Top Banner
PERPINDAHAN PANAS (HEAT TRANSFER) Luqman Buchori, ST, MT Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP Semarang
173
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perpindahan Panas

PERPINDAHAN PANAS(HEAT

TRANSFER)

Luqman Buchori, ST, MT Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik UNDIP Semarang

Page 2: Perpindahan Panas

REFERENSI1. Kern, D.Q., “Process Heat Transfer”,

International Student Edition, McGraw Hill Kogakusha, Ltd., New York.

2. Holman, J.P., “Heat Transfer”, sixth edition, McGraw Hill, Ltd., New York, 1986.

3. Mikheyev, M., “Fundamentals of Heat Transfer”, John Willey & Sons Inc., New York, 1986.

4. Incopera De Witt, “Fundamentals of Heat

Transfer”, John Willey & Sons Inc., New York,1981.

5. Ozisik, “Heat Transfer, a basic approach”, 1984.

Page 3: Perpindahan Panas

6. McAdams, W.H., “Heat Transmision”, 3rd edition, McGraw Hill Book Company, Inc., New York.

Page 4: Perpindahan Panas

MATERI KULIAH

1. Dasar-dasar perpindahan panas (Konduksi, Konveksi, Radiasi).

2. Aplikasi perpindahan panas dalam Industri

Dasar-dasar mempelajari perpindahan panas:

• Persamaan differensial biasa/parsial• Mekanika fluida• Konsep neraca energi thermodinamika

Page 5: Perpindahan Panas

Definisi :

Ilmu yang mempelajari tentang laju perpindahan panas diantara material/benda karena adanyaperbedaan suhu (panas dan dingin)

Panas akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggike tempat yang suhunya lebih rendah

Page 6: Perpindahan Panas

KEGUNAAN ILMU PERPINDAHAN

PANAS

Z Untuk merencanakan alat-alat penukar panas (heat exchanger).

Z Untuk menghitung kebutuhan media pemanas/pendingin pada suatu reboiler kolom destilasi.

atau

kondensor

dalam

Z Untuk perhitungan furnace/dapur. radiasiZ Untuk perancangan ketel uap/boiler .

Page 7: Perpindahan Panas

Z Untuk perancangan alat-alat penguap (evaporator).Z Untuk perancangan reaktor kimia

– Eksotermis butuh pendingin– Endotermis butuh pemanas

Page 8: Perpindahan Panas

MEKANISMEPERPINDAHAN

PANAS

1. Konduksi (hantaran)2. Konveksi3. Radiasi (sinaran)

Page 9: Perpindahan Panas

⎛ ⎞ − ⎟⎜⎜

1. KONDUKSI

Adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas tetap.

DasarDasar :: HukumHukum FourierFourier

q = k A ⎜ − dT ⎟ atauq

k = k

Page 10: Perpindahan Panas

⎝ ⎠

⎛ dT ⎞k ⎜ dx ⎟ A ⎝ dx ⎟

Page 11: Perpindahan Panas

Contoh perpindahan panas konduksi

Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan ketebalan berbeda, mana yang lebih lama naik suhunya ?

Page 12: Perpindahan Panas

Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan panjang berbeda, mana yang lebih lama panasnya ?

Page 13: Perpindahan Panas

Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan ∆ suhu berbeda,

mana yang lebih cepat

Page 14: Perpindahan Panas

konduksinya ?

Page 15: Perpindahan Panas

⎜ ⎞

2. KONVEKSI

Yaitu perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengan fluida yang mengalir di sekitarnya, dengan menggunakan media penghantar berupa fluida (cairan/gas)

DasarDasar :: HukumHukum NewtonNewton

qc =hc A ⎛ T −T ⎟

Page 16: Perpindahan Panas

⎛q

⎞atau c = h ⎜T −T ⎟⎝ w s ⎠ A c⎝ w s ⎠

Page 17: Perpindahan Panas

Contoh peristiwa perpindahan secara konveksi

Page 18: Perpindahan Panas

Pergerakan udara pada peristiwa perpindahan konveksi dengan sumber panas pada salah satu sudutnya

Page 19: Perpindahan Panas

Macam-macam Konveksi :

1. Konveksi bebas/konveksi alamiah (free convection/natural convection)

perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat saja dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya.

Contoh : plat panas dibiarkan berada di udara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari luar

2. Konveksi paksaan (forced convection) perpindahan panas

Page 20: Perpindahan Panas

aliran gas atau cairan yang disebabkan adanya tenaga dari luar

Contoh : plat panas dihembus udara dengan kipas/blower

Page 21: Perpindahan Panas

3. RADIASI

Adalah perpindahan panas yang terjadi karena pancaran/sinaran/radiasi gelombang elektro- magnetik, tanpa memerlukan media perantara

Dasar : Hukum S tefan-Boltzman

qr =εσAT4

Page 22: Perpindahan Panas

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI

Panas yang dipancarkan dan dipantulkan

Panas radiasi dari matahari

Perpindahan panas konveksi alami dan/atau

konveksi paksaan

Page 23: Perpindahan Panas

Perpindahan panas konduksi ke tanah melalui blok beton

Page 24: Perpindahan Panas

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI

PERPINDAHAPERPINDAHANN PANAPANASS KONDUKSIKONDUKSI,, STEADYSTEADY

STATESTATE (TUNAK),(TUNAK), KOORDINATKOORDINAT SATUSATU DIMENSIDIMENSI

z Meliputi : - bidang datar (x, y, z)- silinder (r, z, θ)- bola (r, θ, φ)

Hukum Fourier untuk perpindahan panas konduksi :

Page 25: Perpindahan Panas

q = −k A dT

dx

Page 26: Perpindahan Panas

z

Koordinat Cartesian

¾ arah x : ¾ arah y :

¾ arah z :

q = −k A dT

x dx

q = −k A dT

y dy

q =−kAdTdz

Koordinat Silinder

¾ arah r : ¾ arah θ: ¾

arah z :

q = −k A dT

r dr

kqθ

= − r

A dTdθ q = −k A dT

z dz

Koordinat

Page 27: Perpindahan Panas

Bola

¾ arah r :

dT

¾ arah θ:

k dT

¾ arah φ :

k dTqr = −k A

dr

= − rA

dθqφ

= − r sin θ

A

Page 28: Perpindahan Panas

Konduktivitas Thermal (Daya Hantar Panas)

Adalah sifat bahan yang menunjukkan seberapa cepat bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi

Pada umumnya nilai k dianggap tetap, namun sebenarnya nilai k dipengaruhi oleh suhu (T).Konduktor → bahan yang mempunyai konduktivitas

yang baikContoh : logam

Page 29: Perpindahan Panas

Isolator → bahan yang mempunyai konduktivitas

yang jelekContoh : asbes

Page 30: Perpindahan Panas

PERPINDAHAPERPINDAHANN PANAPANASS KONDUKSKONDUKSII PADAPADA

BIDANGBIDANG DATARDATAR

1.1. PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi PadaPada SatuSatu BidangBidang DatarDatar

(Slab)(Slab)

q

profil suhu∆T

q

Hk.

Page 31: Perpindahan Panas

Fourier :

q = −k A dTdx

∆x

= −kA ∆T

∆xq = −

∆T ∆x

kA

Page 32: Perpindahan Panas

Laju perpindahan panas, q → aliran

Temperatur → potensial

konduktivitas thermal, k tebal bahan, ∆xluas permukaan, A

Analogi listrik (Hk. Ohm) →

tahanan

Aliran = potensial tahanan

I = V R

q = − ∆T ∆x

kA

Bila aliran panas dinyatakan dengan analogi listrik menjadi :

→ q ∆T ⎜ T − T ⎟

T1

T2

q = −

R= − ⎝ 2 1 ⎠

∆x

R q =

∆T

kA

T − T

Page 33: Perpindahan Panas

=1 2

R ∆x kA

Page 34: Perpindahan Panas

Contoh Soal :

Salah satu permukaan sebuah plat tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai suhu tetap400oC, sedangkan suhu permukaan yang sebelah lagi dijaga tetap 100oC. Berapa panas yang berpindah melintas lempeng itu?

Page 35: Perpindahan Panas

2.2. PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi PadaPada SatuSatu SeriSeri

BahanBahan

z Aliran panas dilewatkan pada bidang datar yang disusun berlapis-lapis dengan bahan yang berbeda-beda.

z Aliran panas masuk dengan suhu T1 dan keluar dengan suhu T4. Suhu antar muka masing-masingnya adalah T2 dan T3.z Contoh : pada konstruksi furnace,

boiler,dll.

Page 36: Perpindahan Panas

A B C

T1

T2

q q kA

T3kB

kC T4

∆xA ∆xB ∆xC

Analogi listrik bahan yang disusun secara seri :

qT1 T2 T3

T4

RA RB RC

Page 37: Perpindahan Panas

Persamaan aliran panas untuk seluruh bidang datar adalah :

∆Tq = menyeluruh

∑ Rth

Rth adalah jumlah tahanan thermal.Untuk bahan yang disusun seri : Rth = RA + RB + RC + …Persamaan aliran panas untuk bidang yang disusun seri adalah :

∆Tq = menyeluruh =

∆T

∑ R th

R A

+ R B

+ R C

T − T 1 4 q = ∆x ∆x ∆x A + B + C

k A k A k AA B C

Page 38: Perpindahan Panas

Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi mukasebelah kiri harus sama dengan panas yang

B

muka sebelah kanan,

sehingga,

qinput = qoutput

q = q A = q B = q C

q = ∆T

=∑ R

th

∆T A =

R A

∆T B =R

B

∆T C

R C

T − T T − T

T − T 3

q = 1 2 A ∆x

A

q = 2 3 B ∆x

B

qC

= ∆x

4

Ck Ak A k A CA

Page 39: Perpindahan Panas

Contoh Soal:

Dinding furnace dilapisi oleh 3 lapisan : firebrickdengan ketebalan 6 in (k=0.95 Btu/h.ft.oF), insulating brick (k=0.4 Btu/h.ft.oF) dan common brick (k=0.8Btu/h.ft.oF). Suhu masuk firebrick, T1 = 1800oF, suhu maksimum insulating brick, T2 = 1720oF dan suhu T3 =280oF .z Hitunglah ketebalan lapisan insulating brick !z Jika common brick tebalnya 9 in, hitunglah

suhu keluar !

Page 40: Perpindahan Panas

33..

PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi MelaluiMelalui BahanBahan yangyangDisusunDisusun SeriSeri dandan ParalelParalel

1

2a

3

4a

4b

2b4c

Dinding yang terdiri atas beberapa macam bahan yang dihubungkan seri dan paralel dialiri panas. Perpindahan panas konduksi dianggap berlangsung hanya satu arah (arah x).

T0 T1 T2 T3 T4

q q

Page 41: Perpindahan Panas

33..

PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi MelaluiMelalui BahanBahan yangyangDisusunDisusun SeriSeri dandan ParalelParalel∆x1 ∆x2 ∆x3 ∆x4

Page 42: Perpindahan Panas

Analogi listrik untuk susunan seri dan paralel :

R2aRk1

Rk2 R4a

T0 T1 T2 T3 R4b T4

R1

R2b

R3

R4c

Untuk menyelesaikan susunan di atas, maka tahanan yang disusun paralel harus diselesaikan lebih dahulu sehingga pada akhirnya akan terbentuk susunan seri.

Untuk susunan paralel :

1 = 1 R R

1+ 1

R2

+ 1 R

3+ .....

Persamaan aliran panas untuk susunan di atas adalah :

q = ∆T

= ∆T

∑ R th

R1

+ R k1

+ R 3

+ R k2

Page 43: Perpindahan Panas

R = ∆x

1 R = ∆x

21 k A k1 k A + k A

1 1 2a 2a 2b 2b

∆ x ∆x R = 4

R 3

= 3k

3A

3k2 k

4aA

4a+ k

4bA

4b

+ k 4c

A4c

Penyelesaian persamaan aliran panas untuk susunan seri danparalel adalah :

T − Tq = 0 4

∆x ∆ ∆ x x ∆x 1 + 2 + 3 + 4

k A k A + k A

k A k A + k A

+ k A1 1 2a 2a 2b 2b 3 3 4a 4a 4b 4b 4c 4c

Page 44: Perpindahan Panas

PERPINDAHAPERPINDAHANN PANAPANASS KONDUKSKONDUKSII PADAPADA

SILINDERSILINDER

1.1. PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi padapada SilinderSilinder BeronggaBerongga

Suatu silinder panjang berongga dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L dialiri panas sebesar q. Suhu permukaan dalam Ti dan suhu permukaan luar To.

L

To ro

ri

Ti

Analogi listrik : → q

Page 45: Perpindahan Panas

Ti To

R

Page 46: Perpindahan Panas

⎝ ⎠

Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja. Luas bidang aliran panas dalam system silinder ini adalah :

Ar = 2πrL

Sehingga hukum Fourier menjadi :

q = kAr ⎜ − dT ⎟ = −k2πrL dT⎛ ⎞

⎜ dr ⎟ dr

Kondisi batas (Boundary Condition, BC) : (i)r = ri

T = Ti(ii) r = ro T = To

Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk koordinat silinder adalah :

⎛ ⎞ ⎛ ⎞2πkL⎜ T − To ⎟2πkL⎜T − To ⎟

Page 47: Perpindahan Panas

⎞q = ⎝ i ⎠ ata

uq = ⎝ i ⎠

ln⎛ ro r ⎟ 2,3 log ⎛ ro r ⎟⎝ i ⎠ ⎝ i ⎠

Page 48: Perpindahan Panas

T −

T

q = ∆T

Rth

= i o

ln⎛ ro r ⎞

⎝ i ⎠

2πkLln⎛ ro r ⎟

Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah :

R th

= ⎝ i ⎠2πkL

Jika D adalah diameter silinder maka :

Persamaan aliran panas dapat ditulis,

ro = Do

r Di i

⎛ ⎞ 2πkL⎛T − T ⎞2πkL⎜T − To ⎟

⎜ o ⎟

q = ⎝ i ⎠ atau

q = ⎝ i ⎠

2,3 log ⎛ D D ⎞

ln⎛ Do D ⎟ ⎜ o ⎟⎝ i ⎠ ⎝ i ⎠

Jika diameter dalam silinder (Di) > 0,75 diameter luar (Do), aliranpanas bisa dicari dengan :

i To T −

Page 49: Perpindahan Panas

T −

⎜ ⎟

q =⎛ ⎞

⎜ Do − D ⎟ ⎝ i ⎠

2

πkL⎛ D + ⎞⎝ i

Do ⎠ 2

Page 50: Perpindahan Panas

22..

PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi padapada DindingDinding LapisLapis

T

C

RangkapRangkap BerbentukBerbentuk SilinderSilinder

Sebuah silinder yang suhu permukaannya relatif tinggi dapat diisolasi dengan beberapa macam bahan yang disusun seri.

L

kC

kB T1kA r1 r2

2

A r3 T3

Br4

T4

Analogi listrik :

qT1 T2 T3 T4

RA RB RC

Page 51: Perpindahan Panas

Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk

⎛⎟

silinder adalah :

∆Tq =

menyeluruh=

∆T

∑ R th

R A

+ R B

+ R C

ln(r r ) ln(r r ) ln(r r ) 2 1 3 2 4 3R

A =

2πkA

LR

B =

2πkB

LR

C =

2πkC

L

sehingga,

T − T 2πL⎜ T − T ⎞ 1 4 ⎝ 1 4 ⎠ q = ln (r r ) ln (r r ) ln (r r ) ata

uq =

ln(r r ) ln(r r ) ln(r r )2 1 + 3 2 + 4 3 2 1 + 3 2 + 4 3

2πk LA

2πk B

L 2πk LC k

A k

B k

C

Page 52: Perpindahan Panas

qinput = qoutput

sehingga,

q = ∆T

=∑ R

th

∆T A =R

A

∆T B =R

B

∆T C

R C

T − T T − T

T − T

T − T 1 4 1 2 2 3 3 4 q = =

R ln(r r ) =ln(r r ) =

ln(r r )∑ th 2 1 3 2 4 3

2πk LA

2πk B

L 2πk LC

Page 53: Perpindahan Panas

Contoh soal :

Sebuah pipa uap panas mempunyai suhu dalam250oC. Diameter dalam pipa adalah 8 cm, tebalnya5,5 mm. Pipa itu dilapisi dengan lapisan isolasi yang mempunyak k = 0,5 W/m.oC setebal 9 cm, diikuti dengan lapisan lain dengan k = 0,25 W/m.oC setebal4 cm. Suhu luar isolasi adalah 20oC. Hitunglah kehilangan kalor per satuan panjang andaikan k = 47

Page 54: Perpindahan Panas

W/m.oC untuk pipa !

Page 55: Perpindahan Panas

r

PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS KONDUKSIKONDUKSI PADAPADA BOLABOLA

1.1. PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi padapada BolaBola BeronggaBerongga

Suatu bola berongga dengan jari-jari dinding dalam ri, jari-jari dinding luar ro dan panjang L dialiri panas sebesar q. Suhu permukaan dalam Ti dan suhu permukaan luar To.

To

ro

Tii

Analogi listrik :

Page 56: Perpindahan Panas

→ q

Ti

To

R

Page 57: Perpindahan Panas

⎜ T

⎝ ⎠

o

Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja. Luas bidang aliran panas adalah :

Ar = 4πr2

Sehingga hukum Fourier menjadi :

q = kAr ⎜ − dT ⎟ = −k4πr2 dT⎛ ⎞⎜ dr ⎟ dr

Kondisi batas (Boundary Condition, BC) : (i) r = ri

T = Ti(ii) r = ro T = To

Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untukkoordinat bola adalah :

4πk⎛ T − ⎞ ∆T T − T

i q = ⎝ i o ⎠

1 − 1q = =

o

R 1 − 1r r thi r r

i

Page 58: Perpindahan Panas

o

o i

4πk

1 − 1Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah :

r r R = i =

ro − r

th 4πk 4 k rπ i

ro

Page 59: Perpindahan Panas

r

2

2.2. PerpindahanPerpindahan PanasPanas KonduksiKonduksi padapada DindingDinding LapisLapis

RangkapRangkap BerbentukBerbentuk BolaBola

T4

r4 T3

r3

r2 T

2

T11

Sebuah bola yang suhu permukaannya relatif tinggi dapat diisolasi dengan beberapa macam bahan.

k1

k Analogi listrik :

k3

qT1 T2 T3

T4

Page 60: Perpindahan Panas

R1 R2 R3

Page 61: Perpindahan Panas

Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk

⎟⎜

bola adalah :

sehingga,

∆Tq =

menyeluruh

∑ R th

= ∆ T R

1 + R

2 + R

3

T − T 4π⎛T − T ⎞

q = 1 4 atau q = ⎝ 1 4 ⎠

1r − 1

r 1 2

4πk1

1r − 1

r+ 2 3

4πk2

1r − 1

r+ 3 4

4πk3

qinput = qoutput

1r − 1

r 1 2

k1

1r − 1

r+ 2 3

k2

1r − 1

r+ 3 4

k3

q = ∆T

= ∆T

= ∆T

= ∆T

1 2 3

∑ R th

R1

R 2

R

3

T − T T − T T − T

Page 62: Perpindahan Panas

Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentukT − T

q = 1 4 = 1 2 = 2 3 = 3 4

∑ R 1r − 1r

1r − 1

r1

r − 1rth 1 2

4πk1

2 3

4πk2

3 4

4πk3

Page 63: Perpindahan Panas

Contoh Soal :

Sebuah bola lowong terbuat dari alumunium (k = 202 W/m.oC) dengan diameter dalam 4 cm dan diameter luar8 cm. Suhu bagian dalam adalah 100oC dan suhu luar 50oC. Hitunglah perpindahan kalornya !

Page 64: Perpindahan Panas

PERPINDAHAN PANASKONDUKSI DAN KONVEKSI SECARA

SIMULTAN

Page 65: Perpindahan Panas

KOEFISIEN PERPINDAHAN PANASMENYELURUH (OVERALL HEAT TRANSFER COEFFICIENT, U)

Adalah merupakan aliran panas menyeluruh sebagai hasil gabungan proses konduksi dan konveksi.

Koefisien perpindahan panas menyeluruh dinyatakan dengan W/m2.oC (Btu/h.ft2.oF)

Page 66: Perpindahan Panas

1.1. KOEFISIENKOEFISIEN PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS MENYELURUHMENYELURUH

PADAPADA BIDANGBIDANG BATARBATAR

Suatu bidang datar, salah satu sisinya terdapat fluida panas A dan sisi lainnya terdapat fluida B yang lebih dingin.

TAT1

Fluida A Fluida B

k h2

q

h1 T2

TB

Analogi

listrik :

Page 67: Perpindahan Panas

qTA T1

T2 TB

RA

R12

RB

Page 68: Perpindahan Panas

⎜ ⎞

Perpindahan panas menyeluruh dinyatakan dengan :

T − T A⎛T − T ⎟q = A B = ⎝ A B ⎠

1h A

+ ∆x1

kA + 1

h A2

1h

+ ∆x k

+ 1h

1 2

Selain itu

q = UA∆Tmenyeluruh

sehingga koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat dinyatakan dengan :

U = 1 1

h + ∆x

k + 1

h1 2

Page 69: Perpindahan Panas

Untuk bidang datar yang disusun seri,

⎛ ⎞ ⎛k

⎛k

T − T A⎛ T − T ⎟q = A B = ⎝ A B ⎠

1h

1A+ ∑ ⎜ ∆x

⎝⎟ +kA ⎠

1h

2 A

1 + ∑ ⎜ ∆x ⎞ 1h

1 ⎝ ⎠ h

2

sehingga koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat dinyatakan dengan :

U = 1 1 + ∑ ⎜ ∆x ⎞ 1

h1

⎝ ⎠ h 2

U = 1

⎛A⎜ R

C

⎞+ ∑ R +R ⎟

k C ⎟⎝ 1 2 ⎠

Page 70: Perpindahan Panas

2.2. KOEFISIENKOEFISIEN PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS MENYELURUHMENYELURUH

r

PADAPADA SILINDERSILINDERSuatu silinder berongga terkena lingkungan konveksi di permukaan bagian dalam dan luar oleh fluida A dan fluida B. Suhu kedua fluida, TA dan TB. Zat alir mengalir melalui pipa pada suhu TA. Perpindahan panas dari zat alir ke pipa secara konveksi diteruskan lewat pipa secara konduksi dan selanjutnya ke zat alir yang ada di luar pipa pada suhu TB secara konveksi.

L

r12

TA

T1

T T2

TB

r

Page 71: Perpindahan Panas

2.2. KOEFISIENKOEFISIEN PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS MENYELURUHMENYELURUHAnalogi

listrik :

qTA T1

T2 TB

RC1

Rk

RC2

Page 72: Perpindahan Panas

⎜ ⎞

Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir di luar pipa adalah

T − Tq = A B

ln ⎛ r r ⎞ 1

+ ⎜

2 1 ⎟ +

1 ⎝ ⎠

h A 2πkL h A1 1 2 2

Luas permukaan untuk perpindahan panas zat alir :� di dalam pipa, A1 = 2πr1L� di luar pipa, A2 = 2πr2Lsehingga,

T − T 2πL⎛T − T ⎟q = A B = ⎝ A B ⎠

ln ⎛ r r ⎞ ln ⎛ r r ⎞ 1

+ ⎜

2 1 ⎟ +

1 1 +

⎜ 2 1

⎟ +

1

h 2πr L⎝ ⎠

2πkL h 2πr L h r⎝ ⎠

k h r1 1 2 2 1 1 2 2

Page 73: Perpindahan Panas

Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat didasarkan atas bidang

⎛ ⎞

dalam atau bidang luar tabung.

� Bidang dalam,( − ) ⎜ ⎟

q = 1 A B = 1 A B

A T T

⎛ ⎞

2πr L⎛ T⎝

− T ⎞⎠

⎞1 A ln ⎜ r r ⎟ A 1 r ln ⎜ r r ⎟ r+ 1 ⎝ 2 1 ⎠ + 1 + 1 ⎝ 2 1 ⎠ + 1

h 2πkL1

h A h2 2 1

k h r2 2

U = 1

1 1 r ln ⎜ r r ⎟ r

+ 1 ⎝ 2 1 ⎠ + 1

h k h r1 2 2

� Bidang luar,( − ) ⎜ ⎟

q = 2 A B = 2 A B

A T T

⎛ ⎞

2πr L⎛ T⎝

− T ⎞⎠

⎞A A ln ⎜ r r ⎟ r r ln ⎜ r r ⎟ 2 + 2 ⎝ 2 1 ⎠ +

1 2 + 2 ⎝ 2 1 ⎠ + 1

h1 1

2πkL h 2

h1 1

k h 2

A r

Page 74: Perpindahan Panas

Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat didasarkan atas bidang

⎛ ⎞U =

1 2

r r ln ⎜ r r ⎟ 2 + 2 ⎝ 2 1 ⎠ + 1

h r k h1 1 2

Page 75: Perpindahan Panas

T

T

3.3. KOEFISIENKOEFISIEN PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS MENYELURUHMENYELURUH

PADAPADA BOLABOLA

Analogi listrik :

T1

r1

r2A T2

qTA T T1 T2 B

RA R12 RBB

Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir di luar pipa adalah

T − Tq = A B

1r − 1

r 1 + 1 2 +

1

h A π1 1 4 k h

2 A

2

Page 76: Perpindahan Panas

B

B

r

A

2

Koefisien perpindahan panas menyeluruh,� Bidang dalam,

( − ) 2 1

⎜ A B

A T Tq = 1 A

⎛ ⎞

4πr ⎛ T= ⎝

− T ⎞⎠

1⎜ 1

r − 1r ⎟ A2

⎜ 1

r − 1r ⎟ r 2A ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ 1 ⎝ 1 2 1 1 1 1 2 1 +h 4πk

1

⎠ + + ⎝

h 2

A 2

h1

k

⎠ +h r 2

2 2

U = 1

1 2 ⎛

1

1 1 ⎜ r− 1r ⎟ r 2

r ⎜ ⎟ + ⎝ 1 2 ⎠ + 1

h k h r 21 2 2

� Bidang luar, ( − ) 2

2 ⎜ A B

⎟ q =

A 2

T T =

⎛ ⎞ 4πr ⎛T⎝⎛

− T ⎞⎠

A 2 ⎜ 1

r − 1r ⎟ 1 r 2 2 ⎜

1r − 1r ⎟ 1

A ⎜ ⎟ r ⎜ ⎟

2 + ⎝ 1 2 ⎠ + 2 + ⎝ 1 2 ⎠ +

Page 77: Perpindahan Panas

h A 4πk h h r 2 k h1 1 2 1 1 2

U = 1

2 2 ⎛

1r 2

2 ⎜ r− 1r ⎟ 1

r ⎜ ⎟ 2 + ⎝ 1 2 ⎠ +

h r 21 1

k h 2

Page 78: Perpindahan Panas

Contoh soal :

¾ Sebuah bola lowong terbuat dari alumunium (k = 202

W/m.oC) dengan diameter dalam 4 cm dan diameter luar 8 cm. Suhu bagian dalam adalah 100oC dan suhu luar 50oC. Hitunglah perpindahan kalornya!

¾ Jika bola di atas dilapisi dengan bahan isolasi yang mempunyai k = 50 mW/m.oC setebal 1 cm. Bagian luar isolasi ini bersentuhan dengan lingkungan yang mempunyai h = 20 W/m2.oC dan Ts = 10oC. Bagian dalam bola tetap mempunyai suhu 100oC, hitunglah perpindahan kalor dalam kondisi ini!

Page 79: Perpindahan Panas

TEBALTEBAL ISOLASIISOLASI KRITISKRITIS

1.1. SILINDERSILINDER TERISOLASITERISOLASISebuah pipa bundar dipasang selapis isolasi di sekelilingnya. Suhu dinding dalam isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkena konveksi sebesar Ts.

h, Ts

ri

T Ti

rc

Page 80: Perpindahan Panas

R

Analogi listrik untuk pipa terisolasi adalah

ln⎛ rc r ⎟q = ⎝ i ⎠

T k 2πkLi T Ts

R = 1 Rk Rh h 2πrcLh

Persamaan perpindahan panas untuk pipa terisolasi adalah :

∆T T − Tq = menyeluruh= i s

∑ R ln ⎛ r r ⎟ 1th ⎝ c i ⎠ +2πkL 2πr Lh

c

2πL⎛ T − T ⎞

q = ⎝ i s ⎠

ln ⎛ r r ⎟ 1 ⎝ c i ⎠ +k r h

Page 81: Perpindahan Panas

c

Page 82: Perpindahan Panas

c

Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu

dq = 0 drcatau

dR = 0 drc

Jari-jari kritis diperoleh :

r = k h

Artinya, perpindahan panas maksimum dari pipa terjadi ketika jari- jari kritis sama dengan ratio konduktivitas thermal isolasi dengan koefisien perpindahan panas permukaan.

kJika rc < h

rc > k h

perpindahan panas meningkat dengan penambahan tebal isolasi.

perpindahan panas menurun dengan penambahan tebal

Page 83: Perpindahan Panas

isolasi.

Page 84: Perpindahan Panas

T

2.2. BOLABOLA TERISOLASITERISOLASI

Sebuah bola dipasang selapis isolasi di sekelilingnya. Suhu dinding dalam isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkena konveksi sebesar Ts.

h, Ts

Analogi listrik untuk bola terisolasi adalah

qri

rc Ti T Ts

Ti

Rk Rh

1 1r

R = i rc

k 4πkR = 1

h 4πrc2h

Page 85: Perpindahan Panas

Persamaan perpindahan panas untuk bola terisolasi adalah :

∆T T − Tq = menyeluruh = i s

∑ R th

1r − 1

r 1 i c

4πk

+4πr 2h

c

⎞4π⎜T − T ⎟q = ⎝ i s ⎠

1r − 1r 1 i c

k+

r 2hc

Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu

dq = 0 drcatau

dR = 0 drc

Jari-jari kritis diperoleh :

Page 86: Perpindahan Panas

Persamaan perpindahan panas untuk bola terisolasi adalah :

c= 2 k h

Page 87: Perpindahan Panas

Contoh soal :

Sebuah benda berbentuk pipa berdiameter 5 cm dan bersuhu 200oC diisolasi dengan menggunakan asbes (k= 0,17 W/m.oC). Benda tersebut terkena udara kamar yang suhunya 20oC dengan h = 3,0 W/m2.oC.� Turunkan persamaan untuk jari-jari kritis

isolasi tersebut !� Hitunglah jari-jari kritis isolasi asbes !� Hitung panas yang hilang pada jari-jari kritis !� Hitung panas yang hilang jika tanpa isolasi !

Page 88: Perpindahan Panas

PERPINDAHAN PANAS

KONVEKSI

Cara-cara meramalkan nilai koefisien

Page 89: Perpindahan Panas

perpindahan kalor konveksi, h

Page 90: Perpindahan Panas

KONVEKSI PAKSA (FORCED

CONVECTION FLOW SYSTEM)

Z ALIRAN DI ATAS PLAT RATA

Daerah laminar Daerah transisi Daerah turbulen

U∞

U∞U

U

Berbagai daerah aliran lapisan batas di atas plat rata

Pengelompokan aliran yang mengalir di atas plat diketahui dari bilangan Reynolds

Page 91: Perpindahan Panas

Re =U ∞ .x

υ=

ρ.U ∞ .x

µ

Page 92: Perpindahan Panas

dimana : U∞ = kecepatan aliran bebasx = jarak dari tepi depan

υ = µ/ρ = viskositas kinematikTransisi dari aliran laminar menjadi turbulen terjadi bila Re > 5.105

Untuk aliran sepanjang plat rata, lapisan batas selalu turbulen untukRe ≥ 4. 106

Z ALIRAN DALAM TABUNG

Untuk aliran turbulen biasanya

Aliran berkembang penuh

Page 93: Perpindahan Panas

Red = U m .d

U m

.d.ρµ

> 2300

Page 94: Perpindahan Panas

Z LAPISAN BATAS PADA PLAT RATA

Lapisan Batas Termal

Daerah dimana terdapat gradien suhu dalam aliran akibat proses pertukaran kalor antara fluida dan dinding

Lapisan Batas Hidrodinamik

Daerah aliran dimana gaya-gaya viscous dirasakan

T∞

δt T∞ = suhu fluida di luar lapisan batas

termalδt = tebal lapisan termal

Tw q w

Page 95: Perpindahan Panas

A

= −k dT

dy w

Page 96: Perpindahan Panas

P x

P 1 1

r

Angka Prandtl

Parameter yang menghubungkan ketebalan relatif antara lapisan batas hidrodinamik dan lapisan batas termal

Pr = υ =

µ ρ =

Cp.µα k ρCp k

Angka Nusselt :

Nu x = h x

. x k

Untuk plat yang dipanaskan pada keseluruhan panjangnya :

Nu x = 0,332 r Re xberlaku untuk fluida yang mempunyai angka Prandtl antara 0,6 – 50.

Untuk angka Prandtl yang

rendah : Untuk Angka Prandtl

yang tinggi :

Nux= 0,530

1 2 Re 1 2

Page 97: Perpindahan Panas

0,3387 Re 1 2 Pr1 3

Nu = x x

⎡ 0,0468⎢1 ⎜ ⎟

2 3 ⎤1 4

+ ⎛ ⎞

⎝ Pr ⎠

Page 98: Perpindahan Panas

1

1

Koefisien perpindahan kalor rata-rata dan angka Nusselt bisa diperoleh dengan :

h = 2 h x

Nu L= 2 Nu x = 0,664

Re L Pr1 3 dimana

Re L = ρ.U ∞ .L

µ

Analisa di atas didasarkan atas pengandaian bahwa sifat-sifat fluida konstan di seluruh aliran. Jika terdapat perbedaan menyolok antara kondisi dinding dan kondisi aliran bebas, sifat-sifat tersebut dievaluasi pada suhu film, Tf yaitu rata-rata aritmatik antara suhu dinding dan suhu aliran bebas.

Tf = T w + T ∞

2

Beda suhu rata-rata sepanjang plat dapat dihitung dengan :

T − T = q w L k

w ∞0,6795 Re L Pr1 3

Page 99: Perpindahan Panas

q

Z ALIRAN TURBULEN DALAM TABUNG

Untuk aliran turbulen yang sudah jadi atau berkembang penuh :

Bilangan Reynolds :

Red = ρ U m d

µ

Bilangan Nusselt :

Nu d = h d k

0,8 nNu d = 0,023 Re d Pr

Nilai n : n = 0,4 untuk pemanasann = 0,3 untuk pendinginan

Perpindahan kalor per satuan panjang :

= h πd (TwL− Tb )

Page 100: Perpindahan Panas

Contoh Soal :

Udara pada 27oC dan 1 atm mengalir di atas sebuah plat rata dengan kecepatan 2 m/s. Jika plat dipanaskan keseluruhan panjangnya hingga mencapai suhu 60oC, hitunglah panas yang dipindahkan pada (a)20 cm pertama plat, dan (b) 40 cm pertamaplat.

Page 101: Perpindahan Panas

KONVEKSI BEBAS

(NATURAL CONVECTION)

Konveksi yang terjadi karena proses pemanasan yang menyebabkan fluida berubah densitasnya (kerapatannya) dan bergerak naik

Gerakan fluida dalam konveksi bebas terjadi karena gaya

Page 102: Perpindahan Panas

bouyancy (apung) yang dialaminya apabila kerapatan fluida di dekat permukaan perpindahan kalor berkurang sebagai akibat proses pemanasan.

Page 103: Perpindahan Panas

m

[ PLAT/SILINDER VERTIKAL

Bilangan Grashoff :

Gr = g.β(Tw − T∞ )L3

L υ2

dimana : g = percepatan gravitasiϑ = viskositas kinematikβ = 1/T = koefisien ekspansi volume (K-1)

Koefisien perpindahan kalor dievaluasi dari :

q w = h A (Tw − T∞ )

Koefisien perpindahan kalor konveksi bebas rata-rata untuk berbagai situasi dinyatakan dalam bentuk :

Nu f = C (Grf Prf ) = h L

k

f menunjukkan bahwa sifat-sifat untuk gugus tak berdimensi dievaluasi pada suhu film :

Tf = T w + T ∞

2

Page 104: Perpindahan Panas

Gr.Pr = Ra (Bilangan Rayleigh)Harga C dan m dapat dilihat pada tabel :

JenisAliran

Gr.Pr (Ra) C M

Laminar 104 – 109

109 – 10130,590,10

¼1/3

Korelasi yang lebih rumit diberikan oleh Churchill dan Chu :

Nu = 0,68 +0,670 Ra1 4

untuk 10-1 < RaL < 109

[1 + (0,492 / Pr )9 16 ]4 9

1 2Nu = 0,825 +

0,387 Ra1 6untuk 10-1 < RaL < 1012

[1 + (0,492 / Pr )9 16 ]8 27

Page 105: Perpindahan Panas

[ PLAT HORISONTAL

Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke atas :

( )1 3Nu L = 0,13 GrL Pr untuk GrL.Pr < 2 x 108

( )1 3 untuk 2 x 108 < Gr .Pr < 1011Nu L = 0,16 GrL Pr L

Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke bawah :

( )1 5Nu L = 0,58 GrL Pr untuk 106 < GrL.Pr < 1011

Jangan lupa bahwa :

Nu L = h L

k

Page 106: Perpindahan Panas

q = h A (Tw − T∞ )

Page 107: Perpindahan Panas

q

1

[ SILINDER HORISONTAL

g β (Tw − T∞ )d 3( )1 4

Grd

= υ2

Nu d = 0,53 Grd Pr

= h πd (TwL

− T∞ ) h = k Nu d

d

[ KONVEKSI BEBAS DARI BOLA

Nilai Nusselt rata-rata untuk bola isotermal ke udara :

Nu f = h d k f

= 2 +0,392 Grf untuk 1 < Grf < 105

Dengan memasukkan angka Prandtl diperoleh :

( )1 4Nu f = 2 + 0,43 Grf Prf

Untuk rentang yang lebih tinggi :

( )1 4Nu f = 2 + 0,50 Grf Prf untuk 3 x 105 < Gr Pr < 8 x

Page 108: Perpindahan Panas

108

Page 109: Perpindahan Panas

PERPINDAHAN PANASRADIASI

Page 110: Perpindahan Panas

Radiasi ≅ pancaran ≅ sinaran ≅

Radiasi thermal → radiasi elektromagnetik yang

dipancarkan oleh suatu bendakarena suhunya.

Radiasi selalu merambat dengan kecepatan cahay a , 3 x 1010

cm/s. Kecepatan ini sama dengan hasil perkalian panjang gelombang dengan frekuensi radiasi :

c =

λνdimana : c = kecepatan cahaya

λ = panjang gelombang ( = 10-8 cm)ν = frekuensi

Perambatan radiasi thermal berlangsung dalam bentuk kuantum dansetiap kuantum mengandung energi sebesar

E = h

ν

Page 111: Perpindahan Panas

Radiasi ≅ pancaran ≅ sinaran ≅ h = konstanta Planck, 6,625 x 10-34 J.sSetiap kuantum dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyai energi, massa dan momentum seperti molekul gas → photonSehingga, pd hakekatnya radiasi merupakan pancaran yg disebabkanoleh gas photon yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain.

Page 112: Perpindahan Panas

Dengan teori relatifitas dan thermodinamika statistik maka akan diperoleh suatu rumus yang disebut Hukum Stefan-Boltzmann dimana energi total yang dipancarkan oleh suatu benda sebanding dengan pangkat empat suhu absolut :

Eb

=σT4

Dilihat dari daya emisinya, benda terbagi ke dalam 3 macam :1. Benda putih sempurna (absolutely white)

→ menyerap sinar, tanpa mengemisikan kembali.

Emisivitas (ε) = 0

2. Benda abu-abu (gray body)0 < ε <

13. Benda hitam (blackbody)

→ menyerap 100%, mengemisikan 100%.

Page 113: Perpindahan Panas

Emisivitas (ε) = 1

Page 114: Perpindahan Panas

SIFATSIFAT--SIFATSIFAT RADIASIRADIASI

Sifat-sifat benda yang menerima energi radiasi :

radiasi datang dipantulkan/refleksi (ρ)

diserap/absorpsi (α)

diteruskan/transmisi (τ)

ρ= faktor refleksi (refleksivitas)α = faktor absorpsi (absorpsivitas)τ = faktor transmisi (transmisivitas)

Page 115: Perpindahan Panas

ρ + α + τ =1

Kebanyakan benda padat tidak meneruskan radiasi thermal, τ = 0,sehingga

ρ + α =1

Sifat-sifat radiasi benda,

1. Benda yang sifatnya dapat menyerap energi yang datang seluruhnya (100%) disebut benda hitam (blackbody)

α = 1 ; ρ = 0

Emisi benda hitam, ε = 1 → ε = α = 12. Benda yang dapat memantulkan energi yang datang

100%disebut benda putih sempurna (absolutely white)

Page 116: Perpindahan Panas

ρ = 1 ; α = 0

3. Benda yang diantara black body dan white body disebut benda

abu-abu (grey body)0 < ε <

1

Page 117: Perpindahan Panas

IDENTITASIDENTITAS KIRCHHOFFKIRCHHOFF

Emisivitas (ε) suatu benda sama dengan absorpsivitas (α)-nya pada suhu yang sama

Emisivitassuatu benda (ε) → perbandingan antara energi yang dapat dipancarkan oleh benda itu

ε = E Eb

pada suhu T dibandingkan dengan energi yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang sama

Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil dari energi yang dipancarkan oleh benda hitam sehingga harga ε ≤ 1.

Page 118: Perpindahan Panas

FAKTOFAKTORR PANDANGAPANDANGANN ((FFm-nm-n))

� Faktor bentuk (shape factor)

� Faktor pandang (view factor)

� Faktor sudut (angle factor)

� Faktor konfigurasi (configuration factor)

� Faktor geometris (geometry factor)

Page 119: Perpindahan Panas

1

1

Eb1

Eb2

T T2

A A2

Pertukaran energi antara dua permukaan yang mempunyai suhu yang berlainan

Permukaan 1 dan permukaan 2 saling meradiasi energi di permukaan 1 bisa sampai di permukaan 2 dan sebaliknya.

F1-2 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 1 dan diterima oleh permukaan 2.

F2-1 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 2 dan diterima oleh permukaan 1

Page 120: Perpindahan Panas

Fm-n = fraksi energi yang meninggalkan permukaan m dan d iterima

oleh permukaan n

Page 121: Perpindahan Panas

Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan2 adalah : Eb1A1F12Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan1 adalah : Eb2A2F21

Pertukaran energi nettonya adalah :

q1-2 = Eb1A1F12 -

Eb2A2F21

Pada 2 permukaan m dan n berlaku hubungan resiprositas

AmFmn =

AnFnm

Sehingga pertukaran kalor nettonya menjadi :

Page 122: Perpindahan Panas

q1-2 = A1F12(Eb1-Eb2) = A2F21(Eb1-

Eb2)

Page 123: Perpindahan Panas

HUBUNGAN BERBAGAI FAKTOR BENTUK

Benda-benda tidak bisa memandang dirinya sendiri : F11 = F22 = F33 = … = 0

Jika Fij adalah fraksi energi total yang meninggalkan permukaan i dan sampai di permukaan j maka :

nF =1ijj=1

Untuk lengkung tiga permukaan dapat kita tuliskan : F11 + F12 + F13

= 1

F11 = 0 F13 = 1 – F12

Page 124: Perpindahan Panas

F21 + F22 + F23

= 1

F22 = 0 F23 = 1 – F21

Dari hubungan resiprositas : A1F12 = A2F21

Page 125: Perpindahan Panas

PERTUPERTUKKARAARANN KALOKALORR ANTARANTARAA BENDBENDAA TAKTAK

HITAMHITAM

Pada perpindahan kalor radiasi antara permukaan hitam, semua energi radiasi yang menimpa permukaan itu diserap.Pada benda tak hitam, tidak seluruh energi yang jatuh di permukaan diserap; sebagian dipantulkan kembali ke permukaan lain dalam system dan sebagian mungkin dipantulkan keluar system. Diandaikan semua permukaan bersifat difus (baur, menyebar) dan mempunyai suhu seragam, emisivitas dan refleksivitas konstan di seluruh permukaan.

Didefinisikan : G = iradiasi

panas radiasi total yang menimpa suatu permukaan sebuah benda per satuan waktu per satuan luas

Page 126: Perpindahan Panas

J = radiositaspanas radiasi total yang meninggalkan suatu permukaan sebuah benda per satuan waktu per satuan luas

Dianggap seluruh permukaan mempunyai G dan J yang sama.

Page 127: Perpindahan Panas

Radiositas → jumlah energi yang dipancarkan (emisi) dan energi yang

dipantulkan (refleksi) apabila tidak ada energi yang diteruskan(transmisi, τ = 0)

sehingga

α + ρ = 1

ρ = 1 - α = 1 - ε

J = εEb + ρG = εEb + (1 - ε)G

J −

εEG =

1− ε b

Energi netto yang meninggalkan permukaan adalah :

Page 128: Perpindahan Panas

qA

= J − G

= εEb

+ (1− ε)G − G= εE

b −

εG

Page 129: Perpindahan Panas

Masukkan persamaan G, akan diperoleh :

q = ε A E − J1− ε ⎝ b ⎠

Dari persamaan di atas diperoleh

⎜ E − J ⎟

q = b ≅ Arus = beda potensial

⎛ ⎞⎝ ⎠

1− ε

tahanan permukaan

εA

Jaringan permukaan :

→ qEb J

1−ε εA

Page 130: Perpindahan Panas

Pertukaran energi radiasi antara permukaan A1

dan A2A1 A2

J1

J2

F12 F21

Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan2 adalah : J1A1F12Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan1 adalah : J2A2F21Pertukaran kalor netto antara kedua permukaan adalah

q12 = J1A1F12 –

Page 131: Perpindahan Panas

Pertukaran energi radiasi antara permukaan A1

dan A2 J2A2F21

Page 132: Perpindahan Panas

Dari hubungan resiprositas :

A1F12

A2F21

=Sehingga : q12 = A1F12(J1 – J2) = A2F21(J1 – J2)

(J − J ) beda potensialq = 1 21

≅ Arus =tahanan ruang

A F1 12

Jaringan ruang → q

J1 J2

1A

1F

12

Jaringan radiasi merupakan gabungan antara jaringan permukaan dan jaringan ruang. Kedua unsur jaringan itu merupakan pokok- pokok metode jaringan radiasi (radiation network method).

Page 133: Perpindahan Panas

ε

⎛ 4 ⎟

PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS RADIASIRADIASI ANTARAANTARA DUADUA

PERMUKAAPERMUKAANN

Perpindahan panas antara dua permukaan dan tidak ada permukaan lain di lingkungannya

qEb1 J1 J2

Eb2

1 − 1

1

1 − ε 2

ε A F ε A1A

1 1 12 2 2

Pertukaran panas nettonya adalah :

σ⎜ T 4 − T ⎞

qnet = E

b1 −

E b 2

∑R=

E b1

− E b 2

1 − ε1 + 1 +

1 − ε

2

Page 134: Perpindahan Panas

qnet = ⎝ 1 2 ⎠ 1−

ε1 + 1 +

1 − ε 2

ε1A

1 A1F

12

ε2A

1A

1

A1F

1

2

ε2A

2

Page 135: Perpindahan Panas

Contoh Soal :

Dua buah piring sejajar berdiameter 60 cm, terpisah pada jarak 15 cm. Suhu pada permukaan bagian atas adalah 250 K dan suhu pada permukaan bagian bawah adalah 300 K. Andaikan semua permukaan hitam, berapakah laju perpindahan kalornya ?

Page 136: Perpindahan Panas

11

A

A

PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS RADIASIRADIASI ANTARAANTARA TIGATIGA

PERMUKAAPERMUKAANN

qEb1 J1

J2 Eb2

1 − ε 1 − εA Fε

1A

1 1 A

1F

13

1 12 ε2 2

1A

2F

23

J3

1 − ε 3

ε3 3

Page 137: Perpindahan Panas

Eb3

Page 138: Perpindahan Panas

Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan dengan menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlah semua arus yang memasuki suatu node ialah nol.

Node I :

E b1

− J1 +

J 2

− J1 +

J 3

− J1 = 0

1 − ε1

ε1A

1

1 A

1F

1

2

1 A

1F

13

Node II :

J1

J 2

1 A

1F

1

2

+ E

b 2 − J

21 − ε

2A

2

+ J

3 − J

2 = 0 1 A

2F

23

Page 139: Perpindahan Panas

Node III: J1

− J3 +

J 2

− J 3+

E b

− J =

1 1 1 3 ε

3 0

A1F

13A

2F

23

− 3

ε3A

3

Page 140: Perpindahan Panas

1

1

A

PERPINDAHANPERPINDAHAN PANASPANAS RADIASIRADIASI ANTARAANTARA DUADUA

BIDANGBIDANG DATARDATAR YANGYANG DIHUBUNGKANDIHUBUNGKAN DENGANDENGAN BIDANGBIDANG YANGYANG TIDAKTIDAK DAPATDAPAT

MENGHANTARKANMENGHANTARKAN PANASPANAS TETAPITETAPI DAPATDAPAT MEMANTULKANMEMANTULKAN SEMUASEMUA PANASPANAS YANGYANG

DITERIMADITERIMA

q

Eb1 J1 J2

Eb2

1 − ε 1 − εA Fε

1A

1 1 A

1F

13

1 12 ε2 2

1A

2F

23

J3= Eb3

Page 141: Perpindahan Panas

4

J3 tidak dihubungkan dengan tahanan permukaan radiasi karena permukaan 3 tidak bertukaran energi, sehingga

J3 = Eb3 = σ T3

Page 142: Perpindahan Panas

Contoh : Dua buah plat yang berada dalam ruangan yang besar. Karena luas ruang A3 sangat besar maka tahanan ruang

1− ε3 = 0ε A

sehingga Eb3 = J33 3

Untuk menghitung aliran panas pada masing-masing permukaan, kita cari radiositas J1 dan J2 dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff.

E b1

− J1 +

J 2

− J1 +

J3

− J1 = 0Node J1

:1 − ε

1A

1

1 A

1F

12

1 A

1⎜1− F

12 ⎟⎞

⎝ ⎠

Node J2

:

J1

− J 2

1 A

1F

12

+ E

b 2 − J

21 − ε

2A

2

+ E

b3 − J

2 = 0 1 A

2⎜⎛1− F

21 ⎟⎞

Page 143: Perpindahan Panas

⎝ ⎠

Page 144: Perpindahan Panas

Panas total yang dilepas plat 1 :

q = E

b 1

J1

1 1 − ε

1A

1

Panas total yang dilepas plat 2 :

q = E

b 2

J 2

2 1 − ε 2

ε2A

2

Panas yang diterima dinding kamar :

q 3 = q1 + q 2

atau

q = J 1 − J 3

+

J 2 − J 3 = J 1 − E b 3 +

J 2 − E b 3

3 1 1

A F A F

1

A (1 − F )1

A (1 − F )1 13 2 23 1 12 2 21

Page 145: Perpindahan Panas

Contoh Soal :

Dua buah plat sejajar, ukuran 0,5 x 1,0 m berjarak 0,5 m satu sama lain. Plat yang satu dipelihara pada suhu1000oC dan yang satu lagi pada 500oC. Emisivitas plat itu masing-masing 0,2 dan 0,5. Kedua plat itu terletak di dalam sebuah ruang yang sangat besar yang dinding-dindingnya dipelihara pada suhu 27oC. Kedua plat itu saling bertukaan kalor satu sama lain. Tentukan perpindahan netto ke setiap plat dan ke ruang !