Top Banner
i PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN ASMA BRONKHIAL LITERATUR REVIEW OLEH : FADILATULSYAM NIM. P00320017062 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2020
29

PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

Dec 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

i

PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK

MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN

NAFAS PADA PASIEN ASMA

BRONKHIAL

LITERATUR REVIEW

OLEH :

FADILATULSYAM

NIM. P00320017062

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2020

Page 2: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

ii

Page 3: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

iii

Page 4: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Sayayangbertandatangandibawahini:

Nama : Fadilatulsyam

NIM : P00320017062

Institusi Pendidikan :Jurusan Keperawatan

Judul Literature Review : Penerapan Fisioterapi Dada Untuk

Meningkatkan Bersihan Jalan Nafas Pada

Pasien Asma Bronkhial Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikira orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, makasaya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari,12 Mei2020

Yang Membuat

Pernyataan,

Fadilatul syam

Page 5: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

v

RIWAYAT HIDUP

I. INDENTITAS

1. Nama Lengkap : Fadilatulsyam

2. Tempat/ Tanggal Lahir : puulemo 19 Januari 2000

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Suku/ Kebangsaan : Bugis/Indonesia

6. Alamat : kel. puulemo,Kab.Bombana

7. No. Telp/ Hp : 082252222427

II. PENDIDIKAN

1. SDN 3 Poleang Timur

2. SMP 1 Poleang Timur

3. SMA 4 Bombana

4. Poltekkes Kemenkes Kendari 2017-2020

Page 6: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

vi

MOTTO

Ubah pikiranmu dan kau dapat mengubah dunia,

Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan

Bukan orang atau benda.

Jika kau suka sesuatu, ubahlah. Jika tak bisa,

Maka ubahlah cara pandanganmu tentangnya.

Dan sukses adalah saat persiapan dan kesempatan

Bertemu.

Page 7: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini yang berjudul

“Penerapan Fisioterapi Dada Untuk Meningkatkan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien

Asma Bronkhial” Penulisan KTI ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari. Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas

bimbingan dan pengarahan dari Bapak Indriono Hadi.,S.Kep,Ns.M.Kes selaku

pembimbing satu dan Ibu Hj.Dali.,SKM.,M.Kes selaku pembimbing dua serta bantuan

dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada

kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Indriono Hadi S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkkes Kendari. Serta selaku pembimbing

satu yang telah banyak memberi saya masukan, wawasan, inspirasi, dan

semangat serta membimbing saya dengan sabar.

2. Ibu Hj.Dali.,SKM.,M.Kes selaku pembimbing dua yang telah banyak

memberi saya masukan, wawasan, inspirasi, dan semangat serta

membimbing saya dengan sabar.

3. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes

Kendari yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

4. Orang tua saya Bapak Syamsuddin dan Ibu Sardiana yang telah banyak

memberikan dukungan dan doa kepada saya.

Page 8: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

viii

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu.Semoga Tugas Akhir ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Kendari, 23 Juni 2020

Fadilatulsyam

Page 9: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL........................................................................................................................ ................i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP.................................................................................................................. v

MOTTO .................................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ix

LITERATUR REVIEW INTERVENSI FISIOTERAPI DADA .............................................. x

TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS ............................................................................ x

PADA PASIEN ASMA BRONKHIAL ................................................................................... x

ABSTRAK ............................................................................................................................... x

I. PENDAHULUAN ...........................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................................1

B. Tujuan Masalah ............................................................................................................3

III. Hasil ...........................................................................................................................10

IV. PEMBAHASAN ........................................................................................................11

V. KESIMPULAN ..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................15

Page 10: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

x

LITERATUR REVIEW INTERVENSI FISIOTERAPI DADA

TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS

PADA PASIEN ASMA BRONKHIAL

Fadilatulsyam

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia

Email :[email protected]

ABSTRAK

Latar belakang : Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran napas yang

melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik tersebut berkaitan dengan

hiperesponsif saluran napas yang menyebabkan gejala episode berulang berupa mengi,

sesak napas, rasa berat di dada, dan batuk, terutama malam atau pagi hari. Episode

berulang tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi, dan

seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan. Tujuan : Dari literature review

adalah untuk mereview pengaruh penggunaan fisioterapi dada terhadap bersihan jalan

nafas pada pasien asma bronkhial. Metodologi : Pencarian artikel menggunakan

Google Cindekia untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian

di lakukan review. Hasil : Berdasarkan 4 penilitian di dapatkan bahwa fisioterapi dada

dapat membantu dalam pengeluaran sekret dan membantu nafas lebih efektif kembali.

Pembahasan : Chest Physiotherapy atau Fisioterapi dada merupakan kelompok terapi

yang digunakan dengan kombinasi untuk memobilisasi sekresi pulmonar. Tujuan

fisioterapi dada adalah membuang sekresi bronkial, memperbaiki ventilasi, dan

meningkatkan efisiensi otot-otot pernafasan. Upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga dalam melakukan penanganan

pertama ketika terjadi serangan asma yaitu pemberian edukasi tentang penatalaksanaan

fisioterapi dada seperti postural drainage, clapping, breathing excersie dan batuk

efektif sehingga penderita dapat melakukan pertolongan pertama pada kekambuhan

asma dengan tepat. Simpulan : Hasil Literatur review ini menunjukan bahwa

fisioterapi dada terbukti dapat membantu dalam pengeluaran sekret terhadap bersihan

jalan nafas yang signifikan setelah dilakukan fisioterapi dada yang dilakukan

pemberian tindakan fisioterapi dada seperti postural drainage, clapping, latihan batuk

efektif dan latihan nafas dalam terbukti dapat membantu dalam pengeluaran sekret

serta pernafasan lebih efektif kembali, karenafisioterapi dada mempunyai peranan

penting terhadap bersihan jalan nafas pada pasien asma bronkhial, selain ekonomis,

mudah dilakukan, fisioterapi dada tidak menimbulkan adiksi , dapat digunakan kapan

saja dan tidak meiliki efek samping pada pasien.

Kata Kunci : Fisioterapi Dada, Bersihan Jalan Nafas, Asma Bronkhial

Abstrac

Page 11: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

xi

Background : Asthma is a chronic inflammatory disorder in the airways that involves

many cells and their elements. Chronic inflammation is related to airway hyper-

responsiveness which causes recurrent episodes of symptoms such as wheezing,

shortness of breath, heaviness in the chest, and coughing, especially at night or

morning. These recurring episodes are associated with broad, varied, and often

reversible airway obstruction with or without treatment. Purpose : From the literature

review is to review the effect of the use of chest physiotherapy on airway clearance in

bronchial asthma patients. Methodology : Search for articles using Google Cindekia

to find articles according to inclusion and exclusion criteria then do a review. Results

: Based on 4 studies found that chest physiotherapy can help in secreting secretions and

help breathing more effectively again. Discussion : Chest Physiotherapy is a group of

therapies used in combination to mobilize pulmonary secretion. The goal of chest

physiotherapy is to remove bronchial secretions, improve ventilation, and improve the

efficiency of respiratory muscles. Efforts that can be made to increase the knowledge

of sufferers and families in handling the first time when an asthma attack occurs is

providing education about the management of chest physiotherapy such as postural

drainage, clapping, breathing excersie and effective cough so that sufferers can do first

aid in asthma recurrence appropriately. Conclusion : The results of this review

literature show that chest physiotherapy has been proven to be helpful in removing

secretions from significant airway cleansing after chest physiotherapy performed by

administering chest physiotherapy measures such as postural drainage, clapping,

effective coughing exercises and deep breathing exercises proven to be able to help in

expenditure secretions and breathing are more effective again, because chest

physiotherapy has an important role in cleansing the airway in bronchial asthma

patients, besides being economical, easy to do, chest physiotherapy does not cause

addiction, can be used at any time and has no side effects on the patient.

Keywords : Chest Physiotherapy, Airway Clearance, Bronchial Asthma

Page 12: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran napas yang

melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik tersebut berkaitan dengan

hiperesponsif saluran napas yang menyebabkan gejala episode berulang berupa

mengi, sesak napas, rasa berat di dada, dan batuk, terutama malam atau pagi hari.

Episode berulang tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napasyang luas,

bervariasi, dan seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan. (Widodo dan

Djajalaksana, 2012)

Masalah kesehatan salahsatu masalah utama dalam bidang kesehatan yang

saat ini terjadi di negara Indonesia, terutama pada penyakit asma bronkial. Asma

bronkial menurut Kardjito(1994) dalam Hartini & Novita (2014) adalah penyakit

paru berupa proses keradangan di saluran napas yang mengakibatkan hiperrespon

saluran napas terhadap berbagai macam rangsangan yang dapat menyebabkan

penyempitan saluran napas terhadap berbagai macam rangsangan yang dapat

menyebabkan penyempitan saluran napas yangmenyeluruh sehingga dapat timbul

sesak napas yang reversibel baik secara spontan maupun dengan terapi. (Tn dan

Asma, 2019)

Menurut World Healt Organization Asma merupakan gangguan inflamasi

kronis di jalan napas. Menurut data The Global Asthma Reportpada tahun 2016

dinyatakan bahwa perkiraan jumlah penderita asma seluruh dunia adalah 325 juta

orang dengan angka prevalensi yang terus meningkat terutama pada anak-anak.

(Global Asthma Network (2014). The Global Asthma Report., n.d) Prevelensi asma

Page 13: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

2

meningkat 5-30% dalam satu dekade terakhir. World Health Organisation

memperkirakan 235 juta penduduk dunia menderita asma dan paling sering terjadi

pada anak. Menurut data yang dikeluarkan WHO pada bulan Mei tahun 2014, angka

kematian akibat penyakit asma bronkial di Indonesia mencapai 24.773 orang atau

sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk. Setelah dilakukan

penyesuaian umur dari berbagai penduduk, data ini sekaligus menempatkan

Indonesia di urutan ke- 19 di dunia perihal kematian akibat asma bronchial. (Global

Asthma Network. (2014). The Global Asthma Report., n.d.)

Asma bronchial suatu gangguan inflamasi pada jalan napas. Dasar penyakit

ini adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas. Asma terjadi pada

salah satu kondisi terpapar udara dingin, debu, asap rokok, stress, flu, infeksi,

kelelahan, alergi obat dan makanan. Sesak napas pada asma lebih berat dirasakan

pada malam hari atau menjelang pagi dan jika pertama kali merasakan sesak

napas.Prevalensi asma di Indonesia menurut data riset kesehatan dasar pada tahun

2013 sebesar 4,5% per 1000 penduduk. Prevalensi status asmatikus pasien rawat

inap berdasarkan umur tertinggi pada umur 25-44 tahun yaitu sebesar 31,56%,

sementara pada pasien rawat jalan berdasarkan umur tertinggi pada umur 25-44

tahun yaitu sebesar 29,95% (Depkes, 2016).

Menurut Riskesdas (2018) pada 12 bulan terakhir kekambuhan penderita

asma bronkial di Indonesia pada wanita sebesar 58,8% dan pada laki – laki sebesar

56,1%. Penderita asma bronkial dikota meiliki prevalensi lebih tinggi sebesar 7,4%

dibandingkan penderita asma didesa. Rentan usia dengan prevalensitertinggi adalah

usia 65-74 tahun sebesar 72,3% dibandingkan dengan rentan usia lain. Dari data

Page 14: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

3

RSUD Bahtermas menunjukan penderita asma ditahun 2017 sebanyak 76 orang,

kemudian di tahun 2018 sebanyak 85 orang dan pada tahun 2019 sebanyak 86

orang. (Rekam Medik RSUD Bahtramas, 2020).

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, Asma bronchial masi

tergolong yang tinggi dalam mengancam hidup manusia sehingga penanganan

dalam dalam penyakit asma bronchial ini harus ditangani dengan maksimal. Hal ini

mendorong penulis untuk melakukan “Penerapan Fisisoterapi Dada Untuk

Meningkatkan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien Asma Bronkhial”

B. Tujuan Masalah

1. Tujuan umum

Tujuan literatur review ini adalah untuk mengetahui kefektifan penerapan

fisioterapi dada untuk meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien asma

bronkhial .

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi pengaruh penerapan fisioterapi dada untuk meningkatkan

bersihan jalan nafas pada pasien asma bronchial.

b. Mengidentifikasi dampak fisioterapi dada untuk meningkatkan bersihan

jalan nafas pada pasien asma bronchial.

Page 15: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

4

II. METODE PENELITIAN

Design penelitian yang masuk dalam literatur review ini menggunakan

desain Literatur review. Tipe study yang direview adalah semua jenis penelitian

yang menggunakan intervensi fisioterapi dada untuk meningkatkan bersihan jalan

nafas.

Intervensi yang masuk dalam kriteria inklusi adalah Intervensi fisioterapi

dada dengan tipe outcome berbatas pada pengaruh fisioterapi dada untuk

meningkatkan bersihan jalan nafas. Literture review ini disusun melalui

penelusuran artikel penelitian yang sudah terpublikasi. Populasi sampelnya adalah

seluruh sampel dengan berbagai jenis pasien asma bronkhial yang mendapatkan

perlakuan fisioterapi dada untuk membantu dalam meningkatkan bersihan jalan

nafas.

Penelusuran dilakukan menggunakan Google scholar dengan kata kunci

tiap variabel yang telah dipilih. Artikel yang ditemukan dibaca dengan cermat

untuk melihat apakah artikel memenuhi kriteria inklusi penulis untuk dijadikan

sebagai literatur dalam penulisan literature review. Artikel yang masuk dalam

kriteria inlklusi dianalisis, diekstraksi dan disintesis kemudian ditentukan

evidancenya. Dari hasil ekstraksi dan analisis diharapkan akan ditemukan sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan intervensi keperawatan

di rumah sakit ataupun tatanan komunitas.

Berikut merupakan intisari yang diambil dari penelitian: judul penelitian,

nama peneliti, tahun publikasi, metode, jumlah sampel, hasil dan kesimpulan

penelitian lengkap dengan nilai signifikansinya. Intisari yang diambil kemudian

dimasukkan ke dalam sebuah tabel agar hasil ekstraksi mudah dibaca. Setelah

dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan 4 artikel, 4

Page 16: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

5

artikel tersebut kemudian dianalisis. Di bawah ini merupakan 4 daftar artikel yang

di ekstraksi dalam bentuk table :

Penulusuran menggunakan Google scholar

Memasukan semua kata yang ada dalam

judul literatur review

Di spesifikan menggunakan kata kunci

dan di spesifikan menjadi 5 Tahun

terakhir (2015-2020)

Di spesifikan dalam 3 tahun terakhir

(2017-2020)

Hasil artikel Literature untuk di analisis

Gambar 1. Artikel Berdasarkan Kriteria Inklusi dan Ekslusi

164 Hasil

147 Hasil

116 Hasil

4 Hasil

Page 17: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

6

Tabel 2.Sinstesis/Ekstraksi Data Hasil Penelitian

PENULS

DAN

TAHUN

TUJUAN

PENELITIAN

DESAIN

PENELITIAN

JUMLAH

RESPONDEN/

SAMPEL

TEMPAT

PENELITIAN

HASIL KESIMPULAN

Rafika

hariyant

Desember

2017

Menganasis

pengaruh fisioterapi

dada terhadap

keefektifan bersihan jalan nafas

pada pasien asma

bronkhial

pra

eksperimen

dengan pre

postest

design

Sampel diambil

dengan

menggunakan

teknik

concecutive

sampling

sebanyak 17

responden.

Di RS

Sumberglaga

h Kabupaten

Mojokerto.

Hasil uji

wilcoxon menunjukkan nilai ρ = 0,001 dan α = 0,05 sehingga ρ < α maka H1 diterima

berarti terdapat pengaruh pemberian fisioterapi dada terhadap keefektifan bersihan jalan

nafas

Fisoterapi ada

berpengaruh terhadap

keefektifan bersihan

jalan nafas pasien asma

bronchial di Rumah Sakit

Kusta Sumberglagah

Mojokerto. Pemberian

fisioterapi dada pada

pasien asma bronchial

dapat membantu pasien

dalam mengeluarkan

sekret karena fisioterapi

dada bermanfaat untuk

mempermudah

pengeluaran sekret pada

pasien asma sehingga

pernafasan pasien lebih

longgar dan jalan nafas

menjadi lebihefektif.

Hidayah

Widias

Ningrum

Mengidentifi

kasi manfaat

fisioterapi

dada untuk

Metode

penelitian

deskriptif

dengan

penelitian yaitu 2

anak laki-

lakiyang berumur

3 tahun dan 5

Penelitian ini

dilakukan di

RSUD

Hasil penelitian

yaitu 2 anak

laki-lakiyang

berumur 3 tahun

Fisioterapi dada efektif

bermanfaat meningkatkan

bersihan jalan nafas pada

Page 18: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

7

Februari

2019

meningkatka

n efektifitas

bersihan jalan

nafas

pendekatan

case study

research

(studi

kasus)

tahun yang

mengalami

bronkitis

Pandan aran

Boyolali

dan 5 tahun

yang selama 3

hari bersihan

jalan nafas pada

kedua pasien

efektif dengan

kriteria hasil

frekuensi

pernafasan

dalam batas

normal, irama

pernafasan

dalam batas

normal, mampu

mengeluarkan

sputum, tidak

ada suara nafas

tambahan, batuk

berkurang

asuhan keperawatan anak

dengan kasus bronkitis

Wahyu

Nur

Kasanah

Maret

2015

mengetahui

efektivitas

batuk efektif

dan

fisioterapi

dada pagi dan

siang hari

terhadap

pengeluaran

sputum

one shot-

case study sampel 22

responden dengan

teknik total

sampling

Rumah Sakit

Paru dr.Ario

Wirawan

Salatiga

penelitian

menunjukkan

terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

intervensi pagi

hari dan siang

hari. Terlihat

dari hasil

pengeluaran

Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa ada

perbedaan batuk efektif

dan fisioterapi dada yang

dilakukan pagi hari dan

siang hari di RS Paru

dr.Ario WirawanSalatiga.

Page 19: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

8

pasien asma

bronkial di

Rumah Sakit

Paru dr.Ario

Wirawan

Salatiga.

sputum pada

kelompok

intervensi pagi

hari keluaran

sputum 4 -< 6

ml diperoleh

dari 7 responden

(63,6%),

sedangkan

paling sedikit 2

<- 3 ml

diperoleh dari 4

responden

(36,4%).

Kemudian pada

kelompok

intervensi siang

hari keluaran

sputum dari 11

responden

seluruhnya

sebanyak 1 -< 2

ml.

Maidarta

ti

2015

mengetahui

pengaruh

fisioterapi

dada terhadap

bersihan jalan

nafas pada

Penelitian

ini

menggun

akan

desain

quasi-

sampel dengan

cara purposive

sampling dengan

jumlah sampel 17

orang

Di

Puskesmas

Moch.

Ramdhan

Bandung.

hasil uji statistik

menunjukan

terdapat

perbedaan

bermakna rerata

frekwensi

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan maka dapat

diambil kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan frekwensi

Page 20: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

9

anak usia 1-5

tahun yang

mengalami

gangguan

bersihan jalan

nafas di

Puskesmas

Moch.

Ramdhan

Bandung.

eksperime

n dengan

rancanga

n pretest-

posttest

with group.

bersihan jalan

nafas sebelum

dan sesudah

fisioterapi yaitu

nilai P-value

0000. sedangkan

untuk uji beda

bersihan nafas

sebelum dan

sesudah

fisioterapi

didapatkan hasil

P-value 0.225

nafas sebelum dan

sesudah dilakukan

fisioterapi dada pada anak yang mengalami

bersihan jalan nafas

Page 21: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

10

III. Hasil

A. Mengidentifikasi untuk mengetahui keefektifan penerapan fisioterapi dada untuk

meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien asma bronkhia. Artikel pertama,

ketiga dan ke empat menunjukan bahwa fisioterapi dada terhadap bersihan jalan

nafas pada pasien asma bronkhial terdapat perbedaan bersihan jalan nafas setelah

diberikan fisioterapi dada dimana sebelum diberikan fisioterapi dada seluruh

responden mengalami bersihan jalan nafas yang tidak efektif dan setelah diberikan

fisioterapi dada terdapat perubahan bersihan jalan nafasnya dalam kategori efektif

. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh pemberian tindakan fisioterapi

dada terhadap keefektifan bersihan jalan nafas pasien asma bronchial.

A. Mengidentifikasi pengaruh penerapan fisioterapi dada untuk meningkatkan

bersihan jalan nafas pada pasien asma bronchial. Pada artikel pertama dan ke dua,

Fisioterapi dada memberikan manfaat dalam meningkatkan efektifitas bersihan

jalan nafas yang meliputi frekuensi pernafasan pasien dalam batas normal, irama

pernafasan pasien dalam batas normal, pasien mampu mengeluarkan sputum, tidak

ada suara nafas tambahan, batuk berkurang.

B. Mengidentifikasi dampak fisioterapi dada untuk meningkatkan bersihan jalan

nafas pada pasien asma bronchial. Berdasarkan ke empat artikel yang di review tidak

terdapat dampak yang dapat mengganggu pasien atau terkomplikasi setelah di lakukannya

fisioterapi dada. Dengan pemberian fisioterapi dada terdapat perubahan pada pasien yaitu

responden bisa mengeluarkan dahak dengan maksimal dan banyak serta dapat

membersihkan saluran pernapsan yang sebelumnya terhalang oleh dahak, serta pola nafas

Page 22: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

11

menjadi lebih teratur, pasien tidak gelisah, suaranafas tambahan menghilang, dan pasien

dapat lebih tenang danrileks.

IV. PEMBAHASAN

A. Mengidentifikasi untuk mengetahuike efektifan penerapan fisioterapi dada

untuk meningkatkan bersihan jalan nafas pada pasien asma bronkhial. Chest

Physiotherapy atau Fisioterapi dada merupakan kelompok terapi yang

digunakan dengan kombinasi untuk memobilisasi sekresi pulmonar. Tujuan

fisioterapi dada adalah membuang sekresi bronkial, memperbaiki ventilasi, dan

meningkatkan efisiensi otot-otot pernafasan (Ariasti, 2014).

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan penderita

dan keluarga dalam melakukan penanganan pertama ketika terjadi serangan

asma yaitu pemberian edukasi tentang penatalaksanaan fisioterapi dada seperti

postural drainage, clapping, breathing excersie dan batuk efektif sehingga

penderita dapat melakukan pertolongan pertama pada kekambuhan asma

dengan tepat.

Berdasarkan keempat jurnal yang saya review masing-masing jurnal

terdapat ke efektifan dalam tindakan fisioterapi dada dalam pengeluaran sekret

ataupun gangguan yang ada dalam jalan nafas ,jalan nafas yang tidak efektif

dimana tanda ini dapat dilihat keluarnya sekret atau sekret yang mengental pada

saluran pernafasan, perubahan frekuensi nafas responden yang sebelum

diberikan mereka masih mempunyai frekuensi nafas lebih dari 24 kali permenit,

sedangkan setelah diberikan tindakan fisoterapi dada frekuensi nafas menjadi

20 – 24 kali permenit, dan responden sudah tidak tampak bernafas berat

Page 23: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

12

sehingga fisioterapi dada ini sangat efektif skali dalam membantu bersihan

jalan nafas.

B. Mengidentifikasi pengaruh penerapan fisioterapi dada untuk meningkatkan

bersihan jalan nafas pada pasien asma bronchial. Fisioterapi dada adalah salah

satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi

baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk

pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit

pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif

karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi

mekanik (Santoso, 2012)

Menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bersihan jalan nafas setelah diberikan

fisioterapi dada dimana sebelum diberikan fisioterapi dada seluruh responden

mengalami bersihan jalan nafas yang tidak efektif dan setelah nafasnya dalam kategori

efektif . Hasil analisis data menunjukkan adanya diberikan fisioterapi dada

terdapatresponden (64,7%) yang bersihan jalan pengaruh pemberian tindakan

fisioterapi dada terhadap keefektifan bersihan jalan nafas pasien asma bronchial.

Pada ke empat jurnal yang saya review rata-rata penggunaan fisioterapi

dada sangat berpengaruh secara signifikan dalam mengatasi gangguan bersihan

jalan nafas untuk membantu dalam mengeluarkan sekret atau sekret yang

mengental pada saluran pernafasan,serta membantu dalam pernafasan klien

menjadi lebih efektif kembali.

C. Mengidentifikasi dampak fisioterapi dada untuk meningkatkan bersihan jalan

nafas pada pasien asm bronkhial. Berdasarkan ke empat artikel yang di review

Page 24: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

13

tidak terdapat dampak yang dapat mengganggu pasien atau komplikasi setelah

di lakukannya fisioterapi dada. Pada artikel pertamauntuk mempermudah

pengeluaran sekret tersebut maka dilakukan pemberian tindakan fisioterapi

dada seperti postural drainage, clapping, latihan batuk efektif dan latihan nafas

dalam. Tujuan pemberian teknik fisoterapi dada untuk membantu pernafasan

pasien lebih baik dan menigkatkan ekspansi paru. Dengan pemberian fisioterapi

dada pasien akan terbantu untuk memperbaiki pertukaran gas tanpa

meningkatkan kerja pernapasan, mengatur frekuensi dan pola napas serta

latihan batuk efektif dapat membantu pasien dalam mengeluarkan sekret

sehingga jalan nafas lebih efektif. Dengan pemberian fisioterapi dada terdapat

perubahan pada pasien yaitu responden bisa mengeluarkan dahak dengan

maksimal dan banyak serta dapat membersihkan saluran pernapsan yang

sebelumnya terhalang oleh dahak, serta pola nafas menjadi lebih teratur, pasien

tidak gelisah, suaranafas tambahan menghilang, dan pasien dapat lebih tenang

dan rileks. Meski jumlah artikel yang melihat pengaruh intervensi fisioterapi

dada terhadap bersihan jalan nafas masi sedikit, intervensi fisioterapi dada ini

memiliki peluang yang besar untuk di praktekan ditatanan klinis dan komunitas

khususnya di indonesia. Kondisi ini didukung oleh bnyaknya kelebihan dari

fisioterapi dada, selain ekonomis, mudah dilakukan,fisioterapi dada tidak

menimbulkan adiksi , dapat digunakan kapan saja dan tidak meiliki efek

samping bila diberikan pada pasien asma bronchial.

Page 25: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

14

V. KESIMPULAN

Hasil Literatur review ini menunjukan bahwa fisioterapi dada terbukti dapat

membantu dalam pengeluaran sekret terhadap bersihan jalan nafas yang

signifikan setelah dilakukan fisioterapi dada yang dilakukan pemberian

tindakan fisioterapi dada seperti postural drainage, clapping, latihan batuk

efektif dan latihan nafas dalam terbukti dapat membantu dalam pengeluaran

sekret serta pernafasan lebih efektif kembali, karenafisioterapi dadamempunyai

peranan penting terhadap bersihan jalan nafas pada pasien asma bronkhial,

selain ekonomis, mudah dilakukan, fisioterapi dada tidakmenimbulkan adiksi

, dapat digunakan kapan saja dan tidak meiliki efek samping pada pasien.

Page 26: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

15

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Yola. (2009). Patofisiologi Batuk dan Cermin Dunia Kedokteran.

Jakarta:EGC

Ariasti. 2014. Latihan pernapasan dengan metode buteyko meningkatkan nilai

force expiratory volume in 1 second (%fev) penderita asma dewasa derajat

persisten sedang. Jurnal KedokteranMasyarakat. 2007: Vol. 23 No.2: 52-57

Bruno, L. (2019). e. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–

1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Global Asthma Network. (2014). The Global Asthma Report. (n.d.)

Hadibroto, I. (2009). Asma. Jakarta: Gramedia

Lewis, S.L., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R.,O’brien, P.G., & Bucher L. (2009).

Medical Surgical Nursing: Assesment and Management of clinical Problems.

Sevent Edition Voulume 2. Jakarta :EGC.

Maranatha, D. (2009). Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Majalah Kedokteran

Indonesia 58 (11), 444-453. Jakarta : Depertemen Ilmu Penyakit dalam, Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Nursalam, 2016, metode penelitian. (n.d.). Journal of Chemical Information and

Modeling,53(9),1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Putri, A. M., Studi, P., Iii, D., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2019).

Penatalaksanaan fisioterapi pada asma bronkial di balai besar kesehatan paru

masyarakat surakarta.

Rekam Medik RSUD Bahtramas,2020

Wanda. (2019).. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Page 27: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

16

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Widodo, R., & Djajalaksana, S. (2012). Patofisiologi dan Marker Airway Remodeling

pada Asma Bronkial. Jurnal Respirasi Indonesia, 32(2), 111–114.

Page 28: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

17

Page 29: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA UNTUK MENINGKATKAN …

18