Top Banner
MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006 PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK JAKARTA 1) Nurmala 2) Abstraks: Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kebijakan dividen dan pengaruhnya pada perusahaan otomotif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama lima tahun berturut-turut (tahun 1996 sampai tahun 2000) yang mengumumkan Earning Per Share, Dividen Per Share dan Closing Price. Setelah dilakukan penelitian di BEJ, terdapat 3 perusahaan otomotif yang memenuhi kriteria yakni PT. Goodyear Indo- nesia Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Tunas Ridean Tbk. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa tingginya harga saham tidak mempengaruhi kebijakan dividen yang diterapkan oleh ketiga perusahaan otomotif tersebut, karena harga saham bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen. Kata-kata Kunci : dividen, payout ratio, stock price 1) Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta. (Nurmala) 2) Dosen STIE Bina Warga Palembang. PENDAHULUAN Pembiayaan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan. Dikatakan penting karena fungsi inilah yang melakukan usaha untuk mendapatkan dana. Baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh baik melalui pembiayaan dari dalam perusahaan ( in- ternal financing) maupun pembiayaan dari luar perusahaan ( external financing ). Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) di pasar modal. Sedangkan sumber pembiayaan modal in- ternal adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan (retained earnings), yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak seluruhnya digunakan untuk keperluan pendanaan operasionalnya. Perusahaan harus memeriksa relevansi antara laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali (retained earning to be re- invested) dengan laba yang dibagikan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk dividen (re- venue that divided to the share holders as di- vided). Pertumbuhan perusahaan dan dividen adalah kedua hal yang diinginkan perusahaan tetapi sekaligus merupakan suatu tujuan yang berlawanan. Untuk mencapai tujuan tadi perusahaan menetapkan kebijakan dividen yaitu kebijakan yang dibuat oleh perusahaan untuk menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen yang dibayar, bearti semakin sedikit laba yang dapat ditahan dan sebagai akibatnya ialah menghambat 17
30

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

Feb 03, 2018

Download

Documents

vominh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGASAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF DI

BURSA EFEK JAKARTA1)

Nurmala2)

Abstraks: Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kebijakan dividen danpengaruhnya pada perusahaan otomotif. Populasi penelitian ini adalahperusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama lima tahunberturut-turut (tahun 1996 sampai tahun 2000) yang mengumumkan Earning PerShare, Dividen Per Share dan Closing Price. Setelah dilakukan penelitian di BEJ,terdapat 3 perusahaan otomotif yang memenuhi kriteria yakni PT. Goodyear Indo-nesia Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Tunas Ridean Tbk. Berdasarkan analisisyang telah dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman danpengujian hipotesis dapat diketahui bahwa tingginya harga saham tidakmempengaruhi kebijakan dividen yang diterapkan oleh ketiga perusahaan otomotiftersebut, karena harga saham bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhikebijakan dividen.

Kata-kata Kunci : dividen, payout ratio, stock price

1) Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta.(Nurmala)

2) Dosen STIE Bina Warga Palembang.

PENDAHULUANPembiayaan merupakan salah satu fungsi

perusahaan yang penting bagi keberhasilan usahasuatu perusahaan. Dikatakan penting karena fungsiinilah yang melakukan usaha untuk mendapatkandana. Baik perusahaan besar maupun kecilmembutuhkan dana untuk menjalankan kegiatanusahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperolehbaik melalui pembiayaan dari dalam perusahaan (in-ternal financing) maupun pembiayaan dari luarperusahaan (external financing). Sumberpembiayaan eksternal diperoleh perusahaan denganmelakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjualsahamnya kepada masyarakat (go public) di pasarmodal. Sedangkan sumber pembiayaan modal in-ternal adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan(retained earnings), yaitu laba yang tidakdibagikan sebagai dividen.

Keuntungan yang diperoleh perusahaantidak seluruhnya digunakan untuk keperluanpendanaan operasionalnya. Perusahaan harusmemeriksa relevansi antara laba yang ditahan untukdiinvestasikan kembali (retained earning to be re-invested) dengan laba yang dibagikan kepada parapemegang sahamnya dalam bentuk dividen (re-venue that divided to the share holders as di-vided). Pertumbuhan perusahaan dan dividenadalah kedua hal yang diinginkan perusahaan tetapisekaligus merupakan suatu tujuan yang berlawanan.

Untuk mencapai tujuan tadi perusahaanmenetapkan kebijakan dividen yaitu kebijakan yangdibuat oleh perusahaan untuk menetapkan proporsipendapatan yang dibagikan sebagai dividen yangdibayar, bearti semakin sedikit laba yang dapatditahan dan sebagai akibatnya ialah menghambat

17

Page 2: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

tingkat pertumbuhan laba dan harga sahamnya.Sebaliknya, kalau perusahaan ingin menahansebagian besar labanya tetap di dalam perusahaanberarti bagian dari laba yang tersedia untukpembayaran dividen adalah semakin kecil.Akibatnya, dividen yang di terima pemegang sahamatau investor bisa dan tidak sebanding dengan risikoyang mereka tanggung.

Kebijakan dividen sangat penting karenamempengaruhi kesempatan investasiperusahaan, harga saham, struktur finansial, aruspendanaan dan posisi likuiditas. Denganperkataan lain, kebijakan dividen menyediakaninformasi mengenai performa (performance)perusahaan. Oleh karena itu, masing-masingperusahaan menetapkan kebijakan dividen yangberbeda-beda, karena kebijakan dividenberpengaruh terhadap nilai perusahaan otomotifdalam membayar dividen kepada parapemegang sahamnya, maka perusahaanmungkin tidak dapat mempertahankan danayang cukup untuk membiayai pertumbuhannyadi masa mendatang. Sebaliknya, maka sahamperusahaan menjadi tidak menarik bagiperusahaan. Oleh karena itu, perusahaanotomotif harus dapat mempertimbangkan antarabesarnya laba yang akan ditahan untukmengembangkan perusahaan otomotif. Untuk itu,peranan seorang manajer keuangan sangat pentingdalam memutuskan apakah kebijakan yang diambiloleh perusahaan baik bagi nilai perusahaan dimasamendatang di mata para investor.

Pokok perhatian penulis adalah apakahkebijakan dividen yang dijalankan olehperusahaan berpengaruh terhadap harga sahamperusahaan, mengingat laba yang diperolehperusahaan otomotif selain diberikan kepadapemegang saham sebagai dividen, dapat jugaditahan untuk diinvestasikan kembali. Kebijakandividen yang menghasilkan tingkat dividen yangsemakin bertambah dari tahun ke tahun akan

meningkatkan kepercayaan para investor, dansecara tidak langsung memberikan informasikepada para investor bahwa kemampuanperusahaan perbankkan dalam menciptakan labaperusahaan semakin meningkat. Informasi yangdemikian akan mempengaruhi permintaan danpenawaran saham perusahaan di pasar modal, yangselanjutnya akan berpengaruh terhadap harga sahamperusahaan.

Permasalahan yang akan dibahas adalah1) bagaimanakah pengaruh kebijakan dividenterhadap harga saham dan kebijakan dividen?, 2)kebijakan deviden apa yang diterapkan olehmasing-masing perusahaan otomotif ? Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pengaruh kebijakandividen terhadap harga saham dan kebijakandividen yang diterapkan oleh masing-masingperusahaan dalam industri otomotif .

Manfaat yang diharapkan dari penelitianini sebagai bahan masukan bagi perusahaan-perusahaan otomotif itu sendiri dalam mengkajiulang kebijakan dividen yang diterapkannya, sertadiharapkan dapat digunakan sebagai bahanpertimbangan dalam melaksanakan kebijakandividen dimasa yang akan datang . Sebagai bahanpertimbangan bagi para investor sebelummenanamkan modalnya di perusahaan otomotif.

METODE PENELITIANDalam penelitian ini variabel yang digunakan

terdiri dari dua variabel, yaitu saham sebagaivariabel bebas (independent variable) yang tidaktergantung dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktorlain berupa harga saham, dan dividend per share(DPS) sebagai variabel tidak bebas (dependentvariable). Skala pengukuran variabel yangdigunakan adalah pengukuran variabel ordinal yaituberbentuk rangking.

Data dan informasi yang diperlukan dalampenelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Jakarta gunamemperoleh informasi mengenai dividen pay out

Nurmala, Kebijakan Dividen

18

Page 3: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

ratio dan harga saham masing-masing perusahaanotomotif yang menjadi subjek penelitian ini. Datadividen yang diambil adalah yang dimulai dari tahun1996-2000 dari PT. Good Year Indonesia, PT.Selamat Sempurna, PT. Tunas Ridean.

Untuk mengetahui apakah ada hubunganantara variabel bebas (X) dengan variabel tidakbebas (Y), maka dilakukan pengujian hipotesis.Hipotesis yang akan diuji diberi simbol H

o (hipotesis

nol) dan disertai Ha (hipotesis alternatif). Jika dari

pengujian didapat hasil Ho diterima, maka secara

otomatis Ha tidak akan diterima atau ditolak.

Perumusan hipotesis berdasarkan masalahpenelitian adalah sebagai berikut: 1) H

o = tidak

ada pengaruh harga saham terhadap kebijakandividen pada perusahaan otomotif di BEJ, 2) H

a =

terdapat pengaruh harga saham terhadap kebijakandividen pada perusahaan otomnotif di BEJ.Kriteria pengujian hipotesis adalah: 1) H

o diterima

dan Ha ditolak bila harga Z hitung lebih kecil dari Z

tabel, 2) Ho ditolak dan H

a diterima bila harga Z

hitung lebih besar dari Z tabelDalam melakukan penelitian ini, metode

analisis yang dipergunakan sebagai berikut.1. Untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan

oleh masing-masing perusahaan meneliti data-data sekunder yang berupa tingkat dividenselama lima tahun, dan selanjutnya menganalisisapakah jumlah dividen yang diberikan setiaptahun jumlahnya tetap atau sejumlah persentasetetap terhadap laba, atau bersifat fleksibel sesuaidengan kebijakan yang diterapkan perusahaan.Ciri-ciri masing-masing pola kebijakan itusebagai berikut:a. Apabila perusahaan menerapkan kebijakan

dividen stable amount per share, makadividen yang dibagikan perusahaan setiaptahunnya sama atau tetap per lembar sahamnya.

b. Apabila perusahaan menerapkan kebijakandividend constant pay out ratio, makadividen yang diberikan berdasarkan

persentase tetap dari laba bersih diperolehperusahaan. Jadi persentase pertumbuhanrelatif sama atau tetap.

c. Apabila perusahaan menerapkan kebijakandividen low reguler dividend plus extra,maka dividen yang dibagikan perusahaanrelatif rendah ditambah dengan suatu tambahan(ekstra) pada tahun-tahun pada saat kondisikeuangan bertambah baik atau meningkat.Dengan kata lain pola peningkatan (penurunan)DPS mengikuti pola peningkatan (Penurunan)EPS.

d. Apabila perusahaan menerapkan kebijakandividen residual, maka tingkat dividen yangdibagikan perusahaan setiap tahunnyaberdasarkan besarnya laba residual setelahkebutuhan investasi perusahaan atau dana yangdibutuhkan telah terpenuhi. Dengan kata lain,pola peningkatan (penurunan) DPS tidakmengikuti pola peningkatan (penurunan) EPS.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruhharga saham terhadap kebijakan dividen padaperusahaan otomotif, penulis menggunakanteknik analisis korelasi Spearman Rank.Menurut Sugiyono (2001) korelasi SpearmanRank digunakan untuk mencari hubungan atauuntuk menguji signifikan hipotesis asosiatif bilamsing-masing variabel yang dihubungkanmembentuk ordinal, dan sumber dana antaravariabel tidak harus sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Hasila. Deskripsi Data1) PT. Goodyear Indonesia Tbk

Perusahaan ini bergerak dalam industri bandan status perusahaan PMA (Penanaman ModalAsing). Kantor pusat dan pabrik PT. GoodyearIndonesia berlokasi di Bogor, Jawa Barat. PT.Goodyear Indonesia ini didirikan pada tahun 1935.Pada awalnya perusahaan ini adalah distributor dari

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

19

Page 4: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

perusahaan ban Goodyear dan perusahaan karetdari Amerika Serikat. PT. Goodyear Indonesiapada saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar2,2 juta ban per tahun. Hasil produksi ini dipasarkandengan merek dagang Goodyear. Saham PT.Goodyear Indonesia ini memiliki 85% oleh TheGoodyear Tire & Rubber Co dan 15% dimiliki olehmasyarakat. PT. Goodyear Indonesiamemperkerjakan sebanyak 899 karyawan. PT.Goodyear Indonesia pertama kali menjual sahamnyake masyarakat pada tanggal, 22 Desember 1980.data EPS, DPS dan harga penutupan saham selamaperiode pengamatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Data Tabel 1 menunjukkan bahwa EPS

pada tahun 1996 sebesar Rp262,00, dan DPSsebesar Rp 150,00 serta Closing Price (CP)sebesar Rp 2.575,00. Pada tahun 1997 EPSmengalami penurunan menjadi Rp 130,00 tetapiDPS tidak mengalami kenaikan dan penurunantetap sebesar Rp150,00, dan CP mengalamipenurunan menjadi Rp 850,00. Tahun 1998 EPSmengalami kenaikan menjadi Rp 1.227,00. DPSjuga ikut naik menjadi Rp 500,00, dan CP jugamengalami kenaikan menjadi Rp 2.800,00. Padatahun 1999 EPS mengalami penurunan menjadiRp1.150,00, tetapi DPS mengalami kenaikanmenjadi Rp 700,00, serta CP juga ikut naik menjadiRp10.000,00, dan pada tahun 2000 EPSmengalami penurunan lagi menjadi Rp 908,00,serta DPS juga ikut turun menjadi Rp 100,00 danCP juga mengalami penurunan menjadiRp6.000,00.

PT. Adhi Chandra Automotive Product dan 70 %dari PT. Panata Jaya Mandiri. Kemudian pada tahunyang sama mengambil alih operasional CV. AutoDiesel. Pada bulan Juli 2000 PT. SelamatSempurna menerbitkan Obligasi pertama dengannilai sebesar Rp 100 miliyar dengan tingkat bungatetap sebesar 16.625% per tahun. Pada saat iniPT. Selamat Sempurna memiliki dua anakperusahaan yaitu PT. Adhi Chandra AutomotiveProduct, Tbk dan PT. Panata Jaya Mandiri. SahamPT. Selamat Sempurna dimiliki 68,02% oleh PT.Adriondo Intiperkasa, 1,53% oleh Eddy Hartono,0,38% dimiliki oleh Johan Kurniawan dan 30,07%dimiliki oleh masyarakat. Perusahaan pertama kalimenjual sahamnya pada tanggal 9 Septermber1996. Jumlah karyawan PT. Selamat Sempurnaberjumlah 1.450 orang. Data mengenai earningper share (EPS), DPS dan harga penutupansahamnya pada tabel 2.

Nurmala, Kebijakan Dividen

20

Tahun Earning Dividend ClosingPer Share Per Share Price

2000 262 150 2.5752001 130 150 8502002 1.227 500 2.8002003 1.150 700 10.0002004 908 100 6.000

Tabel .1. EPS, DPS, CP PT. Goodyear Indonesia Tbk

2) PT Selamat Sempurna TbkPerusahaan ini memproduksi bagian

otomotif (automotive parts manufacturer).Kantor pusat PT. Selamat Sempurna di WismaADR, Jl. Pluit Raya 1 No. 1 Jakarta. Pabriknyaberada di Jl. Kapuk Kamal Raya No. 88 Jakarta,dan Jl. Raya LPPU Curung No. 88, DesaKadujaya Bitung, Tangerang Banten. Statusperusahaan ini adalah penanaman modal dalamnegeri. PT. Selamat Sempurna ini didirikan padatanggal 19 Januari 1976. pada tahun 1980, EddyHartono, pendiri Kelompok ADR mengambil alihkepemilikan perusahaan ini. Pada tahun 1994,perusahaan memperoleh kepemilikan saham pada

Page 5: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

Data dari Tabel 2 dapat dilihat, pada tahun1996 EPS sebesar Rp 160,00, serta DPS sebesarRp 64,00, dan CP sebesar Rp 1.850,00, tahun1997 EPS mengalami penurunan menjadiRp126,00, hal ini juga ikut penurunan DPS menjadiRp 51,00, dan CP juga turun menjadi Rp 700,00,tahun 1998 EPS mengalami kenaikan menjadi Rp293,00, serta DPS mengalami kenaikan menjadiRp 132,00, dan juga diikuti kenaikan CP menjadiRp 800,00, tahun 1999 EPS mengalami penurunanmenjadi Rp 155,00, serta DPS juga mengalamipenurunan menjadi Rp 31,00, dan CP mengalamikenaikan menjadi Rp 1.125,00, dan pada tahun2000 EPS mengalami kenaikan menjadi Rp 227,00,serta DPS juga ikut naik menjadi Rp 57,00, danclosing price mengalami penurunan Rp 2.000,00.

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

21

Tahun Earning Dividend ClosingPer Share Per Share Price

2000 262 150 2.5752001 130 150 8502002 1.227 500 2.8002003 1.150 700 10.0002004 908 100 6.000

Tabel 2. EPS, DPS, CP PT. Selamat Sempurna Tbk

Tahun Earning Dividend ClosingPer Share Per Share Price

2000 187 66 4.5502001 33 28 5002002 11 7 3752003 92 28 1.2502004 68 25 1.125

Tabel 3.EPS, DPS, CP PT. Tunas Ridean Tbk

3) PT Tunas Ridean, TbkPerusahaan ini bergerak dalam bidang dis-

tributor kendaraan dan pembiayaan konsumen.Kantor pusat perusahaan ini di Jl. Raya PasarMinggu No. 7 Jakarta, dengan status penanamanmodal dalam negeri. Perusahaan ini memiliki sebelasperusahaan anak. Saham perusahaan ini pertamakali dijual pada tanggal, 16 Mei 1995, dankemudian sahamnya tersebut dimiliki 47,90% oleh

PT. Tunas Andalan pratama, 30% oleh Jardine In-ternational Motor Holding, BV, 5,76% oleh PT.Panin Sekuritas, Tbk, 5,27% oleh PT. LautandhanaSecurindo dan 11,07% oleh masyarakat. PT. Tu-nas Ridean memiliki sebanyak 2.117 orangkaryawan. Data EPS.DPS dan harga penutupansahamnya ditampilkan pada Tabel 3.

Data Tabel 3 dapat dilihat pada tahun 1996EPS sebesar Rp 187,00, DPS sebesar Rp 66,00,dan CP sebesar Rp 4,550,00. Tahun 1997 EPSmengalami penurunan menjadi Rp 33,00, hal inijuga diikuti penurunan menjadi Rp 28,00, dan CPjuga ikut turun menjadi Rp 500,00. Tahun 1998EPS turun lagi menjadi Rp 11,00, serta DPS jugaikut menjadi Rp 7,00, dan CP juga mengalamipenurunan menjadi Rp 375,00. Tahun 1999 EPS

mengalami kenaikan menjadi Rp 92,00, serta DPSjuga mengalami kenaikan menjadi Rp 28,00, danCP juga ikut naik menjadi Rp 1,250,00. Padatahun 2000 EPS mengalami penurunan menjadiRp 68,00 dan DPS mengalami kenaikan menjadiRp 55,00, dan closing price mengalami penurunanmenjadi Rp 1.125,00.

Page 6: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

b. Analisis Pengaruh Kebijakan Dividenterhadap Harga Saham

Analisis digunakan untuk mengetahuipengaruh laba per lembar saham terhadap kebijakandividen. Penulis menggunakan analisis korelasiSpearman Rank dengan menggunakan dataperusahaan otomotif selama lima tahun berturut-turut dari tahun 1996 sampai tahun 2000, dankarena korelasi Spearman Rank bekerja dengandata ordinal, maka data ordinal dalam bentukrangking. Cara memberikan rangking adalah denganmemberikan rangking ke-1 seterusnya dari datayang terbesar sampai data yang terkecil.

1) PT Goodyear Indonesia TbkData ordinal dalam bentuk rangking dari

PT. Goodyear Indonesia Tbk dapat dilihat padaTabel 4.

Nurmala, Kebijakan Dividen

Selanjutnya harga bi2 yang telah diperolehdari hitungan dalam tabel kolom terakhirdimasukkan dalam rumus korelasi SpearmanRank.

2) PT Selamat Sempurna Indonesia TbkData ordinal dalam dari PT. Selamat

Sempurna Indonesia Tbk dapat dilihat pada Tabel5. Selanjutnya harga bi2 yang telah diperoleh darihitungan dalam tabel kolom terakhir dimasukkandalam rumus korelasi Spearman Rank.

3) PT Tunas Ridean TbkData ordinal dalam bentuk rangking dari

PT. Tunas Ridean Tbk dapat dilihat dariTabel 6.Selanjutnya harga bi2 yang telah diperoleh darihitungan dalam tabel kolom terakhir dimasukkandalam rumus korelasi Spearman Rank.

22

Tabel 4. Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman Rank PT. Goodyear Indonesia Tbk

2000 2.575 57.25% 4 3 1 12001 850 115.38% 5 1 4 162002 2.800 40.74% 3 4 -1 12003 10.000 60.76% 1 2 -1 12004 6.000 11.01% 2 5 -3 9

Jumlah 0 28

Tahun Harga Saham Dividen Pay Out Ratio Ranking (X) Rangking (Y) bi bi2

Tahun Harga Saham Dividen Pay Out Ratio Ranking (X) Rangking (Y) bi bi2

2000 1.850 40.00% 2 2 -1 12001 700 40.47% 5 3 3 92002 800 45.05% 4 1 3 92003 1.125 20.00% 3 5 -2 42004 2.000 25.11% 1 4 -3 9Jumlah 0 32

Tabel 5. Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman Rank PT. Selamat Sempurna Indonesia Tbk

Tahun Harga Saham Dividen Pay Out Ratio Ranking (X) Rangking (Y) bi Bi2

2000 4.550 35.29% 1 4 -3 92001 500 84.84% 4 2 2 42002 375 63.63% 5 3 2 42003 1.250 30.43% 2 5 -3 92004 1.125 88.88% 3 1 2 4

Tabel 6. Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman rank PT. Tunas Ridean Tbk

Jumlah 0 30

Page 7: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

Berdasarkan pengujian hipotesis ketigaperusahaan di atas dapat disimpulkan bahwa, HargaSaham tidak berpengaruh terhadap kebijakandividen. Besar kecilnya kebijakan dividen tidakdipengaruhi oleh harga saham di Bursa Efek.

Kemungkinan faktor-faktor yangmempengaruhi kebijakan sebagai berikut.a. Tidak ada pengaruh antara kebijakan dividen

terhadap harga saham, dapat dikarenakansampel yang digunakan sedikit, atau hanyaterbatas pada kelompok perusahaan otomotifsaja.

b. Penelitian ini menggunakan data pada periodeyang relatif pendek, sehingga hasilnya belumtentu dapat digeneralisasi pada data serupa yangditerbitkan pada periode yang lain.

c. Selama lima tahun perusahaan otomotifmembagikan dividen cukup rendah hal ini sesuaidengan the residual theory dividend policy.Kebijakan dividen yang rendah ini dilakukanmungkin karena adanya pajak atas dividen yangcukup tinggi, sehingga bagi para pemegangsaham yang tergolong dalam pembayaran pajakyang tinggi akan lebih senang menahan labadalam perusahaan. Pembayaran dividen kas bagiperusahaan hanyalah untuk memenuhi kebutuhanpara pemegang saham yang menginginkan untukmemperoleh pendapatan tetap. Jadi, kita dapatmenyimpulkan kebijakan dividen itu tidakmempunyai pengaruh terhadap harga saham.

Kebijakan dividen tidak mempunyaihubungan dan pengaruh terhadap perubahan hargasaham perusahaan otomotif. Ini dilihat bahwapengaruh kebijakan dividen bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi perubahanharga saham di Bursa Efek Jakarta, sebab masihada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.Faktor-faktor tersebut mungkin kondisi makrodan mikro ekonomi. Kondisi makro tersebut antaralain pertumbuhan ekonomi, tingkat inflansi,kebijakan fiskal, kondisi sosial politik, tingkat bunga

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

serta kondisi sosial politik luar negeri. Kondisi makrotersebut antara lain agio saham, adanya over suplaisekuritas (kelebihan penawaran saham) sertaperistiwa-peristiwa dipasar modal

SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan

dividen tidak mempunyai pengaruh terhadapharga saham pada perusahaan otomotif yangtelah go publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Halini dapat dilihat dari hasil regresi selama periodepenelitian, pengaruh kebijakan dividen tersebutsangat kecil sekali. Pembayaran atas dividentidak perlu dilakukan, karena tidak akanberpengaruh terhadap kemakmuran parapemegang saham dan juga tidak akan menaikanharga saham suatu perusahaan. Dengandemikian, perusahaan harus mempunyairencana investasi yang menguntungkan untukdilaksanakan sepanjang tahun.

b. Tidak terdapat hubungan antara kebijakandividen dengan perubahan harga saham padaperusahaan otomotif yang telah go publik diBursa Efek Jakarta (BEJ), berdasarkan hasil ujiyang penulis lakukan. Dari hasil yang didapatnilai dividen sangat kecil terhadap harga saham.Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dividenyang dilakukan oleh pihak perusahaan yangdiumumkan melalui laporan keuangan tahunanbukan merupakan informasi yang relevan bagipemegang saham dalam membuat keputusaninvestasi, yakni melakukan jual beli saham yangdiperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Banyak faktor-faktor lain yang tidak diteliti yanglebih mempengaruhi perubahan harga sahamdiluar kebijakan dividen. Faktor-faktor tersebutantara lain kondisi perekonomian di Indonesiayang tidak stabil.

23

Page 8: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

2. Sarana. Perusahaan otomotif harus mempunyai rencana

investasi yang menguntungkan untukdilaksanakan, misalnya dengan memfokuskanpada kebutuhan pembelanjaan perusahaan,misalnya kebijakan dividen tidak mempunyaipengaruh terhadap harga pasar perusahaan danjuga bagi kemakmuran para pemegang sahamharus memutuskan perhatiannya pada total hasilyang didapatkan atas investasi yang ditanamkankepada perusahaan tersebut.

b. Para pemegang saham harus melihat bahwakebijakan dividen, bukanlah informasi yangrelevan atau bukan satu-satunya keuntunganatas sejumlah saham yang di investasikan kepadaperusahaan, oleh karena itu para pemegangsaham harus memusatkan perhatiannya padatotal hasil yang didapatkan atas investasi yangditanamkan kepada perusahaan tersebut.

c. Untuk mengembangkan penelitian ini selanjutnya,penulis menyarankan agar penelitian ini diujidengan menambah jumlah sampel yang ditelitiatau memasukkan variabel bebas yang barudidalam penelitian. Model penelitian ini jugaperlu diuji lebih lanjut dengan menggunakan datadari periode yang berbeda, sehingga di dapatinformasi yang dapat mendukung ataumemperbaiki penelitian ini.

DAFTAR RUJUKANBaridwan, Zaki.1992. Intermediate Accounting.

Edisi ke-7. Yogyakarta: BPFE.Brigham, Eugene, F. & Gapnski, Lois G. 1997.

Finance Management Theory and Prac-tice. Hadele, IL: The Dryden Press.

Hendriksen, Glenn V., Jr; Gary, L. T.; & James, E.1984. An Introduction to Financial Man-agement. Toronto: Addison Wesley Pub-lishing Co.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. StandarAkuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit

Salemba.Kim, Suk H.; Kim, Henry S.; & Ramesh, Guithues

Gang. 1985. Finance Principle. 2nd ed.Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Neveu, Raymond P. 1989. Fundamentals ofManagerial Finance. Cincinnati, OH:South Western Publishing Co.

Noor, Slamet B. 1985. Kamus Pintar Akuntansi.Jakarta: Penerbit Dian Pratama Media.

Rianto, Bambang. 1990. Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:Yayasan Penerbit Gajah Mada.

Van Horne, James C. 1998. Financial Manage-ment Policy. 5th ed. New Delhi: Prentice-Hall.

Nurmala, Kebijakan Dividen

24

Page 9: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

CREATIVE ACCOUNTING DITINJAU DARITEORI AKUNTANSI POSITIF

DAN TEORI KEAGENAN1)

Yeni Alfiana2)

Abstrak: This paper explores the phenomena of creative accounting practice basedon positive accounting theory (PAT) perspective and based on agency theory. Incontext of PAT, the use of explanation and understanding of the manager behaviorattempts to choose accounting procedure for private gain. Agency theory predictsthis phenomenon because of the conflict between manager who have“privilegedposition” and other parties in firm (owner, shareholder, stakeholder, investor). Tech-niques and motivation done by the manager are discussed. This article also dis-cusses that the bad creative accounting is can reduce the reliabilities of financialstatement, although it does not interfere with PST, whilst the choice of accountingprocedure is accepted by GAAP.

PENDAHULUANTujuan teori akuntansi adalah untuk

menjelaskan dan memperdiksi praktikakuntansi. Menjelaskan berarti menyediakanalasan-alasan bagi praktik yang dijalani,contohnya, sebuah teori akuntansi harusmenjelaskan mengapa perusahaan tertentumengunakan metode LIFO bukan metode FIFO.Memprediksi praktik akuntansi berarti teoritersebut dapat memprediksi fenomena akuntansiyang belum dilakukan.

Berkaitan dengan istilah creative ac-counting yang mulai banyak mendapat perhatianpraktisi maupun akademisi saat ini, sebenarnyabukan suatu fenomena baru karena sebenarnyaWatt dan Zimmerman (1986) dalam bukunyamengenai teori akuntansi positif telahmembahas dan menjelaskan bahwa faktor-faktorekonomi tertentu atau ciri-ciri unit usaha tertentubias berkaitan dengan perilaku manajer atau

pembuat laporan keuangan. Teori akuntansi positifmempunyai peranan yang sangat penting dalamperkembangannya. Teori ini dapat memberikanpedoman kepada pembuat kebijakan akuntansidalam memperkirakan atau menjelaskankonsekuensi dari keputusan tersebut.Kecenderungan perilaku manajer atau pembuatlaporan keuangan dalam meningkatkan utilitasdijelaskan melalui tiga hipotesis teori akuntansi positifyang akan dibahas dalam makalah ini.

Organisasi bisnis merupakan tempatpertemuan berbagai macam kontrakkepentingan (nexus of contract), antara pemilikdan manager atau manager dan pihak lain yangberkepentingan terhadap kelangsunganperusahaan. Dalam proses akuntansi, ada dimensipolitis yang terlibat di dalamnya, karena seperti yangditekankan dalam teori keagenan bahwa angka-angka akuntansi memainkan peran penting dalam

1) Creative Accounting Ditinjau dari Teori Akuntansi Positif dan Teori Keagenan (Yeni Alfiana)2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Taman Siswa

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

45

Kata-kata Kunci: creative accounting, positive accounting theory, agency theory.

Page 10: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

menekankan konflik antara pemilik perusahaan danpengelolanya. Manager mempunyai posisi istimewadalam perusahaan, sehingga creative accountingdilakukan oleh manager dalam proses pelaporankeuangan suatu organisasi karena merekamengharapkan manfaat dari tindakan tersebut. Cre-ative accounting menjadi bahasan yang menarikkarena dapat memberikan gambaran akankecenderungan perilaku menager dalam melaporankegiatan usahanya dan adanya motivasi merekauntuk mengatur data keuangan yang dilaporkanpada periode tertentu. Artikel ini tidak membahasperubahan prosedur akuntansi dan pengaruhnyaterhadap harga pasar saham.

Kadangkala kita masih dibingungkan olehistilah creative accounting dan earning manage-ment. Amat (2003) menjelaskan dalam artikelnyamengenai istilah ini creative accounting mengarahpada income smoothing, earning management,earning smoothing, dan cosmetic accounting,Creative accounting merupakan pernyataan yangdikembangkan oleh praktisi dan komentatoraktivitas pasar modal di Eropa, di Amerika, dandalam sebagian besar literatur lebih menyukaipemakaian istilah earning management,sedangkan di Eropa menyebut istilah ini sebagaicreative accounting. Menurut Schiper (1989) istilahtersebut dapat disamakan dengan disclosure man-agement (managemen pengungkapan) dalamkaitannya intervensi dalam proses pelaporankeuangan. Dalam artikel ini digunakan istilah cre-ative accounting dikaitkan dengan transformasiakun-akun keuangan dengan menggunakanpemilihan kebijakan akuntansi. Berikut berbagaimacam defenisi creative accounting: “is the de-liberate dampening of fluctuatuons about” somelevel of earnings considered to be normal forthe firm” (Barnea et al. 1976). “Involves therepetitive selection of accounting measurementor reporting rules in a particular pattern, theeffect of which is to report a stream of income

with a smaller variation from trend than wouldotherwise have appeared” (Copeland, 1968).“The process of manipulating accounting fig-ure by taking advantage of loopholes in account-ing rules and the choice of measurement anddisclosure practices in them to transform finan-cial statement from what they should be, to pre-pares would prefer to see reported and the pro-cess by which transaction are structured so asto produce the required accounting results ratherthan reporting transaction in neutral and con-sistent way” (Scott, 1999).

Dari tiga definisi di atas, definisi yang ketiganampaknya memiliki arti yang lebih mendalamdibandingkan dengan dua definisi sebelumnya.Definisi pertama terlalu singkat dan tidak mencakupaktivitas keseluruhan creative accounting, definisikedua terlalu luas dan tidak secara langsungmenunjukkan kepentingan adanya creative ac-counting. Definisi ketiga mengkaitkan suatukegiatan pemilihan prosedur pengungkapan danpengukuran akuntansi agar hasil laporan keuangansesuai dengan keinginan dan bukan karenapelaporan transaksi dengan cara yang netral dankonsisten.

Ada beberapa pandangan dari beberapapenulis mengenai teknik yang menyebabkanadanya creative accounting. Berdasar Amat etal. (2003) menyatakan potensi yangmenyebabkan adanya creative accounting adalah:a) Regulator flexibility. Peraturan akuntansiseringkali mengijinkan untuk memilih sebuahkebijakan, contohnya dalam penilaian aktiva, In-ternational Accounting Standard mengijinkanpilihan antara carrying aktiva tidak lancar denganmengevaluasi kembali jumlahnya atau mendeprisiasiaktiva tersebut dengan kos historis. b) Kekuranganperaturan. Ada beberapa hal yang tidak dapatsepenuhnya diatur dalam standar, contohnya, sangatsedikit persyaratan mandatory dalam akuntansiuntuk opsi salam. c) Manajemen telah

Alfiana, Creative Accounting

46

Page 11: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

memperimbangkan lingkup untuk mengestimasikebebasan pemilihan kebijakan, contohnya dalammenetapkan elemen-elemen discretionary dan nondiscretionary dalam provisi bad debt. d) Transaksiyang sesungguhnya dapat juga diatur untuk memberikesan sesuai yang diinginkan dalam akun-akun.Contoh, asumsikan perusahaan mempunyai sebuahinvestasi pada kos historis yang dapat denganmudah dijual dengan harga yang lebih tinggi, denganmenggunakan nilai saat ini. Manager perusahaanbebas dalam memilih menentukan tahun penjualansehingga meningkatkan keuntungan dalam akun. e)Transaksi yang dibuat-buat dapat dimasukkan untukmemanipulasi jumlah neraca dan untukmemindahkan keuntungan antar periode akuntansi.Hal ini dapat dicapai dengan memasukkan dua ataulebih transaksi yang berhubungan dengan bantuanpihak ketiga (biasanya bank). f) Reklasifikasi danpenyajian angka-angka keuangan secara relatifkurang diselidiki dalam literatur. Studi yangdilakukan oleh Gramlich et al. (2001) menemukanbahwa perusahaan mungkin akan mengguanakanmanipulasi dalam neraca untuk mereklasifikasikewajiban dengan tujuan untuk meratakan likuiditasdan ratio leverage yang dilaporkan.

Dari berbagai tehnik di atas, jelaslah bahwacreative accounting dapat dilakukan karenamanajer mengetahui celah dalam aturan akuntansiyang dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkankeuntungan pribadi (atau dapat juga keuntunganperusahaan) tanpa melanggar kebijakan tersebut.Hal ini dimungkinkan karena manajer berperanlangsung dalam mengendalikan aktivitas perusahaandan karena adanya kontrak yang telah mereka buatdengan pemilik.

Menarik untuk dipertanyakan adalahmotivasi apa yang melandasi manajer untukmelakukan creative accounting, berbagai studiyang meneliti mengenai motivasi manajemen yangmengarah pada perilaku creative accounting.Hepworth (1953) mengidentifikasi beberapa

motivasi meliputi, adanya pajak berdasar income,kepercayaan shareholder bahwa manajemenmampu melaporkan earning yang stabil danekspektasi psikologis yang berhubungan denganpeningkatan atau penurunan dalam mengantisipasiincome. Herman dan Inoue (1996) menyatakanbahwa dalam suatu negara yang menggunakansistem akuntansi konservatisme cukup tinggi,pengaruh income smoothing akan sangat terasakarena tingginya tingkat peraturan yangterakumulasi. Bias lain yang kadang muncul disebut“big bath”, perusahaan akan menampakkankerugian untuk memaksimalkan kerugian yangdilaporkan dalam tahun tersebut sehingga di tahundepan akan kelihatan lebih baik. Menurut Healydan Wahlen (1999), motivasi creative account-ing terjadi ketika transaksi pasar modal signifikantelah diantisipasi dan ketika ada gap antara kinerjaperusahaan sesungguhnya dan ekspektasi analis.

PEMBAHASAN1. Creative Accounting dalam Perspektif

Teori KeagenanMenurut teori keagenan perusahaan

merupakan 'legal fiction” yang berfokus untukmenjalankan proses kompleks yang di dalamnyaterdapat konflik kepentingan individual yangakhirnya membawa pada keseimbangan dalamkerangka hubungan kontraktual. Dalam kerangkateori keagenan, sangat logis dan tidak dapatdielakkan bahwa perilaku manajemen akan lebihmementingkan dirinya (self-serving).

Oleh karenanya, teori keagenanmenyediakan suatu kerangka yang solid untukmemahami perilaku creative accounting yangdilakukan oleh manajemen. Namun, kerangka initidak dilengkapi oleh basis teori untuk menjelaskanatau memprediksi perilaku manajemen, menurutAmat (2003) dimensi etis mengenai perilakumanusia akan memberikan sebuah elemen pentingyang hilang dari hubungan keagenan adversarial dan

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

47

Page 12: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

legalistik.Perspektif informasional merupakan elemen

kunci yang dapat menyokong studi mengenai cre-ative accounting (Schipper, 1989). Konflik yangada dikarenakan adanya asimetri informasi dalamstruktur perusahaan yang kompleks antarakeistimewaan yang dimiliki manajemen dan stake-holder. Manajer akan memilih untukmengeksploitasi posisi istimewa mereka untukkepentingan pribadi, dengan mengelolapengungkapan laporan keuangan sesuai dengankepentingan mereka. Perspektif informasimengasumsikan bahwa pengungkapan akuntansimempunyai kandungan informasi (informationcontent) yang memiliki nilai bagi stakeholder karenamemberikan signal yang bermanfaat. Sangat sulitatau bahkan tidak mungkin seorang stakeholderuntuk melihat fakta dan efek adanya manipulasiakuntansi.

Laporan keuangan dipersiapkan olehmanajemen sebagai pertanggungjawaban merekakepada principal, karena manajemen terlibatlangsung dalam kegiatan usaha perusahaan makamanajemen memiliki asimetri informasi denganmelaporkan segala sesuatu yang memaksimumkanutilitasnya. Creative accounting sangat mungkindilakukan oleh manajemen, karena dengan asimetriinformasi yang dimilikinya akan lebih leluasa untukmemilih alternatif metode akuntansi. Manajemenakan memilih metode akuntansi tertentu jikaterdapat insentif dan motivasi untuk melakukannya.Cara yang paling sering dilakukan adalah denganmerekayasa laba (earning management), karenalaba seringkali menjadi fokus perhatian para pihakeksternal yang berkepentingan.

2. Creative Accounting dalam Perspektif TeoriAkuntansi Positif

Pada awal abad ke-20, teori akuntansilebih fokus pada masalah kebijakan akuntansi,sehingga teori akuntansi menjadi lebih normatif

(fokus pada apa yang seharusnya dilakukan).Sangat sedikit saat itu yang memberi perhatian padavaliditas empiris dari hipotesis yang berkaitandengan teori normatif. Teori akuntansi positif (TAP)berkembang karena adanya konflik antara hipotesispasar efisien dan hipotesis yang ada dalam literaturakuntansi sekitar tahun 1960-an. Para penelitiakuntansi telah mengadopsi teori 'property’rights”.Teori ini menyatakan bahwa perusahaan merupakantempat pertemuan berbagai kontrak kepentingan(nexus of contract) antara berbagai individu.Perusahaan akan berusaha untuk meminimalkanberbagai contracting cost, seperti kos negosiasi,kos monitoring kerja, kos perkiraan kebangkrutan,dan lain-lain. Sebagian besar dari kontrak-kontrakini terdiri atas variabel-variabel akuntansi, contohnyapromosi pegawai dan pemberian upah dapatberdasar ukuran kinerja akuntansi seperti net in-come.

Menurut TAP, kebijakan akuntansiperusahaan akan dipilih sebagai bagian daripermasalahan meminimalkan kos kontrak. Mian danSmith (1990) memprediksi akan lebih efisien untukmemonitor kinerja manajer dengan menggunakanlaporan keuangan konsolidasian, sehingga tidakterlalu mahal untuk menyiapkan laporan konsolidasiuntuk pelaporan eksternal. Namun, yang menjadicatatan adalah TAP tidak terlalu menganjurkanperusahaan dan (standard setter) secara khususmenentukan kebijakan akuntansi yang akandigunakan karena terlalu mahal. Hal ini memberikanfleksibilitas kepada manajer untuk memilihkebijakan akuntansi, sehingga mereka dapatmenentukan kebijakan sesuai dengan keadaan.

Fleksibilitas untuk memilih bentukkebijakan akuntansi, akan membukakemungkinan opportunistic behavior. DalamTAP terdapat dua asumsi mengenai perilakumanager yaitu opportunistic behavior, yaitumanajer dalam memilih kebijakan akuntansidilakukan untuk kepentingan sendiri, dan efficient

Alfiana, Creative Accounting

48

Page 13: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

contracting behavior, perilaku manajer dalammemilih kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuanperusahaan. Prediksi perilaku manajer secara garisbesar diorganisir dalam tiga hipotesis yangdirumuskan oleh Watts dan Zimmeman (1989) yaitu:a. Bonus Plan Hypothesis

Apabila kompensasi berdasarkan earningdigunakan sebagai reward terhadap manajer,seharusnya ada pembatasan metode yangdigunakan oleh manajer dalam menghitung earn-ing, batasan tersebut dapat berupa monitoring olehpemilik atau dilakukan audit, sehingga batasantersebut seharusnya menghasilkan angka earningyang merefleksikan pengaruh tindakan manajerpada nilai perusahaan. Namun dalam kenyataannya,tidak mungkin prosedur akuntansi yang dipilih olehmanajer sepenuhnya dibatasi karena manajermungkin lebih mengetahui prosedur akuntansi yangterbaik yang dapat mengoptimalkan kompensasimereka.

Beberapa penelitian empiris telahmenginvestigasi bahwa prosedur akuntansi yangdipilih manager merupakan pengaruh dari bonusplan bukan karena performance plan. Parameter-parameter dari bonus plan disetting sesuai denganbonus yang diberikan dalam beberapa tahun danjika bonus diberikan maka jumlah maksimum adalahsesuai degnan fungsi linear positif dari earning yangdilaporkan. Ini menghasilkan asumsi bahwakompensasi manajer berdasar bonus plan meningkatseiring dengan peningkatan earning dan jugamenghasilkan hipotesis bonus plan yang telah diujidalam beberapa penelitian.

Hipotesis bonus plan dalam TAP jugamenyatakan bahwa manajer seringkali berperilakuseiring dengan bonus yang akan diberikan. Jikabonus yang diberikan tergantung pada earning yangakan dihasilkan, maka manajer melakukan creativeaccounting dengan menaikkan laba ataumengurangi laba yang akan dilaporkan. Pemilikbiasanya menetapkan batas bawah yang paling

minim agar mendapat bonus, maka manajer akanmenaikkan labanya hingga ke atas batas minimaltadi. Tetapi jika pemilik menetapkan batas atasuntuk mendapatkan bonus, maka manajer akanberusaha mengurangkan laba sampai batas atas yangditetapkan dan mentransfer laba saat ini ke periodeyang akan datang. Hal ini dilakukan karena jika labamelewati batas atas tersebut manajer sudah tidakmendapatkan insentif tambahan atas upayanyamemperoleh laba di atas batas yang ditetapkan olehpemilik perusahaan.

Dalam TAP dinyatakan kecenderunganperilaku manajer untuk menghindari risiko (Scott,2000) sehingga manajer akan memilih discretion-ary accrual untuk (1) menurunkan earning ketikaearning sebelum keputusan akrual lebih kecil daribatas bawah atau melebihi batas atas, (2)menaikkan earning ketika earning sebelumkeputusan akrual melebihi batas bawah tetapi tidakmelebihi batas atas. Implikasi dari hal ini adalahmanajer akan berperilaku oportunistik dalammenghadapi intertemporal choice. Apabila adatekanan keuangan atau perusahaan mengalamikerugian, manajer akan meningkatkan rugi denganmemasukkan seluruh kemungkinan kerugian masadepan yang dapat di write off (melakukan bigbath) oleh manajer, sehingga earning periode yangakan datang akan lebih tinggi. Implikasi creativeaccounting lebih jauh yaitu manajer tidak hanyamengadopsi serangkaian prosedur yangmeningkatkan present value dari earning yangdilaporkan namun juga, manajer akan mencobauntuk menyesuaikan prosedur-prosedur tersebutdari tahun ke tahun.

Berdasarkan hipotesis bonus plan di atas,dapat dianalisis bahwa earning menjadi hal utamadalam kaitannya dengan bonus untuk manajer.Earning menjadi penting bagi banyak pihak karenabaik teori maupun bukti-bukti empiris menunjukkanbahwa earning atau laba telah dijadikan sebagaisuatu target dalam proses penilaian perestasi usaha

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

49

Page 14: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

suatu departemen secara khusus (manajer) atauperusahaan (organisasi) secara umum. Di sampingitu laba atau tingkat keuntungan juga merupakanalat untuk mengurangi biaya keagenan (agencycost), dari pandangan teori keagenan, dan jugabiaya kontrak, dari sisi teori kontrak (contractingtheory). Misalnya, pada saat keuntungan dijadikansebagai patokan dalam pemberian bonus, hal iniakan memberikankan dorongan kepada manajeruntuk mengelola data keuangan agar dapatmenerima bonus seperti yang diinginkannya.

Selain itu, earning menjadi penting karenakeuntungan atau perolehan secara akuntansi (ac-counting income) untuk pembuatan keputusan olehbanyak pihak, misalnya investor, kreditor, manajer,pemilik atau pemegang saham dan pemerintah.Melihat kenyataan tersebut, tidak mengherankanbila manajer mengelola data keuangan untukkepentingan-kepentingan tertentu. Bukti empirisjuga menunjukkan bahwa keuntungan secaraakuntansi adalah informasi yang relevan atas alirankas perusahaan saat ini dan masa yang akan datangyang pada akhirnya dikaitkan dengan nilaiperusahaan. Teori keagenan juga menekankanbahwa angka-angka akuntansi memainkan perananpenting dalam menekan konflik antara pemilikperusahaan dan pengelolanya (manajer), dari sinijelas bahwa mengapa manajer memiliki motivasiuntuk mengelola data keuangan pada umumnya danearning pada khususnya. Semuanya tidakterlepas dari apa yang disebut usaha-usaha untukmendapatkan keuntungan atau manfaat pribadi.

b. Debt Covenant HypothesisPenelitian dalam bidang akuntansi

positif juga menjelaskan praktik akuntansi tentangbagaimana manajer menyikapi perjanjian utang.Manajer dalam menyikapi adanya pelanggaran atasperjanjian utang yang telah jatuh tempo, akanberupaya memilih prosedur akuntansi yangmengurangi probabilitas pelanggaran, manajer akan

memilih prosedur yang akan meningkatkan aktiva,mengurangi kewajiban, meningkatkan pendapatandan mengurangi beban. Jika pelanggaran tersebutterlanjur terjadi dengan menggunakan satu metodeakuntansi, maka manajer akan cenderung menggantiprosedur untuk menghindari pelanggaran.Perusahaan yang mempunyai kontrak utang akanlebih memilih prosedur akuntansi yang dapatmeningkatkan earning dan aktiva, membatasiperjanjian atas rasio bunga pada earning.Perusahaan akan cenderung menggunakan metodedepresiasi garis lurus, karena diasumsikan metodeini dapat meningkatkan earning.

Kontrak utang jangka panjang (debtcovenant) merupakan perjanjian untuk melindungipemberi pinjaman dari tindakan-tindakan manajerterhadap kepentingan kredit, seperti pembagiandividen yang berlebihan, atau membiarkan ekuitasberada di bawah tingkat yang telah ditentukan.Semakin cenderung perusahaan untuk melanggarperjanjian utang maka manajer akan cenderungmemilih prosedur akuntansi yang dapat mentransferlaba periode mendatang ke periode berjalan karenahal tersebut dapat mengurangi risiko kegagalan.Alasannya adalah peningkatan net income yangdilaporkan akan mengurangi kemungkinankegagalan teknis. Sebagian besar perjanjianutang berisi peminjam harus memenuhi jangkawaktu perjanjian. Contohnya, perusahaanpeminjam utang jangka panjang akanmemperbaiki tingkat utang tertentu terhadapekuitas, modal kerja dan ekuitas shareholder.Jika terjadi pelanggaran maka akan dikenakanfinalti.

c. Political Cost HypothesisHipotesis kos politis memperkenalkan

dimensi politis dalam pilihan kebijakan akuntansi.Contohnya, kos politik dapat ditentukan olehtingginya laba perusahaan. Hal ini akan menarikperhatian media dan konsumen, perhatian tersebut

Alfiana, Creative Accounting

50

Page 15: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

akan dengan cepat dijadikan 'political heat” padaperusahaan dan para politisi akan merespon denganmengeluarkan pajak-pajak baru atau peraturanlainnya. Dalam Scott (1997) diberikan contoh padaperusahaan minyak dan gas. Pada saat hargaminyak dinaikkan karena terbatasnya suplai minyakmentah, timbullah kemarahan masyarakat, sehinggapemerintah mengeluarkan pajak khusus padaperusahaan minyak untuk menarik kelebihan laba.Hal ini membawa dampak kepada perusahaan,sehingga manajer akan mengganti metode ke LIFOuntuk mengurangi kemungkinan hal ini terjadi lagi.

Teori ekonomi mengenai proses politikmengadopsi pandangan self-interest yangmengasumsikan politisi akan memaksimalkanutilitas mereka. Proses politik dalam ekonomiadalah sebuah kompetisi untuk mentransferkekayaan, pajak, dan peraturan lainnya demikepentingan individual. Pihak yangberkepentingan akan berusaha melobi suatukebijakan yang kira-kira akan merugikankepentingan mereka. Ada beberapa faktor yangmempengaruhi berhasilnya proses politik yangdilakukan, yaitu a) biaya informasi, b) heterogenitaskepentingan, dan c) biaya organisasi.

Jika angka akuntansi (misalnya laba/earn-ing) dijadikan dasar dalam peraturan pemerintah(berkaitan dengan pajak penghasilan), Watts danZimmerman (1986) menyatakan beberapa hal yangmendorong manajer untuk memilih prosedurakuntansi yang disebabkan oleh proses politik,sebagai berikut.1. Asymmetric Loss Function. Para ahli ekonomi

berpendapat bahwa dorongan untukmemproduksi informasi dalam proses politik dancost dari informasi tersebut mempengaruhi biasperaturan yang dikeluarkan oleh birokrat.Asymmetric loss function merupakan hasil daribermacam-macam cost informasi dan tindakanpemerintah yang menyebabkan rugi akuntansiyang dibebankan kepada individu.

2. Pengaruh Krisis Potensial. Angka akuntansidapat digunakan oleh politisi untukmenyelesaikan “krisis.” Oleh karena itu, laporanlaba rugi mendapat perhatian yang besar daripolitisi dan oleh sebab itu juga manajerterdorong untuk mengadopsi prosedur akuntansiyang dapat mengurangi laba yang dilaporkan.

3. Pajak. Karena metode sediaan mempengaruhipajak penghasilan, manajer akanmempertimbangkan efek pajak tersebut ketikamemilih metode sediaan. Hal ini menjelaskanmengapa pada saat inflasi beberapa perusahaantidak memakai metode LIFO. Metode ini dapatmeningkatkan variabilitas (dan kovariabilitas)aliran kas perusahaan.

4. Variances Effect of Procedures. Proses inimerupakan proses politis yang menciptakandorongan untuk mengurangi perbedaan labaperusahaan yang dilaporkan. Perbedaantersebut penting karena adanya sanksi politis danperaturan, yang merupakan tekanan bagiperusahaan yang mempunyai laba yang tinggidalam suatu periode dan mengakuinya padaperiode lain yang labanya lebih rendah. Asimetriini konsisten dengan cost informasi. Mediakadang menghitung persentase peningkatan labadengan periode yang sama tahun sebelumnyasehingga manajer perusahaan akan mengurangiperbedaan laba yang dilaporkan.

Dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman(1986), bahwa pengaruh dari proses politikterhadap pemilihan prosedur akuntansi. Perusahaanbesar lebih sensitif secara politik dan relatifmentransfer kekayaan lebih besar yang dibebankankepada perusahaan (biaya politik) dibandingperusahaan kecil. Perusahaan besar melakukannyasebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan.Perusahaan besar juga menghadapi biaya politiklebih besar karena merupakan entitas yang banyakdisorot oleh publik secara umum.

Hasil studi empiris Watts dan Zimmerman

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

51

Page 16: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

(1986) juga menyatakan perusahaan besar akandibebankan pajak yang lebih besar oleh pemerintahberdasarkan laba yang diperoleh perusahaan. Efeklain dari laporan laba tersebut adalah kemungkinantuntunan kenaikan gaji dari karyawan apabiladiketahui laba perusahaan meningkat. Sehinggapilihan yang dilakukan oleh perusahaan yaitudengan cara melalui proses akuntansi agar labadapat ditampilkan lebih rendah (income minimi-zation). Namun jika diteliti lebih jauh, perusahaankemungkinan besar membayar pajak lebih tinggi,tetapi perusahaan besar juga menerima keuntunganpolitik yang lebih besar misalnya, kontrak yangmenguntungkan dari pemerintah, pembatasan impor,dan lain-lain.

3. Diskusi dan RekomendasiBanyak penelitian berusaha

mengungkapkan fenomena creative accounting,karena hal ini dianggap mewakili “real-world”nya dunia akuntansi dan bisnis. TAP memberikontribusi dalam menjelaskan mengapa manajercenderung memilih suatu prosedur akuntansitertentu. Dalam TAP dinyatakan bahwakecenderungan ceative accounting karena adanyakos kontraktual yang terdiri dari kos transaksi, kosagensi (biaya monitoring), kos informasi, dan lain-lain. Ini menolak adanya asumsi bahwa koskontraktual pada pemilihan prosedur akuntansitergantung pada besarnya kos kontraktual, namunkontrak-kontrak yang menggunakan angkaakuntansi tersebut tidak akan efektif dalammenengahi masalah antara manajer dan pihak-pihakyang berkepentingan. Jika manajer mempunyai“discretion” keluasan dalam melaporkan angkaakuntansi, karena manajer mengetahui metodeakuntansi mana yang paling baik untuk memenuhimotivasinya.

Dari definisi yang telah dikemukakan olehbeberapa penulis, dapat penulis simpulkan bahwadefinisi creative accounting lebih luas daripada

management earning. Creative accountingmerupakan suatu perbuatan yang disengaja(biasanya dilakukan oleh manajer atau pembuatlaporan keuangan) dengan merubah akun-akunkeuangan melalui penggunaan pilihan-pilihanpengukuran, estimasi dan pengungkapan sertapraktik lainnya yang diperbolehkan oleh peraturan-peraturan kebijakan akuntansi dengan kata lain cre-ative accounting lebih dekat pada interpretasiterhadap suatu standar oleh manajer atau lebihekstrimnya merupakan manipulasi akun-akunkeuangan sedemikian rupa dan tidak bertentangandengan GAAP, yang juga pada akhirnya berusahamenampilkan earning perusahaan sesuai denganyang dikehendaki, sedangkan earning manage-ment juga berupa pemilihan metode akuntansi olehmanager namun lebih difokuskan pada pemilihankebijakan yang berkaitan dengan bagaimanamengelola laba untuk keperluan pribadi manajermaupun untuk perusahaan.

Berdasarkan tiga hipotesis TAP dapatanalisis bahwa terdapat tiga faktor yang dapatdikaitkan dengan munculnya creative accounting,yaitu adanya manajemen akrual (accrual manage-ment) penerapan suatu kebijakan akuntansi yangwajib (adoption manadatory accountingchanges), dan perubahan akuntansi secara sukarela(voluntary accounting changes). Faktor pertama,manajemen biasanya dikaitkan dengan segalaaktivitas dan juga keuntungan yang secara pribadimerupakan wewenang dari para manager (man-ager discretion), contohnya adalah denganmempercepat atau menangguhkan pengakuanpendapatan, menganggap sebagai kos ataumenganggap sebagai suatu tambahan investasi atassuatu biaya (misalnya biaya pemeliharaan aktivatidak lancar, kerugian atau keuntungan atas pejualanaktiva), dan perkiraan-perkiraan akuntansi lainnyaseperti beban piutang ragu-ragu dan perubahanmetode akuntansi.

Alfiana, Creative Accounting

52

Page 17: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

Faktor kedua yang dilakukan adalahberkaitan dengan keputusan manajer untukmenerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajibditerapkan oleh perusahaan, yaitu antaramenerapkannya lebih awal dari waktu yangditerapkan atau menundanya sampai saatberlakunya kebijakan tersebut. Di banyaknegara, biasanya untuk suatu kebijakanakuntansi baru wajib (mandatory accountingpolicy), badan pembuat standar akuntansi yangada memberikan kesempatan kepadaperusahaan untuk dapat menerapkannya lebihawal dari waktu berlakunya. Para manajer akanmemilih menerapkan kebijakan akuntansi yang baruyang dapat mempengaruhi baik aliran kas maupunkeuntungan perusahaan.

Faktor yang ketiga yaitu perubahanakuntansi secara sukarela, biasanya berkaitandengan upaya manajer untuk mengganti ataumerubah suatu metode akuntansi tertentu di antarasekian banyak metode yang dapat dipilih yangtersedia dan diakui oleh GAAP. Contohnya, denganmerubah metode penilaian persediaan dari FIFOke LIFO atau sebaliknya, dan atau pengakuan atasbiaya produksi yaitu antara menggunakan metodefull costing (absorption cost) atau direct costing(variable cost). Walaupun manajer tidak dapatmelakukan perubahan metode akuntansi berkali-kali, mereka dapat melakukan dengan bentuk-bentuk perubahan akuntansi lain yang berbeda baiksecara individu maupun bersama-sama untukbeberapa periode.

Sebagian besar orang mungkin menilaibahwa creative accounting merupakan hal yang'buruk”, karena hal ini mengurangi reliabilitasinformasi laporan keuangan. Hal ini menimbulkanpertanyaan mengapa creative accounting terusberlangsung dan juga mengapa badan pembuatstandar, pemilik perusahaan, dan investor tidakdapat menyelesaikan kekusutan creative account-ing. Hal ini dimungkinkan karena manajer

mempunyai “inside information” dan sangatmahal bagi pihak lain untuk menemukan inside in-formation ini. Contohnya, jumlah discretionaryaccruals sangat sulit untuk diketahui bahkan olehdewan pimpinan perusahaan, dan juga tehnik-tehnikcreative accounting yang telah dibahas juga sangatsulit bagi pihak luar untuk menginterpretasikannya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukanoleh pimpinan perusahaan dalam mengatasicreative accounting, misalnya pimpinanperusahaan untuk dapat mengurangi meluasnyamanipulasi akrual dengan menyewa auditor untukmemberikan laporan yang lengkap. Cara lain yangdapat dilakukan adalah dengan mengevaluasiuntung dan rugi yang masuk akal ataumerestrukturisasi kedudukan manajer secaraberkala, artinya seseorang jangan terlalu lamadiletakkan dalam posisi yang sama karenakemungkinan melakukan kecurangan akan terusterjadi. Berdasarkan teknik yang memungkinkanmunculnya creative accounting penulismenyarankan beberapa alternatif pemecahanmasalah agar dalam pembuatan atau revisi standarselanjutnya, badan pembuat standar dapatmeminimalkan adanya creative accounting,sebagai berikut.a. Lingkup dalam memilih metode akuntansi dapat

dikurangi dengan mengurangi jumlah metodeakuntansi yang diperbolehkan atau denganmenspesifikan keadaan dalam tiap metode yangseharusnya digunakan.

b. Peningkatan persyaratan konsistensi penggunaanmetode akuntansi.

c. Penyalahgunaan judgement (penilaian) laporankeuangan dapat ditangkal dengan membuatkonsep aturan yang meminimalkan penggunaanjudgement yang akhirnya juga dikaitkan dengankonsistensi.

d. Transaksi yang dibuat-buat dapat ditanganidengan menggunakan konsep “substance overform” dengan cara mengutamakan substansi

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

53

Page 18: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

ekonomi daripada bentuk legal dari transaksiyang menentukan substansi akuntansi.

e. Badan pembuat standar sedapat mungkinmengurangi fleksibilitas dalam pemilihan metodeakuntansi karena dapat mengganggukomparabilitas, dan sebaiknya menetapkan fi-nite uniformity, karena dengan rigid unifomitybelum tentu dapat meningkatkan komparabilitas.

SIMPULANCreative accounting mempunyai banyak

konsekuensi. Dalam perspektif ekonomi creativeaccounting dipengaruhi oleh kerangka ekonomiyang bertujuan untuk self-interest. Dari segi etikacreative accounting dianggap tidak etis, bahkanmerupakan bentuk dari manipulasi informasisehingga menyesatkan para pemakainya. Namun,dalam pandangan teori akuntasi positif sepanjangcreative accounting tidak bertentangan denganprinsip akuntansi berterima umum, maka hal initidak dipermasalahkan. Dalam pandangan teorikeagenan perilaku yang tidak semestinya olehmanajer terjadi akibat adanya posisi istimewamereka dalam kegiatan perusahaan, sehinggamereka memiliki asimetri informasi dalam penyajianlaporan keuangan yang tidak terlepas daripertimbangan ekonomi bagi kepentingan mereka.

Creative accounting dapat dikatakansebagai praktik akuntansi yang buruk, karenacenderung mereduksi reliabilitas informasi keuangandan juga bertentangan konsep true and fair dalampelaporan keuangan. Karena manajer memilikiasimetri informasi yang sulit diketahui oleh pihak diluar perusahaan, maka pemaksimalan keuntungandengan creative accounting akan selalu ada;akibatnya laporan keuangan dianggap masihmemiliki keterbatasan sehingga belum memadaiuntuk digunakan dalam proses pengambilankeputusan.

DAFTAR RUJUKANAmat, O.; Gowthorpe, C; & Perramon, J. 2003.

Earning Management in Spain: anAssessement of the Effect on Re-ported Earning of Larger Listed Compa-nies 1999-2001. Economic Working Pa-per Series. Universitat Pompeu Fabra.

Barne, A; Ronen, J; & Sadan, S. 1976. Classifi-catory Smoothing of Income with Ex-traordinary Items. The Accounting Review,1:110-122.

Copeland, R.M. 1968. Income Smoothing. Jour-nal of Accounting Research, 16:101-116.

Healy, P. M. & Wahlen, J. M. 1999. A Review ofCreative Accounting Literature and ItsImplica tion for Standard Setting. Ac-counting Horizons, 13(4): 365-383.

Hepworth, S.R. 1953. Smoothing Periodic In-come. The Accounting Review,www.google.com, Diakses tanggal 28November 2006.

Mian, S. L. & Smith, C. W. 1990. Incentives forUnconsolidated Financial Reporting. Jour-nal of Accounting and Economics, Janu-ary:141-171.

Scott, W. R. 2000. Financial AccountingTheory. 2nd ed. Scarborough: Prentice-Hall, Inc.

Watts, R. L. & Zimmerman, J. L. 1986. PositiveAccounting Theory. New York,NY.McGraw-Hill.

Watts, R. L. & Zimmerman, J. L. 1990. PositiveAccounting Theory: A Ten Year Perspec-tive. The Accounting Review, 60(1): 131-156.

Wolk, H. I; Tearney, M. G; & Dodd, J. L. 2001.Accounting Theory: A Conceptual andInstitutional Approach. 5th ed. Cincinnati,OH: South Western College Publishing.

Alfiana, Creative Accounting

54

Page 19: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN DAYA KREATIVITASTERHADAP KETAHANAN USAHA PADA INDUSTRI KERAMIK1)

Umi Narimawati2)

Abstract: This research focuses on how achievement motivation and creativity caninfluence business survival in facing crisis and globalization among “keramik”entrepreneurs in Plered industrial center, Purwakarta. The methods used are descriptiveand explanatory survey. Using simple random sampling 90 respondents of “keramikentrepreneurs” were included in the survey to find out the influence of achievementmotivation and creativity potential to business survival. The data were analyzed by usingmultiple regression and path analysis statistical test. The result shows that achievementmotivation and creativity potential both simultaneously and partially have a significantinfluence on the business survival.

Key Words: achievement motivation, creativity, crisis, globalization

PENDAHULUANPeranan usaha kecil di Indonesia diakui

sangat penting di dalam perekonomian nasional,utamanya dalam aspek-aspek, seperti peningkatankesempatan kerja, pemerataan pendapatan,pembangunan ekonomi pedesaan dan peningkatanekspor non migas. Harus diakui muncul danberkembangnya suatu usaha ekonomi tidak hanyadisebabkan oleh adanya suatu kebijakan atauprogram pembinaan oleh pemerintah. Penentuutama muncul atau berkembangnya suatu kegiatanusaha ekonomi berhubungan dengan faktor-faktorekonomi, sosial, budaya dan sejarah yang kemudianmemberi pengaruh pada kinerja usaha.

Dalam krisis ekonomi yang melanda bangsakita, posisi usaha kecil dengan jenis barang sepertikerajinan memiliki pasar yang secara alamiahterproteksi dari persaingan industri menengah danbesar atau import. Jenis kerajinan yang dimaksudseperti boneka, rotan, kulit, bambu, hiasan,

keramik, dan sebagainya. Secara teori produk-produk ini memang dapat juga dibuat dengan mesinbesar. Namun demikian, selain biaya, harga jualjuga akan lebih mahal dari pada buatan tangan,karena proses produksi jenis barang tersebut tidakmengandung skala ekonomis. Selain itu nilai kulturalyang terkandung di dalamnya, jika dibuat denganmesin, dengan sendirinya akan berkurang. Banyakorang, utamanya turis asing, membeli barang ukiransemata-mata karena alasan-alasan nilai kulturalbarang itu sebagai cerminan suatu bangsa ataudaerah. Sesungguhnya usaha kecil mempunyaikesempatan besar untuk survive dan bahkanberkembang hanya jika usaha kecil tersebutmembuat jenis-jenis produk dengan prosesproduksi yang tidak mempunyai economics ofscale. Proses produksi ini selain mengandungteknologi sederhana tetap memerlukan keahliantertentu (yang hanya dapat dimiliki dari luar sektor

1) Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas terhadap Ketahanan Usaha pada Industri Keramik (Umi Narimawati)2) Dosen PNS DPK Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung

71

Page 20: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN DAYA KREATIVITASTERHADAP KETAHANAN USAHA PADA INDUSTRI KERAMIK1)

Umi Narimawati2)

Abstract: This research focuses on how achievement motivation and creativity caninfluence business survival in facing crisis and globalization among “keramik”entrepreneurs in Plered industrial center, Purwakarta. The methods used are descriptiveand explanatory survey. Using simple random sampling 90 respondents of “keramikentrepreneurs” were included in the survey to find out the influence of achievementmotivation and creativity potential to business survival. The data were analyzed by usingmultiple regression and path analysis statistical test. The result shows that achievementmotivation and creativity potential both simultaneously and partially have a significantinfluence on the business survival.

Key Words: achievement motivation, creativity, crisis, globalization

PENDAHULUANPeranan usaha kecil di Indonesia diakui

sangat penting di dalam perekonomian nasional,utamanya dalam aspek-aspek, seperti peningkatankesempatan kerja, pemerataan pendapatan,pembangunan ekonomi pedesaan dan peningkatanekspor non migas. Harus diakui muncul danberkembangnya suatu usaha ekonomi tidak hanyadisebabkan oleh adanya suatu kebijakan atauprogram pembinaan oleh pemerintah. Penentuutama muncul atau berkembangnya suatu kegiatanusaha ekonomi berhubungan dengan faktor-faktorekonomi, sosial, budaya dan sejarah yang kemudianmemberi pengaruh pada kinerja usaha.

Dalam krisis ekonomi yang melanda bangsakita, posisi usaha kecil dengan jenis barang sepertikerajinan memiliki pasar yang secara alamiahterproteksi dari persaingan industri menengah danbesar atau import. Jenis kerajinan yang dimaksudseperti boneka, rotan, kulit, bambu, hiasan,

keramik, dan sebagainya. Secara teori produk-produk ini memang dapat juga dibuat dengan mesinbesar. Namun demikian, selain biaya, harga jualjuga akan lebih mahal dari pada buatan tangan,karena proses produksi jenis barang tersebut tidakmengandung skala ekonomis. Selain itu nilai kulturalyang terkandung di dalamnya, jika dibuat denganmesin, dengan sendirinya akan berkurang. Banyakorang, utamanya turis asing, membeli barang ukiransemata-mata karena alasan-alasan nilai kulturalbarang itu sebagai cerminan suatu bangsa ataudaerah. Sesungguhnya usaha kecil mempunyaikesempatan besar untuk survive dan bahkanberkembang hanya jika usaha kecil tersebutmembuat jenis-jenis produk dengan prosesproduksi yang tidak mempunyai economics ofscale. Proses produksi ini selain mengandungteknologi sederhana tetap memerlukan keahliantertentu (yang hanya dapat dimiliki dari luar sektor

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

72

1) Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas terhadap Ketahanan Usaha pada Industri Keramik (Umi Narimawati)2) Dosen PNS DPK Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung

Page 21: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

pendidikan formal atau turun-temurun secaratradisional), atau terdapat spesialisasi khususdalam pembuatan komponen-komponen tertentudari suatu produk. Di dalam konteks ini usaha kecildapat berproduksi dengan biaya lebih rendah tetapidengan kualitas paling tidak sama dengan produkbuatan industri menengah/besar atau impor.

Purwakarta sebagai tempat industri yangtidak terlepas di dalamnya tentang perkembanganpusat industri kecil yang keberadaanya tersebar diberbagai kecamatan yang mana produk yangdihasilkan diharapkan dapat menjadi andalan danunggulan Kota Purwakarta. Krisis ekonomi yangterjadi beberapa tahun ini membawa pengaruhbesar terhadap kegiatan usaha kecil di Indonesiaumumnya dan khususnya industri Keramik di PleredPurwakarta. Meningkatnya harga-harga bahanbaku dan kelangkaan bahan/input produk disertaidengan melemahnya daya beli konsumenmerupakan gejala masalah utama dari perubahanyang terjadi akibat krisis ekonomi yang sedangberlangsung. Hal tersebut mengakibatkanmenurunnya kinerja atau ketahanan usaha kecil saatini.

Masalah-masalah yang dihadapi oleh usahakecil secara umum dan khususnya di industrikeramik Plered Kabupaten Purwakarta adalahmeliputi faktor-faktor: permodalan, pemasaran,bahan baku, teknologi, manajemen, birokrasi, dankemitraan yang diuraikan sebagai berikut.1. Permodalan

Suku bunga kredit perbankan masih tinggi,sehingga kredit menjadi mahal. Perbankan kurangmemahami kriteria usaha kecil dalam menilaikelayakan usaha kecil. sehingga jumlah kredit yangdisetujui seringkali tidak sesuai dengan kebutuhanusaha kecil.2. Pemasaran

Bargaining power pengusaha kecil dalamberhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah.Asosiasi pengusaha atau profesi belum berperan

dalam mengkoordinasi pemasaran produk usahakecil, sehingga sering menimbulkan persaingan tidaksehat antara usaha sejenis. Informasi untukmemasarkan produk di dalam maupun luar negerimasih kurang.3. Bahan Baku

Supply bahan baku kurang memadai danberfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakanekspor dan impor yang berubah-ubah, pembelibesar yang menguasai bahan baku, keenggananpengusaha besar untuk membuat kontrak denganpengusaha kecil. Kualitas bahan baku rendah,antara lain karena tidak adanya standarisasi danadanya manipulasi kualitas bahan baku.4. Teknologi

Tenaga kerja terampil sulit diperoleh dandipertahankan, antara lain, karena lembagapendidikan dan pelatihan kurang dapatmenghasilkan tenaga terampil yang sesuai dengankebutuhan usaha kecil. Akses dan informasi sumberteknologi masih kurang dan tidak merata,sedangkan upaya penyebarluasannya masih kuranggencar. Spesifikasi peralatan yang sesuai dengankebutuhan (teknologi tepat guna) sukar diperoleh.Peranan instansi pemerintah, non pemerintah danperguruan tinggi dalam mengidentifikasi,menemukan, menyebarluaskan dan melakukanpembinaan teknis tentang teknologi baru atauteknologi tepat guna bagi usaha kecil masih kurangefektif.5. Manajemen

Pola manajemen yang sesuai dengankebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulitditemukan, antara lain karena pengetahuan danmanagerial skill pengusaha kecil relatif rendah.Akibatnya pengusaha kecil belum mampumenyusun strategis bisnis yang tepat. Pemisahanantara manajemen keuangan perusahaan dankeluarga atau rumah tangga belum dilakukan,sehingga pengusaha kecil mengalami kesulitan dalammengontrol dan mengatur cash flow, serta dalam

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

73

Page 22: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

membuat perencanaan laporan keuangan.Produktivitas karyawan masih rendah sehinggapengusaha kecil sulit memenuhi ketentuan UMR(Upah Minimum Regional), Rendahnyaproduktivitas ini antara lain karena tingkatpendidikan, etos kerja, disiplin, tanggung jawab danloyalitas karyawan yang masih rendah.6. Birokrasi

Penegakan dan pelaksanaan hukum danberbagai ketentuan masih kurang serta cenderungkurang tegas. Mekanisme pembagian kuota eksportidak mendukung usaha kecil untuk mampumengekspor produknya.7. Kemitraan

Kemitraan antara usaha kecil denganusaha menengah dan besar dalam pemasaran dansistem pembayaran, baik produk maupun bahanbaku, dirasakan belum bermanfaat. Kemitraanantara usaha kecil dengan usaha menengah danbesar dalam transfer teknologi masih kurang.

Alasan penulis menganalisis permasalahanusaha kecil karena potensi yang mereka milikisungguh besar jika ada pihak-pihak yang benar-benar memperhatikan, bukan sekedar perhatianyang asal/formalitas yang hanya menghambur-hamburkan APBD/APBN atau subsidi tertentu.Selain itu, pada krisis ekonomi ini usaha kecil sepertiindustri rumah tangga memiliki arti yang sangatpenting. Produk yang khas dan pada umumnyamanual teknologinya menjadi khasanah kerajinanIndonesia khususnya Kota Purwakarta dalamrangka mewujudkan Kota Pariwisata yang kayaakan budaya daerah dan menjadi keramik Pleredkerajinan nasional. Karena itu penulis mengambilproduk keramik di pusat industri Keramik Pleredyang merupakan salah satu produk unggulan KotaPurwakarta sebagai lokasi penelitian dengan menelitiseberapa besar pengaruh motivasi berprestasi dandaya kreativitas terhadap ketahanan usaha padaindustri keramik dalam menghadapi tantangan krisisdan era globalisasi.

Berdasarkan latar belakang penelitian yangtelah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikanpermasalahan yang akan dianalisis sebagai berikut:“Seberapa besarkah motivasi berprestasi dan dayakreativitas berpengaruh terhadap ketahanan usahapada industri keramik Plered dalam menghadapiglobalisasi dan tantangan krisis?”.

Kajian PustakaAspek kewirausahaan dalam analisis

terhadap usaha/pengusaha kecil sangat penting,karena hal tersebut tidak dapat dipisahkan satusama lain. Terlebih jika usaha tersebut merupakanusaha yang baru dimulai. Setiap orang yangberbisnis tentu mengharapkan usahanya dapatbertahanan hidup (exist). Untuk memulai suatuusaha ada yang perlu direnungkan yaitu kuncikeberhasilan dalam berbisnis dengan memahami dirisendin. Sebelum memulai suatu usaha hal pentingyang harus diketahui adalah apakah seseorangsudah memiliki semangat kewirausahaan.

Zimmeres dan Norman M. Secharborough(1996:8) menyebutkan ada 12 karakteristik yangdimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses yaitu:(a) commitment and the determination, (b)desire for responsibility, (c) opportunityobsession, (d) tolerance for risk, ambiguity anduncertaint, (e) self confidence; ( f) creativityand flexibility; (g) desire for immediatefeedback, (h) high level of energy; (i)motivation to excel, (j) orientation to the future,(k) willingness to learn from failure, and ( l)leadership ability.

Dalam melangsungkan danmempertahankan usaha/bisnis pada usaha skalakecil seperti dalam survei yang sudah dilakukanyaitu pada industri keramik, banyak permasalahanyang dihadapi dan seharusnya dicarikan solusinya.Pada saat ini krisis ekonomi dan krisis mentalsedang melanda bangsa Indonesia sangatmempengaruhi kinerja usaha kecil. Sebagian dari

74

Narimawati, Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas

Page 23: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

mereka ada yang bangkit, bertahan ataupun justruterhempas kandas usahanya, semuanya tergantungbanyak faktor seperti yang sudah disebutkan padalatar belakang permasalahan.

Usaha kecil pada posisi terhempas/kandastentunya tidak ingin dalam kondisi yang merugi terus-menerus. Mereka ingin bangkit dan berusaha untukmengubah nasibnya, bagaimana usahanya dapatbangun kembali dan hidup seperti mereka yangmampu bertahan bahkan semakin maju. Seorangpengusaha/wirausaha tentunya bukan orang yangmudah menyerah pada keadaan dan berdiam diritanpa ada yang diperbuat untuk mengubah masadepan dirinya dan usahanya. Kegagalan bagimereka adalah tantangan bukan ancaman. Olehkarena itu, mereka berusaha dengan penuh percayadiri, dengan segala risiko yang harus diterimanya,mereka tetap berorientasi pada hasil yang gemilangdan selalu berorientasi ke depan. Bagi mereka masalalu adalah cambuk untuk mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang.

Motivasi berprestasi merupakan salah satukarakteristik wirausaha yang sukses (Zimmeres &Scarborough, 1996:6). Seorang wirausahamempunyai motivasi untuk bekerja lebih baik danlebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.Mereka tidak pernah puas dengan apa yang sudahdikerjakan. Pengertian dan pemahaman tentangmotivasi berprestasi oleh Clelland (1992:92—112)dalam (Gibson, 2001: 200) telah melakukanpenelitian yang ekstensif dalam mengembangkanteoriprestasi. Teori kebutuhan untuk berprestasiyang dipelajari erat hubungannya dengan konsepbelajar. Teori ini menyatakan bahwa seseorangdengan suatu kebutuhan yang kuat akan termotivasiuntuk menggunakan tingkah laku yang sesuai gunamemuaskan kebutuhannya. Kebutuhan seseorangdipelajari dan kebudayaan suatu masyarakat. Darisekian banyak faktor yang mempengaruhi motivasikerja yang terungkap di atas, penelitian ini menelaahmasalah motivasi kerja sebagai dorongan untuk

memenuhi kebutuhan menurut Clelland (dalamRobbin, 2001:212). Pada dasarnya motivasiseseorang ditentukan oleh tiga kebutuhan yaitusebagai berikut.1. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation)3. Kebutuhan akan keberhasilan (need forachievement)

Teori ini berusaha menjelaskan tingkah lakuyang berorintasi kepada prestasi (achievement-oriented behaviour) yang didefinisikan sebagaitingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainyastandard of excellence. Menurut teori tersebut,seseorang yang mempunyai need for achievementyang tinggi selalu mempunyai pola pikir tertentu,ketika ia merencanakan untuk melaksanakansesuatu, selalu mempertimbangkan apakahpekerjaan yang akan dilakukan itu cukup menantangatau tidak. Seandainya pekerjaan itu cukupmemberikan tantangan, maka kemudian iamemikirkan kendala-kendalanya apa yang mungkindihadapi dalam pencapaian tujuan, strategi apa yangdapat digunakan untuk mengatasi kendala danmengantisipasi konsekuennya. Ciri lain dari needfor achievement tinggi adalah kesediaannya untukmemikul tanggung jawab sebagai konsekuensiusahanya, berani mengambil risiko yang sudahdiperhitungkan, kesediaan untuk mencari informasiuntuk mengukur kemajuanya dan ingin kepuasandari apa yang telah dikerjakannya. Menurut teorikebutuhan tersebut dalam praktek bisnis dapatdilihat dari perbedaan para pelaku bisnis itu sendiri.Pada seorang manajer konvensional membiarkanbisnis berjalan sebagaimana adanya. Namun,wirausahawan yang high n ach mengamati trendbisnis saat ini untuk mengantisipasi perubahan bisnisdi masa mendatang. la menyusun rencana bisnisyang menjangkau ke masa depan dan kemudianbekerja keras untuk mewujudkannya. Manajerkonvensional menjalankan reaktif manajemen tetapiwirausahawan high n ach tahu bahwa jika ia hanya

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

75

Page 24: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

menunggu bola maka goal tidak akan terjadi, latakkan pemah jadi pemenang. Ia harus menjemputbola karena itulah hakekat dari proaktif manajemen.

Sifat lain yang melekat pada seorangpengusaha/wirausaha untuk mempertahankanusahanya adalah sifat kreatif dan inovatif. Suatuperusahaan yang dapat bertahan dan bahkan terusberkembang dengan menghasilkan laba bukanhanya suatu faktor keburuntungan saja, akan tetapiberkat kerja keras dari para pengelolanya danusaha-usaha yang terus-menerus dilakukan dalammemecahkan masalah-masalah yang dihadapi dandalam memanfaatkan peluang-peluang.Kemampuan untuk memecahkan masalah danmemanfaatkan peluang tersebut dilandasi sifatkreativitas dari para pengelolanya, yaitukemampuan untuk menciptakan gagasan baru danmenemukan cara baru dalam menyikapi masalahdan memanfaatkan peluang, sedangkan inovasiadalah kemampuan untuk menerapkan gagasan-gagasan baru atau pemecahan kreatif terhadapberbagai masalah dan dalam memanfaatkanpeluang. Pengertian kreativitas dan inovasi secarasingkat sering dianalogikan: creativity = thinkingnew thing, innovation = doing new things(Higgins, 1995)

Kreativitas tidak selalu dihasilkan darisesuatu yang tidak ada, sering sekali merupakanperbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering jugagagasan baru timbul secara kebetulan. Alam pikiranseorang wirausaha seperti digambarkan di atasmendorong sifat-sifat kreativitas dan inovatif,sehingga sifat-sifat tersebut seolah-olah melekatkepada seorang wirausaha. Ditinjau dari aspekkretivitas dan inovatif seorang wirausaha seringdiidentifikasikan sebagai orang yang secarasistematis menerapkan kreativitas atau gagasan-gagasan baru dan inovasi atau penerapan gagasanbaru kepada kebutuhan-kebutuhan dan peluangdisesuaikan dengan perkembangan pasar.

Masih banyak lagi sifat-sifat ataukarakteristik lain yang dimiliki oleh seorangwirausaha/pengusaha, yang mana sangat eratdengan aktivitas usahanya pada saat ini. Namun duasifat seorang wirausaha yang diuraikan di atas yaitumotivasi berprestasi dan daya kreativitas cukupmenentukan pencaian bertahannya suatu usaha.Pada saat ini bangkitnya suatu usaha yang telahterpuruk untuk dapat bertahan hidup kembalimemang tidak mudah karena banyak faktor-faktoreksternal yang menentukan. Dengan mengukur duakarakteristik wirausaha kita dapat melihatkemungkinan usaha kecil dapat mencapai suatuketahanan usaha bahkan kemajuan usaha padamasa mendatang. Pada uraian di atas nampakbahwa ada korelasi yang erat antara motivasiberprestasi dan daya kretivitas terhadap ketahananusaha, sehingga dapat digambarkan hubunganantara variabel-variabel tersebut yang terlihat padagambar 1 berikut ini.

Gambar 1: Paradigma Penelitian Pengaruh MotivasiBerprestasi dan Daya Kreativitasterhadap Ketahanan Usaha

METODE PENELITIANUnit pengamatan dalam penelitian ini adalah

pengusaha industri kerajinan keramik di KecamatanPlered Kabupaten Purwakarta. Penelitian inimencakup motivasi berprestasi, daya kreativitas

KETAHANAN USAHA (Y)

MOTIVASI BERPRESTASI (X1)

DAYA KREATIVITAS (X2)

H1

H2

H3

76

Narimawati, Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas

Page 25: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

dan ketahanan usaha dalam tantangan krisis danera globalisasi. Untuk mengukur motivasiberprestasi seorang pengusaha dilihat dari need forachivement, need for afiliation dan need forpower. Mengukur daya kreativitas dilihat dalam halproduct, process, marketing dan management.Sedangkan ketahanan usaha dilihat dari finance,marketing, operations serta human resources &organizations. Jenis metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah descriptive survey danexplanatory survey.1. Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahpengusaha kerajinan industri keramik Plered,seluruhnya berjumlah 400-an pengrajin. Untukmenentukan besarnya ukuran sampel (n) makadigunakan level of significance sebesar 5% (α =0,05) dengan kuasa uji (power of the test) sebesar95% (β = 0,05), sehingga dari hasil perhitungansecara iterasi ketiga diperoleh n = 75. Padapenelitian ini, penulis mengambil sampel sebesar 90orang dari populasi sekitar 400-an orang.Selanjutnya, teknik pengambilan sampel dilakukansecara sampel acak sederhana (simple randomsampling).2. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dibagimenjadi dua bagian, yaitu analisa deskriptif dananalisa verifikatif. Analisa deskriptif adalahpengkuantitatifan data-data yang bersifat kualitatifdengan cara mengolah data dengan sistem skor,yaitu memberikan nilai kepada variabel-variabelyang telah diintepretasikan menurut kriteria datanya.Selanjutnya, teknik analisis data secara verifikatifyang dipergunakan di dalam penelitian ini adalahanalisis jalur/path analisis.3. Rancangan Pengujian HipotesisHipotesisH

0 : Tidak terdapat pengaruh motivasi berprestasi

dan daya kreativitas terhadap ketahanan usaha, baiksecara simultan maupun parsial.

H1 : Terdapat pengaruh motivasi berprestasi dan

daya kreativitas terhadap ketahanan usaha, baiksecara simultan maupun parsial.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil Deskripsi Penelitiana. Motivasi Berprestasi

Hasil penilaian terhadap subvariabelNeed for Achievement atau motivasi untukberprestasi atau mencapai sesuatu para pengusahadi Industri Keramik Plered Purwakarta termasukdalam kategori cukup. Hal ini berarti bahwa parapengusaha di Industri Keramik Plered belumsepenuhnya memiliki motivasi berprestasi.Sedangkan motivasi Need for Affiliation ataukebutuhan untuk bekerja sama termasuk dalamkategori kurang, berarti motivasi untuk dapatbekerja sama para pengusaha di Keramik PleredUsaha Keramik Plered kurang. Demikian jugahalnya motivasi Need for Power, yaitu kebutuhanuntuk memperoleh wewenang atau kekuatan/kekuasaan termasuk dalam kategori kurang. Halini mengisyaratkan bahwa para pengusaha diKeramik Plered Industri Keramik Plered rata-ratacukup memiliki motivasi berprestasi, di dalamaktivitas usahanya.

b. Daya KreativitasSecara keseluruhan daya kreativitas produk

para pengusaha pusat industri Keramik Plered rata-rata cukup memiliki daya kreativitas produk yangcukup dalam aktivitas usahanya. Selanjutnya, dalamsubvariabel proses termasuk dalam penilaiankurang, demikian juga penilaian terhadapsubvariabel marketing termasuk dalam kategorikurang. Selanjutnya, daya kreativitas dalamsubvariabel manajemen termasuk dalam kategorikurang. Secara keseluruhan daya kreativitas parapengusaha di pusat industri Keramik Plered rata-rata diperoleh skor 234,3 yang berarti cukupmemiliki daya kreativitas di dalam aktivitas usahanya.

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

77

Page 26: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

c. Ketahanan UsahaHasil penilaian terhadap subvariable

finance para pengusaha di pusat industri KeramikPlered adalah sebagai berikut: para pengusaha dipusat industri Keramik Plered yang memilikikecukupan modal usaha sebesar 47% dari harapanyang ingin dicapai, pengusaha memiliki ketahananusaha dilihat dari laba/pendapatan sebesar 49% dariharapan yang ingin dicapai, para pengusahamemiliki ketahanan usaha dilihat dari asset/kekayaan yang dimiliki sebesar 54% dari harapanyang ingin dicapai, para pengusaha memilikiketahahan usaha dilihat dari omset yang dimilikisebesar 46% dari harapan yang ingin dicapai.

Hasil penilaian terhadap subvariablemarketing: para pengusaha Industri KeramikPlered dilihat dari kekuatan pelanggan yang dimilikisebesar 45% dari harapan yang ingin dicapai; Dilihatdari aspek marketing melalui kemampuanmemperluas pasar yang dimiliki sebesar 41% dariharapan yang ingin dicapai; Dilihat dari aspekmarketing melalui kemampuan memuaskanpelanggan yang dimiliki sebesar 50% dari harapanyang ingin dicapai; Dilihat dari aspek marketingmelalui keunggulan produk yang dimiliki sebesar52% dari harapan yang ingin dicapai.

Hasil penilaian terhadap subvariableoperations para pengusaha di pusat industriKeramik Plered adalah sebagai berikut: Parapengusaha Industri Keramik Plered dilihat danaspek operations melalui kemampuan dalampengadaan bahan baku yang dimiliki sebesar 96%dari harapan yang ingin dicapai; Dilihat dari aspekoperations melalui kapasitas produksi yang dimilikisebesar 57% dari harapan yang ingin dicapai; Dilihatdari aspek operations melalui kondisi mesin yangdimiliki sebesar 32% dan harapan yang ingindicapai; Para pengusaha Industri Keramik Plereddilihat dari aspek operations melalui tata letak ruangyang dimiliki sebesar 36% dari harapan yang ingindicapai.

Hasil penilaian terhadap subvariablehuman resources & organization para pengusahapusat industri Keramik Plered sebagai berikut: Parapengusaha di pusat industri Keramik Plered dilihatdari aspek human resources & organizationsmelalui kondisi karyawan yang dimiliki sebesar 54%dari harapan yang ingin dicapai; Dari aspek humanresources & organization melalui hubungankaryawan dan pemilik sebesar 58% dari harapanyang ingin dicapai; Dilihat dari aspek humanresources & organization melalui bentuk organisasiyang dimiliki sebesar 28% dari harapan yang ingindicapai; Dari aspek human resources &organization melalui lama berusaha yang sudahdilalui sebesar 51% dari harapan yang ingin dicapai.

Rekapitulasi penilaian terhadap motivasiberprestasi para pengusaha/wirausaha di pusatindustri Keramik Plered diperoleh nilai 46% yangartinya bahwa para pengusaha industri keramik diPlered rata-rata memiliki motivasi berprestasi yangkurang baik. Untuk mencapai ketahanan usahamereka masih perlu meningkatkannya agar dalamsegala aspek produksi lebih stabil dan benar-benarsurvive mengahadapi ancaman-ancaman baik daridalam maupun dan luar organisasi/kelompokmereka.

Penilaian terhadap daya kreativitas parapengusaha/wirausaha di pusat industri KeramikPlered diperoleh nilai 46% yang artinya bahwabahwa para pengusaha industri keramik di Pleredrata-rata memiliki daya kreativitas yang sudah cukupbaik. Namun, untuk mencapai ketahanan usahamereka masih perlu meningkatkannya terutamadalam hal manajemen.

Penilaian terhadap ketahanan usaha parapengusaha/wirausaha di pusat industri KeramikPlered diperoleh nilai 48% yang artinya bahwabahwa para pengusaha industri keramik di Pleredrata-rata memiliki ketahanan usaha yang sudahcukup baik. Namun, untuk mencapai menghadapipersaingan global dan tantangan krisis ini mereka

78

Narimawati, Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas

Page 27: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

masih perlu meningkatkannya agar ancaman-ancaman baik dari lingkungan dalam maupun dariIuar organisasi/kelompok mereka dapat teratasi dandalam jangka panjang benar-benar survive.

Penilaian secara keseluruhan terhadapmotivasi berprestasi, daya kreativitas dan ketahananusaha para pengusaha/wirausaha di pusat industriKeramik Plered diperoleh nilai 51% yang artinyabahwa bahwa para pengusaha industri keramikPlered rata-rata memiliki motivasi berprestasi, dayakreativitas dan ketahanan usaha yang kurang baik.Dengan kondisi tersebut maka mereka hanya dapatbertahan dalam skala ekonomi yang minim karenahanya dapat memiliki arti di lingkungan usahanyasendiri. Jika mereka dapat meningkatkan ketiga haltersebut maka dalam jangka panjang akan memberimanfaat yang lebih luas, karena lingkungan yangmenerima dampak positif dari perkembangan usahatersebut juga luas. Hal ini selain usaha dari pengusahaitu sendiri perlu didukung dari pihak lain sepertipemerintah dan institusi swasta dalam bidangmanajemen dalam arti yang luas.

Pengaruh variabel motivasi berprestasisecara parsial terhadap ketahanan usaha ditunjukandengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,60 atau r =60% dan koefisien determinasi parsial (r

2) sebesar

0,36 atau r2 = 36%. Nilai korelasi parsial sebesar r

= 60% menunjukan hubungan positif yang cukupkuat antara variabel bebas dengan variabei terikat,sedangkan koefisien determinasi sebesar r = 36%berarti sumbangan variabel bebas terhadap naikturunnya ketahanan usaha (Y) sebesar 36% dansisanya yaitu 64% disebabkan oleh faktor-faktor lain.

Pengaruh variabel daya kreativitas secaraparsial terhadap ketahanan usaha adalah cukup kuatyang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r)sebesar 0,51 atau r = 51% dan koefisien determinasiparsial (r

2) sebesar 0,26 atau r

2 = 26%. Nilai

korelasi parsial sebesar r = 51% menunjukkanhubungan positif yang cukup kuat antara variabelbebas dengan variabel terikat, sedangkan koefisien

determinasi sebesar r = 26% berarti sumbanganvariabel bebas (X

2) terhadap naik turunnya

ketahanan usaha (Y) sebesar 26% dan sisanya yaitu74% disebabkan oleh faktor-faktor lain.

Dari hasil data di atas terlihat bahwapengaruh langsung variabel X

1 yaitu motivasi

berprestasi terhadap ketahanan usaha adalah palingbesar yaitu 0,328 atau 32,8% sedangkan X

2 yaitu

daya kreativitas adalah sebesar 0,182 atau 18,2%.

SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulana. Motivasi berprestasi para pengusaha keramik

di pusat industri Keramik Plered masih kurangseperti : kurang memiliki orientasi tujuan danmasa depan dari bisnisnya, kurang bisamemanfaatkan waktu sehingga banyak waktuyang terbuang, suka meniru-niru apa yang adapada lingkungan bisnisnya, kurang suka bekerjasama, sifat demokrasinya kurang, kurang sukatolong-menolong, kurang mampu meyakinkanorang/pelanggan/rekan bisnis, mobilitas kurangvertikal dan kurang suka memerintah(pendelegasian wewenang kurang).

b. Daya kreativitas para pengusaha keramik dipusat industri Keramik Plered masih kurangterutama dalam usaha meningkatkan kemampuankaryawan, meningkatkan kemampuanadministrasi keuangan, melakukan promosi,menciptakan jalur distribusi yang stabilmenciptakan kondisi pelanggan agar menjadipelanggan tetap, menghadapi persaingan yangsemakin global, memenuhi tuntutan teknologi,menghadapi tantangan krisis, serta menciptakankepuasan pelanggan.

c. Ketahanan usaha para pengusaha keramik dipusat industri Keramik Plered masih kurangdilihat dari kecukupan modal usaha, laba/pendapatan setiap bulannya, omset/volumepenjualan mingguan/bulanan, kemampuanmemperluas pasar, kemampuan memuaskan

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

79

Page 28: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

pelanggan agar tidak kehilangan pelanggan,mengatur tata letak ruang produksi agar nyamandalam bekerja, bentuk organisasi yang masihsangat sederhana dan asal-asalan danpengalaman dalam berusaha yang masih kurang.

d. Variabel motivasi berprestasi secara parsialberpengaruh terhadap ketahanan usaha. Cukuptingginya pengaruh variabel motivasi berprestasiterhadap ketahahan usaha para pengusaha dipusat industri Keramik Plered dimungkinkankarena beberapa hal, seperti: (a) memiliki rasatanggung jawab terhadap keluarga, sehinggausaha yang dijalanipun harus dapatdipertanggungjawabkan, (b) dengan sadarmcmanfaatkan waktu yang ada untuk menambahpenghasilan keluarga, meskipun ada sumber lainkarena tuntutan kebutuhan hidup yang tinggi, (c)memiliki keberanian mengambil resiko dengandasar bahwa orang-orang disekitarnya telahmembuktikan bahwa bisnis keramik cukupmenguntungkan dan dapat dipelajari karena narasumbernya banyak, (d) dengan berbisnis melaluiindustri keramik mereka merasa hidup lebihbermasyarakat, karena mereka mau tidak mauharus sering berkomunikasi dengan lingkunganbisnisnya jika ingin usahanya berkembang.

e. Daya kreativitas secara parsial berpengaruhterhadap ketahanan usaha. Cukup tingginyapengaruh daya kreativitas terhadap ketahananusaha para pengusaha di pusat industri keramikPlered dimungkinkan karena: (a) pengusahakeramik umumnya menghasilkan produk yangcenderung menjiplak atau sedikit memodifikasidari hasil contekannya produk yang sedangdigemari masyarakat, (b) kemampuan pengusahadalam mengolah keuangan dan memproduksibarang masih sederhana, karena wawasan yangmasih terbatas sehingga manajemen masih sangattradisional, (c) pembeli/pelanggan baik dalampartai besar maupun kecil umumnya datang

langsung ke lokasi, hal ini menyebabkan pengrajintidak melakukan perluasan pasar dan tidak beranimemperluas pasar, karena terbiasa menunggupembeli datang dengan sendirinya, (d)manajemen yang masih sederhana menyebabkanarah organisasi yang cenderung tidak berubah,bagi mereka yang mampu bertahan adalahsebagian karena faktor kebetulan artinya bukankarena suatu keadaan yang dikondisikan olehpengusaha itu sendiri, dan (e) pengrajinmenganggap bahwa usaha yang sudah merekajalankan belum memerlukan suatu perubahanmanajemen karena usaha bersifat home industry.

f. Variabel motivasi berprestasi dan daya kreativitassecara bersama-sama (simultan) memberikankontribusi yang signifikan terhadap ketahananusaha. Besarnya sumbangan variabel motivasiberprestasi dan daya kreativitas terhadapketahanan usaha ditunjukan oleh koefisienkorelasi (R) sebesar 0,889 (88,9%) ataukoefisien determinasi (R

2) sebesar 0,79 (79%).

Nilai koefisien tersebut termasuk tinggi. Dari nilaikoefisien determinasi sebesar 0,79 berarti adafaktor lain sebesar 0,21 (21%) yang turutmempengaruhi naik turunnya ketahanan usaha.Faktor lainnya yang diduga mempengaruhiketahanan usaha yaitu: (a) faktor individual yangbersangkutan baik pemilik maupun tenaga kerjayang ada, seperti sikap, tingkah laku, pola pikir,kebiasaan, budaya dan sejenisnya, (b) faktororganisasi seperti tujuan perusahaan, seleksikaryawan, kepemimpinan, serta sistem reward/punish-ment baik secara sederhana maupunterorganisir dengan baik, (c) lokasi usaha disekitar yang saling berdekatan dan memilikiwarna yang sama memberikan pengaruh yangkuat dalam menentukan perkembangan usahamereka yang dapat berdampak positif dan negatifpada kondisi-kondisi tertentu.

80

Narimawati, Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas

Page 29: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

2. SaranAgar ketahanan usaha dapat meningkat

maka motivasi berprestasi ditingkatkan dengan cara:menciptakan/meningkatkan orientasi tujuan danmasa depan pada bisnisnya, mengatur waktudengan baik sehingga waktu yang ada tidakterbuang, berusaha berkreasi dan mengurangi sifatsuka meniru-niru apa yang ada pada lingkunganbisnisnya, bekerja sama baik dengan lingkungan didalam rumah produksinya maupun dengan sesamapengrajin, sifat demokrasinya ditingkatkan, tolong-menolong sesama pengusaha diciptakan, belajaruntuk dapat meyakinkan orang/pelanggan/rekanbisnis, menciptakan mobililas yang vertikal danpendelegasian wewenang untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis atau non teknis. Halini juga dapat didukung dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan motivasiberprestasi. Pengusaha jangan terlalu fokus padaproses produksi di dalam rumah tetapi juga melihatperkembangan di luar yang lebih menantang danpenuh dinamika. Pelatihan kepemimpinan dankewirausahaan juga sangat mendukung agarmotivasi berprestasi usaha dapat meningkat danketahanan usahapun meningkat pula baik padajangka pendek maupun jangka panjang.

Agar ketahanan usaha dapat terusmeningkat maka daya kreativitas ditingkatkandengan cara: memberikan karyawan kesempatanuntuk berkembang baik dalam produksi maupunadministrasi, meningkatkan promosi, memperluaspasar/jalur distribusi, meningkatkan teknologi danmenyempurnakan arah organisasi sehinggapersaingan global dan tantangan krisis dapat teratasi.Hal tersebut dapat didukung dengan mengikutipelatihan-pelatihan yang berkaitan denganpenggalian daya kreativitas atau penyelesaianmasalah dengan cara kreatif.

Para pengusaha secara umum sebaiknyalebih bersungguh-sungguh dalam berusaha.Janganlah usaha yang cukup prospek tersebut hanya

dijadikan usaha yang asal-asalan atau sambilan sajaatau sekadar mengikuti lingkungan sekitarnya yangsangat dominan dengan industri keramik tersebut.Sangat disayangkan kesempatan yang ada jika tidakdioptimalkan. Jika para pengusaha dapat lebihmeningkatkan motivasi berprestasi dan dayakreativitas maka dalam jangka panjang cenderungakan dapat memperbaiki perekonomian keluargamereka juga perekonomian di daerah sekitarbahkan dapat memberikan juga manfaat yangseluas-luasnya secara nasional yang berdampakpositif dalam berbagai hal seperti mengurangipengangguran, meningkatkan kesejahteraankeluarga/masyarakat, meningkatkan pendapatandaerah/nasional, dan turut memperbaikiperekonomian nasional.

DAFTAR RUJUKANAkatiga, 1999. Usaha Kecil pada Masa Krisis:

Mampukah Bangkit? Bandung: Akaliga.Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung:

Alfabeta.Bygrave, William. 2003. The Portable MBA in

Entrepreneurship. New York, NY: JohnWiley & Sons, Inc.

Data Monografi Kecamatan Plered, Purwakarta,Juli 2003.

Hisrich, Robert D. & Peters, Michael P. 2001.Entrepreneurship. 3rded. New York, NY:McGraw-Hill.

Higgins, James M. 1995. The Handbook of NewIdeas for Business: 101 Creative ProblemSolving Techniques. Kuala Lumpur: AbdulMajeed & Co.

Milkovich, G.T. & Boudreau, J.W. 1997. HumanResources Management. Boston, MA:Allyn and Bacon.

Robbins, Stephen P. 2001. OrganizationalBehavior. 9thed. Englewood Cliffs, NJ:Prentice Hall International Inc.

MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, JULI - SEPTEMBER 2006

81

Page 30: PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA · PDF filemandiri, volume 9, no. 1, juli - september 2006 pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif

Zimmerer, Thomas W. & Scarborough, NormanM. 1996. Entrepreneurship and NewVenture Formatio. , Englewood Cliffs, NJ:Prentice Hall.

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods forBusiness: A Skill Building Approach.3rded. New York, NY: John Wiley & Sons,Inc.

82

Narimawati, Motivasi Berprestasi dan Daya Kreativitas