Top Banner
Parenting in Parenting in Divorced Divorced and and Remarried Remarried Families Families (Pengasuhan dalam perceraian dan pernikahan kembali)
33

Parenting in Divorced and Remarried Families

Jul 05, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Parenting in Divorced and Remarried Families

Parenting Parenting in in Divorced Divorced and and Remarried Remarried FamiliesFamilies(Pengasuhan dalam perceraian dan pernikahan kembali)

Page 2: Parenting in Divorced and Remarried Families

Sebagian besar anak mengalami masalah emosional dan perilaku setelah orang tua bercerai dan menikah lagi

Penyesuaian anak dikaitkan dengan kualitas lingkungan pengasuhan

Anak dapat menyesuaikan diri dengan baik, apabila pengasuhan orang tua otoritatif.

Orang tua otoritatif adalah hangat, mendukung, responsif terhadap kebutuhan anak, terbuka dalam komunikasi, mengawasi kegiatan anak-anak dan memberikan kontrol yang kuat dan konsisten

Page 3: Parenting in Divorced and Remarried Families

Penyesuaian anak yang baik dalam keluarga yang bercerai dan menikah lagi adalah sejauh mana ibu dan ayah yang bercerai mampu membangun dan memelihara kerjasama, hubungan orang tua bersama dan kualitas hubungan anak-anak dengan orang tua dan orang tua tiri.

Page 4: Parenting in Divorced and Remarried Families

Parenting in Divorced Family

Page 5: Parenting in Divorced and Remarried Families

Perpisahan dan perceraian menggerakkan serangkaian perubahan yang berpotensi stress bagi anggota keluarga dan kesulitan dalam pengasuhan yang efektif.

Tekanan yang terkait dengan perubahan tempat kedua orang tua beresiko untuk gangguan psikologis dan fisik yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menjadi orang tua yang kompeten.

Saat dan setelah perceraian, orang dewasa sering mengalami kemarahan, kecemasan, mudah tersinggung, depresi dan menunjukkan impulsif serta perilaku antisosial.

Page 6: Parenting in Divorced and Remarried Families

CUSTODIAL MOM

Page 7: Parenting in Divorced and Remarried Families

Kesejahteraan menentukan penyesuaian pasca perceraianPenurunan kesejahteraan dapat disebabkan karena

kegagalan ayah non-custodial untuk membayar tunjangan anak, dan hal ini bs menyebabkan konflik orang tua & anak.

Masalah tentang penyelesaian keuangan dan dukungan anak dapat menyulut konflik yang berkepanjangan dengan mantan pasangan

Ketika konflik antara ibu serta ayah tinggi, ayah lebih cenderung melepaskan diri dari pengasuhan, berhenti membayar tunjangan anak, dan meninggalkan ibu dengan pengasuhan total serta tanggung jawab keuangan

Ibu tunggal akan semakin sering mengalami stress dalam mengasuh anak-anaknya, karena harus mengurus keuangan, pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak

Page 8: Parenting in Divorced and Remarried Families

Meski begitu, dua tahun setelah perceraian didapati mereka lebih bahagia dalam situasi baru mereka daripada di tahun terakhir perkawinan mereka, dan meskipun stres, mereka menganggap membesarkan anak sendirian adalah lebih mudah

Page 9: Parenting in Divorced and Remarried Families

Hak Asuh Ayah

Page 10: Parenting in Divorced and Remarried Families

Banyak para ayah menyukai hak asuh fisik bergantian untuk anak-anak mereka namun memilih untuk tidak melakukannya karena : mereka percaya anak-anak mereka lebih

diuntungkan dengan hubungan yang lebih akrab dengan ibu mereka

tanggung jawab pekerjaan para ayah tidak cukup fleksibel untuk mengakomodasi permintaan waktu yang dibutuhkan dalam pengasuhan tunggal

para ayah ingin menghindari mengekspos anak mereka terhadap efek negatif perebutan hak asuh yang berkepanjangan

Page 11: Parenting in Divorced and Remarried Families

Ada perbedaan antara pengasuhan para ayah dengan hak asuh dan para ibu dengan hak asuh.

Ayah suka menugaskan anak-anak tentang tanggung jawab pekerjaan rumah tangga dibandingkan para ibu

Interaksi para ayah dengan anak mereka cenderung memfokuskan pada pelatihan fisik dan pencapaian pendidikan. Ibu cenderung memfokuskan pada area yang mencakup kenyamanan secara emosional dan hubungan sosial,

Para ayah dengan hak asuh menunjukkan sedikit stres pada anak-anak, hubungan orang tua- anak yang lebih baik, dan lebih sedikit masalah tingkah laku pada anak mereka dibandingkan dengan yang terjadi pada para ibu dengan hak asuh

Page 12: Parenting in Divorced and Remarried Families

Orangtua tanpa hak asuh

Page 13: Parenting in Divorced and Remarried Families

Para ayah tanpa hak asuh

Ayah cenderung tetap terlibat dengan anak laki-laki mereka dibanding dengan anak perempuan mereka, dan dengan anak yang lebih tua dan remaja dibandingkan dengan anak yang lebih kecil

Cenderung mengurangi hubungan ketika mereka menikah kembali atau jika mereka atau istri mereka sebelumnya pindah rumah

Keterlibatan yang berkelanjutan dari para ayah tanpa hak asuh juga memiliki efek tidak langsung pada penyesuaian anak mereka. Para ayah yang terlibat cenderung untuk memberi dukungan pada anak mereka, dan dukungan tersebut dihubungkan dengan ibu dan masalah tingkah laku dan pencapaian pendidikan yang lebih baik pada anak

Page 14: Parenting in Divorced and Remarried Families

Para ibu tanpa hak asuh

Para ibu cenderung mengadopsi peran pengasuhan yang tradisional dan cenderung mengatur situasi tempat tinggal mereka untuk memfasilitasi kunjungan dari anak-anak mereka

Menujukkan pengawasan dan kontrol yang lebih baik dibandingkan para ayah tanpa hak asuh

Mereka lebih sensitif pada kebutuhan emosional anak , berkomunikasi dengan lebih baik, lebih supportif pada saat-saat yang membuat stress, dan lebih paham dan tertarik dengan aktivitas anak mereka

Maka dari itu dilaporkan bahwa anak2 merasa lebih dekat dengan para ibu tanpa hak asuh daripada dengan para ayah tanpa hak asuh

Page 15: Parenting in Divorced and Remarried Families

Orang Tua yang Melakukan Pengasuhan Bersama-sama

Page 16: Parenting in Divorced and Remarried Families

Ketika orang tua biologis melakukan pengasuhan bersama, anak-anak mereka lebih mudah menyesuaikan diri ketika terjadi perceraian

Selain itu, hubungan mereka justru lebih positif dg mantan pasangan mereka, khususnya dalam masalah-masalah orang tua, dibanding sebelum perceraian.

Page 17: Parenting in Divorced and Remarried Families

Sedangkan hubungan keluarga yg semakin memburuk setelah adanya perceraian biasanya sering menemukan konflik orang tua satu sama lain yg seringkali tidak membicarakan masalah tentang anak-anak tetapi hanya salaing melempar kritik, kepahitan, membela diri, dan upaya untuk melemahkan pihak lainnya.

Dan pada keluarga ini, justru masalah lebih sering timbul ketika melakukan pengasuhan bersama

Page 18: Parenting in Divorced and Remarried Families

Pengasuhan anak dalam keluarga yang baru

(Penikahan lagi)

Page 19: Parenting in Divorced and Remarried Families

Semua keluarga yang baru mengalami pernikahan kembali pasti akan mengalami stress, karena mereka harus menyesuaikan diri dg kehidupan mereka yang baru

Seberapa sukses keluarga dalam melaksanakan ini (beradaptasi) tergantung pada keyakinan mereka terhadap memahami masalah diri dan masalah yang hampir tak terelakkan.

Page 20: Parenting in Divorced and Remarried Families

Ibu Yang Menikah Kembali

Page 21: Parenting in Divorced and Remarried Families

Hasil pernikahan kembali biasanya membuat perubahan positif dalam status keuangan mereka dan menyediakan orangtua kustodian dengan dukungan emosional dan bantuan dalam tanggung jawab rumah tangga dan perawatan anak

Ibu menikah lagi biasanya mengalami konflik lebih tinggi dengan anak tiri perempuan

Usia anak pada saat ibu menikah lagi telah ditemukan untuk menjadi salah satu faktor penyebab tingkat kesulitan dalam penyesuaian.

Page 22: Parenting in Divorced and Remarried Families

Step-father

Page 23: Parenting in Divorced and Remarried Families

Masalah yg sering muncul = peranan yang harus dijalankan sebagai ayah ‘baru’ kurangnya kejelasan dalam peran sebagai orang tua tiri

Upaya ayah tiri dalam ‘beramah tamah’ yang terlalu cepat seringkali menyebabkan kejengkelan dan penolakan dari anak-anak, terlebih lagi pada anak dengan usia yang beranjak dewasa.

Anak yang lebih muda biasanya lebih disukai daripada remaja karena lebih bisa menerima kehadiran ayah tiri sebagai orang tua

Mengalami konflik, terutama dengan anak tiri laki2penolakan anak-anak terus menerus terhadap ayah

tiri , bisa membuat memburuknya hubungan ibu dan anak yang bisa membawa pernikahan pada situasi yang membahayakan

Page 24: Parenting in Divorced and Remarried Families

Pendekatan kpd anak2 dg gaya keterlibatan tidak langsung merupakan yg paling efektif

Anak-anak cenderung bisa menyesuaikan diri dengan baik ketika ibu mereka lebih otoriter dan memberikan perhatian penuh terhadap kedisiplinan, sementara ayah tiri mereka memiliki kehangatan yg baik dan mendukung mereka dan tidak langsung terlibat dalam mendukung disiplin & pengasuhan dari sang ibu.

Page 25: Parenting in Divorced and Remarried Families

Step-mother

Page 26: Parenting in Divorced and Remarried Families

Memiliki kecemasan ketidakmampuan yg sama seperti para ayah tiri mengenai peran di dalam keluarga baru

Mengalami konflik terutama dengan anak tiri perempuan

Sukses atau tidaknya seorang ibu tiri dlm keluarga barunya tergantung pada besarnya ekspetasi dan pengaruh mereka terhadap suami baru mereka dan anaknya

Mereka harus memahamai peranan mereka dlm menempatkan hubungan mereka dengan anak tirinya yang relatif berhubungan dengan hubungan pernikahan mereka

Page 27: Parenting in Divorced and Remarried Families

Hubungan Ibu Tiri di dalam Keluarga

Nuclear model 22%mencoba untuk menjalankan peran secara penuh,

termasuk melarang anak-anak terlibat dengan ibu biologis mereka, baik secara langsung / tidak

Extended model 27%Memiliki persepsi bahwa ia memiliki keterikatan

dengan anak tiri mereka. Tp menganggap diri mereka sbg ‘orang tua kedua’. Wanita ini biasanya merasa bahwa bantuan peran anggota keluarga lain mrpkn hal yg penting.

Couple model 31%Ibu tiri seperti ini meluangkan waktu mereka untuk

mempertahankan hubungan pernikahan yang kuat karena mereka percaya, keluarga tirinya bisa mendapat pengaruh baik dari hubungan pernikahan yang baik

Page 28: Parenting in Divorced and Remarried Families

Noncustodial Parents

Page 29: Parenting in Divorced and Remarried Families

Pasca perceraian, pada ibu nonkustodial, berefek buruk pada hubungan mereka dengan anak mereka, meski mereka tetap mengunjungi anak mereka beberapa kali

Pada ayah nonkustodian efek yang timbul tidak begitu besar. Hal ini berdampak lebih besar ketika mereka harus hidup dengan ibu tiri mereka, dan ini cenderung menyebabkan depresi , tugas sosial pada anak perempuan daripada anak laki-laki

Diketahui, anak pada keluarga tiri sering merasa terjebak pada perasaan diantara ibu kandung dan ibu tirinya yang membawanya pada permasalahn antara anak tiri dan ibu tirinya.

Page 30: Parenting in Divorced and Remarried Families

ASSOCIATION BETWEEN MARITAL AND PARENT-CHILD RELATIONSHIP IN REMARRIED FAMILIES

Page 31: Parenting in Divorced and Remarried Families

1) Perbedaan dalam Perceraian dan Pernikahan kembali

Jenis kelamin orangtua dan anak Anak-anak di keluarga bercerai lebih cenderung untuk

menunjukkan permasalahan dalam perilaku, emosional, sosial, dan belajar daripada adalah anak-anak dalam keluarga utuh. Dan masalah ini lebih terlihat pada anak laki-laki muda daripada anak perempuan.

Status perkembangan anak Bgmn perceraian atau pernikahan kembali akan

mempengaruhi status perkembangan anak, hubungan anak dan orangtua serta penyesuaian diri anak.

Page 32: Parenting in Divorced and Remarried Families

Masalah Yang Sudah Ada Sebelumnya, Temperamen, Dan Kepribadian

Sistem DukunganInformal Support SystemsMediasi PerceraianShared-Parenting ProgramTerapi Keluarga Tiri

Page 33: Parenting in Divorced and Remarried Families