Top Banner
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE EKSPERIMEN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK IZZATUL ISLAM MUARO JAMBI 2020 SKRIPSI NISRINA ZIHNI NIM . TRA. 162018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
118

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Nov 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI

METODE EKSPERIMEN PENCAMPURAN WARNA PADA

ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK IZZATUL

ISLAM MUARO JAMBI

2020

SKRIPSI

NISRINA ZIHNI

NIM . TRA. 162018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

i

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

NISRINA ZIHNI

NIM. TRA. 162018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tuaku Bapak Zakariya (Alm) dan

Ibu Ratna, saudara-saudariku Zikra Juandi dan Gustina Hutari, dan orang-orang

yang mencintai ilmu pengetahuan.

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

vii

MOTTO

ام )11( ر ي ب خ

لم ع ت

نو

ن ولل رجت

او تو ا

ل ع ل ا

م

او

ل

ذ

ي

ك

الم

م

ن

ن

م ا

ن

او

لل

ا

ل

ذ

ي

ر

ف

Artinya: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan

Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-

Mujadalah:11)

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang mana atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik, shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Dr. Hj. Fadlilah selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ridwan, S.Psi, M.Psi dan Amirul Mukminin Al Anwari, M.Pd. I selaku Ketua

dan Sekretaris Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Dra. Umil Muhsinin, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Nurmalia K,

M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Ibu Nova Loviana selaku Kepala Sekolah beserta para guru Taman Kanak-

Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis dalam memperoleh data dilapangan.

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

ix

6. Sahabat-sahabat PIAUD 16 yang telah menjadi patner diskusi dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku ( Rema Wahyunika, Gusfira Mawarni, Mulyati, Muhalli,

Yopy Seprinda Wardana, M. Khoirullah, Muhammad Fahim Abidin,

Nurzalina, Nila Dia Rahma, Ninda Rahilda, Safitri, Rika Alfitri dan Vira

Septina)

9. Semua rekan-rekan yang tidak disebutkan satu persatu terima kasih atas

bantuannya dan dukungannya.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, Maret 2020

Penulis

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

x

ABSTRAK

Nama : Nisrina Zihni

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Meningkatkan Kemampuan Koginif Melalui Metode Eksperimen

Pencampuran Warna Pada Anak Kelompok A di Taman Kanak-

kanak Izzatul Islam Muaro Jambi.

Skripsi ini membahas tentang Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Melalui Metode Eksperimen Pencampuran Warna Pada Anak Kelompok A di

Taman Kanak-kanak Izzatul Islam Muaro Jambi, penelitian ini merupakan jenis

penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Kemmis dan MC. Taggart

meliputi empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4)

refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis data kuanlitatif dan kuantitatif. Sampel dalam

penelitian ini adalah anak kelompok A Taman Kanak-kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi tahun 2020 yang berjumlah 12 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui metode eksperimen

pencampuran warna. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

instrumen lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pada penelitian

ini menyatakan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak melalui penerapan

metode eksperimen pencampuran warna.

Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Metode Eksperimen, Pencampuran Warna,

Anak Usia Dini.

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

xi

ABSTRACT

Name : Nisrina Zihni

Study Program : Early Childhood Islamic Education

Title : The Improvement of Cognitive Skill Through Experiment

Methods to Children Group A in Kindergarten Izzatul Islam

Muaro Jambi.

This thesis discusses improving cognitive abilities through the method of

experimenting with color mixing in group A children in the Izzatul Islam Muaro

Jambi kindergarten, this research is a type of classroom action research that refers

to the Kemmis and MC Taggart models. Includes four stages, namely (1)

planning, (2) action, (3) observation and (4) reflection. This research consists ot

two cycles. The data analysis technique used in this study is qualitative and

quantitative data analysis. The sample in this study is the children of group A

Kindergarten Izzatul Islam Muaro Jambi in 2020, amouting to 12 people. The

purpose of this study is to improve children’s cognitive abilities through the

method of color mixing experiments. Data collection techniques in this study used

observation sheets, interviews and documentation. The results of this study

suggest an increase in children’s cognitive abilities through the application of the

color mixing experimental method.

Keywords: Cognitive Ability, Experimental Methods, Color Mixing, Early

Childhood

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

NOTA DINAS ........................................................................................... ii

PENGESAHAN ........................................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................ x

ABSTRACT............................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kognitif .......................................................................................... 7

1. Pengertian Kogntif ................................................................... 7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif ... 9

3. Tahapan Perkembangan Kognitif.................................................... 10

4. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ......................... 12

B. Metode Eksperimen .............................................................................. 13

1. Pengertian Metode Eksperimen ...................................................... 13

2. Prinsip-Prinsip Metode Eksperimen ............................................... 14

3. Bentuk-Bentuk Metode Eksperimen ............................................... 14

4. Macam-Macam Metode Eksperimen .............................................. 15

5. Tujuan Metode Eksperimen ............................................................ 16

6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen ............................. 17

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pembelajaran dengan Metode Eksperimen ..................................... 19

8. Prosedur Pemakaian Metode Eksperimen ....................................... 20

C. Warna 22

1. Pengertian Warna ............................................................................ 22

2. Macam-Macam Warna .................................................................... 22

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Eksperimen Pencampuran

Warna .............................................................................................. 24

D. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 25

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

xiii

DAFTAR ISI

E. Kerangka Pikir ...................................................................................... 27

F. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................... 29

B. Setting dan Subjek Penelitian................................................................ 30

C. Metode Penelitian.................................................................................. 31

D. Rancangan Tindakan ............................................................................. 32

E. Sumber Data .......................................................................................... 34

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 35

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................................ 41

H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 41

I. Jadwal Penelitian ................................................................................... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 44

1. Sejarah Sekolah ............................................................................... 44

2. Data Umum Sekolah ....................................................................... 44

3. Visi dan Misi Sekolah ..................................................................... 45

4. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................ 46

5. Keadaaan Sarana dan Prasarana ...................................................... 49

B. Temuan Penelitian................................................................................. 52

1. Pra Siklus 52

2. Siklus I 55

a. Perencanaan 55

b. Pelaksanaan Tindakan ............................................................... 55

c. Observasi 59

d. Refleksi 62

3. Siklus II 63

a. Perencanaan 63

b. Pelaksanaan Tindakan ............................................................... 63

c. Observasi 67

d. Refleksi 69

C. Interpretasi Hasil Analisis Data ............................................................ 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 73

B. Saran 74

C. Penutup 74

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76

Page 14: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ................ 12

Tabel 3.1 Subjek Penelitian .................................................................... 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara .......................................... 35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi ................................................................ 37

Tabel 3.4 Dokumentasi Pengumpulan Data ........................................... 38

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian .................................................................... 43

Tabel 4.1 Identitas Sekolah .................................................................... 44

Tabel 4.2 Data Tenaga Edukatif Sekolah Taman Kanak-Kanak Izzatul

Islam ...................................................................................................... 47

Tabel 4.3 Data Anak Didik Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam ........... 48

Tabel 4.4 Sarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi .. 49

Tabel 4.5 Prasarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi ...................................................................................................... 51

Tabel 4.6 Pra Siklus ............................................................................... 53

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan Siklus I .................................................. 55

Tabel 4.8 Hasil Siklus I .......................................................................... 60

Tabel 4.9 Jadwal Perencanaan Siklus II ................................................. 63

Tabel 4.10 Hasil Siklus II........................................................................ 68

Tabel 4.11 Perbandingan Presentase Perkembangan Peserta Didik ...... 71

Page 15: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .................................................................... 28

Gambar 4.1 Gedung Sekolah ................................................................. 45

Gambar 4.2 Guru di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam ...................... 48

Gambar 4.3 Peserta didik di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam .......... 49

Gambar 4.4 Sarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam .................... 50

Gambar 4.5 Prasarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam ............... 52

Gambar 4.6 Kegiatan Inti Pertemuan I Siklus I ..................................... 57

Gambar 4.7 Kegiatan Inti Pertemuan II Siklus I .................................... 58

Gambar 4.8 Wawancara Guru Kelas setelah Siklus I ............................ 62

Gambar 4.9 Kegiatan Inti Pertemuan I Siklus II .................................... 65

Gambar 4.10 Kegiatan Inti Pertemuan II Siklus II ................................ 66

Gambar 4.11 Wawancara Guru Kelas setelah Siklus II ......................... 69

Gambar 4.12 Hasil Presentase Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ................ 71

Page 16: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

Lampiran 4 Foto Dokumentasi Riset

Page 17: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

A. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 (Pasal 1 Butir 14)

tentang sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa Pendidikan Anak

Usia Dini adalah : suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak

sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

Usia dini juga sering disebut Golden Age (usia emas), karena masa

ini adalah masa yang sangat berarti apabila diberi rangsangan yang tepat

untuk membantu perkembangan aspek yang ada pada diri anak yang

meliputi kognitif, fisik motorik, sosial emosional, moral agama, bahasa

dan seni.

ش لا نع ر

م

ه

و ر

ها ن ي

ي خ

ل

ا

م

ه

أي

م

ر

له

ه

,

هس وأ

م ل س

ف ن

ب

ل ا

م

م أ : ل د ؤ ي ن

ق

ا

ت

ل اقو

Artinya: “Seorang muslim hendaknya mendidik dirinya dan keluarganya,

memerintahkan mereka kebaikan dan melarang dari keburukan”.

(Mafaatihul Ghaib Tafsir Ar-Roziy 30/527)

Berdasarkan hadits diatas dijelaskan bahwa seorang muslim itu

hendaknya dapat mendidk dirinya dan keluarganya memerintahkan mereka

dalam kebaikan dan melarang dari keburukan. Salah satu bentuk ikhtiar

yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan terbaik salah

satunya dalam mengembangkan kemampuan kognitif. Pentingnya

mengembak

Golden Age ialah masa Anak Usia Dini untuk mengekplorasi hal-

hal yang ingin mereka lakukan, masa golden age merupakan masa yang

paling penting untuk membentuk karakter anak. (Ketamuda, 2015: 2).1

Page 18: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut John Amos Comenius, pendidikan harus dimulai diusia

dini karena “tanaman muda dapat ditanam, dicangkok, dipangkas, dan

dibentuk. Ketika sudah menjadi pohon, proses-proses tersebut tidak

mungkin dilakukan. Sekarang ini, penelitian baru tentang otak

mengingatkan kita kembali bahwa proses belajar harus dimulai sejak dini

dan banyak bahwa “jendela kesempatan” untuk pembelajaran terbentuk

pada usia dini.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah

pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau

menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak untuk

membentuk karakter anak. (Kertamuda, 2015: 10)

Dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak diperlukan

proses pembelajaran yang aktif, menyenangkan, menarik dan bermakna

bagi anak. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi proses pembelajaran

antara lain guru yang memahami secara utuh hakikat, karakteristik anak,

metode pembelajaran yang berpusat pada anak, sarana kegiatan yang

memadai, mempunyai berbagai sumber dan media belajar yang menarik

sehingga anak tertarik untuk belajar.

Tugas guru tidak hanya melahirkan pelajar yang cemerlang dalam

bidang akademik, tetapi juga bertanggung jawab membentuk ahklak kea

rah yang lebih baik. Guru mesti dinamis, senantiasa mencari dan menimba

ilmu pengetahuan baru melalui pembelajaran dan pengalaman, serta mau

menerima perubahan yang senantiasa berlaku sesuai dengan

perkembangan zaman.

Adapun peran guru yang sangat penting dalam mengembangkan

kemampuan kognitif anak usia dini diantaranya memberikan kesempatan

kepada anak untuk memperoleh pengalaman langsung dalam berbagai

aktivitas pembelajaran terpada dan mengandung makna, memulai kegiatan

dengan membuat konflik dalam pikiran anak, member kesempatan pada

Page 19: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan

kemampuan kognitifnya, melakukan kegiatan tanya jawab yang dapat

mendorong anak untuk berfikir dan mengemukakan pikirannya.

Oleh karena itu agar kemampuan kognitif anak dapat terstimulus

secara maksimal maka dibutuhkan metode pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan dan minat anak. Metode pembelajaran adalah segala

usaha peneliti untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam

mencapai tujuan yang diharapkan. Terdapat berbagai metode-metode yang

dapat mengembang kemampuan kognitif anak diantaranya metode

karyawisata, metode bermain, metode tanya jawab, metode demonstrasi,

metode eksperimen, metode pemberian tugas, dan metode proyek.

Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam penelitian ini yaitu

metode eksperimen. Metode ini memberikan kesempatan pada anak untuk

lebih bereksplorasi dalam kegiatan pembelajaran. Metode eksperimen

adalah suatu cara anak untuk melakukan berbagai percobaan yang dapat

dilakukan anak sesuai dengan usianya dan guru sebagai fasilitator dengan

alat yang sudah disiapkan oleh guru.

Dengan menggunakan metode ini anak dapat menemukan sesuatu

hal yang baru dengan pengalamannya sendiri. Metode eksperimen

merupakan suatu cara yang digunakan untuk menyajikan pembelajaran,

dimana anak melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan

sendiri sesuatu yang dipelajarinya.

Saat ini banyak sekolah-sekolah khususnya dalam Pendidikan

Anak Usia Dini belum memiliki tenaga pendidik yang professional,

sehingga pengetahuannya tentang metode-metode pembelajaran belum

begitu mumpuni. Metode-metode yang sering digunakan yaitu metode

bermain, tanya jawab, penugasan, demonstrasi dan proyek serta media

yang bervariasi namun tetap saja perkembangan anak masih belum begitu

optimal. Sehingga pada tahap akhir peneliti menggunakan metode

eksperimen dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak.

Page 20: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Taman Kanak-

Kanak Izzatul Islam ada beberapa alasan mengapa penelitian ini dilakukan

diantaranya; kemampuan kognitif anak belum berkembang secara optimal

disebabkan metode pembelajaran yang digunakan kurang memberikan

kesempatan kepada anak untuk melakukan percobaan secara lamgsung,

penggunaan metode pembelajaran yang dipakai masih konvensional, dan

kurangnya pengembangan media dalam proses belajar mengajar, misalnya

penggunaan barang-barang bekas yang ada disekitar lingkungan anak.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Eksperimen

dalam mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok A di

Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

diatas, masalah dalam penelitian ini dapat diindentifikasi sebagai berikut:

1. Kemampuan kognitif anak belum berkembang secara optimal

disebabkan metode pembelajaran yang digunakan kurang memberikan

kesempatan pada anak untuk melakukan percobaan secara langsung.

2. Selama ini metode pembelajaran yang digunakan masih monoton dan

kurang variatif, khususnya dalam pengembangan kognitif pada anak.

3. Kurangnya pengembangan media dalam proses belajar-mengajar

misalnya penggunaan barang bekas yang ada disekitar lingkungan

anak.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pengembangan masalah yang terlalu luas,

maka penelitian ini dibatasi permasalahannya yaitu meningkatkan

kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun melalui metode eksperimen

pencampuran warna di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi.

Page 21: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah digambarkan dalam latar belakang,

maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah

metode eksperimen pencampuran warna dapat mempengaruhi kemampuan

kognitif anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang dibuat maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode eksperimen

pencampuran warna dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak

kelompok A di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi

2. Manfaat Peneleitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

berikut:

a. Kegunaan bagi anak:

1) Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan.

2) Dapat melatih anak untuk berpikir secara kritis, diharapkan

anak menjadi terbiasa dan dapat menyelesaikan permasalahan

secara sederhana.

b. Kegunaan bagi guru:

1) Guru terampil menerapkan pembelajaran pengembangan

kognitif, terinspirasi untuk mengembangkan dan

memvariasikan kegiatan.

2) Membuka wawasan guru tentang pentingnya peranan mereka

didalam proses pembelajaran.

3) Membantu guru mengidentifikasi bahwa anak adalah ilmuan

alami.

c. Kegunaan bagi pembelajaran:

1) Membantu meningkatkan mutu pembelajaran.

Page 22: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Sebagai titik tolak untuk melakukan tindakan lebih lanjut

dalam pembelajaran melalui metode eksperimen.

Page 23: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

A. Kognitif

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Kognitif

Witherington mengemukakan bahwa “Kognitif adalah pikiran,

kognitif (kecerdasan pikiran) melalui pikiran dapat digunakan dengan

cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi untuk memecahkan

masalah”. Sedangkan perkembangan kognitif (perkembangan mental),

adalah perkembangan pikiran. Pikiran adalah bagian dari proses

berpikir dari otak. Pikiran yang digunakan untuk mengenali,

mengetahui, dan memahami”.

Menurut Piaget seperti yang dikutif Jamaris, pengertian dari

perkembangan kognitif adalah:

Perkembangan kognitif adalah proses yang terjadi secara

internal didalam otak pada waktu manusia sedang berfikir.

Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap dan sejalan dengan

perkembangan fisik dan perkembangan saraf-sarafyang berada di

dalam susunan saraf pusat atau otak. Teori utama yang menjelaskan

perkembangan kognitif adalah teori yang disusun dan dikembangkan

oleh Jean Piaget. ( Sofyan, 2015: 37)

Vygotsky mengemukakan bahwa manusia dilahirkan dengan

seperangkat fungsi kognitif dasar yakni kemampuan memperhatikan,

mengamati dengan mengingat ( Sujiono, 2008: 7.5)

Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan

individu untuk menghubungkan, nilai dan mempertimbangkan suatu

kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat

kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai

minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajara (Sujiono,

2008: 1.3)

Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak

mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi

Page 24: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pancaindranya sehingga dengan pengetahuan yang didapatinya

tersebut anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi

manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan

yang memberdayakan apa yang ada di dunia ini untuk kepentingan

dirinya dan orang lain.

Tingkah laku kognitif itu melibatkan kemampuan berpikir

kreatif dalam memecahkan masalah baru dan bersifat otomatis dan

kecepatan dalam menemukan solusi-solusi baru dalam proses yang

rutin. Dengan demikian pendidikan seharusnya membantu anak untuk

menemukan harta kreatifitas yang tersembunyi dalam dirinya, dan

membuat dia sungguh-sungguh mampu menyatakan dan memunculkan

kreativitas itu. Dan untuk itu pendidik perlu memaklumi bahwa

kreativitas anak itu sungguh tidak mengenal batas dan kadang

keberanian mereka berkreasi melebihi orang dewasa.

Melalui perkembangan kognitif, guru dan orang tau anak

memberikan pengaruh untuk bisa berkembang dengan baik melalui

belajar. Di sekolah tugas guru memaksimalkan anak untuk bisa aktif

bersosialisasi dengan lingkungan sekitar (guru, teman sebaya, orang

dilingkungan sekolah selain guru seperti: tenaga kebersihan dsb.) anak

bisa saling menghargai. Dalam proses pembelajaran anak dilatih juga

untuk mengenal media pembelajaran yang memudahkan anak dan

menarik perhatian adalah penting sekali karena usia anak 0-6 tahun

merupakan usia emas (golden age), sebisa mungkin terus dimotivasi

dan terus didorong untuk beraktivitas. Aktivitas anak yang terencana

dengan baik tentu akan berdampak positif, guru selalu juga aktif

memberikan pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah anak

dapatkan.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat penulis

simpulkan bahwa kognitif adalah suatu proses yang terjadi didalam

otak manusia saat ia menggunakan otaknya untuk berfikir.

Page 25: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kemampuan

Kognitif

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan

kognitif adalah sebagai berikut:. ( Sujiono, 2008: 1.25-1.27)

a. Faktor Hereditas

Teori hereditas atau nativisme pertama kali dipelopori oleh

seorang ahli filsafat Schopenhauer. Dia berpendapat bahwa

manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu yang tidak

dapat dipengaruhi lingkungan. Berdasarkan teorinya, taraf

integensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan, sejak factor

lingkungan tak berarti pengaruhnya.

Para ahli psikologi Loehlin, Lindzey dan Spuhler

berpendapat bahwa taraf integensi 75-80% merupakan warisan atau

factor keturunan.

Pembawaan ditentukan oleh ciri-ciri yang dibawa sejak

lahir (batas kesanggupan). Meskipun merima latihan dan pelajaran

yang sama, perbedaan-perbedaan itu masih tetap ada.

b. Faktor Lingkungan

Teori lingkungan atau empirisme dipelopori oleh John

Locke. Dia berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan

suci seperti kertas putih yang belum ada tulisan atau noda

sedikitpun. Oleh karena itu, itulah perkembangan manusia

sangatlah ditentukan oleh lingkungannya. Faktor lingkungan yang

terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan

masyarakat.

Berdasarkan pendapat John Locke tersebut perkembangan

taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan

pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya.

c. Faktor Kematangan

Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang

jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-

Page 26: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

masing. Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis

(usia kalender).

d. Faktor Pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaaan diluar dari seseorang

yang mempengaruhi kemampuan kognitif. Pembentukan dapat

dibedakan menjadi pembentukan sengaja (sekolah formal),

sehingga manusia berbuat intelegensi karena untuk

mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian diri.

e. Faktor Minat dan Bakat

Minat mengarahkan kepada suatu tujuan dan merupakan

dorongan untuk bagi perbuatan itu. Apa yang menarik minat

seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik

lagi. Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan,

sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih lagi

agar dapat terwujud. Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat

kecerdasannya. Artinya seseorang yang memiliki bakat tertentu

maka akan semakin mudah dan cepat ia mempelajari hal tersebut.

f. Faktor Kebebasan

Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk berpikir

divergen (menyebar) yang berarti manusia dapat memilih metode-

metode tertentu dalam memecahkan masalah-masalah, jika bebas

dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

Berdasarkan uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahawa

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif ada 2,

yaitu faktor internal dari dalam diri anak dan faktor eksternal dari

luar diri anak.

3. Tahapan Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran

anak berkembangan dan berfungsi sehingga dapat berpikir dengan

Page 27: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

cara-cara yang unik. Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi

4 tahap, yaitu: . ( Sujiono, 2008: 3.6)

a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Terbentuknya konsep kepermanenan objek dan kemajuan

gradual dari perilaku relektif ke perilaku yang mengarah kepada

tujuan.

Pada tahap ini bayi menggunakan kemampuan perasaaan

dan motor untuk memahami dunia. Berawal dari reflex dan

berakhir dengan kombinasi kompleks dari kemampuan sensori

motor.

b. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)

Perkembangan kemampuan menggunakan symbol-simbol

untuk menyatakan objek-objek dunia. Pemikiran masih egosentris

dan sentrasi.

Sebuah simbol merupakan perwakilan sesuatu yang lain,

menggambar, menulis huruf, atau perkataan yang dapat dimengerti

untuk mewakili anjing yang seseungguhnya.

Anak cukup egosentris pada tahap ini karena itu, dia

memandang segala sesuatu bagus dari satu sudut pandang.

c. Tahap Operasi Konkret (7-11 tahun)

Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis.

Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-

operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi

desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh

keegosentrisan.

Tahap ini mulai memberikan kemajuan yang pantas. Enam

atau tujuh tahun, kebanyakan anak-anak membangubn kemampuan

untuk mengamati angka, panjang, dan volume cairan. Pengamatan

berhubungan dengan ide bahwa jumlah tetap meskipun berubah

dalam penampilan.

Page 28: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Tahap Operasi Formal (11- dewasa)

Tahap formal operasional yang mengizinkan satu untuk

diinvestigasikan sebuah masalah dengan hati-hati dan sistematik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tahap

perkembangan kognitif terjadi pada 4 tahap, pertama tahap

sensorimotor yaitu tahap dimana anak mengalami pembelajaran

melalui panca indra, kedua tahap praoperasional yaitu tahap

peningkatan luar biasa dalam aktivitas representasi atau simbolis,

ketiga tahap operasional konkret yaitu tahap dimana anak mulai

berpikir secara konkret, dan keempat tahap operasional formal yaitu

tahap dimana suatu individu mulai berpikir secara sistematis.

4. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan

pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada

rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang dicapai merupakan

integrasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif,

bahasa, dan social-emosional. Pertumbuhan anak yang mencakup

pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan kartu

menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Lingkup Kognitif

Kelompok Usia 4 - 5 Tahun ( Peraturan Menteri Pendidikan dan

Budaya No. 137 Tahun 2014)

Tabel 2.1 Standar Tingkat Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Usia 4 - < 5 tahun

Kognitif

1. Belajar dan

pemecahan

masalah

1. Mengamati benda dan gejala dengan rasa

ingin tahu

2. Mengenal pola kegiatan dan menyadari

pentingnya waktu

Page 29: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Memahami posisi/kedudukan dalam

keluarga, ruang, lingkungan social (misal:

sebagai peserta didik/anak/teman)

4. Konsep

bentuk,

warna,

ukuran dan

pola

1. Mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk

atau warna atau ukuran.

2. Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait

dengan dirinya

B. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara anak untuk melakukan

berbagai percobaan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usianya

dan guru sebagai fasilitator dengan alat yang sudah disiapkan oleh

gurunya sendiri. ( Sujiono, 2008: 7.9)

Eksperimen dilakukan melalui berbagai percobaan yang

dilakukan anak bersama guru dan pada akhirnya anak dapat

melakukannya secara mandiri tanpa diperintahkan oleh guru. Kegiatan

eksperimen dapat dilakukan dengan dan atau tanap alat khusus.

Sebagai contoh eksperimen yang dilakukan dengan alat bantu adalah

kegiatan mencampur warna; sedangkan yang dilakukan tanpa alat

khusus seperti kegiatan menyentuhkan tangan ke benda dingin seperti

es.

Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini

siswa diberi kesempatan untuk mengalami suatu objek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,

keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk

mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu

hokum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang

dialaminya itu.

Page 30: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana

siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. ( Asri,

2016: 23 ).

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan

kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan

suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan

sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan

eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan

variable, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. (

Susanti, 2018: 34)

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa metode eksperiman adalah salah satu metode pembelajaran

yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan anak dengan

mengajak anak melakukan suatu percobaan sehingga anak dapat

melihat secara langsung proses tersebut. Metode eksperimen adalah

salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada anak.

2. Prinsip-Prinsip Metode Eksperimen

Menurut Ostle (1975) dalam (Anggraeni, 2012: 7) prinsip-

prinsip metode eksperimen adalah : ( Zoleha, 2013: 28)

a. Berdasarkan fakta

b. Bebas dari prasangka

c. Menggunakan prinsip-prinsip analisa, hipotesa, ukuran objektif,

dan teknik kuantifikasi.

3. Bentuk-bentuk Metode Eksperimen

Winataputra (1999: 380) membagi metode eksperimen kedalam

tiga bentuk yaitu: eksperimen gagasan, eksperimen komputer, dan

eksperimen nyata. ( Zoleha, 2013: 29)

Page 31: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari ketiga bentuk eksperimen di atas, eksperimen yang

digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen nyata. Karena lebih

cocok diterapkan pada anak usia dini, dengan metode ini anak diajak

langsung untuk melakukan percobaan terhadap objek nyata yang akan

diteliti, mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas

persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Eksperimen nyata adalah eksperimen yang dilaksanakan dalam

bentuk sebenarnya dengan menggunakan benda dan peralatan yang

nyata. ( Zoleha, 2013: 29)

4. Macam-macam Metode Eksperimen

Metode eksperimen terdiri dari beberapa macam. Berikut ini

adalah bentuk-bentuk metode eksperimen: ( Haryani, 2018: 30)

a. Formal

Eksperimen formal adalah suatu bentuk percobaan atau

eksperimen yang sudah direncanakan terlebih dahulu oleh

pendidik. Tujuan dativitas ini adalah mengembangkan kemampuan

anak dalam mengamati suatu kejadian.

b. Informal

Pada eksperimen ini pendidik tidak mengarahkan kegiatan

anak dengan ketat. Anak dilatih bekerja dengan cara mereka

sendiri. Mereka bebas memilih aktivitas yang menarik untuk

diamatinya. Dengan cara ini, potensi kreatif dan kemamuan

berkomitmen untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan akan muncul.

c. Incidental

Ekperimen incidental adalah suatu kejadian yang dijumpai

anak secara tidak terencana dan menghasilkan ssesuatu yang tidak

terduga. Eksperimen ini adalah kejadian menarik yang ditemukan

dalam keseharian anak, yang ia temukan dan diselidiki sendiri

tanpa perencanaan, pengarahan atau keterlibatan pendidik (di luar

sekolah).

Page 32: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan uraian diatas ada beberapa macam metode

eksperimen yang dilakukan oleh guru diantaranya: yang pertama

eksperimen yang sudah terencana secara sistematis, kemudian

eksperimen bebas, didalam eksperimen ini anak bebas memilih

aktivitas yang ia senangi, dan yang ketiga eksperimen yang tidak

terencana yang ditemui secara tiba-tiba.

Adapun jenis metode eksperimen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah formal, dimana pada percobaan ini anak

diharuskan mengamati proses terjadinya perubahan warna air.

5. Tujuan Metode Eksperimen

Anak memiliki sifat ingin tahu yang tinggi. Sifat ingin tahu ini

sesuai dengan perkembangan intelektual anak pada masa usia dini

yang sedang berkembang sangat cepat. Simpul-simpul syaraf

diotaknya sibuk membangun konstruksi pengetahuan dengan cara

mengasimilasi dan mengakomodasi rangsangan-rangsanngan yang

didapatnya melalui pengamatan dari lingkungan disekitarnya.

Dengan menggunakan metode eksperimen, maka tujuan yang

akan diperoleh diantaranya: ( Sukmawati, 2016: 19)

a. Memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada

hanya penjelasan lisan.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

pengamatan secara cermat.

c. Menghindari adanya verbalisme karena dalam metode ini setelah

anak melihat peragaan, kemudian anak sendiri mencoba

melakukannya.

d. Dalam metode ini kadar CBSA-nya cukup tinggi karena setiap

siswa dapat terlibat secara langsung.

Page 33: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Terdapat beberapa tujuan metode eksperimen dalam

pembelajaran. Tujuan penggunaan metode eksperimen bagi anak

adalah sebagai berikut: ( Hariyani, 2018: 34)

a. Menjelaskan tentang proses terjadinya sesuatu

b. Memberikan pengalaman kepada anak tentang proses terjadinya

sesuatu

c. Membuktikan tentang kebenaran sesuatu

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

metode eksperimen adalah untuk mengajarkan kepada anak untuk

menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh,

mengajarkan kepada anak untuk menggunakan logikanya untuk

berpikir secara sistematis.

6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen

Beberapa metode pembelajaran keberadaannya saling

melengkapi metode pembelajaran yang lain. Kekurangan pada salah

satu metode pembelajaran akan dilengkapi oleh kelebihan dari metode

pembelajaran yang lainnya pula. Metode eksperimen memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut kelemahan dan kelebihan

metode eksperimen yang disampaikannya: (Hariyani, 2018: 36)

a. Kelebihan metode eksperimen

1) Metode ini dapat membuat anak lebih percaya atas kebenaran

atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada

hanya menerima kata guru atau buku saja.

2) Metode ini dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan

studi eksploratoris tentang sains dan teknologi suatu sikap dari

seseorang ilmuwan.

3) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara

lain: (a) anak belajar dengan mengalami atau mengamati

sendiri suatu proses atau kejadian; (b) anak terhindar jauh dari

Page 34: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

verbalisme; (c) memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang

bersifat obyektif dan realistis; (d) mengembangkan sikap

berpikir ilmiah; dan (e) hasil belajar akan tahan lama dan

internalisasi.

b. Kelemahan Metode Eksperimen

1) Pelaksanaan metode eksperimen sering memerlukan berbagai

fasilitas peralatan dan bahan yang tidak mudah diperoleh dan

murah.

2) Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang

diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang

berada diluar jangkauan kemampuan dan pengendalian.

3) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas,

peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi anak lebih dahulu

mengenal dan menggunakan alat dan bahan tertentu daripada

guru.

Menurut Djamarah (2006: 84-85) kelebihan dan kekurangan

dari metode eksperimen adalah sebagai berikut: (Ratnasari, 2015: 15-

16)

a. Kelebihan

1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya.

2) Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan

baru dengan penemuan hasil percobaannya dan bermanfaat

bagi kehidupan manusia.

3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk

kemakmuran umat manusia.

b. Kekurangan

1) Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan

teknologi.

Page 35: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.

3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan.

4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang

diharapkan karena ada mungkin faktor-faktor tertentu yang

berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari

metode eksperimen yaitu membuat siswa lebih yakin atas hasil yang

mereka peroleh sehingga siswa dapat menciptakan sesuatu yang baru

dan juga mereka dapat mengaplikasikan penemuan mereka di dalam

kehidupan sehari-hari. Sedangkan kekurangan dari metode eksperimen

yaitu sulit diterapkan karena keterbatasan alat dan bahan dan

percobaan yang dilakukan tidak selalu mendapatkan hasil sesuai

dengan yang diinginkan.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran

Dengan Metode Eksperimen

Keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditandai hanya ditandai

dengan selesainya materi sesuai dengan batas waktu yang telah

ditentukan, namun keberhasilan belajar terjadi apabila materi

pembelajaran tersebut mengalami internalisasi dalam diri anak dan

bermakna bagi anak, sehingga dapat mereka gunakan untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Slameto

mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar, antara lain: (Hariyani, 2018: 38)

a. Faktor internal, faktor internal berasal dari dalam diri anak yang

terdiri dari:

1) Keadaan jasmaniah, yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

2) Keadaan psikologis, yang terdiri dari intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

3) Faktor kelemahan yang dialami anak.

Page 36: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Faktor eksternal, faktor eksternal berasal berasal dari luar pribadi

anak yang terdiri dari:

1) Keluarga, yang meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan

anak, relasi anak dengan anak, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Masyarakat, yaitu berupa kegaitan anak dalam masyarakat,

teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan

metode eksperimen, yaitu faktor dari dalam diri anak dan faktor dari

luar diri anak (lingkungan).

8. Prosedur Pemakaian Metode Eksperimen

Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu

memperhatikan prosedur berikut, diantaranya: ( Syarifah: 2017, 28)

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka

harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui

eksperimen.

b. Kepada siswa perlu diterangkan tentang alat-alat serta bahan-bahan

yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus

dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu

dicatat.

c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan

siswa. Bila perlu member saran atau pertanyaan yang menunjang

kesempatan jalannya eksperimen.

Page 37: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil

penelitian siswa, mendiskusikan dikelas, dan mengevaluasi dengan

tes atau Tanya jawab.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam memakai metode

eksperimen menurut Moedjino dan Moh.Dimnayati, langkah-langkah

berikut ini dapat diikuti. (Hariyani, 2018: 39)

a. Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen, yang mencakup

kegiatan:

1) Menetapkan kesesuain metode eksperimen terhadap tujuan-

tujuan yang hendak dicapai.

2) Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan, dan saran lain yang

dibutuhkan dalam eksperimen sekaligus memeriksa

ketersediaannya di sekolah.

3) Mengadakan uji eksperimen (guru mengadakan eksperimen

sendiri untuk menguji ketepatan proses dan hasilnya) sebelum

menugaskan kepada anak, sehingga dapat diketahui secara pasti

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

4) Menyediakan peralatan, bahan dan sarana lain yang dibutuhkan

untuk eksperimen yang akan dilakukan

b. Melaksanakan pemakaian metode eksperimen, dengan kegiatan-

kegiatan:

1) Mendiskusikan bersama seluruh anak mengenai prosedur,

peralatan dan bahan untuk eksperimen serta hal-hal yang perlu

diamati selama eksperimen.

2) Membantu, membimbing, dan mengawasi eksperimen yang

dilakukan oleh anak, dimana anak mengamati yang

diekspresikan.

3) Anak membuat kesimpulan tentang eksperimennya.

c. Tindak lanjut pemakaian metode eksperimen, melalui kegiatan-

kegiatan:

Page 38: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Mendiskusikan hambatan dan hasil-hasil eksperimen.

2) Membersihkan dan menyimpan peralatan, bahan, atau sarana

lainnya dan evaluasi akhir eksperimen oleh guru.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

prosedur pemakaian metode eksperimen yaitu; mempersiapkan

semua alat dan bahan yang dibutuhka untuk melakukan percobaan,

melaksanakan percobaan sesuai dengan prosedur yang benar, serta

anak diberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil percobaan yang

telah dilakukan.

C. Warna

1. Pengertian Warna

Warna yaitu benda, mata dan unsure cahaya. Dengan demikian

warna dapat didefinisikan sebagai unsure cahaya yang dipantulkan

oleh sebuah benda dan selanjutnya diinterprestasikan oleh mata

berdasarkan cahaya yang mengenal benda tersebut. (Zoleha, 2013: 33).

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa warna

adalah salah satu unsur yang penting dan wujud keindahan yang dapat

dilihat oleh mata.

2. Macam-Macam Warna

Menurut teori Brewster, mengemukakan warna-warna yang

ada dialam menjadi lima kelompok warna yaitu warna primer,

sekunder, tersier, kuarter dan warna netral. (Zoleha, 2013: 34)

a. Warna primer

Warna primer adalah warna dasar yang tidak merupakan

campuran dari warna-warna lain. Warna primer adalah warna-

warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-

warna primer. Tiga warna itu adalah: merah (seperti darah), kuning

(seperti kuning telur) dan biru (seperti langit dan laut).

Page 39: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Warna sekunder

Warna sekunder merupakan hasil pencampuran warna-

warna primer dengan porsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan

hasil campuran warna merah dengan warna kuning, hijau adalah

campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan

biru. Demikian sangat jelas bahwa warna sekunder adalah warna

yang dihasilkan dari dua warna primer.

c. Warna tersier

Warna tersier merupakan campuran salah satu warna primer

dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga

kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dengan warna

jingga.

d. Warna kuarter

Warna kuarter adalah warna keempat yaitu warna hasil

pencampuran dari dua warna tersier atau warna ketiga. Warna-

warna kuarter: 1) cokelat jingga yaitu pencampuran kuning dan

merah, 2) cokelat hijau yaitu pencampuran biru tersier dan kuning

tersier, 3) coklat ungu yaitu pencampuran merah tersier dan biru

tersier.

e. Warna netral

Warna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar

dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai

penyeimbang warna-warna kontras di alam, biasanya hasil

campuran yang tepat akan menuju hitam.

Munsel dalam (Widia, 2007: 837) mengemukakan bahwa: tiga

warna utama sebagai dasar dan disebut sebagai warna primer, yaitu

warna merah (M), kuning (K), dan biru (B). Apabila dua warna primer

masing-masing dicampurkan, maka akan menghasilkan warna kedua

atau warna sekunder. Bila warna primer dicampur dengan warna

sekunder akan dihasilkan warna ketiga atau warna tersier. Bila diantara

Page 40: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

warna tersier dicampur lagi dengan warna primer dan sekunder akann

dihasilkana warna netral. Adapun rumus teori Munsell dapat

digambarkan sebagai berikut: (Zoleha, 2013: 35).

Warna primer adalah

Warna sekunder

: M K B

: M + K = Jingga

M + B = Ungu

K + B = Hijau

Warna tersier : M + J = MJ B + U = BU

K + J = KJ K + H = KH

M + U = MU B + H = BH

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Eksperimen Pencampuran Warna

Bermain warna bermanfaat untuk meningkatkan daya pikir

serta kreativitas anak. Untuk membentuk anak yang terampil dan

cerdas harus dimulai dari usia dini. Meletakkan, menanamkan dasar-

dasar pengetahuan yang lebih mudah kepada anak, agar anak bisa lebih

gampang menerimanya. Salah satunya dengan bemain warna. Aktivitas

bermain warna juga mampu mendorong anak membuat suatu inovasi

besar, kepekaan anak akan meningkat tehadap suatu objek yang

dilihatnya, sehingga anak juga akan mampu membedakan dan

menganalisa tentang warna. Menurut Yuliati (2010) cara mengenalkan

tentang warna dengan metode bermain adalah: (Setiyawati, 2018: 42)

a. Alat dan bahan: Gelas aqua sebanyak 6 buah, Air, Pewarna

makanan merah, kuning, dan biru.

Page 41: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Cara kerja:

1) Isi 3 gelas aqua dengan air bening atau yang tidak berwarna

dan beri nomor pada masing-masing gelasnya dari angka 1, 2

dan 3

2) Teteskan pewarna makanan merah kedalam gelas pertama,

kuning kegelas kedua dan biru ke dalam gelas ke tiga lalu aduk

satu persatu sampai mencampur

3) Siapkan juga 3 buah gelas aqua kosong untuk media

mencampurnya

4) Campuran pertama terdiri dari warna merah dengan warna

kuning, akan menjadi warna oranye

5) Campuran ke dua terdiri dari warna merah dengan warna biru,

akan menjadi warna ungu

6) Campuran ke tiga terdiri dari warna kuning dengan warna biru,

akan menjadi warna hijau.

D. Penelitian yang Relevan

1. Meli Haryani, 2018, Skripsi tentang “Penerapan Metode Eksperimen

Dalam Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B di

Taman Kanak-Kanak Gelora Mekar Tanjung Raya Lampung Barat”.

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan

dokumen analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada

peningkatan kemampuan kognitif siswa kelompok B di Taman Kanak-

Kanak Gelora Mekar Tanjung Raya Lampung Barat setelah diterapkan

metode eksperimen dengan membuat kegiatan eksperimen benda

terapung dan tidak terapung, pencampuran warna, serta air larut dan

tidak larut. Persamaan penelitan ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah sama-sama menggunakan metode eksperimen dan

perbedaan terletak pada pendekatan yang digunakan, penelitian ini

Page 42: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif sedangkan desain

penelitian yang digunakan peneliti penelitian tindakan kelas.

2. Binti Taklimah, 2015, Skripsi tentang “Meningkatkan Kemampuan

Kognitif dalam Kegiatan Pencampuran Warna Melalui Metode

Eksperimen pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Pandan Sari

Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulung Agung”. Penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilakukan dengan

menggunakan 3 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan :

penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau

pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, hal

itu dapat dilihat dari hasil observasi kegiatan anak pada siklus I sebesar

55%, kemudian pada siklus II sebesar 75%, dan pada siklus III

meningkat sebesar 90%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti sama-sama berfokus untuk meningkatkan

kemampuan kognitif melalui metode eksperimen dan sama-sama

menggunakan desain penelitian tindakan kelas, perbedaan penelitian

ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah jumlah siklus,

peneliti menggunakan 2 siklus sedangkan penelitian ini menggunakan

3 siklus.

3. Nikmatul Khasanah dan Mas’udah. 2016 Jurnal tentang “ Pengaruh

Metode Eksperimen Berbahan Alam Terhadap Kemampuan

Pengenalan Warna pada Anak Kelompok A” Metode pendekatan

penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

Hasil penelitian mengenai kemampuan pengenalan warna pada anak

berkembang baik dapat dilihat dari perbedaan hasil sebelum penerapan

metode eksperimen berbahan alam dan hasil setelah penerapan metode

eksperimen berbahan alam. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama menggunakan metode

eksperimen, dan perbedaannya adalah penelitian ini berfokus pada

Page 43: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

meningkatkan kreativitas anak sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti berfokus pada pengembangan kemampuan kognitif anak

serta peneliti menggunakan desain penelitian penelitian tindakan kelas

dan penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif.

4. Gusti Ayu Sri Purmami Dewi dkk, 2016 Jurnal tentang “Penerapann

Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak

Usia 4-5 Tahun TK Saiwa Dharma”. Jenis penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dengan tahapan:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dengan hasil

penelitian dengan menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen

dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal sains,

pelaksanaan tindakan siklus I ke siklus II pada kemampuan kognitif

mengalami peningkatan dari kategori sedang ke kategori

tinggi.Persamaan peneletian ini dengan penelitian yang dilakukan

peneliti adalah sama-sama berfokus pada peningkatan kemampuan

kognitif anak dan sama-sama menggunakan pendekatan penelitian

tindakan kelas, dan letak perbedaannya adalah

E. Kerangka Pikir

Kemampuan kognitif sering diartikan sebagai daya atau

kemampuan seorang anak untuk berpikir dan mengamati, melihat

hunbungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak

memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung oleh

kemampuannya bertanya. Kemampuan kognitif menunjukkan pada proses

dan produk dari akal, pikiran manusia yang membawanya untuk tahu.

(Mursyid, 2015: 9)

Kemampuan kognitif pada anak terdiri dari tiga bidang

pengembangan kemampuan, yaitu: 1) pengetahuan umum sains; 2) konsep

bentuk, warna, ukuran dan pola; 3) konsep bilangan, lambang bilangan dan

huruf. ( Pahlewi, 2016: 93).

Page 44: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tindakan Kemampuan Awal

Dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak diperlukan

proses pembelajaran yang aktif, menyenangkan, menarik dan bermakna

bagi anak. Kemampuan kognititf anak dapat terstimulus dengan baik maka

dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

dan minat anak.salah satu metode yang dapat diterapkan dalam penelitian

ini yaitu metode eksperimen. Metode ini memberikan kesempatan pada

anak untuk lebih bereksplorasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan

menggunakan metode ini anak dapat menemukan sesuatu hal yang baru

dengan pengalamannya sendiri.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan

pengecekannya (Amrullah, 2018: 22).

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka hipotesis

penelitian ini adalah “Metode eksperimen pencampuran warna besar

pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif anak di TK Izzatul Islam

Muaro Jambi”.

Meningkatnya

kemampuan kognitif

anak

Menerapkan

metode eksperimen

pencampuran warna

pada pembelajaran

Kemampuan

kognitif anak

kurang berkembang

Hasil

Page 45: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

A. Desain Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan

kelas (PTK) dalam bahasa Inggris sering disebut Classroom Action

Research. Kemmis dan McTaggrt (1982) (dalam Sukardi, 2013: 3)

menyatakan penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau

seseorang dalam mengorganisasi sebuah kondisi dimana mereka dapat

mempelajari pengalaman dan membuat pengalaman mereka dapat diakses

kepada orang lain.

Penelitian tindakan sebagai sebuah proses investigasi terkendali

yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan

untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses,

isi, kompetensi, atau situasi. Menurut Suyitno (2011:11), PTK merupakan

studi sistematis yang dilakukan oleh guru dalam upaya memperbaiki

praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta

refleksi dari tindakan tersebut. ( Hendriana, 2017:33)

Kegiatan perencanaan awal dimulai dari melakukan pendahuluan,

pada penelitian ini juga mendiskusikan cara melakukan tindakan

pembelajaran dan bagimana cara melakukan. Pengamatan selama tindakan

penelitian dilakukan oleh peneliti.Pengamatan berdasarkan pedoman

observasi yang telah disiapkan. Kejadian-kejadian penting selama proses

dibuat pada catatan pembelajaran.

Refleksi dilaksanakan peneliti bersama guru. Kegiatan ini

berdiskusi memberi makna menerangkan dan menyimpulkan hasil

tindakan yang dilakukan. Berdasrkan kesimpulan pada kegiatan refleksi ini

suatu perencanaan untuk siklus berikutnya dibuat tindakan penelitian yang

dipandang cukup. Evaluasi hasil penelitian dilakukan untuk mengkaji hasil

pelaksanaan observasi dan refleksi pada setiap tindakan. (Suharsimi

Arikunto, 2006: 93).

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 46: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Izzatul

Islam Muaro Jambi. Pemilihan tersebut sebagai tempat penelitian

didasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian

yang akan menjadi objek ini relevan dengan pokok permasalahan

ini.

Permasalahan praktis pemilihan lokasi tersebut juga

didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:

1) Efisien waktu

2) Situasi sosial; sebelum mendapatkan izin formal untuk

memasuki lokasi tersebut peneliti telah mengadakan

komunikasi informal dengan pihak sekolah hingga

mendapatkan izin secara informal.

b. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 4 bulan sejak

bulan November 2019 hingga Februari 2020.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu siswa usia 4-5 tahun kelompok A di

Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

NO KELAS JUMLAH ANAK

1. A 12

JUMLAH 12

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30

Page 47: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan

kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,

dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. ( Sugiyono, 2017:

85). Sampel pada penelitian ini adalah kelas A sebagai kelas penelitian

dengan jumlah sampel sebanyak 12 anak yang terdiri dari 7 laki-laki

dan 5 perempuan yang berusia 4-5 tahun.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini menggunakan model kemmis

dan mc.tagart yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi.

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan mengunakan model PTK Kemmis

Model Kemmis dan Mc. Tagart tindakan dan pengamatan

dijadikan satu kesatuan karena tindakan dan observasi merupakan dua

kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam pelaksanaan penelitian ini

peneliti berkolaborasi dengan guru di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam

Muaro Jambi.

Page 48: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Rancangan Tindakan

Pelaksanaan PTK akan diterapkan dalam dua siklus, dengan siklus

pertama

1. Siklus I

Pelaksanaan PTK di mulai dengan siklus 1 yang terdiri dari

empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan),

pengamatan dan refleksi, yaitu penerapan yang dilakukan dengan

metode eksperimen pencampuran warna dengan menggunakan 3

warna, yaitu warna merah, warna kuning dan warna biru.

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini meliputi:

1) Membuat perencanaan pembelajaran

2) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan.

3) Membuat lembar observasi siswa.

4) Mendesain alat evaluasi berupa pertanyaan dan Tanya jawab

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi:

1) Membuat suasana belajar sebaik mungkin

2) Memberikan semangat dan memotivasi siswa untuk belajar

3) Melaksanakan kegiatan pencampuran warna merah dengan

warna kuning, warna kuning dengan warna biru, dan warna

biru dengan warna merah, dengan masing-masing porsi 1:1

4) Melakukan evaluasi.

5) Menganalisis hasil evaluasi.

6) Merefleksikan pelaksanaan kegiatan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

c. Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih peneliti dalam

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis.

Pengamatan terhadap pembelajaran menggunakan lembar

observasi aktivitas siswa dan lembar observasi pelaksanaan

Page 49: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan untuk

menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

d. Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa

maupun hasil belajar,akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan data penialian pada masing-masing siklus. Analisis ini

merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah tindakan

yang dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus diperbaiki

pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus II yang terdiri dari

empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan),

pengamatan dan refleksi. Penerapan yang dilakukan dengan metode

eksperimen pencampuran warna dengan menggunakan 5 warna.

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini yaitu:

1) Membuat perencanaan pembelajaran.

2) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperukan .

3) Membuat lembar observasi siswa.

4) Mendesain alat evaluasi berupa pertanyaan dan Tanya jawab.

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi:

1) Membuat suasana belajar sebaik mungkin.

2) Membuat ice breaking untuk melatih konsentrasi siswa.

3) Memberikan semangat dan memotivasi siswa untuk belajar.

4) Melaksanakan kegiatan pencampuran warna, yaitu warna

merah dan warna kuning, warna kuning dengan warna biru, dan

warna biru dengan warna hijau, warna hijau dengan warna

oranye, warna oranye dengan warna merah, warna oranye

dengan warna kuning, warna oranye dengan warna biru, warna

hijau dengan warna merah, warna hijau dengan warna kuning,

Page 50: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan warna biru dengan warna merah, dengan masing-masing

porsi 1:1.

5) Melakukan evaluasi.

6) Menganalisis hasil evaluasi.

7) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

c. Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneliti dalam

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis.

Pengamatan terhadap pembelajaran menggunakan lembar

observasi aktivitas siswa dan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan untuk

menentukan jenis tindakan perbaikan apakah siklus ini berhasil

atau tidak.

d. Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa

maupun hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan data penilaian pada masing-masing siklus. Analisis ini

merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah tindakan

yang dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus diperbaiki

pada siklus berikutnya.

E. Sumber Data

1. Primer

Data primer yang peneliti ambil didapatkan dari informan atau

orang yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Yakni

kepala sekolah, guru dan siswa.

2. Sekunder

Data sekunder yang peneliti ambil berdasarkan buku-buku

pendukung yakni desain pembelajaran PAUD, Golden Age, dasar-

dasar pendidikan anak usia dini, belajar dan pembelajaran PAUD,

Page 51: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perkembangan anak usia dini dan cara praktis peningkatannya, dan

melalui beberapa teknik pengumpulan data baik melalui data siswa,

dokumentasi dan arsip.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi

verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi. Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan

secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaaan

saling berhadapan, namun komunikasi dapat juga dilaksanakan

melalui telepon. Wawancara tidak sekedar omong-omong atau

percakapan biasa, walaupun keduanya berupa interaksi verbal.

Dalam interview diperlukan kemampuan mengajukan pertanyaan

yang dirumuskan secara tajam, halus dan tepat dan kemampuan

untuk menangkap buah pikiran orang lain dengan cepat. (

Nasution, 2011: 113)

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana perencanaan dalam

persiapan pembelajaran?

2. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di dalam proses

pembelajaran?

3. Metode apa yang sering ibu

gunakan dalam pembelajaran?

4. Bagaiamana cara ibu untuk

menstimulus kemampuan

Page 52: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kognitif anak?

5. Apakah penting kemampuan

kognitif bagi anak?

6. Apakah ibu pernah mengikuti

seminar/pelatihan mengenai

metode eksperimen?

7. Apa yang ibu ketahui mengenai

metode eksperimen?

8. Apakah metode eksperimen

pencampuran warna sudah

pernah diterapkan?

9. Metode eksperimen apa saja

yang pernah diterapkan?

b. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses yang biologis dan

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. ( Sugiyono, 2017: 145)

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gajala-

gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Lembar observasi yang digunakan berupa pengamatan, dengan

memberi ceklis, instrumen observasi berupa rating skale dengan

jujur berdasarkan pengamatan dengan pedoman skala

perkembangan anak yaitu: belum berkembang (BB), mulai

berkembnag (MB), berkembang sesuai harapan (BSH),

berkembang sangat baik (BSB)

Page 53: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi

No Aspek yang diamati BB MB BSH BSB

1. Anak suka bertanya tentang

apa yang belum ia ketahui

2. Anak mampu melakukan

percobaan pencampuran

warna secara sederhana

3. Anak mampu mengikuti

intruksi sesuai dengan yang

disampaikan oleh guru

4. Anak manpu

mengklasifikasikan benda

sesuai warna (seperti bunga

mawar berwarna merah,

bunga anggrek berwarna

ungu)

5. Anak mampu menceritakan

hasil percobaan pencampuran

warna

Keterangan

Skor 1 : Belum Berkembang (BB)

Skor 2 : Mulai Berkembang (MB)

Skor 3 : Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

Skor 4 : Berkembang Sangat Baik (BSB)

Indikator Tingkat Penilaian Perkembangan kemampuan

kognitif anak usia 4-5 Tahun yaitu terdapat di BAB II halaman 11

Sumber : Permendikbud NO. 137 Tahun 2014 Tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini.

Page 54: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai

kegiatan yang terjadi selama tindakan diberikan. Teknik ini lebih

menjelaskan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Teknik dokumentasi merupakan cara untuk mengumpulkan data

melalui dokumentasi yang tersedia. Teknik ini untuk menggali data

tentang keadaan guru, keadaan peserta didik, keadaan sarana dan

prasarana dan lain-lain.

Tabel 3.4 Dokumentasi pengumpulan data

No Data Jenis Dokumen

1. Aktivitas Anak Foto

2. Profil Sekolah Dokumen Sekolah

3. Visi-Misi Sekolah Dokumen Sekolah

4. Struktur Organisasi Sekolah Dokumen Sekolah

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Metode Ekperimen Pencampuran Warna

1) Definisi Konseptual

Metode eksperiman adalah salah satu metode

pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan anak dengan mengajak anak melakukan suatu

percobaan sehingga anak dapat melihat secara langsung proses

tersebut. Metode eksperimen adalah salah satu metode

pembelajaran yang berpusat pada anak.

2) Definisi Operasional

Mengembangkan kemampuan mengenal warna dapat

dilakukan dengan metode eksperimen. Eksperimen yang

dilakukan berupa percobaan sederhana. Percobaan sederhana

Page 55: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dapat dikemas secara bervariasi, salah satunya yaitu permainan

pencampuran warna.

Sebelum masuk kelas guru menyiapkan alat dan bahan.

Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen (percobaan)

ini diantaranya pewarna makanan berwarna primer (merah,

kuning, dan biru), gelas aqua sebanyak 6 buah dan air.

Sebelum memulai pembelajaran anak-anak diajak

bernyanyi dan bermain tepuk dengan bimbingan guru sesuai

dengan tema, guna untuk membangkitkan semangat anak.

Setelah itu apersepsi tentang pembelajaran yang sebelumnya.

Kemudian guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

anak mengenai pengetahuan dan pengalamannya tentang tema

tersebut.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan terlebih dahulu

kepada anak kegiatan apa yang akan dilakukan hari itu. Setelah

itu guru memberitahukan kepada anak tentang alat dan bahan

yang akan digunakan selama pembelajaran. Kemudian anak

diminta untuk mencampurkan warna, berikan kesempatan

kepada anak untuk melakukan percobaan sederhana dan

biarkan anak untuk mengamatinya. Dalam pelaksanaan

percobaan sederhana guru memancing pengetahuan anak

tentang macam-macam warna dengan member pertanyaan

tentang warna-warna yang ditemukan anak.

Setelah selesai melakukan percobaan guru kemudian

memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengkomunikasinnya secara lisan hasil temuannya.

Pada kegiatan penutup dilakukan recalling terhadap

kegiatan yang telah dilaksanakan. Anak beserta guru

mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan pada hari itu.

Page 56: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Kemampuan Kognitif

1) Definisi Konseptual

Kognitif adalah suatu proses yang terjadi didalam otak

manusia saat ia menggunakan otaknya untuk berfikir. Pada

dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak

mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui

pancaindranya sehingga dengan pengetahuan yang didapatinya

tersebut anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi

manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk

Tuhan yang memberdayakan apa yang ada di dunia ini untuk

kepentingan dirinya dan orang lain.

2) Definisi Operasional

Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan

berpikir termasuk didalamnya kemampuan memahami,

menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis dan

kemampuan mengevaluasi. Kemampuan kognitif anak dapat

diukur melalui indikator. Indikator perkembangan kemampuan

kognitif anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut:

1) Mengenal gejala sebab akibat adalah kemampuan anak

dalam mengetaui mengapa suatu hal bisa terjadi, contoh

dalam pencampuran warna, jika air warna merah dicampur

dengan air berwarna kuning akan menghasilkan air warna

oranye.

2) Mengkreasikan sesuatu dengan idenya sendiri adalah

kemampuan anak untuk memadupadankan atau

memodifikasi sesuatu. Contoh dalam percobaan sederhana

pencampuran warna anak mencampurkan warna sesuai

keinginannya.

3) Mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk atau warna atau

ukuran, seperti warna buah, buah apel, strawberry dan

Page 57: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

rambutan berada pada kelompok yang sama karena sama-

sama berwarna merah.

Berdasarkan Standar Tingkat Pencapaian

Perkembangan Anak di dalam Peraturan Menteri Pendidikan

dan Budaya No. 137 Tahun 2014 dalam lingkup perkembangan

kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah bidang

belajar dan pemecahan masalah serta konsep bentuk, warna,

ukuran dan pola.

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Menurut Miles (dalam Yusria: 2016) Penelitian ini dikatakan

berhasil apabila 71% dari jumlah keseluruhan anak yaitu 12 orang anak.

Apabila 9 dari 12 orang anak mencapai tingkat capaian peningkatan

minimal maka penelitian berhasil dan penelitian yang ditentukan bersama

kolaborator yakni 75%.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs

ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan

jangka waktu, untuk data kualintatif penulis mengunakan teknik miles dan

Hubernan dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala

tertentu terjadi. Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-

langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu

pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi

(conclutions).

1. Reduksi Data

Pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan tramsformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan terttulis dilapangan. Proses pengumpulan data dilapangan,

mellaui observasi, wawancara dan dokumentasi merupakan data yang

Page 58: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penulis ambil dilapangan, untuk memberikan gambaran dalam mencari

jawaban pertanyaaan penelitian. Kegiatan reduksi ini bertujuan untuk

memperkuat data yang ada.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk

teks naratif, yaitu berupa catatan-catatan lapangan terkumpul yang

kemudian penulis sederhanakan sesuai dengan sub fokus pembahasan.

3. Kesimpulan/verfikasi

Kegiatan selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi

yang tersusun dalam satu kesatuan yang utuh dan mudah dipahami.

Kegiatan verifikasi ini digunakan untuk membuat kesimpulan menjadi

kredibel, artinya terpercaya serta dapat teruji dengan bukti catatan

lapangan, demikian kesimpulan ini dikemukakan menjadi kuat dan

valid dalam prosesnya.

Teknik analisis data yang berupa data yang disajikan

berdasarkan angka-angka, maka menggunakan analisis deskriptif

presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut : X=𝐹 × 100% 𝑁

Keterangan:

X = Presentase yang akan dicapai

F = Skor yang di dapat

N = Jumlah siswa

I. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan terhitung

dari bulan Juni hingga Februari 2020. Rencana waktu penelitian ini masih

bersifat relatif, artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi

secara teknis administratif maupun kondisi dilapangan.

Page 59: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Apr

1. Pengajuan judul x

2. Penyusunan

proposal

x x

3. Pengajuan

seminar

x

4. Seminar

proposal

x

5. Perbaikan hasil

seminar

proposal

x

6. Pengajuan riset x

7. Riset x x

8. Analisis data x x x

9. Pengajuan

sidang

X

10. Sidang X

Page 60: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

Taman Kanak-kanak Izzatul Islam Muaro Jambi merupakan

lembaga PAUD formal swasta yang berada di Muaro Jambi dan

terletak di Komplek Ruko Mendalo Mas, Blok A1. No 1 & 2, Desa

Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro

Jambi.

Awal mula lembaga ini berdiri sejak Juni 2017.Lembaga ini

didirikan oleh Bunda Nova selaku kepala sekolah bersama suami dan

orang tuanya yaitu Bapak Drs. H. Kamaludin dan Ibu Hj. Marni.B,

S.Pd selaku ketua yayasan. Sekolah ini didirikan agar dapat ikut serta

berpartisipasi dalam mendidik anak-anak kaum muslimin dalam

memurnikan atau mengembalikan Islam yang sesuai dengan ajaran

Rasulullah, alasan mengapa lembaga ini didirikan di Muaro Jambi,

secara khususnya karena belum ada sekolah Sunnah yang didirikan di

Mendalo dan sekitarnya. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum

diniyah dan kurikulum umum.

2. Data Umum Sekolah

Tabel 4.1 Identitas Sekolah

NO IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama Sekolah Taman Kanak-Kanak Izzatul

Islam

2. Nomor Statistik Sekolah

3. Alamat Komplek Ruko Mendalo Mas

Blok A1 No. 1-2

4. Kelurahan Mendalo Indah

5. Kecamatan Jambi Luar Kota

44

Page 61: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

45

6. Kabupaten Muaro Jambi

7. Provinsi Jambi

8. Kode pos 36361

9. Telepon/HP 0813 6624 8080

10. Status Sekolah Swasta

11. Akreditasi C

12. KBM Pagi

13. Jenis Gedung Permanen

14. Status Gedung Sewa

15. Luas Bangunan 320 m2

16. Luas Tanah 180 m2

Sumber: kepala Yayasan TK Izzatul Islam Muaro Jambi

Gambar 4.1 Gedung Sekolah

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan Islam unggulan berlandaskan Al-

Quran dan Assunah yang berhasil generasi sholeh dan sholehah

yang berkarakter, beraqidah lurus cerdas dan berakhlak mulia.

Page 62: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

46

b. Misi

Menerapkan pendidikan dan memberikan bekal keteladanan

generasi umat terbaik melalui:

1) Menanamkan nilai-nilai tauhid.

2) Mengerjakan aqidah yang lurus.

3) Menambahkan rasa cinta kepada Allah Subhanahuwata’ala dan

Rasulullah Sallallahu Alaihiwasalam.

4) Membiasakan anak dengan akhlak islami, cinta Al-Quran.

5) Adab dan etika, doa sehari-hari sesuai sunnah Rasulullah.

6) Amaliah shaleh praktis.

7) Mendidik anak menjadi mukmin yang cerdas.

c. Tujuan /Target Pendidikan

1) Membentuk mukmin yang cerdas & berkarakter

2) Terbiasa dengan akhlaq dan adab yang baik

3) Dapat membaca Al- quran

4) Hafal gerakan dan bacaan sholat

5) Memiliki hafalan surat surat pendek

6) Dapat menghafal do’a sehari hari

7) Dapat membaca dan menulis latin

8) Menguasai matematika dasar

4. Keadaaan Guru dan Siswa

a. Keadaaan guru

Tenaga pengajar di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam

Moaro Jambi mempunyai tugas penting, yakni mengolah pelajaran

untuk dapat disampaikan kepada anak didik.Seorang guru memiliki

tugas dan tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan

anak didiknya.Tenaga pengajar di Taman Kanak-Kanak Izzatul

Islam terdiri dari 2 orang dengan latar pendidikan DII PGTK dan

SI Hukum.

Page 63: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

47

Kepala Yayasan

Hj. Marni. B, S.Pd

Kepala Sekolah

Nova Loviana, ST

b. Struktur Organisasi Sekolah

STRUKTUR ORGANISASI TK IZZATUL ISLAM

DATA TENAGA EDUKATIF SEKOLAH TK IZZATUL ISLAM

Tabel 4.2 Data Tenaga Edukatif Sekolah TK Izzatul Islam

No Nama

Pendidik dan

Tenaga

Kependidikan

L/

P

Tempat

Tanggal

Lahir

Pendidikan Jabata

n

Mulai

Bertugas

1. Nova Loviana,

ST

P Jambi, 22-

11-1990

SI,

Universitas

Pasundan

Bandung

Kelapa

Sekola

h

17-07-

2017

2. Elitra

Prasiskan, A.

Md

P Siulak

Panjang,

05-02-1985

DII PG TK,

Stai Ma’arif

Jambi

Guru 15-02-

2018

3. Sarwinda, SH P Pangkalan

Duri, 04-

09-1995

SI UIN STS

Jambi

Guru 15-07-

2019

Tabel Tenaga Edukatif Sekolah

Guru Kelas

Elitra Prasiska, A.Md

Guru Kelas

Sarwinda S.H

Page 64: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

48

Gambar 4.2 Guru di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam

c. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan,

diberikan bermcam-macam ilmu pengetahuan serta keterampila.

Siswa merupakan unsur esensial yang harus ada dalam proses

belajar mengajar. Tanpa adanya siswa tentunya tujuan

pembelajaran tidak akan terklaksana. Siswa TK Izzatul Islam

Muaro Jambi Tahun Ajaran 2019/2020 berjumlah

Tabel 4.3Data Anak Didik TK Izzatul Islam Muaro Jambi

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. A 7 5 12

2. B 9 12 21

Sumber :Kepala Sekolah TK Izzatul Islam

Page 65: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

49

Gambar 4.3 Peserta didik di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam

5. Sarana dan Prasarana Sekolah

Ada tiga faktor yang harus ada dalam proses pembelajaran,

yaitu, guru, siswa dan instrumen belajar, ketiadaan salah satu faktor

tersebut maka tidak berlangsung suatu proses pembelajaran. Salah satu

bentuk dari instrumen belajar yaitu sarana dan prasarana yang

merupakan faktor vital dalam penyelenggaraan pendidikan.

Adapun sarana dan prasarana yang dapat menunjang

berlangsungnya proses pembelajaran di Taman Kanak-Kanak Izzatul

Islam Muaro Jambi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.4 Sarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Kursi Tamu 4 Baik

2. Meja Tamu 2 Baik

3. Meja Belajar 2 Baik

4. Kursi Belajar 15 Baik

5. Meja Guru 2 Baik

6. Kursi Guru 2 Baik

7. Rak APE 1 Baik

Page 66: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

50

8. Rak Buku 1 Baik

9. Papan Tulis 2 Baik

10. Komputer 2 Baik

11. Printer 2 Baik

12. AC 5 Baik

13. Lemari UKS 1 Baik

14. Tempat Tidur UKS 1 Baik

15. Lemari Dapur 1 Baik

16. Kipas Angin 1 Baik

17. Lemari 3 Baik

18. Peluncuran Outdoor 1 Baik

19. Ayunan Outdoor 1 Baik

20. Panjat Dinding Outdoor 1 Baik

21. Peluncuran Indoor 1 Baik

22. Ayunan Indoor 1 Baik

Sumber: Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi

Page 67: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

51

Gambar 4.4 Sarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi

Tabel 4.5Keadaan Prasarana Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam

Muaro Jambi

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Ruang Tamu 1 Baik

2. Ruang Yayasan 1 Baik

3. Ruang Kantor Pemgurus 1 Baik

4. Ruang Kantor Guru 1 Baik

5. Ruang Bermain 1 Baik

6. Ruang Belajar 4 Baik

7. Ruang Makan 2 Baik

8. Ruang Perpustakaan 1 Baik

9. Ruang Musholla 1 Baik

10. Ruang Dapur 1 Baik

11. Ruang UKS 1 Baik

12. Kamar Mandi 4 Baik

13. Janitor 1 Baik

14 Laundry Room 1 Baik

Sumber: Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi

Page 68: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

52

Gambar 4.5 Prasarana di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi

B. Temuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam

Muaro Jambi.Tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan

kemampuan kognitif anak melalui metode eksperimen pencampuran

warna.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar

observasi yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan landasan toeri telah

divalidasi sebanyak 7 item.

Langkah pertama dalam pengambilan data adalah dengan

melakukan tes awal (pra siklus).Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor

anak sebelum diberi perlakuan (treatment).Setelah melakukan tes awal

Page 69: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

53

selanjutnya yaitu member perlakuan kepada anak, dalam hal ini bentuk

perlakuannya adalah penerapan metode eksperimen pencampuran warna,

dimana metode eksperimen pencampuran warna ini dilakukan rencana

pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).Setelah perlakuan selesai

selanjutnya dilakukan tes akhir (posttest).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak kelas A Taman Kanak-

Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi didapat skor akhir pada pra siklus,

siklus I dan siklus II dari hasil kegiatan anak yang diperoleh dari 7

petanyaan. Dengan kriteria penilaian sebagai berikut: Skor 1 jika

pertanyaan dijawab belum berkembag (BB), Skor 2 jika pertanyaan

dijawab mulai berkembang (MB), Skor 3 jika pertanyaan dijawab

berkembang sesuai harapan (BSH), Skor 4 jika pertanyaan dijawab

berkembang sangat baik (BSB).

Data skor awal pretest yang diperoleh peneliti pada penelitian

penerapan metode eksperimen pencapuran warna terhadap kemampuan

kognitif anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi sebelum diberikan perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Pra Siklus

No Nama

Anak

Indikator Skor

I II III IV V

1. ARE 1 2 2 1 2 8

2. ARA 1 1 1 1 1 5

3. BAW 1 2 2 2 1 8

4. ES 1 1 1 1 1 5

5. KNQM 1 1 1 1 1 5

6. NA 1 1 1 1 1 5

7. MNM 1 2 2 2 1 8

8. MZA 1 1 1 1 1 5

9. NAZ 2 2 3 2 3 12

Page 70: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

54

10. NSPD 3 2 2 2 2 11

11. QA 1 1 1 1 1 5

12. RAS 2 2 3 2 2 11

Jumlah 16 18 26 17 17 88

Dari data yang diperoleh peneliti pada penelitian meningkatkan

kemampuan kognitif anak usia dini melalui metode eksperimen

pencampuran warna pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak

Izzatul Islam Muaro Jambi sebelum diberikan perlakuan menggambarkan

bahwa rata-rata TCP kemampuan anak pada pra siklus berada pada

kategori belum berkembang sebanyak 7 anak, ini berarti 58,3% sedangkan

TCP anak mulai berkembang sebanyak 2 anak berarti ada 16,6% serta

TCP berkembang sesuai harapan terdapat 3 anak berarti ada 25%.

Setelah diperoleh skor pretest, langkah selanjutnya yang dilakukan

adalah pemberian perlakuan (treatment) yaitu penerapan metode

eksperimen pencampuran warna untuk meningkatkan kemampuan kognitif

anak. Perlakuan yang diberikan dilakukan secara bertahap terlebih dahulu

dalam siklus I,dengan menggunakan warna primer, kemudian dilanjutkan

pada siklus II yang menggunakan warna primer dan sekunder. Dimana

setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, serta dilakukan sesuai

dengan tema pembelajaran. Dimana rangkaian kegiatan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Memberikan materi dengan tema rekreasi dan subtema taman bunga,

gentala arasy dilakukan dalam 2 kali pertemuan.

b. Memberikan meteri dengan tema alat transportasi subtema kendaraan

darat dilakukan dalam 2 kali pertemuan

Page 71: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

55

1. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan siklus I yang dilakukan peneliti berkaitan pada

tema rekreasi. Pada siklus I meteri yang akan diajarkan kepada

anak yaitu:

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan Siklus I

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1. Selasa, 21

Januari 2020

Pertemuan I Tema: Rekreasi dengan

subtema: Taman Anggrek

2. Senin, 27

Januari 2020

Pertemuan

II

Tema: Rekreasi dengan

subtema: Gentala Arasy

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas menggunakan

penerapan metode eksperimen pencampuran warna, selain itu

sebelum mengajar peneliti dan guru mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) agar kegiatan mengajar

lebih terarah dan maksimal. Alat dan bahan yang digunakan dalam

kegiatan eksperimen pencampuran warna dipersiapkan pada hari

sebelumnya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada

siklus I terdiri dari 2 pertemuan.Berikut deskripsi pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode

eksperimen pencampuran warna.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada 21 Januari

2020, materi yang disampaikan adalah tema rekreasi dengan

subtema taman bunga.

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran

dengan memberisalam dan siswa menjawab salam

Page 72: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

56

kemudian membaca do’a sebelum belajar dan menyanyikan

lagu “tema rekreasi”. Sebelum memulai pelajaran guru

memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan, dilanjutkan dengan

menginformasikan materi yang akan disampaikan oleh

peneliti beserta tujuan pembelajaran dan kegiataan

apersepsi.

b) Kegiatan inti

a. Guru bertanya kepada peserta didik apa itu rekreasi, dan

rekreasi apa saja yang ada dijambi.

b. Guru bertanya tempat rekreasi mana saja yang pernah

dikunjungi.

c. Guru bertanya kepada peserta didik apakah pernah

ketaman anggrek.

d. Guru bertanya kepada peserta didik warna bunga yang

ada ditaman anggrek.

e. Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

f. Peserta didik diajak melakukan pencampuran warna.

Dengan menggunakan warna primer yaitu warna merah,

kuning dan biru.

g. Pencampuran warna dilakukan oleh peneliti, peserta

didik hanya memperhatikan prosesnya.

h. Peneliti bertanya nama warna yang ada di gelas aqua.

Page 73: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

57

Gambar 4.6 Kegiatan Inti Pertemuan I Siklus I

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru

merefleksi hasil pembelajaran dengan sub tema taman

bunga. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a.

Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I anak sudah

mulai tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran,

namun dalam pelaksanaan masih ada beberapa yang terlihat

kurang aktif.

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin

27 Januari 2020. Materi yang disampaikan adalah mengenai

tema rekreasi subtema gentala arasy

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran

dengan memberi salam dan siswa menjawab salam

kemudian membaca do’a sebelum belajar. Kemudian guru

bertanya nama hari, tanggal, bulan dan tahun. Sebelum

memulai pembelajaran guru memotivasi siswa agar

semangat dalam mengikuti pembelajaran yang

dilaksanakan, dilanjutkan dengan menginformasikan materi

yang akan disampaikan oleh peneliti beserta tujuan

Page 74: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

58

pembelajaran dan kegiatan apersepsi mengenai subtema

gentala arasy.

b) Kegiatan Inti

1. Peneliti memberikan pertanyaan kepada anak didik

apakah anak pernah ke gentala arasy.

2. Peneliti bertanya warna apa saja yang ada di menara

gentala arasy dan lampu yang ada di dua tiang jembatan

gentala arasy.

3. Guru mengajak anak melakukan percobaan

pencampuran warna dengan mencampurkan warna

primer.

4. Guru memberi kebebasan pada anak untuk memilih

warna yang diinginkan. Nabil memilih warna merah

dan Adib memilih warna biru sehingga menghasilkan

warna ungu, Bilqis memilih warna kuning dan Khanza

memilih warna merah sehingga menghasilkan warna

oren, kemudian Azka memilih warna Biru dan Nizam

memilih warna kuning sehingga menghasilkan warna

hijau.

5. Guru bertanya nama-nama warna air yang ada didalam

gelas aqua.

Page 75: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

59

Gambar 4. 7 Kegiatan Inti Pertemuan II Siklus II

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru

merefleksikan hasil pembelajaran dengan subtema gentala

arasy.Guru bertanya bagaimana perasaan anak selama

pembelajaran berlangsung dan kemudian guru menutup

pembelajaran denga berdo’a.

Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan II,

anak sudah semakin tertarik pada kegiatan eksperimen

pencampuran warna, beberapa anak terlihat begitu antusias

dengan kegiatan ini, dan ada juga beberapa yang sudah

mampu menyebutkan nama warna baik dalam bahasa

Indonesia, maupun bahasa Inggris. Namun masih ada juga

yang belum begitu tertarik entah karena takut, malu atau

tidak fokus.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi

meningkatkan kemampuan kognitif anak.Di samping observasi

peningkatan kemampuan kognitif anak, peneliti juga menggunakan

lembar observasi keterlibatan anak. Dalam kegiatan pembelajaran

Page 76: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

60

yang digunakan kepada peserta didik, selama proses pembelajaran

berlangsung dan untuk mengetahui kemampuan anak dalam

meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan

metode eksperimen pencampuran warna.

Dari hasil pengamatan pada siklus I ini peneliti,

berkesimpulan bahwa pada siklus ini peserta didik sudah terlibat

cukup aktif dan kreatif yang dimilikinya mulai berkembang dengan

baik, namun beum seluruh anak, hal tersebut ketika guru mengajak

anak untuk melakukan pencampuran warna sebagian dari mereka

masih terlihat bingung namun sudah cukup tertarik dengan adanya

kegiatan tersebut, adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 4.8 Hasil Siklus I

No Nama

Anak

Indikator Skor

I II III IV V

1. ARE 3 3 3 3 3 15

2. ARA 1 1 1 1 1 5

3. BAW 3 3 3 3 3 15

4. ES 2 1 2 3 2 10

5. KNQM 2 2 2 2 1 9

6. NA 1 1 1 1 1 5

7. MNM 3 3 2 3 3 14

8. MZA 2 2 2 2 1 9

9. NAZ 4 3 3 4 4 18

10. NSPD 3 3 3 3 3 15

11. QA 1 1 1 1 1 5

12. RAS 3 3 3 3 3 15

Jumlah 28 26 26 29 26 135

Page 77: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

61

Keterangan:

Jumlah anak: 12

Anak yang belum berkembang ada 3 yaitu 25%

Anak yang mulai berkembang ada 3 yaitu 25%

Anak yang berkembang sesuai harapan ada 5 yaitu 41,6%

Anak yang berkembang sangat baik ada 1 yaitu 8,3%

Skor penilaian:

BB : Belum Berkembang skor 1

MB : Mulai Berkembang skor 2

BSH : Berkembang Sesuai Harapan skor 3

BSB : Berkembang Sangat Baik skor 4

Berikut hasil wawancara singkat yang dilakukan oleh

peneliti dengan guru kelas yaitu ibu Sarwinda. Pertama-tama

peneliti bertanya, bagaimana menurut ibu tentang eksperimen

pencampuran warna ini? Eksperimen pencampuran warna belum

pernah diterapkan sehingga anak begitu antusias meski ada

beberapa anak yang belum berani mengekspresikan dirinya, jawab

ibu Sarwinda. Apa pendapat ibu tentang anak yang belum tertarik

dengan kegiatan eksperimen pencampuran warna ini? Tanya

peneliti. Mungkin bukan anak tidak tertarik hanya saja masih

belum begitu percaya diri, kembali lagi bagaimana cara guru untuk

memotivasi anak sehingga anak merasa tertarik dengan kegiatan

ini. Jawab ibu Sarwinda. Kemudian peneliti bertanya, Apakah

menurut ibu kemampan kognitif anak meningkat setelah 2

pertemuan pada siklus I? Iya, tampak ada peningkatan pada

beberapa anak meski belum maksimal. Itu terlihat ketika anak pada

pertemuan kedua mulai lebih kondusif dan lebih fokus dari

pertemuan sebelumnya.

Page 78: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

62

Gambar 4.8 Wawancara Guru Kelas Kelompok A Setelah Siklus I

d. Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan ke dua dapat

dirinci sebagai berikut:

a. Peningkatan kemampuan kognitif anak dalam percobaan

pencampuran warna sudah mulai terlihat namu belum begitu

maksimal.

b. Minat dan motivasi anak mengikuti kegiatan pembelajaran

mulai terlihat namun masih belum maksimal, hal ini terlihat

masih ada peserta didik yang bermain dan tidak fous pada

materi yang diberikan.

Berdasarkan refleksi pertemuan ke 1 dan 2 tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang muncul

pada pelaksanaan siklus I. Untuk itu, pada pelaksanaan siklus II

perlu ada perbaikan pada desain pembelajaran adapun revisi

tersebut adalah:

a. Pengelolaan waktu yang efisien.

b. Memberikan motivasi dan semangat kepada anak yang mampu

mengikuti aturan dengan baik. Selain itu, guru juga dalam

menyajikan kegiatan terhadap anak dibuat semenarik mungkin

sehingga anak lebih fokus pada kegiatan pembelajaran yang

diberikan.

Page 79: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

63

2. Siklus II

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ternyata hasilnya

masih menunjukkan banyak ظanak yang belum mampu mencapai

standar tingkat pencapaian perkembangan, hal tersebut membuat

peneliti berusaha melakukan perbaikan melalui kegiatan pada siklus

II.Adapun kegiatan pada siklus II adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan peneliti mempersiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sebagai

pedoman acuan dalam proses pembelajaran, mempersiapkan

media yang dibutuhkan serta lembar observasi keterlaksanaan

proses pembelajaran.

Tabel 4.9 Jadwal Perencanaan Siklus II

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1. Senin, 03

Februari 2020

Pertemuan

I

Tema : Alat Transportasi

Subtema: Transportasi Darat

(Mobil)

2. Rabu, 05

Februari 2020

Pertemuan

II

Tema : Alat Transportasi

Subtema : Transportasi Darat

(Motor)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada

siklus II terdiri dari 2 pertemuan.Berikut deskripsi pelaksanaan

dan pengamatan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode

eksperimen pencampuran.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu

29 Januari 2020 Pada pertemuan ini materi yang disampaikan

Page 80: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

64

yaitu, tema alat transportasi subtema alat transportasi darat

(mobil).

a) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal yang dilakukan peneliti saat

circle time yaitu kegiatan pembuka yang diawali dengan

do’a, menyebutkan nama hari, tanggal, bulan dan tahun.

Peneliti bertanya tentang nama-nama alat transfortasi.

Selanjutnya dilakukan kegiatan ice breaking untuk melatih

kekompakan dan konsentrasi anak, dan dilanjutkan dengan

pengenalan materi mengenai tema alat-alat transfortasi

subtema kendaraan darat (mobil).

b) Kegiatan inti

1. Guru bertanya tentang kendaraan darat

2. Guru bertanya macam-macam mobil dan warnanya

(misal mobil pemadam kebakaran warna merah)

3. Peneliti mengajak anak melakukan percobaan

pencampuran warna dimana peneliti yang melalukannya

anak hanya memperhatikan setiap prosesnya. Warna

yang digunakan pada siklus II yaitu warna primer serta

warna sekunder.

4. Peneliti bertanya nama-nama warna yang ada digelas

aqua.

5. Peneliti mengenalkan warna yang ada digelas aqua

dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Misalnya merah bahasa Inggrisnya red dan bahasa

Arabnya ahmarun, dsb.

Page 81: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

65

Gambar 4. 9 Kegiatan Inti Pertemuan I Siklus II

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran guru menutup dengan

merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan. Setelah

mengetahui apa macam-macam mobil beserta warnanya.

Pembelajaran ditutup dengan membaca do’a dan salam.

2) Pertemuan II

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran peneliti meminta anak

untuk duduk secara circle time diawali dengan memberi

salam kepada anak. Selanjutnya membaca do’a, bertanya

nama-nama hari, bulan dan tahun. Kemudian dilanjutkan

dengan kegiatan mengabsen siswa dan memberi tahu tema

dan subtema yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang

motor.

b) Kegiatan inti

1. Peneliti bertanya tentang kendaraan darat

2. Peneliti bertanya tentang motor

3. Peneliti bertanya warna motor yang pernah dilihat

4. Peneliti bertanya nama-nama warna dalam bahasa arab

dan bahasa inggris.

Page 82: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

66

5. Guru mengajak anak melakukan percobaan

pencampuran warna, dimana guru disini hanya memberi

intruksi pencampuran warna dilakukan oleh anak

dengan bekerja sama satu sama lain.

6. Guru memberi kebebasan pada peserta didik untuk

mencampurkan warna. Nana memilih warna merah dan

Khanza memilih warna hijau sehingga menghasilkan

warna coklat kehitaman, Nabil memilih warna hijau dan

Azka memilih warna biru sehingga menghasilkan warna

biru kehijauan, setiap anak bebas memilih warna yang

diinginkan.

7. Terakhir guru bertanya nama-nama warna yang ada

digelas aqua dan menyuruh anak menyebutkan secara

bergantian warna-warna yang dihasilkan dari percobaan

tersebut (seperti warna merah dicampur warna kuning

menjadi warna orange)

Page 83: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

67

Gambar 4. 10 Kegiatan Inti Pertemuan I Siklus II

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran guru merefleksi kegiatan

mengenai tema kendaraan darat subtema motor. Peneliti

dan guru menutup pembelajaran dengan berdo’a bersama

dan salaman.

d. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi

peningkatan kemampuan kognitif anak sebagaimana yang

peneliti lakukan pada siklus sebelumnya.Dari hasil pengamatan

pada siklus II peneliti berkesimpulan bahwa siklus ini peserta

didik sudah terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan metode eksperimen pencampuran warna,

kemudian anak pun sudah mampu mengikuti intruksi dari

peneliti dengan semangat dan tidak ada yang terlihat bosan atau

main sendiri.Dengan adanya metode eksperimen pencampuran

warna ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif

anak.Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 84: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

68

Tabel 4. 10 Hasil Siklus II

No Nama Indikator Skor

I II III IV V

1. ARE 4 4 4 4 4 20

2. ARA 4 4 4 4 4 20

3. BAW 4 4 4 4 4 20

4. ES 4 4 4 4 4 20

5. KNQM 4 4 4 4 4 20

6. NA 3 3 3 3 3 15

7. MNM 4 4 4 4 4 20

8. MZA 4 4 4 4 4 20

9. NAZ 4 4 4 4 4 20

10. NSPD 4 4 4 4 4 20

11. QA 2 2 2 2 2 10

12. RAS 4 4 4 4 4 20

Jumlah 45 45 45 45 45 225

Keterangan :

Anak yang belum berkembang tidak ada yaitu 0%

Anak yang mulai berkembang ada 1 yaitu8,3%

Anak yang berkembang sesuai harapan ada 1 yaitu 8,3%

Anak yang berkembang sangat baik ada 10 yaitu 83,3%

Skor Penilaian :

BB : Belum Berkembang skor 1

MB : Mulai Berkembang skor 2

BSH : Berkembang Sesuai Harapan skor 3

BSB : Berkembang Sangat Baik skor 4

Page 85: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

69

Berikut wawancara singkat yang dilakukan oleh peneliti

kepada guru kelas yaitu ibu Sarwinda setelah berjalannya siklus II.

Bagaimana menurut ibu tentang pencampuran warna pada siklus II

ini? Tanya peneliti. Pada siklus kedua ini anak-anak lebih

kondusif, lebih fokus dan tampak tertarik dengan kegiatan ini,

mungkin dikarenakan penggunaan warnanya lebih banyak dan

sudah ada pengalaman sebelumnya mengenai percobaan

pencampuran warna. Jawab ibu sarwinda. Kemudian peneliti

bertanya, Apakah menurut ibu metode eksperimen pencampuran

warna ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Tentu,

tampak perubahan yang signifikan terhadap kemampuan kognitif

anak. Anak lebih banyak bertanya dan mampu melakukan

pencampuran warna serta menceritakan kembali bagaimana proses

pencampuran warna, jawab ibu Sarwinda.

Gambar 4.11 Wawancara Guru Kelas setelah Siklus II

Page 86: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

70

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II dapat dirincikan sebagai

berikut:

a. Dengan mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan

objek, membuat semakin menambah wawasan dan

pengetahuan jauh lebih bermakna bagi anak.

b. Minat dan motivasi anak dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari

antusias anak dalam mengikuti percobaan pencampuran warna.

Rasa ingin tahu anak yang tinggi dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dan dengan anak melihat dan melakukan secara

langsung pencampuran warna sehingga menambah

pengetahuan anak serta membuat anak senang dan tidak bosan.

c. Kepercayaan diri anak sudah terlihat berkembang dengan baik,

hal ini terlihat dari anak sudah mampu melakukan

pencampuran warna dengan baik dan mampu menceritakan

hasil percobaan pencampuran warna.

C. Interpretasi Hasil Analisa Data

Berdasarkan hasil penelitian dari kedua siklus tersebut dapat dilihat

adanya perkembangan yang cukup signifikan.Hasil pengukuran melalui

penilaian tertulis menunjukkan adanya peningkatan terhadap minat dan

semangat anak dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian yang dilakukan

pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro

Jambi dapat dijumpai peningkatan presentase perkembangan yang cukup

signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 87: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

71

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

PRA SIKLUS

SIKLUS I

SIKLUS II

20%

10%

0%

BB MB BSH BSB

Tabel 4.11 Perbandingan Presentase Perkembangan Peserta Didik

Siklus Pertemuan

RPPH ke

BB MB BSH BSB Jumlah

anak

Pra siklus 7 58,5

%

2 16,

6%

3 25

%

0 0% 12

Siklus I 2 3 25% 3 25

%

5 41,

6%

1 8,3

%

12

Siklus II 2 0 0% 1 8,3

%

1 8,3

%

1

0

83,3

%

12

Jumlah

Presentase

100% 100% 100% 100%

Gambar4.12 Hasil Presentase Prasiklus, Siklus I, Siklus II

Pada siklus II pun mengalami peningkatan yang sangat baik, dari

12 anak didik yang menunjukkan berkembang sangat baik (BSB) pada

siklus prasiklus tidak ada menjadidrastis pada siklus II yaitu 83,3%,

berkembang sesuai harapan (BSH) 25% menjadi 8,3% dan mulai

Page 88: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

72

berkembang (MB) 16,6% menjadi 8,3%, sedangkan belum berkembang

(BB) dari 58,5% menjadi 0%.

Berdasarkan analisis pada siklus I dan siklus II, maka dapat penulis

simpulkan bahwa metode eksperimen pencampuran warna dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di Taman Kanak-

Kanak Muaro Jambi.

Page 89: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

A. Kesimpulan

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka

penulis simpulkan bahwa penerapan metode eksperimen pencampuran

warna untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di

Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi:

1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

bahwa penerapan metode eksperimen pencampuran warna dapat

meningkatkan kemampuan kognitif pada anak di Taman Kanak-Kanak

Izzatul Islam Muaro Jambi, hal tersebut dapat dilihat pada peningkatan

setiap siklus. Pada prasiklus mencapai presentase 58,5% dengan

kategori belum berkembang dan hanya beberapa anak yang berada

dalam kategori mulai berkembang. Dan setelah dilakukan tindakan

selama siklus I yang menggunakan warna primer (merah, kuning dan

biru) dan peneliti mendemokan dari depan skor nilai peningkatan

kemampuan kognitif anak naik menjadi 25% dengan kategori mulai

berkembang dimana sudah mulai terlihat anak yang semula kurang

sekarang menjadi meningkat dalam kategori mulai berkembang.

Selanjutnya pada siklus II yang dilakukan dengan mencampurkan hasil

dari warna primer sebelumnya dan pada siklus II anak yang melakukan

pencampuran warna peneliti hanya memberikan intruksi, skor

meningkat dengan signifikan. Pada siklus II dengan skor peningkatan

kemampuan kognitif anak menjadi 83,3% dengan kategori

berkembang sangat baik.

2. Penggunaan metode eksperimen pencampuran warna berpengaruh

terhadap kemampuan kognitif anak yang ditandai dengan naiknya

presentase kemampuan kognitif dari prasiklus sampai pada akhir siklus

II, serta penggunaan metode eksperimen pencampuran warna selaras

dengan pembelajaran yang berlangsung pada anak usia dini yang harus

dikemas dengan menarik dan menyenangkan.

73

Page 90: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

74

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran

kepada guru sebagai berikut:

1. Penerapan metode eksperimen pencampuran warna pada anak Taman

Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi dapat meningkatkan

kemampuan kognitif kepada anak sehingga dapat dijadikan sebagai

alternatif terhadap kemampuan kognitif anak. Sehingga fokus

pembelajaran dapat tertuju kepada anak untuk memperoleh

pengetahuannya secara langsung.

2. Disarankan kepada guru untuk menyiapkan media yang variatif dan

kreatif sehingga dapat menarik minat anak agar anak tertarik untuk

mengikuti pembelajaran.

3. Untuk menjadi guru yang kreatif, guru tidak perlu banyak

mengeluarkan biaya dalam mengembangkan kemampuan kognitif pada

anak karena guru dapat menggunakan sarana dan prasarana yang sudah

ada, dan menggunakan bahan alam yang ada disekitar sehingga aspek

perkembangan anak semuanya dapat berkembang secara baik dan

seimbang

4. Diakhir kegiatan pembelajaran guru hendaknya memberikan

penghargaan kepada anak, agar anak lebih termotivasi dalam belajar.

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirobbil’alamin kepada

Allah Ta’ala, karena berkat kasih saying dan rahmat Nya lah sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini seseuai ketentuan yang

berlaku sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Islam Anak Usia Dini di Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi . Walaupun demikian penulis menyadari bahwa

penulisan karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam

sistem penulisan maupun bentuk kata-kata. Maka untuk itu, kritik dan

saran sangat dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah ini agar dapat

Page 91: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

75

diperbaiki sebagaimana mestinya. Kemudian penulis ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan kepada

penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi guru di Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Muaro Jambi.

Atas segala kekhilafan penulis mohon maaf dan kepada Allah mohon

Ampun

Page 92: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Asri Fabiola. (2016). Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen

Terhadap Kemampuan Mengenal Sebab-Akibat pada Anak Kelompok B di TK

Ar-Rahman Bandar Lampung.” Dari https://digilib.unila.ac.id

Dewi Gustide Ayu Sri Purmami dkk. (2016). Jurnal dengan judul “Penerapan Metode

Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun TK

Saiwa Dharma.” Darihttps://ejournal.undiksha.ac.id

Fadlillah Muhammad. (2012). Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media.

Harnovinsah. (2012). Metodologi Penelitian. Dari https://mercubuana.ac.id

Hendriana Heris, Afrilianto. (2017). Langkah Praktis Penelitian Tindakan Kelas

Bagi Guru. Bandung : Refika Aditama.

Kertamuda Miftahul Achyar. (2015). Golden Age. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Meli Hariyani. (2018). Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen Dalam

Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B di Taman Kanak-

Kanak Gelora Mekar Tanjung Raya Lampung Barat.” Dari

https://repository.radenintan.ac.id

Mursyid. (2015). Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung: Rosdakarya

Morrison George S. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Jakarta: Indeks.

Pahlewi Risa dkk. (2016). Jurnal dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Sains

Melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Proses Pelarutan pada Anak

Kelompok B5 PAUD Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu.” Dari

https://ejournal.unib.ac.id

Setyaningrum Nadia. (2009). Hubungan antara Adversuty Quitinet dengan Intensi

Berwirausahaan pada Karyawan. Dari https://lib.ui.ac.id

Sofyan Hendra. (2015). Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Praktis

Peningkatannya. Jakarta: Infomedika

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

76

Page 93: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

77

Sujiono Yuliani Nurani, dkk. (2008) Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta:

Universitas Terbuka

Susanti Ika Nur. (2018). Skripsi dengan judul Implementasi Metode Eksperimen

untuk Mengembangkan Keterampilan Sains Sederhana pada Anak di TK

Goermerlang Sukarame Bandar Lampung. Dari

https://repository.radenintan.ac.id

Tim Penyusun. (2018). Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Page 94: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 95: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 96: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 97: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 98: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 99: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 100: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 101: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 102: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 103: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 104: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 105: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 106: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …
Page 107: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Kisi-kisi Wawancara Guru

No Pertanyaan Dari Peneliti

(Nisrina Zihni)

Jawaban Dari Wali Kelas

(Ibu Sarwinda)

1. Bagaimana perencanaan dalam

persiapan pembelajaran?

Perencanaan dalam persiapan

pembelajaran di sekolah ini sudah

dilakukan sebelum proses

pembelajaran dilakukan, adapun

perencanaannya sebelum proses

pembelajaran dilakukan guru telah

persiapkan RPPH dan alat yang

akan di gunakan di dalam proses

pembelajaran.

2. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di dalam proses

pembelajaran?

Kegiatan yang dilakukan di dalam

proses pembelajaran yaitu

kegiatan yang sesuai dengan

RPPH yang telah dibuat seperti,

adanya pembukaan, kegiatan inti,

dan penutup.

3. Metode apa yang sering ibu

gunakan dalam pembelajaran?

Metode bermain peran peran,

metode pemberian tugas, metode

bercakap-cakap dan metode

karyawisata.

4. Bagaiamana cara ibu untuk

menstimulus kemampuan

kognitif anak?

Biasanya dengan bermain puzzle,

karena dengan bermain puzzle

anak akan terangsang untuk bisa

berpikir , mempertimbangkan cara

hingga mengambil keputusan

hingga berhasil menyusun dengan

sempurna.

5. Apakah penting kemampuan

kognitif bagi anak?

Menurut saya kemampuan

kognitif sangat penting bagi anak.

Page 108: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Karena dengan kemampuan

kognitif yang baik anak akan

mampu mengembangkan

pemikirannya dan anak juga

mempu memecahkan persoalan

yang dihadapinya.

6. Apakah ibu pernah mengikuti

seminar/pelatihan mengenai

metode eksperimen?

Belum, karena belum ada

informasi yang mengadakan

seminar/pelatihan mengenai

metode eksperimen

7. Apa yang ibu ketahui mengenai

metode eksperimen?

Menurut saya metode eksperimen

itu sendiri adalah metode yang

mengajak anak melakukan

percobaan secara langsung

8. Apakah metode eksperimen

pencampuran warna sudah

pernah diterapkan?

Belum pernah

9. Metode eksperimen apa saja

yang pernah diterapkan?

Eksperimen gunung meletus

Page 109: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DOKUMENTASI RISET

Gambar 1 Bangunan Sekolah TK Izzatul Islam

Gambar 2 Peserta didik di Izzatul Islam

Page 110: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 3 Sarana di TK Izzatul Islam

Gambar 4 Prasarana di TK Izzatul Islam

Page 111: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 112: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 113: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 5 Percampuran Warna pada Siklus I

Page 114: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 115: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 116: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 6 Pencampuran Warna pada Siklus II

Page 117: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 7 Wawancara Guru Kelas

Gambar 8 Wawancara Kepala Sekolah

Page 118: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Nisrina Zihni

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Muara Siau, 17 April 1999

Alamat : Perumahan Mendalo Arza, RT. 06,

Kel. Mendalo Indah, Kec. Jambi Luar

Kota, Muaro Jambi

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email :

No Kontak 0823 7463 9402

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD Negeri 16/VI Muara Siau, Kec. Muara Siau, Kab. Merangin, Jambi,

Tamat Tahun 2010

2. MTS Zuhratussa’adah Pasar Muara Siau, Kec. Muara Siau, Kab. Merangin,

Jambi, Tamat Tahun 2013

3. SMA Negeri 10 Merangin, Kec. Muara Siau, Kab. Merangin, Jambi, Tamat

Tahun 2016

Prestasi Akademik/Olahraga/ Seni Budaya yang pernah diraih:

1. Juara 3 POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Cabang olahraga Volly Ball

Tingkat Provinsi Jambi.

Motto Hidup: “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya

kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri”. (Q.S Al-Ankabut: 6).

Jambi, Maret 2020

Penulis

Nisrina Zihni

NIM. TRA.162018