Top Banner
MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL II METODE PERSEDIAAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Dosen Pembimbing: Wenny Yuniaris, S.E., M.M Oleh : Kelompok 4 WIDYA WULANDARI 201110160311320 PUTRA DWI PRATAMA 201110160311323 RANGGA ANGGRIAWAN P. 201110160311328 RUSMIN 201110160311336 RENDI GANDA PUTRA 201110160311343 M. ISNAN PURWOWIDODO 201110160311351 RISZA NINJARSARI 201110160311359 M. JAMILUDIN 201110160311364
38

Metode Persediaan EOQ

Jan 19, 2016

Download

Documents

Rusmin Pati

Metode Persediaan EOQ
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Metode Persediaan EOQ

MAKALAHMANAJEMEN OPERASIONAL II

METODE PERSEDIAAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Dosen Pembimbing: Wenny Yuniaris, S.E., M.M

Oleh : Kelompok 4

WIDYA WULANDARI 201110160311320

PUTRA DWI PRATAMA 201110160311323

RANGGA ANGGRIAWAN P. 201110160311328

RUSMIN 201110160311336

RENDI GANDA PUTRA 201110160311343

M. ISNAN PURWOWIDODO 201110160311351

RISZA NINJARSARI 201110160311359

M. JAMILUDIN 201110160311364

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGTAHUN AJARAN 2013 / 2014

Page 2: Metode Persediaan EOQ

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulilah kita haturkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

taufik dan hidayahnya, kita selalu di beri kesehatan sampai pada saat ini. Shalawat dan salam

kita haturkan selalu kepada junjungan Nabi kita yaitu Rosululloh SAW, beliaulah Guru dari

segala Guru yang mengajarkan kita tentang Ilmu yang bermanfaat Dunia dan Akhirat. Dan

dengan adanya izin dari Allah SWT kami selaku Pemakalah dapat menyelesaikan tugas kami

yang berjudul “ Metode Persedian Economic Order Quantity (EOQ)“

Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tujuan untuk menambah wawasan

kita tentang ilmu Manajemen Operasional II, dan untuk memudahkan kita dalam ujian

semester nanti, amin Ya Rabbal Alamin.

Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini, kami sebagai

pemakalah sangat banyak mendapat bantuan, doa, motivasi, dan bimbingan dari berbagai

pihak, dan kami ingin mengucapkan banyak Terima Kasih kepada :

1. Kedua orang tua kami

2. Wenny Yuniaris, S.E., M.M. Selaku Dosen Pembimbing.

3. Semua pihak yang telah membantu kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis dapat menyadari masih banyak

terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak, dengan ini harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

i

Page 3: Metode Persediaan EOQ

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR..................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang.............................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah..................................................... 2

BAB II MANAJEMEN PERSEDIAAN

2.1 Pengertian Persediaan................................................... 3

2.2 Jenis-jenis Persediaan................................................... 4

2.2.1 Jenis Persediaan Menurut Fungsinya................... 5

2.2.2 Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya

dan Posisi Barang................................................ 6

2.2.2 Persediaan Hubungan antara Produksi dan

Penjualan Produk dan Posisi Barang................... 6

2.3 Alasan Memiliki Persediaan......................................... 7

2.4 Fungsi dan Manfaat Manajemen Operasional Persediaan 8

2.5 Pertimbangan Manajemen Operasional Persediaan...... 9

2.6 Metode perhitungan Operasional Persediaan............... 10

BAB III PERTIMBANGAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

3.1 Total Biaya Penyimpanan Persediaan (TCC)............... 11

3.2 Total Biaya Pemesanan (TOC)..................................... 12

3.3 Total Biaya Persediaan (TIC)....................................... 12

3.4 Asumsi dan Aktifitas EOQ........................................... 13

3.4.1 Pemesanan Ulang (Reorder Point)....................... 13

3.4.2 Persediaan Pengaman (Safety Stocks).................. 14

3.5 Kelebihan dan Kelemahan Model EOQ...................... 15

ii

Page 4: Metode Persediaan EOQ

BAB IV STUDI KASUS

4.1 Pembahasan Kasus ...................................................... 16

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................. 20

5.2 Saran ............................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 5: Metode Persediaan EOQ

DAFTAR GAMBAR

Gambar i : Grafik Ilustrasi Pemesanan Ulang................. 14

Gambar ii : Grafik EOQ ................................................... 18

iv

Page 6: Metode Persediaan EOQ

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka

banyak bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.

Tujuan utama suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dan

mengawasi berjalannya perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang

perlu dilakukan oleh suatu perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap

persediaan dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Hal ini dilakukan karena

persediaan bagi kebanyakan perusahaan merupakan salah satu modal kerja yang

sangat penting didalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya terus menerus

mengalami perubahan dan perputaran.

Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi

perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu

dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus

menerus diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu

sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang

mengganggu jalannya operasi perusahaan.

Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk

memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan

dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam

menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh. Jika persediaan akhir dinilai

terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang yang dijual terlalu rendah,

maka pendapatan bersih akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan lamanya

persediaan yang tersimpan digudang akan mempengaruhi biaya sehingga

kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang mengakibatkan kerugian dan

kemungkinan juga persediaan akan kadaluarsa sehingga tidak laku dipasar.

Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting

artinya bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui

dan memahami bagaimana persediaan dimanage secara benar yang diterapkan dalam

suatu perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam pencapaian laba yang

1

Page 7: Metode Persediaan EOQ

diinginkan. Menurut prinsip-prinsip akuntansi persediaan merupakan barang dagang

yang disimpan kemudian dijual dalam operasi normal perusahaan.

. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan

tentang manajemen persediaan. Sehingga seorang manajer dapat mengetahui keadaan

bahan persedian disebuah perusahaan secara langsung dilapangan, bukan sekedar

yang termuat di laporan atau dikertas semata. Dan yang paling penting, seorang

manajer tau persis metode perhitungan persediaan seperti apa yang akan digunakan

dalam perusahaannya. Dengan demikian apabila seorang manajer menghadapi situasi

yang berkenaan dengan persediaan, manajer tersebut dengan cepat dan mudah dalam

mengambil keputusan yang tepat.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat betapa pentingnya manajemen operasional persediaan bagi suatu

perusahaan, manajer atau penengusaha dalam berbisnis. Maka, keberadaannya selalu

dibutuhkan oleh pelaku bisnis atau pengusaha untuk dipelajari dan dianalisis guna

mencari, merencanakan dan menerapkan strategi mana yang cocok dalam mengelola

persediaan sehingga mampu mengoptimalkan keuntungan dalam perusahaan.

Dengan demikan kita perlu mengetahui, mempelajari dan memahami apa itu

manajemen operasional persediaan?. Dalam mempelajari manajemen persediaan, kita

tidak akan terlepas oleh teori-teori yang berkaitan dengan persediaan dan lain

sebagainya.

Oleh karena itu, dalam penulisan makalah ini kelompok kami berusaha untuk

memudahkan pembahasan. Supaya lebih mudah dalam penyampaiannya, kami hanya

memaparkan masalah-masalah sebagai berikut :

- Apa itu Persediaan ?

- Apa saja jenis model persediaan?

- Apa itu Model EOQ?

- Seperti apa bentuk pengaplikasiannya terhadap suatu perusahaan?

- Dan, Studi kasus mengenai operassional persediaan menggunakan EOQ.

Dengan pengidentifikasian beberapa masalah diatas kami juga memberikan

beberapa contoh yang nyata serta mudah dipahami.

2

Page 8: Metode Persediaan EOQ

BAB IIPERSEDIAAN

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Model Persediaan Economic Order

Quantity (EOQ). Terlebih dahulu kita mengetahui apa itu persedian?, baik itu meliputi

bentuknya, seluk beluknya dan juga manfaatnya bagi seorang manajer atau sebuah

perusahaan. Dalam perkembangannya, mengelola operasional persediaan tidak semudah

yang dipikirkan.

Persediaan yaitu bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang pada

setiap saat mengalami perubahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan persediaan adalah suatu aktiva yang harus tersedia dalam perusahaan pada

saat diperlukan untuk menjamin kelancaran dalam menjalankan perusahaan.

Operasional persediaan diperlukan untuk perusahaan dibidang industri

manufaktur dan perdagangan saja. Hal ini dikarenakan dalam aktifitas industri

manufaktur dan perdagangan didalamnya terdapat persediaan-persedeiaan. Berbeda

dengan perusahaan jasa yang tidak terdapat persediaan bahan baku atau persediaan

bahan dangang unutk dijual kembali. Persediaan dapat dikategorikan dalam bentuk

barang jadi, barang setengah jadi dan barang dalam proses.

2.1 Pengertian Persediaan

Pada awal bab ini telah disinggung sedikit mengenai arti persediaan. Memang

benar persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang

dan perusahaan industry. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan

pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi

keinginan para pelanggannya, sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena

sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti

perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang

seterusnya didapatkan.

3

Page 9: Metode Persediaan EOQ

Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi pada

dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Berikut pendapat para ahli mengenai

persediaan:

1. C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen

“istilah persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yang

disimpan untuk dijual dalam operasi perusahaan dan merupakan

barang yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk

tujuan itu”.

2. Prawirosentono

Persediaan adalah aktiva lancar yang terdapat dalam perusahaan

dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku / raw material,

bahan setengah jadi / work in process dan barang jadi / finished goods).

3. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Manajemen

persediaan merupakan:

a. Tersedia untuk dijual (dalam kegiatan operasi normal)

b. Dalam proses produksi ( dalam kegiatan usaha normal)

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supllies) untuk

digunakan proses produksi atau pemberian jasa

Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu perusahaan.

Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yang

merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik itu

perusahaan dagang maupun perusahaan industry. Penjualan barang dagangan

merupakan sumber utama penghasilan bagi perusahaan, karena sebagian besar sumber

perusahaan tertanam dalam persediaan.

2.2 Jenis-jenis Persediaan

Jenis persediaan setiap perusahaan tidaklah sama. Karena setiap perusahaan

membutuhkan bahan persedian bergantung pada aktivitaas produksi yang dikerjakan.

Namun, secara teori persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan atas:

4

Page 10: Metode Persediaan EOQ

2.2.1 Jenis Persediaan Menurut Fungsinya

a. Bacth Stock/Lot Size Inventory

yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat

bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar yang

dibutuhkan pada saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas pembuatan yang

dilakukan dalam jumlah besar sedangkan penggunaan atau pengeluarannya

dalam jumlah kecil.

Terjadinya persediaan karena pengadaan barang atau bahan yang

dilakukan lebih banyak lagi yang dibutuhkan. Keuntungan yang akan

diperoleh dari adanya Bacth Stock/Lot Size Inventory ini adalah :

- Memperoleh potongan harga pada harga pembelian

- Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economic) karena

adanya operasi (production run) yang lebih lama.

- Adanya penghematan dalam biaya pengangkutan

b. Fluctuation Stock

yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi

permintaan konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan

mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen.

Apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau

tidak tetap dan fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan yang

dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya

permintaan tersebut.

c. Anticipation Stock

yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi

permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat

dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan/penjualan atau

permintaan yang meningkat. Disamping itu, menurut Rangkuti Freddy dalam

buku Manajemen Persediaan, “anticipation stock juga dimaksudkan untuk

menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak

mengganggu jalannya produksi atau untuk menghindari kemacetan produksi”.

5

Page 11: Metode Persediaan EOQ

2.2.2 Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya Dan Posisi Barang

a. Persediaan bahan baku (Raw Material Stock)

yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam

proses produksi.

b. Persediaan bagian produksi / parts yang dibeli (Purchased Parts/Component

Stock)

yaitu persediaan barang yang terdiri dari parts yang diterima dari

perusahaan lain yang dapat secara langsung tanpa melalui proses produksi

selanjutnya.

c. Persediaan bahan pembantu / bahan-bahan pelengkap (supplier Stock),

yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan

dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang

dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan tetapi tidak merupakan

bagian atau komponen dari barang jadi.

d. Persediaan barang setengah jadi / barang dalam proses (Works in

Process/Progress),

yaitu barang-barang yang dikeluarkan dari tiap-tiap bagian dalam suatu

pabrik atau bahan-bahan yang diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu

diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.

2.2.3 Persediaan Hubungan antara Produksi dan Penjualan Produk.

Perseddiaan dalam kategori hubungan antara produksi dan penjualan produk

terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Perusahaan Dagang.

- Persediaan barang dagangan.

b. Perusahaan Manufaktur

- Persediaan bahan baku

- Persediaan barang dalam proses

- Persediaan barang jadi

6

Page 12: Metode Persediaan EOQ

2.3 Alasan Memiliki Persediaan

Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang

berkaitan dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai

dengan memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan untuk

meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pesanan yang besar

dan jarang.

Jadi, meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah persediaan yang

sedikit atau tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya pemesanan harus dilakukan

dengan melakukan pemesanan ,persediaan dalam jumlah yang relatif besar, sehingga

mendorong jumlah persediaan yang besar.

Alasan yang kedua yang mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam

jumlah yang relative besar adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan

akan bahan atau produk lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat

berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk

memenuhi tanggal penyerahan sehingga pelanggan merasa puas.

Secara umum alasan untuk memiliki persediaan disebuah perusahaan adalah

sebagai berikut :

1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya

penyimpanan.

2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal

pengiriman.

3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :

a. Kerusakan mesin

b. Kerusakan komponen

c. Tidak tersedianya komponen

d. Pengiriman komponen yang terlambat

4. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.

5. Untuk memanfaatkan diskon

6. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang

7

Page 13: Metode Persediaan EOQ

2.4 Fungsi dan Manfaat Manajemen Operasional Persediaan

Menurut Handoko Manajemen Operasional Persediaan memiliki banyak sekali

fungsi dan manfaat dalam sebuah perusahaan. Beberapa fungsi dari manajemen

operasional persediaan dapat mempengaruhi kestabilan, kelancaran, keuntungan sebuah

perusahaan. Fusngsi-fungsi terrsebut antara lain yaitu:

a. Fungsi Decoupling

Persediaan decoupling ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi

permintan langganan tanpa tergantung pada supplier. Untuk dapat memenuhi fungsi

ini dilakukan cara-cara sebagai berikut:

- Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak

sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan

pengiriman.

- Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat

lebih leluasa dalam berbuat.

- Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi

permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

b. Fungsi Economic Lot Sizing

Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat

berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang

cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk.

c. Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan

permintaan akan barang barang selama periode pemesanan kembali, sehingga

memerlukan kuantitas persediaan ekstra. Persediaan antisipasi ini penting agar proses

produksi tidak terganggu. Sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya

mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).

Adapun manfaat dari persediaan adalah menjamin kebebasan atau kelancaran

kegiatan operasional internal dan eksternal sehingga permintaan pelanggan dapat

terpenuhi tanpa tergantung pemasok.

8

Page 14: Metode Persediaan EOQ

2.5 Pertimbangan Manajemen Operasional Persediaan.

Banyak hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

manajemen persediaan. Baik itu dari segi biaya, waktu, proses pemesanan, dan juga

dari jenis bahan persediaan yang dibutuhkan. Seorang manajer akan menganalisis itu

semua dengan pertimbangan yang sudah mereka tetapkan. Berikut beberapa hal yang

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen persediaan:

1. Struktur Biaya Persediaan

Struktur biaya persediaan dapat kita kelompokkan sesuai dengan model

pemesannanya, seperti:

a. Biaya per unit (item cost)

b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)

- Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)

- Biaya pengiriman pemesanan

- Biaya transportasi

- Biaya penerimaan (Receiving cost)

- Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost)

- menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.

c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)

- Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila

nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).

- Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage).

Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.

d. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration

and loss).

e. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)

2. Faktor yang mempengaruhi investasi dalam persediaan.

Faktor ini mencakup beberapa aspek yang berkaitan dengan proses

produksi dan daya tahan suatu persediaan. Beriut cakupapn dari faktor yang

mempengaruhi investasi dalam persediaan:

9

Page 15: Metode Persediaan EOQ

a. Tingkat Penjualan.

Semakin tinggi omzet penjualan maka makin besar investasi

persediaannya. Begitu juga sebaliknya. Jika omzet penjualannya rendah maka

persediaan akan sedikit.

b. Sifak Teknis dan Sifat Produksi

- Produksi pesanan => persediaan beragam dan banyak- Produksi massal => persediaan bisa diatur

c. Lamanya Proses Produksi

Jika proses produksi persediaan lama maka akan mengakibatkan BDP

biayanya semakin mahal dan tidak efisien.

d. Daya Tahan Bahan Baku dan Produk Akhir

- Barang tahan lama => Persediaan relatif tinggi- Barang tahan tidak lama => Persediaan relatif rendah- Barang Musiman => Persediaan tinggii pada musimnya

e. Lama Pembelian dan pengiriman

2.6 Metode Perhitungan Operasional Persediaan

Penanganan persediaan tidak hanya dilakukan dengan melihat semata. Tetapi,

terdapat hal yang bisa dihitung untuk dijadikan sebagai bahan dalam menentukan

kebijakan dalam manajemen persediaan. Perhitungan dalam manajemen persediaan

banyak sekali jenisnya. Makalah ini akan membahas beberapa jenis perhitungan yang

sangat penting dalam manajemen persediaan dan juga sering digunakan dalam sebuah

perusahaan terutama dalam perusahaan industri manufaktur dan perusahaan dagang.

Jenis atau model perhitungan Operasional Persediaan yaitu:

1. Model Economic Order Quantity (EOQ).2. Model Periodic Order Quality (POQ)3. Model Quantity Discount Model (QDM)4. Model Analisis ABC5. Model Just In Time (JIT)

Dari lima metode atau model perhitungan persediaan diatas, kami hanya akan membahas model Economic Order Quantity (EOQ). Hal ini dikarenakan model ini yang sering diaplikasikan pada kebanyakan perusahaan yang bergerak di manufactur dan dagang.

10

Page 16: Metode Persediaan EOQ

BAB IIIECONOMIC ORDER QUANTITY

(EOQ)

Pada umumnya perusahaan menggunakan cara tradisional dalam mengelola

persediaan, yaitu dengan cara memiliki persediaan minimal untuk mendukung kelancaran

proses produksi. Di samping itu, perusahaan juga memperhitungkan biaya persediaan yang

paling ekonomis yang dikenal dengan istilah Economic Order Quantity atau EOQ. EOQ akan

menjawab pertanyaan berapa banyak kualitas bahan baku yang harus dipesan dan berapa

biayanya yang paling murah atau paling ekonomis.

Biaya-biaya dalam manajemen persediaan sudah dipaparkan dalam bab dua dalam

pertimbangan-pertimbangan manajemen persediaan. Pada bab ini kita tinggal mengaitkan

biaya-biaya yang sudah dipaparkan pada bab dua dengan metode EOQ. Pada umumnya

biaya-biaya dalam manajemen operasional persediaan saling berkaitan dan dapat

mempengaruhi harga persediaan. Sehingga seorang manajer operasional harus jeli dan teliti

dalam memutuskan berapa persedeiaan yang harus dibeli. Hal ini tidak bisa dilihat dari kasat

mata saja tentunya.

Metode ini, kita harus  menghitung biaya yang paling ekonomis pada setiap jumlah

barang yang dibeli (dipesan). Biaya tersebut adalah saling hubungan antara harga bahan baku,

biaya penyimpanan yang umumnya dihitung berdasar persentase tertentu dari nilai persediaan

rata-rata, jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam satu periode misalnya dalam satu tahun,

dan biaya pesanan. Untuk itu mari kita bahas satu persatu agar lebih jelas dalam

memahaminya.

3.1 Total Biaya Penyimpanan Persediaan ( Total Carrying Cost / TCC)

Biaya penyimpanan persediaan dalam EOQ bersifat Variabel terhadap jumlah

inventori yang dibeli. Sehingga rumusnya sebagai berikut:

11

- Total Biaya Penyimpanan

TCC = C. P. A - Persediaan Rata-Rata

A = Q/2 = ( S / N ) / 2

Dimana :Q = Kuantitas PesananS = Penjualan TahunanN = Frekuensi PemesananC = Biaya PenyimpananP = Harga Beli Per Unit

Page 17: Metode Persediaan EOQ

Biaya TCC ini mencakup sewa gudang, pemeliharaan barang didalam gudang,

modal yang tertanam dalam inventori, pajak dan ansuransi. Besarnya biaya TCC dapat

diperhitungkan dengan dua cara yaitu berdasarkan presentasi tertentu dari nilai

Inventori rata-rata dan berdasarkan biaya perunit barang yang disimpan ( dari jumlah

rata-rata).

3.2 Total Biaya Pemesanan ( Total Ordering Cost / TOC)

Biaya pemesanan persediaan dalam bersifat Variabel terhadap frekuensi

pesanan yang dibeli. Sehingga rumusnya sebagai berikut:

3.3 Total Biaya Persedian ( Total Inventory Cost / TIC)

Total Biaya Perseddiaan atau TIC ini didapat dari penjumlahan toatal biaya

persediaan dan total biaya pemesanan. Sehingga hasilnya diketahui total biaya

persediaan tersebut. Jadi rumusnya sebagai berikut:

Ketiga perhitungan diatas bertujuan untuk mengetahui besaran biaya dimasing-

masing kategori. Setelah itu kita bisa mengaitkannya dengan Kuantitas Pemesanan

yang Ekonomis atau dikenal dengan EOQ ( Economic Ordering Quantity Model).

Terdapat dua dasar keputusan dalam model EOQ ini dalam manajemen

persediaan, diantaranya yaitu:

1. Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan tersebut perlu

dibeli kembali – Replenishment Cycle.

2. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – Reorder point.

12

- Total Biaya Pesanan

TOC = F. ( S / Q )

Dimana :Q = Kuantitas PesananS = Penjualan TahunanF = Biaya Tetap

Total Biaya Persediaan

TIC = TCC + TOCAtau

TIC = C.P.( Q/2 ) + F. ( S/Q )

Dimana :Q = Kuantitas PesananS = Penjualan TahunanN = Frekuensi PemesananC = Biaya PenyimpananP = Harga Beli Per Unit

Page 18: Metode Persediaan EOQ

Rumus Model EOQ sebagai Berikut:

3.4 Asumsi dan Aktifitas EOQ

Model EOQ dalam persediaan tidak lepas dari beberapa asumsi agar

perhitungannya akurat. Selain itu, asumsi ini juga untuk menghindari kesalahan-

kesalahan dalam perhitungan untuk menentukan spesikulasi kedepan dalam memenuhi

kebutuhan persediaan. Berikut ini beberapa asumsi mengenai model EOQ:

- Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dulu secara pasti

untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode.

- Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu

- Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau diatas

safety stock

- Harga konstan selama periode tersebut.

Metode EOQ juga memiliki kaitan dengan beberapa aktifitas disebuah

industri manufaktur. Aktifitas yang berkaitan dengan model EOQ dalam persediaan

meliputi:

- Permesanan ulang ( Reorder Point )

- Persediaan Pengaman (Safety Stocks)

- Penentuan Besaran Safety Stocks

Agar pemahaman tentang aktifitas diatas lebih mendalam lagi. Mari kita bahas

perhitungan atau rumus – rumusnya sekali lagi.

3.4.1 Pemesanan Ulang ( Reorder Point )

Pada dasarnya, sebuaah perusahaan dalam mempersiapkan bahan

persediaan tidak menunggu bahan persediaan di gudang habis secara keseluruhan.

Hal ini dapat menghambat dan memperlambat proses produksi didalam perusahaan

tersebut. Sehingga seorang manajer akan menentukan titik minimum atau standar

dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali untuk mengisi persediaan

yang telah kosong.

13

EOQ = √ 2. F . SC . P

Dimana :F = Biaya TetapS = Penjualan TahunanC = Biaya PenyimpananP = Harga Beli Per Unit

Page 19: Metode Persediaan EOQ

Jika digambarkan dalam sebuah grafik akan berbentuk seperti dibawah

ini sebagai ilustrasi:

Gambar i: Grafik Ilustrasi Pemesanan Ulang

Dari grafik tersebut bisa kita tarik kesimpulan bahwa Rusmus

Pemesanan Ulang atau Reorder Point yaitu:

3.4.2 Persediaan Pengaman ( Safety Stocks )

Persediaan Pengaman ini memang disengaja disediakan oleh

perusahaan untuk dijadikan alternatif pengganti terhadap perubahan tingkat

penjualan atau keterlambatan produksi-pengiriman. Tujuannya tidak lain sebagai

jaga-jaga agar aktifitas disebuah perusahaan tidak berhenti.

Dari gambaran itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan awal

mengandung safety stock. Jadi bisa di simpulkan menjadi:

Penentuan besar kecilnya Safety Stock dipengaruhi oleh faktor

pengalaman, Faktor dugaan, Faktor Biaya dan Faktor keterlambatan. Jadi, setiap

perusahaan dalam menentukan besar kecilnya safety stock persediaan tidaklah

sama.

Contohnya sebagai berikut:

14

Titik Pemesanan Ulang

Waktu Tunggu X Tingkat Penggunaan

Persediaan Awal

EOQ + Safety StockPersediaan Rata-rata

( EOQ / 2 ) + Safety Stock

Page 20: Metode Persediaan EOQ

Diketahui:

- Penggunaan perhari 15 Kg.

- Keterlambatan Pengiriman 10 hari

Ditanya:

- Berapa besarnya Safety stock yang harus disiapkan??

Jawab:

Safety stock = Penggunaan per hari X Kendala atau faktor-faktor

= 10 x 15 kg

= 150 Kg.

Jadi Safety stock yang harus disediakan sebesar 150 kg.

3.5 Kelebihan dan kelemahan Model EOQ

Metode EOQ dalam operasional persedian mempunyai kelebihan dan juga

kekurangan. Sehingga kita harus mengetahuinya. Berikut beberapa kelebihan dan

kelemahan dalam metode ini:

- Kelebihan Model EOQ:

1. Dapat dijadikan dasar penukaran (trade off) antara biaya penyimpanan dengan

biaya persiapan atau biaya pemesanan (setup cost).

2. Dapat mengatasi ketidakpastian penggunaan persediaan pengaman atau

persediaan besi (safety stock).

3.  Mudah diaplikasikan pada proses produksi yang outputnya telah memiliki

standar tertentu dan diproduksi secara massal.

4.  Lazim digunakan pada rumah sakit, yaitu pada persediaan obat. Jika ada pasien

yang sakit mendadak dan perlu obat segera, apotek rumah sakit dapat melayani

dengan cepat.

 

- Kelemahan Model EOQ:

Hakikatnya model EOQ adalah model yang menempatkan pemasok sebagai

mitra bisnis sementara karena paradigma untung-rugi diterapkan pada mereka,

sehingga penggunaan model ini terjadi berganti-ganti pemasok, dan hal ini dapat

mengganggu proses produksi

BAB IVSTUDI KASUS

15

Page 21: Metode Persediaan EOQ

Studi kasus ini kami ambil dari sebuah pabrik roti yang terkenal mereknya.

Sebut saja namanya Pabrik Roti S. Dari kegiatan aktifitasnya diketahui Pabrik Roti S

penjualannya mencapai 2.600.000 Kg tepung terigu. Kemudian biaya pemesannanya

mencapai $ 5.000. dari tepung yang dipesannya setelah sampai diperusahaan

dikenakan biaya penyimpanan sebesar 2% dari harga beli. Dan harga belinya sebesar

$5/Kg. Pabrik Roti S ini memprioritaskan persediaan pengaman 50.000 kg tepung

terigu. Waktu pengiriman memakan waktu 2 minggu dan setiap pemesanan terigu

harus dengan kelipatan 2000 Kg. Dalam perjalanan Aktifitasnya, Perusahaan tepung

terigu yang biasa dijadikan langganan memberikan penawaran yang langka.

Penawarannya, Jika perusahaan Pabrik Roti S membeli terigu sebanyak

650.000 Kg. Maka biaya pengiriman ditanggung oleh perusahaan tepung sebesar $

3.500. Dari aktifitas tersebut seorang manajer disuruh Direktur Pabrik Roti S untuk

membuat perencanaan besarnya persediaan yang harus disiapkan, pemesanan ulang,

pembagian waktu pemesanan dalam satu tahun, biaya penyimpanan, biaya

pemesanan, biaya safety stock dan total biaya persediaan serta analisis dari penawaran

perusahaan tepung tersebut.

4.1 Pembahasan Kasus

Dari kasus diatas dapat disederhanakan menjadi sebagai Pokok yang diketahui

dari aktifitas Pabrik Roti S meliputi:

- S / Penjualan Pabrik Roti S 2,6 juta kg terigu

- F / Biaya pemesanan $ 5000

- C / Biaya penyimpanan 2% dari harga beli $ 5/Kg

- Safety Stock 50.000 Kg

- Waktu tunggu 2 Minggu

- Kelipatan pesanan 2000 Kg

- Jika pembelian 650.000 kg dapat diskon kirim $ 3.500

Dari data diatas seorang manajer operasioanl akan menghitung semua hal yang

berkaitan dengan persediaan. Metode yang kami gunakan dalam menghitung masalah

diatas menggunakan metode EOQ. Berikut penyelesaianya:

1. Besarnya EOQ

16

Page 22: Metode Persediaan EOQ

EOQ = √ 2. F . SC . P

= √ 2.5000 .26000000,02.5

= 509902 Kg

= 510.000 Kg

2. Pemesanan Ulang (Reorder Point)

- Penggunaan per minggu= 2.600.000 / 52 = 50.000 Kg

- Titik Pemesanan Ulang= Waktu Pengiriman + Safety Stock= ( 2 Minggu x 50.000 ) + 50.000= 100.000 + 50.000= 150.000 Kg

3. Pemesanan Dalam Satu Tahun

- Pemesanan Dalam Satu Tahun

= 2.600.000 / 510.000

= 5,098 kali

Jika dijadikan hari maka 365 hari / 5,098 kali = 72 hari

= 10 Minggu

- Tingkat Pemakaian Perhari

= 2.600.000 / 365 hari

= 7.123,29 Kg

= 7.124 Kg / hari

4. Biaya Penyimpanan / TCC

- TCC = C.P.A atau TCC = C.P.(Q/2)

- TCC = C . P . ( Q / 2 )

= 0,02 . $5 . ( 510.000 / 2 )

= 0,1 . 255.000

= $ 25.500

5. Biaya Pemesanan / TOC

17

Page 23: Metode Persediaan EOQ

- TOC = F. ( S / Q )

= $ 5000 . ( 2.600.000 / 510.000 )

= $ 5000 . 5,098

= $ 25.490,20

6. Biaya Safety Stock

- Safety Stock = C. P. (Safety Stock)

= 0,02 . $ 5 . (50.000)

= 0,1 . 50.000

= $ 5.000

7. Total Biaya Persediaan / TIC

- TIC = TCC + TOC + Biaya Safety Stock

= $ 25.500 + $ 25.490,20 + $ 5.000

= $ 55.990,20

8. Grafik EOQ

Gambar iii: Grafik EOQ

9. Biaya Persediaan – TIC Setelah Ada Tawaran

- Biaya Pemesanan

= $ 5.000 - $ 3.500

= $ 1.500

- TCC = 0,02 . $ 5 . ( 650.000 / 2 )

= 0,1 . 325.000

18

Page 24: Metode Persediaan EOQ

= $ 32.500

- TOC = $ 1.500 . ( 2.600.000 / 510.000 )

= $ 1.500 . 5,098

= $ 7.647

- TIC = $ 32.500 + $ 7.647 + $ 5.000

= $ 45.147

10. Hasil Analisis

- Jika pesanan sejumlah

a. 510.000 Kg Biaya persediaan sebesar $ 55.990,20

b. 650.000 Kg Biaya persediaan sebesar $ 45.147

Selesihnya mencapai $ 10.843,20

- Penawaran dari perusahaan pengolahan gandum perlu dipertimbanngkan.

- Pemesanan dalam satu tahun dilakukan 4 kali atau 13 Minggu

= 2.600.000 / 650.000 = 4 Kali

19

Page 25: Metode Persediaan EOQ

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Perusahaan dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan sangat penting

bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah

satu dari beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus

meneru diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri

harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang

mengganggu jalannya operasi perusahaan.

Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk

memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan

dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam

menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.

5.2 Saran

Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran

bahwa penerapan Manajemen Operasional Persediaan yang baik harus dilaksanakan

secara efektif, karena akan menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.

20

Page 26: Metode Persediaan EOQ

DAFTAR PUSTAKA

- Rangkuti Freddy. 1995: Manajemen Persediaan. Cetakan Pertama, raja Grafindo

Persada, Jakarta

- Riyanto, Bambang. 1993: Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi kedua

Cetakan kedelapan, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.

- Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007: Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

- Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001: Manajemen Keuangan. Erlangga.

Jakarta.

- http://habibiarifin.blogspot.com/2010/05/manajemen-persediaan-inventory.html, diakses

pada tanggal 29 Maret 2013, pukul 16.00 WIB

- http://eriskusnadi.wordpress.com/2009/10/03/analisis-abc/. diakses pada tanggal 29

Maret 2013, pukul 16.00 WIB

- www.wikipedia.com.

21