-
i
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN,
CASH HOLDING, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi
Disusun oleh:
AHMAD DARMANTO
NIM: 1111082000065
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
-
ii
Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash
Holding, Ukuran
Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan
(Studi Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 -
2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi
Oleh:
Ahmad Darmanto
NIM. 1111082000065
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc
NIP. 19490602 197803 1 002 NIDN. 2004068701
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 11 Agustus 2015 telah dilakukan ujian
komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Ahmad Darmanto
2. NIM : 1111082000065
3. Jurusan : Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan
Dividen,
Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate
Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 2013)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan
yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan
bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan
ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Agustus 2015
1. Najwa Khairina, M.Si
2. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP.
NIP. 19730615 200501 1 009
3. Dr. Rini, Ak., CA.
NIP. 19760315 200501 2 002
-
iv
-
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : Ahmad Darmanto
NIM : 1111082000065
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mempu
mengembangkan
dan tidak mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab
atas karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya
saya,dan
telahn melalui pembuktian yang dapatdipertanggungjawabkan,
ternyata memang
ditemukan bukti saya telah melanggar pernyataan diatas, maka
saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 September 2015
(Ahmad Darmanto)
-
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Ahmad Darmanto
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Jakarta 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Mukhidin
Nama Ibu : Parjini
Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pasir Putih RT 04 RW 04 No. 48
Kel. Pasir Putih, Kec. Sawangan. Depok
No. Telp : 0812 8687 4498
E-mail : darmanto1993@gmail.com
II. Pendidikan Formal
1999 2005 : SDN 08 Pondok Labu
2005 2008 : SMPN 226 Jakarta Selatan
2008 2011 : SMAN 97 Jakarta Selatan
2011 2015 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
mailto:darmanto1993@gmail.com
-
vii
INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, DIVIDEND
POLICY,CASH HOLDING, FIRM SIZE AND CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TO VALUE OF THE COMPANY
ABSTRACT
This research purposes is to analyze the influence of
profitability, leverage,
dividend policy, cash holding, firm size and corporate social
responsibility on
value of the company. This research uses samples of company who
listed in index
LQ 45 during 2009 - 2013 period. The number of company uses for
sample is 8
companies with 5 years observation. Based on method purposive
sampling, the
total of research sample is 40 financial statements. Hypothesis
in this research
uses multiplier regression.
The Result of this research is indicates that profitability,
dividend policy and
firm size have influence on value of the company. On the other
hand, leverage,
cash holding and corporate social responsibility have no
influence on value of the
company. On the determination of test there is influence of 69,7
% of the
independent variables (profitability, leverage, dividend polic,
cash holding, firm
size and corporate social responsibility) of the dependent
variable (value of
company). Meanwhlie, a total of 30,3 % is affected by other
variables and not
included into this regression analysis, such as good corporate
governance,
investment opportunity set, and return on assets.
Keyword : profitability, leverage, dividend policy, cash
holding, firm size,
corporate social responsibility and value of company
-
viii
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN,
CASH HOLDING, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh
profitabilitas, leverage,
kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan corporate
social
responsibility terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini
menggunakan sampel
perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 selama periode
2009-2013. Jumlah
perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 8
perusahaan dengan
pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive
sampling, total
sampel penelitian adalah 40 laporan keuangan, pengujian
hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, kebijakan
dividen dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan leverage,
cash holding dan corporate social responsibility tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 69,7
% dari variabel
independen (profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash
holding, ukuran
perusahaan dan corporate social responsibility) terhadap
variabel dependen (nilai
perusahaan). Sedangkan sebanyak 30,3 % di pengaruihi oleh
variabel lain dan
tidak termasuk kedalam analisis regresi ini, seperti corporate
governance,
investment opportunity set, dan return on assets.
Kata kunci : profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash
holding, ukuran
perusahaan, corporate social responsibility dan nilai
perusahaan
-
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan
karunia dan rahmatnya bagi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan
Dividen,
Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social
Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ 45 Di Bursa
Efek
Indonesia Periode 2009 2013).. Shalawat serta salam senantiasa
selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW manusia
paling
muliaa, yang telah memberikan teladan bagi semua umat
manusia.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus dielesaikan sebagai
syarat
guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak
pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh
karena itu, syukur
Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang
telah
anugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tuaku, ibu Parjini dan Bapak Mukhidin tercinta
atas segala
kasih sayang, cinta, perhatian, semangat, dukungan, dan doa yang
tiada
pernah henti, yang merupakan motivator terbesar di hati peneliti
sekaligus
guru kehidupan penulis.
2. Adikku Arianto yang telah memberikan semangat, motivasi,
inspirasi,
serta doa terbaiknya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Semoga kita dapat menjadi anak-anak yang membanggakan bagi
kedua
orang tua baik di dunia maupun di akhirat kelak.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
-
x
4. Ibu Yessi Fitri, SE., Msi., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM. selaku dosen Pembimbing Skripsi I
yang
telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga
untuk
membimbing peneliti. Terima kasih atas segala masukan guna
penyelesaian skripsi ini
6. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc selaku dosen Pembimbing
Skripsi II yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan,
saran,
motivasi, dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima
kasih atas
segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.
7. Seluruh Dosen dan karyawan Univeritas Islam Negeri yang
telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada peneliti selama menuntut
ilmu
menjadi bekal bagi peneliti serta motivasi yang tidak
henti-henti diberikan.
8. Sahabat seperjuangan seluruh keluarga akuntansi B angkatan
2011 dan
keluarga besar akuntansi angkatan 2011. Terima kasih telah
menjadi
sepenggal bagian dari kehidupan peneliti sehingga membuatnya
menjadi
lebih berwarna
9. Sevira Arta yang selalu ada saat penulis sedang mengerjakan
skripsi dari
awal hingga akhir, terima kasih atas dukungan dan kesabarannya.
Semoga
sukses dan tercapai cita-citanya aamiin.
10. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu.
Terima kasih
atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini h jauh dari sempurna
dikarenakan.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 22 September 2015
(Ahmad Darmanto)
-
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Skripsi....................................................................................
ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif
.............................................................
iii
Lembar Pengujian Ujian Skripsi
............................................................................
iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah
......................................................... v
Daftar Riwayat Hidup
.............................................................................................
vi
Abstract
.....................................................................................................................
vii
Abstrak
......................................................................................................................
viii
Kata Pengantar
........................................................................................................
ix
Daftar Isi
...................................................................................................................
xii
Daftar Tabel
..............................................................................................................
xiv
Daftar Gambar
.........................................................................................................
xv
Daftar Lampiran
......................................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................
1
A. Latar Belakang
.............................................................................
1
B. Rumusan Masalah
........................................................................
13
C. Tujuan Penelitian
.........................................................................
13
D. Kegunaan Penelitian
.....................................................................
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
..............................................................
16
A. Tinjuan Literatur
..........................................................................
16
1. Signalling Theory
...................................................................
16
2. Agency Theory
.......................................................................
17
-
xii
3. Profitabilitas
...........................................................................
18
4. Leverage
.................................................................................
20
5. Kebijakan
Dividen..................................................................
22
6. Cash Holding
..........................................................................
25
7. Ukuran Perusahaan
.................................................................
27
8. Corporate Social Responsbility
.............................................. 28
9. Nilai Perusahaan
.....................................................................
32
B. Penelitian Terdahulu
....................................................................
34
C. Keterkaitan antar Variabel
........................................................... 39
1. Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan
.................................. 39
2. Levarage dengan Nilai Perusahaan
........................................ 39
3. Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
......................... 40
4. Cash Holding dengan Nilai Perusahaan
................................. 40
5. Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan
........................ 41
6. Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan ....
42
D. Kerangka Pemikiran
.....................................................................
44
BAB III METODE PENELITIAN
................................................................
45
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
.............................. 45
1. Variabel Independen
..............................................................
45
a. Profitabilitas
.....................................................................
46
b. Leverage
...........................................................................
46
c. Kebijakan Dividen
........................................................... 47
d. Cash Holding
....................................................................
47
e. Ukuran
Perusahaan...........................................................
47
f. Corporate Social Responsbility
........................................ 48
2. Variabel Dependen
.................................................................
49
a. Nilai
Perusahaan...............................................................
49
B. Populasi Penelitian
.......................................................................
50
C. Metode Penentuan Sampel.
.......................................................... 51
D. Metode Penelitian Data
................................................................
51
-
xiii
E. Metode Analisis Data
...................................................................
52
1. Analisis Stasistik Deskriptif
................................................... 53
2. Uji Asumsi Klasik
..................................................................
53
a. Uji Normalitas
..................................................................
53
b. Uji Multikolinieritas
......................................................... 54
c. Uji Autokorelasi
...............................................................
54
d. Uji Heteroskedastisitas
..................................................... 56
F. Analisis Regresi Linier
.................................................................
57
1. Uji Koefisien Determinasi
..................................................... 57
2. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
................................ 57
G. Pengujian Hipotesis (Uji Residual)
.............................................. 58
1. Uji Statistik F
.........................................................................
58
2. Uji Statistik T
.........................................................................
58
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
.............................................. 60
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
................................. 62
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
..................................................... 64
1. Uji Statistik Deskriptif
............................................................ 64
2. Uji Asumsi Klasik
..................................................................
64
3. Uji Regresi Linier Berganda
................................................... 73
4. Uji Hipotesis
...........................................................................
77
BAB V PENUTUP
.........................................................................................
86
A. Kesimpulan
.............................................................................
86
B. Impilasi Teoritis
.....................................................................
88
C. Implikasi Untuk Kebijakan Perusahaan
................................. 90
D. Saran
.......................................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................
93
LAMPIRAN
............................................................................................................
98
-
xiv
DAFTAR TABEL
NO KETERANGAN HALAMAN
2.1 Penelitian Terdahulu
...............................................................................
34
3.1 Pengambilan Keputusan Autokorelasi
.................................................... 55
3.2 Operasional Variabel
...............................................................................
66
4.1 Rincian Sampel Penelitian
......................................................................
68
4.2 Sampel Perusahaan Yang Digunakan
..................................................... 69
4.3 Uji Statistik Deskriptif
............................................................................
70
4.4 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
.................................................... 74
4.5 Uji Multikolinieritas
................................................................................
75
4.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson
............................................................ 76
4.7 Uji Autokorelasi Run Test
......................................................................
77
4.8 Uji Heteroskedasisitas Glejser
................................................................
80
4.9 Uji Koefisien Determinasi
......................................................................
81
4.10 Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
................................................. 82
4.11 Uji F (Simultan)
......................................................................................
85
4.12 Uji t (Parsial)
...........................................................................................
86
-
xv
DAFTAR GAMBAR
NO KETERANGAN HALAMAN
2.1 Kerangka Pemikiran
................................................................................
44
4.1 Uji Normalitas Secara Grafik
..................................................................
72
4.2 Uji Normalitas Secara Grafik
..................................................................
74
4.3 Uji Heteroskedastisitas
............................................................................
80
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
NO HALAMAN
1 Nama Sampel Perusahaan
.......................................................................
99
2 Data Mentahan Variabel Penelitian
........................................................ 99
3 Hasil Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Berganda dan Uji
Hipotesis ........ 103
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini dunia usaha semakin berkembang
pesat.
Semakin pesat dan ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan
harus lebih
efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasi agar dapat
menjamin
kelangsungan hidup perusahaan. Mengembangkan skala usaha
perusahaan
dibutuhkan peran investor, dimana investor disini memberikan
pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan, serta
terhadap biaya
modal perusahaan secara keseluruhan pula. Adapun tujuan
investor
menginvestasikan dananya di pasar modal yakni untuk dapat
memiliki suatu
perusahaan dan memperoleh deviden yang dibagikan (Astiari,
2014).
Nilai perusahaan menurut Nurlela (2008) didefinisikan sebagai
nilai
pasar. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin
tinggi harga
saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk
mencapai
nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan
pengelolaannya
kepada profesional.
Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan
jangka
panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin
dari harga
pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan
dapat diamati
melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di
bursa
untuk perusahaan yang sudah go public. Proses memaksimalkan
nilai
-
2
perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer
dan
pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency
problem
(Retno, 2012 ).
Saham dapat memberikan peluang keuntungan yang tinggi, namun
dengan risiko yang tinggi pula. Investor perlu melakukan
analisis saham
secara tepat untuk meminimalisir risiko yang tidak diharapkan.
Analisis
saham bisa dilakukan melalui analisis teknikal maupun analisis
fundamental.
Analisis teknikal adalah analisis terhadap pola pergerakan saham
di masa lalu
melalui suatu grafik untuk meramalkan pergerakan harga di masa
mendatang,
sedangkan analisis fundamental adalah analisis berdasarkan
kinerja keuangan
suatu perusahaan. Kinerja keuangan tersebut terangkum dalam
laporan
keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya oleh perusahaan
yang
bersangkutan. Analisis laporan keuangan menggunakan rasio
keuangan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga
saham
(Sambora, 2014).
Perusahaan diharapkan mampu melakukan pengambilan keputusan
keuangan yang dilakukan secara tepat, karena setiap keputusan
keuangan
yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lainnya
yang
berdampak terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan
meningkatkan
pendapatan pemegang saham secara maksimum apabila harga
saham
perusahaan naik. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan,
maka
pendapatan para pemegang saham juga akan naik dan berdampak baik
pula
pada meningkatnya nilai perusahaan (Taswan,2003).
-
3
Profitabilitas bisa di jadikan indikator untuk menilai suatu
perusahaan.
Besar kecilnya suatu nilai ukuran profitabilitas bisa memberikan
dampak
langsung bagi perusahaan karena akan berpengaruh bagi calon
investor
apakah mereka akan menanamkan modalnya atau tidak.
Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas
operasinya,
haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable.
Tanpa
adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal
dari
luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang
tinggi akan
diminati sahamnya oleh investor. Sehingga, dengan demikian
profitabilitas
dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Mardiyati, 2012).
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan
dan
keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan
tentang hasil
akhir dari kebijakan dan keputusan operasional perusahaan
(Mulyadi, 2006:
73).
Profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap nilai
perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit yang
didapat maka
akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi
akan
memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat
memicu
investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan
saham yang
meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat
(Mardiyati,
2012).
Profitabilitas menjadi penting karena perusahaan pada
umumnya
bertujuan utama menghasilkan keuntungan, sedangkan hutang dapat
memiliki
-
4
pengaruh baik ataupun buruk bagi perusahaan. Fenomena ini
dibuktikan
dengan kenyataan bahwa di satu sisi, perusahaan harus dapat
menghasilkan
keuntungan untuk dapat menutupi kewajibannya terhadap para
pemegang
saham dan untuk menghindari melakukan pinjaman kepada pihak
eksternal
demi kelangsungan hidup perusahaan. Namun hal ini tidak
sepenuhnya benar
karena pada perusahaan tertentu yang bonafit, hutang digunakan
sebagai alat
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga fenomena
inilah
yang menarik untuk meneliti (Sambora, 2014).
Leverage adalah suatu kebjakan sebuah perusahaan untuk
menggunakan
dana yang di dapat dari luar perusahaan. Dengan menggunakan dana
yang
didapatkan dari luar perusahaan tentu saja akan ada risiko yang
besar bagi
perusahaan apakah perusahaan mampu mengembalikan dana tersebut,
selain
itu akan ada keuntungan juga yang dapat di ambil oleh perusahaan
karena
akan mendapatkan suntikan dana lebih untuk kegiatan
operasional
perusahaan.
Kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai
perusahaan
yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari
ukuran
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan besar relatif
lebih
mudah untuk mengakses ke pasar modal. Kemudahan ini
mengindikasikan
bahwa perusahaan dengan aktiva besar relatif mudah memenuhi
sumber dana
dari hutang melalui pasar modal (Nuraina, 2012).
-
5
Solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan
untuk
mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh
kewajiban
finansialnya apabila perusahaan di likuidasi (Mulyadi, 2006:
70).
Menurut penelitian Sholekah (2014) Leverage berpengaruh
terhadap
nilai perusahaan. Semakin besar tingkat hutang yang dimiliki
perusahaan
maka akan semakin besar pula risiko investasi yang akan berimbas
pada
penurunan nilai perusahaan. Perusahaan yang menggunakan
hutang
mempunyai kewajiban atas beban bunga dan beban pokok
pinjaman.
Penggunaan hutang (external financing) memiliki risiko yang
cukup besar
atas tidak terbayarnya hutang, sehingga penggunaan hutang
perlu
memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor
dalam
menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena
kebijakan
dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham
perusahaan
(Mardiyati, 2012).
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba
atau
menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan.
Kebijakan
dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan
yang
menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di
masa datang (Astuti, 2004: 145).
Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Hal ini
sesuai dengan teori bird in the hand theory, karena saat harga
saham
meningkat perusahaan mengumumkan kenaikan dividen, dan harga
saham
-
6
perusahaan turun ketika perusahaan mengumumkan penurunan
dividen.
Salah satu alasan dari reaksi pasar terhadap informasi
pengumuman dividen
tersebut adalah karena pemegang saham lebih menyukai
pendapatan
sekarang, sehingga dividen berpengaruh positif terhadap harga
pasar saham
(Rahayu, 2014).
Perusahaan perlu mendapatkan daya saing strategis agar dapat
meningkatkan nilai perusahaannya pada titik maksimum. Namun
beberapa
bahkan banyak perusahaan gagal untuk melakukan aktivitas
penciptaan nilai
tersebut. Kegagalan perusahaan berskala besar, skandal-skandal
keuangan,
dan krisis-krisis di berbagai negara, telah memusatkan perhatian
pada
pentingnya corporate governance. Buruknya praktik corporate
governance
sering dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis
(Putri, 2011).
Kesimpulkannya adalah sebagian besar faktor yang menyebabkan
kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah
terjadi
penyimpangan atau skandal keuangan. Bisa jadi karena pengelolaan
dan
pengawasan keuangan atau kas yang kurang baik, sehingga bisa
terjadi
skandal yang merugikan perusahaan.
Banyak penelitian menemukan bahwa pada perusahaan dengan
corporate
governance yang lemah lebih cepat menghabiskan kepemilikan kas
(cash
holdings) mereka untuk investasi yang tidak efisien. Isshaq
(2009)
mengatakan bahwa investasi yang tidak efisien yang disebabkan
oleh
corporate governance yang lemah, akan memberi konsekuensi
pada
profitabilitas perusahaan juga nilai perusahaan.
-
7
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain
dengan total
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Besar
kecilnya perusahaan
akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang
mungkin
timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan
(Prasetyorini,2013).
Menurut Analisa (2011), ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
yang
berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Ukuran
perusahaan
dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang
dapat
dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan
memiliki
total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam
mempergunakan
aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki
manajemen
ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik
atas asetnya.
Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika
dinilai dari
sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi
manajemen,
kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan
akan
meningkatkan nilai perusahaan (Dewi, 2013 ).
Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan
dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan
tawar-
menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan. Perusahaan
besar
biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk utang,
termasuk
penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan
dengan
perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang terlibat,
semakin
memungkinkan membuat kontrak yang dapat dirancang sesuai
dengan
-
8
preferensi kedua pihak, sebagai ganti dari penggunaan kontrak
standar utang
(Hanawati, 2015).
Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang
sedang
mengemuka di dunia perusahaan multinational. Wacana ini
digunakan oleh
perusahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi
perekonomian
menuju pasar bebas. Perkembangan pasar bebas yang telah
membentuk
ikatan-ikatan ekonomi dunia dengan terbentuknya AFTA, APEC
dan
sebagainya, telah mendorong perusahaan dari berbagai penjuru
dunia untuk
secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka
mensejahterakan
masyarakat di sekitarnya. Shemerhorn (1993) memberi definisi
tanggungjawab sosial perusahaan (TSP) sebagai suatu kepedulian
organisasi
bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam
melayani
kepetingan organisasi dan kepentingan publik eksternal. Secara
konseptual,
TSP adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintregasikan
kepedulian sosial dalam opersi bisnis dan interaksi mereka
dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip
kesukarelaan dan
kemitraan (Nuryana, 2005).
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
proses
pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan
ekonomi
perusahaan terhadap kelompok khusus yang berkepentingan
terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan akan mengungkapkan
suatu
informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial
sebagai
-
9
keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kinerja
lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh
investor melalui
peningkatan harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin
tinggi nilai
perusahaan (Astiari, 2014).
Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relatif
berbeda,
beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik
dengan
TSP ini antara lain investasi sosial perusahaan (Corporate
Social
Investment/investing), pemberian perusahaan, (Corporate
Giving),
Kedermawanan perusahaan (Corporate Philantropy), Relasi
kemasyarakatan
perusahaan (Corporate Community Relatins) dan pengembangan
masyarakat
(Community Development) (Suharto, 102: 2007).
Munculnya konsep TSP di dorong oleh terjadinya kecenderungan
pada
masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena DEAF
(yang
dalam bahasa inggris berarti tuli) senuah akronim dari
dehumanisasi,
equalisasi, aquariumisasi, dan feminisasi (Suharto,2005).
1. Dehumanisasi industri, efisiensi dan mekanisasi yang
semakin
menguatbaik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun
bagi
masyarakat di sekitar perusahaan. Merger mania dan
perampingan
perusahaan telah menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja
dan
penggangguran, ekspansi, dan eksploitasi dunia industri telah
melahirkan
polusi dan kerusakan lingkungan yang hebat.
-
10
2. Equalisasi hak-hak publik. Masyarakat kini semakin sadar akan
haknya
untuk meminta pertanggungjwaban perusahaan atas berbagai
masalah
sosial yang sering kali di timbulkan oleh beroperasinya
perusahaan
kesadaran ini semakin menuntut akuntabilitas (accountability)
perusahaan
bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam
kaitannya
dengan kepedulian perusahaan terhadap berbagai dampak sosial
yang di
timbulkannya.
3. Aquariumisasi dunia industri, Dunia kerja kini semakin
transparan dan
terbuka laksana sebuah akuarium. Perusahaan yang hanya memburu
rente
ekonomi dan mengabaikan hukum, prinsip etis, dan filantropis
tidak akan
mendapat dukungan publik bahkan dalam banyak kasus,
masyarakat
menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup.
4. Feminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya wanita yang
bekerja, makin
menuntut penyesuain perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan
internal
organisasi, pemberian cuti hamil dan melahirkan, keselamatan
dan
kesehatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya
sosial
seperti penelantaran anak, kenakalan remaja, akibat berkurangnya
atau
hilangnya kehadiran ibu-ibu di rumah dan lingkungan
masyarakat.
Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child care), pendirian
fasilitas
pendidikan dan kesehatan bagi anak anak, atau pusat-pusat
kegiatan
olahraga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah
kompensasi
sosial terhadap isu ini (Suharto, 104: 2007).
-
11
Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility
(Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap inti dari etika
bisnis adalah
bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban
ekonomi
dan legal (artinya kepada pemengang saham atau shareholder)
tetapi juga
kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang
berkepentingan
(stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di
atas.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah
perusahaan
dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan
atau
customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah,
supplier
bahkan juga kompetitor. (Nurlela, 2008)
Pentingnya tanggung jawab sosial telah diatur di dalam
Undang-Undang
No. 25 Tahun 2001 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No.
40
Tahun 2001 tentang Perseroan Terbatas. Hal ini menjelaskan
bahwa
tanggung jawab sosial itu merupakan suatu kewajiban yang
harus
dilaksanakan perusahaan, bukan berarti merupakan kegiatan
sukarela.
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab yang
sangat
melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk dapat
tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan,
nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. (Setianingsih,
2014)
Corporate social responsibility merupakan bentuk tanggung
jawab
perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan
lingkungan
yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin
banyak bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap
lingkungannya,
-
12
image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat
pada
perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena
semakin
baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi
sehingga dalam
waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan
profitabilitas
perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka
nilai
saham perusahaan akan meningkat.(Retno, 2012)
Corporate social responsibility sebagai sebuah gagasan,
perusahaan
tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada
single bottom
line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang
direfleksikan dalam
kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab
perusahaan harus
berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya
selain finansial
juga ada sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja
tidak cukup
menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan
(sustainable).
Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila,
perusahaan
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi
fakta
bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan
waktu
muncul kepermukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak
memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan
hidupnya.
(Nurlela, 2008)
Nurlela dan Islahudin (2008) melakukan penelitian tentang
pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan
dengan
kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating dan mengambil
sampel
perusahaan-perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di BEJ
untuk
-
13
tahun 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate
Social
Responsibility, presentase kepemilikan manajemen serta interaksi
antara
Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan
manajemen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
(Astiari,
2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang,
maka
rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1. Apakah profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah leverage memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan?
4. Apakah cash holding memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan?
5. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan?
6. Apakah Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh
terhadap nilai
perusahaan ?
-
14
C. Tujuan Peneletian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini,
maka
tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai
perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap
nilai
4. Untuk mengetahui pengaruh cash holding terhadap nilai
perusahaan
5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
6. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap
nilai perusahaan.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan
kegunaan
dan kontribusi sebagai berikut
1. Bagi calon investor
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan
pertimbangan dan acuan pada saat melakukuan investasi. Sehingga
bisa
lebih bijaksana dalam mengambil keputusan investasi.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi perusahaan dalam
mempraktikkan variabel-variabel penelitian ini untuk
membantu
-
15
meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan
pertimbangan
mengevaluasi kinerja manajemen dimasa yang akan datang.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
dunia
pendidikan khusus nya mengenai, profitabilitas, leverage,
kebijakan
dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan Corporate
Social
Responsibility yang diterapkan pada suatu perusahaan serta
pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan.
4. Bagi penelitian yang akan datang
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi atau bahan
wacana di
bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian
selanjutnya
mengenai nilai perusahaan.
-
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
Sebuah penelitian seharusnya memiliki teori yang menunjang
penelitian
tersebut.Penelitian ini akan membahas variabelvariabel yaitu
profitabilitas,
leverage, kebijkan dividen, cash holding, ukuran perusahan,
corporate social
responsibility dan nilai perusahaan. Berikut adalah
teorinya:
1. Signalling Theory
MM mengansumsikan bahwa investor memiliki ansumsi yang sama
mengenai prospek perusahaan seperti yang dimiliki para
manajer-ini
disebut kesamaan informasi (symmetric information). Akan tetapi,
dalam
kenyataan manajer manajer mempunyai informasi yang lebih baik
dari
pada investor luar.Hal ini disebut ketidaksamaan informasi
(asymmetric
information ) dan ini sangat berpengaruh terhadap keputusan
struktur
modal yang optimal (Bringham, 2001: 36).
Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan
baik,
dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer
tersebut
tentunya ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para
investor.
Manajer bisa menggunakan utang yang lebih banyak, yang
nantinya
berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya. Ini karena
perusahaan
yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang
yakin
-
17
dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Investor
diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal yang
mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang
prospektif
di masa depan (Mardiyati, 2012).
2. Agency Theory
Perkembangan dalam bisnis, pemilik menghadapi permasalahan
yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan. Pada kondisi ini
pemilik
tidak dapat mengelola sendiri, akibatnya tanggung jawab
pengelolaa
perusahaaan didelegasikan pada pihak kedua. Keputusan Inl
menyebabkan terjadinya pemisahan kepemilikan dan
pengendalian
perusahaan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai
agen.
(Jensen, 1976). Pemisahan kepemilikan dan pengendalian
tersebut
menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan kegiatan
prinsipal.
Melaksanakan tugas manajerial, manajer memiliki tujuan pribadi
yang
bersaingan dengan tujuan prinsipal didalam memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham. Manajer membebankan biaya kepada
perusahaan sehingga mengurangi keuntungan dan pembayaran
dividen.
Konflik yang disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan
pengendalian
perusahaan disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict)
(Ahmad,
2008).
Penunjukkan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola
perusahaan, menurut Jensen dan Meckling (1976) akan
memunculkan
-
18
perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham.
Perbedaan
sangat mungkin terjadi karena para pengambil keputusan tidak
perlu
menanggung risiko sebagai akibat adanya kesalahan dalam
pengambilan
keputusan bisnis, begitu pula jika mereka tidak dapat
meningkatkan nilai
perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para
pemilik.
Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari
pihak
lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka
pihak
manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal.
Kondisi
ini akan menimbulkan masalah keagenan (Ahmad, 2009).
Hubungan keagenan (agency relathionship) terjadi ketika satu
atau
lebih individu yang disebut dengan prinsipal menyewa individu
atau
organisasi lainnya yang disebut sebgai agen. Untuk melakukan
sejumlah
jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan
pada
agen tesebut. Hubungan keagenan utama dalam manajemen
keuangan
terjadi di antara:
a. Pemegang saham dan manager
b. Manajer dan pemilik utang (Bringham, 2009: 26).
3. Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan
dan
keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan
tentang
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan operasional perusahaan
Mulyadi
-
19
(2006: 73). Menurut Bringham (2009: 107) Profitabilitas adalah
hasil
akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen
perusahaan.
Mulyadi (2006, 52) menyebutkan bahwa profitabilitas berusaha
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba,baik
menggunakan seluruh aktiva yang ada atau modal sendiri.
Ada beberapa cara pengukuran rasio profitabilitas, antara lain
sebagai
berikut (Mulyadi, 2006: 74) :
a. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin dihitung dengan membagi laba bersih sesudah
pajak
dengan penjualan.
b. Operatng Profit Margin (OPM)
Operating profit margin dihitung dengan membagi laba sebelum
bunga dan pajak dengan penjualan.
c. Gross Profit Margin (GPM)
Gros profit margin dihitung dengan membagi laba kotor dengan
penjualan.
d. Return on Asset (ROA)
Return on Asset dihitung dengan membagi laba bersih sesudah
pajak
dengan total aktiva.
e. Return on Equity (ROE)
Return on equity dihitung dengan membagi laba bersih sesudah
pajak
dengan modal sendiri
-
20
f. Earning Power
Earning power atau dikenal dengan juga dengan istilah
Rentabilitas
Ekonomi dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak
dengan total altiva.
g. Earning Per Share (EPS)
Earning per share dihitung dengan membagi laba yang tersedia
untuk
para pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar.
h. Dividend Per Share ( DPS)
Dividend per share dihitung dengan membagi jumlah dividen
yang
dibayarkan dengan jumlah saham yang beredar.
i. Return on Common Stock Equity (RCSE)
Return on commo stock equity dihitung dengan membagi laba
yang
tersedia bagi pemegang saham biasa dnegan modal sendiri
minus
saham preferen.
4. Leverage
Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat,
kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang di kenal
dengan
leverage keuangan. Jadi leverage keuangan adalah pengunaan
pmbiayaan
dengan hutang. Pembiayaan dengan hutang ini memiliki
beberapa
kelebihan antara lain :
-
21
a. Memperoleh dana melalui hutang membuat pemegang saham
dapat
mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi
yang terbatas.
b. Kreditur melihat ekuitas, atau dana yang di setor pemilik
untuk
memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham
hanya
memberikan sebagian kecil dananya sebagai modal, maka
kreditur
dapat melihat bahwa sebagian besar risiko perusahaan
ditanggungnya.
c. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar
di
banding pembayaran bunga, maka tingkat pengembalian modal
pemilik akan lebih besar (Astuti, 2004: 35).
Solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan
perusahaan
untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi
seluruh
kewajiban finansialnya apabila perusahaan di likuidasi.
(Mulyadi, 2006:
70)
Di dalam buku Mulyadi (2006, 71) ada beberapa pengukuran
yang
sering di gunakan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan
yakni
sebagai berikut:
a. The debt ratio
The debt ratio dihitung dengan membagi total hutang
(liability)
dengan total aset.
-
22
b. Long term debt to equity ratio
Long term debt to equity ratio dihitung dengan membagi utang
jangka panjang dengan modal sendiri.
c. Long term debt to capitalization ratio
Long term debt to capitalization ratio dihitung dengan
membagi
hutang jangka panjang dengan modal jangka panjang.
d. Time interest earned
Time interest earned dihitung dengan membagi laba bersih
operasi
atau laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga.
e. Total debt coverage
Total debt coberage dihitung dengan dengan membagi laba
bersih
operasi atau aba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan
pembayaran pokok pinjaman dan beban bunga.
f. The overall coverage ratio (OCR)
Rasio ini dihitung dengan membagi EBIT dan lease payment
denga
pembayaran pokok pinjaman dan dividen saham preferen di
lakukan
atas dasar sesudah pajak, maka harus di sesuaikan atas dasar
sebelum
pajak.
5. Kebijakan Dividen
Menurut Astuti (2004, 145) Kebijakan dividen menyangkut
keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna di
-
23
investasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen
yang
optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang
menciptakan
keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa
datang.
a. Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen :
1). Peraturan Pemerintah
Beberapa negara ikut mengatur kebijakan dividen bagi
perusahaan dengan tujuan melindungi kreditur.
2). Hambatan dalam perjanjian/kontrak
Bank akan membatasi pembayaran dividen tunai sampai batas
tetentu dari laba bisa di capai atau bank mengatur
pembayaran
denda sampai jumlah tertentu.
3). Hambatan Internal
Jumlah pembayaran dividen tunai juga tergantung pada
tesediannya uang kas perusahaan.
4). Perkiraan pertumbuhan di masa yang akan datang
Bila pimpinan perusahaan melihat adanya banyak peluang
untuk mengembangkan perusahaan, maka pimpinan akan
cenderung menahan labanya untuk pembiayaa rencana
pengembangan.
-
24
5). Pertimbangan pemilik Perusahaan
Dalam menentukan kebijakan dividen, pertama-tama perusahaan
harus sepakat untuk mengutamakan kesejahteraan pemilik.
6). Pertimbangan Pasar
Perusahaan hendaknya ikut mempertimbangkan reaksi pasar atas
kebijkan dividen yang diambilnya.
b. Ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen yaitu:
1.) Dividen tidak relevan dari MM
Menurut Modligiani dan Miller (MM) nilai sutu perusahaan
tidak
ditentukan oleh besar kecilnya Dividen Payout Ratio, Tapi di
tentukan oleh laba bersih perusahaan sebelum pajak EBIT dan
kelas risiko perusahaan.
2.) Teori The bird in the hand
Gondor dan Linter menyatakan bahwa biaya modal sendiri
perusahaan akan naik jika DPR rndah karena investor lebih
suka
menerima dividen ketimbang capital gains.
3.) Teori perbedaan pajak
Teori ini di ajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka
menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan
dividen dan capital gains, para invstor lebih menyukai
capital
gains karena dapat menunda pembayaran pajak.
-
25
4.) Teori signaling Hypothesis
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering di
ikutin dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya penurunan
dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun
(Atmajaya, 2008: 287).
6. Cash Holding (Kepemilikan Kas)
Menurut PSAK no 2 Tahun (2009) Kas terdiri atas saldo kas
(cash
on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas
(cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
yang
dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang
tidak
signifikan.
Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek,wesel pos (kiriman
uang
lewat pos; money orders), dan deposito. Perangko bukan lah
kas
melainkan biaya yang dibayar di muka (prepaid expence) atau
beban
yang di tangguhkan (deffered expence). Pada umumnya
perusahaan
membagi kas menjadi dua kelompok yaitu uang yang teredia di
kasir
perusahaan ( cash on hand ) dan uang yang tersimpan di bank
(cash in
bank).
Menurut Sumarsan (2011, 2) Penggunaan atau pengeluaran kas
bagi
sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh adanya
transaksi-transaksi
sebagai berikut :
-
26
a. Adanya pembelian barang dagangan secara tunai.
b. Adanya pembayaran beban operasional perusahaan secara
tunai.
c. Adanya pembayaran hutang dagang perusahaan.
d. Adanya pembayaran dividen, bunga atau sewa dan lainnya.
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva
lainnya.
Oleh karena itu, kas merupakan aktiva yang paling di gemari
untuk di
curi, dimanipulasi dan diselewengkan (Hery, 2009: 232).
Dari uraian di atas bisa di katakan bahwa kas membutuhkan
pengendalian yang baik dan pengawasan yang baik dalam
pengunaannya
oleh perusahaan. Alasannya adalah kas adalah aktiva lancar,
sehingga
penggunaan dan penyimpanannya harus sangat hati hati untuk
mengindari risiko kerugian karena hilang nya kas.
Untuk melakukan pengandalian yang baik terhadap kas, ada
beberapa prosedur yang dapat di lakukan oleh perusahaan:
a. Menyetorkan uang ke kas bank minimal satu kali sehari.
Semua
tagihan yang diterima oleh perusahaan harus disetorkan ke
bank
paling sedikit satu kali sehari, hal ini dapat mengecilkan
kemungkinan terjadi kecurangan dalam penggunaan kas.
b. Membentuk sistem kas kecil. Untuk pembayaran yang tidak
terlalu
besar jumlah uangnya dikeluarkan dengan uang kas kecil.
Metode
pencatatan kas kecil terdiri dari dua metode, yaitu sistem dana
tetap
-
27
(imprest find system) dan sistem dana berubah/berfluktuasi
(fluctuate
fund system).
c. Setiap pembayaran kepada pemasok dan penerimaan
pembayaran.
sebaiknya sebaiknya ditransfer lewat rekening bank.
d. Digunakan CCTV untuk pengawas terhadap kas.
e. Menggunakan sistem voucher untuk setiap pembayaran,
sehingga
setiap pembayaran melibatkan lebih dari satu karyawan.
f. Melakukan cek fisik uang kas secara mendadak.
g. Melakukan rekonsiliasi bank.
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain
dengan total
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran
perusahaan
dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin
besar
ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat
internal
maupun eksternal (Prasetyorini, 2013).
Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung
memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik
investor
untuk memiliki saham perusahaan. Kondisi ini menjadi penyebab
atas
naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor
memiliki
ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar.
-
28
Menurut Analisa dalam Dewi (2013), ukuran perusahaan
mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu
perusahaan.
Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang
dimiliki oleh
perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan.
Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen
lebih
leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan
tersebut.
Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan
kekhawatiran
yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang
besar akan
menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik
perusahaan.
Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang
dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan
nilai
perusahaan.
8. Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut The World Business Council for Sustainable
Development
(WBCSD) dalam (Rika 2008), Corporate Social Responsibility
atau
tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen
bisnis
untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
berkelanjutan,
melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan
mereka,
keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum
untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik
bagi
bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Konsep corporate
social
responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan antara
pemerintah,
lembaga sumberdaya masyarakat, serta komunitas setempat
(lokal).
-
29
Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan statis. Kemitraan ini
merupakan
tanggungjawab bersama secara sosial antara stakeholders.
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam
laporan
yang disebut sustainibility reporting. Sustainibility reporting
adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial,
pengaruh
dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks
pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Sustainibility
reporting harus
menjadi dokumen strategis yang berlevel tinggi yang menempatkan
isu,
tantangan dan peluang sustainibility development yang
membawanya
menuju kapada core business dan sektor industrinya.( Nurlela,
2008).
Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social
resposibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk
secara
sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan
sosial ke
dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang
melebihi
tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin dalam retno,
2006,)
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam
laporan
yang disebut sustainability reporting. Sustainability reporting
adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial,
pengaruh
dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks
pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Dalam penelitian Zuhron (2003) menyebutkan
indikator-indikator
dalam wacana akuntansi pertanggung jawaban sosial yaitu
-
30
a. Kemasyarakatan
b. Ketenagakerjaan
c. Produk dan Konsumen
d. Lingkungan Hidup
1). Kemasyarakatan
a) Dukungan pada kegiatan seni dan budaya
b) Dukungan pada kegiatan olah raga (termasuk
sponsorship)
c) Partisipasi sosial kepada masyarakat (termasuk
sumbangan)
d) Dukungan ke lembaga kerohanian
e) Dukungan kelembaga pendidikan (termasuk bea
siswa,kesempatan magang, kesempatan penelitian)
f) Dukungan ke lembaga sosial lain
g) Fasilitas sosial dan fasilitas umum
h) Prioritas lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar(temasuk pemberian fasilitas dan motivasi oleh
perusahaan untuk berwiraswasta)
2). Ketenagakerjaan
a) Jumlah tenaga kerja
b) Keselamatan kerja (kebijakan dan fasilitas keselamatan
kerja)
-
31
c) Kesehatan (termasuk fasilitas dokter dan poliklinik
perusahaan)
d) Koperasi karyawan
e) Gaji/upah
f) Tunjangan dan kesehatan lain (termasuk UMR, dan
bantuan masa krisis,kesejahteraan untuk karyawan,
asuransi dan fasilitas transportasi)
g) Pendidikan dan latihan (termasuk kerjasama dengan
perguruan tinggi negeri)
h) Kesetaraan gender dalam kesempatan kerja dan karir
i) Fasilitas peribadatan (termasuk peringatan hari besar
agama)
j) Cuti karyawan (termasuk cuti yang diperlukan oleh
pekerja wanita)
k) Pensiun (termasuk pembentukan/pemilihan dana
pensiun)
l) Serikat pekerja
m) Kesepakatan kerja Bersama
n) Turn over pekerja
3). Produk dan Konsumen
a) Mutu produk
b) Penghargaan kualitas (termasuk sertifikat kualitas,
sertifikat halal dan penghargaan)
-
32
c) Costomer Satisfication (upaya untuk meningkatkan
kepuasan konsumen)
4). Lingkungan Hidup
a) Kebijakan lingkungan
b) Sertifikasi lingkungan dan analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL)
c) Rating (termasuk penghargaan dibidang lingkungan)
d) Energi (termasuk energi saving, total energi yang
digunakan dan sebagainya)
e) Pencegahan/pengolahan polusi (termasuk pengolahan
limbah)
f) Dukungan pada konservasi satwa
g) Dukungan pada konservasi lingkungan
9. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga
saham.
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.
Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya
pada
kinerja perusahaan saat ini namun pada prospek perusahaan dimasa
yang
akan datang. Semakin tinggi harga saham, maka akan semakin
tinggi
pula kemakmuran pemegang saham. Memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham juga berarti manajemen harus memaksimalkan
nilai
-
33
sekarang dari return yang diharapkan di masa yang akan
datang
(Sambora, 2014: 3).
Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan
nilai
perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka
nilai
kekayaannya sebagai individu pemegang saham akan ikut
meningkat
pula (Christiawan, 2007).
Terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu
perusahaan antara lain:
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal
dala
anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam
neraca
perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham
kolektif.
b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi
dari proses
tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan
jika
saham perusahaan dijual di pasar saham.
c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan
nilai riil
suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik
ini
bukan sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai
perusahaan
sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan
keuntungan di kemudian hari.
d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan
dasar
konsep akuntansi.
e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan
setelah
dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa
itu
-
34
merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa
dihitung
berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suat
perusahaan
akan likuidasi.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dijadikan acuan
dalam
melakukan suatu penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan
adalah
jurnal jurnal. Berikut adalah tabel dari penelitian
terdahulu:
-
35
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Umi Mardiyati, Gatot
Nazir Ahmad dan Ria
Putri
(2012)
Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan
Hutang dan Profitabilitas
Terhadap Nilai
Perusahaan
yang Terdaftar di BEI
Periode (2005-2010)
Varibel Independen:
- Kebijakan Dividen
- Kebijakan Hutang
- Profitabilitas
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Berganda
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Kebijakan dividen memiliki
pengaruh yang tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Kebijakan hutang berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Profitabilitas memiliki pengaruh
yang positif signifikan terhadap
nilai perusahaan
2. Dwita Ayu Rizqia dan
Siti Aisjah Sumiati
(2013)
Effect of Managerial
Ownership, Financial
Leverage, Profitability,
Firm Size, and Investment
Opportunity
on Deviden Policy and
Firm Value, Study
Manufacturing Industries
during (2006-2009)
Variabel Indpenden:
- Financial Leverage,
- Profitability
- Firm Size
Variabel Dependen:
- Firm Value
Variabel Independen:
-Managerial Ownership
- Investment
Opportunity
Variael Dependen:
- Dividend Policy
Objek Penelitian,
Periode Penelitian dan
Teknik Analisis Data
Managerial ownership and
investment opportunity negatively
affect on dividend policy.
Meanwhile, financial leverage,
profitability, and firm size did
not affect on dividend
policy,Managerial ownership,
financial leverage, Profitability,
firm size, investment opportunity,
and dividend policyhas a positive
effect on firm value
Tabel bersambung ke halaman berikutnya
-
36
Tabel 2.1 Lanjutan
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
3 Ayu Sri Mahatma,
dan Dewi Ary
Wirajaya
(2013)
Pengaruh Struktur
Modal, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur
(2009-2011)
Variabel Independen:
- Profitabilitas
- ukuran Perusahaan
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Variabel Indpenden:
- Struktur Modal
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Struktur modal berpengaruh
negatif dan signifikan pada nilai
perusahaan,
Profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan pada nilai
perusahaan dan
Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh pada nilai
perusahaan
4. Fitri Dwi Rahayu dan
,Nadia Asandi Mitra
(2014)
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverege,
Profitabilitas, Kebijakan
Dividend an Cash
Holding Terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur
(2008-2012)
Variabel Independen:
- Ukuran Perusahaan
- Leverege,
- Profitabilitas,
- Kebijakan Dividen
- Cash Holding
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Ukuran Perusahaan,.Leverage,
Profitabilitas, Cash Holding tidak
berpengaruh terhdap nilai
perusahaan Sedangkan Kebijakan
dividen berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Tabel bersambung ke halaman berikutnya
-
37
Tablel 2.1 Lanjutan
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
5. Febrina Wibawati
Sholekah,
Lintang Venusita
(2014)
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan
Institusional,Leverage,
Firm Size dan Corporate
Social Responsbility
Terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan High Profile
yang Terdaftar di BEI
(2008-2012)
Variabel Independen:
- Leverage
- Firm Size
- CSR
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Periode Penelitian
Variabel Dependen:
- Kepemilikan
Manajerial
- Kepemilikan
Institusional
Objek Penelitian
Kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.Kepemilikan
institusional tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Leverage berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Firm size tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. CSR berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
6. Verawati Hansen dan
Juniarti
(2014)
Pengaruh Family
Control, Size, Sales
Growth, dan Leverage
Terhadap Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Jasa dan
Investasi yang Terdaftar
di BEI Periode (2009-
2011)
Variabel Independen:
- Size
- Leverage
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Variabel Independen:
- Family Control
- Sales Growth
Variabel Dependen:
- Profitabilitas
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Family control berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas
namun tidakberpengaruh untuk
nilai perusahaan Firm size
memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas dan nilai
perusahaan; Sales growth tidak
memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas dan nilai perusahaan
Leverage tidak memiliki
pengaruh terhadap profitabilitas
namun memiliki pengaruh yang
positif terhadap nilai perusahaan
Tabel Bersambung Ke Halaman Berikutnya
-
38
Tabel 2.Lanjutan
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
7. Olivia Tjia and
Lulu Setiawati
(2012)
Effect of CSR Disclosure
to Value of the Firm:
Study for Banking
Industry in Indonesia
(2008-2010)
Variabel Independen :
- Corporate Social
Responsibility
Variabel Dependen
- Value of The Firm
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Teknik Analisis Data:
- simple regression
analysis
Corporate social
responsibility disclosures
have no effect on firm value
8. Bhekti Fitri
Prasetyorini
(2013)
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage,
Price Earning Ratio dan
Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan pada
perusahaan industri dasar
dan kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
(2008-2011)
Variabel Independen:
- Ukuran Perusahaan
- Leverage
- Profitabilitas
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Variabel Independen:
- Price Earning Ratio
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Ukuran perusahaan, price
earning ratio, dan
profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Sesangkan leverage tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
-
39
C. Keterkaitan antar variabel
1. Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan,
salah
satunya profitabilitas. Mardiyati (2012), Rizqia , (2012),
menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini
dinyatakan dengan tingkat perolehan laba yang besar dalam
tingkat
pengembalian yang tinggi atas investasi perusahaan sehingga
perusahaan
dikatakan memiliki kinerja yang baik.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis profitabilitas dengan
nilai
perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut
H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Leverage dengan Nilai Perusahaan
Untuk menandanai operasional perusahaan yang terus
meningkat,
kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang di kenal
dengan
leverage keuangan. Jadi leverage keuangan adalah pengunaan
pmbiayaan
dengan hutang.
Sujoko (2007) dan Khatab (2011) berpendapat bahwa leverage
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya
dengan
modal sendiri. Semakin tinggi nilai rasio ini berarti modal
sendiri
semakin sedikit dibanding dengan hutangnya.
-
40
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis leverage dengan
nilai
perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.
H2 : leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba
atau menahannya guna di investasikan kembali di dalam
perusahaan.
Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah
kebijakan
yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa datang (Astuti, 2004: 145).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizqia (2013)
mengatakan
bahwa hubungan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
adalah
berpengaruh.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kebijakan dividen
dengan
nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.
H3 : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
4. Cash Holding dengan Nilai Perusahaan
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva
lainnya.
Oleh karena itu, kas merupakan aktiva yang paling di gemari
untuk di
curi, dimanipulasi dan diselewengkan.(Hery, 2009: 232)
Zhang (2005) dan Isshaq (2009) berpendapat Cash Holding
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan
bahwa
-
41
kepemilikan kas sebuah perusahaan merupakan ukuran bagi
perusahaan
untuk mendapatkan kepercayaan investor untuk menanamkan
modalnya
di perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis cash holding dengan
nilai
perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.
H4 : Cash Holding berpengaruh terhadap nilai perusahaan
5. Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai deter-minan dari
struktur
keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan
berbeda.
Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan
dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan
kekuatan
tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan
(Hasnawati,
2015).
Dalam penelitian Hansen (2014) dan Nuraina (2012) Firm size
atau
ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ukuran perusahaan
dengan
nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
-
42
6. Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan
Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial
perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk
memberikan
kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja
sama
dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga
mereka,
komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis
sendiri
maupun untuk pembangunan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiangningsih (2014)
dan
Sholekah (2014) mengatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap
nilai
perusahaan. Peningkatan CSR terhadap masyarakat akan
menciptakan
citra yang baik terhadap perusahaan, Investor lebih berminat
pada
perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena
semakin
baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis corporate social
responsibility dengan nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai
berikut:
H6 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap
nilai
perusahaan
-
43
D. Kerangka Pemikiran Teoristis
Berdasarkan pemaparan di atas, maka terdapat kerangka
pemikiran
teoristis dalam penelitian ini adalah hubungan antara
profitabilitas , leverage,
kebijakan dividen , cash holding , ukuran perusahaan dan
corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan, dan gambarnya bisa
kita lihat di
halaman berikutnya:
-
44
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel Independen (X)
Perusahaan yang terdaftar di LQ 45 2009-2013
Variabel Dependen (Y)
1. Nilai Perusahaan
Uji Asumsi Klasik
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian dan Pembahasan
1. Profitabilitas
2. Leverage
3. Kebijakan Dividen
4. Cash Holding
5. Ukuran Perusahaan
6. Corporate Social Responsibility
Type equation here.
Uji Hipotesis
Kesimpulan dan Saran
-
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari
variabel
dependen dan variabel independen.
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel
yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel profitabilitas,
Leverage,
Kebijakan Dividen, Cash Holding ,Ukuran Perusahaan dan
Corporate
Social Responsibility sebagai variabel independen.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel
independen. Variabel dependen pada perusahaan ini adalah
Nilai
Perusahaan.
-
46
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen
1). Profitabilitas (ROE)
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan
dan
keputusan manajemen. Oleh karena itu rasio ini menggambarkan
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan
operasional
perusahaan. Secara umum, rasio profitabilitas di hitung
dengan
membagi laba dengan modal. Rasio profitabilitas juga
menunjukkan
pengaruh gabungan dari likuiditas, aktiva , dan utang terhadap
hasil
operasi. Ada beberapa cara untuk menghitung rasio
profitabilitas,
salah satunya adalah dengan ROE atau Return On Equity
(Mulyadi,
2006: 75) . ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Laba bersih = laba kotor beban operasi Modal Sendiri
Modal sendiri = saham biasa + tambahan modal disetor + laba
ditahan
2). Leverage (DER)
Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset
perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal
sendiri.
ROE = Laba Bersih
Modal Sendiri
-
47
Leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi
yang
semakin besar pula. Perusahaan dengan leverage yang rendah
memiliki
risiko leverage yang rendah pula. Rasio Leverage yang
menjadi
variabel bebas dalam penelitian ini adalah DER. Leverage
bisa
menggunakan rasio debt to equity yaitu sebagai berikut
(Sambora,
2014). :
Dimana :
total hutang = hutang lancar + hutang tidak lancar Total
Ekuitas
total aktiva = aktiva lancar+aktiva tetap
3). Kebijakan Dividen
Proxy dari kebijakan dividen yang dipilih untuk penelitian
ini
Dividend Payout Ratio (DPR), dengan alasan bahwa, DPR lebih
dapat
menggambarkan perilaku oportunistik manajerial yaitu dengan
melihat
berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada shareholders
sebagai
dividen dan berapa yang disimpan di perusahaan (Mardiyati,
2012).
Rumus dividend payout ratio adalah sebagai berikut:
DER =Total Hutang
Total Ekuitas
DPR =Dividen per lembar saham
Laba per lembar saham
-
48
Dividen per lembar saham = dividen yang dibayarkan
jumlah saham yang beredar
Laba per lembar saham =
laba bersih setelah pajak dividend saham preferen
rata rata jumlah saham yang beredar
4). Cash Holding
Cash holding adalah jumlah kepemilikan kas yang dimiliki
oleh
perusahaan. Penelitian yang dilakukan Isshaq, (2009) variabel
cash
holdings dapat diukur dengan :
5). Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besarnya aset yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dalam dapat dihitung
dengan
persamaan sebagai berikut (Rahayu 2014.
6). Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate social responsibility menggunakan suatu daftar
pengungkapan tanggung jawab sosial yang dijabarkan ke dalam
78
item pengungkapan yang telah disesuaikan dengan kondisi yang
ada
SIZE = Log Total Assets
Cash Holding = Log Total Kas dan Setara Kas
-
49
di Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perhitungan
untuk
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai
berikut:
a). Dengan menggunakan variabel dummy, yaitu:
Score 0 : jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada
daftar pertanyaan.
Score 1 : jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar
pertanyaan.
b). Perhitungan indeks tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan diukur dengan rasio total skor yang
diperoleh
dengan skor maksima