Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, akan mempengaruhi perkembangan dunia usaha serta didukung dengan teknologi yang canggih. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. Bidang-bidang usaha yang tersedia juga semakin banyak sehingga semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Apalagi didukung dengan adanya kebijakan Otonomi Daerah, yang menyebabkan daerah-daerah juga turut berlomba- lomba untuk memajukan dirinya dengan cara memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk beroperasi di daerahnya. Badan usaha didefinisikan kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain: krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha campuran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari badan usaha ? 2. Apa saja fungsi badan usaha ? 3. Apa saja jenis-jenis badan usaha?
22

makalah kewirausahaan badan-badan usaha

Apr 15, 2017

Download

Education

siti sangidah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, akan

mempengaruhi perkembangan dunia usaha serta didukung dengan

teknologi yang canggih. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat

ini ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang berskala

produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. Bidang-bidang usaha

yang tersedia juga semakin banyak sehingga semakin membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat. Apalagi didukung dengan adanya kebijakan

Otonomi Daerah, yang menyebabkan daerah-daerah juga turut berlomba-

lomba untuk memajukan dirinya dengan cara memberikan kesempatan

bagi perusahaan-perusahaan untuk beroperasi di daerahnya.

Badan usaha didefinisikan kesatuan yuridis dan ekonomi yang

menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan

tujuan untuk mencari laba.

faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha

antara lain: krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran,

tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.

Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi

terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor

penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk

badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan

badan usaha campuran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka

dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari badan usaha ?

2. Apa saja fungsi badan usaha ?

3. Apa saja jenis-jenis badan usaha?

Page 2: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

2

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dari badan usaha.

2. Menjelaskan fungsi badan usaha.

3. Menyebutkan jenis-jenis badan usaha

Page 3: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan

ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha

seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya

berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara

perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-

faktor produksi (Meydina, 2014).

Menurut Ibnu (2012), untuk mendirikan badan usaha perlu

memperhatikan hal-hal berikut:

1. Barang dan jasa yang akan diperdagangkan

2. Pemasaran barang dan jasa yang diperdagangkan

3. Penentuan harga pokok dan harga jual barang dan jasa yang

diperdagangkan

4. Pembelian

5. Kebutuhan tenaga kerja

6. Organisasai intern

7. Pembelanjaan

8. Jenis badan usaha yang dipilih

Pemilihan atas suatu jenis badan usaha dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain

a. Tipe usahanya: perkebunan, perdagangan, atau industri

b. Luas operasinya atau jangkauan pemasaran yang hendak

dicapai

c. Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha

d. Sistem pengawasan yang dikehendaki

e. Tinggi rendahnya resiko yang dihadapi

f. Jangka waktu ijin operasional yang diberikan pemerintah

g. Keuntungan yang direncanakan

Page 4: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

4

B. Fungsi Badan Usaha

Fungsi-fungsi badan usaha menurut Ibnu (2012), meliputi fungsi

komersial, fungsi sosial dan fungsi ekonomi sosial

1. Fungsi Komersial

Fungsi komersial badan usaha berkaitan dengan usaha untuk

menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing atau

memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan. Fungsi

komersial dapat mencapai sasaran yang ditetapkan dengan menerapkan

fungsi manajemen dan fungsi operasional.

a) Fungsi Manajemen

Ada beberapa fungsi manajemen yang dapa digunakan

untuk mencapai sasaran seperti fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi motivasi dan fungsi pengawasan. Fungsi

perencanaan merupakan permulaan langkah. Setelah menetapkan

tujuan dan langkah-langkah, tahap berikutnya adalah memotivasi

angota organisasi agar bekerja sesuai dengan rencana. Langkah

penting yang lain adalah pengawasan yaitu mencocokan rencana

dengan hasil pekerjaan. Pemanfatan fungsi manajemen secara baik

akan memastikan bahwa badan usaha tersebut dapat mencapai

tujuan yang direncanakan semula.

b) Fungsi Operasional

Badan usaha dapat dijalankan dengan mengelola sumber daya

manusia produksi, pemasaran dan pembelanjaan

1) Sumber daya manusia (SDM)

SDM adalah aset yang paling berharga. Keberhasilan badan

usaha sangat ditentukan oleh penggunaan sumber daya

manusia yang efektif. Pengelolaan sumber daya manusia

merupakan hal yang sulit karena setiap manusia mempunyai

karakter yang berbeda dengan manusia lain.

2) Produksi

Produksi adalah setiap bentuk usaha yang ditujuikan untuk

menambah manfaat suatu benda. Dalam menambah manfaat,

Page 5: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

5

manajer produksi harus dapat menghasilkan barang dengan

biaya sekecil mungkin dengan mutu yang memenuhi syarat.

Harga pokok tidak boleh di atas harga pasar.

3) Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan penyaluran barang dan jasa dari

produsen sampai ke tangan konsumen. Pemasaran

berhubungan dengan pemindahan kepemilikan, cara-cara

penjualan, penentuan harga promosi, dan penyaluran.

Kegiatan pemasaran harus selslu berorientasi pada kepuasan

konsumen.

4) Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan yang berhubungan dengan

cara-cara memperoleh dana dan menggunakannya dengan

seefektif mungkin. Kegiatan pembelanjaan memerlukan

perencanaan, pengawasan, kebijakan dan pengendalian.

2. Fungsi Sosial

Fungsi sosial berhubungan dengan manfaat badan usaha secara

langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat.

Misalnya perusahaan lebih memprioritaskan penggunaan tenaga kerja

yang berasal dari lingkungan sekitar perusahaan. Fungsi sosial lain

adalah menyangkut proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan para

pekerja. Setiap perusahaan hendaknya membekali mereka dengan

pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai bidang kerjanya, baik pada

saat bekerja di perusahaan tersebut ataupun setelah keluar,

operasionalisasi perusahaan tentu juga menghasilkan dampak negatif,

seperti polusi dan kerusakan lingkungan. Untuk itu, perusahaan harus

dapat mencegah atau menekan dampak negatif tersebut sampai

seminimal mungkin. Pengelolaan limbah dan penataan lingkungan

yang baik akan berpengaruh pada kenyamanan hidup masyarakat

sekitar.

Page 6: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

6

3. Fungsi Ekonomi Sosial

Badan usaha adalah mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi

nasional. Banyak peran yang dapat dilakukan badan usaha untuk

membantu pemerinah, antara lain dalam peningkatan ekspor dan

sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan

pendapatan masyarakat. Di lain pihak, pemerintah dapat memungut

pajak dari badan usaha tersebut

C. Bentuk – bentuk Badan Usaha

Bentuk – bentuk badan usaha di Indonesia meliputi:

1. Persekutuan Perdata

Persekutuan perdata adalah perserikatan perdata yang menjalankan

perusahaan. Menurut pasal 1617 KUH Perdata, perserikatan perdata

adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih

mengikatkan diri unuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan

dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat yang

diperoleh karenanya (Riani, 2006: 163).

Ciri – ciri persekutuan perdata meliputi:

a. Pendirian

1) Berdasarkan perjanjian para pihak

2) Dapat dilakukan dengan sepakat para sekutu atau dapat pula

secara lisan

3) Tiap sekutu wajib memasukkan dalam kas persekutuan berupa

uang, benda, atau majemen.

b. Perbedaan Para Sekutu

Biasanya pengelolaan persekutuan dijalankan oleh pengurus yang

ditetapkan persekutuan,

1) Sekutu Statuer (gerrant statutaire)

a) Tidak dapat diberhentikan, kecuali atas dasar hukum

b) Diberhentikan oleh persekutuan perdata

c) Telah ditetapkan secara khusus dalam perjanjian

persekutuan untuk menjadi pengurus persekutuan.

Page 7: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

7

d) Mempunyai wewenang secara penuh untuk melakukan

segala perbuatan yang berhubungan dengan kepengurusan

persekutuan.

2) Sekutu Mandater

a) Kekuasaan dapat dicabut sewaktu-waktu

b) Diangkat setelah persekutuan berdiri

c) Mempunyai wewenang secara terbatas berdasarkan

pemberian kuasa dan dapat ditark kembali.

c. Pembagian Keuntungan

Ditetapkan dalam perjanjian, pembagian keuntungan dilakukan

menurut asas “ keseimbangan pemasukkan”.

d. Kekayaan Persekutuan

1) Pemasukan darimasin – masing sekutu

2) Penagihan – penagihan ke dalam

3) Penggantian ganti rugi kepda persekutuan dari sekutu-sekutu.

4) Penagihan – penagihan ke luar kepada pihak ketiga

e. Berakhirnya Persekutuan

1) Lampaunya waktu

2) Musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha yang

menjadi produk persekutua perdata

3) Kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu

4) Salah seoan sekutu meninngal dunia

5) Berdasarkan suara bulat dari para sekutuberlaknya syarat

bubar.

2. Persekutuan Firma

Firma dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara

harfiah: perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering

juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan

usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.

Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-

masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai

yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

Page 8: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

8

Ciri – ciri persekutuan firma

a. Ciri khusus

Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,

Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk

menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama atau

firma. Pertanggungjawaban sekutu yang bersifat pribadi untuk

keseluruhan, yang merupakan syarat material, maksudnya

Pertanggungjawaban sekutu tidak terbatas pada pemasukkan

dimasukkannya, melikan juga bertanggungjawab secara pribadi atas

harta kekayaan milik pribadi terhadap persekutuan firmanya (Pasal 18

KUH Dagang). Selain itu, firma bukan temasuk persekutuan badan

hukum .

b. Prosedur Pendirian

Dalam KUH Dagang tidak ada aturan tentang pendirian,

pendaftaran, maupun pengumumannya, sehingga persekutuan

komanditer dapat diadakan berdasarkan perjanjian dengan lisan atau

sepakat para pihak saja (Pasal 22 KUH Dagang). Dalam praktik di

Indonesia untuk mendirikan persekutuan komanditer dengan dibuatkan

akta pendirian/berdasarkan akta notaris, didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri yang berwenang dan diumumkan dalam Tambahan

Berita Negara RI. Dengan kata lain prosedur pendiriannya sama

dengan prosedur mendirikan persekutuan firma.

c. Kewajiban Membuat Pembukuan

Persekutuan firma dalam menjalankan usahanya diwajibkan

membuat pembukuan (Pasal 16 ayat1 KUH Dagang). Pembukuan

dapat dilakukan oleh seorang pihak ketiga yang bukan sekutu berhak

melihat, memeriksa, atau mengawasi pembkuan (Pasal 12 KUH

Dagang).

d. Berakhirnya Firma

Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646

sampai dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan

Page 9: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

9

Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUH Perdata menyebutkan bahwa ada 5

hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :

1) Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan

dalam akta pendirian;

2) Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian

sekutunya;

3) Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan

persekutuan firma;

4) Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;

Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah

pengampuan atau dinyatakan pailit.

3. Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschop)

Komanditier atau Commanditaire Vennootshcap lebih sering

disingkat dengan CV mrupakan persekutuan yang didirikan

berdasarkan kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang

dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha

dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak

berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari

kekayaan CV.

Dalam perseroan komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara

penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau

lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal. Tanggung jawab

setuku komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang

ditanamkan dalam perusahaan.

Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :

a. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan

perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang

perusahaan.

b. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya

menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur

dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung

jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

Page 10: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

10

Karateristik badan usaha CV:

a. CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak bertindak

sebagai Persero Komplementer (Persero Aktif) yaitu persero

pengurus yang menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya

bertindak sebagai Persero Komanditer (Persero Pasif).

b. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan

pengurusan atas perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi

kerugian maka persero aktif yang bertanggung jawab secara penuh

dengan seluruh harta pribadinya untuk menggantikan kerugian.

c. Adapun untuk persero komanditer, karena dia hanya bisa bertindak

selaku sleeping patner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar

modal yang disetorkannya ke dalam perseroan.

Jenia – jenis CV

Menurut Mulyaa (2011) berdasarkan perkembangannya, bentuk

perseroan komanditer adalah sebagai berikut:

a. Persekutuan komanditer murni

Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama.

Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer,

sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.

b. Persekutuan komanditer campuran

Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma

membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu

komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan

menjadi sekutu komanditer.

c. Persekutuan komanditer bersaham

Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang

tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun

sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih.

Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari

terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak

mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.

Page 11: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

11

Prosedur Pendirian

Dalam KUH Dagang tidak ada aturan tentang pendirian,

pendaftaran, maupun pengumumannya, sehingga persekutuan

komanditer dapat diadakan berdasarkan perjanjian dengan lisan atau

sepakat para pihak saja (Pasal 22 KUH Dagang). Dalam praktik di

Indonesia untuk mendirikan persekutuan komanditer dengan dibuatkan

akta pendirian/berdasarkan akta notaris, didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri yang berwenang dan diumumkan dalam Tambahan

Berita Negara RI. Dengan kata lain prosedur pendiriannya sama

dengan prosedur mendirikan persekutuan firma.

Tanggung Jawab Keluar

Sekutu bertanggung jawab keluar adalah sekutu kerja atau sekutu

komplementer (Pasal 19 KUH Dagang).

4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT), atau disebut juga Naamloze

Vennootschaap (NV) dalam bahasa Belanda, Company by Shares

(dalam bahasa Inggris). adalah suatu persekutuan untuk menjalankan

usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya

memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya

terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan

kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan

perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal

perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan

terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki

harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu

saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham

mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang

dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan,

maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para

pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka

keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang

Page 12: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

12

ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang

disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya

keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.

Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka

mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya

perseroan terbatas tersebut.

Persyaratan Pendirian PT

Sebagai badan hukum, maka pendirian perseroan harus memenuhi

syarat sebagai berikut.

a. Didirikan oleh dua orang atau lebih (kecuali BUMN);

b. Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham;

c. Modal dasar minimal Rp. 20.000.000,- yang terdiri atas seluruh

nilai nominal saham;

d. Minimal 25% dari modal dasar telah ditempatkan;

e. Modal 50% dari nilai nominal setiap saham;

f. Dalam pembutaan akte pendirian, pendiri dapat diwakili oleh

orang lain berdasarkan surat kuasa;

g. Didirikan dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia.

Prosedur Pendirian

Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi (

akta yang dibuat oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama

lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan,

dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk

mendapat izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan

kesusilaan.

Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang

Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari

modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40

Page 13: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

13

Tahun 2007, keduanya tentang perseroan terbatas)

Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai

Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus

didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya

UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus

didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar

Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan

ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU

No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran

Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman

dalam Berita Negara Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya

yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut

merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai

dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan

kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.

Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan

hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat

melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari

kekayaan pemiliknya.

Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan

dalam akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham

dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat

modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar.

Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk

dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang

disertakan oleh para persero pendiri. Modal yang disetor merupakan

modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan

modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.

Page 14: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

14

Pembagian Perseroan Terbatas

Menurut Kendea (2012) Perseroan Terbatas dapat dibagi menjadi:

a. PT terbuka

Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual

sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public).

Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan

melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli

saham perusahaan tersebut.

b. PT tertutup

Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang

modalnya berasal dari kalangan tertentu misalnya pemegang

sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan

terbatas dan tidak dijual kepada umum.

c. PT kosong

Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin

usaha dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya.

Pembagian Wewenang Dalam PT

Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan

kekayaan pemilik modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik

perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat

diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya ( profesional ).

Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham,

direksi, dan komisaris.

Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya

kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan

sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam kaitan

dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan,

mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi

kerugian yang amat besar ( diatas 50 % ) maka direksi harus

melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga, untuk

kemudian dirapatkan.

Page 15: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

15

Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran

direksi perusahaan. Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur

direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan direksi

dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah

direksi akan diberhentikan atau tidak.

Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang

saham sebesar/sekecil apapun sahamnya memiliki hak untuk

mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah

yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang

harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa

melempar suara miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil

RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi

untuk dijalankan.

Isi RUPS :

a. Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris

b. Memberhentikan direksi atau komisaris

c. Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris

d. Mengevaluasi kinerja perusahaan

e. Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham

perusahaan

f. Menentukan kebijakan perusahaan

g. Mengumumkan pembagian laba (dividen)

Kelebihan dan Kekurangan PT

a. Kelebihan

1) Memungkinkan pengumpulan modal yang besar

2) Memiliki status sebagai badan hukum

3) Tanggungjawab terbatas

4) Pengalihan kepemilikan lebih mudah

5) Jangka waktu tidak terbatas

6) Manajemen yang lebih kuat

7) Kelangsungan hidup perusahaanlebih tejamin

Page 16: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

16

b. Kekurangan

1) Pengenaan pajak ganda

2) Ketentuan perundangan lebih ketat

3) Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin

4) Pendirian perusahaan lebih sulit, lama dan biaya lebih besar

5. Koperasi

Koperasi memiliki arti bekerjasama. Adanya kerjasama

dimaksukan untuk mencapai suatu tujuan yang semula sukar dicapai

oleh orang perorangan.

Kopersai adalah suatu kerja sama antara orang-orang yang tidak

bermodal untuk mencapai suatu tujuan kemakmuran secara bersama,

bukan untuk mencari keuntungan (Riani, 2006: 177).

Menurut UU 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah

badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

kekeluargaan.

Tujuan Koperasi

a. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumya.

b. Membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang adil, makmur berlandaskan UUD

1945 dan Pancasila.

Ciri – ciri Koperasi

a. Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan merupakan

kumpulan modal.

b. Koperasi Indonesia bekerjasama dan bergotaong royong berdasar

persamaan derajat hak dan kewajiban.

c. Kegiatan dilaksanakan atas kesadaran anggota tidak boleh ada

paksaan atau ancaman.

Page 17: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

17

d. Tujuan koperasi merupakan kepentingan bersama para anggotanya

yang dicapai berdasar karya dan jasa yang disumbangkan

anggotanya.

Unsur koperasi

a. Koperasi adalah badan usaha.

b. Koperasi adalah kumpulan orang dan atau badan hukum.

c. Koperasi Indonesia merupakan koperasi yang bekerja berdasarkan

prinsip-prinsip koperasi.

d. Koperasi Indonesia adalah kegiatan ekonomi rakyat.

e. Koperasi Indonesia berdasarkan asas kekeluargaan.

Landasan Koperasi

a. Landasan idiil atau landasan dasar adalah pancasila.

b. Landasan structural adalah UUD 1945 ayat 1.

c. Landasan operasional adalah GBHN tentang arah pembanguna

koperasi.

d. Landasan mental adalah setia kawan dan kesadaran pribadi.

Prinsip dasar koperasi

a. Keanggotaan sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian SHU dilakukan secara adil.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

f. Pendidikan perkoperasian dan kerjasama antarkoperasi.

Modal koperasi

Menurut pasal 41, modal koperasi terdiri atas dua macam, yaitu:

a. Modal sendiri

Berasal dari anggota sendiri, terdiri dari: simpanan pokok,

simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan, dan hibah.

b. Modal pinjaman

Bisa berasal dari anggota koperasi lain dan atau anggotanya serta

bank dan lembaga keuangan lainya; penerbitan obligasi dan surat

utang; modal penyertaan baik yang berasal dari pemerintah maupun

Page 18: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

18

masyarakat, terutama dalam bentuk investasi, serta sumber lain

yang sah.

Perangkat organisasi koperasi

a. Rapat anggota

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam

kehidupan koperasi. Rapat anggota menetapkan hal-hal:

1) Anggaran dasar

2) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan

usaha koperasi.

3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan

pengawas.

4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan, dan

belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.

5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam

pelaksanan tugasnya.

6) Pembagian SHU.

7) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran

koperasi.

b. Pengurus koperasi

Tugas pengurus koperasi yaitu:

1) Mengelola koperasi dan usahanya.

2) Mengajukan rencana-rencana kerja beserta

rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi.

3) Menyelenggarakan rapat anggota.

4) Mengajukan laporan keuangan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

5) Menyelanggaran pembukuan keuangan dan

inventaris secara tertib.

6) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Wewenang pengurus koperasi yaitu:

1) Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.

Page 19: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

19

2) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota

baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan

ketentuan dalam anggaran dasar.

3) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan

dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung

jawabnya dan keputusan rapat anggota.

c. Pengawas koperasi

Tugas pengawas koperasi yaitu:

Melakukan pengawasn terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan

kepengelolaan koperasi serta membuat laporan tertulis tentang

hasil pengawasanya.

Wewenang pengawas koperasi:

Meneliti catatan sebelum yang ada pada koperasi dan

mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

Hal-hal yang diperiksa dan diawasi oleh pengawas koperasi

adalah sebagai berikut:

1) Uraian keadaan keuangan.

2) Kegiatan usaha, biaya operasional dan pendapatan.

3) Analisis tentang kekayaan koperasi dengan

memperhatikan cara-cara penggunaaanya.

4) Analisis mengenai kekayaan-kekayaan dan kewajiban-

kewajiban yang terpenting menurut jatuh temponya.

5) Masalah-masalah perkreditan dan penggunaanya.

6. Yayasan (Stichting)

Yayasan merupakan badan usaha yang dibentuk untuk kegiatan

sosial atau pelayanan masyarakat. Tujuannya memberikan pelayanan

seperti kesehatan atau pendidikan atau pemberdayaan masyarakat

umum dan tidak mencari keuntungan. Modal berasal dari sumbangan,

wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya (Julaiha, 2012).

Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain

yang diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-undang ini dilarang

dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada

Page 20: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

20

pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau pihak lain yang

mempunyai kepentingan terhadap yayasan (Julaiha, 2012).

Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai

organ yang terdiri atas:

a. Pembina

b. Pengurus

c. Pengawas

Ketentuan, syarat, dan pendirian yayasan antara lain (Julaiha, 2012):

a. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan

sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal.

b. Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam

bahasa Indonesia.

c. Yayasan dapat didirikan berdasarkkan surat wasiat.

d. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian

yayasan memperoleh pengesahan dari materi.

e. Kewenangan materi dalam memberikan pengesahan akta pendirian

yayasan sebagai hukum dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atas nama

menteri, yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan

yayasan.

f. Dalam memberikan pengesahan, Kepala Kantor Departemen

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dapat meminta pertimbangan

instalasi terkait.

Page 21: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

21

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis

yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

2. Fungsi badan usaha meliputi : fungsi komersial, fungsi operasional,

fungsi sosial, dan fungsi ekonomi sosial.

3. Bentuk –bentuk badan usaha meliputi: Persekutuan Perdata, Persekutuan

Firma, Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Yayasan.

B. Saran

Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita

untuk mengetahui teori- teori tentang masing- masing badan usaha baik itu

mengenai kekurangan ataupun kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha

harus sesuai dengan prosedur agar nantinya dalam menggeluti dunia

perekonomian tidak mengalami kerugian.

Page 22: makalah kewirausahaan badan-badan usaha

22

DAFTAR PUSTAKA

Riani, A.L. 2006. Dasar dasar Kewirausahaan. Surakarta : UNS Press.

Ibnu. 2012. Makalah Badan Usaha dan Perusahaan. Dinduh dari

http://vickieibnu.blogspot.co.id/2012/05/makalah-badan-usaha-dan-

perusahaan.html pada tanggal 12 April 2016.

Julaiha, P. 2012. Bentuk- Bentuk Badan Usaha. Diunduh dari:

http://putrijulaiha.wordpress.com/2012/04/14/bentuk-bentuk-badan-

usaha/ pada tanggal 12 April 2016.

Meydina.2014. Bentuk Badan - badan Usaha. Diunduh dari

http://makalahpengantar.blogspot.co.id/ pada tanggal 12 April 2016.

Mulyaa. 2011. Bentuk Badan Usaha. Diunduh dari

ristimulyaahttps://ristimulyaa.wordpress.com/2011/12/03/bentuk-

badan-usaha/ pada tanggal 12 April 2016.