Page 1
PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITIES SET,
CASH HOLDINGS, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DEVIDEN,
KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN FIRM SIZE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2012-2014)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
GINANJAR NURCAHAYA
B 200130363
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
Page 5
1
PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITIES SET,
CASH HOLDINGS, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DEVIDEN,
KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN FIRM SIZE TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas,
investment opportunities set, cash holdings, kebijakan hutang, kebijakan deviden,
kepemilikan manajerial, dan firm size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2012-2014. Populasi dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2014. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga
diperoleh 33 laporan keuangan. Alat analisis data dalam penelitian ini
menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien
determinasi (R2). Hasil penelitian membuktikan bahwa profitabilitas, cash
holdings, kebijakan hutang, kebijakan deviden, kepemilikan manajerial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan
investment opportunities set dan firm size memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: Nilai perusahaan, Profitabilitas, Investment opportunities set, Cash
holdings, Kebijakan hutang, Kebijakan deviden, Kepemilikan manajerial, dan
Firm size
ABSTRACT
This research is aimed to determine the effect of Profitability, Investment
Opportunities Set, Cash Holdings, Debt Policy, Dividend Policy, Managerial
Ownership, and Firm Size on firm value. Independent variables were used
Profitability, Investment Opportunities Set, Cash Holdings, Debt Policy, Dividend
Policy, Managerial Ownership, and Firm Size. Dependent variable was usedfirm
value. The research population was manufacturing companies listed in Indonesia
Stock Exchange (IDX) in period of 2012-2014. Sample was collected by purposive
sampling method. Total 33 manufacturing companies were taken as study’s
sample. Analysis method of this research used multiple regression.The results of
this research showed thatProfitability,Cash Holdings, Debt Policy, Dividend
Policy and Managerial Ownershipdid not significantly effect tofirm value. As
forInvestment Opportunities Set and Firm Sizehas significantly effect to firm
value. The determination coefficient result showed 96,4%. That’s about 96,4%
indicated the ability of the independent variables explained the dependent
variable while 3,6% explained by the other variables.
Keywords: Firm value, Profitability, Investment Opportunities Set, Cash
Holdings, Debt Policy, Dividend Policy, Managerial Ownership, and Firm Size
Page 6
2
1. PENDAHULUAN
Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan
manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai.
Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal
yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan
perusahaan didirikan salah satunya ialah untuk memperoleh keuntungan.
Perusahaan yang memiliki orientasi untuk memperoleh keuntungan, umumnya
akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga
mencapai maksimum. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual (Dewi dan
Wirajaya, 2013). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan setiap pemilik
perusahaan selaku pemegang saham, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran pemegang saham.Peranan
manajemen dan pemegang saham sangat penting dalam menentukan besarnya
keuntungan dan kemakmuran yang kelak diperoleh perusahaan. Salah satu tugas
manajer keuangan sebuah perusahaan adalah memperhatikan kemakmuran para
pemegang saham atau investor. Hal tersebut disebabkan investor akan
menitikberatkan pada harga pasar saham atau nilai pasar untuk mengetahui
perkembangan nilai perusahaan (Rahmawati, Topowijono, dan Sulasmiyati,
2015). Oleh karena itu perlu bagi manajemen dan pemegang saham untuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan
kerugian selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat
penting bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber
pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas, laba
merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek (Dewi dan Wirajaya,
2013).Semakin besar yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan
membayar devidennya. Semakin besar deviden yang dibagi akan semakin tinggi
nilai perusahaan. Disamping itu profit yang tinggi memberikan indikasi prospek
perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai
perusahaan meningkat.
Page 7
3
Investment opportunities set diduga dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Luasnya kesempatan atau peluang-peluang investasi perusahaan
dimasa yang akan datang dapat meningkatkan nilai pasar saham. Peluang-peluang
investasi tersebut diharapkan dapat memberikan return yang lebih besar dan dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
Cash Holdings dalam perusahaan mengindikasikan tingkat likuiditas
perusahaan. Kepemilikan kas dikatakan baik jika jumlah kas perusahaan cukup
dan tidak berlebihan. Kas yang terlalu rendah dapat berdampak pada kurangnya
dana yang akan digunakan untuk operasi dan investasi perusahaan dimasa yang
akan datang. Sebaliknya jika kepemilikan kas terlalu tinggi cenderung akan
berdampak pada berkurangnya nilai perusahaan yang disebabkan oleh
kekhawatiran investor terhadap manajemen karena manajer akan lebih
mempunyai kekuasaan untuk menghamburkan sumber daya perusahaan pada
proyek-proyek yang dapat merusak nilai perusahaan.
Kebijakan hutang dan kebijakan deviden harus dianggap sebagai bagian
terpadu suatu keputusan keuangan perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Sukirni (2012) mengungkapkan bahwa kebijakan hutang termasuk
kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Penentuan
kebijakan hutang berkaitan dengan struktur modal karena hutang merupakan salah
satu komposisi dalam struktur modal, hutang yang tergolong tinggi dapat
menurunkan nilai perusahaan, dan sebaliknya jika hutang perusahaan rendah nilai
perusahaan dapat meningkat.
Kebijakan deviden berkaitan dengan penentuan proporsi keuangan yang
dibagikan kepada pemegang saham. Menurut Sofyaningsih dan Hardiningsih
(2011) apabila perusahaan meningkatkan pembayaran deviden, mungkin diartikan
oleh pemodal sebagai sinyal harapan manajemen tentang akan membaiknya
kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga kebijakan deviden
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Nilai perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial dan
firm size. Menurut Wijaya (2014) dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh
manajer, diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan para
prinsipal, karena manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
Page 8
4
Kinerja manajer akan semakin baik dan semakin meningkatkan nilai perusahaan.
Kepemilikan saham oleh manajemen dapat mempengaruhi tingkat pengambilan
keputusan yang berdampak pada nilai perusahaan.
Firm Size (ukuran perusahaan) menggambarkan besar kecilnya aktiva
yang dimiliki suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dikatakan sebagai
kemampuan perusahaan dalam menyediakan jumlah dan berbagai kapasitas
produksi atau jasa. Ukuran suatu perusahaan merupakan faktor utama dalam
menentukan profitabilitas dari suatu perusahaan. Semakin tinggi tingkat
profitabilitas, akan membuat harga pasar saham suatu perusahaan meningkat,
sehingga nilai perusahaan juga turut meningkat (Rahmawati, Topowijono, dan
Sulasmiyati, 2015).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu
penelitian dari Wijaya (2014) yang berjudul Dampak Corporate Social
Responsibility, Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set Dan Cash
Holding Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Umum Swasta. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada: (1) Mengganti variabel
independen yaitu corporate social responsibility dengan profitabilitas, serta
menambah variabel kebijakan hutang, kebijakan deviden,dan firm size,(2) Tahun
penelitian, yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, (3) Objek penelitian,
yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, investment
opportunities set, cash holdings, kebijakan hutang, kebijakan deviden,
kepemilikan manajerial, dan firm size terhadap nilai perusahaan.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi,Sampel dan Teknik Sampling
Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014. Pemilihan sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive
sampling dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini,
Page 9
5
yaitu: (1) Perusahaan manufaktur yang masih terdaftar sebagai emiten
pada Bursa Efek Indonesia sampai tanggal 31 Desember 2014.(2)
Perusahaan tersebut melakukan initial public offering (IPO) sebelum tahun
2012.(3) Data laporan keuangan perusahaan dan data untuk perhitungan
variabel tersedia secara lengkap untuk tahun pelaporan dari 2012-2014.(4)
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dengan tahun buku yang
berakhir tanggal 31 Desember.(5) Perusahaan menerbitkan laporan
keuangan dalam satuan mata uang rupiah.
2.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
profitabilitas, investment opportunities set, cash holdings, kebijakan
hutang, kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan firm size. Nilai
perusahaan dapat diartikan sebagai harga jual perusahaan yang
dianggap layak yang dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual atau dilikuidasi. Dalam penelitian Nurhayati (2013)
nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan proksi:
Harga Saham = 𝑃𝐵𝑉 =𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
Nilai Buku per Saham
2.2.2 Variabel Independen
2.2.2.1 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas atau laba
merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian selama periode
pelaporan. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan
return on equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan rasio
yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas terhadap
pemegang saham (Dewi dan Wirajaya, 2013). Dalam penelitian Dewi
dan Wirajaya (2013) profitabilitas dihitung dengan menggunakan
proksi:
Page 10
6
𝑅𝑂𝐸 =Laba Bersih Setelah Pajak
Modal Sendiri𝑥100%
2.2.2.2 Investment Opportunities Set
Investment opportunities set merupakan proses pemilihan
alternatif investasi yang dapat menguntungkan perusahaan.
Penggunaan Rasio Market to Book Value of Asset (MVABVA) dengan
dasar pemikiran bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi
dalam harga saham (Wijaya, 2014). Dalam penelitian Wijaya (2014)
Investment opportunities set dapat dihitung dengan persamaan:
𝑀𝑉𝐴𝐵𝑉𝐴 =(Ttl Asset − Ttl Ekuitas) + (JSB×𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒)
Total Asset
Dimana JSB merupakan Jumlah Saham Beredar
2.2.2.3 Cash Holdings
Cash Holdings (kepemilikankas) adalah jumlah kepemilikan kas
yang dimiliki oleh perusahaan. Kas yang terlalu rendah dapat
berdampak pada kurangnya dana yang akan digunakan untuk operasi
dan investasi perusahaan dimasa yang akan dating begitu juga
sebaliknya. Dalam penelitian Wijaya (2011) cash holdings dapat
dihitung dengan persamaan:
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐻𝑜𝑙𝑑𝑖𝑛𝑔𝑠 =Kas + Setara Kas
Total Aktiva − Kas
2.2.2.4 Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang
bersumber dari eksternal.Penentuan kebijakan hutang ini berkaitan
dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu komposisi
dalam struktur modal. Hutang yang tergolong tinggi dapat menurunkan
nilai perusahaan, dan sebaliknya jika hutang perusahaan rendah nilai
perusahaan dapat meningkat. Kebijakan hutang diukur dengan
menggunakan indikator DER (Debt to Equity Ratio) yang merupakan
Page 11
7
rasio yang menggambarkan komposisi/struktur modal perusahaan yang
digunakan sebagai sumber pendanaan usaha (Sukirni, 2012). Dalam
penelitian Sukirni (2012) kebijakan hutang dihitung dengan
menggunakan proksi:
𝐷𝐸𝑅 =Total Hutang
Total Ekuitas
2.2.2.5 Kebijakan Deviden
Kebijakan deviden pada hakekatnya adalah menentukan berapa
bagian keuntungan yang diperoleh perusahaan yang akan dibagikan
dalam bentuk deviden kepada pemegang saham dan berapa banyak
laba yang ditahan di dalam perusahaan sebagai unsur pembelanjaan
intern dari perusahaan (Nurhayati, 2013). Dalam penelitian Sukirni
(2012) kebijakan deviden dapat dihitung dengan persamaan:
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐷𝑃𝑅 =𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
Earning per share
2.2.2.6 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham perusahaan
oleh manajer atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai
pemegang saham. Dalam penelitian Wijaya (2014) kepemilikan
manajerial dapat dihitung dengan persamaan:
𝐾. 𝑀𝑛𝑗𝑟𝑖𝑎𝑙 =Jmlh Saham Manajemen
Total Seluruh Saham Perusahaan×100%
2.2.2.7 Firm Size
Firm size (ukuran perusahaan) adalah suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara
antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-
lain. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan
dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi
yang dihadapi perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan
diukur dengan menggunakan persamaan nilai logaritma natural dari
Page 12
8
total aset (natural logaritm of asset) sama dengan penelitian
Prasetyorini (2013).
𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑜𝑔 𝑜𝑓 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2.3 Metode Analisis Data
2.3.1 Pengujian Regresi Berganda
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square(OLS). Untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap nilai perusahaan,
maka penelitian ini menggunakan alat teknik regresi berganda yang
dimasukkan variabel independen dan dependen ke dalam model
persamaan regresi, sebagai berikut:
NP = α+β1 PRO + β2IOS + β3 CH +β4 KH + β5 KD + β6 KM + β7
FS + ε
Dimana :
NP = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
β1-7 = Koefisien regresi
PRO = Profitabilitas
IOS = Investment Opportunities Set
CH = Cash Holdings
KH = Kebijakan Hutang
KD = Kebijakan Deviden
KM = Kepemilikan Manajerial
FS = Firm Size
ε = Kesalahan Residual (error)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda
yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolineritas, dan uji
Page 13
9
heterokedastisitas. Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai
keberadaan masalah tersebut.
3.1.1 Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan tes Kolmogorov-Smirnov,
menunjukkan nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,605, angka tersebut
lebih dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi secara normal.
3.1.2 Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan run test. Berdasarkan
hasil uji Run Test, menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,727 yang mana lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima dan menunjukan tidak terjadi autokolerasi antar
nilai residual dengan kata lain residual adalah acak atau random.
3.1.3 Uji Multikolearitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar
variabel independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan
Tolerance. Dari hasil perhitungan multikolinieritas menunjukan bahwa
semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1
(10%), artinya tidak ada kolerasi antar variabel bebas. Hasil
perhitungan juga menunjukan bahwa semua variabel bebas memiliki
VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan tidak ada gejala
multikolinieritas dalam model regresi yang digunakan. Atau dengan
kata lain tidak terdapat kolerasi antar variabel independen.
3.1.4 Uji Heterokedastisitas
Penelitian ini menggunakan uji glejser untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukan tidak
ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi
parameter model penduga, dimana sesuai kriteria awal bahwa tidak
Page 14
10
terjadi heterokedastisitas, jika nilai probabilitas > 0,05. Karena, semua
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, jadi secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam
penelitian ini.
3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
3.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian, pengujian hipotesis 1 menunjukan
bahwa profitabilitas dengan indikator return on equity (ROE) tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur
dengan price to book value (PBV). Hasil tersebut ditunjukkan dengan
nilai thitung sebesar 1,845 dengan signifikansi sebesar 0,077. Tingkat
signifikansi tersebut adalah lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05.
Tanda koefisien positif dapat diartikan bahwa profitabilitas memiliki
arah hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai
koefisiennya 0,009. Profitabilitas yang dihitung dengan ROE tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Investor akan
tertarik dengan ROE yang tinggi karena ROE memperlihatkan
kemampuan perusahaan dalam mengelolah dananya sehingga
memperlihatkan prospek pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang
memiliki presentase ROE yang rendah mencerminkan perusahaan
yang tidak mampu mengelola kinerja perusahaannya. Adanya
pengaruh yang tidak signifikan dikarenakan investor cenderung tidak
hanya melihat tingkat pengembalian yang tinggi melainkan investor
melihat juga kondisi lingkungan investasi, sehingga keuntungan
investasi yang di dapat kurang menguntungkan bagi pemegang saham.
3.2.2 Pengaruh Investment Opportunities Set Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 dapat disimpulkan bahwa
investment opportunities set memiliki pengaruh yang signifikan
Page 15
11
terhadap nilai perusahaan. Hasil menunjukkan nilai thitungsebesar
20,028 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi tersebut
adalah lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Tanda koefisien
positif dapat diartikan bahwa investment opportunities set memiliki
arah hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai
koefisiennya 1,488. Pengaruh yang signifikan dikarenakan apabila
tingkat investasi disebuah perusahaan tinggi maka akan meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut karena
pertumbuhan investasi tersebut dapat dipersepsikan sebagai sinyal
positif bagi para investor. Apabila investment opportunities set
meningkat maka nilai perusahaan akan semakin meningkat
dikarenakan semakin tinggi kesempatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengelola perusahaannya. selain itu peningkatan investasi akan
dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang
dan penentu nilai perusahaan.
3.2.3 Pengaruh Cash Holdings Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa cash
holdings tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil menunjukkan nilai thitungsebesar -0,532 dengan nilai
signifikansi 0,600. Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari
taraf signifikansi α = 0,05. Tanda koefisien negatif dapat diartikan
bahwa cash holdingsmemiliki arah hubungan yang negatif terhadap
nilai perusahaan dengan nilai koefisiennya -0,147. Peningkatan atau
penurunan dari kepemilikan kas tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, karena perusahaan lebih melakukan orientasi kerja yang
lebih baik dalam menghasilkan laba atau profit dalam melakukan
kegiatan operasional di dalam perusahaan. Hal ini menyebabkan
perusahaan tidak memberikan sinyal positif kepada pemegang saham
dan menyebabkan asimetri informasi, yang merupakan suatu keadaan
dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan
yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Kurangnya informasi
yang dimiliki oleh pihak luar menyebabkan investor tidak dapat
Page 16
12
memberikan penilaian yang akurat dan tepat terhadap perusahaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, cash holdings tidak
memberikan pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan.
3.2.4 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan kebijakan
hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil menunjukkan nilai thitung sebesar 0,532 dengan nilai
signifikansi 0,599. Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari
taraf signifikansi α = 0,05. Tanda koefisien positif dapat diartikan
bahwa kebijakan hutang memiliki arah hubungan yang positif terhadap
nilai perusahaan dengan nilai koefisiennya 0,033. Tinggi rendahnya
rasio utang terhadap ekuitas, tidak berimplikasi pada tinggi rendahnya
nilai perusahaan. Tidak adanya pengaruh kebijakan utang dengan nilai
perusahaan mengindikasikan bahwa biaya utang maupun biaya ekuitas
adalah relatif ekuivalen dan masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahan. Penggunaan modal utang akan menguntungkan apabila
iklim bisnis baik sehingga manfaat dari penggunaan utang akan lebih
besar dibandingkan dengan biaya bunga, namun demikian dalam iklim
bisnis yang tidak menentu manfaat dari penggunaan utang bisa lebih
kecil dari biaya bunga yang ditimbulkan. Demikian juga dengan
penggunaan ekuitas, modal ekuitas akan menguntungkan apabila
pemegang saham memiliki tuntutan yang tidak terlalu tinggi akan
tingkat pengembalian investasi.
3.2.5 Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 5 menunjukkan bahwa
kebijakan deviden tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hasil menunjukkan nilai thitung sebesar -0,220 dengan
nilai signifikansi 0,827. Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih
besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Tanda koefisien positif dapat
diartikan bahwa kebijakan deviden memiliki arah hubungan yang
Page 17
13
positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisiennya 0,000.
Tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemagang saham,
tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Kebijakan
deviden merupakan hak pemegang saham untuk mendapatkan
sebagian dari keuntungan perusahaan. Pembayaran dividen juga akan
dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih
menyukai capital gain daripada dividen karena pajak capital gain
lebih kecil daripada pajak dividen.
3.2.6 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 6 menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil menunjukkan nilai thitung sebesar 1,086
dengan nilai signifikansi 0,288. Tingkat signifikansi tersebut adalah
lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Tanda koefisien positif
dapat diartikan bahwa kepemilikan manajerial memiliki arah hubungan
yang positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisiennya 0,007.
Temuan ini terkait dengan karakteristik perusahaan-perusahaan go
publik di Indonesia secara rata-rata memiliki proporsi kepemilikan
saham manajerial yang relatif rendah. Berdasarkan data, rata-rata
kepemilikan manajerial hanya 1,65%, akibatnya tidak ada pengaruh
yang signifikan fungsi manajerial dalam mengurangi agency problem
karena kepemilikan yang rendah memungkinan penyatuan antara
kepentingan pemegang saham dan kepentingan manajemen tidak dapat
terwujud.
3.2.7 Pengaruh Firm Size Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 7 menunjukkan bahwa firm
size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil menunjukkan nilai thitung sebesar 2,843 dengan nilai signifikansi
0,009. Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih kecil dari taraf
signifikansi α = 0,05. Tanda koefisien positif dapat diartikan bahwa
Page 18
14
kepemilikan manajerial memiliki arah hubungan yang positif terhadap
nilai perusahaan dengan nilai koefisiennya 0,119. Ukuran perusahaan
yang besar menunjukkan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan
yang baik. Perusahaan dengan pertumbuhan yang besar akan
memperoleh kemudahan untuk memasuki pasar modal karena investor
menangkap sinyal yang positif terhadap perusahaan yang memiliki
pertumbuhan besar sehingga respon yang positif tersebut
mencerminkan meningkatnya nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
meningkat dapat ditandai dengan total aktiva perusahaan industri dasar
dan kimia yang mengalami kenaikan dan lebih besar dibandingkan
dengan jumlah hutang perusahaan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan, investment opportunities set memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap nilai perusahaan, cash holdings tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan,
kebijakan deviden tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan, kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan, firm size memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya sebagai
berikut: (1) Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan
profitabilitas, investment opportunities set, cash holdings, kebijakan,
kebijakan deviden, kepemilikan manajerial, dan firm size. Padahal masih
banyak faktor lain yang dapat memengaruhi nilai perusahaan seperti
Page 19
15
pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institusional, tingkat suku bunga,
free cash flow dan berbagai rasio keuangan lainnya.(2) Periode penelitian
hanya 3 tahun sehingga sampel yang dipakai hanya sedikit. Sehingga
penelitian masih belum maksimal dalam kriteria periode penelitian.
4.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang sudah
dipaparkan maka dapat diberikan saran sebagai berikut: (1) Bagi calon
investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan manufaktur akan lebih
baik jika mempertimbangkan faktor investment opportunities set (Market
to Book Value of Asset), dan firm size karena faktor tersebut berpengaruh
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.(2) Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan
penelitian dengan topik yang sama disarankan untuk menambahkan
variabel lain seperti pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institusional,
tingkat suku bunga, free cash flow dan berbagai rasio keuangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Ade Pendria., Efni, Yulia. 2015. Pengaruh Kesempatan Investasi,
Leverage Terhadap Kebijakan Deviden Dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Tepak Manajemen Bisnis, Vol. VII No. 3.
Dewi, Ayu Sri Mahatma., Wirajaya, Ary. 2013. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 4, No.2. ISSN: 2302-8556.
Efni, Yulia., et al. 2011. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Deviden: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada
Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol. 10, No. 1. ISSN: 1693-5241.
Ghozali, Imam. 2011. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Cetakan V. Semarang: BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.
Hansen, Verawati., Juniarti. 2014. Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth,
Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Sektor
Perdagangan, Jasa, Dan Investasi. Business Accounting Review, Vol. 2, No.
1.
Hariyanto, Marina Suzuki., Lestari, Putu Vivi. 2015. Pengaruh Struktur
Kepemilikan, IOS, Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Food And Beverage. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4. ISSN :
2302-8912.
Page 20
16
Kusumayanti, Ni Ketut Ratna., Astika, Ida Bagus Putra. 2016. Corporate Social
Responsibility Sebagai Pemediasi Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Dan Leverage Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol.15.1. ISSN: 2302-8556.
Lestari, Siti Ayu., Mursalim., Armayah. 2016. Profitability and Company Value:
Empirical Study of Manufacture Companies in Indonesia Period 2009 –
2014. Information Management and Business Review, Vol. 8, No. 3, pp. 6-
10. ISSN 2220-3796.
Mabruroh, Vicky., Riswan., Lestari, Sri. 2015. Pengaruh Price Earning Ratio,
Leverage, Dividend Payout Ratio, Profitabilitas Dan Cash Holdings
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Non-Keuangan Yang Terdaftar
Dalam Indeks LQ45. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal
Soedirman.
Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan
Pengaruhnya terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Sektor Non
Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 2.
Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Imu
Manajemen, Volume 1, Nomor 1.
Purnama, Hari. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan
Deviden, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Akuntansi Vol. 4 No. 1.
Rahmawati, Amalia Dewi., Topowijono. Sulasmiyati, Sri. 2015. Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, dan Keputusan Investasi
terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan pada Sektor Properti,
Real Estate, dan Building Construction yang terdaftar di BEI periode 2010-
2013). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.23, No. 2.
Ratih, I Dewa Ayu., Damayanthi, I Gusti Ayu Eka. 2016. Kepemilikan
Manajerial Dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan
Tanggungjawab Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.14.2. ISSN: 2302-8556.
Sudiani, Ni Kadek Ayu., Darmayanti, Ni Putu Ayu. 2016. Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, Dan Investment Opportunity Set
Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.7. ISSN
: 2302-8912.
Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Kebijakan Deviden dan Kebijakan Utang Analisis Terhadap Nilai
Perusahaan. Accounting Analysis Journal, Vol.1, No. 2. ISSN: 2252-6765.
Sofyaningsih, Sri., Hardiningsih, Pancawati. 2011. Struktur Kepemilikan,
Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan. Dinamika
Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1. ISSN: 1979-4878.
Silaban, Pasaman. 2013. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Hutang. Jurnal Manajemen. Vol. 2, No. 2. ISSN: 2089-7375.
Subagyo, Herry. 2011. Efektifitas Kebijakan Struktur Modal Dalam
Meningkatkan Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 18, No. 1.
ISSN: 1412-3126.
Page 21
17
Susanto, Edy. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Dan
Pertumbuhan Perusahaan (Growth) Terhadap Struktur Modal Dan Nilai
Perusahaan. Jurnal STIE Semarang, Vol 8, No. 3. ISSN : 2085-5656.
Widodo, Putry Meilinda Rahayu., Kurnia. 2016. Pengaruh Keputusan Investasi,
Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi, Volume 5, Nomor 1. ISSN : 2460-0585.
Wijaya, Indriasid Tri. 2014. Dampak Corporate Social Responsibility,
Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set Dan Cash Holding
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Umum Swasta. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol. 2, No. 2.
Wijaya, Anggita Langgeng. 2011. Perbedaan cash holding pada perusahaan
Dengan leverage tinggi dan rendah. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan,
Vol. 1, No. 1. ISSN: 2088-0685.
Warapsari, A. A. Ayu Uccahati., Suaryana, I G. N. Agung. 2016. Pengaruh
Kepemilikan Manajerial Dan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kebijakan Utang Sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.16.3. ISSN: 2302-8556.
Yudiaya, I Gede Yoga., Yadnyana, I Ketut. 2016. Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Leverage, Investment Opportunity Set Dan Profitabilitas Pada
Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol.15.1. ISSN: 2302-8556.