Top Banner

of 14

NEJM Guillain-Barre Syndrome

Feb 15, 2018

Download

Documents

Mati Aja
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    1/14

    the NEW ENGLAND JOURNAL of MEDICINE

    PERKEMBANGAN MEDIS

    GUILLAIN-BARRE SYNDROMENobuhiro Yuki, M.D., Ph.D., and Hans-Peter Hartung, M.D.

    Guillain-Barre Syndrome yang ditandai dengan paralisis arefleksia dengan disosiasi

    sitoalbumin (kadar protein yang tinggi pada cairan serebrospinal dan hitung sel masih dalam

    batas normal), mulai dipahami di tahun 1916 Se!ak poliomyelitis hampir dimusnahkan

    sepenuhnya, Guillain-Barre Syndrome masih tetap men!adi salah satu penyebab acute flaccid

    paralysis (paralisis flasid tipe akut) yang tersering di seluruh dunia, dan merupakan salah satu

    kega"at-daruratan serius dalam bidang neurology #enyalahartian dimana beberapa

    menyatakan bah"a Guillain-Barre Syndrome mempunyai prognosis yang baik $ namun lebih

    dari %&' pasien tetap mengalami kelumpuhan berat dan sekitar ' pasien meninggal,

    "alaupun sudah dilakukan immunotherapy iller *isher Syndrome, yang ditandai dengn

    opthalmoplegia, ataksia, dan arefleksia dilaporkan di tahun 196 sebagai +ariant (bagian) dari

    Guillain-Barre Syndrome, karena cairan serebrospinal pada pasien menun!ukkan adanya

    disosiasi sitoalbymin Selain itu, Guillain-Barre Syndrome !uga dapat ter!adi pada pasien

    dengan iller *isher SyndromeBerbagai penelitian terkait immunopatogenesis dari Guillain-Barre Syndrome

    menyatakan bah"a penyakit ini merupakan kelompok dari gangguan saraf perifer, dimana

    masing-masing dibedakan berdasarkan distribusi kelemahan dari anggota gerak atau otot

    yang beriner+asi pada saraf cranialis dan patofisiologi yang mendasari (Gambar 1) erdapat

    banyak bukti cukup yang menyatakan bah"a sindrom ini disebabkan oleh autoimmune, dan

    profil auto-antibodi terbukti berguna untuk memastikan hubungan khas antara klinis dan

    elektrofisiologis terkait Guillain-Barre Syndrome untuk memastikan penyakit saraf perifer

    lainnya in!auan ini membahas tentang pemahaman, diagnosis, dan penanganan untuk

    Guillain-Barre Syndrome

    EPIDEMIOLOGI

    e!adian Guillain-Barre Syndrome yang dilaporkan di negara barat berkisar antara

    &.9-1.9 kasus (nilai median, 111) per 1&&&&& setiap tahunnya, "alaupun terdapat

    peningkatan %&' yang terlihat setiap penambahan "aktu penghitungan 1& tahun setelah usia

    REVIEW ARTICLE

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    2/14

    satu dekade /asio pada pria dan "anita dengan ge!ala ini adalah 10. (9' confidence

    inter+al, 16-%) %2 dari kasus didahului dengan infeksi saluran pernafasan atas atau

    diare #enyebab infeksi yang paling sering teridentifikasi dan berhubungan dengan

    perkembangan Guillain-Barre Syndrome adalah 3ampylobacter !e!uni, dan berdasarkan satu

    meta-analysis &' dari penyakit infeksi rata-rata disebabkan oleh 3!e!uni, dimana

    cytomegali+irus !uga teridentifikasi pada 1&' kasus lebih ingkat ke!adian Guillain-Barre

    Syndrome diperkirakan dari &%-&621&&& kasus infeksi 3!e!uni, dan &6-%%21&&& kasus

    disebabkan infeksi cytomegali+irus #enyebab infeksi lainnya yang sering dihubungkan

    dengan Guillain-Barre Syndrome adalah 4ipstein Barr +irus, +aricella-5oster +irus, dan

    ycoplasma pneumoniae #ada saat 1906 ketika dilakukan immunisasi masal terhadap

    s"ine flu7 8flu babi di :merika Serikat, orang yang menerima +aksin mempunyai

    peningkatan resiko untuk terkena Guillain-Barre Syndrome ;aksin influen5a musiman

    lainnya tidak dihubungkan dengan peningkatan resiko untuk kasus ini 1?1) di tahun %&&9, terdapat pertimbangan terkait pemberian

    +aksin >1?1 yang diduga dapat memicu Guillain-Barre Syndrome, tapi kenyataannya tidak

    ter!adi

    DIAGNOSIS

    Ge!ala pertama yang terlihat dari Guillain-Barre Syndrome merupakan rasa kesemutan,

    paresthesia, kelemahan, nyeri pada anggota gerak, atau beberapa kombinasi ge!ala lainnya

    Gambaran utama dari syndrome ini adalah kelemahan simetris bilateral yang progresif pada

    tungkai, dimana kelemahan ter!adi dan memburuk dalam periode 1% !am-%. hari sebelum

    puncak ge!ala tercapai #asien biasanya mengalami hyporefleksia atau ri"ayat dan ge!ala

    infeksi saluran pernafasan atas atau diare selama hari $ 6 minggu sebelum onset tidak selalu

    tercapai

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    3/14

    dan terdapat retensio urine, pemeriksaan magnetic resonance imaging pada bagian spinal

    dapat dipertimbangkan, untuk menyingkirkan adanya lesi pada bagian tersebut

    #enelitian terkait konduksi saraf membantu untuk menolong dalam memastikan bentuk,

    pola, dan tingkat keparahan neuropathy #enelitian ini sangat penting untuk penelitian,

    dengan adanya kriteria spesifik untuk mengkategorikan diagnosis, namun penelitian konduksi

    saraf tidak merupakan hal yang menun!ang kriteria Brighton untuk penegakkan diagnosis,

    yang dikembangkan untuk penggunaan pada lingkungan yang buruk Semen!ak diagnosis

    dari acute peripheral neuropathy disingkirkan, Guillain-Barre Syndrome dapat ditegakkan

    sebagai diagnosis pada kebanyakan pasien ?amun, dokter harus mempertimbangkan

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    4/14

    penyebab alternatif seperti +askulitis, beriberi, porphyria, toic neurpathy, =yme disease, dan

    diphtheria

    #unksi lumbal biasanya dilakukan pada pasien yang dicurigai dengan Guillain-Barre

    Syndrome, terutama untuk menyingkirkan penyakit infeksi lainnya, seperti =yme

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    5/14

    keparahan kelemahan anggota gerak untuk memperkirakan adanya kemungkinan ter!adi

    gangguan pernafasan edua skala yang digunakan, dan sudah di+alidasi berdasarkan

    populasi pasien tertentu, dapat berguna untuk pera"atan pasien dengan Guillain-Barre

    Syndrome

    SUBTIPE DEMIELINISASI DAN AKSONAL

    Gambaran histologis dari Guillain-Barre Syndrome mendukung klassifikasi Guillain-

    Barre Syndrome termasuk subtipe demielinisasi dan aksonal $ acute inflammatory

    demyelinating polyneuropathy dan acute motor aonal neuropathy lassifikasi ini

    berdasarkan berdasarkan penelitian koduksi saraf (Gambar 1 di Supplementary :ppendi),

    dan tidak ada perbedaan terkait distribusi geografis subtipe syndroma ini

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    6/14

    iller *isher Syndrome tampaknya lebih sering ter!adi pada pasien dengan Guillain-

    Barre Syndrome di "ialayah :sia enggara dibandingkan pasien di bagian dunia lainnya,

    dimana ter!adi pada %&' di ai"an dan %' pasien di Aepang ebanyakan pasien dengan

    iller *isher Syndrome mempunyai ri"ayat infeksi dalam "aktu 1- minggu sebelum

    ter!adinya ophthalmoplegia atau ataksiaH pada salah , %&' pasien mengalami infeksi 3!e!uni

    dan .' infeksi >aemophilus Dnfluen5ae

    :danya paresthesia distal biasanya dihubungkan dengan iller *isher Syndrome

    #enilaian klinis secara teliti dan pemeriksaan terpusat seperti pemeriksaan radiologi otak dan

    elektrofisiologi dibutuhkan untuk menyingkirkan diagnosis lainnya, seperti stroke brain-stem

    8batang otak, EernickeIs encephalopathy, myasthenia gra+is, dan botulism #uncak penyakit

    ter!adi kira-kira 1 minggu dan perbaikan dimulai pada minggu % #emulihan dari ataia dan

    opthalmoplegia memhutuhkan "aktu 1- bulan Setelah 6 bulan onset dari ge!ala neurologis,

    kebanyakan pasien biasanya mengalaim pemulihan ataia dan opthalmoplegia

    PENELITIAN POSTMORTEM DAN HUBUNGAN PATOLOGI KLINIS

    emuan patologis klasik pada acute inflammatory demyelinating polyneuropathy

    merupakan infiltrat inflammasi (biasa terdiri dari sel dan akrofag) dan area dimana

    ter!adinya demyelinasi segmental, sering dihubungkan dengn tanda adanya degenrasi aonal

    sekunder, dimana biasanya dapat dideteksi spinal roots, serta saraf motoris dan sensoris yang

    besar dan kecil Bukti adanya aktifasi komplemen, yang berbasis pengikatan antibody pada

    permukaan luar sel Sch"ann dan deposisi aktifasi komponen komplemenH seperti akti+asi

    komplemen yang tampaknya memulai +esikulasi myelin (Gambar %) Dn+asi makrofag

    diobser+asi akan ter!adi setelah 1 minggu setelah ter!adi kerusakan myelen yang dimediasi

    komplemen

    :cute otor :onal ?europathy, DgG dan pengikatan aktifitas komplemen terhadap

    aolemma pada serabut motoris di nodus /an+ier, diikuti dengan pembentukan membran

    attack comple >asilnya ter!adi peman!angan nodal diikuti dengan degenerasi serabut motor

    dengan inflammasi lymphocytic atau demielinisasi erdapat bukti auopsy yang menun!ukkan

    terkait tanda neurologi pada iller *isher Syndrome yang sering disalah-artikan Guillain-

    Barre Syndrome (ophthalmoplegia dan ataia pada bentuk dan kelemahan anggota gerak

    lainnya), yang menun!ukkan bah"a adanya penelitian immunohistochemical dan electron-

    microscopical tidak dapat secara akurat membedakan Guillain-Barre Syndrome subtipe

    demielinisasi dengan subtipe aonal Gambaran patologis dari iller-*isher Syndrome

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    7/14

    murni7 masih belum bisa di!elaskan karena hampir semua pasien mengalami pemulihan

    sempurna sementara kasus yang berat tergolong !arang

    ANTIGANGLIOSIDE ANTIBODI

    Ganglioside, yang terdiri dari ceramide yang berikatan dengan satu atau lebih dengan

    komponen gula (heoses) dan mengandung asam sialic ( asam ?-acetylneuraminic) yang

    berhubungan dengan pusat oligosakarida, merupakan komponen yang penting untuk saraf

    perifer 4mpat gangliosides $ G1, G

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    8/14

    :utoantibodi DgG ke GJ1b, dengan reaksi silang G1a, biasanya berhubungan kuat

    dengan iller *isher Syndrome, merupakan bentuk tidak sempurna (acute opthalmoparesis

    dan acute ataic neuropathy), dan bentuk penyakit ini yang mengenai sisem saraf pusat yaitu

    Bickerstaff brain-stem encephalitis, dengan ge!ala seperti opthalmoplegia akut, ataksia, dan

    gangguan kesadaran seteah episode infeksi #asien dengan kelemahan di bagian pharyngeal-

    cer+ical-brachial lebih sering mempunyai DgG anti-G1a antibodi, yang dapat bereaksi silang

    dengan GE1BH selain itu !uga terdapat DgG anti-G

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    9/14

    Glossopharyngeal dan +agus banyak mengandung G1a dan GJ1b, yang dapat

    menyebabkan disfagia

    #ada beberapa kondisi, antibodi kompleks mengandung dua ganglioside yang berbeda,

    dibandingkan antibodi terhadap ganglioside tunggal, yang biasanya ter!adi pada pasien

    dengan Guillain-Barre Syndrome, dan menun!ukkan adanya penanda spesifik terhadap

    pembentukan epitope pada ikatan glikolipid ini (=ihat Supplementary :ppendi)

    KEMIRIPAN DALAM MOLEKUL (MOLECULAR MIMICRY)

    Beberapa penelitian mendukung bah"a ter!adinya molecular mimicry (kemiripan

    dalam hal molekul) antara ganglioside dan agen infeksi sebelumnya pada pasien dengan

    Guillain-Barre Syndrome dan iller *isher Syndrome =opooligosaccharide merupakan

    komponen mayor pada membran luar 3!e!uni #enelitian menun!ukkan bah"a hasil kultur

    bakteri dari pasien dengan Guillain-Barre Syndrome !uga mempunyai G1-like atau Ginfluen5a yang teridentifikasi pada pasien dengan iller *isher

    Syndrome !uga mempunyai GJ1b mimicking =ipooligosaccharide

    MODEL HEWAN

    4ksperimen untuk autoimmune neuritis, yang dapat dicetuskan dengan pemberian

    immunisasi protein di saraf perifer atau dipindahkan kepada he"an dengan sel yang

    memiliki sensitifitas untuk protein tersebut, dapat memberikan gambaran klinis dan patologis

    untuk Guillain-Barre Syndrome ?amun, bukti dari penelitian yang mendukung konsep

    terkait auto-reaktifasi sel atau respon autoantibodi yang ter!adi pada pasien dengan !umlah

    cukup masih tergolong kurang, yang menyatakan bah"a penelitian eksperimental untuk

    autoimmune neuritis tidak dapat di!adikan model yang tepat untuk penelitian Guillain-Barre

    Syndrome

    #ada model yang menggunakan kelinci untuk meneliti aonal Guillain-Barre Syndrome

    yang dibuat dengan cara sensitasi G1 atau G1-like lipooligosaccharides dari 3 !e!uni

    yang diambil dari pasien dengan gangguan tersebut dapat menggambarkan peran molecular

    mimicry dalam patogenesis Guillain-Barre Syndrome #ada model kelinci, anti-G1 antibodi

    akan berikatan dengan nodus dan komploemen akan teraktifasi, yang akan menyebabkan

    pembentukan membrane attack comple pada bagian anterior di saraf spinal, diikuti dengan

    hilangnya kanal ion natrium (Gambar dalam Supplementary :ppendi) :danya gangguan

    ini dapat menyebaka kegagalan konduksi saraf dan kelemahan otot

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    10/14

    #ada model murine, perpindahan pasif dari anti-G1 atau anti-G

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    11/14

    PENANGANAN UMUM

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    12/14

    Ganggual autonomik yang serius dan fatal seperti aritmia dan hiper2hipotensi ekstrim

    dapat ter!adi pada %&' pasien dengan Guillain-Barre Syndrome Bradikardia berat dapat

    ter!adi dengn memperkirakan "ide s"ings7 (melebihi . mm>g) pada tekanan darah sistole

    dari sehari-hari Bradikardia !uga dapat menyebabkan asistole, sehingga terkadang

    membutuhkan penggunaan pacemaker !antung

    etika pasien dengan Guillain-Barre Syndrome tidak dira"at, pemberian profilaksis

    untuk deep-+ein thrombosis (trombosis +ena dalam 8

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    13/14

    penggantian sebanya +olume plasma Salah satu penelitian menun!ukkan bah"a pasien

    yang dapat ber!alan dengan2tanpa bantuan namun tidak bisa berlari, menun!ukkan perbaikan

    setelah pemberian % plasma echange dengan 1 +olume plasma, namun pasien dengan

    ge!ala yang lebih berat setidaknya membutuhkan F plasma echange

    #engobatan dengan menggunakan immunoglobulin intra+ena yang dimulai dalam

    "aktu % minggu setelah onset penyakit dilaporkan mempunyai tingkat efektifitas yang sama

    dengan plasma echange pada pasien Guillain-Barre Syndrome yang tidak dapat ber!alan

    secara mandiri Dmmunoglobulin diperkirakan beker!a denganc ara menetralisir antibodi

    patogen dan menghambat aktifasi autoantibody-mediated complement, yang akan

    menyebabkan pengurangan kerusakan saraf serta perbaikan klinis yang lebih cepat, !ika

    dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan pengobatan, "alaupun penelitian

    komparatif terkait hal ini !uga sudah dilakukan #ada umumnya, immunoglobulin intra+ea

    dapat menggantikan plasma echange untuk pilihan pengobatan di berbagai pusat kesehatan

    karena tingkat ketersediaan dan kenyamanan pasien yang lebih baik

    Berdasarkan regimen pengobatan standar, immunoglobulin diberikan dengan dosis %

    g2kgBB selama periode hari *armakokinetik dari immunoglublin cukup beragam diantara

    pasien, dan beberapa pasien mengalami peningkatan ringan dari serum DgG setelah pemberian

    Dmmunoglobulin #asien seperti ini biasanya mempunyai outcome yang lebih buruk dan

    beberapa tidak bisa ber!alan tanpa bantuan pada bulan keenam setelah pemberian

    immunoglobulin #emberian seri kedu immunoglobulin pada pasien yang tidak menun!ukkan

    respon a"al dilaporkan menguntungkan berdasarkan salah satu penelitian yang ada ?amun,

    obser+asi ini masih akan dinilai dalam penelitian internasional oleh Dnflammatory

    ?europathy 3onsortium ombinasi pemberian plasma echange diikuti serial pemberian

    immunoglobulin intra+ena tidak terbukti lebih baik dibandingkan pemberian plasma

    echange atau immunoglobulin sa!a #rednisolone atau methylprednisolone dapat

    mempercepat tingkat pemulihan atau berpengauh terhadap efek !angka pan!ang pada pasien

    dengan Guillain-Barre Syndrome Satu penelitian menyatakan bah"a pemberian kombinasi

    immunoglublin dan methylprednisolone tidak lebih efektif dibandingkan pemberian

    immunoglobulin sa!a, "alaupun analisis ini diperbaiki karena faktor prognosis yang

    disarankan adalah untuk !angka pendek

    idak terdapat penelitian randomisasi terkait pengobatan pasien dengan iler-*isher

    Syndrome #ada analisa retrospektif, pemberian immunoglobulin, namun bukan

    plasmapheresis, dapat menyebabkan tingkat pemulihan opthalmoplegia atau ataksia yang

  • 7/23/2019 NEJM Guillain-Barre Syndrome

    14/14

    lebih cepat pada pasien dengan iller *isher Syndrome, "alaupun "aktu yang dibutuhkan

    untuk sembuh masih tetap

    Guillain-Barre Syndrome, yang merupakan acute immunomediated neuropathy

    (neuropati akut yang dimediasi oleh immunitas) masih dinyatakan mempunyai prognosis

    yang buruk Syndrome ini bermanifestasi sebagai bagian dari gangguan saraf perifer dengan

    beberapa bentuk klinis yang ditandai dengan distribusi kelemahan pada anggota gerak dan

    otot yang berin+er+asi di saraf cranialis, yang didasari oleh gangguan patologis dan

    dihubungkan dengan autoantibodi

    Dnfeksi yang paling sering mendahului syndrome ini adalah infeksi 3!e!uni, yang

    dikaitkan ter!adi pada &' kasus Guillain-Barre Syndrome dan %&' pada kasus iller *isherSyndrome olecular mimicry antara bakteri dan komponen saraf perifer tampaknya akan

    mencetuskan perkembangan subtipe aonal Guillain Barre Syndrome atau iller *isher

    Syndrome setelah enteritis akibat 3!e!uni 4culi5umab, erythropoeitin, dan fasudil, yang

    digunakan untuk pengobatan penyakit lain menun!ukkan hasil yang men!an!ikan untuk

    pengobatan pada model he"an dengan Guillain-Barre Syndrome, namun penelitian klinis

    terkait hal ini masih sangat kurang