Kelompok 8 Reny Erlianawati 12762135 Rona Yustisia 12762136 Siti Fatonah 12762137 Samiyah 12762138 Sri Ainah Anggraini 12762139 Stepani Eka Putri 12762140 Uray Dhiendy Tri N. 12762141 Vivi Anjelita 12762142
Kelompok 8
Reny Erlianawati 12762135
Rona Yustisia 12762136Siti Fatonah 12762137
Samiyah 12762138Sri Ainah Anggraini 12762139Stepani Eka Putri 12762140Uray Dhiendy Tri N. 12762141Vivi Anjelita 12762142
KASUS
• Pak Surat sering mengalami nyeri persendian di pagi hari terutama pada saat udara dingin. Pada tulang sendi mata kaki terdapat benjolan. Oleh anaknya yang kuliah di Farmasi UAD, Pak Surat dianjurkan minum rebusan daun salam ternyata keluhan mulai berkurang.
Identifikasi Masalah
Nyeri persendian di pagi hari, terutama saat udara dingin
Benjolan pada tulang sendi mata kakiNyeri berkurang setelah minum
rebusan daun salam Kesimpulan :Pak Surat menderita asam urat
Syzygium polyanthum Wight
Divisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : DycotyledonaeSubkelas : DialypetalaeBangsa : MyrtalesSuku : MyrtaceaeMarga : SyzygiumJenis : Syzygium polyanthum WightSinonim : Eugenia polyantha
Zat Aktif
FLAVONOID (Quersetin)
ANTI ASAM URAT
Sifat Fisika Kimia
Sifat : semi polarStabilitas : ≥ 2 tahun dalam penyimpanan 22 CBentuk : padat kristal
purin
hipoxanthin
xanthin
Asam urat
Kristal pada jaringan
Fagositosis oleh sel leukosit
peradangan
Flavonoid Enzim Xantin oksidase
Mekanisme Flavonoid
DosisBerdasarkan uji pra klinik :Pada mencit : 420 mg/kgBB
Konversi ke manusia 70 kg =
Ke manusia 50 kg =
Konversi ke manusia :3 x sehari 775 mg
Interaksi
• Jika digunakan bersamaan dengan obat kontrasepsi oral dapat meningkatkan efek kontrasepsi karena quercetin dapat mengganggu aktivitas hormon estrogen.
• Menghambat absorpsi kortikosteroid dan NSAID serta siklosporin
• Meningkatkan efek obat-obat antikoagulan sehingga meningkatkan resiko pendarahan
FARMASI INDUSTRI
KASUS
Melihat kesembuhan bapaknya, Sarut anak pak Surat setelah lulus kuliah, ingin membuat sediaan yang mudah dibawa kemana-mana dan enak rasanya.
STANDARISASI SIMPLISIA
Bagian yang digunakan : daunOrganoleptis :Warna = hijauBau = wangiRasa = sepat
Standarisasi EkstrakParameter Batas Normal Metode
Kadar air < 2% Carl fisher
Kadar abu < 3 % Pemijaran
Cemaran mikroba < 10 BPJ/koloni angka kuman
Angka kapang 100 CFU/gram angka kuman
Kadar air Tidak lebih dari 10 %
Angka lempeng total Tidak lebih dari 10
Angka kapang dan khamir Tidak lebih dari 10
Mikroba patogen Negatif
Aflatokin Tidak lebih dari 30 bpj
Serbuk simplisia
+ etanol 70% (simplisia : etanol = 1: 10)
Rendam/maserasi selama 6 jam
Filtrat/maserat
Saring
Remaserasi ad etanol jernih
Ekstrak kental
Ampas
Uji bebas etanol
Standarisasi ekstrak
Uapkan dengan evaporator
FORMULA • Ekstrak daun salam
775 mg• Natrium benzoat
15 mg• Sirup simplex
3 ml• Perasa mint qs• Aquadest ad.
15 ml
Perbedaan Kadar Asam Urat dalam Darah Mencit Putih (Mus musculus) Jantan Sebelum dan Setelah Pemberian Filtrat Daun Salam, 2007
GudangObat Jadi
Penimbangan
Pencampuran (mixing)
Pengisian dan pengemasan primer dengan sachet (filling & cropping)
Pengemasan sekunder
Cek IPC :- Organoleptis- Kadar Zat Aktif- pH- Viskositas
Cek IPC :- Penampilan- Kelengkapan- Penandaan
Cek IPC :- Penampilan- Kebocoran- Volume
Penyaringan (filtrasi)
Labelling
Cek IPC :- Penampilan- Kelengkapan- Penandaan
Proses Pembuatan Syrup
Nama produk : Polirat
Bentuk Sediaan : Sirup Sachet
Nama Produsen : Amajing
Alamat Produsen : Yogyakarta, Indonesia
Indikasi : mengurangi rasa nyeri
Aturan pakai : 3 x sehari 1 sachet
DESKRIPSI PRODUK
Design Kemasan
KAPITA SELEKTA
KASUS
Sarut ingin mendirikan UKOT agar bisa memproduksi sediaan tersebut, maka ia berusaha mencari tahu bagaimana cara pendirian UKOT.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 006 TAHUN 2012 TENTANG
INDUSTRI DAN USAHA OBAT TRADISIONAL • Industri Obat Tradisional (IOT) adalah industri yang
membuat semua bentuk sediaan obat tradisional.
• Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) adalah industri yang khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak sebagai produk akhir.
• Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen.
• Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan.
Perizinan UKOT• Pasal 6
(1)Setiap industri dan usaha di bidang obat tradisional wajib memiliki izin dari Menteri.
• Pasal 8
Menteri dalam pemberian izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) mendelegasikan kewenangan pemberian izin untuk :
a. IOT dan IEBA kepada Direktur Jenderal;
b. UKOT kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi; dan
c. UMOT kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Persyaratan izin UKOT• Pasal 22• a. surat permohonan; • b. fotokopi akta pendirian badan usaha yang sah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; • c. susunan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas; • d. fotokopi KTP/Identitas Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas; • e. pernyataan Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas tidak
pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi;
• f. fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan; • g. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL); • h. Surat Tanda Daftar Perusahaan; • i. fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan;
Persyaratan izin UKOTj. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
k. persetujuan lokasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
l. asli Surat Pernyataan kesediaan bekerja penuh dari Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai penanggung jawab;
m. fotokopi surat pengangkatan penanggung jawab dari pimpinan perusahaan;
n. fotokopi Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian;
o. daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan;
p. diagram/alur proses produksi masing-masing bentuk sediaan obat tradisional yang akan dibuat;
q. daftar jumlah tenaga kerja dan tempat penugasannya;
r. rekomendasi dari Kepala Balai setempat; dan
s. rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pemohon
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai setempat
Kepala balai setempat melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan/pemenuhan CPOTB dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melakukan verifikasi kelengkapan administratif
Paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima tembusan permohonan
Kepala Balai setempat wajib menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah pemeriksaan terhadap kesiapan/pemenuhan CPOTB
Paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah pemeriksaan terhadap kesiapan administrasi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, tidak dilakukan pemeriksaan/verifikasi, pemohon dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai setempat
30 (tiga puluh) hari kerja setelah surat permohonan diterima
14 (empat belas) hari kerja setelah menerima rekomendasi
Menyetujui Menunda Menolak
Pemohon diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi
paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya Surat Penundaan
Pasal 27 • (1) Dalam hal UKOT memproduksi bentuk
sediaan kapsul dan/atau cairan obat dalam, maka selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, juga harus memenuhi ketentuan: a. memiliki Apoteker sebagai penanggung jawab yang bekerja penuh; dan b. memenuhi persyaratan CPOTB.
• (2) Pemenuhan persyaratan CPOTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dibuktikan dengan sertifikat CPOTB yang dikeluarkan oleh Kepala Badan.