Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII-H MTs NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI oleh WAHYUNI HANING LESTARI K1207038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
127

OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

Feb 27, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII-H

MTs NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

oleh

WAHYUNI HANING LESTARI

K1207038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII-H

MTs NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

oleh

WAHYUNI HANING LESTARI

K1207038

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I,

Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum.

NIP 19700716 200212 2 001

Pembimbing II,

Drs. Suyitno, M.Pd.

NIP 19520122 198003 1 001

Page 4: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Slamet Mulyono, M.Pd.

Sekretaris : Drs. Edy Suryanto, M.Pd.

Anggota I : Dr. Nugraheni Eko W., M.Hum.

Anggota II : Drs. Suyitno, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Wahyuni Haning Lestari. K1207038. OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII-H MTs NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Mei, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual); dan (2) kualitas hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual).

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta yang berjumlah 37 siswa (18 putra dan 19 putri). Sumber data yang digunakan, yaitu: tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket, wawancara, dan tes/pemberian tugas menulis. validitas data yang digunakan, yaitu: triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kritis komparatif. Prosedur penelitian meliputi tahap: identifikasi masalah; analisis masalah; perencanaan tindakan; pelaksanaan tindakan; pengamatan; dan penyusunan laporan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari survei awal, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4) analisis dan refleksi.

Simpulan yang diperoleh, yaitu terdapat peningkatan: (1) kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual); dan (2) kualitas hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual). Peningkatan kualitas proses pembelajaran ditandai dengan kenaikan persentase keaktifan siswa selama pembelajaran. Pada pratindakan siswa yang aktif kurang dari 35%, pada siklus I menjadi 22 siswa (59%) dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa (81%). Peningkatan kualitas pembelajaran ditandai dengan: (1) peningkatan keaktifan siswa selama apersepsi; (2) peningkatan keaktifan dan perhatian siswa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung; (3) peningkatan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan (4) kerja sama. Peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi dapat dilihat dari jumlah tulisan siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pada pratindakan jumlah siswa yang mampu memperoleh nilai sesuai KKM sebanyak 13 siswa (35%). Pada siklus I jumlah siswa yang mampu memperoleh nilai sesuai KKM meningkat menjadi 24 siswa (65%) dan pada siklus II meningkat menjadi 32 siswa (87%).

Page 6: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(QS.Al Ra’ad:11)

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(QS.Asy-Syarh:6)

Page 7: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai wujud bakti,

cinta, dan terima kasihku kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta yang tiada pernah lelah

mencurahkan kasih, sayang, serta doa di setiap

hembusan napas;

2. Kakakku Didik Yulianto yang selalu

melindungi, mendukung, dan menjadi penasihat

dalam setiap langkahku;

3. Adikku terkasih, Dewi Nur Cahyaningsih yang

selalu menjadi teman kecil dalam hidupku;

4. Dosen-dosenku Prodi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia;

5. Almamater MTs Negeri 1 Surakarta sebagai

persembahan kecil dari seorang murid;

6. Wo de Airen yang dengan tulus memberikan

semangat dan doa di setiap langkah, semoga

Allah memberikan kita jalan terbaik;

7. Sahabatku PBN: Fitri, Salma, Heri, Narti, Hani,

dan Rumi yang menjadi teman di kala suka dan

duka serta mengajarkan arti persahabatan;

8. Teman-teman Bastin`07 yang telah menjadi

bagian dari sejarah hidupku, terima kasih untuk

kebersamaan kita; dan

9. Civitas akademika yang ada di Universitas

Sebelas Maret.

Page 8: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah Swt yang telah

memberikan nikmat dan karuniaNya kepada kita semua. Atas kehendakNya pula

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan

dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

penyusunan skripsi;

2. Drs. Suparno, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

memberikan persetujuan dalam skripsi ini;

3. Drs. Slamet Mulyono, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang memberikan persetujuan juga dalam skripsi ini;

4. Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum., selaku pembimbing I yang telah

memberikan pengarahan dan motivasi sampai penelitian ini selesai;

5. Drs. Suyitno, M.Pd., selaku pembimbing II yang memberikan pengarahan dan

motivasi sampai penelitian ini selesai;

6. Drs. Edy Suryanto, M.Pd., selaku Penasehat Akademik yang telah banyak

memberikan solusi mengenai persoalan akademik serta banyak memberikan

bantuan dan masukan pada peneliti.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang dengan tulus ikhlas memberikan ilmu yang bermanfaat

pada peneliti;

8. Siswadi, S.Ag., selaku Kepala MTs Negeri 1 Surakarta yang telah

memberikan izin kepada peneliti terkait dengan penelitian yang dilaksanakan;

Page 9: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

9. Ibu Kristanti Handayani, S.S., selaku guru kelas VII H MTs Negeri 1

Surakarta sekaligus sebagai kolaborator yang dengan senang hati membantu

peneliti dalam melaksanakan penelitian;

10. Siswa kelas VII H MTs Negeri 1 Surakarta yang telah membantu

terlaksananya penelitian ini;

11. Keluarga besar MTs Negeri 1 Surakarta yang mendukung penelitian ini;

12. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa sampai akhir

masa;

13. Teman-teman Bastin`07 yang ikut memberikan semangat dan motivasi hingga

terselesainya penelitian ini. Terkhusus untuk Mas Anto, Fitri, Heri, Salma,

Narti, Hani, dan Rumi terima kasih untuk semua yang telah kalian berikan;

dan

14. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu per satu.

Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut di atas mendapat

pahala dan imbalan dari Allah SWT, amien. Peneliti berharap semoga karya ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah khasanah keilmuan dalam

pelajaran bahasa Indonesia.

Surakarta, Mei 2011

Peneliti

Page 10: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

PENGAJUAN .................................................................................................. ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menulis Puisi .............................................. 8

a. Pengertian Menulis................................................................... 8

b. Pengertian Puisi ...................................................................... 10

c. Struktur Puisi ..... ...................................................................... 11

d. Kemampuan Menulis Puisi ...................................................... 15

2. Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi di SMP ................................ 16

a. Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP............. 16

b. Tujuan Pembelajaran Menulis Puisi......................................... 17

c. Komponen-komponen dalam Pembelajaran Menulis Puisi...... 19

Page 11: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

d. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Puisi....................... 21

3. Hakikat Pendekatan SAVI .............................................................. 30

a. Pengertian Pendekatan SAVI .................................................... 30

b. Komponen dalam Pendekatan SAVI......................................... 32

c. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan SAVI ........................... 37

4. Penerapan Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Menulis Puisi.. 37

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 39

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 40

D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 45

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................. 46

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 47

D. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 48

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 48

F. Teknik Uji Validitas Data .................................................................... 50

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 51

H. Prosedur Penelitian............................................................................... 51

I. Indikator Keberhasilan Tindakan ......................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ......................................................................... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 64

1. Siklus I ........................................................................................... 64

a. Perencanaan Tindakan I ........................................................... 64

b. Pelaksanaan Tindakan I............................................................ 67

c. Observasi dan Interpretasi I ..................................................... 71

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I ............................................ 76

2. Siklus II ......................................................................................... 79

a. Perencanaan Tindakan II .......................................................... 79

b. Pelaksanaan Tindakan II .......................................................... 81

c. Observasi dan Interpretasi II .................................................... 83

Page 12: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II ............................................ 86

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 89

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................... 107

B. Implikasi............................................................................................... 108

C. Saran..................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 112

LAMPIRAN ..................................................................................................... 117

Page 13: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penilaian Proses Pembelajaran Menulis Puisi.............................................. 26

2. Format Penilaian Menulis Puisi ................................................................... 28

3. Pedoman Penskoran Menulis Puisi .............................................................. 29

4. Contoh Aktivitas dalam Gaya Belajar SAVI ............................................... 35

5. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................................. 46

6. Rincian Indikator Keberhasilan Penenlitian................................................. 58

7. Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran

Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta Sebelum

Menggunakan Pendekatan SAVI ................................................................ 63

8. Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi

Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan

Pendekatan SAVI pada Siklus I .................................................................. 74

9.Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi

Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan

Pendekatan SAVI pada Siklus II ................................................................. 85

10.Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I dan II .................. 88

11.Persentase Hasil Pembelajaran Menulis Puisi............................................ 104

12.Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................... 105

Page 14: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir Penelitian ....................................................................... 43

2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas................................................................. 52

3. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta Sebelum Menggunakan Pendekatan SAVI .................. 63

4. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta dengan Menggunakan Pendekatan SAVI pada Siklus ................. 75

5. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta dengan Menggunakan Pendekatan SAVI pada Siklus II ............ 85

6. Rekapitulasi Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta ........................ 92

7. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa

Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta .......................................................... 97

8. Persentase Hasil Pembelajaran Menulis Puisi dengan

Pendekatan SAVI .......................................................................................... 104

Page 15: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

.

Lampiran Halaman

1. Pedoman Penilaian Hasil Menulis Puisi ..................................................... 117

2a. Pedoman Penilaian Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran Menulis

Puisi ........................................................................................................... 119

2b. Rangkuman Lembar Observasi Siswa Selama Pembelajaran ................... 121

3a. Angket Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Puis Pratindakan .. 122

3b. Angket Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Puisi

Pascatindakan............................................................................................. 125

4a. Pedoman Wawancara dengan Guru Tahap Pratindakan .......................... 127

4b. Pedoman Wawancara dengan Siswa Tahap Pratindakan .......................... 128

4c. Pedoman Wawancara dengan Guru Tahap Pascatindakan....................... 129

4d. Pedoman Wawancara Terstruktur pada Siswa Tahap Pascatindakan ....... 130

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Survei Awal .................................... 131

6. Catatan Lapangan Hasil Observasi Survei Awal ...................................... 138

7a. Catatan Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta................................................................................... 142

7b. Catatan Lapangan Hasi Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia

Kelas VII H MTs Negeri 1 Surakarta...................................................... 148

8a. Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Survei Awal ............................ 152

8b. Lembar Daftar Nilai Menulis Puisi Siswa Prasiklus.................................. 153

9. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa dalam Menulis Puisi Pratindakan ............. 155

10. Foto Kegiatan Pembelajaran Survei Awal ................................................ 160

11. Angket Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Puisi Prasiklus....... 162

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 (Pertemuan 1&2)............... 172

13. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pembelajaran Menulis Puisi

dengan Pendekatan SAVI pada Siklus I................................................. 199

14a. Lembar Nilai Keaktifan Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta

Page 16: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

pada Siklus I............................................................................................ 203

14b. Lembar Rangkuman Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus I............. 205

14c. Lembar Daftar Nilai Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri

1 Surakarta pada Siklus I......................................................................... 206

15. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus I.......................................... 208

16. Foto-Foto Pembelajaran Menulis Puisi Siswa pada Siklus ................... 213

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan

Pendekatan SAVI pada Siklus II ( 2 x pertemuan).................................. 215

18. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pembelajaran Menulis Puisi

dengan Pendekatan SAVI pada Siklus I................................................... 227

19a. Lembar Nilai Keaktifan Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta

pada Siklus II........................................................................................... 231

19b. Lembar Rangkuman Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus II............ 233

19c. Lembar Daftar Nilai Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri

1 Surakarta pada Siklus II....................................................................... 234

20. Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus II ....................................................... 236

21. Foto Pembelajaran Menulis Puisi dengan Pendekatan SAVI

pada Siklus II ............................................................................................ 241

22a. Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VII-H

Pascatindakan ........................................................................................... 243

22b. Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa

Indonesia Pascatindakan.......................................................................... 250

23. Angket Pendapat Siswa Mengenai Pembelajaran Menulis Puisi

dengan Pendekatan SAVI .......................................................................... 253

24. Rekapitulasi Nilai Menulis Puisi Siswa dari Pratindakan sampai

Pascatindakan.......................................................................................... 258

Page 17: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang sekolah baik tingkat dasar

sampai tingkat menengah tidak terlepas dari sastra. Sastra dalam pelajaran bahasa

Indonesia pada umumnya menjadi bagian dari materi kebahasaan, hanya beberapa

sekolah yang membedakan pelajaran bahasa dengan pelajaran sastra

(menyendirikannya), ini biasanya ditemui di sekolah-sekolah yang khusus

membuka jurusan bahasa. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat dari Nur Hadi

(2008) bahwa porsi sastra Indonesia saat ini menjadi bagian dari pelajaran bahasa

Indonesia, yaitu sejak kurikulum tahun 1994 sampai tahun 2004.

Pembelajaran apresiasi sastra meliputi pembelajaran apresiasi puisi, prosa,

dan drama. Mastiah (2010) menyatakan ada beberapa prinsip dalam pelaksanaan

pembelajaran apresiasi sastra. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: (1)

pembelajaran sastra berfungsi untuk meningkatkan kepekaan rasa pada budaya

bangsa; (2) pembelajaran sastra memberikan kepuasan batin dan pengayaan daya

estetis melalui bahasa; (3) pembelajaran apresiasi sastra bukan pelajaran sejarah,

aliran, dan teori sastra; dan (4) pembelajaran apresiasi sastra adalah pembelajaran

untuk memahami nilai kemanusiaan di dalam karya yang dapat dikaitkan dengan

nilai kemanusiaan di dalam dunia nyata.

Salah satu jenis sastra yang diajarkan di sekolah khususnya Sekolah

Menengah Pertama (SMP) adalah puisi. Pada kelas VII SMP standar kompetensi

(SK) tentang puisi tersedia dalam porsi yang cukup karena terdapat dua SK, yaitu:

(1) memahami pembacaan puisi; dan (2) mengungkapkan keindahan alam dan

pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Standar Kompetensi yang

kedua mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis

kreatif puisi, memiliki tingkat kesulitan yang lebih bila dibandingkan dengan

pembacaan puisi. Standar Kompetensi ini memiliki dua kompetensi dasar yang

seharusnya dicapai, yaitu: (1) menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

1

Page 18: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

alam; dan (2) menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah

dialami.

Pembelajaran menulis puisi tidak kalah penting dengan pembelajaran

bahasa lainnya karena beberapa fungsi sastra yang telah disampaikan di atas.

Pembelajaran yang idel dilaksanankan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup untuk siswa berkreativitas, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis siswa (PP nomor 19 tahun 2005 pasal 19

ayat 1).

Dewasa ini kenyataan pembelajaran yang berjalan di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta belum seideal yang diharapkan. Hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti menunjukkan kualitas pembelajaran menulis puisi siswa

kelas VII-H tergolong masih rendah. Hal ini ditandai dengan perolehan nilai dari

hasil pekerjaan siswa pada waktu survei awal yang menunjukkan bahwa masih

terdapat 24 siswa (65%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) dan hanya 13 siswa (35%) yang mencapai KKM. Selain data tersebut,

berdasarkan hasil angket diketahui bahwa hanya 7 siswa (19%) yang menyukai

pembelajaran menulis puisi.

Padahal pembelajaran menulis puisi berkenaan dengan pengalaman dan

keindahan alam bisa menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan apabila

guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Hal ini karena inspirasi

yang digunakan siswa adalah hal-hal yang dekat dengan siswa, yaitu alam dan

pengalaman. Pembelajaran yang menyenangkan akan menghilangkan asumsi

siswa yang menganggap kegiatan menulis puisi itu membosankan. Tujuan yang

diharapkan dalam pembelajaran menulis puisi adalah siswa mampu

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara tertulis serta

memiliki kegemaran menulis. Secara umum tujuan pembelajaran menulis adalah

siswa mampu mengomunikasikan ide atau gagasan secara tertulis atau pun

sebagai kegiatan mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup, ide,

imaji, aspirasi, dan lain-lain (Yant Mujiyanto, Budhi Setiawan, Purwadi, dan Edy

Suryanto, 2000: 70).

Page 19: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Hasil observasi dari peneliti diketahui bahwa kekurang berhasilan

pembelajaran menulis puisi di kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta baik dari segi

proses maupun hasil disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) siswa pasif dan

kurang tertarik dengan pembelajaran menulis puisi; (2) siswa masih kesulitan

menemukan kosa kata dalam menulis puisi; (3) siswa kurang mampu

mengembangkan imajinasi dalam menulis puisi; dan (3) guru merasa kesulitan

dalam memotivasi siswa dan menentukan strategi yang tepat untuk pembelajaran

menulis puisi.

Pembelajaran menulis puisi yang ada di kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta masih didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah.

Metode ceramah adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan

pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti

secara pasif. Akibat dari masih dominannya peran guru dan penggunaan metode

ceramah ini pembelajaran berlangsung secara pasif. Kepasifan siswa menjadikan

proses pembelajaran menulis puisi di kelas tersebut belum maksimal.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 119) menyatakan bahwa

metode ceramah mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya: (1) dapat

menimbulkan kejenuhan pada siswa apabila guru kurang dapat

mengorganisasikannya; (2) menimbulkan verbalisme pada siswa; (3) materi

ceramah terbatas pada apa yang diingat guru; (4) merugikan siswa yang lemah

dalam keterampilan mendengarkan; (5) menjejali siswa dengan konsep yang

belum tentu diingat terus; (6) informasi yang disampaikan mudah usang dan

ketinggalan zaman; (7) tidak merangsang perkembangan kreativitas siswa; dan (8)

terjadi proses satu arah dari guru kepada siswa.

Berdasarkan kenyataan di atas, diperlukan solusi untuk mengatasi

beberapa permasalahan pembelajaran menulis puisi yang ada di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta. Hasil diskusi yang dilakukan peneliti dengan guru, disepakati

penggunaan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran pada materi menulis kreatif

puisi. Pendekatan SAVI diduga mampu menyelesaikan permasalahan

pembelajaran khususnya berkaitan dengan masalah siswa yang kesulitan

Page 20: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menemukan kosa kata karena keterbatasan imajinasi. Selain itu, pembelajaran

puisi yang awalnya biasa dapat dibuat lebih menarik dengan pedekatan SAVI. Hal

ini agar siswa tertarik untuk mempelajari puisi yang secara tidak langsung akan

berpengaruh terhadap kemampuan menulis mereka.

Penelitian Magnesen, dari Universitas Texas (dalam Roebyarto, 2008)

tentang ingatan, memberikan gambaran bahwa seseorang yang belajar tentang

suatu hal hanya dari kegiatan membaca, maka persentase hal yang mampu diingat

hanya 20%. selanjutnya 30% apabila melalui pendengaran, 40% melalui

penglihatan, 50% apabila kita mengucapkannya, dan 60% apabila kita melakukan

hal tersebut. Apabila kita ingin memperoleh hasil yang maksimal maka dalam

belajar sesuatu hal kita harus membaca kemudian mendengar, melihat,

mengucapkan, dan melakukan hal tersebut sehingga kita akan memperoleh hasil

sebanyak 90%.

Penelitian tersebut menjelaskan bahwa untuk memperoleh hasil

pembelajaran yang maksimal maka siswa perlu melihat, mengucap, mendengar,

dan melakukan karena dengan melakukan empat hal tersebut akan menghasilkan

keberhasilan belajar sebesar 90%. Pendekatan SAVI sejalan dengan apa yang

diungkapkan oleh Magnesen karena SAVI menggabungkan indra dan pikiran

untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan hasil yang maksimal.

Pendekatan SAVI merupakan suatu prosedur pembelajaran yang

didasarkan atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa dengan melibatkan

seluruh indra sehingga seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar.

Pendekatan ini menuntut keterlibatan penuh seorang siswa untuk memperoleh

berbagai informasi dan pengalaman dalam proses belajar. Dalam pendekatan ini,

siswa diharapkan dapat menyatukan aktivitas-aktivitas tubuh/fisik dengan

aktivitas intelektual serta penggunaan indra. Meier (2002: 90) menjelaskan unsur

dari pendekatan SAVI adalah somatis, auditori, visual, dan intelektual.

Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar

haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Somatis bermakna

gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) yang berarti belajar dengan mengalami

dan melakukan. Auditori bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui

Page 21: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan

pendapat, dan menanggapi. Visual bermakna belajar haruslah menggunakan indra

mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca,

menggunakan media dan alat peraga. Intelektual yang bermakna bahwa belajar

haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan

konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki,

mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengonstruksi, memecahkan masalah,

dan menerapkan.

Penggunaan pendekatan ini sesuai dengan materi yang akan dipelajari,

yaitu puisi dan kompetensi dasar menulis puisi yang harus diraih siswa.

Pendekatan SAVI membuat siswa dalam proses belajar menjadi aktif dan

memberikan kesempatan bagi siswa untuk melihat langsung beberapa contoh puisi

yang diperlihatkan lewat media. Selain itu penggunaan media gambar dan alam

yang diterapkan dapat membantu siswa untuk mengamati langsung objek yang

ingin ditulis. Penggunaan media ini untuk membantu siswa mengembangkan

imajinasi karena untuk membuat puisi diperlukan imajinasi dan kreativitas yang

tinggi agar karya yang dihasilkan menjadi maksimal. Berdasarkan permasalahan

yang ada, peneliti menentukan judul penelitian ini adalah Optimalisasi

Pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta Tahun

Pelajaran 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut ini.

1. Apakah penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas

VII-H MTs Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah penerapan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-

H MTs Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?

Page 22: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan:

1. kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 dengan pendekatan SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual); dan

2. kualitas hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 dengan pendekatan SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual).

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran menulis puisi dapat

ditingkatan dengan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual).

b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan

dan khasanah keilmuan tentang pembelajaran bahasa, terutama

pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI (Somatis Auditori

Visual Intelektual).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

1) Upaya untuk menawarkan inovasi dalam pendekatan pembelajaran

menulis puisi.

2) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga

dapat menarik perhatian siswa.

3) Untuk memotivasi siswa dalam menulis.

4) Untuk meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia.

Page 23: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Bagi siswa

1) Memudahkan siswa dalam berlatih dan belajar menulis, khususnya

menulis puisi dengan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual).

2) Memberikan motivasi yang positif pada diri siswa selama proses

pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis, sehingga siswa aktif

dalam mengikuti pembelajaran.

3) Meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.

c. Bagi peneliti

Menambah pengalaman dan wawasan tentang pembelajaran menulis,

khususnya menulis puisi.

d. Bagi sekolah

1) Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi.

2) Mendorong guru lain untuk menerapkan pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI

(Somatis Auditori Visual Intelektual).

Page 24: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menulis Puisi

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan

berbahasa yang sangat penting. Henry Guntur Tarigan (2008: 21) menjelaskan

menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga

pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca. Suparno dan M.

Yunus (dalam St. Y. Slamet, 2009: 96) mendefinisikan menulis adalah

kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat medianya.

St. Y. Slamet (2009: 96) menyatakan bahwa menulis itu bukan hanya

melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan

pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang

dalam bahasa tulis. Menulis menurut Yant Mujiyanto, Budhi Setiawan,

Purwadi, dan Edy Suryanto (2000: 63) adalah menyusun buah pikiran dan

perasaan atau data informasi yang diperoleh menurut organisasi penulisan

sistematis, sehingga tema karangan yang disampaikan sudah dipahami

pembaca.

Rass (2008) mengatakan “writing is especcially difficult for nonnative

speakers because they are expected to create written products that

demonstratte mastery of all the aforementioned issues in a new langguage”.

Gharth (2002) mengatakan “writing is a complex proccess that allows writter

to explore thoughts and ideas, and make them visible and concrete”. Kedua

pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa kegiatan menulis merupakan

kegiatan yang tidaklah mudah (asal-asalan), tetapi merupakan kegiatan yang

bermakna karena merupakan hasil dari pikiran manusia.

Kemampuan menulis merupakan kemampuan untuk menuangkan ide

atau gagasan melalui lambang grafik yang teratur sehingga dapat dipahami

8

Page 25: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

orang lain yang membacanya. Kemampuan menulis termasuk dalan empat

aspek berbahasa yang harus dikuasai siswa. Untuk memperoleh kemampuan

menulis yang baik, perlu keseimbangan isi, organisasi tulisan, tujuan, kosa

kata, ejaan, dan berbagai hal pendukung lainnya. Beberapa hal tersebut tidak

hanya berlaku untuk jenis tulisan nonsastra, tetapi juga berlaku untuk tulisan

sastra tidak terkecuali puisi.

Menulis menurut Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H.

Ridwan (1996: 2-5) merupakan suatu aktivitas yang berproses. Sebagai

proses, menulis terdiri dari serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan

beberapa fase. Fase menulis dibagi menjadi fase prapenulisan (persiapan),

penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telah dan revisi

atau penyempurna tulisan).

Fase-fase penulisan di atas hendaknya tidak dipahami sebagai langkah

penulisan yang secara kaku dengan batas yang jelas. Urutan dan batas

antarfase itu sangat luwes bahkan dapat tumpang tindih, maksudnya sewaktu

menulis sangat mungkin melakukan aktivitas yang terdapat pada setiap fase

selama bersama.

Menulis merupakan aktivitas yang memang kompleks. Dari kegiatan

menulis kita dapat memperoleh banyak hal yang baik. Lasa Hs (2005: 23-28)

menjelaskan enam manfaat kegiatan menulis, yaitu: (1) memperoleh

keberanian; (2) menyehatkan kulit wajah; (3) membantu memecahkan

masalah; (4) membantu untuk memperoleh dan mengingat informasi; (5)

mengatasi trauma; dan (6) menjernihkan pikiran.

Senada dengan pendapat di atas, St. Y. Slamet (2009: 104)

menjelaskan manfaat yang diperoleh seseorang dari kegiatan menulis. Manfaat

tersebut antara lain: (1) meningkatkan kecerdasan; (2) mengembangkan daya

inisiatif dan kreativitas; (3) menumbuhkan keberanian; dan (4) mendorong

kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Page 26: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Pengertian Puisi

Henry Guntur Tarigan (1984: 4) mengungkapkan bahwa kata “puisi”

berasal dari bahasa Yunani, yang juga dalam bahasa Latin poietes (Latin

poeta). Mula-mula artinya pembangun, pembentuk, pembuat. Arti yang mula-

mula ini lama kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil

seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan

menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata-kata kiasan. Dalam

bahasa Inggris padanan kata puisi adalah poetry yang erat hubungannya

dengan kata poet dan poem. Kata poet sendiri berasal dari kata Yunani yang

berarti membuat, mencipta.

Herman J. Waluyo (2003: 1) menyatakan bahwa puisi adalah bentuk

karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. Puisi adalah karya

sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan

bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Rukeyser (dalam

Templeton, 2007) memberikan definisi “poetry as a vital but underused

national resource for a culture dominated by war. As a creative transfer of

energy, poetry complicates and resists habits of imagination that sustain war.

Poetry invites a total imaginative response".

Shahnon Ahmad (dalam Rachmat Djoko Pradopo, 1997: 7)

menyatakan bahwa garis-garis besar tentang pengertian puisi, yaitu: emosi,

imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindra, susunan kata, kata-

kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur baur. Penjelasan

tersebut dapat dibuat tiga simpulan tentang unsur pokok yang ada dalam

sebuah puisi, yaitu: (1) hal yang meliputi pemikiran, ide, atau emosi; (2)

bentuknya; dan (3) kesannya.

Rachmat Djoko Pradopo (1997: 7) membuat simpulan bahwa puisi

adalah ekspresi pikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang

imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman

dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud

yang paling berkesan.

Page 27: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Hasil pendapat para pakar di atas dapat dibuat simpul bahwa puisi

secara garis besar dapat diartikan sebagai karya sastra dengan bahasa yang

dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan

pemilihan kata-kata kias (imajinatif) yang merupakan interpretasi pengalaman

manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan.

c. Struktur Puisi

Marjorie Boulton (dalam Atar Semi, 1993: 107) membagi anatomi

puisi atas dua bagian, yaitu bentuk fisik dan bentuk mental. Bentuk fisik puisi

mencakup penampilan di atas kertas dalam bentuk nada dan larik puisi;

termasuk ke dalamnya irama, sajak, intonasi, pengulangan, dan perangkat

kebahasaan lainnya. Bentuk mental terdiri dari tema, urutan logis, pola

asosiasi, satuan arti yang dilambangkan, dan pola-pola citra dan emosi. Kedua

bentuk ini merupakan kejalinan yang utuh sehingga menghasilkan sebuah

puisi yang total, penuh makna, keindahan, dan imajinasi bagi pembacanya.

Agak berbeda dengan Atar Semi Wahyudi Siswanto (2008: 113)

menjelaskan bahwa dalam sebuah puisi terdapat bentuk dan struktur puisi

yang terdiri atas perwajahan, diksi, pengimajinasian, kata konkret, majas atau

bahasa figuratif, dan verifikasi. Pendapat ini sejalan dengan pendapat dari

Herman J. Waluyo (2003: 2-13), tetapi dalam bukunya tidak ada istilah diksi

dan majas, diganti dengan ciri lain yang disebut pemadatan bahasa dan

pemilihan kata khas. Beliau kemudian menyebut istilah bentuk dan struktur

puisi sebagai ciri-ciri kebahasaan puisi. Berdasarkan beberapa teori lama,

sejatinya istilah bentuk dan struktur puisi disebut dengan istilah “metode

puisi” yang terdiri atas: diksi (diction), imaji (imagery), kata nyata (the

concrete word), majas ( figurative language), dan ritme dan rima (rhythm and

rime) (Morris dalam Atar Semi 1984: 28). Istilah metode puisi ini sudah

jarang digunakan dan lebih dikenal dengan istilah struktur fisik puisi.

1) Perwajahan Puisi (Tipografi)

Perwajahan adalah pengaturan dan penulisan kata, larik, dan bait

dalam puisi. Pada puisi konvensional, kata-kata diatur dalam deret yang

Page 28: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

disebut larik atau baris. Puisi modern atau kontemporer memiliki aturan

tentang bait-bait yang sudah berkurang atau sama sekali tidak ada. Bahkan

puisi kontemporer tipografinya bisa membentuk suatu gambar (Wahyudi

Siswanto, 2008: 113).

2) Diksi

Diksi adalah pilihan kata. Puisi memang sangat memperhatikan

kata-kata yang digunakannya. Kata-kata yang dipilih penyair

dipertimbangkan benar-benar dari berbagai aspek dan efek

pengucapannya. Kata-kata yang digunakan sangat khas dan bukan kata-

kata keseharian atau yang dipakai dalam prosa. Seluruh kata mengandung

makna dan terasa gelap. Akan tetapi, kata tersebut penuh makna yang

bersifat ambigu. Herman J. Waluyo (2003: 3-7) menyebutkan tiga faktor

yang dipertimbangkan dalam memilih kata, yaitu: (1) makna kias, (2)

lambang, dan (3) persamaan bunyi.

3) Pengimajinasian

Imaji adalah kata atau kelompok kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Imaji menurut Wahyudi Siswanto (2008: 118) dibagi menjadi tiga, yaitu:

(1) imaji suara (auditif), (2) imaji penglihatan (visual), dan (3) imaji raba

atau sentuh (imaji taktil). Pengimajian yang kuat membuat sebuah puisi

dapat dipahami seolah-olah sebagai suatu karya yang dapat dilihat,

dirasakan, dan didengar karena seseorang seolah dapat melihat,

mendengar, dan merasakan apa yang dialami oleh penyair.

4) Kata Konkret

Kata konkret adalah kata-kata yang dapat diungkapkan dengan

indra. Kata konkret merupakan penyebab dari pengimajian karena kata

konkret akan memungkinkan imaji muncul dalam sebuah puisi. Hal ini

karena kata-kata konkret yang tepat dapat mengantarkan pada pengertian

yang menyeluruh terhadap sesuatu hal atau benda. Penjelasan ini senada

dengan penjelasan dari Jabrohim, Suminto A. Sayuti, dan Chairul Anwar

(2001: 41) bahwa kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh

Page 29: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin

dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca.

5) Bahasa Figuratif (Majas)

Majas merupakan cara lain yang banyak digunakan oleh penyair

untuk membangkitkan imajinasi. Bahasa figuratif atau majas merupakan

bahasa yang digunakan untuk mengiaskan ungkapan yang ingin

disampaikan oleh penyair. Radman dan Narayana (2008: 1) menjelaskan

“ figurative language can tap into conceptual and linguistic knowledge as

well as evoke pragmatic factors in interpretation”. Maksudnya adalah

bahasa figuratif dapat mengantarkan kepada konsep dan pengetahuan

tentang bahasa seperti halnya ilmu pragmatik. Sudjito (dalam Wahyudi

Siswanto, 2008: 120) mengungkapkan bahwa majas ialah bahasa berkias

yang dapat menimbulkan konotasi tertentu. Herman J. Waluyo (1987: 83)

menjelaskan bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis,

artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna.

6) Verifikasi (Rima, Ritme, dan Metrum)

Verifikasi dalam puisi terdiri atas rima, ritme, dan metrum

(Wahyudi Siwanto, 2008: 121). Rima adalah persamaan bunyi pada puisi

baik letaknya di awal, tengah, maupun di akhir baris. Rima mencakup (1)

onomatope (tiruan terhadap bunyi), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi,

asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak

berparuh, sajak penuh repetisi bunyi, dan sebagainya), dan (3)

pengulangan kata/ungkapan. Ritma atau disebut juga metrum merupakan

tinggi-rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.

Selain bentuk dan struktur fisik puisi, terdapat struktur batin puisi yang

terdiri atas tema, rasa, nada, dan amanat. Istilah ini dahulu disebut oleh I.A

Richard (seorang kritikus sastra terkenal) dengan istilah hakikat puisi (dalam

Wahyudi Siswanto, 2008: 124). Pendapat ini sejalan dengan pendapat dari

Herman J. Waluyo (2003: 17) yang kemudian menyebut struktur batin puisi

sebagai hal yang diungkapkan penyair. Dalam pembahasan ini akan digunakan

istilah struktur batin yang lebih umum digunakan.

Page 30: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Tema

Tema adalah gagasan pokok (subject-matter) yang dikemukakan

oleh penyair melalui puisinya (Herman J. Waluyo, 2003: 125). Tema

merupakan gagasan pokok yang mendasari seluruh isi yang dikemukakan

penyair dalam puisinya. Tema bersifat khusus, yaitu mengacu pada

penyair, objektif, dan lugas. Tema yang biasanya dipakai adalah

ketuhanan, demokrasi, kritik sosial, perjuangan, keadilan, keindahan alam,

dan lain-lain.

2) Rasa

Rasa dalam puisi adalah sikap penyair terhadap pokok

permasalahan yang terdapat dalam puisinya (Wahyudi Siswanto, 2008:

124). Puisi merupakan pengungkapan perasaan dan pikiran penyairnya.

Segala yang tertulis dalam puisi mewakili suasana dan perasaan

penyairnya saat itu. Perasaan yang dipancarkan dalam puisi akan dapat

ditangkap kalau puisi tersebut dibaca apalagi dengan deklamasi. Hal

tersebut akan sangat membantu dalam menemukan latar belakang perasaan

puisi tersebut.

3) Nada

Nada adalah pengungkapan sikap penyair terhadap pembaca. Dari

sikap itu muncullah suasana puisi. Suasana puisi merupakan konteks dan

latar yang menjiwai isi. Nada yang biasa digunakan adalah sinis, takut,

gurauan, mencemooh, khusuk, filosofis dan lain-lain seperti halnya

suasana batin seseorang.

4) Amanat

Amanat adalah pesan atau nasihat merupakan kesan yang

ditangkap oleh pembaca. Amanat menjadi sesuatu yang dapat dipetik

hikmahnya dari isi puisi tersebut. Amanat ini biasanya merupakan hal

yang ingin disampaikan atau yang dikehendaki oleh penyairnya. Latar

belakang dan pengalaman pembaca sangat menentukan di dalam

menemukan amanat yang ada dalam puisi.

Page 31: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Kemampuan Menulis Puisi

Kemampuan merupakan sebuah keterampilan yang dimiliki oleh

seseorang berkaitan dengan suatu hal. Kemampuan menulis berarti

keterampilan seseorang dalam bidang menulis. Byrne (dalam St. Y. Slamet,

2009: 106) menjelaskan bahwa kemampuan menulis bukan sekedar

kemampuan menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata dan kata-

kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan

keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam

bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas

sehingga buah pikiran tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada

pembaca.

Menulis puisi adalah kegiatan mengungkapkan ide, gagasan, pikiran

atau perasaan yang diwujudkan dalam susunan kata-kata yang memiliki ciri

khas mempergunakan bahasa padat, penuh makna, dan memiliki unsur-unsur

keindahan di dalamnya. Kemampuan menulis puisi berarti keterampilan yang

dimiliki seseorang dalam menulis puisi sehingga menghasilkan puisi yang

utuh. Keterampilan tersebut dapat dilihat dari puisi yang ditulis oleh seorang

penyair baik dari segi pilihan kata, rima, tipografi, makna, dan lain

sebagainya.

Hunt dan Hunt (2006) mengatakan “Writing poems about literature is

an authentic activity that can foster deep knowledge of the work being studied,

and the experience can introduce or reinforce literary devices that published

authors use in their creations.” Penjelasannya adalah bahwa menulis puisi

merupakan kegiatan nyata yang dapat mengembangkan pendalaman

pengetahuan tentang ilmu yang sedang dipelajari dan pengalaman tersebut

dapat memperkenalkan atau memberi pemahaman tentang sastra.

Pada umumnya orang yang jarang atau tidak suka menulis puisi akan

mengalami kesulitan apabila diminta untuk menulis sebuah puisi secara

langsung. Untuk itu, agar lebih mudah memulai menulis puisi, Rumpin (2010)

menjelaskan lima tahap yang perlu dilalui oleh penulis puisi untuk memulai

berkarya (menulis puisi), yaitu:

Page 32: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Tahap mengungkapkan fakta diri. Puisi pada tahap ini, biasanya lahir

berdasarkan observasi pada sekitar diri sendiri, terutama pada faktor fisik.

2) Tahap mengungkapkan rasa diri. Pada tahap ini akan lahir puisi yang

mampu mengungkapkan rasa atau perasaan diri sendiri atas objek yang

bersinggungan atau berinteraksi. perasaan yang terungkap bisa berupa

sedih, senang, benci, cinta, patah hati, dan lain-lain.

3) Tahap mengungkapkan fakta objek lain. Pada tahap ini puisi dilahirkan

berdasarkan fakta-fakta di luar diri dan dituliskan begitu saja apa adanya,

tanpa tambahan kata bersayap atau metafora.

4) Tahap mengungkapkan rasa objek lain. Pada tahap ini penulis puisi

mencoba berusaha mengungkapkan perasaan suatu objek, baik perasaan

orang lain maupun benda-benda di sekitarnya yang seolah-olah menjelma

menjadi manusia.

5) Tahap mengungkapkan kehadiran yang belum hadir. Pada tahap ini puisi

sudah merupakan hasil kristalisasi yang sangat mendalam atas segala

fakta, rasa dan analisis menuju jangkauan yang bersifat lintas ruang dan

waktu, menuju kejadian di masa depan. mengungkapkan kehadiran yang

belum hadir artinya melalui media puisi, puisi dipandang mampu untuk

menyampaikan gagasan dalam menghadirkan yang belum hadir, yaitu

sesuatu hal yang pengungkapannya hanya bisa melalui puisi, tidak dengan

yang lain.

2. Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi di SMP

a. Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP

Aspek-aspek yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

SMP berdasarkan KTSP meliputi latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup

(BNSP, 2006).

1) Latar belakang

Pembelajaran bahasa diharapakan dapat membantu siswa mengenal

dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan, dan

menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang

Page 33: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik

dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya sastra manusia Indonesia.

2) Tujuan

Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis;

b) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa negara;

c) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan;

d) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;

e) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa; dan

f) menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

3) Ruang lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek-

aspek: mendengarkan; berbicara; membaca; dan menulis.

b. Tujuan Pembelajaran Menulis Puisi

Pembelajaran sastra yang di dalamnya termasuk pembelajaran menulis

puisi merupakan salah satu mata pelajaran yang penting. Melalui sastra siswa

dapat belajar banyak tentang hidup dan kehidupan. Mastiah (2010) menyatakan

ada beberapa prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra. Prinsip-

prinsip tersebut adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran sastra berfungsi untuk

Page 34: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

meningkatkan kepekaan rasa pada budaya bangsa; (2) pembelajaran sastra

memberikan kepuasan batin dan pengayaan daya estetis melalui bahasa; (3)

pembelajaran apresiasi sastra bukan pelajaran sejarah, aliran, dan teori sastra;

dan (4) pembelajaran apresiasi sastra adalah pembelajaran untuk memahami

nilai kemanusiaan di dalam karya yang dapat dikaitkan dengan nilai

kemanusiaan di dalam dunia nyata.

Pembelajaran menulis puisi jelas merupakan bagian dari pembelajaran

sastra yang ada di sekolah. Materi menulis puisi yang diajarkan di kelas VII

Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada satu Standar Kompetensi. Dalam SK

ini kompetensi dasar yang seharusnya dicapai ada dua, yaitu: (1) menulis

kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam; dan (2) menulis kreatif puisi

berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006

tentang standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia, jelas bahwa salah satu

tujuannya adalah menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam

pembelajaran menulis puisi, guru dapat membantu siswa menggali potensi

yang ada pada diri mereka dengan berbagai bantuan baik strategi, pendekatan,

model, metode, teknik, dan atau media, sesuai dengan prinsip pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksaanakan di masing-masing satuan pendidikan

(BNSP, 2006). Dari pengertian ini, E. Mulyasa (2009: 20) menjelaskan ada tiga

hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan KTSP yang salah satunya

adalah KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi

dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan siswa.

Sejalan dengan pendapat tersebut, KTSP memberikan keleluasaan bagi

sekolah untuk memgembangkan kurikulum. Otonomi yang luas ini seharusnya

mampu menjadikan setiap satuan pendidikan memiliki ciri khas sesuai dengan

keadaan sekolah, lingkungan, dan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran apapun

Page 35: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yang menerapkan kurikulum KTSP dengan baik pastilah akan menjadi

pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

Berdasarkan paparan di atas, jelas bahwa sejatinya pembelajaran sastra

termasuk di dalamnya adalah pembelajaran menulis puisi dalam KTSP dapat

dilaksanakan dengan sangat baik berdasarkan pada kekayaan alam di sekitar

lingkungan sekolah dan potensi yang siswa miliki. Penggunaan pendekatan,

strategi, model, metode dan atau media juga diperlukan agar pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan kompetensi dasar yang telah ada

pula, pembelajaran menulis puisi seharusnya bisa dilaksanakan dengan

keadaan yang menyenangkan karena inspirasi yang digunakan siswa adalah

hal-hal yang dekat dengan siswa yaitu alam dan pengalaman.

c. Komponen-komponen Pembelajaran Menulis Puisi

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai

komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut antara lain

guru, siswa, materi, media, suasana pembelajaran, dan sebagainya. Begitu

kompleksnya kegiatan pembelajaran sehingga masing-masing komponen

tersebut harus mampu bekerja sama dengan baik sejak awal kegiatan sampai

dengan kegiatan berakhir. Tujuan yang diinginkan dari rumusan tersebut

adalah terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien, dan

menyenangkan. Gino, dkk., (1999: 30) menjelaskan beberapa komponen yang

terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar.

1) Siswa

Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima,

dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

disebutkan bahwa istilah siswa berganti dengan istilah peserta didik yang

berarti anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu. Dalam penelitian ini tetap digunakan istilah siswa yang

lebih umum digunakan.

Page 36: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Guru

Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar-mengajar, katalisator belajar-mengajar, dan peranan lainnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang efektif.

Lebih lanjut Moch. Uzer Usman (2009: 9-11) menjelaskan bahwa sebagai

tenaga profesional yang memiliki kualifikasi, peranan guru dalam

pendidikan, diantaranya: sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator

dan fasilitator, dan sebagai evaluator.

3) Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan tentang perubahan perilaku yang

diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti proses belajar-mengajar.

Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotor, dan

afektif. Oemar Hamalik (2003: 109) menjelaskan bahwa tujuan pengajaran

adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai

oleh siswa setelah berlangsung pengajaran. Tujuan belajar merupakan cara

yang akurat untuk menentukan hasil pengajaran.

4) Isi pelajaran

Isi atau materi pelajaran yakni segala informasi berupa fakta,

prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Bahan

pengajaran adalah bagian integral.

5) Metode

Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional.

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi

pelajaran. Dalam usaha pemudahan ini guru memerlukan cara-cara

(metode) tertentu. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang baik

tentunya diperlukan suatu cara yang efektif dan efisien sehingga

ketercapaian pembelajaran yang baik dapat diwujudkan. Menurut Martimis

Yamin (2006: 147) metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk

menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada

siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tapi tidak setiap metode

pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 37: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

6) Media

Media merupakan bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan

yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka

dapat mencapai tujuan. Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003:

201) menjelaskan bahwa media adalah ekstensi manusia yang

memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan

kontak langsung dengannya.

7) Evaluasi

Evaluasi yakni cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya. Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program

pendidikan termasuk perencanaan suatu program substansi pendidikan

termasuk kurikulum dan penilaian (assessment) dan pelaksanaannya,

pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan (managemen),

pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan (Sarwiji

Suwandi, 2008: 16).

Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa dalam pembelajaran

terdapat beberapa komponen yang terlibat. Ketujuh komonen tersebut tidak

dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena kesemua komponen tersebut

merupakan kesatuan. Di Sekolah Menengah Pertama, tujuh komponen tersebut

juga ada dalam pembelajaran menulis puisi.

d. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Puisi

Pembelajaran selalu diakhiri dengan penilaian. Hal ini digunakan untuk

mengetahui keberhasilan pembelajaran. Penilaian sangat penting dilakukan

karena dengan adanya penilaian dapat diketahui keberhasilan seseorang dalam

pembelajaran dan dari hasil yang diperoleh akan dapat membuat seseorang

lebih termotivasi untuk belajar. Penilaian pembelajaran menulis puisi tentu

harus dapat mengukur tujuan pembelajaran menulis puisi, yakni kemampuan

siswa dalam menciptakan sebuah puisi.

Sarwiji Suwandi (2008: 15) mengungkapkan bahwa penilaian

merupakan suatu proses untuk mengetahui keberhasilan dari suatu pogram

Page 38: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria, baik itu dari segi proses

maupun hasil. Penilaian yang digunakan untuk menilai pembelajaran menulis

puisi dalam penelitian ini ada dua yaitu penilaian proses pembelajaran yang

berkaitan dengan keaktifan siswa dan penilaian kemampuan siswa dalam

menulis puisi.

1) Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian sikap dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti

pembelajaran. Sarwiji Suwandi (2008: 89-90) memaparkan bahwa sikap

bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang

dalam merespons sesuatu atau objek. Sikap juga suatu ekspresi dari nilai-

nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Secara umum,

objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah: (1) sikap

terhadap materi pelajaran; (2) sikap terhadap guru atau pengajar; (3) sikap

terhadap proses pembelajaran; dan (4) sikap berkaitan dengan nilai atau

norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.

Sejalan dengan pendapat Sarwiji Suwandi, Mimin Haryati (2007:

38) menjelaskan bahwa karakteristik ranah afektif yang penting

diantaranya adalah sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral.

a) Sikap yang dimaksud di sini adalah sikap siswa terhadap sekolah dan

mata pelajaran.

b) Minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi.

Minat adalah suatu disposisi yang terorganisasi melalui pengalaman

yang mendorong untuk memperoleh objek khusus, aktivitas,

pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau

pencapaian.

c) Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu yang

bersangkutan terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki.

d) Nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh

individu untuk mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan.

e) Moral menyinggung akhlak, tingkah laku, karakter seseorang atau

kelompok.

Page 39: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Nana Sudjana (1991: 60-61) menjelaskan beberapa kriteria yang

bisa digunakan dalam menilai proses belajar-mengajar, antara lain: (1)

konsistensi kegiatan belajar-mengajar dengan kurikulum; (2)

keterlaksanaannya oleh guru; (3) keterlaksanaannya oleh siswa; (4)

motivasi belajar siswa; (5) keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar; (6)

interaksi guru-siswa; (7) kemampuan atau keterampilan guru mengajar;

dan (8) kualitas belajar yang dicapai siswa.

Nana Sudjana (1991: 62) menambahkan bahwa delapan kriteria di

atas masih bersifat umum, sehingga dapat saja dikembangkan dan

dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan bidang studi dan mata pelajaran yang

diajarkan. Dari pendapat tersebut, jelas bahwa kriteria penilain proses

dapat saja dimodifikasi sendiri oleh seorang guru sesuai dengan

kebutuhan. Berdasarkan kenyataan tersebut, dalam penelitian ini peneliti

membuat instrumen yang digunakan untuk menilai penilain proses untuk

siswa. Berdasarkan beberapa kriteria yang dijabarkan oleh para pakar,

peneliti menggunakan empat kriteria, yaitu: keaktifan, perhatian, minat

dan motivasi, serta kerja sama.

a) Keaktifan

Seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus

mengoptimalkan kadar keaktifan siswa karena guru bertanggung jawab

atas tercapainya hasil belajar siswa yang optimal. Syaiful Bahri

Djamarah (dalam Danik Nofiana, 2008: 17) menjelaskan bahwa dalam

proses belajar-mengajar aktivitas siswa yang diharapkan tidak hanya

aspek fisik melainkan juga aspek mental. Siswa bertanya, mengajukan

pendapat, mengerjakan tugas, berdiskusi, menulis, membaca, membuat

grafik, dan mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru merupakan

sejumlah aktivitas anak didik yang aktif secara mental maupun fisik.

Nana Sudjana (1991: 61) menjelaskan penilaian proses belajar-

mengajar berarti melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti

proses belajar-mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: (1)

turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam

Page 40: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru

apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (3) berusaha

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan

masalah; (4) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk

guru; (5) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang

diperolehnya; (6) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah

yang sejenis; dan (7) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa

yang telah diperolehnya dalam menyelesikan tugas atau persoalan

yang dihadapi.

b) Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran dan

hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.

Menurut Sumadi Suryabrata (dalam Shvoong, 2011) perhatian adalah

banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang

dilakukan. Wasti Sumanto (dalam Shvoong, 2011) berpendapat

perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada

suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu

aktivitas.

Perhatian menurut Bimo Walgito (dalam Kaniya F. Trianasari,

2007: 18) merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas

individu yang ditunjukkan pada suatu atau sekumpulan objek. Wina

Sanjaya (2008: 268) mengungkapkan bahwa tingkat perhatian

seseorang dalam belajar berpengaruh dalam hasil belajar yang

diperoleh. Semakin tinggi perhatian siswa dalam belajar, maka

semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh.

Salah satu cara untuk meningkatkan perhatian dan konsentrasi

siswa dalam pembelajaran adalah gerak guru. Gerak guru yang

dimaksudkan adalah gerakan guru yang dapat membantu kelancaran

berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami

dan diterima oleh siswa (Wina Sanjaya, 2008: 270).

Page 41: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c) Minat dan motivasi

Minat menurut Mimin Haryati (2007: 38) adalah suatu

disposisi yang terorganisasi melalui pengalaman yang mendorong

untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan

keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Sardiman A. M

(2001: 73) mengartikan minat sebagai suatu kondisi yang terjadi

apabila seorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan sendiri.

Minat berkaitan dengan masalah kebutuhan dan keinginan. Hal

terpenting yang harus dilakukan guru untuk membangkitkan minat

siswa mengikuti pembelajaran adalah membuat siswa merasa bahwa

belajar merupakan kebutuhan hidupnya. Guru dapat membangkitkan

minat belajar siswa denagn mengemas pembelajaran secara kreatif dan

inovatif agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan dengan

baik.

Nana Sudjana (1991: 61) menjelaskan keberhasilan proses

belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditunjukkan

oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar–mengajar.

Hal ini dapat dilihat dalam hal: (1) minat dan perhatian siswa terhadap

pelajaran; (2) semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya;

(3) tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya; (4)

reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru;

dan (5) rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

d) Kerja sama

Kerja sama menjadi salah satu aspek penentu keberhasilan

penliaian proses pembelajaran karena dengan kerja sama, siswa dapat

aktif dan belajar secara bersama-sama. Kebersamaan dalam

pembelajaran merupakan kerja sama di antara para siswa untuk

mencapai tujuan belajar bersama. Kerja sama dalam pembelajaran ini

diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berkolaborasi untuk

menyelesaikan permasalah secara bersama-sama.

Page 42: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.

Teknik-teknik tersebut, antara lain.

a) Observasi Perilaku

Perilaku seseorang pada umunya menunjukkan kecenderungan

seseorang dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan observasi

terhadap siswa yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan

sebagai umpan balik dalam pembinaan.

b) Pertanyaan Langsung

Pertanyaan langsung digunakan dengan menanyakan secara

langsung atau wawancara tentang sikap seseorang berkaitan dengan

suatu hal. Jawaban atau reaksi yang diberikan dapat dipahami sikap

siswa terhadap objek sikap.

c) Laporan Pribadi

Penggunaan teknik ini adalah dengan meminta siswa membuat

ulasan yang berisi pandangan atau tanggapan tentang suatu masalah,

keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.

Penilaian sikap yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan format penilaian dengan observasi. Format penilaian

tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penilaian Proses Pembelajaran

(Format diadaptasi dari Sarwiji Suwandi, 2008 : 92-93)

a) Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria

berikut.

1 = sangat kurang 4 = baik

No. Nama Siswa

Keaktifan siswa selama

apersepsi

Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan

materi

Minat dan motivasi

siswa saat mengikuti kegiatan

pembelajaran

Kerja sama siswa dalam

kerja kelompok

Skor Nilai Ket.

1.

2.

Page 43: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2= kurang 5 = amat baik

3= cukup

b) Untuk mencari nilai setiap siswa menggunakan teknik penilaian yang

dikembangkan oleh Foreign Service Institute (FSI) sebagai berikut:

(1) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai

setiap unsur penilaian yang diperoleh siswa,

(2) Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:

Total nilai X skor ideal (100) = nilai

Skor maksimal (20)

c) Keterangan diisi dengan kriteria berikut.

(1) Nilai = 10 – 29 sangat kurang

(2) Nilai = 30 – 49 kurang

(3) Nilai = 50 – 69 cukup

(4) Nilai = 70 – 89 baik

(5) Nilai = 90 – 100 sangat baik

2) Penilaian Hasil Pembelajaran

Sarwiji Suwandi (2008:39) mengemukakan bahwa penilaian hasil

pembelajaran dapat dilakukan dengan tes, baik tes lisan maupun tes

tertulis. Pada umumya tes dipergunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran. Tingkat

keberhasilan siswa dimaksudkan juga tingkat kemampuan siswa yang

diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

Tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban

siswa dalam bentuk uraian dengan menggunakan bahasa sendiri. Tes ini

menuntut siswa untuk berpikir tentang dan mempergunakan apa yang

diketahui yang berkenaan dengan pertanyaan yang harus dijawab. Tes

bentuk esai memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun dan

mengemukakan jawaban sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi.

Oleh karena itu, tes esai disebut sebagai tes subjektif. Tes objektif yaitu

disebut juga sebagai tes jawaban singkat (short answer test). Jawaban

terhadap tes objektif bersifat pasti, hanya ada satu kemungkinan jawaban

Page 44: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yang benar. Jenis tes objektif yang banyak dipergunakan orang ádalah tes

jawaban benar-salah (true-false), pilihan ganda (multiple choice), isian

(completion), dan penjodohan (matching) (Sarwiji Suwandi, 2008: 57-59).

Dalam penelitian ini, penilaian pembelajaran sastra, khususnya

menulis puisi dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Penilaian

hasil dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VII ini didasarkan pada

hasil pekerjaan siswa dalam bentuk puisi dengan pilihan kata yang sesuai

dan memperhatikan unsur yang membangun sebuah puisi.

Sebagai pedoman untuk penilaian menulis puisi dapat dilihat pada

Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Format Penilaian Menulis Puisi

No.

Nama

Aspek yang Dinilai Skor Nilai Ket.

Tema

Pilihan Kata

Imaji

Rima

Diksi Majas K.Konkret

1.

2.

3.

(Format diadaptasi dari Sarwiji Suwandi, 2008 : 137)

Untuk mencari nilai setiap siswa menggunakan teknik penilaian

yang dikembangkan oleh Foreign Service Institute (FSI) sebagai berikut:

a) jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap

unsur penilaian yang diperoleh siswa,

b) nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:

Total nilai X skor ideal (100) = nilai

Skor maksimal (20)

c) nilai didasarkan pada pedoman penskoran. Lebih jelasnya pedoman

penskoran tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 45: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 3. Pedoman Penskoran

No Aspek yang dinilai Skor

1. Kesesuaian dengan tema 1) Pengungkapan isi puisi sesuai dengan tema. 2) Pengungkapan isi puisi kurang sesuai dengan tema. 3) Pengungkapan isi puisi tidak sesuai dengan tema.

Skor 1-3 3 2 1

2. Pilihan Kata Diksi: 1) Kata-kata yang digunakan padat, singkat, dan dapat mengekspresikan

perasaan dengan baik. 2) Kata-kata yang digunakan padat, singkat dan cukup dapat mengekspresikan

perasaan. 3) Kata-kata yang digunakan kurang mampu mengekspresikan perasaan. Majas: 1) Bahasa kiasan yang digunakan sudah sesuai sehingga menimbulkan efek

keindahan dengan baik. 2) Bahasa kiasan yang digunakan cukup sesuai sehingga menimbulkan efek

keindahan yang cukup. 3) Bahasa kiasan yang digunakan kurang sesuai sehingga tidak ada efek

keindahan. Kata Konkret: 1) Banyak kata konkret yang digunakan sehingga memperjelas makna puisi. 2) Cukup banyak kata konkret yang digunakan sehingga cukup memperjelas

makna puisi. 3) Tidak banyak kata konkret yang digunakan sehingga puisi menjadi tidak

jelas.

Skor 1-3 3

2

1

3

2

1

3

2

1

3. Imaji 1) Banyak terdapat imaji yang memperindah puisi. 2) Cukup terdapat imaji yang memperindah puisi. 3) Sedikit terdapat imaji yang memperindah puisi. 4) Sama sekali tidak terdapat imaji yang memperindah puisi.

Skor 1-4 4 3 2 1

4. Rima 1) Banyak terdapat aliterasi, asonansi, dan perulangan bunyi sehingga mampu

menimbulkan efek keindahan dengan sangat baik. 2) Terdapat beberapa aliterasi, asonansi, perulangan bunyi sehingga efek

keindahan sudah cukup terasa. 3) Sedikit sekali terdapat aliterasi, asonansi,perulangan bunyi yang digunakan

sehingga efek keindahan kurang terasa. 4) Tidak terdapat aliterasi, asonansi, dan perulangan bunyi.

Skor 1-4 4 3 2 1

Skor maksimal 1, 2, 3, 4 20

Page 46: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Hakikat Pendekatan SAVI

a. Pengertian Pendekatan SAVI

Sebelum kita membahas tentang pendekatan SAVI, kita akan

membahas tentang perbedaan strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik.

Menurut J.R Davies (dalam Nugraheni Eko W., 2009: 63) strategi dalam dunia

pendidikan diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to

achieves a particular educational goal. Dick dan Carey (dalam Nugraheni

E.W, 2009: 63) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan

seperangkat materi dan prosedur pembelajaran yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Jika strategi merupakan rencana yang disusun

dan belum direalisasikan, maka metode merupakan realisasi atau implementasi

dari strategi tersebut.

Pendekatan menurut Edward M. Anthony (dalam Ardianto, 2007)

adalah landasa n untuk menyusun metode yang di dalamnya berisi

seperangkat teori dan asumsi tentang sesuatu yang sudah tidak dapat diubah

lagi. Pendekatan dikatakan bersifat aksiomatik karena berisi aksioma atau dalil

yang harus diikuti. Pendekatan menurut Syaiful Sagala (2006: 68) adalah jalan

yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional

untuk suatu satuan instruksional tertentu. Berdasarkan dua pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,

menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoretis tertentu.

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Metode

menurut Edward M. Anthony (dalam Ardianto, 2007) berisi prosedur-

prosedur tentang bagaimana sesuatu mata pelajaran yang diajarkan ke dalam

teknik mengajar. Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-

langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Mackey (dalam Ardianto, 2007) menjelaskan metode

merupakan keseluruhan peristiwa mengajar dan belajar yang meliputi hal-hal:

seleksi, grasi, presentasi, repetisi, dan evaluasi belajar.

Page 47: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis

berdasarkan metode yang digunakan oleh guru di kelas saat pembelajaran

berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses

pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam

koridor metode yang sama.

Pendapat beberapa pakar di atas membuktikan bahwa semua istilah

tersebut memiliki definisi yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini yang akan

digunakan adalah pendekatan dalam menulis puisi untuk siswa tingkat SMP.

Pendekatan dalam pembelajaran biasanya digunakan oleh guru untuk

memudahkan dalam melakukan pembelajaran. Dalam penelitian ini dibahas

pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis puisi. Pendekatan SAVI adalah

hasil olahan dari Meier yang merupakan salah satu solusi dalam cara belajar

baru yaitu accelerated learning atau percepatan belajar. Accelerated learning

(AL) adalah pendekatan belajar paling maju yang digunakan pada masa

sekarang. Accelerated learning didasarkan pada penelitian mutakhir mengenai

otak dan belajar. Dalam pembelajaran ini dapat menggunakan metode dan

media yang sifatnya terbuka dan luwes.

Konsep AL mengajak siswa terlibat sepenuhnya. Accelerated learning

cocok untuk semua gaya belajar dan memberi energi serta membuat proses

belajar menjadi manusiawi kembali. Selain itu, accelerated learning berusaha

membuat belajar menyenangkan dan sangat mementingkan hasil (Meier 2002:

26). Kredo accelerated learning adalah, “lakukan apa yang mendatangkan

hasil dan teruslah mencari apa yang mendatangkan hasil lebih baik”.

Pendekatan ini tidak terikat pada seperangkat teknik, metode, atau media

tertentu baik yang lama maupun yang baru.

Konsep dasar accelerated learning tersebut menghadirkan salah satu

pendekatan yang ditemukan oleh Meier yang disingkat dengan kata SAVI.

Pendekatan ini didasarkan dari belajar berdasarkan aktivitas (BBA) yang

berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra

sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam

proses belajar. Penggabungan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan

Page 48: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Cara

belajar seperti ini disebut belajar SAVI (Meier, 2002: 90-91).

b. Komponen dalam Pendekatan SAVI

Pembelajaran SAVI sejalan dengan gerakan AL, sehingga prinsipnya

juga sejalan dengan AL, yaitu: (1) pembelajaran melibatkan seluruh pikiran

dan tubuh; (2) pembelajaran berarti berkreasi bukan mengonsumsi; (3) kerja

sama membantu proses pembelajaran; (4) pembelajaran berlangsung pada

banyak tingkatan secara simultan; (5) belajar berasal dari mengerjakan

pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik; (6) emosi positif sangat membantu

pembelajaran; (7) otak-citra menyerap informasi secara langsung dan

otomatis.

Meier (2002: 91-92) menjelaskan unsur-unsur dalam pendekatan

SAVI adalah: (1) somatis: belajar dengan bergerak dan berbuat; (2) auditori:

belajar dengan berbicara dan mendengar; (3) visual: belajar dengan

mengamati dan menggambarkan; dan (4) intelektual: belajar dengan

memecahkan masalah dan merenung. Keempat cara belajar ini harus ada agar

belajar berlangsung optimal, karena unsur-unsur ini digunakan secara

simultan. Berikut penjelasan lebih rinci tentang masing-masing unsur.

1) Belajar Somatis

Kata somatis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tubuh-

soma”. Jadi belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba kinestetis,

praktis-melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh

sewaktu belajar. Belajar somatis berarti belajar dengan menggerakan

badan (fisik).

Belajar somatis, dalam konteks pembelajaran bahasa, berarti

belajar bahasa dengan memanfaatkan indra peraba dan kinestetik yang

melibatkan fisik untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan demikian,

pembelajaran tidak hanya diarahkan pada pencapaian kemampuan verbal

saja, tetapi juga diarahkan pada aktivitas-aktivitas fisik yang menyertai

aktivitas verbal tersebut sehingga terjadi kepaduan dalam pikiran dan

Page 49: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tubuh secara fisik, bangkit dari tempat duduknya untuk melakukan

aktivitas bermakna. Menurut Meier (2002: 95) untuk merangsang

hubungan pikiran-tubuh, ciptakanlah suasana belajar yang dapat membuat

orang bangkit dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke

waktu.

2) Belajar Auditori

Belajar dengan auditori menurut De Porter, Reardon, dan Nourie,

(2000: 85) berarti mengakses jenis bunyi dan kata yang diciptakan maupun

diingat. Musik, irama, dialog internal, dan suara menonjol dalam hal ini.

Belajar bahasa secara auditori ditekankan pada aktivitas mendengarkan

suara-suara melalui dialog-dialog yang tercipta di kelas baik antarsiswa

maupun siswa dengan guru secara langsung atau dari alat-alat audio.

Dengan demikian, perlulah diciptakan suasana kelas yang memberi

keleluasaan bagi siswa untuk berdialog secara lisan mengenai berbagai

hal. Misalnya, menciptakan kembali pengalaman-pengalaman yang

menarik, mengumpulkan suatu informasi dari orang lain tentang suatu hal

atau peristiwa, memecahkan masalah, dan lain-lain.

3) Belajar Visual

Setiap orang akan lebih mudah belajar jika dapat melihat benda

atau segala sesuatu yang sedang ia pelajari secara nyata. Prinsip ini yang

dikembangkan dari gaya belajar visual. Pembelajaran visual menurut

Meier (2002: 98) paling baik jika mereka dapat melihat langsung contoh

dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon, gambar, dan gambaran dari

segala macam hal ketika mereka sedang belajar. Ini sejalan dengan

pendapat Rose dan Nicholl (2002: 131) yang menyatakan fakta bahwa

70% dari reseptor indrawi (sensori) tubuh kita bertempat di mata. Lebih

lanjut masih dalam buku mereka, menurut Wisconsin ketika bantuan

visual digunakan untuk mengajarkan perbendaharaan kata, capaian para

siswa meningkat hingga 200%.

Pembelajaran bahasa secara visual menuntut ketersediaan berbagai

bentuk/media yang dapat diamati secara langsung oleh pembelajar untuk

Page 50: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kemudian membicarakannya dalam bentuk lisan atau tulis. Gambar-

gambar, diagram, grafik, bagan, dan bentuk visual lain yang dapat

dinikmati akan sangat membantu siswa untuk mendapatkan dan

mengembangkan informasi terntentu. Meier (2002: 99) menjelaskan hal

penting yang dapat dilakukan di kelas untuk meningkatkan kemampuan

visual dan berbahasa siswa adalah dengan meminta mereka mengamati

situasi nyata tertentu, memikirkannya, kemudian membicarakannya

kepada orang lain disertai dengan menggambarkan proses, prinsip, atau

makna yang diamatinya.

4) Belajar Intelektual

Meier (2000: 99) menjelaskan intelektual, dalam konteks ini,

dimaknai sebagai apa yang dilakukan dalam pikiran siswa secara internal

ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu

pengalaman dan menciptkan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari

pengalaman tersebut. Dengan kemampuan intelektual ini, siswa dapat

menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional, dan intuitif untuk

membuat makna baru bagi diri siswa itu sendiri. Kemampuan intelektual

dapat ditingkatkan dengan mengajak siswa memecahkan suatu masalah

yang telah dirumuskan dalam teks tertulis, melahirkan gagasan kreatif dari

proses penyaringan informasi, dan merumuskan berbagai pokok pikiran

dari suatu wacana.

5) Belajar SAVI

Sejalan dengan konsep percepatan belajar (accelerated learning),

pendekatan SAVI menggabungkan semua alat indra dan pikiran. Ini berarti

siswa diajak terlibat aktif dalam setiap kegiatan belajar. Meier (2002: 100)

menjelaskan bahwa belajar bisa optimal apabila keempat unsur SAVI ada

dalam satu peristiwa pembelajaran. Secara lengkap contoh yang dimaksud

dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Page 51: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 4. Contoh Aktivitas dalam Gaya Belajar SAVI

Gaya belajar

Aktivitas

Somatis Siswa dapat bergerak ketika mereka: 1. Membuat model dalam suatu proses atau prosedur 2. Menciptakan piktogram dan periferalnya 3. Memeragakan suatu proses, sistem, atau seperangkat konsep 4. Mendapatkan pengalaman lalu menceritakannya dan

merefleksikannya 5. Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar

dan lain-lain) Auditori Berikut ini gagasan-gagasan awal untuk meningkatkan sarana

auditori dalam belajar 1. Ajaklah pembelajar membaca keras-keras dari buku panduan

dan komputer 2. Ceritakanlah kisah-kisah yang mengandung materi pembelajaran

yang terkandung di dalam buku pembelajaran yang dibaca mereka

3 Mintalah pembelajar berpasang-pasangan menbincangkan secara terperinci apa yang baru saja mereka pelajari dan bagaimana mereka akan menerapkanya

Visual Hal-hal yang dapat dilakukan agar pembelajaran lebih visual adalah: 1. Bahasa yang penuh gambar (metafora, analogi) 2. Grafik presentasi yang hidup 3. Bahasa tubuh yang dramatis 4. Kreasi piktrogram (oleh pembelajar) 5. Pengamatan lapangan

Intelektual Aspek intelektual dalam belajar akan terlatih jika kita mengajak pembelajaran tersebut dalam aktivitas seperti: 1. Memecahkan masalah 2. Menganalisis pengalaman 3. Memilih gagasan kreatif 4. Mencari dan menyaring informasi 5. Menciptakan makna pribadi

Seluruh pikiran dan tubuh dalam pembelajaran bahasa sangat

membantu pembelajar untuk menciptakan suatu aktivitas yang kreatif

dengan atau melalui bahasa. Kreativitas berbahasa itu akan semakin

bermakna apabila memungkinkan mereka berinteraksi secara positif

dengan siswa lainnya sehingga suasana komunikatif dan penuh aktivitas

dapat tercapai. Dengan begitu, seorang siswa akan mendapatkan berbagai

pelajaran dari siswa lain sehingga memperkaya pengetahuan dan

Page 52: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

keterampilan berbahasa mereka. Selain itu, dari munculnya berbagai

aktivitas dan terjalinnya interaksi dengan siswa lain, akan tercipta suasana

yang kondusif dan menyenangkan untuk belajar bahasa (Eri Sarimanah,

2009).

Sejalan dengan pendapat dari Eri Sarimanah, Grinder (dalam

Silberman, 2009: 28) menjelaskan bahwa dari 30 siswa, 22 di antaranya

rata-rata dapat belajar secara efektif selama gurunya menghadirkan

kegiatan belajar yang berkombinasi antara visual, auditori, dan kinestetik.

Selain itu penelitian dari Magnesen (dalam Roebyarto, 2008) tentang

ingatan, menyebutkan bahwa persentase hal yang akan kita ingat jika kita

membaca adalah 20%, mendengar 30%, melihat 40%, mengucapkan 50%,

dan melakukan 60%, sedangkan apabila kita melakukan lima kegiatan

tersebut persentase daya ingat yang akan kita peroleh adalah 90%.

Penelitian tersebut menjelaskan bahwa untuk memperoleh hasil

pembelajaran yang maksimal maka pembelajar perlu melihat, mengucap,

mendengar, dan melakukan karena dengan melakukan empat hal tersebut

akan menghasilkan keberhasilan sebesar 90%.

Simpulan dari beberapa pendapat di atas adalah bahwa dalam

setiap pembelajaran, hendaknya tercipta beberapa jenis kegiatan

pembelajaran baik mendengar, melihat sampai pada tahap mengkreasi

sendiri sebuah karya dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Hal ini

karena pada dasarnya setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-

beda, sehingga dengan memadukan empat gaya belajar yaitu somatis,

auditori, visual, dan intelektual maka diharapkan setiap siswa mampu

mengembangkan kreativitas dan menjalankan daya pikir dengan maksimal

dibantu oleh guru dan sarana yang tersedia.

Pendekatan SAVI sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh

beberapa pakar di atas karena SAVI menggabungkan indra dan pikiran

untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan hasil yang

maksimal. Pendekatan SAVI merupakan suatu prosedur pembelajaran yang

didasarkan atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa dengan

Page 53: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

melibatkan seluruh indra sehingga seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam

proses belajar. Pendekatan ini menuntut keterlibatan penuh seorang siswa

untuk memperoleh berbagai informasi dan pengalaman dalam proses

belajar tersebut. Dalam pendekatan ini, siswa diharapkan dapat

menyatukan aktivitas-aktivitas tubuh/fisik dengan aktivitas intelektual

serta penggunaan indra.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan SAVI

Kelebihan dari pendekatan ini adalah: (1) SAVI membuat siswa tidak

hanya duduk di kursi dan diam, tetapi membuat mereka beraktivitas dengan

menggunakan seluruh indra dan pikiran, (2) pembelajaran tidak hanya

terpusat oleh guru, (3) pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena

banyak aktivitas yang dilakukan sehingga akan terhindar dari rasa bosan, (4)

lebih leluasa dalam menggunakan berbagai macam media dan metode.

Segala sesuatu yang diciptakan di dunia ini pasti memiliki kelebihan

dan kelemahan. Kelemahan dari pendekatan SAVI adalah: (1) pembelajaran

yang melibatkan semua indra dan pikiran membutuhkan kemampuan yang

lebih sehingga kemungkinan penerapan kedua pokok tersebut akan

mengalami kesulitan, (2) sarana prasarana yang digunakan akan lebih banyak,

(3) pembelajaran membutuhkan persiapan yang lebih matang disegala aspek,

dan (4) membutuhkan pengaturan kelas yang lebih baik oleh guru agar siswa

terlibat aktif dalam pembelajaran.

4. Penerapan Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendekatan SAVI terdiri

dari empat gaya belajar yang kemudian disatukan. Dalam pelaksanaannya,

keempat gaya belajar ini juga harus ada dalam pembelajaran terutama

pembelajaran menulis puisi. Hal ini karena semua alat indra dan pikiran perlu

dijalankan secara seimbang agar dalam pembelajaran diperoleh hasil yang

maksimal.

Page 54: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Pada umunya pembelajaran menulis puisi berjalan seperti biasa sama

dengan pembelajaran pada materi lain. Guru datang, memberikan penjelasan teori,

kemudian siswa diberi waktu untuk menulis sebuah puisi. Dengan pendekatan

SAVI pembelajaran seperti itu bisa diubah menjadi lebih menarik dan aktif tanpa

mengeluarkan biaya yang mahal karena segala sesuatu yang ada di sekitar atau

lingkungan bisa mendukung dalam pembelajaran.

Tahap pembelajaran dengan menggunakan gaya belajar somatis dapat

dilakukan dengan mengajak siswa aktif melakukan kegiatan yang berkaitan

dengan fisik. Sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Meier bahwa gaya

belajar somatis ini bisa dilakukan di awal, tengah, atau akhir pembelajaran.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis puisi, kegiatan belajar dengan

gaya somatis dilakukan dengan mengajak siswa berlatih menulis puisi secara

berkelompok.

Tahap yang kedua adalah menggunakan gaya belajar auditori. Dalam

proses pembelajaran menulis puisi, gaya belajar auditori diterapkan oleh guru

untuk menjelaskan materi tentang puisi yang dibantu dengan media lain. Dalam

kegiatan pembelajaran, secara umum media mempunyai fungsi sebagai berikut:

(1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2)

mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, dan (3) penggunaan media

pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak.

Tahap selanjutnya adalah visual, dalam konteks pembelajaran menulis

puisi, gaya belajar visual bisa diartikan dengan mengamati langsung objek yang

akan ditulis oleh siswa. Pengamatan langsung juga sejalan dengan pendapat Meier

yang menyatakan bahwa salah satu cara agar pembelajar dapat menjadi

pembelajar visual adalah dengan melakukan pengamatan langsung. Dalam

pembelajaran ini kegiatan visual dilakukan dengan menampilkan gambar dan

mengajak siswa mengamati keadaan alam sekitar sekolahan yang bisa berupa

taman sekolah ataupun alam atau lingkungan dekat sekolah. Penggunaan media

gambar dan alam ini dinilai sangat membantu dalam pembelajaran menulis puisi

karena dengan mengamati objek secara langsung siswa dapat dibantu dalam

memperkaya kosa kata dan mempermudah imajinasi mereka sehingga mereka

Page 55: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dapat menuangkan semua yang mereka lihat menjadi sebuah karya yang hebat dan

luar biasa. Selain itu, penggunaan media alam ini juga membuat siswa bergerak

aktif sehingga terhindar dari rasa bosan.

Tahap yang terakhir adalah menggunakan gaya belajar intelektual. Dalam

konsep pembelajaran menulis puisi, tahap intelektual berarti tahap menghasilkan

karya yaitu kemampuan dalam menulis puisi yang berdasarkan dari tahap awal

belajar dengan gaya belajar somatis, auditori, hingga visual. Dari ketiga kegiatan

belajar tersebut kemudian menghasilkan sebuah pemikiran yang diwujudkan

melalui tulisan yaitu puisi. Pada tahap visual siswa dibantu dengan media gambar

dan melihat keindahan taman kemudian dalam tahap intelektual mereka mulai

menuliskan apa yang mereka lihat atau imajinasi yang telah mereka dapatkan dari

mengamati gambar dan keadaan sekitar, kemudian dijadikan sebuah puisi yang

utuh, kegiatan dalam tahap intelektual merupakan puncak dari pembelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan untuk penelitian ini adalah penelitian dari Chafit

Ulya (2008) yang membuat beberapa simpulan yang sejalan dengan penelitian ini,

yaitu: (1) pendekatan kinestetik dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

menulis puisi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 3 Salatiga dan (2) pendekatan

kinestetik dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi pada

siswa kelas X-8 SMA Negeri 3 Salatiga. Peningkatan kualitas proses

pembelajaran. Menulis puisi ditandai dengan peningkatan: (1) keaktifan siswa

selama mengikuti pembelajaran apersepsi, (2) keaktifan siswa selama mengikuti

pembelajaran, dan (3) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, baik lisan

maupun tertulis. Peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi ditandai

dengan meningkatnya kemampuan menulis puisi dari siklus I 44%, siklus II 64%,

dan 8% saja yang masih dikategorikan kurang sampai pada siklus III.

Penelitian relevan yang selanjutnya adalah penelitian dari Fitri Kurniawati

Ningsih (2008), yang menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual) dengan metode eksperimen efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Koloid kelas XI semester

Page 56: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

II SMA Negeri 3 Salatiga tahun pelajaran 2007/2008 baik dari aspek kognitif,

aspek afektif maupun aspek psikomotor.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan. Hasil penelitian pertama dapat disimpulkan bahwa kualitas proses dan

hasil pembelajaran menulis puisi masih dapat ditingkatkan dengan menggunakan

pendekatan sinektik. Sejalan dengan konsep tersebut, maka peneliti dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis

puisi pada siswa kelas VII.

Pendekatan SAVI sendiri sudah terbukti mampu meningkatkan hasil

pembelajaran karena pernah digunakan oleh beberapa peneliti untuk

meningkatkan hasil pembelajaran. Salah satunya adalah penelitian dari Fitri

Kurniawati Ningsih. Hal baru dan beda yang terdapat dalam penelitan ini bila

dibandingkan dengan penelitian yang sudah ada adalah penggunaan pendekatan

SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) dalam pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya pembelajaran menulis puisi. Penggunaan pendekatan SAVI untuk

meningkatkan pembelajaran menulis puisi belum pernah dilakukan oleh peneliti

lain, bahkan pendekatan ini belum pernah digunakan oleh peneliti yang berkutat

dengan bidang bahasa. Padahal pendekatan SAVI bisa menjadi salah satu alternatif

tindakan yang bisa dipilih untuk memecahkan masalah pembelajaran dalam

bidang bahasa, khusunya pembelajaran menulis puisi.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan menulis yang dimiliki siswa di kelas VII H MTs Negeri 1

Surakarta ternyata belum sesuai dengan yang diharapkan. Kenyataan ini dapat

dilihat dari kemampuan menulis puisi siswa yang masih kurang, sehingga nilai

yang mereka peroleh jauh dari maksimal. Kekurangberhasilan tersebut disebabkan

oleh sistem pembelajaran yang masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang

diberikan kesempatan untuk aktif dan mengembangkan kreativitas.

Beberapa permasalahan yang membuat pembelajaran menulis puisi tidak

sesuai dengan yang diharapkan di kelas VII H-MTs Negeri 1 Surakarta adalah

Page 57: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sebagai berikut: (1) siswa pasif dan kurang tertarik dengan pembelajaran menulis

puisi; (2) siswa masih kesulitan menemukan kosa kata dalam menulis puisi; (3)

siswa kurang mampu mengembangkan imajinasi dalam menulis puisi; dan (4)

guru merasa kesulitan dalam memotivasi siswa dan menentukan strategi yang

tepat untuk pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, jelas bahwa kualitas proses dan

hasil pembelajaran menulis puisi di kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta belum

berhasil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu solusi agar pembelajaran

menulis puisi dapat berhasil baik dari segi proses maupun hasil. Ini berarti

pembelajaran harus menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa antusias dan

aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Selain itu, dalam kegiatan menulis puisi

harus diupayakan agar keterbatasan imajinasi siswa dapat teratasi, sehingga siswa

dapat mengembangkan imajinasi dan menemukan kosa kata yang tepat untuk

menghasilkan sebuah puisi yang bagus dan bernilai tinggi. Oleh karena itu, salah

satu cara untuk mengurangi permasalahan yang dialami oleh guru bahasa

Indonesia beserta siswa adalah dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

kegiatan belajar-mengajar pada materi menulis kreatif puisi.

Pendekatan SAVI merupakan bagian dari accelerated learning (AL) atau

percepatan belajar. Accelerated learning adalah pendekatan belajar paling maju

yang digunakan pada masa sekarang. Accelerated learning didasarkan pada

penelitian mutakhir mengenai otak dan belajar. Konsep AL dalam pembelajaran

adalah siswa diajak terlibat sepenuhnya. Accelerated learning cocok untuk semua

gaya belajar dan memberi energi serta membuat proses belajar menjadi manusiawi

kembali. Selain itu, AL berusaha membuat belajar menyenangkan dan sangat

mementingkan hasil.

Pendekatan SAVI tidak berpusat pada satu metode atau media tetapi lebih

fleksibel dengan berbagai metode dan media yang dapat mendukung

pembelajaran. Empat gaya belajar yang diterapkan dalam pendekatan ini adalah

gaya belajar somatis, auditori, visual, dan intelektual, yang kemudian disingkat

dengan nama (SAVI). Keempat gaya belajar tersebut memadukan semua indra

Page 58: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

yang dimiliki manusia dengan pikiran. Keseimbangan inilah yang menjadikan

pembelajaran dapat berhasil.

Pendekatan SAVI memberikan banyak kesempatan untuk siswa bergerak,

mengembangkan ide-ide, berlatih, dan praktik dengan dibantu media yang

mendukung. Permasalahan yang dihadapi ketika siswa sedang belajar menulis

puisi dapat dipecahkan dengan pendekatan SAVI. Hal ini karena pengoptimalan

dari masing-masing gaya belajar dalam satu pembelajaran.

Pengoptimalan gaya belajar somatis dilakukan dengan mengajak siswa

aktif dalam pembelajaran seperti pemberian latihan secara kelompok. Dalam

kelompok tersebut siswa diarahkan untuk bergerak aktif. Dalam penelitian ini

gaya belajar somatis digunakan untuk kegiatan latihan siswa dalam menulis puisi.

Setiap siswa dalam kelompok akan bekerja satu persatu untuk menyelesaikan

potongan puisi yang sudah ditulis di papan tulis. Pengoptimalan gaya belajar

somatis digunakan untuk mengatasi kepasifan siswa selama pembelajaran menulis

puisi.

Pengoptimalan gaya belajar auditori, berarti memaksimalkan kemampuan

mendengar dan menyimak siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi gaya belajar

ini digunakan untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam menyerap materi

yang disampaikan oleh guru. Dengan kesungguhan dan konsentrasi, siswa dapat

menyimak penjelasan guru dengan baik. Pemahaman siswa mengenai materi pada

akhirnya akan berdampak pada kemampuan siswa dalam membuat puisi.

Pengoptimalan gaya belajar visual digunakan untuk mengatasi

keterbatasan imajinasi dan kosa kata siswa saat menulis puisi. Dengan

memaksimalkan gaya belajar visual siswa dapat dibantu saat menulis puisi.

Pengoptimalan gaya belajar ini adalah dengan menghadirkan media bantu yang

dapat dilihat oleh siswa. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media

gambar dan alam. Dengan kedua media tersebut siswa menjadi leluasa untuk

melihat objek yang menjadi sumber atau inspirasi untuk menulis.

Pengoptimalan gaya belajar intelektual dapat menyelesaikan permasalahan

kelemahan siswa dalam menulis puisi. Hasil dari pembelajaran yang

mengoptimalkan gaya belajar somatis, auditori, dan visual pada akhirnya akan

Page 59: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

membantu siswa dalam memaksimalkan kemampuan intelektual mereka yang

tertuang lewat puisi yang dihasilkan.

Dengan empat gaya belajar yang kemudian disatukan menjadi SAVI,

pembelajaran bisa diarahkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan karena

tidak selalu berkutat dengan teori yang kadang membuat siswa menjadi bosan.

Selain itu, pembelajaran puisi yang awalnya biasa bisa dibuat menjadi menarik

sehingga siswa tertarik untuk mempelajari puisi yang secara tidak langsung akan

berpengaruh terhadap kemampuan menulis siswa. Dengan demikian dapat diduga

bahwa penggunaan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) dapat

membantu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat dengan jelas pada

Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

Pascatindakan

Kondisi awal

Tindakan

1. Kemampuan menulis puisi siswa kurang 2. Siswa pasif dan kurang tertarik dengan pembelajaran

menulis puisi 3. Siswa kesulitan menemukan kosa kata dalam menulis

puisi 4. Siswa kurang mampu mengembangkan imajinasi dalam

menulis puisi 5. Guru kesulitan dalam memotivasi siswa dan

menentukan strategi yang tepat

Pembelajaran

dengan

Pendekatan

SAVI

1. Siswa aktif dan tertarik pada pembelajaran menulis puisi.

2. Siswa tidak kekurangan kosa kata.

3. Imajinasi siswa tidak terbatas. 4. Guru dapat membangkitkan

motivasi siswa dan penggunaan pendekatan SAVI dalam

Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi

Page 60: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

D. Hipotesis Tindakan

Penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan:

1. kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta dalam pembelajaran menulis puisi; dan

2. kualitas hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta dalam pembelajaran menulis puisi.

Page 61: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan di MTs Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011 yang beralamatkan di Jalan MT. Haryono 24 Surakarta. Sekolah ini

dipimpin oleh bapak Siswadi, S.Ag. MTs Negeri 1 Surakarta memiliki 26 ruang

kelas (ruang kelas VII, 8 lokal, ruang kelas VIII, 8 lokal, ruang kelas IX, 8 lokal,

dan 2 ruang kelas khusus). Secara khusus penelitian ini dilakukan di kelas VII-H.

Alasan pemilihan sekolah dan kelas VII-H sebagai tempat penelitian

karena: (1) kemampuan menulis puisi siswa kelas VII-H di sekolah tersebut

tergolong masih rendah (diindikatori dengan rata-rata kelas di bawah KKM 65

yaitu, 59,9); (2) sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang; dan (3)

peneliti sudah memiliki hubungan yang cukup baik dengan pihak sekolah.

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan, dimulai pada bulan Januari

sampai Mei 2011. Penelitian dimulai dengan tahap persiapan hingga pelaporan

hasil penelitian. Untuk tahap persiapan dan survei dilaksanakan pada bulan

Januari 2011, 2011 tahap pengajuan proposal pada bulan Januari dan Februari

2011, pembuatan instrumen pada bulan Februari 2011, tahap pengumpulan data

(pelaksanaan tindakan) pada bulan Februari sampai Maret 2011, tahap analisis

data pada bulan April 2011, dan tahap pelaporan dilaksanakan pada bulan Mei

2011. Adapun rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel

5 berikut ini.

45

Page 62: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 5. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No. Waktu

Jenis

Penelitian

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan dan survei

x x x

2. Pengajuan proposal

x x x

3. Persiapan instrumen

x X

4. Pengumpulan data

x x X x

5. Analisis data x x X x x x x x

6. Penyusunan laporan penelitian

x x x x x x x x

B. Bentuk Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti,

guru, siswa, dan staf sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah

yang lebih baik. Sukarno (2009: 5) menjelaskan bahwa berdasarkan penjelasan

dari Sanford yang telah ia kutip sebelumnya, disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu kegiatan sikluistis yang bersifat menyeluruh,

yang terdiri atas analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan,

pelaksanaan, penemuan fakta tambahan, dan evaluasi.

Senada dengan pendapat di atas, Kemmis (dalam Rochiati Wiriatmadja,

2005: 12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan sebuah inkuiri yang

reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial termasuk

kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasionalitas dan

keadilan dari (1) praktik-praktik sosial maupun kependidikan, (2) pemahaman

Page 63: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

terhadap praktik-praktik tersebut, dan (3) situasi pelaksanaan praktik-praktik

pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini membutuhkan kerja sama

aktif antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah untuk menciptakan

pembelajaran yang lebih baik.

Karakteristik PTK menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi,

(2007: 62), antara lain: (1) menambah wawasan keilmiahan dan keilmuan; (2)

sumber permasalahan berasal dari masalah yang dialami guru dalam

pembelajaran; (3) permasalahan yang diangkat bersifat sederhana, nyata, jelas,

dan penting; (4) adanya kolaborasi antara praktikan dan peneliti; (5) ada tujuan

penting dalam pelaksanaan PTK, yaitu meningkatkan profesionalisme guru, ada

keputusan kelompok, bertujuan untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan.

Prinsip utama dalam PTK adalah adanya pemberian tindakan yang

diaplikasikan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan. Daur ulang (siklus) dalam

aktivitas penelitian tindakan diawali dengan merencanakan tindakan,

melaksananakan tindakan, mengobservasi, dan melakukan refleksi. Kegiatan

tersebut terus diulang sampai pada perbaikan atau peningkatan yang diharapkan

tercapai dilihat dari kriteria keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dan mendeskripsikan

permasalahan-permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa dalam

pembelajaran menulis puisi. Setelah itu, peneliti memberikan alternatif tindakan

guna mengatasi permasalahan tersebut. Alternatif tindakan tersebut diharapkan

mampu memberikan kontribusi ke arah perbaikan pembelajaran menulis puisi di

kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan dua kali pertemuan dalam

setiap siklusnya.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta

tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa kelas VII-H adalah 37 orang yang terdiri

dari 18 siswa putra dan 19 siswa putri. Siswa kelas VII-H memiliki kemampuan

intelektual yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan intelektual yang

Page 64: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

baik, sedang, dan kurang. Umumnya kemampuan intelektual yang dimiliki oleh

siswa kelas VII-H adalah pada taraf kemampuan sedang dan kurang. Hal ini

karena sistem pembagian kelas yang digunakan oleh sekolah memang dengan

mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan intelektualnya. Latar belakang

orang tua siswa juga bermacam-macam karena berasal dari kota dan desa di

Surakarta (ekskarisidenan Surakarta atau yang lebih dikenal dengan istilah Solo

Raya).

D. Sumber Data Penelitian

Ada tiga sumber data penting yang dijadikan sebagai sasaran penggalian

dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data tersebut

meliputi:

1. Tempat dan peristiwa, yakni berbagai kegiatan pembelajaran menulis puisi

yang berlangsung di kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta yang dialami oleh

siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI;

2. Informan, dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VII-H dan

siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta; dan

3. Dokumen, meliputi foto kegiatan pembelajaran menulis puisi yang terjadi,

hasil tes siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru dan

peneliti, silabus yang ditentukan oleh pihak sekolah, catatan wawancara serta

hasil angket yang diisi oleh siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan, metode, dan jenis sumber data yang digunakan

maka teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang

berlangsung di kelas, baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan seperti biasa

maupun kegiatan yang menggunakan pendekatan SAVI. Tujuan dari observasi,

yaitu untuk mengamati perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dan siswa di kelas.

Page 65: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan cara peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif. Peneliti tidak melakukan kegiatan yang

dapat memengaruhi peristiwa dalam proses pembelajaran. Peneliti mengambil

posisi di tempat duduk paling belakang, mengamati jalannya proses

pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung. Dengan berada di tempat duduk paling belakang,

peneliti memiliki kesempatan untuk mengamati seluruh peristiwa yang terjadi

di dalam kelas dengan leluasa.

Observasi pada guru difokuskan pada kemampuan guru dalam

mengelola kelas serta dalam memancing keaktifan siswa selama pembelajaran

berlangsung. Sementara itu, hasil observasi siswa difokuskan pada keaktifan

siswa dalam pembelajaran serta minat siswa terhadap pembelajaran yang

sedang berlangsung terutama menulis puisi dengan pendekatan SAVI.

2. Angket

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara meminta

informan untuk menjawab beberapa petanyaan yang berhubungan dengan

penelitian yang dilaksanakan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan

data dari informasi yang jumlahnya banyak dan tidak mungkin untuk

diwawancarai satu per satu. Angket dalam penelitian ini diterapkan pada siswa

kelas VII-H yang berjumlah 37 orang.

3. In-dept interview (wawancara mendalam)

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang

pelaksanaan pembelajaran menulis puisi di dalam kelas. Wawancara dilakukan

dengan guru untuk mengetahui berbagai informasi mengenai kesulitan yang

dialami guru dalam pembelajaran menulis puisi serta faktor-faktor

penyebabnya. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan siswa untuk lebih

mengabsahkan data yang diperoleh dari hasil angket yang disebar oleh peneliti

baik di kegiatan prasiklus maupun pascasiklus. Wawancara dilakukan untuk

mengetahui pendekatan dalam pembelajaran menulis puisi yang diterapkan

guru dalam pembelajaran dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

cara mengajar yang digunakan oleh guru tersebut serta untuk mengetahui

Page 66: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

tingkat keterampilan menulis puisi. Wawancara prasiklus telah dilakukan

kepada lima siswa dengan hasil yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam

lampiran 7a halaman 144.

Wawancara juga dilakukan setelah selesainya tindakan untuk

mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan tersebut. Wawancara dengan guru

dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pendapat guru tentang

pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan pendekatan SAVI. Wawancara

dengan siswa dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan dengan pendekatan SAVI. Dalam penelitian

ini wawancara pascasilkus telah dilakukan kepada enam siswa dengan hasil

yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam lampiran 22a halaman 245.

4. Tes atau Pemberian Tugas

Tes atau pemberian tugas adalah salah satu usaha yang dilakukan guru

dalam rangka mengetahui hasil kegiatan pembelajaran siswa sebelum dan

sesudah pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini, guru melakukan postes

untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa setelah mengikuti

pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI. Dalam hal ini instrumen

yang digunakan dibuat oleh guru dan peneliti.

F. Teknik Uji Validitas Data

Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai

berikut: triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan

beragam sumber data yang tersedia. Misalnya untuk menentukan keabsahan

antusias siswa selama mengikuti pembelajaran, peneliti melakukan triangulasi

sumber data siswa selaku informan dengan sumber data dokumen yang berupa

foto pembelajaran dan catatan lapangan. Selain itu, juga digunakan triangulasi

metode yang digunakan untuk memvalidkan data yang diperoleh. Triangulasi

metode berarti peneliti menggunakan metode yang berbeda untuk mendapatkan

Page 67: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

data yang sama. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang berupa

analisis dokumen, observasi, dan wawancara.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik

analisis kritis komparatif. Teknik tersebut mencakup kegiatan untuk

mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses

belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung.

Setelah itu, setiap hasil pembelajaran dibandingkan tiap siklusnya agar diperoleh

simpulan apakah ada peningkatan atau tidak dalam pembelajaran yang dilakukan.

Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana

tindakan kelas berikutnya sesuai siklus yang ada. Analisis ini dilakukan oleh

peneliti bersama dengan guru.

H. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan Penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a. melakukan survei awal tentang pembelajaran menulis di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap

pembelajaran menulis yang dilakukan guru;

b. mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi

yang terdapat di kelas. Langkah yang ditempuh guna mengetahui

permasalahan tersebut adalah dengan melakukan wawancara dengan siswa

dan guru yang bersangkutan kemudian mengaitkannya dengan hasil survei

awal;

c. merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah terindikasi;

d. bersama guru menyusun tindakan yang sesuai guna mengatasi permasalahan

yang ditemukan pada pembelajaran menulis yang telah diikuti sebelumnya.

Tindakan yang diambil peneliti adalah dengan penerapan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran menulis puisi;

Page 68: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e. melakukan pengkajian teoretis tentang penerapan pendekatan SAVI dalam

pembelajaran menulis puisi;

f. menyusun atau merumuskan metodologi penelitian tindakan kelas;

g. berkoordinasi dengan guru menyusun jadwal penelitian dan rancangan

pelaksanaan tindakan;

h. menyusun lembar observasi keaktifan siswa selama pembelajaran dan lembar

evaluasi kerja siswa yang berupa rubrik penilaian hasil kerja siswa berupa

menulis puisi;

i. penerapan tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun; dan

j. mengamati hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi

yang juga secara menyeluruh.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan

melalui empat tahap, yakni : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan;

(3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini

tindakan dilakukan sampai pada siklus yang kedua karena indikator keberhasilan

yang ditetapkan sudah tercapai pada siklus kedua. Secara jelas empat langkah

dalam setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 2.

Siklus I Siklus II

Rencana Rencana

1 1

Refleksi Tindakan Refleksi Tindakan

4 2 4 2

3 3

Observasi Observasi

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Lewin dalam Kasihani Kasbolah, 2001: 10)

Page 69: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Secara garis besar penjelasan mengenai masing-masing langkah tersebut

diuraikan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Siklus I

1) Tahap perencanaan tindakan meliputi kegiatan sebagai berikut:

a) guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus tentang menulis puisi untuk

dua kali tatap muka (2 x 40 menit dan 1 x 40 menit).

b) guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis puisi

dengan pendekatan SAVI. Dalam siklus pertama ini aplikasi dari

pendekatan SAVI diperlihatkan dalam kegiatan: (1) somatis, siswa

berlatih dalam kelompok untuk menyelesaikan puisi yang sudah

dibagikan untuk setiap kelompok. Latihan yang dilakukan adalah

dengan secara bergantian meneruskan puisi yang sudah ditulis oleh

ketua kelompok di papan tulis; (2) auditori, kegiatan yang dilakukan

adalah mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yag

berkaitan dengan menulis puisi; (3) visual, dilakukan dengan

menggunakan gambar untuk mempermudah siswa dalam melanjutkan

puisi yang siswa tulis baik saat kegiatan kelompok maupun individu;

dan (4) intelektual, berdasarkan ketiga kegiatan yang dilakukan

sebelumnya yaitu somatis, auditori, dan visual, pada akhir

pembelajaran siswa diminta untuk menulis puisi (menghasilkan karya

dari hasil imajinasi dan pikaran).

c) guru dan peneliti mempersiapkan contoh puisi dan materi yang akan

ditampilkan dengan power point.

d) guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis

puisi. Intrumen yang digunakan adalah potongan puisi yang kemudian

dilanjutkan oleh siswa sebagai sebuah puisi yang utuh. Untuk

Page 70: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi dengan

mengamati keaktifan dan sikap siswa selama pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan

pembelajaran menulis puisi sesuai dengan rancangan pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti.

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan masing-masing

pertemuan 2 x 40 menit dan 1 x 40 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai

skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan.

Pembelajaran ini dilaksanakan oleh guru yang mengampu mata pelajaran

bahasa Indonesia yaitu ibu Kristanti Handayani, S.S. Tahap ini dilakukan

bersamaan dengan tahap observasi yang dilakukan oleh peneliti.

3) Tahap observasi tindakan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil tulisan siswa. Tindakan

ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati proses

pembelajaran (keaktifan siswa). Peneliti menginterpretasi aktivitas guru

dan siswa saat pembelajaran dengan penerapan pendekatan SAVI. Selain

itu, observasi juga dilakukan pada hasil pembelajaran menulis puisi yang

telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kekurangan ataupun

kelebihan tindakan yang telah dilaksanakan saat pelaksanaan tindakan.

Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah ditentukan atau

dipersiapkan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati

berlangsungnya pembelajaran. Untuk memperoleh data yang akurat maka

dilakukan wawancara dengan para siswa. Pada saat observasi

pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengamat yang melakukan

observasi dari tempat duduk paling belakang dan mengamati melalui

pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Sesekali peneliti berada

di depan, di belakang atau di samping kelas untuk mengambil gambar

sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan guru

mengenai hasil akhir tindakan (kelebihan dan kekurangan) untuk

menyusun rancangan tindakan berikutnya.

Page 71: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4) Tahap analisis dan refleksi dilakukan peneliti dengan cara menganalisis

hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa

sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau

disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target. Hal-hal

yang dilakukan guru dan peneliti adalah: (1) menghitung rerata persentase

siswa yang aktif selama proses pembelajaran menulis puisi serta

persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar (minimal

memperoleh nilai ≥65); (2) mengidentifikasi penyebab adanya siswa yang

kurang aktif selama pembelajaran, siswa yang belum mampu menulis puisi

dengan baik, serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar

menulis puisi, dan (3) mengidentifikasi solusi atau tindak lanjut yang perlu

dilakukan pada siklus berikutnya (siklus II) untuk meningkatkan keaktifan

siswa dan kemampuan menulis puisi siswa. Analisis dilakukan dengan

meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang

telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui beberapa

kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, guru

dan peneliti berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan

untuk mengatasi kelemahan yang muncul pada siklus sebelumnya

sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Hasil

refleksi digunakan sebagai masukan untuk perbaikan pada siklus II.

b. Rancangan Siklus II

Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus

pertama, yakni tahap pelaksanaan, observasi (pengamatan) serta analisis dan

refleksi. Akan tetapi, didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-

hasil yang diperoleh pada siklus pertama (refleksi), sehingga kelemahan atau

kekurangan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua.

Perbaikan tindakan pada siklus kedua tetap menggunakan pendekatan SAVI

menulis puisi sesuai dengan indikator dan tema pembelajaran yang berbeda.

Tema yang ditetapkan adalah mengenai keindahan taman sekolah.

1) Tahap perencanaan tindakan meliputi kegiatan sebagai berikut:

Page 72: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

a) guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) menulis puisi untuk dua kali tatap muka (2 x 40

menit dan 1 x 40 menit).

b) guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis puisi

dengan pendekatan SAVI. Dalam siklus kedua ini aplikasi dari

pendekatan SAVI diperlihatkan dalam kegiatan: (1) somatis, siswa

berlatih dalam kelompok untuk membenahi puisi yang sudah dibuat

secara kelompok di pertemuan sebelumnya; (2) auditori, kegiatan yang

dilakukan adalah mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi

yang berkaitan dengan menulis puisi (pendalaman materi pada bagian

tertentu yang kurang pada siklus I seperti majas dan rima); (3) visual,

dilakukan dengan menggunakan media alam untuk mempermudah

siswa dalam melanjutkan puisi yang mereka tulis saat tes menulis puisi

secara individu pada tahap intelektual.

c) guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Intrumen yang digunakan adalah potongan puisi yang

kemudian dilanjutkan oleh siswa sebagai sebuah puisi yang utuh.

Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama pembelajaran berlangsung.

2) Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan

pembelajaran menulis puisi sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan masing-masing

pertemuan 2 x 40 menit dan 1 x 40 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai

skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan.

Pembelajaran tetap dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Tahap ini

dilakukan bersamaan dengan tahap observasi.

3) Tahap observasi tindakan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil menulis puisi siswa.

Page 73: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tindakan ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati

keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Peneliti tetap

menginterpretasi aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dengan

penerapan pendekatan SAVI. Di samping itu, observasi juga dilakukan

pada hasil pembelajaran menulis puisi yang telah dilaksanakan guna

memperoleh data mengenai kelemahan atau kelebihan tindakan yang telah

dilaksanakan. Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah

ditentukan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati berlangsungnya

pembelajaran. Lebih jelas, observasi ini difokuskan pada situasi

pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru dan aktivitas

siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Guna memperoleh data yang

akurat maka dilakukan wawancara dengan siswa mengenai poin-poin

tertentu yang dirasa perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data

selengkapnya. Dalam kegiatan observasi peneliti tetap bertindak sebagai

pengamat yang melakukan observasi di bangku paling belakang. Peneliti

mengamati aktivitas guru dan siswa melalui pedoman observasi yang telah

dipersiapkan sebelumnya. Sesekali peneliti berada di depan atau di

samping kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Selanjutnya

peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan.

4) Tahap analisis dan refleksi dilakukan peneliti dengan cara menganalisis

hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa

sehingga diperoleh kesimpulan tentang tindakan yang telah dilakukan

selama dua kali siklus. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah:

(1) menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama pembelajaran

menulis puisi dan persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan

belajar (minimal memperoleh nilai ≥65) dan (2) mengidentifikasi

penyebab adanya siswa yang masih menunjukkan kurang aktif saat

pembelajaran serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar

menulis puisi. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil

observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

Page 74: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui tingkat keberhasilan

tindakan yang telah diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

I. Indikator Keberhasilan Tindakan

Secara garis besar, indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

peningkatkan kualitas proses pembelajaran serta kemampuan menulis puisi siswa

kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta. Untuk mengetahui peningkatan tersebut,

digunakan indikator sebagai berikut.

1. Kualitas proses pembelajaran menulis puisi, ditandai dengan:

a. Keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik aktif bertanya maupun

memberikan tanggapan, aktif mengerjakan tugas, serta menjawab

pertanyaan guru.

b. Perhatian serta konsentrasi siswa terhadap pembelajaran.

c. Keaktifan siswa dalam kerja sama kelompok.

d. Minat serta motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2. Kemampuan menulis puisi siswa, dapat ditandai dengan:

a. Mampu memilih diksi yang tepat.

b. Mampu menghadirkan kata konkret yang tepat.

c. Mampu menghadirkan majas dengan baik.

d. Mampu memanfaatkan imajinasi dengan baik.

e. Mampu menghadirkan rima yang menarik.

f. Ketuntasan hasil belajar mencapai minimal 80%.

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi siswa, peneliti

dan guru mengamati hasil pekerjaan siswa berupa puisi dan menghitung skor atau

capaian yang diperoleh siswa berdasarkan pedoman penilaian yang telah

disepakati oleh guru dan peneliti sebelumnya. Berikut Tabel 6 untuk rincian

indikator keberhasilan tindakan.

Page 75: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 6. Rincian Indikator Keberhasilan Penelitian

Pelaksanaan Aspek yang diamati Persentase

pencapaian

Cara mengukur

Prasiklus

Kualitas proses:

Keaktifan siswa

selama pembelajaran

Kurang dari 35% Berdasarkan

pengamatan dan hasil

diskusi dengan guru

Kualitas hasil:

Kemampuan menulis

puisi

35% Berdasarkan lembar

nilai siswa

Siklus I &

II

Kualitas proses:

Keaktifan siswa yang

dilihat dari beberapa

aspek, yaitu:

1. Keaktifan selama

apersepsi

2. Perhatian dan

keaktifan selama

pembelajaran

3. Kerja sama

4. Minat dan

motivasi

80% Berdasarkan

pengamatan dan hasil

diskusi dengan guru

Kualitas hasil:

Kemampuan menulis

puisi

80% Berdasarkan lembar

nilai siswa

Page 76: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini disajikan uraian hasil penelitian. Uraian mengenai hasil

penelitian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dituliskan

pada Bab I. Pada bab ini akan dikemukakan: (a) kondisi awal pembelajaran serta

hasil pembelajaran menulis puisi siswa pada kelas VII-H MTs N 1 Surakarta

(pratindakan), (b) deskripsi hasil penelitian pembelajaran menulis puisi, dan (c)

pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam dua siklus

dengan empat tahap pada masing-masing siklus. Tahapan tersebut meliputi

kegiatan: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi,

dan analisis dan refleksi.

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan observasi awal untuk

mengetahui pembelajaran menulis puisi yang dilakukan di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta. Observasi dilakukan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 9 -

10 Februari 2011. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan

sebelum penelitian berlangsung. Kondisi yang diteliti adalah proses pembelajaran

dan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta. Hasil

penelitian pada kondisi pratindakan ini yang akan digunakan sebagai acuan untuk

menentukan tindakan yang akan dilakukan peneliti dan guru dalam penelitian ini.

Observasi yang dilakukan berupa observasi lapangan, pemberian angket,

dan wawancara dengan murid serta guru yang bersangkutan. Dari kegiatan ini

diketahui kondisi nyata siswa dan ruang kelas yang ditempati. Jumlah siswa kelas

VII-H adalah 37 siswa yang terdiri atas 18 siswa putra dan 19 siswa putri.

Hasil observasi, wawancara, angket, dan analisis dokumen diperoleh

beberapa simpulan mengenai kondisi yang terjadi saat pembelajaran menulis puisi

60

Page 77: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

di kelas VII- H. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran ini antara

lain:

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi kurang

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama

pembelajaran berlangsung, terungkap bahwa kesiapan siswa kurang untuk

mengikuti pembelajaran. Ketidaksiapan ini juga terlihat pada saat guru

menerangkan materi, banyak siswa yang sibuk dengan kegiatan yang tidak ada

hubungannya dengan pembelajaran atau malah berbicara dengan teman.

Bahkan ada siswa putra yang bersiul di dalam kelas.

2. Siswa kurang tertarik dengan materi menulis puisi

Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kurang tertarik

terhadap pelajaran menulis puisi. Hal tersebut terindikasi dari sikap siswa

yang tidak fokus selama mengikuti pelajaran. Ada siswa yang sibuk berbicara

dengan teman sebangku, ada pula yang melamun, menunduk bahkan

memanggil teman yang lainnya untuk diajak bercanda. Lemahnya ketertarikan

siswa pada kegiatan pembelajaran juga dapat dilihat dari pengisian angket

oleh siswa. Berdasarkan hasil angket diketahui sebanyak 7 (19%) dari 37

siswa yang menyukai atau tertarik pada pembelajaran menulis puisi (satu

siswa tidak hadir).

3. Siswa kurang aktif selama mengikuti pembelajaran menulis puisi

Selama pembelajaran berlangsung, siswa kurang aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut terindikasi dari sedikitnya

siswa yang berani bertanya dan menyampaikan pendapat kepada guru. Siswa

lebih sering menyampaikan pendapat secara bersama-sama dan saling

bersahutan sehingga kurang jelas terdengar atau bahkan hanya berani bertanya

pada teman sebaya mereka. Berdasarkan pengamatan peneliti keaktifan siswa

selama pembelajaran kurang dari 35%.

Page 78: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4. Guru kesulitan membangkitkan motivasi siswa

Siswa kurang begitu antusias dengan pembelajaran yang dilakukan,

hal ini karena pada dasarnya siswa kelas VII-H memiliki kemampuan yang

kurang dalam hal menulis. Pada kegiatan wawancara guru mengakui kurang

bisa menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Hal

tersebut terjadi karena siswa selalu terpentok dengan kosa kata dan imajinasi

dalam menulis puisi, sehingga tulisan yang dihasilkan tidak bisa maksimal.

Kekurangmampuan siswa dalam menulis membuat mereka tidak begitu suka

dengan kegiatan menulis.

5. Guru belum menggunakan pendekatan yang tepat untuk pembelajaran menulis

puisi

Selama pembelajaran menulis berlangsung, guru lebih banyak

menggunakan metode ceramah, hanya beberapa kali menggunakan metode

tanya jawab. Selain itu dalam pembelajaran siswa belum diajak terlibat aktif

dalam pembelajaran. Siswa lebih banyak diam di tempat duduk. Dengan

metode yang digunakan guru pada observasi awal, pembelajaran terlihat

belum maksimal karena guru masih memegang peran penting dan

mendominasi pembelajaran.

6. Kemampuan menulis puisi siswa kurang

Berdasarkan analisis terhadap pekerjaan siswa, diketahui bahwa siswa

yang sudah mampu lulus di atas batas kriteria ketuntasan minimal (KKM)

adalah sebanyak 13 siswa (35%), sedangkan sisanya 24 siswa (65%)

memperoleh nilai kurang dari 65. Perlu diketahui bahwa KKM yang

digunakan untuk materi menulis puisi pada kelas VII di MTs N 1 Surakarta

adalah 65. Lebih lengkapnya nilai menulis puisi siswa sebelum pembelajaran

dengan pendekatan SAVI dapat dilihat pada lampiran 8b halaman 155.

Berdasarkan hasil nilai tersebut, dapat diketahui bahwa skor tertinggi

kemampuan menulis puisi kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta sebelum

menggunakan pendekatan SAVI adalah 80, sedangkan skor terendah adalah 45.

Page 79: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Hasil menulis pusi kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dapat disajikan dalam

Tabel Distribusi Frekuensi Bergolong (TDFB). TDFB memuat kelas interval

yang menggunakan bilangan ganjil seperti 3,5,7,9, dan seterusnya. Hasil

penulisan puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta sebelum

menggunakan pendekatan SAVI adalah sebagai berikut ini.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi

Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta Sebelum Menggunakan

Pendekatan SAVI

No. Kelas Interval F Nilai Tengah Fx 1 80-82 2 81 162 2 77-79 0 78 0 3 74-76 0 75 0 4 71-73 0 72 0 5 68-70 8 69 552 6 65-67 3 66 198 7 62-64 0 63 0 8 59-61 6 60 360 9 56-58 0 57 0 10 53-55 9 54 486 11 50-52 4 51 204 12 47-49 0 48 0 13 44-46 5 45 225 N=37 ∑fx=2217

Hasil nilai tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar 3 berikut

ini.

0

2

4

6

8

10

45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81

Gambar 3. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta Sebelum Menggunakan Pendekatan SAVI

Page 80: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Beberapa hal yang menyebabkan lemahnya kemampuan menulis puisi

siswa kelas VII-H adalah (1) kesulitan dalam memulai menulis, (2) kesulitan

dalam memilih diksi yang puitis, dan (3) kurang imajinasi yang kuat.

Berdasarkan hasil observasi dan survei awal tersebut, peneliti kemudian

berdiskusi dengan guru untuk menentukan langkah selanjutnya. Diskusi yang

dilakukan mengarah pada upaya perbaikan pembelajaran menulis puisi yang

dilakukan untuk menghasilkan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan

standar kelulusan yang dicanangkan sekolah. Dari pembicaraan tersebut

kemudian disepakati untuk melakukan pembelajaran menulis puisi dengan

pendekatan SAVI. Selanjutnya diputuskan untuk memulai tindakan perbaikan

pembelajaran pertama (siklus I) pada hari Rabu 23 Februari 2011 dan Kamis

24 Februari 2011.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Senin, yaitu tanggal

19 dan 21 Februari 2011 di ruang guru dan perpustakaan MTs Negeri 1

Surakarta. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Hal-hal yang didiskusikan

antara peneliti dan guru dalam proses penelitian pada siklus I, antara lain:

(1) peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang

akan dilaksanakan pada siklus I; (2) penerapan pendekatan SAVI dalam

pembelajaran menulis puisi; (3) peneliti dan guru membuat skenario

pembelajaran untuk dua kali pertemuan; (4) peneliti dan guru merancang

RPP untuk siklus I; (5) guru dan peneliti menyusun lembar penilaian

siswa, yaitu berupa instrumen penilaian proses (instrumen nontes) dan

hasil (instrumen tes); dan (6) menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

Page 81: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut

ini.

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis puisi

dengan pendekatan SAVI. Sasaran pertama yang ingin dicapai, yaitu

memahami ciri-ciri puisi yang baik sehingga siswa dapat menulis puisi

yang baik pula.

Langkah-langkah pada pertemuan pertama yang akan ditempuh

untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a) guru menjelaskan SK dan KD kemudian memberikan apersepsi

sekilas tentang pengenalan puisi (pengalaman siswa dalam

membaca dan menulis puisi);

b) guru menjelaskan materi tentang puisi;

c) guru memperlihatkan contoh puisi kepada siswa;

d) guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pemahaman

siswa menangkap materi yang baru saja dipelajari sebelum

mereka belatih menulis puisi;

e) guru membagi siswa menjadi empat kelompok (kelompok dibagi

per banjar) untuk berlatih menulis puisi secara bersama-sama,

tema yang diambil adalah keindahan pantai;

f) guru meminta ketua kelompok maju mengambil gulungan kertas

yang berisi potongan puisi dan menuliskan di papan tulis,

kemudian selama lima belas menit seluruh anggota kelompok

melanjutkan potongan puisi tersebut dengan maju satu persatu

(bergantian).

g) guru menilai hasil karya siswa;

h) guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-

mengajar yang telah dilakukan; dan

i) guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam dan

tugas.

Page 82: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Langkah-langkah pada pertemuan kedua adalah sebagai

berikut:

a) guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya;

b) guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa pada

pertemuan sebelumnya dan menyampaikan sedikit materi dan

memperlihatkan contoh puisi;

c) guru memberi tugas pada siswa untuk membuat sebuah puisi

dengan cara melanjutkan potongan puisi yang sudah ditampilkan

di layar;

d) untuk membantu mempermudah imajinasi siswa, guru

menayangkan gambar keindahan pantai yang sesuai dengan

potongan puisi yang harus dilanjutkan oleh siswa;

e) guru memberikan evaluasi secara menyeluruh;

f) guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan; dan

g) guru mengakhiri pembelajaran dengan berganti ke pembelajaran

yang lainnya.

2) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

berdasarkan silabus dari sekolah.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran yang akan

digunakan yaitu LCD dan laptop, membuat slide power point,

membuat contoh puisi, dan mencari gambar tentang keindahan alam

dengan tema keindahan pantai.

4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa

instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk menilai hasil

pekerjaan siswa dalam menulis puisi, sedangkan instrumen nontes

digunakan untuk menilai sikap siswa selama pembelajaran

berlangsung. Instrumen tes berisi beberapa aspek, yaitu: (a) tema; (b)

pilihan kata yang meliputi diksi; majas; dan kata konkret; (c)

Page 83: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pengimajinasian; dan (d) rima. Instrumen nontes dinilai berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan peneliti dan guru berdasarkan rubrik

penilaian proses pembelajaran menulis puisi yang meliputi: (a)

keaktifan siswa selama apersepsi; (b) keaktifan dan perhatian siswa

pada saat guru menyampaikan materi; (c) minat dan motivasi siswa

saat mengikuti kegiatan pembelajaran; dan (d) kerja sama siswa dalam

kerja kelompok. Keseluruh aspek dari setiap jenis tes tersebut

kemudian dibuat mejadi sebuah rubrik penilaian yang akhirnya

digunakan untuk menilai setiap proses yang ada.

5) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan untuk

siklus I. Dari kegiatan diskusi disepakati bahwa tindakan dalam siklus

I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu hari Rabu dan Kamis,

23 dan 24 Februari 2011 masing-masing dengan alokasi waktu dua jam

pelajaran (2 x 40 menit) untuk pertemuan pertama dan satu jam

pelajaran (1 x 40 menit) untuk pertemuan kedua.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tahap pelaksanaan tindakan yang berupa pembelajaran menulis

puisi dengan pendekatan SAVI dilakukan dalam 2 kali pertemuan.

Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan siklus I

dilaksanakan pada hari Rabu 23 Februari 2011 dan hari Kamis 24 Februari

2011 di ruang kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta. Masing-masing

pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran (2 x 40 menit) untuk

pertemuan pertama dan satu jam pelajaran (1 x 40 menit) untuk pertemuan

kedua.

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran

menulis puisi dengan pendekatan SAVI yang sedang dilakukan oleh guru

di kelas. Kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui

pelaksanaan tindakan pada siklus I ini sudah sesuai dengan yang

diinginkan atau belum. Selain itu juga untuk mengetahui apakah

Page 84: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pendekatan SAVI mampu memecahkan permasalahan dalam pembelajaran

menulis puisi di kelas tersebut.

Fokus penelitian terletak pada berlangsungnya pelaksanaan

pembelajaran dan hasil pembelajaran. Sesuai dengan skenario

pembelajaran yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan siswa.

Guru bertindak sebagai penyampai materi (pengajar) dalam pembelajaran

menulis puisi di dalam kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi

terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilihat dari aktivitas

siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini,

peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang berada di belakang untuk

mengamati jalannya pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu, 23 Februari selama dua jam pelajaran yaitu pukul 07.00 – 08.20

WIB (jam ke-1 dan 2). Di ruang kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta

tersebut telah dipersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan

sebagai sarana pendukung pembelajaran menulis puisi. Sarana pendukung

tersebut meliputi LCD dan laptop yang digunakan untuk menyampaikan

materi dan gambar. Secara rinci urutan pelaksanaan tindakan I pada

pertemuan pertama ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1) Guru membuka pelajaran dengan mempresensi siswa secara sekilas,

kemudian menjelaskan SK dan KD untuk pembelajaran yang akan

dilakukan.

2) Guru memberikan apersepsi tentang pengenalan puisi dengan bertanya

kepada siswa mengenai pengalaman siswa mendengarkan dan menulis

puisi. Setelah itu guru menjelaskan pembelajaran yang akan

berlangsung yaitu masih mengenai menulis puisi tetapi tidak lagi puisi

dengan tema pengalaman tetapi tentang keindaan alam.

Page 85: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3) Guru menjelaskan materi puisi dengan menampilkan materi lewat

slide power point yang telah dipersipakan sebelumnya. Dalam kegiatan

ini guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan kadang

menunjuk siswa untuk membaca isi slide yang ditayangkan. Penjelasan

yang diberikan meliputi pengertian puisi, ciri kebahasaan puisi, dan

unsur intrinsik puisi yang meliputi struktur lahir dan batin.

4) Guru memperlihatkan contoh puisi kepada siswa dalam bentuk

Microsoft Word yang ditayangkan dengan bantuan LCD.

Berikut contoh puisi yang ditampilkan.

Burung berkicau nan merdu di ranting hijau Seakan memanggil insan untuk ikut menikmati dunia Mawar merah, merekah di taman sekolah Aku berdiri di antara keindahan bungan dan cerahnya lazuardi pagi ini Rumput hijau diterpa angin, melambai menyejukkan pagi... Banyak bungan bermekaran. Hingga wanginya menusuk.. Bertebaran kesemua ruang Allah maha indah, DIA pula yang mencipta keindahan ini.... Dan aku menikmati itu dengan sesungging senyuman Indah... Indah... Dan indah.... Semua indah jika kita menikmatinya.

5) Guru memberikan sedikit ulasan tentang letak keindahan kata-kata

(diksi), majas, kata konkret, imaji, dan rima yang ada dalam puisi

tersebut.

Penjelasan yang diberikan adalah sebagai berikut ini.

Tema : keindahan alam Diksi : nan, insan, lazuardi, merekah, diterpa, menusuk, sesungging, dll Majas : personifikasi (melambai) Simile (seakan) Kata konkret : burung, mawar, taman, bunga Rima : Burung berkicau nan merdu di ranting hijau

Page 86: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Mawar merah, merekah di taman sekolah Indah... Indah... Dan indah.... Imaji : Burung berkicau, merdu (pendengaran) Sekan memanggil (pendengaran) Mawar merah indah (penglihatan) Aku berdiri di antara keindahan bungan dan cerahnya lazuardi pagi ini (penglihatan) Rumput hijau diterpa angin, melambai menyejukkan pagi... (penglihatan) Banyak bunga bermekaran. (penglihatan) Bertebaran kesemua ruang... (penglihatan) Hingga wanginya menusuk.... (penciuman/rasa)

6) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok (kelompok dibagi per

banjar) untuk berlatih menulis puisi secara bersama-sama.

7) Guru meminta ketua kelompok maju mengambil gulungan kertas yang

berisi potongan puisi dan menuliskan di papan tulis, kemudian selama

lima belas menit seluruh anggota kelompok melanjutkan potongan

puisi tersebut.

Potongan puisi tersebut adalah:

Nyiur melambai-lambai Saat mentari ke peraduan Surya memancarkan sinar keemasan

8) Guru menilai hasil karya siswa.

9) Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta siswa untuk mencari

contoh puisi dan berlatih membuat puisi di rumah.

Pembelajaran menulis puisi dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Pelaksanaan tindakan I untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada Kamis,

24 Februari 2011 selama 40 menit (1 jam pelajaran), di mulai pukul 07.00-

07.40 WIB. Seperti pada pertemuan sebelumnya, di ruang kelas VII-H

MTs Negeri 1 Surakarta tersebut telah dipersiapkan instrumen-instrumen

yang digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran menulis puisi.

Sarana pendukung tersebut meliputi LCD dan laptop yang digunakan

Page 87: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

untuk memperlihatkan ulang contoh puisi dan menayangkan gambar yang

akan digunakan untuk membantu siswa menulis puisi. Adapun urutan

pelaksanaan tindakan I pada pertemuan kedua ini meliputi langkah-

langkah sebagai berikut.

1) Guru mempresensi siswa.

2) Guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

3) Guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa (kerja

kelompok) pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan materi

pendalaman.

4) Guru menampilkan ulang contoh puisi yang kemarin sudah

ditayangkan.

5) Guru memberi tugas pada siswa untuk membuat sebuah puisi dengan

cara melanjutkan potongan puisi yang sudah ditampilkan di layar.

Potongan puisi tersebut adalah:

Pantai biru nan indah terhampar di pelupuk mata Pohon kelapa melambai diterpa bayu Menghadirkan kesejukan, Keindahan

6) Untuk membantu mempermudah imajinasi siswa, guru menayangkan

gambar keindahan pantai yang sesuai dengan potongan puisi yang

harus dilanjutkan oleh siswa.

7) Setelah waktu habis, siswa diminta mengumpulkan hasil pekerjaan

masing-masing.

c. Observasi dan Interpretasi I

Observasi dilakukan saat pembelajaran menulis puisi dengan

pendekatan SAVI berlangsung. Pada pertemuan pertama siklus I, langkah

pertama yang dilakukan guru yaitu masih sama dengan metode yang

dilakukan pada pembelajaran sebelumnya (prasiklus), yaitu dengan

metode ceramah untuk menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam menulis puisi. Metode yang digunakan berganti-ganti kadang

Page 88: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

ceramah, tanya jawab, juga penugasan. Antusias siswa mengikuti

pembelajaran tampak saat guru meminta siswa bergantian membaca slide

power point yang berisi materi. Mereka tampak fokus karena setiap teman

mereka melakukan kesalahan dalam membaca, mereka serempak

membenarkan bacaan teman mereka. Ada hal yang disayangkan yaitu guru

kurang memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai beberapa hal

yang mungkin ingin mereka tanyakan.

Keaktifan siswa bertambah setelah guru mengganti metode

ceramah menjadi metode penugasan. Kegiatan pembelajaran menjadi lain

karena siswa belajar bersama-sama dengan kelompok masing-masing.

Dalam kelompok, siswa berlatih menulis puisi. Mereka terlihat semangat

untuk mengerjakan tugas melanjutkan menulis puisi secara berkelompok

tersebut. Setelah waktu untuk mengerjakan tugas habis, guru memberikan

penilaian untuk masing-masing puisi dan mengumumkan hasil karya

terbaik.

Pada pertemuan kedua, yaitu pada hari Kamis, 24 Februari 2011

guru memulai pembelajaran dengan apersepsi materi yang kemarin telah

pelajari bersama-sama, kemudian guru menayangkan ulang contoh puisi,

disertai penjelasan materi. Selanjutnya guru mengambil nilai kognitif

siswa dengan penugasan menulis puisi. Guru menayangkan potongan puisi

kemudian siswa melanjutkan potongan puisi tersebut menjadi puisi yang

utuh. Dalam menulis, siswa dibantu dengan gambar yang sudah

disesuaikan dengan potongan puisi yang ditayangkan.

Hasil dua pertemuan tersebut, terdapat beberapa perubahan dalam

pembelajaran baik dari segi keaktifan siswa maupun kemampuan siswa

dalam menulis puisi. Perubahan tersebut berarti menunjukkan peningkatan

kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan

SAVI, walaupun memang belum maksimal. Peningkatan tersebut dapat

dilihat dari keterangan di bawah ini.

Page 89: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

1) Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa yang telah dibuat oleh

peneliti dan guru, diperoleh data bahwa baru 22 siswa (59%) yang

aktif dengan perincian 22 siswa tersebut mendapat predikat baik. Ini

berarti sebanyak 15 siswa (41%) belum aktif, dengan perincian 13

siswa mendapat prediat cukup, satu siswa mendapat predikat kurang,

dan satu siswa tidak masuk.

2) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa diketahui 24 dari 37 siswa sudah

mampu menulis puisi dengan baik. Ini berarti sudah 65% siswa lulus,

sedangkan 12 siswa (32%) masih memperoleh nilai di bawah KKM.

Satu siswa tidak hadir dalam pelaksanaan tindakan I. Penilaian ini

didasarkan pada hasil menulis puisi siswa yang memperoleh nilai 65

(batas ketuntasan) ke atas. Nilai tersebut adalah nilai keseluruhan dari

penjumlahan seluruh aspek yang ada dalam pedoman penskoran.

Berikut dijelaskan secara lebih rinci tentang persentase ketercapaian

pada masing-masing aspek.

a) Seluruh siswa yang hadir sudah mampu menulis puisi sesuai

dengan tema. Hal ini berdasarkan analisis nilai yang menyatakan

bahwa kesesuaian puisi dengan tema sebanyak 97% (36 siswa) ini

adalah persentase maksimal dari keseluruhan jumlah siswa yang

masuk, sedangkan 3% (1 siswa) tidak hadir dalam tindakan I.

b) Dalam aspek diksi, diketahui baru 10 siswa (27%) yang

memperoleh nilai maksimal yaitu nilai 3, sisanya 21 siswa (57%)

memperoleh nilai 2, dan 5 siswa (13%) memperoleh nilai 1.

c) Dalam aspek majas, diperoleh data bahwa hanya 4 siswa (11%)

yang memperoleh skor maksimal 3, selebihnya 20 siswa (54%)

memperoleh nilai 2, dan 12 siswa (31%) memperoleh nilai 1.

d) Dalam aspek kata konkret, 9 siswa (24%) memperoleh nilai 3, 25

siswa (67%) memperoleh nilai 2, dan sisanya 2 siswa (5%)

mendapatkan nilai 1.

e) Dalam aspek pengimajinasian, belum ada siswa yang mendapatkan

nilai sempurna (4), 8 siswa (22%) baru mendapatkan nilai 3, 25

Page 90: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

siswa (67%) mendapatkan nilai 2, dan 3 siswa (8%) mendapatkan

nilai 1.

f) Dalam aspek rima, belum terdapat satu siswa pun yang

memperoleh nilai sempurna. 6 siswa (16%) mendapatkan nilai 3,

26 siswa (70%) memperoleh nilai 2, dan 11% lainnya mendapatkan

nilai 1.

Secara lengkap perolehan nilai menulis puisi siswa pada siklus I

dapat dilihat pada lampiran 14c halaman 208. Berdasarkan hasil nilai

tersebut, dapat diketahui bahwa skor tertinggi kemampuan menulis puisi

kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta pada siklus I adalah 90, sedangkan

skor terendah adalah 45. Hasil menulis pusi kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta dapat disajikan dalam TDFB.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran Menulis

Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan

Pendekatan SAVI pada Siklus I

No. Kelas Interval F Nilai Tengah Fx 1 90-92 1 91 92 2 87-89 0 88 0 3 84-86 3 85 255 4 81-83 0 82 0 5 78-80 2 79 158 6 75-77 1 76 76 7 72-74 0 73 0 8 69-71 9 70 630 9 66-68 0 67 0 10 63-65 8 64 512 11 60-62 6 61 366 12 57-59 0 58 0 13 54-56 3 55 165 14 51-53 0 52 0 15 48-50 1 49 49 16 45-47 2 46 92 N=36 ∑fx=2395

Hasil nilai tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar

berikut ini.

Page 91: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 4. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan Pendekatan SAVI pada

Siklus I

Selain pengamatan untuk penilaian proses dan hasil, peneliti juga

mengamati kegiatan guru dan siswa. Dalam tindakan I ini ditemukan

beberapa kelemahan yang masih terlihat baik dari guru maupun dari siswa.

Berikut penjelasan selengkapnya.

Kelemahan atau kekurangan yang ditemukan pada guru dapat dilihat

sebagai berikut:

1) guru masih terlalu mendominasi kegiatan belajar-mengajar. Siswa

kurang diajak untuk terlibat aktif di dalam pembelajaran, terutama

dalam penyampaian materi, siswa belum diberikan banyak kesempatan

untuk bertanya;

2) dalam kegiatan kelompok, guru belum memberikan instruksi yang

jelas kepada siswa mengenai kegiatan latihan menulis puisi yang akan

dilakukan. Akibatnya banyak siswa yang bingung sehingga kegiatan

kelompok menjadi kacau. Latihan yang seharusnya dilakukan

bergantian satu persatu dalam kelompok menjadi tidak karuan, setiap

kelompok berjalan dengan sendiri-sendiri. Dampaknya tidak semua

anggota dalam kelompok maju untuk melanjutkan puisi yang telah

ditulis di papan tulis, melainkan mereka lebih sibuk diskusi untuk

Page 92: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

menyambung puisi yang harus diselesaikan. Kemudian meminta salah

satu teman mereka untuk menulis kelanjutan puisi tersebut. Padahal

seharusnya setiap individu dalam kelompk memikirkan kelanjutan

puisi itu sendiri-sendiri dan bergantian melanjutkan potongan puisi;

3) sebelum latihan menulis puisi, guru belum memberikan penguatan;

dan

4) guru tidak melakukan refleksi di akhir pembelajaran.

Kelemahan atau kekurangan yang ditemukan pada diri siswa dapat

dilihat sebagai berikut:

1) pada saat berlangsungnya pembelajaran, siswa terlihat belum

sepenuhnya aktif dalam aktivitas pembelajaran ini. Masih ada siswa

yang bercanda dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas

lain; dan

2) pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam membuat

puisi yang puitis dengan memperhatikan struktur lahir puisi. Terbukti

dari masih banyaknya tulisan siswa yang belum memenuhi KKM.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada

pelaksanaan tindakan I, dapat dianalisis dan direfleksikan bahwa indikator

dalam penelitian ini belum berhasil dicapai. Maka perlu diadakan

perbaikan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan

analisis ini peneliti dan guru berupaya menggali faktor penyebab beberapa

kelemahan dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun hasilnya

sebagai berikut.

1) Hampir sebagian siswa belum menunjukkan kesungguhan dan

keaktifan dalam pembelajaran. Keaktifan dan aktivitas siswa selama

pembelajaran ini meliputi aktif dalam memberikan respons terhadap

apersepsi yang diberikan guru, aktif memperhatikan penjelasan guru

saat memberikan materi, aktif dalam kegiatan kelompok, dan minat

serta motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Pada tindakan I ini ada

Page 93: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan

guru, bahkan ada siswa laki-laki yang menirukan kembali apa yang

guru ucapkan, selain itu masih ada siswa yang bicara sendiri sehingga

guru harus menegurnya. Dari beberapa hal yang telah disebutkan,

dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran belum

maksimal. Hasilnya 22 siswa (59%) aktif, sedangkan 14 (38) siswa

sisanya belum menunjukkan keaktifan.

2) Masih banyaknya siswa yang belum berhasil mencapai KKM yang

ditetapkan dari sekolah karena masih mendapat nilai di bawah 65.

Hasilnya dari 37 siswa, baru 24 siswa (65%) yang berhasil

memperolah nilai 65 ke atas, sisanya 12 (32%) siswa masih belum

tuntas dan satu siswa tidak hadir. Hal tersebut disebabkan masih

banyak siswa yang kesulitan untuk memilih diksi yang sesuai, majas,

kata konkret, pengimajinasian, dan rima dalam membuat puisi. Hasil

analisis menunjukkan bahwa kelemahan siswa dalam membuat puisi

terlihat pada aspek pemakaian majas dan rima untuk memperindah

puisi yang mereka hasilkan. Permasalahan ini akan diatasi di siklus II.

Dalam siklus II nanti guru akan lebih memperdalam tentang majas dan

rima serta memperdalam kembali materi untuk menambah pemahaman

siswa.

Di atas sudah dijelaskan tentang analisis dan refleksi untuk proses

dan hasil pembelajaran menulis puisi yang sudah dilakukan. Berikut akan

dipaparkan analisis dan refleksi untuk guru.

1) Pada siklus pertama ini kendala utama yang dihadapi oleh guru adalah

kekurangan waktu sehingga banyak kegiatan yang belum sempat

dilakukan seperti apersepsi yang kurang, umpan balik yang terlupakan,

kegiatan kelompok yang kurang terarah, dan refleksi yang belum

sempat dilakukan oleh guru.

2) Guru kurang memberi ruang bagi siswa untuk terlibat lebih banyak

dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa tampak pasif.

Page 94: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

3) Selama latihan menulis puisi secara berkelompok, guru kurang

memonitor jalannya latihan kelompok sehingga latihan menjadi kurang

maksimal dan sedikit kacau;

4) Guru kurang memberikan motivasi terhadap siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran.

Berdasarkan analisis dan refleksi yang telah dilakukan oleh peneliti

dan guru, ditemukan beberapa kekurangan sebagaimana yang telah

dikemukakan di atas. Berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat

memperbaiki kekurangan tersebut. Perbaikan atas segala kekurangan yang

terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Pada kegiatan apersepsi pengetahuan siswa lebih digali lagi dengan

menambah waktu apersepsi dan mengajak siswa aktif lewat kegiatan

tanya jawab.

2) Guru lebih berinteraksi dengan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Salah satunya dengan memberikan perhatian kepada siswa secara

menyeluruh, tidak hanya pada siswa yang dihafal saja. Dengan

demikian, siswa merasa lebih diperhatikan oleh guru sehingga siswa

lebih termotivasi untuk belajar.

3) Guru memperbaiki pengelolaan kelas. Metode ceramah yang dilakukan

guru dapat dibuat lebih bervariasi dengan kegiatan tanya jawab.

Meskipun sesekali hal itu sudah dilakukan guru, sepertinya guru belum

menggunakan metode tanya jawab dengan maksimal. Siswa harus

lebih banyak diberikan kesempatan untuk bertanya atau guru

memberikan pertanyaan kepada mereka agar mereka lebih aktif dalam

pembelajaran dan belajar mengemukakan pendapat. Guru pun harus

selalu memantau dan mengingatkan siswa yang tidak memperhatikan

atau bercanda dengan temannya.

4) Guru mampu memerankan perannya sebagai fasilitator dalam kegiatan

kelompok, dengan memberikan instruksi yang jelas dan pemantauan

kegiatan berkelompok yang lebih baik dari sebelumya.

Page 95: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

5) Sebelum kegiatan penugasan guru mengajak siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari dan memastikan bahwa siswa paham

terhadap materi tersebut, kalau perlu memberikan kesempatan kepada

siswa yang ingin bertanya apabila mereka merasa belum paham.

Kegiatan ini bisa diisi dengan memberikan pertanyaan pada siswa

tentang materi penting yang baru dipelajari.

6) Di akhir pembelajaran guru memberikan refleksi atau penguatan atas

materi yang telah disampaikan agar guru mengetahui seberapa jauh

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan, kegiatan

ini juga bisa mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang baru

saja dilakukan.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Perencanaan untuk tindakan II dilakukan pada hari Sabtu, 26

Februari 2011 di ruang guru MTs Negeri 1 Surakarta dari pukul 08.15-

09.00 WIB. Sebelum melaksanakan tindakan kedua, terlebih dahulu

dilaksanakan perencanaan dengan guru yang bersangkutan mengenai

materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada tindakan

kedua. Guru dan peneliti mengulas tentang pelaksanaan siklus pertama

dengan mengulas kelemahan dan kekurangan pembelajaran sehingga dapat

ditemukan solusi atas permasalahan yang terjadi pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian guru dan peneliti mendiskusikan rencana tindakan

yang akan dilakukan dalam tindakan II.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi pada siklus

pertama, peneliti dan guru menyepakati untuk mengulang pendekatan yang

diterapkan, yaitu pendekatan SAVI. Target dan tujuan yang ingin dicapai

berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Kali ini tujuan yang diinginkan

adalah memberikan penguatan pemahaman pada siswa mengenai struktur

lahir puisi.

Page 96: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut

ini.

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis puisi

dengan pendekatan SAVI. Sasaran yang ingin dicapai yaitu siswa dapat

menulis puisi lebih baik lagi dari hasil sebelumnya.

Langkah-langkah pada pertemuan pertama yang akan ditempuh

untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a) guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran, menjelaskan

konsep pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan ini,

kemudian melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang

telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan melakukan

tanya jawab;

b) guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa pada

pertemuan sebelumnya dan menyampaikan pendalaman materi;

c) guru memberikan latihan pada siswa untuk memperbaiki hasil puisi

yang mereka kerjakan bersama kelompok pada pertemuan minggu

lalu;

d) guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja masing-masing

kelompok;

e) guru mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran yang selama ini

sudah dilakukan;

f) guru mengajak siswa melakukan refleksi;

g) guru membagikan lembar yang digunakan untuk menulis puisi;

h) guru menjelaskan tugas akhir yang harus siswa lakukan untuk

penilaian menulis puisi; dan

i) siswa diajak ke luar kelas (taman sekolah) untuk melanjutkan

potongan puisi yang digunakan sebagai lembar penilaian

kemampuan menulis puisi.

Langkah-langkah pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

Page 97: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

a) guru memberikan apersepsi dengan menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan dalam pertemuan ini dan memotivasi siswa;

b) guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa pada

pertemuan sebelumnya dan menyampaikan materi;

c) guru memberikan waktu pada siswa untuk memperbaiki hasil puisi

yang kemarin ditulis; dan

d) guru dan siswa merefleksi pelaksanaan pembelajaran yang selama

ini dilaksanakan.

2) Guru dan peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

untuk materi menulis puisi berdasarkan silabus dari sekolah.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes dan

nontes. Instrumen tes untuk menilai hasil pekerjaan siswa dalam

menulis puisi, sedangkan instrumen nontes untuk menilai sikap siswa

selama pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan masih

sama dengan instrumen yang digunakan dalam siklus I.

4) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus 2.

Dari hasil diskusi disepakati pelaksanaan tindakan II adalah hari Rabu

dan Kamis, 2 dan 3 Maret 2011 dengan dua kali pertemuan. Seperti

halnya tindakan pada siklus I, tindakan II dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan dengan pertemuan pertama 2 x 40 menit (dua jam

pelajaran) dan pertemuan kedua 1 x 40 menit (satu jam pelajaran).

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

telah direncanakan yaitu pada hari Rabu dan Kamis, 2 dan 3 Maret 2011

di ruang kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan masing-masing

waktu 2 x 40 menit untuk pertemuan pertama dan 1 x 40 menit untuk

pertemuan kedua. Sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya,

pelaksanaan pembelajaran sudah disesuaikan dengan rencana tersebut.

Pada pertemuan ini, guru mencoba menerapkan solusi atas permasalahan

yang belum terselesaikan pada tindakan I sesuai dengan kesepakatan yang

telah dibuat antara peneliti dan guru. Pembelajaran sepenuhnya

Page 98: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

dilaksanakan oleh guru, sedangkan peneliti hanya sebagai pengamat

jalannya pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu, 2 Maret 2011 selama dua jam pelajaran yaitu pukul 07.00 – 08.20

WIB (jam ke-1 dan 2). Berbeda dengan pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I, pada siklus II tidak lagi menggunakan LCD dan laptop untuk

menayangkan slide materi dan contoh karena pada siklus II ini materi yang

disampaikan sifatnya memperdalam pemahaman siswa. Secara rinci urutan

pelaksanaan tindakan II pada pertemuan pertama ini meliputi langkah-

langkah sebagai berikut ini.

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyiapkan diri

sebelum mulai pelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan

menjelaskan konsep pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan ini dan tanya jawab tentang pendapat siswa mengenai

kegiatan menulis puisi.

2) Guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa pada

pertemuan sebelumnya dan menyampaikan sedikit materi untuk

pendalaman. Materi lebih banyak pengulangan dan penekanan. Materi

yang ditekankan dalam pertemuan ini adalah tentang majas dan rima.

3) Guru memberi latihan pada siswa untuk memperbaiki hasil puisi yang

mereka kerjakan bersama kelompok pada pertemuan minggu lalu.

4) Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja masing-masing

kelompok. Hasilnya kelompok IV menjadi juara pertama, kelompok III

menjadi juara kedua, kelompok I menjadi juara tiga, dan kelompok II

menjadi juara terakhir.

5) Guru mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran yang selama ini

sudah dilakukan dengan bertanya tentang:

Apakah ciri-ciri kebahasaan puisi itu? Struktur lahir puisi meliputi?

6) Guru mengajak siswa melakukan refleksi.

Page 99: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

7) Guru membagikan lembar yang digunakan untuk menulis puisi.

Lembar tersebut sudah berisi potongan puisi yang akan dilanjutkan

oleh siswa.

Potongan puisi tersebut adalah: Aku berdiri,

Di antara hijaunya, Taman sekolaku.

8) Guru menjelaskan tugas akhir yang harus siswa lakukan untuk

penilaian menulis puisi.

9) Siswa diajak ke luar kelas (taman sekolah) untuk melanjutkan

potongan puisi yang digunakan sebagai lembar penilaian kemampuan

menulis puisi.

Pelaksanaan tindakan II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Kamis, 3 Maret 2011 selama satu jam pelajaran yaitu pukul 07.00 – 07.40

WIB. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II ini sama

dengan pada pertemuan pertama tidak menggunakan LCD dan laptop.

Secara rinci urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan kedua ini

meliputi langkah-langkah sebagai berikut ini.

1) Guru memberikan apersepsi berupa penjelasan tentang kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan dan memotivasi siswa.

2) Guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa pada

pertemuan sebelumnya dan menyampaikan sedikit materi.

3) Guru memberikan waktu pada siswa untuk memperbaiki hasil puisi

yang kemarin ditulis.

4) Guru dan siswa merefleksi pelaksanaan pembelajaran yang baru saja

dilaksanakan.

c. Observasi dan Interpretasi II

Pada tindakan II ini, peneliti masih tetap bertindak sebagai

pengamat jalannya pembelajaran. Peneliti melakukan observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran dan mendeskripsikan kegiatan berdasarkan

kekurangan dan kelebihannya. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh

Page 100: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

mana ketercapaian tujuan yang diinginkan sesuai dengan perencanaan

sebelumnya.

Tindakan II ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan siklus I.

Tindakan I yang telah dilaksanakan, dianalisis, dan dievaluasi berdasarkan

kelemahan dan kekurangannya sebagai bahan pijakan untuk melaksanakan

tindakan siklus II ini. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, termasuk materi

yang disampaikan pun merupakan kelanjutan dari kegiatan yang lalu.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar-mengajar

terjadi peningkatan, baik secara proses maupun hasilnya. Untuk lebih

jelasnya dapat diketahui melalui pernyataan di bawah ini.

1) Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa yang telah dibuat oleh

peneliti dan guru, diperoleh data bahwa sudah 30 siswa (81%) yang

aktif selama pembelajaran berlangsung, dengan perincian 23 siswa

mendapat predikat baik dan tujuh siswa mendapat predikat sangat baik.

Ini berarti tinggal 7 siswa (19%) siswa yang belum aktif dengan

perincian 4 siswa mendapat predikat cukup, satu siswa mendapat

predikat kurang, dan dua siswa tidak hadir.

2) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa sudah 32 siswa

(86%) yang mendapat nilai lebih dari 65. Ini berarti 32 siswa tersebut

telah lulus sesuai dengan KKM karena sudah mampu menulis puisi

dengan baik. Perincian dari persentase kelulusan siswa, yaitu: 3 siswa

(8%) mendapat nilai tepat di angka batas tuntas, 16 siswa (43%)

mendapat nilai sekitar 70an, dan 13 siswa (35%) mendapat nilai

sekitar 80an. Hanya 5 siswa (14%) yang belum mampu memenuhi

KKM. Dari 5 siswa tersebut, 2 siswa tidak hadir. Ini berarti hanya 3

siswa yang mengikuti pembelajaran pada hari itu yang memperoleh

nilai 50 ke atas dan dinyatakan tidak tuntas. Secara lengkap perolehan

nilai menulis puisi siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 19c

halaman 236.

Page 101: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan hasil nilai tersebut, dapat diketahui bahwa skor

tertinggi kemampuan menulis puisi kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta pada siklus II adalah 85, sedangkan skor terendah adalah 50.

Hasil nilai menulis pusi tersebut dapat disajikan dalam TDFB pada

Tabel 9 berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran Menulis

Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan

Pendekatan SAVI pada Siklus II

No. Kelas Interval F Nilai Tengah Fx 1 83-85 2 84 168 2 80-82 11 81 891 3 77-79 0 78 0 4 74-76 6 75 450 5 71-73 0 72 0 6 68-70 10 69 690 7 65-67 3 66 198 8 62-64 0 63 0 9 59-61 2 60 120 10 56-58 0 57 0 11 53-55 0 54 0 12 50-52 1 51 51 N=35 ∑fx=2568

Hasil nilai tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar

berikut ini.

Gambar 5. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H

MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan Pendekatan SAVI

pada Siklus II

Page 102: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Pada siklus ini, semua kegiatan guru terlihat lebih terarah dan rapi,

akan tetapi ada beberapa fenomena yang terjadi secara alami yang tidak

berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini menjadikan pelaksanan siklus II

tidak 100% bisa dikatakan lancar, tetapi apabila dibandingkan dengan

siklus pertama bisa dikatakan jauh lebih baik.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Pada tahap ini seperti dalam kegiatan siklus I, diadakan analisis

dan refleksi setelah dilakukan observasi. Secara garis besar pembelajaran

menulis puisi dengan menggunakan pendekatan SAVI di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta pada siklus II ini berjalan sesuai dengan rencana dan

cukup berjalan lancar. Antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menunjukkan peningkatan. Siswa mampu merespons materi

yang disampaikan dengan baik. Kekurangan-kekurangan yang dialami

pada siklus I pun sudah mampu teratasi pada siklus II ini. Secara kualitas,

kemampuan menulis siswa pun sudah menunjukkan peningkatan

meskipun ada juga yang masih merasa kesulitan dalam menulis. Hal

terpenting dari kegiatan ini adalah bahwa pendekatan SAVI ternyata

mampu membantu siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

Berkaitan dengan hasil observasi di atas, peneliti dan guru

melakukan analisis dan refleksi bersama-sama. Adapun hasilnya sebagai

berikut.

1) Keaktifan siswa dari keseluruhan aktivitas pembelajaran menulis puisi

mengalami peningkatan, yaitu sebesar 22% dari 59%. Ini berarti

persentase keaktifan pada siklus II mencapai 81%. Artinya, jumlah

siswa yang aktif dalam siklus ini bertambah 8 siswa dari 22 siswa yang

aktif pada pertemuan sebelumnya (siklus I). Aktivitas siswa yang

menjadi indikator keaktifan pada dasarnya telah dilakukan oleh

sebagian besar siswa. Hampir semua siswa aktif memberikan respons

terhadap apersepsi yang diberikan guru, memperhatikan materi yang

Page 103: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

dijelaskan guru, aktif dalam kegiatan kerja sama kelompok, serta

memiliki minat dan motivasi yang tinggi dalam pembelajaran.

2) Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Sebagian

besar siswa sudah mampu membuat puisi dengan memasukkan unsur

pembangun dalam puisi yaitu diksi, majas, kata konkret,

pengimajinasian, dan rima. Peningkatan yang terjadi pada siklus II ini

sebesar 22% dari 65% menjadi 87%. Artinya, jumlah siswa yang

mampu menulis puisi dengan baik dalam siklus ini bertambah dari 24

siswa menjadi 32 siswa. Skor dalam tiap aspek pun mengalami

peningkatan meskipun nilai yang diperoleh belum sepenuhnya

sempurna. Pada siklus ini, masing-masing skor siswa meningkat.

Beberapa kelemahan yang masih ditemui dalam puisi siswa adalah

tentang penggunaan majas dalam puisi yang mereka tulis karena

berdasarkan hasil analisis tiap aspek, pada aspek majas masih ada 8%

(3 siswa) yang memperoleh nilai paling rendah yaitu 1. Kelemahan dan

kekurangan yang terjadi pada siklus I telah diatasi dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus

II dapat dikatakan berhasil karena hasil yang diperoleh sudah melebihi

target yang ditentukan yaitu keaktifan dan ketuntasan nilai menulis puisi

sebesar 80%. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator dibandingkan

siklus sebelumnya. Para siswa telah berhasil mencapai nilai batas minimal

ketuntasan belajar, walau ada tiga siswa yang belum mampu meraih nilai

sesuai KKM tersebut. Mengingat capaian pada siklus II ini telah melebihi

dengan indikator yang dirumuskan, maka penelitian pun diakhiri. Adapun

hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dibuat rekapitulasi

seperti pada Tabel 10 berikut ini.

Page 104: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 10. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I dan II

No. Indikator Persentase yang Dicapai

Siklus I Siklus II

1. Keaktifan siswa selama

pembelajaran menulis puisi 59% 81%

2. Ketuntasan hasil belajar

menulis puisi 65% 87%

Berdasarkan data rekapitulasi di atas, dapat dinyatakan bahwa

perbandingan persentase yang dicapai pada siklus I dan II menunjukkan

adanya peningkatan pada indikator yang ditetapkan. Peningkatan yang

signifikan terjadi pada indikator 2, yaitu kemampuan menulis puisi siswa

sebesar 22 % dari siklus I ke siklus II dengan keberhasilan mencapai 87%.

Secara keseluruhan ada peningkatan persentase yang dicapai pada semua

indikator dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Penyebab banyaknya siswa yang belum mencapai batas minimal

ketuntasan hasil belajar menulis puisi pada siklus I adalah siswa masih

belum terlalu paham tentang beberapa aspek yang menjadi unsur

pembangun sebuah puisi seperti diksi, majas, kata konkret, imaji, dan

rima.

Siklus II menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu

mencapai batas KKM menulis puisi. Ketuntasan dalam menulis puisi

tersebut dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang lebih baik dan terarah

serta pemahaman siswa yang lebih bila dibandingkan dengan sebelumnya.

Selain itu, tema yang digunakan dalam kegiatan menulis puisi pada siklus

II adalah keindahan taman sekolah. Tema tersebut sangat dekat dengan

siswa karena setiap hari mereka melihat keindahan dari taman sekolah

tersebut. Hal yang lebih memudahkan lagi adalah karena media yang

Page 105: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

digunakan dalam siklus II adalah alam, yaitu siswa dibawa langsung untuk

melihat taman sekolah mereka dan di sana mereka diminta langsung

menulis puisi. Dari 37 siswa, ada 3 siswa yang belum mencapai KKM

menulis puisi dan dua siswa yang lain tidak hadir.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, deskripsi hasil pengamatan tindakan,

tujuan yang ingin dicapai, dan paparan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan

pembahasan hasil penelitian. Pembahasan ini meliputi peningkatan kualitas

proses dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI pada siswa

kelas VII-MTs Negeri 1 Surakarta. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap. Tahap penelitian tersebut

terdiri dari: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3)

tahap observasi dan interpretasi; serta (4) tahap analisis dan refleksi.

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan observasi awal

terlebih dahulu guna mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan, yaitu di MTs

Negeri 1 Surakarta. observasi dilakukan saat pembelajaran menulis puisi

dilaksanakan di kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta. Selain itu, dilakukan pula

wawancara dengan siswa dan guru, dan penyebaran angket. Dari kegiatan ini

diketahui kondisi nyata yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi di Kelas

VII-H MTs Negeri 1 Surakarta. Dari observasi awal ini juga diketahui bahwa

terdapat masalah dalam pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, peneliti menemukan bahwa

keaktifan dan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII-MTs Negeri 1 Surakarta

bisa dikatakan tergolong kurang apabila dibandingkan dengan nilai keterampilan

berbahasa dan bersastra Indonesia lainnya (menyimak, berbicara, dan membaca).

Dari sebab itu, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang bersangkutan guna

memperoleh solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah peneliti dan guru

mengadakan diskusi, akhirnya disepakati penggunaan pendekatan SAVI untuk

memperbaiki pembelajaran menulis puisi di kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta.

Page 106: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Selanjutnya, peneliti dan guru kelas (Kristanti Handayani, S.S.) menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guna melaksanakan tindakan di siklus I.

Tindakan I disiklus I merupakan tindakan awal untuk memperbaiki pembelajaran

menulis puisi dengan pendekatan SAVI. Dari tindakan I dideskripsikan hasil

pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI yang bertema keindahan

pantai. Dari hasil pengamatan terhadap pembelajaran menulis puisi pada siklus I,

dalam pelaksanaannya ternyata masih terdapat kelemahan. Kelemahan yang

terjadi pada siklus I tersebut berasal dari guru dan siswa. Berdasarkan segi guru

diperoleh hasil bahwa guru kurang mengelola kelas dengan baik karena banyak

kegiatan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan RPP tetapi terlupakan.

Dari sisi siswa diketahui bahwa mereka kurang termotivasi dan aktif

dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi sehingga antusias dan minat belajar

siswa masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas siswa yang belum

sepenuhnya aktif pada saat berlangsungnya pembelajaran menulis puisi. Pada

umumnya siswa masih mengabaikan materi. Mereka lebih banyak bercanda

dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas lain. Selain itu, hasil tulisan

mereka juga masih banyak yang belum mencapai batas KKM. Hal ini dikarenakan

para siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Kelemahan tersebut

dapat dimaklumi karena tindakan yang dilakukan merupakan siklus pertama

dalam penelitian ini.

Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan atau kekurangan yang

terjadi pada siklus I. Setelah peneliti berdiskusi dengan guru, akhirnya diperoleh

kesepakatan mengenai solusi yang harus dilakukan guru sebagai bahan perbaikan

dari siklus I. Solusi tersebut berupa pengaturan kelas yang lebih baik lagi serta

pemberian motivasi kepada siswa. Pendalaman materi pun juga diupayakan untuk

meningkatkan pemahaman siswa.

Dari hasil pelaksanaan siklus II, ada peningkatan keaktifan dan

kemampuan menulis puisi siswa jika dibandingkan dengan siklus I. Siklus II

merupakan siklus terakhir dalam penelitian ini. Pada siklus ini guru dan peneliti

Page 107: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

berupaya memperkecil segala kelemahan atau kekurangan yang terjadi selama

pelaksanaan pembelajaran menulis puisi. Pelaksanaan siklus terakhir dengan

pendekatan SAVI ini merupakan siklus yang menguatkan hasil pada siklus I bahwa

penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan

menulis puisi pada siswa kelas VII-MTs Negeri 1 Surakarta. Pada siklus I, jumlah

siswa yang telah mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar sebanyak 24

siswa, sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan sebanyak 8 siswa dari

sebelumnya. Hasil data tersebut, bisa dikatakan bahwa hampir semua siswa

berhasil mencapai KKM untuk menulis puisi. Jumlah siswa yang lulus adalah 32

siswa dengan hanya tiga siswa yang tidak lulus dan dua siswa tidak hadir.

Berdasarkan tindakan-tindakan yang telah disebutkan di atas, guru

dikatakan telah berhasil melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan

penerapan pendekatan SAVI. Tindakan tersebut mampu membantu siswa dalam

memunculkan imajinasi dan kosa kata sehingga mampu menulis puisi dengan

baik. Selain itu tindakan ini juga dapat meningkatkan minat dan motivasi mereka

dalam mengikuti pembelajaran menulis. Terbukti dengan banyaknya siswa yang

aktif memberikan respons terhadap apersepsi yang diberikan guru, memperhatikan

penjelasan materi yang diberikan guru, dan keaktifan mereka dalam bekerja

kelompok. Dari hasil pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan tiap siklus, dapat

dikatakan bahwa penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan guru

dalam mengelola kelas karena pendekatan SAVI dapat digunakan sebagai sarana

pendukung bagi guru untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa selama

pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

Keberhasilan pendekatan SAVI dalam meningkatkan keaktifan siswa

selama pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menulis puisi dapat dilihat dari

indikator-indikator sebagai berikut.

1. Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta

Page 108: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Peningkatan kualiats proses pembelajaran diindikatori dengan

peningkatan beberapa aspek pendukungnnya. Peningkatan ini dapat dilihat

dari indikator keaktifan siswa dalam pembelajaran yang selalu mengalami

peningkatan di setiap siklus. Tindakan berupa penerapan pendekatan SAVI

yang dilaksanakan tiap siklus mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas

VII-MTs Negeri 1 Surakarta selama pembelajaran menulis puisi.

Hasil analisis menyatakan bahwa keaktifan siswa pada siklus I

mencapai 22 siswa (59%), meningkat jauh lebih baik dari sebelumnya (survei

awal) yang kurang dari 35%. Pada siklus II, keaktifan siswa meningkat

menjadi 30 siswa (81%), artinya jumlah siswa yang aktif bertambah 7 siswa.

Siswa yang aktif dalam siklus II ini adalah 30 siswa dari 35 siswa yang hadir.

Keberhasilan peningkatan keaktifan siswa tersebut menjadi fakta

bahwa tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran lewat keaktifan siswa cukup berhasil. Hal ini membuktikan

bahwa pendekatan SAVI memiliki peran dalam meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses belajar mengajar.

Berikut disajikan gambar peningkatan persentase keberhasilan kualitas

proses pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI pada siswa kelas

VII- H MTs Negeri 1 Surakarta.

0

20

40

60

80

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Gambar 6. Rekapitulasi Persentase Peningkatan Keaktifan Siswa dalam

Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta

Page 109: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Secara lebih rinci, peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis

puisi ini tercermin melalui uraian di bawah ini.

a. Keaktifan selama apersepsi

Apersepsi berasal dari kata ”Apperception” berarti

menyatupadukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan dengan

pengalaman yang telah dimiliki. Secara umum fungsi apersepsi dalam

kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa dunia mereka ke dunia

kita. Artinya, mengaitkan apa yang telah diketahui atau di alami dengan

apa yang akan dipelajari. Apersepsi dalam pengajaran adalah

menghubungan pelajaran lama dengan pelajaran baru, sebagai batu

loncatan sejauh mana siswa mengusai pelajaran lama sehingga dengan

mudah menyerap pelajaran baru. Disaat guru akan mengajar sebuah

konsep apa saja pada siswa, guru sebaiknya memahami bahwa setiap siswa

memiliki pengalaman, sikap dan kebiasaan yang berbeda, agar dapat

menggali dan menghubungkan pengalaman, sikap dan kebiasaan siswa

terhadap konsep yang akan kita ajarkan perlu kiranya kita kaitkan dengan

apersepsi (Tutiks Astuti dalam Puji Astuti, 2011).

Apersepsi merupakan langkah awal yang dilakukan guru untuk

mengaktifkan siswa terkait dengan pokok penting sebelum masuk ke

dalam materi pelajaran. Pada apersepsi ini, guru selalu memberikan

pertanyaan sesuai dengan tema pelajaran yang akan dipelajari. Respons

yang diberikan siswa terhadap apersepsi yang diberikan guru selalu

mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Siswa yang cukup aktif

selama pemberian apersepsi pada siklus I sebanyak 13 siswa (35%). Pada

siklus II sudah ada siswa yang tergolong aktif selama pemberian apersepsi

sebanyak 24 siswa (65%), sedangkan 35% cukup aktif (dengan dua siswa

tidak hadir)

b. Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru memberikan penjelasan

materi

Page 110: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Perhatian siswa dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat

penting. Untuk menumbuhkan perhatian tersebut, guru harus merangsang

siswa dengan menerapkan cara-cara yang sudah biasa maupun cara-cara

baru yang digunakan dalam pembelajaran. Wina Sanjaya (2008: 268)

mengungkapkan bahwa perhatian merupakan aktivitas mental seseorang

dalam memberikan makna terhadap suatu rangsangan. Tingkat perhatian

seseorang dalam belajar berpengaruh dalam hasil belajar yang diperoleh.

Semakin tinggi perhatian siswa dalam belajar, maka semakin baik pula

hasil belajar yang diperoleh.

Nana Sudjana (1991: 61) menjelaskan keaktifan siswa dapat dilihat

dalam hal: (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat

dalam pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau kepada

guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (3) berusaha

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah;

(4) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (5)

menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; (6) melatih

diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; dan (7)

kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya

dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.

Dalam penelitian ini, selain guru menggunakan beberapa metode,

digunakan pula media untuk membuat siswa perhatian saat guru

memberikan penjelasan. Pada siklus I sebanyak 19 siswa (51%)

dinyatakan aktif dan perhatian terhadap penjelasan dari guru. Pada siklus

II siswa yang aktif dan memperhatikan penjelasan guru sebanyak 28 siswa

(76%), sisanya tujuh siswa kurang dan dua siswa tidak masuk.

c. Keaktifan dalam kerja sama kelompok

Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengajak aktif siswa

dalam kegiatan belajar adalah dengan latihan baik secara individu maupun

kelompok. Latihan dengan kelompok terbukti bisa meningkatkan keaktifan

siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Selain itu kegiatan tersebut

Page 111: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang secara tidak

langsung membantu mereka dalam berlatih membuat puisi sebelum pada

akhirnya mereka harus menulis sendiri sebuah puisi. Dalam kegiatan

kelompok yang dilakukan siswa diketahui bahwa 27 siswa (76%) aktif saat

siklus I dan 33 siswa (90%) pada pelaksanaan siklus II.

d. Minat dan motivasi mengikuti pembelajaran

Minat menurut Mimin Haryati (2007: 38) adalah suatu disposisi

yang terorganisasi melalui pengalaman yang mendorong untuk

memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk

tujuan perhatian atau pencapaian. Selain minat, diperlukan juga motivasi

dari dalam diri siswa agar siswa dapat belajar dengan maksimal. Motivasi

merupakan dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang

terarah kepada pencapaian tujuan tertentu. Begitu juga dalam belajar,

diperlukan motivasi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Motivasi

menurut Syaiful Bahri Djamarah (dalam Danik Nofiana, 2008: 17) adalah

gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang

sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertentu.

Motivasi menurut Sardiman A. M. (2001: 73) merupakan faktor

psikis yang bersifat nonintelektual. Siswa yang mempunyai motivasi yang

kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Hasil belajar dalam pembelajaran akan optimal kalau terdapat motivasi

yang tepat di dalam diri. Oleh karena itu, motivasi diperlukan dalam

pembelajaran.

Minat dan motivasi memiliki peranan penting dalam

pembelajaran. Apabila siswa sudah tidak berminat terhadap suatu

pembelajaran maka secara tidak langsung mereka tidak akan aktif dalam

kegiatan tersebut. Untuk itu minat dan motivasi dalam pembelajaran

menulis puisi ini diciptakan dengan menerapkan beberapa metode dan

media dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan atau jenuh.

Page 112: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Kaitannya dengan metode guru menggunakan beberapa jenis metode

seperti ceramah, tanya jawab, dan latihan kelompok. Dalam hal media,

pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI kali ini

memanfaatkan media gambar dan alam. Penggunaan kedua media tersebut

sejalan dengan konsep dalam pendekatan SAVI, yaitu pada aspek visual.

Dalam kaitannya dengan minat dan motivasi siswa pada siklus terakhir

aspek tersebut mencapai 78%.

2. Hasil pembelajaran menulis puisi meningkat

Untuk mengatasi permasalahan tentang kelemahan siswa dalam

menulis puisi, guru dan peneliti menyusun tindakan yang terangkum dalam

dua siklus. Pada siklus I dan II, diterapkan pendekatan SAVI. Pelaksanaan

siklus I masih belum sepenuhnya mampu mengatasi permasalahan yang

terjadi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang dilakukan oleh guru dan

peneliti, lalu disusunlah instrumen untuk melakukan tindakan pada siklus II.

Pada siklus II ini, indikator keberhasilan yang direncanakan sudah dapat

dicapai. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah dapat

diatasi.

Hasil pembelajaran yang berupa kemampuan siswa dalam menulis

puisi termasuk kemampuan siswa berimajinasi dan berkreasi dalam menulis

meningkat dengan pendektan SAVI. Kualitas hasil pembelajaran yang berupa

kemampuan siswa dalam menulis puisi dapat dilihat dari nilai yang diperoleh

siswa dalam menghasilkan sebuah puisi. Nilai tersebut terus mengalami

peningkatan dari siklus ke siklus. Puisi yang dihasilkan siswa mengalami

peningkatan dalam beberapa aspek baik dari aspek diksi, penggunaan majas,

kata konkret, pengimajinasian, dan rima.

Peningkatan dari setiap aspek penulisan tersebut menjadikan nilai

siswa dalam menulis puisi secara otomatis meningkat. Pada saat observasi

awal diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi masih tergolong

kurang. Hal ini tampak pada ketercapaian nilai menulis puisi siswa yang

Page 113: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah mengenai

pembelajaran bahasa Indonesia khusunya menulis puisi yaitu sebesar 65.

Dalam observasi awal tersebut diketahui hanya 13 siswa (35%) yang

mencapai nilai tersebut pada saat survei awal. Pada siklus I dari 36 siswa yang

hadir, 12 siswa (32%) masih belum mencapai ketuntasan sesuai KKM,

sedangkan 24 siswa (65%) siswa yang lain sudah mampu menulis puisi

dengan baik. Pada siklus II hanya 3 siswa (8%) yang hadir dalam pertemun

tersebut yang belum mencapai nilai sesuai KKM.

Berikut disajikan gambar peningkatan persentase keberhasilan menulis

puisi dengan pendekatan SAVI pada siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta.

35

65

87

0

20

40

60

80

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Gambar 7. Rekapitulasi Peningkatan Persentase Kemampuan

MenulisPuisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta

Penjelasan lebih rinci mengenai persentase keberhasilan masing-

masing aspek adalah sebagai berikut.`

a. Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari seluruh isi yang

dikemukakan penyair dalam puisinya. Tema bersifat khusus yaitu

mengacu pada penyair, objektif, dan lugas. Tema menjadi salah satu hal

penting yang dapat mempermudah siswa dalam memulai menulis sebuah

puisi. Penentuan tema akan lebih mempercepat proses pembuatan puisi

karena siswa langsung berkonsentrasi untuk memikirkan rangkaian kata

Page 114: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

yang berhubungan dengan tema yang telah ditentukan. Dalam penelitian

ini tema dimasukkan kedalam pedoman penskoran agar puisi yang

dihasilkan oleh siswa tidak keluar dari batas-batas yang sudah ditentukan

sebelumnya. Dalam penelitian ini, tema yang diambil dalam tindakan I

adalah keindahan pantai, kemudian pada tindakan II (siklus II) tema yang

diambil adalah keindaahan taman sekolah.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari siklus I sampai

siklus II siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan isi puisi

dengan tema yang telah ditentukan. Seluruh siswa yang hadir sudah

mampu menulis puisi sesuai dengan tema. Pada siklus I dinyatakan bahwa

kesesuaian puisi dengan tema sebanyak 36 siswa (97%), ini adalah

persentase maksimal dari keseluruhan jumlah siswa yang masuk,

sedangkan 1 siswa (3%) tidak hadir dalam tindakan I. Pada siklus II

dinyatakan bahwa kesesuaian puisi dengan tema sebanyak 35 siswa (95%),

ini adalah persentase maksimal dari keseluruhan jumlah siswa yang

masuk, sedangkan dua siswa (5%) tidak hadir dalam tindakan II.

b. Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang sesuai. Puisi memang sangat

memperhatikan kata-kata yang digunakannya. Kata-kata yang dipilih

penyair dipertimbangkan benar-benar dari berbagai aspek dan efek

pengucapannya. Kata-kata yang digunakan sangat khas dan bukan kata-

kata keseharian atau yang dipakai dalam prosa. Berdasarkan hasil tulisan

siswa diketahui bahwa diksi yang digunakan dalam setiap kegiatan

menulis mengalami peningkatan, bahkan jauh lebih baik daripada

kemampuan siswa dalam memilih diksi saat survei awal pembelajaran

menulis puisi. Kata-kata yang mereka tulis tidak lagi seperti kata-kata

dalam sebuah cerita (prosa), melainkan sudah lebih puitis walaupun

kadang ada beberapa kata yang terasa dipaksakan.Hasil analisis dokumen

menyatakan bahwa pada siklus I 10 siswa (27%) yang memperoleh nilai

maksimal yaitu, nilai 3, sisanya 21 siswa (57%) memperoleh nilai 2, dan 5

Page 115: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

siswa (13%) memperoleh nilai 1. Pada siklus II satu siswa mendapat nilai

3, 33 siswa (89%) mendapat nilai 2, dan sisanya mendapat nilai 1.

c. Majas

Majas merupakan cara lain yang banyak digunakan oleh penyair

untuk membangkitkan imajinasi. Bahasa figuratif atau majas merupakan

bahasa yang digunakan untuk mengiaskan ungkapan yang ingin

disampaikan oleh penyair. Berdasarkan tulisan siswa diketahui bahwa

dalam pembelajaran yang dilakukan sekarang, siswa lebih mengenal jenis-

jenis majas sehingga mereka pun dapat mengiaskan kata-kata yang mereka

pilih dengan berbagai jenis majas yang telah mereka ketahui. Keadaan ini

sangat berbeda dengan tulisan siswa sebelum adanya tindakan. Dalam

aspek majas, diperoleh data bahwa pada siklus I hanya 4 siswa (11%) yang

memperoleh skor maksimal 3, selebihnya 20 siswa (54%) memperoleh

nilai 2, dan 12 siswa (31%) memperoleh nilai 1. Pada siklus terakhir

diketahui sebanyak 14 siswa (38%) siswa telah mendapatkan nilai

maksimal, kemudian 18 siswa (49%) mendapatkan skor 2, dan sisanya 8%

mendapat nilai satu.

d. Kata konkret

Kata konkret adalah kata-kata yang dapat diungkapkan dengan

indra. Kata konkret merupakan penyebab dari pengimajian karena kata

konkret akan memungkinkan imaji muncul dalam sebuah puisi. Hal ini

karena kata-kata yang konkret yang tepat dapat mengantarkan pada

pengertian yang menyeluruh terhadap sesuatu hal atau benda. Dalam aspek

kata konkret, pada siklus I diketahui 9 siswa (24%) memperoleh nilai 3, 25

siswa (67%) memperoleh nilai 2, dan sisanya dua siswa (5%)

mendapatkan nilai 1. Pada siklus II satu siswa mendapat nial 3, sedangkan

sisanya 34 siswa (92%) siswa mendapat nilai 2.

e. Pengimajinasian

Imaji adalah kata atau kelompok kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Dengan pengimajian yang kuat, sebuah puisi akan dapat dipahami seolah-

Page 116: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

olah sebagai suatu karya yang dapat dilihat, dirasakan dan didengar karena

seseorang seolah dapat melihat, mendengar, dan merasakan apa yang

dialami oleh penyair. Berdasarkan puisi yang dihasilkan siswa dapat

disimpulkan bahwa pada umumnya siswa lebih sering menggunakan imaji

penglihatan daripada pendengaran dan peraba (perasaan). Pada siklus I

belum ada siswa yang mendapatkan nilai sempurna (4), 8 siswa (22%)

baru mendapatkan nilai 3, 25 siswa (67%) mendapatkan niali 2, dan 3

siswa mendapatkan nilai 1. Kemudian dalam siklus II diketahui nilai

sempurna pun belum diraih oleh siswa tetapi jumlah siswa yang mendapat

nilai 3 naik menjadi 17 siswa, 46% yang lain mendapat nilai 2, dan sisanya

mendapatkan nilai 1.

f. Rima

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi baik letaknya di awal,

tengah, maupun di akhir baris. Rima yang muncul dalam puisi siswa pada

umumnya menggunakan jenis pengulangan yang umum dikenal yaitu

pengulangan bunyi dan persamaan bunyi akhir. Berdasarkan analisis puisi

dari siswa diketahui bahwa pada siklus I belum terdapat satu siswa pun

yang memperoleh nilai sempurna. 6 siswa (16%) mendapatkan nilai 3, 26

siswa (70%) memperoleh nilai 2, dan 11% lainnya mendapatkan nilai 1.

Pada siklus II terdapat satu siswa (3%) yang dapat memperoleh niai

sempurna, 28 siswa (76%) mendapatkan nilai 3, 16% mendapatkan nilai 2,

dan satu siswa mendapatkan nilai satu.

Lebih jelasnya perolehan nilai masing-masing siswa dari pratindakan

sampai siklus II dapat dilihat pada lampiran 24 Halaman 260. Hasil

keseluruhan nilai siswa tersebut, diketahui bahwa tidak setiap nilai siswa

mengalami peningkatan, ada beberapa yang turun pada siklus I kemudian naik

lagi pada siklus II. Ada pula nilai siswa yang tidak mengalami kenaikan yang

signifikan sehingga mereka belum juga tuntas pada siklus II.

Page 117: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Selain meningkatnya kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi

di kelas VII H MTs Negeri 1 Surakarta, terdapat pula manfaat yang positif bagi

siswa dari pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI ini, yaitu:

1. Siswa menjadi senang dengan materi pembelajaran menulis puisi

Berdasarkan hasil tanya jawab dengan siswa, diketahui bahwa siswa

menjadi lebih senang dengan pembelajaran. Menurut mereka, pembelajaran

yang sekarang dilakukan terasa lebih menyenangkan karena diperlihatkan

gambar-gambar, latihan bersama kelompok, dan diajak ke luar (taman

sekolah). Guru melakukan cara-cara seperti pemodelan, diskusi kelompok, dan

belajar mengemukakan gagasan. Hal ini dilakukan untuk untuk memicu

keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Siswa dapat ikut aktif

dalam kegiatan belajar mengajar dan tidak merasa bosan. Kenyataan ini

diperkuat dengan hasil angket yang disebar peneliti setelah pelaksanaan

tindakan II pada pertemuan kedua, hasilnya 28 siswa (76%) siswa menyatakan

senang dengan pembelajaran menulis puisi yang dilakukan dengan pendekatan

SAVI.

2. Penjelasan dari guru lebih mudah dipahami oleh siswa

Hal ini dibuktikan dari hasil angket yang diisi oleh siswa disimpulkan

bahwa sebanyak 30 siswa (81%) siswa memberikan jawaban “ya”, sedangkan

5 siswa (14%) menyatakan tidak.

3. Siswa merasa lebih mudah menulis puisi dengan pendekatan SAVI

Hasil angket membuktikan bahwa 28 siswa (78%) sepakat bahwa

dengan pendekatan SAVI mereka lebih mudah dalam menulis puisi. Hal ini

karena dalam kegiatan menulis puisi diberikan potongan puisi, dibantu media

gambar dan alam, serta diberikan latihan secara kelompok sebelum pada

akhirnya mereka menulis sendiri puisi.

4. Kesulitan yang dialami dalam menulis puisi dapat berkurang

Berdasarkan hasil angket diperoleh data bahwa 17 siswa (46%) merasa

kesulitan dalam menulis puisi. Pada angket sebelumnya (pratindakan) hanya

Page 118: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

17 siswa (46%) yang merasa senang ketika diberikan tugas menulis puisi,

sisanyan 18 siswa (49%) merasa biasa saja, dan satu siswa merasa terpaksa.

Namun berdasarkan angket pascatindakan, sebanyak 29 siswa (78%) merasa

kesulitan yang dialami dalam menulis puisi dapat teratasi dengan pendekatan

SAVI, sedangkan sisanya 6 siswa (17%) menjawab tidak.

5. Siswa merasa lebih mudah menulis puisi dengan bantuan media gambar dan

alam

Hal ini sejalan dengan penjelasan pada poin tiga. Media gambar dan

alam pada hakikatnya adalah media bantu. Dengan ditayangkannya gambar

yang sesuai dengan tema dan potongan puisi yang telah dibagikan kepada

siswa, gambar dapat membantu dalam memperjelas bayangan yang mungkin

mereka rasa sulit untuk diimajinasikan. Media alam pun juga berperan penting

karena selain suasana belajar menjadi berbeda karena berada di luar kelas,

siswa pun menjadi lebih mudah untuk melihat langsung objek yang akan

ditulis. Berdasarkan angket terbukt 31 siswa (84%) merasa dibantu dengan

hadirnya kedua media tersebut.

6. Pendekatan SAVI membantu siswa memahami dan menulis puisi

Hasil analisis peneliti menyatakan bahwa 28 siswa (78%) menyatakan

setuju dengan pendapat bahwa pendekatan SAVI dapat membantu mereka

dalam memahami dan menulis puisi.

7. Siswa merasa mendapat tambahan pengetahuan

Hal ini dibuktikan dari hasil angket yang diisi oleh siswa disimpulkan

bahwa sebanyak 31 siswa (84%) siswa memberikan jawaban “ya”, sedangkan

4 siswa (11%) menyatakan tidak.

8. Siswa menyukai cara yang digunakan guru

Dalam penelitian ini guru menggunakan beberapa metode dan media.

Hal ini yang membuat siswa menjadi tidak bosan dengan kegiatan

pembelajaran. Berdasarkan hasil angket diperoleh data sebanyak 28 siswa

(76%) menyukai cara guru dalam mengajar.

Page 119: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

9. Siwa optimis bahwa kemampuan menulis puisi mereka meningkat

Hal ini dibuktikan dari hasil angket yang diisi oleh siswa disimpulkan

bahwa sebanyak 29 siswa (78%) siswa memberikan jawaban “ya”, sedangkan

17% (6 siswa) menyatakan tidak.

Keseluruh angket yang disebar oleh peneliti diisi oleh 35 siswa dari

keseluruhan jumlah siswa sebanyak 37. Dua siswa dalam tindakan II siklus II

tidak hadir. Oleh karena itu dua siswa tersebut ikut menempati bangian dari

persentase dari jumlah siswa yang hadir, sehingga 5% dari 100% persentase

dalam setiap aspek adalah ketidak hadiran dua siswa. Hal ini dilakukan oleh

peneliti untuk menghasilkan persentase yang stabil di setiap perhitungan baik

diangket awal (pratindakan) maupun pascatindakan.

Dari pihak guru dampak positif dari penelitian ini adalah kemampuan guru

dalam mengelola kelas meningkat. Kemampuan guru mengelola kelas merupakan

salah satu penentu keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Pengelolaan kelas

yang dilakukan guru antara lain berupa tindakan memberikan perhatian pada

seluruh siswa, menyajikan materi dengan mengombinasikan metode ceramah

dengan metode lain yang menjadikan siswa tidak jenuh dalam mengikuti

pembelajaran, memberikan latihan, bergerak berkeliling mengawasi kegiatan

kelas, memberi penghargaan kepada siswa yang bekerja dengan baik, serta

memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas yang

dilakukan guru tersebut jauh lebih baik dari yang dilakukan guru sebelumnya pada

saat observasi. Kelemahan guru selama berlangsungnya pembelajaran menulis

puisi dengan pendekatan SAVI sedikit demi sedikit mulai berkurang. Peran guru

berubah ke arah yang lebih baik.

Dengan meningkatnya kualitas proses dan hasil dalam pembelajaran

menulis puisi ini, dapat dikatakan bahwa pendekatan SAVI mampu mengatasi

permasalahan dalam pembelajarn menulis puisi di kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta. Untuk mengetahui peningkatan tersebut, dapat dilihat pada Tabel 11

berikut.

Page 120: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabel 11. Persentase Hasil Pembelajaran Menulis Puisi

No. Kegiatan Siswa Persentase

Siklus I Siklus II

1. Aktif selama kegiatan apersepsi 35% 65%

2. Aktif dan perhatian selama KBM berlangsung 51 % 76%

3. Aktif dalam bekerja sama 73% 90%

4. Minat dan motivasi siswa 57 % 78%

4. Kemampuan menulis puisi 65% 87 %

Berikut disajikan Gambar 8 untuk persentase hasil pembelajaran menulis

puisi.

Gambar 8. Persentase Hasil Pembelajaran Menulis Puisi dengan Pendekatan

SAVI

Secara lebih rinci, pelaksanaan kegiatan penelitian selama dua siklus

terangkum dalam Tabel 12 berikut ini.

Page 121: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 12. Deskripsi Hasil Penelitian

No. Deskripsi hasil penelitian

Siklus I

Siklus II

1. Perencaan tindakan

Guru dan peneliti menyusun rencana pembelajaran, instrumen pembelajaran, media yang akan digunakan, dan jadwal pelaksanaan tindakan I

Guru dan peneliti menyusun

rencana pembelajaran,

instrumen pembelajaran, media

yang akan digunakan, dan

jadwal pelaksanaan tindakan II

2. Pelaksanaan tindakan

Guru melaksanakan kegiatan apersepsi untuk mengetahui kesiapan siswa Guru menjelaskan materi dengan bantuan slide power point Siswa secara berkelompok berlatih menulis puisi. Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa Siswa menulis puisi dengan bantuan media gambar Guru memberikan evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar

1. Guru melaksanakan kegiatan

apersepsi untuk mengetahui

kesiapan siswa

2. Guru bersama siswa

melakukan pendalaman

materi

3. Siswa secara berkelompok

menyunting hasil puisi yang

dikerjakan dalam pertemuan

sebelumnya (minggu lalu)

4. Guru memberikan evaluasi

dan refleksi atas pelaksanaan

kegiatan belajar-mengajar

5. Siswa menulis puisi dengan

bantuan media alam.

6. Siswa menyunting puisi

yang ditulis pada pertemuan

sebelumnya (tindakan II

pertemuan pertama)

7. Guru mengakhiri

pembelajaran menulis puisi

Page 122: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

3. Hasil Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebanyak 13 siswa (35%) Siswa yang aktif dan perhatian selama KBM berlangsung sebanyak 19 siswa (51%) Siswa yang aktif bekerja dalam kelompok sebanyak 27 siswa (73%) Minat dan motivasi siswa sebesar 21 siswa (57%) Siswa yang mampu menulis puisi dengan baik dan dinyatakan tuntas sebanyak 24 siswa (65%)

1. Siswa yang aktif selama

pemberian apresepsi

sebanyak 24 siswa (65%)

2. Siswa yang aktif dan

perhatian selama KBM

berlangsung sebanyak 28

siswa (76%)

3. Siswa yang aktif bekerja

dalam kelompok sebanyak

33 siswa (89%)

4. Minat dan motivasi siswa

sebanyak 29 siswa (78%)

5. Siswa yang mampu menulis

puisi dengan baik dan

tuntas sebanyak 32 siswa

(87%)

4. Kekurangan dan Kelemahan

Pengelolaan kelas kurang Guru kurang mengajak siswa terlibat aktif dalam pembelajaran Guru belum menjadi fasilitator dalam kegiatan kelompok Waktu yang terbatas sehingga ada beberapa rencana kegiatan yang belum terlaksana secara maksimal, bahkan hilang seperti penyimpulan dan refleksi

1. Waktu kegiatan yang

terbatas

2. Ada beberapa permasalahan

yang secara alami muncul

yang tidak berkaitan dengan

pembelajaran sehingga

sedikit menggagu

Page 123: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Secara singkat simpulan hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan

kualitas pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII-H MTs Negeri 1

Surakarta, baik berupa peningkatan keaktifan siswa maupun kemampuan siswa

dalam menulis puisi. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terjadi setelah

guru dan peneliti melakukan beberapa upaya peningkatan pembelajaran menulis

puisi dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual). Simpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Puisi

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi tampak melalui

aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan pendekatan SAVI.

Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan

pendekatan SAVI secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pada siklus

I persentase keaktifan siswa sebanyak 22 siswa (59%), meningkat jauh lebih

banyak dari survei awal, dan (2) pada siklus II siswa yang aktif selama

pembelajaran sebanyak 30 siswa (81%), ini berarti hanya lima siswa yang

tergolong belum aktif pada siklus II. Keaktifan tersebut meliputi empat aspek,

yaitu: (1) keaktifan selama apersepsi; (2) perhatian dan keaktifan selama

pembelajaran; (3) kerja sama; dan (4) minat dan motivasi.

Peningkatan keaktifan yang ditampakkan siswa dalam pembelajaran

menulis puisi di atas tidak terlepas dari peran guru. Dalam hal ini peningkatan di

dalam pembelajaran juga tampak pada keterampilan guru dalam mengelola kelas.

penerapan pendekatan SAVI memacu guru lebih terampil dalam mengelola kelas.

Peningkatan keterampilan guru tampak pada tindakannya menerapkan metode

pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya yang hanya berceramah dan

pemberian tugas menulis. Pada pembelajaran kali ini guru mengombinasikan

metode ceramah dengan metode lain sehingga siswa tidak bosan lagi mengikuti

107

Page 124: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

pembelajaran. Peningkatan keterampilan guru juga tampak dalam mempersiapkan

instrumen pembelajaran guna mempermudah penjelasan dalam menyampaikan

materi dan mempermudah siswa dalam menulis puisi. Di samping itu, guru juga

sangat berperan dalam memotivasi siswa supaya aktif selama pembelajaran

berlangsung. Kondisi yang demikian jauh lebih baik daripada pengelolaan kelas

yang dilakukan guru pada saat survei awal.

2. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa dalam Pembelajaran

Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi berimbas pada

kenaikan kualitas hasilnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai

rata-rata siswa dalam menulis puisi, berdasarkan KKM dari sekolah sebesar 65.

Penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran

menulis puisi. Hal ini ditandai dengan besarnya persentase kelulusan siswa.

Persentase tersebut mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada survei awal

persentase kelulusan siswa hanya sebanyak 13 siswa (35%), pada siklus I naik

menjadi 24 siswa (65%), dan pada siklus II mencapai 32 siswa (87%). Pada siklus

terakhir dari keseluruhan siswa yang hadir yaitu 35 siswa, hanya tiga siswa yang

tidak tuntas (mendapat nilai kurang dari 65). Hal ini sangat wajar karena

keterbatasan intelektual seseorang memang tidak mungkin bisa ditingkatkan

secara cepat tetapi membutuhkan proses yang panjang.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan proses dan

peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari guru maupun siswa. Di samping itu juga dipengaruhi oleh

metode dan teknik pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan sarana

prasarana. Faktor dari guru meliputi kemampuan guru dalam mengembangkan

dan menyampaikan materi, keterampilan guru dalam mengelola kelas,

penggunaan metode, dan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Faktor

dari siswa meliputi minat, motivasi, dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

Page 125: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan secara maksimal agar semua faktor dapat dimiliki oleh guru dan siswa

dalam pembelajaran yang berlangsung di kelas. Apabila guru memiliki

kemampuan yang baik dalam mengelola kelas serta didukung dengan sarana dan

prasarana yang menunjang, maka guru akan mampu menyampaikan materi

dengan baik. Materi itu pun akan dapat diterima baik oleh siswa apabila siswa

juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi agar selalu aktif dalam

pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar,

kondusif, efektif, dan efisien.

Penelitian ini membuktikan bahwa keaktifan dan kemampuan menulis

puisi siswa dalam pembelajaran menulis puisi meningkat setelah diterapkan

pendekatan (SAVI) Somatis Auditori Visual intelektual. Oleh karena itu,

pendekatan (SAVI) Somatis Auditori Visual intelektual ini dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan pendekatan

tersebut dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa. Di samping itu,

hasil penelitian ini dapat digunakan guru sebagai alternatif tindakan yang

menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran guna meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar siswa, serta dapat membuat siswa menjadi lebih tertarik

mengikuti pembelajaran.

Penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kemampuan menulis

puisi siswa. Dengan pendekatan ini, siswa diajak untuk menggunakan empat gaya

belajar yaitu somatis, auditori, visual, dan intelektual. Keempat gaya belajar ini

digunakan agara pembelajaran berhasil secara maksimal. Penerapan keempat gaya

belajar ini dalam pembelajaran menulis puisi adalah dengan mengajak siswa aktif

dalam menerima materi, aktif bergerak, dan penggunaan media dalam

pembelajaran. Setelah memperoleh materi dan berlatih menulis puisi, siswa

kemudian menulis puisi dengan bantuan media. Dalam pembelajaran ini media

yang digunakan adalah media gambar dan alam. Siswa mulai menulis puisi

dengan meneruskan potongan puisi yang sudah disiapkan, kemudian dibantu

dengan gambar dan alam. Dengan kedua media itu siswa bisa mengamati

Page 126: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

langsung objek yang ingin diitulis sehingga maereka lebih mudah dalam

menghadirkan imajinasi dan kata-kata yang puitis.

Pemberian tindakan dari siklus I memberikan deskripsi bahwa masih

terdapat kekurangan selama pembelajaran menulis puisi. Namun, kekurangan-

kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus

berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap

pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan baik kualitas proses

maupun hasil berupa kemampuan siswa dalam menulis puisi. Dari segi proses,

terdapat peningkatan keaktifan siswa selama pembelajaran dan keterampilan guru

dalam mengelola kelas. Adapun dari segi hasil, terdapat peningkatan nilai rata-

rata menulis puisi siswa dari siklus I hingga siklus II.

Terdapat tiga siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) menulis puisi hingga siklus II. Hal ini mencerminkan bahwa pendekatan

SAVI tidak sepenuhnya efektif jika diterapkan pada siswa dengan kondisi tertentu.

Siswa yang tergolong tidak berkesulitan belajar akan mudah dalam mengikuti

pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Akan tetapi, bagi siswa yang berkesulitan

belajar, pembelajaran dengan pendekatan SAVI kurang membantu dalam

mempermudah siswa menulis puisi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti

mengajukan saran sebagai berikut.

1. Bagi siswa

Agar dapat belajar dengan optimal, sebaiknya siswa menggunakan

empat gaya belajar seperti yang terkandung dalam pedekatan SAVI.

2. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

Hendaknya guru menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif

seperti menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran. Hal ini karena

pendekatan SAVI sudah terbukti dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran.

Page 127: OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI SOMATIS AUDITORI VISUAL … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i OPTIMALISASI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

3. Bagi kepala sekolah

Sebaiknya kepala sekolah menjadi pendukung berkembangnya ilmu

tentang dunia pendidikan khusuunya tentang cara-cara belajar yang inovatif

dan kreatif. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan

memeperkenalkan pendekatan SAVI kepada guru-guru.

4. Bagi peneliti lain

Hendaknya para peneliti yang akan datang bisa mengembangkan

pendekatan SAVI dan memperkenalkan kepada masyarakat luas. Selain itu

hendaknya para peneliti menggunakan pendekatan SAVI sebagai salah satu

solusi untuk membantu guru dalam menyelesaikan permasalahan

pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa.