Top Banner
TATA PENULISAN JUDUL ABSTRAK PENDAHULUAN
33
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

TATA PENULISAN

JUDULABSTRAK

PENDAHULUAN

Page 2: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

KOMPONEN NASKAH ILMIAH

1. JUDUL KARANGAN ( Title )

2. NAMA & LEMBAGA PENGARANG ( Authors & Institutions )

3. ABSTRAK ( Abstract )

4. NAS ( Text ), terdiri atas :

* PENDAHULUAN ( Introduction )

* METODE ( Methods )

* HASIL ( Results )

* DISKUSI ( Discussion )

5. UCAPAN TERIMA KASIH ( Acknowledgments )

6. DAFTAR PUSTAKA ( References )

Page 3: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

JUDUL

Bagian inti naskah ilmah

Gabungan kata kunci

Bersifat positif, jelas & spesifik

Page 4: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

FUNGSI :

Sebagai kunci pembuka minat baca

* Pemilihan kata harus tepat

* Mengandung unsur utama

* Jelas

MENARIK PERHATIAN PEMBACA

Menelaah keseluruhan isi naskah :

* mencari informasi terbitan baru

* menelusur bahan pustaka

Page 5: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Judul yang baik :Paling ringkas

Menggambarkan isi naskah

Faktor subyektif berperan

SESINGKAT MUNGKIN :

harus tepat, jelas, bernas dan sesuai aturan penelitian

Jangan TERLALU PENDEK / TERLALU PANJANG

Tidak lebih dari 12 kata subjudul

Page 6: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Masukkan KATA KUNCI ( key words )

Hindari NAMA DAGANG & SINGKATAN yang tak lazim

Hindari kata : PENELITIAN PENDAHULUAN

STUDI PENELAAHAN

PENGARUH

LUGAS MENARIK PERHATIAN Vs

Page 7: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

PENGARANG (Authors)

&

INSTITUSI (Institution)

Page 8: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

PENGARANG ( AUTHORS )• Nama ditulis lengkap (tidak disingkat)

• Urutan tanggung jawab :

Penulis pertama : penulis utama, paling banyak memberi kontribusi dalam perancangan & pelaksanaan penelitian

Penulis kedua dst : peneliti pembantu, sesuai kontribusinya

• Gelar akademik, pangkat, jabatan tidak dicantumkan

Page 9: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

INSTITUSI ( Institution )Nama institusi, alamat (jalan, nomor, kota, kode pos, telp/fax)

Alamat e-mail penulis korespondensi

Fungsi :

Membantu pembaca bila ingin mengetahui / menghubungi alamat author

Page 10: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

ABSTRAK ABSTRAK

Page 11: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Abstrak ( Abstract ) : inti sari karangan

Paling sering dibaca setelah judul

Sebagai alat screening

Miniatur suatu naskah

Penyusunan abstrak yang baik sangat membantu dalam mengenali isi naskah

Informasi naskah dapat secara cepat & tepat diketahui pembaca

Dibuat setelah karangan lengkap selesai

Page 12: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

FUNGSIFUNGSI

MENENTUKAN KAITAN DENGAN MINAT MENENTUKAN KAITAN DENGAN MINAT PEMBACAPEMBACA

Isi naskah dapat dikenal secara tepat & cepatIsi naskah dapat dikenal secara tepat & cepat Perlu tidaknya membaca isi naskah secara Perlu tidaknya membaca isi naskah secara

keseluruhankeseluruhan

MENGHINDARI PEMBACAAN DOKUMEN MENGHINDARI PEMBACAAN DOKUMEN YANG TIDAK ADA KEPENTINGAN YANG TIDAK ADA KEPENTINGAN LANGSUNG DENGAN MINAT PEMBACALANGSUNG DENGAN MINAT PEMBACA

diperoleh cukup informasi tentang topik diperoleh cukup informasi tentang topik sampingan, tanpa membaca naskah lengkapsampingan, tanpa membaca naskah lengkap

MEMUDAHKAN MENELUSURI TEKS MEMUDAHKAN MENELUSURI TEKS DENGAN KOMPUTERDENGAN KOMPUTER

Page 13: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

DUA FORMAT ABSTRAK : DUA FORMAT ABSTRAK : Abstrak satu paragraf Abstrak satu paragraf Abstrak terstrukturAbstrak terstruktur

BERDASARKAN ISINYA BERDASARKAN ISINYA • NASKAH HASIL PENELITIAN NASKAH HASIL PENELITIAN

Latar belakang, Latar belakang, tujuan penelitian, metode tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan kesimpulan

• NASKAH KONSEPTUAL (NON PENELITIAN)NASKAH KONSEPTUAL (NON PENELITIAN)

Ringkasan isi naskah yang Ringkasan isi naskah yang komprehensif, lengkapkomprehensif, lengkap & jelas & jelas

Page 14: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

BENTUK PENYAJIANBENTUK PENYAJIAN ABSTRAK INDIKATIF: ABSTRAK INDIKATIF:

• PENYAJIAN SECARA KUALITATIF, HANYA PENYAJIAN SECARA KUALITATIF, HANYA MEMBERIKAN INDIKASI SASARAN / CAKUPAN MEMBERIKAN INDIKASI SASARAN / CAKUPAN NASKAHNYANASKAHNYA

ABSTRAK INFORMATIF: ABSTRAK INFORMATIF: • PENYAJIAN SECARA KUANTITATIF, BIASANYA PENYAJIAN SECARA KUANTITATIF, BIASANYA

MEMUAT TUJUAN, METODOLOGI, HASIL & MEMUAT TUJUAN, METODOLOGI, HASIL & KESIMPULANKESIMPULAN

ABSTRAK INDIKATIF-INFORMATIF: ABSTRAK INDIKATIF-INFORMATIF: • PERPADUAN ANTARA ABSTRAK INDIKATIF & PERPADUAN ANTARA ABSTRAK INDIKATIF &

INFORMATIFINFORMATIF

Page 15: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

SYARAT ABSTRAK :SYARAT ABSTRAK :

Ringkas, lengkap, jelasRingkas, lengkap, jelas Menyeluruh (intisari seluruh tulisan)Menyeluruh (intisari seluruh tulisan) Tidak mengandung singkatanTidak mengandung singkatan Mencakup :Mencakup :

• Latar BelakangLatar Belakang• Tujuan penelitian Tujuan penelitian • Metode Metode • Hasil Hasil • Kesimpulan Kesimpulan

InformatifInformatif Tidak lebih dari 250 kataTidak lebih dari 250 kata

Page 16: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

KATA KUNCI ( KATA KUNCI ( Key wordsKey words ) )

Sebagai ‘subject-index’Sebagai ‘subject-index’• Memudahkan penelusuran di internetMemudahkan penelusuran di internet• Memudahkan menemukan judul naskah Memudahkan menemukan judul naskah

beserta abstraknyabeserta abstraknya Adalah kata pokok / istilah yang mewakili Adalah kata pokok / istilah yang mewakili

masalah yang diteliti atau ide / konsep masalah yang diteliti atau ide / konsep dasar yang dibahasdasar yang dibahas

Dapat diambil dari judul, abstrak, atau isi Dapat diambil dari judul, abstrak, atau isi teksteks

Bisa berupa kata tunggal atau fraseBisa berupa kata tunggal atau frase Dari kata yang bersifat Dari kata yang bersifat generalgeneral ke kata ke kata

yang lebih spesifikyang lebih spesifik Diletakkan setelah abstrak : 3 sampai 8 Diletakkan setelah abstrak : 3 sampai 8

katakata

Page 17: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

ContohContoh

Evaluasilah Judul, Pengarang, Baris Evaluasilah Judul, Pengarang, Baris Kredit, Abstract, dan Kata KunciKredit, Abstract, dan Kata Kunci

Dharmayanti Dharmayanti et alet al., 2005., 2005..

Setiadi Setiadi et alet al., 2005., 2005..

Miller Miller et alet al., 1999., 1999..

Page 18: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

MKH (Vet.Med.J.) 22(2) Mei 2006.

Identifikasi Virus Avian Influenza Pada Beberapa Jenis Unggas di Taman Margasatwa Ragunan dan Upaya Eradikasinya

(Identification and Eradication Avian Influenza Virus in Some Birds in Taman Margasatwa Ragunan)

NLP Indi Dharmayanti, R. Indriani dan R.M.A. AdjidBalai Penelitian Veteriner, Jl. RE Martadinata 30, Bogor - 16114,

Indonesia, Tel/Fax : +63-0251-627180Abstract

Avian influenza virus (AI) can infected a variety of species, including birds and human. Since August 2004, there were some cases of AI affected some birds such as peacock and pigeon in Jakarta. In September 2005, we conducted field investigation to monitor virus circulation of AI in Jakarta including in Taman Margasatwa Ragunan. We collected the cloacal samples from some birds by Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method. Result of the study showed that avian influenza H5N1 subtype has infected some birds in Taman Margasatwa Ragunan. Some treatments have been done to eradicate the virus such as isolation and antiviral treatment for infected birds and disinfectant treatment for environment. Fifth days after treatment, the virus can be eliminated from the body of birds.

Keywords : Avian influenza virus, birds, Taman Margasatwa Ragunan, antiviral

Page 19: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

MKH (Vet.Med.J.) 22(2) Mei 2006.

Viabilty and Membrane Integrity of Canine Epididymal Sperm During Storage in Different Extenders

M.Agus Setiadi 1, Agik Suprayogi 2 , Yulnawati 31 Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi; 2 Departemen Anatomi,

Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680; 3 Pusat Penelitian

Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Raya Bogor-Jakarta Km 46, Cibinong, 16911

AbstractThe objective of this study was to investigate the ability two extenders in

maintain viability and membrane integrity of canine epididymal spermatozoa during cold storage at 5 o C. Epidydimal sperm was collected from cauda epididymis by flushing technique with physiological saline and then diluted in Tris egg yolk 20% and Andromed for four days. The result showed that the initial percentage of progressive motility in both extenders were not significant different (72.00 ± 2.45 % in Tris egg yolk and 69.00 ± 2.00 % in Andromed) respectively (p>0.05). Afterwards the progressive motility was sharply decrease significantly (p<0.05) in Andromed compared with Tris egg yolk on day 2, 3 and 4 of storage. However, there were no significant difference in the percentage of membrane integrity between two extenders until day 4 cold storage. In conclusion, Tris egg yolk 20% could be better than Andromed in maintain viability and membrane integrity of the canine epididymal spermatozoa in cold storage at 5 o C.

Keywords : Canine, epididymal, spermatozoa, storage, extender

Page 20: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Am J Reprod Immunol 41(4) Apr 1999

Oral vaccination of white-tailed deer using a recombinant Bacillus

Calmette-Guerin vaccine : prospects for immunocontraception.

Miller LA, Johns BE, Elias DJ, Killian GJUSDA, National Wildlife Research Center, Fort Collins, CO 80524, USA.

PROBLEM: Reduction of excess numbers of white-tailed deer (Odocoileus virginianus) is a prime example of a potential use for immunocontraception as a means of wildlife population management. Oral vaccination appears to be the most pragmatic way to deliver immunocontraceptive vaccines to free-roaming populations of deer, but there was little, if any, prior evidence that oral vaccination is a viable concept in deer.

METHOD OF STUDY: We used live Bacillus Calmette-Guerin (BCG) in a recombinant form (rBCG), which expressed Borrelia burgdorferi outer surface protein A, to test whether deer vaccinated orally with a specific antigen expressed in a live vector produce detectable antibody titers.

RESULTS: The data indicate that oral vaccination of deer with an expressed antigen is feasible, as demonstrated by peak antibody titers to the expressed antigen. Also, peak titers measured by enzyme-linked immunosorbent assay were highest in orally vaccinated deer: 1600 in deer vaccinated by injection and 6400 in those vaccinated orally.

CONCLUSIONS: The results of this study demonstrate that it is feasible to vaccinate deer orally with a live vector.

Keywords : white-tailed deer, Bacillus Calmette-Guerin, immunocontraception.

Page 21: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Bagian PENDAHULUAN

Page 22: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Merupakan pengantar bagi pembaca dalam

membangun alur berpikir.

Ditunjang literatur yang relevan

Menuntun pembaca dengan uraian logis :

Mengapa penelitian dilakukan

Apa yg telah dilakukan peneliti terdahulu

Harapan penelitian

Page 23: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

STRUKTUR BAGIAN PENDAHULUAN

Fungsi : memperkenalkan topik artikel secara utuh dalam paragraf

PENULISAN PARAGRAF :

PARAGRAF I :

Dipaparkan background penelitian

Apakah masalahnya

Mengapa masalah diangggap penting

Page 24: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

PARAGRAF II :

Batasan atau pendekatan penelitian tersebut guna mencapai tujuan

PARAGRAF III :

Tujuan penulisan penelitian, berdasarkan pernyataan masalah & pendekatan penelitian

Page 25: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

PENDAHULUAN YANG EFEKTIF :

1. Bahasa sederhana & hindari jargon yang sangat spesifik

2. Beri kempatan pembaca memahami masalah secara bertahap

3. Beri contoh gambaran masalah / teori yg rumit

skala masalah

4. Tuliskan dalam format essai, bukan format enumeratif

Page 26: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

MASALAH PENELITIAN ( Problem statement )

Ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan

SYARAT :

Objektif, terukur, terdapat dimensi waktu & tempat, kemutakhiran ( up to date )

Ditulis dalam kalimat deklaratif

Berasal dari beberapa acuan mengenai pernyataan / teori yg meragukan

Sebaiknya ditulis 2 paragraf ( Bisa 1 paragraf )

Paragraf I : kesenjangan antara harapan & kenyataan

Paragraf II : Upaya pemecahan masalah

Page 27: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

CONTOH :

Di Indonesia, prevalensi karies sekunder semakin tinggi dari tahun ke tahun. Prevalensi mencapai 10% pada tahun 1999, meningkat menjadi 15% pada tahun 2001 dan 21% pada tahun 2002. Hal ini bertentangan dengan harapan pengembangan bahan dan teknologi kedokteran gigi yang telah maju dengan pesat pada 10 tahun terakhir ini. (Masalah yang didukung dengan Skala masalah)

Peningkatan prevalensi karies sekunder dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan penderita secara keseluruhan, di samping itu, secara ekonomis juga merugikan penderita maupun negara. Setiap tahun negara harus mengeluarkan 2,30 Miliar rupiah, untuk penggantian tumpatan yang gagal karena karies sekunder.

(Pentingnya dilakukan suatu upaya untuk memecahkan masalah tersebut)

Page 28: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

PENDEKATAN PENELITIAN ( Research approach )

Menentukan paradigma / teori, serta jenjang analisis

untuk mencapai tujuan penelitian

Sumbernya : IDENTIFIKASI MASALAH

Tinjauan logik / teoritik :

Penyebab terjadinya masalah

Dampak yang diakibatkan

Page 29: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH :

Karies Sekunder

Bentuk Preparasi Daya Anti-Bakteri Bahan Tumpatan

Pola Makan

Kualitas Host

Pola Pemelihararaan Gigi

Pendekatan penelitian dipilih berdasarkan identifikasi masalah yang dibatasi dengan

ruang lingkup penelitian

Page 30: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

Pendekatan penelitian harus mengikuti tujuan penelitian

Contoh :Pengujian efektifitas preparasi tumpatan dilakukan dengan membandingkan bentuk preparasi …. atau, ( Pendekatan klinik: membandingkan bentuk preparasi )

Pengujian efektifitas preparasi tumpatan dengan membandingkan kekasaran permukaan gigi pasca preparasi. ( Pendekatan mikroskopik: membandingkan kekasaran preparasi )

Pengujian efektifitas daya hambat pertumbuhan kuman karies oleh bahan tumpatan dengan memperbandingkan jumlah kuman Streptococcus mutans yang tumbuh dalam media tertentu…. atau, ( Pendekatan mikrobiologi: membandingkan pertumbuhan kuman )

Pengujian efektifitas daya hambat pertumbuhan kuman karies oleh bahan tumpatan dengan memperbandingkan zona hambatan yang diukur pada media tertentu. (Pendekatan mikrobiologi: membandingkan zona hambatan )

Page 31: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN ( Aim ) Cara untuk menjawab pertanyaan penelitian atau

rumusan masalah

Harus dapat berperan sebagai konsekuensi logis dari masalah penelitian ( problem statement )

Harus tegas, tidak boleh ambigius

TUJUAN UMUM :

menggambarkan keluaran ( out put ) penelitian

TUJUAN KHUSUS :

Uraian prosedur mendapatkan out put penelitian

Page 32: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

CONTOH

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari efektifitas beberapa teknik preparasi dan efektifitas beberapa bahan tumpatan sebagai upaya mencegah terjadinya karies sekunder.Untuk itu dilakukan uji efektifitas teknik preparasi model A, B dan C serta uji efektifitas daya hambat pertumbuhan kuman karies pada bahan tumpatan A, B, C dan D.

Tujuan umum

Tujuan khusus

Page 33: MENULIS JUDUL-ABSTRAK

SEKIAN

Semoga Bermanfaat