Top Banner
PELAPORAN KEUANGAN AUDITAN DI ERA #NEWNORMAL Oleh: Barugamuri Dachi, M. Ak., CA., CPA., Asean CPA. Audit Partner at Nexia KPS
35

Pelaporan keuangan auditan di masa #covid19...Pelaporan Keuangan Auditan - Historis #Covid19 Bulan Des 19 Deteksi awal #Covid19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok 1 Jan 2020 Terdapat

Dec 12, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PELAPORAN KEUANGANAUDITANDI ERA #NEWNORMAL

    Oleh:

    Barugamuri Dachi, M. Ak., CA., CPA., Asean CPA.

    Audit Partner at Nexia KPS

  • ProfileBarugamuri Dachi, SE., Ak., M. Ak., CA., CPA., Asean CPA.www.barugamuri.id

    More than 17 years’ experience in Public Accountant Firm and Consulting Firm in audit, accounting, tax and business advisory.

    ➢ (Currently): Audit Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono (Nexia KPS)

    ➢ (Previously): Audit Partner KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Kreston International)

    ➢ Founder & CEO KAKAPE.ID

    ➢ Lecturer Institut Bisnis Nusantara & PPA FEB USAKTI

    ➢ Member of Quality Review Board of IAPI (2017 – 2019)

    Education:

    ➢ Magister Akuntansi & PPA, FEB Universitas Trisakti

    ➢ S1 Akuntansi – Institut Bisnis Nusantara

    Licenses and Professional Certifications

    Chartered Accountant Certified Public Accountant Asean CPA

    Registered Public Accountant

    Registered State Accountants Registered at BPK – Level Partner and Examiner

    Registered at OJK (for Sectors)

  • “Materi ini tidak dirancang untuk membuka wawasan terhadap isu terkait pelaporan keuangan auditan di era#newnormal, dan diharapkan untuk membantu diskusi secepat mungkin selama waktu yang terbatas ini untukmemberikan inside dalam mendukung kualitas pelaporan keuangan entitas (auditan) agar semakin informatif yangsemakin lebih baik” – www.barugamuri.id

    http://www.barugamuri.id/

  • Overview

    • Latar Belakango#Covid19: Kondisi Global & Indonesia

    o#Covid19: Dampak Ekonomi

    • Pelaporan Keuangan Auditan: o Historis & dampak #Covid19

    o PSAK & ISAK Terbaru di Masa Pandemic - #NewNormal

    oOverview PSAK 71

    • Informasi Penting Dalam Pelaporan Keuangan #NewNormal

    • Hal Penting Lainnya

  • #Covid19: Kondisi Global

  • #Covid19: Kondisi Indonesia

  • #Covid19: Dampak Ekonomi

    Executive summary

    1. Menghasilkan kecepatan yang mengkuatirkan – menghasilkan

    guncangan ekonomi global sangat besar yang mengarah kepada

    resesi global

    2. Perkiraan awalnya untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi global

    5,2%, tetapi sekarang dunia sedang diperhadapkan pada resesi

    ekonomi yang terburuk dalam 8 dekade terakhir

    3. Pendapatan per kapita sebagian negara-negara berkembang (EMDE)

    akan turun signifikan tahun ini dan sangat rentan jika memiliki (a)

    sistem kesehatan yang lemah; (b) bergantung pada perdagangan

    global; (c) pariwisata; (d) transaksi valas; dan (e) ekspor komoditas.

    4. Jika krisis kesehatan ini mereda, maka sangat penting untuk

    melakukan reformasi komprehensif yang memungkinkan pemulihan

    lebih cepat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta

    meningkatkan tata kelola dan lingkungan bisnis

  • #Covid19: Dampak Ekonomi

  • #Covid19: Dampak Ekonomi untuk Indonesia

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020, yang diproyeksikan sebelumnya dalam APBN

    2020 diasumsikan sebesar 5,3% akan terkoreksi tajam (skenario ‘berat’) sebesar 2,3%.

  • #Covid19: Dampak Ekonomi untuk Indonesia

    SektorPaling

    Tertekan

    Rumah Tangga

    (Konsumsi naik, daya beli turun)

    UKMN

    (NPL cenderungmeningkat,

    perputaran bisnismenurun drastis)

    NonKeuangan

    [Manufaktur, Perdagangan, Transportasi, Pariwisata – Perhotelan dan Restoran]

    (Penurunan Kinerja, PHK, Potensi Insolvency)

    Keuangan/ Perbankan

    (Likuidias dan berpotensiinsolvency)

    Sektor Paling Cepat Pulih

    (Rebound)

    Transportasi

    (ada aktivitas di luar rumah, domestic & LN)

    Perdagangan

    (Pusat Belanja & Pasar)

    Pariwisata

    (Liburan; Travelling, Hotel & Resto)

    Selama Pandemi #NewNormal

    #StayAtHome #PSBB #WFH #PhysicalDistancing #WFO #APD

  • Pelaporan Keuangan Auditan - Historis #Covid19

    Bulan Des 19 Deteksi awal #Covid19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok

    1 Jan 2020 Terdapat penerapan PSAK dan ISAK terbaru yang efektif berlaku 1 Januari 2020

    - PSAK 71 – Instrumen keuangan

    - PSAK 72 – Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan

    - PSAK 73 – Sewa

    - PSAK 62 – Kontrak Asuransi

    - ISAK 35 – Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba

    23 Januari 2020 Lockdown diberlakukan Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok

    2 Maret 2020 Pemerintah Indonesia mengumumkan 2 pasien positif #CoronaVirus

    13 Maret 2020 11/POJK.03/2020 – stimulus perekonomian nasional sebagi kebijakan counter-cyclical dampak penyebaran #Covid19(Restrukturisasi kredit untuk debitur berkinerja baik tetapi terdampak #Covid19)

    31 Maret 2020 Perpu No. 1 tahun 2020, tentang Kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi

    #Covid19 dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas

    sistem keuangan.

    (Relaksasi pelaporan pajak & relaksasi pelaporan keuangan emiten, keuangan dan nonkeuangan (dibawah pengawasanOJK)

    31 Maret 2020 Perpu No. 21 tahun 2020, tentang PSBB

    13 April 2020 Pemerintah Indonesia mengumumkan #Covid19 menjadi bencana nasional non-alam melalui Keppres 12 Tahun 2020

    27 April 2020 PMK: 44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi #Covid19 yang ditetapkan pada tanggal

    27 April 2020. Peraturan ini menggantikan PMK Nomor 23/PMK.03/2020 yang sebelumnya berlaku per tanggal 1 April 2020.

    30 Mei 2020 Amandemen PSAK 73 - Sewa, konsesi sewa terkait COVID19

    Mulai Juni 2020 #NewNormal: Fase I (1 Juni 2020); Fase II (8 Juni 2020); Fase III (15 Juni 2020); Fase IV (6 Juli 2020); Fase V (20 & 27 Juli2020)

  • Pelaporan Keuangan Auditan – Dampak #Covid19

  • Pelaporan Keuangan Auditan – Dampak #Covid19

    PSAK 8 memberikan beberapa ketentuan penting berikut:

    1. Peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan (adjusting events) → peristiwa yang memberikan bukti

    atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan.

    2. Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan (non-adjusting events) mengindikasikan kondisi yang

    timbul setelah periode pelaporan.

    Jumlah yang dicatat dan diakui dalam laporan keuangan disesuaikan untuk mencerminkan peristiwa

    penyesuaian, tetapi hanya pengungkapan yang diperlukan untuk peristiwa material yang non-penyesuai.

    Peristiwa pandemi #Covid19 merupakan non-adjusting events untuk LK Auditan 31 Des 2019 tetapi Entitas/Auditee harus mempertimbangkan melakukan evaluasi terhadap asumsi kelangsungan usaha (going concerndalam penyusuan laporan keuangan.

  • Pelaporan Keuangan Auditan – Dampak #Covid19

    AUDITEE:Menyiapkan surat representasi manajemen secara

    tertulis yang didalamnya antara lain menyatakan

    bahwa seluruh peristiwa yang terjadi setelah

    tanggal laporan keuangan dan memerlukan

    penyesuaian atau pengungkapan sesuai dengan

    kerangka pelaporan keuangan yang berlaku telah

    disesuaikan atau diungkapkan termasuk yang terkait

    karena #Covid19

    AUDITOR:Harus melakukan assessment – proseduraudit yang diperlukan untuk memastikan

    bahwa seluruh peristiwa yang terjadi antara

    tanggal laporan keuangan dengan tanggal

    laporan auditor yang mengharuskan

    pengungkapan dalam laporan keuangan

    terkait Covid-19 telah teridentifikasi dan

    diungkapkan dalam LK.

    Untuk penyelesaian LK Auditan

  • Pelaporan Keuangan Auditan – Dampak #Covid19

    1. Ketidakpastian yang signifikan

    Manajemen harus menilai dampak Covid19 dan

    pengungkapan harus mencakup asumsi dan penilaian

    signifikan yang diterapkan dalam membuat penilaian

    kelangsungan usaha. Penilaian kemungkinan akan perlu

    mencakup skenario yang berbeda dengan berbagai asumsi

    yang dapat diperbarui untuk memperhitungkan sifat

    ketidakpastian yang terus berkembang.

    Mengapa COVID-19 dapat mempengaruhi laporan keuangan untuk periode pelaporan yang

    berbeda?

    2. Jika likuidasi atau operasi dihentikan

    Manajemen harus mempertimbangkan

    untuk menyusun laporan keuangannya

    dengan menggunakan basis lain, seperti

    basis likuidasi.

    Untuk akhir tahun 2019, auditor akan

    melihat lebih banyak 'ketidakpastian

    material” terkait dengan kelangsungan

    usaha'.

    Untuk bulan Maret 2020 (Q1) dan akhir tahun, kita dapat

    melihat opini audit yang dimodifikasi karena 'keterbatasan

    ruang lingkup’, dan atau mencantumkan ‘emphasis ofmatter’ dalam opini mengingat tantangan yang mungkindihadapi Perusahaan dalam memberikan bukti audit yang

    cukup kepada auditor mereka sebagai akibat dari

    pembatasan pemerintah, misalnya dalam kaitannya

    dengan pembatasan sosial

    Mengapa COVID-19 dapat mempengaruhi laporan auditor untuk periode pelaporan yang berbeda?

    Sumber: Materi PPL IAPI (diolah)

  • PSAK & ISAK Terbaru di Masa Pandemi - #NewNormal

    PSAK 72

    PSAK 71 “Instrumen Keuangan”, mengatur perubahan

    persyaratan terkait instrumen keuangan seperti

    klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan

    akuntansi lindung nilai.

    PSAK 71 ini menggantikan PSAK 55 “Instrumen

    Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

    PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”,

    yang mengatur model pengakuan pendapatan dari

    kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan

    dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan.

    PSAK 72 ini menggantikan PSAK 23 “Pendapatan”, PSAK

    34 “Kontrak Konstruksi”, PSAK 44 “Akuntansi Aktivitas

    Pengembangan Real Estate”, ISAK 10 “Program Loyalitas

    Pelanggan”, ISAK 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estate”

    dan ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan”.

    PSAK 73 “Sewa”, menetapkan prinsip-prinsip untuk

    pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan

    sewa, dengan tujuan memastikan bahwa lessee dan

    lessor menyediakan informasi yang relevan yang dengan

    setia mewakili transaksi tersebut.

    PSAK 73 ini menggantikan PSAK 30 “Sewa”.

    PSAK 73

    ISAK 35 “Penyajian Laporan Keuangan Entitas

    Berorientasi Nonlaba” yang mengatur format penyajian

    laporan keuangan (untuk rincian aset neto); Laporan

    Aktivitas berubah menjadi Laporan Penghasilan

    Komprehensif; dan adanya pergantian istilah dari

    nirlaba menjadi nonlaba

    ISAK 35 ini hanya diterapkan khusus untuk penyajian

    laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba termasuk

    jika menggunakan SAK ETAP, dan menggantikan PSAK

    45.

    PSAK 71

    ISAK 35

  • Overview PSAK 71

    Kategori Klasifikasi Pengukuran

    • Perbedaan signifikan klasifikasi pengukuran dengan PSAK 55 untuk aset keuangan

    • Reklasifikasi aset keuangan diperkirakan tidak sering terjadi karena harus melalui ketentuan yang sangat rigid

    dan ketat

    • Untuk liabilitas keuangan, sebagian besar ketentuan di PSAK 55 tetap dipertahankan → amortize cost dan

    FVTPL

    • Penyajian dalam OCI → Untuk keuntungan/kerugian yang diukur dari FVTPL yang timbul karena adanya

    perubahan credit risk yang menyertainya.

    • Reklasifikasi liabilitas keuangan tidak diperkenankan.

    PSAK 71 PSAK 55

    FVTPL FVTPL

    Amortize Cost Loans & receivables

    FVOCI HTM

    AFS

    Klasifikasi tersebut harus didasarkan pada karakteristik (1) arus kas kontraktual dari instrumen

    keuangan itu sendiri melalui (2) uji SPPI (solely payment of principle & interest) dan tujuan bisnisuntuk memegang instrument keuangan tersebut melalui (3) Uji Model Bisnis.

  • Overview PSAK 71

    Kategori Klasifikasi Pengukuran

  • Overview PSAK 71

    Kategori Klasifikasi Pengukuran

    OPSI penetepan pada FVTPL

    Aset keuangan → Dapat dilakukan jika

    penetapan tersebut menghilangkan atau secara

    signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran

    dan pengakuan (accounting mismatch)

    Liabilitas keuangan → dapat dilakukan jika

    diakui atas dasar nilai wajar atau mengandung

    derivative lekatan (embedded derivative) yangdapat dipisahkan

    Untuk kondisi spesifik:

    • Kontrak tertentu untuk membeli dan menjual

    item nonfinancial• Eksposur kredit tertentu

  • Overview PSAK 71

    Kategori Klasifikasi Pengukuran

  • Overview PSAK 71

    Pengukuran Awal

    • Secara umum untuk pengukuran awal instrumen keuangan, tidak

    ada perubahan dari PSAK 55.

    • Diakui pada nilai wajar ditambah (dikurangi) dengan biaya

    transaksi*) yang terkait langsung dengan perolehan (penerbitan)-

    nya

    • Untuk aset keuangan tanpa kompenen pendanaan signifikan,

    seperti piutang usaha, diakui sebesar harga transaksi**)

    sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 72

    *) Biaya transaksi tidak dapat ditambahkan (dikurangi) dalam pengakuanawal instrument keuangan yang diukur pada FVTPL

    **) Harga transaksi → jumlah imbalan yang diharapkan akan diterima

  • Overview PSAK 71

    Pengukuran Instrumen Keuangan

    Kategori Pengukuran PL OCI Perbandingan PSAK 55

    FVTPL Seluruh keuntungan

    dan kerugian

    - √

    Amortized cost Seluruh keuntungan

    dan kerugian

    - √

    Instrumen utang pada

    FVOCI

    Bunga, kerugian

    impairment, forex gain

    (loss), disposal gain

    (loss)

    Keuntungan (kerugian)

    lainnya √

    Instrumen ekuitas pada

    FVOCI *)Dividen (kecuali) jelas

    merupakan pemulihan

    atas Sebagian biaya

    perolehan investasi

    Keuntungan (kerugian)

    karena perubahan nilai

    wajar

    X

    *) Pengukuran menggunakan metode biaya perolehan tidak diperkenankan lagi

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    Kerugianyang

    diestimasi/ Estimated

    Loss Approach

    Sebelum

    PSAK 55

    Kerugian

    yang telahterjadi/ Incured

    Loss Approach

    PSAK 55

    KerugianKredit

    Ekspetasian(KKE)/

    Expected Credit Loss

    (ECL) Approach

    PSAK 71

    Perubahan Pendekatan Penurunan Nilai

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    PSAK 55 PSAK 71

    Tipe modelKerugian yang telah terjadi

    (incured loss)Kerugian ekspektasian

    (expected loss)

    Jumlah model Beberapa model Satu model

    Ruang lingkup

    Investasi dalam instrumen

    ekuitas

    Penurunan nilai diakui untuk

    investasi pada instrumen

    ekuitas yang diklasifikasikan

    sebagai AFS (Available forSale)

    Tidak ada penurunan nilai

    yang diakui untuk

    instrumen ekuitas

    Pertimbangan (Judgement)

    PERUBAHAN UTAMA DARI PSAK 55

    DIPERLUAS

    MENINGKAT

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    Dalam ruang lingkup Diluar ruang lingkup

    ➢ Aset keuangan yang merupakan instrumen

    utang yang diukur pada biaya perolehan

    diamortisasi atau FVOCI (misalnya: piutang

    dagang, instrumen utang).

    ➢ Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang

    tidak diukur pada FVTPL

    ➢ Kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan

    yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71,

    dan yang tidak diukur pada FVTPL.

    ➢ Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.

    ➢ Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 73.

    ❑ Investasi dalam instrumen ekuitas.

    ❑ Komitmen pinjaman dan jaminan yang

    diterbitkan yang diukur pada FVTPL.

    ❑ Instrumen keuangan lainnya yang diukur

    pada FVTPL.

    RUANG LINGKUP PENURUNAN NILAI

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    Kerugian Kredit: Selisih antara seluruh arus kaskontraktual yang jatuh tempo kepada entitas sesuai

    dengan kontrak dan seluruh arus kas yang diperkirakan

    diterima entitas (yaitu seluruh kekurangan kas)

    didiskontokan dengan suku bunga efektif awal (atau

    suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk

    aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset

    keuangan memburuk)

    Kerugian Kredit Ekspektasian (ECL): Rata-ratatertimbang atas kerugian kredit dengan masing-masing

    terjadinya risiko gagal bayar sebagai pembobotan

    Kriteria Kualitas Kredit Memburuk:a. Kesulitan keuangan yang signifikan dari penerbit

    b. Probabilitas kebangkrutan yang tinggi

    Pemberian konsesi kepada penerbit

    c. Hilangnya pasar aktif karena kesulitan keuangan

    d. Pelanggaran kontrak

    e. Pembelian atau penerbitan Aset keuangan dengan

    diskon sangat besar."

    PD: Probabilitas gagal bayar

    LGD: Porsi/ bobot ekspektasian kredit yang gagal

    EAD: Jumlah eksposure kredit yang pada saat terjadi gagal bayar

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    Elemen utama dari model penurunan nilai

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan

    ❑ Penilaian didasarkan pada perubahan risiko

    gagal bayar sejak pengakuan awal.

    ❑ Tidak didasarkan pada perubahan dalam

    jumlah kerugian kredit ekspektasian.

    ❑ Berdasarkan seluruh informasi yang wajar

    dan terdukung, termasuk informasi

    perkiraan masa depan (forward-lookinginformation), yang tersedia tanpa biaya atauupaya berlebihan, misalnya:

    ❑ Perubahan peringkat kredit internal/eksternalsecara aktual atau ekspektasian.

    ❑ Data makroekonomik aktual/perkiraan.

    ❑ Perubahan harga atau indikator pasar atasrisiko kredit.

    ❑ Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasiloperasi/lingkungan bisnis peminjam.

    Pengecualian risiko kredit rendah

    ❑ Tidak ada peningkatan risiko gagal bayar yang

    signifikan sejak pengakuan awal.

    ❑ Memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi

    kewajiban dalam jangka waktu dekat

    ❑ Dampak buruk dari suatu kondisi ekonomi dan bisnis,

    tidak mengurangi kemampuannya untuk memenuhi

    kewajiban arus kas kontraktualnya.

    Praduga 30 hariTerdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa telahterjadi peningkatan risiko kredit signifikan jika aset

    keuangan lebih dari 30 hari menunggak sejak jatuh tempo

    pembayaran kontraktual.

    Praduga 90 hariTerdapat praduga (rebuttable presumption) bahwaperistiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan

    90 hari menunggak

  • Overview PSAK 71

    Penurunan Nilai

    Penurunan Nilai: Piutang Usaha, Piutang Sewa, dan Aset Kontrak

    Dampak memilih pendekatan

    umum

    ❑ Perlu menelusuri perubahan

    risiko kredit sejak pengakuan

    awal.

    ❑ Membutuhkan sistem

    manajemen risiko kredit yang

    lebih canggih.

    ❑ Nilai ECL diperkiraan lebih

    rendah.

    ❑ Untuk aset lancar: pendekatan

    umum atau pendekatan yang

    disederhanakan akan

    memberikan hasil yang sama

  • Informasi Penting - Pelaporan Keuangan #NewNormal

    KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN (KKPK)

    TUJUAN

    PELAPORAN

    KEUANGAN(bertujuan umum)

    Menyediakan informasi keuangan

    tentang entitas pelapor yang berguna

    untuk investor saat ini dan investor

    potensial, kreditor, dalam membuat

    keputusan tentang penyediaan

    sumber daya kepada entitas termasuk

    keputusan tentang: →→→→→

    1. Pembelian, penjualan atau kepemilikan

    instrumen ekuitas dan instrumen utang.

    2. Penyediaan dan penyelesaian pinjaman dan

    bentuk kredit lainnya.

    3. Menggunakan hak untuk memilih atau

    mempengaruhi tindakan manajamen yang

    mempengaruhi penggunaan sumber daya

    ekonomik entitas.

    Karakteristik Informasi Keuangan yang Berguna

    Kualitatif fundamental

    • Relevansi

    • Materialitas

    • Representasi tepat

    • Penerapan karakteristik

    kualitatif fundamental

    Kualitatif peningkat

    • Keterbandingan

    • Keterverifikasian

    • Ketepatwaktuan

    • Keterpahaman

    • Penerapan

    karakteristik kualitatif

    peningkat

    Manajemen biasanya

    menyusun dan

    menyajikan laporan

    keuangan berdasarkan

    asumsi kelangsungan

    usaha (going concern)entitas pelapor dan tidak

    memiliki intensi untuk

    melakukan likuidasi atau

    menghentikan operasi/

    perdagangan

  • Informasi Penting - Pelaporan Keuangan #NewNormal

    PSAK 1 par 14a:

    Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas.

  • Informasi Penting - Pelaporan Keuangan #NewNormal

    Tanggung jawab auditor

    a. Melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan

    memadai tentang apakah laporan keuangan bebas

    dari kesalahan penyajian material berdasarkan

    Standar Audit (SA)

    o Secara umum, harus mendapatkan bukti audit

    yang cukup dan tepat tentang angka-angka

    dan pengungkapan dalam laporan keuangan

    o SA 570 – Going Concern : harus dapatmenyimpulkan apakah terdapat suatu

    ketidakpastian material tentang kemampuan

    entitas untuk mempertahankan kelangsungan

    usahanya karena pandemi Covid-19

    b. Menyatakan suatu opini atas laporan keuangan

    tersebut berdasarkan Standar Audit yang berlaku

    Figur angka laporan keuangan

    a. Pendapatan yang prematureb. Piutang usaha fiktif

    c. Persediaan fiktif

    d. Transaksi dan saldo pihak berelasi

    e. Perpajakan

    Disclosure

    a. Financial covenantb. Risiko likuiditas terkait utang kontinjen

    yang jatuh tempo

    c. Kualitas aset-aset produktif

    d. Kepatuhan kepada hukum dan regulasi

    e. Going Concern

    Sumber: Materi PPL IAPI (diolah)

    Kesalahan signifikan yang sering terjadi

    dalam penyajian laporan keuangan

    AUDIT RISK !!

  • Hal penting lainnya

    Akuntan Profesional di Era #NewNormal

    =(Ilmu akuntansi & keuangan yang updated x Ketajaman dalam analisis ekonomi x Melek teknologi)

    +#JagaKesehatan #PhysicalDistancing

    www.barugamuri.id

  • Terima kasih

    0821 1320 4789