Top Banner
PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Kelompok 6 Grace Clara Ginting Lamasi Tamba Fanny Tiara Arpenas Bondar Marius K. Giawa
26

PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Jul 06, 2015

Download

Education

Grace Ginting

this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN

KURIKULUM

Kelompok 6

Grace Clara Ginting

Lamasi Tamba

Fanny Tiara

Arpenas Bondar

Marius K. Giawa

Page 2: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Pendekatan merupakan titik tolak atausudut pandang seseorang terhadap suatuproses tertentu. Sehingga bila dikaitkandengan kurikulum, pengembangankurikulum dapat diartikan sebagai titiktolak atau sudut pandang secara umumtentang proses pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum sendiri memilikimakna yang cukup luas.

A. PendekatanPengembangan

Kurikulum

Page 3: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Pendekatan juga dapat diartikan sebagai cara kerjadengan menerapkan strategi dan metode yang

tepat dengan mengikuti langkah-langkahpengembangan yang sistematis agar memperoleh

kurikulum yang lebih baik. Pendekatan dapatdiartikan sebagai titik tolak atau sudut pandangseseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilahpendekatan merujuk kepada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangatumum. Dengan demikian, pendekatan

pengembangan kurikulum menunjuk pada titiktolak atau sudut pandang secara umum tentang

proses pengembangan kurikulum.

Page 4: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Page 5: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Sukadinata (2000) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulumadalah penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum

construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada(curriculum improvement). Di satu sisi pengembangan kurikulummerupakan penyusunan seluruh perangkat kurikulum mulai daridasar, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis-garis besarprogram pengajaran, hingga pedoman pelaksanaannya (macro

curriculum), dan di sisi lain berkenaan dengan penjabaran kurikulum(GBPP) yang telah disusun pusat menjadi rencana dan persiapanmengajar yang lebih khusus, yang dikerjakan oleh guru, sepertipenyusunan Rencana Tahunan, caturwulan, satuan pelajaran, dan

sebagainya (micro curriculum).

Page 6: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Dengan melihat dua cakupanpengembangan kurikulum, adadua pendekatan yang dapatditerapkan dalampengembangannya.

1. Pendekatan Top Down

2. Pendekatan Grass Roots

Page 7: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

1. Pendekatan Top Down

Pengembangan kurikulum pada

pendekatan ini muncul dari pejabat

pendidikan atau para administrator atau

pemegang kebijakan pendidikan seperti

dirjen atau Kepala Kantor Wilayah.

Semacam garis komando, pengembangan

kurikulum kemudian diteruskan ke bawah,

sehingga pendekatan ini disebut juga line

staff model. Pendekatan ini biasa

digunakan Negara yang memiliki sistempendidikan sentralisasi.

Page 8: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

.

:

Kedua : menyusun tim atau kelompok kerja untuk menjabarkan kebijakan atau

rumusan-rumusan yang telah disusun tim pengarah. Anggota tim ini adalah

para ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, ditambah dengan

guru-guru senior yang sudah berpengalaman. Tim ini bertugas merumuskan

tujuan-tujuan yang lebih operasional dari tujuan umum, memilih dan menyusun

sequence bahan pelajaran, memilih strategi pengajaran dan alat bantu petunjuk

evaluasi, serta menyusun pedoman pelaksanaan kurikulum untuk guru.

Page 9: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Ketiga : bila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim ataukelompok kerja, selanjutnya hasilnya diserahkan kepadatim perumus untuk dikaji dan diberi catatan atau revisi. Bilaperlu kurikulum tersebut akan diujicoba , dievaluasi, dandisempurnakan.

Keempat : para asministrator selanjutnya memerintahkankepada setiap sekolah untuk mengimplementasikankurikulum yang telah disusun tersebut.

Page 10: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Dari langkah-langkah tersebut tampak

bahwa inisiatif pengembangan kurikulum

berasal dari pemegang kebijakan

pendidikan, sedangkan guru hanya

bertugas sebagai pelaksanakurikulum yang

telah ditentukan oleh para pemegang

kurikulum, sehingga disebut pendekatan

dengan system komando.

Page 11: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

2. Pendekatan Grass RootsPada pendekatan grass roots,inisiatif pengembangan

kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai

implementator, kemudian menyebar pada wilayah yang lebih

luas, karena itu pendekatan ini disebut pendekatan dari

bawah ke atas. Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk

penyempurnaan kurikulum (curriculum improvement),

walaupun terkadang juga digunakan dalam pengembangan

kurikulum baru (curriculum construction).

Page 12: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Dalam pelaksanaanya terdapat dua syarat yang harus

dipenuhi :

Pertama : kurikulum yang dikembangkan bersifat lentur

sehingga memberikan kesempatan kepada setiap guru

secara terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan

kurikulum yang sedang diberlakukan.

Kedua : guru memiliki sikap professional yang tinggi

disertai kemampuan yang memadai, yang ditandai dengan

keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru

dalam upaya meningkatkan kinerjanya, selalu menambah

pengetahuan dan wawasannya, untuk menacapai

kesempurnaan.

Page 13: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan pendekatan ini

adalah sebagai berikut :

Pertama : menyadari adanya masalah, karena pendekatan ini biasanya diawali darikeresahan guru tentang kurikulum yang berlaku

Kedua : mengadakan refleksi, yaitu dengan mengkaji literatur yang relevan misalnyadengan membaca buku, jurnal hasil penelitian, internet, diskusi, wawancara dsb

Ketiga : mengajukan hipotesis atau jawaban sementara, dengan memetakan berbagaikemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulangannya.

Page 14: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Keempat : menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukansesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Penentuan di sini juga disertai dengan

kajian terhadap berbagai hambatan yang akan terjadi sehingga lebih dini untuk dapatdiatasi.

Kelima : mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terusmenerus hingga masalah yang dihadapi dapat terpecahkan. Di sini bisa dilakukan

dengan diskusi antar teman sejawat.

Keenam : membuat dan menyusun laporan hasilpelaksanaan pengembangan melalui grassroot.

Langkah ini penting dilakukan sebagai bahanpublikasi dan diseminasi, sehingga

memungkinkan dapat dimanfaatkan danditerapkan oleh orang lain sehingga hasil

pengembangan tersebut semakin tersebar.

Page 15: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Pada pedekatan Gross Roots ini guru berperan lebih dari sekedarpelaksana kurikulum, bahkan peran guru sebagai implementatorperubahan dan penyempurnaan kurikulum sangat menentukan,

sedangkan administrator tidak lagi berperan sebagai pengendalipengembangan, tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator.

Pendekatan ini dimungkinkan pada negara dengan system pendidikan yang desentralisasi, sebab kebijakan pendidikan tidak

ditentukan oleh pusat, tetapi ditentukan oleh daerah bahkanoleh sekolah, karena itu, untuk memperoleh kualitas lulusansekolah, dapat terjadi persaingan antar sekolah atau antar

daerah

Page 16: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Di dalam teori kurikulum setidak-tidaknya terdapat empat

pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan

kurikulum, yaitu:

Pendekatan Subjek Akademis

Pendekatan Humanistis

Pendekatan Teknologis/ Kompetensi

Pendekatan Rekontruksi Sosial

Page 17: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

1. Pendekatan Subjek Akademis

Kurikulum disajikan dalam bagian-bagian ilmu pengetahuan, mata

pelajaran yang di intregasikan. Ciri-ciri ini berhubungan dengan maksud,

metode, organisasi dan evaluasi. Pendekatan subjek akademis dalam

menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada

sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Para ahli akademis terus

mencoba mengembangkan sebuah kurikulum yang akan melengkapi

peserta didik untuk masuk ke dunia pengetahuan, dengan konsep dasar

dan metode untuk mengamati, hubungan antara sesama, analisis data,

dan penarikan kesimpulan. Pengembangan kurikulum subjek akademis

dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran/mata

kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk

persiapan pengembangan disiplin ilmu.

Page 18: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Pendekatan Humanistik dalampengembangan kurikulum bertolakdari ide "memanusiakan manusia". Penciptaan konteks yang akanmemberi peluang manusia untukmenjadi lebih human, untukmemprtinggi harkat manusiamerupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasarpengembangan program pendidikan.Kurikulum Humanistis dikembangkanoleh para ahli pendidikan Humanistis. Kurikulum ini berdasarkan konsepaliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey.

Aliran ini lebih memberikan tempatutama kepada siswa. KurikulumHumanistis ini, guru diharapkandapat membangun hubunganemosional yang baik dengan pesertadidiknya.Dalam pendekatan Humanistis ini, peserta didik diajar untukmembedakan hasil berdasarkanmaknanya. Kurikulum ini melihatkegiatan sebagai sebuah manfaatuntuk peserta dimasa depan.

Sesuai dengan prinsip yang dianut, kurikulum ini menekankan integritas, yaitu kesatuan perilaku bukan sajayang bersifat intelektual tetapi jugaemosional dan tindakan.

2. Pendekatan Humanistik

Page 19: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

3. Pendekatan Rekontruksi Sosial

Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungankurikulum dengan sosial masyarakat dan politikperkembangan ekonomi. Kurikulum ini bertujuanuntuk menghadapkan peserta didik pada berbagaipermasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahanyang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja, tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, kimia, matematika dan lain-lain. Kurikulum inibersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama. Melalui interaksi inisiswa berusaha memecahkan problema-problemayang dihadapinya dalam masyarakat menujupembentukan masyrakat yang lebih baik

Page 20: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksisosial antara lain melibatkan:1. Survey kritis terhadap suatu masyarakat.2. Studi yang melihat hubungan antara ekonomi lokaldengan ekonomi nasional atau internasional.3. Study pengaruh sejarah dan kecenderungan situasiekonomi lokal.4. Uji coba kaitan praktek politik denganperekonomian.5. Berbagai pertimbangan perubahan politik.6. Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya.Pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulumrekonstruksi sosial harus memenuhi 3 kriteria berikut, yaitu: nyata, membutuhkan tindakan dan harusmengajarkan nilai. Evaluasi dalam kurikulumrekontruksi sosial mencakup spektrum luas, yaitukemampuan peserta didik dalam menyampaikanpermasalahan, kemungkinan pemecahan masalah, pendefinisian kembali pandangan mereka dankemauan mengambil tindakan.

Page 21: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

4. Pendekatan Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu

kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan

(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga

hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap

seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan

pengetahuan pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik,

agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan

keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.

KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh

peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi

dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,

sehingga pencapainnya dapat dinikmati dalam bentuk perilaku atau

ketrampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan

pembelajaran perlu diarahkan untuk membentuk peserta didik menguasai

sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar

tuntas dan pengembangan bakat, setiap peserta didik harus diberi kesempatan

untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan

belajar masing-masing.

Page 22: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Page 23: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Page 24: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Page 25: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Kesimpulan

Pendekatan pengembangan kurikulum ialah cara kerja dengan menerapkan strategidan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik

Pendekatan Pengembangan Kurikulum Humanistik ini berpusat pada siswa danmengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Para pendidik humanistik yakin bahwa kesejahteraan mental danemosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberikanhasil maksimal. Hasil penelitian menunjukkan konsep diri siswa berkorelasi tinggi denganprestasi akademis. Siswa dengan konsep diri rendah lebih banyak mengalami kesulitanbelajar dari pada siswa dengan konsep diri positif

Pendekatan Rekayasa Sosial ini juga disebut rekonstruksi sosial karenamemfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalammasyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, rasialisme, interdependensi, global, kemiskinan, malapetaka akibat kemajuan teknologi, perang dan damai, keadilan sosial, hak asasi manusia, dan lain-lain.

Page 26: PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.