Top Banner
PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1) Oleh : MAHMUD NIM =111310665 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA BEKASI 2017
92

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

Dec 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP VOLATILITAS HARGA

SAHAM

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Oleh :

MAHMUD

NIM =111310665

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA

BEKASI –2017

Page 2: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

ii

ii

SURAT PERNYATAAN

Bersama ini saya,

Nama : Mahmud

Nim : 111310665

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah

hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada

progran sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik saya,

karena itu pertanggung jawabanya berada dipundak saya. Apabila dikemudian

hari ternyata pernyataan ini tidak bener, maka saya bersedia ditinjau dan

menerima sanksi sebagaimana mestinya.

Bekasi, Agustus 2017

Mahmud

NIM :111310665

Page 3: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

iv

LEMBAR PERSETUJUAN DOSENBIMBINGAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA

Nama : MAHMUD

NIM : 111310665

Angkatan/Kelas : 2013/D.3

Konsentrasi : KEUANGAN

Judul Skripsi : PENGARUH VARIABEL MAKRO

EKONOMI DAN KEBIJAKAN

DIVIDEN TERHADAP VOLATILITAS

HARGA SAHAM

Bekasi, Agustus 2017

Dosen pembimbing

SONI SUARDI SE,. MM

NIDN : 0422067305

Page 4: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

v

v

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP VOLATILITAS HARGA

SAHAM

MAHMUD

NIM = 111310665

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari ....tanggal ... Bulan

Agustus tahun 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) Pelita Bengsa

Ketua tim penguji Tanda Tangan

Nama :..................................

NIDN :..................................

..............................

Anggota penguji Tanda Tangan

Nama :..................................

NIDN :..................................

..............................

Anggota penguji Tanda Tangan

Nama :..................................

NIDN :...................................

.............................

Menyetujui,

Ketua program, Ketua STIE,

Hj. Surya binarti.,SE.,MM Ir. H. Moch. Mardiana.,MM

NIDN : 0423107203 NIDN : 0402086602

Page 5: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

vi

vi

ABSTRAK

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN

DIVIDEN TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM

Oleh:

MAHMUD

NIM: 111310665

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari

inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar, dividend yield dan dividend payout

terhadap volatilitas harga saham. Dimana populasi dalam penelitian ini

merupakan perusahaan – perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45. Untuk

menentukan sampel digunakan metode purposive sampling sehingga didapat

empat belas perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.

Metode analisa data yang digunakan adalah metode regresi data panel yang

merupakan gabungan antara data cross section dan data time series dengan

beberapa kelebihan serta memungkinkan penggunaan model regresi yang lebih

baik sehingga dapat menjawab permasalahan mengenai hubungan variabel

independen terhadap variabel dependen, dan dari hasil estimasi model digunakan

model random effect.

Berdasarkan uji statistik yang diperoleh, hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa secara parsial variabel inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar berpengaruh

terhadap volatilitas harga saham, dimana inflasi dan nilai tukar berpengaruh

positif sedangkan tingkat suku bunga berpengaruh negatif. Untuk variabel

dividend yield dan dividend payout tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham.

Kata Kunci : makro ekonomi, kebijakan dividen, volatilitas harga saham

Page 6: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

vii

vii

ABSTRACT

The aims of this study to determine partially effect from inflation, interest

rate, exchange rate, dividend yield and payout on stock price volatility. The

population are companies listed in LQ45 Index, and with purposive sampling

method to determine sample with some criteria, and got fourteen samples used in

study.

Used data panel regression method which is a combination of cross section

and time series with several advantages and allows use of better regression

model, so that it can answer the problem about relationship of independent

variable to dependent variable, and result from model estimation then used the

random effect model.

Based on statistical test obtained shows that inflation, interest rate, and

exchange rate have an effect on stock price volatility. With inflation and exchange

rate have a positive effect while interest rate have a negative effect. Dividend

yield and dividend payout do not have effect on stock price volatility.

Keywords : macroeconomic, dividend policy, stock price volatility

Page 7: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

viii

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan

Ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Variabel Makro Ekonomi dan Kebijakan Dividen Terhadap Volatilitas Harga

Saham”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program studi pada Program Sarjana di Program Studi Manajemen Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Soni Suardi,.SE,. MM, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

2. Ir. H. Moch. Mardiana., MM, selaku ketua STIE Pelita Bangsa.

3. Hj. Surya Bintarti., SE., MM, selaku ketua Prodi. Manajemen STIE Pelita

Bangsa.

4. Adrianna S Rakhmat., SHI., Msi., CSA; Sunita., AT., MM; Siska Wulandari.,

SE,. MM terima kasih atas masukan dan saran – sarannya.

5. Rekan-rekan mahasiswa program sarjana STIE Pelita Bangsa.

6. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan

semangat.

7. Sahabat dan teman – teman semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi. Karena

hal tersebut penulis dengan tangan terbuka menerima segala kritik dan saran

sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian di kemudian hari.

Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Bekasi, Agustus 2017

Penulis

Page 8: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Persembahan ..................................................................................... ii

Halaman Pernyataan Orisinilitas ..................................................................... iii

Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ...................................................... iv

Halaman Pengesahan Skripsi ............................................................................v

Abstrak ............................................................................................................ vi

Abstact............................................................................................................ vii

Kata Pengantar .............................................................................................. viii

Daftar Isi.......................................................................................................... ix

Daftar Tabel ................................................................................................... xii

Daftar Gambar ............................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............................................................................1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................4

1.3 Batasan Masalah .............................................................................5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................5

1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................6

1.6 Sistematika Penulisan .....................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ................................................................................9

2.1.1 Saham ....................................................................................9

2.1.1.1 Pengertian Saham .....................................................9

2.1.1.2 Jenis Saham ............................................................10

2.1.1.3 Harga Saham ...........................................................13

2.1.2 Volatilitas Harga Saham .....................................................15

2.1.2.1 Pengertian Volatilitas ..............................................15

2.1.2.2 Jenis Volatilitas .......................................................16

Page 9: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

x

x

2.1.2.3 Volatilitas Histori ....................................................17

2.1.3 Makro Ekonomi...................................................................18

2.1.3.1 Inflasi ......................................................................18

2.1.3.2 Tingkat Suku Bunga ...............................................20

2.1.3.2 Nilai Tukar ..............................................................21

2.1.4 Kebijakan Dividen...............................................................23

2.1.4.1 Teori Sinyal ............................................................23

2.1.4.2 Pengertian Kebijakan Dividen ................................24

2.1.4.3 Indikator Kebijakan Dividen ..................................25

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ...............................................27

2.3 Hipotesis ........................................................................................31

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ..............................................................................35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................35

3.3 Kerangka Konsep ..........................................................................36

3.3.1 Desain Penelitian .................................................................36

3.3.2 Definisi Operasional Variabel .............................................36

3.4 Populasi dan Sampel .....................................................................38

3.5 Metode Pengumpulan Data ...........................................................39

3.6 Metode Analisa Data .....................................................................40

3.6.1 Uji Statistik Deskriptif ........................................................40

3.6.2 Analisa Regresi Data Panel .................................................40

3.6.2.1 Model Regresi Data Panel ......................................42

3.6.2.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel .....................44

3.6.3 Uji Hipotesis ........................................................................47

3.6.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ....................................47

3.6.3.2 Uji t .........................................................................48

3.6.4 Asumsi Klasik .....................................................................49

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Indeks LQ45 ..................................................................................51

4.2 Daftar Perusahaan LQ45 ...............................................................52

Page 10: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

xi

xi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Statistik Deskriptif .........................................................................53

5.2 Analisis Data .................................................................................55

5.2.1 Pemilihan Model Regresi ....................................................55

5.2.2 Uji Hipotesis ........................................................................57

5.2.2.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..............................57

5.2.2.2 Uji t .........................................................................58

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................60

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ...................................................................................65

6.2 Saran ..............................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................67

LAMPIRAN ....................................................................................................69

Page 11: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

xii

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................28

Tabel 3.1 Rencana Penelitian ..........................................................................35

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel .........................................................37

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ...............................................................39

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 .....................................................52

Tabel 5.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...........................................................53

Tabel 5.2 Hasil Uji Chow................................................................................55

Tabel 5.3 Hasil Uji Hausman ..........................................................................56

Tabel 5.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi .....................................................57

Tabel 5.5 Hasil Uji t ........................................................................................58

Page 12: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian .........................................................................36

Page 13: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan LQ45 .............................................................69

Lampiran 2 Data Penelitian .............................................................................70

Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data ................................................................74

Page 14: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saham merupakan instrumen investasi di pasar modal yang menawarkan

tingkat pengembalian atau imbal hasil (return) dan juga memberikan risiko

yang harus ditanggung oleh investor. Return yang ditawarkan saham ialah

dalam bentuk capital gain dan dividen, dimana capital gain merupakan

selisih positif antara harga jual dan harga beli.

Harga suatu saham pada pasar modal dibentuk oleh permintaan dan

penawaran yang merupakan hasil dari proses pengolahan segala bentuk

informasi yang dilakukan oleh pelaku pasar dalam hal ini investor dan trader.

Baik informasi secara mikro berupa kinerja perusahaan, ataupun secara

makro berupa kondisi perekonomian suatu negara atau perekonomian dunia

secara agregat, dan informasi yang didapat dari melihat kondisi chart /

candlestick yang dilakukan oleh banyak trader serta rumor dan news yang

beredar.

Berdasarkan hipotesis efisiensi pasar modal yang dikemukakan oleh

Eugene F. Fama bahwa harga sekuritas di pasar merupakan cerminan dari

semua informasi yang tersedia. Informasi – informasi yang dimaksud

dikelompokan oleh Haugen menjadi tiga macam, yaitu (1) informasi harga

saham masa lalu, (2) semua informasi publik dan (3) semua informasi yang

Page 15: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

2

ada termasuk informasi orang dalam, Gumanti (2011). Setiap respon dari

masing – masing atau seluruh informasi tersebut memberikan dampak yang

berbeda – berbeda tergantung bagaimana investor atau trader menyikapinya.

Perbedaan – perbedaan respon yang diberikan oleh investor terhadap

informasi yang diperoleh berdampak pada perubahan harga saham. Sehingga

menyebabkan harga saham berfluktuasi. Untuk melihat fluktuasi harga dapat

dilihat dengan volatilitas. Menurut Firmansyah (2006) volatilitas adalah

pengukuran statistik untuk fluktuasi harga pada periode tertentu. Pelaku pasar

menilai bahwa volatilitas merupakan risiko yang harus dihadapi. Namun

Menurut Anton (2006) volatilitas merupakan suatu hal yang baik, hal ini

dikarenakan volatilitas adalah penyesuaian perubahan harga yang

mencerminkan masuknya informasi baru di pasar atau bursa. Nastiti dan

Suharsono (2012) volatilitas berguna untuk pembentukan portofolio,

manajemen resiko dan pembentukan harga. Kedua pendapat tersebut

didukung oleh El-Erian (2016) yang menyatakan bahwa volatilitas harga

saham penting bagi posisi investor, risk appetite dan pembentukan ekspektasi

harga.

Semakin tinggi tingkat volatilitas yang terjadi pada suatu saham semakin

tinggi tingkat risiko yang dihadapi karena ketidakpastian harga saham akan

naik atau turun. Pada kondisi tersebut banyak trader yang memanfaatkan

volatilitas dengan one day trading / scalping, tetapi tidak cocok untuk

investor. Investor menyukai saham yang bervolatilitas rendah, dikarenakan

Page 16: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

3

mereka akan membeli dan menyimpannya dalam waktu yang lama untuk

kemudian merealisasikan profitnya.

Tinggi rendahnya volatilitas harga saham dipengaruhi oleh banyak

faktor, salah satunya kebijakan moneter yang terkait inflasi, tingkat suku

bunga, pergerakan nilai tukar serta pertumbuhan jumlah uang beredar

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham,

Schwert (1989). Hal ini didukung dengan penelitian Malini dan Jais (2014)

yang menyatakan bahwa variabel makro ekonomi berpengaruh signifikan

terhadap volatilitas harga saham.

Informasi mengenai kebijakan dividen yaitu yield dan payout yang

diberikan oleh suatu emiten menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk

melakukan transaksi terhadap saham tersebut. Hal ini mampu memberikan

dampak terhadap tinggi rendahnya volatilitas harga saham. Khan et al.,

(2017) berpendapat bahwa hubungan antara payout yang tinggi berdampak

pada penurunan volatilitas harga saham tersebut.

Penelitian – penelitian tentang faktor makro yang mempengaruhi

volatilitas harga saham telah banyak dilakukan. Hugida (2011) melakukan

penelitian tentang hubungan inflasi, nilai tukar, tingkat suku bunga serta

volume perdagangan terhadap volalititas dengan hasil penelitian bahwa hanya

tingkat suku bunga yang mempunyai pengaruh negatif terhadap volatilitas

harga saham sedangkan inflasi, nilai tukar serta volume perdagangan

berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham. Namun penelitian yang

dilakukan Rohmawati (2017) menunjukkan inflasi mempunyai pengaruh

Page 17: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

4

negatif terhadap volatilitas harga saham, dia berpendapat bahwa investor

yang akan berinvestasi dalam saham perusahaan LQ45 tidak perlu

memperhatikan tingkat inflasi selama inflasi tersebut masih dibawah 10%.

Penelitian tentang faktor lain yang mempengaruhi volatilitas harga saham

pernah dilakukan oleh Khan et al,. (2017) dengan variabel dividend yield dan

payout menunjukan hasil bahwa dividend yield tidak mempunyai pengaruh

terhadap volatilitas harga saham sedangkan dividend payout ratio

berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas harga saham. Hashemijoo

et al,. (2012) menunjukkan bahwa dividend yield dan dividend payout ratio

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham. Namun

perbedaan hasil penelitian oleh Yesi (2015) yang menunjukkan hasil bahwa

dividend yield mempunyai pengaruh positif terhadap volatilitas harga saham,

dan penelitian Rohimawati (2017) menunjukkan bahwa dividend payout ratio

mempunyai pengaruh positif terhadap volatilitas harga saham.

Dari perbedaan – perbedaan hasil penelitian terdahulu serta teori yang

telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

lanjutan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham

dengan judul “Pengaruh Variabel Makro Ekonomi dan Kebijakan

Dividen Terhadap Volatilitas Harga Saham”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah:

Page 18: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

5

1. Apakah inflasi berpengaruh terhadap volatilitas harga saham ?

2. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham ?

3. Apakah nilai tukar berpengaruh terhadap volatilitas harga saham ?

4. Apakah dividend yield berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham?

5. Apakah dividend payout ratio berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham ?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menjadi luas dan lebih jelas ruang lingkupnya,

maka berikut adalah batasan masalah penelitian:

1. Penelitian ini berfokus pada pengaruh inflasi, tingkat suku bunga,

nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, dividend yield, dan dividend

payout ratio terhadap volatilitas harga saham baik secara parsial.

2. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar

di index LQ45.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis jelaskan diatas,

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh inflasi terhadap volatilitas harga saham.

Page 19: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

6

2. Mengatahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga

saham.

3. Mengetahui pengaruh nilai tukar terhadap volatilitas harga saham.

4. Mengetahui pengaruh dividend yield terhadap volatilitas harga

saham.

5. Mengetahui pengaruh dividend payout ratio terhadap volatilitas

harga saham.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat – manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah

dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh makro ekonomi

dan mikro ekonomi terhadap volatilitas harga saham, sehingga dapat

menambah wawasan dan pengetahuan tentang volatilitas harga

saham serta faktor yang mempengaruhinya.

2. Manfaat secara praktis bagi penulis dapat memberikan wawasan,

pengetahuan serta pengalaman dibidang penelitian serta wujud dari

aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan.

Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

dan pengetahuan yang dapat memperluas pola pikir pembaca

mengenai volatilitas harga saham dan faktor yang

Page 20: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

7

mempengaruhinya. Serta bagi investor dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam melakukan investasi saham.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan tentang teori – teori yang menjadi landasan

dalam penelitian, disertakan penelitian terdahulu yang relevan dan

hipotesis penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, kerangka konsep, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data serta metode analisa data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini penulis menguraikan secara rinci tentang kondisi dan

karakteristik objek penelitian.

BAB V. HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang analisa data penelitian serta

interpretasi terhadap hasil penelitian.

Page 21: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

8

BAB VI. PENUTUP

Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian

serta beberapa saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya

tentang volatilitas harga saham.

Page 22: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Saham

2.1.1.1 Pengertian saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan

modal pada suatu perusahaan, yang tercantum jelas dengan nilai

nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan

kewajiban yang dijelaskan kepada pemegangnya. Jika

perusahaan mendapatkan keuntungan, maka pemilik saham

berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen.

Menurut Fahmi (2014) saham adalah :

a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu

perusahaan

b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama

perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang

dijelaskan kepada setiap pemegangnya

c. Persediaan yang siap dijual.

Page 23: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

10

Fahmi (2014) menjelaskan bahwa saham memiliki beberapa

keunikan yang membedakan saham dengan intrumen investasi

lainnya, yaitu:

a. Saham adalah termasuk earning asset, pemodal membeli

saham karena mengharapkan akan memperoleh penghasilan

(yield) baik dividen maupun capital gain.

b. Saham mengandung risiko. Harga saham bisa naik

maupun turun, dan bahkan bisa tidak berharga sama sekali

apabila emiten ternyata bangkrut.

c. Saham mengandung ketidakpastian karena unsur

expectation memegang peranan.

d. Jual beli saham hanya dapat terjadi ditampat tertentu saja

yaitu harus melalui pialang dan terjadi di Bursa Efek.

2.1.1.2 Jenis Saham

Salah satu produk dalam pasar modal ialah saham, dimana

ada dua jenis saham yang umum dikenal publik, yaitu:

1. Common stock (Saham biasa)

Menurut Bodie et. al (2016) common stock (Saham

biasa) adalah bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan

yang memberikan hak suara dalam RUPS (Rapat Umum

Pemegang Saham) dan RUPSB (Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa) serta mendapatkan bagian manfaat

Page 24: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

11

keuangan perusahaan. Saham biasa memiliki dua

karakteristik yaitu:

a. Klaim Residual

Pemegang saham merupakan klaim terakhir

atas aset dan pendapatan korporat jika aset

perusahaan dilikuidasi.

b. Liabilitas terbatas

Sebagian besar pemegang saham mungkin

akan kehilangan kepentingannya jika kegagalan

perusahaan, kondisi terburuk yang mungkin

dialami pemegang saham adalah kehilangan nilai

sahamnya sama sekali.

Pemegang saham tidak dapat memperoleh dividen jika

perusahaan tidak mendapatkan laba serta saham biasa dapat

dipindah alihkan kepemilikannya kepada orang lain.

Menurut Fahmi (2014) saham biasa memiliki beberapa

jenis yaitu:

a. Blue chip stock (saham unggulan) yaitu saham dari

perusahaan yang memiliki sejarah laba,

pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas.

b. Growth stock adalah saham yang diharapkan

memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi,

hal ini bisa dilihat dari nilai PER yang tinggi.

Page 25: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

12

c. Defensive Stock (saham – saham defensif) adalah

saham yang cenderung stabil dalam masa resesi

atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan

dengan dividen, pendapatan, dan kinerja pasar.

d. Cyclical Stock yaitu saham – saham yang

cenderung naik nilainya secara cepat saat ekonomi

semarak dan jatuh secara cepat saat ekonomi lesu.

e. Seasonal Stock yaitu perusahaan yang

penjualannya bervariasi karena dampak musiman,

misalnya cuaca dan liburan.

f. Speculative Stock yaitu aham yang kondisinya

memiliki tingkat spekulasi tinggi, yang

kemungkinan tingkat pengembaliannya hasilnya

rendah atau negatif.

2. Preffered Stock (Saham istimewa)

Prefferred Stock (Saham Istimewa) adalah saham

gabungan dari obligasi dan saham biasa. Saham preferen

memiliki keistimewan dalam pembagian hak dividen yaitu

pembagian dividen yang tetap. Saham ini lebih aman

dibandingkan dengan saham biasa dikarenakan pemegang

saham memiliki klaim atas perusahaan yang mengeluarkan

saham tersebut.

Page 26: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

13

Menurut Fahmi (2014), preffered stock (saham

istimewa) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh

suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah,

dolar, yen, dan sebagainya) dimana pemegangmya akan

memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang

akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan). Namun

besaran keuntungan preffered stock lebih rendah jika

dibandingkan dengan keuntungan yang didapat dari

common stock.

Macam dari saham preferen ini diantaranya adalah

saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa

(convertible preffered stock), saham preferen yang dapat

ditebus (callable preffered stock) saham preferen dengan

tingkat deviden yang mengambang (floating atau

adjustable-rate preffered stock).

2.1.1.3 Harga saham

Harga saham adalah suatu saham pada pasar yang sedang

berlangsung di bursa efek. Harga saham dapat dipengaruhi

oleh situasi pasar antara lain harga saham dipasar perdana

ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go

public (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan.

Peranan penjamin emisi pada pasar perdana selain menentukan

Page 27: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

14

harga saham, juga melaksanakan penjualan saham kepada

masyarakat sebagai calon modal.

Untuk menetukan harga saham yang tepat, kita perlu

mendasarkan diri atas estimasi arus kas yang akan diterima

oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari dua

komponen, yaitu deviden dan penjualan kembali saham

tersebut. Dengan demikian sejauh kita tidak mampu

menaksirkan arus kas dengan akurat (dan tidak akan ada

seorangpun yang bisa) maka selalu ada kemungkinan analisis

kita salah dan karenanya kita selalu menanggung risiko, Suad

(2005).

Harga saham dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Harga Nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang

ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham

yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan

arti penting saham karena deviden minimal biasanya

ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

2. Harga Perdana

Harga ini merupakan pada waktu harga saham

tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar

perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi

Page 28: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

15

(underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan

diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual

kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga

perdana.

3. Harga Pasar

Kalau harga perdana merupakan harga jual dari

perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah

harga jual dari investor yang satu dengan investor yang

lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di

bursa efek. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten

dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga

di pasar skunder dan harga inilah yang benar-benar

mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada

transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi

harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang

setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain

adalah harga pasar.

2.1.2 Volatilitas Harga Saham

2.1.2.1 Pengertian Volatilitas

Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi

harga selama periode tertentu, Firmansyah (2006). Nastiti dan

Suharsono (2012) menyatakan bahwa volatilitas adalah varian

Page 29: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

16

dinamik pada suatu aset. Sedangkan Andersen et al,. (2005)

menyatakan bahwa volatilitas merupakan fluktuasi yang

diamati selama kurun waktu tertentu serta merupakan

variabilitas dari komponen data runtut waktu yang acak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa volatilitas

merupakan fluktuasi harga suatu aset selama periode tertentu,

dimana data yang digunakan bersifat runtut waktu (time series)

dan acak (random walk).

2.1.2.2 Jenis Volatilitas

Menurut Schwert dan Smith dalam Hugida (2011) terdapat

lima jenis volatilitas dalam pasar keuangan yaitu: future

volatility, hystorical volatility, forecast volatility, implied

volatility, dan seasonal volatility.

Future volatility dan historical volatility biasa disebut

realize volatility. Future volatility merupakan volatilitas yang

akan diramal, dimana periode peramalannya bisa satu periode

atau bisa mencakup beberapa periode. Sedangkan historical

volatility merupakan volatilitas yang dihitung menggunakan

data masa lalu, dimana metode perhitungannya menggunakan

dua paramater yaitu periode volatilitas yang akan dihitung dan

interval periode antara perubahan harga.

Page 30: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

17

Future volatility, historical volatility, dan forecast

volatility berhubungan dengan underlying asset. Implied

volatility merupakan volatilitas untuk menghitung harga opsi.

Sedangkan seasonal volatility merupakan volatilitas yang

diramalkan untuk menghitung harga komoditas seperti jagung,

kacang, kedelai dan gandum.

2.1.2.3 Volatilitas Histori (Hystorical Volatility)

Volatilitas histori adalah volatilitas yang dihitung

berdasarkan harga saham masa lalu yang dianggap bahwa

prilaku harga saham masa lalu tersebut dapat mencerminkan

prilaku harga saham di masa depan.

Untuk menentukan volatilitas histori dapat dihitung

dengan cara sebagai berikut;

1. Hitung log n

Rt =ln [𝑆𝑡

𝑆𝑡−1]

2. Hitung rata – rata return

R̅t= 1

n∑ Rt

n

t=1

3. Hitung varians dan kuadrat strandar deviasi

𝜎2 = 1

𝑛 − 1∑(𝑅𝑡 − 𝑅𝑡)

2𝑛

𝑡=1

Page 31: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

18

4. Hitung volatilitas tahunan

𝜎 = √𝑘 X ∑ (𝑅𝑡 − 𝑅𝑡)

2𝑛𝑡=1

𝑛 − 1

2.1.3 Makro Ekonomi

2.1.3.1 Inflasi

Menurut Fahmi (2014) inflasi merupakan suatu keadaan

dimana menurunnya nilai mata uang pada suatu negara dan

naiknya harga barang yang berlangsung terus menerus.

Sehingga dapat dikatakan bahwa inflasi merupakan suatu

keadaan yang membahayakan bagi perekonomian suatu

negara. Dimana inflasi yang dialami oleh suatu negara sulit

diatasi dalam waktu yang singkat.

Inflasi memiliki hubungan yang erat terhadap investasi,

baik saham maupun instrumen investasi lainnya. Dimana jika

tingkat inflasi yang lebih tinggi dibandingkan return atau

tingkat pengembalian dari investasi, maka investasi tersebut

akan dibatal.

Sukirno (2013) menjelaskan bahwa inflasi disebabkan

oleh salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut:

1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi

kemampuan perusahaan – perusahaan untuk

menghasilkan barang dan atau jasa.

Page 32: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

19

2. Pekerja diberbagai kegiatan industri menuntut

kenaikan upah.

Dengan kata lain, permintaan yang tinggi dibanding

penawaran oleh perusahaan serta tingginya biaya produksi

mendesak perusahaan – perusahaan menaikan harga.

Sukirno (2013) membagi inflasi menjadi tiga bentuk,

yaitu:

1. Inflasi tarikan permintaan, yaitu inflasi yang terjadi

pada masa perekonomian berkembang dengan pesat.

Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat

pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan

pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi

mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang

berlebihan ini yang akan menimbulkan inflasi. Selain

pada masa – masa tersebut inflasi tarikan permintaan

dapat terjadi pada masa perang dan kondisi politik

yang tidak stabil secara terus menerus.

2. Inflasi desakan biaya, yaitu sama dengan halnya inflasi

traikan permintaan dimana inflasi desakan biaya

berlaku pada masa perekonomian berkembang dengan

pesat dengan tingkat pengangguran sangat rendah.

Usaha memenuhi permintaan dengan menambah

kapasitas produksi mengakibatkan biaya produksi

Page 33: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

20

meningkat yang pada akhirnya naiknya harga barang –

barang atau jasa tersebut.

3. Inflasi diimpor, yaitu inflasi yang diakibatkan naiknya

harga – harga barang yang diimpor.

Dampak negatif dari inflasi yang tidak dikendalikan ialah

(1) menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa

depan, (2) menyebabkan meningkatnya tingkat suku bunga

yang dapat mengurangi investasi, dan (3) mendorong

penanaman modal spekulatif.

2.1.3.2 Tingkat Suku Bunga

Suku bunga merupakan instrumen yang dikeluarkan oleh

Bank Indonesia untuk menjaga dan menstabilkan nilai rupiah

yang salah satunya tercermin dari tingkat inflasi yang rendah

dan stabil. untuk mencapai hal tersebut Bank Indonesia

mempunyai kebijakan utama yaitu menetapkan BI 7 Day Repo

Rate (BI 7 DRR). Dimana BI 7DRR yang ditetapkan akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi maupun aktivitas

perekonomian secara makro. Berikut beberapa pengaruh yang

disebabkan oleh perubahan nilai BI- 7 Day Repo Rate:

1. Mempengaruhi suku bunga deposito dan dan suku

bunga kredit perbankan.

Page 34: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

21

2. BI 7DRR dapat mempengaruhi nilai tukar.

3. Berpengaruh pada perekonomian makro melalui

perubahan harga aset.

4. Perubahan suku bunga berdampak pada ekspekatasi

publik akan inflasi.

Dengan demikian perubahan tingkat suku bunga akan

mempengaruhi kelancaran aktivitas investasi, hal ini

dikarenakan jika terjadi peningkatan suku bunga akan terjadi

penurunan investasi yang disebabkan karena berkuranganya

laba yang diperoleh perusahaan.

2.1.3.3 Nilai Tukar

Nilai tukar atau kurs menurut Yuliati dan Prasetyo (2005)

dan Sukirno (2015) adalah nilai mata uang suatu negara yang

dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Menurut

Sukirno (2014) faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah:

1. Perubahan dalam cita rasa masyarakat

2. Perubahan harga barang ekspor dan impor

3. Kenaikan harga umum (inflasi)

4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian

investasi

5. Pertumbuhan ekonomi

Page 35: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

22

Dalam transaksi nilai tukar atau yang dikenal kurs valuta

terdapat empat jenis nilai tranksasi, yaitu:

1. Selling rate (kurs jual), adalah kurs yang ditentukan

Bank untuk penjualan suatu valuta asing tertentu pada

saat tertentu

2. Middle rate (kurs tengah), adalah kurs tengah antara

kurs beli dan kurs jual valuta asing terhadap mata

uang nasional.

3. Buying rate (kurs beli), adalah kurs yang ditentukan

oleh suatu Bank untuk pembelian suatu valuta asing

tertentu pada saat tertentu.

4. Flat rate (kurs flat), adalah kurs yang belaku untuk

dalam transaksi jual beli bank note dan travel cheque,

dimana dalam kurs tersebut sudah diperhitungkan

promosi dan biaya – biaya lainnya.

Kurs dibagi menjadi dua yaitu, kurs nominal dan kurs riil.

Dimana kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua

negara, sedangkan kurs rill adalah harga relatif dari barang –

barang kedua negara tersebut.

Kondisi menguat atau melemah nya nilai tukar terhadap

mata uang asing dibagi menjadi empat yaitu:

Page 36: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

23

1. Apresiasi, yaitu kondisi dimana nilai tukar mata uang

nasional mengalami penguatan terhadap nilai mata

uang asing.

2. Depresiasi, yaitu dimana nilai tukar mata uang

nasional mengalami pelemahan terhadap mata uang

asing.

3. Revaluasi, yaitu kondisi dimana pemerintah

melakukan intervensi langsung untuk menguatkan

nilai tukar mata uang nasional terhadap mata uang

asing.

4. Devaluasi, yaitu intervensi langsung pemerintah untuk

melemahkan nilai tukar mata uang nasional terhadap

mata uang asing.

Kondisi revaluasi dan devaluasi bisa dilakukan dan terjadi

jika suatu pemerintahan menganut sistem managed floating

exchange rate.

2.1.4 Kebijakan Dividen

2.1.4.1 Teori Sinyal

Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan deviden,

sering diikuti dengan kenaikan harga saham dan sebaliknya.

Fenomena ini dapat dianggap memperlihatkan bahwa investor

lebih menyukai deviden daripada capital gains. Tetapi

Page 37: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

24

Modigliani dan Miller (1961) berpendapat bahwa suatu

kenaikan deviden ini merupakan suatu sinyal kepada para

investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu

penghasilan yang baik di masa datang. Sebaliknya suatu

penurunan deviden atau kenaikan deviden yang di bawah

kenaikan normal (biasanya) diyakini investor sebagai suatu

sinyal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu

mendatang.

Perubahan deviden memang mengandung beberapa

informasi, tapi sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan

harga setelah adanya kenaikan atau penurunan deviden semata-

mata disebabkan oleh efek sinyal atau disebabkan karena efek

sinyal dan prefensi terhadap dividen.

2.1.4.2 Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan hal penting yang harus

diperhatikan manajemen dalam menjalankan perusahaan. Hal

ini dikarenakan kebijakan dividen memiliki pengaruh yang

signifikan kepada banyak pihak, baik kepada perusahaan itu

sendiri, maupun pihak lain seperti pemegang saham dan

kreditur. Bagi perusahaan, pembagian dividen berakibat pada

berkurangnya kas perusahaan yang dapat digunakan untuk

Page 38: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

25

pengembangan usaha, investasi atau aktifitas usaha lainnya.

Bagi pemegang saham, dividen merupakan bentuk

pengembalian atas investasi yang dilakukannya. Sedangkan

bagi kreditur, pembagian dividen merupakan indikator bahwa

perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar bunga dan

pokok pinjaman.

Fahmi (2014) menjelaskan tentang jenis – jenis dividen

yang merupakan realisasi dari pembayaran dividen, yaitu:

a. Dividen tunai (cash dividends), yaitu dividen yang

dinyatakan dan dibayarkan pada jangka waktu tertentu

dan dividen tersebut berasal dari dan yang diperoleh

secara legal. Dividen ini dapat bervariasi dalam jumlah

bergantung kepada keuntungan perusahaan.

b. Dividen properti (property dividends), suatu distribusi

keuntungan perusahaan dalam bentuk properti atau

barang.

c. Dividen likuidasi (liquidating dividends), distribusi

kekayaan perusahaan kepada pemegang perusahaan

kepada pemegang saham dalam hal perusahaan

tersebut dilikudasi.

Page 39: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

26

2.1.4.3 Indikator Kebijakan dividen

Indikator pengukuran kebijakan dividen dibagi menjadi

dua macam yaitu:

1. Dividend Yield

Dividend yield adalah perbandingan antara

dividen yang dibayar dengan dengan harga saham.

Beberapa investor mengguknakan dividend yield

sebagai ukuran risiko dan sebagai suatu penyaring

investasi, dimana mereka akan melakukan investasi

atas dananya pada saham yang memiliki dividend

yield tinggi.

Untuk menentukan dividen yield suatu

perusahaan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Yield =Dividend

Market Value × 100%

Bodie et. al (2016) perusahaan yang membagikan

dividen keci dipandang akan menghasilkan

keuntungan modal yang lebih besar, atau investor

mungkin menolak untuk menyimpan saham tersebut

dalam portofolionya.

Page 40: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

27

2. Dividend Payout Ratio

Dividend payout ratio (DPR) merupakan

perbanding antara dividen tunai dengan laba

perusahaan. Besarnya DPR sangat dipengaruhi oleh

berapa besar laba yang ditahan oleh perusahaan.

Dividen payout ratio yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan tersebut mengalokasikan sebagian

besar labanya menjadi dividen yang berarti keuangan

perusahaan tersebut dalam keadaan yang stabil.

Namun disisi lain, dividen payout ratio yang kecil

dapat diindikasikan bahwa perusahaan sedang

melakukan pengembangan usaha atau investasi yang

menguntungkan. Hal ini karena laba yang diperoleh

perusahaan hanya sebagian kecil yang diberikan

kepada pemegang saham sebagai dividen.

Untuk menentukan dividend payout dapat

digunakan rumus sebagai berikut:

Payout = Dividen Per Share

Earning Per Share × 100%

Page 41: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

28

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian tentang volatilitas telah banyak dilakukan oleh para peneliti

baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Berikut adalah beberapa

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan volatilitas:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Nama,

Tahun,

Institusi

Peneliti

Judul Variabel Kesimpulan

Tempat

Jurnal

Publikasi

1 Irma

Rohmawati

/ 2017 /

Universitas

Negeri

Yogyakarta

Pengaruh

Volume

Perdaga-

ngan,

Dividend

Payout

Ratio, dan

Inflasi

terhadap

Volatilitas

Harga

Saham pada

Perusahaan

yang

Terdaftar

Dalam

Indeks

LQ45 tahun

2011 – 2015

Volume

Perdagangan

(X1), Dividen

Payout Ratio

(X2), Inflasi

(X3), dan

Volatilitas

Harga Saham

(Y).

Volume

perdaga-

ngan dan

dividen

payout ratio

berpengaruh

signifikan

terhadap

volatilitas

harga

saham. Dan

inflasi tidak

mempunyai

pengaruh

terhadap

volatilitas

harga

saham.

Jurnal

Pendidi-

kan dan

Ekonomi

Vol. 6

No. 1

2 1Dr.

Muhammad

Yar Khan; 2Dr. Wajid

Khan; 3Dr.

Waleed

Mohammed

Hanmad Al

Dividend

Policy and

Share

Volatility

“Edvidence

from

Karachi

Stock

Dividen Yield

(X1), Earning

Volatility

(X2), Payout

Ratio (X3),

Size (X4),

Debt to Asset

Ratio (X5),

Dividen

Yield,

earning

volatility,

size

mempunyai

pengaruh

positif dan

ELK

Asia

Pasific

Journal

of

Finance

and Risk

Manage-

Page 42: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

29

No

Nama,

Tahun,

Institusi

Peneliti

Judul Variabel Kesimpulan

Tempat

Jurnal

Publikasi

Bassam; 4Anam

Javeed /

2017 / 1COM-

SATS

Institute of

Information

Technology

, Pakistan; 2Preston

University,

Pakistan; 3Imam

Muhammad

Ibn Saud

University,

Riyadh; 4University

Utara

Malaysia,

Malaysia

Exchange” dan

Volatilitas

Harga Saham

(Y).

signifikan

terhadap

volatilitas

harga

saham.

Sedangkan

payout

ratio, dan

debt to asset

ratio

berpengaruh

negatif

terhadap

harga

volatilitas

harga

saham.

ment

Vol. 8.

Issue 1

3 Ni Made

Ayu Krisna

Dewi, I Gst

Ngr Agung

Suaryana /

2016 /

Universitas

Udayana

Pengaruh

Volume

Perdaga-

ngan,

Leverage,

dan Tingkat

Suku Bunga

Terhadap

Volatilitas

Harga

Saham

Volume

Perdagangan

Saham (X1),

Leverage

(X2), Tingkat

Suku Bunga

(X3), dan

Volatilitas

Harga Saham

(Y).

Volume

perdaga-

ngan

berpengaruh

positif

terhadap

volatilitas

harga

saham.

Sedangkan

leverage

dan tingkat

suku bunga

tidak

berpengaruh

terhadap

volatilitas

harga

saham.

E-Jurnal

Akuntan-

si

Universi-

tas

Udayana

Vol.17.2

4 Yudi Ari Pengaruh Earning Dividend Universi-

Page 43: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

30

No

Nama,

Tahun,

Institusi

Peneliti

Judul Variabel Kesimpulan

Tempat

Jurnal

Publikasi

Yesi / 2015

/

Universitas

Muhamma-

diyah

Surakarta

Earning

Volatility,

Dividend

Yield,

Growth in

Asset dan

Size

terhadap

Volatilitas

Harga

Saham pada

Perusahaan

Manufaktur

Tahun 2011

– 2013

Volatility

(X1),

Dividend

Yield (X2),

Growth in

Asset (X3),

Size (X4) dan

Volatilitas

Harga Saham

(Y).

yield dan

growth in

asset

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

volatilitas

harga

saham.

Sedangkan

earning

volatility

dan size

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

volatilitas

harga

saham

tas

Muham

ma-diyah

Surakar-

ta

5 Muzammil

Hussain,

Bedi-uz-

Zaman,

Nisar

Ahmad/201

5/

University

of Sargodha

Relationship

Between

Stock

Market

Volatility

and

Macroeco-

nomic

Variable:

Evidence

From

Pakistan

Inflasi (X1),

Nilai Tukar

(X2), Harga

Minyak (X3)

PDB (X4),

Jumlah Uang

Beredar (X5),

dan

Volatilitas

Harga Saham

(Y)

Inflasi, nilai

tukar, harga

minyak

berpengaruh

positif

terhadap

volatilitas

harga

saham. PDB

dan jumlah

uang

beredar

berpengaruh

negatif

terhadap

volatilitas

harga

saham

Pakistan

Bussi-

ness

Review

2015

6 Mohammad

Hashemijoo

, Aref

The Impact

of Dividend

Policy on

Dividend

yield (X1),

payout ratio

Dividend

yield dan

payout ratio

Journal

of

Business

Page 44: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

31

No

Nama,

Tahun,

Institusi

Peneliti

Judul Variabel Kesimpulan

Tempat

Jurnal

Publikasi

Mahdevi

Ardekani,

Nejat

Younesi /

2012 /

Multimedia

University

Share Price

Volatility in

the

Malaysian

Stock

Market

(X2), dan

volatilitas

harga saham

(Y)

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

volatilitas

harga

saham.

Studies

Quarter-

ly Vol. 1

No. 4

2.3 Hipotesis

Berdasarkan teori yang digunakan dan penelitian – penelitian yang

pernah dilakukan sebelumnya, maka pada sub bab ini akan dijelaskan

mengenai hipotesis dalam penelitian.

1. Pengaruh inflasi terhadap volatilitas harga saham

Inflasi yang tinggi menyebabkan kecenderungan penurunan harga

saham. Hal ini disebabkan ketika inflasi melonjak naik pemerintah

akan menerapkan beberapa kebijakan untuk meredam kenaikan inflasi

tersebut. Ketatnya kebijakan yang dibuat pemerintah akan

menimbulkan ketidakpastian, yang pada akhirnya menyebabkan

kekhawatiran pelaku pasar akan investasi yang dilakukannya.

Ketidakpastian tersebut yang menjadi penyebab pelaku pasar menarik

investasinya, sehingga mempengaruhi volatilitas harga saham.

Page 45: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

32

Hasil penelitian Rohmawati (2017), menunjukan bahwa inflasi

tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dikarenakan

investasi tetap bisa dilakukan selama inflasi masih dibawah 10%.

H1: Inflasi berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga

saham.

2. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga saham

Tingkat suku bunga yang diterapkan oleh Bank Indonesia

mempengaruhi secara langsung profit suatu perusahaan tersebut. Hal

ini dikarenakan hutang yang dimiliki perusahaan di bank ikut

meningkat. Selain itu meningkatnya tingkat suku bunga akan

menciptakan minat menabung, yang pada akhirnya pelaku pasar akan

megalihkan investasi nya di pasar modal kedalam bentuk tabungan di

bank. Sehingga ketika tingkat suku bunga mengalami penurunan atau

peningkatan akan berpengaruh terhadap aksi jual maupun beli, yang

berdampak pada volatilitas harga saham.

Dewi dan Suryana (2016), dalam penelitiannya menyimpulkan

bawah tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham. Hal ini dikarenakan bahwa tipe investor di Indonesia

merupakan investor yang berinvestasi saham dalam jangka pendek,

sehingga perubahan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya minat investor

untuk berinvestasi yang tidak berdampak pada volatilitas harga saham.

Page 46: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

33

H2: Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

3. Pengaruh nilai tukar terhadap volatilitas harga saham

Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing,

seperti dollar akan berdampak pada terjadinya capital outflow dan

meningkatnya biaya produksi, penurunan laba perusahaan yang

mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan investor terhadap

pasar modal. Dimana capital outflow terjadi pada saat nilai rupiah

terapresiasi, yang menyebabkan lemahnya persaingan harga produk

domestik. Hal ini tentu menguragi konsumsi ekspor yang tidak

sebanding dengan nilai impor, sehingga berpengaruh terhadap neraca

pembayaran Indonesia. Dimana berkurangnya neraca pembayaran

akan berdampak pada berkurangnya cadangan devisa yang pada

akhirnya mampu mengurangi tingkat kepercayaan investor terhadap

pasar modal di Indonesia. Sebaliknya saat nila tukar rupiah

terdepresiasi akan berdampak pada perusahaan – perusahaan go-

public yang menggantungkan faktor produksi terhadap barang –

barang impor.

Penelitian yang dilakukan Hussain et. al (2015) menyimpulkan

bahwa nilai tukar berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

H3: Nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap volatilitas

harga saham.

Page 47: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

34

4. Pengaruh dividend yield terhadap volatilitas harga saham

Dividend yield merupakan bentuk pengembalian yang diberikan

perusahaan kepada investor atas kepemilikan saham pada perusahaan

tersebut. Tinggi rendahnya dividend yield yang diberikan akan

berdampak pada penambahan modal yang biasa digunakan perusahaan

untuk melakukan pengembangan usaha ditahun – tahun berikutnya.

Disisi lain tingkat deviden yield mempengaruhi minta investor dalam

melakukan investasi. Informasi dividend yield akan berdampak pada

aksi jual atau beli saham yang dilakukan investor sehingga berdampak

pada volatilitas harga saham itu sendiri.

Hasil penelitian Yesi (2015) menunjukan bahwa dividend yield

berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Namun hasil yang berbeda dari penelitian Hasemijoo et al (2012)

bahwa dividend yield berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

H4 : Dividend yield berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

5. Pengaruh dividend payout terhadap volatilitas harga saham

Tidak jauh berbeda dengan dividend yield, dividend payout ratio

juga menggambarkan pertumbuhan perusahaan dan kemampuannya

untuk mengalokasikan laba secara bijak. Tinggi rendahnya dividend

payout ratio akan berdampak kepercayaan kepada investor untuk terus

melakukan atau menghentikan investasinya. Hal ini akan berdampak

Page 48: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

35

pada volatilitas harga saham yang mengikuti tinggi rendahnya

dividend payout ratio.

Penelitian Hasemijoo et al (2012), menunjukan bahwa dividend

payout ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas harga

saham.

H5 : Dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

Page 49: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan pendekatan

kuantitatif yang merupakan proses analisa terhadap permasalahan yang ada

dengan menggunakan ilmu statistik dan memanfaatkan program komputer

yaitu Eviews versi 9.0.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Berikut adalah detail rencana penelitian yang dilakukan :

Tabel 3.1

Rencana Penelitian

NO Kegiatan Periode

Mar Apr Mei Jun Jul Agus

1 Menentukan tema dan

judul penelitian

2 Menentukan waktu dan

tempat penelitian

3 Menyusun proposal

penelitian

4 Bimbingan

5 Menganalisa data

6 Ujian Skripsi

Page 50: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

37

3.3 Kerangka Konsep

3.3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan,

beberapa kajian teori yang telah dibahas dan hipotesis yang telah

disampaikan sebelumnya, maka penulis menggambarkan desain

penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan dua macam variabel penelitian, yaitu

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel

dependen adalah variabel output, merupakan variabel yang dipengaruhi

H1

H2

H3

H4

H5

Nilai Tukar IDR –

USA (X3)

Inflasi (X1)

Tingkat Suku

Bunga (X2)

Dividen Yield (X4)

Dividend Payout

Ratio (X5)

Volatilitas Harga

Saham (Y)

Page 51: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

38

atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

pada penelitian ini adalah volatilitas harga saham (Y).

Variabel independen adalah variabel stimulus, atau variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independen yang

digunakan ialah Inflasi (X1), Tingkat suku bunga (X2), Nilai Tukar (X3)

Dividen Yield (X4), Dividend Payout Ratio (X5).

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional Rumus

Skala

Volatilitas

harga saham

(Y)

Ukuran statistik

untuk fluktuasi

harga saham

pada periode

tertentu.

Firmansyah

(2006)

𝜎 = √𝑘 X ∑ (𝑅𝑡 − 𝑅𝑡)

2𝑛𝑡=1

𝑛 − 1 -

Inflasi (X1) Kenaikan harga

barang secara

umum yang

terjadi secara

terus – menerus

Inflasi = 𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾𝑡−1

𝐼𝐻𝐾𝑡−1

𝑥 100 Rasio

Tingkat Suku

Bunga (X2)

Suku bunga

yang digunakan

dalam penelitian

ini adalah Suku

Bunga Bank

Indonesia (SBI)

jangka waktu

satu bulan.

BI-Rate, BI 7-Day Repo

Rate

Rasio

Nilai Tukar

(X3)

Nilai tukar yang

digunakan

dalam penelitian

ini adalah nilai

NT =Nilai Jual- Nilai Beli

2 Rasio

Page 52: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

39

Variabel Definisi

Operasional Rumus

Skala

kurs tengah

rupiah dan

dollar Amerika

yang

dikeluarkan oleh

Bank Indonesia

Deviden

Yield (X4)

Dividen

perlembar

saham dibagi

harga saham

Yield =Dividen

Market Value Rasio

Dividend

Payout Ratio

(X5)

Perbandingan

antara dividen

yang dibayar

dengan laba

bersih

perusahaan

Payout = Dividen Per Share

Earning Per Share Rasio

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan – perusahaan yang

terdaftar pada indeks LQ45, hal dikarenakan saham – saham perusahaan yang

termasuk pada Indeks LQ45 secara aktif diperdagangkan dan memiliki

kapitalisasi pasar yang besar. Sedangkan untuk sampel dalam penelitian ini

digunakan metode purposive sampling dengan syarat sebagai berikut:

1. Perusahaan yang termasuk pada LQ45 selama 5 tahun berturut –

turut.

2. Perusahaan yang telah listing minimal sejak tahun 2011 dan aktif

diperdagangkan (liquid) selama 2012 – 2016.

Page 53: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

40

3. Perusahaan yang secara konsisten memberikan dividen kepada

investor dan tidak melakukan stock split, reverse stock, right issue

selama tahun 2012 – 2016.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BEI bahwa LQ45 terdiri dari 45

perusahaan. Melalui metode purposive sampling dengan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Penelitian

NO Kriteria Sampel Jumlah

1 Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI berturut –

turut dari tahun 2012 – 2016

22

2 Perusahaan yang tidak memberikan dividen, listing

pada periode 2012 – 2016, serta melakukan stock

split, reserve stock, right issue

(8)

3 Perusahaan yang menjadi sampel penelitian 14

3.5 Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah menggunakan

metode dekumentasi data sekunder. Dimana data sekunder yang dimaksud

adalah histori harga saham harian (closing price) dan laporan keuangan

masing – masing sampel penelitian yang bersumber dari

www.finance.yahoo.com dan www.idx.co.id. Data histori inflasi dan tingkat

Page 54: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

41

suku bunga yang didapat dari www.bi.go.id. Semua data – data tersebut

diambil dalam rentang waktu tahun 2012 – 2016.

3.6 Metode Analisa Data

Untuk mengetahui hubungan variabel – variabel bebas yaitu indikator

faktor makro ekonomi dan indikator kebijakan dividen terhadap variabel

terikat yaitu volatilitas harga saham, maka peneliti melakukan beberapa

pengujian untuk medapatkan hasil yang diharapkan. Pengujian – pengujian

tersebut ialah uji asumsi klasik, analisa data panel, dan uji hipotesis.

3.6.1 Uji Statistik Deskriptif

Uji statistif deskriptif merupakan pengujian yang bertujuan untuk

mendapatkan gambaran atau deskripsi masing – masing variabel dalam

penelitian yang dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum dan nilai minimum.

3.6.2 Analisa Regresi Data Panel

Metode analisis data penelitian menggunkan analisis data panel,

dan sebagai alat pengolahan data digunakan software Eviews 9.0. Data

panel menurut Juanda dan Junaidi (2012) adalah data yang diperoleh

dari data cross section yang diobservasikan berulang pada unit individu

(objek) yang sama pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu Gujarati

Page 55: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

42

dan Porter (2015) menyatakan bahwa data panel memiliki dimensi

ruang dan waktu.

Baltagi dalam Gujarati dan Porter (2015) menjelaskan keuntungan

– keuntungan data panel dibandingkan data cross section atau data time

series:

1. Teknik estimasi data panel dapat mengatasi heterogenitas

secara eksplisit dengan memberikan variabel spesifik subjek.

2. Data panel memberikan lebih banyak informasi, lebih banyak

variasi, sedikit kolinearitas antar variabel, lebih banyak degree

of fredom, dan lebih efisien.

3. Data panel paling cocok untuk mempelajari dinamika

perubahan. Misalnya tingkat pengangguran, perputaran

pekerjaan dan mobilitas tenaga kerja.

4. Data panel dapat mendeteksi lebih baik dampak yang secara

sederhana tidak bisa dilihat pada data cross section murni atau

time series murni.

5. Data panel memudahkan untuk mempelajari model prilaku

yang rumit. Seperti fenomena keekonomian berskala dan

perubahan teknologi.

6. Data panel meminimumkan bias yang bisa terjadi jika kita

mengagregasikan individu atau perusahaan kedalam agregasi

besar.

Page 56: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

43

Model regresi data panel adalah sebagai berikut:

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝑋1𝑖𝑡 𝛽1 + 𝑋2𝑖𝑡

𝛽2 + 𝑋3𝑖𝑡 𝛽3 + 𝑋4𝑖𝑡

𝛽4 + 𝑢𝑖𝑡

Dimana

i : 1,2, ... ,N, banyaknya observasi

t : 1,2, ... ,T, dimensi deret waktu

Y : Volatilitas

α : Konstanta

β1,β2,...β4 : Koefisien regresi masing – masing variabel bebas

X1 : Inflasi

X2 : Tingkat suku bunga

X3 : Divident Yield

X4 : Dividend Payout Ratio

3.6.2.1 Model Regresi Data Panel

Juanda dan Junaidi (2012) menyatakan untuk mengestimasi

model regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga

pendekatan atau metode, yaitu:

Page 57: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

44

1. Common Effect Model

Metode ini merupakan bentuk pendekatan yang paling

sederhana dalam mengestimasi paramater data panel yaitu

dengan mengkombinasikan cross section dan time series

namun mengabaikan dimensi individu dan waktu.

Diasumsikan bahwa prilaku data antar intersep dan slope

individu sama dalam berbagai kurun waktu dan regresi panel

yang dihasilkan berlaku untuk setiap individu.

2. Fixed Effect Model

Jika dalam metode Common Constant intersep dan slope

individu sdiasumsikan sama, berbeda pada metode Fixed Effect

dimana setiap individu dan waktu mempunyai intersep yang

berbeda. Untuk membedakan intersepnya digunakan peubah

dummy, sehingga model regresinya menjadi :

𝑌𝑖𝑡 = 𝛼1 + 𝛼2𝐷2𝑖 + ⋯ + 𝛼20𝐷20𝑖 + 𝑋1𝑖𝑡 𝛽1 + ⋯ + 𝑋4𝑖𝑡 𝛽4 + 𝑢𝑖𝑡

Dimana D2i = 1 dummy untuk perusahaan 2, 0 jika bukan;

D3i = 1 dummy untuk perusahaan 3, 0 jika bukan dan

seterusnya.

Dalam penelitian ini menggunakan 21 perusahaan,

sehingga dummy yang digunakan sebanyak 20. Hal ini untuk

Page 58: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

45

menghindari dummy variabel trap yaitu, situasi dimana terjadi

kolinearitas sempurna.

3. Random Effect Model

Model ini mengasumsikan bahwa setiap individu

mempunyai intersep yang berbeda yang mana intersep

merupakan variabel random. Dimana model ini juga

memperhitungkan error yang berkorelasi sepanjang cross

section dan time series. Model regresi data panel untuk metode

ini sebagai berikut:

𝑌𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝑋1𝑖𝑡 𝛽1 + 𝑋2𝑖𝑡

𝛽2 + 𝑋3𝑖𝑡 𝛽3 + 𝑋4𝑖𝑡

𝛽4 + 𝑤𝑖𝑡

Dimana β0 merupakan peubah random dari suatu nilai rata

– rata β1 dan komponen wit terdiri atas komponen eit yang

merupakan komponen error dari masing – masing cross

section dan komponen uit yang merupakan gabungan atas error

dari cross section dan time series.

3.6.2.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel

Dari ketiga metode yang telah dijelaskan, selanjutnya

dilakukan pemilihan metode yang paling tepat untuk

mengestimasi parameter regresi data panel.

Page 59: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

46

1. Uji Chow atau Likelihood

Uji chow atau likelihood digunakan untuk

mengetahui apakah model fixed effect lebih baik

dibandingkan common effect dengan membandingkan

nilai F statistik dengan F tabel atau membandingkan

nilai chi-square probability atau p-value dengan nilai

signifikan (α). Hipotesis dalam pengujian ini adalah :

H0: Model common effect

H1: Model fixed effect

Keputusan dalam uji chow dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai F statistik dengan nilai F tabel

atau membandingkan nilai chi-square probability atau

p-value dengan tingkat signifikan (α).

Nilai F Tabel didapat dari tabel distribusi F statistik

dimana dalam penelitian ini digunakan satu variabel

bebas dan lima variabel terikat, dengan jumlah sampel

sebanyak 70. Sehingga df1 = K – 1 = 6 – 1 = 5, dan df2

= n – k = 70 – 6 = 64, dengan demikian nilai F tabel

sebesar 2,24. Sedangkan tingkat signifikan (α) adalah

sebesar 0,05.

Jika hasil F statistik > nilai F tabel, atau nilai chi-

square probability atau p-value > 0,05 maka H0

Page 60: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

47

diterima yang artinya model common effect lebih baik

untuk digunakan dalam model regresi.

Keputusan yang dihasilkan dari uji chow akan

menentukan pengujian selanjutnya, yaitu melakukan uji

hausman atau lagrange multiplier. Uji hausman

digunakan jika hasil dari uji Chow menyatakan bahwa

model fixed effect lebih baik, dan Lagrange Multiplier

dilakukan jika model common effect lebih baik.

2. Uji Hausman

Untuk mengetahui model Fixed Effect lebih baik

daripada Random Effect atau sebaliknya digunakan

suatu pengujian yaitu uji Hausman. Hipotesis uji

Hausman adalah sebagai berikut.

H0 : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect

Kesimpulan dalam uji Hausman didapat dengan

membandingkan nilai chi-square hitung dengan chi-

square tabel atau membandingkan p-value dengan

tingkat signifikan (α).

Nilai chi-square tabel dapat dilihat dari tabel

distribusi chi-square dengan df = n – k = 70 – 6 = 64

dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 maka nilai chi-

square tabel adalah sebesar 71,23.

Page 61: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

48

Jika nilai chi-square hitung < chi-square tabel atau

p-value > 0,05 maka terima H0 atau model yang baik

digunakan dalam regresi data panel adalah model

random effect.

3. Uji Lagrange Multiplier

Jika hasil dari uji chow menghasilkan keputusan

bahwa model common effect lebik baik dibanding fixed

effect, maka uji lagrange multiplier diperlukan untuk

mengetahui model terbaik antara common effect dan

random effect. Hipotesis yang digunakan dalam

pengujian ini adalah:

H0 : Model common effect

H1 : Model random effect

Jika hasil statistik LM > dari nilai kritis statistik

chi-square atau nilai p-value < tingkat signifikan (α)

maka hipotesis H0 ditolak, dimana model random effect

lebih baik untuk mengestimasi regresi data panel

dibanding common effect.

3.6.3 Uji Hipotesis

3.6.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya digunakan untuk

mengetahui persentase variasi pengaruh variabel bebas terhadap

Page 62: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

49

variabel terikat. Dimana jika nilai R2 mendekati 1 atau dengan

kata lain 100% maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas

dapat menjelaskanvariabel terikat dengan kuat dan baik. Kriteria

koefisien determinasi dikatakan baik bila memenuhi syarat

sebagai berikut:

1. Jika nilai R2 lebih besar dari 0,5 (50%) maka variabel

bebas dapat menjelaskan variabel terikat dengan baik

dan kuat.

2. Jika nilai R2 sama dengan 0,5 (50%) maka variabel

bebas dapat menjelaskan variabel terikat dikatakan

sedang.

3. Jika nilai R2 kurang dari 0,5 (50%) relatif kurang baik.

Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya pemilihan

variabel.

3.6.3.2 Uji t

Tujuan dari uji t ialah untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh secara parsial dari masing – masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Dimana pengaruh yang

diberikan kepada variabel dependen diasumsikan bahwa

variabel lain dalam keadaan konstan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa pengujian ini untuk mengetahui apakah masing

– masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan

Page 63: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

50

yang terjadi pada variabel dependen secara nyata. Kriteria

pengujian untuk uji t adalah sebagai berikut:

1. H0 diterima dan Ha ditolak jika ρ value > 0.05 yang

berati variabel independen secara individual tidak

bepengaruh terhadap variabel dependen.

2. H0 ditolak dan Ha diterima jika ρ value < 0.05 yang

berarti variabel independen secara individual

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Dimana ρ value merupakan nilai probabilitas dari hasil

pengujian statistik, dan 0.05 merupakan tingkat kepercayaan

95% sehingga tingkat signifikan penelitian sebesar 5% atau

0.05.

3.6.4 Uji Asumsi Klasik

Dari beberapa keuntungan yang telah disampaikan sebelumnya

bahwa data panel mampu memberikan data yang lebih lengkap, tingkat

variabilitas yang tinggi, kolinearitas yang lebih rendah antar variabel,

derajat kebebasan (degree of freedom) yang lebih tinggi, serta lebih

efisien. Dengan menggabungkan cross section dan time series akan

memiliki jumlah observasi yang banyak sehingga mampu

meningkatkan variabilitas dan informasi data yang akan mengurangi

kolinearitas antar variabel. Dan akan meningkatkan pula derajat

kebebasan, sehingga mampu menghasilkan estimasi yang lebih efisien.

Page 64: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

51

Data panel dapat mendeteksi dan mengukur dampak dengan lebih

baik dimana hal ini tidak bisa dilakukan oleh metode cross section

ataupun time series murni dan dapat mempelajari lebih kompleks

mengenai prilaku yang ada dalam model. Dengan demikian pengujian

data panel tidak memerlukan asumsi klasik (Anida, 2013; Hayati, 2016;

Mumtazah, 2017)

Gujarati dan Porters (2015) bahwa asumsi klasik hanya dilakukan

untuk pengujian metode Ordinary Least Square (OLS), dan pengujian

asumsi klasik tidak diperlukan jika menggunakan metode Generalized

Least Square (GLS). Model regresi data panel memungkinkan untuk

menggunakan metode GLS, jika model yang digunakan adalah random

effect, karena model common effect dan fixed effect termasuk pada

metode OLS.

Page 65: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

52

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Indeks LQ45

Objek yang diteliti penulis dalam penulisan skripsi ini adalah perusahaan

– perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 yang terdapat pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2012 – 2015.

Indeks LQ45 merupakan indeks yang terdiri dari empat puluh lima

perusahaan dengan likuiditas tinggi dan mempertimbangkan kapitalisasi

pasar. Yang diluncurkan pertama kali pada bulan Februari 1997. Empat puluh

lima perusahaan tersebut dipilih dan diseleksi dengan beberapa kriteria.

Kriteria – kriteria tesebut yaitu:

1. Telah tercatat di Bursa Efek minimal 3 bulan.

2. Aktivitas di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.

3. Jumlah hari perdagang dipasar reguler.

4. Kapitalisasi pasar di periode tertentu.

5. Keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

Perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 akan disesuaikan

setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal Februari dan Agustus. Saham yang

tidak memenuhi syarat akan diganti dengan saham – saham baru yang lebih

memenuhi syarat.

Page 66: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

53

Selama sepuluh tahun terakhir (2006 – 2016) Indeks LQ45 mengalami

perkembangan yang sangat signifikan yaitu sekitar 70%, dan masih terus

berkembang hingga saat ini dimana nilai indeks LQ45 pada penutupan

Kuartal I tahun 2017 mencapai pada titik 921,53 Miliar Rupiah. Hal ini tentu

sangat membanggakan bagi pasar modal Indonesia dan memberikan

gambaran positif bagi investor.

4.2 Daftar Perusahaan LQ45

Berikut adalah perusahaan – perusahaan yang terdaftar pada LQ45

periode Februari – Juli 2017 yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Tabel 4.1

Daftar Perusahaan Indeks LQ45

No Kode Nama Perusahaan Kapitalisasi Pasar

1 ADRO PT. Adaro Energy Tbk 47.50

2 ASII PT. Astra International Tbk 354.23

3 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk 433.31

4 BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk 120.75

5 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 359.92

6 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 283.50

7 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 142.91

8 INDF PT. Indofood Sukses Makmur 76.83

9 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 68.47

10 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk 16.73

11 LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk 10.23

12 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara Tbk 61.57

13 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 24.77

14 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk 54.87

Sumber: www.idx.co.id data diolah

Page 67: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

54

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel

dalam penelitian yang meliputi rata – rata, nilai maksimum, nilai minimum

dan standar deviasi. Berikut merupakan hasil uji statistik deskripstif dari

seluruh sampel penelitian dengan total 70 observasi dari 12 sampel penelitian

yang merupakan perusahaan yang termasuk pada Indeks LQ45 di Bursa Efek

Indonesia tahun 2017.

Tabel 5.1

Statistik Deskriptif

Vol Inf TSB NT DY DP

Mean 0,350 0,055 0,065 12306 0,029 0,368

Maximum 0,550 0,070 0,076 13795 0,085 1,141

Minimun 0,159 0,035 0,056 9670 0,004 0,075

Std.

Deviasi

0,083 0,014 0,008 1457,80 0,016 0,220

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan data statistik deskriptif diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Volatilitas harga saham

Volatilitas harga saham memiliki rata – rata sebesar 0,340 dan

standar deviasi sebesar 0,083. Nilai maksimul sebesar 0,550 yang

Page 68: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

55

terjadi pada tahun 2016 di PT. Adaro Energy Tbk, sedangkan nilai

minimun sebesar 0,159 yang terjadi di PT. Bank Central Asia Tbk

pada tahun 2016.

2. Inflasi

Rata – rata inflasi selama tahun 2012 – 2016 sebesar 5,52%

dengan standar deviasi sebesar 0,013619. Nilai inflasi tertinggi

terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 6,96% sedangkan inflasi

terendah sebesar 3,53% yang terjadi pada tahun 2016.

3. Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga selama 2012 – 2016 memiliki nilai rata –

rata sebesar 6,54% dengan standar deviasi sebesar 0,008481.

Sedangkan suku bunga tertinggi sebesar 7,56% yang terjadi pada

tahun 2015 dan terendah sebesar 5,61% yaitu pada tahun 2012.

4. Nilai Tukar

Rata – rata nilai tukar selama tahun 2012 – 2016 sebesar Rp.

12.306 dengan standar deviasi sebesar 1457,80. Nilai tukar tertinggi

sebesar Rp. 13.795 yaitu pada tahun 2015 dan terendah sebesar Rp.

9.670 pada tahun 2012.

5. Dividend Yield

Dividend yield memiliki rata – rata sebesar 2,59% dengan

standar deviasi sebesar 0,016387. Nilai tertinggi sebesar 8,51% yaitu

pada PT. Adaro Energy Tbk tahun 2015 sedangkan terendah sebesar

0,38% pada PT. Bank Centra Asia Tbk tahun 2014.

Page 69: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

56

6. Dividend Payout

Rata – rata payout 12 perusahaan sebesar 36,79% dengan

standar deviasi sebesar 0,219840. Payout tertinggi yaitu sebesar

114,07% pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk tahun 2015,

sedangkan terendah 7,47% pada PT. Bank Central Asia Tbk pada

tahun 2014.

5.2 Analisis Data

5.2.1 Pemilihan Model Regresi

Regresi data panel memungkinkan untuk menggunakan salah satu

dari tiga model regresi, yaitu common effect, fixed effect, dan random

effect. Untuk menentukan model mana yang akan digunakan, maka

diperlukan beberapa pengujian, yaitu:

1. Hasil uji chow

Hasil pengujian uji chow dalam pemilihan antara model

common effect dan fixed effect sebagai berikut :

Tabel 5.2

Hasil Uji Chow

Effect Test Statistic d.f Prob.

Cross-Section F 4,256 (13,51) 0,0001

Cross Section Chi-square 51,427 12 0,0000

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Page 70: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

57

Dari tabel diatas diketahui nilai F statistik sebesar 4,26 < F

Tabel 2,24 dan nilai probabilitas chi-square 0,0000 < 0,05

yang mengindikasikan bahwa hipotesis H0 ditolak, atau model

common effect lebih baik untuk digunakan dalam model

regresi.

Hasil uji chow menunjukan bahwa model common effect

lebih baik dibanding model fixed effect sehingga selanjutkan

dilakukan pengujian hausman, untuk menentukan model fixed

effect atau random effect yang lebih baik untuk digunakan

dalam mengestimasi parameter regresi data panel.

2. Hasil uji Hausman

Hasil uji hausman yang telah dilakukan dalam pemilihan

model fixed effect atau random effect sebagai berikut:

Tabel 5.3

Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Sq Statistic d.f Prob.

Cross-Section Random 0,000000 5 1,0000

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai hausman sebesar

0,000 < chi-square tabel yaitu 71,23 dan p-value 1,000 >

tingkat signifikan (α) sebesar 0,05 sehingga H0 diterima yaitu

model random effect lebih baik dibanding fixed effect. Dengan

demikian model regresi yang digunakan untuk regresi data

panel dalam penelitian ini adalah model random effect.

Page 71: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

58

5.2.2 Uji Hipotesis

5.2.2.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat

kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Nilai

determinasi R2 mengandung kelemahan dimana adanya

kemungkinan bias terhadap jumlah variabel bebas yang

dimasukan dalam model penelitian. Oleh karena itu, penelitian

ini menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan

(Adjusted R2).

Tabel. 5.4

Hasil Uji Koefisien Determinasi

R-squared 0,524772

Adjusted R-squared 0,487644

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai Adjusted R-squared

sebesar 0,487644. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar, dividend yield

dan dividend payout dapat menjelaskan variabel volatilitas harga

saham sebesar 48,78%, dan sisanya sebesar 52,22% dijelaskan

oleh variabel lain diluar penelitian.

Page 72: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

59

5.2.2.2 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi variabel

bebas dan variabel terikat secara parsial dan untuk mengetahui

apakah hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya ditolak atau

diterima.

Tabel. 5.5

Hasil Uji t

Variabel Coefficient Std.

error

t -

Statistic Prob.

C -3,811 0,680 -5,608 0,0000

Inflasi (X1) 0,214 0,037 5,841 0,0000

Suku Bunga (X2) -0,495 0,087 -5,658 0,0000

Nilai Tukar (X3) 0,376 0,059 6,390 0,0000

Yield (X4) 0,029 0,024 1,202 0,2338

Payout (X5) 0,004 0,023 0,179 0,8583

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas dan hipotesis yang telah ditentukan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel inflasi (X1) memiliki nilai probabilitas sebesar

0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh

signifikan terhadap volatilitas harga saham, dengan kata

lain hipotesis H1 diterima.

2. Variabel suku bunga (X2) memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05

Page 73: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

60

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat suku

bunga berpengaruh terhadap volatilitas harga saham,

dengan kata lain hipotesis H2 diterima.

3. Variabel nilai tukar (X3) memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar

berpengaruh terhadap volatilitas harga saham, dengan

kata lain hipotesis H3 diterima.

4. Variabel dividend yield (X4) memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,2338 lebih besar dari taraf signifikan 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dividend

yiled tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga

saham, dengan kata lain hipotesis H4 ditolak.

5. Variabel dividend payout (X4) memiliki nilai

probabilitas sebesar 0,8583 lebih besar dari taraf

signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel dividend payout tidak berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham, dengan kata lain hipotesis H5

ditolak.

Dengan demikian makroekonomi dengan variabel indikator

inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap volatilitas. Namun hanya tingkat suku

bunga yang berpengaruh negatif, sedangkan inflasi dan nilai

Page 74: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

61

tukar berpengaruh positif. Dan untuk kebijakan dividen, dimana

dividend yield dan dividen payout tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap volatilitas harga saham.

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode regresi data panel dimana

metode ini merupakan gabungan dari cross section dan time series yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel inflasi, tingkat suku bunga,

nilai tukar, dividend yield dan dividend payout terhadap variabel volatilitas

harga saham. Dengan jumlah cross section sebanyak empat belas perusahaan

dengan periode data penelitian selama lima tahun. Berdasarkan hasil

pengolahan data panel menggunakan model random effect diperolah

persamaan regresi sebagai berikut:

Yit = (3,811316) + X1 0,214402it + X2 (0,494935)it + X3 0,377598it + X4

0,028982it + X5 0,004259it + wit

Keterangan :

Y : Volatilitas Harga Saham

X1 : Inflasi

X2 : Tingkat Suku Bunga

X3 : Nilai Tukar Rupiah

X4 : Dividend Yield

X5 : Dividend Payout

Page 75: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

62

Berdasarkan regresi data panel diatas, pengaruh masing – masing

variabel terhadap volatilitas harga saham dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh inflasi terhadap volatilitas harga saham

Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa inflasi

berpengaruh signifikan dan positif terhadap volatilitas harga saham,

dimana nilai koefisien sebasar 0,214402 dan probabilitas sebesar

0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan yaitu sebesar 0,05. Nilai

koefiesin yang positif menjelaskan bahwa kenaikan inflasi 1% akan

meningkatkan volatilitas harga saham sebesar 21,44 % dengan

asumsi variabel lain dianggap konstan. Hal ini sesuai dengan

hipotesis dalam penelitian, dan didukung penuh Hussein et. al (2015)

yang menyatakan inflasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap

volatilitas harga saham.

2. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap volatilitas harga saham

Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa tingkat suku

bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap volatilitas harga

saham, dimana nilai koefisien sebesar -0,494935 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dibanding tingkat signifikan

sebesar 0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibangun

sebelumnya. Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dewi dan Suryana (2016), yang menyatakan bahwa tingkat

suku bunga tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

Page 76: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

63

Nilai koefisioen yang negatif menjelaskan bahwa setiap

kenaikan tingkat suku bunga sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan

volatilitas harga saham sebesar 49,49%, dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan. Dengan kata lain, ketika terjadi peningkatan

tingkat suku bunga investor akan mengalihkan investasi dalam

bentuk saham dipindahkan ke dalam bentuk tabungan di Bank

dengan risiko yang lebih rendah, namun tetap mendapatkan

keuntungan. Pengalihan investasi tersebut menyebabkan penurunan

transaksi saham, sehingga berdampak pada penurunan volatilitas

harga saham.

3. Pengaruh nilai tukar terhadap volatilitas harga saham

Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa hipotesis H3

diterima, bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar berpengaruh

terhadap volatilitas harga saham dimana probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar 0,000.

Nilai koefisien positif 0,377598 menjelaskan bahwa setiap

kenaikan nilai tukar sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volatilitas

harga saham sebesar 37,76% dengan asumsi variabel lain dianggap

konstan. Hal ini dikarenakan

4. Pengaruh dividend yield terhadap volatilitas harga saham

Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa dividend yield

tidak berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham,

dimana nilai probabilitas sebesar 0,2338 lebih besar dibandingkan

Page 77: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

64

tingkat signifikan sebesar 0,05. Hasil tersebut tidak sesuai dengan

hipotesis yang telah dibangun, dimana dividend yield akan

berpengaruh terhadap volatilitas harga saham, dan bertentangan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa penelitian

terdahulu. Hashimejoo (2015) yang menjelaskan bahwa dividend

yield berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga

saham, Khan et. al (2017) yang menjelaskan bahwa dividend yield

berpengaruh positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Hal ini dikarenakan besaran rata – rata dividend yield dari

seluruh sampel selama tahun penelitian hanya sebesar 2,58% lebih

kecil dari tingkat suku bunga yang dikeluarkan BI yaitu sebesar

6,54%. Sehingga akan lebih aman dan keuntungan yang lebih tinggi

jika investor menyimpan dana investasinya dalam tabungan.

Besaran nilai koefisien dividend yield yang positif yaitu sebesar

0,028982 menjelaskan bahwa setiap kenaikan dividend yield sebesar

1% akan diikuti kenaikan volatilitas harga saham sebesar 2,89%

dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

5. Pengaruh dividend payout terhadap volatilitas harga saham

Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa dividend payout

tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dengan nilai

probabilitas sebesar 0,8583 lebih besar dibanding tingkat signifikan

yaitu 0,05. Dengan nilai koefisien positif sebesar 0,004259 yang

menjelaskan bahwa setiap kenaikan dividend payout sebesar 1%

Page 78: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

65

akan diikuti kenaikan volatilitas harga saham sebesar 0,43% dengan

asumsi variabel lain dianggap konstan.

Hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat

sebelumnya, dimana dividend payout akan berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham. Dan bertentangan dengan hasil pengujian

yang dilakukan oleh beberapa penelitian terdahulu. Hashemijoo

(2012), Khan et. al (2017) yang sama - sama menyatakan bahwa

dividend payout berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga

saham, dan Rohmawati (2017) berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

Hasil yang tidak signifikan tersebut dikarenakan rata - rata

dividend payout yang diberikan perusahaan kepada investor hanya

36,79%. Besaran tersebut termasuk persentase yang kecil, dimana

mengindikasikan bahwa laba yang didapat perusahaan digunakan

untuk keperluan pendanaan internal perusahaan seperti pembiayaan

hutang, ekspansi, penambahan modal kerja dll. Sehingga investor

akan membeli dan menyimpan sahamnya untuk jangka waktu yang

lama, dengan ekspektasi bahwa perusahaan akan berkembang

dimasa yang akan datang.

Page 79: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

65

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh variabel makro ekonomi

dan kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham yang telah dibahas

pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis H1 diterima, dimana

inflasi berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis H2 diterima, dimana

tingkat suku bunga berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis H3 diterima, dimana

nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham.

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis H4 ditolak, dimana

dividend yield tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis H5 ditolak, dimana

dividend payout tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham.

6.2 Saran

1. Bagi investor

Page 80: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

66

Dalam melakukan investasi produk pasar modal yaitu saham,

sebaiknya dapat mengolah segala informasi baik makro maupun mikro

baik itu fakta atau rumor, agar dapat bertindak secara rasional sehingga

mampu memperkecil kerugian dalam investasi. Volatilitas harga saham

sangat dipengaruh oleh banyak faktor dimana dalam penelitian ini tingkat

suku bunga memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap volatilitas

harga saham. Bagi investor jangka panjang sebaiknya dapat memilih

saham – saham yang bervolatilitas rendah karena saham seperti ini

cenderung lebih aman. Sedangkan bagi investor jangka pendek dapat

memilih saham yang bervolatilitas tinggi, namun yang perlu menjadi

catatan bahwa saham bervolatilitas tinggi tidak hanya menawarkan

keuntungan yang tinggi namun tingkat kerugian yang tinggi pula (high

risk high return).

2. Bagi akademisi dan penelitian selanjutnya

Dengan pembahasan yang sama, disarankan melakukan pendalaman

kajian lebih lanjut dengan menambahkan variabel makro ekonomi

lainnya, seperti produk domestik brotu (PDB), tingkat suku bunga acuan

The Fed atau harga minyak dunia, timah, emas maupun mineral lainnya.

Serta dapat pula menambahkan variabel mikro, seperti rasio – rasio

keuangan perusahaan. Selain penambahan variabel penelitian dapat juga

memperluas atau objek penelitian agar mendapat gambaran yang lebih

detail terkait penelitian.

Page 81: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

67

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, T.G.; Bollerslev, T.; Christoffersen, P. F.; Diebold, F. X. 2005.

Volatility forecasting (No. w11188). National Bureau of Economic

Research.

Anton. 2006. Analisis Model Volatilitas Return Saham (Studi Kasus pada Saham

LQ45 di Bursa Efek Jakarta). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Bodie, Zvi; Kane, Alex; Marcus, Alan. 2016. Manajemen Portofolio dan Investasi

Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat

Dewi, Ni Made Ayu Krisna; Suaryana, I.G.N.A. 2016. Pengaruh Volume

Perdagangan Saham, Leverage, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap

Volatilitas harga Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 17

No. 2, November 2016: 1112 – 1140

El-Erian, Mohamed. A. 2016. Market Volatility Makes Us Nervous [Online]

Available http://www.bloomberg.com

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta:

Mitra Wacana Media

Firmansyah. 2016. Analisis Volatilitas Harga Kopi Internasional. Jakarta:

Usahawan

Gujarati, Domandar N.; Porter Dwan C. 2015. Dasar – dasar Ekonometrika Edisi

Lima. Jakarta: Salemba Empat

Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi – Teori, Konsep dan Aplikasi.

Jakarta: Mitra Wacana Media

Hashemijoo, Mohammad et. al. 2012. The Impact of Dividend Policy on Share

Price Volatility in the Malaysian Stock Market. Jurnal of Bussiness Studies

Quarterly, Vol. 4 No. 1: 111 – 129

Hugida, Lidyanita; Sofian. 2011. Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Volatilitas Harga Saham (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar dalam

Indeks LQ45 Periode 2006 – 2009). Penelitian. Semarang: Universitas

Diponegoro

Hussain, Muzzamil; uz-Zaman, Bedi; Ahmad, Nizar. 2015. Relationship Between

Stock Market Volatility and Macroeconomi Variable: Evidence From

Pakistan. Pakistan Bussines Review

Page 82: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

68

Juanda, Bambang; Junaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi.

Bogor: Percetakan IPB

Khan et al,. 2017. Dividend Policy and Share Price Volatility “Evidence From

Karachi Stock Exchange”. Asia Pasific Journals, Vol. 8

Khurniaji, Andreas Widhi. 2013. Hubungan Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio dan Dividend Yield) Terhadap Volatilitas Harga Saham di Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro

Malini, H.; Jais, M. 2014. The Volatility of Indonesia Shari’ah Capital Market

Stock Price Toward Macro Economics Variable. Indonesian Capital Market

Review, Vol. 6

Nastiti, K. L. A.; Suharsono, A. 2012. Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go

Public dengan Metode ARCH-GARCH. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1),

D259-D264.

Rohmawati, Irma. 2017. Pengaruh Volume Perdagangan, Dividend Payout Ratio

dan Inflasi Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan yang

Terdaftar dalam LQ45 Tahun 2011 – 2015. Penelitian. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta

Schwert, G. W. 1989. Why Does Stock Market Volatility Change Over Time?.

The Journal of Finance. Vol. XLIV No. 5

Schwert, G. W.; Smith, C. W. 1992. Empirical research in capital markets.

McGraw-Hill College.

Sukirno, Sadono. 2013. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Yesi, Yudi Ari. 2015. Pengaruh Earning Volatility, Dividend Yield, Growth in

Asset dan Size Terhadap Volatilitas Harga Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Tahun 2011 – 2013. Penelitian. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Page 83: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

69

LAMPIRAN 1

Daftar Perusahaan LQ45

NO KODE EMITEN NAMA EMITEN MARKET CAP

1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 28.29

2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 8.26

3 ADRO Adaro Energy Tbk 47.50

4 AKRA AKR Corporindo Tbk 25.20

5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 16.81

6 ASII Astra International Tbk 354.23

7 ASRI Alam Sutera Reality Tbk 6.41

8 BBCA Bank Central Asia Tbk 433.31

9 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 120.75

10 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 359.92

11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 26.48

12 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 283.50

13 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 35.03

14 BUMI Bumi Resources Tbk 13.41

15 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 50.83

16 ELSA Elnusa Tbk 2.25

17 EXCL XL Axiata Tbk 31.64

18 GGRM Gudang Garam Tbk 142.91

19 HMSP H M Sampoerna Tbk 444.34

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 102.62

21 INCO Vale Indonesia Tbk 18.78

22 INDF Indofood Sukses Makmur 76.83

23 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 68.47

24 JSMR Jasa Marga Tbk 36.83

25 KLBF Kalbe Farma Tbk 70.55

26 LPKR Lippo Karawaci Tbk 16.73

27 LPPF Matahari Departement Store Tbk 41.58

28 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 10.23

Page 84: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

70

NO KODE EMITEN NAMA EMITEN MARKET CAP

29 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 26.84

30 MYRX Hanson International Tbk 10.31

31 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 61.57

32 PPRO PP Properti Tbk 14.19

33 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 24.77

34 PTPP PP (Persero) Tbk 19.84

35 PWON Pakuwon Jati Tbk 30.82

36 SCMA Surya Cipta Media Tbk 40.79

37 SMGR Semen Indonesia Tbk 54.87

38 SMRA Summarecon Agung Tbk 19.62

39 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk 6.32

40 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk 15.76

41 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 450.58

42 UNTR United Tractor Tbk 91.67

43 UNVR Unilever Indonesia Tbk 363.95

44 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 20.81

45 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 32.44

Page 85: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

71

LAMPIRAN 2

Data Penelitian

Emiten Tahun Volatilitas

Harga Saham Inflasi

Tingkat

Suku

Bunga

Nilai

Tukar Yield Payout

ADRO 2012 0.374005613 0.042783333 0.05605833 9670 0.043394843 0.614718615

ADRO 2013 0.489707521 0.069658333 0.06320833 12189 0.026522936 0.346549192

ADRO 2014 0.41011109 0.064191667 0.075 12440 0.024523154 0.393822394

ADRO 2015 0.493725864 0.063825 0.075625 13795 0.085068427 0.711711712

ADRO 2016 0.550413299 0.035308333 0.05729167 13436 0.010037628 0.12936345

ASII 2012 0.278980009 0.042783333 0.05605833 9670 0.008684211 0.1375

ASII 2013 0.386144177 0.069658333 0.06320833 12189 0.009411765 0.133333333

ASII 2014 0.275733345 0.064191667 0.075 12440 0.008619529 0.135021097

ASII 2015 0.383168668 0.063825 0.075625 13795 0.010666667 0.179271709

ASII 2016 0.334813885 0.035308333 0.05729167 13436 0.006646526 0.147058824

BBCA 2012 0.25047669 0.042783333 0.05605833 9670 0.004728261 0.090625

BBCA 2013 0.336745163 0.069658333 0.06320833 12189 0.0046875 0.077720207

BBCA 2014 0.225794317 0.064191667 0.075 12440 0.003809524 0.074738416

BBCA 2015 0.260474829 0.063825 0.075625 13795 0.004135338 0.075239398

BBCA 2016 0.159124602 0.035308333 0.05729167 13436 0.004516129 0.083732057

BBNI 2012 0.216442918 0.042783333 0.05605833 9670 0.016886486 0.165291005

BBNI 2013 0.410800413 0.069658333 0.06320833 12189 0.028696203 0.233230453

BBNI 2014 0.285511352 0.064191667 0.075 12440 0.023886885 0.252093426

BBNI 2015 0.358704296 0.063825 0.075625 13795 0.028967867 0.296816546

BBNI 2016 0.277637759 0.035308333 0.05729167 13436 0.022178068 0.200875126

BBRI 2012 0.27054229 0.042783333 0.05605833 9670 0.017594489 0.161479149

BBRI 2013 0.398992422 0.069658333 0.06320833 12189 0.031066483 0.260317607

BBRI 2014 0.318225127 0.064191667 0.075 12440 0.022088163 0.261865224

BBRI 2015 0.363586121 0.063825 0.075625 13795 0.025803151 0.286095125

BBRI 2016 0.291873441 0.035308333 0.05729167 13436 0.026694758 0.290861775

Page 86: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

72

Emiten Tahun Volatilitas

Harga Saham Inflasi

Tingkat

Suku

Bunga

Nilai

Tukar Yield Payout

BMRI 2012 0.265563197 0.042783333 0.05605833 9670 0.012958778 0.157972037

BMRI 2013 0.414252844 0.069658333 0.06320833 12189 0.025393375 0.255509114

BMRI 2014 0.263856302 0.064191667 0.075 12440 0.021721415 0.274814186

BMRI 2015 0.329798142 0.063825 0.075625 13795 0.023017613 0.244306277

BMRI 2016 0.306594115 0.035308333 0.05729167 13436 0.022587437 0.44186172

GGRM 2012 0.305133995 0.042783333 0.05605833 9670 0.017761989 0.479386385

GGRM 2013 0.372340702 0.069658333 0.06320833 12189 0.019047619 0.355555556

GGRM 2014 0.254235381 0.064191667 0.075 12440 0.013179572 0.286738351

GGRM 2015 0.388310725 0.063825 0.075625 13795 0.014545455 0.23916293

GGRM 2016 0.321528038 0.035308333 0.05729167 13436 0.040688576 0.749279539

INDF 2012 0.232265485 0.042783333 0.05605833 9670 0.02991453 0.471698113

INDF 2013 0.385261255 0.069658333 0.06320833 12189 0.028030303 0.822222222

INDF 2014 0.194269882 0.064191667 0.075 12440 0.021037037 0.374670185

INDF 2015 0.389504727 0.063825 0.075625 13795 0.042512077 0.750853242

INDF 2016 0.331836114 0.035308333 0.05729167 13436 0.021198738 0.387990762

INTP 2012 0.302798106 0.042783333 0.05605833 9670 0.013051225 0.22657851

INTP 2013 0.411964768 0.069658333 0.06320833 12189 0.0225 0.330634377

INTP 2014 0.310830501 0.064191667 0.075 12440 0.036 0.62857063

INTP 2015 0.438128797 0.063825 0.075625 13795 0.060470325 1.140703687

INTP 2016 0.312606995 0.035308333 0.05729167 13436 0.026948052 0.394723076

LPKR 2012 0.267708073 0.042783333 0.05605833 9670 0.00779 0.167598967

LPKR 2013 0.479840858 0.069658333 0.06320833 12189 0.013021978 0.219688543

LPKR 2014 0.351619422 0.064191667 0.075 12440 0.01377451 0.125603433

LPKR 2015 0.389880964 0.063825 0.075625 13795 0.016115942 0.709485325

LPKR 2016 0.302964251 0.035308333 0.05729167 13436 0.004861111 0.090322581

LSIP 2012 0.37874575 0.042783333 0.05605833 9670 0.043478261 0.609756098

LSIP 2013 0.493343328 0.069658333 0.06320833 12189 0.034196891 0.584070796

LSIP 2014 0.352725449 0.064191667 0.075 12440 0.024338624 0.343283582

LSIP 2015 0.465276303 0.063825 0.075625 13795 0.040151515 0.582417582

Page 87: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

73

Emiten Tahun Volatilitas

Harga Saham Inflasi

Tingkat

Suku

Bunga

Nilai

Tukar Yield Payout

LSIP 2016 0.382314406 0.035308333 0.05729167 13436 0.021264368 0.425287356

PGAS 2012 0.292541245 0.042783333 0.05605833 9670 0.026902174 0.318352542

PGAS 2013 0.395737607 0.069658333 0.06320833 12189 0.045311732 0.413816327

PGAS 2014 0.245112209 0.064191667 0.075 12440 0.035066667 0.56097691

PGAS 2015 0.450857991 0.063825 0.075625 13795 0.052765027 0.614541258

PGAS 2016 0.419427242 0.035308333 0.05729167 13436 0.033822222 0.520226275

PTBA 2012 0.349665093 0.042783333 0.05605833 9670 0.046389404 0.555055468

PTBA 2013 0.480414516 0.069658333 0.06320833 12189 0.070661765 0.876824818

PTBA 2014 0.354823813 0.064191667 0.075 12440 0.0369576 0.498349515

PTBA 2015 0.421593411 0.063825 0.075625 13795 0.071728177 0.344920298

PTBA 2016 0.535532297 0.035308333 0.05729167 13436 0.0231784 0.304338235

SMGR 2012 0.308257379 0.042783333 0.05605833 9670 0.021075796 0.40500612

SMGR 2013 0.40881909 0.069658333 0.06320833 12189 0.025985866 0.406298343

SMGR 2014 0.284220922 0.064191667 0.075 12440 0.025149383 0.43434968

SMGR 2015 0.430202722 0.063825 0.075625 13795 0.032924561 0.492572178

SMGR 2016 0.319400063 0.035308333 0.05729167 13436 0.033232698 0.400144357

Page 88: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

74

LAMPIRAN 3

Hasil Pengolahan Data

Statistik Deskriptif

Sample: 2012 2016

Y X1 X2 X3 X4 X5

Mean 0.349912 0.055153 0.065437 12306.00 0.025886 0.367941

Median 0.350642 0.063825 0.063208 12440.00 0.023533 0.336959

Maximum 0.550413 0.069658 0.075625 13795.00 0.085068 1.140704

Minimum 0.159125 0.035308 0.056058 9670.000 0.003810 0.074738

Std. Dev. 0.082790 0.013619 0.008481 1457.804 0.016387 0.219840

Skewness 0.215379 -0.426049 0.186232 -0.895211 1.283861 0.964847

Kurtosis 2.667270 1.406766 1.245223 2.498823 5.185255 3.965522

Jarque-Bera 0.864094 9.521359 9.385752 10.08231 33.15821 13.57985

Probability 0.649179 0.008560 0.009160 0.006466 0.000000 0.001125

Sum 24.49384 3.860733 4.580567 861420.0 1.812024 25.75585

Sum Sq. Dev. 0.472935 0.012798 0.004963 1.47E+08 0.018530 3.334730

Observations 70 70 70 70 70 70

Model Common Effect

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 07/30/17 Time: 13:32

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.715056 0.869158 -4.274318 0.0001

LOG(X1) 0.208300 0.046831 4.447876 0.0000

LOG(X2) -0.494482 0.112685 -4.388165 0.0000

LOG(X3) 0.371160 0.075906 4.889744 0.0000

LOG(X4) 0.042175 0.022455 1.878216 0.0649

LOG(X5) 0.005339 0.024169 0.220918 0.8259

R-squared 0.475191 Mean dependent var 0.349912

Adjusted R-squared 0.434190 S.D. dependent var 0.082790

S.E. of regression 0.062275 Akaike info criterion -2.632709

Sum squared resid 0.248200 Schwarz criterion -2.439981

Page 89: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

75

Log likelihood 98.14481 Hannan-Quinn criter. -2.556155

F-statistic 11.58983 Durbin-Watson stat 1.111302

Prob(F-statistic) 0.000000

Model Fixed Effect

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 07/30/17 Time: 13:32

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.942481 0.685815 -5.748611 0.0000

LOG(X1) 0.222683 0.037166 5.991648 0.0000

LOG(X2) -0.496062 0.087498 -5.669393 0.0000

LOG(X3) 0.385977 0.059360 6.502313 0.0000

LOG(X4) 0.009521 0.029060 0.327638 0.7445

LOG(X5) 0.005753 0.026069 0.220677 0.8262

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.748267 Mean dependent var 0.349912

Adjusted R-squared 0.659421 S.D. dependent var 0.082790

S.E. of regression 0.048315 Akaike info criterion -2.995947

Sum squared resid 0.119053 Schwarz criterion -2.385642

Log likelihood 123.8582 Hannan-Quinn criter. -2.753526

F-statistic 8.421999 Durbin-Watson stat 2.277705

Prob(F-statistic) 0.000000

Model Random Effect

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/30/17 Time: 13:32

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 70

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 90: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

76

C -3.811316 0.679626 -5.607961 0.0000

LOG(X1) 0.214402 0.036709 5.840559 0.0000

LOG(X2) -0.494935 0.087471 -5.658255 0.0000

LOG(X3) 0.377598 0.059095 6.389676 0.0000

LOG(X4) 0.028982 0.024110 1.202089 0.2338

LOG(X5) 0.004259 0.023769 0.179197 0.8583

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.041348 0.4228

Idiosyncratic random 0.048315 0.5772

Weighted Statistics

R-squared 0.524772 Mean dependent var 0.162060

Adjusted R-squared 0.487644 S.D. dependent var 0.067639

S.E. of regression 0.048416 Sum squared resid 0.150021

F-statistic 14.13442 Durbin-Watson stat 1.800469

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.461156 Mean dependent var 0.349912

Sum squared resid 0.254838 Durbin-Watson stat 1.059919

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: PANEL

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 4.255705 (13,51) 0.0001

Cross-section Chi-square 51.426689 13 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 07/30/17 Time: 13:48

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.715056 0.869158 -4.274318 0.0001

LOG(X1) 0.208300 0.046831 4.447876 0.0000

LOG(X2) -0.494482 0.112685 -4.388165 0.0000

Page 91: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

77

LOG(X3) 0.371160 0.075906 4.889744 0.0000

LOG(X4) 0.042175 0.022455 1.878216 0.0649

LOG(X5) 0.005339 0.024169 0.220918 0.8259

R-squared 0.475191 Mean dependent var 0.349912

Adjusted R-squared 0.434190 S.D. dependent var 0.082790

S.E. of regression 0.062275 Akaike info criterion -2.632709

Sum squared resid 0.248200 Schwarz criterion -2.439981

Log likelihood 98.14481 Hannan-Quinn criter. -2.556155

F-statistic 11.58983 Durbin-Watson stat 1.111302

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: PANEL

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 5 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

LOG(X1) 0.222683 0.214402 0.000034 0.1538

LOG(X2) -0.496062 -0.494935 0.000005 0.6039

LOG(X3) 0.385977 0.377598 0.000031 0.1347

LOG(X4) 0.009521 0.028982 0.000263 0.2303

LOG(X5) 0.005753 0.004259 0.000115 0.8891

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 07/30/17 Time: 13:33

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.942481 0.685815 -5.748611 0.0000

LOG(X1) 0.222683 0.037166 5.991648 0.0000

LOG(X2) -0.496062 0.087498 -5.669393 0.0000

LOG(X3) 0.385977 0.059360 6.502313 0.0000

LOG(X4) 0.009521 0.029060 0.327638 0.7445

LOG(X5) 0.005753 0.026069 0.220677 0.8262

Page 92: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN ...

78

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.748267 Mean dependent var 0.349912

Adjusted R-squared 0.659421 S.D. dependent var 0.082790

S.E. of regression 0.048315 Akaike info criterion -2.995947

Sum squared resid 0.119053 Schwarz criterion -2.385642

Log likelihood 123.8582 Hannan-Quinn criter. -2.753526

F-statistic 8.421999 Durbin-Watson stat 2.277705

Prob(F-statistic) 0.000000