    0 0 Qt

    Tidak ada perubahan

    0 1 0 Reset

    1 0 1 Set

    1 1 Not Qt

     berkebalikan

    JK master Slave Flip-Flop (JKMS)

    Pada rangkaian yang sesungguhnya tiap-tiap flip-flop selain dilengkapi dengan

    terminal input, output dan clock, juga dilengkapi dengan terminal preset (Pr) dan terminal

    clear (Cr), atau kadang-kadang disebut reset. Jika Pr diberi pulsa 0, maka output menjadi

    1. Sedangkan bila Clear diset 0 maka output Q akan ikut menjadi 0 pula. Tabel 1.12

    merupakan tabel hubungan antara preset (Pr), clear (Cr) dan clock (Ck) dengan output

    (Q).

    Tabel 1.12. Tabel hubungan antara Pr, Cr, Ck, dan Q

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    16/24

    Pertemuan ke – 1 16 

    Pr Cr Ck Q

    0 0 1 0

    0 1 0 1

    1 1 1 X

    Tanda X diatas berarti keadaan ini mengikuti tabel kebenaran, tabel kebenaran

    untuk JKMS sama dengan tabel kebenaran JKFF. Perbedaannya hanya pada saat kapan

    output Q berubah. Pada JKMS, Q berubah pada saat pulsa clock berubah dari 1 ke 0, atau

     pada saat trailing edge (pada saat pulsa turun). Rangkaian JKMS menggunakan gerbang

     NAND terlihat pada gambar 1.19. Blok diagram dan rangkaian JKFF master slave

    (menggunakan SRFF) terlihat pada gambar 1.20 (a) dan (b). Timing diagram JKMS

    terlihat pada gambar 5.28. Perubahan berkebalikan saat S=R=1 diperbaiki pada JKMS,

    dengan gate propagation delay complicate timing. Tabel Kebenaran JKMS terlihat pada

    tabel 1.13.

    Gambar 1.19. Rangkaian JKMS menggunakan gerbang NAND

    (a)

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    17/24

    Pertemuan ke – 1 17 

    (b)

    gambar 1.20 (a) Blok Diagram JKMS dan (b). Rangkaian JKMS menggunakan SRFF

    Tabel 1.13. Tabel Kebenaran JKMS

    J  K   C  Q  Q’ 

    X X 0 Last Q Last Q’ 

    0 0 Last Q Last Q’ 

    0 1 0 1

    1 0 1 0

    1 1 Last Q’  Last Q

    Gambar 1.21 menunjukkan diagram functional behavior dari J-K master slave

    flip-flop untuk beberapa set input. Input J dan K tidak dimasukkan pada akhir dari pulsa

    trigger agar output flip-flop dapat berubah kapan pun waktunya. Kemungkinan yang

    dapat terjadi pada output flip-flop berubah ke nilai 1 walaupun K dan not J dimasukkan

     pada akhir dari pulsa yang ditrigger. Sifat ini dinamakan 1s catching, hal ini terlihat pada

    timing diagram dibagian kedua hingga terakhir pulsa trigger

    Gambar 1.21. Timing diagram Flip-flop JKMS

    Sifat analog dari JKMS diketahui sebagai 0 catching diilustrasikan pada pulsa

    terakhir dari timing diagram. Karena pada sifat ini, input J dan K dari J-K master/slave

    flip-flop harus dilakukan secara pasti selama interval Clock = 1.

    Edge Triggered J-K Flip-Flop

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    18/24

    Pertemuan ke – 1 18 

    J-K Edge Triggered Flip-flop menggunakan edge triggered D flip-flop secara

    internal memiliki input dan rising edge sebagai clock, dan menghasilkan next output

    sesuai dengan persamaan karakteristik Q = J.Q’ + K’.Q. Blok diagram dan rangkaian

    JKFF master slave (menggunakan SRFF) terlihat pada gambar 1.21 (a) dan (b) adalah

     blok diagram dan rangkaian Edge Triggered J-K Flip-Flop. Sedangkan untuk tabel

    kebenaran Edge Triggered J-K Flip-Flop terlihat pada tabel 1.13. Sedangkan untuk timing

    diagram functional behavior dari positive edge triggered J-K Flip-Flop terlihat pada

    gambar 1.22.

    (a)  (b)

    Gambar 1.22. (a) Blok diagram (b) rangkaian Edge Triggered J-K Flip-Flop

    Tabel 1.14. Tabel kebenaran Edge Triggered J-K Flip-Flop

    J  K   C  Q  Q’ 

    X X 0 Last Q Last Q’ 

    X X 1 Last Q Last Q’ 

    0 0 Last Q Last Q’ 

    0 1 0 1

    1 0 1 0

    1 1 Last Q’  Last Q

    Seperti input D pada edge triggered D flip-flop, input J dan K pada JK Flip-flop

     bertemu pada spesifikasi set-up dan hold time, yang merespon pada clock edge trigger

    untuk operasi yang sesuai.

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    19/24

    Pertemuan ke – 1 19 

    Gambar 1.23. Timing diagram Flip-flop Edge Triggered J-K Flip-Flop

    T (Toggle) Flip-flop 

    TFF merupakan pengembangan dari JKFF. Dengan menghubungan input J dan K

    menjadi satu maka akan didapat TFF. Pada banyak aplikasi T Flip-Flop, flip-flop akan

     berubah seiring dengan adanya perubahan clock. Perubahan keadaan T Flip-flop terjadi

    hanya jika sinyal enable EN diaktifkan. Berbagai desain TFF tersaji pada Gambar 1.24

    (a),(b),(c) dan (d). Blok diagram TFF dengan enable Gambar 1.25 rangkaian TFF. Tabel

    kebenaran TFF terlihat pada tabel 1.15.

    (a)  (b)

    (b)  (d)

    Gambar 1.24. (a) TFF dengan DFF (b) TFF dengan JKFF (Q(t+1) = Q’(t) ) (c) TFF

    dengan XOR (d) TFF dengan JKFF (Q(t+1) = T Q(t)’ + T’ Q(t)) 

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    20/24

    Pertemuan ke – 1 20 

    Gambar 1.25. Rangkaian TFF

    Pada rangkaian T Flip-Flop yang dilengkapi dengan enable, keadaan flip-flop

     berubah pada edge triggerdari clock hanya jika sinyal EN dimasukkan. Input Enable,

    harus dispesifikasikan dengan setup dan hold time, yang merespons pada triggering clock

    edge. Functional behavior dari TFF terlihat pada gambar 1.25.

    Gambar 1.26. Functional Behavior dari TFF

    Tabel 1.15. Tabel Kebenaran TFF

    Input Output

    T Awal Akhir

    Q Q’  Q Q’ 

    0 0 1 0 0

    0 1 0 1 0

    1 0 1 1 0

    1 1 0 0 1

    Pada saat tombol preset bernilai 0 dan clearnya mengikuti nilai output saat ini

    maka next outputnya tidak berubah, sedangkan saat Preset bernilai 1 sedangkan clearnya

    adalah kebalikan dari output saat ini, maka nilai output nextnya sesuai dengan tabel

    kebenaran TFF yaitu berkebalikan dengan keadaan sebelumnya. Tabel 1.15 dapat

    diringkas menjadi tabel 1.16

    Tabel 1.16. tabel Eksitasi TFF

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    21/24

    Pertemuan ke – 1 21 

    Pr Cr Qt+1

    0 Qt

    Tidak berubah

    1  Not Qt

     berkebalikan

    III.  Tabel Karakteristik dan tabel Eksitasi

    Persamaan Karakteristik

    Persamaan karakteristik mendeskripsikan keadaan selanjutnya dari sebuah

    flip-flop sebagai fungsi current state (keadaan saat ini) dan input :

    Persamaan karakteristik ini diperoleh dari tabel fungsi dasar dari masing-

    masing tipe flip-flop, dan sangat bermanfaat untuk menganalisis dan

    mendesain mesin keadaan ( state machine). Tabel 5.19 menyajikan persamaan

    karakteristik bagi latch dan flip-flop.

    Rangkaian Sekuensial Sinkron dan Asinkron

    Rangkaian Sekuensial Sinkron  adalah rangkaian sekuensial yang

    menggunakan flip-flop (secara internal, merupakan rangkaian sekuensial tak

    sinkron) untuk menghasilkan suatu fungsi logika atau aplikasi lainnya yang

    lebih bermanfaat. Karakteristiknya adalah

    a.  Pada rangkaian sinkron  variabel keadaan dan output dari suatu sistem

    sinkron yang berubah berdasarkan kontrol sinyal clock.

    b.  Minimum lebar pulsa disederhanakan dengan memulai kembali seluruh

    rentang pewaktuan sinyal clock yang mengaktifkan flip-flop. Sifat dari

    rangkaian ini adalah sinyalnya bersifat diskrit point, dan ditentukan

    dengan sinyal kontrol (clock).

    Rangkaian Sekuensial Asinkron adalah rangkaian sekuensial yang

    menggunakan gerbang dan loop feedback untuk mengimplementasikan memori

     pada rangkaian logika. Sifat dari rangkaian sekeunsial :

    a.  Perubahan keadaan output rangkaian tergantung pada perubahan sinyal

    input (perubahan dapat terjadi kapan saja).

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    22/24

    Pertemuan ke – 1 22 

     b.  Input asinkron untuk suatu fungsi logika, hanya untuk sistem yang state

    (keadaannya) telah diketahui sebelumnya.

    Model untuk merepresentasikan rangkaian sekuensial, sebagai berikut :

    a. 

    Abstraksi dari elemen sekuensial

     b.  Finite state machine dan state diagram

    c. 

    Input / Output

    d.  Mealy, Moore, dan Mesin Mealy secara Sinkron

    Tabel 1.17. Tabel Persamaan Karakteristik

    Tipe Flip-flop Persamaan karakteristik

    S-R Latch Q(t+1) = S + R’ Q(t) 

    D Latch Q(t+1) = D

    Edge  –  Triggered D Flip-Flop Q(t+1) = D

    Master / Slave S-R Flip-Flop Q(t+1) = S + R’ Q(t) 

    Master / Slave J-K Flip-Flop Q(t+1) = JQ(t)’ + K’ Q(t) 

    Edge  –  Triggered J-K Flip-Flop Q(t+1) = J Q(t)’ + K’ Q(t) 

    T Flip-Flop Q(t+1) = Q(t)’ 

    T Flip-Flop dengan Enable Q(t+1) = T Q(t)’ + T’ Q(t) 

    Tes Formatif

    1.  Tuliskan Persamaan karakteristik untuk masing-masing jenis Flip-Flop?

    2. 

    Sebutkan karakteristik dari rangkaian sekuensial?

    Kunci Tes Formatif

    1.

    Tipe Flip-flop Persamaan karakteristik

    S-R Latch Q(t+1) = S + R’ Q(t) 

    D Latch Q(t+1) = D

    Edge  –  Triggered D Flip-Flop Q(t+1) = D

    Master / Slave S-R Flip-Flop Q(t+1) = S + R’ Q(t) 

    Master / Slave J-K Flip-Flop Q(t+1) = JQ(t)’ + K’ Q(t) 

    Edge  –  Triggered J-K Flip-Flop Q(t+1) = J Q(t)’ + K’ Q(t) 

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    23/24

    Pertemuan ke – 1 23 

    T Flip-Flop Q(t+1) = Q(t)’ 

    T Flip-Flop dengan Enable Q(t+1) = T Q(t)’ + T’ Q(t) 

    3. 

    Karakteristik Rangkaian Sekuensial

    Siklus umpan balik

    output yang dihasilkan pada waktu diumpan balikkan sehingga menjadi input

    internal saat itu juga, bersama-sama dengan input dari luar. Hasil dari proses

    logika akan dikeluarkan sebagai output yang akan datang.

    2. Penundaan waktu keluar data.

    Adanya penundaan waktu keluar tersebut dimanfaatkan oleh disainer untuk

    menjadikan rangkaian sekuensial sebagai rangkaian pengingat atau penyimpan

    data.

    3. State (Keadaaan)

    Rangkaian yang mempunyai keluaran yang tidak hanya bergantung pada

    masukan sekarang melainkan juga pada masukan yang sebelumnya (lalu).

    Pada rangkaian sekuensial terdapat 3 keadaan yakni Present Input, Present

    Output, dan Next Output. Blok diagram perbedaan rangkaian kombinasional

    dan sekuensial disajikan pada gambar 5.1.

    4. Rangkaian Penyusun

    Rangkaian penyusun pada rangkaian sekuensial, minimal terdiri dari satu

    elemen memori.

    Soal Latihan

    1.  Jelaskan pengertian flip-flop beserta ciri-cirinya!

    2. 

    Jelaskan tentang Rangkaian Sekuensial dan bandingkan dengan Rangkaian

    Kombinasional! Berikan contoh untuk rangkaian masing-masing.

    3.  Sebutkan jenis-jenis flip-flop, karakteristik tabelnya, dan gambarnya!

    4. 

    Ubahlah flip-flop di bawah ini menjadi D flip-flop!

    a) S-R flip-flop

     b) J-K flip-flop

    c) T flip-flop

    d) Master Slave D flip-flop

    5. 

    Jelaskan perbedaan rangkaian sekuensial Sinkron dan Asinkron!

  • 8/18/2019 Pertemuan 1 - BAB I - Rangkaian Sekuensial 1

    24/24

    Pertemuan ke – 1 24 

    Petunjuk Penilaian dan Umpan Balik

    Penilaian dilaksanakan dari keaktifan mahasiswa dikelas untuk berdiskusi

    dan bertanya. Tes formatif dilaksanakan pada akhir sesi, penilaian diberikan

    dengan rentang nilai 0  –  100. Bobot keaktifan dan tes formatif adalah 10 % dari

    nilai akhir keseluruhan. Umpan balik diberikan oleh dosen sebagai fasilitator, dan

    sebagai mahasiswa umpan balik dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau

    tanggapan terhadap pertanyaan dari dosen.

    Tindak Lanjut

    Studi lanjut tentang verilog akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya

    tentang perancangan rangkaian sekuensial menggunakan verilog. Tindak lanjut

    dari hasil test Formatif adalah meningkatkan pemahaman mahasiswa melalui

    latihan dan pengaplikasian ilmu pada hardware sesungguhnya pada mata kuliah

     penunjang praktikum.