1 RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan Komp. Keahlian : TKJ Kelas/Semester : XI / 3 Tahun Pelajaran : 2018 / 2019 Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang @2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
114
Embed
Menganalisis bidang produk jasa€¦ · Web viewMemahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sikap dan perilaku wirausahawan
4.1 Memresentasikan sikap dan perilaku wirausahawan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami sikap dan perilaku wirausahawan
3.1.1 menggunakan sikap dan perilaku wirausahawan
3.1.2 menerapkan sikap dan perilaku wirausahawan
4.1 Memresentasikan sikap dan perilaku wirausahawan
4.1.1 menggambarkan sikap dan perilaku wirausahawan
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
2
4.1.2 mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan sikap dan
perilaku wirausahawan dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan sikap dan
perilaku wirausahawan.dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambarkan sikap dan
perilaku wirausahawan dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencontohkan sikap dan
perilaku wirausahawan.dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Sikap dan perilaku wirausahawan
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Pemberian rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatik an materi yang ada dilaya r komputer tentang sikap dan perilaku wirausahawa
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca bu ku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
3
4. Peserta didik mendis kusikan dengan kelom pok yang lainnya tenta ng menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
2. Peserta didik mencoba menggunakan, menerapkan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan Sebagai pembuktia n penguji an hipote sis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
2. Guru meminta peserta didik untuk me nilai hasil yang telah dibuat oleh peserta di dik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontoh kan sikap dan perilaku wirausahawan
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesim pulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasi kan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil pre sentasi berdasarkan ta nggapan dari temannya
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang sikap dan perilaku wirausahawan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang sikap dan perilaku wirausahawan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
4
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
a. Sikap wirausahawan
1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2. Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis dan berani
mengambil resiko
b. Perilaku wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
5
c) Dapat bergaul dengan orang lain
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang wirausahawan juga
dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. Ketrampilan khusus
1. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara
menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
2. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam
mengelola usaha
3. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesame
wirausahawan
Latihan soal
1. Sebutkan sifat – sifat wirausahawan!
2. Apakah yang dimaksud keterampilan teknis?
3. Sebutkan dua macam keterampilan yang dimiliki oleh wirausahawan!
4. Sebutkan keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh wirausahawan!
5. Apasajakah yang mencakup keterampilan dasar?
Jawaban
1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan
2. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola
usaha
3. Keterampilan dasar dan keterampilan khusus
4. Keterampilan konsep, keterampilan teknis, dan human skill
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
6
5. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
Memiliki kepribadian yang unggul
Pandai berinisiatif
Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
7
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung..
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa
4.2 Menentukan peluang usaha produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa
3.2.1 Memahami peluang usaha produk barang/jasa
3.2.2 Menerapkan peluang usaha produk barang/jasa
4.2 Menentukan peluang usaha produk barang/jasa
4.2.1 Menilai peluang usaha produk barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
8
4.2.2 Menyusun membuka peluang usaha produk barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan peluang
usaha produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan
peluang usaha produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai peluang usaha produk
barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan peluang usaha
produk barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
peluang usaha produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Pemberian rangsangan1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatik an materi
yang ada dilaya r komputer tentang pelua ng usaha produk barang /jasa
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca bu ku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta di dik menghubungkan, me mbagi, menilai, membe dakan peluang usaha produk barang/jasa
4. Peserta didik mendis kusikan dengan kelom pok yang lainnya tenta ng menghubungkan, me mbagi, menilai,
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
9
membe dakan peluang usaha produk barang/jasa
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara menghubungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang /jasa Sebagai pembukt ia n penguji an hipote sis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik untuk me nilai hasil yang telah dibuat oleh peserta di dik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerap kan, menggambarkan, mencontohkan sikap dan perilaku wirausahawan
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghu bungkan, membagi, menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesim pulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasi kan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil pre sentasi berdasarkan ta nggapan dari temannya
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang peluang usaha produk barang/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang peluang usaha produk barang/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
10
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat ditawarkan
kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Dalam menganalisis produk yang
dibuatnya, seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
– Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian sumber daya alam.
- Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku
menjadi bahan jadi.
– Produk tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.
Menganalisis bidang produk barang
Produk yang berupa barang dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatannya, karakteristik atau
sifatnya, dan tujuan pemakaiannya.
1. Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Inti produk (core product/generie Product), yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan
produk barang tersebut.
b. Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu karakteristik yang dimiliki produk
yang berupa mutunya, corak atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend product), yaitu
menggambarkan kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti.
2. Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang berwujud biasanya bisa bertahan
lama dengan berkali-kali pemakaian.
b. Barang tidak tahan lama (non-durable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi satu atau beberapa kali.
c. Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli.
3. Berdasarkan pemakaiannya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang konsumsi (consumer’s goods), yaitu barang yang digunakan oleh konsumen akhir
atau rumah tangga dan tidak untuk di komersilkan.
b. Barang industri (industrial goods), yaitu barang-barang yang diproduksi untuk membuat
barang lain atau menjalankan suatu organisasi dan suatu bisnis.
Menganalisis bidang produk jasa
Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat dirasakan ketika
dikonsumsi.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
11
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha jasa, yaitu:
1. Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat dibaca di kejauhan.
2. Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
3. Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4. Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya secara menarik.
5. Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6. Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.
Jasa merupakan produk yang tidak berwujud dan mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Intangible, yaitu sifat jasa yang tidak bersifat fisik (walaupun berkaitan dengan produk fisik)
sehingga tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli.
2. lnsparable, yaitu sifat jasa yang tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dan konsumsi
sehingga interaksi antara produsen dan konsumen sangat menentukan.
3. Variable, yaitu sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk, kualitas, dan sejenisnya,
tergantung dari siapa, kapan, dan di mana produk tersebut dihasilkan.
4. Perishible, yaitu sifat jasa yang mudah rusak atau hilang karena ketidakmampuannya untuk
disimpan.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud produk?
2. Sebutkan 3 tingkatan produk!
3. Sebutkan hal – hal yang harus diperhatikan dalam usaha jasa!
4. Sebutkan karakteristik usaha jasa!
5. Apakah yang dimaksud industrial goods?
Jawaban
1. Segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat ditawarkan kepada
konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya
2. Produk tersier, produk sekunder, produk primer
3. Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat dibaca di kejauhan.
Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4. Perishable, variable, insparable, intangible
5. Barang industri (industrial goods), yaitu barang-barang yang diproduksi untuk membuat barang
lain atau menjalankan suatu organisasi dan suatu bisnis.
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
12
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
13
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami hak atas kekayaan intelektual
4.3 Memresentasikan hak atas kekayaan intelektual
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami hak atas kekayaan intelektual
3.3.1 Menggunakan hak atas kekayaan intelektual
3.3.2 Menerapkan hak atas kekayaan intelektual
4.3 Memresentasikan hak atas kekayaan intelektual
4.3.1 Menggambarkan hak atas kekayaan intelektual
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
14
4.3.2 Mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggunakan hak atas
kekayaan intelektual dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerapkan hak atas
kekayaan intelektual dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambarkan hak atas
kekayaan intelektual dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencontohkan hak atas
kekayaan intelektual.dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Hak atas kekayaan intelektual
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Pemberian rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatik an materi yang ada dilayar komputer tentang hak atas kekayaan intelektual
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menggunakan, menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
4. Peserta didik mendis kusikan dengan kelom pok yang lainnya tenta ng menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas,
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
15
kelompok yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
2. Peserta didik mencoba menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual sebagai pembukt ia n penguji an hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
2. Guru meminta peserta didik untuk me nilai hasil yang telah dibuat oleh peserta di dik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
2. Guru menugaskan peserta didik untuk menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menerapkan, menggambarkan, mencontohkan hak atas kekayaan intelektual
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesim pulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasi kan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil pre sentasi berdasarkan ta nggapan dari temannya
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang hak atas kekayaan intelektual
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang hak atas kekayaan intelektual
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
16
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan
kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Menurut UU yang telah disahkan oleh
DPR-RI pada tanggal 21 Maret 1997, HaKI adalah hak-hak secara hukum yang berhubungan dengan
permasalahan hasil penemuan dan kreativitas seseorang atau beberapa orang yang berhubungan
dengan perlindungan permasalahan reputasi dalam bidang komersial (commercial reputation) dan
tindakan / jasa dalam bidang komersial (goodwill).
Dengan begitu obyek utama dari HaKI adalah karya, ciptaan, hasil buah pikiran, atau intelektualita
manusia. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah
kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of the Human Mind) (WIPO,
1988:3). Setiap manusia memiliki memiliki hak untuk melindungi atas karya hasil cipta, rasa dan
karsa setiap individu maupun kelompok.
Kita perlu memahami HaKI untuk menimbulkan kesadaran akan pentingnya daya kreasi dan inovasi
intelektual sebagai kemampuan yang perlu diraih oleh setiap manusia, siapa saja yang ingin maju
sebagai faktor pembentuk kemampuan daya saing dalam penciptaan Inovasi-inovasi yang kreatif.
Prinsip-prinsip Hak Kekayaan Intelektual
Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir manusia yang
memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik hak cipta.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari kemampuan
intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan intelektual
terhadap karyanya.
Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna
meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa dan
Negara.
Prinsip Sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak yang telah
diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan
berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/ lingkungan.
Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
17
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World
Trade Organization (WTO)
Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the
Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual
Property Organization
Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the
Protection of Literary and Artistic Works
Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty
Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dapat
dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-
pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya
ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas
Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.
Klasifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
Secara umum Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) terbagi dalam dua kategori, yaitu :
1. Hak Cipta
2. Hak Kekayaan Industri, yang meliputi :
1. Hak Paten
2. Hak Merek
3. Hak Desain Industri
4. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
5. Hak Rahasia Dagang
6. Hak Indikasi
Dalam tulisan ini, penulis hanya akan membahas Hak Cipta, Hak Paten, dan Hak Merek.
Hak Cipta
Hak Cipta adalah Hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan ciptaannya atau memperbanyak
ciptaannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19/2002 Pasal 1 ayat 1 mengenai Hak Cipta :
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak cipta termasuk kedalam
benda immateriil, yang dimaksud dengan hak milik immateriil adalah hak milik yang objek haknya
adalah benda tidak berwujud (benda tidak bertubuh). Sehingga dalam hal ini bukan fisik suatu
benda atau barang yang di hak ciptakan, namun apa yang terkandung di dalamnya yang memiliki
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
18
hak cipta. Contoh dari hak cipta tersebut adalah hak cipta dalam penerbitan buku berjudul “Manusia
Setengah Salmon”. Dalam hak cipta, bukan bukunya yang diberikan hak cipta, namun Judul serta isi
didalam buku tersebutlah yang di hak ciptakan oleh penulis maupun penerbit buku tersebut.
Dengan begitu yang menjadi objek dalam hak cipta merupakan ciptaan sang pencipta yaitu setiap
hasil karya dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam ilmu pengetahuan, seni
dan sastra. Dasar hukum Undang-undang yang mengatur hak cipta antara lain :
UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 15)
UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak
Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
Hak Kekayaan Industri
Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu milik perindustrian, terutama yang
mengatur perlindungan hukum. Hak kekayaan industri sangat penting untuk didaftarkan oleh
perusahaan-perusahaan karena hal ini sangat berguna untuk melindungi kegiatan industri
perusahaan dari hal-hal yang sifatnya menghancurkan seperti plagiatisme. Dengan di legalkan suatu
industri dengan produk yang dihasilkan dengan begitu industri lain tidak bisa semudahnya untuk
membuat produk yang sejenis/ benar-benar mirip dengan mudah. Dalam hak kekayaan industri
salah satunya meliputi hak paten dan hak merek.
Hak Paten
Menurut Undang-undang Nomor 14/2001 pasal 1 ayat 1, Hak Paten adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil penemuannya di bidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu dalam melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau dengan membuat
persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Paten hanya diberikan negara kepada
penemu yang telah menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan
penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi, hal yang dimaksud
berupa proses, hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, serta penyempurnaan
dan pengembangan hasil produksi.
Perlindungan hak paten dapat diberikan untuk jangka waktu 20 tahun terhitung dari filling date.
Undang-undang yang mengatur hak paten antara lain :
UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor 39)
UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 109).
Hak Merek
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15/2001 pasal 1 ayat 1, hak merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk/jasa tertentu dengan
produk/jasa yang sejenis sehingga memiliki nilai jual dari pemberian merek tersebut. Dengan
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
19
adanya pembeda dalam setiap produk/jasa sejenis yang ditawarkan, maka para costumer tentu
dapat memilih produk.jasa merek apa yang akan digunakan sesuai dengan kualitas dari masing-
masing produk/jasa tersebut. Merek memiliki beberapa istilah, antara lain :
Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-
barang sejenis lainnya.
Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa
sejenis lainnya.
Merek Kolektif
Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama
yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Selain itu terdapat pula hak atas merek, yaitu hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik
merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan
sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk menggunakannya. Dengan terdaftarnya suatu merek, maka sudah
dipatenkan bahwa nama merek yang sama dari produk/jasa lain tidak dapat digunakan dan harus
mengganti nama mereknya. Bagi pelanggaran pasal 1 tersebut, maka pemilik merek dapat
mengajukan gugatan kepada pelanggar melalui Badan Hukum atas penggunaan nama merek yang
memiliki kesamaan tanpa izin, gugatan dapat berupa ganti rugi dan penghentian pemakaian nama
tersebut.
Selain itu pelanggaran juga dapat berujung pada pidana yang tertuang pada bab V pasal 12, yaitu
setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama secara
keseluruhan dengan merek terdaftar milik orang lain atau badan hukum lain, untuk barang atau jasa
sejenis yang diproduksi dan diperdagangkan, dipidana penjara paling lama tujuh tahun dan denda
paling banyak Rp100.000.000,-
Oleh karena itu, ada baiknya jika merek suatu barang/jasa untuk di hak patenkan sehingga pemilik
ide atau pemikiran inovasi mengenai suatu hasil penentuan dan kreatifitas dalam pemberian nama
merek suatu produk/jasa untuk dihargai dengan semestinya dengan memberikan hak merek
kepada pemilik baik individu maupun kelompok organisasi (perusahaan/industri) agar dapat tetap
melaksanakan kegiatan-kegiatan perekonomiannya dengan tanpa ada rasa was-was terhadap
pencurian nama merek dagang/jasa tersebut.
Undang-undang yang mengatur mengenai hak merek antara lain :
UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 81)
UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 110)
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
20
Dalam pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa HaKI adalah bagian penting dalam penghargaan
dalam suatu karya dalam ilmu pengetahuan, sastra maupun seni dengan menghargai hasil karya
pencipta inovasi-inovasi tersebut agar dapat diterima dan tidak dijadikan suatu hal untuk
menjatuhkan hasil karya seseorang serta berguna dalam pembentukan citra dalam suatu
perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan perekonomian.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud Hak Atas Kekayaan Intelektual?
2. Sebutkan undang – undang yang mengatur hak merek!
3. Apakah isi pasal 12 bab v?
4. Mengapa suatu produk harus dibuat hak patenkan?
5. Apakah yang dimaksud merek kolektif?
Jawaban
1. Adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau
sekelompok orang atas karya ciptanya
2. UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 81)
UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 110)
3. Yaitu setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama secara
keseluruhan dengan merek terdaftar milik orang lain atau badan hukum lain, untuk barang atau
jasa sejenis yang diproduksi dan diperdagangkan, dipidana penjara paling lama tujuh tahun dan
denda paling banyak Rp100.000.000,-
4. Pemilik ide atau pemikiran inovasi mengenai suatu hasil penentuan dan kreatifitas dalam
pemberian nama merek suatu produk/jasa untuk dihargai dengan semestinya dengan
memberikan hak merek kepada pemilik baik individu maupun kelompok organisasi
(perusahaan/industri) agar dapat tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan perekonomiannya
dengan tanpa ada rasa was-was terhadap pencurian nama merek dagang/jasa tersebut.
5. Merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
21
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
22
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
4.4 Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
3.4.1 memahami konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
3.4.2 Menerapkan konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
4.4 Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa
4.4.1 memodifikasi desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
23
4.4.2 mengubah desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan konsep
desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan
konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah desain/prototype
dan kemasan produk barang/jasa.dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi
desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan pertanyaan mendasar
1.Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
Mendesain perencanaan proyek1.Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan
dari peserta didik agar peserta didik memahaminya
3.Guru mempraktekan konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba permasalahan konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa sendiri
Menyusun jadwal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
24
1. Peserta didik memahami penjelasan konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
3. Guru memberitahu ka konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi konsep desain /prototype dan kemasan produk barang/ jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi konsep desain /prototype dan kemasan produk barang/ jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi konsep desain /pro totype dan kemasan produk barang/ jasa mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi konsep desain /prototype dan kemasan produk barang/ jasa
3. Peserta didik menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi konsep desain /prototype dan kemasan produk barang/ jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi konsep desain /prototype dan kemasan produk barang/ jasa
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
25
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan
tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan
produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai
tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user)
agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki
komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya
untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk
yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan
pelanggan (customers).
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama
seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya
ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang
diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut
alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai
oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab
pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada
produk final.
Berikut tahapan prototype:
a. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan
kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum
produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
b. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan
dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan
menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga
dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
c. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnyaworking model namun
mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model,
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
26
dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe
produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi.
Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan
rancangan sistem produksi.
d. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi
operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala
sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
e. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi
pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk
standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-
cobakan kepada umum.
Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu
memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan,
regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break
even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.
f. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan
lingkungan produk maupun lingkungan user.
Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan
sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan
menyamakannya dengan produk akhir.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud Prototipe produk ?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang model dalm prototype?
3. Sebutkan ancaman – ancaman produk jika masuk di pasaran!
4. Bagaimanakah penerapan working model dalam wirausaha?
5. Sebutkan tahapan prototype!
Jawaban
1. Bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana
pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan
suatu usaha di masa mendatang.
2. Menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau
diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk
maupun lingkungan user.
3. Keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran,
siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
27
4. Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala
yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-
hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk
menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
5. Pendefinisian produk, Working model, prototype rekayasa, prototype produksi, qualified
production item, model
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
28
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3.5.1 Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3.5.2 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4.5.1 Menyususn alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
29
4.5.2 memodifikasi alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan konsep
desain/prototype dan kemasan produk barang/ jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan proses
kerja pembuatan prototype produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah alur dan proses
kerja pembuatan prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi alur dan proses
kerja pembuatan prototype produk barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Mertanyaan mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang proses kerja dan alur pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari
peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba proses kerja pembua tan prototype produk barang/ jasa sendiri
Menyusun Jadwal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
30
1. Peserta didik memahami penjelasan proses kerja pembua tan prototype produk barang/jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam praktek proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3. Guru memberitahu ka proses kerja pem buatan prototype pro duk barang/jasa kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, mengu bah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menghu bungkan, membagi, mengubah, memodi fikasi proses kerja pembuatan prototy pe produk barang /jasa mengarah kan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3. Peserta didik menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
31
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Uraian Materi
Alur dalam pembuatan prototype:
a. Aliran Garis/Repetitive Process
Proses produksi dengan aliran yang selalu tetap dari input sampai dengan output. Apabila
dikaitkan dengan perencanaan tata letak (lay out) tampaklah bahwa aliran garis ini timbul
sebagai konsekuensi dari tata letak produk yang menyerupai garis. Contoh: produksi mi
instan dan Surat kabar.
b. Aliran Intermiten
Aliran intermiten yaitu proses produksi dengan kumpulan/kelompok produk yang sejenis
dan dengan waktu yang terputus-putus.
Perhatikan bagan tersebut. Apabila dikaitkan dengan perencanaan tata letak (layout)
tampaklah bahwa aliran proses intermiten ini timbul sebagai konsekuensi dari tata letak
fungsional. Proses produksi tidak harus berlangsung terns-menerUs dan semua peralatan
sejenis diletakkan dalam sebuah departemen atau ruangan yang sama. Contoh: produksi
furnitur dan kerajinan lainnya.
c. Aliran Proyek
Aliran proyek yaitu proses produksi dengan pesanan khusus/unik. Apabila dikaitkan
dengan perencanaan tata letak (lay out), tampak bahwa aliran proses proyek ini timbul
sebagai konsekuensi dari tata letak posisi tetap. Contoh dari aliran proyek ini antara lain
industri pesawat terbang, kapal, kereta api, pembuatan jembatan dan gedung.
Menyimpan Produk
Gudang adalah suatu tempat atau bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang.
Dalam dunia bisnis, gudang sangat besar fungsi dan perannya. Gudang berfungsi sebagai tempat
menyimpan dan memelihara barang-barang yang disimpan di dalamnya. selain itu, gudang dapat
pula digunakan sebagai tempat mengolah, menyortir, membungkus, dan mengepak barang-barang
yangakan dUual ataupun dikirim.
setiap perusahaan harus menyimpan barang jadinya sampai terjual. fungsi penyimpanan
diperlukan karena siklus produksi dan konsumsi jarang yang sesuai. Banyak komoditas diproduksi
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
32
musiman, sedangkan permintaan berjalan terns-menerus. Perusahaan harus memutuskan jumlah
lokasi penyimpanan yang diinginkan. semakin banyak tempat penyimpanan, berarti barang dapat
dikirimkan ke pelanggan lebih cepat. Akan tetapi biaya pergudangan akan meningkat. Jumlah lokasi
penyimpanan harus diseimbangkan antara tingkat pelayanan pelanggan dan biaya distribusi.
sebagian persediaan disimpan di dekat pabrik, dan sisanya di gudang-gudang di seluruh pelosok
negeri. Perusahaan mungkin memiliki gudang pribadi dan menyewa tempat di gudang umum.
Perusahaan memiliki pengendalian yang lebih baik pads gudang miliknya sendiri, tetapi modal
mereka tertanam dan kurang fleksibel jika lokasi yang diinginkan berubah. Gudang umum
membebankan biaya atas tempat yang disewa dan memberikan pelayanan tambahan (dengan biaya
tertentu) untuk memeriksa barang, melakukan pengemasan, pengiriman, dan penagihan. Dengan
menggunakan gudang umum, perusahaan memiliki banyak pilihan lokasi dan jenis gudang.
Gudang penyimpanan menyimpan barang untuk jangka menengah sampai lama. Gudang
distribusi menerima barang dari berbagai perusahaan dan pemasok, lalu memindahkannya secepat
mungkin. Gudanggudangjenis lama yang bertingkat banyak dengan elevatoryang lambat dan prosedur
penanganan bahan yang tidak efisien kini mulai ditinggalkan. Perusahaan lebih memilih gudang-gudang
otomatis berlantai satu dengan sistem penanganan bahan yang lebih maju yang dikendalikan oleh
komputer pusat. Komputer membaca pesan toko clan mengarahkan truk-truk pengangkat dan
elevator untuk mengambil barang-barang menurut 1-(odebarangnya, memindahkannya kegeladak
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
37
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
3.6.1 Memahami lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa
3.6.2 Mengetahui lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
38
4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
4.6.1 Menyusun lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa
4.6.2 Mengonsep lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan lembar
kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan
lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah lembar kerja/
gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi lembar kerja/
gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Pertanyaan Mendasar1.Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang
ada di layar komputer tentang Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari
peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa di depan
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
39
peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik memahami penjelasan Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
3. Guru memberitahu ka proses kerja pem buatan prototype pro duk barang/jasa kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1.Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3.Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menghu bungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa mengarah kan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
3.Peserta didik menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
3 Penutup 1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa
15 Menit
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
40
penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Dunia industri saat iniberkembang sangat pesat, terutama di daerah penyangga kota besarseperti
Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor,dan sekitarnya, hal tersebut dipengaruhi akses serta infrastruktur
yang sudahsangat mendukung. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan tersebut dituntut
berpacuuntuk dapat berkompetisi denganperusahaan lain yangmempunyai ruang lingkup
bidangyang sama.
1. Produk yang diproduksi secara massal untuk pertama kali.
2. Metode yang digunakan masih belum tepat dan efektif.
3. Mesin yang digunakan masih belum optimaldan efeisien.
4. Operator yang mash kurang mengerti tentang kualitas pekerjaan yang baik
5. Material yang digunakan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut proses produksi yang sekarang sedang berlangsung
dirasakurang efektif dan efisien , untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa faktoryang dapat
menunjang efektifitas dan efisiensi kerja yaitu :
Membuat gambar kerja yang mudah dimengerti. Gambar kerja adalah komunikasi utama
antara sipembuat gambar atau ide dengan si pelaksana di lapangan, dan gambar harus
didipahami oleh kedua belah pihak. ( Sujiyanto, 2012 : 7 )
Menggunakan metode yang tepat dan cepat. Metode adalah carayang sudah dipikirkan
masak-masak dan dilakukan dengan mengikutilangkah-langkah tertentu guna mencapai
tujuan yang hendak dicapai ( Drs. AgusM. Hardjana ).
Mengoptimalkan penggunaan mesin yang ada. Mengoptimalkan produksi adalah
upayameningkatkan nilai dari suatu produksi, seperti meningkatkan kualitas
produksi,jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
41
Membuat standar pengecekan pada material yang dibeli. Pengecekan ataupemeriksaan adalah
proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentanginformasi yang dapat diukur
mngenai suatu entitas ekonomi yang dilakukanseseorang yang kompeten dan independen
untuk dapat menentukan dan melaporkankesesuaian informasi yang dimaksud dengan
kriteria-kriteria yang telahditetapkan ( Arens & Loebbecke,2007).
Membuat standar pengecekan pada material yang dibeli. Pengecekan ataupemeriksaan
adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentanginformasi yang dapat
diukur mngenai suatu entitas ekonomi yang dilakukanseseorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkankesesuaian informasi yang dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telahditetapkan ( Arens & Loebbecke,2007).
Melihat persaingan yang semakin ketat, maka perusahaan harus dapat mengatasi
permalasahan-permalsahan tersebut agar dapat berkompetisi denganperusahaan lain. Faktor
penunjang efektifitas dan efisiensi kerja ini lah yangharus dilakukan perusahaan. Pembuatan
gambar kerja yang baik, mudah dipahamiserta detail adalah faktor penunjang efektifitas yang
sangat berperan penting,karena gambar kerja adalah dasar dari setiap proses produksi yang
berjalan diPT Matahari Leisure jika gambar kerja sudah baik maka faktor – faktor
penunjangefektifitas dan efisiensinya yang lain mengikuti.
Latihan soal
1. Mengapa di kota berkembang / kota besar dunia industry cepat berkembang?
2. Apakah yang dimaksud pengecekkan?
3. Sebutkan factor – factor yang menunjang efektivitas dan efisiensi dalam usaha!
4. Sebutkan ruang lingkup yang mempengaruhi berkembangnya suatu perusahaan!
5. Apakah yang dimaksud gambar kerja dalam wirausaha?
Jawaban
1. Karena dipengaruhi akses serta infrastruktur yang sudahsangat mendukung
2. Pengecekan ataupemeriksaan adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentanginformasi yang dapat diukur mngenai suatu entitas ekonomi yang dilakukanseseorang
yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkankesesuaian informasi
yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telahditetapkan
3. Membuat gambar kerja yang mudah dimengerti.
Menggunakan metode yang tepat dan cepat.
Mengoptimalkan penggunaan mesin yang ada.
Membuat standar pengecekan pada material yang dibeli.
Membuat standar pengecekan pada material yang dibeli.
4. Produk yang diproduksi secara massal untuk pertama kali.
Metode yang digunakan masih belum tepat dan efektif.
Mesin yang digunakan masih belum optimaldan efeisien.
Operator yang mash kurang mengerti tentang kualitas pekerjaan yang baik
Material yang digunakan.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
42
5. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara sipembuat gambar atau ide dengan si pelaksana
di lapangan, dan gambar harus didipahami oleh kedua belah pihak.
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
43
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
4.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
3.7.1 memahami biaya produksi prototype produk barang/jasa
3.7.2 Mengetahui biaya produksi prototype produk barang/jasa
4.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
4.7.1 mengukur biaya produksi prototype produk barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
44
4.7.2 Menyusun biaya produksi prototype produk barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan biaya
produksi prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan biaya
produksi prototype produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur biaya produksi
prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan biaya
produksi prototype produk barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Biaya produksi prototype produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Pertanyaan Mendasar1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video
yang ada di layar komputer tentang Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari
peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa produk barang/jasa sendiri
Menyusun Jadwal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
45
1. Peserta didik memahami penjelasan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
3. Guru memberitahu ka Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju
menghubungkan, membagi, mengukur, mengoperasikan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, mengukur, mengoperasikan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengukur, mengoperasikan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengukur, mengoperasikan, menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
3. Peserta didik menghubungkan, membagi, mengukur, mengoperasikan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menghubungkan, menghubungkan, membagi, mengukur, mengoperasikan Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang biaya produksi prototype produk barang/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang biaya produksi prototype produk barang/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
46
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini
didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum
terjadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang. Sedangkan biaya implisit
adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi
dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini
harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor
perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih
perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung
proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan
produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional.
Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran
oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya asuransi,
biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman,
biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan
mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses
produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang
benar-benar berkualitas.
Biaya Produksi dan Biaya non Produksi
Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya non produksi
merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran / distribusi,
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
47
layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non
produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya
pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai
administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud biaya?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang biaya produksi?
3. Apakah perbedaan antara biaya produksi dengan biaya non produksi?
4. Sebutkan contoh biaya operasional!
5. Sebutkan penggolongan biaya non produksi!
Jawaban
1. Pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi.
2. Keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang
3. Biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan,
pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya.
Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya
penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada
pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya
pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan.
4. Biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan,
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
48
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4.8 Membuat prototype produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3.8.1 Memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3.8.2 Mengetahui proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
4.8 Membuat prototype produk barang/jasa
4.8.1 Menyusun prototype produk barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
49
4.8.2 Memodifikasi prototype produk barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan proses
kerja pembuatan prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah prototype produk
barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi prototype
produk barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari
peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan menco ba proses kerja pembuat an prototype produk barang/jasa sendiri
Menyusun Jadwal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
50
1. Peserta didik memahami penjelasan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
3. Guru memberitahu ka proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1.Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju mendemonstrasikan, memeriksa, meng ubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha mendemonstrasikan, memeriksa, meng ubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam mendemonstrasikan, memeriksa, meng ubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam mendemonstrasikan, memeriksa, mengubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
3. Peserta didik mendemonstrasikan, memeriksa, meng ubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam mendemonstrasikan, memeriksa, meng ubah, memodifikasi proses kerja pembu atan prototype produk barang/jasa
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
51
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Fenomena dewasa ini banyak manajer menjalankan Total Quality Management (TQM)
sebagai prioritas untuk peningkatan dan pengendalian kualitas produk. Karena kualitas suatu
produk berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) serta keuntungan
industri. Dengan kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih
tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.
Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir. Hal ini penting
agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan
karena produk tersebut dibuang atau dikerjakan ulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas
harus dimulai pada saat awal pembangunan produk. Tahapan yang sangat penting dalam
perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk.
Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan
tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan
produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai
tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user)
agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki
komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya
untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk
yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan
pelanggan (customers).
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama
seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya
ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang
diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut
alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai
oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab
pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada
produk final. Berikut tahapan prototype:
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
52
a. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan
kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum
produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
b. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan
dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan
menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga
dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
c. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnyaworking model namun
mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun
mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi
atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan
pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
d. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi
operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala
sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
e. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi
pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar
maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan
kepada umum.
Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu
memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan,
regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break
even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.
f. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan
lingkungan produk maupun lingkungan user.
Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan
sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan
menyamakannya dengan produk akhir.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud prototype?
2. Sebutkan ancaman – ancaman produk ketika memasuki pasar!
3. Apa yang Anda ketahui tentang model dari suatu produk?
4. Apa tujuan prototype rekayasa dibuat?
5. Apa yang Anda ketahui tentang prototipe produk?
Jawaban
1. Bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana
pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan
suatu usaha di masa mendatang.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
53
2. Keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran,
siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran
3. Merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas
menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau
diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk
maupun lingkungan user.
4. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan
rancangan sistem produksi.
5. bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan
metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan
daya tahan produk dan part-nya.
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20Tegal, Juli 2018
MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
54
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
4.9 Menguji prototype produk barang/jasa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
3.9.1 menilai pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
3.9.2 membedakan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
4.9 Menguji prototype produk barang/jasa
4.9.1 menilai prototype produk barang/jasa
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
55
4.9.2 memeriksa prototype produk barang/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai pengujian kesesuaian
fungsi prototype produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan pengujian
kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai prototype produk
barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa prototype produk
barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari
peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa sendiri
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
56
fungsi prototype produk barang/jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
3. Guru memberitahu ka pengujian kesesu aian fungsi prototype produk barang/jasa kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menilai, membeda kan, memeriksa pe ngujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menilai, membeda kan, memeriksa pe ngujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menilai, membeda kan, memeriksa pe ngujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menilai, membeda kan, memeriksa pe ngujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
3. Peserta didik menilai, membeda kan, memeriksa pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menilai, membeda kan, memeriksa pe ngujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
57
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
58@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
59@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
60
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud pengujian teknis?
2. apa yang dihasilkan dalam technical testing?
3. Sebutkan manfaat pengujian preferensi!
4. Sebutkan model – model pengujian pasar simulasi!
5. Apakah yang dimaksud pengujian pasar?
Jawaban
1. Pengujian dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation produk akhir
2 Produsction shelf life, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian yang tidak
seharusnya, jadwal pemeliharaan yang tepat
3 Uji preferensi actual dan uji teknis, estimeasi tingkat pembelian ulang, dimensi kinerja produk
4 BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, LITMUS
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
61
5 Perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual di wilayah pasar terbatas yang sebisa
mungkin mewakili keseluruhan pasar dimana produk akan dijual
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
62
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produksi missal
4.10 Membuat perencanaan produksi missal
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
3.10.1 Memahami perencanaan produksi massal
3.10.2 Menerapkan perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal
4.10.1 Menyusun perencanaan produksi massal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
63
4.10.2 Memodifikasi perencanaan produksi massal
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan perencanaan
produksi massal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan
perencanaan produksi massal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah perencanaan
produksi massal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi perencanaan
produksi massal dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Perencanaan Produksi Massal
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang Membuat perencanaan produksi massal
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam membuat perencanaan produksi massal
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang
mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari
peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Membuat perencanaan produksi massal di depan peserta didik
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba Membuat perencanaan produksi massal sendiri
Menyusun Jadwal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
64
1. Peserta didik mema hami penjelasan Membuat perencanaan produksi massal dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Membuat perencanaan produksi massal
3. Guru memberitahu ka Membuat perenca naan produksi massal kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat perencanaan produksi massal
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat perencanaan produksi massal
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat perencanaan produksi missal mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat perencanaan produksi massal
3. Peserta didik menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat perencanaan produksi massal
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menghubungkan, membagi, mengubah, memodifikasi Membuat perencanaan produksi massal
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang perencanaan produksi massal
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang perencanaan produksi massal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
65
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Pembuatan bagian-bagian diskrit atau rakitan menggunakan proses yang berkesinambungan
disebut produksi massal.
Sistem produksi dibenarkan oleh volume yang sangat besar produksi. Mesin-mesin tersebut diatur
dalam garis atau tata letak produk. Produk dan proses standarisasi ada dan semua output mengikuti
jalan yang sama.
Karakteristik
Produksi massal digunakan dalam situasi berikut:
1. Standardisasi urutan produk dan proses.
2. Dedicated mesin tujuan khusus yang memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi dan
tingkat output.
3. Besar volume produk.
4. Shorter waktu siklus produksi.
5. Lebih rendah dalam persediaan proses.
6. Seimbang sempurna lini produksi.
7. Aliran material, komponen dan suku cadang yang terus-menerus dan tanpa pelacakan
kembali.
8. Perencanaan produksi dan kontrol mudah.
9. Penanganan material dapat sepenuhnya otomatis.
Keuntungan
Berikut adalah keuntungan dari produksi massal:
1. Tinggi tingkat produksi dengan mengurangi waktu siklus.
2. Tinggi utilisasi kapasitas karena keseimbangan lintasan.
3. Operator kurang terampil yang diperlukan.
4. Rendah proses inventarisasi.
5. Manufaktur biaya per unit rendah.
Keterbatasan
Berikut ini adalah keterbatasan produksi massal:
1. Perincian dari satu mesin akan menghentikan jalur produksi keseluruhan.
2. Tata letak garis membutuhkan perubahan besar dengan perubahan dalam desain produk.
3. Tinggi investasi fasilitas produksi.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
66
4. Waktu siklus ditentukan oleh operasi paling lambat.
5. Perancangan dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan
tanggung jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan tanggung jawab yang
melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa
persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga
fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah
· Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian
segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus
merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan
merancang peluncuran serta promosi produk.
· Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik
produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian
perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan
desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
· Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi,
dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6
tahapan proses, antara lain adalah :
1. Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-
konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk
menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4. Fase 3 : Perancangan Detail
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
67
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam
versi produksi awal produk.
6. Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan
dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada
beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk
didistribusikan
4. Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau
bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan
keuntungan/kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan
kondisi konsep adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan
seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut
Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pelanggan
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan
mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini
adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam
daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.
Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan
(latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
68
e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim
pengembang.
2. Penetapan spesifikasi target
Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara
teknis. Output dari langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan
target spesifikasi terdiri dari 3 langkah :
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari
tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat
kepuasan dari pelanggan produk pesaing..
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
3. Penyusunan konsep
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja,
dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area
konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk
merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen.
Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
a. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
4. Pemilihan konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara
berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling
menjanjikan.
pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
a. Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk
memperbaiki konsep.
b. Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan
memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap
kriteria.
5. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah
terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa
kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses
dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
69
mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang
diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan
secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan
mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8. Analisis ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan
menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur
dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap
pengembangan.
9. Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru
yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses
produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir.
10. Pemodelan dan pembuatan prototipe
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan
prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim
pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang ditunjukkan
kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar
kerja adalah untuk pilihan teknis.
4 MENGEMBANGKAN PRODUK YANG SUKSES
Produk dikatakan sukses jika disukai pasar. Pasar menyukai suatu produk berdasarkan
kualitas dan harga. Menciptakan produk yang disukai tidak dapat dilakukan begitu saja,
diperlukan konsep pengembangan yang baik. Langkah-langkah yang perlu dilakukan suatu
perusahaan yang akan melakukan aktivitas produksi, antara lain:
- Menentukan yang dibutuhkan pasar
- Kebijakan Perusahaan
- Strategi Bisnis
- Pencarian Ide
- Mensintesis Ide – Ide
- Membuat perencanaan yang detil
- Memproduksi
- Memasarkan.
Atribut – atribut dari suatu produk yang sukses dikembangkan:
- Biaya, baik biaya memproduksi maupun biaya total
- Kualitas
- Waktu yang diperlukan untuk memproduksi
- Mengembangkan teknik produksi masal (repeat production)
Faktor-faktor kunci mengembangkan produk baru:
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
70
- Unik
- Fokus ke pelanggan dan berorientasi pasar
- Melakukan pekerjaan rumah yang penting, seperti studi pemasaran, predevelopment
dan sejenisnya.
- Ketajaman dalam mendefinisikan produk yang akan dikembangkan
- Kesinambungan pelaksanaan, tidak boleh ada fase yang terputus atau didahulukan
- Struktur Organisasi dan iklim perusahaan
- Keputusan yang tepat dalam memilih suatu proyek
- Memasarkan dengan baik produk yang kita buat
- Keputusan-keputusan yang tepat dari top management
- Meningkatkan kecepatan produksi tanpa mengorbankan kualitas
- Mampu mengikuti proses-proses terbaru dengan sistematis
- Mampu menarik perhatian pasar
- Berpengalaman dan memiliki kemampuan dasar yang baik
- Faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan
Strategi untuk Mengembangkan produk baru:
- Menentukan berapa pertumbuhan yang diharapkan dari produk baru tersebut
- Menggali informasi perihal kapabilitas, pasar dan pelanggan
- Mencari peluang-peluang yang ada
- Mengembangkan daftar pilihan produk-produk yang saat ini ada
- Mengeset kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan oleh produk yang akan dibuat
- Menentukan portfolio produk, apakah baru, modifikasi atau tidak
- Me-manage portfolio untuk meningkatkan keuntungan
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud produksi massal?
2. Sebutkan proses penyusunan konsep!
3. Sebutkan fungsi produksi massal!
4. Sebutkan factor kunci pengembangan produk!
5. Sebutkan strategi untuk mengembangkan produk!
Jawaban
1. Pembuatan bagian-bagian diskrit atau rakitan menggunakan proses yang berkesinambungan
2. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
Pencarian eksternal
Pencarian internal
Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
3. Standardisasi urutan produk dan proses.
Dedicated mesin tujuan khusus yang memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi dan tingkat
output.
Besar volume produk.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
71
Shorter waktu siklus produksi.
Lebih rendah dalam persediaan proses.
4. Unik
Fokus ke pelanggan dan berorientasi pasar
Melakukan pekerjaan rumah yang penting, seperti studi pemasaran, predevelopment dan
sejenisnya.
5. Menentukan berapa pertumbuhan yang diharapkan dari produk baru tersebut
Menggali informasi perihal kapabilitas, pasar dan pelanggan
Mencari peluang-peluang yang ada
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
72
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi missal
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi missal
3.11.1 Menerapkan indikator keberhasilan tahapan produksi missal
3.11.2 memahami indikator keberhasilan tahapan produksi missal
4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi missal
4.11.1 Menyusun indikator keberhasilan tahapan produksi missal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
73
4.11.2 memodifikasi indikator keberhasilan tahapan produksi massal
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai indikator keberhasilan
tahapan produksi massal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan indikator
keberhasilan tahapan produksi massal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah indikator
keberhasilan tahapan produksi massal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi indikator
keberhasilan tahapan produksi massal dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Indikator keberhasilan tahapan produksi massal
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatik an materi yang ada dilaya r komputer tentang indikator keberhasilan tahapan produksi massal
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca bu ku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
2. Pesera didik berusaha untuk dapat mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta di dik mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
4. Peserta didik mendis kusikan dengan kelom pok yang lainnya tenta ng mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
74
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau infor masi tentang atau cara mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
2. Peserta didik mencoba mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal sebagai pembuktian penguji an hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik berusaha mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
2. Guru meminta peserta didik untuk me nilai hasil yang telah dibuat oleh peserta di dik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk mengubah, memodifikasi, menilai, indikator keberhasilan tahapan produksi massal
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesim pulan dari peserta didik yang sedang maju untuk mempresentasi kan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil pre sentasi berdasarkan ta nggapan dari temannya
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang , indikator keberhasilan tahapan produksi massal
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang , indikator keberhasilan tahapan produksi massal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
75
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
INDIKATOR KEBERHASILAN USAHA
Berikut merupakan indicator-indikator keberhasilan dari suatu usaha menurut para pakar :
1. Kemampuan menyesuaikan diri, produktifitas, kepuasan kerja, kemampuan mendapatkan laba
dan pencarian sumber daya.- Steers (1978:45)
2. Suranti (2006:46), berpendapat bahwa indicator keberhasilan usaha dapan dinilai melalui 3
pendekatan yaitu :
Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai
sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang
merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi.
Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha
dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif.
Pendekatan konstituensi strategis menyatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai dari
hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung kelanjutan unit usaha. Kotler
(1997:58) menyebut bahwa yang termasuk mitra usaha/ pihak yang berkepentingan
antara lain pelanggan, karyawan, dan pemasok.
3. Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan
tercapainya tujuan organisasi - Ina Primiana (2009:49)
4. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. - Algifari (2003:118)
5. Apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam
permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan” . Erliah (2007:49)
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
76
6. Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), dapat dilihat dari :
Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
Jumlah produksi
Jumlah pelanggan
Perluasan usaha
Perluasan daerah pemasaran
Perbaikan sarana fisik dan
Pendapatan usaha
7. Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003: 85) terdiri dari :
Modal
Pendapatan
Volume Penjualan
Output produksi
Tenaga Kerja
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud keberhasilan usaha?
2. Sebutkan indicator keberhasilan usaha!
3. Dari segi apakah usaha dikatakan berhasil?
4. Siapa sajakah yang disebut mitra usaha?
5. Apakah tujuan dari berusaha?
Jawaban
1. Permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi
2. Modal, pendapatan, volume penjualan, output produksi
3. Efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi
secara ekonomis.
4. Pelanggan, karyawan, dan pemasok.
5. Mendapatkan laba atau keuntungan
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tegal, Juli 2018
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
77
MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
78
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : XI / 4
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standard
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan proses produksi missal
4.12 Melakukan produksi missal
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12 Menerapkan proses produksi massal
3.12.1 Memehami proses produksi massal
3.12.2 mendemonstrasikan proses produksi massal
4.12 Melakukan produksi massal
4.12.1 Menyusun produksi massal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
79
4.12.2 mengoperasikan produksi massal
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan proses
produksi massal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa proses produksi
massal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan produksi
massal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun produksi massal
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Proses produksi massal
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2
No
Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1 Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaranMelakukan pengkondisian peserta didikMenyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakanMenyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakanMelakukan Pre test.
15 Menit
2 Kegiatan Inti Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar komputer tentang proses produksi missal
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan dalam proses produksi massal
Mendesain Perencanaan Proyek1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan
yang mendetail dari guru dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Membuat proses produksi missal
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba Membuat proses produksi missal sendiri
Menyusun Jadwal
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
80
1. Peserta didik mema hami penjelasan proses produksi mas sal dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Membuat pro ses produksi massal
3. Guru memberitahu ka Membuat perenca naan proses produksi massal kepada peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1 Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju mendemonstrasikan, memeriksa, mengoperasikan, menyusun proses produksi massal
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha mendemonstrasikan, memeriksa, mengoperasikan, menyusun proses produksi massal
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam mendemonstrasikan, memeriksa, mengoperasikan, menyusun proses produksi massal mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman.1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam mendemonstrasikan, memeriksa, mengoperasikan, menyusun proses produksi massal
3. Peserta didik mendemonstrasikan, memeriksa, mengoperasikan, menyusun proses produksi massal
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam mendemonstrasikan, memeriksa, mengoperasikan, menyusun proses produksi massal
3 Penutup
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang proses produksi massal
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang proses produksi massal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
15 Menit
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
81
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Proses produksi memiliki dua pengertian yaitu, pengertian proses dengan pengertian produksi.
Pengertian dari proses adalah suatu cara, metode atau teknik bagaimana mengubah sumber –
sumber yang ada yaitu tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk
memperoleh suatu hasil yang optimal. Sedangkan yang dimaksud dengan produksi adalah segala
kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan barang atau jasa dengan cara mengolah bahan baku
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga barang tersebut memiliki nilai tambah.
Maka dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa proses produksi adalah cara,
metode serta teknik untuk menciptakan, mengolah atau memberi nilai tambah bagi suatu barang
atau jasa dengan menggunakan sumber – sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana)
yang ada. Proses produksi juga dibedakan berdasarkan karakteristik aliran prosesnya maupun tipe
pesanan langganannya.
Sebagai catatan dalam perusahaan manufacturing, aliran produk sama dengan aliran bahan mentah.
Sedangkan dalam industri jasa, proses produksi tidak ditunjukan dengan aliran produk secara fisik,
tetapi oleh urutan – urutan operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan.
3.2. Tipe Proses Produksi
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas bahwa proses produksi dapat dibedakan berdasarkan
karakteristik aliran dan tipe pesanan pelanggannya. Maka pada bagian ini akan membahas tentang
klasifikasi berdasarkan aliran proses produksinya, yaitu :
3.2.1 Aliran Garis
Tipe aliran ini mempunyai ciri aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir
dengan urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk
tipe aliran ini, produk harus di standarisasi dengan baik dan harus mengalir dari satu operasi atau
proses kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Operasi aliran garis dapat menjadi 2 tipe produksi, yaitu
3.2.1.1 Produksi massal (mass production)
Proses produksi massal pada umumnya memproduksi kumpulan -kumpulan produk dalam jumlah
besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya, sehingga
proses ini sering disebut sebagai repetitive process, misalnya saja untuk produk elektronik, mobil,
motor dan sebagainya.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
82
3.2.1.2 Produksi secara terus-menerus (continuos production).
Proses produksi secara terus-menerus ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama, hal ini
untuk menghindari penyetelan –penyetelan. Produksi terus – menerus tampak didalam industry –
industri proses, seperti: industri kimia, industri kertas, industri baja dan industri – industri lainnya.
Keputusan untuk menggunakan operasi aliran garis tidak hanya berdasarkan pertimbangan
efisiensi saja, namun juga perlu faktor – faktor lain, seperti: keusangan produk, ketidakpuasan kerja
karyawan karena kebosanan dan resiko perubahan teknologi proses dan faktor – faktor lain yang
mempengaruhinya.
3.2.2 Aliran Intermiten
Tipe aliran ini mempunyai ciri produksi dalam kumpulan – kumpulan atau kelompok barang yang
sejenis pada interval waktu yang terputus – putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur
dan diorganisasikan dalam pusat – pusat kerja menurut tipe – tipe keterampilan atau peralatan
yang serupa. Operasi – operasi intermitten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk,
karena operasi – operasinya menggunakan peralatan serbaguna dan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan yang tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian
persediaan, schedule dan kualitas, disamping itu belum dapat dikatakan efisien.
Istilah operasi intermitten sering disebut job shop dan istilah ini terkadang hanya digunakan untuk
menyatakan operasi – operasi intermitten yang memproduksi barang - barang berdasarkan
spesifikasi pesanan langganan. Operasi intermitten dapat diterapkan dalam produksi barang –
barang yang tidak di standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini merupakan
operasi yang paling ekonomis dan melibatkan resiko yang paling kecil.
3.2.3 Aliran Proyek
Bentuk operasi aliran proyek banyak digunakan untuk memproduksi produk – produk yang bersifat
khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang, gedung dan lain-lain. Setiap unit produk tersebut
dibuat sebagai suatu barang tunggal, meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek tetapi ada
urutan-urutan operasi dimana seluruh operasi atau kegiatan individual harus diurutkan untuk
menunjang pencapaian tujuan akhir.
Masalah yang mungkin akan sering terjadi dalam manajemen proyek adalah perencanaan,
pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaian
proyek secara keseluruhan. Bentuk operasi - operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan
kreatifitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Sulit untuk mengoptimalisasikan
proyek – proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serbaguna terkadang
digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek – proyek ditandai dengan biaya yang
tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan managerial. Ini diakibatkan karena proyek
pada dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi
yang tinggi.
Seperti yang telah diketahui bahwa cara, metode serta teknik menghasilkan produk cukup banyak,
maka proses produksi ini banyak macamnya tetapi secara ekstrim dapat dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu:
1. Proses produksi terus-menerus (countinuos process)
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten process)
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
83
3.3. Penyusunan Peralatan dan Perlengkapan Pabrik Berdasarkan Aliran Proses Produksi
Untuk melihat jenis atau tipe proses produksi yang digunakan, kita dapat melihatnya berdasarkan
layout yang berlaku pada perusahaan tersebut. Layout dirancang untuk memungkinkan terjadinya
perpindahan yang ekonomis dari material dan kegiatan dari orang-orang yang berada didalam
berbagai proses dan operasi perusahaan. Jarak angkut material, pengambilan serta peletakan
produk - produk dan peralatan hendaknya dibuat sependek mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimumkan biaya penanganan dan angkut (tranportasi). Secara lebih terperinci, layout
bertujuan untuk memanfaatkan ruangan yang tersedia seefektif mungkin, meminimumkam biaya
penanganan bahan dan jarak mengangkut, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi,
mendorong semangat dan efektifitas kerja, menyederhanakan proses produksi, menjaga
keselamatan karyawan dan barang – barang yang sedang diproses serta menghindari berbagai
bentuk pemborosan.
Dalam system produksi terdapat beberapa pola dasar umum dari layout, yaitu:
3.3.1 Layout Fungsional (layout process)
Dalam layout proses, semua mesin-mesin dan peralatan yang sama ditempatkan atau dikelompokan
dalam suatu area atau department yang sama. Jadi hanya terdapat suatu jenis proses ditiap bagian
atau department, dalam proses layout ini digunakan mesin dengan tipe general purpose machine.
Biasanya proses layout ini terdapat dalam perusahaan-perusahaan yang berdasarkan job order
shop, yaitu pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang yang tidak sama dan terbatas
jumlahnya, serta menurut pesanan pembeli atau batch production.
3.3.2 Layout Garis (layout product)
Pada layout produk mesin - mesin dan peralatan manufacturing yang lainnya diatur menurut aturan
dari aliran produk atau urutan proses produksi. Oleh karena itu bagian yang ada menjadi bagian
pengerjaan suatu produk (product manufacturing department). Operasi atau jalannya proses
pembuatan suatu produk selalu ditentukan terlebih dahulu baru ditentukan urutan – urutan
mesinnya.
Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam industri – industri yang menghasilkan produk –
produk secara missal dan barangnya telah di standardisasikan.
3.3.3 Layout Kelompok (group layout)
Layout pada jenis ini memisahkan area-area dan kelompok –kelompok mesin didalam pembuatan
komponen – komponen yang memerlukan proses yang sejenis. Setiap komponen produknya
diselesaikan di area – area spesialis ini dengan keseluruhan urutan pengerjaan mesin yang
dilakukan ditempat tersebut.
Layout seperti ini merupakan layout yang terpisah dan hal ini termasuk suatu variasi dari layout
produk. Dalam layout kelompok ini, bagian-bagian dan komponen yang akan dikerjakan
dikelompokan menjadi semacam ”keluarga”, dan berbagai area atau department dibuat secara
terpisah.
3.3.4 Layout Posisi Tetap (fixed potition layout)
Layout posisi tetap sering digunakan dalam produksi besar dan kompleks, seperti pabrik mesin,
pabrik pembuatan lokomotif, turbin listrik, kapal terbang, kapal laut jembatan dan sebagainya.
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
84
Dalam hal ini produk mungkin berada dalam suatu lokasi selama periode perakitan atau mungkin
tinggal disuatu tempat untuk waktu yang lama dan kemungkinan dipindahkan ketempat perakitan
lainnya dimana pekerjaan selanjutnya dilakukan.
Penyusunan layout tidak dapat dipisahkan dari material handling atau penanganan bahan, karena
masalah ini sangat erat hubungannya atau dengan kata lain saling ketergantungan. Pengartian dari
material handling adalah suatu kegiatan meletakan bahan – bahan atau barang – barang dalam
proses produksi di dalam suatu pabrik, kegiatannya dimulai sejak bahan baku (material) masuk
atau diterima oleh pabrik sampai pada saat barang jadi atau produk dikeluarkan dari pabrik.
Penempatan layout yang baik dapat sangat membantu proses produksi, dimana penempatan
fasilitas – fasilitas yang teratur dapat memudahkan dan meminimalkan gerakan dari operator dan
material handling sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditekan seminim mungkin dan hal ini
berarti kegiatan produksi lebih efisien.
Latihan soal
1. Apasajakah yang termasuk sumber sumber produksi?
2. Apakah yang dimaksud proses produksi?
3. Sebutkan tipe – tipe proses produksi!
4. Apakah yang Anda ketahui tentang aliran garis?
5. Mengapa waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi relative lama?
Jawaban
1. Tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam
2. Cara, metode serta teknik untuk menciptakan, mengolah atau memberi nilai tambah bagi suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber – sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-
bahan, dana) yang ada
3. Aliran garis, aliran intermiten, aliran proyek
4. Tipe aliran ini mempunyai ciri aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir
dengan urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk
tipe aliran ini, produk harus di standarisasi dengan baik dan harus mengalir dari satu operasi
atau proses kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Untuk menghindari penyetelan –penyetelan.
Penskoran
No Skor1 202 203 204 205 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
@2018 – SMK Harapan Bersama Kota Tegal Produk Kreatif dan Kewirausahaan
85
Tegal, Juli 2018MengetahuiKepala Sekolah SMK Harapan Bersama Guru Mapel