Top Banner
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE PERUSAHAAN DENGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Skripsi) Oleh: Nama : Yakobintius NPM : 0411031131 Pembimbing I : Ki Agus Andi, S.E, M.Si., Akt PembimbingII : Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012
26

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Mar 11, 2019

Download

Documents

vutruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE

PERUSAHAAN DENGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN

PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Skripsi)

Oleh:

Nama : Yakobintius

NPM : 0411031131

Pembimbing I : Ki Agus Andi, S.E, M.Si., Akt

PembimbingII : Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012

Page 2: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

ABSTRAK

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE

PERUSAHAAN DENGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN

PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Oleh

YAKOBINTIUS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen

terhadap tingkat hutang dengan set kesempatan investasi dan profitabilitas sebagai

variabel modeating. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah

purposive judgment sampling, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan membagikan dividen secara berturut-turut

selama periode 2007-2009.

Kebijakan dividen dihitung dengan rasio pembayaran dividen, leverage

dihitung dengan rasio hutang pada ekuitas, profitabilitas dihitung dengan rasio

pengembalian atas asset, dan Set Kesempatan Investasi dihitung dengan

menggunakan proksi set kesempatan investasi yang berbasis pada harga.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model

uji interaksi dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.

Hasil dari penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa set

kesempatan investasi dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan dengan

kebijakan dividend dan leverage. Atau dengan kata lain, Set Kesempatan Investasi

dan Profitabilitas adalah variable moderasi.

Kata kunci: Kebijakan Dividen, Leverage, Set Kesempatan Investasi,

Profitabilitas.

Page 3: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Nama : Yakobintius

NPM : 0411031131

Telpon : 081511187723

E-Mail : [email protected]

Page 4: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam

perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi

(return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dilain pihak

perusahaan juga mengharapkan pertumbuhan sekaligus mempertahankan

kelangsungan hidupnya dan memberikan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan

ini sering diterjemahkan sebagai suatu usaha untuk memaksimumkan nilai

perusahaan. Dalam mencapai tujuan tersebut, banyak pemegang saham

(shareholder) yang menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada para profesional

yang bertanggung jawab mengelola perusahaan, yang disebut manajer.

Manajer sebagai pengelola perusahaan diharapkan mampu menghasilkan

keuntungan yang pada akhirnya dapat dibagikan kepada para pemegang saham

dalam bentuk dividen. Dalam menjalankan operasional perusahaan seringkali

tindakan manajer bukannya memaksimumkan kemakmuran pemegang saham,

melainkan sering tergoda untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri. Kondisi

ini akan mengakibatkan munculnya perbedaan kepentingan antara manajer dan

pemegang saham. Konflik yang disebabkan oleh adanya pemisahan antara

kepemilikan dan fungsi pengelolaan dalam teori keuangan disebut konflik

keagenan atau agency conflict. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk mengatasi masalah keagenan disebut biaya keagenan

(Keown,2000). Konflik keagenan juga muncul karena perusahaan menghasilkan

arus kas bebas (free cash flow) yang sangat besar. Konflik kepentingan terjadi

ketika manajer menginginkan kas tersebut diinvestasikan kembali pada aset-aset

perusahaan, sedangkan pemegang saham menginginkan kas tersebut dibagikan

sebagai dividen.

Peningkatan kepemilikan manajerial (insider ownership) dapat digunakan sebagai

cara untuk mengurangi konflik keagenan (Keown,2000). Perusahaan

Page 5: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

meningkatkan kepemilikan manajerial untuk mensejajarkan kedudukan manajer

dengan pemegang saham sehingga manajer akan bertindak sesuai dengan

keinginan pemegang saham. Dengan meningkatkan persentase kepemilikan,

manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan bertanggungjawab

meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Perusahaan dengan kepemilikan

manajerial yang jumlahnya lebih besar mempunyai kinerja investasi yang lebih

baik daripada perusahaan dengan kepemilikan manajerial kecil. Kepemilikan

manajerial yang besar merupakan sinyal yang baik bagi pemegang saham.

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran

dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen yang akan

dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan

(Sutrisno,2003). Dividen merupakan sebagian dari laba bersih perusahaan yang

dibagikan kepada pemegang saham, oleh karenanya kebijakan dividen sangat

tergantung pada tingkat profitabilitas perusahaan atau kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba. Semakin besar kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba, maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen kepada pemegang saham.

Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak

kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka

semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan

semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Sartono,

2001).

Terdapat kontroversi tentang dividen yang seharusnya dibagikan. Ada pihak yang

berpendapat bahwa dividen seharusnya dibayarkan setinggi-tingginya, ada yang

berpendapat dividen dibayarkan serendah-rendahnya, dan dividen dibayarkan

setelah semua kesempatan investasi yang memenuhi persyaratan didanai. Sampai

saat ini belum ada jawaban yang pasti mengenai berapakah besarnya proporsi

dividen yang menguntungkan bagi pemegang saham maupun bagi perusahaan.

Page 6: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Penelitian mengenai kebijakan dividen telah banyak dilakukan dan diantara

penelitian tersebut menunjukkan hasil yang berbeda-beda, Sunarto (2004) dalam

tesisnya menyimpulkan bahwa kepemilikan manjerial berpengaruh negatif

signifikan terhadap kebijakan dividen, namun Hatta (2002) mengungkapkan

bahwa kepemilikan manjerial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

kebijakan dividen. Hasil penelitian Sumarto (2007) menguji tingkat likuiditas

yang diproksikan dengan current ratio terhadap dividend payout ratio,

mengungkapkan bahwa variabel current ratio berpengaruh signifikan terhadap

dividend payout ratio. Namun berbeda pada penelitian Damayanti dan Fatchan

(2006) yang menghasilkan pengaruh negatif tidak signifikan pada variabel current

ratio terhadap dividend payout ratio.

Hasil pengujian variabel profitabilitas terhadap dividend payout ratio juga

menghasilkan kesimpulan yang berbeda- beda. Dafit (2008) menyimpulkan

profitabilitas perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

dividen. Namun, penelitian Budiarti (2009) menghasilkan simpulan berbeda

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Rosdini (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh arus kas bebas terhadap

kebijakan dividen menemukan bahwa arus kas bebas memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan hasil penelitian Endang dan

Minaya (2004) menemukan bahwa arus kas bebas tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan dividen.

Dari fenomena dan teori yang diungkapkan diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh kepemilikan manjerial,

profitabilitas, likuiditas, dan arus kas bebas terhadap kebijakan dividen kas

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” .

1.2 Permasalahan

1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kepemilikan manjerial terhadap kebijakan dividen?

Page 7: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

2. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen?

3. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen?

4. Bagaimana pengaruh arus kas bebas terhadap kebijakan dividen?

1.2.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini mempunyai ruang lingkup yang jelas dan terarah, berdasarkan

uraian yang telah disajikan sebelumnya maka penulis melakukan pembatasan

masalah sebagai berikut:

1. Kebijakan dividen kas yang diteliti diukur dari jumlah dividen kas yang dibayar

perusahaan.

2. Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi kebijakan dividen, yaitu;

kepemilikan manjerial, profitabilitas,likuiditas, dan arus kas bebas.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Menunjukkan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan manjerial

terhadap kebijakan dividen.

2. Menunjukkan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas terhadap

kebijakan dividen.

3. Menunjukkan bukti empiris mengenai pengaruh likuiditas terhadap kebijakan

dividen.

4. Menunjukkan bukti empiris mengenai pengaruh arus kas bebas terhadap

kebijakan dividen.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terhadap jumlah

pembagian dividen tunai.

2. Sebagai referensi dan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan

akademisi pihak yang tertarik terhadap kebijakan dividen.

3. Memberikan masukan kepada investor mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan dividen untuk dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi.

Page 8: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

II. LANDASAN TEORI

II.1 Kebijakan Dividen

Nugroho (2010) menjelaskan yang dimaksud kebijakan dividen adalah keputusan

apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan

investasi di masa mendatang.

Ketika memutuskan berapa banyak uang kas yang harus dibagikan kepada

pemegang saham dalam bentuk dividen, manajer keuangan harus mengingat

tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dalam

harga pasar saham perusahaan tersebut. Jika dividen meningkat, makin sedikit

dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat pertumbuhan yang

diharapkan akan menjadi rendah untuk masa yang akan datang. Maka dibutuhkan

kebijakan dividen optimal, yaitu kebijakan dividen yang dapat menciptakan

keseimbangan antara saat ini dengan pertumbuhan pada masa mendatang yang

memaksimumkan harga saham perusahaan (Bringham dan Houston, 2001).

Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan

tersebut di satu pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para

pemegang saham di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan.

Sebab kalau makin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, berarti makin sedikit

laba yang dapat ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat

pertumbuhan dalam pendapatan dan harga sahamnya. Kalau perusahaan menahan

sebagian besar dari pendapatannya tetap di dalam perusahaan, berarti bahwa

bagian dari pendapatan yang tersedia untuk pembayaran dividen adalah kecil.

Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham

sebagai “cash dividend” disebut “ dividend pay out ratio”. (Bambang Riyanto

1995:265). Menurut Robert Ang (1997:623) dalam (Lestrianingsih, 2007)

Dividend pay out ratio merupakan perbandingan antara dividend per share (DPS)

dengan earning per share (EPS). Semakin tingginya dividen pay out ratio yang

ditetapkan oleh suatu perusahaan, semakin kecil dana yang tersedia untuk

Page 9: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang berarti akan menghambat

pertumbuhan perusahaan.

II.2 Leverage

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibayar dengan utang.

Tingkat penggunaan utang sebagai sumber pembiayaan perusahaan disebut

Leverage (Houston & Brigham 1989), menyiratkan tiga hal penting.

1 Dengan menaikkan dana melalui utang, pemilik dapat mempertahankan

pengendalian atas perusahaan sengan investasi yang terbatas.

2 Kreditor mensyaratkan adanya ekuitas, atau dana yang disediakan oleh

pemilik (owner supplied funds), sebagai marjin pengamanan. Jika pemilik

dana hanya menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, risiko

perusahaan dipikul terutama oleh kreditornya.

3 Jika perusahaan memperoleh tingkat laba yang lebih tinggi atas dana

pinjamannya daripada tingkat bunga yang dibayarkan atas dana tersebut, maka

pengembalian atas modal pemilik diperbesar, atau “diungkit” (leveraged).

Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya

dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio mencerminkan

besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s

equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang

jangka pendek maupun jangka panjang): sedangkan total shaareholder’s equity

merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang

ditahan) yang dimiliki perusahaan. Menurut Robert Ang (1997) dalam Amina

(2010) rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas.

Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di

banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban

perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).

Untuk mengembangkan perusahaan dalam menghadapi persaingan, maka

diperlukan adanya suatu pendanaan yang bisa digunakan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Sumber-sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh dari

dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Pada prakteknya

dana-dana yang dikelola perusahaan harus dikelola dengan baik, karena masing-

Page 10: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

masing sumber dana tersebut mengandung kewajiban pertanggung jawaban

kepada pemilik dana. Proporsi antara modal sendiri (internal) dengan modal

pinjaman (eksternal) harus diperhatikan, sehingga dapat diketahui beban

perusahaan terhadap para pemilik modal tersebut.

II.3 Investmen Opportunity Set (IOS)

Hipotesis pecking order (Myers dan Majluf 1984, dalam Nugroho 2010) bahwa

perusahaan yang profitable memiliki dorongan membayar dividen relatif rendah

dalam rangka memiliki dana internal lebih banyak untuk membiayai proyek-

proyek investasinya.

Apabila kondisi perusahaan sangat baik maka pihak manajemen akan cenderung

lebih memilih investasi baru daripada membayar dividen yang tinggi. Dana yang

seharusnya dapat dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham akan

digunakan untuk pembelian investasi yang menguntungkan, bahkan untuk

mengatasi masalah underinvestment. Sebaliknya, perusahaan yang mengalami

pertumbuhan lambat cenderung membagikan dividen lebih tinggi untuk mengatasi

masalah overinvestment (Suharli, 2006).

Ketika memutuskan berapa banyak uang kas yang harus dibagikan kepada

pemegang saham dalam bentuk dividen, manajer keuangan harus mengingat

tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dalam

harga pasar saham perusahaan tersebut. Jika dividen meningkat, makin sedikit

dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat pertumbuhan yang

diharapakan akan menjadi rendah untuk masa yang akan datang. Maka

dibutuhkan kebijakan dividen optimal, yaitu kebijakan dividen yang dapat

menciptakan keseimbangan antara saat ini dengan pertumbuhan pada masa

mendatang yang memaksimumkan harga saham perusahaan (Bringham dan

Houston, 2001, dalam Nugroho,2010).

Myers (1977) dalam Norpratiwi (2008) menyatakan bahwa nilai perusahaan

merupakan nilai perusahaan (present value) aktiva yang tersedia di tempat dan

nilai sekarang kesempatan investasi pada masa yang akan datang. Dalam hal ini

Page 11: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

nilai perusahaan tergantung pada pilihan pembelanjaan (expenditure) perusahaan

di masa yang akan datang.

Istilah Investment Opportunity Set (IOS) pertama kali dikemukakan oleh Myers

(1976) dalam Utami (2007). Menurut Myers (1976) dalam Utami (2007) IOS

merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki

(assets in place) dan pilihan pertumbuhan pada masa yang akan datang dengan

Net Present Value (NPV) positif.

Gaver dan Gaver (1993) dalam Nugroho (2010) menyatakan bahwa karena IOS

perusahaan terdiri dari proyek-proyek yang memberikan pertumbuhan bagi

perusahaan, maka IOS dapat menjadi pemikiran sebagai prospek pertumbuhan

bagi perusahaan. IOS merupakan variabel yang tidak dapat diobservasi (variabel

laten), oleh karena itu diperlukan proksi (Hartono, 2003). Pernyataan ini

didukung oleh Kallapur dan Trombley (2001) yang menyatakan kesempatan

investasi tidak dapat diobservsi oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Proksi ini

dapat diklasifikasi menjadi tiga tipe (Rachman, 2009 ):

1 Proksi berbasis harga. Proksi ini mendasarkan pada perbedaan antara aset dan

nilai perusahaan, perusahaan yang tumbuh akan mempunyai nilai pasar yang

relatif lebih tinggi dibanding dengan nilai pasarnya. Oleh karena itu proksi ini

sangat tergantung dengan harga saham.

2 Proksi berbasis investasi. Proksi berbasis pada investasi menunjukkan tingkat

aktivitas investasi yang tinggi secara positif berhubungan dengan IOS

perusahaan. Perusahaan dengan IOS yang tinggi juga akan mempunyai

tingkat investasi yang sama tinggi, yang akan dikonversi menjadi aset yang

dimiliki.

3 Proksi berbasis varian. Proksi mendasarkan kepada ide bahwa pilihan akan

menjadi lebih bernilai sebagai variabilitas dari return dengan mendasarkan

pada peningkatan aset.

Proksi yang akan digunakan dari penelitian ini adalah proksi berdasarkan investasi

karena diduga paling relevan dengan kaitannya dengan hutang.

Page 12: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

II.4 Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.

Profitabilitas mutlak diperlukan oleh perusahaan apabila hendak membayar

dividen (Suharli, 2006). Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam, seperti: laba

bersih, laba operasi, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat

pengembalian ekuitas pemilik.

Profitabilitas dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh

dana dari pihak luar Profitability dapat diukur dengan beberapa hal yang berbeda,

namun dalam dimensi yang saling terkait. Pertama, terdapat hubungan antara

profit dengan sales sehingga terjadi residual return bagi perusahaan per rupiah

penjualan. Pengukuran yang lainnya adalah return on investment (ROI) atau

disebut juga return on asset (ROA), yang berkaitan dengan profit dan investasi

atau aset yang digunakan untuk menghasilkannya. Penelitian ini akan

menggunakan proksi Return On Assets (ROA) sebagaimana dijelaskan karena

(ROA) berkaitan langsung dengan profit dan investasi.

II.5 Perumusan Hipotesisi dan telaah penelitian sebelumnya

II.5.1 Hubungan leverage, kebijakan dividen, dan IOS.

Leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai

investasinya. Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

membayar hutangnya dengan menggunakan ekuitas yang dimilikinya. Leverage

dapat digunakan sebagai penaksir risiko yang ada pada suatu perusahaan, yaitu

apabila Leverage semakin besar maka menunjukkan risiko investasi dalam

perusahaan tersebut juga semakin besar pula (kusumawati dan Sudento, 2005).

Menurut Jensen (1986) dalam Karsana (2005), leverage dapat digunakan sebagai

alat untuk mendisiplinkan manajer dalam menggunakan sumber daya perusahaan.

Adanya risiko atas penggunaan hutang akan memaksa manajer untuk melakukan

pengurangan-pengurangan terhadap pengeluaran untuk kegiatan yang tidak perlu

sehingga hal ini dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.

Page 13: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menentukan jumlah laba bersih

yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan dan menunjukkan persentase laba

perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk kas.

Kebijakan dividen dapat menimbulkan perilaku pecking order, yaitu apabila

internal equity yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk mengatasi

masalah kebutuhan dana perusahaan, maka perusahaan akan menggunakan

sumber dana eksternal, yaitu dengan menggunakan hutang. Apabila dividen yang

dibayarkan kepada pemegang saham jumlahnya semakin besar, maka akan

semakin mendorong perusahaan untuk memperoleh dana dari pihak luar dengan

cara berhutang. Dengan demikian, kebijakan dividen dapat berpengaruh positif

terhadap leverage. Hasil penelitian terdahulu yang menemukan bahwa kebijakan

dividen berpengaruh positif terhadap leverage adalah hasil penelitian yang

dilakukan oleh Suharli (2003), Sunarto (2004), Zuhro (2010), Nugroho (2010),

Baskin(1989) & Adedeji (1998) dan Karsana (2005).

IOS merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki

(assets in place) dan opsi investasi di masa yang akan datang, di mana IOS

tersebut akan mempengaruhi nilai suatu perusahaan (Rachman, 2009). Mayers

(1977) dalam Rachman (2009), menyatakan perusahaan dengan IOS yang tinggi

menunjukkan bahwa nilai perusahaan lebih banyak ditentukan oleh intangiable

asset (aktiva yang tidak berwujud) sehingga akan cenderung kesulitan untuk

mendapatkan hutang dari pihak luar. Hal ini dikarenakan perusahaan kurang

memiliki aset rill yang dapat digunakan sebagai jaminan hutang.

Selain itu IOS yang tinggi juga mengindikasikan risiko yang harus ditanggung

oleh lender juga semakin tinggi yang mengakibatkan cost of debt menjadi lebih

tinggi daripada cost of equity. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki level set

kesempatan investasi yang lebih rendah akan mudah untuk memperoleh pinjaman

dari pihak luar karena perusahaan dengan IOS rendah menunjukkan bahwa nilai

perusahaan lebih banyak ditentukan oleh aset riilnya yang dapat dijadikan sebagai

jaminan untuk memperoleh hutang.

Page 14: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Hasil penelitian Subekti dan Kusuma (2002), Prijianti dan Prasetyo dalam Jati

(2005), menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki level IOS tinggi

mempunyai kebijakan pembayaran dividen yang lebih kecil dibandingkan dengan

peusahaan yang memiliki level IOS lebih rendah. Berely (1988) dalam Subekti

dan Kusuma (2002), menyatakan bahwa penentuan kebijakan kebijakan

pendanaan dan dividen dalam perusahaan berkaitan dengan masalah frees cash

flow perusahaan, dimana perusahaan pertumbuhannya rendah akan berusaha untuk

menarik dana dari pihak luar untuk mendanai investasinya dengan mengorbankan

sebagian besar labanya dalam bentuk dividen maupun bunga. Oleh karena itu

perusahaan akan membayar dividen yang tinggi kepada para pemegang saham

untuk menarik para investor.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Inneke (2008) menunjukkan bahwa, set

kesempatan investasi secara statistik signifikan memoderasi pengaruh kebijakan

dividen terhadap kebijakan leverage perusahaan. Maka diduga bahwa IOS dapat

berfungsi sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi kuatnya pengaruh dari

kebijakan dividen terhadap leverage perusahaan.

Penjelasan lain mengenai IOS dalam memoderasi pengaruh dari kebijakan dividen

terhadap leverage adalah dengan semakin rendah perusahaan membagikan

dividen, maka perusahaan akan dinilai memiliki laba ditahan yang tinggi sehingga

akan memperbesar borrowing capacity perusahaan untuk menambah pinjaman.

Apabila dalam kondisi tersebut perusahaan juga memiliki level IOS yang rendah

maka akan makin mendorong tingginya hutang perusahaan karena selain laba

ditahan, perusahaan juga dinilai banyak memiliki aset riil sebagai jaminan yang

dapat digunakan sebagai jaminan dalam memperoleh hutang. Dengan memiliki

laba ditahan dan juga aset riil sebagai jaminan, maka perusahaan akan mudah

memperoleh kepercayaan dari pihak lender untuk mendapatkan pinjaman.

Dari uraian tersebut, maka dapat diketahui bahwa IOS dapat memoderasi

pengaruh kebijakan dividen terhadap leverage. Hal ini dikarenakan IOS dapat

mempengaruhi cost of debt perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh dana dari pihak luar. Sehingga apabila perusahaan membagikan

Page 15: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

dividen dalam jumlah yang tinggi, maka tingkat hutang perusahaan akan semakin

tinggi pula dan apabila dalam perusahaan tersebut juga memiliki set kesempatan

investasi yang lebih rendah, maka hal ini akan semakin mendorong perusahaan

untuk menarik dana perusahaan dari pihak luar. Selain untuk menyeimbangkan

kas perusahaan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan internal perusahaan,

kenaikan hutang ini juga didukung oleh mudahnya perusahaan untuk

mendapatkan hutang dari pihak luar yang dikarenakan perusahaan memiliki aset

riil dalam jumlah besar yang dapat digunakan sebagai jaminan.

IOS dalam penelitian ini diduga berfungsi sebagai variabel yang memoderasi

pengaruh divident payout ratio terhadap leverage perusahaan. Bukti empiris dari

penelitian Inneke (2008) menemukan bahwa makin rendah IOS perusahaan maka

makin kuat pengaruh divident payout ratio terhadap tingkat leverage perusahaan.

Dengan demikian perusahaan memiliki kecenderungan untuk membagikan

dividen yang lebih tinggi, terjadi pada perusahaan yang memiliki level IOS yang

rendah.

Ha : Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Leverage dengan

IOS sebagai Variabel Moderator.

II.5.2 Hubungan Leverage, kebijakan dividen, dan Profitabilitas.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Baik

perusahaan membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi maupun rendah,

diduga profitabilitas mampu memoderasi pengaruh antara kebijakan dividen

terhadap leverage perusahaan.

Menurut Karsana (2005), apabila perusahaan membagikan dividen dalam jumlah

yang tinggi maka akan mendorong tingkat hutang perusahaan menjadi semakin

tinggi karena perusahaan memerlukan asupan dana dari pihak luar guna menjaga

agar struktur modal perusahaan tetap optimal. Profitabilitas dapat mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana dari lender. Apabila perusahaan

membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi maka akan mendorong tingkat

Page 16: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

hutang perusahaan semakin tinggi pula. Apabila perusahaan juga memliki

profitabilitas yang tunggi, maka hal ini akan semakin mendorong tingginya

tingkat hutang perusahaan.

Perusahaan akan semakin terdorong untuk memperoleh dana dari pihak luar

karena selain perusahaan memerlukan asupan dana guna menjaga struktur modal

perusahaan, agar tetap optimal, juga didukung oleh mudahnya perusahaan untuk

memperoleh kepercayaan dari pihak luar karena perusahaan memiliki laba yang

tinggi yang dapat digunakan sebagai jaminan bahwa perusahaan mampu untuk

membayar pokok dan bunga hutang (Nugroho, 2007). Dari uraian tersebut maka

dapat diketahui bahwa profitabilitas dapat memoderasi pengaruh antara kebijakan

dividen terhadap tingkat leverage perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Inneke (2008) menunjukkan bahwa,

Profitabilitas secara statistik signifikan memoderasi pengaruh kebijakan dividen

terhadap kebijakan leverage perusahaan. Maka diduga bahwa Profitabilitas dapat

berfungsi sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi kuatnya pengaruh dari

kebijakan dividen terhadap leverage perusahaan.

Penjelasan lain mengenai bagaimana profitabilitas dapat memoderasi pengaruh

kebijakan dividen terhadap leverage perusahaan. Menurut Juwanik (2007),

apabila perusahaan membagikan dividen dalam jumlah yang rendah, maka akan

mendorong semakin tingginya tingkat hutang perusahaan. Hal ini karena

membagikan dividen dalam jumlah yang rendah, maka jumlah laba ditahan

perusahaan menjadi meningkat sehingga akan memperbesar borrowing capacity

perusahaan karena laba ditahan yang dimiliki dapat dipakai sebagai jaminan

dalam memperoleh hutang.

Profitabilitas dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh

dana dari pihak luar. Sehingga apabila perusahaan membagikan dividen dalam

jumlah yang rendah, maka tingkat hutang perusahaan akan semakin meningkat

dan jika perusahaan tersebut memiliki profitabilitas yang tinggi, maka akan

mendorong semakin tingginya tingkat hutang perusahaan. Hal ini dikarenakan

selain perusahaan memiliki laba ditahan yang tinggi yang dapat memperbesar

Page 17: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

borrowing capacity, perusahaan juga memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi

yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh hutang dari pihak luar.

Dengan memiliki laba ditahan dan return yang tinggi sebagai jaminan hutang,

maka perusahaan akan mudah untuk membayar kewajiban-kewajibannya kepada

lender.

Dari uraian di atas maka diduga profitabilitas dapat memoderasi pengaruh dari

kebijakan dividen terhadap leverage perusahaan. Atau dengan kata lain diduga

bahwa profitabilitas dapat berfungsi sebagai variabel moderasi yang

mempengaruhi kuatnya pengaruh antara kebijakan dividen terhadap Leverage

perusahaan.

Hb: Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Leverage dengan

Profitabilitas sebagai Variabel Moderator.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

kualitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang dipublikasikan

tahunan oleh Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut dari periode

2007-2009.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai tahun 2009, sedangkan

sampel penelitian ini adalah perusahaan yang dipilih dengan metode purposive

sampling. Dengan metode ini, sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik

sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan.

Untuk dapat menjadi sampel dalam penelitian ini, suatu perusahaan harus

memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan yang telah go public tahun 2008 sampai tahun 2010

Page 18: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan lengkap secara konsisten

untuk periode 2007 sampai dengan tahun 2009 dan tidak memiliki laba

negatif.

3. Perusahaan yang mempunyai kelengkapan data.

Pernah membagi dividen tunai secara berturut-turut dalam periode pengamatan.

3.3 Operasioanalisasi Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang diproksi

dengan rasio pembayaran dividen atau dividen payout ratio (DPR), dividend

payout ratio dedefinisikan sebagai rasio antara dividend per share (DPS) terhadap

earnig per share (EPS). Divident payout ratio dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Divident Payout Ratio =

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini leverage perusahaan yang diukur dengan

menggunakan rasio debt to equity ratio (DER) yang dihitung dengan membagi

total hutang dengan total ekuitas (Ulupui, 2009). Debt to equity ratio (DER) dapat

dihitung dengan rumus:

Debt to Equity Ratio =

3.3.3 Variabel Moderator

IOS dan profitabilitas di sini merupakan variabel moderasi. Hipotesis pecking

order (Myers dan Majluf 1984, dalam Nugroho 2010) bahwa perusahaan yang

profitable memiliki dorongan membayar dividen relatif rendah dalam rangka

memiliki dana internal lebih banyak untuk membiayai proyek-proyek

investasinya. Berdasarkan hal tersebut maka Investment Opportunity Set (IOS)

Page 19: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian

Suharli (2006) menyatakan IOS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap dividen dan (Saxena 1995, dalam Nugroho 2010) menunjukkan bahwa

IOS memiliki hubungan yang negatif dengan dividen. Dalam penelitian ini

diproksikan dengan rasio MVA/BVA. Proksi ini adalah proksi berbasis investasi.

Proksi berbasis investasi mengungkapkan bahwa suatu kegiatan investasi yang

besar berkaitan secara positif dengan nilai set kesempatan investasi suatu

perusahaan. Perusahaan yang memiliki set kesempatan investasi yang tinggi

seharusnya juga memiliki suatu tingkatan investasi yang tinggi pula dalam bentuk

aktiva. Proksi ini berbentuk rasio yang membandingkan suatu perngukuran

investasi yang telah diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap atau suatu hasil

operasi yang diproduksi dari aktiva yang telah diinvestasikan. IOS diukur dengan

menggunakan model market value of assets to book value of assets (MVA/BVA)

yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

MVABVA =

Sedangkan profitabilitas diproksi dengan rasio return on assets (ROA) yang

dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total aset. Return On Assets

(ROA) dapat dihitung dengan rumus:

ROA =

3.4 Alat Analisis

Berdasarkan permasalahan dan hipotesis, penelitian ini diarahkan untuk melihat

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan variabel

moderator sebagai moderasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan model Moderated Regression Analysis (MRA), dengan

persamaan sebagai berikut:

DER = a + b1 DPR + b2 ROA + b3 IOS + b4 IOS*DPR+ b5 ROA*DPR + e

Page 20: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Notasi:

DER : Debt to Equity Ratio

DPR : Devidend Payout Ratio

ROA :Return on Assets

IOS : Set kesempatan Investasi

a : Konstanta

b1- b5 : koefisien perubahan nilai tiap variabel independen

e : error

Uji signifikansi koefisien regresi dilakukan dengan melakukan uji t dengan tingkat

signifikansi 00,5.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan nilai rata-rata (mean) dan

standar deviasi perbandingan variabel independen, yaitu laba bersih. Statistik

deskriptif dari data setelah ditransformasi ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 42 .13 8.44 1.1076 1.40003

DPR 42 .07 1.42 .3286 .24732

IOS 42 .33 4.65 1.7424 1.02030

ROA 42 .01 .39 .1221 .08108

Valid N (listwise) 42

4.2. Uji Interaksi (Moderated Regression Analysis)

Uji interaksi atau sering disebut moderated regression analysis (MRA)

merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan

regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel

independen) (Ghozali, 2006).

Page 21: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Pada penelitian ini hipotesis 1 sampai 2 diuji dengan menggunakan uji-t (t-test).

Uji-t pada dasarnya digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen yang digunakan secara parsial. Berikut ini adalah hasil analisis regresi

berganda dengan menggunakan uji-t.

Hasil Analisis Regresi Berganda dengan uji-t

Coefficientsa

10.142 3.019 3.360 .002

.033 .014 .582 2.359 .024

4.635 1.130 3.378 4.102 .000

-4.352 1.154 -.977 -3.770 .001

-2.732 .734 -3.205 -3.724 .001

10.148 3.690 .864 2.750 .009

(Constant)

DPR

IOS

ROA

DPR.IOS

DPR.ROA

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: DERa.

Persamaan regresi linier berganda antara DPR, ROA, IOS, DPR.IOS, DPR.ROA

dengan DER dengan apliksasi moderated regression analysis (uji interaksi)

adalah sebagai berikut:

DER = 10,142 + 0,033DPR + 4,635IOS - 4,352ROA – 2,732DPR.IOS +

10,148DPR.ROA.

Persamaan regresi ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 10,142 dapat diartikan bahwa ketika nilai DPR, ROA, IOS,

DPR.IOS, DPR.ROA sama dengan 0, maka nilai DER adalah sebesar 10,142.

2. Variabel DPR memiliki nilai yang positif yaitu sebesar 0,033. Nilai koefisien

yang positif menunjukkan bahwa DPR berpengaruh positif terhadap leverage

(DER). Hal ini menggambarkan bahwa kenaikan nilai variabel DPR sebesar 1

satuan akan menaiikan tingkat DER sebesar 0,033 dengan asumsi variabel

independen lainnya dianggap konstan.

3. Variabel IOS memiliki nilai yang positif yaitu sebesar 4,635. Nilai koefisien

yang positif menunjukkan bahwa IOS berpengaruh positif terhadap leverage

(DER). Hal ini menggambarkan bahwa kenaikan nilai variabel IOS sebesar 1

satuan akan menaiikan tingkat DER sebesar 4,635 dengan asumsi variabel

independen lainnya dianggap konstan.

Page 22: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

4. Variabel ROA memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu -4,352. Nilai

koefisien yang negatif menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif

terhadap DER. Hal ini menggambarkan bahwa kenaikan nilai variabel ROA

sebesar 1 satuan akan menurunkan tingkat DER sebesar -4,352 dengan asumsi

variabel independen lain dianggap konstan.

5. Variabel DPR.IOS memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu -2,732.

Nilai koefisien yang negatif menunjukkan bahwa DPR.IOS berpengaruh

negatif terhadap DER. Hal ini menggambarkan bahwa kenaikan nilai variabel

DPR.IOS sebesar 1 satuan akan menurunkan tingkat DER sebesar -2,732

dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.

Variabel DPR.ROA memiliki nilai yang positif yaitu sebesar 10,148. Nilai

koefisien yang positif menunjukkan bahwa DPR.ROA berpengaruh positif

terhadap leverage (DER). Hal ini menggambarkan bahwa kenaikan nilai variabel

DPR.ROA sebesar 1 satuan akan menaikan tingkat DER sebesar 10,148 dengan

asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

4.3. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama (H1)

Hipotesis pertama menyatakan bahwa IOS memoderasi DPR (DPR.IOS) dalam

mempengaruhi DER. Berdasarkan tabel 4.9 diatas, nilai koefisien arah regresi

pada interaksi antara IOS dengan DPR bernilai negatif dan signifikan 0,001. nilai

signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan

sebesar 0,005 (0,001<0,005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa IOS

memoderasi pengaruh dari kebijakan dividen (IOS.DPR) terhadap leverage

perusahaan(DER). Hipotesis Pertama (H1) diterima.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa Investment Opportunity Set (IOS)

mampu memoderasi kebijakan dividen terhadapa leverage perusahaan.

perusahaan dengan IOS yang rendah akan lebih mudah untuk mendapatkan

pinjaman dari pihak luar karena perusahaan dengan IOS rendah menunjukkan

bahwa nilai perusahaan lebih banyak ditentukan oleh aset riilnya (aset yang

dimiliki dan memiliki wujud yang kita simpan atau miliki. Contohnya aset riil

Page 23: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

adalah rumah, tanah dan emas) yang dapat dijadikan sebagai jaminan hutang

untuk memperoleh hutang. Hal ini membuktikan bahwa tingkat IOS menjelaskan

variasi kebijakan leverage dalam perusahaan. makin rendah IOS perusahaan,

maka makin kuat pengaruh kebijakan dividen terhadap leverage perusahaan akan

semakin tinggi. Perusahaan mudah memperoleh kepercayaan dari pihak luar sebab

memiliki laba ditahan yang cukup tinggi dan aset riil yang cukup untuk dijadikan

jaminan dalam berhutang. Dengan demikian hipotesis pertama diterima.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat Kallapur dan Trombley (1999) dalam

Inneke (2008), Karsana (2005), dan Inneke (2008) yang menunjukkan bahwa IOS

mempengaruhi hubungan antara kebijakan dividen dengan tingkat leverage

perusahaan, dimana makin rendah IOS akan makin kuat pengaruh kebijakan

dividen terhadap leverage.

2. Hipotesis kedua (H2)

Hipotesis kedua menyatakan bahwa ROA memoderasi DPR (DPR.ROA) dalam

mempengaruhi DER. Berdasarkan tabel 4.9 diatas, nilai koefisien arah regresi

pada interaksi antara IOS dengan DPR bernilai positif dan signifikan 0,009. nilai

signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan

sebesar 0,005 (0,009<0,005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ROA

memoderasi pengaruh dari kebijakan dividen (ROA.DPR) terhadap leverage

perusahaan(DER). Hipotesis Kedua (H2) diterima.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa profitabilitas mampu memoderasi

kebijakan dividen terhadap leverage perusahaan. Profitabilitas menunjukkan

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Stabilitas keuntungan

adalah penting untuk mengurangi resiko apabila terjadi penurunan laba yang

memaksa manajemen untuk memotong dividen. Perusahaan yang memiliki

stabilitas keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran dividen dengan yakin

dan mensinyalkan kualitas atas keutungan mereka. Oleh karena itu, semakin

tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar dividen yang dibagikan ke para

investor.

Page 24: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Apabila perusahaan membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi maka akan

mendorong tingkat hutang perusahaan menjadi semakin tinggi karena perusahaan

memerlukan asupan dana dari pihak luar guna menjaga agar struktur modal

perusahaan tetap optimal. Profitabilitas dapat mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk memperoleh dana dari pihak luar. Apabila perusahaan juga

memliki profitabilitas yang tinggi, maka hal ini akan semakin mendorong

tingginya tingkat hutang perusahaan. Perusahaan akan semakin terdorong untuk

memperoleh dana dari pihak luar karena selain perusahaan memerlukan asupan

dana guna menjaga struktur modal perusahaan, agar tetap optimal, juga didukung

oleh mudahnya perusahaan untuk memperoleh kepercayaan dari pihak luar karena

perusahaan memiliki laba yang tinggi dapat digunakan sebagai jaminan bahwa

perusahaan mampu untuk membayar pokok dan bunga hutang.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat Karsana (2005), dan Inneke (2008) yang

menunjukkan bahwa Profitabilitas memoderasi hubungan antara kebijakan

dividend an leverage.

V. SIMPULAN DAN SARAN

V.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuji dalam penelitian ini, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa set kesempatan investasi (IOS) dan profitabilitas

memoderasi hubungan kebijakan dividen dengan leverage perusahaan. hasil

penelitian membuktikan bahwa makin rendah Set Kesempatan Investasi (IOS),

maka makin kuat pengaruh kebijakan dividen terhadap leverage, sedangkan makin

tinggi profitabilitas maka makin kuat pengaruh kebijakan dividen terhadap

leverage perusahaan.

V.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya menggunakan salah satu proksi set kesempatan

investasi yang berbasis harga.

Page 25: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif kecil dan periode

pengamatan hanya 3 tahun. Hal ini dapat melemahkan hasil penelitian.

3. Sampel hanya terdiri dari perusahaan manufaktur, dan penentuan

sampel tidak dilakukan secara random sehingga dapat memperlemah

generalisasi penelitian.

4. Dalam penelitian ini terdapat masalah multikolinieritas.

V.3 Saran

Dengan adanya keterbatasan pada penelitian ini, saran yang dikemukakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Agar peneliti selanjutnya menggunakan periode pengamatan yang lebih

lama sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

2. Penelitian berikutnya perlu mempertimbangkan sampel seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI dan dipilih secara acak sehingga elemen-

elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih

menjadi sampel. Penelitian berdasarkan sampel yang dipilih secara acak

akan memberikan hasil yang tidak diragukan kemampuan generalisasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto, 1995. Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan. BPGM,

Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.

Universitas Diponogoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori portofolio dan analisis investasi. Edisi ketiga.

Yogyakarta: BPFE.

Houston, dan Brigham. 1989. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid 1.

Erlangga.

Inneke, Theoral Maria. 2008. Analisis Investment Opportunity Set dan

profitabilitas dalam memoderasi pengaruh antara kebijakan dividen dan

aliran kas bebas dengan tingkat leverage perusahaan. Jurnal

Akuntansi/tahun XII, No. 03.

Juwanik. 2007. Pengaruh kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham

institusional, kebijakan dividen dan risiko total terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Universitas Brawijaya, Malang.

Karsana, Yusef Widya. 2005. Analisis moderasi set kesempatan investasi terhadap

hubungan antara kebijakan dividen dan aliran kas bebas dengan tingkat

leverage perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.XI, no.2.

Page 26: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/08052012-0411031131.pdf · PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP TINGKAT LEVERAGE ... diperlukan

Kusumawati, Rita dan Ade Sudento, 2005. Analisis pengaruh profitabilitas

(ROE), ukuran perusahaan (size), dan leverage keuangan (solvabilitas)

terhadap tingkat underpricing pada penawaran perdana (initial Public

Offering/IPO) di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset dan Akuntansi Keuangan

Vol. 13, no.1.

Lestariningsih, Daru. 2007. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Current Ratio,

Variance of Earning Ratio (PER) pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEJ. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Norpratiwi, Agustina. 2008. Analisis korelasi Investment Opportunity Set

terhadap Return saham. STIE YKPN, Yogyakarta.

Nugroho , Fajar. 2010. Analisis pengaruh Return on Equity, Insider Ownership,

Investment Opportunity Set, Firm Size, Cash Flow, dan Debt Ratio

terhadap divident payout ratio. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Rachman, Arief. 2009. Pengaruh investment Opportunity Set (IOS) dan New

Business Development (NBD) terhadap profitabilitas. Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Setyadharma, andryan. 2010. Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 16.0. Universitas

Negeri Semarang, Semarang.

Subekti, Imam dan Indra Wijaya Kusuma. 2002. Asosiasi antara Set Kesempatan

Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan serta

Implikasinya pada Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia. Vol 4. No 1.

Suharli, michell. 2006. Pengaruh profitability dan Investment Opportunity Set

terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel

penguat. Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta.

Ulupui, I.G.K.A, 2009. Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan

profitabilitas terhadap return saham. Universitas Udayana, Bali.

Utami, Sih Widi. 2007. Asosiasi antara investment opportunity set dengan

kebijakan pendanaan, kebijakan dividen, dan implikasinya terhadap

perubahan harga saham. Universitas Brawijaya, Malang.

Zahro, Inayati. 2010. Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi Terhadap

Kebijakan Dividen dan Leverage Perusahaan. Universitas Muria Kudus,

Surabaya.

Zodri, Destia Fauzi. 2008. Analisis hubungan Investment Opportunity Set (IOS)

berdasarkan nilai pasar dan nilai buku dengan realisasi pertumbuhan.

Universitas Lampung. Bandar Lampung