Top Banner
PENGARUH PENDEKATAN SAVI ( SOMATIC, AUDITORY, VISUAL DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KOLOID Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh MELINDA INDANA NASUTION NIM. 1112016200037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
267

pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

Dec 19, 2022

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

PENGARUH PENDEKATAN SAVI ( SOMATIC, AUDITORY,

VISUAL DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KETERAMPILAN

BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KOLOID

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MELINDA INDANA NASUTION

NIM. 1112016200037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

ii

Page 3: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...
Page 4: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

iv

Page 5: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

vi

ABSTRACT

Melinda Indana Nasution (1112016200037) “Effect of SAVI ( Somatic,

Auditory, Visual, Intellectual) Approach toward Students’ Critical

Thinking Skills on The system colloid Material”. Skripsi, Chemistry

Education Department. Faculty of Tarbiya and Teachers Training. Islamic

State University Syarif Hidayatullah Jakarta.

Some of the research said students’ critical thinking skills are low

because students are passive in the learning. This study aims to know the

approach SAVI of students’ critical thinking skills on the system colloid

material. Research was carried out in SMAN 10 Tangerang Selatan on 15-24

February 2017. The research method was quasi-experimental and purposive

sampling technique was applied. Sample of this study were students of XI IPA

2 as experimental class and students of XI IPA 3 as control class, with 30

students as the total number of each class. The experimental class was taught

by SAVI approach, meanwhile the control class was taught by conventional

model. Based on the hypothesis test of the posttest result using independent

sample t-test which was calculated by using software IBM SPSS 22, it was

obtained that tcount (3,854) > ttable (2,002) with significant 5%. Therefore, the

null hypothesis (H0) was rejected and the alternative hypothesis (Ha) was

accepted. It suggests that there’s the approach SAVI of students’ critical

thinking skills. This study is useful as an alternative approach learning to link

students’ critical thinking skills on the system colloid material

Page 6: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

v

ABSTRAK

Melinda Indana Nasution, “Pengaruh Pendekatan Somatic, Auditory, Visual,

Intelectual (SAVI) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”, Program

Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2017.

Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem koloid rendah disebabkan

metode pembelajaran yang kurang melatih kemampuan tersebut. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendekatan Somatic, Auditory, Visual,

Intelectual (SAVI) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi Sistem

Koloid. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental, dengan

desain nonequivalent control group design. Sampel diambil secara Purposive

sampling dengan jumlah sampel 30 siswa. Menggunakan 2 kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui

instrumen tes uraian, LKS dan lembar observasi. Data dianalisis dengan

menggunakan uji-t. Hasil uji-t diperoleh data bahwa thitung ttabel atau 3,854 >

2,002 pada taraf signifikansi 5%, nilai thitung terletak pada daerah tolak H0 dan

terima Ha. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan SAVI

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Pendekatan pembelajaran ini berguna

untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa sehingga dapat meningkatkan

kualitas dan mutu pembelajaran.

Kata Kunci: Pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI),

Keterampilan Berpikir Kritis, Sistem Koloid

Page 7: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh umat-Nya. Shalawat dan salam semoga

senantiasa terlimpahkan kepada nabi paling mulia, nabi penutup para nabi, yaitu

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabatnya serta pengikutnya

sampai akhir zaman.

Alhamdulillah atas segala rahmat, ridha dan pertolongan-Nya, serta

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia.

3. Ibu Dr. Hj. Siti Suryaningsih, M.Si., dan Ibu Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd.,

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan

kepada penulis selama penyusunan skripsi.

4. Ibu Salamah Agung, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan akademik selama masa perkuliahan.

5. Bapak Nursalim. S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum

SMAN 10 Kota Tangerang yang telah memberikan kesempatan untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

6. Ibu Rifa Kusmiati, M.Pd., selaku guru kimia SMAN 10 Kota Tangerang yang

telah menyediakan waktu mengajarnya untuk penulis melakukan penelitian

dan memberikan dukungan dalam proses penelitian.

7. Teristimewa untuk Papa Drs. Daeng Nauli Nasution dan Mama Indah

Purnamawati. S.ST tercinta, penulis sampaikan dengan tulus ucapan terima

kasih tanpa henti atas semua doa dan dukungan sepanjang waktu yang telah

Page 8: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

viii

diberikan dengan ikhlas kepada penulis tanpa kenal lelah, sehingga penulis

dapat mempersembahkan karya sederhana ini. Jazaakumullaahu khairan

katsiran.

8. Dian Herian, S.I., yang selalu memberikan semangat dan selalu menemani

selama penulis menyelesaikan skripsi. Terimakasih atas waktu dan kasih

sayang yang diberikan kepada penulis setiap saat.

9. Sahabat- sahabat SMA kesayangan aku Elsa Meilisa Anggita vella, A.Md .,

Dessy Ria Syilviani, Amd.Keb., Nawang Handani, S.E., Pramugari cantik

Hilda Nur Rizkia, Larasati huswatun Hasanah, S.E dan sahabat terbaik yang

pernah ditemui DIAMOND ( Septiwi S.Pd, Annisa Etika Arum, Aini

Nadhokhotani Herpi, Naryanto) Terima kasih atas support dan waktu yang

kalian berikan. Semoga kesuksesan dan keberkahan hidup selalu bersama

dengan kita. Jazaakumullaahu khairan katsiran.

10. Seluruh sahabat prodi Pendidikan Kimia 2012 yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu, Semoga Allah selalu meridhai segala usaha, harapan

dan cita-cita kita.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan doa dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan keterbatasan

dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran mengenai penelitian ini yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pengembangan pengetahuan di dunia

pendidikan sains pada umumnya.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 31 Agustus 2017

Penulis

Melinda Indana Nasution

1112016200037

Page 9: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

ix

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ....................................................... iv

ASBTRAK ......................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 7

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORITIS .................................................................................. 9

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 9

1. Pendekatan SAVI (Somatic, Audotory, Visual, Intelektual) .......... 9

a. Pengertian SAVI ..................................................................... 9

b. Kegiatan Belajar dalam Pendekatan SAVI ............................. 10

c. Kelebihan dan Kekurangan SAVI .......................................... 14

2. Kemampuan Berfikir Kritis ........................................................... 15

a. Pengertian Berfikir Kritis ....................................................... 15

b. Indikator Berfikir Kritis .......................................................... 16

c. Ciri-ciri Berfikir Kritis ........................................................... 21

B. Deskripsi Materi Koloid ....................................................................... 22

a. Pengertian Koloid .......................................................................... 22

b. Jenis-jenis Koloid .......................................................................... 22

c. Sifat koloid .................................................................................... 23

d. Pembuatan koloid .......................................................................... 25

C. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 25

D. Kerangka Berfikir ................................................................................. 27

E. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 30

BAB III METEODOLOGI PENELIATIAN ........................................................ 31

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 31

B. Metode Penelitian ................................................................................. 31

C. Prosedur Penelitian ............................................................................... 32

Page 10: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

ii

x

D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 36

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 36

F. Instrumen Penelitian ............................................................................. 37

G. Validasi Instrumen ................................................................................ 38

H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 46

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 46

1. Data Hasil Prettest dan Posttest pada Kelas Kontrol dan

Eksperimen ..................................................................................... 46

2. Data Hasil Prettest dan Posttest Berdasarkan Indikator

Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas Kontrol dan

Eksperimen ..................................................................................... 47

a. Data Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Kontrol ................. 47

b. Data Hasil Prettest dan Posttest pada Kelas Eksperimen ......... 48

3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data ................................................... 49

B. Pembahasan ......................................................................................... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 75

A. Kesimpulan ......................................................................................... 75

B. Saran ......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77

Page 11: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis Ennis ........................................................ 18

Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kimia .................................. 20

Tabel 2.3 Jenis- jenis Koloid ............................................................................ 22

Tabel 3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 31

Tabel 3.2 Teknink Pengumpulan Data ............................................................. 36

Tabel 3.3 Kisi- kisi Lembar Observasi ............................................................ 37

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 39

Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Jumlah Soal ........................................ 39

Tabel 3.6 Tingkat Daya Pembeda ..................................................................... 40

Tabel 3.7 Kisi-kisi dan Hasil Validasi Instrumen Tes Essay

Kemampuan Berpikir Kritis yang Digunakan dalam Penelitian ....... 40

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Tes ............................ 44

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis

Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................................ 46

Tabel 4.2 Presentase (%) Ketercapaian Pretest dan Posttest Keterampilan

Berpikir Kritis Kelas Kontrol ........................................................... 47

Tabel 4.3 Presentase (%) Ketercapaian Pretest dan Posttest Keterampilan

Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ..................................................... 48

Tabel 4.4 Data Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................................... 49

Tabel 4.5 Data Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................................... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji t Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .......................... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji t Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................... 51

Tabel 4.8 Hasil Presentase LKS per- Indikator Keterampilan Berpikir Kritis 54

Tabel 4.9 Presentase Rata- rata Keterlaksanaan Pendekatan SAVI .................. 62

Page 12: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tabel Retensi Memori .................................................................... 4

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 29

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ....................................................................... 35

Gambar 4.1 Tahap Persiapan ........................................................................... 56

Gambar 4.2 Tahap Penyampaian ..................................................................... 57

Gambar 4.3 Tahap Pelatihan ............................................................................ 59

Gambar 4.4 Tahap Penyampaian Hasil ............................................................ 61

Gambar 4.5 Kegiatan dalam LKS 1, LKS 2, LKS 3 ........................................ 62

Gambar 4.6 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 65

Gambar 4.7 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ....................................................... 65

Gambar 4.8 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 67

Gambar 4.9 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ....................................................... 67

Gambar 4.10 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 68

Gambar 4.11 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ....................................................... 68

Gambar 4.12 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 69

Gambar 4.13 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 70

Gambar 4.14 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 71

Gambar 4.15 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ....................................................... 71

Gambar 4.16 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen .............................................. 72

Gambar 4.17 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ....................................................... 72

Gambar 4.18 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen .............................................. 73

Gambar 4.19 Jawaban Siswa Kelas Kontrol ....................................................... 74

Page 13: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

xiii

Page 14: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 82

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 96

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ..... 117

Lampiran 4 Soal Pretest dan Posttest ............................................................ 153

Lampiran 5 Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa ..................................................... 156

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ................................................................... 166

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................. 176

Lampiran 8 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 182

Lampiran 9 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 184

Lampiran 10 Data Hasil Nilai Per-indikator Siswa Postest Kelas Kontrol ...... 186

Lampiran 11 Data Hasil Nilai Per-indikator Siswa Pretest Kelas Kontrol ...... 188

Lampiran 12 Data Hasil Nilai Per-indikator Siswa postest Kelas Eksperimen 190

Lampiran 13 Data Hasil Nilai Per-indikator siswa pretest Kelas Eksperimen . 192

Lampiran 14 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 194

Lampiran 15 Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol dan Kelas

Eksperimen .................................................................................. 195

Lampiran 16 Uji Homogenitas Data Pretest .................................................... 196

Lampiran 17 Uji Homogenitas Data Posttest .................................................. 197

Lampiran 18 Uji Hipotesis Data Pretest .......................................................... 198

Lampiran 19 Uji Hipotesis Data Posttest ......................................................... 199

Lampiran 20 Analisis KD ................................................................................ 200

Lampiran 21 Data Hasil Anates ........................................................................ 207

Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 218

Lampiran 23 Bukti Dokumentasi Penelitian .................................................... 219

Lampiran 24 Lembar Uji Referensi ................................................................. 221

Lampiran 25 Hasil Lembar Observasi .............................................................. 233

Lampiran 26 Hasil LKS .................................................................................... 238

Page 15: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

xiv

Page 16: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang- Undang Republik Indonesia

No.20, 2003, hal 1). Proses pembelajaran ini berjalan secara bertahap dan kontinu

selama manusia itu hidup. UU nomor 20 tahun 2003 bab 2 pasal 3 bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Diharapkan dengan adanya pendidikan yang baik di negeri ini akan

mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan mampu menciptakan generasi

penerus bangsa yang cerdas, tangguh, berkarakter, dan mampu bersaing dan

menjawab tantangan era globalisasi sekarang ini. Pendidikan merupakan salah

satu tolak ukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Selain itu pendidikan juga

merupakan unsur penting dalam meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas

hidup manusia.

Namun, pendidikan Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang gawat

darurat. Dari sejumlah data yang dimiliki Kemendikbud, dalam beberapa tahun

terakhir, dunia pendidikan Indonesia menunjukan hasil yang buruk, hal tersebut

disebabkan kemampuan sains anak-anak Indonesia masih rendah dibandingkan

dengan anak-anak lain di dunia dibuktikan skor rata-rata sains Indonesia dalam

PISA pada bulan Desember 2016 adalah 403 dan menduduki posisi 62 dari 72

negara. PISA (https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf, 2015)

secara umum menguji kemampuan berpikir analitis dan memecahkan masalah.

Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan bagian dari kemampuan berpikir

kritis serta studi internasional lain juga menggambarkan hal yang sama, yakni The

Learning Curve Pearson (2014), sebuah lembaga pemeringkatan pendidikan

Page 17: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

2

dunia memaparkan bahwa Indonesia menempati peringkat terakhir dalam mutu

pendidikan di dunia (http://thelearningcurve.pearson.com/, 2014). Hasil studi

internasional secara positif memperlihatkan kemampuan berpikir kritis siswa di

Indonesia masih lemah. Rata-rata kemampuan sains peserta didik Indonesia masih

berada dalam tahapan kemampuan mengenali sejumlah fakta dasar, tetapi belum

mampu untuk mengkomunikasikan dan mengaitkan kemampuan itu dalam

berbagai situasi, serta menerapkan konsep-konsep yang kompleks dan abstrak.

Berdasarkan Observasi di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan rendahnya

Keterampilan berpikir kritis siswa juga ditunjukan ketika kegiatan pembelajaran

berlangsung, siswa hanya sekedar memperhatikan guru menjelaskan, sesekali

mencatat hal-hal penting, ketika di tanya oleh guru dengan soal yang sama siswa

mampu menjawab dengan benar tetapi jika ditanya kembali dengan soal yang

berbeda siswa sulit untuk menjawab nya dan siswa sulit untuk menjelaskan

kembali mengenai apa yang dijelaskan guru.

Berdasarkan Permendikbud No.20 Tahun 2016, siswa harus memiliki

keterampilan berpikir dan bertindak secara kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan

dari yang di pelajari di satuan Pendidikan dan sumber lain secara mandiri

(Permendikbud No.20 Tahun 2016). Namun, kemampuan ini seringkali tidak

diberdayagunakan oleh guru-guru dalam mengeksplor kemampuan kognitif siswa,

banyak proses pembelajaran yang digunakan oleh guru yang hanya

mengandalkan sebuah istilah yang penting pembelajaran ada, tapi mereka tidak

memahami bahwa bukan hanya dari segi itu kemampuan kognif siswa akan

tercapai. Benar terlihat ada pembelajaran tapi kualitas yang ada hanyalah sebuah

standar yang benar-benar tak menghasilkan apa-apa.

Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya antara

lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya

memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Kemampuan berfikir

akan mempengaruhi keberhasilan hidup karena terkait apa yang akan dikerjakan

dan apa yang akan menjadi output individu. Salah satu kecakapan hidup (life skill)

yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan

Page 18: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

3

berpikir. Marzano (1997) (dalam Alrababah, 2017) memberikan kerangka tentang

pentingnya pembelajaran berpikir yaitu: (1) berpikir diperlukan untuk

mengembangkan sikap dan persepsi yang mendukung terciptanya kondisi kelas

yang positif, (2) memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan, (3) memperluas

wawasan pengetahuan, (4) mengaktualisasikan kebermaknaan pengetahuan, (5)

dan mengembangkan perilaku berpikir yang menguntungkan. Beberapa

keterampilan berpikir yang dapat meningkatkan kecerdasan memproses dalam life

skill adalah keterampilan berpikir kritis keterampilan mengorganisir otak, dan

keterampilan analisis. Berpikir kritis adalah berpikir secara reflektif di dalam

memecahkan masalah dan produktif serta melakukan evaluasi terhadap fakta

(Santrock, 2007, Hal.144). Selain itu kemampuan berpikir kritis adalah suatu

proses berpikir yang dapat diterima akal reflektif yang diarahkan untuk

memutuskan apa yang dikerjakan atau diyakini, dalam hal ini tidak sembarangan,

tidak membawa ke sembarang kesimpulan tetapi kepada kesimpulan yang terbaik.

Guru harus membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis

melalui beberapa hal diantaranya pendekatan pembelajaran yang mendukung

siswa untuk belajar secara aktif.

Salah satu pendekatan yang dapat menumbuhkan keterampilan berpikir

kritis siswa adalah pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual).

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan atau arah yang ditempuh oleh guru dan

siswa dalam mencapai tujuan instruksional tertentu. (Sagala, 2013, Hal. 68).

Pembelajaran secara konvensional hanya mentransfer ilmu dari guru kepada anak

didik dan pembelajaran ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada siswa.

Penggunaan pembelajaran yang monoton (konvensional), dimungkinkan siswa

akan mengantuk dan perhatiannya kurang karena membosankan. Pendekatan

pembelajaran harus bisa mengubah gaya belajar siswa dari siswa yang belajar.

Vernon A Magnesen dalam A Review of Findings from Learning and Memory

RetentionStudiet mengungkapkan tentang jumlah retensi memori. Berdasarkan

kegiatan pembelajaran (Magnesen, 1983, hal. 3):

Page 19: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

4

Gambar 1.1 Tabel Retensi Memori

Pendekatan yang merangsang berbagai indera umumnya akan menjadi

yang paling efektif. Hal ini dikarenakan dengan menggabungkan gerakan fisik

dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat memiliki efek

mendalam pada pembelajaran (Magnesen, 1983, hal. 3). Dalam hal ini Pendekatan

SAVI (Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual) merupakan sebuah pendekatan

yang diperkenalkan oleh Dave Meier yang terdiri dari empat komponen yaitu (S)

Somatic yaitu belajar dengan bergerak dan melakukan sesuatu, (A) Auditori yaitu

belajar dengan medengarkan dan berbicara, (V) Visual yaitu belajar dengan

mengamati dan membayangkan dan (I) Intelectual yaitu belajar dengan

pemecahan masalah (Meier, 2000, hal. 42). Pendekatan pembelajaran SAVI

mengarahkan siswa untuk tidak dengan mudah menerima begitu saja pengetahuan

hanya karena selama ini memang begitulah caranya, dan mereka tidak akan

menganggap suatu buah pikiran itu benar hanya karena gurunya

membenarkannya.

Pendekatan pembelajaran SAVI melatih siswa untuk membedakan antara

kebenaran dan kebohongan, fakta dan opini, pengetahuan dan keyakinan melalui

pembuktian yang logis dan logika yang benar dengan memanfaatkan Somatic,

Auditory, Visual, dan Intellectual-nya secara serentak selama proses

pembelajaran. Jika dilihat dari unsur pendekatan pembelajaran SAVI di atas,

maka auditory, visual dan intellectual itu mengasah kemampuan berpikir kritis

siswa. Sebab ciri peserta didik yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis

Page 20: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

5

itu adalah mampu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya,

menggabungkan informasi, menemukan pola, menyusun penjelasan, melakukan

generalisasi, dan mendokumentasikan temuan berdasarkan bukti.

Pembelajaran kimia dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual

dan Intelektual) bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa

pembelajaran kimia. Misalnya, siswa akan belajar sedikit tentang kimia dengan

menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka

dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan atau mendiskusikan apa yang mereka

pelajari (A), serta memikirkan dan mengambil kesimpulan atau informasi yang

mereka peroleh untuk diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa

dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika

mereka secara simultan menggerakan sesuatu (S) untuk menghasilkan piktogram,

diagram, grafik dan lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau

membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A). Maka dari itu pendekatan

SAVI (Somatic, Auditori, Visual dan Intelektual) merupakan pendekatan yang

tepat karena pembelajaran dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual

dan Intelektual) ini memberikan ruang untuk bergerak bebas bagi siswa sehingga

pembelajaran kimia tidak membosankan dan siswa dapat mengingatnya sehingga

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Meier, 2000, hal. 50).

Kemampuan berpikir kritis tidak diajarkan secara khusus sebagai satu

mata pelajaran tetapi pada setiap mata pelajaran aspek berpikir kritis menjadi

fokus utama. Artinya setiap pembelajaran bisa dijadikan media untuk menggali

keterampilan berpikir kritis siswa. Termasuk pada pokok bahasan sistem koloid

pada mata pelajaran kimia kelas XI SMA merupakan pokok bahasan dengan

materi teori yang cukup banyak dan tidak mengandung unsur matematis sehingga,

kebanyakan siswa hanya menghafal teori. Hal tersebut membuat materi sistem

koloid terkesan membosankan dan monoton (Lukman, Martini & Utami, 2015).

Materi koloid merupakan materi sederhana dan tidak sulit untuk dipelajari siswa.

Tetapi pada kenyataannya siswa terkadang mengalami kesulitan. Hal ini

dikarenakan berhubungan dengan banyaknya konsep dan contoh-contoh pada

materi koloid yang dipelajari siswa hanya sekedar hafalan bukan dipelajari secara

Page 21: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

6

bermakna padahal materi koloid banyak di kehidupan sehari-hari dan secara sadar

atau tidak hampir setiap hari kita tidak lepas dari materi koloid (Mose, 2014).

Berdasarkan kompetensi dasar kurikulum 2013 pada 3.15 Menganalisis peran

koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. Pada materi koloid diperlukan

tahap analisis pada beberapa bagian terutama pada kelompok jenis koloid dan

analisis sifat-sifat koloid, sehingga materi koloid dapat digunakan sebagai media

untuk mengembangkan ketrampilan berpikir kritis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rizky (2014) dengan judul

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dengan Menggunakan Media

Pembelajaran (Video) pada Materi Minyak Bumi menunjukan rata-rata dari

kelima aspek keterampilan berpikir kritis yang dicapai menggunakan tes 71,47%.

Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2013) dengan judul Analisis

Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) pada Konsep

Laju Reaksi di SMA PGRI 56 Ciputat menunjukan hasil penerapan pendekatan

SAVI dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2016) dengan judul Effect of

SAVI Approach in JIGSAW Cooperative Learning Model on Student’s Activity

and Learing Outcome in Biodiversitytopic in X Grade Of SMAN 3 Medan.

Menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang sangat signifikan dari pendekatan

SAVI dalam model JIGSAW yang ditunjukan dengan nilai mean kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan uraian

pendekatan SAVI telah banyak dilakukan oleh peneliti namun dalam

pembelajaran kimia belum terlalu banyak yang mencoba untuk melakukan

penelitian tersebut. Oleh karena itu peneliti terfokus mengkaji ”Pengaruh

Pendekatan SAVI (Somatic, Auditori, Visual dan Intelektual) terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Koloid”.

Page 22: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya berapa

masalah di identifikasi sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan sains anak Indonesia.

2. Pembelajaran secara konvensional sekarang ini sudah tidak cocok lagi

karena didalam metode ini, guru hanya mentransfer ilmu kepada anak didik.

3. Berdasarkan PISA, Learning Curve Pearson dan Observasi Kemampuan

berpikir kritis siswa rendah

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang di gunakan pada penelitian ini

adalah:

1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan SAVI menurut teori Meier

(2000)

2. Pada penelitian ini menggunakan tujuh indikator Ennis (1983) yaitu

menganalisis argumen, memfokuskan pertanyaan, memutuskan suatu

tindakan, induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil observasi, mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan definisi dan menjelaskan kreadibilitas (kriteria) suatu

sumber.

3. Materi pembelajaran yang digunakan adalah sistem koloid.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pengaruh

pendekatan SAVI terhadap ketrampilan berpikir kritis siswa pada materi

Koloid?

E. Tujuan Penelitian

Page 23: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

8

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

pendekatan SAVI terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

Koloid.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan bermanfaaat bagi seluruh pihak di antaranya :

1. Siswa

Dapat memotivasi siswa dalam mempelajari Koloid dan meningkatkan

ketrampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Koloid

2. Guru

Sebagai wawasan bagi guru tentang salah satu pendekatan

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

3. Peneliti

Penelitian ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga dan

sebagai kontribusi pertimbangan untuk melakukan penelitian lanjut

Page 24: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)

a. Pengertian SAVI

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyediakan kondisi

yang merangsang dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sebagai

subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan

sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun kesadaran

diri sebagai pribadi (Kamulyan dan Surtikanti,1999). Mengingat bahwa

karakteristik setiap individu berbeda-beda, maka rasa nyaman dalam cara

belajarnya pun berbeda-beda. Rose & Nicholl (2002) menyatakan bahwa

para pembelajar sukses boleh jadi belajar dalam berbagai cara yang

berbeda, tetapi satu hal yang sama- sama mereka miliki adalah

pendekatan aktif terhadap pembelajaran.

Pendekatan yang aktif dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang

menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan

penggunaan semua indra merupakan pendekatan yang diperkenalkan oleh

Dave Meier pada tahun 2000, pendekatan ini terdiri dari empat unsur

yaitu Somatis (S), Auditori (A), Visual (V), dan Intelektual (I). Jika

seseorang siswa belajar tidak menggerakkan tubuhnya maka akan

menghalangi pikiran untuk berfungsi secara maksimal. Contohnya, siswa

ketika belajar hanya duduk dan mendengarkan guru berbicara, semakin

lama siswa akan mengantuk dan tertidur sehingga tidak mengerti apa isi

dari materi yang diajarkan. Belajar dengan cara menggabungkan gerakan

fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat

memiliki efek yang mendalam pada pembelajaran (Meier, 2000, hal. 42).

Pendekatan SAVI sangat cocok dalam pembelajaran aktif. Meier

menyebutnya pembelajaran SAVI ini memiliki 4 komponen yaitu.

1. Somatic: Belajar dengan bergerak dan melakukan

Page 25: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

10

2. Auditory: Belajar dengan berbicara dan mendengar

3. Visual: Belajar dengan mengamati dan membayangkan

4. Intellectual: Belajar dengan pemecahan masalah dan mencerminkan”

(Meier, 2000, hal. 42).

Keempat komponen pembelajaran harus hadir untuk

menghasilkan pembelajaran yang lebih optimal. Karena unsur-unsur ini

semua terintegrasi dengan terbaik. pembelajaran terjadi ketika mereka

semua digunakan secara bersamaan.

b. Kegiatan Belajar dalam Pendekatan SAVI

1. Belajar Somatic

Somatic berasal dari bahasa Yunani yang berarti tubuh, soma

(seperti dalam psikosomatis). Jadi belajar somatic berarti belajar dengan

indera peraba, kinestetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan

serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar. Tubuh dan pikiran bukan

merupakan dua bagian yang tak terpisahkan. Keduanya adalah satu.

Menghalangi fungsi tubuh dalam belajar berarti kita menghalangi

fungsi pikiran sepenuhnya (Putra, 2013, hal. 402) . Jadi, untuk

merangsang hubungan pikiran tubuh, ciptakanlah suasana belajar yang

dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif

(Meier, 2000). Aktivitas yang dapat dilakukan agar orang dapat bergerak,

yaitu (Meier, 2000, hal. 45) :

1. Membuat model dalam suatu proses atau prosedur. Pembuatan

model membuat siswa beraktivitas serta mendorong siswa untuk

dapat mengingat apa yang telah dilakukannya selama belajar. 2. Membuat reaksi kimia, contohnya dengan melakukan demonstrasi 3. Menceritakan dan merefleksikan aktivitas belajar siswa. Ketika

siswa selesai melakukan demonstrasi, siswa tersebut dapat

menjelaskan apa yang telah dilakukannya dan memahami konsep

yang diajarkan. 4. Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi dalam permainan).

Page 26: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

11

Membaca dengan cara Somatic, Hal ini berarti saat kita membaca

harus melibatkan fisik kita, membaca akan efekti apabila tubuh kita dalam

keadaan releks dan tidak tegang apabila kita jenuh saat membaca,

istirahatlah dulu dengan menggerakan kaki kita. (hernowo, 2003, hal.91)

dan juga melalui permainan dan diskusi kelompok siswa dapat

menggerakkan tubuhnya dan memaksimalkan fungsi pikiran. Aspek

somatic dalam pembelajaran koloid yaitu mengembangkan

keterampilan fisik dilakukan dengan kegiatan demonstrasi atau

praktikum.

2. Belajar Auditory

Auditory adalah belajar dengan berbicara dan mendengarkan.

Secara tidak sadar telinga kita menangkap dan menyimpan informasi

auditory berarti apa yang baru saja didengar atau terdengar tidak akan

segera hilang dan ketika kita membuat suara kita sendiri dengan

berbicara, beberapa daerah yang signifikan dari otak kita diaktifkan

(Meier, 2000).

Aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sarana

auditory dalam belajar diantaranya yaitu (Meier, 2000) :

1. Merefleksikan aktivitas belajar yang telah siswa laksanakan melalui

diskusi kelompok dimana masing-masing siswa didorong untuk

dapat mengungkapkan pengalamannya.

2. Mendiskusikan dan mempresentasikan hasil peragaan atau hasil

praktikum yang telah siswa laksanakan.

Membaca dengan cara Auditory yaitu apabila kita sedang

membaca dan menemukan hal yang menarik tetapi kita kesulitan dalam

berkonsentrasi maka bacalah dengan suara kencang hingga kuping kita

dapat mendengar apa yang kita baca sehingga kita dapat memahaminya

(hernowo, 2003, hal.91) dan juga guru dapat melakukan tindakan seperti

mengajak siswa membicarakan materi apa yang sedang dipelajari.

Siswa diminta mengungkapkan pendapat atas informasi yang telah

Page 27: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

12

didengarkan dari penjelasan guru (Putra, 2013, hal. 403). Dalam hal ini

siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang telah diajarkan

3. Belajar Visual

Visual adalah belajar dengan mengamati dan membayangkan,

pengalaman merupakan fungsi sensoris yang memungkinkan seseorang

menangkap stimuli dari dunia nyata sebagai bahan yang teramati

contoh, diagram, peta gagasan, ikon, gambar, dan gambar semua jenis

saat mereka belajar (Meier, 2000). Didalam otak terdapat lebih banyak

perangkat memproses informasi visual daripada indera yang lain (Putra,

2013, hal. 403).

Menurut Eric Jensen dalam buku Hernowo, 2003 benak kita akan

merasakan Fun apabila menyerap informasi dalam bentuk gambar dan

memiliki kekayaan warna. Guru dapat menampilkan media pembelajaran

yang menampilkan gambar dan animasi menyangkut materi pelajaran

sehingga siswa tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan,

memperhatikan demonstrasi yang diperagakan di depan kelas juga

termasuk cara mengembangkan aspek Visual.

4. Belajar Intellectual

Intellectual adalah Belajar dengan pemecahan masalah dan

mencerminkan. Kata " Intellectual " menunjukkan peserta didik apa

yang dilakukan dipikiran mereka secara internal karena mereka latihan

kecerdasan mereka untuk mencerminkan pengalaman dan untuk

membuat koneksi, makna, rencana, dan nilai dari itu. Ini adalah

mencerminkan, menciptakan, pemecahan masalah, dan berarti

membangun bagian dari seseorang. Belajar intelektual adalah bagian

untuk merenung, mencipta, memecahkan, masalah dan membangun

makna (Putra, 2013, hal. 403).

Menurut Meier (2000) Intellectual adalah pembuat rasa pikiran;

sarana yang manusia menjadi berpikir, mengintegrasikan pengalaman,

Page 28: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

13

menciptakan saraf baru jaringan, dan belajar. Ini menghubungkan jiwa

tubuh, pengalaman fisik, emosional, dan intuitif sama untuk

membangun makna segar untuk dirinya sendiri. Belajar intelektual

berarti menunjukkan apa yang dilakukan siswa dalam pikiran mereka

secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk

merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna,

rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut (Putra, 2013, hal. 403)..

Pembelajaran kimia dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika

keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran kimia.

Misalnya, siswa akan belajar sedikit tentang kimia dengan menyaksikan

presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka

dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan atau mendiskusikan apa

yang mereka pelajari (A), serta memikirkan dan mengambil kesimpulan

atau informasi yang mereka peroleh untuk diterapkan dalam

menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa dapat meningkatkan

kemampuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika mereka secara

simultan menggerakan sesuatu (S) untuk menghasilkan pictogram,

diagram, grafik dan lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau

membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A) (Meier, 2000).

Strategi pendekatan SAVI ini dilaksanakan dalam siklus

pembelajaran empat tahap (Rusman, 2012, hal. 373).

a. Persiapan

Tujuan tahap persiapan adalah membangkitkan minat siswa,

memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang

akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk

belajar.

b. Penyampaian

Tujuan tahap ini adalah membantu siswa untuk menemukan

materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenagkan,

relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok untuk semua gaya belajar.

Page 29: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

14

c. Pelatihan

Tujuan tahap ini adalah membantu siswa untuk

mengintegarasikan dan menyerap pengetahuan dan ketrampilan baru

dengan berbagai cara.

d. Penampilan hasil.

Tujuan tahap ini, membantu siswa untuk menerapkan dan

memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada

pekerjaan, sehingga hasil belajar akan melekat dan terus meningkat.

c. Kelebihan dan Kekurangan SAVI

Kelebihan dari pendekatan ini adalah :

(1) SAVI membuat siswa tidak hanya duduk di kursi dan diam, tetapi

membuat mereka beraktivitas dengan menggunakan seluruh indra dan

pikiran

(2) Pembelajaran tidak hanya terpusat oleh guru

(3) Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena banyak aktivitas

yang dilakukan sehingga akan terhindar dari rasa bosan

(4) Lebih leluasa dalam menggunakan berbagai macam media dan metode

Selain kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan SAVI, tentunya pada

prosesnya juga memiliki kekurangan-kekurangan. Menurut Meier (2002:

91-92) kekurangan dari pendekatan SAVI sebagai berikut :

(1) Pendekatan ini sangat menuntut adanya guru yang sempurna,

sehingga dapat memadukan keempat komponen dalam SAVI secara

menyeluruh.

(2) Penerapan pendekatan ini membutuhkan kelengkapan sarana dan

prasarana pembelajaran yang menyeluruh dan disesuaikan dengan

kebutuhan, sehingga memerlukan biaya pendidikan yang sangat

besar. Terutama untuk pengadaan media pembelajaran yang canggih

dan menarik. Ini dapat terpenuhi pada sekolah-sekolah maju

Page 30: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

15

2. Kemampuan Berpikir Kritis

a. Pengertian Berpikir Kritis

Banyak buku yang membahas mengenai berpikir kritis dan

juga banyak ahli yang menafsirkan tentang berpikir kritis. Berpikir

kritis adalah aktifitas mental sistematis yang dilakukan oleh orang-

orang yang toleran dengan pikiran yang terbuka untuk memperluas

pemahaman mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

lengkap lagi (Johson, 2011, hal.210).

Menurut Robert H Ennis (1985, hal.45) dalam A Logical Basis

for Measuring Critical Thinking Skill adalah Berpikir Kritis adalah

pemikiran reflektif dan masuk akal yang difokuskan pada

memutuskan apa yang harus percaya atau lakukan termasuk

merumuskan hipotesis, pertanyaan, alternatif, rencana untuk

percobaan.

Menurut Facione (1990, hal. 3) berpikir kritis adalah

pengaturan diri dalam memutuskan (judging) sesuatu yang

menghasilkan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi, maupun

pemaparan menggunakan suatu bukti, konsep, metodologi, kriteria,

atau pertimbangan kontekstual yang menjadi dasar dibuatnya

keputusan.

Ruggiero dan Ryan (2011, hal. 19) mengemukakan berpikir

kritis dapat diartikan sebagai proses dimana seseorang melakukan

pengujian terhadap pernyataan dan argumen dan juga menentukan

mana yang benar dan yang tidak. Sedangkan, Sukmadinata dan

Syaodih (2012, hal. 122) mendefinisikan berpikir kritis adalah suatu

kecakapan nalar, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan

masalah, membuat keputusan, memberikan keyakinan dan

menganalisis asumsi.

Gagasan yang dikemukakan oleh Dewey (1909)

dikembangkan oleh Edward Glaser (1941) dengan mendefinisikan

Page 31: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

16

berpikir kritis adalah suatu sikap berpikir secara mendalam tentang

suatu masalah dan hal yang berada dalam pengalaman seseorang;

pengetahuan metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; berpikir

kritis menuntut upaya keras dalam memeriksa pengetahuan asumtif

berdasarkan bukti pendukung dan kesimpulan lanjutan yang

diakibatkan (Fisher, 2009, hal. 3).

Maka dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa

berpikir kritis adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk

memutuskan sesuatu difokuskan pada apa yang harus di percaya yang

memunginkan siswa menganalisis, mengevaluasi dan memecahkan

masalah.

b. Indikator Berpikir Kritis

Menurut Ennis terdapat enam elemen dasar dalam berpikir

kritis, yang disingkat menjadi pendekatan FRISCO (focus, reason,

inference, situation, and clarity) (1996, hal: 4-8).

a. Focus

Fokus merupakan hal pertama yang dilakukan dalam

berbagai situasi untuk melihat poin penting, isu, pertanyaan atau

masalah. Tanpa melakukan hal ini, anda akan membuang banyak

waktu. Adapun caranya adalah dengan menanyakan pada diri

sendiri apa yang sedang terjadi? Hal apa yang sebenarnya terjadi?

Apa yang orang coba buktikan? dan apa yang saya harus lakukan

untuk mencari pembuktian?

b. Reasons

Anda harus selalu berusaha mendapatkan pemikiran yang

lebih baik untuk mendapatkan alasan atau beberapa alasan. Anda

harus mengetahui alasan yang dikemukakan untuk mendukung

suatu kesimpulan dan menentukan apakah alasan dapat diterima

Page 32: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

17

sebelum anda membuat penilaian akhir dari suatu argumen.

Ketiaka anda mengemukakan argumen anda, anda harus mampu

memberikan alasan. Ketika anda membuat suatu keputusan anda

harus melihat kembali alasan-alasan dan membuat keputusan

dengan pasti (alasan pro dan kontra).

c. Inference

Mempertimbangkan kesimpulan berbeda dengan

mempertimbangkan alasan yang dapat diterima. Kita harus

melakukan keduanya. Kita harus menilai apakah alasan dapat

diterima, apakah alasan cukup untuk membuat kesimpulan jika

alasan-alasan dapat diterima.

d. Situation

Ketika berpikir tentang fokus dalam keyakinan dan

keputusan, menempatkan beberapa situasi yang luas. Sangat

signifikan dan memberikan beberapa aturan. Situasi termasuk

didalamnya manusia, tujuan, sejarah, kesetiaan, pengetahuan,

emosi, prasangka, kelompok, dan ketertarikan. Termasuk

lingkungan fisik dan lingkungan sosial, dimana didalamnya

terdapat keluarga, pemerintah, institusi, agama, jabatan,

perkumpulan dan tetangga. Hal ini sangat relevan tidak hanya

aktivitas berpikir yang signifikan karena ada beberapa aturan

yang memandu, selain itu artinya pemikir bekerja dan menilai.

e. Clarity

Ketika anda menulis dan berbicara, sangat penting apa

yang anda katakan itu harus jelas. Jika ada sesuatu yang tidak

jelas sangat penting untuk memperjelasnya. Buat anda mengerti

benar apa yang dikatakan orang lain.

f. Overview

Elemen dasar yang keenam adalah overview atau meninjau

kembali. Overview dilakukan untuk mengecek temuan,

keputusan, pertimbangan, pelajaran dan kesimpulan.

Page 33: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

18

Menurut Ennis yang di kutip oleh suwarma (2009, hal 13-16)

terdapat beberapa indikator berpikir kritis yang dikelompokkan

menjadi lima kemampuan berpikir. Kelima kelompok indikator

berpikir tersebut diuraikan lebih lanjut sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis Ennis

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis

Penjelasan

1. Elementary

clarificatio

n

(memberika

n

penjelasan

sederhana)

1. Memfokuskan

pertanyaan

a. Mengidentifikasi/

merumuskan pertanyaan

b. Mengidentifikasi/

merumuskan kriteria untuk

mempertimbangkan jawaban

yang mungkin

c. Menjaga kondisi pikiran

2. Menganalisis

argumen

a. Mengidentifikasi kesimpulan

b. Mengidentifikasi asalan

(sebab) yang dinyatakan

(eksplisit)

c. Mengidentifikasi alasan

(sebab) yang tidak dinyatakan

(implisit)

d. Mengidentifikasi

ketidakrelevanan dan

kerelevanan

e. Mencari persamaan dan

perbedaan

f. Mencari struktur dari suatu

argumen

g. Merangkum

3. Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

klarifikasindan

pertanyaan yang

merancang

a. Memberikan penjelasan

sederhana

b. Menyebutkan contok

2. Basic

support

(membangu

n

keterampila

n dasar)

1. Menjelaskan

kredibilitas

(kriteria) suatu

sumber

a. Mempertimbangkan keahlian

b. Mempertimbangkan

kemenarikan konflik

c. Mempertimbangkan sesuai

sumber

d. Mempertimbnangkan reputasi

e. Mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang

tepat

f. Mempertimbangkan resiko

Page 34: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

19

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis

Penjelasan

untuk reputasi

g. Kemampuan memberi alasan

h. Kebiasaan untuk berhati –

hati

2. Mengobservasi dan

mempertimbangka

n hasil observasi

a. Ikut terlibat dalam

menyimpulkan

b. Dilaporkan oleh pengamat

sendiri

c. Mencatat hal – hal yang

diinginkan

d. Penguatan (colaboration) dan

kemungkinan penguatan

e. Kondisi akses yang baik

f. Penggunaan teknologi yang

kompeten

g. Kepuasan observer atas

kreadibilitas kriteria

3. Inference

(menyimpu

lka)

1. Membuat deduksi

dan

mempertimbangka

n hasil deduksi

a. Kelompok yang logis

b. Kondisi yang logis

c. Interpretasi pertanyaan

2. Membuat induksi

dari

mempertimbangka

n induksi

a. Membuat generalisasi

b. Membuat kesimpulan dan

hipotesis

3. Membuat dan

mempertimbangka

n nilai keputusan

a. Latar belakang fakta

b. Konsekuensi

c. Penerapan prinsip – prinsip

d. Memikirkan alternatif

e. Menyeimbangkan dan

memutuskan

4. Advanced

clarificatio

n (membuat

penjelasan

lebih lanjut)

1. Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangka

n definisi

a. Membuat bentuk definisi

b. Strategi membuat definisi

Bertindak dengan

memberi tindakan lanjut

Mengidentifikasi dan

menangani ketidakbenaran

yang ada

c. Membuat isi definisi

2. Mengidentifikasi

asumsi – asumsi

a. Penjelasan bukan pernyataan

b. Mengonstruksi argumen

5. Strategies

and tactics

(strategi

1. Memutuskan suatu

tindakan

a. Mendefinisikan masalah

b. Menyeleksi kriteria untuk

membuat solusi

Page 35: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

20

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis

Penjelasan

dan taktik) c. Merumuskan alternatif yang

memungkinkan

d. Memutuskan hal – hal yang

dilakukan secara tentatif

e. Mereview

f. Memonitori implementasi

2. Berinteraksi

dengan orang lain

Berdasarkan penjelasan para ahli tentang karakteristik dan

indikator berpikir kritis serta analisis kompetensi, maka indikator

berpikir kritis yang sesuai dengan KI, KD dan pendekatan SAVI

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kimia

No Indikator

1 Menganalisis argument

2 Memfokuskan pertanyaan

3 Memutuskan suatu tindakan

4 Induksi dan mempertimbangkan hasil induksi

5 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi

6 Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi

7 Menjelaskan kreadibilitas (kriteria) suatu sumber

c. Ciri-ciri Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan

yang sangat diperlukan dalam pemecahan masalah. Terdapat ciri-ciri

tertentu yang dapat diamati untuk mengetahui bagaimana tingkat

kemampuan berpikir kritis seseorang. Berikut ini ciri-ciri berpikir

kritis Menurut Costa dalam Suwarma (2009, hal. 11) individu yang

berpikir kritis memiliki ciri-ciri diantaranya adalah pandai mendeteksi

permasalahan, mampu mendeteksi perbedaan-perbedaan atau

kesenjangan- kesenjangan informasi, suka mengumpulkan data untuk

Page 36: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

21

pembuktian faktual, mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia,

tempat dan benda (seperti: sifat, bentuk wujud, dan lain-lain). Selain

itu, mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi atau

alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, situasi, serta membuat

hubungan yang berurutan antar satu masalah dengan masalah lainnya,

mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang ada dan

terseleksi, Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia,

mampu mengklasifikasi informasi dan ide, mampu

menginterpretasikan dan menjabarkan informasi kedalam pola atau

bangun-bangun tertentu, mampu menginterpretasi dan membuat flow

chart, mampu menganalisis isi, mampu menganalisis prinsip, mampu

menganalisis hubungan, mampu membandingkan dan

mempertentangkan secara kontras, dan mampu membuat konklusi

yang valid.

Secara garis besar, peneliti membagi ciri-ciri berpikir kritis

tersebut ke dalam 6 pokok indikator. Pemilihan 6 ciri berpikir kritis ini

didasarkan pada langkah-langkah pendekatan SAVI, sehingga dapat

dijadikan sebagai indikator untuk mengamati kemampuan berpikir

kritis siswa. Ciri-ciri berpikir kritis tersebut antara lain: 1) Pandai

mendeteksi perbedaan- perbedaan informasi; 2) Suka mengumpulkan

data untuk pembuktian faktual; 3) Mampu mengidentifikasi atribut-

atribut benda ( seperti: sifat, bentuk wujud dan lain-lain); 4) Mampu

membuat interpretasi pengertian, definisi, reasoning, dan isu

kontroversi; 5) Mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi

atau alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, dan situasi; 6)

Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.

B. Deskripsi Materi Koloid

1. Pengertian Koloid

Koloid ialah campuran zat heterogen antara dua atau lebih yang

salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah partikel yang sangat

Page 37: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

22

kecil dalam fasa dua. Zat yang terdispersi dan medium penyangga

dapat berupa kombinasi gas, cairan, atau padatan (Oxtoby, 2001,

hal.78). Berdasarkan ukuran partikel, campuran dapat dibagi menjadi

tiga golongan, yaitu larutan sejati, koloid, dan suspensi kasar :

Partikel larutan : 0,1 - 1 mµ

Partikel koloid : 1 – 100 mµ

Partikel suspensi kasar : > 100 mµ

Karena koloid memiliki ukuran partikel amat kecil, sehingga tidak

dapat disaring dengan kertas saring biasa dan filter proselin, tetapi

dengan filter ultra atau kolodium, karena pori-pori lebih kecil (Syukri,

1999, hal.453).

2. Jenis-jenis Koloid

Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi, koloid

disebut juga dispersi koloid yang dapat dibagi atas delapan jenis

(Petrucci, 1987, hal.83).

Tabel 2.3 Jenis-jenis Koloid

Fasa

terdispersi

Fasa

pendispersi

Jenis Contoh

Padat Cair Sol Sol emas, sol silica

Cari Cair Emulsi Minyak dalam air,

mayones, susu

Gas Cair Buih Sabun, whip cream,

detergen

Padat Gas Aerosol padat Asap

Caur Gas Aerosol Kabut

Padat Padat Sol padat Gelas bewarna, intan

hitam

Cair Padat Emulsi padat Mutiara, opal

Gas Padat Buih padat Batu apung, lahar

3. Sifat-sifat Koloid

Sifat khusus koloid timbul akibat partikelnya yang lebih besar dari

pada partikel larutan. Sifat itu adalah sebagai berikut.

a. Sifat koligatif

Page 38: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

23

Koloid yang banyak dibicarakan adalah dalam medium cair.

Partikel koloid mempengaruhi sifat medium sehingga koloid memiliki

sifat koligatif. Sifat koligatif berguna untuk menghitung jumlah mol,

atau konsentrasi partikel koloid. Sifat ini bermanfaat bagi organisme,

contohnya air sel mengandung partikel koloid sehingga mempunyai

tekanan osmotik (Syukri, 1999. hal. 455-456).

b. Sifat optik

Ukuran partikel koloid agak besar, maka cahaya yang melewatinya

akan dipantulkan. Arah pantulan itu tidak teratur sehingga pantulan

cahaya akan terhaburkan kesegala arah, yaitu efek tyndall (Syukri,

1999, hal. 456).

Efek tyndall dapat digunakan untuk membedakan dispersi koloid

dengan larutan biasa. Karena pada larutan biasa partikelnya berukuran

kecil, atom, atau ion yang tidak dapat menghamburkan cahaya

(Widiyatmoko, 2009, hal. 123). Contoh cahaya dihamburkan oleh

partikel-partikel debu bila seberkas cahaya matahari masuk kedalam

suatu kamar yang gelap (Keenan, 1991, hal.458).

a) Sifat kinetik

Partikel koloid selalu bergerak ke segala arah dalam mediumnya.

Gerakan selalu lurus dan akan patah bila bertumbukan dengan partikel

lainnya. Gerak ini disebut dengan gerak brown (Syukri, 1999, hal. 456).

b) Adsorpsi

Setiap permukaan partikel koloid terdapat gaya van der walls terhadap

molekul atau ion lain disekitarnya. Proses menariknya zat lain pada

permukaan koloid itu disebut adsorpsi (Syukri, 1999, hal. 457). Semakin

besar luas permukaannya semakin besar atau cepat efektif pula

kemampuan adsorpsinya (Widiyatmoko, 2009, hal. 124). Suatu koloid

umumnya hanya mengadsorpsi ion positif dan ion negatif saja sehingga

koloid bermuatan listrik (Syukri, 1999, hal. 457).

c) Sifat listrik

Page 39: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

24

Penyerapan muatan listrik oleh partikel koloid hanya terjadi pada

permukaan. Partikel koloid terdispersi dalam air akan membawa muatan

listrik tertertentu (Widiyatmoko, 2009, hal. 123). Partikel koloid yang

telah mengadsorpsi ion akan bermuatan listrik sesuai dengan muatan ion

yang diserap bila partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif

maka koloid tersebut akan bermuatan positif dan sebaliknya (Syukri, 1999,

hal. 457). Cara menentukan muatan koloid dapat diketahui dengan

mencelupkan batang elektroda, yang bermuatan positif akan tertarik

(berkumpul) ke elektroda negatif, sedangkan yang bermuatan negatif

tertarik ke elektroda positif proses ini di sebut electrophoresis . Proses ini

dapat digunakan untuk memisahkan jenis koloid berdasarkan muatan.

Misalnya protein dalam plasma (Widiyatmoko, 2009).

d) Koagulasi

Partikel koloid bila didiamkan dalam waktu tertentu akan terpengaruh

oleh gaya gravitasi, sehingga partikelnya turun perlahan ke dasar bejana

yang disebut koagulasi, atau penggumpalan (Syukri, 1999, hal. 458).

4. Pembuatan koloid

Koloid dibuat dengan dua metode, yakni dispersi dan kondensasi :

1) Metode dispersi

Gumpalan materi atau suspensi kasar dapat diubah menjadi kecil

sehingga tersebar dan berukuran koloid dengan cara mekanik dan cara

elektronik (Syukri, 1999, hal. 458).

2) Metode kondensasi

Kondensasi adalah kebalikan dari disperse, yaitu penggabungan

(kondensasi) partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar sampai

Page 40: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

25

berukuran partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-raksi

kimia, seperti reaksi redoks, metatesis, cara pertukaran pelarut dan

pendinginan berlebih (Syukri, 1999, hal. 459- 460).

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2013)

dengan judul Analisis Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory, Visual

dan Intelektual (SAVI) pada konsep Laju Reaksi di SMA PGRI 56 Ciputat.

Menyimpulkan bahwa penerapan aspek SAVI berbanding lurus dengan

meningkatkan motivasi belajar siswa. Persentase motivasi siswa

meningkat menjadi 93,2%.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Rizky (2015) dengan judul

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dengan Menggunakan Media

Pembelajaran (Video) pada Materi Minyak Bumi. Menyimpulkan bahwa

rata- rata dari lima aspek keterampilan berpikir kritis yang dicapai dengan

menggunakan tes 71,47% dan yang dicapai menggunakan lembar kerja

siswa mencapai 79,87% Keduanya masuk dalam katagoru baik.

Penelitian dilakukan oleh Rasiman, Pramasdyahsari (2014)

dengan judul Development Of Mathematics Learning Equipment Based On

Critical Thinking Using SAVI Approach Assisted By Interactive CD.

Dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Penelitian ini

menemukan peralatan pembelajaran yang dikembangkan adalah valid dan

hasil pelaksanaan pembelajaran, rata-rata prestasi matematika di kelas

eksperimen adalah 82,95, berarti melebihi batas KKM = 70.

Penelitian yang dilakukan oleh Suwarno (2015) dengan judul

Deskripsi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Koloid Kelas

XI IPA 1 SMAN 9 Pontianak berdasarkan penelitiannya menyatakan

bahwa bahwa keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 1 SMAN 9

Pontianak masih rendah. Ditunjukkan dengan rendahnya persentase rata-

rata keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini membuktikan hanya sedikit

siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis.

Page 41: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

26

Penelitian EL-Shaer dan Gaber (2014) yang berjudul Impact of

Problem-Based Learning on Students`Critical Thinking Dispositions,

Knowledge Acquisition and Retention telah mengenalkan PBL sebagai

pengganti dari pembelajaran yang berpusat kepada guru. Hasil penelitian

menunjukkan selain kemampuan berpikir kritis, knowledge acquisition

and retention siswa juga meningkat.

Penelitian Fajaroh dan Pratiwi (2016) yang berjudul Socioscientifc

Issues (SSI) in Reaction Rates Topic and It’s Effect on the Critical

Thinking Skills of High School Students menyimpulkan bahwa Siswa yang

mengajar menggunakan SSI memiliki skor lebih tinggi dibanding yang

tidak. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan isu sosio-ilmiah

(SSI) sebagai konteks pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa SMA.

Penelitian Fitriyani, Suwarna, Kusmariyatni (2015) yang berjudul

Pengaruh Model SAVI terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam

Mata Pelajaran IPA Kelas V SD menyimpulkan bahwa Rata-rata skor

kemampuan berpikir kritis IPA siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan model pembelajaran SAVI berada pada katagori tinggi

dibandingkan dengan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis IPA dengan

model konvensional.

Penelitian Nurhayati (2014) yang berjudul Peningkatan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui

Pendekatan SAVI Model Pembelajaran Bebasis Masalah Kelas VIII

menyimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan kemampaun berpikir

kritis siswa dapat dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah

pembelajaran pendekatan SAVI model pembelajaran berbasis masalah dan

hasil penelitian berdasarkan observasi menunjukan kemampuan berpikir

kritis mengalamai peningkatan setiap siklusnya.

D. Kerangka Berpikir

Page 42: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

27

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur tingkat kemajuan

suatu bangsa. Selain itu pendidikan juga merupakan unsur penting dalam

meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup manusia. Namun,

pendidikan Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang gawat darurat.

Hal ini dibuktikan dari pendidikan Indonesia masuk dalam peringkat 62

dari 72 negara yang dikeluarkan oleh lembaga Programme for

International Study Assessment (PISA) (2015) dan The Learning Curve

Pearson (2014), memaparkan bahwa Indonesia menempati peringkat

terakhir dalam mutu pendidikan di dunia. Hasil studi internasional secara

positif memperlihatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di

Indonesia masih lemah. Rendahnya keterampilan berpikir kritis juga

ditunjukan pada penelitian Yunita (2013) di SMA PGRI 56 bahwa

pembelajaran masih terfokus pada guru dan pada penelitian Nurhayati

(2014) menunjukkan bahwa ketika pembelajaran berlangsung siswa hanya

melihat guru menjelaskan tetapi, ketika ditanya kembali siswa kesulitan

untuk menjelaskan.

Upaya menumbuhkan ketrampilan berpikir kritis dibutuhkan suatu

pendekatan. Salah satu pendekatan yang dapat menumbuhkan ketrampilan

berpikir kritis siswa adalah pendekatan SAVI. Pendekatan pembelajaran

SAVI dapat memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan

semua indikator kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kimia dengan

pendekatan SAVI bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu

peristiwa pembelajaran kimia. Misalnya, siswa akan belajar sedikit tentang

kimia dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar

lebih banyak jika mereka dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan atau

mendiskusikan apa yang mereka pelajari (A), serta memikirkan dan

mengambil kesimpulan atau informasi yang mereka peroleh untuk

diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa dapat

meningkatkan kemampuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika

mereka secara simultan menggerakan sesuatu (S) untuk menghasilkan

pictogram, diagram, grafik dan lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan

Page 43: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

28

atau membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A) (Meier, 2000,

hal. 50). Materi kimia yang tepat dalam penelitian ini adalah materi koloid

karena materi koloid diperlukan tahap analisis pada beberapa bagian

terutama pada kelompok jenis koloid dan analisis sifat-sifat koloid,

sehingga materi koloid dapat digunakan sebagai media untuk

mengembangkan ketrampilan berpikir kritis. Berikut diagram kerangka

berpikir :

Page 44: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

29

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Pembelajaran masih berpusat pada guru, kemampuan berpikir kritis siswa rendah

Rendahnya Kemampuan Berpikir Kritis

Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)

Indikator berpikir Kritis

(menganalisis argumen, memfokuskan pertanyaan, memeutuskan suatu tindakan, membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,

menjelaskan kreadibilitas suatu sumber, mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan definsi)

Materi Koloid

Kemampuan Berpikir Kritis meningkat

Penyebab

Solusi

Materi

Page 45: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

30

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang melandasi objek kajian penelitian

serta mengacu pada hasil penelitian yang relevan maka hipotesis dalam

penelitian ini yaitu, terdapat pengaruh pendekatan somatic, auditory,

Visual, intellectual (SAVI) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada

materi sistem koloid.

Page 46: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

31

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan yang

beralamat di Jl. Raya Tegal Rotan, Bintaro Sektor 9, Sawah Baru, Ciputat,

Banten. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 2

dan XI IPA 3 semester genap tahun ajaran 2016/2017.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Experimental Desain. Dalam metode ini juga diberi perlakuan eksperimental

terhadap kelompok eksperimen dan perlakuan biasa pada kelompok kontrol.

Sama halnya seperti metode eksperimental sejati, metode ini juga dimaksudkan

untuk menyelidiki pengaruh langsung dari suatu perlakuan (Hadjar, 1999, hal.

117-118). Kuasi eksperimen ini disebut kuasi Karena bukan merupakan

eksperimen murni tetapi seperti murni Karena berbagai hal, berkenaan dengan

pengontrolan variable (Sukmadinata, 2011, hal. 207).

Kelas eksperimen dalam proses pembelajaran menggunakan

pendekatan SAVI (Variabel Bebas) sedangkan kelas kontrol pada proses

pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua pembelajaran

dilihat hasilnya pada kemampuan berpikir kritis kimia (variabel terikat).

Penelitian ini kita membandingkan kelas yang diberikan perlakuan (treatment)

dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan (treatment). Desain yang di

gunakan dalam penelitian design adalah noneqivalent control group design.

Sebelum pembelajaran, kedua kelas diberikan tes awal (pretest) dan setelah

pembelalajaran berakhir diberi tes akhir (posttest). Adapun desain

penelitiannya sebagai berikut

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

A O1 X O2

B O3 Y O4

Page 47: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

32

Keterangan:

A = Kelas Eksperimen

B = Kelas Kontrol

O1 = Tes awal (pretest) kelas eksperimen sebelum perlakuan

O2 = Tes akhir (posttest) kelas eksperimen setelah perlakuan

O3 = Tes awal (pretest) kelas kontrol

O4 = Tes akhir (posttest) kelas Kontrol

X = Perlakuan pada kelas eksperimen dengan pendekatan SAVI

Y = Perlakuan pada kelas kontrol dengan ceramah

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terbagi atas tiga tahapan.

1. Tahap Persiapan

a. Analisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) serta

kurikulum 2013.

b. Analisis Materi

c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan pendekatan SAVI dengan berpikir kritis

d. Membuat instrumen penelitian yaitu lembar kerja siswa (LKS),

Lembar Observasi dan soal uraian.

e. Menguji validitas instrumen penelitian kepada para ahli, yang

selanjutnya diperbaiki sesuai saran yang diberikan untuk kemudian

diuji coba kepada siswa sehingga diketahui validitas, reabilitas, daya

pembeda dan tingkat kesukaran

f. Mempersiapkan surat izin penelitian ke sekolah yang dituju.

g. Pembagian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan

nilai pre-test. Kelas yang mendapatkan nilai tertinggi maka akan

menjadi kelas kontrol sedangkan kelas yang mendapatkan nilai

terendah akan menjadi kelas eksperimen.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Untuk menggambarkan pembelajaran SAVI yang dikembangkan dalam

penelitian ini :

Page 48: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

33

a. Pada kelas eksperimen :

1) Pertama-tama guru membagi soal pre-test kepada seluruh siswa.

Kemudian, guru membagi siswa menjadi enam kelompok, setiap

kelompok beranggotakan lima atau enam orang. Pembagian

kelompok ini bersifat tetap, selama pelaksanaan pembelajaran

SAVI tidak diperkenankan melakukan pergantian kelompok.

2) Setelah dilakukan pembagian kelompok, maka dilaksanakan

pembelajaran koloid menggunakan Pendekatan SAVI dengan

metode praktikum. Pembelajaran koloid dengan pembelajaran SAVI

dibagi dalam tiga sub pokok bahasan yaitu sistem koloid dan sifat

efek Tyndall, sifat adsorpsi dan koagulasi, serta cara pembuatan

koloid.

3) Proses pembelajaran koloid dengan pendekatan SAVI dilaksanakan

dalam tiga kali tatap muka. Dalam pelaksanaannya guru mengacu

pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selama proses

pembelajaran siswa diberi lembar kegiatan (LKS) sebagai panduan

selama pembelajaran berlangsung. LKS terdiri atas tiga kegiatan

sesuai dengan sub pokok bahasan yang dipelajari yaitu sistem

koloid dan sifat efek Tyndall (LKS 1) yang akan diberikan pada

pertemuan pertama, sifat adsorpsi dan koagulasi (LKS 2) yang akan

diberkan pada pertemuan kedua, serta pembuatan koloid (LKS 3)

yang akan diberikan pada pertemuan ketiga.

4) Pada tahap pelaksanaan data kuantitatif diperoleh di awal

pembelajaran berupa hasil pretes siswa dan di akhir proses

pembelajaran yaitu hasil postes siswa.

b. Pada kelas kontrol :

1) Pertama-tama guru membagikan soal pre-test kepada siswa

selanjutnya guru melaksanakan pembelajaran koloid dengan

mengajar secara konvensional. Pembelajaran koloid pada kelas

kontrol dibagi dalam tiga sub pokok bahasan yaitu sistem koloid dan

Page 49: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

34

sifat efek Tyndall, sifat adsorpsi dan koagulasi, serta cara pembuatan

koloid.

2) Proses pembelajaran koloid pada kelas kontrol dilaksanakan dalam

tiga kali tatap muka. Dalam pelaksanaannya guru mengacu pada

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3) Pada tahap pelaksanaan data kuantitatif diperoleh di awal

pembelajaran berupa hasil pretes siswa dan di akhir proses

pembelajaran yaitu hasil postes siswa.

3. Tahap Penyelesaian

a. Mengolah data hasil berpikir kritis berdasarkan hasil pretest dan

posttest

b. Menganalisis data hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan

Page 50: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

35

Tidak

valid Valid

------ --

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Pembuatan RPP dan LKS Pembuatan Instrumen Penelitian

Validitas Instrumen Revisi

Analisis KI, KD,

silabus

kurikulum 2013

Studi kepustakaan

Pendekatan SAVI dengan berpikir Kritis

Pembuatan Instrumen

Penelitian

1. Soal uraian

2. Lembar Observasi

Mengolah data

Analisis data

Kesimpulan

Pre-test Kelas eksperimen Kelas kontrol

pembelajaran

dengan ceramah

Pendekatan

SAVI post-test

Page 51: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

36

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 10 kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan sampel

dilakukan teknik purpossive sampling, yaitu pengambilan sampel disesuaikan

dengan pertimbangan dan karakteristik tertentu (Uhar, 2014, hal. 118).

Adapun pertimbangan yang dilakukan dalam pengambilan sampel ini

berdasarkan nilai pre-test. Kelas XI IPA 3 yang mendapatkan nilai tertinggi

maka akan menjadi kelas kontrol sedangkan kelas XI IPA 2 yang

mendapatkan nilai terendah akan menjadi kelas eksperimen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian dan desain pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data Instrumen Keterangan

Kemampuan

berpikir kritis

Tes (uraian) Diberikan kepada siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol

sebelum (pretest) dan sesudah

pembelajaran (posttest)

Keterlaksanaan

pembelajaran

dengan

menggunakan

pendekatan

SAVI

Lembar Kerja

Siswa

Diberikan kepada siswa

dikelas eksperimen ketika

proses pembelajaran

menggunakan pendekatan

SAVI di mulai

Lembar Observasi Dilakukan penilaian aktivitas

siswa yang di berikan kepada

observer ketika pembelajaran

berlangsung

Page 52: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

37

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Tes Uraian

Tes kemampuan ini berupa tes berbentuk uraian, berfungsi

untuk mengetahui apakah keterampilan berpikir kritis siswa mengalami

peningkatan setelah menggunakan pendekatan SAVI sesuai dengan

yang diharapkan oleh peneliti. Tes berbentuk uraian ini dilakukan

sesudah dan sebelum pembelajaran kepada siswa.

2. Lembar Observasi

Dalam hal ini dilakukan penilaian observasi terhadap aktivitas

siswa dilakukan observasi pada aspek pendekatan SAVI. Skala yang

digunakan adalah skala model rating scale. Observer yang dilakukan di

kelas dengan bantuan 3 observer. Tabel observasi dapat dilihat pada

lampiran 7 hal. 214

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

1 Somatic Siswa dalam kondisi rileks saat membaca LKS

dan mencatat informasi penting

Siswa dapat membentuk kelompok

Siswa berdiskusi dan mengikuti langkah-

langkah kegiatan di LKS

2 Auditory Siswa berani bertanya dengan bahasanya

sendiri

Siswa mampu mengungkapkan idenya secara

verbal dalam diskusi

Siswa dapat mengomentari suatu masalah

yang ditimbulkan dalam pembelajaran

(kegiatan LKS)

Siswa menyimak penjelasan guru dan

menyimak presentasi kelompok lain di depan

kelas

3 Visual Siswa dapat membaca wacana dengan teliti

Page 53: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

38

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

dan seksama

4 Intellectual Siswa dapat membuat kesimpulan

Siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya

di depan kelas

Siswa mencari informasi apa saja untuk

dipresentasikan

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai panduan dalam

proses pembelajaran di kelas eksperimen yang di dalamnya terdapat

permasalahan -permasalahan yang diselesaikan melalui langkah -

langkah model pembelajaran SAVI, yaitu Somatic, Auditory, Visual, and

Intelectual. Lembar Kerja Siswa (LKS) dikerjakan ketika proses

pembelajaran dilakukan, hal tersebut juga sebagai bukti bahwa model

pembelajaran SAVI telah dilaksanakan.

G. Validasi Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukan suatu drajat, sempurna, sedang serta

rendah (Arifin, 2011, hal 247). Validitas merupakan syarat yang terpenting

dalam suatu penelitian. Menurut Arikunto (2015, hal. 81) validitas terdiri

dari validitas isi dan validitas konstruk. Oleh sebab itu, pengujian validitas

instrumen dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 uji validitas:

1. Validitas konstruksi, dalam pengujian konstruksi oleh dosen

Pembimbing untuk diminta pendapatnya (judgment experts).

2. Validitas isi, mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan

materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto,1999, hal 67). Pada

penelitian ini untuk menhitung validitas isi menggunakan software

Anates Versi 4. Suatu soal dikatakan valid atau tidak apabila pada

bagian analisis butir soal nomor soal tersebut bertuliskan sangan

Page 54: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

39

signifikan atau signifikan pada kolom keteranan, dan apabila soal

tersebut tidak valid maka muncul tanda (-) pada kolom keterangan.

2. Reliabilitas

Dalam penelitian ini, reabilitas yang dicari adalah reabilitas tes

berbentuk uraian. Untuk mendapatkan nilai reabilitas dalam penelitian ini

menggunakan software Anates versi 4.0.4. Suatu tes dikatakan memiliki

reliabilitas tinggi apabila hasil skor tes pertama sama dengan hasil skor tes

kedua atau terdapat korelasi yang tinggi antara hasil tes pertama dengan

hasil tes kedua (Mulyasa, 2009, hal 91).

Hasil Anates uji reliabilitas instrumen tes dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistik

rhitung 0,98

Kesimpulan tinggi

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah sebuah pengukuran untuk mengukur

seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Soal dinyatakan baik apabila

soal memiliki tingkat kesukaran yang seimbang yaitu soal yang tidak terlalu

sukar dan tidak terlalu mudah (Arifin, 2011, hal. 266). Perhitungan tingkat

kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi

4,0. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Kategori Soal Jumlah Soal

Sangat sukar 2

Sukar 6

Sedang 14

Mudah 0

Jumlah 22

4. Penguji Daya Pembeda

Page 55: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

40

Untuk memudahkan peneliti dalam membedakan siswa yang sudah

meguasai materi dan siswa yang belum bisa menguasai materi dibutuhkan

koefisien daya pembeda yang tinggi. Sebagai acuan tolak ukur koefisien

daya pembeda, dapat digunakan kriteria yang dirumuskan oleh Ebel

menurut Arifin (2011, hal.274) yaitu :

Tabel 3.6 Tingkat Daya Pembeda

Tingkat Daya Pembeda Kriteria

0,00 – 0,19 Jelek

0,20 – 0,29 Cukup

0,30 – 0,39 Bagus

0,4 – 1,00 Bagus Sekali

Dalam penelitian ini untuk menghitung daya pembeda dari soal,

maka digunakan Software Anates Versi 4.0.4 setelah memasukan seluruh

data peneliti bias mendapatkan nilai daya pembeda. Setelah diuji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda, maka didapat hasil uji

instrumen yang valid dan tidak valid, tabel 3.7 berikut ini menunjukkan

hasil validasi kisi-kisi instrumen tes kemampuan berpikir kritis yang

digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.7 Kisi-Kisi dan Hasil Validasi Instrumen Tes Essay

Kemampuan Berpikir Kritis yang digunakan

dalam penelitian

No. Indikator KBK No. Soal

1 Menganalisis argumen 1*, 2, 3*, 4*, 5, 6*, 7, 8*, 9*, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16*, 17, 18, 19*, *20,

21, 22

2 Memfokuskan pertanyaan 1, 2*, 3, 4, 5, 6*, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16*,17, 18, 19, 20, 21, 22

3 Memutuskan suatu tindakan 1, 2, 3, 4*, 5, 6*, 7, 8, 9, 10, 11, 1, 2*,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22

4 Membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil induksi

1*, 2, 3*, 4*, 5, 6*, 9*, 11, 12, 14, 15,

16*, 17, 18, 19, 21

5 Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

10, 15

6 Menjelaskan kredibilitas (kriteria) 5, 8, 7, 21

Page 56: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

41

No. Indikator KBK No. Soal

suatu sumber

7 Mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan definisi

13, 22, 20

Jumlah Soal 22

Keterangan * :Soal yang tidak digunakan

Pada tahap awal, disusun tes essay sebanyak 22 butir soal yang

telah disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kritis menurut

Ennis (1996) dan indikator KI dan KD. Tahapan selanjutnya adalah tes

essay tersebut divalidasi isi oleh validator ahli dalam hal ini adalah dosen

pembimbing, dan tahap terakhir dilakukan uji coba soal kepada siswa,

sebelum tes essay tersebut akan diseleksi untuk menjadi instrumen

penelitian.

Kemudian didapatkan hasil yaitu semua soal dinyatakan valid

dengan bantuan software Anates versi 4,0. Akan tetapi jumlah soal yang

digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu sebanyak 14 butir soal. Hal

tersebut dikarenakan beberapa alasan yaitu: 1) karena empat belas soal

tersebut telah mewakili setiap indikator pembelajaran dan indikator

kemampuan berpikir kritis; 2) instrumen ini berupa tes essay, sehingga

peneliti hanya memilih jumlah terkecil dari jumlah total instrumen yang

valid dan mewakili setiap indikator pembelajaran dan indikator

kemampuan berpikir kritis, 14 soal yang dipilih agar tidak memberatkan

siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan dan mampu mencukupi

alokasi waktu sekitar 90 menit.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data Tes

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik

analisis yang penganalisaannya dilakukan dengan perhitungan, karena

berhubungan dengan angka, yaitu hasil tes yang diberikan pada siswa.

Penganalisaan dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Page 57: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

42

Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian lakukan perhitungan statistik

dan melakukan perbandingan terhadap dua kelompok tersebut untuk

mengetahui kontribusi pendekatan pembelajaran SAVI terhadap keterampilan

berpikir kritis siswa. Sebelum dilakukan penghitungan statistik dilakukan uji

prasyarat analisis terlebih dahulu yaitu :

a. Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah

untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.

Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis

parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik nonparametrik (Misbahuddin & Hasan, 2013, hal.

278). Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

software SPSS versi 22 dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Yang

merupakan koreksi terhadap uji normalitas Liliefors (Riadi, 2016, hal.

118). Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut (Riadi, 2016, hal.

121): 1) Input pada data view; 2) Analyze; 3) descriptive statistic; 4)

explore; 5) plot normal; 6) OK

dengan kriteris pengujian:

H0 : µ0 = µ1 (populasi data berdistribusi normal).

H1 : µ0 ≠ µ1 (populasi data tidak berdistribusi normal).

Jika probabilitas (sig) > α (0,05), maka H0 diterima, H1 ditolak.

Jika probabilitas (sig) < α (0,05), maka H0 ditolak, H1 diterima.

Dtabel didapatkan melalui rumus Dt =

√ =

√ = 0,24

Kriteria pengujian yaitu jika Dhitung ≤ Dtabel maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah objek

yang diteliti mempunyai varian yang sama atau tidak (Siregar,2013, hal.

167). Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

software SPSS versi 22 dengan uji Levene. Uji homogenitas Levene

Page 58: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

43

dengan SPSS paling umum digunakan untuk menguji sebaran data dari dua

varian atau lebih. Adapun langkah-langkah sebagai berikut (Riadi, 2016,

hal. 137): 1) input pada data view; 2) analyze; 3) compare means; 4) one-

way Anova.

Kriteria pengujian:

H0 : µ0 = µ1 (sampel berasal dari populasi yang homogen).

H1 : µ0 ≠ µ1 (sampel berasal dari populasi yang tidak homogen).

Jika sig > α (0,05), maka H0 diterima, H1 ditolak.

Jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak, H1 diterima.

Ftabel didapat berdasarkan rumus Ftabel = (α; k-1; n-k) = (0,05; 2-1; 60-2) =

4,01. Kriteria pengujian yaitu jika F hitung ≤ F tabel maka sampel berasal

dari populasi yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji-t,

apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen maka

dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Hipotesis statistik uji dengan

menggunakan uji-t dengan taraf signifikan , Dalam penelitian ini

uji hipotesis menggunakan software SPSS versi 22 dengan uji Independent

Sample Test dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riadi, 2016, hal 247-

248): 1) input data pada data view; 2) analyze; 3) compare means; 4)

independent sample T-test.

Pengujian hipotesis statistik ialah sebagai berikut:

H0 : µ0 = µ1

H1 : µ0 ≠ µ1

Pengujian dilakukan dengan mengajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H0 = Tidak terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran Somatic, Auditory,

Visual, Intelectual (SAVI) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada

materi sistem koloid

Page 59: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

44

H1 = Terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran Somatic, Auditory,

Visual, Intelectual (SAVI) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada

materi sistem koloid

dengan kriteria:

Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima, H1 ditolak.

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, H1 diterima.

ttabel dengan α = 0,05 didapatkan berdasarkan ttabel = dk = (n1+n2)-2 =

(30+30)-2 sebesar 2,002.

2. Menentukan Tingkat Kemampuan Siswa Berdasarkan Kriteria

Menentukan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan tes

uraian yang mewakili indikator berpikir kritis. Setiap butir indikator yang

terdapat pada soal diberikan skor 0-4. Data yang sudah diperoleh kemudian

dianalisis dengan cara:

1. Memberikan skor mentah pada setiap jawaban siswa pada tes tertulis

berbentuk uraian berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat.

2. Menghitung skor total dari tes tertulis untuk masing-masing siswa

berdasarkan setiap indikatornya.

3. Menentukan nilai presentase keterampilan berpikir kritis masing-masing

siswa.

Menurut Purwanto (2002, hal. 102) didalam bukunya disebutkan

bahwa nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

NP = Nilai presentase keterampilan berpikir kritis

R = Skor yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum dari tes yang bersangkutan

Adapun kriteria tingkat kemampuan siswa melalui tes menurut

Arikunto (2015, hal. 281) yaitu:

Page 60: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

45

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Tes

Skor (%) Kriteria

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

Perhitungan tingkat kemampuan siswa melalui tes dalam penelitian

ini menggunakan perhitungan manual.

Page 61: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian diperoleh melalui data hasil tes (pretest dan

posttest), lembar observasi dan lembar kerja siswa (LKS) yang memuat

indikator-indikator kemampuan berpikir kritis. Pretest diberikan sebelum

proses pembelajaran materi koloid sedangkan posttest diberikan setelah

proses pembelajaran. Tes diberikan pada 30 siswa kelas eksperimen,

menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) dan

30 siswa kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional. Berikut uraian selengkapnya:

1. Data Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Data hasil perolehan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan

kelas Eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir

Kritis Kelas kontrol dan eksperimen

Data

Statistik

Pretest Posttest

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Jumlah

Siswa

30 30 30 30

Nilai

Tertinggi

62.50 57 87,49 95

Nilai

Terendah

25 28 52 63

Rata-rata 44,07 40,56 69,88 78,70

Berdasarkan tabel 4.1 di atas bahwa rata-rata pretest pada kelas

kontrol sebesar 44,07 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 40,56.

Page 62: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

47

Rata-rata postest pada kelas kontrol sebesar 69,88 sedangkan pada kelas

eksperimen 78,70. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata posttest

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

2. Data Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan Indikator Keterampilan

Berpikir Kritis pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

a. Data Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Kontrol

Data hasil pretest dan postest berdasarkan analisis indikator

keterampilan berpikir kritis pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Presentase (%) Ketercapaian Pretest dan Posttest

Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol

Indikator

Berpikir Kritis

Kelas Kontrol

Pre

test

(%)

Kategori Post

test

(%)

Kategori

Menganalisis argument 50,1 Kurang 71,13 Baik

Memfokuskan pertanyaan 53,21 Kurang 77,7 Baik

Memutuskan suatu tindakan 41,2 Kurang 62,97 Cukup

Membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil

induksi

44,30 Kurang 67,36 Baik

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

31,66 Gagal 60,83 Cukup

Menjelaskan kredibilitas

(kriteria) suatu sumber

49 Kurang 73,27 Baik

Mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan definisi

40,6 Kurang 75,27 Baik

Rata-Rata 44,07 Kurang 69,88 Baik

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa indikator

keterampilan berpikir kritis terendah pada saat pretest adalah

Page 63: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

48

mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi sedangkan

indikator tertinggi adalah memfokuskan pertanyaan. Indikator

keterampilan berpikir kritis terendah pada saat posttest adalah

indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi

sedangkan indikator tertinggi adalah memfokuskan pertanyaan.

b. Data hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Eksperimen

Data hasil dari pretest dan postest berdasarkan indikator

keterampilan berpikir kritis pada kelas eksperimen dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Presentase (%) Ketercapaian Pretest dan Posttest

Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

Indikator

Berpikir Kritis

Kelas Eksperimen

Pretest

(%)

Kategori Posttest

(%)

Kategori

Menganalisis argumen 44,40 Kurang 76,42 Baik

Memfokuskan pertanyaan 46,72 Kurang 82,02 Baik

sekali

Memutuskan suatu

tindakan

38,80 Gagal 75,71 Baik

Membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil

induksi

48,75 Kurang 80,41 Baik

sekali

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

35,85 Gagal 81,25 Baik

sekli

Menjelaskan kredibilitas

(kriteria) suatu sumber

33,88 Gagal 81,94 Baik

Sekali

Mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan

definisi

35,55 Gagal 79,60 Baik

Rata-Rata 40,56 Kurang 78,70 Baik

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata indikator

keterampilan berpikir kritis terendah pada pretest adalah memutuskan

Page 64: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

49

suatu tindakan, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi dan

menjelaskan kredibilitas (kriteria) suatu sumber. Semua indikator itu

termasuk katagori gagal sedangkan indikator tertinggi yaitu membuat

induksi dan mempertimbangkan hasil. Indikator keterampilan berpikir

kritis terendah pada saat posttest adalah memutuskan suatu tindakan

sedangkan indikator tertinggi yaitu membuat induksi dan

mempertimbangkan hasil reduksi, menjelaskan kredibilitas (kriteria)

suatu sumber, memfokuskan pertanyaan, dan mengobservasi dan

mempertimbangkan observasi.

3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat terdiri dari 2 tahap yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika Dhitung <

Dtabel. Uji ini menggunakan software SPSS versi 22 dengan uji

Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas Kolmogorv Smirnov merupakan

koreksi terhadap uji normalitas Liliefors dengan taraf signifikan atau

tingkat kepercayaan sebesar 5%.

Tabel 4.4 Data Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N 30 30 30 30

0,111 0,147 0,155 0,138

0,248 0,248 0,248 0,248

Kesimpulan (kedua kelas berdistribusi

normal)

Page 65: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

50

Uji normalitas menunjukkan bahwa baik kelas kontrol maupun

eksperimen data berdistribusi normal hal ini dibuktikan dengan

perhitungan Dhitung ≤ Dtabel.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui kesamaan

antara dua keadaan atau populasi. Uji ini dengan menggunakan uji

Fisher. Kriteria pengujian yaitu kedua kelas dinyatakan homogen

apabila harga . Hasil uji homogenitas data pretest

dan data posttest kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Data Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Pretest Posttest

Eksperimen 63,63 63,63

Kontrol 117,93 87,49

2,592 3,914

4,01 4,01

Kesimpulan Fhitung ≤ Ftabel (Homogen)

Uji homogenitas pretest dan posttest menunjukkan bahwa baik

kelas kontrol maupun kelas eksperimen data homogen berdasarkan

nilai perhitungan Fhitung ≤ Ftabel. Dengan demikian sebaran

kemampuan berpikir kritis siswa pada kedua kelompok sama.

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji independent sample test

menggunakan software SPSS versi 22. Uji ini dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan postest

kelas kontrol dan eksperimen. Hasil uji hipotesis data pretest dan postest

Page 66: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

51

yang dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel

4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji-t Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah siswa 30 30

40,56 44,07

thitung -1,425

ttabel 2,002

Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.6 uji-t pretest antara kelas

kontrol dan eksperimen pada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan n = 30

dan rumus dk = (n1 + n2) – 2 diperoleh ttabel = 2,002. Sedangkan thitung = -

1,425. Diperoleh Sig > α, yaitu 0,159 > 0,05 dan thitung < ttabel, yaitu -

1,425 < 2,002 sehingga maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kelas

eksperimen dan rata-rata skor kelas kontrol. Dengan demikian, kelas

eksperimen dapat diberikan perlakuan untuk dapat diketahui pengaruh di

kedua kelas berbeda.

Hasil uji hipotesis untuk data postest di kelas kontrol dan eksperimen

dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji-t Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah siswa 30 30

Rata-rata 78,70 69,88

thitung 3,854

ttabel 2,002

Kesimpulan Terdapat pengaruh signifikan

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.7 uji-t postest antara kelas

kontrol dan eksperimen pada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan n = 30

Page 67: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

52

dan rumus dk = (n1 + n2) – 2 diperoleh ttabel = 2,002. Sedangkan thitung =

3,854. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh Sig < α, yaitu 0,000

< 0,05 dan thitung > ttabel, yaitu 3,854 > 2,002 sehingga H0 ditolak dengan

demikian terdapat pengaruh nyata antara pendekatan SAVI ( Somatic,

Auditory, Visual, Intelectual) terhadap keterampilan berpikir kritis

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan

Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) terhadap keterampilan berpikir

kritis siswa pada materi Koloid. Pada kelas eksperimen diterapkan pendekatan

SAVI sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional

dengan metode ceramah dan tanya jawab. Dalam penelitian ini, dilakukan

terlebih dahulu menguji prasyarat kelas kontrol dan eksperimen terhadap data

pretest - postest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil yang

diperoleh, yaitu data berdistribusi normal dan homogen. Hal ini menunjukkan

bahwa sampel yang diambil memiliki keadaan awal yang sama. Selanjutnya

melakukan uji hipotesis untuk mengetahui adanya pendekatan SAVI

berpengaruh atau tidak terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil dari

uji hipotesis pretest menunjukkan H0 diterima, dapat diartikan bahwa antar

kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan kemampuan

berpikir kritis siswa. Sehingga kedua kelas tersebut cocok dijadikan sebagai

sampel dalam penelitian.

Hasil dari uji hipotesis posttest menunjukkan adanya penolakan H0 dan

penerimaan Ha hal ini dapat diartikan terdapat pengaruh pendekatan SAVI

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Terlihat dari perbedaan persentase

rata-rata kemampuan berpikir kritis pada postest kelas eksperimen sebesar

78,7% dan kelas kontrol hanya 69,88%. Persentase yang lebih besar yang

diperoleh kelas eksperimen menunjukkan bahwa pendekatan SAVI dapat

Page 68: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

53

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen berada

pada katagori baik dan pada kelas kontrol pada katagori cukup.

Penggunaan pendekatan pembelajaran SAVI yang melibatkan multi

indrawi siswa dalam belajar, dapat memudahkan siswa dalam menganalisis,

mensintesis, mengenal dan memecahkan masalah serta mampu menyimpulkan

materi yang diberikan. Pendekatan SAVI terdiri dari empat unsur pokok

dalam belajar, yaitu Somatis (S), Auditori (A), Visual (V), dan Intelektual (I)

(Meier, 2000, hal. 42). Pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini

berarti menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan

penggunaan semua indra yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran.

Sesuai dengan teori Meier (2000) Belajar dengan cara menggabungkan

gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat

memiliki efek yang mendalam pada pembelajaran. Jika seseorang belajar

tidak menggerakkan tubuhnya, maka akan menghalangi pikiran untuk

berfungsi secara maksimal. Salah satu contoh dengan menggunakan

pendekatan SAVI dan PBM menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan

pada siklus ke II (Nurhayati, 2014). Hal ini senada rata-rata skor kemampuan

berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA dengan model pembelajaran

SAVI berada pada kategori tinggi (Fitriyani, suwarta dan kusmariyatni, 2015)

dan pendekatan SAVI mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dengan

pencapaian 91,3 pada siklus ke III dengan katagori sangat baik (Iskandar,

hamdani dan surhatini, 2016). Hal ini membuktikan bahwa pendekatan

Somatic, Auditory,Visual dan Intelektual (SAVI) berpengaruh terhadap

keterampilan berpikir kritis.

Pendekatan SAVI yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas

eksperimen diawali dengan penyampaian tujuan dan langkah pembelajaran

sistem koloid oleh guru. Setelah itu, siswa dibentuk berkelompok dan

diberikan LKS yang sesuai dengan tahapan pendekatan SAVI. Menurut

Rusman (2012, hal. 373) pendekatan SAVI memiliki siklus pembelajaran

Page 69: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

54

empat tahap yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan dan penyampaian hasil.

Dalam pembelajaran siswa belajar sedikit dengan mengamati gambar pada

wacana (V), kemudian mengelompokkan berdasarkan sifatnya dan jenisnya

(S), mendiskusikan kepada teman kelompoknya (A), stimulant dari indra

tersebut akhirnya akan mendorong siswa memikirkan atau menganalisis

fenomena untuk menemukan pemecahan masalah (I).

Hasil persentase perindikator keterampilan berpikir kritis pada LKS dari

pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-3 disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Persentase LKS Perindikator Keterampilan Bepikir Kritis

No Indikator kemampuan

berpikir kritis

LKS 1

(%)

LKS 2

(%)

LKS 3

(%)

Rata-

Rata

1 Memutuskan Suatu

Tindakan 70,8 84,2 95,8 83,6

2 Menganalisis Argumen 71 95 98,7 88,2

3 Mendefinisikan Istilah

dan

Mempertimbangkan

Definisi

83,8 93,3 95,8 90,9

4 Memfokuskan

Pertanyaan 88,3 77,5 93,8 86,5

5 Membuat Induksi dan

Mempertimbangkan

Hasil Induksi

81,6 73,3 85,8 80,2

6 Mengobservasi dan

Mempertimbangkan

Hasil Observasi

88,3 88,3 95,8 90,8

7 Menjelaskan

Kredibilitas (kriteria)

Suatu Sumber

95,8 91,6 88,3 91,9

1. Tahapan- tahapan Pembelajaran SAVI

a. Tahap Persiapan

Pada LKS tahap persiapan, bertujuan untuk membangkitkan

minat pada pembelajaran, memberikan perasaan positif berdasarkan

pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka

Page 70: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

55

dalam situasi optimal untuk belajar (Rusman, 2012, hal. 373). Dalam

pembelajaran siswa belajar sedikit dengan mengamati gambar pada

wacana (V), kemudian mengelompokkan berdasarkan sifatnya dan

jenisnya (S), mendiskusikan kepada teman kelompoknya (A),

stimulant dari indra tersebut akhirnya akan mendorong siswa

memikirkan atau menganalisis fenomena untuk menemukan

pemecahan masalah (I).

Sehingga membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga dapat

memunculkan indikator keterampilan berpikir kritis yaitu

memfokuskan pertanyaan dengan rata-rata sebesar 86,5% dalam

katagori baik sekali. Berdasarkan analisis dan jawaban yang diberikan

siswa sangat bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa. Jawaban

yang diperoleh dapat dilihat seberapa jauh kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi suatu fenomena yang terjadi. Pada proses

pembelajaran, siswa dilatih untuk mengasumsi dengan mengemukakan

pendapat secara logis tentang suatu hal yang diajukan dalam bentuk

pernyataan-pernyataan.

Tingginya presentase indikator tersebut dikarenakan berhubungan

langsung dengan fenomena dikehidupan siswa. Menurut Averkive,

Chayka, Gluskov (2015, hal 137-140) bahwa pengetahuan tidak dapat

diberikan kepada siswa dalam bentuk jadi. Oleh Karena itu pada

indikator ini siswa diharapkan mampu mengidentifikasi suatu

fenomena yang menjadi permasalahan guru memberikan fenomena

berdasarkan apa yang mereka ketahui misalnya, fenomena yang

diberikan yaitu lampu sorot pada panggung pertunjukan. Siswa diajak

mengidentifikasi mengapa lampu sorot ketika terkena uap air

cahayanya lebih terang dan terhamburkan. Dalam hal ini siswa dituntut

untuk mampu mengidentifikasi sifat koloid berdasarkan hasil

Page 71: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

56

pengamatan yang mereka peroleh. Berikut ini ditampilkan contoh

jawaban siswa pada tahap persiapan dalam LKS pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tahap Persiapan

b. Tahap Penyampaian

Pada tahap penyampaian, bertujuan untuk membantu siswa

menemukan materi belajar yang baru dengan melibatkan pancaindera,

dan cocok untuk semua gaya belajar (Rusman, 2012, hal. 374). Pada

tahapan ini guru melatih siswa untuk bertanya dan mengungkapkan

argumennya melalui proses tanya jawab dengan bantuan media yang

relevan (Fitriyani, Suwatra, Kusmariyatni, 2015).

Siswa dituntut kreatif untuk menggunakan seluruh indranya

untuk mengamati gambar (V), Mendiskusikannya (A), MenganalisiS

keterhubungannya (I), Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS

menuntun siswa untuk mengerjakan soal dengan langkah-langkah yang

benar dan runtut (S). Sehingga pada tahap ini, indikator keterampilan

berpikir kritis yang muncul adalah memutuskan suatu tindakan.

Ketercapaian indikator memutuskan suatu tindakan rata-rata sebesar

83,6% termasuk dalam kategori baik sekali. Berdasarkan analisis

Page 72: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

57

jawaban siswa pada indikator ini siswa mampu menyelesaikan masalah

dan mengambil keputusan untuk memperoleh jawaban, namun ada

beberapa siswa yang yang masih kurang memahami sifat koloid, dapat

dilihat dari jawaban siswa yang keliru dalam membuat langkah-

langkah pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa kurang mampu

menghubungkan teori dengan kenyataan. Berikut ini ditampilkan

contoh jawaban siswa pada tahap penyampaian dalam LKS pada

gambar 4.2.

G

amb

ar

4.2

Taha

p

Peny

amp

aian

c. Tahap Pelatihan

Pada tahap pelatihan, bertujuan untuk membantu siswa dalam

mengintegarasikan, menyerap pengetahuan dan keterampilan baru

dengan berbagai cara (Rusman, 2012, hal. 373). Tahap pelatihan,

melatih siswa untuk mengevaluasi pengetahuan berdasarkan bukti

berdasarkan praktikum, telaah lapangan ataupun hal lain yang

membuat siswa mengalami sendiri apa yang mereka pelajari (Fitriyani,

Suwatra, Kusmariyatni, 2015). Siswa dapat belajar lebih banyak

dengan mengamati benda langsung (V), siswa melakukan percobaan

Page 73: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

58

(S), Mendiskusiskannya (A), memikirkan atau menganalisis fenomena

untuk memecahkan masalah (I).

Pada tahap ini siswa mengembangkan atau membuat produk

yang inovatif sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Pada tahapan

ini, indikator keterampilan berpikir kritis yang muncul adalah

mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi dengan rata-

rata sebesar 90,8% dengan katagori baik sekali dan indikator

menganalisis argumen dengan hasil sebesar 88,2% dengan katagori

baik sekali. Hasil indikator ini memiliki persentase lebih besar karena

indikator ini merupakan bagian dalam kegiatan percobaan. Pada tahap

ini siswa melakukan percobaan sebagai cara untuk menyelesaikan

masalah. Pada indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi siswa diharapkan mampu untuk menguji bahan-bahan yang

digunakan dalam percobaan pada LKS. Kegiatan percobaan

memberikan kesempatan siswa aktif dalam pembelajaran dan melatih

kemampuan berpikir kritis siswa melalui kegiatan percobaan yang

melibatkan kemampuan siswa. Berikut ini ditampilkan contoh jawaban

siswa pada tahap persiapan dalam LKS pada gambar 4.3

Page 74: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

59

Gambar 4.3 Tahap Pelatihan

Ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis mengobservasi

dan mempertimbangkan hasil observasi serta menganalisis argumen

terlihat pada kegiatan percobaan pertama. Secara keseluruhan siswa

mampu melakukan percobaan. Siswa melakukan 3 percobaan yaitu

pertama membedakan suspensi, larutan dan koloid, kedua sifat

adsorpsi dan koagulasi dan ketiga pembuatan koloid. Secara

keseluruhan hasilnya adalah siswa melakukan dengan sangat baik dan

siswa senang dengan adanya percobaan. Seseorang atau kelompok

yang terlibat dalam berpikir kritis dicirikan dengan adanya bukti

melalui observasi (Kuswana, 2011, hal.21). Sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Agustin dan Supardi (2014) keterampilan dalam

hal mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi diperoleh

presentase sebesar 87,50%. Indikator ini merupakan indikator yang

paling dominan muncul dan merupakan indikator dengan presentase

tertinggi jika dibandingkan dengan indikator lain.

Page 75: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

60

d. Tahap Penyampaian Hasil

Pada tahap terakhir yaitu tahap penyampaian hasil, bertujuan

untuk membantu siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau

keterampilan baru, sehingga hasil belajar akan terus melekat dan

meningkat (Rusman, 2012, hal. 374). Hal-hal yang dilakukan adalah

aktivitas penguatan penerapan, materi penguatan persepsi, umpan balik

dan evaluasi kinerja. Siswa menyelesaikan dan membuat laporan

solusi penyelesaian masalah, serta siswa menjelaskan hasil kerja

mereka kepada guru dan teman-temannya. Siswa mempersentasikan

hasil percobaannya (S), siswa memperhatikan hasil dari pecobaan yang

di presentasikan (V), Siswa berdiskusi (A), dan siswa memecahkan

masalah (I).

Pada tahap penyampaian hasil, indikator keterampilan berpikir

kritis yang muncul yaitu mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definsi dengan rata-rata sebesar 90,9%

dengan kategori baik sekali. Hal ini menunjukan bahwa strategi

membuat definisi dengan bertindak memberikan penjelasan lanjut

dengan indikator mendefinsikan istilah dan mempertimbangkan suatu

definisi tergolong sangat baik. Memberikan penjelasan lanjut

merupakan keterampilan yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan

dengan benar karena meminta penjelasan merupakan suatu hal yang

tidak mudah dilakukan, tetapi perlu dipikirkan karena tanpa berpikir,

jawaban yang akan disampaikan tidak sesuai atau kurang jelas dengan

jawaban yang diharapkan.

Pada tahap ini juga memunculkan indikator kemampuan berpikir

kritis yaitu memfokuskan pertanyaan dengan hasil sebesar 86,5%

dengan katagori baik sekali. Hal ini dikarenakan fenomena yang

diberikan berasal dari sekitar siswa, indikator menjelaskan kreadibiltas

Page 76: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

61

(kriteria) suatu sumber dengan hasil 91,9% dengan katagori baik. Hal

ini menunjukan bahwa siswa masih kurang untuk mencari sumber

sebagai pendukung dalam pembelajaran serta indikator membuat

induksi dan mempertimbangkan hasil induksi dengan hasil 80,2% hasil

analisis dari jawaban siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

menuliskan jawaban dengan benar seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Tahap Penyampaian Hasil

2. Rata-rata Nilai LKS dan Observasi

LKS yang digunakan pada kelas eksperimen bertujuan untuk

siswa memahami materi koloid sesuai dengan pemahaman sendiri

dan memahami alur pendekatan SAVI. Apabila siswa sudah

memahami atau mengerti fase atau tahapan pendekatan SAVI, maka

siswa dapat dengan mudah memahami kasus yang diberikan pada

LKS tersebut. Pendekatan yang merangsang berbagai indera

umumnya akan menjadi yang paling efektif. Metode yang

merangsang berbagai indera paling luas umumnya akan paling

efektif. (Magnesen, 1983, hal. 3).

Persentase keterlaksanaan pendekatan SAVI dari pertemuan 1

sampai pertemuan 3 disajikan pada tabel 4.9

Page 77: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

62

Tabel 4.9 Persentase Rata-rata Keterlaksanaan Pendekatan SAVI

Data Pertemuan Ke-

1

(%)

Pertemuan Ke-

2

(%)

Pertemuan Ke-3

(%)

Somatic 78,6 79,2 81,9

Auditory 79,3 80,2 82,9

Visual 73,3 77,5 81,6

Intelectual 79,1 82,5 84,5

Rata-rata

LKS

74,7 81,6 86,2

Pada tabel 4.9 rata-rata penilaian LKS mulai dari LKS 1 sampai

LKS 3 bahwa terdapat peningkatan pada setiap pertemuan

pembelajaran. Rata-rata presentase LKS pada pertemuan pertama

74.7% dengan katagori baik, pada pertemuan kedua 81,6 % dengan

katagori sangat baik, dan pada pertemuan ketiga 86,2% dengan

katagori sangat baik.

Percobaan pada

LKS 1

(Membedakan

suspensi, larutan dan

Koloid)

Percobaan pada

LKS 2

( Sifat Adsorpsi dan

koagulasi )

Percobaan pada

LKS 3

( Pembuatan Koloid)

Gambar 4.5 Kegiatan pada LKS 1, LKS 2, LKS 3

Pada pertemuan pertama siswa masih belum terbiasa dengan

penerapan pendekatan SAVI. Hal ini terbukti pada lembar observasi

Page 78: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

63

dan LKS yang masih rendah. Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wijayanto (2013) bahwa pendekatan SAVI pada

siklus pertama belum cukup baik dikarenakan siswa masih

beradaptasi dengan proses pembelajaran pendekatan SAVI dan siswa

masih bingung dengan materi yang disajikan karena mereka belum

terbiasa belajar berkelompok dan mencari sendiri konsep yang

diajarkan (Farhan, 2014).

Pada pertemuan kedua siswa mulai terbiasa dengan pendekatan

SAVI dan pada lembar observasi unsur tertinggi yaitu Intelectual.

Dalam berpikir kritis tidak hanya melibatkan logika, tetapi

diperlukan kesiapan intelektual yang luas (Kuswana, 2011, hal. 21).

Keterampilan berpikir kritis Pada pertemuan kedua ini siswa lebih

terlihat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS sehingga

siswa dapat membuat kesimpulan intelectual sendiri berdasarkan

hasil pengamatan mereka sendiri.

Pada pertemuan ketiga mengalami peningkatan dalam nilai

maupun semua aspek SAVI. Pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan

sehingga dengan pendekatan SAVI siswa mengalami peningkatan

dalam segala hal. Yaitu meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa

menjadi lebih antusias dan aktif, sehingga siswa dapat

mengaplikasikan semua pembelajaran IPA (Nena, Wiyasa dan

Ganing 2014). Dalam pendekatan SAVI siswa bergerak aktif

sehingga memotivasi belajar siswa karena pada pendekatan SAVI.

Berpikir kritis merupakan keahlian berpikir dalam tingkat yang lebih

tinggi di dalam dunia nyata (Johnson, 2011, hal. 182). Dalam

penelitian Duran & Sendag (2012) menjelaskan bahwa pada abad ke

21 ini sangat dibutuhkan kemampuan berpikir tinggi seperti berpikir

kritis, problem solving, komunikasi, kolaborasi dan kreatif dan

inovatif. Sehingga berpikir kritis sangat perlu diajarkan kepada

Page 79: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

64

semua peserta didik karena mencakup berbagai skill, untuk itu

diperlukan penerapan pendekatan SAVI agar dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis.

Penelitian ini menggunakan tujuh indikator keterampilan

berpikir kritis. Hasil pencapaian rata-rata keterampilan berpikir kritis

pretest dan posttest dalam kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2

dan pada kelas eksperimen dalam tabel 4.3. Berikut ini penjelasan

mengenai indikator-indikator berpikir kritis pada penelitian ini.

3. Indikator Berpikir Kritis

a. Indikator Menganalisis Argumen

Indikator pertama yaitu menganalisis argumen. Pada dasarnya

menurut Ennis (1996), dalam menganalisis suatu argument kita harus

mengidentifikasi kesimpulan yang diberikan dalam kasus tersebut.

Pada indikator ini siswa diharapkan mampu mengidentifikasi alasan

(sebab) yang dinyatakan adalah tujuan dari indikator menganalisis

argumen.

Berdasarkan data hasil LKS, indikator ini tergolong pada

katagori sangat baik. Hal ini terlihat saat kegiatan pembelajaran

berlangsung siswa mampu menganalisis hasil pengamatan percobaan

yang telah mereka lakukan pada LKS dengan baik. Hasil analisis

indikator yang diperoleh siswa melalui tes sejalan dengan LKS. Pada

kelas kontrol 71,13% dengan katagori baik dan pada kelas

eksperimen 76,42% dengan katagori baik. Berikut ini ditampilkan

jawaban untuk indikator menganalisis argument dari kelas kontrol

dan kelas eksperimen:

G

a

Page 80: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

65

mbar 4.6 Jawaban siswa Kelas Eksperimen

Gambar 4.7 Jawaban siswa Kelas Kontrol

Pada indikator menganalisis argumen, kelas eksperimen

mendapatkan presentase lebih besar dibandingkan kelas kontrol hal

ini membuktikan bahwa kemampuan mengidentifikasi pertanyaan

pada kelas eksperimen sangat baik. Pada kelas eksperimen siswa

sudah terbiasa mendapatkan soal berupa kasus pada pendekatan

Somatic, Auditory, Visual dan Intelektual (SAVI) sehingga para siswa

mempunyai kemampuan menganalisis argumen yang baik Karena

pada pembelajaran siswa disajikan suatu kasus dan siswa dilatih

untuk mencari sendiri informasi-informasi penting yang ada pada

kasus. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa mendapatkan presentase

lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen untuk indikator

menganalisis argumen hal itu karena siswa pada kelas kontrol

diajarkan dengan model konvensional sehingga masih banyak siswa

yang belum dapat menganalisis argumen dengan baik. Berpikir kritis

merupakan kecakapan nalar secara teratur, sistematis dalam menilai,

memecahkan masalah, menarik keputusan, memberikan keyakinan,

menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah (Sukmadinata dan

Syaodih, 2012, hal.122). Membentuk pemikiran kritis dengan

mencari solusi yang tepat dalam menyaring informasi-informasi dan

fokus hanya pada materi yang tepat untuk menentukan sebuah

penyelesain masalah.

b. Indikator Memfokuskan Pertanyaan

Indikator memfokuskan pertanyaan. Hasil dari pencapaian

keterampilann berpikir kritis indikator memfokuskan pertanyaan

setelah diberikan pendekatan yang berbeda yaitu pada kelas Kontrol

Page 81: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

66

77,7% dengan katagori baik dan pada kelas eksperimen 82,02%

dengan katagori baik sekali.

Pada indikator ini siswa diharapkan mampu mengidentifikasi

suatu fenomena yang menjadi permasalahan yang diberikan oleh

guru kemudian siswa memberikan jawaban berdasarkan apa yang

mereka ketahui. Ennis (1996), Fokus merupakan hal pertama yang

dilakukan dalam berbagai situasi untuk melihat poin penting, isu,

pertanyaan atau masalah. Tanpa melakukan hal ini, anda akan

membuang banyak waktu. Berikut ini ditampilkan jawaban untuk

indikator memfokuskan pertanyaan dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen :

Gambar 4.8 Jawaban siswa Kelas Eksperimen

G

a

m

b

a

Page 82: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

67

r 4.9 Jawaban siswa Kelas Kontrol

Pada gambar 4.9 terlihat jawaban siswa pada kelas kontrol masih

kurang tepat karena siswa pada kelas kontrol masih belum bisa fokus

terhadap suatu masalah sehingga masih kurang tepat dalam

menentukan poin utama dari suatu masalah. Gambar 4.8 terlihat

bahwa pada kelas eksperimen jawaban siswa sudah tepat. Siswa pada

kelas eksperimen sudah bisa fokus terhadap suatu masalah sehingga

dapat menetukan poin utama dari suatu masalah.

c. Indikator Memutuskan Suatu Tindakan

Pada indikator memutuskan suatu tindakan memperoleh hasil

pada kelas kontrol 62,97% dengan katagori cukup dan pada kelas

eksperimen 75,71% dengan katagori baik. Siswa diharapkan mampu

memutuskan hal yang akan dilakukan serta memberikan suatu

tindakan alternatif sebagai solusi. Berikut ini ditampilkan jawaban

untuk indikator memfokuskan pertanyaan dari kelas kontrol dan

kelas eksperimen :

G

a

m

b

a

r

4.10 Jawaban siswa Kelas Eksperimen

Page 83: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

68

Gambar 4.11 Jawaban siswa Kelas Kontrol

Pada gambar 4.11 terlihat pada kelas kontrol jawaban siswa

masih kurang tepat, siswa pada kelas kontrol masih belum bisa

memutuskan hal yang harus dilakukan siswa dan belum mampu

untuk mengemukakan suatu tindakan apa yang akan dilakukan ketika

siswa di hadapkan dengan suatu permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari. Pada gambar 4.12 terlihat bahwa pada kelas eksperimen

jawaban siswa sudah tepat, siswa pada kelas ekperimen sudah

mampu memutuskan hal yang harus dilakukan siswa dan siswa juga

mampu mengemukakan suatu tindakan apa yang harus dilakukan

ketika siswa dihadapkan dengan suatu permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut Ennis (1985) berpikir kritis adalah

pemikiran reflektif dan masuk akal yang difokuskan pada

memutuskan apa yang harus percaya atau lakukan termasuk

merumuskan hipotesis, pertanyaan, alternatif rencana untuk

percobaan.

d. Indikator Induksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

Persentase indikator membuat induksi dan mempertimbangkan

hasil induksi pada kelas eksperimen 81,41% dengan kategori baik

sekali sedangkan pada kelas kontrol 48,75% dengan kategori cukup.

Pada indikator ini siswa diharapkan mampu mengemukakan

kesimpulan. Merumuskan kesimpulan merupakan proses

mendeskripsikan temuan berdasarkan hasil pengujian hipotesis

(Sanjaya, 2006, hal.205) dan menurut Johnson (2011, hal.189)

menyatakan bahwa berpikir kritis memungkinkan siswa menganalisis

pemikiran sendiri, memastikan bahwa mereka menetukan pilihan dan

menarik kesimpulan cerdas. Sehingga dalam mengemukakan sebuah

Page 84: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

69

kesimpulan sementara haruslah dengan pemahaman yang mendalam

yang berlandaskan latar belakang fakta dan sumber-sumber yang

baik. Berikut ini ditampilkan jawaban untuk indikator memutuskan

suatu tindakan dari kelas kontrol dan kelas eksperimen:

G

a

m

b

a

r 4.12 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

G

a

m

b

a

r

4.13 Jawaban Siswa Kelas Kontrol

Pada gambar 4.13 terlihat pada kelas kontrol tidak tepat dalam

membuat kesimpulan jawaban siswa masih kurang tepat hal ini

disebabkan karena mereka kurang dapat menghubungkan temuan

pada soal dengan tujuan pertanyaan. Sehingga terjadi kekeliruan

dalam membuat sebuah kesimpulan.

e. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil

Obeservasi

Page 85: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

70

Persentase indikator mengobservasi dan mempertimbangkan

hasil observasi pada kelas eksperimen 81,25% dengan kategori baik

sekali sedangkan pada kelas kontrol 60,83% dengan kategori cukup.

Pada indikator ini siswa diharapkan dapat membuat prosedur

percobaan berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan selama

pembelajaran berlangsung. Menurut Agustin & Supardi (2014)

keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui metode

ilmiah karena berpikir kritis sama dengan metode penyelidikan

ilmiah. Berikut ini ditampilkan jawaban untuk indikator

mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi dari kelas

kontrol dan kelas eksperimen:

G

a

m

b

a

r 4.14 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

G

a

m

b

a

r

4.15 Jawaban Siswa Kelas Kontrol

Pada gambar 4.14 dapat dilihat pada kelas kontrol siswa kurang

tepat dalam membuat langkah percobaan. Hal ini dikarenakan siswa

pada kelas kontrol kurang memperhatikan terutama ketika pemutaran

Page 86: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

71

video tentang percobaan yang dilakukan sedangkan pada kelas

eksperimen jawaban siswa sudah tepat. Menurut Ennis (1996)

membuat laporan observasi sangatlah membantu kita dalam

mengidentifikasi hal-hal yang kita lihat ataupun dengar.

f. Indikator Menjelaskan Kreadibilitas (Kriteria) Suatu Sumber

Presentase indikator menjelaskan kreadibilitas (kriteria) suatu

sumber pada kelas kontrol 73.27% dengan kategori baik dan kelas

eksperimen 81,94% dengan kategori sangat baik. ada 4 hal yang

perlu diperhatikan dalam menjelaskan kredibilitas (kriteria) suatu

sumber yaitu: apakah sumber/pribadi itu

memiliki keahlian yang relevan, kondisi atau keadaan yang jauh dari

konflik kepentingan, persetujuan dengan pihak lain, dan yang

terakhir reputasi dari sumber/pribadi yang bersangkutan.

Hasil pencapaian indikator menjelaskan kredibilitas (kriteria)

suatu sumber pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen, secara

keseluruhan siswa menggunakan referensi beberapa buku paket,

LKS dan internet sedangkan pada kelas kontrol, hanya beberapa

siswa yang menggunakan referensi. Berikut ini ditampilkan jawaban

untuk indikator menjelaskan kredibilitas (kriteria) suatu sumber dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen:

G

a

m

b

ar 4.16 Jawaban Kelas Eksperimen

Page 87: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

72

G

a

m

b

a

r 4.17 Jawaban kelas kontrol

g. Indikator Mendefinisikan Istilah dan Mempertimbangkan

Definisi

Indikator trakhir adalah mendefiniskan istilah dan

mempertimbangkan definisi. Presentase indikator mengidentifikasi

istilah dan mempertimbangkan definsi pada kelas kontrol 75.27%

dengan kategori baik dan kelas eksperimen 79.60% dengan kategori

baik.

Pada indikator ini siswa diharapkan mampu memberikan

penjelasan lanjut dari suatu istilah. Berpikir kritis yaitu meneliti

proses berpikir siswa sendiri dan orang lain untuk mengetahui apakah

proses berpikir mereka masuk akal (Johnson,2011, hal.187). Proses

dialektis dalam otak yang dilakukan siswa menjadikan siswa

berpikir, membaca suatu pendapat dan menterjemahkan dengan

bahasanya masing-masing untuk dapat menjelaskan secara sederhana

apa yang mereka ketatahui secara tertulis.

Pada indikator ini siswa melakukan kegiatan berpikir dengan

baik Hasil pencapaian indikator mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan definisi pada kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol dikarenakan kelas pada kelas eksperimen

siswa mampu memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu istilah,

memberikan contoh dan dapat mengklasifikasikan jenis dari koloid

Page 88: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

73

sedangkan pada kelas kontrol siswa masih kesulitan untuk

mengklasifikasikan jenis dari koloid . Berikut ini ditampilkan

jawaban untuk indikator mengidentifikasi istilah dan

mempertimbangkan definsi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen:

Gambar 4.18 Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen

G

a

m

b

a

r

4.19 Jawaban Siswa pada Kelas Kontrol

Kemampuan berpikir kritis menurut Nurhayati (2014) dapat

ditingkatkan dengan pendekatan SAVI. Pendekatn SAVI

mengajarkan dan melatih siswa dalam memecahkan msalah sehingga

dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal senada

juga dijelaskan oleh Fitriani, Suwatra & Kusmariyatni (2015) dalam

jurnalnya menyebutkan bahwa pendekatan SAVI dapat

mempengaruhi keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian yang

dilakukan Nasution (2016) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh

yang sangat signifikan dari pendekatan SAVI dan penelitian Ganing

(2014) juga membuktikan bahwa pendekatan SAVI lebih efektif

dibandingkan penyampaian pelajaran dengan metode konvensional.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendekatan SAVI dapat

meningkatkan Keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran

Page 89: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

74

sistem koloid selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajari.

Page 90: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

75

Page 91: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

76

Page 92: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

77

Page 93: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan

pembelajaran somatic, auditory, visual, intellectual (SAVI) terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem koloid. Hal ini

didasrkan pada hasil uji hipotesis serta perbedaan hasil keterampilan

berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan control. Hasil uji hipotesis

menggunakan bantuan software SPSS versi 22 diperoleh data bahwa thitung

> ttabel atau 3,854 > 2,002 pada taraf signifikansi 5% sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima. Hasil tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas

eksperimen lebih tinggi (78,70%) dibandingkan dengan kelas kontrol

(69,88%). Adanya pengaruh pendekatan SAVI terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa pada materi sistem koloid, didasarkan pada langkah-

langkah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui pengalaman langsung, dapat

mengembangkan pemikiran siswa sehingga dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa.

B. Saran

Peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan,

diantaranya:

1. Pendekatan somatic, auditory, visual, intellectual (SAVI) hendaknya

dapat diterapkan pada materi lain yang menggunakan metode diskusi

dan percobaan

2. Pelaksanaan pendekatan SAVI membutuhkan waktu yang cukup

banyak, oleh karena itu sebaiknya guru yang ingin menerapkan

pendekatan pembelajaran ini dapat mengatur waktu dengan baik agar

tahapan pendekatan SAVI terlaksana dengan optimal.

Page 94: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

76

3. Keterampilan berpikir kritis hendaknya harus terus dilatih terutama

pada indikator memutuskan suatu tindakan sehingga siswa berani

memutuskan suatu tindakan ketika siswa dihadapkan dengan suatu

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 95: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

77

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Risa., & Supardi, Z.A. Imam. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing untuk Melatih Kemampuan Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa Kelas XI SMAN 1Kalianget, UNS, Surabaya.

Alrababah, Fatima Eisa Abedi-rahman. (2017). The Effectiveness of Marzano’s

Dimensions of Learning Model in the Tenth Grade Students Acquisition of

Scientific Concepts in Science and the Development of Critical Thinking

Skills and Their Attitude Tow Ards Scince. Hail University, Saudi Arabia.

Arikunto, Suharsimi. (2015). Dasar-dasar evaluasi pendidikan: Edisi ke dua.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Averkieva, Liubov., Chayka, Yulia., & Glushkov, Sergey. (2015). Web Quest as a

Tool for Increasing Students’ Motivation and Critical Thinking

Development. Procedia-Social and Behavioral Sciences.

Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.

Jakarta: Erlangga.

Dewi., & Wawan. (2011). Teori Pengukuran, Pengetahuan, Sikap dan

Pengetahuan Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Duran, M., & Sendag, S. (2012). A preliminary investigation into critical thinking

skills of Urban high school students: role of an IT/STEM program.

Creative Education, 3(2), 241-250.

Elder, Linda., & Paul, Richard. (2013). Critical Thinking: Intellectual Standards

Essential to Reasoning Well Within Every Domain of Thought. Journal of

Developmental Education, Vol. 36, No. 3 (SPRING 2013), pp. 34-35.

Ennis, Robert H. (1985). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skill.

Association for Supervision and Curriculum Development, 45-48.

Ennis, Robert H. (1996). Critical Thinking. United States of Amercia: The New

York Times Company.

Facione, Peter A. (1990). Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for

Purposes of Educational Assessment and Instruction. Research Findings

and Recommendations. California state university,1-51.

Page 96: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

78

Farhan, Ahmad Irvan. (2014). Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory,

Visual, Intellectual) untuk Meningkatkan Disposisi Matematika Siswa.

UIN, Jakarta.

Fitriani, Suwarta., & Kusmariyatni. (2015). Pengaruh Model SAVI terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD,

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Farhan, Ahmad Ifan. (2014). Penerapan Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan

Disposisi Siswa, UIN, Jakarta.

Hadjar, Ibnu. (1999). Dasar- Dasar Metodelogi Penelitian Kwantitatif dalam

Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Iskandar, Dadang., Hamdani, Acep Roni., & Suhartini, Teti. (2016).

Implemetation of Model SAVI ( Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) to

Increase Critical Thinking Ability in Class IV of Social Science Learning

on Social Issuees in the Local Environment. Universitas Pasundan,

Bandung.

Johnson, Elaine B. (2011). Contextual Teaching and Learning : Menjadikan

Kegiatan Belajar Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa.

Kadir. (2010). Statistik Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata

Sampurna.

Kamulyan, Mulyadi, S., dan Surtikanti. (1999). Belajar dan Pembelajaran.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.81A tentang Implementasi Kurikulum.

Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keenan, Charles W. (1980). Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Kuswana, Wowo Sunsryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

L. Nena, Natih., Wiyasa, Nugraha., & Ganing. (2014). Pendekatan Pembelajaran

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) Berpengaruh Terhadap

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD.1 Kuta, Universitas Pendidikan

Ganesha, Singaraja.

Lukman, Lucky Azizatul., Martini ,Kus Sri., & Utami, Budi. (2015). Efektifitas

Metode Project Based Learning (PJBL) Disertai Media Mind Mapping

Terhadap Presentasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Koloid

di Kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta. UNS, Surakarta.

Page 97: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

79

Magnesen, Vernon A. (1983). A Review of Findings from Learning and Memory

Retention Studiet, 5(25), 1-4.

Meier, Dave. (2002). The Accelerate Learning Handbook. United States Amerika

: The McGraw-Hill Companies.

Misbahuddin., & Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik.

Jakarta: Pt. Bumi Aksara

Mose, Yumike. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain

(POE) Pada Materi Koloid Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa, UPI, Bandung.

Mulyasa. (2009). Analisis, Validasi, Reabilitas dan Interprestasi Hasil Tes.

Bandung: Remaja Rosdakarya Offiset

Nasution, Atika Julia Handayani. (2016). Effect of SAVI Approach in JIGSAW

Cooperative Learning Model on Student’s Activity and Learing Outcome

in Biodiversitytopic in X Grade Of SMAN 3 Medan. UNM, Medan

Nena L, Natih., Wiyasa, Ngurah., & Ganing. (2014). Pendekatan Pembelajaran

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) Berpengaruh Terhadap

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD No.1 Kuta. Universitas Pendidikan

Ganesha, Singaraja.

Ngalim Purwanto. (2000). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:

Rosdakarya.

Nurhayati. (2014). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam

Pembelajaran IPS Melalu Pendekatan SAVI Model Pembelajaran

Berbasis Masalah, UNY, Yogyakarta.

Oxtoby, D.W., H.P. Gillis and N.H. Nachtrieb. (2001). Prinsip-Prinsip Kimia

Modern Edisi Keempat jilid II. Erlangga: Jakarta.

Riadi, Edi. (2016). Statistik Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS).

Yogyakarta: CV. Andi Offset

Rizki, Ihwan. (2014). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dengan

Menggunakan Media Pembelajaran (Video) pada Materi Minyak Bumi.

UIN, Jakarta.

Rose, Collin dan Malcom J. Nicholl. (2002). Accelerated Learning for the 21th

Century. Diterjemahkan oleh Dedy Ahimsa. Bandung : Nuansa.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Page 98: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

80

Patmawati, Herti. (2011). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada

Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dengan Metode

Praktikum. UIN, Jakarta

Pramasdyahsari, Agnita Siska., & Rasiman. (2014). Development of Mathematic

Learning Equipment Based on Critical Thinking Using SAVI Approach

Assisted by Interactive CD. Universitas PGRI, Semarang.

Petrucci, R. dkk. (2011). Kimia Dasar Prinsip- Prinsip & Aplikasi Moderen

(Edisi ke Sembilan). Jakarta: Erlangga.

Pearson. The Learning Curve. (2015). Diakses dari

http://thelearningcurve.pearson.com/

Programme of International Students Assessment (PISA). (2015). PISA 2015

Results in Focus. Diakses dari https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-

results-in-focus.pdf

Pratiwi, Y, N., Rahayu, S., & Fajruloh, F. (2016). Socioscientifc Issues (SSI) in

Reaction Rates Topic and It’s Effect on the Critical Thinking Skills of High

School Students. UNNES, Semarang.

Putra, Harry Dwi. (2013). Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI

Berbantuan Wingeom untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi

Matematis Siswa SMP. STKIP Siliwangi, Bandung.

Purwanto. (2012). Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan

Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset

Sagala. Syaiful (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta

Shaer, Ahlam EL., & Gaber, Hala. Impact of Problem-Based Learning on

Students`Critical Thinking Dispositions, Knowledge Acquisition and

Retention. Mansoura University, Egypt

Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Santrock, John W. (2007). Adolescence, Eleventh Edition. Jakarta : Erlangga.

Siregar, Sofian. (2013). Statistik Paramertik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Tindakan Kelas. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 99: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

81

Sukmadinata. (2011). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodin., & Syaodin, Erlina. (2012). Kurikulum dan

Pembelajaaran Kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sumardjo, Damin. (2009). Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta . Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Supardi, K. I., & Luhbandjono, G. (2008). Kimia Dasar II. Semarang: UPT

UNNES Press.

S. Syukri. (1999). Kimia Dasar2. Bandung: ITB.

Suwarma, Mayadiana. (2009). Satu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir

Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya.

Suwarno, Fajar. (2015). Deskripsi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada

Materi Koloid Kelas XI IPA 1 SMAN 9 Pontianak. Universitas

Tanjungpura, Pontianak.

UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional, (Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia).

Widyatmoko. (2009). Kimia Dasar Tingkat Universitas. Jakarta: Universitas

Trisakti.

Wijaynto, Eka. (2013). Penerapan Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Standar Kompetensi Sistem Pengapian Kelas XI di SMK

Penindustrian, UNY, Yogyakarta.

Yuanita, Lena. (2013). Analisis Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory, Visual,

Intelectual (SAVI) pada Konsep Laju Reaksi di SMA PGRI 56 Ciputat.

UIN, Jakarta.

Page 100: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

82

Page 101: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

82

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMAN 10 Kota Tanggerang Selatan

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem Koloid

Kelas / Semester : XI IPA / 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3 Memahami,menerapkan, menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan dalam ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.

4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri,bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Page 102: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

83

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi electron dalam atom

sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.

1. Menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan YME yang telah menciptakan

beragam unsur yang melimpah untuk kepentingan makhluk hidup.

2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam

bekerja sama menemukan dan memahami keteraturan atom, unsur dan

molekul.

1. Bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan di laboratorium dengan

mematuhi peraturan dan mengamati setiap langkah dalam pembuatan produk

2. Kreatif dan inovatif dalam merancang suatu percobaan untuk menghasilkan

suatu produk

3. Jujur dan kritis dalam berdiskusi mengenai setiap produk yang telah dibuat

2.2 Menunjukkan sikap kritis, teliti dan konsisten dalam menyajikan dan

menafsirkan data.

1. Produk dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar

lingkungan kita dengan cermat agar dapat digunakan secara berulang.

Page 103: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

84

Kompetensi Dasar Indikator

2.3 Berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan sumber

daya alam.

1. Mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan.

2. Mendiskusikan dan mengkomunikasikan hasil pengamatan yang melibatkan

anggota kelompok lain melalui tanya jawab.

3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapan dalam kehidupan

sehari-hari

1. Mengelompokkan sistem koloid berdasarkan observasi yang dilakukan.

2. Menerapkan sifat koloid dan pembuatan koloid dalam kehidupan sehari-

hari berdasarkan argumentasi yang logis.

3. Menganalisis sifat koloid

4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar 1. Menyimpulkan sifat koloid dan pembuatan koloid berdasarkan observasi

percobaan

2. Merencanakan suatu percobaan sifat koloid dan pembuatan koloid

3. Membuat definisi sifat koloid berdasarkan argumentasi yang logis

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengelompokkan sistem koloid berdasarkan observasi yang dilakukan.

2. Siswa dapat menerapkan sifat koloid dan pembuatan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan argumentasi yang logis.

3. Siswa mampu menganalisis sifat koloid dan jenis koloid melalui latihan prediksi

4. Siswa dapat menyimpulkan sifat koloid dan jenis koloid melalui observasi percobaan secara tepat

5. Siswa dapat merencanakan percobaan sifat koloid dan jenis koloid berlandaskan prediksi yang dikemukakan sebelumnya

6. Siswa dapat membuat definisi sifat koloid dan jenis koloid dengan benar berdasarkan argumentasi yang logis

Page 104: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

85

D. Materi Pelajaran

Koloid ialah campuran dari dua atau lebih zat yang salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah besar partikel yang sangat kecil dalam fasa kedua.

Zat yang terdispersi dan medium penyangganya dapat berupa kombinasi gas, cairan, atau padatan. Dewasa ini istilah koloid dipakai untuk menyatakan

ukuran partikel serta sistem campuran. Partikel-partikel suatu zat dikatakan berukuran koloid apabila berdiameter antara 10-9

m sampai 10-7

m. Yang

disebut sistem koloid adalah suatu campuran zat di mana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam suatu zat lain.

Sebagaimana halnya larutan yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut, maka sistem koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi,

yaitu zat yang tersebar merata, serta fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-partikel koloid itu tersebar. sistem dispersi dibedakan menjadi 3

(tiga) kelompok:

1. Suspensi

Campuran heterogen yang terdiri atas partikel-partikel kecil, padat dalam suatu cairan yang bila dibiarkan akan mengendap ke bawah akibat adanya gaya

gravitasi bumi dengan ukuran partikel >10-7

m, dua fase dan dapat di saring,tidak stabil

2. Larutan

Suatu campuran homogen yang terdiri dari partikel-partikel kecil, padat dalam suatu cairan yang tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu yang

lama. Ukuran partikelnya <10-9

m,tidak dapat di saring,terdiri dari satu fase,stabil

3. Sistem koloid

Suspensi kasar yaitu antara 10-9

- 10-7

m . Jadi sistem koloid adalah suatu campuran zat dimana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam

suatu zat lain,tidak dapat di saring kecuali dengan penyaring ultra,dua fase,pada umumnya stabil

Sifat Sifat Koloid

Efek Tyndal

Efek tyndal adalah efek penghamburan cahay oleh partikel-partikel debu yang terdapat dalam ruang jika seberkas cahaya yang dilewatkan pada suatu

ruang yang gelap melalui suatu celah atau larutan maka berkas cahaya atau sorotan cahaya akan Nampak jelas hal ini disebut dengan system koloid

Gerak Brown

Page 105: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

86

Gerakan zig-zag partikel koloid ini disebut gerak brown. Gerak brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul – molekul medium

terhadap partikel koloid. Gerak brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Oleh karena bergerak terus – menerus, maka partikel koloid

dapat mengimbani gaya gravotaso, sehingga tidak mengalami sedimentasi.

Koagulasi

Peristiwa penggumpalan partikel koloid. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit di tambahkan ke dalam

sistem koloid. Pada elektroforesis, koagulasi terjadi ketika partikel koloid mencapai electrode. Jadi, koloid yang bermuatan negatif akan di gumpalkan di

anode, sedangkan koloid yang bermuatan positif di gumpalkan di katode

Elektroforesis

Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode, sedangkan koloid yang bermuatan positif

bergerak ke katode.

Adsorpsi

Penyerapan pada permukaan.

Dialisis

Suatu teknik pemurnian koloid berdasarkan perbedaan ukuran partikelnya.

E. Kegiatan Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)

Metode Pembelajaran : Praktikum, Diskusi, Tanya Jawab

1. Pertemuan pertama

Page 106: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

87

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Pen

da

hu

lua

n

a. Siswa memulai pelajaran dengan menjawab salam kemudian berdoa bersama guru

b. Siswa menjawab dan mengkondisikan diri untuk siap menerima pelajaran ketika guru

mengecek kehadiran siswa

c. Siswa fokus mendengarkan penyampaian tujuan dan langkah pembelajaran sistem

koloid dari guru

d. Siswa duduk berkelompok secara tertib sesuai instruksi guru

10 menit

Page 107: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

88

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Inti

1. Tahap Persiapan

a. Melalui tanya jawab dikelas siswa menjawab pertanyaan guru

b. Siswa membaca LKS1 (Suspensi ,Koloid dan Larutan) yang diberikan guru

c. Siswa mengenali permasalahan dengan membaca wacana yang terdapat dalam

LKS1 (Suspensi ,Koloid dan Larutan) sesuai instruksi guru

d. Siswa menjawab Pertanyaan berdasarkan wacana yang terdapat dalam LKS1

masing-masing sesuai arahan guru

3. Tahap penyampaian

a. Siswa membuat rancanan percobaan untuk membedakan suspensi, Koloid dan

larutan sesuai LKS1 (Suspensi ,Koloid dan Larutan)

4. Tahap Pelatihan

a. siswa melakukan percobaan sesuai dengan tahapan dalam LKS1 (Suspensi

,Koloid dan Larutan)

b. siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS1 (Suspensi ,Koloid dan

Larutan) sesuai dengan hasil dari parktikum

5. Tahap penyampain hasil

a. Siswa mempresentasikan jawaban dari pertanyaan dalam LKS1 (Suspensi ,Koloid

dan Larutan) sesuai dengan hasil percobaan

b. Siswa melakukan tanya jawab mengenai hasil percobaan nya

c. Siswa memberikan kesimpulan dari hasil percobaan

d. Guru mengevaluasi dengan cara meluruskan berbagai jawaban dari siswa

Memfokuskan

permasalahan

Memutuskan suatu tindakan

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

Menganalisis argument

Membuat induksi dan

mempertimbangkan induksi

Somatic

Visual

Intellectual

Auditory

SAVI

Somatic,

Visual

Auditory,

Intellectual

Somatic,

Visual

Auditory

Intellectual

70 menit

Page 108: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

89

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Pen

utu

p

a. siswa mendengarkan arahan dari guru untuk mempresentasikan apa saja yang

dibutuhkan dalam pembuatan produk sistem koloid dan membawa pada pertemuan

berikutnya

b. siswa dan guru membaca hamdalah bersama-sama untuk menutup pembelajaran pada

pertemuan ini

10 menit

2. Pertemuan Kedua

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Pen

da

hu

lua

n

a. Siswa memulai pelajaran dengan menjawab salam kemudian berdoa bersama guru

b. Siswa menjawab dan mengkondisikan diri untuk siap menerima pelajaran ketika guru

mengecek kehadiran siswa

c. Siswa fokus mendengarkan penyampaian tujuan dan langkah pembelajaran sistem

koloid dari guru

d. Siswa duduk berkelompok secara tertib sesuai instruksi guru

10 menit

Page 109: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

90

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Inti

1. Tahap Persiapan (Pendahuluan):

a. Melalui tanya jawab dikelas siswa menjawab pertanyaan guru

b. Siswa membaca LKS 2 (sifat adsorpsi dan koagulasi ) yang diberikan guru

c. Siswa mengenali permasalahan dengan membaca wacana yang terdapat dalam

LKS 2( sifat adsorpsi dan koagulasi sesuai instruksi guru

d. Siswa menjawab Pertanyaan berdasarkan wacana yang terdapat dalam LKS

masing-masing sesuai arahan guru

2. Tahap penyampaian

a. Siswa membuat rancanan percobaan Penjernihan Air yang dipilih sesuai LKS 2 (

sifat adsorpsi dan koagulasi )

3. Tahap Pelatihan

a. siswa melakukan percobaan sesuai dengan tahapan dalam LKS 2 ( sifat adsorpsi

dan koagulasi )

b. siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS 2 ( sifat adsorpsi dan

koagulasi ) sesuai dengan hasil dari parktikum

4. tahap penyampaian hasil

a. siswa mempresentasikan jawaban dari pertanyaan dalam LKS 2 ( sifat adsorpsi

dan koagulasi ) sesuai dengan hasil percobaan

b. Siswa melakukan tanya jawab mengenai hasil percobaan nya

c. Siswa memberikan kesimpulan dari hasil percobaan

d. Guru mengevaluasi dengan cara meluruskan berbagai jawaban dari siswa

Memfokuskan permasalahan

Memutuskan suatu tindakan

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

Menganalisis argument

Membuat induksi dan

mempertimbangkan induksi

Somatic

Visual

Intellectual

Auditory

SAVI

Somatic, Visual

Auditory,

Intellectual

Somatic, Visual

Auditory

Intellectual

70 menit

Page 110: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

91

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Pen

utu

p

a. siswa mendengarkan arahan dari guru untuk mempresentasikan apa saja yang

dibutuhkan dalam pembuatan produk sistem koloid dan membawa pada

pertemuan berikutnya

b. siswa dan guru membaca hamdalah bersama-sama untuk menutup pembelajaran

pada pertemuan ini

10 menit

3. Pertemuan ketiga

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Pen

da

hu

lua

n

a. Siswa memulai pelajaran dengan menjawab salam kemudian berdoa bersama guru

b. Siswa menjawab dan mengkondisikan diri untuk siap menerima pelajaran ketika guru

mengecek kehadiran siswa

c. Siswa fokus mendengarkan penyampaian tujuan dan langkah pembelajaran sistem

koloid dari guru

d. Siswa duduk berkelompok secara tertib sesuai instruksi guru

10 menit

Page 111: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

92

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Inti

1. Tahap Persiapan (Pendahuluan):

a. Melalui tanya jawab dikelas siswa menjawab pertanyaan guru

b. Siswa membaca LKS 3 (Kondensasi dan dispersi) yang diberikan guru

c. Siswa mengenali permasalahan dengan membaca wacana yang terdapat dalam

LKS 3 (Kondensasi dan dispersi) sesuai instruksi guru

d. Siswa menjawab Pertanyaan berdasarkan wacana yang terdapat dalam LKS 3

(Kondensasi dan dispersi) masing-masing sesuai arahan guru

2. Tahap penyampaian

a. Siswa membuat rancanan percobaan pembuatan Marshmellow dan membuat

emulsi yang dipilih sesuai LKS 3 (Kondensasi dan dispersi)

3. Tahap Pelatihan

a. siswa melakukan percobaan sesuai dengan tahapan dalam LKS 3 (Kondensasi dan

dispersi)

b. siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS 3 (Kondensasi dan

dispersi) sesuai dengan hasil dari parktikum

4. Tahap Penyampaian Hasil

a. Siswa mempresentasikan jawaban dari pertanyaan dalam LKS 3 (Kondensasi dan

dispersi) sesuai dengan hasil percobaan

b. Siswa melakukan tanya jawab mengenai hasil percobaan nya

c. Siswa memberikan kesimpulan dari hasil percobaan

d. Guru mengevaluasi dengan cara meluruskan berbagai jawaban dari siswa

Memfokuskan permasalahan

Memutuskan suatu tindakan

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

Menganalisis argument

Membuat induksi dan

mempertimbangkan induksi

Somatic

Visual

Intellectual

Auditory

SAVI

Somatic,

Visual

Auditory,

Intellectual

Somatic,

Visual

Auditory

Intellectual

70 menit

Page 112: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

93

Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Indikator KBK Pendekatan Alokasi

Waktu

Pen

utu

p

a. siswa mendengarkan arahan dari guru untuk mempresentasikan apa saja yang

dibutuhkan dalam pembuatan produk sistem koloid dan membawa pada

pertemuan berikutnya

b. siswa dan guru membaca hamdalah bersama-sama untuk menutup pembelajaran

pada pertemuan ini

11 12 e

n

i

t

F. Evaluasi

1. Kognitif : Lembar Kerja Siswa dan Soal Tes Essay

2. Psikomotorik : Lembar Observasi

G. Penilaian

1. Soal Tes Essay

Keterangan:

NP : nilai persen yang dicari

R : skor mentah yang diperoleh siswa

SM : skor maksimum ideal (Purwanto, 2010, hal. 102)

Page 113: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

94

2. Lembar Observasi

Keterangan:

NP : nilai persen yang dicari

R : skor mentah yang diperoleh siswa

SM : skor maksimum ideal (Purwanto, 2010, hal. 102)

Dengan kriteria:

Interval Nilai (%) Interpretasi

81 – 100 Sangat baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat kurang

Page 114: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

95

Page 115: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

96

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XI / Semester 2

Materi Pokok : Koloid

Alokasi Waktu : 2 45 Menit

A. Komptensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 116: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

97

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom sebagai wujud kebesaran Tuhan YME..

2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama menemukan dan memahami keteraturan

atom, unsur dan molekul

2.2 Menunjukkan sikap kritis, teliti dan konsisten dalam menyajikan dan menafsirkan data.

2.3 Berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam..

3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari

4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar

Indikator

3.15.1 Mengelompokkan sistem koloid berdasarkan observasi yang dilakukan.

3.15.2 Menerapkan sifat koloid dan pembuatan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan argumentasi yang logis.

3.15.3 Menganalisis sifat koloid

4.14.1 Menyimpulkan sifat koloid dan pembuatan koloid berdasarkan observasi percobaan

4.14.2 Merencanakan suatu percobaan sifat koloid dan pembuatan koloid

4.14.3 Membuat definisi sifat koloid berdasarkan argumentasi yang logis

Page 117: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

98

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengelompokkan sistem koloid berdasarkan observasi yang dilakukan.

2. Siswa dapat menerapkan sifat koloid dan pembuatan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan argumentasi

yang logis.

3. Siswa mampu menganalisis sifat koloid dan jenis koloid melalui latihan prediksi

4. Siswa dapat menyimpulkan sifat koloid dan jenis koloid melalui observasi percobaan secara tepat

5. Siswa dapat merencanakan percobaan sifat koloid dan jenis koloid berlandaskan prediksi yang dikemukakan sebelumnya

6. Siswa dapat membuat definisi sifat koloid dan jenis koloid dengan benar berdasarkan argumentasi yang logis

D. Materi Pembelajaran

Koloid ialah campuran dari dua atau lebih zat yang salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah besar partikel yang

sangat kecil dalam fasa kedua. Zat yang terdispersi dan medium penyangganya dapat berupa kombinasi gas, cairan, atau

padatan. Dewasa ini istilah koloid dipakai untuk menyatakan ukuran partikel serta sistem campuran. Partikel-partikel suatu zat

dikatakan berukuran koloid apabila berdiameter antara 10-9

m sampai 10-7

m. Yang disebut sistem koloid adalah suatu

campuran zat di mana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam suatu zat lain.

Sebagaimana halnya larutan yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut, maka sistem koloid juga tersusun dari dua

komponen, yaitu fase terdispersi, yaitu zat yang tersebar merata, serta fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-

partikel koloid itu tersebar. sistem dispersi dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok:

Page 118: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

99

1. Suspensi

Campuran heterogen yang terdiri atas partikel-partikel kecil, padat dalam suatu cairan yang bila dibiarkan akan

mengendap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi bumi dengan ukuran partikel >10-7

m, dua fase dan dapat di saring,tidak

stabil

2. Larutan

Suatu campuran homogen yang terdiri dari partikel-partikel kecil, padat dalam suatu cairan yang tersebar merata

biarpun didiamkan dalam waktu yang lama. Ukuran partikelnya <10-9

m,tidak dapat di saring,terdiri dari satu fase,stabil.

3. Sistem koloid

Suspensi kasar yaitu antara 10-9

- 10-7

m . Jadi sistem koloid adalah suatu campuran zat dimana suatu zat tersebar

merata dengan berukuran koloid dalam suatu zat lain,tidak dapat di saring kecuali dengan penyaring ultra,dua fase,pada

umumnya stabil

Sifat Sifat Koloid

Efek Tyndal

Page 119: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

100

Efek tyndal adalah efek penghamburan cahay oleh partikel-partikel debu yang terdapat dalam ruang jika seberkas cahaya

yang dilewatkan pada suatu ruang yang gelap melalui suatu celah atau larutan maka berkas cahaya atau sorotan cahaya akan

Nampak jelas hal ini disebut dengan system koloid

Gerak Brown

Gerakan zig-zag partikel koloid ini disebut gerak brown. Gerak brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang dari

molekul – molekul medium terhadap partikel koloid. Gerak brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid.

Oleh karena bergerak terus – menerus, maka partikel koloid dapat mengimbani gaya gravotaso, sehingga tidak mengalami

sedimentasi.

Koagulasi

Peristiwa penggumpalan partikel koloid. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit

di tambahkan ke dalam sistem koloid. Pada elektroforesis, koagulasi terjadi ketika partikel koloid mencapai electrode. Jadi,

koloid yang bermuatan negatif akan di gumpalkan di anode, sedangkan koloid yang bermuatan positif di gumpalkan di katode

Elektroforesis

Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode, sedangkan

koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode.

Adsorpsi

Penyerapan pada permukaan.

Page 120: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

101

Dialisis

Suatu teknik pemurnian koloid berdasarkan perbedaan ukuran partikelnya.

E. Metode Pembelajaran

1. Metode:

a. Metode Ceramah

b. Metode Diskusi

c. Metode Pemecahan Masalah

d. Metode Eksperimen

2. Pendekatan

Pendekatan ilmiah (scientific approach)

F. Media dan Sumber Belajar

1. Media Pembelajaran

Media Presentasi (Power Point)

2. Sumber Pembelajaran

a. Buku ajar Kimia XI

b. Alat-alat bahan praktikum serta media presentasi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Page 121: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

102

1. Pertemuan Pertama

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas

untuk memimpin doa bersama.

2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk

mendukung proses pembelajaran dengan cara

meminta peserta didik membersihkan papan tulis

dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku

pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat

tulis yang diperlukan.

3. Guru mengajak peserta didik agar selalu

mengamalkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada

Tuhan.

4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam

pembelajaran yang dilaksanakan.

5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi

yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

15 Menit

Page 122: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

103

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik

terkait kegiatan yang akan dilakukan (termasuk di

dalamnya tentang pembagian kelompok kerja

peserta didik).

7. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam

kehidupan terkait materi pembelajaran dalam

bentuk video.

Kegiatan

Inti

a. Mengamati

1) Guru meminta peserta didik untuk membaca

Buku/referensi mengenal sistem koloid khususnya

tentang perbedaan sifat larutan sejati, koloid, dan

suspensi.

2) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk mengamati beberapa permasalahan yang

terkait dengan materi yang sedang dipelajari,

yaitu perbedaan sifat larutan sejati, koloid, dan

suspensi, seperti: membedakan larutan, koloid,

60 Menit

Page 123: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

104

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

dan suspensi,

3) keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli

lingkungan, dsb).

4) Peserta didik mengamati video tentang perbedaan

sifat larutan sejati, koloid, dan suspensi.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)

1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk mengajukan pertanyaan terkait perbedaan

sifat larutan sejati, koloid, dan suspensi.

2) Guru menampung pertanyaan peserta didik dan

memberi kesempatan kepada tiap peserta didik atau

menunjuk secara acak peserta didik untuk

menjawab pertanyaan temannya

c. Mengeksplorasi

1) Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya

jawab yang dilakukan dan melengkapinya dengan

membaca buku ajar dan buku referensi terkait

perbedaan sifat larutan sejati, koloid, dan suspensi.

Page 124: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

105

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

2) Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan

secara berkelompok untuk mengidentifikasi dan

menganalisis ragam informasi yang diperoleh,

kemudian dijadikan bahan untuk menyimpulkan

(Sebagai bahan diskusi/kegiatan, guru meminta

siswa untuk mengerjakan kegiatan siswa yang ada

dalam buku ajar).

d. Mengasosiasikan

1) Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan

kegiatan yang berkaitan perbedaan sifat larutan

sejati, koloid, dan suspensi

2) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan

kegiatan yang berkaitan dengan perbedaan sifat

larutan sejati, koloid, dan suspensi, sebagai bahan

presentasi di depan kelas.

e. Mengomunikasikan

1) Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/

kegiatan yang sudah dilakukan.

Page 125: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

106

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/

kegiatan yang sudah dilakukan di depan kelas dan

peserta didik dari kelompok lain memberikan

tanggapan.

3) Guru memberikan penegasan terhadap hasil

pembelajaran peserta didik.

Kegiatan

Penutup

1. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas

pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk

selanjutnya secara bersama menemukan manfaat

langsung maupun tidak langsung dari hasil

pembelajaran yang telah berlangsung;

2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

3. memberi perintah mengerjakan ulangan harian

dengan jujur dan tertib di kelas;

4. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas

atau jenis kegiatan siswa lain baik secara

berkelompok dengan baik sesuai perintah guru;

15 enit

Page 126: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

107

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

5. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya;

6. menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa

bersama sesuai dengan agama dan kepercayaannya

masing-masing.

2. Pertemuan Kedua

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin

doa bersama.

2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses

pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan

papan tulis dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku

pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat tulis yang

diperlukan.

3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda

15 Menit

Page 127: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

108

syukur kepada Tuhan.

4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran

yang dilaksanakan.

5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan

dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan

yang akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian

kelompok kerja peserta didik).

7. Guru menampilkan beberapa permasalahan dalam kehidupan

terkait materi pembelajaran dalam bentuk video.

Kegiatan Inti a. Mengamati

1) Guru meminta peserta didik untuk membaca Buku/referensi

mengenal sistem koloid khususnya tentang aerosol, sol, emulsi, dan

busa/buih.

2) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati

beberapa permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang

dipelajari, yaitu aerosol, sol, emulsi, dan bus/buih, seperti:

mengelompokkan benda-benda ke dalam sistem koloid, cara

60 Menit

Page 128: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

109

mengamati efek Tyndall dengan menggunakan senter, keaktifan,

kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb).

3) Peserta didik mengamati Video tentang yaitu aerosol, sol, emulsi,

dan bus/buih.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesis)

1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengajukan pertanyaan terkait aerosol, sol, emulsi, dan bus/buih.

2) Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi

kesempatan kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak

peserta didik untuk menjawab pertanyaan temannya.

c. Mengeksplorasi

1) Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang

dilakukan dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan

buku referensi terkait aerosol, sol, emulsi, dan bus/buih.

2) Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan secara

berkelompok untuk mengidentifikasi dan menganalisis ragam

informasi yang diperoleh, kemudian dijadikan bahan untuk

menyimpulkan (Sebagai bahan diskusi/kegiatan, guru dapat

meminta siswa untuk mengerjakan tugas/kegiatan siswa yang ada

Page 129: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

110

dalam buku ajar).

d. Mengasosiasikan

1) Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan kegiatan yang

berkaitan aerosol, sol, emulsi, dan bus/buih.

2) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan kegiatan yang

berkaitan dengan aerosol, sol, emulsi, dan bus/buih sebagai bahan

presentasi di depan kelas

e. Mengomunikasikan

1) Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah

dilakukan.

2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/ kegiatan yang

sudah dilakukan di depan kelas dan peserta didik dari kelompok

lain memberikan tanggapan.

3) Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta

didik.

Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun

kelompok melakukan refleksi untuk:

1. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-

hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan

15 Menit

Page 130: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

111

manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran

yang telah berlangsung;

2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

3. memberi perintah mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan

tertib di kelas;

4. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas atau jenis kegiatan

siswa lain baik secara berkelompok dengan baik sesuai perintah

guru;

3. Pertemuan Ketiga

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin

doa bersama.

2. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses

pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan

papan tulis dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku

pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat tulis yang

15 Menit

Page 131: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

112

diperlukan.

3. Guru mengajak peserta didik agar selalu mengamalkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di dalam kehidupan sebagai tanda

syukur kepada Tuhan.

4. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran

yang dilaksanakan.

5. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan

dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

6. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik terkait kegiatan

yang akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian

kelompok kerja peserta didik). Guru menampilkan beberapa

permasalahan dalam kehidupan terkait materi pembelajaran dalam

bentuk video.

Kegiatan Inti a. Mengamati

1) Guru meminta peserta didik untuk membaca Buku/referensi

mempelajari pembuatan dan peran koloid khususnya tentang

pemutihan gula,penggumpalan darah, dan penjernihan air .

2) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati

beberapa permasalahan yang terkait dengan materi yang sedang

60 Menit

Page 132: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

113

dipelajari, yaitu pemutihan gula,penggumpalan darah, dan

penjernihan air, seperti: mengetahui reaksi dalam penjernihan air,

manfaat kolooid dalam kehidupan, keaktifan, kerja sama,

komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb).

3) Peserta didik mengamati gambar/slide/video tentang yaitu

pemutihan gula,penggumpalan darah, dan penjernihan air.

a. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)

1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan terkait pemutihan gula,penggumpalan darah, dan

penjernihan air.

2) Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi

kesempatan kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak

peserta didik untuk menjawab pertanyaan temannya.

b. Mengeksplorasi

1) Peserta didik mencari jawaban pertanyaan pre-test yang diberikan

guru dengan membaca buku ajar dan buku referensi lain.

2) Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang

Page 133: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

114

dilakukan dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan

buku referensi terkait Pemutihan gula, penggumpalan darah dan

Penjernihan air.

3) Peserta didik berdiskusi atau melakukan kegiatan secara

berkelompok untuk mengidentifikasi dan menganalisis ragam

informasi yang diperoleh, kemudian dijadikan bahan untuk

menyimpulkan (Sebagai bahan diskusi/kegiatan, guru dapat

meminta siswa untuk mengerjakan tugas/kegiatan siswa yang ada

dalam buku ajar).

c. Mengasosiasikan

1) Peserta didik menyusun hasil diskusi/laporan kegiatan yang

berkaitan Pemutihan gula, Penjernihan Air, Penggumpalan darah.

2) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi/laporan kegiatan yang

berkaitan dengan Pemutihan Gula, Penggumpalan darah,

Penjernihan air, sebagai bahan presentasi di depan kelas.

d. Mengomunikasikan

1) Peserta didik membuat laporan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah

dilakukan.

Page 134: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

115

2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/ kegiatan yang sudah

dilakukan di depan kelas dan peserta didik dari kelompok lain

memberikan tanggapan.

3) Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta

didik.

Kegiatan Penutup Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun

kelompok melakukan refleksi untuk:

1. mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-

hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan

manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran

yang telah berlangsung;

2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

3. memberi perintah mengerjakan ulangan harian dengan jujur dan

tertib di kelas;

4. memberi tugas rumah untuk mengerjakan tugas atau jenis kegiatan

siswa lain baik secara berkelompok dengan baik sesuai perintah

guru;

15 Menit

H. Penilaian

Page 135: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

116

Kognitif : soal Essay

1. Soal Tes Essay

Keterangan:

NP : nilai persen yang dicari

R : skor mentah yang diperoleh siswa

SM : skor maksimum ideal (Purwanto, 2010, hal. 102)

Page 136: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

117

Page 137: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

117

Lampiran 3

Kisi – Kisi Soal Bepikir Kritis

Sistem Koloid

Kompetensi Dasar : 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

Materi SMA/MA : Sistem Koloid

Kelas : XI IPA

Nama : Melinda Indana Nasution

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak 3.15.3

Menganalisis

sifat koloid

Disajikan

sebuah

informasi

mengenai

pembuatan dan

bahan baku

suatu produk

koloid,

selanjutnya

siswa

menganalisis

jenis koloid dari

produk tersebut

1. Mutiara merupakan salah satu contoh

koloid. Secara alami berasal dari kerang

yang disebut kerang mutiara. Dalam

proses pembentukan mutiara, diperlukan

zat penggangu, misalnya jaringan atau

pasir yang masuk kedalam kerang.

Kemudian kerang secara otomatis akan

melapisi zat penganggu tersebut dengan

nacre. Setelah zat peng-ganggu

diselimuti nacre, maka ter-bentuklah

mutiara. Nacre yaitu zat kapur dengan

unsur dasar karbon yang jernih yang

dikeluarkan oleh kerang sebagai alat

pertahanan diri dari zat asing yang masuk

kedalam badannya.

Dari pernyataan diatas, apakah jenis

sistem koloid dari mutiara? Jelaskan

berdasarkan fase terdispersi dan

Diketahui: (Max.2)

1) Mutiara merupakan salah

satu sistem koloid yang

berasal dari kerang mutiara.

2) Proses pembentukannya

yaitu adanya zat

pengganggu seperti pasir

yang masuk kedalam

kerang, yang dilapisi oleh

zat dari dalam kerang yaitu

nacre.

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

informasi namun kurang

tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Ditanya : (Max.2)

1) Apakah jenis sistem koloid

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Page 138: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

118

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

pendispersinya! dari mutiara?

2) Apakah fase terdispersi dan

fase pendispersinya?

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan 1 point

masalah atau pertanyaan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan 1

point masalah atau

pertanyaan namun kurang

tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan 2 point

masalah atau pertanyaan

tepat

4

Analisis Permasalahan

(Max.1)

Mutiara terbentuk dari pasir

yang berupa zat padat yang

masuk kedalam kerang dan

dilapisi oleh nacre yang berupa

zat cair yang terdapat didalam

kerang

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan kurang tepat

2

Dapat membuat

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan tepat

3

Dapat membuat

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

4

Page 139: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

119

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi dengan sangat tepat

Jawab : (Max.2)

Jadi kesimpulannya yaitu:

1. Mutiara merupakan

koloid jenis emulsi

padat

2. Dengan fase terdispersi

cair berupa nacre dan

fase pendispersi padat

berupa pasir

Membuat

kesimpulan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

seluruh kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya 1 point kesimpulan

saja yang dibuat kurang

tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya 2 point kesimpulan

yang dibuat dengan kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan 2

point kesimpulan dibuat

dengan tepat

4

4.15.1 Disajikan

deskripsi 2. Tini melakukan percobaan untuk Diketahui : (Max.2)

1. sol As2S3

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

0

Page 140: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

120

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Menyimpulkan

sifat koloid dan

pembuatan

koloid

berdasarkan

observasi

percobaan

percobaan

koagulasi koloid

selanjutnya

siswa

mengetahui sifat

koloid larutan

mengetahui larutan mana yang paling

efektif untuk menggumpalkan koloid.

Tini membuat sol As2S3 yang bermuatan

negatif dan dicampurkan dengan larutan

di bawah ini

Larutan reaksi

NaCl Na+ + Cl-

BaCl2 Ba2+ + 2Cl-

AlCl3 Al3+ + 3Cl-

CaCl2 Ca2+ + 2Cl-

Na2SO4 2Na+ + SO42-

Ternyata setelah di lakukan percobaan

larutan AlCl3 yang paling efektif dalam

menggumpalkan As2S3. Mengapa

demikian?

2. AlCl3 yang paling

efektif dalam

menggumpalkan

As2S3

pada soal

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

poin informasi namun

kurang tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Ditanya : (Max.1)

Mengapa AlCl3 dapat

menggumpalkan As2S3?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan atau

pertanyaan namun kurang

tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.2)

untuk mengkoagulasi koloid

bermuatan negatif adalah

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

0

Page 141: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

121

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

dengan menambahkan muatan

positif. muatan positif semakin

besar maka semakin cepat

terkoagulasi

penyelesaian masalah

Dapat membuat

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan konsep

namun tidak tepat

1

Dapat membuat

penyelesaian masalah

namun kurang tepat

2

Hanya dapat membuat

penyelesaian masalah

dengan tepat

3

Dapat membuat

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

sangat tepat

4

Jawab: (Max.1)

Jadi kesimpulannya yaitu:

AlCl3 memiliki jumlah

muatan positif lebih besar dari

zat elektrolit yang lain

Membuat

kesimpulan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat membuat kesimpulan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat membuat

kesimpulan dengan tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

dengan sangat tepat

4

Page 142: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

122

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

3.15.1

mengelompokka

n sistem koloid

bersadarkan

observasi yang

di lakukkan

Disajikan table

dari hasil

percobaan

selanjutnya

siswa

mengelompokka

n mana yang

termasuk dalam

koloid,suspensi

dan larutan

3. Annisa adalah seorang peneliti di

laboratorium. Annisa mengamati kelima

campuran yang diteliti untuk

mengidentifikasi sampel yang termasuk ke

dalam koloid diantara suspensi dan

larutan. Setelah melakukan percobaan,

hasil yang didapatkan Malika adalah:

No Sampel Mengham

burkan

cahaya

Dapat

disaring

1 A × ×

2 B √ √

3 C √ ×

4 D × √

5 E √ ×

Berdasarkan data pengamatan di atas, manakah

campuran yang termasuk koloid?berikan

alasannya!

Diketahui : (Max.5)

1. Sampel A : Tidak

menghamburkan cahaya,

tidak dapat disaring

2. Sampel B :

Menghamburkan

cahaya, dapat disaring

3. Sampel C : Dapat

disaring,tidak dapat di

saring

4. Sampel D : Tidak

menghamburkan cahaya,

tidak dapat disaring

5. Sampel E :

Menghamburkan cahaya,

tidak dapat disaring

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan tepat dari

5 point informasi yang

seharusnya disajikan

dengan tepat

2

Dapat mengidentifikasi 3

point informasi dengan

tepat dari 5 point informasi

yang seharusnya disajikan

dengan tepat

3

Dapat mengidentifikasi 5

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Ditanya : (Max.2)

1. Manakah yang termasuk

dalam koloid?

2. berikan alasannya mengenai

jawaban yang diberikan

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan 1 point

masalah atau pertanyaan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan 2

point masalah atau

pertanyaan dengan tepat

3

Page 143: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

123

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan 2 point

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.2)

1. Suatu campuran dikatakan

koloid apabila campuran

tersebut memiliki

kemampuan untuk

menghamburkan cahaya/

efek Tyndall

2. Suatu campuran dikatakan

koloid apabila campuran

tersebut tidak dapat disaring

dengan kertas saring biasa.

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

kurang lengkap

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan kurang lengkap

3

Dapat membuat 2 point

langkah penyelesaian

masalah dan dapat

menerapkan konsep/definisi

dengan benar hingga

menemukan solusi

4

Jawab: (Max.2)

Jadi kesimpulannya yaitu:

1. Sampel C dan E merupakan

koloid.

2. Karena C dan E menujukan

sifat koloid yaitu efek

Memberikan

alasan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal 1

Page 144: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

124

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

tyndall dan tidak dapat di

saring dengan penyaring

biasa

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

Dapat membuat 1 point

kesimpulan dengan tepat

namun kurang tepat

2

Hanya dapat membuat 2

point kesimpulan dengan

kurang tepat

3

Dapat membuat 2 point

kesimpulan dengan tepat

dan menerapkan

konsep/definisi dengan

benar

4

3.15.1

mengelompokka

n sistem koloid

berdasarkan

observasi yang

di lakukkan

Disajikan

percobaan

pembuatan

koloid

selajutnya siswa

dapat

mengelompokan

teknik

pembuatan

koloid

4.Sekelompok siswa mendapatkan tugas dari

gurunya untuk membuat koloid seperti berikut

ini :

1. menambahkan larutan FeCl3 ke dalam

air panas

2. menggerus campuran serbuk belerang

dengan gula kemudian memasukannya

ke dalam air

3. menambahkan larutan AlCl jenuh ke

dalam air panas

4. menambahkan alkohol 95% ke dalam

larutan kalsium asetat.

Dari percobaan pembuatan koloid

tersebut. Kelompokkan teknik

Diketahui : (Max.1)

Terdapat larutan FeCl3, AlCl

jenuh, serbuk belerang,gula dan

Alkohol 70%

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi

informasi namun kurang

tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi informasi

dengan tepat

3

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal dengan sangat

tepat

4

Ditanya : (Max.1)

Kelompokkan teknik

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh 1

Page 145: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

125

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

pembuatan koloid yang dilakukan

oleh siswa di atas, berikan alasannya!

pembuatan koloid dan berikan

alasan

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

Dapat merumuskan masalah

atau pertanyaan namun

kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.3)

1 No 1, 3 dan 4 dibuat

dari partikel larutan sejati

sedangkan No 2 dengan

cara disperse

2 Cara kondensasi adalah

cara pembuatan partikel

koloid dari partikel

larutan sejati.

3 Cara dispersi adalah cara

pembuatan partikel koloid

dari partikel yang lebih

besar

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah namun tidak

seluruhnya penyelesaian

masalah yang dijawab

dengan tepat

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan tepat

3

Dapat membuat 3 langkah

penyelesaian masalah dan

4

Page 146: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

126

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

Tepat

Jawab : (Max.1)

Maka dapat di simpulkan

No 1, 3 dan 4 dibuat

dengan cara kondensasi karena

dibuat dari partikel larutan

sejati sedangkan No 2 dengan

cara dispersi karena dibuat dari

partikel yang lebih besar

Kemampuan

memberikan

alasan

Tidak dapat menemukan

permasalahan dari soal yang

diberikan sehingga tidak

dapat memberikan

penjelasan untuk

memecahkan masalah

0

Dapat menemukan

permasalahan dari soal yang

diberikan namun tidak tepat

karena teori/ definisi untuk

memecahkan masalah dan

strategi yang digunakan

untuk menyelesaikan

masalah tidak tepat

1

Dapat menemukan

penyelesaian permasalahan

dari soal yang diberikan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat menemukan

penyelesaian permasalahan

dari soal yang diberikan

dengan tepat

3

Dapat menemukan

penyelesaian permasalahan

dari soal yang diberikan,

dapat menemukan teori/

definisi untuk memecahkan

masalah, serta dapat

memilih strategi yang benar

dalam menyelesaikannya

dan penjelasan yang

diberikan sangat tepat

4

Page 147: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

127

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

4.14.2

Merancang

suatu percobaan

mengenai sifat

koloid dan

pembuatan

koloid

Disajikan

deskripsi

mengenai

marshmellow

selanjutnya

siswa dapat

merancang

percobaan

marshmellow

5. Marshmallow adalah makanan ringan

bertekstur seperti busa yang lembut dalam

berbagai bentuk, aroma dan

warna. Marshmallow termasuk kedalam

koloid buih padat karena fase terdispersi

dari gas dan medium pendispersinya

adalah padat. Rancanglah sebuah

percobaan pembuatan marshmellow !

Diketahui : (Max.2)

1. Marshmallow berstruktur

lembut

2. Marshmallow termasuk

dalam koloid buih

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

point informasi namun

kurang tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Di tanya : (max 1 )

Rancanglah percobaan

Marshmallow

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan masalah

atau pertanyaan namun

kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat namun kurang

lengkap

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tepat

4

Jawab : Mengobservasi Tidak dapat menemukan 0

Page 148: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

128

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

(Max.3)

1. Campurkan air es dan

gelatin..diamkan 10 menit..

2. Campurkan air

biasa,madu,gula,garam..reb

us hingga mendidih

sempurna (semua

permukaan bergolak )..lalu

setelah mendidih sempurna

diamkan mendidih selama

1 menit tanpa diaduk..

3. Setelah larutan gula

mendidih sempurna

siramkan larutan gula panas

kedalam gelatin yang sdh

mengembang...(air gula

harus benar-benar panas)

lalu mixer dengan

kecepatan tinggi

4. Setelah 10 menit..adonan

marshmallow akan mulai

mengental (agak berat

ketika dimixer) dan

mengembang..warnanya jg

akan berubah menjadi putih

dan

mempertimbangk

an hasil observasi

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1-5

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

benar

2

Dapat membuat 6-9 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan benar

3

Dapat membuat 10 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi.

4

Page 149: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

129

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

mengkilap..masukkan

vanila,mixer kembali

hingga rata

5. Siapkan loyang,alasi

dengan alumunium

foil...berikan mentega ke

semua permukaan

alumunium foil dan

taburkan dengan bahan

taburan (tepung maizena)

hingga merata

6. Setelah loyang

siap..masukkan adonan

kedalam loyang..ratakan

adonan hingga merata..

7. . Setelah adonan

rata,taburkan bahan taburan

ke atas adonan

marshmallow...Diamkan

selama 10-12 jam tanpa

ditutup,pada suhu

ruangan,dan jauhi dari

semut.

8. Setelah 10-12jam,siapkan

koran yg dialasi

Page 150: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

130

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

plastik..Balikkan loyang

dengan hati-hati,lalu kupas

aluminium foil sampai

aluminium lepas dari

marshmallow.

9. Lalu potong marshmallow

sesuai dengan

keinginan..lapisi pisau

dengan plastik agar tdk

lengket..

10. Setelah marshmallow sdh

dipotong2,taburi potongan

marshmallow dengan bahan

taburan hingga

marshmallow satu dengan

yg lainnya tdk lengket lagi 3.15.3 Menganalisis

sifat-sifat koloid

Disajikan

gambar dan

berita terjadinya

tumpah minyak

di cilacap

selanjutnya

siswa dapat

menganalisis

sifat koloid dan

jenis koloid

dalam berita

tersebut

6. Perhatikan gambar di bawah ini Diketahui (Max 2 )

Jawaban

1. Terjadi kebocoran minyak

di laut cilacap

2. Menyemprotkan bahan

kimia yang di makan

surfaktan

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Hanya dapat

mengidentifikasi 1 point

informasi yang disajikan

pada soal dengan kurang

tepat

2

Dapat mengidentifikasi 2 3

Page 151: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

131

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Tumpahan minyak menutup perairan

bagian selatan Pulau Nusakambangan,

Cilacap, Kamis, 21 Mei 2015. Kebocoran

terjadi di dekat Pantai Cimiring, di sekitar

Single Point Mooring Pertamina Refinery

Unit (RU) IV Cilacap. Tumpahan minyak

di perairan pantai itu menyebabkan nelayan

Cilacap kesulitan menangkap ikan. Teknisi

kimia menyemprot dengan bahan kimia

yang dimakan surfaktan.

a. Mengapa di semprotkan bahan kimia yang

di makan surfaktan?

b. Sifat koloid apa yang terdapat dalam

surfakran?

poin informasi yang

seharusnya disajikan

dengan kurang tepat

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Di tanyakan (Max. 2)

1. Mengapa kebocoran

minyak di semprotkan

bahan kimia yang dimakan

surfaktan?

2. Sifat koloid apa yang

terdapat dalam surfaktan?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat dengan tepat

merumuskan 1 point

masalah atau pertanyaan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan 2

point masalah atau

pertanyaan dengan kurang

tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan 2 point

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

4

Analisis permasalahan :

(Max.2)

1. Sabun merupakan salah sat

u contoh dari surfaktan

2. Molekul surfaktan mempun

yai dua ujung yang terpisah

, yaitu ujung polar (hidrofil

ik) dan ujung non polar (hi

drofobik)

Membuat prosdur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Page 152: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

132

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

kurang tepat

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan kurang tepat

3

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi.

4

Jawab (maks 2)

Maka dapat disimpulkan

1. untuk mengurai atau

memecah lapisan minyak

menjadi tetesan-tetesan

kecil (droplet)

2. koloid liofil dan liofob

Membuat

kesimpulan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat membuat 1 point

kesimpulan namun kurang

tepat

2

Hanya dapat membuat 2

point kesimpulan dengan

kurang tepat

3

Page 153: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

133

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan 2 point

kesimpulan yang dibuat

dengan tepat

4

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi

yang logis

Disajikan

gambar

terjadinya

kebakaran hutan

di riau

selajutnya siswa

dapat

mendefinisikan

sifat koloid dan

jenis koloid

7. Perhatikan gambar

Kebakaran hutan dan laha n di Riau yang

terjadi sejak beberapa hari belakangan sudah

menimbulkan kabut asap. Hal ini terjadi karena

puluhan hektar lahan berisi kebun sawit dilalap

si jago merah. Asap kebakaran hutan akan

tampak jelas ketika di pagi hari dikarenakan

cahaya menyebar ketika di pagi hari. Selain

asap dan debu dari kebakaran lahan juga

terlihat di atas atap rumah warga.

Dengan memperhatikan fenomena

diatas,termasuk dalam jenis koloid apakah debu

dan asap?buatlah definisi mengenai sifat koloid

Diketahui :

(Max.2)

1. Asap kebakaran hutan akan

tampak jelas ketika di pagi

hari

2. Kabut asap di riau akibat

kebakaran hutan

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

point informasi namun

kurang tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Ditanya :

(Max.1)

1. Buatkah definisi mengenai

sifat koloid?

2. Jenis koloid apa debu dan

asap?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan 1 poin

masalah atau pertanyaan

namun kurang tepat

2

Page 154: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

134

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

berdasarkan pernyataan diatas !

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Hanya dapat merumuskan 2

poin masalah atau

pertanyaan dengan kurang

tepat

3

Dapat merumuskan 2 poin

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.4)

1. Debu dan asap:

Fase terdispersi : padat

Medium pendispersi : gas

2. ketika ada cahaya matahari

kabut asap dan debu

tampak jelas

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

kurang tepat

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi dengan kurang tepat

3

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi dengan tepat

4

Jawab max(2) : Membuat definisi Tidak dapat menemukan 0

Page 155: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

135

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Maka dapat disimpulkan :

1. sifat koloid pada percobaan

tersebut adalah efek

tyndall. Efek tyndall adalah

penghamburan cahaya oleh

partikel koloid debu/asap

2. Termasuk dalam jenis

koloid aerosol padat

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat 1 poin kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dijawab dengan kurang

tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat 2 poin kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dijawab dengan kurang

tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

2 kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

tepat

4

3.15.1

Mengelompkka

n sistem koloid

berdasarkan

observasi yang

dilakukan

disajikan

gambar

mengenai

contoh koloid

selanjutnya

siswa dapat

mengelompokka

n istem koloid

8. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa

disadari banyak ditemukan sistem koloid

disekitar kita.Seperti pada gambar dibawah

ini. Amatilah dengan seksama! Coba kelompokkan berdasarkan jenisnya!

Diketahui :

(Max.2)

1. Sistem koloid dalam

kehidupan sehari-hari

2. Semprotan

serngga,cat,gelas kaca, busa

karet, susu, mutiara

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

informasi namun kurang

tepat

2

Page 156: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

136

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Ditanya :

(Max.2)

Kelompokkan berdasarkan

jenisnya

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan masalah

atau pertanyaan namun

kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tept

4

Analisis Permasalahan:

(Max.6)

Produ

k

Fase

terdisp

ersi

Fase

pendis

persi

Gelas

kaca

padat padat

cat padat cair

Seprot cair gas

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1-2 2

Page 157: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

137

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

an

obat

nyamu

k

mutiar

a

cair padat

Karet

busa

gas padat

susu Cair cair

poin penyelesaian masalah

dan menerapkan

konsep/definisi dengan

benar

Dapat membuat 3 – 4 poin

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan benar

3

Dapat membuat 5-6 poin

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi

4

Jaawab (max. 6)

Dapat disimpulkan bahwa

produk jenis

Gelas kaca Sol padat

mutiara Emulsi padat

susu emulsi

spon Buih

Cat,

penyemprot

nyamuk

aerosol

Membuat

kesimpulan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya 1-2 point kesimpulan

yang dijawab dengan tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya menjawab 3-4 point

kesimpulan yang dijawab

dengan singkat

3

Page 158: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

138

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan 5-6 point

kesimpulan yang dibuat

benar

4

4.14.2

Merancang

suatu percobaan

mengenai sifat

koloid dan

pembuatan

koloid

Disajikan

berupa deskripsi

mengenai

contoh koloid

selajutnya siswa

dapat

merancang

percobaan

9. Perhatikanlah makanan berkuah yang

mengandung minyak seperti rawon dan

soto, minyaknya selalu berada diatas air,

selain itu, minyak juga tidak bercampur dengan air, seperti tampak pada gambar

Buatlah rancangan percobaan agar air dan

minyak dapat bersatu dan jenis koloid apakah percobaan tersebut?

Diketahui :

(Max.1)

Minyak kelapa dan air

membentuk dua lapisan

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi

informasi namun kurang

tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi informasi

dengan tepat

3

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal dengan sangat

tepat

4

Ditanya :

(Max.2)

1. Buatlah rancangan

percobaan

2. jenis koloid apa?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan 1 poin

masalah atau pertanyaan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan 2

poin masalah atau

pertanyaan dengan kurang

tepat

3

Dapat merumuskan 2 4

Page 159: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

139

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

masalah atau pertanyaan

tepat

Analisis Permasalahan:

(Max.3)

1. Air dan minyak merupakan

campuran tidak stabil

2. Emulsi adalah sistem dua

fase yang salah satu

cairannya terdispersi dalam

cairan yang lain

3. Emulsi dapat distabilkan

dengan penambahan zat

emuglator

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

benar

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan benar

3

Dapat membuat 3 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi

4

Jawab :

(Max.4)

1 Masukan 1 ml minyak dan

5 ml air kedalam tabung

reaksi

Mengobservasi

dan

mempertimbangk

an hasil observasi

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

1

Page 160: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

140

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

2 Kocok campuran tersebut

dengan cara

mengguncang-guncang

tabung dengan keras,

kemudian letakkan tabung

dalam rak tabung, amati

perubahannya dan catat

waktu yang dibutuhkan

untuk pemisahan kedua

zat itu.

3 Tambahkan 15 tetes

larutan sabun kedalam

tabung reaksi.

4 jenis koloid yang terdapat

dalam percobaan tersebut

adalah emulsi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya 1 point kesimpulan

yang dijawab dengan

kurang tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya menjawab 2-3 point

kesimpulan yang dijawab

dengan tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan 4 point

kesimpulan yang dibuat

benar dan lengkap

4

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi

yang logis

Disajikan

percobaan

koloid

selanjutnya

siswa dapat

membuat

definisi dari

sifat dari koloid

10. Pada awalnya sedikit AgNO3

ditambahkan pada larutan NaCl, sehingga

terbentuk larutan bewarna putih sampai

ion Ag+ yang ditambahkan cukup untuk

bereaksi dengan semua ion Cl- dan akan

membentuk endapan. sifat koloid dalam

percobaan tersebut!jelaskan

Diketahui :

(Max.3)

1. Larutan AgNO3

2. larutan NaCl

3. larutan bewarna putih dan

mengendap.

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

point informasi namun tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan tepat

3

Page 161: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

141

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat mengidentifikasi 3

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Ditanya :

(Max.1)

Jelaskan sifat koloidnya!

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

namun kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.4)

1. sistem koloid dapat dibuat

dengan mengelompokkan

(agregasi) partikel larutan

sejati

2. menghaluskan bahan dalam

bentuk kasar kemudian

didispersikan kedalam

medium pendispersi.

3. Koagulasi adalah

penggumpalan partikel

koloid membentuk endapan

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

benar

2

Page 162: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

142

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan benar

3

Dapat membuat 3 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi

4

Jawab :

(Max.1)

Maka dapat disimpulkan :

percobaan tersebut adalah

kondensasi dengan reaksi

penggaraman , kondensasi

adalah pembuatan koloid

dengan mengubah larutan

menjadi partikel koloid

Membuat

kesimpulan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya kesimpulan yang

dijawab dengan kurang

tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya menjawab

kesimpulan yang dijawab

dengan tepat

3

Page 163: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

143

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan kesimpulan

yang dibuat sangat tepat

4

3.15.1

Mengelompokk

an sistem koloid

oloidberdasarka

n observasi

yang dilakukan

Disajikan

beberapa contoh

koloid

selanjutnya

siswa dapat

menggolongkan

koloid dalam

kelompoknya

11. sebutkan jenis koloid untuk koloid di

bawah :

a. Sterofom

b. Krim

c. Jelly

d. Marshmellow

Diketahui :

(Max.1)

Sterofom, Krim, Jelly,

Marshmellow merupakan

koloid

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi

informasi namun kurang

tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi informasi

dengan tepat

3

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal dengan sangat

tepat

4

Ditanya :

(Max.1)

Jenis koloid?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan masalah

atau pertanyaan dengan

tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

4

Page 164: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

144

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Analisis Permasalahan:

(Max.4)

Produk Mediu

m

pendis

persi

terdisp

ersi

Sterofo

m

padat gas

Krim cair cair

Jelly padat cair

Marsh

mellow

padat gas

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi namun tidak

tepat

1

Hanya dapat membuat 1 - 2

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

benar

2

Dapat membuat 3 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan benar

3

Dapat membuat 4 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi

4

Jawab : (Max.3)

Maka dapat disimpulkan bahwa

:

produk Jenis koloid

Sterofom,

marshmello

w

Buih padat

Krim Emulsi

Membuat

kesimpulan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

1

Page 165: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

145

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

jelly sol

tidak tepat

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya 1 point kesimpulan

yang dijawab dengan tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya menjawab 2 point

kesimpulan yang dijawab

dengan tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan 3 - 4 poin

kesimpulan yang dibuat

benar dan lengkap

4

3.15.2

Menerapkan

sifat koloid dan

pembuatan

koloid dalam

kehidupan

sehari-hari

berdasarkan

argumentasi

yang logis

Disajikan

percobaan

pembuatan

slime dalam

kehidupan

sehari-hari

selanjutnya

siswa dapat

mengetahui

jenis dan sifat

koloid

12.Arum membuat suatu produk koloid yaitu

slime. Slime merupakan cairan lengket dan

pekat yang sekilas terlihat seperti lendir.

Cairan ini dibuat dengan berbagai macam

variasi warna yang cerah dan sering

digunakan untuk acara-acara anak seperti

acara ulang tahun, atau acara-acara

bertemakan anak. Arum membuat dengan

bahan baku bedak bayi yang dicampur

dengan air bersih. Dengan sedikit tambahan

pewarna makanan dan baby oil. Campuran

tersebut berada diantara larutan dan

campuran kasar (suspensi), bersifat

heterogen tetapi bila dilihat secara kasat

Diketahui :

(Max.2)

1. Slime merupakan cairan

lengket dan pekat yang

sekilas terlihat seperti

lendir.

2. bahan baku bedak bayi

yang dicampur dengan air

bersih.

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

point informasi dengan

kurang tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

tepat

4

Page 166: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

146

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

mata tampak seperti homogen, partikel

slime berukuran 1100 nm.

Berdasarkan percobaan Arum dalam

pembuatan slime, termasuk jenis apakah

slime dan berdasarkan pernyataan diatas

buatlah definisi mengenai sifat koloid

pada slime?

Ditanya :

(Max.3)

1. Termasuk jenis apakah

slime?

2. berdasarkan pernyataan

diatas buatlah definisi

mengenai sifat koloid pada

slime?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan 1 point

masalah atau pertanyaan

dengan kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan 2

point masalah atau

pertanyaan dengan kurang

tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan 2 point

masalah atau pertanyaan

4

Analisis Permasalahan:

(Max.2)

1. Campuran bedak bayi, air

bersih, serta sedikit

pewarna makanan dan baby

oil tersebut membentuk

campuran heterogen yang

berada diantara larutan dan

suspensi dengan ukuran

partikel 1-100 nm. 2)

2. Slime terbuat dari bahan

baku bedak bayi yang

merupakan fase terdispersi

padat dan bahan baku

kedua yaitu air bersih yang

merupakan fase pendispersi

cair.

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

tidak tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

kurang tepat

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan kurang tepat

3

Page 167: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

147

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi dengan benar dan

lengkap

4

Jawab : (Max.)

1. Slime termasuk kedalam

jenis koloid sol dengan fase

terdispersi padat dalam fase

pendispersi cair.

2. Koagulasi adalah

penggumpalan partikel

koloid dari pencampuran

bedak bayi dengan air

membentuk gumpalan

slime

Membuat definisi Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya 1 point kesimpulan

yang dijawab dengan

kurang tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

hanya menjawab 2 point

kesimpulan yang dijawab

dengan kurang tepat

3

Page 168: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

148

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan 2 point

kesimpulan yang dibuat

benar dan lengkap

4

4.15.1 Menyimpulkan

sifat koloid &

pembuatan

koloid

berdasarkan

argumentasi

yang logis

Disajikan

deskripsi

mengenai air

keran yang

mengandung

partikel koloid

tanah liat

lumpur dan

berbagai

partikel yang

bermuatan

negatif dan

membutuhkan

beberapa

langkah untuk

memisahkan

partikel

selanjutnya

siswa dapat

menyimpulkan

sifat koloid apa

yang terdapat

dalam tawas

13. Air keran (PDAM) yang ada saat ini

mengandung partikel-partikel koloid tanah

liat, lumpur, dan berbagai partikel lainnya

yang bermuatan negatif. Oleh karena itu,

untuk menjadikannya layak untuk

diminum, harus dilakukan beberapa

langkah agar partikel koloid tersebut dapat

dipisahkan maka dari itu Yanto membuat

percobaan sederhana untuk menjernihkan

air dengan menyusun arang aktif, batu

kerikil, pasir dan ijuk serta penambahan

tawas/kapur. Namun ketika penambahan

tawas/kapur terjadi pengendapan lumpur

yang sangat cepat mengapa?berikan

alasanmu!

Diketahui :

(Max.1) Air keran (PDAM) yang ada

saat ini mengandung partikel-

partikel koloid.

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi

informasi namun kurang

tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi informasi

dengan tepat

3

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal dengan sangat

tepat

4

Ditanya :

(Max.1)

ketika penambahan tawas/kapur

terjadi pengendapan lumpur

yang sangat cepat mengapa?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan masalah

atau pertanyaan dengan

kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Page 169: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

149

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.2)

1. Lumpur adalah koloid

bermuatan negatif yang

kurang stabil sehingga akan

mengendap

2. lumpur dengan cara

didiamkan saja tetapi akan

membutuhkan waktu yang

cukup lama

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

tidak tepat

1

Hanya dapat membuat 1

atau langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

kurang tepat

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

dengan kurang tepat

3

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

benar hingga menemukan

solusi dengan tepat

4

Jawab : (Max.1)

Penambahan tawas atau kapur

berguna untuk menetralkan

muatan lumpur sehingga

lumpur beragrerat dan

mengendap dengan cepat.

Kemampuan

memberikan

alasan

Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal 1

Page 170: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

150

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dijawab

dengan kurang tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dijawab

dengan tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan yang

dibuat sangat tepat

4

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi

yang logis

Disajikan

fenomena

mengenai

cahaya laser

yang mengenai

air pancuran

selanjutnya

siswa dapat

membuat

definsi sifat

koloid.

14. Sebuah terobosan teknologi pertunjukan

baru diperkenalkan oleh Wahana Ocean

Ecopark ancol dalam penampilan

"Fantastique Multimedia Show" dengan

tema Timun Emas dan Buto Ijo. Air

mancur dalam penampilan "Fantastique

Diketahui :

(Max.2)

1. Air mancur membentuk

layar air.

2. Sinar laser di pacarkan

Menganalisis

argumen

Tidak dapat menemukan

informasi yang disajikan

pada soal

0

Dapat mengidentifikasi

informasi yang disajikan

pada soal namun tidak tepat

1

Dapat mengidentifikasi 1

informasi namun kurang

tepat

2

Hanya dapat

mengidentifikasi 2 point

informasi dengan kurang

tepat

3

Dapat mengidentifikasi 2

point informasi yang

disajikan pada soal dengan

4

Page 171: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

151

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

Multimedia Show" dipancarkan di kolam

Ocean Ecopark. Dengan teknologi pompa

air, water fountain dipancarkan seirama,

sama tinggi dan sama kuat. Sehingga

dengan tampilan pancuran rata

membentok tembok/layar air sebagai

medium layar proyeksi (screen projector)

sehingga mampu membentuk screen

obyek laser.

Buatlah definisi mengenai sifat koloid

berdasarkan peristiwa tersebut

tepat dan lengkap

Ditanya :

(Max.1)

Definisi sifat koloid?

Memfokuskan

pertanyaan

Tidak dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

0

Dapat merumuskan seluruh

masalah atau pertanyaan

namun tidak tepat

1

Dapat merumuskan masalah

atau pertanyaan namun

kurang tepat

2

Hanya dapat merumuskan

masalah atau pertanyaan

dengan tepat

3

Dapat dengan tepat dalam

merumuskan masalah atau

pertanyaan dengan sangat

tepat

4

Analisis Permasalahan:

(Max.4)

1. air merupakan partikel

koloid

2. cahaya laser di hamburkan

oleh partikel koloid (air)

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Tidak dapat menemukan

informasi dalam soal

sehingga tidak dapat

mengkomunikasikan

penyelesaian masalah

0

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

tidak tepat

1

Hanya dapat membuat 1

langkah penyelesaian

masalah dan menerapkan

konsep/definisi dengan

kurang tepat

2

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

menerapkan konsep/definisi

3

Page 172: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

152

Indikator

Pembelajara

n

Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Indikator

Berpikir Kritis Rubrik Penilaian Siswa Skor

Kesesuaian

soal dengan

indikator

pembelajaran,

indikator soal,

dan indikator

berpikir kritis

Komentar

Ya Tidak

dengan tepat

Dapat membuat 2 langkah

penyelesaian masalah dan

dapat menerapkan

konsep/definisi dengan

tepat hingga menemukan

solusi

4

Jawab : (Max.1)

Efek tyndall adalah peritiwa

penghamburan berkas cahaya

oleh partikel-partikel koloid

Membuat definisi Tidak dapat menemukan

hal-hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat

tidak tepat

1

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dijawab

namun kurang tepat

2

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dijawab

dengan tepat

3

Dapat menemukan hal-hal

yang penting untu membuat

kesimpulan dan kesimpulan

yang dibuat dengan sangat

tepat

4

Page 173: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

153

Lampiran 4

Nama : Kelas :

Soal Essay

Jawablah soal dibawah ini dengan benar !

1. Mutiara merupakan salah satu contoh koloid. Secara alami berasal dari kerang yang disebut kerang

mutiara. Dalam proses pembentukan mutiara, diperlukan zat penggangu, misalnya jaringan atau pasir

yang masuk kedalam kerang. Kemudian kerang secara otomatis akan melapisi zat penganggu tersebut

dengan nacre. Setelah zat peng-ganggu diselimuti nacre, maka ter-bentuklah mutiara. Nacre yaitu zat

kapur dengan unsur dasar karbon yang jernih yang dikeluarkan oleh kerang sebagai alat pertahanan diri

dari zat asing yang masuk kedalam badannya.

Dari pernyataan diatas, apakah jenis sistem koloid dari mutiara? Jelaskan berdasarkan fase terdispersi

dan pendispersinya!

2. Tini melakukan percobaan untuk mengetahui larutan mana yang paling efektif untuk menggumpalkan

koloid. Tini membuat sol As2S3 yang bermuatan negatif dan dicampurkan dengan larutan di bawah ini

Larutan reaksi

NaCl Na+ + Cl

-

BaCl2 Ba2+

+ 2Cl-

AlCl3 Al3+

+ 3Cl-

CaCl2 Ca2+

+ 2Cl-

Na2SO4 2Na+ +

SO42-

Ternyata setelah di lakukan percobaan larutan AlCl3 yang paling efektif dalam menggumpalkan As2S3.

Mengapa demikian?

3. Annisa adalah seorang peneliti di laboratorium. Annisa mengamati kelima campuran yang diteliti

untuk mengidentifikasi sampel yang termasuk ke dalam koloid diantara suspensi dan larutan. Setelah

melakukan percobaan, hasil yang didapatkan Malika adalah:

No Sampel Mengha

mburkan

cahaya

Dapat

disarin

g

1 A × ×

2 B √ √

3 C √ ×

4 D × √

5 E √ ×

Berdasarkan data pengamatan di atas, manakah campuran yang termasuk koloid?berikan alasannya!

4. Sekelompok siswa mendapatkan tugas dari gurunya untuk membuat koloid seperti berikut ini :

Page 174: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

150

1. menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air panas

2. menggerus campuran serbuk belerang dengan gula kemudian memasukannya ke dalam air

3. menambahkan larutan AlCl jenuh ke dalam air panas

4. menambahkan alkohol 95% ke dalam larutan kalsium asetat.

Dari percobaan pembuatan koloid tersebut. Kelompokkan teknik pembuatan koloid yang

dilakukan oleh siswa di atas, berikan alasannya!

5. Marshmallow adalah makanan ringan bertekstur seperti busa yang lembut dalam berbagai bentuk,

aroma dan warna. Marshmallow termasuk kedalam koloid buih padat karena fase terdispersi

dari gas dan medium pendispersinya adalah padat. Rancanglah sebuah percobaan pembuatan

marshmellow !

6. Perhatikan gambar di bawah ini Tumpahan minyak

menutup perairan bagian selatan Pulau Nusakambangan,

Cilacap, Kamis, 21 Mei 2015. Kebocoran terjadi di dekat Pantai

Cimiring, di sekitar Single Point Mooring Pertamina Refinery

Unit (RU) IV Cilacap. Tumpahan minyak di perairan pantai itu

menyebabkan nelayan Cilacap kesulitan menangkap ikan.

Teknisi kimia menyemprot dengan bahan kimia yang dimakan surfaktan.

a. Mengapa di semprotkan bahan kimia yang di makan surfaktan?

b. Sifat koloid apa yang terdapat dalam surfakran?

7. Perhatikan gambar

Kebakaran hutan dan laha n di Riau yang terjadi sejak

beberapa hari belakangan sudah menimbulkan kabut

asap. Hal ini terjadi karena puluhan hektar lahan berisi

kebun sawit dilalap si jago merah. Asap kebakaran

hutan akan tampak jelas ketika di pagi hari dikarenakan cahaya menyebar ketika di pagi hari. Selain

asap dan debu dari kebakaran lahan juga terlihat di atas atap rumah warga.Dengan memperhatikan

fenomena diatas,termasuk dalam jenis koloid apakah debu dan asap?sifat koloid apa yang terjadi?

Jelaskan

8. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari banyak ditemukan sistem koloid disekitar kita.Seperti pada

gambar dibawah ini. Amatilah dengan seksama! Coba kelompokkan berdasarkan jenisnya

9. Perhatikanlah makanan berkuah yang mengandung minyak seperti rawon dan soto, minyaknya selalu

berada diatas air, selain itu, minyak juga tidak bercampur dengan air, seperti

tampak pada gambar. Buatlah rancangan percobaan agar air dan minyak dapat

bersatu dan jenis koloid apakah percobaan tersebut?

Obat nyamuk

Cat tembok

spons

susu mutiara Gelas kaca

Page 175: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

151

10. Pada awalnya sedikit AgNO3 ditambahkan pada larutan NaCl, sehingga terbentuk larutan bewarna

putih sampai ion Ag+ yang ditambahkan cukup untuk bereaksi dengan semua ion Cl

- dan akan

membentuk endapan. sifat koloid dalam percobaan tersebut!jelaskan

11. sebutkan jenis koloid untuk koloid di bawah :

a. Sterofom

b. Krim

c. Jelly

d. Marshmellow

12. Arum membuat suatu produk koloid yaitu slime. Slime merupakan cairan lengket dan pekat yang

sekilas terlihat seperti lendir. Cairan ini dibuat dengan berbagai macam variasi warna yang cerah dan

sering digunakan untuk acara-acara anak seperti acara ulang tahun, atau acara-acara bertemakan anak.

Arum membuat dengan bahan baku bedak bayi yang dicampur dengan air bersih. Dengan sedikit

tambahan pewarna makanan dan baby oil. Campuran tersebut berada diantara larutan dan campuran

kasar (suspensi), bersifat heterogen tetapi bila dilihat secara kasat mata tampak seperti homogen,

partikel slime berukuran 1100 nm.

Berdasarkan percobaan Arum dalam pembuatan slime, termasuk jenis apakah slime dan bagaimana

kita dapat menentukan sifat slime?

13. Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat, lumpur, dan

berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk

diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan maka dari

itu Yanto membuat percobaan sederhana untuk menjernihkan air dengan menyusun arang aktif, batu

kerikil, pasir dan ijuk serta penambahan tawas/kapur. Namun ketika penambahan tawas/kapur terjadi

pengendapan lumpur yang sangat cepat mengapa?

14. Sebuah terobosan teknologi pertunjukan baru diperkenalkan oleh Wahana Ocean Ecopark ancol dalam

penampilan "Fantastique Multimedia Show" dengan tema

Timun Emas dan Buto Ijo. Air mancur dalam penampilan

"Fantastique Multimedia Show" dipancarkan di kolam

Ocean Ecopark. Dengan teknologi pompa air, water

fountain dipancarkan seirama, sama tinggi dan sama kuat.

Sehingga dengan tampilan pancuran rata membentok

tembok/layar air sebagai medium layar proyeksi (screen projector) sehingga mampu membentuk

screen obyek laser. Sifat koloid apa yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut?jelaskan

~~Selamat mengerjakan~~~

Page 176: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

152

Page 177: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

156

Lampiran 5

Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS) 1

Sistem Koloid

Kompetensi Dasar : 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

Materi SMA/MA : Sistem Koloid

Kelas : XI IPA

Jumlah Pertemuan : 3 pertemuan (3 x 90 menit)

Nama : Melinda Indana Nasution

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

3.15

Menganalisis

peran koloid

dalam

kehidupan

berdasarkan

sifat-sifatnya

3.15.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi yang

logis

Disajikan

informasi

mengenai cahaya

lampu sorot yang

terdapat dalam

konser,

selanjutnya siswa

dapat

menjelaskan dan

memberikan

contoh sifat efek

tyndall

berdasarkan

informasi

tersebut.

Tahap 1

Persiapan (

Tahap

Pendahuluan)

Jika kalian pernah melihat konser-

konser kalian pasti sering melihat

lampu sorot seperti gambar diatas.

Lampu sorot atau dikenal sebagai

spot light fungsinya untuk

memberikan efek aerial beam jika di

tembakkan ke langit-langit. Dalam

kondisi ketika banyak partikel-

partikel debu atau asap beterbangan

di udara cahaya dari sorot lampu

akan semakin cerah. Mengapa

Memfokuskan

Pertanyaan

1. gejala penghamburan berkas sinar

(cahaya) oleh partikel-partikel

koloid( asap atau debu ) merupakan

salah satu sifat koloid yaitu Efek

Tyndall. Efek tyndall tidak sama

untuk setiap sinar yang mempunyai

panjang gelombang berbeda. Sinar

kuning misalnya lebih sedikit

dihamburkan.

2. Lampu mobil dalam kabut

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

3

Page 178: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

157

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

demikian?jelaskan dan berikan

contoh lain dari efek tyndall?

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

4.14.2

Merancang suatu

percobaan

mengenai sifat

koloid dan

pembuatan

koloid

Disajikan bahan-

bahan yang

terdapat dalam

kehidupan

sehari-hari

selanjutnya

Siswa dapat

merencanakan

percobaan sifat

koloid

berdasarkan

bahan-bahan

yang disajikan

Tahap 2

penyampaian

(Kegiatan

inti)

1. Berikut ini terdapat empat bahan

yaitu sirup cair,tepung

terigu,kopi, garam bubuk.

Masing-masing zat masukan

kedalam air.

a. Rancanglah sebuah

percobaan untuk

membuktikan perbedaan

suspense, larutan dan

koloid berdasarkan bahan-

bahan di atas ! b. Apa yang terjadi ketika

masing-masing campuran

tersebut dikenai cahaya?

Memutuskan suatu

tindakkan

a. a. Buatlah alat untuk menguji

kemampuan menghamburkan

cahaya

b. Isilah 4 gelas kimia dengan 50

ml air, beri label 1, 2, 3 dan 4

c. Tambahkan masing-masing 2

sendok teh garam, kopi,

sirup cair dan tepung bubuk

ke gelas kimia 1, 2, 3, dan 4

kearah lubang penyinaran.

Kemudian lakukan

pengamatan, melalui lubang

pengamatan dan catat hasil

pengamatanmu

d. Setelah semua gelas diuji

penghamburan cahaya, aduk

kembali masing- masing

campuran, kemudian diamkan

beberapa saat dan catat

perubahan apa yang terjadi.

e. Saringlah masing-masing

campuran. Amati campuran

manakah yang meninggalkan

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Page 179: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

158

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

residu dan bagaimana dengan

filtratnya.

b. sirup dan tepung terigu yang di

campur air termasuk koloid, kopi

termasuk suspense, garam termasuk

larutan karena ketika di berikan

cahaya pada sirup dan tepung cair

cahaya di hamburkan, pada kopi

cahaya tidak dapat masuk ke dalam

larutan dan pada garam cahaya

tembus melewati larutan

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

Siswa

membuktikan

prediksi

Tahap 3

Tahap

pelatihan

Untuk membedakan ketiga jenis

campuran tersebut lakukanlah

percobaan mebedakan suspense,

larutan dan koloid

Mengobservasi dan

mempertimbangkan

hasil observasi

Sebelum melakukan percobaan, siapkan

terlebih dahulu alat-alat dan bahan

berikut ini

Alat Bahan

Kertas Karton (1

buah)

Gunting (1 buah)

Lampu Senter (1

buah)

Gelas Kimia 100

ml / Gelas Aqua

(8 buah)

Gelas Ukur (1

buah)

Corong (4 buah)

Spatula/Sendok

teh (4 buah)

Kertas Saring (4

buah)

Garam dapur

Kopi

Tepung

maizena

Sirup cair

air

3.15.3

Menganalisis

sifat koloid

Disajikan

deskripsi

percobaan

mengenai sifat

koloid Siswa

Analisis data yang diperoleh dengan

menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang terjadi dengan

keempat campuran ketika

dilarutkan dalam air,

1.

1. Kopi

Dilarutkan dalam air : tidak larut

Dikenakan cahaya : cahaya tidak tembus

ke larutan

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0 3.15

menganalis

si peranan

koloid

dalam

kehidupan

berdasarkan

sifat-

sifatnya

Menganalisis

argumen

Page 180: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

159

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

menganalisis

mengenai

percobaan yang

mereka lakukkan

yaitu tentang

membedakan

suspense, koloid

dan larutan

dikenakan cahaya, didiamkan dan

disaring?

Di diamkan & disaring : mengendap dan

dapat di saring

c. Garam

Dilarutkan dalam air : larut dalam air

Dikenakan cahaya : cahaya di teruskan

Di diamkan & disaring : tidak mengendap

dan tidak dapat disaring

3. Tepung dan sirup

Dilarutkan dalam air : Larut

Dikenakan cahaya : cahaya di hamburkan

Di diamkan & disaring : tidak dapat

disaring

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 3

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

dan 2 hal-hal yang

penting untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 3

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

2. Dari hasil percobaan yang sudah

dilakukan dan hasil membaca

sumber bacaan, manakah yang

termasuk larutan, koloid dan

suspensi? Mengapa.

1. Larutan : Garam

2. Koloid : tepung dan sirup

3. Suspense : Kopi

4. tepung dan sirup menunjukan

sifat koloid yaitu efek tyndall

serta ciri-ciri koloid yang tidak

dapat di saring kecuali dengan

penyaring ultra. Kopi merupakan

suspense Karena mengendap dan

dapat di saring. Garam

merupakan larutan Karena tidak

dapat di saring, tidak mengendap

dan tidak menunjukan sifat

koloid.

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 4

hal-hal yang penting

untuk membuat

2

Page 181: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

160

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

Dapat menemukan 1

dan 2 hal-hal yang

penting untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 3

dan 4 hal-hal yang

penting untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

Sifat koloid apa yang terjadi dalam

percobaan yang sudah dilakukan?

jelaskan

Efek tyndall, efek tyndal merupakan

peristiwa penghamburan cahaya oleh

partikel koloid

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 2 4

4.14.

Mengajuka

Page 182: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

161

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi yang

logis

Berdasarkan

percobaan yang

telah dilakukan

Siswa dapat

membuat definisi

koloid dan sifat

koloid .

Tahap 4

Tahap

penampilan

Hasil (Tahap

Penutup)

Jelaskan hasil percobaan kelompok

masing-masing dengan menjawab

pertanyaan berikut ini

1.buatlah definisi mengenai koloid

dan sifat koloid berdasarkan

percobaan yang di buat

Membuat definisi

istilah dan

mempertimbangkan

definisi

1. Berdasarkan percobaan dapat

didefinisikan koloid adalah yang larut

dalam air, cahaya menyebar dan tidak

dapat tersaring

2. Sifat koloid berdasarkan percobaan

adalah efek tyndall. Efek tyndall

adalah penghamburan berkas cahaya

oleh partikel-partikel koloid

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

3.15.1

mengelompokkan

sistem koloid

berdasarkan

observasi yang di

lakukkan

Berdasarkan

percobaan yang

dilakukan Siswa

dapat

mengelompokkan

sistem koloid

2. Identifikasilah jenis, fase

terdispersi dan medium

pendispersi dari percobaan yang

dibuat

bah

an

Fase

terdis

persi

Medi

um

pendi

spersi

nama

siru Cair cair emulsi

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0 3.15.1

mengelomp

okkan

sistem

koloid

berdasarkan

observasi

yang di

lakukkan

Page 183: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

162

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

berdasarkan fase

terdispersi dan

medium

pendispersi.

p

tepu

ng

cair cair emulsi

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

3. Tentukan fase pendispersi dan

medium pendispersi dari table

di bawha ini serta nama dari

tipe koloid tersebut

bahan Fase

terdis

persi

Medi

um

pendi

spersi

nama

Awan Gas

Asap Padat

debu gas

bah

an

Fase

terdis

persi

Mediu

m

pendisp

ersi

nama

Awa

n

Cair gas aeros

ol

asap padat gas Aeros

ol

padat

deb

u

padat gas Aeros

ol

padat

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 3

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

2

Page 184: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

163

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

tepat

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 3

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi yang

logis

Disajikan gambar

terjadinya

kebakaran hutan

di riau selajutnya

siswa dapat

mendefinisikan

sifat koloid dan

jenis koloid

4. Perhatikan gambar

Kebakaran hutan dan laha n di Riau

yang terjadi sejak beberapa hari

belakangan sudah

menimbulkan kabut asap. Hal ini

terjadi karena puluhan hektar lahan

berisi kebun sawit dilalap si jago

merah. Asap kebakaran hutan akan

tampak jelas ketika di pagi hari

dikarenakan cahaya menyebar

ketika di pagi hari. Selain asap dan

debu dari kebakaran lahan juga

terlihat di atas atap rumah warga.

Dengan memperhatikan fenomena

diatas,termasuk dalam jenis koloid

apakah debu dan asap?sifat koloid

Memfokuskan

pertanyaan

1. sifat koloid pada percobaan tersebut

adalah efek tyndall.

2. Termasuk dalam jenis koloid

aerosol padat

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

4

4.14.

Mengajukan

ide/gagasan

untuk

memodifika

si

pembuatan

koloid

berdasarkan

pengalaman

membuat

beberapa

jenis koloid

Page 185: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

164

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

apa yang terjadi? jelaskan kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi yang

logis

Disajikan gambar

terbenamnya

matahari

selanjutnya siswa

dapat membuat

definisi sifat

koloid

5. perhatikan gambar di

bawah ini

Mengapa cahaya matahari ketika

terbenam di pantai bewarna

merah?jelaskan !

1. hal ini terjadi Karena cahaya

matahari mengalami difraksi

oleh partikel-partikel koloid di

atmosfer.

2. Hal ini merupakan sifat dari

koloid yaitu efek tyndall

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

1

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan 1

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan 2

hal-hal yang penting

untu membuat

kesimpulan dan

kesimpulan yang dibuat

dengan sangat tepat

4

Berdasarkan

percobaan yang

dilakukan Siswa

dapat

menyimpulkan

sifat koloid efek

Tyndall.

Berikan Kesimpulan dari hasil

percobaan kalian :

membuat induksi

dan

mempertimbangkan

hasil induksi

Maka dapat disimpulkan bahwa koloid

adalah yang larut dalam air, yang tidak

dapat di saring, menyebarkan cahaya.

Sirup dan tepung merupakan koloid

yang pendispersi cair dan medium

pendispersinya cair maka dinamakan

emulsi. Pada percobaan tersebut koloid

memiliki sifat efek tyndall merupakan

penyebaran cahaya akibat partikel

Tidak dapat

menemukan hal-hal

yang penting untuk

membuat kesimpulan

sehingga tidak dapat

membuat kesimpulan

0

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

1

Page 186: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

165

Kompetensi

dasar

Indikator

pembelajaran

Indikator Soal Tahap SAVI Muatan LKS Indikator KBK Jawaban skor

koloid tetapi kesimpulan yang

dibuat tidak tepat

Dapat menemukan

hal-hal yang penting

untuk membuat

kesimpulan tetapi

kesimpulan yang

dijawab namun kurang

tepat

2

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untuk

membuat kesimpulan

tetapi kesimpulan yang

dijawab dengan tepat

3

Dapat menemukan hal-

hal yang penting untu

membuat kesimpulan

dan kesimpulan yang

dibuat dengan sangat

tepat

4

Page 187: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

166

Lampiran 6

Nama :

Kelas :

LEMBAR KERJA SISWA

KOLOID, SUSPENSI DAN LARUTAN

Page 188: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

167

Kelompok :

Kompetensi Dasar :

3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan

pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

Indikator :

4.14.3 Membuat definisi sifat koloid berdasarkan argumentasi yang logis

4.14.2 Merancang suatu percobaan mengenai sifat koloid dan pembuatan koloid

3.15.3 Menganalisis sifat koloid

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu menganalisis sifat efek Tyndall

2. Siswa dapat merencanakan percobaan sifat efek Tyndall

3. Siswa dapat mengelompokkan sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersi.

4. Siswa dapat menyimpulkan sifat koloid efek Tyndall.

5. Siswa dapat membuat definisi sifat efek Tyndall dengan benar.

6. Siswa dapat menerapkan sifat efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari (seperti

kabut, debu, asap).

Page 189: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

168

Bacalah wacana berikut!

Tahap Persiapan

Jika kalian pernah melihat konser-konser kalian

pasti sering melihat lampu sorot seperti gambar

diatas. Lampu sorot atau dikenal sebagai spot

light fungsinya untuk memberikan efek aerial

beam jika di tembakkan ke langit-langit. Dalam kondisi ketika banyak partikel-

partikel debu atau asap beterbangan di udara cahaya dari sorot lampu akan

semakin cerah. Mengapa demikian?jelaskan dan berikan contoh lain dari efek

tyndall?

Jawab :

Page 190: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

169

Tahap Penyampaian

1. Berikut ini terdapat empat bahan yaitu sirup cair,tepung terigu,kopi, garam

bubuk. Masing-masing zat dilaurtkan kedalam air. Buatlah rencana

percobaan koloid dari bahan-bahan tersebut ! Apa yang terjadi ketika masing-

masing campuran tersebut dikenai cahaya?

Alat : Bahan :

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

Langkah kerja :

1.

2.

3.

4. …

Sumber :

Page 191: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

170

Marilah kita lakukan percobaan untuk membedakan koloid,

susupensi dan Larutan untuk mengetahuinya!

Berikut merupakan contoh dari sistem koloid...

Santan

Tahap pelatihan

Koloid memiliki sifat yang khas, yang membedakan koloid dengan larutan dan suspensi.

Untuk membedakan ketiga jenis campuran tersebut lakukanlah percobaan berikut ini.

Sebelum melakukan percobaan, siapkan terlebih dahulu alat-alat dan bahan

berikut ini

Sebagai seorang saintis seharusnya kita tidak

boleh langsung percaya dengan pendapat orang

tanpa menunjukkan bukti-bukti yang dapat

dipercaya. Untuk dapat membuktikan

pernyataan tersebut benar atau tidak seorang

saintis seharusnya merancang suatu

pengamatan melalui percobaan pembuatan

produk tersebut. Hal ini dilakukan guna

membuktikan apakah produk tersebut termasuk

dalam sistem koloid atau Bukan.

Sebagai seorang saintis,

apakah kalian langsung

mempercayai bahwa

yoghurt termasuk jenis

koloid?

Page 192: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

171

Alat Bahan

Kertas Karton (1 buah)

Gunting (1 buah)

Lampu Senter (1 buah)

Gelas Kimia 100 ml /

Gelas Aqua (8 buah)

Gelas Ukur (1 buah)

Corong (4 buah)

Spatula/Sendok teh (4

buah)

Kertas Saring (4 buah)

Garam dapur

Kopi

Tepung maizena

Sirup cair

air

Prosedur Percobaan

Buatlah alat untuk menguji kemampuan menghamburkan cahaya dengan cara

1. Siapkan kotak kardus yang salah satu muka digunting penuh

2. Membuat sebuah lubang kecil pada sisi samping kardus untuk lubang

penyinaran senter

3. Membuat sebuah lubang kotak sebesar ukuran gelas kimia pada bagian

depan kardus sebagai lubang pengamatan

4. Meletakan kardus dengan bagian muka kosong menghadap ke bawah b.

Isilah 4 gelas kimia dengan 50 ml air, beri label 1, 2, 3 dan 4

5. Tambahkan masing-masing 2 sendok teh garam, kopi, Tepung maizena

dan sirup ke gelas kimia 1, 2, 3, dan 4

6. Aduklah setiap campuran, perhatikan zat yang dicampurkan larut atau tidak

lakukan uji penghamburan cahaya untuk masing-masing gelas kimia dengan

cara meletakan gelas kimia ke dalam kardus dan mengarahkan lampu

senter kearah lubang penyinaran. Kemudian lakukan pengamatan, melalui

lubang pengamatan dan catat hasil pengamatanmu

7. Setelah semua gelas diuji penghamburan cahaya, aduk kembali masing-

masing campuran, kemudian diamkan beberapa saat dan catat perubahan apa

yang terjadi

8. Saringlah masing-masing campuran. Amati campuran manakah yang

meninggalkan residu dan bagaimana dengan filtratnya

Page 193: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

172

1. Catat hasil pengamatan kalian

2. Catat hasil pengamatan kalian dalam bentuk yang lebih informatif/

dalam bentuk tabel

Page 194: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

173

Sistem Koloid

Jawab :

Diskusikanlah bersama kelompokmu!

3. Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dan hasil membaca sumber

bacaan, manakah yang termasuk larutan, koloid dan suspensi? Jelaskan !

4. Sifat koloid apa yang terjadi dalam percobaan tersebut?

Tahap Penampilan Hasil

1. Buatlah definisi tentang koloid dan jenis koloid berdasarkan percobaan yang kalian

buat?

2. Identifikasilah jenis, fase terdispersi dan medium pendispersi dari

percobaan yang dibuat !

bahan Fase pendispersi Fase terdispersi jenis

xxx Gas Gas Bukan Koloid

Jawab :

Langit bewarna biru Karena penghamburan cahaya oleh

partikel-partikel hydrogen dan oksigen dalam udara.

SEKILAS INFO..!

Jawab :

Page 195: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

174

Sistem Koloid

bahan Fase pendispersi Fase terdispersi jenis

3. Tentukan fase pendispersi dan medium pendispersi dibawah ini serta

nama dari tipe koloid tersebut !

bahan Fase

terdisp

ersi

Medium

pendispersi

nama

Awan .... gas .....

asap padat .... ….

debu .... .... ….

4. Perhatikan gambar dibawah ini !

Kebakaran hutan dan lahan di Riau yang terjadi sejak beberapa hari

belakangan sudah menimbulkan kabut asap. Hal ini terjadi karena puluhan

hektar lahan berisi kebun sawit dilalap si jago merah. Asap kebakaran

hutan akan tampak jelas ketika di pagi hari dikarenakan cahaya menyebar

ketika di pagi hari. Selain asap dan debu dari kebakaran lahan juga terlihat

di atas atap rumah warga.

Page 196: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

175

Sistem Koloid

Dengan memperhatikan fenomena diatas,termasuk dalam jenis koloid

apakah debu dan asap?sifat koloid apa yang terjadi? jelaskan !

5. Perhatikan gambar dibawah ini

Mengapa cahaya matahari ketika terbenam di pantai terlihat warna cahaya

matahari yang akan terbenam tampak bewarna merah?jelaskan !

Berikan kesimpulan dari percobaan kalian pada hari ini !

Jawab :

Jawab :

Jawab :

Selamat Bekerja dan Berdiskusi

Page 197: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

176

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEMAMPUAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Kompetensi Dasar : 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

Materi SMA/MA : Sistem Koloid

Kelas : XI IPA

Alokasi Waktu : 270 menit (3 x 90 menit)

Nama : Melinda indana nasution

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

(A)

Penskoran

(B)

Kesesuaian A

&B

0 1 2 3 4 Ya Tidak

1 Somatic Siswa dalam kondisi

rileks saat membaca

LKS dan mencatat

informasi penting

Siswa tidak

membaca

Siswa membaca

dengan tidak fokus

dan tidak mencatat

informasi yang di

dapat

Siswa membaca

dengan fokus namun

tidak mencatat

informasi yang

didapat

Siswa tidak

membaca dengan

fokus tetapi

mencatat

informasi yang

didapat

Siswa membaca

dengan fokus dan

mencatat

informasi yang di

dapat

Siswa dapat

membentuk

kelompok

Siswa tidak

membentuk

kelompok

Siswa kurang

bersedia

membentuk

Siswa kurang

bersedia membentuk

kelompok dan

Siswa bersedia

untuk

berkelompok dan

Siswa bersedia

untuk

berkelompok dan

Page 198: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

177

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

(A)

Penskoran

(B)

Kesesuaian A

&B

0 1 2 3 4 Ya Tidak

kelompok dan tidak

mencari teman

untuk berkelompok

mencari teman untuk

berkelompok

tidak selalu ada

didalam

kelompok

selalu ada di

dalam kelompok

Siswa berdiskusi dan

mengikuti langkah-

langkah kegiatan

di LKS

Siswa tidak

melakukan

diskusi

Siswa berdiskusi

tetapi sebagai

pendengar dan tidak

mengikuti langkah-

langkah LKS

Siswa berdiskusi

tetapi hanya

menyetujui pendapat

dan tidak mengikuti

langkah-langkah LKS

Siswa berdiskusi

namun jarang

mengungkapkan

pendapat dan

sesuai dengan

langkah-langkah

LKS

Siswa berdiskusi

dengan aktif/

sering

mengungkapkan

pendapat dan

sesuai dengan

langkah-langkah

LKS

2 Auditory Siswa berani

bertanya dengan

bahasanya sendiri

Siswa tidak

mengajukan

pertanyaan

Siswa berani

mengajukan 1

pertanyaan namun

tidak dengan bahasa

nta sendiri

Siswa berani

mengajukan lebih

dari 1 pertanyaan

namun tidak dengan

bahasanya sendiri

Siswa berani

mengajukan 1

pertanyaan

dengan

bahasanya sendiri

Siswa berani

mengajukan

lebih dari 1

pertanyaan

dengan

bahasanya

sendiri

Siswa mampu

mengungkapkan

idenya secara

verbal dalam

Siswa tidak ikut

dalam berdiskusi

Siswa tidak mampu

mengungkapkan

idenya secara verbal

dan hanya sebagai

Siswa tidak mampu

mengungkapkan

idenya secara verbal

dan hanya

Siswa mampu

mengungkapkan

idenya secara

verbal namun

Siswa mampu

mengungkapkan

idenya secara

verbal dalam

Page 199: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

178

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

(A)

Penskoran

(B)

Kesesuaian A

&B

0 1 2 3 4 Ya Tidak

diskusi pendengar dalam

diskusi

menyetujui ide/ saran

teman dalam diskusi

jarang

mengungkapkan

idenya dalam

diskusi

diskusi

Siswa dapat

mengomentari

suatu masalah

yang ditimbulkan

dalam

pembelajaran

(kegiatan LKS)

Siswa tidak

mengomentari

Siswa tidak dapat

mengomentari

masalah yang

ditimbulkan dalam

pembelajaran dan

hanya sebagai

pembaca saja

Siswa tidak dapat

mengomentari

masalah yang

ditimbulkan dalam

pembelajaran dan

hanya mencatat di

bukunya saja

Siswa dapat

mengomentari

masalah yang

ditimbulkan

dalam

pembelajaran

namun hanya

sedikit komentar

Siswa dapat

mengomentari

masalah yang

ditimbulkan

dalam

pembelajaran

dengan lengkap

Siswa menyimak

penjelasan guru

dan menyimak

presentasi

kelompok lain di

depan kelas

Siswa tidak

menyimak guru

dan presentasi

kelompok lain

Siswa tidak

menyimak

penjelasan guru

namun menyimak

presentasi kelompok

lain dengan tidak

serius

Siswa menyimak

presentasi guru

namun tidak

menyimak presentasi

kelompok lain

Siswa menyimak

penjelasan guru

dan menyimak

presentasi

kelompok lain

namun dengan

tidak serius

Siswa menyimak

penjelasan guru

dan menyimak

presentasi

kelompok lain

dengan serius

3 Visual Siswa dapat

membaca wacana

dengan teliti dan

Siswa tidak

membaca

wacana

Siswa membaca

wacana dengan

tidak fokus

Siswa membaca

wacana namun tidak

teliti dan seksama

Siswa membaca

wacana dengan

teliti namun tidak

Siswa membaca

wacana dengan

teliti dan

Page 200: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

179

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

(A)

Penskoran

(B)

Kesesuaian A

&B

0 1 2 3 4 Ya Tidak

seksama seksama seksama

4 Intellectual Siswa dapat

membuat

kesimpulan

Siswa tidak

membuat

kesimpulan

Siswa membuat

kesimpulan namun

tidak dikaitkan

kedalam percobaan

Siswa membuat

kesimpulan namun

hanya dikaitkan

dengan percobaan

dan tidak dikaitkan

dengan materi

Siswa membuat

kesimpulan

sesuai dengan

perobaan namun

kurang berkaitan

dengan materi

secara jelas

Siswa membuat

kesimpulan

sesuai dengan

percobaan dan

berkaitan dengan

materi dengan

jelas dan benar

Siswa dapat

menyampaikan

hasil diskusinya di

depan kelas

Siswa tidak

menyampaikan

hasil diskusi di

depan kelas

Siswa

menyampaikan hasil

diskusi di depan

kelas namun dengan

suara yang kecil dan

terbata-bata

Siswa menyampaikan

hasil diskusi di depan

kelas namun dengan

suara yang kecil dan

tidak terbata-bata

Siswa

menyampaikan

hasil diskusi di

depan kelas

namun dengan

suara yang jelas

dan terbata-bata

Siswa

menyampaikan

hasil diskusi di

depan kelas

namun dengan

suara yang jelas

dan tidak terbata-

bata

Siswa mencari

informasi apa saja

untuk

dipresentasikan

Siswa tidak

mencari

informasi

Siswa mencari

informasi dari buku

atau internet namun

tidak menulis

sumbernya

Siswa mencari

informasi dari buku

atau internet dan

menuliskan

sumbernya namun

sumber internet yang

Siswa mencari

informasi dari

buku atau

internet yang

dapat di percaya

namun tidak

Siswa mencari

informasi dari

buku atau

internet yang di

percaya dan

menuliskan

Page 201: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

180

No Aspek yang

diamati

Kegiatan

(A)

Penskoran

(B)

Kesesuaian A

&B

0 1 2 3 4 Ya Tidak

tidak dapat di percaya

(winkipedia,blogspot)

menuliskan

sumbernya

sumbernya

Penilaian :

1. Rumus untuk menentukan nilai kemampuan aktivitas siswa adalah :

Keterangan:

NP : nilai persen yang dicari

R : skor mentah yang diperoleh siswa

SM : skor maksimum ideal (Purwanto, 2010, hal. 102)

2. Untuk menentukan atau menginterpretasikan taraf kemampuan aktivitas proses belajar siswa dengan nilai yang dicapai adalah menggunakan standar/kriteria sebagai

berikut :

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KEMAMPUAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Kompetensi Dasar : 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

Interval Nilai (%) Interpretasi

81 – 100 Sangat baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 – 20 Sangat kurang

Page 202: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

181

4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

Materi SMA/MA : Sistem Koloid

Kelas : XI IPA

Alokasi Waktu : 270 menit (3 x 90 menit)

Nama :

No Aspek yang diamati Kegiatan

(A)

Penskoran

(B)

0 1 2 3 4

1 Somatic Siswa dalam kondisi rileks saat membaca LKS dan mencatat informasi penting

Siswa dapat membentuk kelompok

Siswa berdiskusi dan mengikuti langkah-langkah kegiatan di LKS

2 Auditory Siswa berani bertanya dengan bahasanya sendiri

Siswa mampu mengungkapkan idenya secara verbal dalam diskusi

Siswa dapat mengomentari suatu masalah yang ditimbulkan dalam pembelajaran

(kegiatan LKS)

Siswa menyimak penjelasan guru dan menyimak presentasi kelompok lain di

depan kelas

3 Visual Siswa dapat membaca wacana dengan teliti dan seksama

4 Intellectual Siswa dapat membuat kesimpulan

Siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas

Siswa mencari informasi apa saja untuk dipresentasikan

Observer

(…………………………………………………)

Page 203: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

182

Lampiran 8

Data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Pretest Kelas Eksperimen

Subjek Nilai Subjek Nilai

1. 47

16. 53

2. 32

17. 50

3. 33

18. 36

4. 28

19. 54

5. 35

20. 53

6. 47

21. 38

7. 57

22. 31

8. 36

23. 39

9. 40

24. 32

10. 46

25. 44

11. 30

26. 44

12. 45

27. 38

13. 34

28. 39

14. 30

29. 44

15. 38

30. 44

Page 204: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

183

Pretest Kelas Kontrol

Subjek Nilai Subjek Nilai

1. 30

16. 52.5

2. 42.5

17. 52.5

3. 47.5

18. 37.5

4. 52.5

19. 62.5

5. 60

20. 52.5

6. 30

21. 62.2

7. 45

22. 37.5

8. 25

23. 30

9. 40

24. 27.5

10. 25

25. 45

11. 40

26. 55

12. 52.5

27. 47.5

13. 42.5

28. 45

14. 32.5

29. 52.5

15. 45

30. 52.5

Page 205: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

184

Lampiran 9

Data hasil posttest Kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Posttest kelas eksperimen

Subjek Nilai Subjek Nilai

1. 83

16. 63

2. 95

17. 78

3. 79

18. 81

4. 75

19. 76

5. 70

20. 81

6. 58

21. 82

7. 78

22. 79

8. 81

23. 79

9. 76

24. 72

10. 76

25. 79

11. 83

26. 83

12. 79

27. 87

13. 86

28. 75

14. 84

29. 79

15. 68

30. 79

Page 206: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

185

Posttest Kelas Kontrol

Subjek Nilai Subjek Nilai

1. 82.5 16. 66

2. 72 17. 72

3. 65 18. 70

4. 71 19. 60

5. 72 20. 82.5

6. 75 21. 61

7. 62.5 22. 62.5

8. 60 23. 85

9. 70 24. 52

10. 82.5 25. 52

11. 70 26. 80

12. 82.5 27. 60

13. 76 28. 70

14. 75 29. 75

15. 55 30. 77.5

Page 207: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

186

Lampiran 10

Data Hasil nilai per-indikator siswa postest kelas kontrol

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu tindakan

Membuat induksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas suatu

sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangkan

hasil

Mendefinisikan istilah

dan

mempertimbangkan

definisi

Skor % Skor % Skor % Skor

Skor % Skor % Skor %

1 49 87.5 49 87.5

42 80.7 18 75 10 83.3 7 87.5 10 83.3

2 39 69.6 49 87.5

29 55.7 19 79.1 10 83.3 6 75 7 58.3

3 36 64.2 41 73.2

28 53.8 16 66.6 9 75 7 87.5 8 66.6

4 39 69.6 43 76.7

33 63.4 15 62.5 7 58.3 7 87.5 11 91.6

5 37 66 47 83.92

32 61.5 20 83.3 10 83.3 6 75 10 83.3

6 39 69.6 42 75

35 67.3 19 79.1 10 83.3 4 50 9 75

7 37 66 38 67.8

28 53.8 14 58.3 8 66.6 6 75 10 83.3

8 36 64.2 39 69.6

17 32.6 14 58.3 9 75 0 0 11 91.7

9 39 69.6 45 80.3

32 61.5 14 58.3 9 75 4 50 10 83.3

10 48 85.7 48 85.7

41 78.8 19 79.1 10 83.3 7 87.5 10 83.3

11 40 71.4 43 76.7

34 65.3 15 62.5 7 58.3 6 75 9 75

12 47 83.9 46 82.1

40 76.9 20 83.3 10 83.3 6 75 10 83.3

13 34 60.7 49 87.5

37 71.1 18 75 10 83.3 6 75 9 75

14 40 71.4 42 75

35 67.3 18 75 10 83.3 4 50 9 75

15 35 62.5 38 67.8

20 38.4 15 62.5 10 83.3 4 50 11 91.6

Page 208: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

187

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu tindakan

Membuat induksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas suatu

sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangkan

hasil

Mendefinisikan istilah

dan

mempertimbangkan

definisi

Skor % Skor % Skor % Skor

Skor % Skor % Skor %

16 34 60.7 35 62.5

27 51.9 18 75 10 83.3 3 37.5 11 91.6

17 37 66 46 82.1

33 63.4 20 83.3 10 83.3 5 62.5 10 83.3

18 40 71.4 44 78.5

35 67.3 15 62.5 7 58.3 6 75 9 75

19 39 69.6 41 73.2

30 57.6 9 37.5 10 83.3 2 25 7 58.3

20 48 85.7 48 85.7

42 80.7 20 83.3 9 75 7 87.5 10 83.3

21 39 69.6 41 73.2

22 42.3 13 54.1 4 33.3 0 0 7 58.3

22 37 66 38 67.8

26 50 13 54.1 8 66.6 6 75 10 83.3

23 47 83.9 49 87.5

41 78.8 20 83.3 9 75 7 87.5 9 75

24 37 66 41 73.2

28 53.8 11 45.8 8 66.6 2 25 8 66.6

25 38 67.8 41 73.2

28 53.8 11 45.8 8 66.6 2 25 8 66.6

26 41 73.2 46 82.1

34 65.3 19 79.1 9 75 7 87.5 6 50

27 38 67.8 41 73.2

30 57.6 9 37.5 10 83.3 2 25 7 58.3

28 40 71.4 44 78.5

34 65.3 15 62.5 7 58.3 6 75 9 75

29 40 71.4 43 76.78

34 65.3 19 79.1 10 83.3 5 62.5 9 75

30 45 80.3 49 87.5

35 67.3 19 79.1 8 66.6 6 75 7 58.3

Total 1195 71.3 1306 77.7 962 66.1 485 67.3 266 73.8 146 60.8 271 75.2

Page 209: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

188

LAMPIRAN 11

Hasil nilai pretest per indikator kelas kontrol

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu

tindakan

Membuat induksi

dan

mempertimbangka

n hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangka

n hasil

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangka

n definisi

Sko

r %

Sko

r %

Sko

r % Skor % Skor % Skor % Skor %

1 21 37.5 11 19.6 16 30.7 8 33.3 2

16.

6 0 0 3 25

2 30 53.5 29 51.7 17 32.6 8 33.3 1 8.3 0 0 6 50

3 32 57.14 22 39.2 21 40.3 12 50 6 50 4 50 4 33.3

4 38 67.8 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8

66.

6 2 25 8 66.6

5 35 62.5 43 76.7 30 57.6 9 37.5 10

83.

3 2 25 7 58.3

6 17 30.3 15 26.7 14 26.9 8 33.3 2

16.

6 1 12.5 1 8.3

7 26 46.4 21 37.5 22 42.3 13 54.1 6 50 4 50 3 25

8 14 25 13 23.2 13 25 9 37.5 5

41.

6 1 12.5 2 16.6

9 23 41 21 37.5 19 36.5 9 37.5 5

41.

6 3 37.5 6 50

10 14 25 13 23.2 13 25 9 37.5 5

41.

6 1 12.5 2 16.6

11 27 48.2 21 37.5 19 36.5 9 37.5 5

41.

6 3 37.5 6 50

12 35 62.5 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8 66. 2 25 8 66.6

Page 210: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

189

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu

tindakan

Membuat induksi

dan

mempertimbangka

n hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangka

n hasil

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangka

n definisi

Sko

r %

Sko

r %

Sko

r % Skor % Skor % Skor % Skor %

6

13 24 42.8 22 39.2 21 40.3 11 45.8 5

41.

6 3 37.5 6 50

14 18 32.1 14 25 16 30.7 12 50 4

33.

3 1 12.5 3 25

15 30 53.5 21 37.5 22 42.3 13 54.1 6 50 4 50 3 25

16 38 67.8 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8

66.

6 2 25 8 66.6

17 35 62.5 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8

66.

6 2 25 8 66.6

18 24 42.8 26 46.4 15 28.8 7 29.1 3 25 2 25 5 41.6

19 42 75 36 64.2 28 53.8 16 66.6 5

41.

6 7 87.5 5 41.6

20 35 62.5 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8

66.

6 2 25 8 66.6

21 39 69.6 36 64.2 28 53.8 16 66.6 5

41.

6 7 87.5 5 41.6

22 23 41 26 46.4 15 28.8 7 29.1 3 25 2 25 5 41.6

23 18 32.1 15 26.7 14 26.9 8 33.3 2

16.

6 1 12.5 1 8.3

24 16 28.5 17 30.3 14 26.9 9 37.5 5

41.

6 0 0 0 0

25 28 50 20 35.7 22 42.3 13 54.1 6 50 4 50 3 25

Page 211: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

190

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu

tindakan

Membuat induksi

dan

mempertimbangka

n hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangka

n hasil

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangka

n definisi

Sko

r %

Sko

r %

Sko

r % Skor % Skor % Skor % Skor %

26 30 53.5 39 69.6 25 48 11 45.8 5

41.

6 4 50 7 58.3

27 28 50 22 39.2 21 40.3 12 50 6 50 4 50 4 33.3

28 29 51.7 21 37.5 22 42.3 13 54.1 6 50 4 50 3 25

29 38 67.8 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8

66.

6 2 25 8 66.6

30 34 60,7 43 76.7 28 53.8 11 45.8 8

66.

6 2 25 8 66.6

Hasil 841 50.1 825 53.21 643 41.2 319 44.3 164 49 76 31.6 146 40.6

Page 212: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

190

Lampiran 12

Hasil Nilai per indikator posttest kelas eksperimen

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu tindakan

Membuat induksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangkan

hasil

Mendefinisikan istilah

dan mempertimbangkan

definisi

Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor %

1 44.0 78.6 51.0 91.1 40.0 76.9 18.0 75.0 11.0 91.7 7.0 87.5 10.0 83.3

2 52.0 92.9 52.0 92.9 50.0 96.2 22.0 91.7 9.0 75.0 7.0 87.5 11.0 91.7

3 43.0 76.8 49.0 87.5 36.0 69.2 20.0 83.3 11.0 91.7 7.0 87.5 10.0 83.3

4 41.0 73.2 49.0 87.5 38.0 73.1 19.0 79.2 7.0 58.3 7.0 87.5 6.0 50.0

5 33.0 58.9 44.0 78.6 43.0 82.7 21.0 87.5 5.0 41.7 4.0 50.0 10.0 83.3

6 40.0 71.4 36.0 64.3 21.0 40.4 16.0 66.7 10.0 83.3 3.0 37.5 3.0 25.0

7 39.0 69.6 50.0 89.3 39.0 75.0 18.0 75.0 10.0 83.3 7.0 87.5 10.0 83.3

8 46.0 82.1 49.0 87.5 38.0 73.1 19.0 79.2 11.0 91.7 8.0 100.0 11.0 91.7

9 42.0 75.0 45.0 80.4 39.0 75.0 16.0 66.7 11.0 91.7 7.0 87.5 10.0 83.3

10 41.0 73.2 46.0 82.1 40.0 76.9 18.0 75.0 9.0 75.0 7.0 87.5 10.0 83.3

11 41.0 73.2 46.0 82.1 40.0 76.9 18.0 75.0 9.0 75.0 7.0 87.5 10.0 83.3

12 42.0 75.0 44.0 78.6 45.0 86.5 19.0 79.2 12.0 100.0 4.0 50.0 11.0 91.7

13 48.0 85.7 54.0 96.4 36.0 69.2 21.0 87.5 10.0 83.3 7.0 87.5 10.0 83.3

14 45.0 80.4 50.0 89.3 44.0 84.6 20.0 83.3 10.0 83.3 8.0 100.0 9.0 75.0

15 39.0 69.6 18.0 32.1 42.0 80.8 22.0 91.7 7.0 58.3 7.0 87.5 10.0 83.3

Page 213: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

191

Subjek

menganalisis

argument

memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

suatu tindakan

Membuat induksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangkan

hasil

Mendefinisikan istilah

dan mempertimbangkan

definisi

Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor %

16 36.0 64.3 36.0 64.3 27.0 51.9 22.0 91.7 9.0 75.0 8.0 100.0 10.0 83.3

17 39.0 69.6 51.0 91.1 39.0 75.0 19.0 79.2 9.0 75.0 7.0 87.5 10.0 83.3

18 47.0 83.9 49.0 87.5 38.0 73.1 19.0 79.2 11.0 91.7 8.0 100.0 11.0 91.7

19 44.0 78.6 45.0 80.4 40.0 76.9 17.0 70.8 10.0 83.3 7.0 87.5 9.0 75.0

20 47.0 83.9 49.0 87.5 38.0 73.1 19.0 79.2 10.0 83.3 8.0 100.0 11.0 91.7

21 43.0 76.8 48.0 85.7 44.0 84.6 20.0 83.3 10.0 83.3 7.0 87.5 11.0 91.7

22 42.0 75.0 44.0 78.6 45.0 86.5 20.0 83.3 12.0 100.0 4.0 50.0 11.0 91.7

23 43.0 76.8 50.0 89.3 36.0 69.2 19.0 79.2 10.0 83.3 7.0 87.5 10.0 83.3

24 40.0 71.4 42.0 75.0 33.0 63.5 20.0 83.3 6.0 50.0 7.0 87.5 3.0 25.0

25 42.0 75.0 44.0 78.6 45.0 86.5 20.0 83.3 12.0 100.0 4.0 50.0 11.0 91.7

26 51.0 91.1 50.0 89.3 40.0 76.9 20.0 83.3 10.0 83.3 7.0 87.5 9.0 75.0

27 49.0 87.5 53.0 94.6 45.0 86.5 20.0 83.3 11.0 91.7 7.0 87.5 10.0 83.3

28 40.0 71.4 45.0 80.4 39.0 75.0 17.0 70.8 10.0 83.3 6.0 75.0 8.0 66.7

29 43.0 76.8 50.0 89.3 36.0 69.2 21.0 87.5 11.0 91.7 7.0 87.5 10.0 83.3

30 42.0 75.0 44.0 78.6 45.0 86.5 19.0 79.2 12.0 100.0 4.0 50.0 11.0 91.7

HASIL 1284.0 76.4 1383.0 82.02 1181.0 75.7 579.0 80.4 295.0 81.9 195.0 81.2 286.0 79.6

Page 214: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

192

LAMPIRAN 13

Hasil nilai pretest per indikator kelas eksperimen

Subjek

menganalisi

s argument

memfokuska

n Pertanyaan

Memutuska

n suatu

tindakan

Membuat induksi

dan

mempertimbangka

n hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangka

n hasil

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangka

n definisi

Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor %

1 28.0 50.0 28.0 50.0 20.0 38.5 11.0 45.8 2.0 16.7 4.0 50.0 9.0 75.0

2 18.0 32.1 19.0 33.9 14.0 26.9 12.0 50.0 3.0 25.0 5.0 62.5 5.0 41.7

3 21.0 37.5 19.0 33.9 14.0 26.9 14.0 58.3 3.0 25.0 2.0 25.0 4.0 33.3

4 22.0 39.3 21.0 37.5 13.0 25.0 11.0 45.8 3.0 25.0 2.0 25.0 2.0 16.7

5 22.0 39.3 22.0 39.3 13.0 25.0 6.0 25.0 1.0 8.3 5.0 62.5 3.0 25.0

6 29.0 51.8 29.0 51.8 22.0 42.3 12.0 50.0 2.0 16.7 3.0 37.5 9.0 75.0

7 33.0 58.9 39.0 69.6 30.0 57.7 17.0 70.8 5.0 41.7 3.0 37.5 3.0 25.0

8 21.0 37.5 24.0 42.9 17.0 32.7 8.0 33.3 3.0 25.0 2.0 25.0 5.0 41.7

9 24.0 42.9 20.0 35.7 19.0 36.5 12.0 50.0 3.0 25.0 3.0 37.5 6.0 50.0

10 27.0 48.2 30.0 53.6 24.0 46.2 17.0 70.8 7.0 58.3 5.0 62.5 3.0 25.0

11 21.0 37.5 25.0 44.6 17.0 32.7 11.0 45.8 2.0 16.7 1.0 12.5 5.0 41.7

12 28.0 50.0 26.0 46.4 21.0 40.4 13.0 54.2 9.0 75.0 5.0 62.5 3.0 25.0

13 25.0 44.6 21.0 37.5 25.0 48.1 11.0 45.8 2.0 16.7 3.0 37.5 6.0 50.0

14 19.0 33.9 24.0 42.9 13.0 25.0 6.0 25.0 0.0 0.0 5.0 62.5 3.0 25.0

15 21.0 37.5 28.0 50.0 17.0 32.7 9.0 37.5 4.0 33.3 1.0 12.5 6.0 50.0

16 31.0 55.4 33.0 58.9 27.0 51.9 16.0 66.7 5.0 41.7 3.0 37.5 4.0 33.3

17 29.0 51.8 33.0 58.9 25.0 48.1 12.0 50.0 5.0 41.7 5.0 62.5 3.0 25.0

18 21.0 37.5 24.0 42.9 17.0 32.7 8.0 33.3 3.0 25.0 2.0 25.0 5.0 41.7

Page 215: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

193

Subjek

menganalisi

s argument

memfokuska

n Pertanyaan

Memutuska

n suatu

tindakan

Membuat induksi

dan

mempertimbangka

n hasil induksi

Menjelaskan

keradibilitas

suatu sumber

Mengobservasi

dan

Mempertimbangka

n hasil

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangka

n definisi

Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor % Skor %

19 31.0 55.4 31.0 55.4 27.0 51.9 16.0 66.7 6.0 50.0 6.0 75.0 4.0 33.3

20 31.0 55.4 33.0 58.9 27.0 51.9 16.0 66.7 5.0 41.7 3.0 37.5 4.0 33.3

21 21.0 37.5 28.0 50.0 17.0 32.7 9.0 37.5 4.0 33.3 1.0 12.5 6.0 50.0

22 19.0 33.9 20.0 35.7 14.0 26.9 11.0 45.8 2.0 16.7 2.0 25.0 2.0 16.7

23 30.0 53.6 29.0 51.8 19.0 36.5 16.0 66.7 5.0 41.7 0.0 0.0 3.0 25.0

24 23.0 41.1 22.0 39.3 16.0 30.8 10.0 41.7 4.0 33.3 2.0 25.0 6.0 50.0

25 27.0 48.2 27.0 48.2 27.0 51.9 11.0 45.8 7.0 58.3 3.0 37.5 2.0 16.7

26 26.0 46.4 26.0 46.4 26.0 50.0 11.0 45.8 7.0 58.3 3.0 37.5 2.0 16.7

27 21.0 37.5 28.0 50.0 17.0 32.7 9.0 37.5 4.0 33.3 1.0 12.5 6.0 50.0

28 26.0 46.4 26.0 46.4 18.0 34.6 14.0 58.3 2.0 16.7 0.0 0.0 2.0 16.7

29 26.0 46.4 26.0 46.4 24.0 46.2 11.0 45.8 7.0 58.3 3.0 37.5 2.0 16.7

30 25.0 44.6 24.0 42.9 24.0 46.2 11.0 45.8 7.0 58.3 3.0 37.5 5.0 41.7

HASIL 746 44.4 785.0 46.7 604.0 38.8 351.0 48.7 122.0 33.8 86.0 35.8 128.0 35.5

Page 216: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

194

Lampiran 14

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pretesIA3 .148 30 .093 .950 30 .166

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pretesIA2 .111 30 .200* .959 30 .284

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 217: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

195

Lampiran 15

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00001 .138 30 .148 .957 30 .253

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

postesteksperimen .155 30 .065 .951 30 .177

a. Lilliefors Significance Correction

Page 218: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

196

Lampiran 16

Uji Homogenitas Pre-test Kelas

eksperimen dan kelas kontrol

ANOVA

1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 184.451 1 184.451 2.032 .159

Within Groups 5265.445 58 90.784

Total 5449.896 59

1

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.592 1 58 .113

Page 219: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

197

Lampiran 17

Uji Homogenitas Posttest Kelas eksperimen dan kelas kontrol

Test of Homogeneity of Variances

1

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.914 1 58 .053

ANOVA

1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1020.938 1 1020.938 14.853 .000

Within Groups 3986.808 58 68.738

Total 5007.746 59

Page 220: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

198

Lampiran 18

Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

1

Equal variances

assumed 2.592 .113 -1.425 58 .159 -3.50667 2.46013 -8.43115 1.41782

Equal variances not

assumed

-1.425 53.238 .160 -3.50667 2.46013 -8.44055 1.42721

Page 221: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

199

Lampiran 19

Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

1

Equal variances

assumed 3.914 .053 3.854 58 .000 8.25000 2.14069 3.96495 12.53505

Equal variances

not assumed

3.854 53.981 .000 8.25000 2.14069 3.95815 12.54185

Page 222: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

200

Lampiran 20

Analisis KD

Materi Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI / II

Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :

1.1 1.1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom sebagai wujud kebesaran Tuhan YME..

Page 223: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

201

2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama menemukan dan memahami keteraturan atom, unsur

dan molekul

2.2 Menunjukkan sikap kritis, teliti dan konsisten dalam menyajikan dan menafsirkan data.

2.3 Berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam..

3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari

4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar

Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Indikator berpikir

kritis

Sub indikator

berpikir kritis

Indikator SAVI

3.15.3

Menganalisis

sifat-sifat koloid

Sistem

koloid

1. Meminta siswa

untuk

mendiskusikan

pertanyaan

melalui latihan

prediksi

1. Berdiskusi mengenai

pertanyaan yang

terdapat dalam

lembar kerja.

Menganalisis

Argumen

Mengidentifikasi

kalimat-kalimat

pernyataan

Auditory,

Visual,

Intellectual

4.14.2 Merancang

suatu percobaan

mengenai sifat

koloid dan

pembuatan koloid

1. Guru memberikan

persoalan

berkaitan dengan

materi pada

lembar kerja yang

disediakan.

1. Siswa memikirkan

jawaban dari

persoalan yang

diberikan guru dan

menjawab

pertanyaan yang

terdpat di lembar

Memutuskan suatu

tindakan

Membuat

prosedur

penyelesaian

masalah

Visual,

Intellectual

Page 224: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

202

Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Indikator berpikir

kritis

Sub indikator

berpikir kritis

Indikator SAVI

2. Membuat

rancangan

percobaan

berdasarkan

latihan prediksi

yang di berikan

3. Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

kerja.

2. Mulai membuat

rancangan

percobaan

berdasarkan latihan

prediksi.

3. Bertanya sebanyak-

banyaknya

mengenai proyek

praktikum yang

akan dibuat.

4.14.3 Membuat

definisi sifat

koloid

berdasarkan

argumentasi yang

logis

1. Meminta siswa

untuk

mendiskusikan

hasil percobaan

dan pengamatan

mereka serta

menjawab ulang

1. Berdiskusi

berdasarkan hasil

pengamatan dan

menjawab ulang

pertanyaan.

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangkan

definisi

Membuat bentuk

definisi

Somatic,

Auditory, visual,

Intellectual

3.15.1

Page 225: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

203

Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Indikator berpikir

kritis

Sub indikator

berpikir kritis

Indikator SAVI

Mengelompokkan

sistem koloid

berdasarkan

observasi yang

dilakukan

pertanyaan

sebelum

praktikum

berdasarkan data

yang di peroleh

dari hasil

pengamatna

2. Meminta siswa

untuk

memperesentasika

n hasil percobaan

kelompok masing-

masing

3. Meminta masing-

masing kelompok

memberikan

argument sesuai

data yang

diperoleh melalui

2. Mempresentasikan

hasil percobaan.

3. Siswa memberikan

argumen sesuai dari

data masing-masing

kelompok.

4. Menghubungkan

jawaban latihan

Page 226: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

204

Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Indikator berpikir

kritis

Sub indikator

berpikir kritis

Indikator SAVI

diskusi kelas

4. Mengarahkan

siswa untuk

membuat definisi.

5. Pada akhir diskusi

guru memberikan

penguatan jika

temuan siswa

sesuai dengan

prediksi

sebelumnya dan

memberikan

koreksi jika

temuan siswa

tidak sesuai

6. Guru

prediksi dengan

data yang di dapat

berdasarkan

percobaan.

5. Memperhatikan dan

mengoreksi data

yang dihasilkan dari

percobaan.

6. Menghubungkan

dari definisi yang

sudah di dapat

dengan materi

pelajaran

sebelumnya.

Page 227: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

205

Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Indikator berpikir

kritis

Sub indikator

berpikir kritis

Indikator SAVI

membimbing

siswa untuk

mengaitkan

konsep yang

sudah dipelajari

dengan konteks

lain.

3.15.2

Menyimpulkan

sifat koloid dan

pembuatan koloid

berdasarkan

observasi

percobaan

1. Guru

membimbing

siswa untuk

secara madiri

melakukan dan

menyimpulkan

hasil percobaan

dari materi yang

telah di

praktikumkan.

1. Menafsirkan dan

menyimpulkan data

yang diperoleh.

Membuat induksi

dari

mempertimbangkan

induksi

Membuat

kesimpulan dan

hipotesis

Intellectual

4.14.1

Menerapkan sifat

1. Meminta siswa

untuk mencari

1. Berdiskusi

bersama

Menganalisis

argumen

Mengidentifikasi

ketidakrelevanan

Visual,

Auditory,

Page 228: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

206

Indikator Materi Aktifitas Guru Aktifitas Siswa Indikator berpikir

kritis

Sub indikator

berpikir kritis

Indikator SAVI

koloid dan

pembuatan koloid

dalam kehidupan

sehari-hari

berdasarkan

argumentasi yang

logis

terkaitan antar

sifat-sifat koloid

dengan aplikasi

lain dalam

kehidupan sehari-

hari.

2. Menunjuk

perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan

peranan dan

penerapan sifat

koloid dalam

kehidupan sehari-

hari

kelompok

mengenai

penerapan sifat-

sifat koloid

dalam

kehidupan

sehari-hari

2. Menejlaskan

penerapan sifat-

sifat koloid

dalam

kehidupan

sehari-hari

dan kerelevanan Intellectual

Page 229: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

207

Page 230: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

207

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 101.82

Simpang Baku= 75.33

KorelasiXY= 0.97

Reliabilitas Tes= 0.98

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap

Skor Total

1 1 Farhan Prasetya 30 27

57

2 2 Siti Fatimah 103 90

193

3 3 Indra Aji Nug... 31 28

59

4 4 Feyrus Felsav... 26 15

41

5 5 Sinta Bela 19 16

35

6 6 Siti Asmadiillah 32 39

71

7 7 Tri Asih Anjani 40 33

73

8 8 Clara Uli Can... 52 55

107

9 9 Riyan Sobirin 37 34

71

10 10 Abdillah Fikri 16 16

32

11 11 Dita Putri 25 26

51

12 12 Ika Maudy Yul... 22 24

46

13 13 Gray Nindyan ... 6 4

10

14 14 Rahul Al-Wari 14 8

22

15 15 Sandra Khafifah 75 86

161

16 16 Karynna Ramia 53 56

109

17 17 M. Fauzan F. 35 30

65

18 18 Avista Chandr... 33 26

59

19 19 Alfin J 44 37

81

Lampiran 21

Hasil Validasi

Page 231: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

208

20 20 Panji Gumilla... 44 30

74

21 21 Annisa dila E... 61 77

138

22 22 Annisa Nuurrahmi 58 56

114

23 23 Khosil Amalina 27 22

49

24 24 Bella Indah P... 81 94

175

25 25 Ananda Fadhlu... 159 126

285

26 26 Canora vanesa 100 90

190

27 27 Muhammad zaky 152 148

300

28 28 Cahyo Tri S 103 80

183

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

======================

Kelompok Unggul

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

1 2 3

4 5

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3

4 5

1 27 Muhammad zaky 300 10 15 10

16 10

2 25 Ananda Fadhlu... 285 15 10 12

12 16

3 2 Siti Fatimah 193 13 16 12

8 10

4 26 Canora vanesa 190 16 14 13

16 16

5 28 Cahyo Tri S 183 8 9 11

8 16

6 24 Bella Indah P... 175 15 16 12

10 12

7 15 Sandra Khafifah 161 12 16 11

12 10

8 21 Annisa dila E... 138 9 16 11

4 8

Rata2 Skor 12.25 14.00

11.50 10.75 12.25

Page 232: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

209

Simpang Baku 3.01 2.88 0.93

4.13 3.28

6 7 8

9 10

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8

9 10

1 27 Muhammad zaky 300 10 16 10

16 16

2 25 Ananda Fadhlu... 285 14 12 14

16 16

3 2 Siti Fatimah 193 11 0 9

10 11

4 26 Canora vanesa 190 16 16 16

12 12

5 28 Cahyo Tri S 183 8 9 2

9 0

6 24 Bella Indah P... 175 16 0 16

0 12

7 15 Sandra Khafifah 161 11 2 2

2 2

8 21 Annisa dila E... 138 10 0 12

0 16

Rata2 Skor 12.00 6.88

10.13 8.13 10.63

Simpang Baku 2.98 7.20 5.62

6.69 6.30

11 12 13

14 15

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13

14 15

1 27 Muhammad zaky 300 10 16 16

9 16

2 25 Ananda Fadhlu... 285 13 0 16

16 14

3 2 Siti Fatimah 193 0 0 9

12 10

4 26 Canora vanesa 190 14 0 13

16 0

5 28 Cahyo Tri S 183 14 0 13

0 11

6 24 Bella Indah P... 175 0 0 10

13 0

7 15 Sandra Khafifah 161 0 0 11

12 0

Page 233: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

210

8 21 Annisa dila E... 138 0 0 10

10 0

Rata2 Skor 6.38 2.00 12.25

11.00 6.38

Simpang Baku 6.93 5.66 2.71

5.10 7.05

16 17 18

19 20

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18

19 20

1 27 Muhammad zaky 300 16 16 8

16 16

2 25 Ananda Fadhlu... 285 0 16 14

16 14

3 2 Siti Fatimah 193 0 13 13

15 0

4 26 Canora vanesa 190 0 0 0

0 0

5 28 Cahyo Tri S 183 14 0 10

0 15

6 24 Bella Indah P... 175 0 16 11

16 0

7 15 Sandra Khafifah 161 0 11 16

16 0

8 21 Annisa dila E... 138 0 9 9

14 0

Rata2 Skor 3.75 10.13

10.13 11.63 5.63

Simpang Baku 6.96 6.75 4.88

7.21 7.78

21 22

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21 22

1 27 Muhammad zaky 300 16 16

2 25 Ananda Fadhlu... 285 13 16

3 2 Siti Fatimah 193 11 10

4 26 Canora vanesa 190 0 0

5 28 Cahyo Tri S 183 12 14

6 24 Bella Indah P... 175 0 0

7 15 Sandra Khafifah 161 0 15

8 21 Annisa dila E... 138 0 0

Rata2 Skor 6.50 8.88

Simpang Baku 7.09 7.59

Page 234: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

211

Kelompok Asor

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

1 2 3

4 5

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3

4 5

1 11 Dita Putri 51 11 12 3

3 3

2 23 Khosil Amalina 49 10 8 0

6 6

3 12 Ika Maudy Yul... 46 9 12 4

3 3

4 4 Feyrus Felsav... 41 9 4 4

4 4

5 5 Sinta Bela 35 0 0 0

12 0

6 10 Abdillah Fikri 32 0 0 0

0 0

7 14 Rahul Al-Wari 22 10 4 0

0 0

8 13 Gray Nindyan ... 10 4 4 2

0 0

Rata2 Skor 6.63 5.50 1.63

3.50 2.00

Simpang Baku 4.60 4.75 1.85

4.07 2.33

6 7 8

9 10

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8

9 10

1 11 Dita Putri 51 3 0 0

7 0

2 23 Khosil Amalina 49 0 0 0

0 0

3 12 Ika Maudy Yul... 46 6 6 0

0 0

4 4 Feyrus Felsav... 41 4 0 0

9 0

5 5 Sinta Bela 35 0 0 0

4 0

6 10 Abdillah Fikri 32 0 0 0

0 0

7 14 Rahul Al-Wari 22 0 0 0

0 0

8 13 Gray Nindyan ... 10 0 0 0

0 0

Page 235: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

212

Rata2 Skor 1.63 0.75 0.00

2.50 0.00

Simpang Baku 2.39 2.12 0.00

3.70 0.00

11 12 13

14 15

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13

14 15

1 11 Dita Putri 51 0 0 0

4 0

2 23 Khosil Amalina 49 0 0 8

4 0

3 12 Ika Maudy Yul... 46 0 0 0

3 0

4 4 Feyrus Felsav... 41 0 0 0

0 0

5 5 Sinta Bela 35 4 0 0

0 0

6 10 Abdillah Fikri 32 0 0 0

0 0

7 14 Rahul Al-Wari 22 0 0 0

0 0

8 13 Gray Nindyan ... 10 0 0 0

0 0

Rata2 Skor 0.50 0.00 1.00

1.38 0.00

Simpang Baku 1.41 0.00 2.83

1.92 0.00

16 17 18

19 20

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18

19 20

1 11 Dita Putri 51 0 1 4

0 0

2 23 Khosil Amalina 49 0 3 4

0 0

3 12 Ika Maudy Yul... 46 0 0 0

0 0

4 4 Feyrus Felsav... 41 0 0 3

0 0

5 5 Sinta Bela 35 0 11 4

0 0

6 10 Abdillah Fikri 32 0 12 12

0 0

Page 236: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

213

7 14 Rahul Al-Wari 22 0 4 4

0 0

8 13 Gray Nindyan ... 10 0 0 0

0 0

Rata2 Skor 0.00 3.88 3.88

0.00 0.00

Simpang Baku 0.00 4.94 3.72

0.00 0.00

21 22

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21 22

1 11 Dita Putri 51 0 0

2 23 Khosil Amalina 49 0 0

3 12 Ika Maudy Yul... 46 0 0

4 4 Feyrus Felsav... 41 0 0

5 5 Sinta Bela 35 0 0

6 10 Abdillah Fikri 32 4 4

7 14 Rahul Al-Wari 22 0 0

8 13 Gray Nindyan ... 10 0 0

Rata2 Skor 0.50 0.50

Simpang Baku 1.41 1.41

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 28

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 22

Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab

t DP(%)

1 1 12.25 6.63 5.63 3.01 4.60 1.94

2.90 35.16

2 2 14.00 5.50 8.50 2.88 4.75 1.96

4.33 53.13

3 3 11.50 1.63 9.88 0.93 1.85 0.73

1... 61.72

4 4 10.75 3.50 7.25 4.13 4.07 2.05

3.54 45.31

5 5 12.25 2.00 1... 3.28 2.33 1.42

7.20 64.06

6 6 12.00 1.63 1... 2.98 2.39 1.35

7.69 64.84

Page 237: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

214

7 7 6.88 0.75 6.13 7.20 2.12 2.65

2.31 38.28

8 8 10.13 0.00 1... 5.62 0.00 1.99

5.10 63.28

9 9 8.13 2.50 5.63 6.69 3.70 2.70

2.08 35.16

10 10 10.63 0.00 1... 6.30 0.00 2.23

4.77 66.41

11 11 6.38 0.50 5.88 6.93 1.41 2.50

2.35 36.72

12 12 2.00 0.00 2.00 5.66 0.00 2.00

1.00 12.50

13 13 12.25 1.00 1... 2.71 2.83 1.39

8.12 70.31

14 14 11.00 1.38 9.63 5.10 1.92 1.93

5.00 60.16

15 15 6.38 0.00 6.38 7.05 0.00 2.49

2.56 39.84

16 16 3.75 0.00 3.75 6.96 0.00 2.46

1.52 23.44

17 17 10.13 3.88 6.25 6.75 4.94 2.96

2.11 39.06

18 18 10.13 3.88 6.25 4.88 3.72 2.17

2.88 39.06

19 19 11.63 0.00 1... 7.21 0.00 2.55

4.56 72.66

20 20 5.63 0.00 5.63 7.78 0.00 2.75

2.04 35.16

21 21 6.50 0.50 6.00 7.09 1.41 2.56

2.35 37.50

22 22 8.88 0.50 8.38 7.59 1.41 2.73

3.07 52.34

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 28

Butir Soal= 22

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 58.98 Sedang

2 2 60.94 Sedang

3 3 41.02 Sedang

4 4 44.53 Sedang

5 5 44.53 Sedang

6 6 42.58 Sedang

Page 238: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

215

7 7 23.83 Sukar

8 8 31.64 Sedang

9 9 33.20 Sedang

10 10 33.20 Sedang

11 11 21.48 Sukar

12 12 6.25 Sangat Sukar

13 13 41.41 Sedang

14 14 38.67 Sedang

15 15 19.92 Sukar

16 16 11.72 Sangat Sukar

17 17 43.75 Sedang

18 18 43.75 Sedang

19 19 36.33 Sedang

20 20 17.58 Sukar

21 21 21.88 Sukar

22 22 29.30 Sukar

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 28

Butir Soal= 22

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0.507 Sangat Signifikan

2 2 0.603 Sangat Signifikan

3 3 0.663 Sangat Signifikan

4 4 0.642 Sangat Signifikan

5 5 0.711 Sangat Signifikan

6 6 0.655 Sangat Signifikan

7 7 0.607 Sangat Signifikan

8 8 0.678 Sangat Signifikan

9 9 0.726 Sangat Signifikan

10 10 0.808 Sangat Signifikan

11 11 0.693 Sangat Signifikan

12 12 0.516 Sangat Signifikan

13 13 0.867 Sangat Signifikan

14 14 0.639 Sangat Signifikan

15 15 0.800 Sangat Signifikan

16 16 0.537 Sangat Signifikan

17 17 0.528 Sangat Signifikan

18 18 0.521 Sangat Signifikan

19 19 0.650 Sangat Signifikan

20 20 0.722 Sangat Signifikan

21 21 0.672 Sangat Signifikan

22 22 0.739 Sangat Signifikan

Page 239: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

216

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 101.82

Simpang Baku= 75.33

KorelasiXY= 0.97

Reliabilitas Tes= 0.98

Butir Soal= 22

Jumlah Subyek= 28

Nama berkas: F:\KULIAH\ANATES VALIDASI ORI.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign.

Korelasi

1 1 2.90 35.16 Sedang 0.507 Sangat

Signifikan

2 2 4.33 53.13 Sedang 0.603 Sangat

Signifikan

3 3 1... 61.72 Sedang 0.663 Sangat

Signifikan

4 4 3.54 45.31 Sedang 0.642 Sangat

Signifikan

5 5 7.20 64.06 Sedang 0.711 Sangat

Signifikan

6 6 7.69 64.84 Sedang 0.655 Sangat

Signifikan

7 7 2.31 38.28 Sukar 0.607 Sangat

Signifikan

8 8 5.10 63.28 Sedang 0.678 Sangat

Signifikan

9 9 2.08 35.16 Sedang 0.726 Sangat

Signifikan

Page 240: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

217

10 10 4.77 66.41 Sedang 0.808 Sangat

Signifikan

11 11 2.35 36.72 Sukar 0.693 Sangat

Signifikan

12 12 1.00 12.50 Sangat Sukar 0.516 Sangat

Signifikan

13 13 8.12 70.31 Sedang 0.867 Sangat

Signifikan

14 14 5.00 60.16 Sedang 0.639 Sangat

Signifikan

15 15 2.56 39.84 Sukar 0.800 Sangat

Signifikan

16 16 1.52 23.44 Sangat Sukar 0.537 Sangat

Signifikan

17 17 2.11 39.06 Sedang 0.528 Sangat

Signifikan

18 18 2.88 39.06 Sedang 0.521 Sangat

Signifikan

19 19 4.56 72.66 Sedang 0.650 Sangat

Signifikan

20 20 2.04 35.16 Sukar 0.722 Sangat

Signifikan

21 21 2.35 37.50 Sukar 0.672 Sangat

Signifikan

22 22 3.07 52.34 Sukar 0.739 Sangat

Signifikan

Page 241: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

218

Lampiran 22

Page 242: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

219

Lampiran 23

DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN

Siswa Mengerjakan Pretest Tahap Persiapan (SAVI)

Tahap Penyampaian (SAVI) Tahap Pelatihan (SAVI)

Tahap Penampilan Hasil (SAVI)

Percobaan Membedakan

Larutan, susupendi dan

Koloid

Page 243: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

220

Percobaan membuat Marshmellow Percobaan Membuat Penyaring Air

Penyaring Air Marshmellow

Proses Pembelajaran Kelas Kontrol Siswa Mengerjakan Posttest

Page 244: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

221

Lampiran 24

Uji Referensi

Page 245: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

222

Page 246: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

223

Page 247: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

224

Page 248: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

225

Page 249: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

226

Page 250: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

227

Page 251: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

228

Page 252: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

229

Page 253: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

230

Page 254: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

231

Page 255: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

232

Page 256: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

233

Lampiran 25

Lembar Observasi 3

somatic

1

somatic

2

somatic

3 Auditori

auditroi

2 Auditori3 Auditroi4 visual

intelectual

1

intelectual

2

intelectual

3

4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2

4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4

2 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4

4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3

4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3

4 4 2 4 2 4 4 2 3 3 4

4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4

2 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3

4 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4

4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3

2 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4

4 2 4 4 2 4 3 4 4 3 3

4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3

4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4

2 4 2 2 4 4 3 3 4 3 4

2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3

4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4

4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4

4 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3

3 4 3 4 2 4 2 2 4 2 4

2 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3

4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4

4 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3

Page 257: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

234

4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 4

4 0 4 4 4 2 4 2 3 3 3

3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4

2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4

4 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4

3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3

3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 2

102 96 97 100 98 100 100 98 98 102 104

somatic 2.458333 0.819444

auditroy 3.316667 0.829167

visual 0.816667

intelectual 2.533333 0.844444

Lembar Observasi 2

somatic

1

somatic

2

somatic

3

Auditori

1

auditroi

2

Auditori

3

Auditroi

4

viusal intelectual

1

intelectual

2

intelectual

3

4 4 3 4 2 4 2 1 4 3 4

4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4

1 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4

1 4 3 4 4 4 1 2 3 3 4

1 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3

4 1 4 2 2 4 4 4 3 1 4

4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3

4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4

2 3 2 4 4 2 2 4 3 3 4

Page 258: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

235

0 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3

4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4

2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 1

4 2 4 2 2 4 4 4 4 1 2

4 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3

1 4 4 4 2 2 3 2 4 1 4

4 4 3 4 4 3 4 3 3 1 3

4 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3

4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4

4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3

3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4

1 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3

1 4 4 4 4 0 0 3 3 4 4

2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4

4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3

4 1 4 4 4 2 4 3 3 3 4

3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3

4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4

4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2

3 4 4 3 3 2 3 4 2 2 4

3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4

88 98 101 108 95 92 90 93 109 85 103

Page 259: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

236

somatic 2.391666667 0.79722222

auditroi 3.208333333 0.80208333

visual 0.775

intelectual 2.475 0.825

Lembar Observasi 1

somatic

1

somatic

2

somatic

3

auditory1 auditroy

2

auditory3 auditroy4 viusal intelectual

1

intelectual

2

intelectual

3

4 2 3 4 2 2 4 2 3 4 4

4 2 3 4 2 4 2 3 3 3 4

3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3

4 0 0 2 3 0 4 2 3 4 4

3 4 0 0 4 3 4 3 3 3 3

4 4 4 4 3 4 0 2 3 4 3

4 3 4 3 4 4 4 1 3 4 3

3 4 4 4 3 4 0 2 3 3 4

4 4 2 4 3 4 0 3 3 2 3

4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2

2 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 2

2 4 2 3 2 2 4 3 4 3 4

4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4

3 2 2 4 2 2 4 3 4 4 2

4 4 4 3 3 0 0 3 3 2 4

2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2

2 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4

4 4 4 3 3 4 0 3 3 3 3

Page 260: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

237

3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2

4 0 0 3 3 4 4 4 3 3 4

4 4 4 4 4 4 0 3 3 2 2

4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2

4 4 4 4 3 4 0 3 3 4 3

4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4

0 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

0 4 4 2 4 4 0 3 3 2 2

4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 2

99 94 90 105 97 99 80 88 96 97 92

somatic 2.358333 0.786111

auditroy 3.175 0.79375

visual 0.733333

intelectual 2.375 0.791667

Page 261: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

238

Lampiran 26

Hasil Indikator Per- LKS

LKS 1

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

Tindakan

Mengob

servasi

Menganalisis Argumen Membuat Definisi Memfokuskan

Pertanyaan

Membuat

Kesimpulan

4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 0 3

4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 0 3

0 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3

0 4 3 2 2 0 0 2 3 0 4 0 3

0 4 3 2 2 4 0 0 4 3 4 0 3

4 0 4 2 4 4 4 2 3 4 0 0 3

4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 0 3

4 4 3 4 2 4 2 4 3 4 0 0 3

4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 0 0 3

0 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4

4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3

4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 0 3

4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4

4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 0 4

0 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4

4 0 3 4 2 2 4 3 3 0 0 0 3

4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 0 3

Page 262: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

239

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan

Tindakan

Mengob

servasi

Menganalisis Argumen Membuat Definisi Memfokuskan

Pertanyaan

Membuat

Kesimpulan

4 0 4 4 4 2 4 4 4 4 4 0 3

4 0 4 2 4 4 2 4 3 4 0 0 3

3 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4

0 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4

0 4 4 2 2 0 0 3 3 4 4 0 3

4 0 3 2 4 2 4 4 4 4 0 0 3

4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 0 4

4 0 4 2 4 2 4 4 3 4 0 0 3

3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4

4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 0 3

4 4 4 2 0 4 2 4 4 4 4 0 3

4 4 3 2 0 2 4 2 4 4 0 0 3

4 0 4 2 4 2 4 4 4 4 4 0 3

90 85 106 82 86 88 9

0

100 112 11

1

88 29 98

0.75 0.70833333

3

0.88333

3333

0.6833

33333

0.7166

66667

0.7333

33333

0.

7

5

0.8333

33333

0.9333

33333

0.9

25

0.7333

33333

0.2416

66667

0.81666666

7

Memutuskan Suatu Tindakan 0.708 70.83333 70.8

Menganalisis Argumen 2.133 0.711111 71.11111111

Membuat Definisi 2.517 0.838889 83.88888889

Page 263: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

240

Memfokuskan Pertanyaan 2.65 0.883333 88.33333333

Membuat Kesimpulan 0.817 81.66667 81.66

Mengobsevasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

88.33333333

LKS 2

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan Suatu

tindakan

Mengobs

ervasi

Menganalisis

Argumen

Membuat

Definisi

Menjelaskan kreadibilitas

suatu sumber

Membuat

Kesimpulan

4 4 3 3 4 4 4 3 3

4 4 3 3 4 4 4 3 3

3 4 3 3 3 4 4 3 3

4 4 3 3 4 4 3 3 2

3 3 0 3 4 4 4 3 2

0 3 4 3 4 4 3 0 4

4 4 3 3 4 4 4 3 3

3 3 3 3 4 4 3 0 3

3 3 3 4 4 4 3 0 3

4 4 4 3 4 4 3 3 3

4 3 4 4 4 4 3 3 3

4 4 4 3 4 4 3 3 3

0 3 4 3 4 4 4 3 3

Page 264: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

241

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan Suatu

tindakan

Mengobs

ervasi

Menganalisis

Argumen

Membuat

Definisi

Menjelaskan kreadibilitas

suatu sumber

Membuat

Kesimpulan

4 3 3 3 3 3 3 3 3

0 3 3 3 4 3 4 3 3

0 3 4 4 4 4 4 0 3

4 3 3 3 3 3 4 4 0

4 3 3 3 4 4 3 2 2

3 3 4 3 4 3 3 0 3

4 3 4 3 4 4 3 4 4

4 3 3 3 4 4 3 4 4

4 3 3 3 4 3 3 3 2

3 3 2 3 3 4 3 0 3

0 3 4 3 4 4 4 4 4

3 4 3 3 3 2 2 3 2

4 4 4 3 4 4 3 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 3

4 4 4 3 4 4 4 3 4

4 4 3 3 3 3 3 2 2

93 103 99 93 114 112 102 77 88

0.775 0.858333333 0.8

25

0.775 0.95 0.93333333

3

0.85 0.64166

6667

0.733333333

Memutuskan suatu tindakan 1.6833 0.841667 84.16666667

Page 265: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

242

Menganalisis argument 0.85833 85.83333 95

Membuat definisi 0.933 0.933 93.3

Memfokuskan pertanyaan 77.5

Membuat kesimpulan 73.33333333

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil

observasi

77.5

Kreadibilitas suatu sumber 1.49167 0.74583333 74.58333333

LKS 3

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan suatu

tindakan

Mengobse

rvasi

Menganalissi

argument

Membuat

definisi

Memfokuskan

pertanyaaan

Membuat

kesimpulan

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

Page 266: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

243

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan suatu

tindakan

Mengobse

rvasi

Menganalissi

argument

Membuat

definisi

Memfokuskan

pertanyaaan

Membuat

kesimpulan

4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 0

3 4 4 4 4 4 4 4 4 0

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 3 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 3 4 2 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 0

3 4 4 4 4 4 3 4 3 4

4 4 4 4 4 4 3 4 2 2

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 4 3

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

109 114 116 115 118 119 115 117 112 103

0.908333333 0.95 0.966666 0.9583333 0.983333 0.991666 0.95833333 0.975 0.933333 0.858333333

Page 267: pengaruh pendekatan savi ( somatic, auditory, visual dan ...

244

Memfokuskan

Pertanyaan

Memutuskan suatu

tindakan

Mengobse

rvasi

Menganalissi

argument

Membuat

definisi

Memfokuskan

pertanyaaan

Membuat

kesimpulan

667 33 333 667 3 333

Memutuskan suatu tindakan 1.916667 0.95833333 95.83333333

Menganalisis argument 1.975 0.9875 98.75

Membuat definisi 0.958333 95.83333333

Memfokuskan pertanyaan 2.816667 0.93888889 93.88888889

Membuat kesimpulan 85.83333333

Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil observasu

95.83333333