Top Banner
KONSTRUKSI ARGUMEN BERBASIS KOMITMEN DALAM EDITORIAL MEDIA BISNIS INDONESIA: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Magister Oleh PILIPUS WAI LAWET 171232016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM MAGISTER JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129

PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

Jan 03, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

KONSTRUKSI ARGUMEN BERBASIS KOMITMEN DALAM EDITORIAL

MEDIA BISNIS INDONESIA: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON

TESIS

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Magister

Oleh

PILIPUS WAI LAWET

171232016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

i

KONSTRUKSI ARGUMEN BERBASIS KOMITMEN DALAM EDITORIAL

MEDIA BISNIS INDONESIA: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON

TESIS

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Magister

Oleh

PILIPUS WAI LAWET

171232016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

iii

TESIS

KONSTRUKSI ARGUMEN BERBASIS KOMITMEN DALAM EDITORIAL

MEDIA BISNIS INDONESIA: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON

Dipersiapkan dan disusun oleh

PILIPUS WAI LAWET

NIM: 171232016

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 6 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua : Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum. …………………

Sekretaris : Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum. …………………

Anggota 1 : Prof. Pranowo, M.Pd. …………………

Anggota 2 : Drs. Pius Nurwidasa Prihatin, M.Ed.,Ed.D. …………………

Anggota 3 : Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. ………………….

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

Yogyakarta, 6 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya yang masih jauh dari kesempurnaan ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus, Bunda

Maria, Santo Yosef, Bapak Marselus Lawet, Ibu Veronika Uku Ladjar, Karmila, Hengky Paji,

Dedong, Herlina, Alfred.

Terima kasih berlimpah atas doa, motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan

tesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

v

HALAMAN MOTTO

“Hidup itu keras. Barangsiapa yang lebih keras daripada hidup, dialah yang mampu bertahan”

(Mas Pram)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis ini tidak memuat karya

atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka

sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Juli 2021

Penulis

Pilipus Wai Lawet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Pilipus Wai Lawet

Nomor Mahasiswa : 171232016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam

Editorial Harian Bisnis Indonesia: Perspektif Douglas Walton. Dengan demikian, saya

memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,

dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

pada tanggal: 6 Juli 2021

yang menyatakan

Pilipus Wai Lawet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

viii

ABSTRAK

Lawet, Wai Pilipus. 2021. Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial Media Bisnis

Indonesia: Perspektif Douglas Walton. Tesis. Yogyakarta: Magister pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Argumen berbasis komitmen merupakan salah satu bentuk argumen yang digunakan

sebagai salah satu cara untuk mengambil kesimpulan bahwa responden konsisten dengan

komitmennya. Penggunaan model argumen berbasis komitmen sangat penting dalam penulisan

rubrik editorial media massa. Konstruksi argumen yang memiliki komitmen dalam menulis

argumentasi pada editorial dapat meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap substansi editorial.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi argumen berbasis komitmen dan

mendeskripsikan realisasi konstruksi elemen-elemen argumen berbasis komitmen dalam editorial

Bisnis Indonesia.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan metode

pengumpulan data berupa studi dokumentasi dan wawancara. Studi dokumentasi dilakukan pada

teks-teks editorial. Sementara wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan pada

studi dokumentasi. Data penelitian ini berupa teks-teks editorial yang mengandung argumen

berbasis komitmen. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Selain

itu, peneliti juga menggunakan metode analisis isi (content analysis). Peneliti dalam penelitian ini

bertindak sebagai instrumen kunci pada proses pengumpulan data penelitian. Selain itu, peneliti

juga menggunakan instrumen pendukung seperti wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan

dengan pemimpin redaksi sebagai pemimpin tim manajerial Harian Bisnis Indonesia yang menulis

editorial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis pola konstruksi argumen berbasis

komitmen dalam penulisan editorial Bisnis Indonesia yang terdiri dari (1) Pola konstruksi argumen

berbasis komitmen yang konsisten dan (2) Pola konstruksi argumen berbasis komitmen yang

inkonsisten. Adapun realisasi konstruksi elemen-elemen argumen berbasis komitmen yang

digunakan dalam penulisan editorial Bisnis Indonesia, yakni (1) Realiasasi konstruksi elemen

argumentasi berpola C-D-W-R-Q, (2) Realiasasi konstruksi elemen argumen berpola C-D-W-B-

R-Q (3) Realiasasi konstruksi elemen argumen berpola C-D-W-B-Q (4) Realiasasi konstruksi

elemen argumen berpola D-W-C-R-Q.

Kata Kunci: Editorial, Argumen Berbasis Komitmen, Douglas Walton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

ix

ABSTRACT

Lawet, Wai Pilipus. 2021. Contruction of Argument by Commitment in the Editorial of Bisnis

Indonesia Daily: Douglas Walton’s Perspective. Thesis. Yogyakarta: Master of

Indonesian Language and Master Program, The Faculty of Education , Sanata Dharma

University

Argument by commitmen is a form of argument used to conclude that respondents are

consistent with their commitments. The use of an argument by commitment model is very

important in writing editorial rubrics for mass media. The construction of arguments that have a

commitment in writing arguments in the editorial. It can increase the reader's confidence in the

substance of the editorial. This study aims to implement the construction of argument by

commitment and describe the elements realization of argument by commitment in the Bisnis

Indonesia’s editorial.

This research is a qualitative descriptive research. Researchers use data collection methods

in the form of study document and interviews. Study document is conducted on editorial texts.

Meanwhile, interviews is conducted to obtain additional information on the study document. The

data of this research are in the form of editorial texts containing argument by commitment. The

data analysis method used is qualitative data analysis. In addition, researchers also use the method

of content analysis. The researcher in this study acts as a key instrument in the process of collecting

research data. Researchers also use additional instruments such as interviews and observations.

Interviews is conducted with the editor-in-chief as a leader of management team for the Bisnis

Indonesia Daily who wrote the editorial.

The result show that there are two contructions of argument by commitment in Bisnis

Indonesia Daily, such as (1) argument by consistent commitment and (2) argument by inconsistent

commitment. The realization of argumentation’s elements that are used in writing Bisnis Indonesia

editorial, namely (1) Realization of the argument’s elements with pattern C-D-W-R-Q, (2)

Realization of the argument’s elements with pattern C-D-W-B-R-Q, (3) Realization of the

argument’s elements with pattern C-D-W-B-Q (4) Realization of the argument’s elements with

pattern D-W-C-R-Q.

Keywords: Editorial, Argument by Commitment, Douglas Walton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Konstruksi Argumen Berbasis

Komitmen dalam Editorial Harian Bisnis Indonesia: Perspektif Douglas Walton”. Tesis ini

disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis

menyadari bahwa selama proses pelaksanaan penelitian yang telah penulis lakukan telah

melibatkan berbagai pihak, untuk itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas penyelenggaraanNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra,

serta dosen pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu untuk memberikan motivasi dan

kritik yang membangun dalam penyusunan tesis.

3. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing, memberikan saran dan motivasi, serta

kritikan yang membangun dalam proses penyusunan tesis.

4. Dr. Concilianus Lao Mbato, M.A., Ed.D. selaku triangulator data penelitian yang dengan

sabar telah memberikan kritik dan saran.

5. Orangtua tercinta Bapak Marselus Lawet dan Ibu Veronika Uku Ladjar yang telah dengan

setia mendoakan dan memberi dukungan kepada saya.

6. Adik-adikku yang terkasih Karmila, Jaky Paji, Herlina, Dedong, dan Alfred yang setia

memberikan semangat kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xi

7. Para Pastor Serikat Sabda Allah (SVD) Pater Frans Seda, SVD, Pater Naris Tonbesi, SVD,

Pater Karni Doma, SVD, Pater Aris Mada, SVD, serta Serikat Sabda Allah yang telah mendoakan

penulis dalam perayaan Ekaristi Kudus.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 6 Juli 2021

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xvi

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 5

1.5 Batasan Istilah ............................................................................................................ 6

1.6 Sistematika Penyajian ................................................................................................ 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................................................ 8

2.2 Editorial....................................................................................................................... 9

2.3 Argumentasi .............................................................................................................. 13

2.3.1 Konsep Argumentasi .............................................................................................. 13

2.3.2 Karakteristik Argumentasi ..................................................................................... 15

2.3.3 Elemen-Elemen Argumentasi ................................................................................ 17

2.3.4 Teks Argumentasi .................................................................................................. 24

2.4 Argumentasi Media ................................................................................................... 26

2.4.1 Argumentasi Langsung .......................................................................................... 26

2.4.2 Argumentasi Tidak Langsung ................................................................................ 27

2.5 Model Argumen Douglas N. Walton ........................................................................ 28

2.5.1 Prinsip Argumen Berbasis Komitmen ................................................................... 29

2.5.2 Prinsip Argumen Berbasis Komitmen ................................................................... 30

2.5.3 Skema Argumen Berbasis Komitmeni................................................................... 33

2.6 Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................... 37

3.2 Sumber Data dan Data .............................................................................................. 37

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................... 38

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 38

3.5 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xiv

3.6 Teknik Analisis Data................................................................................................. 40

3.7 Triangulasi Data ........................................................................................................ 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data ........................................................................................................... 42

4.2 Hasil Penelitian ......................................................................................................... 43

4.2.1 Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam Harian Bisnis Indonesia ........... 43

4.2.1.1 Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten ................................ 43

4.2.1.2 Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsisten .............................. 45

4.2.2 Realisasi Konstruksi Elemen-Elemen Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial

Harian Bisnis Indonesia ........................................................................................ 47

4.2.2.1 Pola Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola C-D-W-R-Q .................................................................................... 47

4.2.2.2 Pola Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola C-D-W-B-R-Q ................................................................................ 47

4.2.2.3 Pola Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola C-D-W-B-Q .................................................................................... 50

4.2.2.4 Pola Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola D-W-C-R-Q .................................................................................... 52

4.3 Pembahasan

4.3.1 Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial

Harian Bisnis Indonesia ..................................................................................... 56

4.3.1.1 Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten ............................... 58

4.3.1.2 Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsisten .............................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xv

4.3.2 Realisasi Konstruksi Elemen-Elemen Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial

Harian Bisnis Indonesia ........................................................................................ 67

4.2.3.1 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola C-D-W-R-Q .................................................................................... 68

4.2.3.2 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola C-D-W-B-R-Q ................................................................................ 70

4.2.3.3 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola C-D-W-B-Q .................................................................................... 72

4.2.3.4 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

dengan pola D-W-C-R-Q .................................................................................... 75

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 81

5.2 Saran ......................................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 83

LAMPIRAN

TRIANGULASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Model Argumen Douglas Walton

Tabel 2.2 Argumen Berbasis Komitmen

Tabel 2.3 Skema Argumen Berbasis Komitmen

Tabel 2.4 Skema Argumen Berbasis Inkonsistensi Komitmen

Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data Kualitatif yang Diadaptasi dari Herdiansyah

Tabel 4.8 Toulmin’s Argumentation Protocols (TAP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Argumen Berbasis Komitmen

Grafik 4.2 Argumen Berbasis Inkonsistensi Komitmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan istilah, spesifikasi produk, dan sistematika penyajian.

1.1 Latar Belakang

Argumentasi merupakan salah satu entitas yang sangat penting dalam berbagai bidang

kehidupan, yakni politik, hukum, sosial, dan media massa. Dalam media massa misalnya,

seorang penulis editorial mengungkapkan argumen media massa terkait fakta atau peristiwa yang

terjadi di masyarakat. Melalui editorial yang argumentatif, penulis berusaha menyakinkan

pembaca terhadap pandangan media massa atau mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu.

Pandangan tersebut sejajar dengan pernyataan Al-Khatib,dkk (2016) bahwa editorial atau tajuk

rencana merupakan salah satu jenis tulisan argumentatif yang tujuan utamanya adalah

memengaruhi. Upaya untuk meyakinkan pembaca dilakukan dengan mengedepankan bukti-bukti

atau fakta yang mendukung sehingga pembaca atau pendengar merasa yakin dengan apa yang

disampaikan.

Argumentasi tak lain adalah salah satu bentuk retorika untuk memengaruhi sikap dan

pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang

diinginkan penulis. Melalui argumentasi, penulis berusaha menyakinkan pembaca tentang apa

yang hendak disampaikan dalam tulisannya. Senanda dengan itu, Tim Buku Kompas (2008)

menyatakan bahwa argumentasi adalah penulisan yang bertujuan untuk menyakinkan orang,

membuktikan pikiran atau pendapat pribadi, atau bahkan membujuk pihak lain agar pendapat

pribadi penulis diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

2

Argumentasi yang dapat menyakinkan dan memengaruhi pembaca adalah argumen yang

didukung oleh bukti-bukti yang faktual. Semakin banyak bukti yang diutarakan semakin tinggi

tingkat kepercayaan pembaca terhadap media massa. Hal ini menjadi salah satu tolok ukur

kualitas editorial media massa sebagai salah satu institusi sosial yang memiliki fungsi sangat

penting dalam memberikan informasi yang obyektif bagi khalayak. Hal ini selaras dengan apa

yang dikatakan Keraf (2007) bahwa dengan menyajikan fakta-fakta sebagai evidensi, maka

mereka yang menerima informasi merasa yakin bahwa apa yang disampaikan patut diterima

sebagai kebenaran. Fakta-fakta aktual tersebut dikemas dalam tulisan yang argumentatif dengan

tujuan agar memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu atau menerima sesuatu sebagai

sebuah kebenaran (Walton, 2007 & Pattee, 1905). Dengan demikian maka penulis harus

berusaha untuk merangkai fakta-fakta sehingga mampu menunjukan kebenaran suatu pendapat

atau gagasan sehingga menjadi logis.

Komitmen penulis menjadi sebuah keniscayaan dalam menulis editorial sehingga argumen

tersebut menjadi argumen yang kuat dan tidak terbantahkan. Argumen berbasis komitmen

menunjukkan konsistensi penulis dalam menyampaikan pandangan terhadap situasi aktual yang

terjadi di masyarakat. Konsistensi itu dapat diidentifikasi melalui penalaran logis antarelemen

argumentasi yang digunakan oleh penulis. Toulmin, dkk. (1979), mengemukakan bahwa terdapat

enam elemen yang dapat digunakan untuk mengembangkan argumen yang berkualitas, yaitu: (1)

pernyataan posisi (claim), (2) data atau fakta (data), (3) jaminan (warrant), (4) dukungan

(backing), (5) modalitas (qualifier), dan (6) pengecualian (rebuttal). Lebih lanjut, Setyaningsih

(2016) juga mengemukakan bahwa elemen-elemen ini saling berhubungan satu sama lain dan

kehadiran setiap elemen pada argumen bersinergi dan saling menguatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

3

Penelitian ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas fenomena konstruksi komitmen argumen

editorial Bisnis Indonesia yang belum memiliki argumen berbasis komitmen yang konsisten.

Sebagai salah satu media massa populer di Indonesia dalam bidang ekonomi, Bisnis Indonesia

penelitian ini bisa menjadi salah satu alternatif rujukan dalam menulis editorial. Hal ini

dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas argumen yang kokoh dan tak terbantahkan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti menemukan fakta bahwa penulisan

editorial Bisnis Indonesia belum memiliki satu bentuk argumen yang menjadi kekhasan Bisnis

Indonesia. Setiap penulis memiliki gaya sendiri dalam menulis editorial dengan berpedoman

pada pemahaman mengenai argumen yang berbeda-beda. Peneliti juga melakukan pencermatan

terhadap 10 teks editorial kemudian membedah dan menganalisis editorial tersebut. Berdasarkan

studi pendahuluan terhadap editorial Bisnis Indonesia, peneliti menemukan 8 teks editorial

dengan argumen berbasis komitmen yang belum konsisten. Salah satu kendala yang menjadi

faktor penyebab adalah pemahaman yang belum mendalam mengenai teori argumen berbasis

komitmen menurut perspektif Douglas Walton meskipun secara praktis manajemen redaksi

sudah menerapkannya dalam penulisan editorial.

Perspektif Douglas Walton dipilih karena teori argumen ini dapat menjadi rujukan

alternatif bagi manajemen redaksi Bisnis Indonesia untuk memberikan argumen secara

mendalam untuk mengambil kesimpulan yang konsisten dengan pernyataan posisi penulis.

Penelitian ini mengacu pada teori argumen berbasis komitmen berspektif Douglas Walton yang

terdiri dari dua bentuk yakni argumen berbasis komitmen yang konsistensi (argument by

consistent commitment) dan argumen berbasis komitmen yang inkonsistensi (argument by

inconsistent commitment). Kedua konstruksi argumen berbasis komitmen ini yang nantinya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

4

dianalisis kadar konsistensinya dalam penulisan editorial sehingga argumentasi yang

disampaikan memberikan pengaruh pada para pembaca.

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh melalui analisis kebutuhan dapat dikatakan

bahwa jajaran manajemen redaksi Harian Bisnis Indonesia membutuhkan deskripsi yang

mendalam mengenai teori argumentasi yang berbasis komitmen sehingga dalam praktik

penulisan, argumentasi yang disajikan dalam editorial lebih konsisten. Argumentasi yang

komitmen akan berimplikasi pada meningkatnya keyakinan pembaca akan apa yang disampaikan

penulis dan dapat memengaruhi pembaca untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Oleh karena

itu, peneliti ingin mendeskripsikan argumentasi berbasis komitmen untuk penulisan editorial

berdasarkan perspektif Douglas Walton sehingga argumentasi dalam editorial lebih konsisten

terhadap komitmen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dalam latar belakang, maka rumusan masalah penelitian

ini dapat dirumuskan menjadi dua bagian sebagai berikut.

1. Apa saja pola konstruksi argumen berbasis komitmen dalam editorial Harian Bisnis

Indonesia?

2. Bagaimana realisasi konstruksi elemen-elemen konstruksi argumen berbasis komitmen

dalam editorial Harian Bisnis Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pola konstruksi argumen berbasis komitmen dalam editorial Harian

Bisnis Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

5

2. Mendeskripsikan realisasi konstruksi elemen-elemen argumen berbasis komitmen dalam

editorial Harian Bisnis Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yakni manfaat teoretis dan

manfaat praktis.

A. Manfaat Teoretis

Penelitian ini memberikan dasar-dasar teori argumentasi Douglas Walton dalam

penulisan editorial Harian Bisnis Indonesia.

B. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini dapat digunakan oleh pemimpin redaksi dalam menulis editorial

argumentasi Douglas Walton sehingga rubrik editorial lebih argumentatif.

2. Penelitian ini juga dapat dimanfaatkan oleh setiap penulis baik dosen, guru,

mahasiswa maupun yang lainnya untuk memahami model argumen Douglas

Walton dalam menulis ilmiah.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan untuk

penelitian lain yang serupa.

1.5 Batasan Istilah

Ada beberapa batasan istilah yang digunakan dalam penelitian. Batasan istilah tersebut

adalah argumentasi, editorial, dan komitmen. Masing-masing istilah tersebut akan dijabarkan

sebagai berikut.

a. Argumentasi

Argumentasi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada seluruh aktivitas

pemberian alasan untuk mendukung atau mengkritik klaim yang dipertanyakan (Walton, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

6

b. Editorial

Editorial merupakan rubrik yang memuat informasi atau masalah aktual, penegasan

pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan,

dan harapan redaksi akan peran serta pembaca (Syah, 2018).

c. Komitmen

Komitmen adalah ketetapan hati (konsistensi diri) adalah keteguhan akan tujuan, kehendak,

dan minat (Besten, 2010).

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu: (1) pendahuluan, (2)

Kajian pustaka, (3) metodologi penelitian, (4) hasil penelitian dan pembahasan, (5) penutup.

Pertama, pada bab pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Kedua, pada bab kajian pustaka

berisi teori-teori dan penelitian terdahulu yang relevan dan kerangka berpikir. Ketiga, pada bab

metodologi penelitian berisi jenis penelitian, sumber data dan data, latar penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data. Keempat, pada bab hasil penelitian dan pembahasan.

Kelima, penutup berisi kesimpulan, implikasi, keterbatasan penelitian, dan saran bagi peneliti

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka dikaji dua hal, yaitu: kajian teori dan kerangka berpikir. Ketiga hal

tersebut akan dibahas satu per satu dalam beberapa subbab di bawah ini.

2.1 Kajian Teori

Penelitian yang relevan antara lain dilakukan oleh L. Bunga Pertiwi (Pertiwi, 2018)

berjudul “Agumentasi dalam Teks Tajuk Rencana Harian Suara Merdeka”. Hasil penelitiannya

menyimpulkan dua hal, yakni (1) teknik argumentasi terdiri atas rasionalisasi, identifikasi,

sugesti, konformitas, kompensasi, penggantian, proyeksi, (2) pola argumentasi dapat berbentuk

pola rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi, penggantian, proyeksi.

Ada dua hal yang diulas Pertiwi dalam penelitiannya, yakni teknik argumentasi dan pola

argumentasi. Ia kemudian mengklasifikasikan masing-masing teknik dan pola berdasarkan faktor

pembentuk dalam argumentasi di tajuk rencana Harian Suara Merdeka. Menurut L.B Pertiwi

(Pertiwi, 2018) teknik rasionalisasi dapat dibedakan berdasarkan common sense dan fakta.

Teknik identifikasi dapat dibedakan berdasarkan situasi dan hadirin. Teknik sugesti dapat

dibedakan berdasarkan keadaan. Teknik konformitas dapat dibedakan berdasarkan keadaan dan

hadirin. Teknik kompensasi dapat dibedakan berdasarkan sikap dan keadaan. Teknik

penggantian dapat dibedakan berdasarkan sikap, keadaan, dan emosi. Teknik proyeksi dapat

dibedakan berdasarkan posisi subjek dan objek. Sementara itu, pola argumentasi terbentuk dari

gabungan teknik yang terdapat dalam teks.

Adapun penelitian yang dilakukan Yolenta Ambon (Ambon et al., 2018) yang berjudul

“Pengembangan Buku Ajar Menulis Argumentasi Tentang Model-Model Argumentasi”. Dalam

penelitian tersebut Ambon merujuk pada empat model argumen dari delapan belas model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

8

argumen Douglas N. Walton. Keempat model argumen tersebut yakni, argumen dari pendapat

umum, argumen dari pendapat ahli, argumen dari konsekuensi, dan argumen dari hubungan

penyebab. Berdasarkan empat model argumen Douglas Walton tersebut, Ambon kemudian

mengembangkan sebuah buku ajar menulis argumentasi.

Lebih lanjut, Lawet & Setyaningsih (2020) melakukan penelitian yang berjudul,”Editorial

Argument Typification of Bisnis Indonesia” yang dikaji melalui perspektif Douglas Walton. Hasil

penelitian tersebut menujukkan bahwa ada empat tipe argumen yang digunakan dalam editorial

Harian Bisnis Indonesia, yakni (1) model argumen dari hubungan penyebab, (2) model argumen

dari konsekuensi, (3) model argumen pendapat umum, dan (4) model argumen dari pendapat

ahli.

Berdasarkan penelitian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini ditujukan untuk

menganalisis pola konstruksi dan realisasi konstruksi elemen-elemen argumen berbasis

komitmen dalam editorial dengan perspektif Douglas Walton. Peneliti berfokus pada teori

argumen berbasis komitmen yang dicetuskan oleh Douglas Walton. Alasan pemakaian

konstruksi argumen berbasis komitmen dalam editorial, dan upaya pengoptimalisasian argumen

dalam editorial sehinga mampu menyakinkan dan memengaruhi pembaca untuk bertindak atau

melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang diungkapkan penulis.

2.2 Editorial

Editorial merupakan rubrik yang memuat informasi atau masalah aktual, penegasan

pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan,

dan harapan redaksi akan peran serta pembaca (Syah, 2018). Siregar (2002) dan Irianto (dalam

Dollah, 2014) mengungkapkan bahwa tajuk merupakan artikel yang mencerminkan sikap dan

opini institusional media pers menghadapi fakta publik. Senada dengan itu, Noor (2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

9

mengungkapkan tajuk merupakan tulisan yang memuat isi mengenai informasi terhadap isu-isu

atau peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat.

Dr. Lyle Spencer dalam bukunya “Editorial Writting”, sebagaimana dikutip Effendy

(2000), mendefinisikan editorial dengan : “An editorial is a presentation of fact and opinion in

concise, logical, pleasing order for the sake of intertaining of influencing opinion, or of

interpretating significant news in such a way that ist informtance to the average reader will be

clear”. Jadi, dalam terjemahan bebasnya editorial berarti penyajian fakta dan opini yang disusun

secara ringkas, logis, dan menyenangkan untuk menghibur, mempengaruhi opini atau

menginterpretasikan berita penting sedemikian rupa sehingga apa yang penting itu menjadi jelas

bagi pembaca. Sementara itu, Sunarwan, (2018) menyatakan bahwa editorial adalah salah satu

televisi dalam surat kabar yang berisi tentang pengemukaan pendapat pribadi atau kelompok

dari penulis, atau dikenal sebagai pendapat redaksi mengenai obyek tajuk yang diantaranya

berupa iklim kekuasan atau politik.

Adapun Djuroto (2004:77) menyatakan bahwa tajuk rencana atau disebut juga editorial

merupakan sikap pandangan atau pendapat terhadap masalah-masalah yang sedang hangat

dibicarakan masyarakat. Editorial dipengaruhi oleh peristiwa atau pemberitaan yang dimuat oleh

sebuah surat kabar. Pandangan ini berbeda dengan apa yang diterapkan di Bisnis Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara, Media Bisnis Indonesia tidak berpatokan sepenuhnya pada

peristiwa-peristiwa aktual yang terjadi di masyarakat. Tema yang diangkat dalam editorial Media

Bisnis Indonesia lebih lentur. Hal ini selaras dengan pernyataan Sinclair (dalam Ansary &

Babaii, 2009) bahwa editorial merupakan salah satu artikel dalam surat kabar yang menampilkan

pendapat editor atau media massa mengenai suatu topik atau suatu peristiwa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

10

Bertolak dari pandangan beberapa di atas maka dapat disimpulkan bahwa editorial

merupakan tulisan yang memuat pendapat media massa mengenai peristiwa aktual yang terjadi

di masyarakat. Pendapat atau opini tersebut diungkapkan secara singkat, padat, dan jelas

sehingga tidak menimbulkan ambiguitas bagi para pembaca.

Editorial merupakan salah satu tulisan yang singkat, padat, dan argumentatif dimana

memuat pendapat media massa terkait peristiwa aktual yang terjadi di masyarakat. Sumadiria

(2004) menyatakan bahwa penulisan editorial biasanya bersifat inferensial, padat, dan

argumentatif. Sementara itu, menurut Assegaf (dalam Sunarwan 2018) mengungkapkan bahwa

editorial sedikitnya harus mengandung lima unsur yang satu sama lainnya saling mendukung.

Kelima unsur dimaksud meliputi : (1) menyatakan suatu pendapat; (2) pendapat itu disusun

secara logis, (3) singkat, (4) menarik, serta dimaksudkan untuk; dan (5) memengaruhi pendapat

para pembuat kebijakan dalam pemerintahan atau masyarakat. Berdasarkan pandangan kedua

ahli tersebut, maka dapat dikatakan bahwa karakteristik editorial dapat diidentifikasi melalui

bentuk, isi, dan bahasa yang digunakan.

Adapun Pujonarko (dalam Dollah, 2014) menyatakan bahwa editorial mempunyai

beberapa sifat diantaranya: krusial dan ditulis secara berkala, isinya menyikapi situasi yang

berkembang di masyarakat luas, memiliki karakter atau konsistensi yang teratur, kepada para

pembacanya, dan terkait erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan.

Sementara itu,

Rubrik editorial biasanya membawa karakter atau ciri khas media massa di mata para

pembacanya. Hal ini dapat diidentifikasi melalui gaya dan isi penulisan. Penulis editorial

umumnya adalah pimpinan redaksi atau redaktur senior, orang yang sangat terpercaya dan

mengetahui kebijakan pers serta kebijakan surat kabar itu (Sunarwan, 2018). Apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

11

disuarakan penulis dalam editorial bukanlah suara perorangan atau pribadi-pribadi yang terdapat

pada jajaran redaksi atau di bagian produksi dan sirkulasi, melainkan suara kolektif seluruh

wartawan dan karyawan dari suatu lembaga penerbitan pers (Sumadiria, 2004). Pandangan

tersebut memberikan pemahaman bahwa dalam tajuk rencana, penulis tidak menyuarakan

pandangan pribadinya, melainkan pendapat media massa secara keseluruhan.

Editorial merupakan mahkota halaman keredaksian (Siregar, 2002). Sebagai mahkota,

tajuk rencana tentunya menjadi kekuatan dan kelemahan sebuah media yang memberikan

gambaran karakteristik media massa tertentu (Rivers, 2004). Hal ini diperkuat dengan

pernyataan Roni, & Anggara (2015) dan Padiatra (2018) bahwa karakter atau identitas sebuah

media massa dapat dilihat dalam editorial yang meliputi beberapa hal seperti motto, ukuran

kertas, gaya penulisan, gaya bahasa, isi pemberitaan. Selain itu, Siregar (2002) bahwa tajuk

recana secara eksplisit menyajikan visi misi oleh media kepada pembaca. Melalui tajuk rencana

pembaca dapat menangkap visi dan misi yang hendak diusung oleh suatu media massa.

Pandangan ini sejalan dengan pernyataan Djuroto (2004:77) bahwa editorial menggambarkan

falsafah dan pandangan dari penerbitnya. Falsafah dan pandangan hidup surat kabar dapat

ditunjukkan secara implisit maupun secara eksplisit dalam editorial.

Hadirnya rubrik editorial pada setiap media tentunya didasarkan pada tujuan dan fungsi

tertentu dari setiap media massa. Rivers (dalam Sunarwan, 2018) menyatakan bahwa fungsi

editorial itu ada tiga, meliputi: menjelaskan berita (explaining the news); menjelaskan latar

belakang (filling in background); dan meramalkan masa depan (forecanting the future). Editorial

bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, dan memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, bahasa

yang digunakan dalam editorial adalah bahasa yang argumentatif dan persuasif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

12

Terkait dengan fungsi menjelaskan berita (explaining the news), maka editorial berusaha

menjelaskan kejadian-kejadian penting kepada pembaca. Editorial berfungsi sebagai guru yang

menerangkan bagaimana suatu kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor apa yang

diperhitungkan untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan baru akan mempengaruhi

kehidupan sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Berkaitan dengan fungsi menjelaskan latar

belakang (filling in background), editorial berupaya untuk memperlihatkan kelanjutan suatu

peristiwa penting, editorial dapat menggambarkan kejadian tersebut dengan latar belakang

sejarah, yaitu menghubungkannya dengan sesuatu yang telah terjadi sebelumnya. Terakhir yaitu

fungsi meramalkan masa depan (forecanting the future). Suatu editorial kadang-kadang

menyajikan analisis yang melewati batas berbagai peristiwa saat ini dengan tujuan meramalkan

sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa melalui fungsi ini editorial berupaya meramalkan sesuatu yang akan terjadi di kemudian

hari mengenai sesuatu hal.

2.3 Argumentasi

Subab ini menjelaskan mengenai (1) konsep argumentasi, (2) karakteristik argumentasi,

(3) teks argumentasi. Ketiga hal tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

2.3.1 Konsep Argumentasi

Argumentasi merupakan salah satu entitas penting dalam kehidupan sehari-hari. Toulmin,

dkk (1979) mengungkapkan bahwa argumen digunakan untuk merujuk pada seluruh aktivitas

membuat sebuah pernyataan posisi, menantang posisi, mendukung pernyataan posisi dengan

menghasilkan alasan-alasan, mengkritik alasan-alasan tersebut, menyanggah kritikan dan

seterusnya. Angeles dalam Dictionary of Philosphy (dalam D. N. Walton, 2006) mendefinisikan

konsep argumen dalam dua pengertian, yakni (1) alasan (bukti dan fakta) yang ditawarkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

13

mendukung atau menolak sesuatu, (2) seperangkat pernyataan yakni premis-premis secara logis

yang berhubungan lebih jauh dengan kesimpulan. Sementara itu, Keraf (2007) melihat

argumentasi sebagai salah satu bentuk retorika yang berusaha memengaruhi orang lain agar

mereka percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Melalui argumentasi

penulis menyajikan bukti-bukti untuk menyakinkan pembaca bahwa sesuatu hal yang

disampaikan itu adalah benar atau salah. Semakin banyak bukti yang diutarakan maka semakin

pembaca yakin akan apa yang disampaikan.

Adapun van Eemeren, dkk (2014:7) mengungkapkan argumentasi adalah suatu bentuk

komunikasi dan tindakan interaksi kompleks yang ditujukan untuk menyelesaikan perbedaan

perdapat. Salah satu pihak mengungkapkan proposisi kemudian dimintai pertanggungjawaban

oleh pendebat atas proposisi tersebut sehingga dapat diterima secara rasional. Konsep ini

memberikan gambaran bahwa argumentasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban

secara rasional atas proposisi yang diutarakan. Dalam argumentasi ada pihak yang pro dan

adapula pihak kontra yang membantah argumentasi suatu pihak (van Eemeren, dkk., 2014).

Pandangan ini selaras dengan pernyataan Sardianos, dkk (2015) yang mengatakan bahwa

argumentasi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari tindakan dan proses

membangun alasan-alasan dan membuat kesimpulan dalam konteks diskusi, dialog, atau

percakapan. Sementara itu, Walton (2016) menyatakan bahwa argumentasi adalah istilah yang

digunakan untuk merujuk pada seluruh aktivitas pemberian alasan untuk mendukung atau

mengkritik klaim yang dipertanyakan. Selaras dengan pernyataan Walton, Philippe Besnard dan

Anthony Hunter, (2007) menyatakan bahwa argumentasi merupakan serangkaian formula yang

cocok untuk digunakan membuktikan klaim.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

14

Dasar dari tulisan argumentatif adalah berpikir kritis dan logis. Hal tersebut menjadikan

tulisan argumentasi didasarkan pada fakta-fakta yang logis. Keraf (2004:5) menyatakan bahwa

penalaran harus menjadi landasan sebuah tulisan argumentasi. Penalaran adalah suatu proses

berpikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui

menuju kepada suatu kesimpulan. Berpikir yang berusaha menghubungkan untuk mencapai

suatu kesimpulan yang logis. Evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua

informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu

kebenaran (Keraf, 2004:9).

Berdasarkan pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa argumentasi merupakan

pernyataan posisi penulis yang didukung menggunakan data atau fakta dan pernyataan

pendukung dengan maksud untuk menyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan adalah

benar atau salah. Penggunaan data atau fakta ditujukan untuk mendukung pernyataan posisi

penulis.

2.3.2 Karakteristik Argumentasi

Argumentasi merupakan Walton (2006) menyatakan bahwa argumentasi memiliki

beberapa karakteristik, yakni pertama, argumentasi mengandung suatu proposisi. Dalam

perspektif Walton (2006) proposisi atau pernyataan adalah kalimat yang benar atau salah.

Sementara itu, Gorys keraf (1982) memandang proposisi sebagai pernyataan yang dapat

dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.

Kedua, argumentasi terdiri dari pernyataan yang disebut sebagai premis dan kesimpulan.

Premis dimengerti sebagai pernyataan yang menawarkan alasan untuk mendukung kesimpulan,

sedangkan kesimpulan dimaknai sebagai sebuah pernyataan yang mengungkapkan klaim yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

15

dibuat oleh satu pihak dalam dialog sebagai tanggapan atas keraguan mengenai klaim yang

dibuat pihak lainnya (Walton, 2006).

Adapun Seyler (2012) mengungkapkan karakteristik argumentasi, yakni (1) argumentasi

adalah percakapan dengan tujuan. (2) berargumentasi berarti menentukan posisi dalam sebuah

permasalahan (3) argumentasi menggunakan alasan dan fakta (4) argumentasi melibatkan nilai

(5) mengenali kompleksitas topik. Selain itu, Gorys Keraf (dalam Noor: 2011) mengatakan

bahwa ada enam ciri khas argumentasi, yaitu tiga komponen stuktur pokok argumentasi

dan tiga komponen struktur tambahan. Ketiga stuktur pokok wacana argumentasi tersebut, yaitu

(1) pernyataan, (2) alasan, dan (3) pembenaran. Sedangkan elemen atau struktur komponen

pelengkapnya adalah (a) pendukung (b) modal, dan (c) sanggahan.

Argumentasi yang ditulis dalam editorial dibangun dengan menyusun alasan secara logis

untuk menunjang sebuah topik dalam paragraf (Tim Buku Kompas, 2008). Alasan tersebut

dalam disusun berdasarkan penjelasan atau kutipan dan fakta-fakta yang tepat. Kelogisan dalam

teks argumentasi merupakan salah satu penanda adanya argumentatif.

2.3.3 Elemen-Elemen Argumentasi

Elemen merupakan unsur yang menjadi sebuah bagian dari keseluruhan. Menurut KBBI

kata elemen diterjemahkan sebagai bagian (yang penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan

yang lebih besar atau unsur. Dalam sebuah konteks argumentasi, elemen merupakan unsur-unsur

yang membangun argumentasi.

Sebuah teks argumentasi umumnya dibangun dari beberapa elemen-elemen. Toulmin,

dkk. (1979), mengemukakan bahwa terdapat enam elemen yang dapat digunakan untuk

mengembangkan argumen yang berkualitas, yaitu: (1) pernyataan posisi (claim), (2) data atau

fakta (data), (3) jaminan (warrant), (4) dukungan (backing), (5) modalitas (qualifier), dan (6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

16

pengecualian (rebuttal). Elemen-elemen argumentasi perspektif Toulmin ini diafirmasi oleh

Douglas N. Walton (2013:30) dengan menyatakan bahwa model argumentasi Toulmin

mengandung elemen-elemen seperti data, modalitas, pernyataan posisi/klaim, jaminan,

pendukung, dan bantahan. Keenam elemen ini idealnya muncul dalam tajuk rencana media

massa yang bertujuan untuk menguatkan pernyataan posisi penulis.

Tabel 2.1 Elemen-elemen Argumen berdasarkan Perspektif Toulmin

Argumentasi tak lain adalah seperangkat asumsi (berupa informasi dimana dapat ditarik

kesimpulan), dengan satu kesimpulan yang didapatkan melalui satu atau lebih pola penalaran

(Hunter, 2007). Penalaran yang digunakan dalam sebuah argumentasi dapat diklasifikasikan ke

dalam dua bentuk, yakni deduktif dan induktif. Asumsi yang digunakan dapat disebut sebagai

pendukung argumen dan konklusi disebut sebagai klaim atau pernyataan posisi.

1. Elemen Pernyataan Posisi/Claim

Pernyataan posisi merupakan elemen dasar atau pokok dalam berbagai macam argumentasi.

Toulmin, dkk. (1979) menyatakan bahwa elemen pertama yang bisa diidentifikasi dalam

argumen apapun adalah elemen yang disebut sebagai pernyataan posisi. Selain itu, Toulmin, dkk.

Rebuttal Warrant

Backing

Claim Ground Qualifier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

17

(1979) juga memaparkan bahwa “When we are asked to embark on an argument, there is always

some „destination‟ we are invited to arrive at, and the first step in analyzing and critizing the

argument is to make sure what the precise of the destination is”. Pernyataan posisi merupakan

tujuan yang ingin dicapai ketika membuat sebuah argumen dan langkah pertama dalam

menganalisis dan mengkritik argumen tersebut untuk memastikan tujuan apa yang paling tepat

ketika menyampaikan sebuah argumen.

Penelusuran terhadap elemen pernyataan posisi dapat dilakukan dengan cara mengajukan

sebuah pertanyaan, yaitu “Apa sebenarnya yang menjadi pernyataan posisi Anda?” What exactly

are you claiming? Pertanyaan tersebut merujuk kepada pengertian pernyataan posisi (Dorothy U.

Seyler & Allen Brizee, (2019). Pernyataan posisi dalam argumentasi lisan atau esai dapat

dikatakan sebagai tesis atau ide pokok pembicara atau penulis. Dorothy U. Seyler & Allen

Brizee, (2019) juga mengklasifikasikan pernyataan posisi ke dalam beberapa bentuk yakni,

pernyataan posisi fakta, pernyataan posisi nilai, dan pernyataan posisi kebijakan.

a. Pernyataan posisi berupa fakta

Fakta tidak hanya menjadi pendukung pernyataan posisi tetapi dapat menjadi pernyataan

posisi itu sendiri. Klaim berdasarkan fakta mencakup apa yang telah terjadi, apa yang akan

terjadi, dan apa yang diprediksikan akan terjadi.

Perhatikan contoh berikut.

Hokeng Jaya akan memperoleh lebih banyak medali emas di Asian Olympics

Anne akan memperoleh nilai A dalam ujian Psikologi minggu depan.

Pernyataan posisi di atas merupakan salah satu bentuk pernyataan posisi berupa fakta tentang

apa yang akan terjadi dan apa yang diprediksikan akan terjadi. Seyler nampaknya tidak

memperhitungkan bahwa apakah nantinya pernyataan tersebut benar-benar terjadi bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

18

Hokeng Jaya akan memperoleh lebih banyak medali emas di Asian Olympics dan apakah Anne

akan memperoleh nilai A dalam ujian Psikologi minggu depan? Terlepas dari hal itu Dorothy U.

Seyler & Allen Brizee, (2019) menyarankan agar bukti pendukung kedua pernyataan posisi

tersebut dapat diutarakan sehingga memperkuat pernyataan posisi.

b. Pernyataan posisi berupa nilai

Pernyataan posisi berupa nilai meliputi moral, etika, dan penilaian estetika. Pernyataan posisi

yang mengandung makna sebagai yang baik atau buruk, lebih baik atau lebih buruk, dan benar

atau salah dapat dikategorikan sebagai pernyataan posisi berupa nilai.

Perhatikan contoh berikut.

Aborsi itu merupakan sebuah tindakan yang salah

Neymar adalah pesepak bola yang lebih populer baik dari Ronaldo

Pernyataan posisi pertama mengandung makna bahwa aborsi itu merupakan sebuah tindakan

yang salah, setidaknya menurut nilai moral. Sementara itu, pernyataan posisi kedua

mengandung makna bahwa Neymar adalah pesebak bola yang memiliki kepopuleran yang lebih

tinggi dari Ronaldo. Dorothy U. Seyler & Allen Brizee, (2019) mengungkapkan bahwa

pendukung pernyataan posisi berupa nilai seringkali mencakup pernyataan nilai lainnya.

c. Pernyataan posisi kebijakan

Pernyataan posisi berupa kebijakan merupakan pernyataan mengenai apa yang akan terjadi

atau tidak terjadi, apa yang harus dan tidak harus dilakukan pemerintah, dan bagaimana

penyelesaian masalah sosial. Pernyataan posisi ini mirip dengan penilaian moral atau penilaian

filosofis akan tetapi lebih berdasar pada kemungkinan apa yang akan terjadi. Perhatikan contoh

berikut.

Majalah kampus seharusnya tidak diawasi oleh otoritas kampus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

19

Negara tidak boleh memiliki hukum yang memperbolehkan masyarakat memegang

senjata api.

2. Elemen Data/Ground

Data atau fakta merupakan salah satu item informasi yang lebih spesifik untuk

memberikan konteks (Hunter, 2007). Setiap penulis menggunakan terminologi fakta yang

berbeda-beda sesuai konteks. Sebagai contoh, seorang dokter yang memberitahukan kepada

pasiennya. Fakta berupa informasi yang diberikan seperti nama, umur, dan tekanan darah.

Sementara itu, Toulmin, dkk (1979) menyatakan bahwa data menunjuk pada fakta yang

merupakan hasil penerapan metode dan teknik pengumpulan data tertentu. Selain itu, fakta atau

data juga merupakan hasil analisis data dengan metode dan teknik tertentu. Hasil pengumpulan

data dan hasil analisis data dalam perspektif Toulmin, dkk (1979) masih dianggap sebagai fakta

karena hasil-hasil itu diperankan sebagai ground atau landasan yang dapat dijadikan alasan bagi

perumusan pernyataan posisi peneliti. Dalam konteks media massa fakta-fakta dapat berupa

benda, orang, keadaan, peristiwa, ide atau perilaku (Muslich, 2008).

Menurut Toulmin, dkk. (1979) elemen data/fakta merupakan pertimbangan terhadap dasar

apa yang diperlukan ketika menjelaskan pernyataan posisi sehingga pernyataan posisi tersebut

menjadi kuat dan dapat dipercaya. Sementara itu, Dorothy U. Seyler & Allen Brizee, (2019)

menyatakan bahwa data merujuk pada alasan dan bukti yang disediakan untuk mendukung

pernyataan posisi. Untuk mengidentifikasi data dapat diajukan pertanyaan “Mengapa Anda

berpikir seperti itu?” atau “Bagaiaman Anda mengetahui hal itu?”

3. Elemen Jaminan/Warrant

Jaminan merupakan salah satu bagian argumen yang menghubungkan fakta dengan klaim

(Hunter, 2007). Sementara itu, Toulmin,dkk (1979) menegaskan bahwa komponen jaminan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

20

menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa pandangan pakar yang mendukung

pernyataan posisi penulis. Pernyataan posisi yang didukung fakta atau data, dengan sendirinya

komponen jaminan juga berkaitan erat secara logis dengan komponen data dan pernyataan posisi

tersebut. Dalam hal ini, komponen jaminan berfungsi sebagai “jembatan penghubung” di antara

pernyataan posisi dan data. Verheij (dalam Toulmin, 2013) membuat klasifikasi terhadap

jaminan yang bertindak sebagai dukungan bukti bersyarat dan syarat yang menjadi salah satu

premis dalam kesimpulan.

Adapun Walton (2013:31) menyatakan bahwa elemen jaminan yang dikemukakan

Toulmin mencerminkan pernyataan umum yang bertindak sebagai legalitas terhadap kesimpulan,

berbeda dengan data dan klaim yang yang cenderung menjadi lebih spesifik.

4. Elemen Pendukung/Backing

Pendukung merupakan salah satu bentuk pembenaran terhadap jaminan. Komponen

pendukung menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa hasil-hasil penelitian

terdahulu yang memberikan dukungan pada komponen jaminan. Dalam hal ini, komponen

pendukung memberikan bukti bahwa pernyataan dalam komponen jaminan adalah benar.

Dengan demikian, kehadiran komponen pendukung akan semakin memperkuat pernyataan

posisi.

Dorothy U. Seyler & Allen Brizee, (2019) menungkapkan bahwa elemen pendukung

menjawab perntanyaan “Bagaiamana kami tahu bahwa bukti yang diajukan adalah bukti yang

valid?” Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan menyajikan sumber yang memiliki otoritas

bagi data yang digunakan sehingga data yang digunakan semakin valid dan dapat dipercaya.

5. Elemen Konklusi/Qualifier

Komponen keterangan modalitas merupakan peranti pemertajam pernyataan posisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

21

Dikatakan sebagai peranti pemertajam karena keterangan modalitas membatasi lingkup

pernyataan posisi sehingga pernyataan posisi menjadi semakin spesifik. Argumentasi yang tajam

dan tak terbantahkan dapat diukur melalui kelengkapan penggunaan elemen argumentasi.

Penggunaan keenam komponen argumen Toulmin et al. (1979) akan menjadikan kualitas dan

ketajaman argumentasi dalam sebuah tulisan ilmiah sangat kuat.Semakin lengkap penggunaan

elemen argumentasi maka semakin tajam dan tak terbantahkan sebuah argumentasi. Sebaliknya

ketidaklengkapan penggunaan elemen argumentasi membuat argumentasi menjadi lemah dan

dapat dibantah dengan mudah.

Menurut Toulmin, dkk. (1979) tidak semua argumen mendukung pernyataan posisi atau

kesimpulan dengan tingkat kepastian yang sama. Oleh karena itu, keterangan dalam kalimat yang

menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan. Beberapa mengarahkan pada

kesimpulan yang “kadang-kadang”, “kemungkinan”, “dugaan”, dan sebagainya. Dalam satu kata,

setiap argumen mempunyai modalitas yang pasti. Dengan menggunakan istilah ini, merujuk pada

kekuatan atau kelemahan, kondisi, dan atau batasan dengan yang mana pernyataan posisi/klaim

diajukan. Kata keterangan dan frasa keterangan yang sering digunakan untuk menandai

pengandaian--sebagai modalitas atau kata yang menunjukkan sifat. Fungsinya adalah untuk

menunjukkan macam kekuatan rasional untuk menjadi pelengkap pernyataan posisi pada dasar

hubungan antara data, jaminan, dan pendukung. Kata keterangan dan frasa keterangan tersebut

termasuk didalamnya sebagai berikut: seperlunya, dengan pasti, kiranya, dalam semua

kemungkinan, sejauh ada buktinya, dari semua yang bisa disebutkan, sepertinya, sangat

mungkin, mungkin, rupanya, secara masuk akal, kelihatannya.

6. Elemen Bantahan/Rebuttal

Elemen terakhir dalam struktur argumentasi Toulmin et al. (1979) adalah bantahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

22

berupa pernyataan pengecualian. Pengecualian tersebut akan sangat menentukan berlaku

tidaknya pernyataan posisi terkait dengan kondisi tertentu. Kosep bantahan tersebut dikritisi oleh

Verheij (dalam Walton, 2013:31) yang menegaskan bahwa bantahan dalam ulasan Toulmin

adalah konsep yang ambigu karena (1) bantahan berasosiasi dengan „keadaan dimana aturan

umum jaminan harus disingkirkan, (2) bantahan adalah „pengecualian keadaan yang mungkin

dapat mengalahkan dan membantah konklusi jaminan, (3) bantahan berkaitan dengan

ketidakmampuan sebuah jaminan. Namun jaminan dapat juga menjadi sebuah argumen yang

bertentangan dengan data, salah satu jenis bantahan yang bertentangan dengan jaminan atau

pernyataan posisi. Dalam terminologi logika tradisional, hal ini dapat menjadi argumen

pernyataan posisi yang mana premis kesimpulan yang dibantah tidak berlaku.

Penggunaan elemen-elemen yang lengkap juga sangat penting untuk membentuk pola

argumen yang lengkap pula. Artinya, penulis atau pembicara harus menggunakan pola argumen

yang lengkap guna membudayakan berpikir kritis. Dengan kata lain, kemampuan berpikir kritis

seorang penulis atau pembicara akan berimplikasi pada pemaparan argumentasi yang tajam dan

berkualitas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaifudin dan Sancti

(2011) yang memaparkan bahwa pola dan teknik penalaran argumen sangat penting sebagai

upaya untuk membudayakan berpikir kritis.

2.3.4 Teks Argumentasi

Ozagac (2004) menyatakan bahwa esai argumentatif merupakan jenis tulisan yang tidak

hanya memberikan informasi, tetapi juga menampilkan argumen yang berisikan PROS (ide-ide

pendukung) dan CONS (ide-ide penentang). Teks argumentasi merupakan teks yang berisi

pernyataan seseorang terhadap suatu masalah. Pendapat atau pernyataan yang dikemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

23

ditujukkan untuk menyakinkan sehingga pernyataan tersebut harus didukung dengan fakta, data

dan pendapat ahli.

Sebuah teks argumentasi tentunya dibangun oleh serangkaian paragraf-paragraf. Rahardi

(2010) mengemukakan bahwa paragraf argumentatif merupakan paragraf yang berisi argumen

atau pendapat tertentu yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu serta didukung dengan alasan,

pernyataan, fakta dan data yang kuat. Semakin banyak bukti-bukti yang digunakan semakin kuat

dan tidak terbantahkan sebuah argumentasi.

Dalam menulis teks argumentatif kemampuan pemimpin redaksi dilihat dalam

menunjukkan fakta untuk menyimpulkan kebenaran yang diungkap yang selama ini belum

diketahui pembaca teks. Pola pengembangannya menulis teks argumentsi didasarkan pada

argumen atau alasan-alasan yang faktual dan logis. Teks argumentasi menyertakan fakta, data,

dan argumen-argumen (Darmayanti, 2014). Menulis teks argumentasi dengan menerapkan teknik

dan pola-pola argumentasi yang benar dapat menghasilkan sebuah tulisan yang bermakna dan

dapat dipertanggungjawabkan. Abizar (2010) menyatakan bahwa menulis dengan teknik yang

benar dan bermakna menjadi syarat utama dalam upaya mewujudkan siswa cerdas menulis.

Siswa memiliki kualitas ide yang baik jika ide tersebut muncul berdasarkan pemikiran-pemikiran

kritis, masuk akal, dan dapat dibuktikan berdasarkan data atau fakta-fakta. Berdasarkan beberapa

pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis teks argumentatif adalah suatu kegiatan

membuat teks yang mengikuti pola-pola pengembangan argumentasi yang di dalamnya

mengandung pendapat, fakta, data dan alasan-alasan yang mendukung pendapat atau argumen

sehingga tulisan yang dihasilkan bermakna dan dapat dipertanggunjawabkan.

Menulis teks argumentasi bukanlah merupakan hal yang mudah. Untuk dapat menuliskan

sebuah teks argumentasi, maka sebelum penulis mengemukakan argumennya, ia harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

24

mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan yang terkait dengan informasi-informasi yang

dapat diperoleh melalui observasi dan penelitian. Hal ini karena dalam menulis teks argumentasi

penulis harus menyusun semua fakta, pendapat autoritas atau evidensi itu secara kritis dan logis

dan penulis harus mengadakan seleksi terhadap autoritas dan fakta-fakta yang dapat

dipergunakan dalam menyusun paragraf argumentasi (Keraf, 1983).

Argumentasi merupakan unsur yang penting dalam tajuk rencana. Ariyanto (2015)

mengemukakan bahwa proses membuat argumen merupakan unsur terpenting dalam suatu

tulisan ilmiah. Argumen merupakan seperangkat pernyataan yang berupa klaim (pendirian) dan

dukungan terhadapnya yang digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain agar menyetujui

pendiriannya. Terkait dengan argumentasi, Keraf (1983) mengatakan bahwa dalam

berargumentasi penulis tidak hanya berusaha mempengaruhi sikap dan keyakinan pendengar

melalui evidensi-evidensi yang dikemukakannya, tetapi ia dapat juga mengemukakan jalan

pikirannya untuk menolak pendapat orang lain. Ia harus memiliki kemampuan untuk menilai

pendapat-pendapat orang lain, sanggup menunjukkan kelemahan pendapat lawannya dan

kemudian dapat pula menunjukkan jalan keluar sebaik-baiknya.

2.4 Argumentasi Media

Argumentasi media merupakan model argumentasi yang terdapat di media massa.

Duglas N. Walton (2007) mengklasifikasikan argumentasi media ke dalam dua bentuk, yakni (1)

argumentasi langsung, dan (2) argumentasi tidak langsung. Kedua model argumentasi tersebut

akan dijelaskan sebagai berikut.

2.4.1 Argumentasi Langsung

Argumentasi langsung merupakan salah satu bentuk argumentasi yang mudah dipahami.

Douglas N. Walton (2007) menyatakan bahwa argumentasi langsung adalah argumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

25

langsung adalah argumentasi yang berbasis pada komitmen pendengar atau pembaca. Dalam

argumentasi langsung pembicara atau penulis secara langsung mengarahkan strateginya kepada

pendengar atau pembaca. Tugasnya adalah mencoba menggambarkan secara gamblang apa yang

menjadi komitmennya dan apa yang menjadi cita-citanya.

Adapun bentuk argumentasi langsung dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut

(Douglas N. Walton, 2007).

Bagan 2.1 Struktur Argumentasi Langsung

Dalam argumentasi langsung proponen mendasarkan argumennya pada komitmen dari

pendengar atau pembaca. Proponen berusaha menemukan sepasang proposisi komitmen-

komitmen responden yang spesifik dan inkonsisten. Kemudian ia menggunakan seluruh bukti-

bukti untuk menarik konklusi sehingga memengaruhi pendengar atau pembaca.

2.4.2 Argumentasi Tidak Langsung

Argumentasi tidak langsung media merupakan salah satu jenis argumentasi yang secara

retorika lebih kompleks (Walton, 2007). Pendukung harus menopang argumentasi dalam premis

yang boleh dikatakan sebagai komitmen dari responden. Argumentasi tidak langsung tidak dapat

dikatakan sebagai salah satu model tindak tutur persuasi. Menurut Walton (2007) tindak tutur

persuasi dalam argumentasi tidak langsung pada media secara langsung ditujukan pada

pendengar atau pembaca sebagai responden.

Struktur argumentasi tidak langsung pada media dapat digambarkan pada bagan sebagai

Proponent‟s Commitmen

Proponent

Audience Commitment

Audience

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

26

berikut (Walton, 2007).

Bagan 2.2 Struktur Media argumentasi Tidak Langsung

2.5 Model-Model Argumen Menurut Douglas Walton

Model argumentasi logis didasarkan pada logika argumentasi seperti argumentasi dari

pendapat ahli, salah satu model argumen yang lazim digunakan yang tak dapat dibantahkan

(Walton, 2011). Model argumentasi dapat digambarkan dalam skema argumentasi. Lebih lanjut,

Walton (2011) mengungkapkan bahwa skema menghubungkan argumentasi-argumentasi

menjadi berurutan yang disebut sebuah mata rantai dengan mengambil keputusan dari satu

argumen sebagai premis dalam argumen lainnya. Skema tersebut merupakan salah satu pola

pemikiran berargumentasi dalam kehidupan sehari-hari dan konteks lain seperti hukum dan

argumentasi ilmu pengetahuan (Walton, 2011). Skema argumentasi memberikan gambaran pola

penalaran premis dengan kesimpulan yang mana dapat diuji dengan pertanyaan kritis.

Proponent‟s Commitment Respondent‟s Commitment

Proponent

Mass Audience

Commitment

Mass Audience

Mass Audience Draws

Conclusion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

27

Walton (2013) mendeskripsikan bahwa ada 18 model argumentasi yang pada umumnya

dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, hukum, dan lain sebagainya. Berikut

digambarkan klasifikasi tersebut.

Tabel 2.1 Klasifikasi Model Argumen Douglas Walton

Argumen dari Kesaksian

Saksi

Argumen dari Klasifikasi

Verbal

Argumen dari Aturan

Argumen dari pendapat Ahli Argumen dari penampilan

(persepsi)

Argumen dari peringatan

atau ancaman

Argumen dari analogi Argumen dari konsekuensi

positif

Argumen dari pendapat

umum

Argumen dari preseden atau

teladan

Argumen dari konsekuensi

negatif

Argumen dengan menyerang

pribadi seseorang

Penalaran praktis Argumen dengan

menggunakan kelemahan

lawan (orang).

Argumen dari hubungan

penyebab

Argumen dari fakta ke

hipotesis

Penalaran abduktif Argumen berbasis komitmen

Argumen dari ketidaktahuan

(bukti negatif)

Argumen yang sudah

diungkapkan tetapi tidak dapat

ditarik kembali.

Argumen yang tidak tetap.

Delapan belas model argumentasi menurut Douglas Walton tersebut di atas

diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yakni argumen dari kesaksian saksi, argumen dari

klasifikasi verbal, dan argumen dari aturan. Pada penelitian ini, peneliti secara lebih spesifik

memfokuskan penelitian pada model argumen dari aturan khususnya argumen berbasis

komitmen dalam penulisan teks editorial Harian Bisnis Indonesia.

2.5.1 Argumen Berbasis Komitmen

Argumen berbasis komitmen merupakan salah satu bentuk argumen yang dapat digunakan

sebagai salah satu cara untuk mengambil kesimpulan bahwa responden tidak konsisten dengan

komitmennya (Walton, 2005). Konsep ini memberikan gambaran bahwa responden yang tidak

konsisten dengan komitmennya memperlemah argumentasinya. Namun, jika responden

komitmen dengan apa yang telah diungkapkan maka tentu argumentasinya tidak dapat dibantah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

28

Walton (2004) menyatakan bahwa argumen berbasis komitmen digunakan untuk membantah

komitmen dari penentang yang tidak konsisten. Untuk membantah argumen dari komitmen,

penentang dapat menggunakan dukungan. Walton (2005) menegaskan bahwa pendukung

dibutuhkan sebagai sebuah premis proposisi yang menunjukkan komitmen responden dan

digunakan untuk membantah proposisi responden lain berdasarkan kesimpulan dari premis

tersebut.

Komitmen dalam sebuah argumen lebih berkaitan dengan hal-hal yang bersifat umum.

Inilah yang membedakan komitmen dengan kepercayaan. Walton dalam bukunya Media

Argumentation (2007) membuat garis batas perbedaan antara komitmen dan kepercayaan.

Menurutnya, kepercayaan lebih berkaitan dengan gagasan internal psikologis yang mengarah

kepada keadaan mental pribadi. Sementara komitmen lebih kepada ranah publik. Dalam sebuah

dialog, ketika sebuah komitmen terjadi atau bereaksi maka tindakan tersebut dapat bersifat

eksternal atau umum. Walton (2007) mengungkapkan bahwa perbedaan yang paling mendasar

adalah bahwa komitmen memiliki komponen rasionalitas. Komitmen merupakan proposisi yang

disimpulkan dari tindak tutur yang dikemukakan dalam sebuah tulisan. Proposisi tersebut dapat

dipercayai tetapi juga tidak. Dengan demikian, jika ditentang maka apa yang diungkapkan

tersebut dapat dibela atau dibatalkan.

Argumen dari komitmen lahir sebagai antithesis terhadap argumen ad hominen yang

dipandang terlampau kasar dan menyerang langsung kepada pribadi seseorang. Jenis argumen

ini dibahas dengan sangat apik dan detail oleh Walton (2009) dalam bukunya yang berjudul: Ad

Hominem Arguments menjelaskan bahwa argumen dari komitmen digunakan secara khusus

untuk memperlihatkan konflik atau inkonsistensi antara wawasan konseptual yang diasumsikan

lawan diskusi dengan konsepnya yang lain atau perilakunya yang relevan dengan isu diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

29

2.5.2 Prinsip Argumen Berbasis Komitmen

KBBI Daring mendefinisikan prinsip sebagai asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar

berpikir, bertindak, dan sebagainya); dasar. Prinsip argumentasi dari komitmen dapat dipahami

sebagai asas atau dasar dalam argumen dari komitmen. Prinsip tersebut menjadi tolok ukur kuat

lemahnya sebuah argumentasi.

Konsistensi merupakan asas atau dasar argumen berbasis komitmen. Besten (2010: 120),

“ketetapan hati (konsistensi diri) adalah keteguhan akan tujuan, kehendak, dan minat”.

Konsistensi dalam argumentasi memperlihatkan kepada pendengar atau pembaca terhadap

komitmen yang dipegang oleh penulis atau pembicara. Sebagai contoh dapat diberikan dua

contoh dialog berikut ini.

Dialog 1

Bob : Apakah kamu seorang komunis?

Ed : Tentu. Kamu tahu saya berpaham itu. .

Bob : Ya, dan saya berasumsi kamu mendukung komunis, memihak serikat buruh dalam

demonstrasi baru-baru ini.

Dialog di atas memberikan gambaran akan komitmen yang dipegang oleh Ed. Premisnya

adalah Ed adalah seorang komunis. Bertolak dari premis tersebut, Bob kemudian mengambil

sebuah kesimpulan bahwa sebagai seorang komunis, Ed memihak pada serikat buruh dalam

sebuah demonstrasi. Keberpihakan Ed menunjukkan sebuah komitmen yang konsisten. Hal ini

berbeda dengan dialog sebagai berikut.

Argumen berbasis komitmen dapat digunakan sebagai salah satu kekuatan untuk

menyimpulkan bahwa seorang responden tidak konsisten dengan komitmen yang telah

diungkapkan. Walton (2005) inkonsistensi adalah salah satu gagasan yang sangat penting untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

30

menganalisis dan mengevaluasi argumentasi dalam sebuah dialog. Inkonsistensi tersebut nampak

dalam dialog berikut.

Dialog 2

Bob : Apakah kamu seorang katholik?

Ed : Yah tentu. Engkau tahu dan aku telah mengatakan itu kepadamu.

Bob : Ya, engkau mengatakan bahwa engkau adalah seorang Katolik. Tetapi engkau mendukung

adanya praktek aborsi.

Dialog di atas memberikan gambaran akan inkosistensi dari Ed. Hal tersebut dapat

diidentifikasi melalui premis konklusi yang digunakan. Premis bukti komitmen dalam dialog

tersebut adalah Ed adalah seorang Katolik. Sementara premis komitmen yang menentang adalah

Ed mendukung adanya praktek aborsi. Berdasarkan dua premis tersebut dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa Ed tidak konsisten dengan komitmennya.

Adapun argumentasi dialogis yang melibatkan beberapa agen atau entitas dalam

membangun sebuah argumentasi. Hunter (2007) menyatakan bahwa argumentasi dialogis adalah

seperangkat interaksi entitas atau agen untuk mengonstruksikan argumen terhadap sebuah klaim.

Dalam argumentasi dialogis terjadi interaksi dimana seseorang mengajukan klaim dan seorang

yang lain dapat menolak klaim tersebut. Berlawanan dengan argumentasi monologis,

argumentasi dialogis bersifat dinamis (Hunter, 2007).

Argumentasi dalam tajuk rencana dapat dikategorikan sebagai argumentasi yang berbentuk

monologis. Hunter (2007) menyatakan bahwa monologis adalah agen tunggal atau entitas yang

mengumpulkan pengetahuan untuk membangun argumentasi menuju sebuah kesimpulan

tertentu. Argumentasi monologis menunjukan proses internal dari agen atau entitas dengan hasil

nyata seperti artikel atau pembicaraan, dan keputusan. Dalam argumentasi monologis tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

31

merepresentasikan dialog antara dua agen atau entitas yang terlibat dalam sebuah pembicaraan.

Argumentasi monologis ini bersifat statis (Hunter, 2007). Contoh berikut dapat memberikan

gambaran argumentasi monologis.

Tabel 2.2 Argumen Berbasis Komitmen

Premis bukti komitmen Konklusi

a berkomitmen terhadap proposisi A

(menurut bukti yang ia katakan atau

tidak).

Dalam kasus ini, a mendukung A.

Skema argumen berbasis komitmen di atas memberikan gambaran akan konsistensi dalam

berargumentasi. Jika a berkomitmen terhadap agama Katolik (menurut bukti yang ia katakan

atau tidak) maka dalam kasus ini a mendukung adanya penolakan terhadap praktik perceraian.

2.5.3 Skema Argumen Berbasis Komitmen

Upaya untuk menganalisis dan mengevaluasi sebuah argumentasi memerlukan adanya

pemahaman mendalam terhadap skema argumentasi. Walton (2005) memaparkan bahwa skema

argumen merupakan struktur premis-konklusi yang menunjukkan tipe umum argumentasi yang

digunakan dalam diskursus sehari-hari seperti bidang hukum dan ilmu pengetahuan.

Kelogisan argumen dari komitmen dapat diukur dari konsistensi antara klaim yang

diungkapkan dengan konklusi yang ditarik dari premis-premis (Walton (2005). Konsistensi

tersebut diatur dalam skema argumen dari komitmen. menggariskan bahwa argumen dari

komitmen memiliki skema umum dimana a adalah seorang partisipan dalam dialog dimana A

dan B adalah pernyataan seperti digambarkan dalam skema berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

32

Tabel 2.3 Skema Argumen Berbasis Komitmen

Premis bukti komitmen Premis keterkaitan komitmen Kesimpulan

Pada kasus ini ditunjukan a

komitmen untuk proposisi A,

menurut bukti yang dia

katakan atau tidak.

Umumnya ketika seorang

penentang berkomitmen untuk

A, maka dapat disimpulkan

bahwa ia juga komitmen untuk

B.

Pada kasus ini a

berkomitmen untuk B

Argumen dari komitmen dapat menjadi sebuah argumen yang masuk akal tetapi juga

dapat menjadi sebuah argumen yang dapat dibatalkan. Bantahan terhadap argumen dari

komitmen dapat dipertimbangkan dengan mengajukan pertanyaan kritis sebagai berikut.

a. Bukti apa dalam kasus yang mendukung pernyataan posisi bahwa a berkomitmen

untuk A, dan apakah itu termasuk bukti yang bertentangan dimana menunjukkan

bahwa a mungkin tidak komitmen untuk A?

b. Adakah ruang untuk mempertanyakan adanya pengecualian dalam kasus ini dengan

aturan umum bahwa komitmen A menyiratkan komitmen terhadap B?

Pertanyaan kritis kedua, orang harus bertanya apakah proposisi B, sebagaimana dikutip

dalam kaitan dengan premis komitmen, identik dengan proposisi A. Jika tidak, beberapa diskusi

tentang apa sebenarnya sifat hubungan antara dua proposisi dapat membantu.

Skema argumen tersebut di atas menunjukkan konsistensi dari responden terhadap

komitmen yang telah diungkapkan kepada pendengar atau pembaca. Adapun bentuk negatif dari

argumentasi dari komitmen. Walton, (2005) menyebut bentuk negatif argumentasi dari

komitmen tersebut sebagai argumen berbasis komitmen yang inkonsisten. Argumen tersebut

menunjukkan inkonsistensi dari responden terhadap komitmen yang telah diutarakan.

Inkonsistensi tersebut dapat menjadi sebuah peluang terhadap seorang penantang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

33

membantah argumen dari responden. Skema argumen berbasis komitmen yang inkonsisten dapat

digambarkan sebagai berikut.

Tabel 2.4 Skema Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsisten

Premis bukti komitmen Premis keterkaitan komitmen Kesimpulan

a mengklaim atau

menyatakan bahwa ia

komitmen terhadap proposisi

A (Secara umum atau dalam

keutamaan yg dikatakan pada

masa lampau).

Bukti lain dalam kasus tertentu

menunjukkan bahwa a tidak

benar-benar komitmen

terhadap A.

Komitmen a tidak konsisten

Respon dengan menggunakan argumen dari inkonsistensi komitmen, seorang responden

mestinya menelusuri sebuah kasus dengan lebih detail atau jenis komitmen yang menunjukkan

mengapa inkonsistensi hanya bersifat semu atau tidak nyata. Jika seseorang mengakui

inkonsistensi benar-benar nyata maka seseorang harus bisa menjelaskan mengapa pertentangan

dalam argumentasi tersebut muncul.

Pertanyaan-pertanyaan kritis yang dapat diajukan untuk untuk mengukur argumen dari

inkonsistensi komitmen sebagai berikut.

1. Apa bukti yang menunjukkan bahwa a komitmen terhadap A?

2. Apa bukti lebih lanjut dalam kasus tersebut yang diduga menunjukkan a tidak komitmen

dengan A?

3. Bagaimana membuktikan bahwa terdapat pertentangan antara bukti 1 dan 2?

Salah satu persoalan umum yang dihadapi dalam argumen dari komitmen yang inkonsisten

adalah ketika sebuah tindakan dihubungkan dengan seseorang mungkin mencerminkan bahwa

mereka tidak komitmen terhadap sebuah kebijakan yang diambil tetapi bagaimana sebuah

tindakan itu diinterpretasi dalam situasi khusus, yang mengekspresikan komitmen, seringkali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

34

menjadi subyek yang diperdebatkan (Walton, 2005). Sebagai contoh dapat diungkapkan sebuah

kasus. Seseorang mengklaim bahwa dia adalah vegetarian tetapi dalam sebuah kesempatan dia

memakan daging sapi. Pilihan untuk memakan daging sapi merupakan sebuah keputusan yang

diambil ketika tak ada makanan vegetarian dan dia sedang lapar. Menurut (Walton, 2005)

mengungkapkan bahwa impikasi dari sebuah tindakan sebagai bentuk komitmen mungkin tidak

mudah untuk dikategorisasikan dan mungkin memerlukan analisis yang cermat terhadap bukti

yang ditunjukkan dalam sebuah kasus.

2.6 Kerangka Berpikir

Penelitian ini berjudul Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial Harian

Bisnis Indonesia. Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan berupa studi

dokumentasi terhadap teks editorial Harian Bisnis Indonesia. Selain itu, peneliti juga melakukan

wawancara dengan pemimpin redaksi Harian Bisnis Indonesia. Setelah peneliti menemukan

masalah dari hasil studi pendahuluan, maka peneliti kemudian membuat rumusan masalah

penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan membaca teks editorial, kemudian

membuat tabulasi pola konstruksi argumen berbasis komitmen dan realisasi konstruksi elemen-

elemen dasar argumen dalam editorial Harian Bisnis Indonesia. Setelah diperoleh data penelitian,

peneliti mengklasifikasikan konstruksi argumen berbasis komitmen dan menganalisis realisasi

konstruksi elemen-elemen argumen berbasis komitmen yang digunakan dalam teks editorial

Harian Bisnis Indonesia. Klasifikasi terhadap pola konstruksi argumen berbasis komitmen

berpedoman pada teori Douglas Walton. Adapun realisasi elemen-elemen argumen berbasis

komitmen merujuk pada teori elemen argumen dari Toulmin. Hasil yang diperoleh kemudian

akan dideskripsikan pada bagian hasil dan pembahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi penelitian. Ada delapan hal yang akan dikaji dalam

bab ini, yakni (1) jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) metode dan teknik pengumpulan

data, (4) Instrumen penelitian, (5) teknik analisis data, (6) triangulasi data. Keenam hal tersebut

akan dibahas satu per satu dalam beberapa subbab di bawah ini.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai

suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya dalam penelitian yang sedang

dilakukan (Arikunto, 2009). Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui gejala atau

fenomena yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan

sebagainya, dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007:47).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini

peneliti akan mendeskripsi mengenai model argumentasi berbasis komitmen dalam editorial

Harian Bisnis Indonesia dari perspektif Douglas Walton. Dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan data berupa teks editorial dari Harian Bisnis Indonesia. Setelah mengumpulkan

data tersebut peneliti kemudian menganalisis teks editorial.

3.2 Sumber Data dan Data

Sumber data penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut diperoleh (Arikunto,

2010). Sumber data dalam penelitian ini adalah editorial Harian Bisnis Indonesia. Sementara itu,

data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu model pengumpulan data yang akan diolah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

36

dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang

dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu (Herdiyansah, 2010: 116). Data dalam

penelitian ini adalah teks editorial yang didalamnya terdapat pola konstruksi argumentasi dan

realisasi konstruksi elemen-elemen argumentasi seperti pernyataan posisi, data, jaminan,

pendukung, dan modalitas sesuai dengan elemen-elemen Toulmin.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Latar penelitian ini meliputi subjek, lokasi, dan waktu. Subjek penelitian ini, yaitu Harian

Bisnis Indonesia. Penelitian ini juga dilaksanakan di Harian Bisnis Indonesia, Jalan K.H Mas

Mansyur No. 12 A, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Waktu penelitian dimulai bulan September

2019 hingga selesai.

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti melakukan telaah terhadap dokumen yaitu kumpulan teks

editorial secara khusus menganalisis mengenai pola konstruksi argumen berbasis komitmen dan

realisasi konstruksi elemen-elemen argumentasi yang digunakan oleh pemimpin redaksi dalam

editorial. Menurut Herdiansyah (2010) dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi subjek atau partisipan penelitian dan lokasi penelitian. Herdiansyah

(2010) mengatakan bahwa sebagai seorang peneliti kualitatif harus benar-benar matang dalam

melakukan identifikasi partisipan dan lokasi penelitian sebagai fondasi awal penelitian yang akan

dilakukan.

2. Mencari dan mendapatkan akses menuju subyek penelitian. Akses menuju subjek penelitian

terkadang membutuhkan perizinan karena penelitian ini berhubungan dengan Harian Bisnis

Indonesia. Setelah memperoleh perizinan dari Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia,

peneliti kemudian mengadakan pertemuan sekretaris redaksi untuk menentukan waktu penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

37

3. Menentukan jenis data yang akan dicari atau dikumpulkan. Selaras dengan tujuan penelitian,

maka data yang ingin diambil oleh peneliti adalah pola konstruksi dan realisasi konstruksi

elemen argumen yang ada pada teks editorial Harian Bisnis Indonesia.

4. Mengembangkan atau menentukan instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan

data yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, observasi, studi

dokumen, penugasan, dan lain sebagainya (Herdiansyah, 2010:153). Instrumen pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah studi dokumen dan wawancara terkait pemahaman manajemen

redaksi terhadap model argumentasi dalam penulisan editorial.

5. Melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data adalah langkah terakhir dalam proses ini.

Adapun beberapa tahap yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) mengumpulkan

teks editorial; (2) Memberi kode pada setiap data konstruksi argumen berbasis komitmen dan

elemen dasar argumen, (3) Membaca dan menganalisa konstruksi dan elemen dasar argumen.

Berikut ini disajikan bagan proses pengumpulan data yang telah diadaptasi dari lima langkah

pengumpulan data kualitatif Herdiansyah (2010:152).

Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data Kualitatif yang Diadaptasi dari Herdiansyah (2010).

Identifikasi subyek

penelitian

Mencari akses

menuju subjek

Menen-

tukan

jenis data

yang akan

diperoleh

Menentukan Metode Melakukan Pengumpulan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

38

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Menurut Arikunto (2006) instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan penelitian

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga

mudah diolah . Peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen kunci pada proses

pengumpulan data penelitian. Selain itu, peneliti juga menggunakan instrumen pendukung

seperti wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pemimpin redaksi sebagai

pemimpin tim manejerial Harian Bisnis Indonesia yang menulis editorial.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis data kualitatif.

Bogdan dan Biglen (dalam Moleong, 2006) mengungkapkan teknik analisis data kualitatif

merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelolah, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang. Berikut langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk

menganalisis data:

1. Peneliti membaca serta mencermati editorial Media Bisnis Indonesia.

2. Peneliti mengidentifikasi konstruksi dan elemen argumentasi berdasarkan teori Douglas

Walton.

3. Peneliti menyerahkan data yang diperoleh kepada triangulator untuk diuji keabsahannya.

4. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan masukan dan saran triangulator.

5. Peneliti memberi kode pada setiap konstruksi dan elemen dasar argumen dalam editorial

Media Bisnis Indonesia. Kode tersebut antara lain: Kode teks editorial /urutan, misalnya ED1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

39

6. Peneliti mendeskripsikan hasil analisis data secara rinci dengan teori yang digunakan.

3.6 Triangulasi Data

Tahap triangulasi data sangat diperlukan agar data yang akan digunakan sebagai bahan

penelitian memiliki keabsahan yang kuat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Triangulasi terdiri dari dua macam yaitu triangulasi teori dan triangulasi pakar. Triangulasi

pakar, peneliti melakukan bimbingan bersama dosen pembimbing Ibu Yuliana Setyaningsih,

M.Pd., dan Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Program Studi Magister. Selain itu, peneliti meminta Bapak Drs.

Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Program

Magister untuk melakukan pemeriksaan atau pengecekan terhadap data ini. Peneliti memilih

beliau berdasarkan pengelaman dan kompetensi beliau terkait dengan bidang bahasa Indonesia

untuk penulisan editorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti memaparkan tiga hal yaitu, (1) Deskripsi data, (2) Data hasil

penelitian, (3) Pembahasan mengenai data yang telah diperoleh dan dianalisis. Ketiga sub bab

tersebut akan dibahas secara terperinci sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini adalah teks editorial yang mengandung elemen-elemen dalam

argumen berbasis komitmen pada Harian Bisnis Indonesia. Sumber data yang digunakan oleh

peneliti yaitu kumpulan editorial Harian Bisnis Indonesia. Peneliti akan menganalisis dan

mendeskripsikan pola konstruksi dan realisasi konstruksi elemen-elemen argumen berbasis

komitmen yang digunakan dalam teks editorial.. Analisis terhadap realisasi elemen-elemen

argumentasi tersebut berkiblat pada elemen dasar Toulmin, yakni (1) Pernyataan posisi, (2) data,

(3) jaminan, (4) bantahan, dan (5) modalitas. Sementara itu, pola konstruksi komitmen dalam

editorial merujuk pada pola konstruksi argumen berbasis komitmen dari Douglas Walton, yakni

(1) pola konstruksi argumen berbasis komitmen yang konsistensi dan (2) pola konstruksi

argumen berbasis komitmen yang inkonsistensi.

Secara keseluruhan peneliti menganalisis 10 argumentasi dari 10 editorial yang terdapat

pada Harian Bisnis Indonesia. Teks argumentasi tersebut ditabulasi, kemudian diidentifikasikan

berdasarkan realisasi konstruksi elemen-elemen argumen berbasis komitmen dan pola konstruksi

ergumen berbasis komitmen dalam penulisan editorial Harian Bisnis Indonesia. Berdasarkan

hasil identifikasi tersebut dapat diperoleh pola konstruksi argumen berbasis komitmen yang

digunakan dalam teks argumentatif pada editorial. Hasil identifikasi dan analisis terhadap

argumentasi teks editorial akan dijelaskan secara detail pada bagian hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

41

4.2 Hasil Penelitian

Peneliti melakukan analisis terhadap 10 teks editorial mengenai konstruksi argumen

berbasis komitmen dan elemen-elemen yang digunakan dalam editorial. Analisis terhadap data

akan dikelompokan menjadi dua bagian bagian yaitu (1) Pola konstruksi argumen berbasis

komitmen dalam editorial Harian Bisnis Indonesia, (2) realisasi konstruksi elemen-elemen

argumen berbasis komitmen dalam editorial Harian Bisnis Indonesia. Setiap bagian tersebut akan

dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

4.2.1 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial Harian Bisnis

Indonesia

Konstruksi argumen berbasis komitmen dalam editorial Harian Bisnis Indonesia dapat

diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yakni argumen berbasis komitmen yang konsistensi dan

argumentasi berbasis komitmen yang inkonsistensi. Kedua jenis argumentasi berbasis komitmen

tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

4.2.2.1 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten

Berdasarkan penelitian terhadap 10 teks editorial Harian Bisnis Indonesia ditemukan dua

konstruksi argumen berbasis komitmen yang konsisten (argument by consistent commitment).

Berikut disajikan grafik data hasil penelitian mengenai argumen berbasis konsistensi dalam

editorial Bisnis Indonesia, kemudian akan dibahas satu per satu secara lebih rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

42

Grafik 4.1 Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa konstruksi argumen dalam editorial Harian

Bisnis Indonesia hanya terdapat dua dari 10 teks editorial dengan argumen berbasis komitmen

yang konsistens. Hal ini memberikan gambaran bahwa argumen berbasis komitmen yang

konsisten masih belum optimal digunakan dalam penulisan editorial Harian Bisnis Indonesia.

Konsistensi merupakan entitas yang penting dalam membangun argumen berbasis

komitmen. Berikut ini merupakan contoh kutipan teks editorial yang mengandung argumen

dengan konstruksi argumen berbasis komitmen yang konsistens.

Tabel 4.1 Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten

Kode

Data

Teks Editorial Elemen Komitmen

ED2 Para pemangku kepentingan di sektor

pertekstilan, khususnya pengusaha dan

asosiasi, semakin cemas terkait dengan

lonjakan impor yang semakin tak

terbendung.

Skenario penyelamatan sangat penting

karena sektor industri ini menyerap

tenaga kerja sekitar 3,58 juta orang,

atau mencakup 21,2 dari total populasi

pekerja di sektor manufaktur.

Peryataan

posisi/claim

Modalitas

Konsisten

ED3 Harapan tak putus sampai jerat

tersentak rantus menjadi peribahasa

yang tepat untuk menggambarkan kerja

keras pemerintah untuk kembali

menaikkan produksi siap jual (lifting)

minyak nasional yang terus merosot.

Momentum transisi yang kurang dari 2

Pernyataan

Posisi/claim

Konsisten

20%

80%

Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten

Konsisten

Inkonsisten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

43

tahun harus dimanfaatkan semaksimal

mungkin agar produksi di blok tersebut

dapat meningkat, sehingga membantu

pemerintah mencapai target lifting

minyak nasional.

Modalitas

Data tersebut di atas menunjukkan konsistensi argumen yang disampaikan oleh penulis

dalam teks editorial Harian Bisnis Indonesia. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan

bahwa penggunaan argumen berbasis komitmen yang konsisten belum optimal.

4.2.2.2 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsisten

Penelitian dilakukan terhadap 10 teks editorial Harian Bisnis Indonesia. Dari 10 argumentasi

teks editorial ditemukan konstruksi argumen berbasis komitmen dalam teks editorial inkonsisten.

Inkonsistensi argumen berbasis komitmen dapat diidentifikasi melalui ketidaksesuaian antara

premis pernyataan posisi dan konklusi yang ditulis oleh penulis. Inkonsistensi argumen berbasis

komitmen tersebut dapat dalam grafik sebagai berikut.

Grafik 4.2 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsistensi

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa konstruksi argumen dalam editorial

Bisnis Indonesia masih terdapat argumen yang belum konsisten atau inkonsisten sebanyak 80%.

Hal itu menyebabkan argumentasi yang disampaikan oleh penulis belum tajam, tidak

menyakinkan pembaca, dan belum menunjukkan penalaran yang logis.

20%

80%

Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsisten

Konsisten

Inkonsisten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

44

Berikut ini merupakan salah satu contoh kutipan teks editorial yang mengandung

argumen berbasis inkonsistensi komitmen.

Tabel 4.2 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsistensi

Kode

Data

Teks Editorial Elemen Komitmen

ED1 Formulasikan besaran UMP dibarengi

dengan filosofi mencari titik harmoni

antara pengusaha, pekerja, dan

pemerintah.

Dalam situasi yang kurang

menguntungkan ini, kenaikan UMP

2020 harus tetap dilakukan. Belum lagi

jika kenaikan upah ini dibawah dalam

ranah politik dalam masa kampaye,

tentu situasi bakalan makin runyam.

Peryataan

posisi/claim

Modalitas

Inkosisten

ED7 Terlepas dari pengumuman kabinet

kerja baru, kita patut mengapresiasi

langkah Presiden Jokowi yang

mengirimkan signal bahwa kabinet

kerja pada periode pemerintahannya

yang kedua akan diisi oleh wajah-wajah

muda.

Pemerintahan dan kabinet terpilih

harus mampu mewujudkan harapan

seluruh masyarakat bahwa

perekonomian Indonesia akan semakin

maju.

Pernyataan

Posisi/claim

Modalitas

Inkonsisten

Data 1 (ED1) dan data 2 (ED7) di atas menunjukkan argumentasi yang inkonsisten

terhadap komitmen penulis. Hal itu dapat ditelusuri melalui ketidaksesuaian antarelemen yang

digunakan dalam teks editorial. Data 1 (ED1) kalimat pertama di atas penulis mengungkapkan

pernyataan posisi bahwa formulasi besaran UMP dibarengi dengan mencari titik harmoni antara

pengusaha, pekerja, dan pemerintah. Klaim tersebut inkonsisten dengan elemen modalitas

sebagai konklusi dalam kalimat kedua. Penulis menyatakan sikap bahwa dalam situasi yang

kurang menguntungkan kenaikan UMP harus tetap dilakukan. Konklusi tersebut bertolak

belakang dengan pernyataan posisi yang menyatakan formulasi besaran UMP dibarengi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

45

mencari titik harmoni antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah. Sebagai bahan pertimbangan

dapat diutarakan pertanyaan kritis, apakah menaikan UMP merupakan langkah tepat dalam

mencari titik harmoni antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah? Pertanyaan tersebut

merupakan ekspresi keraguan pembaca terhadap apa yang diklaim oleh penulis.

Sementara itu, data 2 (ED7) penulis menyampaikan peryataan posisi dalam kalimat

pertama bahwa Presiden Jokowi mengirimkan signal kabinet kerja pada periode

pemerintahannya yang kedua akan diisi oleh wajah-wajah muda. Klaim tersebut inkonsisten

dengan konklusi yang diidentifikasi melalui elemen modalitas bahwa pemerintahan dan kabinet

terpilih harus mampu mewujudkan harapan seluruh masyarakat bahwa perekonomian Indonesia

akan semakin maju.

4.2.2 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial Harian

Bisnis Indonesia

Pada bagian ini peneliti memaparkan realisasi konstruksi elemen-elemen argumen

berbasis komitmen yang membentuk pola-pola tertentu dalam penulisan teks editorial Harian

Bisnis Indonesia. Secara lebih rinci akan dibahas sebagai berikut.

4.2.2.1 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen dengan Pola C-D-W-R-

Q

Elemen-elemen yang digunakan penulis dalam teks editorial di atas membentuk pola C-

C-D-W-R-Q. Pernyataan posisi (C) penulis diperkuat dengan menghadirkan elemen data (D),

jaminan (W), bantahan (R) dan konklusi (Q). Elemen-elemen tersebut dapat dipaparkan sebagai

berikut.

Kode

Data

Teks Argumentasi Elemen

ED1 (1) Sejumlah catatan gemilang di bidang

pembangunan infrastruktur berhasil ditorehkan

pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

46

lima tahun menjabat. Tidak berlebihan disebut

gemilang karena sebagian besar capaiannya

melampaui target rencana strategis (Renstra)

yang telang ditetapkan. (2) Mari lihat satu per satu. Selama 2015-2019,

pembangunan infrastruktur yang berkaitan

dengan konektivitas cukup pesat. Jalan baru

yang dibangun sepanjang 3.797 km, jauh di atas

target Renstra yang hanya sepanjang 2.650 km

D

(3) Jalan bebas hambatan yang beroperasi

tercatat sepanjang 1.461 km, lebih tinggi dari

target Renstra yang hanya 1.000 km. Adapun,

jembatan baru yang dibangun sepanjang 58,38

km, di atas target Renstra 29,85 km. Sementara

itu, panjang lintas atas/bawah yang dibangun

mencapai 19,84 km, sedangkan target Renstra

hanya sepanjang 15 km.

D

(4) Pembangunan infrastruktur terkait dengan

konektivitas tersebut telah menciptakan sejarah

baru. Salah satu yang paling kelihatan adalah

kehadiran jalan tol terpanjang, yaitu Bakauheni-

Terbanggi Besar.

W

5) Jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar adalah

satu satu karya maha besar pemerintahan

tersebut yang diyakini akan menghidupkan

sendi-sendi perekonomian di barat Sumatra yang

selama ini boleh dikatakan seperti mati suri. Jika

sebelumnya masyarakat membutuhkan waktu

selama 4-5 jam untuk menempuh rute

Bakauheni-Terbanggi Besar dengan

menggunakan jalan nasional, kini perjalanan

yang sama dapat ditempuh dengan waktu hanya

sekitar 90 menit dan dalam kondisi lancar.

D

(6) Kehadiran jalan tol tersebut juga telah

membawa perubahan bagi masyarakat di

wilayah tersebut, baik pengguna jalan tol

maupun masyarakat yang berada di sekitarnya.

D

(7) Hal ini sungguh telah terekam dalam

program Jelajah Infrastruktur Trans Sumatra

yang telah dua kali digelar oleh harian ini. Trans

Sumatra adalah hanya salah satu di antara

sejumlah catatan positif Pemerintahan Jokowi-

JK di sektor infrastruktur. Pencapaian penting

lainnya adalah interkoneksi jalan tol di koridor

Trans-Jawa. Kendati belum terhubung hingga

Banyuwangi, jalan tol Trans-Jawa telah

membentang dari Merak hingga Probolinggo

sejauh 954 km.

W

8) Selain infrastruktur jalan, Pemerintahan

Jokowi-JK juga berhasil menuntaskan D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

47

pembangunan bendungan baru sebanyak 49 unit.

Ini tonggak baru lainnya.

(9) Kehadiran bendungan baru dapat menjamin

ketersediaan air yang menjadi kunci ketahanan

pangan Indonesia, di tengah tantangan saat ini

yang tak kalah hebat, seperti kekeringan dan

kemarau panjang.

W

(10) Saat target infrastruktur jalan cukup

memuaskan dan target pembangunan bendungan

baru tercapai, pembangunan infrastruktur utilitas

air minum dan sanitasi tidak mencapai sasaran.

D

(11) Data Kementrian PUPR menunjukkan akses

aman air minum hingga 2019 diperkirakan

mencapai 76,2 %. Begitu juga dengan akses

sanitasi di level 71 %.

D

(12) Namun, secara umum, pencapaian di sektor

infrastuktur cukup memuaskan. Patut pula

diapresiasi soal geliat pembangunan yang mulai

mengarah hingga ke Timur Indonesia.

W

(13) Jika ditilik lebih lanjut pembangunan masih

terfokus pada satu wilayah di Timur saja, hal ini

tetap patut diapresiasi bahwa pemerintah sudah

mulai „melirik‟ ke Indonesia Timur

D

(14) Ini merupakan salah satu upaya untuk

mengurangi kesenjangan antara timur dan barat.

Selama ini kesenjangan antara timur dan barat

selalu menjadi problem dasar yang akhirnya

melahirkan masalah-masalah baru dan krusial di

Tanah Air.

D

(15) Pembangunan yang dilakukan selama 5

tahun lalu mungkin baru akan berdampak

maksimal dalam 5 atau 10 tahun yang akan

datang. Dan, mungkin dalam 5 tahun yang akan

datang, kita akan memanen impak positif dari

geliat pembangunan infrastruktur selama masa

Pemerintahan Jokowi-JK.

Q

4.2.2.2 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen dengan Pola C-D-W-B-

R-Q

Elemen argumen yang berisi komponen pernyataan posisi (C), fakta/data (data), jaminan

(W), pendukung (B), bantahan (R), dan konklusi (Q) dapat dikatakan sebagai pola elemen

argumen yang lengkap dalam editorial Harian Bisnis Indonesia. Berikut dipaparkan realisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

48

konstruksi elemen-elemen yang membentuk pola argumentasi dalam teks editorial Harian Bisnis

Indonesia.

Kode

Data

Teks Argumentasi Elemen

ED4 (1) Seruan untuk melihat upah minimal

provinsi secara komprehensif patut

diperhatikan oleh semua pihak. Ini adalah

sebuah upaya menekan polemik akibat

kecenderungan melihat persoalan secara

subyektif, hingga apapun keputusan akhir

yang diambil dianggap jauh dari ideal.

C

(2) Formulasikan besaran UMP dibarengi

dengan filosofi mencari titik harmoni antara

pengusaha, pekerja, dan pemerintah. Masing-

masing membawa kepentingan yang

mungkin tidak bisa dipertemukan sampai

kapanpun, tetapi ketiganya adalah mata rantai

dari keberlanjutan sebuah bisnis

D

(3) Dengan adanya UMP, pekerja punya

sistem perlindungan ketika suplai pekerja

lebih banyak dari lapangan kerj, sehingga

pengusaha tidak bisa semena-mena menggaji

pekerjanya. Pada saat yang sama, UMP

memberi gambaran biaya yang ditanggung

pengusaha setiap tahun.

W

(4) Pengusaha memerlukan pekerja sebagai

pelaksana bisnis, sementara pekerja

memerlukan lapangan kerja untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Ini adalah posisi

simbiosis mutualisme, bukan pihak-pihak

yang harus selalu dihadapkan pada konflik.

B

(5) Pemerintah berkepentingan menjaga

perekonomian berjalan, dunia usaha tumbuh

sehingga bisa memungut pajak untuk

pembangunan. Tanpa harmoni pengusaha

dan pekerja, akan sulit bagi pemerintah

menjaga stabilitas perekonomian.

D

(6) Situasi perekonomian mutakhir juga

harus menjadi konsideran para pihak dalam

memperjuangkan kepentingannya. Penentuan

UMP dilakukan pada kuartal keempat 2019,

dengan acuan angka pertumbuhan ekonomi

dan inflasi pada semester pertama tahun yang

sama.

D

(7) Sementara perkembangan ekonomi

berjalan begitu dinamis, dan tantangan bisnis

bisa berubah dengan cepat. Kita seyogyanya

memperhatikan setiap perkembangan

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

49

tersebut dalam mengambil keputusan,

termasuk membawanya ke meja

perundingan.

(8) Saat ini, pelaku usaha mulai

mengkhawatirkan penaikan upah yang akan

berlaku pada 2020 karena pertumbuhan

perekonomian nasional masih satgnan dan

kinerja manufaktur yang belum pulih,

terutama di sektor padat karya. Pebisnis

berharap agar penaikan upah minimum

provinsi (UMP) 2020 lebih rendah

dibandingkan dengan kenaikan gaji 2019

sebesar 8,03%.

D

9) Besaran kenaikan UMP sebesar 8,03%

mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP)

No. 78/2015 tentang Pengupahan.

Berdasarkan beleid itu, formulasi

perhitungan didasarkan pada UMP tahun

berjalan dikalikan dengan angka inflasi dan

pertumbuhan ekonomi.

W

(10) UMP yang ditetapkan pada Oktober

2018 juga menuai protes dari kalangan

pekerja karena dianggap tidak memenuhi

standar hidup layak. Formulasi UMP 2020

yang akan mulai dibahas itu berpotensi

menimbulkan pro dan kontra seperti juga

yang terjadi pada pembahasan tahun lalu.

D

(11) Bagi pebisnis, besaran kenaikan UMP

8% per tahun akan menjadi tekanan berat

bagi pelaku industri. Sementara bagi pekerja,

kebutuhan hidup makin meningkat, dan tak

sedikit dari mereka mengalami pemutusan

hubungan kerja.

R

12) Dalam situasi yang kurang

menguntungkan ini, kenaikan UMP 2020

harus tetap dilakukan. Belum lagi jika

kenaikan upah ini dibawah dalam ranah

politik dalam masa kampaye, tentu situasi

bakalan makin runyam.

Q

13) Sebagian kepala daerah, untuk menarik

simpati pemilih dari kalangan pekerja,

menebar janji untuk memberikan upah tinggi

di wilayahnya. Ujung dari politisasi upah

tersebut mudah ditebak, pembicaraan

kenaikan upah menjadi lebih alot.

D

14) Di sisi lain, Dewan Pengupahan Nasional

menilai bahwa mekanisme penghitungan

UMP belum ideal. Pasalnya, terjadi

kesenjangan antardaerah terkait dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

50

besaran gaji. Dewan Pengupahan mencoba

menyelesaikan masalah ini dengan

menyesuaikan indeks daya beli pekerja di

masing-masing daerah terhadap barang dan

konsumsi. Selain itu, mereka juga

menyarankan penerapan sistem zonasi per

daerah yang memiliki situasi ekonomi dan

ketenagakerjaan yang mirip.

15) Upaya menyusun sebuah formulasi yang

ideal untuk upah pekerja memang jauh dari

selesai. Namun, sebuah niat baik diperlukan

agar ditemukan sebuah mekanisme dan

formula terbaik yang diterima semua pihak.

R

16) Jangan sampai perundingan penetapan

UMP 2020 justru berlarut dan kita justru lupa

menyelesaikan masalah utama yang dihadapi

saat ini: terciptanya lapangan kerja baru yang

bisa lebih banyak menyerap buruh.

Q

4.2.2.3 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen dengan Pola C-D-W-B-Q

Variasi elemen dalam ED8 menggunakan beberapa konstruksi elemen argumen seperti

pernyataan posisi (C), data (D), jaminan (W), pendukung (B) dan modalitas (Q). Pola elemen

tersebut dapat dikatakan pola elemen yang kurang lengkap. Penulis dalam ED8 belum

memanfaatkan elemen bantahan (R). Realisasi konstruksi elemen argumen tersebut akan

dipaparkan sebagai berikut.

Kode

Data

Teks Argumentasi Elemen

ED8 (1) Beberapa bulan terakhir, di tengah

pandemi virus corona atau Covid-19, publik

dibanjiri oleh pemberitaan seputar persoalan

perbankan, mulai dari jeritan nasabah-baik

individu maupun korporat- hingga kinerja

yang tak cukup bertenaga sehingga memicu

kekhawatiran.

C

(2) Sinyal ekonomi yang meredup sudah

terlihat sejak Badan Pusat Statistik (BPS)

menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi

kuartal I/2020 yang hanya 2,97%, lebih buruk

dari perkiraan sebelumnya 4,5%. Bahkan,

pada kuartal II/2020, pertumbuhan ekonomi

diproyeksikan terkontraksi 3,5% hingga5,1%.

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

51

(3) Seiring dengan lesunya perekonomian,

sinyal bahaya di industri perbankan pun mulai

menyala. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

mencatat kinerja industri perbankan hingga

Maret 2020 sebenarnya masih tergolong

positif. Penyaluran kredit dan perhimpunan

dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh

masing-masing sebesar 7,95% dan 9,54%

dibandingkan dengan periode yang sama tahun

lalu (year on year/yoy).

W

(4) Profil risiko perbankan pada Maret 2020

juga masih terjaga pada level yang terkendali

dengan ratio kredit bermasalah (non

performing loan/NPL) gross tercatat sebesar

2,77% dan NPL net 0,98%.

B

(5) Namun, satu bulan kemudian, penyaluran

kredit mulai mengalami perlambatan yakni

hanya tumbuh 5,73% secara tahunan. Begitu

juga dengan DPK yang juga tumbuh melambat

sebesar 8,08%.

B

(6) Perlambatan penyaluran kredit juga diikuti

dengan naiknya profil risiko sebesar 2,89%

(gross) per April 2020 dan 1,09% (nett) per

April 2020.

B

(7) Kondisi pada Mei 2020 semakin

memburuk, penyaluran kredit makin melambat

hingga hanya tumbuh 3,04%. Kredit pada

periode itu terendah sejak 1998 pelemahan

terjadi di seluruh jenis penggunaan.

B

(8) Pada saat bersamaan, kabar lama

berhembus kembali. Pemicunya adalah

laporan Badan Pemeriksa Keuangan soal

bank-bank bermasalah, yang kemudian

digoreng oleh orang-orang yang tidak

bertanggungjawab demi keuntungan sesaat.

Alhasil, klop dengan situasi dan kondisi yang

terjadi belakangan.

D

(9) Mulailah muncul sejumlah pemberitaan

mengenai sejumlah bank yang tengah oleng.

Akibatnya, masyarakat pun gundah gulana dan

cemas sehingga kemudian menarik dana

secara bersamaan atau rush.

(10) Harian ini mengingatkan pemerintah dan

pelaku usaha bahwa bank adalah bisnis

kepercayaan. Indonesia punya sejarah pahit

nan kelam di industri perbankan, terutama saat

terjadi krisis moneter 1997-1998 yang lukanya

belum hilang hingga kini.

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

52

(11) Soal kepercayaan, Dato Sri Tahir, Pemilik

dan pendiri PT Bank Mayapada Internasional

Tbk. (MAYA), yang hingga kini juga tengah

berjuang menyehatkan bank yang

dikandungnya suatu saat pernah berujar syarat

utama menjadi seorang bankir adalah bisa

dipercaya.

W

(12) Perbankan, sebagai lembaga intermediasi,

punya peran vital dalam memajukan

perekonomian nasional dengan menjadi

perantara antara pemilik modal dan pengguna

dana. Tali penghubung antara keduanya adalah

kepercayaan, yaitu perbankan.

W

(13) Untuk itu adalah sebuah keharusan agar

kepercayaan itu terjaga secara professional,

akuntabel dan transparan baik oleh pemerintah

selaku otoritas maupun industri perbankan.

Q

4.2.2.4 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen dengan Pola D-W-C–R-

Q

Elemen argumen yang berisi komponen pernyataan posisi (C), fakta/data (data), jaminan

(W), bantahan (R), dan konklusi (Q). Variasi pola elemen tersebut dapat dikatakan sebagai

konstruksi yang berbeda dalam editorial Harian Bisnis Indonesia. Penulis dalam editorial ini

membuka argumentasinya dengan menyajikan data (D). Berikut dipaparkan konstruksi elemen-

elemen yang membentuk sebuah pola argumentasi teks editorial Harian Bisnis Indonesia.

Kode

Data

Teks Argumentasi Elemen

1) Akhirnya Suryo Utomo dilantik oleh

Menteri Keuangan pada 1 November 2019

sebagai Direktur Jenderal, Direktorat

Jenderal Pajak menggantikan Robert

Pakpahan yang memasuki usia pensiun.

Suryo bukan orang baru di Ditjen Pajak.

D

2) Suryo merupakan pejabat senior di

Ditjen Pajak dan termasuk sosok yang

dekat dan menjadi orang kepercayaan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Selama empat tahun terakhir, Suryo aktif

dalam proses penyusunan Undang-Undang

Pengampunan Pajak, UU Akses Informasi

Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan,

W

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

53

Tim Reformasi Perpajakan, dan review atas

seluruh rancangan peraturan perpajakan

(3) Karena itu, nama Suryo sudah lama

digadang-gadang menjadi Ditjen Pajak.

Pada 2017, misalnya, Suryo Utomo

diajukan oleh Menkeu untuk menggantikan

Ken Dwijugiasteadi yang memasuki masa

pensiun. Namun, kesempatan itu baru

terlaksana sekarang dengan menggantikan

Robert Pakpahan.

D

(4) Terlepas dari semua kisah tersebut,

tugas menjadi orang nomor satu di Pajak

bukanlah pekerjaan mudah. Di pelantikan

Suryo, Menkeu bahkan mewanti-wanti

Ditjen Pajak supaya tahu betul apa yang

harus dikerjakan.

C

5) Pasalnya, dalam struktur Anggaran dan

Pendapatan Belanja Negara (APBN), porsi

pajak sangat dominan atau mencapai lebih

dari 80 % dari total pendapatan negara.

D

(6) Pajak, sebagai salah satu sumber utama

pembiayaan anggaran menjadi salah satu

tulang punggung pemerintah untuk

menuntaskan mimpi besar pemerintahan

Jokowi-Ma‟ruf.

D

7) Persoalannya, dengan postur dan struktur

penerimaan pajak yang masih timpang,

upaya mewujudkan mimpi-mimpi tersebut

jelaslah menjadi pekerjaan tidak mudah.

R

(8) Hingga akhir Oktober 2019, penerimaan

pajak telah menembus angka Rp100 triliun.

Namun, jika dibandingkan dengan proyeksi

penerimaan pajak yang mencapai

Rp1.577,5 triliun, angka tersebut masih

berada di 60 % dari target.

D

(9) Selain dari sisi pencapaian yang rendah,

kinerja penerimaan pajak tahun ini juga

harus menghadapi sejumlah dinamika di

lingkup perekonomian nasional yang

tumbuh melambat.

W

(10) Sektor perdagangan yang dalam

struktur penerimaan pajak memiliki

kontribusi penerimaan terbesar kedua

setelah manufaktur, masih terus tertekan.

Penerimaan PPh 22 impor misalnya, sampai

Oktober 2019 baru mencapai Rp44,8

triliun, begitupula PPN impor yang senilai

Rp140,2 triliun.

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

54

(11) Dengan kondisi demikian, kita

berharap prioritas utama dari Ditjen Pajak

yang baru haruslah dapat memutus tren

shortfall penerimaan pajak. Shorfall

penerimaan selama ini seakan telah menjadi

kutukan bagi pemerintah dan pejabat Ditjen

Pajak.

Q

12) Persoalan lain yang harus menjadi

perhatian adalah belum idealnya

pemungutan pajak dari semua indikator,

misalnya tax ratio dan elastisitas

penerimaan dengan produk domestik bruto

(PDB).

W

(13) Selain itu, kita semua tentu

menghendaki praktik pemungutan pajak

semakin adil, fair, berintegritas, transparan

guna mendukung perekonomian nasional

tetap bertmbuh dengan optimal.

Q

4.3 Pembahasan

Pada subbab ini, peneliti membahas satu per satu mengenai data yang telah dipaparkan

pada subbab sebelumnya. Pembahasan akan dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu bagian

(1) Pola konstruksi argumen berbasis komitmen pada editorial Harian Bisnis Indonesia, (2)

Realisasis elemen-elemen argumen berbasis komitmen . Bagian-bagian tersebut di atas akan

dijelaskan secara rinci hasil penelitian sebagai berikut.

4.3.1 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen dalam Editorial Harian Bisnis

Indonesia

Gagasan tentang komitmen dalam argumentasi pada editorial Harian Bisnis Indonesia

sangat urgen untuk dianalisis dan dievaluasi. Tseronis (2018) mengingatkan bahwa konsep

komitmen dalam argumentasi merupakan hal yang penting untuk dianalisis dan dievaluasi karena

setiap wacana argumentasi harus penulis harus setia pada komitmen. Komitmen tersebut dapat

membentuk apa yang disebut Hamblin (dalam Tseronis, 2018) sebagai “toko komitmen” yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

55

dapat membantu menilai konsistensi argumen yang disampaikan sehingga dapat diterima atau

ditolak.

Argumen merupakan salah satu aktivitas menerima atau menolak pernyataan posisi yang

diajukan dengan menggunakan bukti-bukti atau alasan yang masuk akal. Walton (2005)

menyatakan bahwa istilah "argumen" digunakan dalam arti khusus, merujuk pada aktivitas

memberikan alasan untuk mendukung atau mengkritik klaim yang meragukan. Sebuah argumen

dapat dikatakan berhasil jika memberikan alasan yang baik untuk mendukung atau mengkritik

klaim. Argumen yang diutarakan pada dasarnya memiliki pendukung baik itu perorangan seperti

dalam teks editorial maupun sekelompok orang dan bahwa setiap argumen memiliki audiens

sebagai penerima argumen (bdk. Hunter, 2007). Audiens atau pendengar dalam argumentasi teks

editorial Harian Bisnis Indonesia adalah pembaca.

Argumen berbasis komitmen merupakan salah satu bentuk argumen yang digunakan

untuk menolak atau mengkritik komitmen penulis. Walton (2005) menegaskan bahwa dalam

argumen dari komitmen, pendukung mengambil premis proposisi yang menjadi komitmen

responden dan menggunakannya untuk menekan responden mengakui proposisi lain yang diikuti

dengan kesimpulan dari premis itu. Lebih lanjut, Locke ( Walton, 2005) berpendapat bahwa

argumen berbasis komitmen tak lain adalah seseorang dengan konsekuensi yang diambil dari

prinsip atau konsesinya sendiri. Prinsip dan konsesi tersebut menjadi bagian integral dalam

argumen berbasis komitmen dalam penulisan editorial Harian Bisnis Indonesia sehingga

pembaca dapat menerima proposisi yang diajukan oleh penulis.

Argumen berbasis komitmen pada dasarnya berbeda dengan argumen ad hominem.

Walton dalam bukunya yang berjudul “Media Argumentation” (2007) memberikan garis batas

perbedaan antara kedua model argumen tersebut. Argumen ad hominem merupakan salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

56

model argumen yang langsung menyerang karakter atau pribadi sebagai dasar untuk menerima

atau menolak pernyataan dari pihak lain. Kadar kekuatan sebuah argumen yang dibicarakan atau

ditulis diukur dari karakteristik pribadi responden. Sementara itu model argumen berbasis

komitmen merupakan model argumen tersebut menyerang komitmen pihak lain yang tidak

konsisten. Fokusnya adalah komitmen dan bukannya karakter pribadi responden. Hal inilah yang

membedakan argumen berbasis komitmen dan argumen ad hominem yang mana dalam

praktenya sering dicampuradukan tanpa batasan pemahaman yang komprehensif. Menurut

Walton (2007) model argumen ad hominem menjadi perhatian khusus media dalam melaporkan

argumentasi di bidang politik.

Argumen berbasis komitmen dapat diklasifikasi menjadi dua, yakni argumen berbasis

komitmen yang konsisten (argument by consistent commitment) dan argumen berbasis komitmen

yang inkonsisten (argument by inconsistent commitment). Kedua jenis argumentasi berbasis

komitmen tersebut akan dibahas secara mendalam sebagai berikut.

4.3.1.1 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten

Argumen berbasis konsistensi komitmen (argument by consistent commitment)

merupakan aspek yang penting dalam penulisan editorial Harian Bisnis Indonesia. Penulis perlu

mempertimbangkan konsistensi untuk memengaruhi pembaca agar menerima proposisi yang

disampaikan dalam editorial. Hal ini selaras dengan pandangan Robert B. Cialdini (dalam

Walton, 2007) yang menegaskan bahwa konsistensi merupakan salah satu teknik menggunakan

komitmen responden yang mendukung konklusi untuk memengaruhi pembaca menerima

proposisi yang disampaikan penulis.

Konsistensi merupakan prinsip dasar pada konstruksi argumen berbasis komitmen.

Melalui argumen tersebut yang diungkapkan penulis memberikan kepada pembaca mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

57

konsistensi yang diambil oleh penulis dalam penulisan editorial. Walton (2007) menyatakan

bahwa konsistensi merupakan teknik menggunakan komitmen penentang sebelumnya atau

membuatnya berkomitmen dengan pernyataan posisi yang akan mendukung kesimpulan yang

diinginkan guna memengaruhinya untuk menerima pendapat yang diajukan. Apa yang

disampaikan dalam pernyataan posisi mestinya selaras dengan kesimpulan yang diambil.

Keselarasan pernyataan posisi penulis dengan kesimpulan yang ditarik memberikan gambaran

kepada para pembaca bahwa penulis berkomitmen dalam argumentasinya. Hal ini akan

meningkatkan kadar kepercayaan pembaca terhadap pandangan yang disampaikan oleh media

massa dan memberi pengaruh terhadap pembaca.

Semakin konsisten argumen berbasis komitmen semakin kuat dan tajam argumentasinya.

Hal ini selaras dengan pendapat Walton (2005) menyatakan bahwa kelogisan argumen dari

komitmen dapat diukur dari konsistensi antara klaim yang diungkapkan dengan konklusi yang

ditarik dari premis-premis. Konsistensi antara klaim dan kesimpulan dalam teks editorial Harian

Bisnis Indonesia dapat dilihat pada data ED2 dan ED3. Pada data ED2, penulis mengungkapkan

pernyataan posisi bahwa para pemangku kepentingan di sektor pertekstilan, khususnya

pengusaha dan asosiasi semakin cemas terkait dengan lonjakan impor yang semakin tak

terbendung. Pernyataan posisi penulis tersebut dapat menjadi premis bukti komitmen dalam

konstruksi argumen berbasis komitmen. Sementara itu, premis keterkaitan komitmen yang

diungkapkan penulis dalam elemen modalitas adalah bahwa skenario penyelamatan sangat

penting. Dasar dari premis keterkaitan komitmen penulis adalah fakta bahwa industri pertekstilan

menyerap tenaga kerja sekitar 3,58 juta orang, atau mencakup 21,2 dari total populasi pekerja di

sektor manufaktur. Penggunaan fakta tersebut dimaksudkan untuk memengaruhi pembaca agar

merasa yakin dengan apa yang disampaikan penulis. Hal ini selaras dengan peryataan . Hasani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

58

(2005), Keraf (2007), dan Nurhadi (2008) menyatakan bahwa bukti-bukti dari fakta-fakta

digunakan penulis untuk menunjukkan suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau

tidak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari dua premis tersebut adalah penulis konsisten dengan

komitmennya untuk menyelamatkan lonjakan impor.

Argumen berbasis komitmen yang konsisten juga ditunjukkan penulis dalam data ED3

Bisnis Indonesia. Penulis dalam ED3 menungkapkan peryataan posisi bahwa pemerintah bekerja

keras dalam menaikkan produksi siap jual (lifting) minyak nasional yang terus merosot. Hal ini

memberikan bukti komitmen penulis dalam mendukung kerja keras pemerintah menaikan

produksi siap jual (lifting) minyak nasional yang terus merosot. Sementara itu, premis

keterkaitan komitmen dalam ED3 adalah bahwa momentum transisi yang kurang dari dua tahun

dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu pemerintah mencapai target lifting minyak

nasional. Kesimpulan yang dapat ditarik dari dua premis tersebut adalah penulis berkomitmen

untuk mendukung langkah pemerintah menaikan lifting minyak nasional.

Pola konstruksi argumen berbasis komitmen dalam ED3 Harian Bisnis Indonesia dapat

diilustrasikan sebagai berikut.

Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Konsisten Bisnis Indonesia

Premis Bukti Komitmen : Penulis berkomitmen terhadap A (menurut bukti yang

dituliskan)

Premis Keterkaitan Komitmen : Umumnya ketika penulis berkomitmen terhadap A,

maka dapat dikatakan bahwa penulis juga mendukung B

Kesimpulan : Pada kasus ini, penulis berkomitmen terhadap B.

Pola konstruksi argumen berbasis komitmen yang konsisten tersebut di atas dapat diuji

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis. Walton (2005) mengungkapkan bahwa ada

dua pertanyaan kritis yang dapat diajukan untuk menakar ketajaman argumen berbasis komitmen

yang konsisten, yakni (1) bukti apa yang mendukung klaim bahwa penulis berkomitmen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

59

proposisi A? (2) Apa alasan yang menguatkan bahwa komitmen terhadap proposisi A sama

artinya dengan komitmen terhadap proposisi B? Pertanyaan kritis yang kedua mengandung

makna bahwa A identik dengan B (Walton, 2005).

Argumen berbasis komitmen yang konsisten merupakan salah satu bentuk tulisan

argumentatif yang digunakan penulis untuk menyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan

merupaan sebuah fakta yang benar-benar terjadi. Hal ini selaras dengan pernyataan Rahardi

(dalam Yuliana, 2016) bahwa tujuan pokok dari paragraf argumentatif adalah membangun

keyakinan atas argumen yang disampaikan. Teks editorial Bisnis Indonesia dapat dikategorikan

sebagai salah satu teks argumentatif yang ditulis untuk menyakinkan pembacanya bahwa apa

yang disampaikan merupakan sebuah fakta. Untuk meyakinkan pembaca, penulis menggunakan

bukti-bukti atau alasan yang kuat. Toulmin, dkk (1979) menyatakan bahwa argumen merupakan

pernyataan premis dan simpulan, yang mana premis-premis tersebut memberikan alasan atau

bukti untuk mendukung alasan. Semakin valid data atau bukti yang dikemukakan maka semakin

tinggi pula tingkat kepercayaan pembaca terhadap apa yang disampaikan penulis.

4.3.1.2 Pola Konstruksi Argumen Berbasis Komitmen yang Inkonsisten

Argumen berbasis komitmen merupakan salah satu bentuk argumen yang dapat

digunakan sebagai salah satu cara untuk mengambil kesimpulan bahwa responden tidak

konsisten dengan komitmennya (Walton, 2005). Konsep ini memberikan gambaran bahwa

responden yang tidak konsisten dengan komitmen yang disampaikan akan memperlemah

argumentasinya. Namun, jika responden berkomitmen dengan apa yang telah diungkapkan maka

tentu argumentasinya tidak dapat dibantah.

Inkonsistensi merupakan hal yang lazim terjadi dalam proses berargumentasi terutama

dalam argumentasi yang panjang. Hal ini sudah diingatkan oleh Walton (2005) bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

60

inkonsistensi sangat umum terjadi pada argumentasi yang panjang dimana seorang kehilangan

jejak argumen sebelumnya. Di satu pihak, inkonsistensi dapat dimengerti dalam proses

berargumen tetapi pada pihak lain inkonsistensi membuat argumen yang disampaikan penulis

tidak dapat diterima oleh pembaca sebagai sesuatu yang benar.

Usaha untuk menemukan inkonsistensi dalam tek editorial Harian Bisnis Indonesia

merupakan hal yang penting dilakukan mengingat Harian Bisnis Indonesia adalah salah satu

media nasional. Menurut Walton (2005) menyatakan bahwa langkah mengidentifikasi argumen

yang inkonsisten merupakan kritik yang penting demi membangun argumen yang kuat.

Inkonsistensi dalam bentuk yang paling sederhana dapat disejajarkan dengan kontradiksi

dimana satu klaim bertolak belakang dengan klaim yang lain (Walton, 2005). Kontradiksi

tersebut nampak dalam ED1 Harian Bisnis Indonesia. sebagai berikut.

Sejumlah catatan gemilang ditorehkan oleh pemerintahan Jokowi-JK di bidang

pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur memang belum berdampak positif bagi masyarakat

Pada kasus ini sangat jelas ditunjukkan bahwa satu pernyataan berlawanan dengan pernyataan

lain. Satu pernyataan menegasikan pernyataan yang lainnya yang diindikasikan dengan kata

“belum”. Penggunaan kata tersebut memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa tidak

mungkin kedua pernyataan tersebut benar (Walton, 2005). Salah satu pernyataan pasti salah

karena mengingkari pernyataan yang lainnya sehingga argumen yang disampaikan menjadi

inkonsisten.

Inkonsistensi dalam teks editorial Harian Bisnis Indonesia juga dapat diidentifikasi

melalui penungkapan pernyataan oleh penulis dimana pernyataan yang satu menolak pernyataan

yang lain secara tidak langsung. Pandangan tersebut selaras dengan pendapat Walton (2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

61

bahwa dalam kasus lain, inkonsistensi dapat terjadi ketika salah satu pernyataan ditolak oleh

pernyataan yang lainnya. Kasus ini terjadi dalam ED5 Harian Bisnis Indonesia sebagai berikut.

Asap akibat pembakaran hutan telah membuat resah

Membakar hutan memberi dampak buruk bagi lingkungan

Pada kasus tersebut dapat dikatakan bahwa penulis tidak konsisten dengan klaim bahwa

asap itu telah membuat resah. Penulis kemudian mengutarakan kesimpulan dalam elemen

modalitas bahwa membakar hutan memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Kesimpulan

tersebut inkonsisten dengan klaim yang diungkapkan penulis. Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya inkonsistensi dalam teks editorial Harian Bisnis Indonesia.

Inkonsistensi yang terjadi pada teks editorial Bisnis Indonesia merupakan preseden buruk

dalam hal logika argumentasi. Walton (2005) menyatakan bahwa dalam argumentasi jika salah

satu pernyataan tidak konsisten maka dapat diidentifikasi bahwa salah satu pernyataan pasti

salah. Kesalahan tersebut dapat menciptakan peluang bagi pembaca untuk mengeritik ataupun

membantah argumen yang disampaikan penulis. Argumen yang inkonsisten menimbulkan

ketidakpercayaan bagi pembaca.

Inkonsistensi dalam editorial Bisnis Indonesia dapat diminimalisir dengan menerapkan

beberapa langkah penting, yakni (1) mengidentifikasi, (2) menganalisis, dan (3) mengevaluasi

argumen berbasis komitmen yang disampaikan penulis.

1. Mengidentifikasi Argumen

Proses identifikasi merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat

dibutuhkan dalam upaya meminimalisir argumen berbasis komitmen. Walton (2009) menyatakan

bahwa tugas mengidentifikasi argumentasi adalah mengidentifikasi premis dan kesimpulan yang

ditemukan dalam teks wacana. Kemampuan untuk mengidentifikasi argumentasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

62

menempatan premis dan konklusi merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam

upaya mengoptimalkan argumen yang disampaikan oleh penulis dalam teks editorial.

Kemampuan untuk mengidentifikasi membutuhkan pemahaman konsep yang

komprehensif tentang argumen berbasis komitmen. Pemahaman konsep terdiri atas dua

kata yaitu pemahaman dan konsep. Pemahaman merupakan berasal dari kata dasar paham

yang berarti mengerti benar (akan); tahu benar (akan)” (KBBI Daring). Adapun, Sudjana (2011)

menjelaskan bahwa pemahaman merupakan tingkat hasil belajar yang lebih tinggi daripada

pengetahuan yang diperoleh, perlu adanya mengenal ataumengetahui untuk dapat memahami.

Seseorang dikatakan paham terhadap suatu hal, apabila orang tersebut mengerti benar dan

mampu menjelaskan suatu hal yang telah dipahaminya.

Konsep adalah sesuatu yang abstrak menunjukkan kepada sesuatu yang konkrit.

Abstraksi suatu konsep itu bertingkat-tingkat, ada yang abstraksinya sangat tinggi dan ada yang

sangat rendah (Sembiring dan Edy Surya, 2017). Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep

argumen berbasis komitmen merupakan keniscayaan bagi setiap penulis editorial. Pemahaman

akan hal itu mampu memberikan gambaran bahwa penulis editorial tahu benar dan mampu

menaplikasikan pengetahuan tersebut dalam keegiatan menulis sehingga konstruksi editorial

memiliki argumentasi yang lebih konsisten, utuh dan lengkap. Hal ini selaras dengan pandangan

Rahman (2018) bahwa pemahaman konsep berpengaruh positif terhadap argumentasi yang

disampaikan. Semakin seseorang memahami konsep maka argumentasi yang disampaikan

semakin utuh dan lengkap.

Adapun Walton (2004) menyatakan bahwa argumen dari komitmen digunakan untuk

membantah komitmen dari penentang yang tidak konsisten. Untuk membantah argumen dari

komitmen, penentang atau pembaca dapat menggunakan dukungan. Walton (2005) juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

63

menambahkan bahwa pendukung yang dibutuhkan tidak lain adalah premis proposisi yang

menunjukkan komitmen responden. Premis tersebut digunakan untuk membantah proposisi

responden lain berdasarkan kesimpulan dari premis tersebut.

Argumen berbasis komitmen yang terdapat dalam teks editorial tentunya memiliki skema

tertentu. Untuk mengetahui struktur teks editorial maka perlu dilakukan langkah untuk

mengidentifikasi skema argumentasi menjadi hal yang sangat penting dalam penulisan editorial.

Walton (2005) memaparkan bahwa skema argumen merupakan struktur premis-konklusi yang

menunjukkan tipe umum argumentasi yang digunakan dalam diskursus sehari-hari seperti bidang

hukum dan ilmu pengetahuan. Skema memberikan gambaran secara jelas mengenai alur berpikir

logis yang dan menuntun penulis dalam membuat tulisan editorial sehingga lebih argumentatif.

Hal ini selaras dengan pernyataan Walton (2009) bahwa skema argumentasi merupakan bentuk

abstrak dari argumen yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bidang hukum

maupun bidang ilmiah lainnya.

2. Menganalisis Argumen

Analisis terhadap argumen berbasis komitmen dapat dilakukan dengan mengurai dan

menemukan elemen-elemen yang digunakan dalam argumen. Pernyataan ini senada dengan

pendapat Toulmi (dalam Hunter, 2007) bahwa untuk menganalisis sebuah argumen penting

untuk mengidentifikasi komponen-komponen dalam argumen.

Elemen merupakan unsur yang menjadi sebuah bagian dari keseluruhan. Menurut KBBI

kata elemen diterjemahkan sebagai bagian (yang penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan

yang lebih besar atau unsur. Dalam sebuah konteks argumentasi, elemen merupakan unsur-unsur

yang membangun argumentasi.

3. Mengevaluasi Argumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

64

Proses evaluasi didasarkan pemahaman bahwa argumen berbasis komitmen dapat

menjadi sebuah argumen yang masuk akal tetapi juga dapat menjadi sebuah argumen yang dapat

dibantah. Hal ini selaras dengan pernyataan Walton (2005) bahwa pertanyaan kritis dapat

digunakan dalam penulisan editorial sebagai langkah untuk mengukur seberapa konsisten

argumen yang diungkapkan penulis. Walton (2014) juga menambahkan bahwa pertanyaan-

pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi sesuatu hal seperti argumen berbasis

komitmen.

Evaluasi terhadap argumen berbasis komitmen dapat dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-perntanyaan kritis untuk membuktikan komitmen yang diungkapkan dalam teks

editorial Harian Bisnis Indonesia. Para pembaca Bisnis Indonesia boleh mengajukan pertanyaan-

pertanyaan untuk mengevaluasi argumentasi yang disampaikan penulis dalam teks editorial

Bisnis Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Walton (2005) bahwa ketika seseorang

mengajukan pertanyaan, sesungguhnya orang tersebut mengekspresikan keraguan bahwa sesuatu

yang dikatakan itu adalah benar atau bertanya untuk meminta klarifikasi.

Penulis dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis berdasarkan skema pertanyaan

kritis menurut Walton. Hal itu penting untuk dipertimbangkan oleh penulis agar argumen yang

disampaikan lebih konsisten sehingga meningkatkan kadar kepercayaan pembaca serta mampu

memengaruhi pembaca untuk melakukan atau berbuat sesuatu terhadap apa yang disampaikan

penulis dalam teks editorial. Konsep ini segaris dengan apa yang disampaikan oleh Sunarwan

(2018) bahwa editorial itu merupakan rubrik terpenting bagi para jurnalis di sebuah suratkabat

harian untuk mempengaruhi opini publik secara langsung, membentuk cara pandang terhadap

isu-isu yang berkembang di dalam masyarakat, serta mendukung / menolak kebijakan-kebijakan

pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

65

Karakteristik argumen yang dapat dibantah dari komitmen penulis dalam teks editorial

Bisnis Indonesia dapat ditelusuri secara lebih mendalam dengan mengevaluasi contoh argumen

dalam kasus tertentu. Walton (2014) mengungkapkan bahwa contoh argumen berbasis komitmen

berlaku atau tidak dalam suatu kasus bergantung pada faktor apakah argumen yang diiberikan

sesuai dengan struktur skema argumen berbasis komitmen. Jika argumen yang disampaikan tidak

sesuai dengan skema argumen berbasis komitmen maka argumen penulis tersebut dapat dengan

mudah dibantah sehingga menimbulkan ketidakpercayaan pembaca.

Beberapa persoalan yang dapat timbul dalam hal pengajuan pertanyaan kritis adalah

bahwa kemungkinan akan adanya pertanyaan kritis yang terus menerus diajukan oleh pembaca.

Hal ini sudah diwanti-wanti oleh Walton (2014) bahwa pertanyaan kritis yang muncul secara

berkelanjutan dari penanya yang kritis memungkinkan adanya permasalahan yang baru terhadap

skema seperti argumen berbasis komitmen. Namun, ketika pertanyaan-pertanyaan kritis itu

dijawab dengan tepat maka argumen berbasis konsistensi komitmen semakin kuat. Dengan

demikian, argumen yang disampaikan penulis mampu memberi pengaruh dan mengajak

pembaca untuk menerima sesuatu serta melakukan apa yang dikehendaki penulis teks editorial.

4.3.2 Realisasi Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen

Pada bagian ini peneliti membahas data hasil penelitian mengenai realisasis pola elemen-

elemen argumen berbasis komitmen pada editorial Harian Bisnis Indonesia. Berdasarkan hasil

penelitian, peneliti menemukan adanya realisasi penggunaan elemen-elemen argumentasi yang

digunakan oleh Harian Bisnis Indonesia dalam menulis teks editorial. Adapun realisasi

penggunaan pola elemen-elemen tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

66

4.3.2.1 Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen Pola C-D-W-R-Q

Berdasarkan penelitian terhadap teks editorial Harian Bisnis Indonesia (ED1), peneliti

menemukan bahwa penulis membuka argumentasi dengan pernyataan posisi (C). Toulmin, dkk.

(1979) mengungkapkan bahwa pernyataan posisi berisi gagasan atau pendapat posisi seseorang

terhadap suatu masalah. Penulis dalam ED1 menyatakan bahwa selama lima tahun menjabat,

pemerintahan Jokowi menorehkan sejumlah catatan gemilang di bidang infrastruktur. Klaim

tersebut dapat dikategorikan ke dalam klaim berupa fakta karena didasarkan pada fakta (Seyler

,2014). Klaim yang didasarkan pada fakta dalam ED1 tersebut dapat dikategorikan sebagai

klaim dengan kadar ketajaman tinggi. Hal ini selaras dengan pernyataan Robertshaw &

Campbell (2013) bahwa pernyataan posisi dengan kadar ketajaman tinggi adalah pernyataan

posisi yang diungkapkan penulis berdasarkan pada fakta atau kenyataan yang benar-benar

terjadi.

Setelah menyatakan posisi, penulis kemudian memperkuat pernyataannya dengan

menghadirkan elemen data (D). Hal ini selaras dengan pernyataan Abduh, dkk (2019) bahwa

setelah klaim didapat maka akan timbul pertanyaan mengapa ada klaim demikian atau seperti

apa bukti klaim itu. Elemen data (D) yang yang diutarakan penulis menjadi jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan terhadap klaim yang diutarakan penulis. Elemen data yang digunakan

penulis dalam ED1 Bisnis Indonesia sebagai berikut.

Kadar ketajaman elemen data (D) dalam ED1 dapat dikategori sangat tinggi karena

berdasarkan hasil observasi. Hal ini selaras dengan pernyataan (Seyler , 2014) bahwa elemen

data dengan kadar ketajaman tinggi adalah data yang disajikan berupa fakta empiris misalnya

Selama 2015-2019, pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan

konektivitas cukup pesat. Jalan baru yang dibangun sepanjang 3.797 km,

jauh di atas target Renstra yang hanya sepanjang 2.650 km (ED1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

67

hasil penelitian, hasil observasi, dan data statistik. Penulis dalam ED1 menyampaikan fakta-

fakta empirik terkait pembangunan infrastruktur yang tercatat dalam interval tahun 2015-2019.

Untuk menguatkan peryataan posisi (C) dan menghubungkan dengan pernyataan posisi,

diperlukan adanya jaminan (Abduh, dkk, 2019). Penulis dalam ED1 memanfaatkan 31,25%

elemen jaminan (W) untuk memperkuat peryataan posisi dan menghubungkannya dengan data.

Elemen jaminan yang digunakan penulis dalam ED1 Bisnis Indonesia sebagai berikut.

Penulis menyatakan bahwa kehadiran bendungan baru dapat menjamin ketersediaan air

saat kemarau panjang dan kekeringan. Elemen jaminan yang digunakan penulis tersebut dapat

dikategorikan ke dalam elemen jaminan dengan kadar ketajaman tinggi sebab berupa fakta

empiris untuk mendukung klaim (Seyler, 2014).

Elemen modalitas (Q) digunakan oleh penulis dalam argumentasi untuk menunjukkan

kadar kekuatan sebuah argumen yang disampaikan. Hal ini segaris dengan pernyataan Toulmin

dalam TAP (1979) bahwa modalitas menunjukkan sebarapa kuatnya argumen. Modalitas dalam

teks editorial Bisnis Indonesia dapat dipaparkan sebagai berikut.

Penulis dalam ED1 Bisnis Indonesia tersebut di atas menggunakan elemen modalitas

dengan penanda kepastian dan kemungkinan. Hal itu dapat ditelusuri dengan penggunaan frasa

“mungkin “ dalam teks editorial (Toulmin, 1979). Penggunaan kata keterangan mungkin dalam

Kehadiran bendungan baru dapat menjamin ketersediaan air yang

menjadi kunci ketahanan pangan Indonesia, di tengah tantangan saat ini

yang tak kalah hebat, seperti kekeringan dan kemarau panjang (ED1).

Sejauh ini, dampak pembangunan infrastruktur mungkin belum

maksimal dan belum menjangkau sendi-sendi ekonomi lainnya, karena

efeknya tentu tidak akan langsung terasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

68

ED1 tersebut di atas menandakan bahwa penulis belum mengetahui sesuatu hal secara pasti.

Dengan demikian, argumentasinya yang disampaikan penulis dalam teks editorial dapat menjadi

pincang atau mudah dibantah oleh pembaca.

Penulis dalam ED1 juga menggunakan elemen bantahan. Menurut Toulmin (1979)

elemen bantahan dapat diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan, “adakah kemungkinan

sanggahan atau bantahan terhadap klaim?” Jawaban terhadap pertanyaan tersebut merupakan

elemen bantahan seperti yang digunakan dalam ED1 Bisnis Indonesia sebagai berikut.

4.3.2.2 Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen Pola C-D-W-B-R-Q

Realisasi elemen argumen berbasis komitmen yang terbentuk dalam ED4 berpola C-D-

W-B-R-Q..Penulis mengungkapkan pernyataan posisi sebagai berikut.

Pernyataan posisi dalam ED4 Harian Bisnis Indonesia di atas dapat dikategorikan

sebagai pernyataan posisi berupa kebijakan. Menurut Dorothy U. Seyler & Allen Brizee, (2019)

klaim berupa kebijakan adalah pernyataan posisi berupa kebijakan merupakan pernyataan

mengenai apa yang akan terjadi atau tidak terjadi, apa yang harus dan tidak harus dilakukan

pemerintah, dan bagaimana penyelesaian masalah sosial.

Sejauh ini, dampak pembangunan infrastruktur mungkin belum

maksimal dan belum menjangkau sendi-sendi ekonomi lainnya, karena

efeknya tentu tidak akan langsung terasa.

Formulasikan besaran UMP dibarengi dengan filosofi mencari titik

harmoni antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah. Masing-masing

membawa kepentingan yang mungkin tidak bisa dipertemukan sampai

kapanpun, tetapi ketiganya adalah mata rantai dari keberlanjutan sebuah

bisnis (ED4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

69

Untuk memperkuat pernyataan posisi penulis menggunakan beberapa elemen data (D)

sebanyak 37,5%. Salah satu elemen data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut.

Data yang digunakan penulis dalam ED4 Bisnis Indonesia tersebut di atas dapat

dikategorikan sebagai data dengan kadar ketajaman tinggi karena mengacu pada Peraturan

Pemerintah (PP). Hal ini selaras dengan pernyataan Seyler (2014) bahwa elemen data dengan

kadar ketajaman tinggi adalah data berupa fakta empiris misalnya hasil penelitian, hasil

observasi, dan data statistik. Data dalam ED4 tersebut di atas merupakan data statistik berupa

penetapan besaran angka kenaikan UMP sebesar 80%. Menurut Seyler (2014) data statistik

merupakan data yang diperoleh data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-

golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala.

Setelah mengindentifikasi elemen pernyataan posisi dan data, peneliti mengidentifikasi

elemen jaminan. Elemen jaminan (W) digunakan penulis dalam ED4 Bisnis Indonesia adalah

sebanyak 25%, dan elemen pendukung (B) sebanyak 0%. Artinya dalam ED4, penulis tidak

menggunakan elemen pendukung. Elemen jaminan yang digunakan penulis sebagai berikut.

Elemen jaminan dalam data ED4 tersebut di atas dapat dikategorikan sebagai elemen

jaminan dengan kadar ketajaman tinggi karena berupa pendapat dari ahli. Hal ini segaris lurus

dengan pendapat Seyler (2014) bahwa elemen jaminan yang diajukan tersebut dapat berupa

Besaran kenaikan UMP sebesar 8,03% mengacu pada Peraturan

Pemerintah (PP) No. 78/2015 tentang Pengupahan. Berdasarkan beleid

itu, formulasi perhitungan didasarkan pada UMP tahun berjalan

dikalikan dengan angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi (ED4).

Di sisi lain, Dewan Pengupahan Nasional menilai bahwa mekanisme

penghitungan UMP belum ideal. Pasalnya, terjadi kesenjangan

antardaerah terkait dengan besaran gaji (ED4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

70

pandangan para ahli yang menjadi penghubung antara data ke pernyataan posisi. Dalam konteks

ED4, ahli yang dimaksudkan adalah Dewan Pengupahan.

Sementara itu, elemen modalitas (Q) disampaikan penulis dengan derajat kepastian yang

tinggi. Hal ini dapat diidentifikasi dengan penggunaan frasa „harus‟ dalam teks editorial

sebagaimana dinyatakan oleh Toulmin, dkk. (1979) tidak semua argumen mendukung

pernyataan posisi atau kesimpulan dengan tingkat kepastian yang sama. Elemen modalitas dalam

ED4 dapat dipaparkan sebaga berikut.

Penulis dalam ED2 Bisnis Indonesia juga menggunakan elemen bantahan atau rebuttal..

Menurut Toulmin (1979) elemen bantahan dapat diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan,

“adakah kemungkinan sanggahan atau bantahan terhadap klaim?” Jawaban terhadap

pertanyaan tersebut merupakan elemen bantahan seperti yang digunakan dalam ED1 Bisnis

Indonesia sebagai berikut.

4.3.2.3 Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen Pola C-D-W-B-Q

Data ED8 memiliki elemen argumen yang berpola C-D-W-B-Q Penulis dalam ED8

menyampaikan argumen dalam teks editorial dengan menyatakan posisi terlebih dahulu.

Pernyataan posisi penulis tersebut adalah sebagai berikut.

Dalam situasi yang kurang menguntungkan ini, kenaikan UMP 2020

harus tetap dilakukan. Belum lagi jika kenaikan upah ini dibawah dalam

ranah politik dalam masa kampaye, tentu situasi bakalan makin runyam.

Penulis berpendapat (C) bahwa beberapa bulan terakhir, di tengah

pandemi virus corona atau Covid-19, publik dibanjiri oleh pemberitaan

seputar persoalan perbankan, mulai dari jeritan nasabah-baik individu

maupun korporat- hingga kinerja yang tak cukup bertenaga sehingga

memicu kekhawatiran.

Upaya menyusun sebuah formulasi yang ideal untuk upah pekerja

memang jauh dari selesai. Namun, sebuah niat baik diperlukan agar

ditemukan sebuah mekanisme dan formula terbaik yang diterima semua

pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

71

Pernyataan posisi ini dapat dikategorikan sebagai pernyataan posisi berupa fakta. Seyler

(2014) menegaskan bahwa pernyataan posisi berupa fakta adalah sebuah pernyataan yang

menegaskan bahwa sebuah kondisi telah ada, memang benar ada, dan akan ada, serta hal-hal

yang mendukung informasi tersebut berisi informasi faktual. Pernyataan posisi penulis dalam

ED8 ini juga dapat dikategorikan sebagai pernyataan posisi dengan kadar ketajaman yang tinggi.

Hal ini selaras dengan pernyataan Robertshaw & Campbell (2013) bahwa elemen perrnyataan

posisi dengan kadar ketajaman tinggi adalah pernyataan posisi yang diungkapkan penulis

berdasarkan pada fakta atau kenyataan yang benar-benar terjadi.

Elemen data yang digunakan penulis dalam ED8 sebagai bukti atas pernyataan posisi

merujuk pada data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data jenis ini memiliki kadar

ketajaman yang tinggi (Robertshaw & Campbell, 2013). Elemen data dalam yang digunakan

penulis dalam ED8 Bisnis Indonesia adalah sebagai berikut.

Penulis menggunakan elemen data sebanyak 38,46% dan elemen jaminan sebanyak

15,38%. Toulmin, dkk (1979) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi elemen data

digunakan pertanyaan, “Apa yang menjadi alasan dan bukti untuk mendukung klaim Anda?”

Pertanyaan tersebut dapat diajukan pada pernyataan posisi penulis dalam ED8, yakni “Apa yang

menjadi bukti dan alasan untuk mendukung pernyataan bahwa di tengah pandemi virus Covid-

19 publik dibanjiri oleh isu seputar perbankan?”

Setelah mengidentifikasi pernyataan posisi dan data, peneliti juga mengidentifikasi

elemen jaminan yang digunakan penulis dalam editorial Bisnis Indonesia. Menurut Toulmin, dkk

(1) Sinyal ekonomi yang meredup sudah terlihat sejak Badan Pusat Statistik

(BPS) menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi kuartal I/2020 yang hanya

2,97%, lebih buruk dari perkiraan sebelumnya 4,5%. Bahkan, pada kuartal

II/2020, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan terkontraksi 3,5% hingga5,1%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

72

(1979) pertanyaan yang digunakan untuk menelusuri elemen jaminan dalam sebuah argumen,

yakni “Bagaimana Anda dapat membenarkan sebuah data atau fakta untuk pernyataan

posisi?”Lebih lanjut, Rybacki & Rybacki (2008) mengatakan bahwa elemen jaminan

memberikan informasi yang lebih detail tentang alasan-alasan argumentasi. Elemen jaminan

yang digunakan penulis dalam ED8 Bisnis Indonesia adalah sebagai berikut.

Elemen jaminan yang digunakan penulis dalam ED8 Bisnis Indonesia tersebut di atas

dapat dikategorikan sebagai elemen jaminan dengan kadar ketajaman tinggi. Rendahnya kadar

karena menggunakan rujukan berupa pendapat ahli. Dalam ED8, penulis merujuk pada

pandangan Dato Sri Tahir sebagai pemilik dan pendiri PT Bank Maypada Internasional Tbk. Hal

ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Seyler (2014) bahwa elemen jaminan, modalitas,

pendukung dengan kadar ketajaman tinggi adalah elemen jaminan berupa berupa pandangan para

ahli.

Adapun elemen modalitas yang digunakan penulis untuk mendukung pernyataan posisi

dalam ED8 Harian Bisnis Indonesia. Menurut Toulmin, dkk (1979) tidak semua argumen

mendukung pernyataan posisi atau kesimpulan dengan kadar kepastian yang sama. Beberapa

mengarah pada kesimpulan yang “kadang-kadang”, “kemungkinan”, “dugaan”, “seharusnya”,

dan lain sebagainya. Hal itu nampak dalam ED8 Bisnis Indonesia sebagai berikut.

Untuk itu adalah sebuah keharusan agar kepercayaan itu terjaga secara

professional, akuntabel dan transparan baik oleh pemerintah selaku

otoritas maupun industri perbankan.

Soal kepercayaan, Dato Sri Tahir, Pemilik dan pendiri PT Bank Mayapada

Internasional Tbk. (MAYA), yang hingga kini juga tengah berjuang

menyehatkan bank yang dikandungnya suatu saat pernah berujar syarat

utama menjadi seorang bankir adalah bisa dipercaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

73

ED8 Harian Bisnis Indonesia tersebut di atas memiliki derajat kepastian yang tinggi. Hal

itu dapat diidentifikasi dengan mengajukan pertanyaan,”Adakah kata atau frasa yang

menunjukkan derajat kepastian klaim?”(Toulmin,dkk, 1979). Kata atau frasa yang digunakan

penulis dalam ED8 Harian Bisnis Indonesia di atas adalah “seharusnya”. Dengan demikian,

derajat kepastian ED8 di atas adalah tinggi.

4.3.2.4 Konstruksi Elemen Argumen Berbasis Komitmen dengan Pola D–W–C–R–Q

Berdasarkan penelitian terhadap teks editorial (ED10), ditemukan konstruksi elemen

argume berbasis komitmen berpola D –W–C–R–Q. Pola tersebut berbeda dengan pola-pola

elemen yang terbentuk sebelumnya. Penulis dalam data ED10 membuka argumentasinya dengan

menyajikan elemen data (D) sebagai berikut.

Data yang digunakan oleh penulis dalam ED10 Harian Bisnis Indonesia tersebut di atas

dapat dikategorikan ke dalam data berupa fakta (Seyler, 2014). Lebih lanjut, Seyler (2014)

menyatakan bahwa elemen data dengan ketajaman tinggi adalah elemen data berupa fakta

empiris misalnya hasil penelitian, hasil observasi, dan data statistik. Data berupa fakta tersebut

merupakan bukti yang membuat argumen dari penulis tidak dapat dibantah. Sebaliknya, argumen

yang menggunakan bukti yang kurang mendukung klaim akan mengakibatkan argumen yang

disampaikan penulis dapat dibantah dengan mudah. Hal ini selaras dengan pernyataan Walton

(2016) bahwa argumen yang dapat dibantah adalah argumen yang salah memberikan beberapa

bukti untuk mendukung penerimaan suatu pernyataan posisi.

Akhirnya Suryo Utomo dilantik oleh Menteri Keuangan pada 1

November 2019 sebagai Direktur Jenderal, Direktorat Jenderal Pajak

menggantikan Robert Pakpahan yang memasuki usia pensiun. Suryo

bukan orang baru di Ditjen Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

74

Setelah menyajikan data, penulis kemudian mengungkapkan pandangan atau pendapat

(C) bahwa tugas menjadi orang nomor satu di pajak bukanlah pekerjaan mudah.

Pernyataan posisi penulis dalam ED10 Harian Bisnis Indonesia tersebut di atas dapat

disebut sebagai pernyataan posisi berupa kebijakan. Dorothy U. Seyler & Allen Brizee (2019)

mengungkapkan bahwa pernyataan posisi berupa kebijakan merupakan pernyataan mengenai

apa yang akan terjadi atau tidak terjadi, apa yang harus dan tidak harus dilakukan pemerintah,

dan bagaimana penyelesaian masalah sosial. Pernyataan posisi ini mirip dengan penilaian moral

atau penilaian filosofis akan tetapi lebih berdasar pada kemungkinan apa yang akan terjadi.

Kadar ketajaman elemen pernyataan posisi dalam ED10 tersebut dapat dikategorikan ke dalam

golongan sedang karena berupa pernyataan sikap penulis (Robertshaw & Campbell, 2013).

Penulis berpendapat bahwa tugas menjadi orang nomor satu di Pajak bukanlah pekerjaan mudah.

Untuk menghubungkan data dan pernyataan posisi penulis perlu menghadirkan elemen

jaminan. Hal ini selaras dengan pernyataan Toulmin (dalam Hunter, 2007) bahwa elemen

jaminan adalah bagian dari argumen yang menghubungkan fakta dengan kualifikasi klaim.

Elemen jaminan yang digunakan oleh penulis dalam ED10 Harian Bisnis Indonesia nampak

sebagai berikut.

Tugas menjadi orang nomor satu di Pajak bukanlah pekerjaan mudah. Di

pelantikan Suryo, Menkeu bahkan mewanti-wanti Ditjen Pajak supaya

tahu betul apa yang harus dikerjakan.

Persoalannya, dengan postur dan struktur penerimaan pajak yang masih

timpang, upaya mewujudkan mimpi-mimpi tersebut jelaslah menjadi

pekerjaan tidak mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

75

Elemen jaminan dalam ED10 tersebut di atas dapat dikatakan sebagai elemen jaminan

dengan kadar ketajaman sedang karena bersifat rasional dan logis. Secara rasional dan logis

penulis berpikir bahwa dengan postur dan struktur pajak yang masih timpang, pekerjaan untuk

mewujudkan mimpi itu tidak mudah. Hal ini selaras dengan pernyataan Robertshaw & Campbell

(2013) bahwa elemen jaminan, modalitas, pendukung dengan kadar ketajaman sedang elemen

jaminan yang bersifat rasional atau logis seperti prinsip-prinsip umum, aturan-aturan umum.

Sementara itu, elemen modalitas (Q) diutarakan penulis dengan derajat kepastian yang

tinggi. Hal ini dapat diidentifikasi dengan penggunaan frasa tentu saja dalam teks editorial

seperti yang dinyatakan oleh Toulmin, dkk. (1979) bahwa tidak semua argumen mendukung

pernyataan posisi atau kesimpulan dengan tingkat kepastian yang sama. Kata keterangan pada

elemen modalitas dapat ditunjukkan dalam ED10 sebagai berikut.

Penanda keterangan modalitas yang digunakan penulis dalam ED10 Harian Bisnis

Indonesia tersebut di atas yakni tentu. Penggunaan kata keterangan tersebut mengindikasikan

adanya penggunaan elemen modalitas dengan derajat kepastian yang tinggi. Toulmin, dkk (1979)

dalam Toumin (TAP) menungkapkan bahwa modalitas biasanya berbentuk keterangan, seperti

perlu, tentu, pasti, agaknya, kiranya, rupanya, kemungkinannya, sejauh bukti yang ada, dan

sebagainya.

Elemen-elemen yang digunakan oleh dalam argumentasi teks editorial Bisnis Indonesia

tentunya membentuk sebuah pola. Penggunaan pola argumen tersebut merupakan bagian penting

yang dapat memperkuat argumen yang disampaikan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan

Kita semua tentunya menghendaki praktik pemungutan pajak semakin

adil, fair, berintegritas, transparan guna mendukung perekonomian

nasional tetap bertmbuh dengan optimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

76

seperti editorial. Pola argumentasi dapat dikaji dengan menggunakan teori dari Toulmin yang

dikenal dengan Toulmin‟s Argument Pattern (TAP). Toulmin, dkk. (1979) mengungkapkan

bahwa tulisan argumentasi memiliki elemen-elemen yang membangun struktur tulisannya.

Elemen-elemen tersebut terbagi menjadi enam bagian, meliputi (1) pernyataan/tesis (claim), (2)

alasan/bukti-bukti (grounds/data), (3) jaminan (warrant), (4) dukungan (background/backing),

(5) modalitas (modal qualifier), (6) kemungkinan bantahan (rebuttal). Berdasarkan persepektif

Toulmin ini, sebuah argumentasi mencakup claim yang menjadi penyataan posisi atau

pernyataan yang diyakini oleh argumentator, data yang dihadirkan untuk mendukung, jaminan

yang menghubungkan antara data dan pernyataan posisi, pendukung yang memperkuat jaminan,

dan bantahan yang menunjukkan kemungkinan sanggahan terhadap pernyataan posisi yang

diajukan. Argumen yang tidak mudah dibantah dapat ditakar melalui kelengkapan elemen-

elemen yang digunakan dalam penulisan editorial. Semakin lengkap elemen argumen, semakin

tidak mudah untuk dibantah oleh pembaca.

Editorial Harian Bisnis Indonesia pola-pola konstruksi argumen yang terbentuk sangat

bervariasi. Hal ini disebabkan karena belum adanya satu pola konstruksi khusus yang

memberikan kekhasan berargumentasi bagi media Bisnis Indonesia dalam teks editorial.

Beberapa alasan yang mendasari variasi pola konstruksi penggunaan argumentasi dalam editorial

Harian Bisnis Indonesia berdasarkan hasil wawancara. Editorial Harian Bisnis Indonesia ditulis

oleh jajaran manajemen redaksi, yakni pemred, wakil pemimpin redaksi, dan redaktur pelaksana.

Redaktur pelaksana itu sendiri terbagi ke dalam beberapa bagian, yakni redaktur pelaksana

kompartemen 1, redaktur pelaksana kompartemen 2, redaktur pelaksana kompartemen 3,

redaktur pelaksana bisnis.com, redaktur pelaksana kontain digital, dan redaktur pelaksana

kontain strategi. Dalam penulisan editorial masing-masing kompartemen menangani isu-isu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

77

tersendiri. Kompartemen 1 bertanggungjawab untuk isu makro ekonomi, global, perbankan,

finansial, asuransi. Kompartemen 2 akan mengulas isu-isu yang berkaitan dengan sektor riil

seperti industri, informasi dan teknologi, properti, infrastruktur, translok, dan otomotif.

Kompartemen 3 menangani isu-isu soal politik, umum, regional, dan mingguan. Kontain digital

merupakan salah satu bagian yang baru dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap isu-isu soal

digital. Lahirnya kontain digital dalam tubuh redaktur pelaksana merupakan respons Harian

Bisnis Indonesia terhadap perkembangan zaman dunia industri 4.0. Sementara itu, bisnis.com

akan bertanggungjawab terhadap isu-isu bisnis. Manajemen redaksi ini akan menulis editorial

sesuai dengan pembagian yang telah disepakati bersama dengan kontain yang tetap

memperhatikan isu-isu yang relevan di masyarakat.

Proses penulisan editorial Harian Bisnis Indonesia berlangsung secara alamiah. Artinya,

penulisan berjalan secara apa adanya. Apa yang dipikirkan itulah yang ditulis. Namun, sebelum

menulis, penulis juga melakukan diskusi dengan dalam jajaran redaksi sehingga apa yang ditulis

benar-benar menyuarakan pandangan Harian Bisnis Indonesia. Penulis „haram‟ untuk bersifat

subyektif dalam menyampaikan pandangan dalam editorial tetapi sedapat mungkin bersikap

obyektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

78

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini peneliti memaparkan kesimpulan mengenai penelitian dan juga saran bagi

peneliti selanjutnya sehingga penelitian dalam bidang arrgumentasi lebih berkembang.

5.1 Simpulan

Argumentasi merupakan entitas yang penting dalam penulisan editorial. Penggunaan

argumentasi dalam penulisan dimaksudkan untuk menyakinkan pembaca bahwa apa yang

diungkapkan merupakan fakta yang tak terbantahkan. Argumentasi yang tajam adalah

argumentasi yang ditulis dengan mempertimbangkan komitmen penulis.

Konstruksi argumentasi dalam editorial Harian Bisnis Indonesia dapat dikategorikan

dalam dua bentuk, yakni argumentasi berbasis komitmen yang konsisten dan argumentasi

berbasis komitmen yang inkonsisten. Kedua bentuk argumentasi tersebut merupakan model

argumen berbasis komitmen yang digunakan penulis editorial untuk menyampaikan pandangan

atau pendapat media massa terhadap pembaca. Argumen berbasis komitmen memberikan

gambaran secara jelas konsistensi dan inkonsistensi penulis terhadap apa yang diutarakan kepada

pembaca. Semakin konsisten komitmen yang diutarakan penulis, semakin tinggi pula tingkat

kepercayaan pembaca. Argumen yang inkonsisten akan mengurangi kadar kepercayaan pembaca

terhadap media massa.

Konstruksi argumen berbasis komitmen memiliki realisasi penggunaan konstruksi

elemen-elemen dalam membangun argumentasi. Teks editorial Harian Bisnis Indonesia

menggunakan empat pola realisasi konstruksi elemen-elemen argumen, yakni (1) realisasi

konstruksi elemen berpolaC-D-W-R-Q (2) realisasi konstruksi elemen argumen pola C-D-W-B-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

79

R-Q, (3) realisasi konstruksi elemen argumen berpola C-D-W-B-Q, (4) realisasi konstruksi

elemen argumen berpola D-W-C-R-Q.

5.2 Saran

Peneliti menyampaikan beberapa hal terkait penelitian ini yang diharapkan dapat

membantu dan berguna bagi para pembaca dan juga pihak lain.

(1) Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian mengenai konstruksi argumen berbasis komitmen ini diharapkan dapat menjadi

salah satu bahan rujukan dalam dalam proses perkuliahan sehingga memperkaya wawasan dan

pengetahuan mahasiswa terkait model-model argumentasi proses berbicara dan menulis.

(2) Bagi Media Massa

Penelitian mengenai konstruksi argumen berbasis komitmen dalam penulisan editorial

dapat menjadi alternatif rujukan bagi para pemimpin redaksi dalam menulis editorial sehingga

argumentasi yang disampaikan berbasis komitmen yang konsisten.

(3) Bagi Peneliti Lain

Analisis dan pembahasan pada penelitian ini hanya terbatas pada konstruksi argumen

berbasis komitmen dalam penulisan editorial. Peneliti yang lain dapat membahas topik ini dari

kaca mata konstruksi argumen yang lain. Selain itu, peneliti hanya menganalisis dari jenis tulisan

berupa editorial. Peneliti selanjutnya dapat menganalisis dari sudut pandang yang berbeda yakni

jenis tulisan yang lain pada rubrik media massa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

80

DAFTAR PUSTAKA

Abizar, H. (2010). Menulis Kunci Raih Emotional, Spiritual, dan Intelektual Quotient. Jurnal

Pewara Dinamika UNY, 11 (28), 43.

Abduh, N. K., Sastromiharjo, A., & Anshori, D. S. (2019). Pola Argumentasi pada Genre Teks

Eksposisi Karangan Siswa SMA. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya,

12(1), 71.

Al-Khatib, K., Wachsmuth, H., Kiesel, J., Hagen, M., & Stein, B. (2016). A News Editorial

Corpus for Mining Argumentation Strategies. COLING 2016 - 26th International

Conference on Computational Linguistics, Proceedings of COLING 2016: Technical

Papers, 3433–3443.

Ambon, Y. E. (2018). Pengembangan Buku Ajar Menulis Argumentasi Tentang Model-Model

Argumentasi.

Ansary, H., & Babaii, E. (2009). A Cross-Cultural Analysis of English Newspaper Editorials: A

Systemic-Functional View of Text for Contrastive Rhetoric Research. RELC Journal, 40

(2), 211-249.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinneka

Cipta

Dollah, B. (2014). Kecenderungan Isi Tajuk Rencana Surat Kabar: Media Indonesia, Fajar dan

Tribun Timur Periode Desember 2013. Jurnal Pekommas, 17(1), 55-60.

Dorothy U. Seyler & Allen Brizee. (2019). Read, Reason, and Write (12th ed.). McGraw Hill-

Education, New York.

Hunter, A. (2007). Elements of Argumentation. In Lecture Notes in Computer Science (Including

Subseries Lecture Notes in Artificial Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics).

Kedaulatan, H., Roni, R., & Anggara, F. (2015). Analisis Isi Tajuk Rencana Tentang Korupsi di

Surat Kabar. Jurnal Ilmu Komunikasi, 13(1), 76-95.

Lawet, Pilipus & Setyaningsih (2020). Editorial Argument Typification of Bisnis Indonesia.

Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 509 4th

International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (ICOLLITE

2020), 509, 544-548.

Muslich, M. (2008). Kekuasaan Media Massa Mengonstruksi Realitas. Jurnal Budaya Dan Seni,

36(2), 150-158.

Noor, S. (2011). Analisis Struktur Wacana Argumentasi Rubrik Surat Pembaca “Redaksi Yth” di

Harian KOMPAS. Jurnal Bahasa Dan Sastra.

Nurhadi. (2008). Bagaimana Menulis (Handbook of Writing). Malang: Universitas Negeri

Malang.

Padiatra, A. M. (2018). Ketika Pers Bicara Korupsi: Analisis Tajuk Rencana Harian Pedoman

pada Awal Orde Baru 1969–1974. Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 5(2), 103-117.

Pattee, B. Y. G. K. (1909) Practical Argumentation. Pennsylvania College.

Pertiwi, L. B. (2018). Argumentasi dalam Teks Tajuk Rencana Harian Suara Merdeka. Jurnal

Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 2(1), 1-13.

Rahman, D. F. (2018). Analisis Argumentasi dalam Isu Sosiosaintifik Siswa SMP. Thabiea :

Journal Of Natural Science Teaching, I(1), 9–13.

Robertshaw, B., & Campbell, T. (2013). Constructing Arguments: Investigating Pre-Service

Science Teachers‟ Argumentation Skills in A Socio-Scientific Context. Science Education

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

81

International, 24(2), 195-211.

Rybacki, K. C., & Rybacki, D. J. (2008). Advocacy and opposition: an introduction to

argumentation. United States: Pearson Education, Inc.

Sardianos, C., Katakis, I. M., Petasis, G., & Karkaletsis, V. (2015). Argument Extraction from

News. Proceedings of the 2nd Workshop on Argumentation Mining, 56–66.

Sunarwan, B. (2018). Tajuk Rencana Suratkabar dan Khalayak (Sebuah Proposal Riset Survai

Penggunaan Rubrik Tajuk di Kalangan Khalayak). Jurnal Studi Komunikasi Dan Media,

20(1), 89-96.

Syah, N. A. (2018). Kajian Stilistika pada Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Umum Haluan.

LINGUA: Journal of Language, Literature and Teaching, 14(2), 243-256.

Syaifudin, Ahmad dan Sancti Pratiwi Utami. (2011). Penalaran Argumen Siswa dalam Wacana

Tulis Argumentatif sebagai Upaya Membudayakan Berpikir Kritis di SMA”. Lingua Jurnal

Bahasa dan Sastra, 7(1), 65-67.

Tseronis, A. (2018). Determining the Commitments of Image-Makers in Arguments with

Multimodal Allusions in the front Covers of the Economist: Insights from Relevance

Theory. International Review of Pragmatics.

van Eemeren, F. H., Garssen, B., Krabbe, E. C. W., Snoeck Henkemans, A. F., Verheij, B., &

Wagemans, J. H. M. (2014). Handbook of argumentation theory. Handbook of

Argumentation Theory, 40(2), 211-249.

Walton, Douglas N. (2005). Fundamentals of Critical Argumentation. New York: Cambride

Univerity Press.

Walton, Douglas N. (2009). Ad Hominem Arguments. Fallacies and Appraisal Argument, 81-

103.

Walton, Douglas N. (2009). Argumentation theory: A Very Short introduction. In G. R. S.

Rahwan (Ed.), Argumentation in Artificial Intelligence (pp. 1–22).

Walton, Douglas N. (2011). Visualization Tools, Argumentation Schemes and Expert Opinion

Evidence in Law. Probability and Risk, 6(1-4), 119-140.

Walton, Douglas N. (2014). On a Razor‟s Edge: Evaluating Arguments from Expert Opinion.

Argument and Computation, 5(2-3), 135–159.

Walton, Douglas N. (2016). Argument Evaluation and Evidence. Canada: Springer International

Publishing.

Walton, Douglas N. (2004). Argumentation Schemes and Historical Origins of the

Circumstantial Ad Hominem Argument. Argumentation, 18(3), 359–368.

Walton, Douglas N. (1990). What is Reasoning? What Is An Argument? The Journal of

Philosophy, 87(8), 399.

Walton, Douglas N. (2007). Media Argumentation. New York: Cambridge University Press.

Yuliana, Setyaningsih (2016). Pola Argumen Paragraf Argumentasi Pada Artikel Jurnal

Terakreditasi Bidang Ekonomi (Perspektif Stephen Toulmin). Jurnal Adabiyyāt, XV(2),

136-156.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

2

TABEL TABULASI DOKUMEN EDITORIAL MEDIA BISNIS INDONESIA

Keterangan Kode Data:

ED1 : Editorial 1

ED2: Editorial 2,..dst.

C : Pernyataan Posisi/Claim

D : Data/Data

W : Jaminan/warrant

B : Dukungan/backing

R : Bantahan/rebuttal

Q : Konklusi/Qualifier

K

O

D

E

Teks Argumentasi

Elemen

Argumentasi

Argumen

Berbasis

Komitmen

Penjelasan

Keterangan

Kon-

sisten

Inkon-

sisten

Setuju Tidak

setuju

ED1 (1) Sejumlah catatan gemilang di bidang

pembangunan infrastruktur berhasil

ditorehkan pemerintahan Joko Widodo-

Jusuf Kalla selama lima tahun menjabat.

Tidak berlebihan disebut gemilang

karena sebagian besar capaiannya

melampaui target rencana strategis

(Renstra) yang telang ditetapkan.

(2) Mari lihat satu per satu. Selama

2015-2019, pembangunan infrastruktur

yang berkaitan dengan konektivitas

cukup pesat. Jalan baru yang dibangun

sepanjang 3.797 km, jauh di atas target

Renstra yang hanya sepanjang 2.650 km.

(3) Jalan bebas hambatan yang

beroperasi tercatat sepanjang 1.461 km,

C

D

D

ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis

inkonsistensi komitmen. Hal

ini dapat diidentifikasi dari

keselarasan elemen

pernyataan posisi penulis

bahwa sejumlah catatan

gemilang di bidang

pembangunan infrastruktur

berhasil ditorehkan

pemerintahan Joko Widodo-

Jusuf Kalla selama lima

tahun menjabat. Klaim

tersebut inkonsisten dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

3

lebih tinggi dari target Renstra yang

hanya 1.000 km. Adapun, jembatan baru

yang dibangun sepanjang 58,38 km, di

atas target Renstra 29,85 km. Sementara

itu, panjang lintas atas/bawah yang

dibangun mencapai 19,84 km,

sedangkan target Renstra hanya

sepanjang 15 km.

(4) Pembangunan infrastruktur terkait

dengan konektivitas tersebut telah

menciptakan sejarah baru. Salah satu

yang paling kelihatan adalah kehadiran

jalan tol terpanjang, yaitu Bakauheni-

Terbanggi Besar.

(5) Jalan tol Bakauheni-Terbanggi

Besar adalah satu satu karya maha besar

pemerintahan tersebut yang diyakini

akan menghidupkan sendi-sendi

perekonomian di barat Sumatra yang

selama ini boleh dikatakan seperti mati

suri. Jika sebelumnya masyarakat

membutuhkan waktu selama 4-5 jam

untuk menempuh rute Bakauheni-

Terbanggi Besar dengan menggunakan

jalan nasional, kini perjalanan yang

sama dapat ditempuh dengan waktu

hanya sekitar 90 menit dan dalam

kondisi lancar.

(6) Kehadiran jalan tol tersebut juga

telah membawa perubahan bagi

masyarakat di wilayah tersebut, baik

pengguna jalan tol maupun masyarakat

yang berada di sekitarnya.

(7) Hal ini sungguh telah terekam dalam

program Jelajah Infrastruktur Trans

Sumatra yang telah dua kali digelar oleh

W

D

D

W

konklusi yang ditarik oleh

penulis bahwa pembangunan

yang dilakukan selama 5

tahun lalu mungkin baru

akan berdampak maksimal

dalam 5 atau 10 tahun yang

akan datang.

Realisasi pola konstruksi

elemen yang digunakan

dalam editorial tersebut

berpola C-D-D-W-D-D-W-

D-W-D-D-W-D-D-Q

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

4

harian ini. Trans Sumatra adalah hanya

salah satu di antara sejumlah catatan

positif Pemerintahan Jokowi-JK di

sektor infrastruktur. Pencapaian penting

lainnya adalah interkoneksi jalan tol di

koridor Trans-Jawa. Kendati belum

terhubung hingga Banyuwangi, jalan tol

Trans-Jawa telah membentang dari

Merak hingga Probolinggo sejauh 954

km.

(8) Selain infrastruktur jalan,

Pemerintahan Jokowi-JK juga berhasil

menuntaskan pembangunan bendungan

baru sebanyak 49 unit. Ini tonggak baru

lainnya.

(9) Kehadiran bendungan baru dapat

menjamin ketersediaan air yang menjadi

kunci ketahanan pangan Indonesia, di

tengah tantangan saat ini yang tak kalah

hebat, seperti kekeringan dan kemarau

panjang.

(10) Saat target infrastruktur jalan cukup

memuaskan dan target pembangunan

bendungan baru tercapai, pembangunan

infrastruktur utilitas air minum dan

sanitasi tidak mencapai sasaran.

(11) Data Kementrian PUPR

menunjukkan akses aman air minum

hingga 2019 diperkirakan mencapai 76,2

%. Begitu juga dengan akses sanitasi di

level 71 %.

(12) Namun, secara umum, pencapaian

di sektor infrastuktur cukup memuaskan.

Patut pula diapresiasi soal geliat

pembangunan yang mulai mengarah

hingga ke Timur Indonesia.

D

W

D

D

W

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

5

(13) Jika ditilik lebih lanjut

pembangunan masih terfokus pada satu

wilayah Timur saja. Hal ini tetap patut

diapresiasi bahwa pemerintah sudah

mulai „melirik‟ ke Indonesia Timur.

(14) Ini merupakan salah satu upaya

untuk mengurangi kesenjangan antara

timur dan barat. Selama ini kesenjangan

antara timur dan barat selalu menjadi

problem dasar yang akhirnya melahirkan

masalah-masalah baru dan krusial di

Tanah Air.

(15) Pembangunan yang dilakukan

selama 5 tahun lalu mungkin baru akan

berdampak maksimal dalam 5 atau 10

tahun yang akan datang. Dan, mungkin

dalam 5 tahun yang akan datang, kita

akan memanen impak positif dari geliat

pembangunan infrastruktur selama masa

Pemerintahan Jokowi-JK.

D

D

Q

TJ2 (1) Para pemangku kepentingan di

sektor pertekstilan, khususnya

pengusaha dan asosiasi, semakin cemas

terkait dengan lonjakan impor yang

semakin tak terbendung. Situasi ini

membuat pabrikan lokal kian tersudut.

(2) Dalam 10 tahun terakhir, ekspor

produk pertekstilan hanya tumbuh rata-

rata 3%, namun impornya justru naik,

jauh lebih tinggi mencapai 10,4%.

Pertumbuhan konsumsi produk

pertekstilan di pasar domestic sebesar

4,7% per tahun, juga lebih banyak

dinikmati produk impor.

(3) Dengan kondisi tersebut mereka

berencana mengajukan safeguard

C

D

W

ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis konsistensi

komitmen. Hal itu dapat

diidentifikasikan melalui

kesesuaian antara elemen

pernyataan posisi dan

modalitas yang diajukan oleh

penulis. Dalam teks tersebut

penulis mengklaim bahwa

lonjakan impor membuat

para pemangku kepentingan

di sektor pertekstilan

semakin cemas. Bertolak dari

klaim tersebut penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

6

(tindakan pengamanan perdagangan)

kepada Komite Pengamanan

Perdagangan Indonesia (KPPI), sebuah

lembaga di bawah Kementerian

Perdagangan. Dalam usulannya mereka

berharap produk pertekstilan impor

dikenai tambahan bea masuk untuk serat

(2,5%), benang (5%), dan garmen (15%-

18%).

(4) Rencana pengajuan tindakan

pengamanan perdagangan berupa

safeguard tentu dapat dipahami.

Penggunaan instrument proteksi ini juga

dibenarkan oleh Organisasi Perdagangan

Dunia (WTO), sepanjang syarat-syarat

dan aturan mainnya dipenuhi.

(5) Jika kita cermati, perang Dagang

Amerika Serikat (AS) dan China yang

semakin memicu ketidakpastian global,

memang mulai berimbas pada sektor

manufaktur di dalam negeri, khususnya

industri pertekstilan.

(6) Di satu sisi hambatan dagang yang

diberlakukan AS terhadap produk

pertekstilan dari China-lewat tariff

pengenaan bea masuk impor yang

tinggi- memunculkan peluang

peningkatan ekspor bagi Indonesia.

Secara teknis, Indonesia punya peluang

untuk mengisi pasar AS „yang

ditinggalkan China.

(7) Namun, tentu Indonesia tidak serta

merta mengisi pasar. Justru kompetisi di

Negeri Paman Sam makin ketat. Sebab,

negara-negara penghasil produk

pertekstilan seperti Vietnam, India,

B

D

D

R

menyatakan sikap bahwa

bahwa KPPI hendaknya

bergerak cepat untuk

menyelamatkan industry

pertekstilan lewat penerapan

instrumen safeguard,

sebelum semuanya terlambat.

Realisasi konstruksi elemen

argumentasi yang digunakan

dalam teks argumentasi

tersebut berpola C-D-W-B-

D-D-R-D-D-D-D-Q

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

7

Bangadesh dan sebagainya, juga

mengambil kesempatan yang sama.

(8) Persoalannya, ketika peluang untuk

meningkatkan ekspor produk

pertekstilan ke AS belum dapat

direalisasikan, pasar Indonesia justru

semakin kebanjiran produk impor,

khususnya dari China. Impornya terus

meningkat dari tahun ke tahun.

(9) Sejak AS mempersempit pintu

masuk impor bagi produk China, negara

berpenduduk 1,4 miliar jiwa tersebut,

berusaha keras melempar produk

manufakturnya ke seluruh dunia.

Industri padat karya yang menyerap

banyak tenaga kerja, seperti pertekstilan,

menjadi prioritas Pemerintah China

untuk diselamatkan termasuk melalui

pemberian insentif pemotongan pajak

ekspor (tax rebate).

(10) Bagi Pemerintah Indonesia, dampak

kebijakan tersebut sangat besar. Produk

pertekstilan dari China mengalir

semakin deras ke Indonesia. Kondisi ini

semakin menyudutkan industri lokal

karena sulit bersaing.

(11) Berdasarkan Data Badan Pusat

Statistik (BPS), setidaknya dalam empat

tahun terakhir impor produk pertekstilan

(dari berbagai negara) terus naik

signifikan. Sepanjang 2015-2018, nilai

impornya tidak pernah turun, dari

USS7,9 miliar (2015) meningkat

menjadi USS8,1 miliar (2016) dan naik

lagi dengan angka USS8,8 miliar. Data

terakhir pada 2018, nilai impor produk

D

D

D

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

8

pertekstilan mencapai USS10,1 miliar.

(12) Skenario penyelamatan sangat

penting karena sektor industri ini

menyerap tenaga kerja sekitar 3,58 juta

orang, atau mencakup 21,2 dari total

populasi pekerja di sektor manufaktur.

Industri ini juga berkontribusi 1,07%

terhadap produk domestik bruto.

Q

TJ3 (1) Harapan tak putus sampai jerat

tersentak rantus menjadi peribahasa

yang tepat untuk menggambarkan kerja

keras pemerintah untuk kembali

menaikkan produksi siap jual (lifting)

minyak nasional yang terus merosot.

(2) Banyak ladang minyak di Tanah Air

yang mulai menua dan belum

ditemukannya potensi ladang minyak

baru dengan produksi besar membuat

pemerintah mencari beragam cara untuk

mengerem penurunan lifting minyak.

(3) Menurut data dari Ditjen Minyak dan

Gas Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM), penurunan

lifting minyak mulai terjadi sejak 2012.

Pada periode itu, lifting minyak bumi

berada di posisi 861 juta barel per hari

(mbopd). Capaian ini terus menurun.

Pada 2013-215, lifting minyak masing-

masing berada di posisi 826 mbopd, 794

mbopd, dan 779 mbopd.

(4) Lifting sempat naik pada 2016

sebesar 829 mbopd, tetapi setahun

kemudian kembali turun pada level 804

mbopd dan pada 2018 di level 803

mbopd. Tren penurunan ini membuat

target lifting minyak pada 2019

C

D

D

R

D

ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis komitmen

yang konsisten. Hal itu dapat

diidentifikasi melalui

penggunaan elemen-elemen

argumentasi dalam teks

editorial tersebut. penulis

mengklaim bahwa

pemerintah bekerja keras

untuk kembali menaikkan

produksi siap jual (lifting)

minyak nasional yang terus

merosot. Klaim tersebut

selaras dengan konklusi

berupa penegasan bahwa

momentum transisi yang

kurang dari 2 tahun harus

dimanfaatkan semaksimal

mungkin agar produksi di di

blok Pertamina dapat

meningkat dan membantu

pemerintah mencapai target

lifting minyak nasional.

Reaisasi konstruksi elemen-

elemen argumentasi yang

terdapat dalam teks editorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

9

ditetapkan hanya sebesar 775 mbopd.

(5) Berbagai cara dilakukan oleh

pemerintah dalam hal ini Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral a.l

mendorong kontraktor kontrak kerja

sama (KKKS) untuk menggunakan

teknologi enhanced oil recovery (EOR)

dan menyerahkan pengelolaan Blok

Rokan, Riau dari PT Chevron Pasific

Indonesia ke PT Pertamina (Persero).

(6) Keputusan pemerintah untuk

menyerahkan pengelolaan Blok Rokan

pada 2021-2041 kepada Pertamina tidak

dapat dilepaskan dari pertimbangan

untuk menambah pendapatan negara

yang lebih baik pada masa mendatang.

(7) Blok Rokan seluas 6.264 km2 ini

memiliki total 96 lapangan minyak. Dua

lapangan yakni Minas dan Duri menjadi

andalan karena produksi minyaknya

sangat besar.

(8) Sejarah mencatat keberadaan

Chevron di lapangan ini dimulai pada

1924. Waktu itu, Chevron yang masih

bernama Caltex mulai mencari minyak

di Sumatra. Penandatanganan kontrak

pengelolaan blok dengan pemerintah

baru dimulai pada 1971.

(9) Melalui kontrak itu, Chevron

mendapatkan hak untuk mengeksplorasi

dan memproduksi migas selama 30

tahun. Pada 1992, kontrak Chevron

diperpanjang hingga 20 tahun, sebelum

akhirnya 2018, hak pengelolaan

diberikan kepada Pertamina.

(10) Keputusan pemerintah yang

D

D

W

B

W

tersebut berpola C-D-D-R-D-

D-D-W-B-W-D-D-W-D-Q.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

10

disampaikan oleh Wakil Menteri Energi

dan Sumber Daya Mineral Archandra

Tahar pada 31 juli 2018 itu tak ubahnya

angin segar bagi Pertamina. Keputusan

tersebut berdasarkan penilaian bahwa

proposal pengelolaan blok dari

Pertamina lebih baik dari yang diajukan

oleh kontraktor kontrak kerja sama

(KKKS).

(11) Pengelolaan blok oleh Pertamina

diyakini akan lebih efisien karena

karakteristik minyak yang diproduksi di

blok itu sangat sesuai dengan

konfigurasi kilang minyak nasional.

Minyak mentah (crude) akan diolah di

beberapa kilang milik Pertamina a.l

Balongan, Dumai, Balikpapan, dan

Plaju.

(12) Selain itu, guna menahan laju

penurunan produksi minyak di blok

yang tercatat legendaris tersebut,

Pertamina berencana menerapkan

teknologi EOR. Bagi Pertamina,

pemanfaatan EOR sudah tak lahi

menjadi baru. Mengingat Pertamina

telah menerapkan teknologi itu di

sejumlah lapangan mulai dari Tanjung

Kalimantan Selatan, Jirak Sumatra

Selatan, hingga Rantau Aceh.

(12) Tidak hanya penerapan teknologi

EOR. Pertamina juga akrab dengan

penerapan sistem steam fload yang

diterapkan oleh Chevron di lapangan

Duri. Pemanfaatan steam fload ini

mampu mengangkat minyak ke

permukaan hingga 80%, dibandingkan

D

D

W

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

11

dengan teknologi lain seperti primary

system dan water flood.

(13) Saat ini, proses transisi pengelolaan

Blok Rokan mulai dilakukan. Tim

Pertamina telah berkunjung Lapangan

Minas dan Duri. Selain itu, Satuan Kerja

Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

juga memfasilitasi proses transfer data

termasuk penyerahan data dari 78 sumur

dari total 800 sumur yang berproduksi.

(14) Namun, yang paling penting dari

seluruh proses transisi ini adalah

bagaimana Pertamina dapat segera

berinvestasi guna persiapan pengeboran

pada 2020. Momentum transisi yang

kurang dari 2 tahun harus dimanfaatkan

semaksimal mungkin agar produksi di

blok tersebut dapat meningkat, sehingga

membantu pemerintah mencapai target

lifting minyak nasional.

Q

Q

TJ4 (1) Formulasikan besaran UMP

dibarengi dengan filosofi mencari titik

harmoni antara pengusaha, pekerja, dan

pemerintah. Masing-masing membawa

kepentingan yang mungkin tidak bisa

dipertemukan sampai kapanpun, tetapi

ketiganya adalah mata rantai dari

keberlanjutan sebuah bisnis.

(3) Dengan adanya UMP, pekerja punya

sistem perlindungan ketika suplai

pekerja lebih banyak dari lapangan kerj,

sehingga pengusaha tidak bisa semena-

mena menggaji pekerjanya. Pada saat

yang sama, UMP memberi gambaran

biaya yang ditanggung pengusaha setiap

C

D

ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis

inkonsistensi komitmen. Hal

itu dapat ditelusuri melalui

kesesuaian antarelemen yang

digunakan dalam teks

editorial. Penulis mengklaim

bahwa formulasi besaran

UMP dibarengi dengan

mencari titik harmoni antara

pengusaha, pekerja, dan

pemerintah. Klaim tersebut

tidak konsisten dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

12

tahun.

(4) Pengusaha memerlukan pekerja

sebagai pelaksana bisnis, sementara

pekerja memerlukan lapangan kerja

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ini adalah posisi simbiosis mutualisme,

bukan pihak-pihak yang harus selalu

dihadapkan pada konflik.

(5) Pemerintah berkepentingan menjaga

perekonomian berjalan, dunia usaha

tumbuh sehingga bisa memungut pajak

untuk pembangunan. Tanpa harmoni

pengusaha dan pekerja, akan sulit bagi

pemerintah menjaga stabilitas

perekonomian.

(6) Situasi perekonomian mutakhir juga

harus menjadi konsideran para pihak

dalam memperjuangkan

kepentingannya. Penentuan UMP

dilakukan pada kuartal keempat 2019,

dengan acuan angka pertumbuhan

ekonomi dan inflasi pada semester

pertama tahun yang sama.

(7) Sementara perkembangan ekonomi

berjalan begitu dinamis, dan tantangan

bisnis bisa berubah dengan cepat. Kita

seyogyanya memperhatikan setiap

perkembangan tersebut dalam

mengambil keputusan, termasuk

membawanya ke meja perundingan.

(8) Saat ini, pelaku usaha mulai

mengkhawatirkan penaikan upah yang

akan berlaku pada 2020 karena

pertumbuhan perekonomian nasional

masih satgnan dan kinerja manufaktur

yang belum pulih, terutama di sektor

W

W

D

W

D

elemen modalitas sebagai

konklusi. Penulis

menyatakan sikap bahwa

dalam situasi yang kurang

menguntungkan kenaikan

UMP harus tetap dilakukan.

Lebih lanjut, penulis

menyatakan bahwa upaya

menyusun sebuah formulasi

UMP yang ideal memang

jauh dari selesai namun

sebuah niat diperlukan agar

ditemukan sebuah

mekanisme dan formula yang

terbaik yang bisa diterima

semua pihak.

Realisasi konstruksi elemen-

elemen argumentasi yang

digunakan dalam teks

editorial tersebut berpola C-

D-D-W-W-D-D-D-R-Q-W-

D-R-Q.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

13

padat karya. Pebisnis berharap agar

penaikan upah minimum provinsi

(UMP) 2020 lebih rendah dibandingkan

dengan kenaikan gaji 2019 sebesar

8,03%.

(9) Besaran kenaikan UMP sebesar

8,03% mengacu pada Peraturan

Pemerintah (PP) No. 78/2015 tentang

Pengupahan. Berdasarkan beleid itu,

formulasi perhitungan didasarkan pada

UMP tahun berjalan dikalikan dengan

angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

(10) UMP yang ditetapkan pada Oktober

2018 juga menuai protes dari kalangan

pekerja karena dianggap tidak

memenuhi standar hidup layak.

Formulasi UMP 2020 yang akan mulai

dibahas itu berpotensi menimbulkan pro

dan kontra seperti juga yang terjadi pada

pembahasan tahun lalu.

(11) Bagi pebisnis, besaran kenaikan

UMP 8% per tahun akan menjadi

tekanan berat bagi pelaku industri.

Sementara bagi pekerja, kebutuhan

hidup makin meningkat, dan tak sedikit

dari mereka mengalami pemutusan

hubungan kerja.

(12) Dalam situasi yang kurang

menguntungkan ini, kenaikan UMP

2020 harus tetap dilakukan. Belum lagi

jika kenaikan upah ini dibawah dalam

ranah politik dalam masa kampaye,

tentu situasi bakalan makin runyam.

(13) Sebagian kepala daerah, untuk

menarik simpati pemilih dari kalangan

pekerja, menebar janji untuk

D

D

R

Q

W

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

14

memberikan upah tinggi di wilayahnya.

Ujung dari politisasi upah tersebut

mudah ditebak, pembicaraan kenaikan

upah menjadi lebih a lot.

(14) Di sisi lain, Dewan Pengupahan

Nasional menilai bahwa mekanisme

penghitungan UMP belum ideal.

Pasalnya, terjadi kesenjangan

antardaerah terkait dengan besaran gaji.

Dewan Pengupahan mencoba

menyelesaikan masalah ini dengan

menyesuaikan indeks daya beli pekerja

di masing-masing daerah terhadap

barang dan konsumsi. Selain itu, mereka

juga menyarankan penerapan sistem

zonasi per daerah yang memiliki situasi

ekonomi dan ketenagakerjaan yang

mirip.

(15) Upaya menyusun sebuah formulasi

yang ideal untuk upah pekerja memang

jauh dari selesai. Namun, sebuah niat

baik diperlukan agar ditemukan sebuah

mekanisme dan formula terbaik yang

diterima semua pihak.

(16) Jangan sampai perundingan

penetapan UMP 2020 justru berlarut dan

kita justru lupa menyelesaikan masalah

utama yang dihadapi saat ini: terciptanya

lapangan kerja baru yang bisa lebih

banyak menyerap buruh.

D

R

Q

TJ5 (1) Hutan dan lahan dibakar oleh pihak

yang tidak bertanggungjawab. Ada yang

bilang, pelakunya adalah perorangan,

adapula yang menyebut ini ulah

sejumlah perusahaan. Terlepas dari siapa

yang bersalah, asap telah membuat

C

D

Ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis komitmen

yang inkonsisten. Hal ini

dapat diidentifikasi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

15

resah.

(2) Tidak hanya dirasakan oleh warga

Indonesia, asap bergerak ke negara-

negara tetangga dan mengganggu

aktivitas warga di sana. Tentunya,

keresahan ini bisa menjadi preseden

buruk bagi pemerintah Indonesia.

(4) Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir,

pemerintah telah sukses menyuplai

udara bersih bagi negara-negara

tetangga, setelah terjadinya kebakaran

hutan dan lahan (karhutla) hebat pada

2015 yang mengganggu mereka.

(5) Karhutla memang rentan terjadi di

Indonesia, terutama pada periode Juni

hingga Oktober ketika musim kemarau

menyentuh puncaknya. Lokasi karhutla

pun selalu sama, di Pulau Kalimantan

dan Pulau Sumatra.

(6) Penyebabnya hampir serupa yaitu

model penyiapan lahan dengan cara

dibakar agar menghemat biaya. Namun,

para pelaku pembakaran lupa bahwa

aksi mereka telah menciptakan kerugian

ekonomi yang luar biasa.

(7) Di Palangkaraya, misalnya. Ibukota

Provinsi Kalimantan Tengah ini menjadi

salah satu kota yang menderita kabut

asap paling buruk. Jika mengacu pada

data Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan, asap di kota itu bisa

memicu kematian.

(8) Hal ini mengingat ukuran partikel

atau particulate matter (PM) di

Palangkaraya sejak Minggu (15/9)

mencapai 10 mikrometer dengan tingkat

R

D

W

B

B

D

penggunaan elemen-elemen

argumen. Peryataan posisi

penulis dalam teks editorial

tersebut adalah hutan dan

lahan yang dibakar oleh

pihak yang tidak

bertanggungjawab

mengakibatkan munculnya

asap yang membuat resah.

Pernyataan posisi tersebut

inkonsisten dengan elemen

modalitas yang diambil

bahwa kita semua harus

membangun kesadaran dan

saling mengingatkan bahwa

membakar lahan, sekecil

apapun itu, akan memberi

dampak buruk bagi

lingkungan dan masyarakat.

Realisasi konstruksi elemen

argumentasi yang digunakan

dalam editorial tersebut

berpola C-D-R-D-W-B-B-D-

W-W-D-W-B-B-B-Q.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

16

Indeks Standart Pencemaran Udara

(ISPU) 500 atau masuk kategori

beracun.

(9) Kabut asap juga berdampak serius

terhadap keamanan penerbangan.

Selama periode 16-19 September 2019,

PT Garuda Indonesia (persero) Tbk.

terpaksa membatalkan 15 penerbangan.

(10) Hingga kini belum ada data resmi

yang dirilis oleh pemerintah terkait

dengan dampak ekonomi yang

ditimbulkan karhutla. Namun, jika

berkaca pada kasus karhutla pada 2015,

atau saat 2,6 juta hektare lahan terbakar,

kerugian ekonomi mencapai US$ 16,1

miliar.

(11) Tentu saja hal yang sama jangan

sampai terulang kembali. Pemerintah

harus berjuang ekstra keras untuk

memadamkan sekitar 2.500 titik api di

seluruh wilayah Indonesia dengan luas

area terbakar mencapai 328.724 hektare.

(12) Upaya penanggulangan yang terus

dilakukan oleh pemerintah yang bekerja

sama dengan masyarakat harus

diapresiasi. Mereka yang berusaha

memadamkan api di garis terdepan layak

mendapat pujian.

(13) Namun, bukan berarti pemerintah

tak boleh dikritisi. Karhutla kali ini

menjadi bukti bahwa masih ada

kelalaian. Padahal, musim kering sudah

dapat diperkirakan, tetapi koordinasi

antara pemerintah pusat dan daerah

berjalan lamban, terutama dalam hal

pencegahan.

D

W

W

D

W

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

17

(14) Selain pencegahan, diperlukan pula

sikap tegas dari pemerintah terhadap

pelaku pembakaran lahan. Sanksi harus

diberikan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Tidak boleh ada pandang bulu.

(15) Semua pelaku pembakaran hutan

bisa dikenakan sanksi berdasarkan Pasal

78, ayat (3), UU No. 41/1999 tentang

Kehutanan, yaitu ancaman pidana

pencajara maksimal 15 tahun dan

didenda RP5 miliar.

(16) Komitmen dari para pemilik

konsesi lahan atau hutan juga

dibutuhkan untuk mencegah kasus yang

sama kembali terjadi. Hal ini mengingat

Indonesia memiliki wilayah yang sangat

luas sehingga cakupan pengawasan dari

pemerintah pun cenderung terbatas.

(17) Tidak hanya itu, kita semua harus

membangun kesadaran dan saling

mengingatkan bahwa membakar lahan,

sekecil apapun itu, akan memberi

dampak buruk bagi lingkungan dan

masyarakat.

B

B

B

Q

TJ6 (1) Dalam 5 tahun masa

pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla,

industri domestik baik di pasar modal,

perbankan, memperlihatkan

perkembangan yang cukup signifikan.

(2) Di pasar modal misalnya,

semarak penggalangan dana begitu

terlihat, terutama dari sisi kuantitatif.

Sepanjang periode 2015-Oktober 2019,

jumlah perusahaan yang melantai di

bursa mencapai 166 emiten. Saat ini

total emiten mencapai 655 listed dan

C

D

D

Ѵ (17) Argumentasi yang

terdapat dalam teks editorial

tersebut dapat dikategorikan

sebagai argumen berbasis

komitmen yang inkonsisten.

Hal ini dapat diidentifikasi

dari penggunaan elemen-

elemen argumen editorial.

Penulis berpendapat bahwa

dalam 5 tahun masa

pemerintahan Jokowi-Jusuf

Kalla, industri domestik baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

18

558 diantaranya aktif di perdagangan.

(3) Adapun penerbitan surat

berharga juga menggelembung seperti

aksi right issue sepanjang 2015-2019

yang tercatat sebesar Rp258,68 triliun

dan emisi obligasi yang menembus

Rp537,6 triliun.

(4) Jumlah investor juga meningkat,

dari 364.465 pada 2014 menjadi 1,29

juta akun pada September 2019, seiring

dengan program pengenalan dan

pendalaman literasi keuangan dan

instrument keuangan.

(5) Kondisi tersebut membuat

pergerakan indeks harga saham

gabungan (IHSG) sepanjang lima tahun

terakhir cenderung menguat dengan

pertumbuhan yang stabil di atas rata-rata

20 % hingga kini mencapai level di atas

6.100

(6) Sejalan dengan itu, performa

tingkat pengembalian investasi di bursa

saham kita juga menggiurkan di level 24

%. Meski demikian, pertumbuhan IHSG

memang belum sekencang periode

2009-2014 yang mampu naik 104,4 %.

(7) Di sisi lain, aksi korporasi yang

sedemikian marak selama pemerintahan

Jokowi-JK, juga menghadapi tantangan

berat. Fluktuasi pasar yang semakin

tinggi, dipicu oleh perang dagang dan

tren kebijakan suku bunga The Fed,

turut meningkatkan risiko di pasar

keuangan dan menyebabkan likuiditas di

dalam negeri mengetat.

(8) Akibatnya, dalam penawaran

W

D

R

D

D

di pasar modal, perbankan,

memperlihatkan

perkembangan yang cukup

signifikan. Pernyataan

tersebut inkonsisten dengan

elemen modalitas yang

dinyatakan oleh penulis

bahwa pasar keuangan

dalam negeri yang baik akan

mampu menopang

perekonomian nasional yang

lebih stabil, kokoh dan

mampu bertahan dari risiko

krisis, dan tentu saja kita tak

lagi bergantung pada dana

investor asing.

Realisasi konstruksi elemen

argumentasi yang digunakan

dalam editorial tersebut

berpola C-D-D-W-D-R-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

19

saham perdana, misalnya, nilai emisi

sepanjang 2015-2019 tercatat hanya

sebesar Rp59,61 triliun, turun dari

pencapaian Rp84,86 triliun pada periode

2010-2014.

(9) Tren yang menarik juga di

sektor perbankan nasional. Fungsi

intermediasi perbankan yang dalam 5

tahun terakhir masih tumbuh positif

ternyata kerap diiringi dengan fluktuasi

yang terjadi dalam penyaluran dana

desa.

(10) Kredit perbankan hanya mampu

tumbuh dua digit pada 2015-2018.

Euphoria pembangunan infrastruktur

yang massif membuat kredit perbankan

terdongkrak 10,45 % pada 2015, tetapi

kemudian lesu hingga hanya mampu

tumbuh 7,86 % pada 2016.

(11) Begitu juga sepanjang 2017

yang hanya mencetak pertumbuhan

8,24. Namun, pada akhir 2018,

menjelang awal pemilu 2019,

penyaluran kredit membaik, dan tumbuh

11,75 %.

(12) Kondisi yang belum baik juga

bisa kita lihat di sektor industri

keuangan nonbank. Meskipun kinerja

perolehan premi asuransi dan

pengumpulan iuran dana pension terus

menebal, pemahaman dan keinginan

masyarakat untuk bertransaksi keuangan

belum seperti yang diharapkan.

(13) Sementara itu, pertumbuhan

ekonomi nasional yang tumbuh di atas

5 % tetapi cenderung melambat turut

D

R

W

R

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

20

memberikan dampak negatif terhadap

industri jasa pembiayaan. Apalagi

perubahan perilaku konsumen dalam

lima tahun terakhir turut menahan laju

ekspansi perusahaan multifinance secara

signifikan.

(14) Dalam beberapa tahun terakhir

inustri pembiayaan sulit tumbuh akibat

penjualan roda empat yang lesu,

sedangkan penjualan roda dua sempat

turun. Padahal, pembiayaan kendaraan

menjadi bisnis utama industri tersebut.

(15) Dengan segala catatan tersebut,

kita berharap kabinet pemerintahan baru

dan pihak otoritas bersama pelaku usaha

merealisasikan komitmen kuat mereka

mengembangkan dan memperkuat lagi

peran industri jasa keuangan.

(16) Pasar keuangan dalam negeri

yang baik akan mampu menopang

perekonomian nasional yang lebih

stabil, kokoh dan mampu bertahan dari

risiko krisis, dan tentu saja kita tak lagi

bergantung pada dana investor asing.

D

Q

Q

TJ7 (1) Kemarin, Presiden Joko Widodo

telah memanggil sejumlah sosok ke

Instana Negara. Wajah-wajah baru yang

digadang-gadang bakal mengisi pos

menteri di Kabinet Pemerintahan Joko

Widodo-Ma‟ruf Amin terus berdatangan

dari pagi hingga sore tadi.

(2) Mantan CEO NET TV Wishnutama

Kusubandio dan Erick Tohir, mantan

Ketua Tim Kampaye Nasional Pasangan

Jokowi Ma‟ruf, terlihat di Istana Negara

mengenakan kemeja putih.

C

D

Ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis komitmen

yang inkonsisten. Hal ini

dapat diidentifikasi dari

keselarasan elemen

pernyataan posisi-konklusi

dalam argumen Presiden

Joko Widodo telah

memanggil sejumlah sosok

ke Instana Negara. Wajah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

21

(3) Sebelumnya, pendiri layanan aplikasi

transportasi berbasis daring Gojek

Nadiem Makarim juga telah bertemu

dengan Presiden Jokowi. Mereka

mengaku mendapatkan tawaran untuk

membantu Presiden Jokowi menjalankan

program kerja dalam 5 tahun ke depan.

(4) Selain mereka bertiga, Prabowo

Subianto-yang menjadi pesaing Jokowi

dalam dua putaran pemilihan umum

presiden terakhir-juga hadir di Istana

Negara. Prabowo digadang-gadang

bakal menjadi menteri pertahanan.

(5) Hingga tadi malam, masih belum

jelas pos menteri mana yang akan

menjadi tanggung jawab mereka.

Pengumuman cabinet kerja baru yang

semula dijadwal kemarin, tidak jadi

dilaksanakan.

(6) Terlepas dari pengumuman kabinet

kerja baru, kita patut mengapresiasi

langkah Presiden Jokowi yang

mengirimkan signal bahwa kabinet kerja

pada periode pemerintahannya yang

kedua akan diisi oleh wajah-wajah

muda.

(7) Kehadiran Wishnutama dan Nadiem-

yang sukses membawa Gojek menjadi

perusahaan miliaran dolar AS- seolah

memberikan konfirmasi bahwa Presiden

serius dalam merealisasikan janjinya.

(8) Selain itu, munculnya pengusaha

ternama Erick Thohir juga memberikan

angina segar bahwa tokoh-tokoh

professional di dunia usaha

kemungkinan besar akan dilibatkan

D

D

D

Q

W

W

wajah baru yang digadang-

gadang bakal mengisi pos

menteri di Kabinet

Pemerintahan Joko Widodo-

Ma‟ruf Amin terus

berdatangan dari pagi hingga

sore tadi. Peryataan posisi

penulis dalam teks editorial

tersebut adalah . Klaim

tersebut tidak konsisten

dengan pernyataan sikap

penulis yang diidentifikasi

melalui elemen modalitas

hasil yang baik tentunya akan

didapat dari proses yang

baik. Proses pemilihan para

menteri ini diharapkan akan

berjalan dengan baik dan

transparan, tidak hanya bagi-

bagi jatah agar seluruh pihak

terpuaskan.

Realisasi konstruksi elemen

yang digunakan dalam

editorial tersebut berpola C-

D-D-D-D-Q-W-W-D-D-D-

Q-D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

22

lebih banyak dalam pemerintahan.

(9) Jokowi juga mengirimkan pesan

khusus dengan menawarkan Prabowo

untuk memimpin salah satu pos menteri

strategis di pemerintahan. Presiden

memberikan isyarat bahwa kabinet kerja

baru akan membawa rekonsiliasi dengan

bergabungnya tokoh oposisi.

(10) Namun, tentu saja langkah politik

itu bisa ditafsirkan lain oleh masyarakat

dengan beragam narasi. Dinamika

politik pun makin menarik karena

muncul kabar bahwa salah satu partai

pendukung Jokowi akan beralih menjadi

oposisi.

(11) Hal ini tidak menjadi masalah

karena kehadiran oposisi akan

memberikan keseimbangan dalam

pemerintahan dengan mengkritik

pendapat atau kebijaksanaan politik

yang dinilai melenceng dari tujuan

utama untuk menyejahterakan

masyarakat.

(12) Kita semua menaruh harap bahwa

Pemerintahan Jokowi-Ma‟ruf Amin

selama periode 2019-2024 mampu

menyelesaikan sejumlah pekerjaan

rumah yang menghambat tercapainya

tujuan utama tersebut.

(13) Pertumbuhan ekonomi harus dipacu

lebih kencang di tengah ancaman resesi

ekonomi global. Tidak hanya kencang,

pertumbuhan yang dicapai juga harus

berkualitas sehingga dapat

mempersempit jurang kesenjangan

sosial.

D

D

W

Q

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

23

(15) Hasil yang baik tentunya akan

didapat dari proses yang baik. Proses

pemilihan para menteri ini diharapkan

akan berjalan dengan baik dan

transparan, tidak hanya bagi-bagi jatah

agar seluruh pihak terpuaskan.

(16) Lagi pula, Presiden Jokowi

mengaku sudah tidak lagi memiliki

beban dalam periode keduanya. Oleh

karena itu, pemerintahan dan kabinet

terpilih harus mampu mewujudkan

harapan seluruh masyarakat bahwa

perekonomian Indonesia akan semakin

maju.

W

Q

TJ8 (1) Beberapa bulan terakhir, di tengah

pandemi virus corona atau Covid-19,

publik dibanjiri oleh pemberitaan seputar

persoalan perbankan, mulai dari jeritan

nasabah-baik individu maupun korporat-

hingga kinerja yang tak cukup bertenaga

sehingga memicu kekhawatiran.

(2) Sinyal ekonomi yang meredup

sudah terlihat sejak Badan Pusat Statistik

(BPS) menyampaikan laju pertumbuhan

ekonomi kuartal I/2020 yang hanya

2,97%, lebih buruk dari perkiraan

sebelumnya 4,5%. Bahkan, pada kuartal

II/2020, pertumbuhan ekonomi

diproyeksikan terkontraksi 3,5%

hingga5,1%.

(3) Seiring dengan lesunya

perekonomian, sinyal bahaya di industri

perbankan pun mulai menyala. Data

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat

kinerja industri perbankan hingga Maret

2020 sebenarnya masih tergolong positif.

C

D

W

Ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan ke dalam

argumentasi berbasis

komitmen yang inkonsisten.

Hal tersebut dapat

diidentifikasi melalui

kesesuaian penggunaan

elemen pernyataan posisi dan

modalitas. Penulis

mengklaim bahwa beberapa

bulan terakhir, di tengah

pandemi virus corona atau

Covid-19, publik dibanjiri

oleh pemberitaan seputar

persoalan perbankan, mulai

dari jeritan nasabah-baik

individu maupun korporat-

hingga kinerja yang tak

cukup bertenaga sehingga

memicu kekhawatiran.

Pernyataan posisi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

24

Penyaluran kredit dan perhimpunan dana

pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh

masing-masing sebesar 7,95% dan 9,54%

dibandingkan dengan periode yang sama

tahun lalu (year on year/yoy).

(4) Profil risiko perbankan pada Maret

2020 juga masih terjaga pada level yang

terkendali dengan ratio kredit bermasalah

(non performing loan/NPL) gross tercatat

sebesar 2,77% dan NPL net 0,98%.

(5) Namun, satu bulan kemudian,

penyaluran kredit mulai mengalami

perlambatan yakni hanya tumbuh 5,73%

secara tahunan. Begitu juga dengan DPK

yang juga tumbuh melambat sebesar

8,08%.

(6) Perlambatan penyaluran kredit juga

diikuti dengan naiknya profil risiko

sebesar 2,89% (gross) per April 2020 dan

1,09% (nett) per April 2020.

(7) Kondisi pada Mei 2020 semakin

memburuk, penyaluran kredit makin

melambat hingga hanya tumbuh 3,04%.

Kredit pada periode itu terendah sejak

1998 pelemahan terjadi di seluruh jenis

penggunaan.

(8) Pada saat bersamaan, kabar lama

berhembus kembali. Pemicunya adalah

laporan Badan Pemeriksa Keuangan soal

bank-bank bermasalah, yang kemudian

digoreng oleh orang-orang yang tidak

bertanggungjawab demi keuntungan

sesaat. Alhasil, klop dengan situasi dan

kondisi yang terjadi belakangan.

(9) Mulailah muncul sejumlah

pemberitaan mengenai sejumlah bank

B

B

B

B

D

D

tidak konsisten dengan

elemen modalitas yang

diutarakan penulis bahwa

sebuah keharusan agar

kepercayaan itu terjaga

secara professional,

akuntabel dan transparan

baik oleh pemerintah selaku

otoritas maupun industri

perbankan.

Realisasi konstruksi elemen

argumen yang digunakan

dalam editorial tersebut

berpola C-D-W-B-B-B-B-D-

D-D-W-W-Q.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

25

yang tengah oleng. Akibatnya,

masyarakat pun gundah gulana dan cemas

sehingga kemudian menarik dana secara

bersamaan atau rush.

(10) Harian ini mengingatkan

pemerintah dan pelaku usaha bahwa bank

adalah bisnis kepercayaan. Indonesia

punya sejarah pahit nan kelam di industri

perbankan, terutama saat terjadi krisis

moneter 1997-1998 yang lukanya belum

hilang hingga kini.

(11) Soal kepercayaan, Dato Sri Tahir,

Pemilik dan pendiri PT Bank Mayapada

Internasional Tbk. (MAYA), yang hingga

kini juga tengah berjuang menyehatkan

bank yang dikandungnya suatu saat

pernah berujar syarat utama menjadi

seorang bankir adalah bisa dipercaya.

(12) Perbankan, sebagai lembaga

intermediasi, punya peran vital dalam

memajukan perekonomian nasional

dengan menjadi perantara antara pemilik

modal dan pengguna dana. Tali

penghubung antara keduanya adalah

kepercayaan, yaitu perbankan.

(13) Untuk itu adalah sebuah keharusan

agar kepercayaan itu terjaga secara

professional, akuntabel dan transparan

baik oleh pemerintah selaku otoritas

maupun industri perbankan.

D

W

W

Q

TJ9 (1) Kemampuan perusahaan yang

mencatatkan sahamnya di pasar modal

dalam menghasilkan keuntungan di

tengah ketidakpastian ekonomi global

membawa angin segar akan kinerja yang

lebih baik pada masa mendatang.

C

Ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis komitmen

yang inkonsisten. Hal ini

dapat diidentifikasi melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

26

(2) Dari data yang ada, sembilan emiten

big caps yang telah melaporkan neraca

keuangannya per 30 September,

sebagian besar membukukan

pertumbuhan laba bersih meski tidak

setinggi pertumbuhan kinerja pada

tahun-tahun sebelumnya.

(3) Banyak faktor yang menyebabkan

pertumbuhan kinerja keuangan agak

sedikit melambat pada tahun ini,

diantaranya tekanan ekonomi global,

daya beli masyarakat yang juga tidak

membaik, dan dampak dari tahun

politik.

(4) Kita bisa melihat dari kinerja PT

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(BBRI) yang membukukan laba bersih

terbesar yakni Rp24,78 triliun atau

tumbuh 5,58 % secara tahunan.

(5) Meski demikian, pertumbuhan laba

bersih itu masih kalah tinggi

dibandingkan pertumbuhan laba bersih

sebesar 8,22 % per kuartal III/2017, dan

tumbuh 14,45 % per kuartal III/2018.

Dari penjelasan manajemen disebutkan

bahwa tahun ini sedikit menantang

terutama dalam masalah kredit macet.

(6) Selain BRI, kinerja PT

Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk. Juga patut diacungin jempol. Laba

bersih Telkom periode Januari-

September 2019 mulai bangkit menjadi

Rp16,46 triliun atau bertumbuh 15,56 %

secara tahunan. Padahal, laba bersihnya

sempat menyusut 20,59 % menjadi

Rp14,23 triliun per kuartal III/2018.

D

W

W

R

W

B

keselarasan elemen

pernyataan posisi-konklusi

argumen. Peryataan posisi

penulis dalam teks tajuk

rencana tersebut adalah

kemampuan perusahaan yang

mencatatkan sahamnya di

pasar modal dalam

menghasilkan keuntungan di

tengah ketidakpastian

ekonomi global membawa

angin segar akan kinerja

yang lebih baik pada masa

mendatang. Klaim tersebut

tidak konsisten dengan

pernyataan sikap penulis

dalam elemen modalitas

yang menyatakan bahwa

perlunya penguatan ekonomi

makro dan pembuatan

kebijakan di pasar modal

diharapkan mempermudah

para calon emiten

mencatatkan sahamnya di

Bursa Efek Indonesia

termasuk askesibilitas pada

investor dalam bertransaksi.

Realisasi konstruksi elemen

argumentasi yang digunakan

dalam editorial tersebut

berpola C-D-W-W-R-W-B-

B-B-B-D-W-W-Q.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

27

(7) Optimisme kinerja emiten tersebut

menjadi salah satu pendorong aksi beli

investor lokal di saat pemodal asing

cenderung menjual saham sepanjang

periode 21 Oktober hingga 1 November.

(8) Akibatnya, indeks harga saham

gabungan masih bermain di teritori

6.100-6.200. Kita tentu mengharapkan

kinerja indeks akan terus menguat

hingga akhir tahun. Untuk itu

dibutuhkan dukungan dari pemerintah

dan otoritas jasa keuangan dalam

menelurkan berbagai kebijakan yang

relevan dengan kebutuhan saat ini.

(9) Tak sekadar mengeluarkan regulasi,

langkah-langkah konkret pemerintah

pun ditunggu. Eksekusi dari kebijakan

yang telah dibuat harus dipercepat,

sebagaimana disampaikan oleh Presiden

Joko Widodo bahwa orientasi hasil

harus dikedepankan. Tidak ada lagi yang

namanya wacana, utamakan

implementasi.

(10) Pesan Presiden lainnya meminta

agar segenap Kabinet Indonesia Maju

menyediakan payung sebelum hujan

dengan cara menggenjot ekspor,

mensubstitusi barang-barang impor, dan

meningkatkan investasi diharapkan

dapat menangkal penurunan lebih lanjut

kinerja perekonomian nasional.

(11) Dengan begitu, kita mengharapkan

target pertumbuhan ekonomi pada 2020

yang disampaikan pemerintah berkisar

5,2 %- 5,3 % atau sedikit lebih tinggi

dibandingkan proyeksi IMF dan Bank

B

B

B

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

28

Dunia 5,1 % dapat tercapai.

(12) Keyakinan pemerintah akan

pertumbuhan ekonomi nasional tersebut

juga menjadi penguat para pemilik

modal di dalam negeri termasuk emiten

untuk terus mengembangkan usahanya.

(13) Selain penguatan makro ekonomi,

tak kalah pentingnya yang harus

diperhatikan pembuat kebijakan di pasar

modal adalah mempermudah para calon

emiten mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia termasuk askesibilitas

pada investor dalam bertransaksi.

Insentif fiskal juga harus diberikan

sebagai pemanis.

(14) Kita patut berbangga hati karena

beberapa tahun belakangan ini pengaruh

akan investor asing sudah mulai kendur.

Kondisi itu menandakan bahwa tingkat

pemahaman dari para pemain lokal

sudah cukup baik.

W

W

Q

TJ10 (1) Akhirnya Suryo Utomo dilantik oleh

Menteri Keuangan pada 1 November

2019 sebagai Direktur Jenderal,

Direktorat Jenderal Pajak menggantikan

Robert Pakpahan yang memasuki usia

pensiun. Suryo bukan orang baru di

Ditjen Pajak.

(2) Suryo merupakan pejabat senior di

Ditjen Pajak dan termasuk sosok yang

dekat dan menjadi orang kepercayaan

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Indrawati. Selama empat tahun terakhir,

Suryo aktif dalam proses penyusunan

Undang-Undang Pengampunan Pajak,

UU Akses Informasi Keuangan untuk

D

W

Ѵ Argumentasi yang terdapat

dalam teks editorial tersebut

dapat dikategorikan sebagai

argumen berbasis komitmen

yang inkonsisten. Hal ini

dapat diidentifikasi dari

penggunaan elemen-elemen

argumen. Peryataan posisi

penulis dalam teks editorial

tersebut adalah tugas menjadi

orang nomor satu di Pajak

bukanlah urusan yang

mudah. Klaim tersebut tidak

konsisten dengan pernyataan

sikap penulis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

29

Kepentingan Perpajakan, Tim Reformasi

Perpajakan, dan review atas seluruh

rancangan peraturan perpajakan. (W)

(3) Pada 2017, misalnya, Suryo Utomo

diajukan oleh Menkeu untuk

menggantikan Ken Dwijugiasteadi yang

memasuki masa pensiun. Namun,

kesempatan itu baru terlaksana sekarang

dengan menggantikan Robert Pakpahan.

(4) Terlepas dari semua kisah tersebut,

tugas menjadi orang nomor satu di Pajak

bukanlah pekerjaan mudah. Di

pelantikan Suryo, Menkeu bahkan

mewanti-wanti Ditjen Pajak supaya tahu

betul apa yang harus dikerjakan.

(5) Pasalnya, dalam struktur Anggaran

dan Pendapatan Belanja Negara

(APBN), porsi pajak sangat dominan

atau mencapai lebih dari 80 % dari total

pendapatan negara. (D)

(6) Pajak, sebagai salah satu sumber

utama pembiayaan anggaran menjadi

salah satu tulang punggung pemerintah

untuk menuntaskan mimpi besar

pemerintahan Jokowi-Ma‟ruf. ()

(7) Persoalannya, dengan postur dan

struktur penerimaan pajak yang masih

timpang, upaya mewujudkan mimpi-

mimpi tersebut jelaslah menjadi

pekerjaan tidak mudah.

(8) Hingga akhir Oktober 2019,

penerimaan pajak telah menembus

angka Rp100 triliun. Namun, jika

dibandingkan dengan proyeksi

penerimaan pajak yang mencapai

Rp1.577,5 triliun, angka tersebut masih

D

C

D

D

R

D

diutarakan dalam elemen

modalitas bahwa harian ini

juga mendukung upaya

pemerintah yang

mengintensifkan aktivitas

extra effort untuk menutup

risiko pelebaran shorfall

akibat rendahnya kepatuhan

wajib pajak (WP). Salah satu

WP yang bakal menjadi

sasaran extra effort dan

peningkatan kepatuhan

adalah WP badan dan wajib

pajak orang pribadi (orang

kaya).

Realisasi konstruksi elemen

yang digunakan dalam

editorial tersebut berpola D-D-

W-D-C-D-D-D-W-D-Q.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERSPEKTIF DOUGLAS WALTON TESIS Diajukan untuk mem

30

berada di 60 % dari target.

(9) Selain dari sisi pencapaian yang

rendah, kinerja penerimaan pajak tahun

ini juga harus menghadapi sejumlah

dinamika di lingkup perekonomian

nasional yang tumbuh melambat.

(10) Sektor perdagangan yang dalam

struktur penerimaan pajak memiliki

kontribusi penerimaan terbesar kedua

setelah manufaktur, masih terus

tertekan. Penerimaan PPh 22 impor

misalnya, sampai Oktober 2019 baru

mencapai Rp44,8 triliun, begitupula

PPN impor yang senilai Rp140,2 triliun.

(11) Dengan kondisi demikian, kita

berharap prioritas utama dari Ditjen

Pajak yang baru haruslah dapat memutus

tren shortfall penerimaan pajak. Shorfall

penerimaan selama ini seakan telah

menjadi kutukan bagi pemerintah dan

pejabat Ditjen Pajak.

(12) Persoalan lain yang harus menjadi

perhatian adalah belum idealnya

pemungutan pajak dari semua indikator,

misalnya tax ratio dan elastisitas

penerimaan dengan produk domestik

bruto (PDB).

(13) Selain itu, kita semua tentu

menghendaki praktik pemungutan pajak

semakin adil, fair, berintegritas,

transparan guna mendukung

perekonomian nasional tetap bertmbuh

dengan optimal.

W

D

Q

W

Q

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI