Top Banner

of 30

Makalah Moluska new

Feb 14, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    1/30

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2 a

    rasal dari bahasa Romawi milos yang berarti lunak. Jenis

    M umnya dikenal siput, kerang dan cumi-cumi.

    Kebanyakan

    dijumpai di laut dangkal sampai kedalaman mencapai 7000 m, beberapa di air

    payau, air tawar, dan darat. Anggota dari Filum Mollusca mempunyai bentuktubuh yang sangat berbeda dan beranekaragam, dari bentuk silindris, seperti

    cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang, sampai bentuk hampir bulat

    tanpa kepala dan tertutup kedua keping cangkang besar. Oleh karena itu

    berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifat

    lainnya, filum Mollusca dibagi menjadi 8 kelas, yaitu: 1). Chaetodermomorpha;

    2). Neomeniomorpha; 3). Monoplacophora; 4). Polyplacophora; 5). Gastropoda;

    6). Pelecypoda; 7). Scaphopoda; dan 8). Cephalopoda (Suwignyo, 2005).

    2.2. Gastropoda

    Gastropoda berasal dari kata gastros : perut; podos : kaki. Jadi Gastropoda

    berarti hewan yang berjalan dengan perutnya. Hewan anggota kelas Gastropoda

    umumnya bercangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral dengan bentuk

    dan warna yang beragam. Cangkang Gastropoda sudah terpilin sejak masa embrio(Harminto, 2003). Menurut Barnes (1980) dalam Handayani (2006) kelas

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    2/30

    Gastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 75.000 spesies yang telah

    teridentifikasi, dan 15.000 diantaranya dapat dilihat bentuk fosilnya. Fosil dari kelas

    tersebut secara terus-menerus tercatat mulai awal zaman Cambrian. Ditemukannya

    Gastropoda di berbagai macam habitat, seperti di darat dan di laut. Maka dapat disimpulkan

    bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling sukses di antara kelas yang lain.

    2.2.1. Morfologi

    Morfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya. Sebagian

    besar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luarnya

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    3/30

    dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah

    belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya

    b n arah dengan jarum jam disebut sinistral.

    Siput-siput

    G idup di laut umumnya berbentuk dekstral dan

    sedikit sekali

    d bentuk sinistral (Dharma, 1988 dalam

    Handayani, 2006).

    P ang yang melilin spiral disebabkan karena

    pengendapan bahan

    cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam (Nontji, 1987 dalam

    Handayani, 2006).

    Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnya

    terletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi perutnya terguling spiral ke arah

    belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang mengakibatkan gerakan

    torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulai

    sejak dari perkembangan larvanya (Dharma, 1988 dalam Handayani, 2006).

    Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas: posterior, sutures, whorl, spiral

    sculptures, axial, longitudinal, sculpture, posterior canal, aperture, operculum, plaits on

    columella, outer lip, columella, anterior canal.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    4/30

    Gambar 2.1. Struktur Umum Morfologi Gastropoda

    (Sumber Gambar: Grandmall, 2010).

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    5/30

    2.2.2. Anatomi

    Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh gastropoda

    y kepala, badan, dan alat gerak (Handayani,

    2006). Kepala

    b n baik, dilengkapi dua pasang tentakel sebagai

    alat peraba.

    S nya bersifat retraktil dan dilengkapi sebuah

    mata. Mulut

    d lidah perut dan gigi radula. Berdasarkan tipenya,

    gigi radula

    pada Gastropoda dapat dibedakan menjadi 5 tipe yaitu: tipe rhipidoglossate,

    docoglossate, taenioglossate, rachiglossate, dan toxoglossate (Harminto, 2003).

    Gambar 2.2. Tipe gigi radula pada Gastropoda. a. rhipidoglossate; b.

    taenioglossate; c. rachiglossate; d. toxoglossate; e.

    rachiglossate

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    6/30

    (Sumber Gambar: Harminto, 2003).

    Alat-alat yang penting di dalam badan hewan Gastropoda untuk hidupnya diantaranya

    ialah alat pencernaan, alat pernafasan serta alat genitalis untuk pembiakannnya. Saluran

    pencernaan terdiri atas: mulut, pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung, usus, anus(Handayani, 2006).

    Kaki pada hewan Gastropoda memiliki bentuk yang lebar dan pipih. Bagi

    yang bercangkang, terputar 180 terhadap kepala dan kaki. Kaki dapat

    Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

    Gambar 2.3. Struktur Anatomi Gastropoda

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    7/30

    (Sumber Gambar: Poort & Carlson, 1998).

    2.2.3. Cangkang

    Cangkang siput digunakan untuk melindungi diri. Ada yang tanpa penutup

    dan ada yang dengan penutup atau operculum (operculum). Operkulum ini terbuat

    dari zat kapur atau zat tanduk yang lebih luas. Operkulum menunjukkan garis-

    garis pertumbuhan dan kadang-kadang dapat digunakan untuk menentukan umur.

    Bentuk cangkang setiap jenis berbeda dan mensifati jenis itu. Bentuk cangkang

    juga dapat dikaitkan dengan pola habitatnya (Romimohtarto, 2001).

    Cangkang gastropoda terdiri dari 4 lapisan. Paling

    luar adalah

    periostrakum, yang merupakan lapisan tipis terdiri dari bahan protein seperti zat

    tanduk, disebut conchiolin atau conchin. Pada lapisan ini terdapat endapan pigmen

    beraneka warna, yang menjadikan banyak cangkang siput terutama spesies laut

    sangat indah warnanya, kuning hijau cemerlang, dengan bercak-bercak merah

    arau garis-garis cerah. Periostrakum berfungsi untuk melindungi lapisan

    dibawahnya yang terdiri dari kalsium karbonat terhadap erosi (Suwignyo, 2005).

    Warna cangkang gastropoda yang beraneka ragam berasal dari mantle.

    Mantle siput gastropoda terletak di sebelah depan pada bagian dalam

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    8/30

    cangkangnya. Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat dan

    pigmen masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian

    c rta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan

    kemudian mantle

    i el-sel yang dapat membentuk struktur cangkang

    serta corak

    w ng. Tergantung dari pada faktor keturunan,

    struktur cangkang

    d n-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi mantel tersebut

    merupakan

    arsitek dalam pembentukan struktur serta corak warna dari cangkang gastropoda (Handayani,

    2006).

    Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan atau lebih, yang terluar adalah

    prismatic atau palisade, lapisan tengah adalah lamella dan paling dalam adalah lapisan

    nacre atau hypostracum. Lapisan prismatic terdiri atas Kristal calcite yang tersusun

    vertikal, masing-masing diselaputi matriks protein yang tipis. Lapisan tengah dan lapisan

    nacre terdiri atas lembaran-lembaran aragonite dalam matriks organik tipis (Suwignyo, 2005).

    Siput-siput yang permukaan luar cangkangnya mengkilap seperti Cypraea

    dan Oliva ini dikarenakan mantlenya keluar ke atas permukaan cangkang dan

    menyelimutinya dari dua arah yaitu dari sisi kiri dan kanan. Pada umumnya

    cangkang siput yang hidup di laut lebih tebal dibandingkan dengan siput darat, hal

    ini dikarenakan banyak sekali kapur yang dihasilkan oleh binatang bunga karang

    yang hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga dipengaruhi oleh

    intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya cangkang berwarna sangat

    terang, sedangkan pada perairan yang dalam cangkangnya biasanya lebih gelap

    (Handayani, 2005).

    Tipe cangkang gastropoda terdiri dari 17 tipe yaitu: tipe conical, biconical,

    obconical, turreted, fusiform, patelliform, spherical, ovoid, discoidal, involute,

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    9/30

    globose, lenticular, obovatus, bulloid, turbinate, cylindrical dan trochoid. Hal

    yang perlu diperhatikan dalam mengamati dan menggambar cangkang yaitu:

    1. Ukuran cangkang

    Panjang cangkang diukur dari ujung anterior sampai ujung posterior. Lebar cangkang diukur

    dari sisi ke sisi pada bagian body world yang terlebar.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    10/30

    2. Arah putaran cangkang

    Dapat diketahui dengan cara merunut arah putaran cangkang dari apeks

    arah putaran sesuai dengan putaran arah jarum

    jam maka

    l, contohnya pada Babylonia canaliculata.

    Sebaliknya jika

    ngkang berlawanan dengan arah jarum jam disebut

    sinistral,

    Amphidromus sp.

    A B

    Gambar 2.4. A. Cangkang destral, B. Cangkang Sinistral

    (Sumber Gambar: Grandmall, 2010).

    3. Jumlah putaran cangkang

    Dihitung mulai dari apeks cangkang.

    4. Ada tidaknya operculum

    Cangkang yang mempunyai operkulum disebut operculale, yang tidak

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    11/30

    mempunyai operkulum disebut non operculate. Kalau ada operculum

    sebaiknya digambar terpisah dari cangkang dan diberi tipenya. Ada tiga tipe

    operculum cangkang gastropoda yaitu paucispiral, multispiral, concentric

    (Siahaan, 2008).

    2.2.4. Pertumbuhan

    Pertumbuhan dari siput dan kerang terjadi jauh lebih cepat diwaktu

    umurnya masih muda dibandingkan dengan siput yang sudah dewasa. Ada siput

    yang tumbuh terus sepanjang hidupnya, tetapi ada pula yang pertumbuhannya

    terhenti setelah dewasa (Handayani, 2006). Karena proses pertumbuhan siput

    muda cepat, maka jenis yang muda jauh lebih sedikit ditemukan dibandingkan

    dengan yang dewasa.

    Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    12/30

    Gambar 2.3. Struktur Anatomi Gastropoda

    (Sumber Gambar: Poort & Carlson, 1998).

    2.2.3. Cangkang

    Cangkang siput digunakan untuk melindungi diri. Ada yang tanpa penutup

    dan ada yang dengan penutup atau operculum (operculum). Operkulum ini terbuatdari zat kapur atau zat tanduk yang lebih luas. Operkulum menunjukkan garis-

    garis pertumbuhan dan kadang-kadang dapat digunakan untuk menentukan umur.

    Bentuk cangkang setiap jenis berbeda dan mensifati jenis itu. Bentuk cangkang

    juga dapat dikaitkan dengan pola habitatnya (Romimohtarto, 2001).

    Cangkang gastropoda terdiri dari 4 lapisan. Paling

    luar adalah

    periostrakum, yang merupakan lapisan tipis terdiri dari bahan protein seperti zat

    tanduk, disebut conchiolin atau conchin. Pada lapisan ini terdapat endapan pigmen

    beraneka warna, yang menjadikan banyak cangkang siput terutama spesies laut

    sangat indah warnanya, kuning hijau cemerlang, dengan bercak-bercak merah

    arau garis-garis cerah. Periostrakum berfungsi untuk melindungi lapisan

    dibawahnya yang terdiri dari kalsium karbonat terhadap erosi (Suwignyo, 2005).

    Warna cangkang gastropoda yang beraneka ragam berasal dari mantle.

    Mantle siput gastropoda terletak di sebelah depan pada bagian dalam

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    13/30

    cangkangnya. Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat dan

    pigmen masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian

    c rta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan

    kemudian mantle

    i el-sel yang dapat membentuk struktur cangkang

    serta corak

    w ng. Tergantung dari pada faktor keturunan,

    struktur cangkang

    d n-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi mantel tersebut

    merupakan

    arsitek dalam pembentukan struktur serta corak warna dari cangkang gastropoda (Handayani,

    2006).

    Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan atau lebih, yang terluar adalah

    prismatic atau palisade, lapisan tengah adalah lamella dan paling dalam adalah lapisan

    nacre atau hypostracum. Lapisan prismatic terdiri atas Kristal calcite yang tersusun

    vertikal, masing-masing diselaputi matriks protein yang tipis. Lapisan tengah dan lapisan

    nacre terdiri atas lembaran-lembaran aragonite dalam matriks organik tipis (Suwignyo, 2005).

    Siput-siput yang permukaan luar cangkangnya mengkilap seperti Cypraea

    dan Oliva ini dikarenakan mantlenya keluar ke atas permukaan cangkang dan

    menyelimutinya dari dua arah yaitu dari sisi kiri dan kanan. Pada umumnya

    cangkang siput yang hidup di laut lebih tebal dibandingkan dengan siput darat, hal

    ini dikarenakan banyak sekali kapur yang dihasilkan oleh binatang bunga karang

    yang hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga dipengaruhi oleh

    intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya cangkang berwarna sangat

    terang, sedangkan pada perairan yang dalam cangkangnya biasanya lebih gelap

    (Handayani, 2005).

    Tipe cangkang gastropoda terdiri dari 17 tipe yaitu: tipe conical, biconical,

    obconical, turreted, fusiform, patelliform, spherical, ovoid, discoidal, involute,

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    14/30

    globose, lenticular, obovatus, bulloid, turbinate, cylindrical dan trochoid. Hal

    yang perlu diperhatikan dalam mengamati dan menggambar cangkang yaitu:

    1. Ukuran cangkang

    Panjang cangkang diukur dari ujung anterior sampai ujung posterior. Lebar cangkang diukur

    dari sisi ke sisi pada bagian body world yang terlebar.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    15/30

    2. Arah putaran cangkang

    Dapat diketahui dengan cara merunut arah putaran cangkang dari apeks

    arah putaran sesuai dengan putaran arah jarum

    jam maka

    l, contohnya pada Babylonia canaliculata.

    Sebaliknya jika

    ngkang berlawanan dengan arah jarum jam

    disebut sinistral,

    Amphidromus sp.

    A B

    Gambar 2.4. A. Cangkang destral, B. Cangkang Sinistral

    (Sumber Gambar: Grandmall, 2010).

    3. Jumlah putaran cangkang

    Dihitung mulai dari apeks cangkang.

    4. Ada tidaknya operculum

    Cangkang yang mempunyai operkulum disebut operculale, yang tidak

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    16/30

    mempunyai operkulum disebut non operculate. Kalau ada operculum

    sebaiknya digambar terpisah dari cangkang dan diberi tipenya. Ada tiga tipe

    operculum cangkang gastropoda yaitu paucispiral, multispiral, concentric

    (Siahaan, 2008).

    2.2.4. Pertumbuhan

    Pertumbuhan dari siput dan kerang terjadi jauh lebih cepat diwaktu

    umurnya masih muda dibandingkan dengan siput yang sudah dewasa. Ada siput

    yang tumbuh terus sepanjang hidupnya, tetapi ada pula yang pertumbuhannya

    terhenti setelah dewasa (Handayani, 2006). Karena proses pertumbuhan siput

    muda cepat, maka jenis yang muda jauh lebih sedikit ditemukan dibandingkan

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    17/30

    2.3. Keanekaragaman, Kepadatan dan Dominansi

    Keanekaragaman (diversitas) adalah istilah untuk menunjukkan variasi

    a khluk hidup. Ada dua konsep keanekaragaman

    (keragaman)

    s at dalam komunitas, yakni :

    1 es (spesies richness), yakni jumlah atau cacahan

    spesies yang

    s tersebut.

    2. Heterogenitas, yakni penggabungan dari konsep kelimpahan relative (nisbi).

    Artinya dalam menganalisa keanekaragaman spesies yang terdapat

    pada suatu

    komunitas, disamping faktor jumlah (cacah) spesies yang ada di

    komunitas

    tersebut, faktor kelimpahan relative dari masing-masing spesies

    yang terdapat

    pada komunitas itu turut diperhitungkan (Ginting, 2010).

    Menurut primack dkk (1998) dalam Handayani (2006) keanekaragaman jenis

    menunjuk seluruh jenis pada ekosistem, sementara Desmukh (1992) dalam Handayani (2006)

    menyatakan bahwa keanekaragaman jenis sebagai jumlah jenis dan jumlah individu dalam satu

    komunitas. Jadi keanekaragaman jenis adalah menunjuk pada jumlah jenis dan jumlah

    individu setiap jenis.

    Kepadatan adalah kerapatan atau kepadatan populasi dalam area yang ditempatinya.

    Dalam memperbandingkan dua atau lebih komunitas dengan indeks keanekaragaman yang

    berbeda, jumlah spesies yang ada dan jumlah individu dalam tiap-tiap spesies biasanya

    tampak akan tetapi derajat kesamaan dalam distribusi individu atas spesies tidak tampak

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    18/30

    (Ginting, 2010).

    Dominansi adalah jenis individu yang paling banyak jumlahnya. Dominansi

    merupakan pengendalian nisbi yang diterapkan makhluk atas komposisi spesies dalam

    komunitas. Derajat dominansi terpusat di dalam satu, beberapa atau banyak spesies dapat

    dinyatakan dengan indeks dominansi, yaitu jumlah kepentingan tiap-tiap spesies dalam

    hubungan dengan komunitas secara keseluruhan (Ginting, 2010).

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    19/30

    2.4. Ekosistem Pantai

    Ekosistem atau sistem ekologis terdiri atas berbagai macam komunitas

    d geografis besar. Istilah ekosistem telah

    diperkenalkan oleh

    T n 1935, dan ide ekosistem digunakan untuk

    menjelaskan

    h omunitas biotik dengan berbagai faktor fisika

    dan kimia

    li p ekosistem memberikan suatu model

    lingkungan untuk

    mengevaluasi kerja dari berbagai sistem biologis pada suatu skala besar (Brahmana,

    2001).

    Pantai merupakan daerah yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter. Pada

    pantai terdapat daerah litoral yaitu daerah yang berada diantara pasang tertinggi dan air

    surut terendah atau disebut daerah intertidal (Nybaken, 1992). Adanya nutrien di dalam air dan

    arus serta didukung oleh faktor kimia dan fisika menjadikan pantai sebagai perairan yang kaya

    keanekaragaman jenis. Suhu dan salinitas merupakan parameter-parameter fisik yang penting

    untuk kehidupan organisme di perairan pantai. Kisaran suhu untuk hidup aktif organisme

    pantai adalah 0 sampai 35C (Nontji, 1987 dalam Handayani, 2006).

    Dasar lautan dapat di bedakan menjadi tiga daerah atau Zona yaitu :

    a. Zona litoral yaitu daerah yang masih dapat ditembus oleh cahaya sampai

    dasar perairan 0 - 200 meter.

    b. Zona neritik yaitu daerah perairan yang masih ada cahaya, tetapi remang-

    remang 200 - 2000 m.

    c. Zona abisal yaitu daerah perairan yang tidak lagi dapat ditembus oleh cahaya,

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    20/30

    daerah ini mencapai kedalaman lebih dari 2000 meter

    (Romimohtarto &

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    21/30

    Gambar 2.2. Tipe gigi radula pada Gastropoda. a. rhipidoglossate; b.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    22/30

    b. Pantai Berpasir

    Pantai pasir intertidal umum terdapat di seluruh dunia dan lebih terkenal

    d rbatu, karena pantai pasir ini merupakan tempat

    yang dipilih

    u rbagai aktivitas rekreasi.

    c r

    mpur tidak dapat berkembang dengan hadirnya gerakan

    gelombang. Karena itu, pantai berlumpur hanya terbatas pada daerah intertidal yang benar-

    benar terlindung dari aktivitas gelombang laut terbuka. Kelompok makro fauna yang

    dominan di daerah pantai berlumpur ini sama dengan yang terdapat di pantai pasir yaitu

    berbagai cacing Polikaeta, Moluska Bivalvia, dan Krustacea besar dan kecil, tetapi dengan jenis

    yang berbeda tipe cara makan yang dominan di dataran lumpur adalah pemakan deposit dan

    pemakan bahan yang melayang (suspemi) sama halnya seperti pantai pasir, contohnya Tiram

    telinida yang kecil dari genus Macoma atau Scrobicularia.

    2.5. Faktor Fisika Kimia Lingkungan Perairan

    2.5.1. Suhu

    Suhu merupakan faktor yang banyak mendapat perhatian dalam

    pengkajian kelautan. Suhu merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan

    distribusi makhluk hidup (Odum, 1993). Suhu mempengaruhi proses metabolisme

    dan biokimia seperti aktivitaas enzim dan konsumsi oksigen, pertumbuhan dan

    reproduksi serta morfologi seperti bentuk cangkang Mytilus edulis (Levinton,

    1982 dalam Sitorus, 2008). Suhu air pada kisaran 27-310C juga dianggap cukup layak untuk

    kehidupan mollusca seperti tiram mutiara.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    23/30

    Menurut Brahmana (2001) Seluruh spesies yang hidup dalam lingkungan

    laut, terbatas pada satu kisaran sempit dari suhu. Beberapa spesies dapat bertahan

    hidup dalam waktu tertentu dengan temperatur rendah, biasanya pada satu tingkat

    tidak aktif, tetapi beberapa spesies alga hijau biru dan bakteri dapat beradaptasi

    pada temperatur lingkungan ekstrim 90C. Umumnya sebagian besar spesies

    lautan adalah stenothermal, yaitu organisme yang hanya mampu untuk

    mentoleransi pada satu kisaran temperature sempit. Adanya variasi temperature

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    24/30

    dalam harian atau variasi musimaan sangat mempengaruhi metabolisme dan

    aktivitas spesies. Tenyata kebanyakan spesies dapat betahan hidup dalam

    t ripada temperatur naik, dengan perubahan

    temperature yang

    s ature turun 10C, lebih tahan daripada temperatur

    naik 10C).

    2

    enting sebagai parameter kualitas air karena mengotrol tipe

    dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan air. Selain itu ikan dan makhluk-

    makhluk akuatik lainnya hidup pada selang pH antar 7-8, 5, dengan diketahuinya

    nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk

    menunjang kehidupan mereka. Besar pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai

    dengan 14 (sangat basa/alkalis) nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan

    yang asam, diatas 7 menunjukkan basa dan pH sama dengan tujuh disebut sebagi

    netral (Sitorus, 2008).

    Menurut Romimohtarto (1985) dalam Sitorus (2008)

    pH air laut

    permukaan Indonesia pada umumnya bervariasi dari lokasi ke lokasi 6, 0-8, 5

    perubahan pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut.

    Khususnya pada filum mollusca contohnya tiram mutiara berkisar 7, 8-8, 6.

    2.5.3. Salinitas

    Salinitas (S) merupakan jumlah gram dari garam terlarut dalam 1000 gram

    air laut (setelah seluruh bromide telah diganti khlorine, seluruh karbon telah

    diubah ke oksidasi dan seluruh materi organik telah diuraikan). Salinitas biasanya

    dinyatakan dalam bagian per 1000 (simbol: ). Walaupun persen (%) dan garam

    per kilogram dapat digunakan. Salinitas pada perairan laut lepas berkisar 33sampai 38, dengan rata-rata pada 35 dan di perairan pantai biasanya lebih

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    25/30

    rendah dari laut karena adanya pengenceran dari aliran sungai ke laut (Brahmana,

    2001).

    Pada gradien salinitas bergantung pada musim, topografis, pasang surut

    dan jumlah air tawar yang masuk. Menurut Romimohtarto (1985) dalam Sitorus

    (2008) Variasi salinitas mengalami estuari di Indonesia berkisar antara 15-32.

    Hasil penelitian kerang hijau (Perna viridis) memberikan petunjuk bahwa salinitas

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    26/30

    Gambar 2.2. Tipe gigi radula pada Gastropoda. a. rhipidoglossate; b.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    27/30

    b. Pantai Berpasir

    Pantai pasir intertidal umum terdapat di seluruh dunia dan lebih terkenal

    d rbatu, karena pantai pasir ini merupakan tempat

    yang dipilih

    u rbagai aktivitas rekreasi.

    c r

    mpur tidak dapat berkembang dengan hadirnya gerakan

    gelombang. Karena itu, pantai berlumpur hanya terbatas pada daerah intertidal yang benar-

    benar terlindung dari aktivitas gelombang laut terbuka. Kelompok makro fauna yang

    dominan di daerah pantai berlumpur ini sama dengan yang terdapat di pantai pasir yaitu

    berbagai cacing Polikaeta, Moluska Bivalvia, dan Krustacea besar dan kecil, tetapi dengan

    jenis yang berbeda tipe cara makan yang dominan di dataran lumpur adalah pemakan

    deposit dan pemakan bahan yang melayang (suspemi) sama halnya seperti pantai pasir,

    contohnya Tiram telinida yang kecil dari genus Macoma atau Scrobicularia.

    2.5. Faktor Fisika Kimia Lingkungan Perairan

    2.5.1. Suhu

    Suhu merupakan faktor yang banyak mendapat perhatian dalam

    pengkajian kelautan. Suhu merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan dan

    distribusi makhluk hidup (Odum, 1993). Suhu mempengaruhi proses metabolisme

    dan biokimia seperti aktivitaas enzim dan konsumsi oksigen, pertumbuhan dan

    reproduksi serta morfologi seperti bentuk cangkang Mytilus edulis (Levinton,

    1982 dalam Sitorus, 2008). Suhu air pada kisaran 27-310C juga dianggap cukup layak untuk

    kehidupan mollusca seperti tiram mutiara.

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    28/30

    Menurut Brahmana (2001) Seluruh spesies yang hidup dalam lingkungan

    laut, terbatas pada satu kisaran sempit dari suhu. Beberapa spesies dapat bertahan

    hidup dalam waktu tertentu dengan temperatur rendah, biasanya pada satu tingkat

    tidak aktif, tetapi beberapa spesies alga hijau biru dan bakteri dapat beradaptasi

    pada temperatur lingkungan ekstrim 90C. Umumnya sebagian besar spesies

    lautan adalah stenothermal, yaitu organisme yang hanya mampu untuk

    mentoleransi pada satu kisaran temperature sempit. Adanya variasi temperature

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    29/30

    dalam harian atau variasi musimaan sangat mempengaruhi metabolisme dan

    aktivitas spesies. Tenyata kebanyakan spesies dapat betahan hidup dalam

    t ripada temperatur naik, dengan perubahan

    temperature yang

    s ature turun 10C, lebih tahan daripada temperatur

    naik 10C).

    2

    enting sebagai parameter kualitas air karena mengotrol tipe

    dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan air. Selain itu ikan dan makhluk-

    makhluk akuatik lainnya hidup pada selang pH antar 7-8, 5, dengan diketahuinya

    nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk

    menunjang kehidupan mereka. Besar pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai

    dengan 14 (sangat basa/alkalis) nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan

    yang asam, diatas 7 menunjukkan basa dan pH sama dengan tujuh disebut sebagi

    netral (Sitorus, 2008).

    Menurut Romimohtarto (1985) dalam Sitorus (2008)

    pH air laut

    permukaan Indonesia pada umumnya bervariasi dari lokasi ke lokasi 6, 0-8, 5

    perubahan pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut.

    Khususnya pada filum mollusca contohnya tiram mutiara berkisar 7, 8-8, 6.

    2.5.3. Salinitas

    Salinitas (S) merupakan jumlah gram dari garam terlarut dalam 1000 gram

    air laut (setelah seluruh bromide telah diganti khlorine, seluruh karbon telah

    diubah ke oksidasi dan seluruh materi organik telah diuraikan). Salinitas biasanya

    dinyatakan dalam bagian per 1000 (simbol: ). Walaupun persen (%) dan garam

    per kilogram dapat digunakan. Salinitas pada perairan laut lepas berkisar 33sampai 38, dengan rata-rata pada 35 dan di perairan pantai biasanya lebih

  • 7/23/2019 Makalah Moluska new

    30/30

    rendah dari laut karena adanya pengenceran dari aliran sungai ke laut (Brahmana,

    2001).

    Pada gradien salinitas bergantung pada musim, topografis, pasang surut

    dan jumlah air tawar yang masuk. Menurut Romimohtarto (1985) dalam Sitorus

    (2008) Variasi salinitas mengalami estuari di Indonesia berkisar antara 15-32.

    Hasil penelitian kerang hijau (Perna viridis) memberikan petunjuk bahwa salinitas