1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh di dalam pelaporan keuangan yang jujur dan transparan. Informasi mengenai pengelolaan keuangan di suatu departemen menjadi sangat penting yang di dalamnya mendukung proses keputusan manajemen dan dituntut untuk dapat dikelola secara teliti serta kehati-hatian yang tinggi. Sistem komputerisasi dengan bahasa pemogramannya yang kompleks adalah suatu cara terbaik untuk menghindari terjadinya kesalahan/meminimalisir keterlambatan informasi dan menuntut keakuratan data. Untuk mengolah data-data yang ada diperlukan suatu sistem baik secara manual atau komputerisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu analisa terhadap sistem dan kemudian melakukan perancangan Sistem Pelaporan Keuangan pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film yang terkomputerisasi. Surat Perintah Membayar atau yang dikenal SPM yang diterbitkan oleh Ditjen NBSF dan Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2D yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN Jakarta IV) pada Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film menjadi hal penting yang harus ditangani secara serius agar pelaporan keuangan menjadi benar-benar valid. Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film adalah Satuan kerja di salah satu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang mempunyai 5 (lima) Direktorat dan satu Sekretariat yang diantaranya ada Direktorat Kesenian,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Informasi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh di dalam
pelaporan keuangan yang jujur dan transparan. Informasi mengenai pengelolaan
keuangan di suatu departemen menjadi sangat penting yang di dalamnya
mendukung proses keputusan manajemen dan dituntut untuk dapat dikelola secara
teliti serta kehati-hatian yang tinggi. Sistem komputerisasi dengan bahasa
pemogramannya yang kompleks adalah suatu cara terbaik untuk menghindari
terjadinya kesalahan/meminimalisir keterlambatan informasi dan menuntut
keakuratan data. Untuk mengolah data-data yang ada diperlukan suatu sistem baik
secara manual atau komputerisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu analisa terhadap
sistem dan kemudian melakukan perancangan Sistem Pelaporan Keuangan pada
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni
dan Film yang terkomputerisasi.
Surat Perintah Membayar atau yang dikenal SPM yang diterbitkan oleh
Ditjen NBSF dan Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2D yang diterbitkan oleh
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN Jakarta IV) pada Direktorat
Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film menjadi hal penting yang harus ditangani
secara ser ius agar pelaporan keuangan menjadi benar-benar valid .
Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film adalah Satuan kerja di
salah satu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang mempunyai 5 (lima)
Direktorat dan satu Sekretariat yang diantaranya ada Direktorat Kesenian,
2
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Direktorat Tradisi,
Direktorat Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa dan Direktorat Perfilman
adapun di Kesekretariatan Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film
mempunyai 4 (empat) bagian diantaranya Bagian Perencanaan dan Hukum, Bagian
Kepegawaian, Bagian Keuangan dan Bagian Umum, disini penulis tertarik
membuat Analisis Sistem Infomasi pada Bagian Keuangan untuk memudahkan
pelaporan keuangan yang sangat dibutuhkan kevalidannya dan kebenarannya.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penyusunan dan penulisan ini penulis melihat adanya permasalahan yang
ada pada penelitian yaitu :
1. Pembuatan Laporan Keuangan yang tidak valid dan memakan waktu;
2. Kesalahan penggunan AKUN dan SUB KEGIATAN yang berakibat tidak
sinkronnya laporan keuangan;
3. Kesulitan di dalam mengontrol realisasi daya serap keuangan yang diminta
oleh pimpinan dan juga hambatan unit kerja yang tidak berada di dalam satu
tempat.
3
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup permasalahan dan dengan adanya
keterbatasan data, waktu dan kemampuan yang dimiliki serta menghindari
pembahasan yang melebar, maka batasan masalah adalah Kesalahan penggunan
AKUN dan SUB KEGIATAN yang berakibat tidak sinkronnya laporan keuangan
dalam memberikan laporan yang akurat, sesuai dengan kenyataan yang ada.
Pembuatan laporan yang efisien waktu dan mempermudah penyajian laporan pada
periode-periode tertentu.
1.4 Perumusan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman dalam penulisan kerja
Praktik, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
Bagaimana analisis Sistem Informasi Laporan Keuangan berdasarkan
AKUN dan Sub Kegiatan pada Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film.
1.5 Tujuan dan Kegunaan
1.5.1 Tujuan
Tujuan mengadakan penelitian adalah untuk melakukan analisis sistem
informasi keuangan pada Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film.
4
1.5.2 Kegunaan
1. Memudahkan Satuan Kerja Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan
Film dalam proses pelaporan keuangan berdasarkan Surat Perintah
Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
2. Pengefisiensian waktu dalam pembuatan laporan pada periode tertentu.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan riset ini, penulis menggunakan metode penelitian dan
pemecahan masalahnya dengan cara :
1. Metode Wawancara
Dilakukan tanya jawab kepada PUM (pemegang uang muka kerja)
tiap-tiap Direktorat serta Bendahara Pengeluaran di Direktorat
Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film guna mendapatkan informasi,
sehingga data-data yang diperoleh dapat dijadikan bahan dalam
penulisan.
2. Metode Observasi
Dilakukan suatu pengamatan langsung ke lapangan pada sistem
yang sedang berjalan, mulai dari pengecekan daya serap per
kegiatan, sub kegiatan dan Akun sampai dengan pembuatan
laporan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
2.1.1 Sistem
Pada dasarnya suatu sistem adalah sekelompok sistem yang erat hubungan satu
dengan yang lainnya, yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Dari
definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem, menurut pendapat
mulyadi (1993, hal 2-3) adalah sebagai berikut :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula
dari sekelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
Unsur-unsur berhubungan erat satu dan yang lainnya dan sifat kerjasama antar
unsur tersebut mempunyai bentuk tertentu.
3. Unsur-unsur tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem
Setiap sistem mempunyai maksud, tujuan dna sasaran tertentu, dan unsur-unsur
bekerja sama satu dengan lainnya dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan
tersebut.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
6
Menurut pendapat Goordon B. Davis (1991, hal :67-68 : “Sistem dapat berbentuk
abstrak maupun fisik. Sebuah sistem abstrak adalah suatu susunan teratur. Dari
gagasan atau konsepsi yang saling tergantung, sedangkan sistem fisik tidak hanya
terbentuk konsptual, karena dapat memperlihatkan kegiatan dan perilaku. Sebuah
sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi bersama
untuk mencapai sebuah maksud, tujuan atau sasaran”.
Menurut Drs. Moekijat (1991, hal 4) : “Sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan
yang kompleks atau terorganisasi; Suatu kumpulan atau perpaduan hal-hal atau
bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh”.
2.1.2 Informasi
Goordon B. Davis (1993, hal : 27) berpendapat bahwa : “Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang”.
Berdasarkan pendapat Wilkinson (1993 hal : 3) : “Pengertian informasi adalah
informasi yang terdiri dari data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai
melalui pemprosesan. Idealnya informasi adalah pengetahuan yang berarti dan
berguna untuk mencapai sasaran”.
7
Berdasarkan pendapat Berry E. Chusing (1982, hal : 11) :” Informasi adalah hasil
pemprosesan data yang terorganisasi dan mempunyai arti bagi yang
menerimanya”.
Kualitas dari suatu informasi, pendapat dari Jhon Bruch dan Gary Grudriitski
(1986, hal 10-11) :” adalah sebagai berikut :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya atau tidak menyesatkan.
2. Tepat Waktu
Informasi bagi pemakainya harus tepat pada waktunya karena informasi yang
usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
3. Relevan
Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya sehingga informasi yang
ditujukan pada orang yang tepat karena manfaat informasi bagi tiap orang
adalah berbeda.
Jogiyanto H.M (1989, hal 25) berpendapat bahwa : Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya,
Sumber data informasi adalah sebuah data yang menggambarkan suatu
kejadian nyata pada saat tertentu, ditunjang dengan akurat, tepat waktu,
relevannya informasi tersebut”.
8
2.1.3 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi yaitu suatu rangkain informasi yang di dalamnya
terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling bertergantungan satu
sama lain, mulai dari bagian yang besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari
sub-sub, dan seterusnya sampai yang terkecil.
Berdasarkan pendapat Wilkonson (1993, hal : 14) “Sistem Informasi adalah
suatu kerangka kerja dengan sumber daya manusia (manusia, komputer)
dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi),
guna mencapai sasaran suatu Depertemen”.
Pendapat Robert A. Leitch dan K. Rosccoe Davis (1984, hal : 11) “ Sistem
Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menajerial
dan kegiatan. Strategi dari suatu organisasi dan menyediakan untuk pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (1996, hal : 9) “ Sistem Informasi disini diartikan
sebagai suatu mekanisme yang mengatur data dan informasi mulai dari