i PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X MA RAHMATULLAH AL-HASAN NW KEKAIT LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Oleh Nurjumriati NIM 1501010107 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
MA RAHMATULLAH AL-HASAN NW KEKAIT LOMBOK BARAT
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh
Nurjumriati NIM 1501010107
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2019
ii
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
MA RAHMATULLAH AL-HASAN NW KEKAIT LOMBOK BARAT
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Agama
Oleh
Nurjumriati NIM 1501010107
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM
2019
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Nurjumriati, NIM: 1501010107 dengan judul “Penerapan Metode
Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
Kelas X MA Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran
2019/2020” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal:_________________________
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Nashuddin M.Pd H. Muhammad Taisir, M.Ag NIP. 195212311986031011 NIP. 197412312005011014
iv
Mataram,
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Nurjumriati
Nim : 1501010107
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Praktikum Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Kelas X MA Rahmatullah Al-
Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran
2019/2020
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh Karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera di- munaqasyah-kan.
Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II ,
Prof. Dr. H. Nashuddin M.Pd H. Muhammad Taisir, M.Ag NIP. 195212311986031011 NIP. 197412312005011014
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Nurjumriati, NIM: 1501010107 dengan judul “Penerapan Metode
Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
Kelas X MA Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran
2019/2020” telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan PAI Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal 3 Januari 2020.
DEWAN PENGUJI
Prof. Dr. H. Nashuddin, M.Pd (Ketua Sidang/Pemb. I) H. Muhammad Taisir, M.Ag Sekretaris Sidang/Pemb. II Drs. Musta’in, M.Ag (Penguji I) Dr. Saparudin, M.Ag (Penguji II)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Lubna, M.Pd NIP. 196812311993032008
vii
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” [Q.S Ar-
Ra’d (13) : 11]1
1 Dapartemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Asy Syifa’, 1999), h.250
viii
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibuku tercinta Siti Aisah
dan Bapakku tersayang A.Kadir M.Ali yang selalu menyayangi,
menasehati, mendo’akan dan membimbing ku selama perkuliahan,
Kakak pertama ku Evi Rahmawati yang selalu menasehati dan
membantu dalam bentuk material disaat menyusun skripsi, Kakak
kedua ku Ida Rosita yang selalu memberi support untuk selalu
semangat menyusun skripsi dan sudah membantu ku juga dalam
bentuk material, untuk adek bungsu ku Inda Ramadani yang selalu
memberi semangat untuk cepat wisuda. Untuk Echa Putri Mikayla
dan Muhammad Emir Ehsyan yang sudah memberi semangat untuk
cepat wisuda. Terimakasih juga saya ucapkan kepada Arif Rahman
dan kedua orang tuanya yang setiap saat memberi support, dukungan
baik secara material maupun tenaga dan telah memberi semangat
untuk saya cepat wisuda. Terimakasih juga saya ucapkan untuk
teman-teman dijurusan PAI, teman kos dan sahabat-sahabat ku
tercinta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih
kepada semua dosen ku tercinta dijurusan PAI dan Almamaterku
yang selalu ku banggakan. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita
semua, aamiin.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah
diberikan sehingga skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Praktikum Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas X MA
Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat” ini bisa terselesaikan dengan
baik.Peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, yaitu:
1. Prof. Dr. H. Nashuddin, M.Pd selaku pembimbing I dan H. Muhammad Taisir,
M.Ag selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan
arahan-arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;
2. Dr. Saparudin, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam serta H.
Muhammad Taisir M.Ag selaku sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam;
3. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakulas Tarbiyah dan Keguruan;
4. Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram;
5. Dan segenap Dosen Pendidikan Agama Islam yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala dari
Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa pada umumnya,
Amin.
Mataram, 2019
Penulis,
Nurjumriati
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................................................. vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ viii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Sasaran Tindakan .................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN ..................... 7
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 7
c. Tahap Observasi/pengamatan ..................................................... 31
d. Refleksi ....................................................................................... 34
2. Siklus II ............................................................................................. 34
E. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya .............................................. 35
F. Pelaksanaan Tindakan ............................................................................. 36
G. Cara Pengamatan (Monitoring)/Evaluasi ................................................ 36
H. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 39
A. Deskripsi Setting Penelitian .................................................................... 39
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 45
1. Data Siklus I ...................................................................................... 46
2. Data Siklus II..................................................................................... 52
C. Pembahasan ............................................................................................. 57
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 60
A. Kesimpulan ............................................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62
xiii
PENERAPAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X
MA RAHMATULLAH AL-HASAN NW KEKAIT LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh
Nurjumriati NIM 1501010107
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode praktikum pada mata pelajaran fiqih kelas X MA Rahmatullah Al -Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Adapun urutan kegiatan dalam penelitian ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes tulis dalam bentuk multiple choice dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 22 siswa pada siklus I pembelajaran menggunakan metode praktikum terdapat 10 siswa berhasil mencapai nilai ≥75 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 45,45% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa 68,18%. Hasil kegiatan pembelajaran pada siklus I menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan nilai ≥75 lebih kecil dari ketuntasa klasikal yang dikehendaki yaitu sebanyak 85%. Sementara pada siklus II diperoleh data sebanyak 19 sisa yang mendapat nilai ≥75, dengan presentase ketuntasan klasikal sebanyak 86,36% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa 81,81%. Jadi hasil dari siklus II mengalami peningkatan hasil belajar siswa karena telah mencapai ketuntasan klasikal yang dikehendaki yaitu 85%. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode praktikum pada mata pelajaran Fiqih khususnya materi pengurusan jenazah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa di MA Rahmatullah Al -Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020.
Kata Kunci: Metode Praktikum, Hasil Belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.2
Dalam keseluruhan proses pembelajaran di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar oleh peserta didik sebagai anak didik.3
Sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa
pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal, kelas masih
berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Pendidikan ini lebih
mengedepankan pada Teacher Centre, metode pembelajaran ini tidak bisa
mendorong tercapainya tujuan pendidikan secara lebih efektif.4
Untuk itu, maka diperlukan sebuah metode pembelajaran yang baru
yang lebih menekankan pada student centre, sebab pada student centre siswa
2 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003),
hlm. 1. 4 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.160.
2
dibentuk lebih aktif dan kreatif. Salah satu metode pembelajaran yang lebih
menekankan pada aktivitas siswa adalah metode praktikum. Melalui metode
praktikum, siswa diharapkan belajar melalui “mengalami”, bukan
“menghafal”.5
Metode praktikum merupakan salah satu strategi pembelajaan yang
dapat menarik minat siswa dalam mengembangkan konsep-konsep, karena
praktikum dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk
mengamati suatu fenomena yang terjadi, sehingga siswa akan lebih
memahami konsep yang diajarkan. Praktikum merupakan penunjang kegiatan
proses belajar mengajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan
tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan. Pelaksanaan praktikum
mempunyai beberapa keuntungan diantaranya dapat memberikan gambaran
yang konkrit tentang suatu peristiwa, siswa dapat mengamati proses yang
terjadi, siswa akan lebih yakin mengenai konsep yang diperolehnya, dapat
memperkaya pengalaman, menembangkan sikap imiah, dan hasil belajar akan
lebih tahan lama dalam ingatan siswa. Akan tetapi, metode praktikum jarang
dilaksanakan di sekoah karena dibutuhkan waktu yang lama untuk persiapan
maupun pelaksanaannya dan keterbatasan dana untuk penyediaan bahan-bahan
percobaan.6
Mengingat pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum
merupakan salah satu pengajaran yang berpusat pada peserta didik yang
menggambarkan strategi-strategi pengajaran dimana guru lebih menfasilitasi
dari pada mengajar langsung. Dalam strategi pengajaran yang berpusat pada
peserta didik guru secara sadar menempatkan perhatian yang lebih banyak
pada keterlibatan , inisiatif dan interaksi social pesera didik. Tujuan-tujuan
yang banyak dicapai secara efektif dengan strategi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik meliputi: pengembangan proses keterampilan
berkomunikasi, pengembangan pemahaman yang mendalam tentang pelajaran
fiqih dan pengembangan-pengembangan keterampilan penelitan dan
pemecahan masalah.7
Metode paraktikum sangat bagus untuk diterapkan pada mata pelajaran
fiqih, karena bisa meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa tidak hanya
melalui kegiatan menghafal tetapi melalui mengalami, mencoba dan
mencermati. Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut bisa meningkatkan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di Madrasah Aliyah
Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat pada tanggal 8 Maret 2019,
diperoleh data awal bahwa kondisi pembelajaran pada sekolah MA
Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat khususnya kelas X terdapat
beberapa problem seperti siswa kurang berminat dalam belajar, siswa suka
keluar masuk kelas, siswa suka berbicara sendiri ketika guru menerangkan.
Guru pada mata pelajaran fiqih lebih banyak menekankan pada model
pembelajaran yang mengedepankan pada aktivitas gurunya atau teacher centre
7 Ibid., hlm. 91.
4
karena guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,8 akibatnya siswa
menjadi kurang termotivasi sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum
mencapai target minimum. Adapun KKM pada mata pelajaran fiqih adalah 75.
Dari 22 siswa yg mengikuti KBM pada pembelajaran fiqih, pada saat guru
melakukan evaluasi harian terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai tuntas
dan 12 siswa mendapatkan nilai yang belum tuntas. Seorang siswa dikatakan
berhasil jika nilai yang diperoleh mampu mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 75 atau jika siswa memperoleh nilai dari angka 75-100,
sedangkan siswa dikatakan belum berhasil apabila siswa mendapat nilai
dibawah KKM yaitu 75 atau siswa memperoleh nilai dari angka 1-74 maka
siswa tersebut masih dikatakan belum berhasil. Pembelajaran baru dikatakan
berhasil kalau dari keseluruhan siswa mencapai target minimum ketuntasan
individual adalah 85%.9
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode
Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Fiqih Kelas X Ma Rahmatullah Al-Hasan Nw Kekait Lombok Barat Tahun
Pelajaran 2019/2020”.
B. Sasaran Tindakan
Sasaran penelitian ini terdiri dari subjek dan objek penelitian. Subjek
penelitian ini terdiri dari guru dan siswa, sedangkan objeknya adalah
penerapan metode praktikum.
8Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar Fiqih, Pada Tanggal 8 Maret 2019. 9 Dokumentasi, Lembar Hasil Ulangan Harian Siswa, Dikutip pada tanggal 22 April 2019.
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, makafokus penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan metode
praktikum pada mata pelajaran fiqih kelas X MA Rahmatullah Al-Hasan NW
Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020?
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan khazanah keilmuan dan kepustakaan
khususnya yang berkaitan dengan penerapan metode praktikum pada mata
pelajaran fiqih di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru pada
siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
tentang pentingnya metode praktikum.
6
c. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk dapat
membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan peningkatan
kapasitas gurunya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Kerangka Teoritik
a. Metode Praktikum
1) Pengertian Metode Praktikum
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan mengajar,
metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Metode praktikum adalah cara penyampaian bahan pelajaran
dengan memberikan kesempatan berlatih kepada siswa untuk
meningkatkan ketrampilan sebagai penerapan bahan/pengetahuan
yang telah mereka pelajari sebelumnya mencapai tujuan
pengajaran. Praktikum adalah suatu bentuk kerja praktek yang
bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar
siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang terencana dan
berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi serta
memahami fenomena. Metode praktikum ini juga disebut metode
laboratori. Dengan metode praktik guru menggunakan berbagai
Agama, 2014), hlm. 20. 24 Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 64. 25Djamarah, Prestasi Hasil Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Cendikia, 1994), hlm.
24.
18
Dengan demikian, bimbingan yang diberikan oleh seorang
guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa tidak cukup hanya
sebatas teori dan ceramah semata, namun hendaknya guru lebih
banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan secara langsung sedangkan guru hanya
membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi kekurangan yang
ada sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya.26
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain
meliputi faktor internal dan faktor eksternal:27
a) Faktor Internal
(1) Faktor fisiologis, pada umumnya kondisi fisiologis,
contohnya : memiliki tubuh yang sehat, bagian tubuh tidak
ada yang cacat. Hal itu bisa membuat peserta didik tidak
fokus dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.
(2) Faktor psikologis, tiap individu memiliki kondisi psikologis
yang berbeda-beda. Adapun faktor psikologis meliputi daya
nalar, bakat, motivasi dan perhatian.
b) Faktor Eksternal
(1) Adapun lingkungan juga dapat mempengaruhi hasil belajar.
Ketika belajar dengan kondisi suhu yang panas atau siang
hari maka pembelajaran yang dilakukan tidak akan
26 Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 176. 27 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme
Guru, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 124.
19
terfokuskan. Sedangkan pembelajaran yang dilakukan pagi
hari dengan kondisinya masih segar maka akan membuat
proses pembelajaran menjadi lebih baik dan nyaman.
(2) Faktor instrumental ialah yang penggunaannya telah
disusun seperti hasil belajar yang diinginkan/diharapkan.
Faktor-faktor instrumental diinginkan agar dapat mencapai
tujuan belajar yang direncanakan. Adapun faktor
instrumental seperti: kurikulum, sarana dan guru.
c) Cara agar hasil belajar meningkat
Menurut De Decce dan Grawford dalam Syaiful Bahri
Djamarah ada 3 upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik
yakni guru harus dapat menggairahkan anak didik, memberikan
harapan yang nyata, dan mengarahkan sikapanak didik kearah
yang menunjang tercapainya tujuan pengajar:28
(1) Menggairahkan anak didik
Dalam kegiatan rutin sehari-hari guru harus
berusaha menghindari hal-hal yang monoton
membosankan. Ia harus selalu memberikan kepada anak
didik cukup banyak hal-hal yang dipikirkan dan dilakukan.
Guru harus selalu memelihara minat anak didik dalam
belajar, yaitu dengan memberikan kebebebasan tertentu
untuk berpindah dari suatu aspek selain aspek pelajaran
dengan situasi belajar.
(2) Memberikan harapan yang nyata
Guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap
anak didik dimasa lalu. Dengan mengenai keberhasilan atau
kegagalan akademis setiap anak didik dimasa lalu. Dengan
demikian guru dapat membedakan antara harapan-harapan
realistis, psimis atau terlalu optimis. Bila anak didiktelah
banyak mengalami kegagalan maka guru harus memberikan
sebanyak mungkin keberhasilan kepada anak didik.Harapan
yang diberikan tentu saja terjangkau dan dengan
pertimbangan yang matang. Harapan yang tidak realistis
adalah kebohongan dari itu yang tidak disenangi anak
didik. Jadi jangan coba-coba menjual harapan munafik bila
tidak ingin dirugikan oleh anak didik.
(3) Mengarahkan sikap anak didik
Mengarahkan sikap anak didik yaitu hal yang harus
dilakukan oleh guru.Disini para guru dituntut untuk
memberikan respon terhadap anak didik yang terlibat
langsung dalam kegiatan belajar dikelas. Cara mengarahkan
perilaku anak didik adalah dengan memberikan penugasan,
bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik,
21
menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan
yang ramah dan baik.
2. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah kajian terhadap hasil penelitian terdahulu
yang bertujuan untuk menghindari terjadinya duplikasi dan plagiasi.
Dalam kaitan ini ada beberapa penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukan orang yang memiliki relevansi dengan penelitian ini antara lain:
1) Nurul Hidayati menulisskripsi yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MI NW Assyiqoyah Tiwu Buak Praya Tengah Tahun
Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini membahas tentang penerapan
sebuah model pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah CTL (Contextual
Teaching and Learning). Hasil penelitiannya agar nilai yang
didapatkan oleh siswa diatas nilai Ketuntasan Klasikal Minimum
(KKM). 29
2) Agus Jayadi menulis skripsi yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan
pendekatan Learning Communitty dalam Meningkatkan keaktifan
29 Nurul Hidayati, Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Leraning(CTL)
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V MI NW Assyiqoyah Tiwu Buak Paraya Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016, (Skripsi : UIN Mataram, Mataram, 2016), hlm. 20.
22
belajar Siswa Pada bidang study Fiqih pokok bahasan sholat jenazah
Kelas X MA Nurul Wathan NW Plambik Kec. Praya Daya Barat
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penelitian ini
membahas tentang model CTL melalui pendekatan Learning
Community agar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
bidang studi fiqih pokok bahasan sholat jenazah. Adapun model yang
digunakan adalah model CTL, dan hasil penelitian dari skripsi ini
terdiri dari 3 siklus. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi pada setiap
akhir siklus untuk mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran
yang diukur dengan rumus ketuntasan belajar siswa sedangkan data
kualitatif diperoleh dari observasi selama pelaksanaan tindakan kelas.30
3) Nur Hadiyanta menulis dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan hasil
belajar PKN (Pendidikan Kewarganegaraan). Tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan peran serta belajar siswa dan meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN. Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus setiap siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi-evaluasi dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 MAN Popongan
Kabupaten Klaten diprambanan tahun pelajaran 2011/2012 yang
30 Agus Jayadi, “Penerapan Model Pembelajaran CTL dengan Pendekatan Learning
Communitty dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Bidang Study Fiqih Pokok Bahasan Sholat Jenazah Kelas X MA Nurul Wathan NW Plambik Kec.Praya Daya Barat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014” (Skripsi: UIN Mataram, Mataram, 2014), hlm. 23.
23
berjumlah 19 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu
kuantitatif yang berupa hasil tes kognitifsiswa dianalisis dengan
deskriptif kuantitatif, sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi
terhadap aktivitas belajar siswa dianalisis dengan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model CTL dapat
meningkatkan peran serta belajar siswa dalam pembelajaran PKN, hal
itu terlihat pada siklus I, skor peran serta belajar siswa sebesar 53,17.
Pada siklus II sebesar 78,86. Peningkatan peran serta siswa ternyata
berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Pada siklus I, rata-
rata hasil tes kognitif sebesar 66,05 dan pada siklus II sebesar 72,85.31
Penelitian-penelitian diatas memiliki kesamaan terhadap penelitian
ini yaitu sama-sama melakukan penelitian tentang PTK, namun memiliki
beberapa perbedaan yaitu:tempat penelitian, mata pelajaran yang diajarkan
dan hasil penelitiannya.
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
tindakan kelas dengan dasar hipotesis tindakan diterapkan berdasarkan:
temuan peneliti, pendapat para pakar pendidikan, dan kelebihan metode
praktikum.
Dari paparan tersebut, peneliti mengambil rumusan hipotesis tindakan
sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran fiqih guru menerapkan metode
praktikum dan menggunakan langkah-langkah metode praktikum secara tepat,
31Nur Hadiyanta, Jurnal Kependidikan, Volume 43, Nomor 1, Mei 2013, hlm. 32.
24
maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MA Rahmatullah Al-
Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020”.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting penelitian merupakan lokasi penelitian. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini dilaksanakandi MA Rahmatullah Al-Hasan di Desa Kekait
Kabupaten Lombok Barat. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Oktober
sampai bulan November 2019. Alasan peneliti melakukan penelitian di
sekolah tersebut karena sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian
tentang metode pembelajaran sehingga dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membawa perubahan pada proses pembelajaran khususnya
mata pelajaran fiqih sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode praktikum karena metode ini akan
membawa siswa lebih aktif, sebab metode praktikum yaitu hubungan antara
materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Untuk
mengaitkannya terdapat berbagai cara, atau mungkin materi yang dipelajari
terkait secara nyata, bisa diberikan contoh, media dan sumber belajar, yang
memang baik secara langsung maupun tidak sehingga pembelajaran dapat
dirasakan manfaatnya.
Selain itu jalan menuju tempat penelitian cukup strategis dan mudah
bagi peneliti untuk mendapatkan data yang autentik untuk hasil yang
maksimal, adapun subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X dengan
26
jumlah siswa 22 orang sedangkan objeknya adalah penerapan metode
praktikum.
B. Sasaran Tindakan
Sesuai dengan prinsip bahwa ada tindakan yang dirancang sebelumnya
maka objek penelitian tindakan kelas merupakan sesuatu yang aktif dan dapat
dikemas dalam aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak.32
Adapun unsur-unsur yang akan diteliti adalah:
a. Unsur siswa dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan
sedang mengikuti proses pembelajaran di kelas.
b. Unsur pengelolaan atau proses pembelajaran yang merupakan gerak
kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan,
hal yang digolongkan sebagai kegiatan pengelolaan misalnya cara dan
waktu pengelompokan siswa ketika guru memberikan tugas.
c. Unsur hasil pembelajaran yang ditinjau dari ranah proses berfikir
(cognitive domain), yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai
siswa melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat
pencapaiannya dikarenakan hasil belajar merupakan produk yang harus
ditingkatkan.33
C. Desain PTK
Desain PTK merupakan bagian dari rencana tindakan penelitian. Pada
tahap tindakan ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
akan diterapkan. Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus yaitu siklus I dan
32 Suharsimi Arikunto. Suharjono. Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 24.
33Ibid., hlm. 25.
27
Siklus II. Tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan
yang tersusun dalam RPP, lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)34
34 Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Referensi, 2012), hlm. 114.
Identifikasi
Masalah
pP Perencanaan 1
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi SIKLUS 1
Permasalahan
Pe Perbaikan Perencanaan 2
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
SELESAI
SIKLUS 1I
28
D. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas dapat dijelaskan melalui paparan gabungan definisi dari tiga
kata seperti berikut:
a) Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu objek, memiliki prosedur
metodelogi agar mendapatkan data serta informasi yang berguna agar
dapat meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan
sangat penting untuk peneliti.
b) Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
tertentu, pada penelitian ini memiliki rangkaian siklus kegiatan.
c) Kelas adalah beberapa siswa pada waktu yang sama menerima
pelajaran dari guru yang sama pula.35
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam bentuk
siklus I dan sikus II yang mencangkup empat langkah sebagai berikut: (1)
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa
kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini
merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.
45 Dokumentasi, MA Rahmatullah AL-Hasan NW, 22 Oktober 2019.
41
b. Misi MA Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait :
1) mendidik anak menjadi insan yang beriman dan bertaqwa
2) menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran
agama dalam membentuk kearifan bertindak dalam tata pergaulan
3) membina, melatih dan mengawasi anak sedini mungkin dalam
menghadapi masa demi masa yang perkembangannya begitu pesat.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu
diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil
dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan
misi diatas.
c. Tujuan Khusus MA Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait: tujuan
sekolah/madrasah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah
agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:
1) Memiliki ciri khas dan keimanan yang kuat sebagai dasar
menghadapi perubahan/arus globalisasi.
2) Unggul dalam perolehan nilai US dan UN, baik dari segi afektif,
kognitif maupun psikomotoriknya.
3) Unggul dalam penerapan IPTEK dan IMTAQ dalam pergaulan
dengan warga sekolah/madrasah ataupun masyarakat pada
umumnya.
4) Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari untuk menerapkan pola
hidup disiplin dan bertanggung jawab sesuai dengan norma-norma
agama.
5) Memiliki prilaku sopan santun yang dapat dijadikan contoh positif
dalam kehidupan bermasyarakat.
6) Unggul dalam penerapan pola hidup yang sehat baik dalam
lingkungan sekolah/madrasah maupun masyarakat.
Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring,
dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk
42
mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah
Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional.
Tujuan Umum MA Rahmatullah Al -Hasan NW Kekait: pendidikan
Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmanai dan rohani,
berkepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab
kepada masyarakat, nusa dan bangsa.
3. Keadaan Guru dan Siswa MA Rahmatullah Al-Hasan NW
Tabel 4.1 Keadaan Guru Madrasah Aliyah Rahmatullah Al-Hasan NW
Kekait Kecamatan Gunung Sari
No Nama Guru Ijazah Jabatan Mapel
1 TAUFIK KURNIAWAN, S.Pd S1 KAMAD KWN
2 ABDUL KABIR, S.Pd S1 GTT MTK
3 H M ZAENUDDIN, QH S.Sos S1 W.HUMAS Quran hadist
4 H IBRAHIM MASTUR. QH S1 W.KESISW Fiqih
5 . NASIR QH D3 GTT B Arab
6 URHAYATI SE S1 TU.KEUANG IPS
7 HASANAH QH, S.Pd.i S1 GTT Aqidah Ahlak
8 ISLAINI M. A Ma D2 W.KURIKUL B Inggris
9 UPARTINI S.Pd S1 GTT IPS
10 MEGAWATI, A. Ma D2 GTT SKI
11 FATHUL AZIZ.SS S1 KEP.TU B Indonesia
12 TUTI ALAWIYAH SE S1 GTT IPS
13 IDHA SEPTIANI,SS. S1 GTT B indonesia
14 SUHAELI, QH.S.Pd.i S1 GTT B. Arab
15 Z ULFAHMI S.Pd S1 TU/GTT B Inggris
43
16 USJAIB QH, S.Pd.i D3 GTT Mulok
17 NURUL ULYANI S.Pd S1 GTT IPA Terpadu
18 L. M.AZHADI S.Pd S1 GTT Penjas
Tabel 4.2 Jumlah Siswa MA Rahmatullah Al-Hasan NW Pada Tahun
Pelajaran 2019/2020
Tahun Jumlah siswa Total
Kelas X Kelas XI Kelas XII
2019/2020 22 Siswa 20 Siswa 18 Siswa 60 Siswa
4. Kondisi Fisik Madrasah
Kondisi fisik Madrasah masih sangat bagus, hanya saja tidak
memiliki tiang bendera dan warna cat temboknya sekarang sudah mulai
pudar, sehingga ketika banyak orang melihat sekolah tersebut, seperti tidak
terurus dan kurangnyanya ruangan untuk ruang perpus,ruang BK, dan
laboratorium sehingga itu yang menghambat kenyamanan dan kelancaran
didalam proses pembelajaran, namun meskipun demikian usaha untuk
terus menambah bangunan sekolah terus dilakukan dan tidak menjadi
hambatan didalam kelancaran proses belajar mengajar.
5. Masyarakat Sekitar
Seperti yang sudah di paparkan sebelumnya, bahwa lokasi
madrasah Rahmatullah Al-Hasan NW berada di pinggir jalan raya dan
letak rumah warga tidak jauh dari madrasah. Kerjasama dari madrasah
sekitar Madrasah cukup bagus dalam menjaga keamanan madrasah. Saling
mendukung dan kerjasama dalam menghadapi masalah sosial yang apabila
44
terkait dengan madrasah. Letak madrasah berada di lingkungan
masyarakat yang di dominasi menganut ajaran agama islam dan semua
siswa-siswinya berasal dari masyarakat yang beragama islam.
6. Masalah-masalah yang di hadapi Madrasah
Masalah remaja adalah masa dimana anak berada dalam proses
kematangan menjadi dewasa, mencari jati diri dan menganggap diri
mampu untuk hidup sendiri. Wajar apabila tingkah laku mereka ragam ada
yang pendiam, nakal, cerewet, dan membutuhkan perhatian yang lebih dari
guru namun hal itulah dimiliki oleh sebagian siswa dan tidak menjadi
masalah yang besar artinya masih bisa di tangani dengan berbagai macam
strategi yang relevan dengan hal itu.
Oleh kerena itu tugas yang sangat berat yang diemban oleh
madrasah terutama guru adalah bagaimana mendidik mereka untuk
menjadi anak-anak yang baik dan pintar, membentuk prilaku-prilaku yang
wajar, paham dan menyadari nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku di
masyarakat dan madrasah. Madrasah kadang sering menghadapi siswa
nakal, suka berkelahi, membuat keributan, sering bolos bahkan tidak
masuk sekolah, tidak menghargai guru , suka mengganggu teman yang
lain, kadang tidak mengerjakan tugas dari guru.
Tentunya madrasah akan bertindak cepat dan bijak dalam
menyelesaikan tugas atau masalah yang menyangkut siswa, tetapi apabila
siswa melakukan kesalahan yang akan memutuskan untuk mengeluarkan
anak tersebut dari madrasah.
45
Kerjasama yang di bangun dari lingkungan madrasah cukup bagus
dalam menjalankan keamanan dan nama baik madrasah.
7. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana MA Rahmatullah Al-Hasan NW kekait
No. Jenis Sarana Luas (m2) Jumlah
1. R. Kepala Madrasah 16 1
2. R. Laboraturium IPA - -
3. R. Lab. Komputer - -
4. R. Lab. Keagamaan - -
5. R. Perpustakaan - -
6. R. Guru 36 1
7. R. Kelas 56 3
8. R. Tata Usaha - -
9. R. Konseling - -
10. R. UKS - -
11. R. Osis - -
12. Aula 64 1
13. Musolla - -
14. Gudang - -
15. Lapangan Olah Raga 400 1
16. WC Guru 9 1
17. WC Siswa 9 1
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X MA Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun
Pelajaran 2019/2020 pada pelajaran fiqih khususnya materi pengurusan
46
jenazah dengan menggunakan metode praktikum. Penelitian ini dilaksanakan
dalam 2 siklus yang dimulai dari tanggal 22 Oktober 2019 – 20 November
2019. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu:
1. Data siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, sebelum mengajar di kelas guru sebagai pengajar
terlebih dahulu mempersiapkan berbagai kebutuhan dalam proses
belajar mengajar, diantaranya RPP dan beberapa peralatan yang
dibutuhkan (seperti Spidol, alat peraga seperti bantal guling sebagai
jenazah, kain yang terbuat dari sorban, gayung dan sabun) serta
menyiapkan tes evaluasi untuk setiap akhir siklus, sedangkan posisi
peneliti sebagai pengamat.
b. Tahap pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I pada hari selasa tanggal 29 Oktober
2019 dilaksanakan satu kali pertemuan, yang terdiri dari 2×45 menit.
Pada tahap pelaksanaan tindakan guru sebagai pengajar melaksanakan
tindakan sesuai RPP yang telah disusun. Adapun proses tindakan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:46
1) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
2) Melakukan kontrol keadaan siswa dengan absensi siswa, kerapian
berpakaian dan posisi tempat duduk
3) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
46 Lampiran satu, Lembar Observasi, Hari Selasa Tanggal 29 Oktober 2019.
47
4) Guru membuka pertanyaan komunikatif untuk mengingatkan materi
pelajaran sebelumnya
5) Guru memberikan informasi terhadap apa saja yang harus dilakukan
pada saat melakukan praktikum
6) Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok (2 kelompok terdiri
dari 5 orang dan 2 kelompok lainnya terdiri dari 6 orang)
7) Kelompok pertama mendapat sub pembahasan tentang memandikan
jenazah, kelompok kedua mendapat sub pembahasan tentang
mengafani jenazah, kelompok ketiga mendapat sub pembahasan
tentang mensholatkan jenazah dan kelompok keempat mendapat sub
pembahasan tentang menguburkan jenazah
8) Guru memberikan gambaran awal tentang materi pengurusan
jenazah
9) Sebelum pelaksanaaan kegiatan pembelajaran guru memberi
kesempatan siswa untuk berdiskusi singkat pada masing-masing
materi yang telah diberikan oleh guru bersama kelompok dan guru
memantaunya
10) Siswa melakukan tugas masing-masing sesuai dengan pembagian
tugas kelompok
11) Kelompok pertama memperagakan hal-hal yang mereka pahami
tentang memandikan jenazah, kelompok kedua memperagakan cara
mengafani jenazah, kelompok tiga memperagakan cara
48
mensholatkan jenazah dan kelompok empat memperagakan cara
menguburkan jenazah
12) Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, selanjutnya masing-
masing kelompok mendiskusikan materi yang telah diperagakannya
13) Kelompok satu mendiskusikan tentang materi memandikan jenazah,
kelompok dua mendiskusikan tentang mengafani jenazah, kelompok
tiga mendiskusikan tentang mensholatkan jenazah dan kelompok
empat mendiskusikan tentang menguburkan jenazah.
14) Masing-masing kelompok memberikan jawaban terhadap
pertanyaan yang dilontarkan oleh kelompok yang lainnya
15) Salah satu perwakilan dari anggota kelompok tiga memberikan
pertanyaan pada kelompok kedua berupa “kain kafan perempuan
terdiri atas lima lembar kain kafan putih, sebutkan manfaat dari
tiap-tiap kain kafan itu?”
16) Anggota kelompok dua memberikan jabawan yang dilontarkan oleh
kelompok tiga dengan menjawab “Lembar pertama yang paling
bawah untuk menutupi seluruh badannya yang lebih lebar, lembar
kedua untuk kerudung kepala, lembar ketiga untuk baju kurung,
lembar keempat untuk menutup pinggang hingga kaki dan lembar
kelima untuk pinggul dan pahanya
17) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru memberikan penugasan
kepada siswa untuk bahan evaluasi
49
18) Siswa memberikan kesimpulan terhadap hasil kegiatan
pembelajaran sekitar masalah pengurusan jenazah yang sesuai
dengan indikator yang ingin dicapai
19) Menutup pembelajaran dengan berdo’a dan salam
c. Tahap Pengamatan
1.) Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa
kekurangan yang tidak dilakukan oleh guru fiqih pada saat
pelaksanaan praktikum seperti yang terdapat pada lembar observasi
guru. Guru kurang memberikan informasi terhadap apa saja yang
harus dilakukan pada saat praktikum sedangkan pada siswanya
masih kurang untuk bertanya pada saja yang belum siswa-siswa
pahami.
2.) Hasil evaluasi belajar
Setelah berlangsungnya proses belajar mengajar kemudian
dilakukan proses evaluasi yang berupa tes tertulis. Adapun hasil
evaluasi belajar yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:47
Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siklus I
No Nama Siswa Nilai Total Keterangan
1
2
3
Abdul Hafiz
Andini
Diana Ulfa
60
80
80
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
47 Data Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus 1 Tanggal 29 Oktober 2019.
50
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Fatmawati
Hamdi
Istiharah
M. Azhari
M. Fauzan
Murniati
Nadia
Nurhayati
Rahayuni
Ripa’ah
Setia Ramdani
Uriani
Zaenul Fawazi
Zaenul Fazri
Ahmad Fatoni
Ernasari
Lindawati
Kirman
Sartiniawati
80
80
90
50
80
80
50
40
60
50
60
70
80
70
70
80
90
50
50
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 1500
Berdasarkan dari data siswa pada tabel 4.4 tentang hasil belajar
siswa pada siklus I terdapat 22 siswa yang mengikuti tes evaluasi pada
siklus I. Adapun jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa yang telah
mencapai nilai KKM ≥75 dan terdapat 12 siswa yg belum tuntas. Nilai
rata-rata kelas pada siklus I sebanyak 68,18. Nilai rata-rata diperoleh dari
pembagian jumlah nilai evaluasi (1500) dengan jumlah siswa yang
51
mengikuti tes sebanyak (22) siswa dan presentase ketuntasan klasikal
sebanyak 45,45%.
Rincian hitung presentase ketuntasan klasikal dapat dilihat dari
rumus berikut:
KK =
KK =
KK =
Presentase ketuntasan klasikal pada siklus I menunjukan bahwa
indikator ketuntasan penelitian belum mencapai standar ketuntasan
klasikal yaitu 85%.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
pada aktivitas guru terdapat empat indikator yang tidak muncul
pada kegiatan pembelajaran seperti :
a.) Guru tidak membuka pertanyaan komunikatif untuk
mengingatkan materi pelajaran sebelumnya
b.) Guru tidak memberikan informasi terhadap apa saja yang harus
dilakukan siswa pada saat melakukan praktikum
c.) Guru tidak mengatur tata ruang kelas agar lebih kondusif dalam
belajar
d.) Guru tidak memberikan tugas dalam bentuk pekerjaan rumah
kepada siswa untuk diserahkan pada pertemuan selanjutnya
52
Sedangkan pada aktivitas siswanya terdapat beberapa
indikator yang tidak muncul seperti :
a.) Siswa tidak bertanya jika ada materi yang belum dipahami
b.) Siswa tidak menanggapi hasil pembahasan kelompok
2. Data Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, sebelum mengajar di kelas guru sebagai
pengajar terlebih dahulu mempersiapkan berbagai kebutuhan dalam
proses belajar mengajar, diantaranya RPP dan beberapa peralatan yang
dibutuhkan (seperti Spidol, alat peraga seperti bantal guling sebagai
jenazah, kain yang terbuat dari sorban, gayung dan sabun) serta
menyiapkan tes evaluasi untuk setiap akhir siklus, sedangkan posisi
peneliti sebagai pengamat.
b. Tahap pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II pada hari selasa tanggal 5
November 2019 dilaksanakan satu kali pertemuan, yang terdiri dari
2×45 menit. Pada tahap pelaksanaan tindakan guru sebagai pengajar
melaksanakan tindakan sesuai RPP yang telah disusun.
Adapun proses tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:48
1) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
2) Melakukan kontrol keadaan siswa dengan absensi siswa, kerapian
berpakaian dan posisi tempat duduk
48 Lampiran Dua, Lembar Observasi, Hari Selasa Tanggal 5 November 2019.
53
3) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
4) Guru membuka pertanyaan komunikatif untuk mengingatkan materi
pelajaran sebelumnya
5) Guru memberikan informasi yang harus dilakukan pada praktikum
6) Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok (2 kelompok terdiri
dari 5 orang dan 2 kelompok lainnya terdiri dari 6 orang)
7) Kelompok pertama mendapat materi tentang memandikan jenazah,
kelompok kedua mendapat materi tentang mengafani jenazah,
kelompok ketiga mendapat materi tentang mensholatkan jenazah
dan kelompok keempat mendapat materi tentang menguburkan
jenazah
8) Guru memberikan gambaran awal tentang materi pengurusan
jenazah
9) Sebelum pelaksanaaan kegiatan pembelajaran guru memberi
kesempatan siswa untuk berdiskusi singkat pada masing-masing
materi yang telah diberikan oleh guru bersama kelompok dan guru
memantaunya
10) Siswa melakukan tugas masing-masing sesuai dengan pembagian
tugas kelompok
11) Kelompok pertama memperagakan hal-hal yang mereka pahami
tentang memandikan jenazah, kelompok kedua memperagakan cara
mengafani jenazah, kelompok tiga memperagakan cara
54
mensholatkan jenazah dan kelompok empat memperagakan cara
menguburkan jenazah
12) Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, selanjutnya masing-
masing kelompok mendiskusikan materi yang telah diperagakannya
13) Kelompok satu mendiskusikan tentang materi memandikan jenazah,
kelompok dua mendiskusikan tentang mengafani jenazah, kelompok
tiga mendiskusikan tentang mensholatkan jenazah dan kelompok
empat mendiskusikan tentang menguburkan jenazah.
14) Masing-masing kelompok memberikan jawaban terhadap
pertanyaan yang dilontarkan oleh kelompok yang lainnya
15) Salah satu perwakilan dari anggota kelompok empat memberikan
pertanyaan pada kelompok pertama berupa “kenapa jenazah harus
dimandikan terlebih dahulu?”
16) Anggota kelompok pertama memberikan jabawan yang dilontarkan
oleh kelompok keempat dengan menjawab “karena jenazah harus
disucikan terlebih dahulu dari segala kotoran dan najis. Ketika
disholatkan jenazah sudah dalam keadaan bersih. Hal seperti itu
memberi contoh betapa Islam itu mengajarkan/memberikan
pelajaran menekankan kebersihan bukan hanya sewaktu masih
hidup setelah meninggalpun kebersihan tetap harus ditegakkan”.
17) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru memberikan penugasan
kepada siswa untuk bahan evaluasi
55
18) Siswa memberikan kesimpulan terhadap hasil kegiatan
pembelajaran sekitar masalah pengurusan jenazah yang sesuai
dengan indikator yang ingin dicapai
19) Menutup pembelajaran dengan berdo’a dan salam
c. Tahap Pengamatan
1.) Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, pada siklus ke II siswa mengalami peningkatan yang
sangat baik. Siswa sangat bersemangat dalam kegiatan belajar
mengajar dan siswa juga sudah terlihat aktif serta terlihat sudah
benar-benar menguasai materi yang akan mereka praktikumkan.
2.) Hasil evaluasi belajar
Setelah berlangsungnya proses belajar mengajar kemudian
dilakukan proses evaluasi yang berupa tes tertulis. Adapun hasil
evaluasi belajar yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:49
Tabel 4.5 Daftar Hasil Belajar Siklus II
No Nama Siswa Nilai Total Keterangan
1
2
3
4
5
6
Abdul Hafiz
Andini
Diana Ulfa
Fatmawati
Hamdi
Istiharah
80
90
90
80
90
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
49
Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus 1 Tanggal 29 Oktober 2019.
56
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
M. Azhari
M. Fauzan
Murniati
Nadia
Nurhayati
Rahayuni
Ripa’ah
Setia Ramdani
Uriani
Zaenul Fawazi
Zaenul Fazri
Ahmad Fatoni
Ernasari
Lindawati
Kirman
Sartiniawati
80
90
90
80
70
70
80
80
80
80
80
80
80
90
60
80
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah Nilai 1800
Berdasarkan dari data siswa pada tabel 4.5 tentang hasil belajar
siswa pada siklus II terdapat 22 siswa yang mengikuti tes evaluasi
pada siklus II. Adapun jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa
yang telah mencapai nilai KKM ≥75 dan terdapat 3 siswa yg belum
tuntas. Nilai rata-rata kelas pada siklus II sebanyak 81,81. Nilai rata-
rata diperoleh dari pembagian jumlah nilai evaluasi (1800) dengan
jumlah siswa yang mengikuti tes sebanyak (22) siswa dan presentase
ketuntasan klasikal pada siklus II sebanyak 86,36%, ini berarti
57
indikator ketuntasan penelitian sudah mencapai standar ketuntasan
klasikal yaitu 85%.
Rincian hitung presentase ketuntasan klasikal dapat dilihat dari
rumus berikut:
KK =
KK =
KK =
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap siklus II sudah
mencapai hasil yang diharapkan pada penelitian, karena sudah
mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini membuktikan semua
rencana perbaikan yang telah diterapkan berhasil memperbaiki
kekurangan yang terjadi pada siklus I.
C. Pembahasan
Guru sebagai seorang pendidik dalam kegiatan belajar mengajar
dituntut mampu mentransfer pengetahuan yang diajarkan kepada siswa.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang dimana siklus I dan
siklus II masing-masing terdiri dari satu kali pertemuan yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur penelitian. Peneliti mengobservasi guru dan siswa
selama proses beajar mengajar berlangsung. Pada proses belajar mengajar
pada siklus I dan siklus II, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
kecil yang heterogen (tingkat kemampuan yang berbeda) dan diharapkan hasil
58
belajar yang dicapai memenuhi KKM maupun ketuntasan belajar baik secara
individual maupun ketuntasan klasikal.
Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan tahapan-tahapan yang
cukup baik tetapi ada beberapa indikator yang terdapat pada aktivitas guru
tidak dilakukan dalam proses pembelajaran seperti: guru tidak membuka
pertanyaan komunikatif untuk mengingatkan materi pelajaran sebelumnya,
guru tidak memberikan informasi terhadap apa saja yang harus dilakukan
siswa pada metode praktikum, guru tidak mengatur tata ruang kelas agar lebih
kondusif dalam belajar dan guru tidak memberikan tugas dalam bentuk
pekerjaan rumah kepada siswa untuk diserahkan pada pertemuan selanjutnya.
Dari beberapa bagian yang belum dilaksanakan oleh guru pada proses belajar
mengajar sehingga akibatnya hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal.
Kemudian kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I
diperbaiki pada siklus II. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 22 siswa
pada siklus I pembelajaran menggunakan metode praktikum terdapat 10 siswa
berhasil mencapai nilai ≥75 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar
45,45% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa 68,18%. Hasil praktikum pada
siklus I menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan nilai ≥75 lebih kecil dari
ketuntasa klasikal yang dikehendaki yaitu sebanyak 85%. Sementara pada
siklus II diperoleh data sebanyak 19 sisa yang mendapat nilai ≥75, dengan
presentase ketuntasan klasikal sebanyak 86,36% dan nilai rata-rata hasil
belajar siswa 81,81%. Jadi hasil praktikum dari siklus II mengalami
peningkatan hasil belajar siswa karena telah mencapai ketuntasan klasikal
59
yang dikehendaki yaitu 85%. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan
metode praktikum pada mata pelajaran Fiqih khususnya pengurusan jenazah
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa di MA Rahmatullah Al-Hasan NW
Kekait Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode
praktikum pada pelajaran fiqih dengan materi pengurusan jenazah dikelas X
MA Rahmatullah Al-Hasan NW Kekait Lombok Barat Tahun pelajaran
2019/2020. Peningkatan dapat dilihat dari perolehan nilai dari hasil evaluasi
yang diberikan pada siswa dari setiap akhir siklus I dan siklus II. Adapun data
hasil yang didapatkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,18 dan
nilai ketuntasan klasikal sebesar 45,45%, sedangkan data yang diperoleh dari
hasil perbaikan pada siklus II nilai rata-ratanya sebesar 81,81 dan nilai
ketuntasan klasikal sebesar 86,36%.
Perbandingan data yang didapatkan dari kedua siklus tersebut dapat
menunjukan peningkatan dari hasil belajar siswa pada tiap siklusnya.
Sehingga peneran metode praktikum pada mata pelajaran fiqih khususnya
materi pengurusan jenazah dapat dikatakan berhasil.
61
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Bagi Guru
Dalam pembelajaran fiqih hususnya materi pengurusan jenazah
sebaiknya menggunakan metode praktikum sebagai sebuah metode
pembelajaran yang akan digunakan pada proses belajar mengajar, sehingga
siswa dapat merasakan langung manfaat dari pelajaran tersebut. Agar mata
pelajaran fiqih tidak menjadi pelajaran yang membosankan namun justru
mata pelajaran fiqih dapat menyenangkan.
2. Bagi Siswa
Diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menerima materi
yang diberikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
3. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian dapat dijadikan referensi dalam mata pelajaran fiqih
dan mata pelajaran lainnya dalam menggunakan metode praktikum
sebagai salah satu metode yang bagus untuk digunakan
4. Bagi Pemerintah
Diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada sekolah-
sekolah yang berada di daerah terpencil agar dapat terus berkembang dan
menghasilkan siswa yang berkualitas
62
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003. Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009.
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: PT.Grafindo Persada, 2012. Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar Fiqih. Pada Tanggal 8 Maret 2019. Dokumentasi, Lembar Hasil Ulangan Harian Siswa. Dikutip pada tanggal 22
April 2019. Hamza B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
dalam Jurnal Justisia, Edisi 24 XI 2003. Kementrian Agama RI, Fiqih (Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementrian Agama, 2014. Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia No.2 Tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.
Muhibbin, Psikolgi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Djamarah, Prestasi Hasil Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Cendikia,
1994. Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
63
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Prefesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta, 2012.
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Nurul Hidayati, Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Leraning(CTL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V MI NW Assyiqoyah Tiwu Buak Paraya Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi : UIN Mataram, Mataram, 2016.
Agus Jayadi, “Penerapan Model Pembelajaran CTL dengan Pendekatan
Learning Communitty dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Bidang Study Fiqih Pokok Bahasan Sholat Jenazah Kelas X MA Nurul Wathan NW Plambik Kec.Praya Daya Barat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi: UIN Mataram, Mataram, 2014.
Nur Hadiyanta, Jurnal Kependidikan, Volume 43, Nomor 1, Mei 2013. Suharsimi Arikunto. Suharjono Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara, 2007. Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya, 2006. Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi, 2012. Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Reasearch)
Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006. Nurkancana,dkk. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya, Usaha Nasional, 1990. Dokumentasi, MA Rahmatullah AL-Hasan NW, 22 Oktober 2019. Lampiran Dua, Lembar Observasi, Hari Selasa Tanggal 5 November 2019. Lampiran satu, Lembar Observasi, Hari Selasa Tanggal 29 Oktober 2019.