KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah
ini, kami mengangkat topik Penggunaan Alat Pelindung Diri .Penulis
menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila
dilakukan tanpa bantuan, bimbigan, dorongan dan nasihat dari
berbagai pihak yan telah membatu kami. Karena itu kami ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua
pihak yang bersangkutan dalam pembuatan tugas ini .Dengan segala
keterbatasan dan kekurangan kami sehingga tugas ini tidak
sesempurna yang Ibu kira karena masih banyak kekurangannya .
terlepas dari itu , saya berharap agar tugas ini dapat bermanfaat
dikemudian hari untuk segala pihak yang membutuhkan .Sekian yang
dapat kami sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat. Akhir
kata.Wasalamualaikum Wr.Wb.Bandung, Agustus 2012Tim PenyusunBAB
1PENDAHULUAN1.1Latar BelakangDi Indonesia dewasa ini sudah mulai
berkembang tingkat peridustrianya. Alatperindustrian yang biasanya
dilakukan secara manual , sudah mulai ditinggalkan dengan beralih
ke teknik yang lebih cepat dan efisien. Akan tetapi, disamping
cepat dan efisien, masih ada efek pengikut lainnya yang tidakbisa
diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakan kerja
yang meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik
padapekerja maupun lingkungan sekitarnya.Kecelakaan kerja merupakan
salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian yang diderita
tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa
pekerjap. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian
bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk mencari atau mendidik
sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung
yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan
dan kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak
nampak ialah kerusakan alat-alat produksi, penataan manajemen
keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan
hilangnya waktu kerja.Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung
diri (APD) untuk mengurangi resiko kecelakaan dalam pekerjaan
terutama di industry. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah
seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensibahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan
baik.1.2Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :1.2.1 Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD) dalam
pekerjaan ?1.2.2 Apa sajakah jenis serta kegunaan APD ?1.3Tujuan
PenulisanTujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :1.3.1
untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan
pekerjaan di bidang industry1.3.2 untuk mengetahui fungsi dari
APD1.3.3 untuk menambah wawasan pada masyarakat luas mengenai APD,
agar kecelakaan kerja dapat berkurangBAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian
Alat Pelindung DiriAlat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu
memberikan perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Sumamur,
1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan
saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.APD
dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja
apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari
usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.Alat Pelindung Diri harus
mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan yang
mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati
agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.Menurut
ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah
:1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.2.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.3. Alat harus
dapat dipakai secara fleksibel.4. Bentuknya harus cukup menarik.5.
Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.6. Alat tidak
menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah
ada.8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.2.2. Tujuan, Manfaat,Jenis dan Kegunaan dari Alat
Pelindung Diri
1. Tujuan Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja. Menciptakan
lingkungan kerja yang aman.2. Manfaat Untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.3.
JenisAlat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:1. APD
bagian kepala meliputi : Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah
kombiansi dari alat pelindung mata,pernapasan dan mata contohnya
Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap,
Topi pengaman. Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi
Pelindung/Pengaman (Safety Helmet), Alat Pelindung Muka : Safety
Glasses, Face Shields, Goggles. Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca
Mata Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat
Telinga (Ear plugs). Alat Pelindung Pernafasan : Masker,
Respirator.1. APD bagian badan meliputi : Alat Pelindung Seluruh
Badan : jas laboratorium Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung1. APD bagian anggota
badan meliputi : Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety
Gloves). Alat Pelindung Kaki : sepatu bot.4. Kegunaan Alat
Pelindung Kepala Alat Pelindung Kepala Topi Pelindung/Pengaman
(Safety Helmet) : Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan
benturan, terjatuh dan terkena arus listrik. Tutup Kepala :
Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas/dingin.
Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan
mesin-mesin berputar. Topi pengaman : untuk penggunaan yang
bersifat umum dan pengaman dari tegangan listrik yang terbatas.
Tahan terhadap tegangan listrik. Biasanya digunakan oleh pemadam
kebakaran. Alat Pelindung Muka Dan Mata Melindungi muka dan mata
dari: Lemparan benda-benda kecil. Lemparan benda-benda panas
Pengaruh cahaya Alat Pelindung Telinga Sumbat Telinga (Ear plugs )
yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi (daya lindung) :
25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi)
tak terganggu. Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 28004000 Hz
sampai 42 dB (3545 dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB. Untuk
keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat
telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih
dari 50 dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada. Alat
Pelindung Pernafasan Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber
bahaya seperti: Kekurangan oksigen Pencemaran oleh partikel (debu,
kabut, asap dan uap logam) Pencemaran oleh gas atau uap Alat
Pelindung Tangan Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang
membutuhkan sarung tangan : Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit)
Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet) Beberapa pekerjaan
mekanikal di workshop dimana ada potensi cedera bila tidak
menggunakan sarung tangan (seperti benda yang masih panas, benda
yang sisinya tajam dlsb.). Beberapa pekerjaan perawatan. Alat
Pelindung Kaki Untuk mencegah tusukan Untuk mencegah tergelincir
Tahan terhadap bahaya listrik Alat Pelindung Badan Pakaian
Pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari benda berbahaya,
misal api, asap, bakteri, zat-zat kimia, dsb. Safety Belt Berguna
untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya
digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat
tertutup atau boiler. Alat pelindung diri untuk tugas khusus Apron
untuk bekerja dengan bahan kimia ataupun pekerjaan pengelasan. Full
body harness untuk bekerja di ketinggian melebihi 1,24 meter. Tutup
telinga (ear plugs) untuk bekerja di tempat dengan kebisingan
melebihi 85 dB. Sepatu boot karet (rubber boot) untuk semua
pekerjaan di kebun yang dimulai dari survey lahan, pembibitan,
penanaman hingga panen.2.3 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung
Diri 1. Kekurangan Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena
memakai Alat pelindung diri yang kurang tepat Fungsi dari Alat
Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya. Tidak menjamin pemakainya bebas
kecelakaan Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah, Alat
Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar) Alat Pelindung
Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu. Alat
Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister,
filter dan penyerap (cartridge). Alat Pelindung Diri dapat
menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.2. Kelebihan
Mengurangi resiko akibat kecelakan Melindungi seluruh/sebagian
tubuhnya pada kecelakaan Sebagai usaha terakhir apabila sistem
pengendalian teknik dan administrasi tidak berfungsi dengan baik.
Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.2.4 Cara
Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri
1. Cara memilih Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah
yang memadai. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai
dengan jenis pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan
tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut
dilaksanakan. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang
berada dalam kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak
berhubungan dengan pekerjaannya. Melalui pengamatan operasi,
proses, dan jenis material yang dipakai.2. Cara merawat Meletakkan
Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
Melakukan pembersihan secara berkala. Memeriksa Alat pelindung diri
sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak
pakai. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk
keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan Secara spesifik sebagai berikut Helm Safety/ Helm
Kerja (Hard hat)1. Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan
rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan
alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
(retak-retak, bolong atau tanpa system suspensinya).3. Setiap
manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training. Kacamata Safety (Safety
Glasses)1. Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan
rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan
kacamata safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.3.
Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.4.
Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training. Sepatu
Safety (Safety Shoes)1. Sepatu safety dijaga keadaannya dengan
pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan
serta kondisinya oleh manajemen lini.2. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.3. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah
karyawan yang memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)1.
Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.2.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung
pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.3.
Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung
jawab karyawan yang bersangkutan,4. Kontrol terhadap kebersihan
alat tersebut akan selalu dilakukan oleh managemen lini. Sarung
tangan1. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan
sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.3.
Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari
debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.BAB IIIPENUTUPA .KesimpulanAlat Pelindung Diri atau APD
sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan
,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus
benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya
ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik.
Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :1. Alat
Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi
resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu
sendiri.2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan
masyarakat.3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis
kegiatan dan tempat pekerjaan.4. Alat Perlindungan Diri harus
selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.B.Saran1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat
pelindung diri.2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada
semua masyarakat agar dapat mengurangi angka kecelakaan.3.
Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin
dilakukan, agar dalam penggunaan lebih optimal.
ALAT PELINDUNG DIRIUntuk memenuhi tugas mata kuliahKeselamatan
dan kesehatan kerjaYang di ampu oleh bapak Haris
Mujianto,spd.tOleh:
Universitas PGRI BanyuwangiFakultas TeknikProgram Studi Teknik
Mesin2011
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Dindonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat
peridustrianya. Alatperindustrian yang biasanya manual dilakukan
mulai ditinggalkan dengan beralih keteknik yang lebih cepat dan
efisien.Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih ada efek
pengikut lainnya yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti
misalnya penyakit ataupun kecelakaan kerja yang bisa ditimbulkan
baik pada pekerja maupun lingkungan sekitarnya Alat Pelindung Diri
( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensibahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai
sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila
usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik
.1.2 TujuanUntuk mengetahui apakah itu alat pelindung diriUntuk
mengetahui manfaat dari penggunaan alat pelindung diri bagi para
pekerja
1.3 ManfaatMemberikan informasi tentang pentingnya alat
pelindung diriDapat meningkatkan kesadaran pekerja untuk
menggunakan alat pelindung diri
BAB IIISI
2.1 Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD
dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja
apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari
kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhirHirarki Pengendalian
Potensi Bahaya K3Pengendalian Teknis (Engineering
Control)EliminasiSubstitusiIsolasiPerubahan
ProsesVentilasiPengendalian AdministratifPengurangan waktu
kerjaRotasi, MutashAlat Pelindung Diri2.2 METODE PENENTUAN APD
Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang
dipakaiTelaah data-data kecelakaan dan penyakitBelajar dari
pengalaman industri sejenis lainnyaBila ada perubahan proses,
mesin, dan materialPeraturan perundangan
2.3 APA KRITERIA APD? Proses penggunaan APD harus memenuhi
kriteria:Hazard telah diidentifikasi.APD yang dipakai sesuai dengan
hazard yang dituju.Adanya bukti bahwa APD dipatuhi
penggunaannya.2.4 DASAR HUKUM1. Undang-undang No.1 tahun 1970.a.
Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat untuk memberikan APDb. Pasal 9 ayat (1) butir c:
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang APD.c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk
memakai APD.Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD
secara cuma-cuma2. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981Pasal 4 ayat
(3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri
dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan
penyakit akibat kerja.3. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982Pasal 2
butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang
diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja4.
Permenakertrans No.Per.03/Men/1986Pasal 2 ayat (2) menyebutkan
tenaga kerja yang mengelola Pestisida harus memakai alat-alat
pelindung diri yg berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarung
tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung
pernafasan
2.5 Jenis-jenis APD dan PenggunaannyaA.P. KepalaA.P. Muka dan
MataA.P. TelingaA.P. PernafasanA.P. TanganA.P. KakiPakaian
PelindungSafety BeltAPD untuk tugas khususa. Alat Pelindung
KepalaTopi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet): Melindungi kepala
dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus
listrik.Tutup Kepala: Melindungi kepala dari kebakaran, korosif,
uap-uap, panas/dinginHats/cap: Melindungi kepala dari kotoran debu
atau tangkapan mesin-mesin berputarb. TOPI PENGAMANUntuk penggunaan
yang bersifat umum dan pengaman dari tegangan listrik yang
terbatas.Tahan terhadap tegangan listrik tinggi.Tanpa perlindungan
terhadap tenaga listrik,biasanya terbuat dari logamYang digunakan
untuk pemadam kebakaran.PENGUJIAN MEKANIK Dengan menjatuhkan benda
seberat 3 kg dari ketinggian 1m, topi tidak boleh pecah atau benda
tak boleh menyentuh kepala.Jarak antara lapisan luar dan lapisan
dalam dibagian puncak ; 4-5 cm.Tidak menyerap air dengan direndam
dalam air selama 24 jam. Air yang diserap kurang 5% beratnyaTahan
terhadap apiPENGUJIAN DAYA TAHAN TERHADAP API Topi dibakar selama
10 detik dengan pembakar Bunsen atau propan, dengan nyala api
bergaris tengah 1 cm. Api harus padam setelah 5 detik.Pengujian
listrikTahan terhadap listrik tegangan tinggi diuji dengan
mengalirkan arus bolak-balik 20.000 volt dengan frekuensi 60 Hz,
selama 3 menit,kebocoran arus harus lebih kecil dari 9 mA.Tahan
terhadap listrik tegangan rendah, diuji dengan mengalirkan arus
bolak-balik 2200 volt dengan frekuensi 60 Hz selama 1 menit
kebocoran arus harus kurang dari 9mAManfaat Topi/TudungUntuk
melindungi kepala:Dari zat-zat kimia berbahayaDari Iklim yang
berubah-ubahDari bahaya api dllc. APD RESPIRATOR dan KACAMATAMudah
dikenakan.Cocok untuk kasus berisiko kecil dan menengah.d. ALAT
PELINDUNG MUKA DAN MATA( FACE SHIELD )Fungsi: Melindungi muka dan
mata dari:Lemparan benda benda kecil.Lemparan benda-benda
panas.Pengaruh cahaya.Pengaruh radiasi tertentu.BAHAN PEMBUAT ALAT
PELINDUNG MUKA DAN MATA1. Gelas/kaca biasa/Plastik.Gelas yang
ditempa secara panas.Bila pecah tak menimbulkan bagian-bagian yang
tajam.2. Gelas dengan laminasi aluminium dan lain-lain.Yang terbaik
adalah jenis gelas yg ditempa secara panas karena bila pecah tak
menimbulkan bagian-bagian yang tajam .Bila dipasang frame tak mudah
lepas.Dari plastik ada beberapa jenis tergantung dari bahan
dasarnya seperti: selulosa asetat, akrilik, poli karbonat dllSYARAT
OPTIS TERTENTULensa tidak boleh mempunyai efek distorsi/ efek
prisma lebih dari 1/16 prisma dioptri; artinya perbedaan
refraksi,harus lebih kecil dari 1/16 dioptri.Alat pelindung mata
terhadap radiasi :Prinsipnya kacamata yang hanya tahan terhadap
panjang gelombang tertentu;Standar Amerika, ada 16 jenis kaca
dengan sifat-sifat tertentu.Integrasi APDAlat pelindung kepala ini
dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri lainnya
seperti:Kacamata / goggles.Penutup muka.Penutup telinga.Respirator
dan lain-lain.e. Alat Pelindung TelingaSumbat telinga (ear plug):
Dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15 dBTutup telinga ( ear
muff ): Dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dBALAT
PELINDUNG TELINGA(ear protector)Sumbat TelingaSumbat telinga yang
baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,sedangkan frekuensi
untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu.Kelemahan: tidak
tepat ukurannya dengan lobang telinga pemakai, kadang-kadang lobang
telinga kanan tak sama dengan yang kiriBahan sumbat telingaKaret,
plastik keras, plastik yang lunak, lilin, kapas.Yang disenangi
adalah jenis karet dan plastic lunak,karena bisa menyusaikan bentuk
dengan lobang telinga.Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dBAda
kebocoran dapat mengurangi atenuasi + 15 dBDari lilin :- bisa lilin
murni- dilapisi kertas- kapasKelemahan:Kurang nyamanLekas
kotor.Dari kapas: daya atenuasi paling kecil antara 2 12 dB.Tutup
TelingaAda beberapa jenisAtenuasinya: pada frekuensi 28004000 Hz
sampai 42 dB (3545 dB)Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.Untuk keadaan
khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga
sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50
dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.f. FUNGSI &
JENIS alat pelindung pernafasanMemberikan perlindungan terhadap
sumber-sumber bahaya seperti:kekurangan oksigenpencemaran oleh
partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)pencemaran oleh gas atau
uapAlat Pelindung TanganAlat Pelindung KakiPada industri ringan/
tempat kerja biasaCukup dengan sepatu yang baikSepatu pelindung (
safety shoes)Dapat terbuat dari kulit, karet, sintetik atau
plastikUntuk mencegah tergelincirDipakai sol anti slipUntuk
mencegah tusukanDipakai sol dari logamTerhadap bahaya listrikSepatu
seluruhnya harus di jahit atau direkat tak boleh memakai paku.g.
Safety BeltBerguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan
terjatuh, biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat
serta tempat tertutup atau boiler.Harus dapat menahan beban sebesar
80 Kg.JenisPenggantung unifilarPenggantung berbentuk UGabungan
penggantung unifilar dan bentuk UPenunjang dada (chest
harness)Penunjang dada dan punggung (chest waist harness)Penunjang
seluruh tubuh (full body harness)
BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULAN Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah
seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensibahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaharekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik
Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka
dan mata,telinga,pernafasan,tangan,kaki dan tubuh.Dampak terhadap
pekerja jika tidak menggunakan alat pelindung diri adalah dapat
memperbesar resiko fatal bila terjadi kecelakaan kerja.
PENERAPAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM DUNIA KERJA
MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAHKesehatan dan Keselamatan
Kerjayang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Ir. H. Djoko Kustono,
M.Pd
oleh
Aam Dhyan 207511409520Dian Adi Putra 110511427016Syahrul Kirom
110511427009
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK
MESINSeptember 2011BAGIAN IPENDAHULAUAN
A.Latar BelakangSemenjak terjadinya revolusi industri di Inggris
pada akhir abad ke -18 dan awal abad ke-19, industri mulai
berkembang ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara kemudian
keseluruh dunia. Dampak dari revolusi industri adalah meningkatnya
jumlah tenaga kerja di kawasan industri yang sebelumnya para
pekerja lebih banyak bekerja di sektor nonindustri.Peningkatan
jumlah tenaga kerja dalam sektor industri tentu saja membawa dampak
terhadap keadaan sosial masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dari
adanya perkembangan industri berupa dampak positif dan dampak
negatif. Salah satu contoh dampak negatif yang ditimbulkan adalah
penurunan kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja
dikarenakan keadaan pekerja dilapangan atau di dunia industri belum
dilindungi sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya dunia
industri terhadap keselamatan jiwa baik secara langsung maupun
dalam jangka waktu yang lama.Untuk itu diperlukan suatu sistem
penanggulangan bahaya yang disebut dengan kesehatan dan keselamatan
kerja, dan salah satu indikator penting pelaksanaannya adalah
penerapan alat pelindung kerja.Alat pelindung kerja bertujuan untuk
melindungi para pekerja dari kemungkinan resiko bahaya yang dapat
mengancam keselamatan jiwa. Tentu saja alat pelindung kerja harus
mempunyai standarisasi dan spesifikasi sesuai dengan fungsinya
untuk menanggulangi jenis bahaya tertentu. Untuk itu dalam makalah
ini akan dibahas macam-macam alat pelindung diri, perancangan,
pembuatan, sertifikasi dan penerapannya dalam industri atau dunia
kerja.
A.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
di atas, dapat dirumuskan masalah-masalah yakni sebagai
berikut:1.Apa dasar hukum dari adanya alat pelindung diri?2.Apa
definisi dari alat pelindung diri?3.Meliputi apa saja alat
pelindung diri itu?4.Bagaimana sistem perencanaan, pembuatan,
sertifikasi dan label alat pelindung diri itu?5.Tempat kerja
seperti apa yang wajib menggunakan alat pelindung diri?6.Apa
kewajiban dan hak pekerja serta pengusaha terhadap penerapan alat
pelindung diri?
B.Tujuan penulisan1.Untuk mengetahui dasar hukum dari adanya
alat pelindung diri.2.Untuk mengetahui defenisi alat pelindung
diri.3.Untuk mengetahui macam-macam alat pelindung diri.4.Untuk
mengetahui sistem perencanaan pembuatan, sertifikasi dan label alat
pelindung diri.5.Untuk mengetahui tempat-tempat kerja yang wajib
menggunakan alat pelindung diri.6.Untuk mengetahui kewajiban dan
hak pekerja serta pengusaha terhadap penerapan alat pelindung
diri.
BAGIAN IIPEMBAHASAN
A.Dasar Hukum1.Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang
Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun
1948 Nomor 23 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor
4).2.Undang-undang No.3 Tahun 1969 tentang ratifikasi Konvensi ILO
No.120 mengenai Higiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor
14).3.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918).4.Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279).5.Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu.
B.Pengertian Alat Pelindung PendiriAlat Pelindung Diri
selanjutnya disebut APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh dan atau sebagian tubuh dari
adanya kemungkinan potensi bahaya dan kecelakaan kerja.(Peraturan
Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi Republik Indonesia
NomorPer.08/MEN/VII/2010).
C.Jenis-Jenis Alat Pelindung DiriAlat pelindung diri meliputi
:1. Alat pelindung kepala.2. Alat pelindung mata dan muka.3. Alat
pelindung pernapasan.4. Alat pelindung telinga.5. Alat pelindung
tangan.6. Alat pelindung kaki.7. Alat pelindung badan (pakaian
pelindung)8. Alat pelindung pekerjaan di ketinggian.9. Alat
pelindung pekerjaan di atas, di permukaan dan di dalam air.
D. Perencanaan, Pembuatan, Sertifikasi dan Label Alat Pelindung
DiriPerencanaan pembuatan alat pelindung diri harus mengacu pada
StandardNasional Indonesia (SNI) atau standard internasional yang
diakui secara luas di dunia. Pembuat atau distributor alat
pelindung diri wajib terdaftar dan memiliki Surat Keputusan
Penunjukan (SKP) sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (PJK3) bidang fabrikasi atau distribusi di Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI. Pembuat dan distributor alat pelindung
diri wajib bertanggung jawab atas kualitas, keamanan dan
keselamatan alat pelindung diri yang dibuat dan diedarkan.Setiap
jenis APD yang diproduksi di dalam negeri maupun di luar negeri dan
akan diedarkan di wilayah hukum RI wajib memiliki nomor pendaftaran
dan mendapat sertifikat kelayakan .Syarat mendapat nomor
pendaftaran dan sertifikat kelayakan antara lain:1. Gambar
rencana.2. Spesifikasi produk.3. Surat keterangan atau sertifikat
hasil uji material.4. Surat keterangan atau sertifikat hasil uji
produk.5. Sampel produk.
Pengujian alat pelindung diri dapat dilakukan di laboratorium di
dalam dan di luar negeri yang telah mendapat akreditasi dari
lembaga yang berwenang. Label berupa logo K3 dan nomor pendaftaran
wajib dilekatkan pada produk alat pelindung diri yang telah
mendapat nomor pendaftaran dan sertifikat kelayakan. Dalam
halinitidak dapat dilekatkan pada alat pelindung diri, label wajib
dilekatkan pada kemasan, pembungkus atau buku manual alat pelindung
diri.
E.Tempat Kerja Yang Wajib Menggunakan Alat Pelindung Diri
1.Tempat kerja yang wajib APDINAB faktor Kimia dan Fisika
melebihi ketentuan yang berlaku; dibuat, dicoba, dipakai atau
dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakan; tempat yang dikelola asbes, debu dan
serat berbahaya, api, asap, gas, kotoran, hembusan angin yang
keras,dan panas matahari; dibuat, diolah, dipakai dipergunakan,
diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang dapat
meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, menimbulkan infeksi ,
bersuhu tinggi atau bersuhu sangat rendah; dikerjakan pembangunan,
perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung
atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan
pekerjaan persiapan; dilakukan usaha: pertanian, perkebunan,
pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan
lainnya, peternakan, perikanan; dilakukan usaha kesehatan seperti
rumah sakit, puskesmas, klinik dan pelayanan kesehatan kerja.
2.Tempat kerja yang wajib APDIIDilakukan usaha pertambangan dan
pengolahan mineral dan logam, minyak bumi dan gas alam; dilakukan
pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, laut dan
udara; dikerjakan bongkar muat barang muatan di pelabuhan laut,
bandar udara, terminal, setasiun kereta api atau gudang; dilakukan
penyelaman dan pekerjaan lain di dalam air; dilakukan pekerjaan di
ketinggian di atas permukaan tanah; dilakukan pekerjaan dengan
tekanan udara atau suhu di bawah atau di atas normal (ekstrem);
dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah,
kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting;dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur
atau lubang dan ruang tertutup; dilakukan pembuangan atau
pemusnahan sampah atau limbah; dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan,
disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak dan
air.3.Tempat kerja yang wajib APDIIIDilakukan pekerjaan di dekat
atau di atas air. Penggunaan alat pelindung diri merupakan cara
terakhir pengendalian bahaya setelah bentuk pengendalian teknis dan
administratif telah dilakukan. Penggunaan alat pelindung diri
disesuaikan dengan potensi bahaya dan jenis pekerjaan.Berdasarkan
identifikasi potensi bahaya, pengusaha atau pengurus menetapkan
tempat kerja wajib menggunakan alat pelindung diri.
4.KewajibanPengusaha serta Kewajiban danHak Pekerja
4.1 Pengadaan Alat Pelindung DiriPengurus wajib menyediakan
secara cuma-cuma, bagi tenaga kerja setiap orang lain yang memasuki
tempat kerja. dengan ketentuan :1. Pada pekerja/ buruh yang baru
ditempatkan.2. Alat pelindung diri yang ada telah kadaluarsa.3.
Alat pelindung diri telah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan
baik karena dipakai bekerja.
Ada penetapan dan diwajibkan oleh Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan atau Ahli Keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan. Pemilihan alat pelindung diri wajib melibatkan wakil
pekerja/buruh. Pengurus wajib menyediakan alat pelindung diri dalam
jumlah yang cukup dan sesuai dengan jenis potensi bahaya dan jumlah
pekerja/buruh.
Begitu juga pekerja wajib untuk memakai alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan. Wajib merawat dan menjaga alat-alat
perlindungan diri yang diberikan , berhak meminta kepada pengurus
atau pengusaha alat perlindungan diri yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan. berhak menyatakan keberatan kerja atau
mogok kerja bila:1. Tidak tersedia alat pelindung diri yang
memadai.2. Meragukan kehandalan alat pelindung diri yang disediakan
oleh pengurus atau pengusaha.3. Dilarang menperjualbelikan alat
pelindung diri yang disediakan.Dilarang mengganti alat pelindung
diri yang disediakan pengurus atau pengusaha untuk keperluan
bekerja dengan jenis lain yang mutu dan kualitasnya tidak
setara.
4.2PembinaanPengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang alat-alat pelindung diri bagi tenaga
kerja yang bersangkutan melalui program pembinaan alat pelindung
diri.dilaksanakan dengan cara :1.Pembinaan bagi tenaga kerja baru
atau yang baru ditempatkan;2.Pembinaan dan latihan berkala setiap
tahun;Pengurus atau pengusaha wajib memiliki dokumentasi program
pembinaan alat pelindung diri.
4.3PerawatanAlat pelindung diri yang telah dipakai seorang
tenaga kerja tidak boleh dipakai tenaga kerja lain kecuali bila
alat pelindung diri sudah dibersihkan. Alat pelindung diri yang
terkontaminasi oleh debu atau serat dan bahan kimia berbahaya
dilarang untuk dibawa pulang.Pengurus harus menyediakan tempat
penyimpanan khusus untuk alat pelindung diri.Penggantian salah satu
komponen atau seluruh komponen alat pelindung diri harus diketahui
oleh Petugas Penatalaksana Alat Pelindung Diri atau Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.Perusahaan harus
memiliki dokumentasi perawatan alat pelindung diri.
4.4Pembuangan dan pemusnahanAlat pelindung diri yang rusak,
retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus dibuang. Alat
pelindung diri yang habis masa pakainya ( kadaluarsa) dan
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), wajib dimusnahkan
sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku. Pembuangan dan
pemusnahan alat pelindung diri yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) harus dilengkapi dengan berita acara
pemusnahan.4.5TindakanDisiplinPengusaha atau pengurus dapat
menjatuhkan tindakan disiplin kepada pekerja/buruh dalam hal
pekerja/buruh tidak bersedia untuk mengikuti program penggunaan
alat pelindung diri.Sanksi terhadap pelanggaran disiplin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
4.6Penunjukan Petugas Penatalaksana Alat Pelindung DiriPetugas
Penatalaksana Alat Pelindung Diri mempunyai kewajiban:1. Melakukan
identifikasi kebutuhan dan syarat alat pelindung diri.2. Melakukan
pemilihan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis bahaya dan
kebutuhan/ kenyamanan pekerja/ buruh.3. Menyusun program pelatihan
alat pelindung diri.4. Melakukan penatalaksanaan perawatan dan
penyimpanan alat pelindung diri.5. Melakukan inspeksi alat
pelindung diri di tempat kerja;6. Melakukan penatalaksanaan
pembuangan atau pemusnahan;7. Melakukan evaluasi efektifitas
penggunaan alat pelindung diri;8. Membuat laporan tatalaksana Alat
Pelindung Diri.
BAGIANIIIPENUTUP
A.KesimpulanPenggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sangat
diperlukan di dalam dunia kerja untuk melindungi para pekerja
terhadap kemungkinan potensi resiko kecelakaan yang bisa terjadi.
Untuk itu pemerintah menetapakan peraturan-peraturan yang berkaitan
tentang penggunaan dan penerapan APD di dunia kerja.Jenis-jenis APD
bermacam-macam disesuaikan dengan fungsinya untuk melindungi objek
yang dirasa perlu untuk dilindungi. Pembuatan APD harus sesuai
dengan acuan Standard Nasional Indonesia (SNI) atau standard
internasional. Kelayakan penggunaan APD ditentukan oleh hasil
pengujian kelayakan oleh lembaga terakreditasi yang selanjutnya
jika telah terpenuhi akan diberikan sertifikat kelayakan dan nomor
pendaftaran.Tempat kerja yang wajib memakai APD dibagi menjadi tiga
yakni tempat kerja yang resiko bahayanya disebabkan faktor kimia
dan fisika, tempat kerja pengolahan dan pertambangan mineral serta
logam, dan terakhir adalah tempat kerja yang berlokasi dekat air
atau di air. Kewjiban pengusaha sebagai pelaksana industri adalah
mengadakan APD bagi pekerjanya, memastikan penerapan di
lapanganbisa dalam bentuk perawatan,pemberian APD yang baru bagi
pekerja, pemusnahan APD yang sudah tidak layak pakai,pembinaan
terhadap pekerja,danpenunjukan petugas penatalaksana alat pelindung
diri.
B.SARANPenerapan Alat Pelindung Diri harus lebih dioptimalkan
sebagai bagian dari sistem kesehatan dan keselamatan kerja.
Pemerintah perlu membuat undang-undang yang lebih tegas di dalam
mengatur sangsi-sangsi terhadap pelanggar undang-undang tentang
kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu kesadaran dari para
pekerja tentang kesehatan dan keselamatan kerja juga harus lebih
ditingkatkan. Karena pada umumnya kecelakaan-kecelakaan kerja yang
terjadi di dunia industri adalah akibat faktor kelalaian pekerja
itu sendiri.DAFTARRUJUKAN
Safety.do.tim. 2010.Dasar Hukum Alat PelindungDiri, (Online),
(http://www.safetydo.com/2010/12/dasar-hukum-alat-pelindung-diri.html),
diakses 20 September 2011.Peraturan Menteri Tenaga Kerjadan
Transmigrasi Republik Indonesia NomorPer.08/MEN/VII/2010tentang
Alat Pelindung Diri.Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 330. 2010. Jakarta:Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia.