Top Banner
PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD (TEMA 6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yohana Dwi Kurniawati NIM: 141134039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

Oct 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN

TEMATIK KELAS IV SD

(TEMA 6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Yohana Dwi Kurniawati

NIM: 141134039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi andalan penulis, senantiasa

memberkati, menemani, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Tarcicius Ngatena dan Yuliana Sumarti yang

memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Kakakku tersayang Stevani Ika Pratiwi yang telah memberikan doa, dukungan,

dan semangat.

4. Sahabat-sahabat PGSD angkatan 2014 yang selalu memberiku dukungan dan

keceriaan.

5. Almamater kebanggaan Universitas Sanata Dharma yang menjadi temapat

peneliti untuk berproses menjadi seorang pendidik.

6. Segala pihak yang mendukung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi

yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

v

MOTTO

Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan.

Jadikanlah halangan sebagai rintangan yang harus dilewati dan janganlah

menyerah pada keadaan.

Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tak kenal putus asa.

(Yohana Dwi Kurniawati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sabagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Mei 2018

Peneliti

Yohana Dwi Kurniawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Yohana Dwi Kurniawati

Nomor Mahasiswa : 141134039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN

SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD (TEMA

6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2)”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Mei 2018

Yang menyatakan

Yohana Dwi Kurniawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN

SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD

(TEMA 6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2)

Yohana Dwi Kurniawati

Universitas Sanata Dharma 2018

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada empat guru kelas atas,

peneliti mendapatkan informasi bahwa guru mengalami kesulitan menerapkan

pendekatan saintifik. Hasil kuisoner yang dibagikan kepada 8 guru kelas IV SD, diperoleh data bahwa guru membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik.

Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).

Prosedur pengembangan menggunakan 6 langkah penelitian pengembangan

(R&D) menurut Sugiono (2012), meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk.

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dan mengetahui kualitas produk tersebut. Hasil validasi produk yang dilakukan oleh dua guru kelas IV memperoleh skor rata-

rata “3,56” (rentang 1-4) dengan kategori “sangat baik”, sehingga prototipe buku tersebut dapat diuji coba dengan revisi sesuai saran.

Uji coba produk dilakukan di SD Budya Wacana 1 yang diikuti oleh 20

peserta didik. Hasil uji coba melalui pengamatan mengenai proses penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada langkah mengamati mendapat skor 3,40 dengan kategori “sangat baik”, langkah menanya mendapat

skor 0,40 dengan kategori “sangat kurang”, langkah menalar mendapat skor 2,60 dengan kategori “baik”, langkah mencoba mendapat skor 3,20 dengan kategori

“baik”, dan langkah mengomunikasikan mendapat skor 3,00 dengan kategori “baik”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah pendekatan saintifik yang paling rendah yaitu menanya.

Kata Kunci: pengembangan, prototipe buku, pendekatan saintifik,

pembelajaran tematik, kelas IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

ix

ABSTRACT

DEVELOPING THE BOOK PROTOTYPE OF SCIENTIFIC APPROACH IN

THEMATIC LEARNING FOURT GRADE ELEMENTARY SCHOOL

(THEME 6, SUBTHEME 1, AND LEARNING 2)

Yohana Dwi Kurniawati

Universitas Sanata Dharma 2018

Based on the results of interviews conducted to the teachers of the up class, researcher got information that the teachers have difficulty in applying a scientific

approach. The results of the questionnaires which was distributed to eight teachers of fourth grade of elementary school, showed that the teaches requires an example

of the application of scientific approach. Therefore, researchers are encouraged to develop a prototype book on the application of a scientific approach in the fourth grade thematic lesson of elementary school (theme 6, subtheme 1, learning 2).

The development procedure is used to conduct the research. There are 6 steps of development research (R & D) by Sugiono (2012) in conducting the research.

Those are 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, 6) product trial. The purpose of this research is to

develop a prototype book of the application of scientific approach in thematic learning and to know the quality of the product. The product of validation results which are performed by two teachers of fourth grade, earned an average score of

"3.56" (range 1-4) with "very good" category, so the prototype of the book can be tested with suggested revisions.

The product was tested at SD Budya Wacana 1 which was attended by 20 students. The results of the experiment about the process of applying the scientific

approach activity in thematic learning on the step of observing got a score of 3.40 with "very good" category, the step of questioning got a score of 0,40 with "very

less" category, the step of reasoning got a score of 2,60 with "good" category, the step of trying got a score of 3,20 with "good" category, and the step of communicating got a score of 3.00 with "good" category. The results showed that

the lowest score of scientific approach is the step of questioning.

Keywords: development, book prototype, scientific approach, thematic learning,

fourth grade.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih

dan pencurahan Roh Kudus-Nya sehingga skripsi berjudul ” PENGEMBANGAN

PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD (TEMA 6, SUBTEMA 1,

PEMBELAJARAN 2)” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh

cinta perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD

4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi I

yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesa ikan

skripsi ini.

5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi II

yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesa ikan

skripsi ini.

6. Abiatar S.Pd dan Trisno Nugroho S.Pd selaku validator dan narasumber

prototipe buku pendekatan saintifik.

7. Tri Rahayu, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Budya Wacana I yang telah

memberikan ijin melakukan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas IV.2 SD Budya Wacana I tahun ajaran 2018/2019

yang bersedia terlibat dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xi

9. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

proses perijinan penelitian skripsi.

10. Kedua orang tuaku tercinta, Tarcicius Ngatena dan Yuliana Sumarti

yang memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Kakakku tersayang Stevani Ika Pratiwi yang telah memberikan doa,

dukungan, dan semangat.

12. Para sahabatku Ayu, Helena, Dea, Dara, CH, Ellen, Anas, dan Yuan

yang selalu memberikan keceriaan dan semangat dalam penyelesaian

sksripsi.

13. Teman payungku Monika, Puput, Evinda, Pinky, Nisa, Ayu yang saling

bekerja sama dan mendukung.

14. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis

memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penelit i

tentunya mengalami banyak kendala. Meskipun demikian, kendala tersebut tidak

membuat penulis menjadi berputus asa, melainkan menjadi penyemangat untuk

terus maju dan menyelesaikan skripsi tepat waktu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, peneliti meminta maaf apabila dalam skripsi ini

terdapat kesalahan baik dalam sistematika, isi, dan sebagainya. Akhir kata, penelit i

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 23 Mei 2018

Peneliti

Yohana Dwi Kurniawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................................ vii

ABSTRAK.............................................................................................................viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4

1.3 Tujuan Penilitian ...........................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................................4

1.5 Definisi Operasional ......................................................................................5

1.6 Spesifikasi Produk .........................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................7

2.1 Kajian Pustaka ...............................................................................................7

2.1.1 Kurikulum 2013 .....................................................................................7

2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 ..........................................................7

2.1.1.2 Ciri-Ciri Kurikulum 2013 ..............................................................7

2.1.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013 ........................................................8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xiii

2.1.2 Pendekatan Saintifik ..............................................................................8

2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik ....................................................8

2.1.2.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik ..............................................9

2.1.2.3 Kriteria Proses Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik .........20

2.1.2.4 Model-Model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik ...........21

2.1.3 Pelajaran Tematik di Kelas IV.............................................................24

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik ...............................................24

2.1.3.2 Ciri Khas Pembelajaran Tematik .................................................24

2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik ............................................25

2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2................................................................................................................25

2.1.4 Karakteristik Kelas IV .........................................................................29

2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak .........................................................29

2.2 Penelitian yang Relevan ..............................................................................32

2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................................35

2.4 Pertanyan Penelitian ....................................................................................36

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................37

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................37

3.2 Setting Penelitian .........................................................................................37

3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................37

3.2.2 Subjek Penelitian .................................................................................38

3.2.3 Objek Penelitian...................................................................................38

3.2.4 Waktu Penelitian..................................................................................38

3.3 Prosedur Pengembangan .............................................................................38

3.3.1 Potensi dan Masalah ............................................................................41

3.3.2 Pengumpulan Data ...............................................................................41

3.3.3 Desain Produk......................................................................................41

3.3.4 Validasi Desain ....................................................................................42

3.3.5 Revisi Desain .......................................................................................42

3.3.6 Uji Coba Produk ..................................................................................42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xiv

3.4.1 Wawancara ..........................................................................................43

3.4.2 Kuisoner...............................................................................................44

3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................................44

3.5.1 Intrumen Analisis Kebutuhan ..............................................................44

3.5.1.1 Pedoman Wawancara ...................................................................44

3.5.1.2 Pedoman Kuisoner .......................................................................45

3.5.2 Instrumen Validasi Produk .................................................................46

3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas ...............................................46

3.6.Teknik Analisis Data ...................................................................................47

3.6.1 Analisis Data Kualitatif .......................................................................47

3.6.2 Analisis Data Kuantitatif .....................................................................48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................51

4.1 Hasil Penelitian............................................................................................51

4.1.1 Prosedur Pengembangan......................................................................51

4.1.1.1 Potensi dan Masalah ....................................................................51

4.1.1.2 Pengumpulan Data .......................................................................52

4.1.1.3 Desain Produk ..............................................................................57

4.1.1.4 Validasi Desain ............................................................................61

4.1.1.5 Revisi Desain ...............................................................................62

4.1.1.6 Uji Coba Produk ..........................................................................69

4.1.2 Kualitas Produk ...................................................................................72

4.2 Pembahasan .................................................................................................76

4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk .............................................................77

4.3.1 Kelebihan Prototipe Buku....................................................................77

4.3.2 Kekurangan Prototipe Buku ................................................................78

BAB V PENUTUP ................................................................................................79

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................79

5.2 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................79

5.3 Saran ............................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................81

LAMPIRAN ..........................................................................................................83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lima Langkah Pendekatan Saintifik ......................................................17

Tabel 2.2 Istilah Tempo Lagu ................................................................................28

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku .....................................................42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Pertama ...............................................................44

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Kedua ..................................................................45

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisoner untuk Guru Kelas IV...............................................45

Tabel 3.5 Aspek Penilaian Prototipe Buku ............................................................46

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Uji Coba Terbatas...................................................................46

Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .................................................48

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Pertama .................................................52

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Kedua....................................................54

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Kuisoner ...................................................................56

Tabel 4.4 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku .....................................................58

Tabel 4.5 Hasil Validasi Guru ................................................................................61

Tabel 4.6 Rangkuman Komentar dan Saran Guru .................................................62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daur Hidup Kupu-Kupu .....................................................................26

Gambar 2.2 Lagu “Kupu-Kupu yang Lucu ............................................................28

Gambar 2.3 Tangga Nada dengan Notasi Angka ...................................................29

Gambar 2.4 Penelitian yang Relevan .....................................................................34

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development 39

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti ....40

Gambar 4.1 Sampul Prototipe Buku ......................................................................59

Gambar 4.2 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi..................................................63

Gambar 4.3 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................63

Gambar 4.4 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi..................................................64

Gambar 4.5 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................66

Gambar 4.6 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................68

Gambar 4.7 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................68

Gambar 4.8 Kegiatan Mengamati ..........................................................................70

Gambar 4.9 Kegiatan Menanya..............................................................................70

Gambar 4.10 Kegiatan Mencoba............................................................................71

Gambar 4.11 Kegiatan Mengomunikasikan...........................................................72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Lampiran 1.1 Lembar Hasil Wawancara Pertama ................................................83

Lampiran 1.2 Lembar Hasil Wawancara Kedua ...................................................85

Lampiran 1.3 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................86

Lampiran 1.4 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................87

Lampiran 1.5 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................88

Lampiran 1.6 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................89

Lampiran 1.7 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................90

Lampiran 1.8 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................91

Lampiran 1.9 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................92

Lampiran 1.10 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ........................................93

Lampiran 2 Validasi Produk

Lampiran 2.1 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.1 .......................................94

Lampiran 2.2 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.2 .......................................98

Lampiran 3 Uji Coba Produk

Lampiran 3.1 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengamati...........................102

Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menanya ..............................104

Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menalar................................105

Lampiran 3.4 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mencoba ..............................106

Lampiran 3.5 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengomunikasikan .............107

Lampiran 4 Penilaian

Lampiran 4.1 Lembar Hasil Rekap Nilai Peserta Didik .......................................109

Lampiran 5 Surat Penelitian

Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................110

Lampiran 5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................111

Lampiran 6 Foto Uji Coba Lapangan Terbatas .............................................112

Lampiran 7 Biodata Penulis ..............................................................................115

Lampiran 8 Produk yang Dikembangkan .......................................................116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penetian, manfaat

penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. Peneliti akan mengura ikan

satu persatu dari keenam bagian tersebut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum di Indonesia terus diperbaiki dan disempurnakan dari masa ke

masa. Hingga saat ini, dunia pendidikan di Indonesia telah mengenal dan

menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar.

Kurikulum 2013 diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang

diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target

pengetahuan peserta didik. Berubahnya Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013 ini

merupakan salah satu upaya memperbaharui setelah dilakukannya penelitian untuk

pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda.

Kurikulum 2013 memiliki 3 kekhasan yaitu pendidikan karakter,

pembelajaran tematik, dan pendekatan saintifik. Menurut Kurniawan (2013: 30)

pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang

menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik

sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup

mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.

Margaretha dan Windayana (2005: 1) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik

adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan beberapa pokok

bahasan/sub pokok bahasan/topik dalam atau antar bidang studi, yang

pemanduaanya dipayungi oleh sebuah tema. Sedangkan Majid (2014 : 193)

mengemukakan bahwa pendekatan saintifik memberikan pengalaman langsung

pada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi, menggunakan pendekatan

ilmiah, informasi berasal dari mana saja dan kapan saja sehingga tidak bergantung

pada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

2

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran merupakan ciri khas dan menjadi

kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013. Model pembelajaran saintifik

pada dasarnya memberi pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh

pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri. Dengan demikian, proses

transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik tidak melalui ceramah tetapi melalui

fasilitas untuk mengantarkan peserta didik menemukan pengetahuan. Guru

senantiasa melakukan berbagai upaya untuk mempermudah dalam menyampaikan

materi pembelajaran kepada peserta didik. Sekarang ini guru dituntut untuk bisa

memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Peran

guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta

didik. Guru merasa kesulitan dalam melakukan pembelajaran dengan adanya

pergantian kurikulum. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti dengan empat guru kelas IV SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2

sebanyak dua kali.

Wawancara pertama, guru kelas atas (4 dan 5) mengemukakan bahwa dari 3

aspek kekhasan kurikulum 2013 pendekatan saintifik yang paling sulit dilakukan

karena kurang menguasi cara mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Guru

kelas atas juga menyatakan bahwa masih kebingungan bagaimana cara mengajar

menggunakan pendekatan saintifik sehingga butuh penyesuaian untuk

menerapkannya dalam pembelajaran. Pada wawancara kedua, guru kelas atas

mengemukakan bahwa masih merasa kesulitan dalam menerapkan kelima langkah

pendekatan saintifik secara utuh seperti menalar, mencoba, mengomunikasikan,

menanya, dan mengamati. Peneliti juga membagikan kuisoner kepada delapan guru

kelas IV SD di empat SD yang berbeda, yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri

Nogopuro, SD Negeri Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Kuisoner tersebut

diberikan kepada guru untuk mengetahui kebutuhan guru dalam mengajar

menggunakan lima langkah pendekatan saintifik. Dari kuisoner yang disebar,

peneliti mengetahui bahwa guru membutuhkan buku panduan untuk mengajar

menggunakan pendekatan saintifik.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D). Penelit i

melakukan penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

3

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran

ke 2). Peneliti memilih penelitian di kelas IV pada tema 6 “Cita-Citaku, subtema 1

“Cita-Citaku”, pembelajaran 2 karena guru di kelas IV SD masih merasa kesulitan

dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada tema

tersebut. Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik kelas IV SD berisi dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan

tentang pendekatan saintifik dan bagian dua berisi penerapan kegiatan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2. Prototipe buku tersebut terbukti dapat membantu guru dalam

mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Penelitian termotivasi oleh penelitian sebelumnya terkait dengan pendekatan

saintifik di kelas IV SD. Sekarini, Assas Prima (2017) melakukan penelitian ya ng

berjudul “ Pengembangan LKS IPA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Siswa

Kelas IV Materi Bentuk Luar Tubuh Hewan dan Tumbuhan Serta Fungsinya.

Penelitian ini menghasilkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa

kelas IV SD. Penelitian tersebut menginspirasi peneliti untuk mengembangkan

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk

guru kelas IV SD. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelit i

mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan sintifik dalam

pembelajaran tematik yang ditujukan untuk guru kelas IV SD. Penelitian ini

dilaksanakan di SD Budya Wacana I sebagai lokasi sampel uji coba lapangan

terbatas. SD Budya Wacana I hanya sebagai sampel, peneliti mengembangkan

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik yang

bisa dipakai untuk seluruh guru kelas IV tidak hanya di SD tersebut. Dengan adanya

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk

guru kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) ini akan membantu guru

dalam melakukan pembelajaran di kelas tidak hanya berpedoman terhadap buku

guru dan buku siswa yang telah diberikan oleh Dinas. Sehingga proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti fokus pada rumusan

masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran

2)?

1.2.2 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1.3.1 Mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).

1.3.2 Mengetahui kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Guru

Manfaat yang didapatkan oleh guru dari penelitian ini adalah guru dapat lebih

memahami pendekatan saintifik. Dengan demikian guru dapat melakukan

pembelajaran sesuai dengan lima langkah pendekatan saintifik dalam

Kurikulum 2013.

1.4.2 Bagi Sekolah

Manfaat yang didapatkan oleh sekolah dari penelitian ini adalah sekolah

mendapatkan wawasan baru tentang pengembangan prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD

(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Selain itu, sekolah dapat

mempertimbangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

5

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang

dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.

1.4.3 Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata

Dharma terkait dengan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2).

1.4.4 Bagi Peneliti

Manfaat yang didapatkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah memperoleh

pengetahuan dan pengalaman baru dalam mengembangkan prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD

(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Produk yang dikembangkan dapat

memberikan motivasi bagi peneliti untuk mengembangkan pembelajaran

untuk guru yang inovatif.

1.5 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Prototipe adalah produk berupa buku yang belum dipublikasikan secara luas

dan belum didaftarkan secara resmi sehingga penulis belum memiliki hak

cipta atas produk yang dibuat.

1.5.2 Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam proses kegiatan

belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada guru dengan

menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, mencoba,

menalar, dan mengkomunikasikan.

1.5.3 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegras ikan

beberapa mata pelajaran menjadi sebuah tema.

1.5.4 Peserta didik kelas IV adalah peserta didik pada usia 9-12 tahun yang

melaksanakan proses pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

6

1.6 Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2), yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1.6.1 Produk berupa prototipe buku yang berjudul “Prototipe Buku Penerapan

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2)” terdiri dari dua bagian. Bagian pertama

mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian dua berisi

penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas

IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2.

1.6.2 Prototipe buku terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi,

bagian pertama (gambar lima anak mengangkat tangan (simbol bertanya),

pendahuluan, pengertian pendekatan saintifik, lima langkah pendekatan

saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik), bagian kedua (gambar lima

anak mengangkat tangan (simbol bertanya), pendahuluan, materi kelas IV

pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2, tabel pemetaan Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, tabel aktivitas belajar

lima langkah pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran

inkuiri, penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2), penilaian, saran,

daftar pustaka, dan biodata penulis.

1.6.3 Produk prototipe buku dibuat berbentuk landscape dengan kertas ivory 230

gram sebagai cover dan kertas HVS 80 gram untuk bagian isi. Jenis font

yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran font 12. Bahasa

yang digunakan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami

oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kajian pustaka, penelit ian

yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Keempat hal tersebut

akan diuraikan sebagai berikut.

2.1 Kajian Pustaka

Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.

Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah kurikulum 2013,

pendekatan saintifik, dan pelajaran tematik di kelas IV SD, karakteristik kelas IV

SD.

2.1.1 Kurikulum 2013

Pada subbab ini menguraikan mengenai pengertian kurikulum 2013, ciri-cir i

kurikulum 2013, dan keunggulan kurikulum 2013.

2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun ajaran 2013/2014. Menurut Nurhayati (2014: 22) kurikulum 2013 adalah

kurikulum yang lebih menekankan kompetensi dengan pemikiran kompetensi

berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sedangkan menurut Mulyasa

(2013: 60) kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2014 dan KTSP 2006

yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013

adalah kurikulum yang menekankan langkah sikap, pengetahuan, dan keterampilan

dalam kegiatan pembelajarannya.

2.1.1.2 Ciri-Ciri Kurikulum 2013

Kurniasaih dan Sani (2014: 22) berpendapat bahwa kurikulum 2013 memilik i

ciri-ciri antara lain: menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari

pengetahuan sebanyak-banyaknya; siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

8

jawab kepada lingkungan, kemampuan, interpersonal, antarpersonal, maupun

memiliki kemampuan berpikir kritis: memiliki tujuan agar terbentuknya generasi

produktif, kreatif, inovatif, dan efektif, khusus untuk tingkat SD pendekatan tematik

integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema

dalam berbagai mata pelajaran; pelajaran IPA dan SBdP diajarkan dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia secara integratif. Berdasarkan pendapat tersebut ciri

khas kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan siswa melalui kegiatan belajar yang akan menghasilkan siswa yang

produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.

2.1.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013

Menurut Kurniasih dan Sani (2014: 40-41) keunggulan kurikulum 2013

antara lain: siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap

pemecahan masalah; adanya penilaian dari semua langkah; munculnya pendidikan

karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua

program studi; adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional; kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holist ik

domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; banyak sekali kompetensi yang

dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,

metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,

kewirausahaan; dan hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 adalah sangat

tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial.

2.1.2 Pendekatan Saintifik

Pada subbab ini menguraikan mengenai pengertian pendekatan saintifik, lima

langkah pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, dan model

pembelajaran dalam pendekatan saintifik.

2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah

pendekatan saintifik (ilmiah). Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah

dalam proses kegiatan belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada

guru dengan menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

9

mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Pengertian ini didasarkan pada

pendapat-pendapat ahli tentang pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik

merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang lebih menekankan

pada keaktifan peserta didik daripada guru. Pendekatan saintifik dimaksudkan

untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami

berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal

dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru

(Hosnan, 2014: 34). Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber

melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Pendapat tersebut juga sejalan dengan pendapat menurut Majid (2014: 193)

yang mengemukakan bahwa pendekatan saintifik memberikan pengalaman

langsung pada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi, menggunakan

pendekatan ilmiah, informasi berasal dari mana saja dan kapan saja sehingga tidak

bergantung pada guru.

Selain itu, berkaitan dengan pendapat tersebut Abidin (2014: 125)

menyatakan pendekatan saintifik sebagai proses pembelajaran yang memandu

siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang,

pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasi lkan

sebuah kesimpulan. Oleh karena itu, guna mampu melaksanakan kegiatan tersebut,

siswa harus dibina kepekaannya terhadap fenomena, ditingkatkan kemapuannya

dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiannya dalam mengumpulkan data,

dikembangkan kecermatannya dalam mengolah data untuk menjawab pertanyaan,

serta padu dalam membuat kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan yang

diajukan.

2.1.2.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi:

menggali informasi melalui pengamatan (observing), bertanya (questioning),

percobaan (experimenting), kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan

data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

10

kemudian menyimpulkan, dan mencipta serta membentuk jaringan (networking)

(Hosnan, 2014: 37). Langkah-langkah pendekatan saintifik dapat dijabarkan

sebagai berikut.

1) Mengamati (Observing)

Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingintahuan peserta

didik menggunakan lima indera melalui pengamatan langsung pada objek yang

akan dipelajari. Kegiatan mengamati dapat dilakukan peserta didik melalui kegiatan

melihat, mendengar, menyimak, dan membaca (tanpa dan dengan alat). Guru

menfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk

memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda

atau objek. Tujuan pengamatan adalah mendeskripsikan makna dari suatu objek

yang diamati dan diambil kesimpulannya. (Hosnan, 2014: 39-41).

Menurut Abidin (2014: 133) mengamati merupakan kegiatan yang mengajak

peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang

dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk memenuhi

rasa ingin tahu peserta didik. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan

dengan menempuh langkah- langkah antara lain menentukan objek apa yang akan

diobservasi, pembuatan pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan

diobservasi, menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik

primer maupun sekunder, menentukan dimana tempat objek yang kan diobservasi,

menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk

mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar, menentukan cara dan

melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan,

kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya (Hosnan, 2014:

39-43).

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan beberapa siswa

SD dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal berikut:

a. Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau material.

b. Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara objek/material.

c. Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara objek-objek atau

materi dan mengidentifikasi persamaan antara objek-objek yang perbedaannya

lebih jelas dari persamaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

11

d. Menggunakan indera dengan bantuan alat bantu untuk meningkatkan jangkauan

pengamatan.

e. Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab pertanyaan atau

menguji prediksi yang sedang diselidiki.

f. Melakukan langkah- langkah untuk memastikan hasil pengamatan akurat, logis,

dan reliabel.

Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah

kegiatan mengamati merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik

menggunakan lima inderanya untuk melakukan kegiatan melihat, mendengar,

menyimak, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Peserta

didik dikatakan terampil mengamati jika mereka mampu menggunakan berbagai

indera untuk mengkaji objek/material. Semakin banyak indera yang terlibat, maka

peserta didik akan semakin memiliki banyak data tentang suatu objek/fenomena

Limiansih (2014: 16).

2) Menanya (Questioning)

Menanya (questioning) merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Bertanya

merupakan salah satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu,

bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong,

membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Selain itu, guru mengajukan

pertanyaan agar peserta didik dapat memikirkan hasilnya. Demikian pula, bertanya

merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu

menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan

mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Aktivitas peserta

didik dalam langkah menanya dapat melakukan kegiatan membuat dan mengajukan

pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang hipotesis; diawali dengan bimbingan

guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan) (Hosnan, 2014: 39-49).

Menurut Abidin (2014: 136-137) menjelaskan bahwa menanya merupakan

kegiatan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan

pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan

bahasa yang baik dan benar. Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

12

untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau

memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab peserta

didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan

pembelajar yang baik. Dalam kegiatan bertanya, ada beberapa kriteria pertanyaan

yang digunakan untuk membina peserta didik dalam mengajukan pertanyaan,

antara lain singkat dan jelas, menginsprirasi jawaban, memilih fokus, bersifat

probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan

peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan

kognitif, dan merangsang proses interaksi.

Menurut Limiansih (2015: 19) pertanyaan yang diajukan siswa bertujuan.

untuk memenuhi rasa ingin tahu dan memperjelas hal-hal yang kurang dipahami

serta mencari informasi baru yang terkait dengan struktur pengetahuannya.

Pertanyaan memberikan pandangan tentang bagaimana siswa secara selektif dapat

mengetahui kebutuhan belajarnya dengan cara mengidentifikasi informasi yang

relevan dan tidak relevan dan memantau pemahamannya sendiri. Dalam kegiatan

bertanya peserta didik mampu melakukan tanya jawab dengan peserta didik lainnya

dan dapat berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum

dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui.

Menurut Herlen dan Qualter (dalam Limiansih 2015: 19) menyatakan

beberapa indikator pengembangan keterampilan menanya siswa SD antara lain:

1) Mengajukan berbagai pertanyaan.

2) Berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan cara memperoleh jawaban pertanyaan.

Ada berbagai jenis pertanyaan yang mungkin dibuat oleh seseorang. Herlen

dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19) menggolongkan pertanyaan yang

mungkin muncul dari siswa SD dalam 5 jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan

komentar, faktual, kompleks, dan investigatif. Pertanyaan infestiga t if

ditindaklanjuti dengan mendiskusikan cara untuk menemukan jawabannya. Dalam

proses menanya, guru berperan membantu siswa untuk memikirkan pertanyaan

eksplorasi dan investigasi yang mudah Herlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015:

19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

13

Suhendar (dalam Misrah, 2014: 56) mengemukakan bahwa kalimat tanya

yang dapat digunakan peserta didik saat bertanya dapat digolongkan berdasarkan

sifat dan maksud pertanyaan, yaitu sebagai berikut:

a) Menanyakan tentang benda atau hal: apa?, dari apa?, untuk apa?

b) Menanyakan tentang manusia: siapa?, dari siapa?

c) Menanyakan tentang jumlah: berapa?

d) Menanyakan tentang waktu: kapan?

e) Menanyakan tentang keadaan atau situasi: bagaimana?

f) Menanyakan tentang sebab: mengapa?, apa sebab?

g) Menanyakan tentang manfaat: untuk apa?

h) Menanyakan tentang tempat : dari mana?

Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah

kegiatan menanya merupakan kegiatan mengungkapkan apa yang ingin

diketahuinya tentang informasi yang tidak dipahami dengan mengajukan

pertanyaan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Indikator kegiatan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga terdapat petunjuk bagi siswa untuk

membuat pertanyan dengan berbagai kata tanya secara tertulis ataupun lisan

berdasarkan objek/fenomena yang diamati.

3) Menalar (Associating)

Menalar adalah proses berpikir logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris

yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan beberapa pengetahuan.

Associating/ “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan

pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun

2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas hasil

kegiatan mengumpulkan informasi (Hosnan, 2014: 67-68). Sedangkan menurut

Abidin (2014: 139) menalar adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas

fakta kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa

pengetahuan. Aktivitas peserta didik dalam langkah menalar dapat melakukan

kegiatan menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan,

menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen), mengumpulkan

data (Hosnan, 2014: 39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

14

Daya menalar peserta didik dapat ditingkatkan melalui delapan cara berikut:

1) guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap seperti

tuntutan kurikulum, 2) guru tidak banyak menerapkan metode ceramah, tetapi

memberi intruksi singkat yang jelas, seperti contoh-contoh, baik dilakukan sendiri

maupun dengan cara simulasi, 3) bahan pembelajaran disusun secara berjenjang

atau hirarkis, dimulai sederhana sampai yang kompleks, 4) kegiatan pembelajaran

berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) setiap kesalahan atau

kekeliruan segera dikoreksi atau diperbaiki, 6) perlu dilakukan pengulangan dan

latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasan peserta didik, 7)

evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang nyata atau autentik, 8) guru

mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan

pembelajaran perbaikan (Abidin, 2014: 139-140).

Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah

menalar merupakan kegiatan belajar peserta didik memproses informasi yang

didapat dari observasi untuk memperoleh sebuah pengetahuan. Sehingga peserta

didik dapat mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dan dapat menganalis is

data dalam bentuk membuat kategori. Selain itu, peserta didik dapat

mengasosiasikan atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola dan menyimpulkannya. Sehingga aktivitas guru

dalam pembelajaran dapat memantau proses berpikir peserta didik.

4) Mencoba (Exsperimenting)

Mencoba merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan

data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Kegiatan yang

dilakukan dalam langkah mencoba adalah mengumpulkan informasi/ eksperimen.

Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain

buku teks, mengamati objek/ kejadian/ aktifitas, wawancara dengan nara sumber.

Selain itu peserta didik dapat mengumpulkan data dari narasumber melalui angket,

wawancara, dan memodifikasi/ mengembangkan/ menambahi. Kompetensi yang

dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, mengharga i

pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Pada langkah pembelajaran ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

15

setiap siswa dituntut untuk mencoba mempraktikan apa yang dipelajari Hosnan

(2014: 58).

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus

mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang

sesuai. Pada pembelajaran, peserta didik harus memahami konsep-konsep dan

kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didikpun harus memilik i

keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan serta mampu

menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan maslah-masalah yang

dihadapinya sehari-hari Abidin (2014: 140). Aktivitas peserta didik dalam langkah

mencoba dapat melakukan kegiatan menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori, menentukan hubungan data/ kategori, menyimpulkan dari hasil analis is

data; dimulai dari unstructured- uni structure- multistructure- complicated

structure (Hosnan, 2014: 39).

Peserta didik harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangakan

pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan

bersikap ilmiah untuk masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari, seperti

peserta didik mampu mengumpulkan data melalui membuat skema daur hidup

kupu-kupu agar peserta didik dapat mengetahui daur hidup kupu-kupu,

menyanyikan sebuah lagu agar mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada,

dan membuat sebuah puisi menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata

terakhir setiap barisnya. Jadi dapat disimpulkan mencoba merupakan kegiatan

peserta didik mengumpulkan atau mencari informasi untuk memperoleh data atau

informasi dengan melakukan percobaan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tahap mencoba yaitu

(1) persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan, (2) usahakan siswa

terlibat langsung sewaktu mengadakan kegiatan eksperimen, (3) sebelum

dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang

petunjuk dan langkah- langkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, (4)

lakukan pengelompokkan atau masing- masing individu melakukan percobaan

yang telah direncanakan. Bila hasilnya belum memuaskan, dapat diulangi lagi

untuk membuktikan kebenanrnya, (5) setiap individu atau kelas dapat melaporkan

hasil pekerjaanya secara tertulis (Fathurrahman, dalam Hosnan, 2014: 62).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

16

5) Mengomunikasikan Pembelajaran

Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada

tahapan ini, diharapkan peserta didik dapat mengomunikasikan hasil pekerjaan

yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara

individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan

mengomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar peserta didik akan

mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau

ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan pada kegiatan konfirmas i

sebagaimana pada standar proses. Selain itu, Peserta didik mampu menyajikan

laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik dan dapat menyusun laporan

tertulis. Peserta didik juga dapat menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan

kesimpulan yang disampaikan secara lisan maupun tulisan.

Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang

ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan

pola. Hasil tersebut disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,

adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analis is

secara lisan, tertulis, atau media lainnya Hosnan (2014: 75-76). Melalui kegiatan

mengomunikasikan, siswa diharapkan mampu menjelaskan atau mempresentas ikan

hasil kerjanya di depan guru dan teman-temannya, sehingga rasa percaya diri siswa

akan terarah. Menurut Abidin (2014: 141) kemampuan mengomunikasikan adalah

kemampuan menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara

lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan berbicara

secara komunikatif dan efektif.

Dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa mengomunikasikan

temuan atau gagasan yang diperoleh berdasrkan proses ilmiah yang berdasarkan

bukti-bukti. Maka dari itu, melalui mengomunikasikan ini siswa belajar

mengungkap fakta, bukan sekedar opini tanpa bukti. Hal ini mendukung

tercapainya ketrampilan yang diharapkan pada abad 21 yaitu membiasakan siswa

memilih keputusan berdasarkan bukti data atau evidence based judgement Abidin

(dalam Limiansih, 2015: 24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

17

Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 24-25) menyatakan bahwa

terdapat beberapa indikator pengembangan keterampilan mengkomunikas ikan

untuk siswa SD antara lain:

a) Mengungkapkan dengan bebas tentang kegiatan dan ide-ide yang dimilik i,

dengan atau tanpa membuat catatan tertulis.

b) Mendengarkan ide orang lain dan melihat hasilnya.

c) Menggunakan gambar, tulisan, model, lukisan untuk mempresentasikan ide dan

temuan.

d) Menggunakan tabel, grafik dan diagram untuk merekam dan melaporkan hasil

percobaan.

e) Menggunakan bahasa ilmiah yang sesuai dalam melaporkan hasil percobaan.

Pada pelaksanaannya, siswa diharapkan mengomunikasikan pemahamannya

dengan bantuan teknologi informasi dalam bentuk power point, web, paparan

berupa grafik, tabel, charta, dan peta pikiran. Melalui kegiatan ini siswa belajar

untuk berkomunikasi secara efektif, menumbuhkan etika berkomunikas i,

menggunakan bahasa yang baik dan efektif. Kegiatan mengomunikasikan dapat

melatih siswa untuk berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, menghargai pendapat orang lain, berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif. Ini merupakan kegiatan yang mendukung penguatan

dan keseimbangan antara soft skill dan hard skill (Limiansih, 2015: 24).

Berikut ini kesimpulan langkah- langkah 5M dalam pendekatan saintifik yang

akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk adalah sebagai berikut:

Langkah

5M

Pengertian Aktivitas Proses

Pembelajaran Hosnan

(2014: 39-77)

Abidin

(2014: 133-141)

Mengamati

Mengamati merupakan kegiatan peserta didik menggunakan panca indera untuk

mencari informasi.

1. Peserta didik

melihat suatu

objek atau benda

(tanpa dan dengan

alat) yang sudah

disediakan oleh

guru.

Mengamati merupakan

kegiatan yang merangsang rasa keingintahuan

Mengamati merupakan

kegiatan yang mengajak peserta didik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

18

peserta didik menggunakan lima

indera melalui pengamatan

langsung pada objek yang akan dipelajari.

menemukan fakta bahwa ada

hubungan antara objek yang

dianalisis dengan materi pembelajaran

yang digunakan oleh guru untuk

memenuhi rasa ingin tahu peserta didik.

2. Peserta didik mendengarkan

sebuah suara. 3. Peserta didik

menyimak penjelasan guru (tanpa dan dengan

alat). 4. Peserta didik

membaca suatu bacaan.

Menanya

Menanya merupakan kegiatan mengungkapkan apa yang ingin

diketahuinya tentang informasi yang

tidak dipahami dengan mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang

baik dan benar.

1. Peserta didik

mampu membuat

dan mengajukan

pertanyaan.

2. Peserta didik

mampu melakukan tanya jawab dengan peserta didik

lainnya. 3. Peserta didik dapat

berdiskusi dengan

peserta didik lain tentang informasi

yang belum dipahami dan informasi tambahan

yang ingin diketahui.

Menanya merupakan

kegiatan mengajukan

pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari

apa yang diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi tambahan tentang

apa yang diamati.

Menanya merupakan kegiatan

membangkitkan keterampilan

peserta didik dalam berbicara, mengajukan

pertanyaan, dan memberikan

jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan

bahasa yang baik dan benar.

Menalar

Menalar merupakan kegiatan belajar

peserta didik memproses informasi yang didapat dari observasi untuk

memperoleh sebuah pengetahuan.

1. Peserta didik dapat

mengolah informasi

yang sudah

dikumpulkan.

2. Peserta didik dapat menganalisis data

dalam bentuk membuat kategori.

3. Peserta didik dapat

mengasosiasikan

atau

menghubungkan

fenomena/

informasi yang

terkait dalam

Menalar

merupakan proses berpikir yang logis

dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat

diobservasi untuk memperoleh

simpulan berupa pengetahuan.

Menalar adalah

proses berpikir yang logis dan

sistematis atas fakta-fakta empiris yang

dapat diobservasi untuk

memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

19

rangka

menemukan suatu

pola dan

menyimpulkannya.

Mencoba

Mencoba merupakan kegiatan peserta

didik mengumpulkan atau mencari informasi untuk memperoleh data atau

informasi dengan melakukan percobaan.

1. Peserta didik memahami konsep-konsep yang

kaitannya dalam kehidupan sehari-

hari. 2. Peserta didik

melakukan

kegiatan

menganalisis data

dalam bentuk

membuat kategori/

menyimpulkan

hasil analisis.

Mencoba merupakan kegiatan terinci

yang direncanakan untuk

menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau

menguji suatu hipotesis.

Mencoba merupakan kegiatan untuk

memperoleh hasil belajar yang nyata

atau otentik dengan melakukan

percobaan.

Mengomun

ikasikan

Mengomunikasikan merupakan

kegiatan peserta didik menyampaikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok

atau secara individu dari hasil kesimpulan secara lisan, tertulis, atau

media lainnya.

1. Peserta didik

mampu menyajikan laporan dalam bentuk bagan,

diagram, atau grafik.

2. Peserta didik dapat menyusun laporan tertulis.

3. Peserta didik

dapat menyajikan

laporan meliputi

proses, hasil, dan

kesimpulan yang

disampaikan

secara lisan

maupun tulisan.

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan

menyampaikan hasil pekerjaan

peserta didik yang telah disusun baik secara bersama-

sama dalam kelompok atau

secara individu dari hasil kesimpulan yang dibuat

bersama baik disampaikan secara

lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengomunikasikan adalah kemampuan

menyampaikan hasil kegiatan

yang telah dilaksanakan baik secara lisan

maupun tulisan.

2.1 Lima Langkah Pendekatan Saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

20

2.1.2.3 Kriteria Proses Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik

Menurut Hosnan (2014: 38) pendekatan saintifik mempunyai kriteria proses

pembelajaran sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan

dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda,

atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon siswa dan interkasi edukatif guru-siswa terbebas dari

prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang

menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan

mengaplikasikan materi pembelajaran.

4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam meliat

perbedaan kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon

materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik

sistem penyajiannya.

Kriteria proses pembelajaran tersebut akan digunakan peneliti dalam

mengembangkan produk. Materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang

dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira

khayalan legenda, atau dongeng semata. Hal tersebut sesuai dengan materi daur

hidup kupu-kupu yang terdapat dikehidupan sehari-hari. Guru juga dapat

mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam

mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasi materi

pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik pada kegiatan 2 yaitu guru meminta peserta didik untuk

mengidentifikasi puisi dan mengajak peserta didik untuk membuat puisi dengan

tema keindahan kupu-kupu sesuai dengan contoh puisi yang menggunakan bunyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

21

vokal yang teratur pada kata terakhir setiap barisnya. Selain itu, guru dapat

mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon

pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan daur hidup kupu-kupu yang berawal dari

telur, ulat, kepompong, kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa. Materi

pembelajaran berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan. Hal tersebut sesuai dengan materi yang ada pada prototipe

buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD

(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang didapatkan dari sumber terpercaya yaitu

buku kelas IV SD.

2.1.2.4 Model-Model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik

Berikut ini adalah contoh model-model pembelajaran dalam pendekatan

saintifik :

1. Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan Jumanta dalam

Sufairoh (2016: 132). Langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri terdiri

atas:

1.) Observasi/mengamati berbagai fenomena alam. Kegiatan ini memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai

fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.

2.) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahapan ini

melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan

menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.

3.) Mengajukan gugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta

didik dapat mengasosiasikan atau melakukan penalaran terhadap

kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

4.) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang

diajukan, sehingga pada kegiatan tesebut peserta didik dapat memprediks i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

22

dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu

kesimpulan.

5.) Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau

dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan

hasil temuannya.

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang menfokuskan

pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan

investigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta

didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek

(materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik

untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang

bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif (Sufairoh,

2016: 124).

Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut:

1.) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah

awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang

muncul dari fenomena yang ada.

2.) Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab

pertanyaan yang ada disusunlan suatu perencanaan proyek bisa melalui

percobaan.

3.) Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan

sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang

tersedia dan sesuai dengan target.

4.) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitor ing

terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluas i

proyek yang sudah dikerjakan.

5.) Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan

berbagai data lain dari berbagai sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

23

6.) Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk

mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada

mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

3. Model Pembelajaran Berbasis Permasalahan (Problem Based Learning)

Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar

melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan

dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya (Sufairoh, 2016: 124).

Adapun langkah- langkah pembelajaran model problem based learning adalah

sebagai berikut:

1.) Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk menfokuskan

peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.

2.) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasikan kegiatan

pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar

peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap

masalah kajian.

3.) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta

didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka

menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.

4.) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosias i

data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai

sumber.

5.) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik

mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan

dievaluasi.

Model pembelajaran dalam pendekatan saintifik yang akan digunakan oleh

peneliti dalam membuat kegiatan pembelajaran di kelas IV pada tema 6 “Cita-

Citaku”, subtema 1 “Aku dan Cita-Citaku”, pembelajaran 2 adalah model

pembelajaran inkuiri. Peneliti memilih model inkuiri karena rangkaian kegiatan

pembelajaran dalam model inkuiri menekankan pada proses berpikir secara kritis

dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah.

Sehingga peserta didik dapat mandiri untuk menemukan jawaban dari kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

24

yang dilakukan seperti mengetahui tempo lagu dan tinggi rendah nada melalui

menyanyikan lagu “Kupu-Kupu yang Lucu”, membuat skema daur hidup kupu-

kupu agar mengetahui urutan daur hidup kupu-kupu yang benar, dan dapat

membuat puisi menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir setiap

barisnya setelah melihat contohnya.

2.1.3 Pembelajaran Tematik di Kelas IV SD

Pada sub bab ini akan membahas tentang pengertian pembelajaran tematik,

ciri khas pembelajaran tematik, karakteristik pembelajaran tematik, dan materi

pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 2.

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut Rusman (2011: 254) pembelajaran tematik merupakan salah satu

model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran

yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, aktif

menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holist ik,

bermakna dan autentik. Margaretha dan Windayana (2005: 1) menjelaskan bahwa

pembelajaran tematik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan

beberapa pokok bahasan/sub pokok bahasan/topik dalam atau antar bidang studi,

yang pemanduaanya dipayungi oleh sebuah tema. Selanjutnya Sutirjo dan Mamik

(2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta

pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Berdasarkan pengertian

beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu model

dalam pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran menjadi

sebuah tema.

2.1.3.2 Ciri Khas Pembelajaran Tematik

Jaskarti (2007: 45) juga menyebutkan ciri khas pembelajaran tematik antara

lain: pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatan yang dipilih dalam proses

pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa,

kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil

belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengarahkan keterampilan berpikir

siswa, dan mengembangakan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

25

toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Jadi pembelajaran

tematik memberikan pengalaman kepada peserta didik melalui kegiatan belajar

mengajar yang dilaksanakan. Pembelajaran tematik juga melatih siswa untuk

mampu menghubungkan satu kejadian dengan kejadian lainnya, karena mata

pelajaran saling berkaitan atau berhubungan. Melalui pembelajaran tematik ini

siswa diharapkan lebih mampu mengembangkan keterampilan yang dimilik inya

dan karakter siswa terbentuk lebih kuat, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan dengan lancar.

2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik

Karakteristik pembelajaran tematik menurut Rusman (2011: 259) adalah

berpusat kepada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, terdapat

pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan

peserta didik, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Karakteristik pembelajaran tematik menurut Tim Pengembang PGSD Hamdani

(2011: 106) adalah Holistik, Bermakna, Otentik, dan Aktif.

Kemendikbud (2014: 56) juga menyebutkan karateristik pembelajaran

tematik yang diterapkan di sekolah dasar ibtidaiyah, yaitu: berpusat pada siswa,

memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,

menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran bersifat fleksibel, menggunakan

prinsip belajar sambil bermain menyenangkan. Berdasarkan beberapa pendapat

tentang karakteristik tematik di atas, peneliti menyimpulkan karakteristik

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk

mengkaitkan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.

Pembelajaran tematik dipahami oleh guru dan siswa, terlebih oleh guru sehingga

dapat membuat dan merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat

perkembangan anak di tingkat Sekolah Dasar.

2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2

Pada materi pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 2

terdapat tiga mata pelajaran yaitu IPA mengenai daur hidup hewan, Bahasa

Indonesia mengenai rima dalam puisi, dan SBdP mengenai tanda tempo dan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

26

rendah nada. Peneliti akan menguraikan satu persatu materi dari ketiga mata

pelajaran tersebut.

1. Daur Hidup Hewan

Daur hidup adalah seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup

selama hidupnya. Dalam daur hidupnya, hewan ada yang mengalami perubahan

bentuk dari kecil hingga dewasa dan ada pula yang tidak mengalami perubahan

bentuk secara drastis. Beberapa hewan dari kecil hingga dewasa yang mengalami

perubahan bentuk, antara lain nyamuk, kupu-kupu, lalat, katak, kecoak, jangkrik,

capung, dan lain-lain. Perubahan bentuk hewan dari kecil hingga dewasa disebut

matamorfosis. Hewan itu baru menyerupai induknya setelah mengalami perubahan

bentuk. Metamorfosis merupakan proses perubahan bentuk dari telur menjadi

dewasa. Dalam pertumbuhan hewan, terdapat dua macam metamorfosis, yaitu

metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfos is

sempurna terjadi apabila bentuk hewan pada masa mudanya jauh berbeda dengan

bentuk hewan tersebut saat sudah dewasa. Contohnya pada nyamuk, kupu-kupu,

katak, dan lalat. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna terjadi apabila bentuk

hewan di masa mudanya tidak begitu berbeda atau hampir sama dengan bentuk

hewan tersebut saat sudah dewasa. Contohnya pada kecoak dan jangkrik. Berikut

adalah gambar daur hidup kupu-kupu.

Gambar 2.1 Daur Hidup Kupu-Kupu (Susilowati, 2010 : 67).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

27

Kupu-kupu berasal dari telur. Setelah menetas, telur-telur itu menjadi ulat.

Kemudian ulat berubah menjadi kepompong, selanjutnya berubah menjadi kupu-

kupu. Keberadaan kupu-kupu di taman memang sangat menyenangkan. Warna

sayapnya yang indah menjadikan pemandangan lebih menarik. Namun di sisi lain,

keberadaan kupu-kupu sangat berbahaya. Jika kupu-kupu banyak, maka kupu-kupu

tersebut akan bertelur di daun-daun tanaman. Setelah telur-telur itu menjadi ulat,

maka daun-daun tanaman akan habis dimakannya.

Telur kupu-kupu menjadi ulat setelah lebih kurang 2 minggu sampai 1 bulan,

telur menetas menjadi ulat. Ulat lalu mulai memakan pucuk tumbuhan yang masih

lunak. Ulat mengalami lima pergantian kulit. Pada ulat ditemukan kelenjar sutra,

yaitu perubahan kelenjar ludah yang terdapat pada bibir bawah. Sutra inilah yang

digunakan untuk membuat kepompong (pupa). Ulat yang sudah siap menjadi kupu-

kupu akan merayap mencari tempat untuk bergantung menjadi kepompong. Periode

kepompong berlangsung selama 2 minggu sampai beberapa bulan. Setelah

sempurna bentuk kupu-kupunya, kepompong tadi akan membuka. Munculah

seekor kupu-kupu yang indah dan siap terbang. Kupu-kupu hidup dengan memakan

nektar (madu) yang ada di dasar bunga (Susilowati, 2010: 68).

2. Rima dalam Puisi

Rima adalah bunyi akhir setiap larik pada puisi. Rima akhir bisa terdiiri atas

vokal atau konsonan. Contoh rima dalam puisi yaitu a-a-a-a, u-u-u-u, ng-ng-ng-ng,

a-i-a-i, dan a-b-a-b. Puisi baru atau modern membebaskan rima terakhir dalam

setiap larik. Rima tersebut tergantung kreativitas penyair. Sementara itu, rima a-i-

a-i atau a-b-a-b terdapat pada puisi lama, seperti pantun. Pantun adalah sebuah puisi

yang terdiri atas empat baris dengan rima akhir a-b-a-b (Intan, 2017). Berikut adalah

Contoh puisi menggunakan rima teratur

“Kupu-Kupu yang Indah”

Oleh: Yohana Dwi Kurniawati

Oh, kupu-kupu yang indah

Kau terbang ke sana ke mari

Dengan sayapmu yang indah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

28

Membuatku senang sekali

Oh, kupu-kupu yang indah

Membuat hatiku terpesona

Bentukmu yang sangat indah

Membuatku hariku slalu berwarna

3. Tanda Tempo dan Tinggi Rendah Nada

Berikut adalah lagu “Kupu-Kupu yang Lucu” (Intan, 2017).

Gambar 2.2 Lagu “Kupu-Kupu yang Lucu”

Tempo adalah cepat lambatnya ketukan lagu dinyanyikan. Tempo

dibedakan menjadi tiga, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat. Istilah

tempo biasanya ditulis dalam bahasa Itali. Namun, ada pula yang ditulis dalam

bahasa Indonesia. Berikut contoh istilah tempo lagu (Kemendikbud, 2016: 12).

No Istilah Keterangan

1. Largo Lambat sekali

2. Lento Lebih lambat

3. Adagio Lambat

4. Andante Sedang

5. Moderato Sedang agak cepat

6. Allegro Cepat

7. Vivace Lebih cepat

8. Presto Cepat sekali

Tabel 2.1 Istilah Tempo Lagu

1. Tempo lambat: adagio, lento, dan largo

2. Tempo sedang: andante dan moderato

3. Tempo cepat: allegro, presto, dan vivace

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

29

Sementara itu, tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan lagu

sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah sesuai dengan notasi lagu.

Berikut urutan tinggi rendah nada yang disebut tangga nada dengan notasi angka

(Intan, 2017).

Gambar 2.3 Tangga Nada dengan Notasi Angka

Semakin ke kanan, nada semakin tinggi. Sebaliknya, semakin ke kiri, nada

semakin rendah. Nada bertitik di bawah berarti nada rendah. Nada tidak bertitik

nada sedang. Selanjutnya, nada bertitik di atas berarti nada tinggi. Nada yang

bertitik di bawah disebut tangga nada oktaf rendah. Nada-nada yang tidak bertitik

disebut juga nada oktaf sedang. Sementara itu, nada-nada yang bertitik di atas

disebut juga oktaf tinggi. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara

berjenjang. Susunan nada disebut tangga nada jika memiliki delapan tingkatan,

misalnya 1 2 3 4 5 6 7 1. (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).

2.1.4 Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Kelas IV

2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak

Sepanjang jenjang kehidupan manusia, semenjak awal kehidupan dari lahir

sampai meninggal dunia, manusia selalu mengalami perubahan, baik perubahan

dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis, perubahan-perubahan

tersebut terus berlangsung karena terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pada

dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses tahapan hidup

manusia yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.

Pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan psikologis dari proses

kematangan secara normal dalam perubahan fisik maupun psikisnya. Seperti

bertambah berat badan, bertambah tinggi badan dan lain sebagainya. Sedangkan

perkembangan memiliki pengertian proses perubahan kualitatif yang mengacu pada

kualitas fungsi- fungsi organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

30

sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungs i

psikologis (Agustina 2014: 2).

Kehidupan manusia berlangsung dari beragam fase kehidupan, dimulai dari

manusia lahir hingga fase tua. Pada tiap fase ini manusia mengalami perubahan

yang berlangsung secara berkesinambungan. Menurut Santrock dalam (Agustina,

2014: 27) periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode, yaitu anak

(childhood), remaja (adolescence) dan dewasa (adulthood). Dari ketiga periode ini

diklasifikasikan lagi menjadi beberapa periode yaitu : (1) periode anak sebelum

kelahiran (prenatal), masa bayi (infacy), masa awal anak-anak (early childhood),

masa pertengahan dan akhir anak-anak (midle and late childhood) ; (2) periode

remaja (adolescence) dan (3) periode dewasa: masa awal remaja (early adulthood),

masa pertengahan dewasa (midle adulthood), dan masa akhir dewasa (late

adulthood). Dan di setiap periode ini memiliki tugasnya masing-masing. Tugas di

tiap periode ini akan dilewati anak dalam proses yang sama, namun tidak harus

dalam umur yang sama pula.

Piaget dalam (Nurgiyantoro, 2005: 50) membedakan perkembangan

intelektual anak ke dalam empat tahapan. Tiap tahapan memiliki karakteristik yang

membedakannya dengan tahapan lain. Tahapan tersebut meliputi: tahap

sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi konkret, dan tahap operasional

formal.

1) Tahap sensorimotor (the sensorymotor periode, 0-2 tahun). Tahap ini merupakan

tahapan pertama dalam perkembangan kognitif anak. Tahap sensorimotor terjadi

berdasarkan informasi dari indera (senses) dan bodi (motor). Karakteristik utama

dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat koordinasi persepsi indera dan

aktivitas motor serta mengembangkan pemahaman sebab-akibat atau hubungan-

hubungan berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat berkontak langsung.

Anak mulai memahami hubungannya dengan orang lain, mengembangkan

pemahaman objek secara permanen. Pada usia anak 1-2 tahun, anak pada

tahapan ini menyukai aktivitas atau permainan bunyi yang mengandung

perulangan-perulangan yang ritmis. Anak menyukai bunyi-bunyian yang

bersajak dan berirama. Permainan bunyi yang dimaksud dapat berupa nyanyian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

31

kata-kata yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa dalam perkataan yang tidak

dilagukan (Nurgiyantoro, 2005: 50).

2) Tahap praoperasional (the preoperational periode, 2-7 tahun). Dalam tahap ini

anak mulai dapat “mengoperasikan” sesuatu yang sudah mencerminkan aktivitas

mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini

antara lain adalah bahwa (i) anak mulai belajar mengaktualisasi dirinya lewat

bahasa, bermain, dan menggambar (corat-coret). (ii) Jalan pikiran anak masih

bersifat egosentris, menempatkan dirinya sebagai pusat dunia, yang didasarkan

persepsi segera dan pengalaman langsung karena masih kesulitan menempatkan

dirinya di antara orang lain. Anak tidak dapat memahami sesuatu dari sudut

pandang orang lain. (iii) Anak mempergunakan simbol dengan cara elementer

yang pada awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa

dalam pembicaraan. (iv) Pada masa ini anak mengalami proses asimilasi di mana

anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan

cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk skema di dalam

kognisinya (Nurgiyantoro, 2005: 51).

3) Tahap operasional konkret (the concrete operational, 7-11 tahun). Pada tahap

ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. Karakteristik anak pada

tahap ini antara lain adalah (i) anak dapat membuat klasifikasi sederhana,

mengklasifikasikan objek berdasarkan sifat-sifat umum, misalnya klasifikas i

warna, klasifikasi karakter tertentu. (ii) Anak dapat membuat urutan sesuatu

secara semestinya, mengurutkan abjad, angka, besar-kecil, dan lain-lain. (iii)

Anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan ;

adanya perkembangan dari pola berpikir yang egosentris menjadi mudah untuk

mengidentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang berbeda. (iv) Anak mulai

dapat berpikir argumentatif dan memecahkan masalah sederhana, ada

kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan oleh orang

dewasa, namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang abstrak karena jalan

pikirnya terbatas pada situasi yang konkret (Nurgiyantoro, 2005: 52).

4) Tahap operasi formal (the formal operational, 11 atau 12 tahun ke atas). Pada

tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak.

Karakteristik penting dalam tahap ini antara lain adalah (i) anak sudah mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

32

berpikir “secara ilmiah”, berpikir teoritis, berargumentasi dan menguji hipotesis

yang mengutamakan kemampuan berpikir. (ii) Anak sudah mampu memecahkan

masalah secara logis dengan melibatkan berbagai masalah yang terkait

(Nurgiyantoro, 2005: 53).

Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian tahap perkembangan anak

periode perkembangan anak terdiri atas tiga periode, yaitu anak (childhood), remaja

(adolescence) dan dewasa (adulthood) dan tahap perkembangan intelektual anak

dapat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional

konkret, dan operasional formal. Anak kelas IV SD berusia sekitar 9 – 10 tahun

sehingga pada usia itu mereka termasuk kedalam tahap operasional konkret.

2.2 Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang relevan bersangkutan dengan

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas

IV SD.

2.2.1 Penelitian tentang Pendekatan Saintifik

Sekarini, Assas Prima (2017) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan LKS IPA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas IV Materi

Bentuk Luar Tubuh Hewan dan Tumbuhan Serta Fungsinya”. Tujuan penelitian ini

adalah (1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas IV

materi bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya, (2) mengetahui

kualitas LKS IPA yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pengembangan menurut Dick & Carey (2013). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik dilakukan

berdasarkan model pengembangan Dick & Carey yang dimodifikasi menjadi

delapan tahapan meliputi analisis kebutuhan, merumuskan tujuan khusus,

mengembangkan instrumen, mengembangkan isi LKS, evaluasi formatif, revisi,

dan evaluasi sumatif, (2) hasil validasi oleh ahli IPA produk LKS memperoleh

rerata skor 2,85 dengan kategori baik dan guru kelas IV SD memperoleh rerata skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

33

3,72 dengan kategori sangat baik. Hasil validasi tersebut berpedoman pada empat

langkah yaitu konten atau isi, tampilan, bahasa, penggunaan dan penyajian. Uji

coba lapangan terbatas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa pada

posstest lebih tinggi daripada pretest dengan perolehan persentasi peningkatan nilai

sebesar 38,07%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS IPA berbasis

pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba

dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar dengan revisi sesuai saran.

2.2.2 Penelitian tentang Pembelajaran Tematik

Paramitha, Natalia Indah (2015) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Pedoman Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Kurikulum

2013 Kelas IV Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Tujuan penelitian ini

adalah memaparkan proses pengembangan pembuatan media tematik kurikulum

2013 kelas IV tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dan mendeskrips ikan

pedoman pembuatan media tematik kurikulum 2013 kelas IV tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup”. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pengembangan menurut teori dari Borg & Gall dan Sugiono dengan mengikuti 5

dari 10 tahap penelitian. Berdasarkan lima tahap tersebut, peneliti mengembangkan

buku berjudul “Pedoman Pembuatan Media & RPP Tematik Kelas IV Kurikulum

2013” khusus tema 3. Hasil rata-rata validasi produk dari tujuh orang ahli adalah

3,7, masuk kedalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan nilai validasi produk

pedoman pembuatan pedoman pembuatan media layak untuk diuji cobakan.

2.2.3 Penelitian tentang Prototipe Buku

Wirawan, Yohanes (2014) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Ayo Cintai

Lingkungan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian ini adalah

menghasilkan produk berupa bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema Ayo

Cintai Lingkungan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah

penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini

menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Hasil penelit ian

menunjukkan dari hasil validasi dua guru kelas IV yang telah melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

34

kurikulum 2013 dan hasil persepsi siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng, bahan ajar

memperoleh skor rata-rata 4,52 dengan kategori “sangat baik” jadi bahan ajar

mengacu kurikulum 2013 subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013.

Berdasarkan literatur penelitian yang relevan di atas, peneliti belum

menemukan penelitian berkaitan dengan pengembangan prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2). Penelitian diatas masih terbatas pada pengembangan LKS IPA

berbasis pendekatan saintifik, pengembangan pedoman pembuatan media

pembelajaran tematik, dan pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013.

Ketiga penelitian tersebut belum saling berkaitan. Oleh karena itu, peneliti akan

mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).

Gambar 2.4 Penelitian yang Relevan

Sekarini (2017)

Pengembangan LKS IPA Berbasis

Pendekatan Saintifik untuk

Kelas IV Materi Bentuk Luar Tubuh

Hewan dan

Tumbuhan Serta Fungsinya

Paramitha (2015)

Pengembangan

Pedoman

Pembuatan Media

Pembelajaran

Tematik Kurikulum

2013 Kelas IV

Tema 3 Peduli

Terhadap Makhluk

Hidup

Wirawan (2014)

Pengembangan

Bahan Ajar

Mengacu

Kurikulum 2013

Subtema Ayo Cintai

Lingkungan untuk

Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar

Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan saintifik dalam

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2)

Peneliti terinspirasi

dari penelitian milik Sekarini mengenai

pendekatan saintifik

Peneliti terinspirasi

dari penelitian milik Paramitha mengenai

pembelajaran tematik

Peneliti terinspirasi dari penelitian milik Wirawan mengenai

prototipe buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

35

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan hal baru karena

sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian mengenai prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2). Berdasarkan tujuan penelitian terdahulu,

pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik kelas IV SD masih relevan untuk diteliti.

Berdasarkan dari wawancara sebanyak dua kali kepada dua guru kelas IV SD,

diperoleh informasi bahwa dari 3 langkah kekhasan kurikulum 2013 pendekatan

saintifik yang paling sulit dilakukan karena kurang menguasi cara mengajar

menggunakan pendekatan saintifik. Guru kelas IV juga menyatakan bahwa masih

kebingungan bagaimana cara mengajar menggunakan pendekatan saintifik

sehingga butuh penyesuaian untuk menerapkannya dalam pembelajaran. Selain itu,

guru kelas IV mengemukakan bahwa masih merasa kesulitan dalam menerapkan

kelima langkah pendekatan saintifik secara utuh seperti menalar, mencoba,

mengomunikasikan, menanya, dan mengamati.

Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam proses kegiatan

belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada guru dengan menggunakan

lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengkomunikasikan. Guru dapat melakukan pembelajaran menggunakan langkah-

langkah ilmiah menggunakan lima langkah pendekatan saintifik yang meliputi

mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Penelit i

termotivasi untuk membuat prototipe buku sederhana yang memuat penjelasan

mengenai pendekatan saitifik dan contoh penerapan kegiatan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik. Prototipe yang disusun peneliti ini berjudul “Prototipe

Buku Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6,

Subtema 1, Pembelajaran 2)”. Prototipe tersebut terdiri dari dua bagian , bagian

petama mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian kedua berisi

penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada

tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. Dengan adanya prototipe buku ini diharapkan

dapat membantu guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dan meningkatkan

pemahaman guru mengenai pendekatan saintifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

36

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana prosedur pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2)?

2.4.2 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD menurut guru kelas IV SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2)?

2.4.3 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD menurut hasil uji coba pada peserta didik

kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)?

2.4.4 Langkah-langkah pendekatan saintifik manakah yang sulit dilakukan

peserta didik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analis is

data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R & D). Menurut Borg & Gall dalam Setyosari (2012:

222) penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dengan mengikuti langkah-

langkah secara siklus. Langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri dari

kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan,

mengembangkan produk berdasrkan temuan tersebut, melakukan uji coba

lapangan, dan melakukan revisi. Menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012: 297)

metode penelitian dan pengembangan digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan kemudian menguji keefektifannya supaya dapat berfungsi dengan

sesuai. Adapun langkah- langkah penelitian dan pengembangan sebagai berikut: (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,

(5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9)

revisi produk, (10) produksi massal.

Penelitian ini disebut penelitian pengembangan (Research and Development)

karena peneliti menghasilkan dan mengembangkan suatu produk berupa prototipe

buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD

(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Setelah itu peneliti akan menguji keefektifan

produk tersebut di sekolah dasar.

3.2 Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini akan dibahas mengenai tempat penelitian, subjek

penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.

3.2.1 Tempat Penelitian

Pengambilan data yang digunakan untuk penelitian dilakukan di SD Budya

Wacana I yang berlokasi di Jalan Kranggan 11 Cokrodiningrat, Jetis, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

38

Peneliti memilih SD Budya Wacana I sebagai tempat uji coba produk terbatas,

karena SD Budya Wacana sudah dan masih menggunakan Kurikulum 2013. Selain

itu juga terdapat dua kelas paralel yang memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian. Guru SD Budya Wacana I juga masih kebingungan dalam melaksanakan

pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013. Selain itu, letaknya strategis dan

mudah untuk dijangkau.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru kelas IV SD. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SD Budya Wacana I. Guru

yang dipilih berjumlah dua guru yang terdiri dari dua guru putra. Peneliti memilih

guru tersebut berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah produk yang berupa prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik (tema 6, subtema 1, pembelajaran

2). Prototipe buku tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengena i

deskripsi tentang pendekatan saintifik dan bagian yang kedua berisi penerapan

kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6,

subtema, pembelajaran 2.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2017 hingga

Maret 2018. Secara keseluruhan, penelitian pengembangan produk berupa prototipe

buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD ini

berlangsung kurang lebih selama sembilan bulan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian ini menggunakan tahapan penelitian dan

pengembangan. Menurut Borg & Gall dalam Sugiono (2012: 298) terdapat 10

langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan, yaitu (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)

revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9)

revisi produk, (10) produksi massal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

39

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and

Development

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 6 langkah saja, yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi

desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Dengan 6 langkah pengembangan

tersebut, akan dihasilkan produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran

2). Prosedur penelitian dan pengembangan akan dijelaskan pada bagan berikut.

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

data Desain Produk Validasi Desain

Revisi Produk Uji Coba

Produk

Revisi Produk

Revisi Desain Uji Coba

Pemakaian

Produksi Massal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

40

Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2).

Langkah 6

Uji Coba Produk

Uji coba produk yang telah direvisi

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan

Peneliti

Langkah 1

Potensi dan Masalah

Langkah 2

Pengumpulan Data

Langkah 3

Desain Produk

Langkah 4

Validasi Desain

Langkah 5

Revisi Desain

Potensi: pendekatan saintifik merupakan salah

satu kekhasan kurikulum 2013.

Masalah: masih banyak guru yang kebingungan

menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas IV SD.

Wawancara dengan guru kelas atas.

Pembagian kuisoner pra penelitian.

Membuat kisi-kisi prototipe buku penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran kelas

IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).

Prototipe buku yang telah disusun, kemudian

divalidasi oleh guru kelas IV SD.

Revisi prototipe buku berdasarkan kritik dan

saran guru kelas IV SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

41

3.3.1 Potensi dan Masalah

Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi pada

penelitian ini adalah pendekatan saintifik merupakan salah satu kekhasan

kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas atas (4 dan 5)

sebanyak dua kali mengenai penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik saat pembelajaran berlangsung. Analisis kebutuhan guru dilakukan dengan

pembagian kuisoner. Pembagian kuisoner ini bertujuan untuk mengetahui apakah

guru memerlukan prototipe buku yang memuat pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik. Oleh karena itu, prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik ini disusun dan dikembangkan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks pendekatan saintifik.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara sebanyak dua

kali dengan empat guru kelas atas (4 dan 5). Peneliti juga membagikan kuisoner

kepada delapan guru kelas IV di sekolah yang berbeda. Kuisoner dibagikan pada

delapan guru kelas IV di empat SD yang berbeda, yaitu SD Budya Wacana I, SD

Negeri Nogopuro, SD Negeri Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Pengumpulan

data ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru dan informasi yang digunakan

sebagai bahan penyusun produk. Dengan demikian, produk yang disusun akan

membantu guru dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik.

3.3.3 Desain Produk

Pada tahap desain produk, peneliti menyusun produk berupa prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2). Prototipe buku tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian

pertama mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian kedua berisi

mengenai penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

kelas IV SD pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. Berikut kisi-kisi pembuatan

prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas

IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

42

No

Teks

dalam

buku

Deskripsi Ilustrasi

gambar

1. Cover Judul prototipe buku Gambar

2. Kata pengantar

Isi kata pengantar -

3.

Bagian 1 Isi bagian I Gambar

Bagian 2 Isi bagian 2 Gambar

Penilaian Penilaian kegiatan penerapan pendekatan saintifik

-

Lembar Saran

Lembar kertas kosong -

5. Kepustakaan

Daftar refrensi -

6. Biodata Singkat

Penulis

Nama penulis Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku

3.3.4 Validasi Desain

Desain produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang telah

dibuat divalidasi terlebih dahulu oleh dua validator sebelum diuji cobakan. Validasi

desain ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk

yang dikembangkan oleh peneliti. Melalui kritik dan saran tersebut, penelit i

dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan

sebagai perbaikan.

3.3.5 Revisi Desain

Tahap revisi desain ini bertujuan untuk mendapatkan desain produk yang

lebih baik dan layak. Revisi desain dilakukan oleh peneliti berdasarkan validasi

yang telah dilakukan oleh dua validator sebelumnya. Kritik dan saran yang didapat

dari dua validator digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki desain produk yang

berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Setelah produk diperbaiki,

diharapkan lebih mudah untuk dipahami oleh guru dalam mengajar menggunakan

prototipe buku tersebut.

3.3.6 Uji Coba Produk

Tahap uji coba produk dilakukan setelah produk direvisi dan siap diuji

cobakan. Prototipe buku direvisi berdasarkan kritik dan saran dari hasil validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

43

yang telah dilakukan. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk

mudah dipahami oleh guru dalam melakukan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik atau belum. Melalui uji coba produk ini, prototipe buku yang

telah dikembangkan oleh peneliti benar-benar teruji secara empiris. Uji coba produk

dilaksanakan terhadap siswa kelas IV.2 SD Budya Wacana I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Richey and Klein dalam (Sugiono, 2015: 200) menjelaskan bahwa teknik

pengumpulan data merupakan hal yang paling utama dalam penelitian, karena

tujuan dari sebuah penelitian adalah mendapatkan data. Tahap pengumpulan data

sangat penting untuk menentukan kevalidan dari sebuah penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan dua teknik, yaitu teknik

wawancara dan teknik kuisoner.

3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan

responden untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2011: 233). Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai

pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi

jawaban atas pertanyaan itu (Suwandi, 2008: 127). Wawancara digunakan sebaga i

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila penelit i

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 137).

Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini

dilakukan kepada empat guru kelas atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD

Negeri Dukun 2 sebanyak dua kali. Wawancara pertama dilakukan untuk

memperoleh informasi mengenai 3 langkah kekhasan kurikulum 2013 yang sulit

dilakukan, penerapan lima langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik, harapan guru dalam mengalami kesulitan melakukan pendekatan saintifik,

dan tema/ subtema/ pembelajaran manakah yang kiranya membutuhkan contoh

pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

44

kedua dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sejauh mana guru kelas

atas (4 dan 5) memahami pendekatan saintifik, apa yang dimaksud mengamati,

menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, serta langkah apa yang

paling sulit dilakukan sampai yang paling mudah dilakukan.

3.4.2 Kuisoner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Peneliti menggunakan

kuesioner dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data mengenai analis is

kebutuhan guru terkait dengan produk. Kuesioner diberikan kepada delapan guru

kelas IV di empat SD yang berbeda yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri

Nogopuro, SD Negeri Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Pembagian kuisoner

untuk memperoleh analisis kebutuhan terkait dengan produk. Selain itu, kuesioner

validasi produk ditujukan kepada guru kelas IV SD untuk menilai kelayakan produk

berupa prototipe buku yang sudah dibuat.

3.5 Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan beberapa instrumen dalam penelitian ini diantaranya

instrumen analisis kebutuhan dan instrumen validasi produk.

3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Peneliti menggunakan beberapa instrumen analisis kebutuhan dalam

penelitian ini diantaranya kisi-kisi wawancara dan kisi-kisi kuisoner.

3.5.1.1 Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan sebanyak dua kali dan ditujukan kepada guru kelas atas

(4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2. Peneliti menggunakan

pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

kepada narasumber. Adapun kisi-kisi wawancara yang dilakukan dengan guru kelas

atas (4 dan 5) dapat dilihat pada tabel berikut.

No Kisi-Kisi Wawancara Nomor Item

1. 3 langkah kekhasan kurikulum 2013 paling sulit dilakukan.

1

2. Kesulitan yang Bapak/Ibu guru hadapi saat

menerapkan pendekatan saintifik.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

45

3. Dari lima langkah pendekatan saintifik langkah yang paling sulit dilakukan.

3

4. Harapan Bapak/Ibu supaya dapat mengatasi kesulitan tersebut.

4

5. Menurut Bapak/Ibu tema/subtema/pembelajaran manakah yang kiranya membutuhkan contoh

pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik?

5

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Pertama

No Kisi-Kisi Wawancara Nomor Item

1. Sejauh mana Bapak/Ibu guru memahami pendekatan saintifik.

1

2. Maksud kegiatan mengamati dalam pendekatan

saintifik. 2

3. Maksud kegiatan menanya dalam pendekatan saintifik.

3

4. Maksud kegiatan mencoba dalam pendekatan

saintifik. 4

5. Maksud kegiatan menalar dalam pendekatan saintifik.

5

6. Maksud kegiatan mengomunikasikan dalam

pendekatan saintifik. 6

7. Kegiatan yang paling sulit dilakukan sampai yang paling mudah dilakukan.

7

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Kedua

3.5.1.2 Pedoman Kuisoner

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai pelengkap data penelitian tentang

pembuatan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik. Peneliti membagikan kuisoner kepada dua guru kelas IV di empat sekolah

yang berbeda dengan lima daftar pertanyaan. Adapun kisi-kisi kuisoner yang

dilakukan dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut.

No Kisi-Kisi Kuisoner Nomor Item

1. Perlukah panduan untuk membantu peserta didik

menggunakan 5 inderanya dalam proses mengamati.

1

2. Perlukah panduan untuk memancing siswa bertanya mengenai hasil pengamatan.

2

3. Perlukah panduan untuk membantu siswa dalam

mencoba hal baru. 3

4. Perlukah panduan dalam mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

46

5. Perlukah panduan untuk membantu siswa dalam menyampaikan hasil pengamatan.

5

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisoner untuk Guru Kelas IV

3.5.2 Instrumen Validasi Produk

Instrumen validasi produk oleh validator berupa kuesioner dilakukan

untuk mengetahui kualitas produk yang berupa prototipe buku. Kuesioner validasi

produk berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban berskala likert.

Rentang skala yang disediakan yaitu 1-4 dengan jawaban skala (1) sangat

kurang baik, (2) kurang baik, (3) baik, (4) sangat baik. Validasi produk dilakukan

oleh dua guru kelas IV. Kuesioner berisi pernyataan yang berjumlah 15 butir.

Berikut adalah langkah yang dinilai dalam validasi produk yang di sajikan

dalam tabel berikut.

No Langkah yang Dinilai Nomor Item

1. Bahasa 1

2. Format penulisan prototipe buku 2 dan 3

3. Isi

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, dan 15

Tabel 3.5 Aspek Penilaian Prototipe Buku

3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas

Penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat. Instrumen uji coba

terbatas berupa kuesioner yang diisi oleh pengamat untuk mengetahui penerapan

produk yang berupa prototipe buku dapat terlaksana atau tidak. Kuesioner berisi

pernyataan yang berjumlah 15 butir. Berikut adalah langkah yang dinilai dalam

uji coba terbatas yang di sajikan dalam tabel berikut.

No Langkah Indikator

1. Mengamati

Peserta didik melihat video “Si Kupu-Kupu

Cantik” yang disediakan oleh guru.

Peserta didik mendengarkan video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru.

Peserta didik menyimak penjelasan guru.

Peserta didik mendengarkan salah satu teman yang

sedang membaca puisi.

2. Menanya

Peserta didik mampu membuat pertanyaan dengan pancingan pertanyaan yang diberikan guru.

Peserta didik mampu membuat pertanyaan mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang

disediakan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

47

Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang

disediakan oleh guru secara tertulis.

Peserta didik mampu berdiskusi dengan peserta didik lain mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik”

yang disediakan oleh guru.

3. Menalar

Peserta didik dapat menyebutkan dampak sering membunuh ulat.

Peserta didik dapat menyebutkan dampak sering

membunuh kupu-kupu.

Peserta didik dapat menyebutkan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa

kagum terhadap keindahan kupu-kupu.

Peserta didik dapat mengetahui daur hidup kupu-kupu.

4. Mencoba

Peserta didik dapat menyanyikan “Kupu-Kupu yang Lucu” dengan tempo dan tinggi rendah nada

dengan benar.

Peserta didik dapat menempelkan perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur hidup kupu-

kupu dengan rapi.

Peserta didik dapat membuat urutan daur hidup kupu-kupu dengan benar.

Peserta didik dapat membuat puisi dengan

menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir di setiap barisnya.

5. Mengomunikasikan

Peserta didk dapat mempresentasikan hasil puisi yang sudah dibuat.

Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pembuatan skema daur hidup kupu-kupu.

Peserta didik dapat menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan.

Peserta didik dapat menyampaikan hasil

kesimpulan pembelajaran hari ini.

3.6 Kisi-Kisi Uji Coba Terbatas

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitat if.

Data kualitatif berupa komentar, kritik, dan saran yang telah dikemukakan oleh para

validator. Data kuantitatif berupa skor penilaian yang diberikan oleh para validator

yang melakukan validasi. Berikut pembahasan dari masing-masing teknik analis is.

3.6.1 Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif yang diperoleh berupa catatan yang dikemukakan oleh penelit i

pada saat wawancara peneliti kepada dua guru kelas IV. Pengisian kuisoner guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

48

juga dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan guru terhadap produk yang akan

dikembangkan oleh peneliti. Data hasil validasi yang diperoleh juga dianalis is

sebagai pedoman untuk memperbaiki kualitas dan mengetahui kelayakan produk.

3.6.2 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi produk oleh validator dan hasil

uji coba yang diamati oleh pengamat. Analisis validasi produk dilakukan dengan

menggunakan skala likert 1-4. Setiap skala dilengkapi dengan kriteria yang

memudahkan penilai dalam memberikan penilaian. Data dianalisis oleh penelit i

untuk mengetahui kelayakan produk yang telah disusun oleh peneliti. Pedoman

penskoran yang digunakan peneliti adalah nilai skala 1-4. Peneliti tidak

menggunakan skala 1-5 karena responden akan cenderung memilih alternatif

jawaban yang ada ditengah yaitu 3, karena dirasa aman dan paling gampang

(Arikunto, 2010: 284). Skala penilaian terhadap produk yang dikembangkan yaitu

sangat baik (4), baik (3), tidak baik (2), sangat tidak baik (1). Setelah nilai diperoleh

dari validator, maka dianalisis rerata skor dengan rumus sebagai berikut:

Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitat if

menggunakan tabel konversi nilai skala empat berdasarkan skala Likert. Berikut

adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko (2014:

144) yang disajikan dalam tabel berikut.

Interval Skor Kategori Keterangan

3,26 – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan

2,51 – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak

digunakan namun perlu perbaikan

1,76 – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak digunakan

1,00 – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak

digunakan

Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Rerata skor =Jumlah skor yang diperoleh

jumlah item skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

49

Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data kuantitat if

dilakukan dengan konversi rumus diatas. Penentuan rumus kualitatif pada validasi

diterapkan sebagai berikut:

Jumlah skor maksimal yang diperoleh : 56

Skor maksimal ideal : 4

Ditanyakan:

Interval skor kategori “sangat baik”.

Jawab:

Kategori sangat baik = ˃ 3,26 – 4,00

= Jumlah skor yang diperoleh

Jumlah item

= 56

14

= 4 (Kategori sangat baik)

Pada tahap uji coba terbatas, peneliti memperoleh data dari hasil uji coba yang

diamati oleh pengamat. Pada hasil penilaian uji coba terdapat 20 pertanyaan untuk

pengamat mengetahui berapa peserta didik yang melakukan pendekatan saintifik

pada saat uji coba. Jawaban tersebut lalu dikonversi menggunakan nilai skala

empat. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase dengan rumus

sebagai berikut:

Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data kuantitat if

dilakukan dengan konversi rumus diatas. Penentuan rumus kualitatif pada uji coba

diterapkan sebagai berikut:

Jumlah siswa memperoleh skor 4 : 20

Jumlah seluruh siswa : 20

Ditanyakan:

Rerata skor =Jumlah siswa memperoleh skor 4 X 4

Jumlah seluruh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

50

Interval skor kategori “sangat baik”.

Jawab:

Kategori sangat baik = ˃ 3,26 – 4,00

= Jumlah siswa memperoleh skor 4 X 4

Jumlah seluruh siswa

= 20X 4

20

= 4 (Kategori sangat baik)

Pada tahap uji coba produk, peneliti memperoleh data dari hasil pengamatan

yang dilakukan oleh pengamat. Pada lembar pengamatan terdapat 20 pertanyaan

yang diisi oleh pengamat. Hasil pengamatan dikonversi menjadi skor untuk

menentukan kualitas produk yang telah diuji cobakan. Untuk menentukan skor dari

hasil pengamatan, peneliti membuat instrumen pengamatan (Lampiran 3,

halaman 101-106).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian berisi mengenai prosedur pengembangan dan kualitas

produk.

4.1.1 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang diterapkan peneliti terdiri dari enam tahap,

yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi

desain, dan uji coba produk.

4.1.1.1 Potensi dan Masalah

Tahap pertama penelitian dan pengembangan (R&D) adalah potensi dan

masalah, dimana peneliti mengidentifikasi potensi dan masalah yang berkaitan

dengan penelitian. Pada awal penelitian ini, peneliti melakukan wawancara

sebanyak dua kali dengan empat guru kelas atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I

dan SD Negeri Dukun 2 mengenai pendekatan saintifik dalam pendekatan tematik.

Guru pertama adalah guru SD Budya Wacana I kelas V yaitu Ibu Santi, guru kedua

adalah guru SD Budya Wacana I kelas IV yaitu Bapak Trisno, guru ketiga adalah

guru SD Negeri Dukun 2 kelas V yaitu Bapak Nur, dan guru keempat adalah guru

SD Negeri Dukun 2 kelas IV yaitu Ibu Hartin. Wawancara dilakukan mengetahui

sejauh mana guru kelas IV memahami pendekatan saintifik, kesulitan guru dalam

menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik, harapan guru untuk

mengatasi kesulitannya tersebut, dan tema/subtema/pembelajaran manakah yang

kiranya membutuhkan contoh pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik.

Hasil wawancara yang didapatkan peneliti kemudian dijadikan acuan untuk

menyusun kuisoner kebutuhan guru. Setelah itu, peneliti menyebarkan kuisoner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

52

kepada dua guru di empat SD yang berbeda yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri

Nogopuro, SD Selomulyo, dan SD Dukun 2. Hasil kuisoner yang sudah dibagikan

kepada delapan guru kelas IV menunjukkan bahwa guru kelas IV membutuhkan

sebuah panduan untuk mengajar dengan menggunakan pendekatan saitifik dalam

pembelajaran tematik.

4.1.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuisoner. Berikut

pengumpulan data yang dilakukan peneliti.

1. Wawancara

Wawancara analisis kebutuhan dilakukan dua kali. Yang menjadi narasumber

adalah empat guru kelas atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun

2 yaitu Ibu Santi, Bapak Trisno, Bapak Nur, dan Ibu Hartin. Wawancara

dilaksanakan pada saat jam istirahat. Wawancara pertama peneliti mengajukan 4

pertanyaan sebagai data penelitian. Hasil wawancara kepada empat guru di SD

Budya Wacana I dan SD Negeri akan disajikan dalam bentuk tabel dan hasilnya

dapat dilihat dilampiran 1.1 halaman 83 dan 84.

Item Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas V

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas IV

Guru SD

Negeri Dukun

2

Kelas V

Guru SD

Negeri Dukun

2

Kelas IV.2

Dari 3 aspek

kekhasan kurikulum 2013 langkah

mana yang paling sulit

dilakukan?

Pendekatan

saintifik

Pendekatan

saintifik

Pendekatan

saintifik

Pendekatan

saintifik

Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu

guru hadapi saat

menerapkan pendekatan saintifik?

Kurang menguasi cara

mengajar dan kurangnya

persiapan

Masih kebingungan bagaimana

cara mengajar

menggunakan pendekatan saintifik

Kesulitan dalam mengajar

menggunakan pendekatan

saitifik

Masih kesulitan dalam

menerapkan pendekatan

saitifik di dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

53

Menurut Bapak/Ibu

dari lima langkah

pendekatan saintifik langkah

mana yang paling sulit

dilakukan?

Menanya dan menalar

Menanya dan menalar

Menanya dan menalar

Menanya dan mengomunikas

ikan

Apa harapan Bapak/Ibu

supaya dapat mengatasi kesulitan

tersebut?

Adanya buku pedoman

mengajar menggunakan pendekatan

saintifik

Terdapat faktor-faktor

pendukung yang bisa membantu

atau digunakan

guru, misalnya buku

pedoman

Adanya buku yang

memberikan cara mengajar menggunakan

pendekatan saintifik

Terdapat buku yang dapat

mempermudah guru mengajar menggunakan

pendekatan saintifik

Menurut Bapak/Ibu

tema/subtema/pembelajaran manakah

yang kiranya membutuhka

n contoh pedoman penerapan

pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik?

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Pertama

Berdasarkan hasil wawancara dengan empat guru kelas IV SD Budya Wacana

I dan SD Negeri Dukun 2, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru

mengalami kesulitan dalam melakukan pendekatan saintifik dikarenakan kurang

menguasai dan masih kebingungan bagaimana cara mengajar menggunakan

pendekatan saintifik. Dan dalam pembelajaran guru mengalami kesulitan ketika

mengajar menggunakan lima langkah pendekatan saintifik. Pada guru SD Budya

Wacana I kelas V kesulitan dalam langkah menanya dan menalar, pada guru SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

54

Budya Wacana I kelas IV kesulitan dalam langkah menanya dan menalar, pada guru

SD Negeri Dukun 2 kelas V kesulitan dalam langkah menanya dan menalar, pada

guru SD Negeri Dukun 2 kelas IV kesulitan dalam langkah menanya dan

mengomunikasikan. Lalu guru kelas IV tema/subtema/pembelajaran yang kiranya

membutuhkan contoh pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik adalah tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. Berdasarkan hasil

wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru kesulitan dalam langkah

menanya dan menalar pada lima langkah pendekatan saintifik. Harapan guru supaya

dapat mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan adanya buku pedoman berupa

prototipe buku pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema

6, subtema 1, pembelajaran 2).

Wawancara kedua peneliti mengajukan 7 pertanyaan sebagai data

penelitian. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan hasil wawancara pertama.

Hasil wawancara kepada empat guru di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun

2 akan disajikan dalam bentuk tabel dan hasilnya dapat dilihat dilampiran 1.2

halaman 85.

Pertanyaan

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas V

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas IV

Guru SD

Negeri

Dukun 2

Kelas V

Guru SD

Negeri

Dukun 2

Kelas IV

Sejauh mana

Bapak/Ibu memahami pendekatan

saintifik?

Sedikit tahu

Sedikit tahu

Sedikit tahu

Sedikit tahu

Menurut Bapak/ Ibu apa yang

dimaksud dengan kegiatan mengamati

dalam pendekatan

saintifik?

Mengidentifikasi hal-hal yang

ingin diketahui

Mengidentifikasi hal yang

belum dipahami setelah

observasi

Mengidentifikasi hal-hal

yang ingin diketahui

Mengidentifikasi hal yang

belum dipahami setelah

observasi

Menurut Bapak/ Ibu apa yang

dimaksud dengan kegiatan menanya dalam

Menanyakan atau

mengajukan pertanyaan tentang hal

yang tidak

Tanya jawab atau

mengajukan pertanyaan yang belum

dipahami

Menanyakan atau

mengajukan pertanyaan tentang hal

yang tidak

Tanya jawab atau

mengajukan pertanyaan yang belum

dipahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

55

pendekatan saintifik?

dipahami dari yang diamati

setelah observasi

dipahami dari yang diamati

setelah observasi

Menurut Bapak/ Ibu apa yang dimaksud

dengan kegiatan mencoba dalam

pendekatan saintifik?

Melakukan eksperimen

Melakukan percobaan

Melakukan eksperimen

Melakukan percobaan

Menurut Bapak/ Ibu apa yang

dimaksud dengan kegiatan

menalar dalam pendekatan saintifik?

Mencoba mengolah

informasi yang didapat

Mengolah informasi yang

didapat

Mencoba mengolah

informasi yang didapat

Mengolah informasi

yang didapat

Menurut Bapak/

Ibu apa yang dimaksud

dengan kegiatan mengkomunikasikan dalam

pendekatan saintifik?

Menyampaika

n hasil dalam bentuk lisan

atau tertulis

Menyampaika

n hasil informasi

yang didapat dalam bentuk lisan atau

tertulis

Menyampaik

an hasil dalam bentuk

lisan atau tertulis

Menyampaik

an hasil informasi

yang didapat dalam bentuk lisan atau

tertulis

Menurut Bapak/

Ibu apa yang paling sulit dilakukan

sampai yang paling mudah

dilakukan?

Menalar,

mencoba, mengomunikasikan, menanya,

mengamati

Menalar,

mencoba, mengomunikasikan, menanya,

mengamati

Menalar,

mencoba, mengomunikasikan,

menanya, mengamati

Menalar,

mencoba, mengomunikasikan,

menanya, mengamati

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Kedua

Berdasarkan hasil wawancara kedua yang dibagikan kepada empat guru kelas

atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa guru sedikit tahu mengenai mengenai pendekatan

saintifik. Menurut beliau yang dimaksud kegiatan mengamati merupakan kegiatan

mengidentifikasi hal-hal yang belum diketahui atau dipahami. Sedangkan kegiatan

menanya merupakan kegiatan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan yang belum

dipahami dari yang diamati. Untuk kegiatan mencoba merupakan kegiatan

melakukan percobaan atau eksperimen. Kegiatan menalar merupakan kegiatan

mencoba mengolah informasi yang didapat. Dan kegiatan mengomunikas ikan

merupakan kegiatan menyampaikan hasil informasi yang didapat dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

56

lisan atau tertulis. Sedangkan urutan kegiatan yang paling sulit dilakukan sampai

yang paling mudah dilakukan adalah menalar, mencoba, mengomunikasikan,

menanya, dan mengamati.

2. Kuisoner

Peneliti membuat kuisoner yang berisikan lima pertanyaan yang dijawab oleh

dua guru kelas IV di empat Sekolah Dasar yang berbeda. Kelima pertanyaan

tersebut dibuat untuk melengkapi data penelitian tentang prototipe buku penerapan

pembelajaran saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema

1, pembelajaran 2). Berikut ini merupakan daftar pertanyaan berserta hasil rekap

kuisoner yang disajikan dalam tabel dan hasilnya dapat dilihat dilampiran 1.3, 1.4,

1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, dan 1.10 halaman 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, dan 93.

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu peserta didik menggunakan

5 inderanya dalam proses mengamati?

8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu peserta didik menggunakan 5

inderanya dalam proses mengamati.

2. Apakah Bapak/Ibu

memerlukan panduan untuk memancing siswa

bertanya mengenai hasil pengamatan?

8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan

untuk memancing siswa bertanya mengenai hasil pengamatan.

3. Apakah Bapak/Ibu

memerlukan panduan untuk membantu siswa

dalam mencoba hal baru?

8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan

untuk membantu siswa dalam mencoba hal baru.

4. Apakah Bapak/Ibu

memerlukan panduan dalam mengaitkan kegiatan

pembelajaran dengan kehidupan sehari-

hari?

8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan

dalam mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

57

5. Apakah Bapak/Ibu memerlukan

panduan untuk membantu peserta

didik dalam menyampaikan hasil pengamatan?

8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu peserta didik dalam

menyampaikan hasil pengamatan.

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Kuisoner

Dari kuisoner yang disebarkan, sebanyak 8 guru (100%) menjawab

memerlukan panduan untuk membantu peserta didik menggunakan 5 inderanya

dalam proses mengamati, sebanyak 8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan

untuk memancing siswa bertanya mengenai hasil pengamatan, sebanyak 8 guru

(100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu siswa dalam mencoba

hal baru, sebanyak 8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan dalam

mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dan sebanyak 8

guru (100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu peserta didik dalam

menyampaikan hasil pengamatan.

Dari awal yang didapatkan oleh peneliti tersebut kemudian digunakan acuan

untuk menyusun desain produk. Hal tersebut bertujuan agar produk yang disusun

peneliti sesuai dengan kebutuhan guru dan bermanfaat bagi guru dalam mengajar

dengan menerapkan lima langkah pendekatan saintifik. Produk yang disusun

berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

kelas IV (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang diharapkan dapat memberikan

pemahaman kepada guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik.

4.1.1.3 Desain Produk

Pada tahap desain produk, peneliti mendesain produk berupa prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2) berdasarkan data analisis kebutuhan yang diperoleh

melalui wawancara, dan kuisoner. Prototipe buku yang disusun berjudul ”Prototipe

Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV

(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

58

A. Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku

Berikut kisi-kisi pembuatan prototipe buku.

No

Teks

dalam

buku

Deskripsi Ilustrasi

gambar

1. Cover Judul prototipe buku “Prototipe Buku

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas VI SD

(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2).

5 anak

mengangkat tangan (simbol

bertanya)

2. Kata pengantar

Tujuan penulisan prototipe buku dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak

yang membantu penyusunan prototipe buku.

-

3.

Bagian 1 Artikel tentang “Pendekatan Saintifik” a. Pengertian pendekatan saintifik dari 3

ahli dan penulis. Pendekatan saintifik adalah proses kegiatan belajar

menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan. b. 5 langkah pendekatan saintifik yang

isinya pengertian dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.

c. Kekhasan pendekatan saintifik yang isinya kriteria proses pembelajaran

pendekatan saintifik.

Simbol lima langkah

pendekatan saintifik

Bagian 2 Artikel penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2) a. Materi IPA: konsep daur hidup hewan,

contohnya kupu-kupu berawal dari telur, ulat, kepompong, kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa.

b. Materi Bahasa Indonesia: konsep rima dalam puisi dengan menggunakan

bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir setiap barisnya.

c. Materi SBdP: konsep tanda tempo dan

tinggi rendah nada. d. Tabel pemetaan Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.

Simbol lima langkah pendekatan

saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

59

e. Tabel aktivitas belajar lima langkah pendekatan saintifik menggunakan

model pembelajaran inkuiri. f. Penerapan kegiatan pendekatan

saintifik untuk materi pembelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP.

Penilaian Penilaian peserta didik dalam langkah

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik.

-

Lembar Saran

Lembar kertas kosong yang bisa diisi oleh para guru untuk memperbaiki prototipe

buku.

-

5. Kepustakaan

4 sumber tentang pendekatan saintifik, 1 sumber tentang kurikulum 2013, 4 sumber materi IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP.

-

6. Biodata Singkat Penulis

Yohana Dwi Kurniawati Foto penulis

Tabel 4.4 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku

B. Sampul Prototipe Buku

Sampul prototipe buku dibuat dengan menggunakan Photoshop cs 6. Dalam

sampul terdapat gambar lima anak yang mengakat tangan (simbol bertanya).

Sampul prototipe buku ini diberi judul yaitu “Prototipe Buku Penerapan Pendekatan

Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1,

Pembelajaran 2)”. Di bawah judul prototipe buku terdapat nama penulis yaitu

“Yohana Dwi Kurniawati”, dan dibawah gambar terdapat tulisan buku guru kelas

IV SD.

Gambar 4.1 Sampul Prototipe Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

60

C. Bagian-Bagian Buku

Buku ini mempunyai empat bagian. Bagian-bagian tersebut adalah kata

pengantar, isi buku, penilaian, saran, daftar pustaka, dan biodata penulis. Berikut

ini akan dijelaskan bagian-bagian buku:

a. Kata Pengantar

Kata pengantar muncul satu kali di bagian depan bagian buku. Kata pengantar

ini berisikan tujuan penulisan prototipe dan ucapan terima kasih kepada

beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan prototipe

buku.

b. Isi Prototipe Buku

Prototipe Buku ini berisikan dua bagian penting, yaitu:

1.) Bagian pertama berisikan artikel tentang pendekatan saintifik, lima

langkah pendekatan saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik.

2.) Bagian kedua berisikan materi dalam pembelajaran tematik IPA, Bahasa

Indonesia, dan SBdP terdapat tabel pemetaan KI, KD, Indikator, dan

Tujuan Pembelajaran dan terdapat tabel aktivitas belajar lima langkah

pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran inkuiri, serta

penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas

IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2.

D. Saran

Pada bagian saran terdapat lembar kosong yang nantinya dapat diisi oleh guru

untuk saran perbaikan prototipe buku kedepannya.

E. Penilaian

Dalam penilaian berisi penilaian peserta didik dalam langkah mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan dalam penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik.

F. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan dalam pengembangan

prototipe buku. Sumber yang digunakan dalam menyusun isi buku seperti buku dan

internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

61

G. Biodata Penulis

Biodata penulis berisi tentang biografi penulis dari nama penulis, tempat

tanggal lahir penulis, sampai pendidikan penulis.

4.1.1.4 Validasi Desain

Produk yang telah disusun berupa prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)

yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang

pendekatan saintifik dan bagian kedua berisi penerapan kegiatan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2. Produk tersebut divalidasi oleh dua guru untuk mengetahui kualitas

produk yang dibuat. Validasi dilakukan dengan cara memberikan desain produk

dan instrumen penilaian kepada guru. Terdapat beberapa langkah prototipe buku

yang dinilai dan terdapat dalam instrumen validasi. Apek tersebut yaitu 1) bahasa,

2) format penulisan prototipe buku, 3) isi prototipe buku. Validasi desain ini

dilakukan oleh dua guru kelas IV SD Budya Wacana I.

Berdasarkan hasil validasi dari dua guru kelas IV, guru kelas IV.1 mendapat

skor 3,66 dengan kategori ”Sangat Baik”, sedangkan validasi guru kelas IV.2

mendapat skor 3,46 dengan kategori ”Sangat Baik”. Rata-rata hasil validasi tersebut

memperoleh skor rata-rata 3,56 dengan kategori “Sangat Baik”. Prototipe buku

dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba dengan revisi sesuai saran.

Berikut ini merupakan hasil validasi guru yang disajikan dalam tabel dan hasilnya

dapat dilihat dilampiran 2.1 dan 2.2 halaman 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101.

Validator Skor Kategori

Abiatar 3,66 “Sangat Baik”

Trisno 3,46 “Sangat Baik”

Kesimpulan 3,56 “Sangat Baik”

Tabel 4.5 Hasil Validasi Guru

Guru kelas IV memberikan komentar berisi masukan untuk perbaikan

prototipe buku pada beberapa langkah. Berikut ialah komentar dan saran perbaikan

dari guru kelas IV (1) penulisan kata diperbaiki karena masih ada yang salah-salah,

(2) tabel langkah- langkah pendekatan untuk setiap langkah diusahakan dalam satu

halaman sehingga mudah untuk membacanya, (3) perlu memberi cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

62

mengidentifikasinya, dan cantumkan contoh puisi dalam pembahasan materi, (4)

carilah gambar yang resolusinya besar sehingga tidak pecah, (5) tambahkan catatan

untuk pengembangan prototipe buku. Produk yang telah divalidasi oleh guru kelas

IV direvisi sesuai dengan komentar dan saran.

4.1.1.5 Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi produk prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran

2) sesuai dengan komentar berupa saran perbaikan. Komentar berupa saran tersebut

serta revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut:

No Komentar Guru Kelas IV Revisi

1. Penulisan kata diperbaiki karena masih ada yang salah-salah

Memperbaiki penulisan kata

2. Tabel langkah- langkah

pendekatan untuk setiap langkah diusahakan dalam satu halaman sehingga mudah untuk

membacanya

Tabel langkah- langkah pendekatan

untuk setiap langkah dibuat satu halaman

3. Perlu memberi cara mengidentifikasinya, dan

cantumkan contoh puisi dalam pembahasan materi

Menambahkan cara mengidentifikasi puisi dan

mencantumkan contoh puisi dalam pembahasan materi

4. Carilah gambar yang resolusinya

besar sehingga tidak pecah

Tidak direvisi karena gambar sudah

cukup jelas

5. Tambahkan catatan untuk pengembangan prototipe buku

Menambahkan catatan untuk pengembangan prototipe

Tabel 4.6 Rangkuman Komentar dan Saran Guru

Berikut ini disajikan contoh perbaikan prototipe buku yang dilakukan

peneliti.

Pada bagian pertama prototipe buku halaman 8 terdapat kesalahan dalam

penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

63

Gambar 4.2 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi

Validator memberikan saran untuk memperbaiki penulisan kata yang salah.

Peneliti melakukan revisi pada bagian pertama prototipe buku halaman 8

memperbaiki penulisan kata khyalan menjadi khayalan.

Gambar 4.3 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi

Pada bagian pertama prototipe buku halaman 4 terdapat tabel langkah-

langkah pendekatan yang setiap langkahnya tidak dalam satu halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

65

Gambar 4.4 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

66

Validator memberikan saran untuk memperbaiki tabel langkah-langkah

pendekatan untuk setiap langkah diusahakan dalam satu halaman sehingga mudah

untuk membacanya. Peneliti melakukan revisi pada bagian pertama prototipe buku

halaman 4 memperbaiki tabel langkah-langkah pendekatan untuk setiap langkah

dibuat satu halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

67

Gambar 4.5 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

68

Pada bagian kedua prototipe buku halaman 30 belum memuat cara

mengidentifikasi puisi dan contoh puisi. Validator memberikan saran untuk

memberi cara mengidentifikasi puisi dan contoh puisi. Peneliti melakukan revisi

pada bagian kedua prototipe buku halaman 30 memberi cara mengidentifikasi puisi

dan contoh puisi.

Gambar 4.6 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi

Pada bagian kedua prototipe buku halaman 37 belum memuat saran perbaikan

prototipe buku. Validator memberikan saran untuk pengembangan prototipe buku.

Peneliti melakukan revisi pada bagian kedua prototipe buku halaman 37

menambahkan saran.

Gambar 4.7 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

69

4.1.1.6 Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah prototipe buku sudah direvisi sesuai saran

dari validator. Peneliti melakukan uji coba produk di kelas IV.2 SD Budya Wacana

I yang terletak di Jalan Kranggan 11 Cokrodiningrat, Jetis, Yogyakarta. Uji coba

terbatas diikuti oleh 20 peserta didik kelas IV.2 SD Budya Wacana I. Uji coba

produk dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2018. Tujuan dari uji coba produk

adalah untuk mengetahui keefektifan dan kualitas produk, apakah prototipe buku

penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6,

subtema 1, pembelajaran 2) yang telah disusun dapat membantu guru dalam

menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik.

Selama uji coba produk, peneliti mengajar peserta didik kelas IV.2

menggunakan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Kegiatan pembelajaran

sesuai dengan prototipe buku bagian 2 E. Penerapan Kegiatan Pendekatan Saintifik

Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2).

Kegiatan uji coba produk diawali dengan perkenalan peneliti dan memberi sedikit

pengantar mengenai kegiatan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan

saintifik. Kemudian selanjutnya peserta didik diajak untuk melakukan kegiatan

menggunakan lima langkah pendekatan saintifik.

a. Mengamati

Pada kegiatan mengamati terdapat 20 peserta didik yang melihat video “Si

Kupu-Kupu Cantik” dan 20 peserta didik yang mendengarkan video “Si Kupu-

Kupu Cantik”. Setelah itu, ada 17 peserta didik yang menyimak penjelasan guru.

Namun, saat peserta didik diajak mendengarkan teman yang menyampaikan hasil

pengamatan hanya ada 17 peserta didik yang menyimak dikarenakan 4 peserta didik

lain tidak menyimak dan mengerjakan kegiatan lain, seperti mengobrol dengan

temannya, bermain, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

70

Gambar 4.8 Kegiatan mengamati

b. Menanya

Pada langkah menanya saat peserta didik diajak membuat pertanyaan

mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang sudah diamati ada 17 peserta didik

yang mampu membuat pertanyaan dengan pancingan pertanyaan yang diberikan

oleh guru. Lalu ada 20 peserta didik yang dapat membuat pertanyaan secara tertulis

mengenai video “Si Kupu-Kupu Lucu”. Namun, hanya ada 2 peserta didik yang

dapat mengajukkan pertanyaan. Dan terdapat 18 peserta didik yang dapat berdiskusi

dengan peserta didik lain mengenai video “Si Kupu-Kupu Lucu”. Peserta didik

masih kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya namun sudah dapat

membuat pertanyaan secara tertulis pada lembar kerja yang diberikan oleh guru.

Gambar 4.9 Kegiatan menanya

c. Menalar

Pada langkah menalar ada hanya ada 13 peserta didik yang mampu

menyebutkan dampak sering membunuh ulat, 13 peserta didik yang mampu

menyebutkan dampak sering membunuh kupu-kupu, 15 peserta didik yang mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

71

menyebutkan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa

kagum terhadap keindahan kupu-kupu, dan 18 peserta didik yang mengetahui daur

hidup kupu-kupu.

d. Mencoba

Pada langkah mencoba ini peserta didik diajak untuk menyanyikan lagu

“Kupu-Kupu yang Lucu” dengan tempo dan tinggi rendah nada dengan benar. Ada

18 peserta didik yang dapat menyanyikan lagu “Kupu-Kupu yang Lucu” dengan

tempo dan tinggi rendah nada dengan benar. Selanjutnya guru mengajak peserta

didik untuk menempelkan gambar perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur

hidup kupu-kupu. Ada 20 peserta didik yang dapat menempelkan gambar

perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur hidup kupu-kupu dengan rapi.

Selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk membuat urutan daur hidup kupu-

kupu. Ada 18 peserta didik yang dapat membuat urutan daur hidup kupu-kupu

dengan benar. Dan guru mengajak peserta didik untuk membuat puisi dengan

menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir di setiap barisnya. Ada

16 peserta didik yang dapat membuat puisi dengan menggunakan bunyi vokal yang

teratur pada kata terakhir di setiap barisnya.

Gambar 4.10 Kegiatan mencoba

e. Mengomunikasikan

Pada langkah mengkomunikasikan peserta didik diajak mempresentasikan

hasil pekerjaannya pada saat pembelajaran seperti mempresentasikan hasil puisi

yang sudah dibuat terdapat 20 peserta didik yang dapat mempresentasikannya. 20

peserta didik yang dapat mempresentasikan hasil pembuatan sema daur hidup kupu-

kupu. 20 peserta didik yang dapat menceritakan kegiatan apa saja yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

72

dilakukan dan 15 peserta didik yang dapat menyampaikan hasil kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Gambar 4.11 Kegiatan mengomunikasikan

4.1.2 Kualitas Produk

Produk yang disusun peneliti berupa prototipe buku penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran

2). Prototipe buku tersebut berjudul Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik

Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2)

yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang

pendekatan saintifik dan bagian kedua mengenai penerapan kegiatan pendekatan

saiantifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD pada tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2. Produk tersebut divalidasi oleh dua validator. Berdasarkan hasil

validasi dari dua guru kelas IV, guru kelas IV.1 yaitu Bapak Abiatar mendapat skor

3,66 dengan kategori ”Sangat Baik”, sedangkan validasi guru kelas IV.2 yaitu

Bapak Trisno mendapat skor 3,46 dengan kategori ”Sangat Baik”. Ketiga aspek

tersebut memperoleh skor rata-rata 3,56 dengan kategori “Sangat Baik”.

Dari indikator ketiga aspek tersebut yang belum memenuhi skor 4 adalah

bahasa sesuai dengan kaidah penulisan EBI, menggunakan kepustakaan yang sesuai

dengan teori pendekatan saintifik, artikel berisi informasi sederhana mengena i

pendekatan saintifik, memuat bagan pelaksaan kegiatan pembelajaran tematik

dengan pendekatan saintifik mengacu pada kelas IV tema 6 “Cita-Citaku”, subtema

1 “Aku dan Cita-Citaku”, pembelajaran 2, materi IPA memuat daur hidup kupu-

kupu, memuat langkah-langkah kegiatan menanya, memuat langkah-langkah

kegiatan menalar, memuat langkah-langkah kegiatan mengomunikasikan. Hal

tersebut dikarenakan peneliti masih lemah dalam mencari kepustakaan yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

73

dengan teori pendekatan saintifik sehingga dalam langkah- langkah pendekatan

saintifik yang diketerapkan dalam pembelajaran kurang maksimal dan kurang

bervariasi. Prototipe buku tersebut dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji

coba dengan revisi sesuai saran.

Produk setelah divalidasi kemudian diperbaiki peneliti sesuai dengan saran

yang diberikan oleh validator. Peneliti melakukan uji coba produk dengan mengajar

di kelas IV.2 sesuai dengan penerapan kegiatan pendekatan saiantifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang ada

di prototipe buku bagian 2. Uji coba produk dihadiri 20 peserta didik kelas IV.2 SD

Budya Wacana I. Penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat pada saat

pembelajaran berlangsung. Pengamat penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh

Ayu Ratri dengan mengisi rubrik penilaian uji coba sebanyak 20 pertanyaan atau

pernyataan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana masing-masing peserta

didik dapat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dengan

tepat.

Rubrik pengamatan berisi tentang indikator dari aktifitas peserta didik yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Guru kemudian

mengisi kolom indikator dengan cara memberikan skor 1 apabila peserta didik

melakukan kegiatan sesuai dengan indikator dan memberikan skor 0 apabila peserta

didik tidak melakukan kegiatan sesuai indikator. Hasil pengamatan tersebut

kemudian diolah oleh peneliti untuk melihat sejauh mana setiap peserta didik dapat

melakukan aktifitas pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Mengamati

Aspek mengamati terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik melihat video “Si

Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru, peserta didik mendengarkan video

“Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru, peserta didik menyimak

penjelasan guru, dan peserta didik mendengarkan salah satu teman yang sedang

membaca puisi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

74

yang mampu menguasai semua indikator pada aspek mengamati yaitu 17 peserta

didik. Dengan begitu, aspek mengamati mendapatkan skor 17 x 4 = 68 : 20 = 3,40

yang artinya masuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil penilaian pengamatan pada

langkah mengamati dapat dilihat dilampiran 3.1 pada halaman 102.

b. Menanya

Aspek menanya terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik mampu membuat

pertanyaan dengan pancingan pertanyaan yang diberikan guru, peserta didik

mampu membuat pertanyaan mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang

disediakan oleh guru secara tertulis, peserta didik mampu mengajukan pertanyaan

mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru, dan peserta

didik mampu berdiskusi dengan peserta didik lain mengenai video “Si Kupu-Kupu

Cantik” yang disediakan oleh guru. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat peserta didik yang mampu menguasai semua indikator pada aspek

menanya yaitu 2 peserta didik. Dengan begitu, aspek mengamati mendapatkan skor

2 x 4 = 8 : 20 = 0,40 yang artinya masuk dalam kategori “sangat kurang”. Hasil

penilaian pengamatan pada langkah menanya dapat dilihat dilampiran 3.2 pada

halaman 104.

c. Menalar

Aspek menalar terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik dapat menyebutkan

dampak sering membunuh ulat, peserta didik dapat menyebutkan dampak sering

membunuh kupu-kupu, peserta didik dapat menyebutkan cara apa saja yang dapat

dilakukan untuk mengungkapkan rasa kagum terhadap keindahan kupu-kupu, dan

peserta didik dapat mengetahui daur hidup kupu-kupu. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan oleh pengamat peserta didik yang mampu menguasai semua indikator

pada aspek menalar yaitu 13 peserta didik. Dengan begitu, aspek mengamati

mendapatkan skor 13 x 4 = 52 : 20 = 2,60 yang artinya masuk dalam kategori

“baik”. Hasil penilaian pengamatan pada langkah menalar dapat dilihat dilamp iran

3.3 pada halaman 105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

75

d. Mencoba

Aspek mencoba terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik dapat menyanyikan

“Kupu-Kupu yang Lucu” dengan tempo dan tinggi rendah nada dengan benar,

peserta didik dapat menempelkan perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur

hidup kupu-kupu dengan rapi, peserta didik dapat membuat urutan daur hidup

kupu-kupu dengan benar, peserta didik dapat membuat puisi dengan menggunakan

bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir di setiap barisnya. Dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh pengamat peserta didik yang mampu menguasa i

semua indikator pada aspek mencoba yaitu 16 peserta didik. Dengan begitu, aspek

mencoba mendapatkan skor 16 x 4 = 64 : 20 = 3,20 yang artinya masuk dalam

kategori “baik”. Hasil penilaian pengamatan pada langkah mencoba dapat dilihat

dilampiran 3.4 pada halaman 106.

e. Mengomunikasikan

Aspek mengomunikasikan terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didk dapat

mempresentasikan hasil puisi yang sudah dibuat, peserta didik dapat

mempresentasikan hasil pembuatan skema daur hidup kupu-kupu, peserta didik

dapat menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan, peserta didik dapat

menyampaikan hasil kesimpulan pembelajaran hari ini. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan oleh pengamat peserta didik yang mampu menguasai semua indikator

pada aspek mengomunikasikan yaitu 15 peserta didik. Dengan begitu, aspek

mencoba mendapatkan skor 15 x 4 = 60 : 20 = 3,00 yang artinya masuk dalam

kategori “baik”. Hasil penilaian pengamatan pada langkah mengomunikas ikan

dapat dilihat dilampiran 3.5 pada halaman 107.

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah yang paling rendah yaitu

menanya. Dikarenakan peserta didik masih kesulitan untuk mengajukan pertanyaan

mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru secara lisan.

Berdasarkan nilai peserta didik pada saat pembelajaran didapatkan nilai 95 (7

peserta didik), 90 (5 peserta didik), 80 (4 peserta didik), 65 (2 peserta didik), dan

60 (2 peserta didik). Dari nilai peserta didik tersebut didapatkan 16 peserta didik

yang memperoleh nilai di atas 80, sehingga rata-rata yang mendapat nilai diatas 80

adalah 80% dari 20 peserta didik yang ada di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

76

4.2 Pembahasan

Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah

pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam

proses kegiatan belajar yang menekankan pada keaktifan siswa dari pada guru

dengan menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengomunikasikan. Dalam penerapan prototipe buku yang telah

dilakukan oleh peneliti dan melalui pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

(Ayu Ratri) pada pembelajaran tematik IPA mengenai daur hidup kupu-kupu,

Bahasa Indonesia mengenai rima dalam puisi, dan SBdP mengenai tanda tempo dan

tinggi rendah nada. Pengamatan yang dilakukan di SD Budya Wacana I terdapat

satu langkah pendekatan saintifik yang masih lemah diterapkan pada saat

pembelajaran yaitu menanya.

Menanya merupakan kegiatan mengungkapkan apa yang ingin diketahui

peserta didik tentang informasi yang tidak dipahami dengan mengajukan

pertanyaan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Indikator kegiatan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga terdapat petunjuk bagi siswa untuk

membuat pertanyan dengan berbagai kata tanya secara tertulis ataupun lisan

berdasarkan objek/fenomena yang diamati. Berbeda dengan kondisi di lapangan,

peserta didik masih terbilang sedikit yang mampu mengajukan pertanyaan pada saat

proses pembelajaran. Hal tersebut terjadi dikarenakan peserta didik dapat membuat

pertanyaan secara tulisan namun sulit mengajukan pertanyaan secara lisan pada saat

pembelajaran. Ketika peserta didik tidak ada pertanyaan pada saat langkah menanya

kebanyakan guru langsung melanjutkan ke langkah selanjutnya. Selain itu juga

peserta didik masih merasa kurang percaya diri saat menyampaikan pendapat ketika

pembelajaran. Gurupun sudah berusaha untuk memancing peserta didik dalam

bertanya menggunakan beberapa pancingan pertanyaan, namun peserta didik masih

kurang terdorong untuk mengajukkan pertanyaan.

Maka dari itu guru perlu menfasilitasi dan mendorong peserta didik untuk

bertanya melalui beberapa pertanyaan pancingan atau menggunakan media yang

memancing rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan peserta didik dapat dilakukan

secara lisan ataupun tertulis. Solusi lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

77

peserta didik bertanya adalah dengan menyiapkan media atau objek yang menarik

dan meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan sesuai dengan media atau

objek tersebut. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara kelompok ataupun

individu. Selain itu, guru juga dapat membantu peserta didik untuk membuat

pertanyaan menggunakan kalimat tanya, seperti apa, siapa, dimana, kapan,

mengapa, bagaimana, darimana, untuk apa. Hal tersebut dilakukan untuk

mempermudah peserta didik dalam membuat dan mengajukan pertanyaan secara

lisan maupun tulisan.

4.2 Kelebihan dan Kekurangan Produk

Peneliti memperoleh masukan produk dari hasil validasi dan uji coba, data-

data yang diperoleh dapat membantu peneliti untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan prototipe buku yang disusun peneliti. Kelebihan dan kekurangan

produk dijelaskan sebagai berikut.

4.2.1 Kelebihan Prototipe Buku

Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

kelas IV SD memiliki kelebihan, yaitu dikembangkan sesuai dengan kriteria proses

pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain (1) materi pembelajaran

berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda, atau dongeng semata. Hal

tersebut sesuai dengan materi daur hidup kupu-kupu yang terdapat dikehidupan

sehari-hari. (2) mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analit is,

dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan

mengaplikasi materi pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada kegiatan 2 yaitu guru

meminta peserta didik untuk mengidentifikasi puisi dan mengajak peserta didik

untuk membuat puisi dengan tema keindahan kupu-kupu sesuai dengan contoh

puisi yang menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir setiap

barisnya. (3) mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,

dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon

pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan daur hidup kupu-kupu yang berawal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

78

telur, ulat, kepompong, kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa. (4) berbasis pada

konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut

sesuai dengan materi yang ada pada prototipe buku penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang

didapatkan dari sumber terpercaya yaitu buku kelas IV SD.

4.2.2 Kekurangan Prototipe Buku

Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) memiliki kekurangan, yaitu

prototipe buku tersebut belum memberikan petunjuk secara rinci kepada guru

tentang bagaimana cara membantu peserta didik untuk bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

79

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

Peneliti akan menguraikan satu persatu dari ketiga hal tersebut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

5.1.1 Pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran tematik kelas IV SD dilakukan berdasarkan model

pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi enam tahap yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validas i

desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk.

5.1.2 Kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

tematik kelas IV SD menurut dua guru kelas IV SD sebesar 3,56 dengan

kategori “sangat baik” dan menurut subjek uji coba pada langkah mengamati

mendapat skor 3,40 dengan kategori “sangat baik”, pada langkah menanya

mendapat skor 0,40 dengan kategori “sangat kurang”, pada langkah menalar

mendapat skor 2,60 dengan kategori “baik”, pada langkah mencoba mendapat

skor 3,20 dengan kategori “baik”, dan pada langkah mengomunikasikan

mendapat skor 3,00 dengan kategori “baik” ditinjau dari aktivitas belajar

peserta didik. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah yang paling

rendah yaitu menanya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Produk yang dikembangkan ini mempunyai beberapa keterbatasan

diantaranya dipaparkan sebagai beriku:

2.2.1 Langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall hanya berhenti

pada langkah keenam. Hal ini dikarenakan kondisi di lapangan tidak

memungkinkan untuk melakukan penelitian sampai langkah ke sepuluh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

80

2.2.2 Validasi kualitas produk hanya dilakukan oleh dua guru saja yaitu Bapak

Abiatar dan Bapak Trisno. Penggunaan bahasa belum dicek oleh ahli bahasa,

tetapi sudah direvisi oleh guru.

2.2.3 Uji coba produk dilakukan terbatas pada satu sekolah saja.

5.3 Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk

Prototipe Buku Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD

(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2) adalah sebagai berikut:

5.3.1 Langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall sebaiknya

dilakukan sampai pada langkah kesepuluh. Hal ini agar produk yang

dikembangkan mendapat hasil yang lebih baik.

5.3.2 Penelitian ini sebaiknya dapat dilanjutkan agar dapat memberikan petunjuk

secara rinci kepada guru tentang bagaimana cara membantu peserta didik

untuk bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

81

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum

2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Arifin, A. (2011). Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: PT Renika Cipta.

Hamdani. (2011). “Tim pengembang PGSD”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harlen,Wynne and Anne Qualter. (2004). The teaching of science in primary

school. London: David Fulton Publishers Ltd.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran

abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Intan. (2017). Sd kelas 4 – tema 6.1 cita-citaku – lks intan. Diakses tanggal 24

Februari 2018 dari http://akreditasi.my.id/audiobuku/sd-kelas-4-tema-6-1-

cita-citaku-lks-intan/

Jaskarti, Darliana. (2007). Pembelajaran tematik (sains ipa dan ips terpadu).

Bandung: PPPTK IPA.

Kemendikbud. (2014). Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar. Jakarta:

Kemendikbud.

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep &

penerapannya. Surabaya: Kata Pena.

Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Limiansih, Kintan. (2015). Analisis kesesuaian kegiatan di buku siswa sd kurikulum

2013 dalam mendukung pembelajaran ipa dengan pendekatan saintifik .

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Margareta, Windayana. (2005). Pembelajaran tematik sekolah dasar. Jakarta: Balai

Pustaka.

Mulyasa, H. E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Perss.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

82

Nurhayati, Eti. (2014). Psikologi pendidikan inovatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Paramitha, Natalia Indah. (2015). Pengembangan pedoman pembuatan media

pembelajaran tematik kurikulum 2013 kelas iv tema 3 peduli terhadap

makhluk hidup. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme

guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sekarini, Assa Prima (2017). Pengembangan lks ipa berbasis pendekatan saintifik

untuk siswa kelas iv materi bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta

fungsinya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:

Kencana.

Sufairoh. (2016). Pendekatan saintifik & model pembelajaran k-13. Malang: Jurnal

Pendidikan Profesional.

Sugiyono (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian & pengembangan research and development.

Bandung: Alfabeta.

Susilowati, Endang. (2010). Ilmu pengetahuan alam 4 untuk kelas 4 SD/MI. Jakarta:

CV. Mitra Media Pustaka.

Sutirjo, Mamik. (2004). Pembelajaran tematik. Jakarta: Penata Aksara.

Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Widoyoko. (2014). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wirawan, Yohanes. (2014). Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013

subtema ayo cintai lingkungan untuk siswa kelas iv sekolah dasar.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

83

Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Lampiran 1.1 Lembar Hasil Wawancara Pertama

HASIL WAWANCARA PERTAMA

No Daftar

Pertanyaan

Rangkuman Hasil Wawancara

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas V

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas IV

Guru SD

Negeri

Dukun 2

Kelas V

Guru SD

Negeri Dukun

2

Kelas IV

1. Dari 3 langkah

kekhasan kurikulum 2013

langkah mana yang

paling sulit dilakukan?

Pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik.

2. Kesulitan

apa saja yang Bapak/Ibu

guru hadapi saat menerapkan

pendekatan saintifik?

Kurang

menguasi cara mengajar dan kurangnya

persiapan.

Masih

kebingungan bagaimana cara mengajar

menggunakan pendekatan saintifik.

Kesulitan

dalam mengajar menggunakan

pendekatan saitifik.

Masih

kesulitan dalam menerapkan

pendekatan saitifik di dalam

pembelajaran.

3. Menurut

Bapak/Ibu dari lima

langkah pendekatan saintifik

langkah mana yang

paling sulit dilakukan?

Menanya dan

menalar.

Menanya dan

menalar.

Menanya dan

menalar.

Menanya dan

mengomunikasikan.

4. Apa harapan Bapak/Ibu

supaya dapat mengatasi

kesulitan tersebut?

Adanya buku pedoman

mengajar menggunakan

pendekatan saintifik.

Terdapat faktor-faktor

pendukung yang bisa

membantu atau digunakan

guru, misalnya buku

pedoman.

Adanya buku yang

memberikan cara mengajar

menggunakan pendekatan saintifik.

Terdapat buku yang dapat

mempermudah guru mengajar

menggunakan pendekatan saintifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

84

5. Menurut Bapak/Ibu

tema/subtema/pembelajar

an manakah yang kiranya membutuhk

an contoh pedoman

penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajara

n tematik?

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

Tema 6, subtema 1,

pembelajaran 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

85

Lampiran 1.2 Lembar Hasil Wawancara Kedua

HASIL WAWANCARA KEDUA

Pertanyaan

Rangkuman Hasil Wawancara

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas V

Guru SD

Budya

Wacana I

Kelas IV

Guru SD

Negeri

Dukun 2

Kelas V

Guru SD

Negeri

Dukun 2

Kelas IV

Sejauh mana

Bapak/Ibu memahami pendekatan saintifik?

Sedikit tahu

Sedikit tahu

Sedikit tahu

Sedikit tahu

Menurut Bapak/ Ibu

apa yang dimaksud dengan kegiatan mengamati dalam

pendekatan saintifik?

Mengidentifi

kasi hal-hal yang ingin diketahui

Mengidentifi

kasi hal yang belum dipahami

setelah observasi

Mengidentifi

kasi hal-hal yang ingin diketahui

Mengidentifi

kasi hal yang belum dipahami

setelah observasi

Menurut Bapak/ Ibu

apa yang dimaksud dengan kegiatan menanya dalam

pendekatan saintifik?

Menanyakan

atau mengajukan pertanyaan

tentang hal yang tidak

dipahami dari yang diamati

Tanya jawab

atau mengajukan pertanyaan

yang belum dipahami

setelah observasi

Menanyakan

atau mengajukan pertanyaan

tentang hal yang tidak

dipahami dari yang diamati

Tanya jawab

atau mengajukan pertanyaan

yang belum dipahami

setelah observasi

Menurut Bapak/ Ibu apa yang dimaksud

dengan kegiatan mencoba dalam

pendekatan saintifik?

Melakukan

eksperimen

Melakukan

percobaan

Melakukan

eksperimen

Melakukan

percobaan

Menurut Bapak/ Ibu apa yang dimaksud dengan kegiatan

menalar dalam pendekatan saintifik?

Mencoba mengolah informasi

yang didapat

Mengolah informasi yang didapat

Mencoba mengolah informasi

yang didapat

Mengolah informasi yang didapat

Menurut Bapak/ Ibu

apa yang dimaksud dengan kegiatan

mengkomunikasikan dalam pendekatan saintifik?

Menyampaik

an hasil dalam bentuk

lisan atau tertulis

Menyampaik

an hasil informasi

yang didapat dalam bentuk lisan atau

tertulis

Menyampaik

an hasil dalam bentuk

lisan atau tertulis

Menyampaik

an hasil informasi

yang didapat dalam bentuk lisan atau

tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

86

Lampiran 1.3 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

87

Lampiran 1.4 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

88

Lampiran 1.5 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

89

Lampiran 1.6 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

90

Lampiran 1.7 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

91

Lampiran 1.8 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

92

Lampiran 1.9 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

93

Lampiran 1.10 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

94

Lampiran 2 Validasi Produk

2.1 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

98

2.2 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

102

Lampiran 3 Uji Coba Produk

3.1 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

104

3.2 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

105

3.3 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menalar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

106

3.4 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

107

3.5 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

109

Lampiran 4 Penilaian

4.1 Lembar Hasil Rekap Nilai Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

110

Lampiran 5 Surat Penelitian

5.1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

111

5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

112

Lampiran 6 Foto Uji Coba Lapangan Terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

115

Lampiran 7 Biodata Penulis

BIODATA PENULIS

Yohana Dwi Kurniawati lahir di Kulon Progo. 24 Juni

1996. Anak kedua dari dua bersaudara. Peneliti memperoleh

pendidikan dasar di SD Pangudi Luhur Boro, Kulon Progo,

Yogyakarta dan lulus pada tahun 2008. Kemudian dilanjutkan

dengan menempuh pendidikan menengah pertama di SMP

Pangudi Luhur Boro dan lulus pada tahun 2011. Pendidikan

menengah atas diperoleh peneliti di SMA Pangudi Luhur,

Bantul, Yogyakarta dan lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat

sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Pendididkan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “

Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam

Pembelajaran Tematik Kelas IV SD”.

Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti beberapa macam

kegiatan. Berikut daftar kegiatan dan prestasi yang pernah diikuti oleh peneliti.

1. Anggota Divisi Dampok Parade Gamelan Anak 2014.

2. Anggota Divisi Dampok INFISA 2015.

3. Anggota Divisi Kreativitas HMPS PGSD 2016/2017.

4. Koordinasi Konsumsi Pelepasan Calon Wisudawan/Wisudawati

2016/2017.

5. Sekretaris I Sport League 2016.

6. Asisten DPA Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode

Belajar I (PPKMB I) 2016.

7. Anggota Pendaftaran INSADHA 2016.

8. Koordinator Divisi Acara Pergelaran Wayang Kulit Kartini-nan 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN …

116

Lampiran 8 Produk yang Dikembangkan

(Produk Prototipe Buku Dicetak Terpisah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI