Long Case SKIZOFRENIA PARANOID Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Diajukan Kepada : dr. Rukmi Kusningsih, Sp.KJ Disusun oleh : Mulika Ade Fitria N. 20070310064
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Long Case
SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Diajukan Kepada :
dr. Rukmi Kusningsih, Sp.KJ
Disusun oleh :
Mulika Ade Fitria N.
20070310064
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
LONG CASE
SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun oleh:
Mulika Ade Fitria N
20070310064
Telah dipresentasikan pada:
Tanggal : Febuari 2013
Tempat : RS GRHASIA
Menyetujui dan mengesahkan,
Dosen pembimbing
dr. Rukmi Kusningsih, Sp.KJ
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. EH
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 42 tahun
Alamat : Kembang Arum, Banjaran 03/33 Donokerto, Turi, Sleman
Status : Janda
Pendidikan : S1 Pertanian
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Jawa
Agama : Islam
Datang ke RSG : 08 Febuari 2013
NRM : 047299
Bangsal : Sinta
B. ANAMNESIS
1. ALLOANAMNESIS
Dari Rekam Medis
1) Keluhan Utama : marah-marah dan mengamuk
2) Riwayat Penyakit Sekarang :
- Kronologis : ± 5 HSMRS Os mengalami peningkatan gejala, mulai sulit minum
obat, tiba-tiba mengamuk, tidur (+) tetapi sering terbangun, tidak mau mandi.
- Mendadak / perlahan – lahan : perlahan – lahan
- Resiko mencederai diri sendiri : disangkal
3) Faktor yang mendahului :
- Stressor psikososial : tidak jelas
- Faktor Organik : disangkal
4) Riwayat gangguan sebelumnya :
- Riwayat gangguan jiwa sebelumnya & riwayat pengobatan :
Gangguan jiwa sudah lebih dari 10 tahun, pernah dirawat di Puri Nirmala 2 kali
dan di RSJ Magelang 2x.
- Riwayat gangguan fisik sebelumnya & riwayat pengobatan : disangkal
Criteria Skizofrenia mayor Gejala pada pasien kesimpulana. - tought echo - thought insertion or withdrawal - thought broadcastingb. - delusion of control - delusion of influence - delusion of passivity - delusion perceptionc. halusinasi auditorik d. waham menetap jenis lainnya
-+-+---++
Waham curiga os merasa orang sekitarnya ingin menyakiti pasien
dan sering membicarakannya.Waham magic mistik bisa telepati dengan orang, bisa
menyembuhkan orang.
Tidak memenuhiMemenuhiTidak memenuhiMemenuhiTidak memenuhi Tidak memenuhiTidak memenuhiMemenuhiMemenuhi
Criteria skizofrenia minor Gejala pada pasien kesimpulan
e. halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
f. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologismeg. Perilaku katatonikh. Gejala-gejala negative
Halusinasi visual dapat melihat orang simbah putrinya dan dapat berbicara dengan simbah tersebut.Halusinasi auditorik merasa simbah putrinya sering mengajak ngobrol dan memanggilnya.
-
--
Memenuhi
Tidak memenuhi
Tidak memenuhiTidak memenuhi
Kriteria skizofrenia paranoid Gejala pada pasien
Kesimpulan
- Memenuhi criteria umum diagnosis skizofrenia1. Suara-suara halusinasi yang mengancam
pasien atau memberi perintah2. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa
+
-
Memenuhi
Tidak
atau bersifat seksual3. Waham dapat berupa hampir setiap jenis,
tetapi waham dikendalikan (delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity dan keyakinan dikejar paling khas
- Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/ tidak menonjol
+Waham Curiga
(os merasa orang
sekitarnya ingin menyakiti dirinya)
-
memenuhi
Memenuhi
Tidak memenuhi
Kriteria diagnosis skizofrenia hebefrenik Gejala pada
pasien
Kesimpulan
Memenuhi criteria umum untuk diagnosis skizofrenia
+ Terpenuhi
Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 tahun)
- Tidak
Terpenuhi
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis.
- Tidak
Terpenuhi
Untuk mendiagnosis hebrefenia yang meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atu 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut memang benar bertahan:- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak
dapat diramalkan, serta manerisme; cenderung untuk selalu menyendiri(solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan. Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inapropiate), sering dsertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self absorbed smilling), atau oleh sikap tinggi hati (lofty maner),tertawa menyeringi (grimaces), mannerism, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakal, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
- Tidak
Terpenuhi
- Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren)
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and hallucination). Dorongan kehendak (drive) dan yang betujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perlaku penderita memperlihatkan ciri khas yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat, dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang lain memahami jalan pikira pasien.
- Tidak
terpenuhi
Skizofrenia tidak terinci Gejala pada pasien Kseimpulan-Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia-Tidak memenuhi _kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik.-Tidak memenuhi _kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia.
+
+
+
Memenuhi
Tidak memenuhi
Memenuhi
Skizofrenia residual Gejala pada pasien Kesimpulan Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan
berikut ini harus dipenuhi semua :(a) Gejala “negative” dari skizofrenia yang menonjol
misalnya perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk;
(b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi kriteria untuk
-
-
-
Tidak memenuhi
Tidak memenuhi
Tidak memenuhi
diagnosis skizofenia;(c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu
tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom “negative” dari skizofrenia;
(d) Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut.
+
+
Memenuhi
Memenuhi
G. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : F. 20. 0
Axis II : tertutup, cenderung skizoid
Axis III : tidak ada diagnosa
Axis IV : masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Axis V : 60-51 (sedang)
H. PENATALAKSANAAN
Pada pasien gangguan jiwa, terapinya ada tiga macam, yaitu :
1. Organobiologi : dengan psikofarmaka/ obat-obatan dan ECT (electro convulsive
therapy) tindakan terapi menggunakan aliran listrik dan menimbulkan kejang
pada penderita. Tindakan ECT ini diindikasikan untuk pasien depresi pada psikosa
manik depresi, skizofrenia katatonik stupor, dan gaduh gelisah, dan untuk pasien
depresi berat.
2. Psikoterapi, adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan
pikiran, perasaan, dan perilaku pasien.
3. Sosioterapi, adalah terapi untuk lingkungan yang biasanya ditujukan untuk keluarga
pasien agar ikut berpartisipasi demi kesembuhan pasien contohnya mengingatkan
pasien agar minum obat, menciptakan suasana rumah yang hangat, mengendalikan
ekspresi emosi contohnya sikap permusuhan, suka mengkritik, dan lain-lain.
Pada pasien ini, diberikan farmakoterapi berupa :
Haloperidol 1,5 mg 1- 0 –1
Persidal 2 mg 1 – 0 – 1
Trihexyphenidyl 2 mg 1 – 0 – 1
Clozaril 25 mg 0 - 0 - 1
Terapi psikofarmaka pada pasien ini diberikan antipsikotik tipikal berupa
haloperidol dan antipsikotik atipikal berupa risperidone, serta diberikan
antiparkinson yaitu triheksipenidil. Haloperidol diberikan untuk mengatasi gejala-
gejala psikotik pada pasien terutama gejala positif pasien yaitu waham dan
halusinasi yang masih menonjol, risperidone diberikan untuk mengatasi gejala
negatif dan positif pasien, sedangkan triheksipenidil untuk mencegah efek samping
dari obat antipsikotik yaitu berupa gejala ekstrapiramidal. Obat antiparkinsonism
diberikan hanya jika terdapat tanda-tanda ekstrapiramidal seperti distonia akut
(krisis occulogiri, protusio lidah, dan torticolis), akathisia, tremor, bradikinesia,dan
rigiditas.
Haloperidol merupakan obat antipsikosis tipikal yang bekerja dengan
memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak, khususnya di
sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal ( dopamine D2 receptor antagonist),
sehingga efektif untuk gejala positif. Haloperidol memiliki efek sedative lemah.
Terdapat sediaan 0,5-1,5 mg, 2 mg, 5 mg, dengan dosis 2-20 mg/hr. Gunakan dosis
terbagi 2-3x/hr.
Persidal merupakan Risperidon yang termasuk anti psikotik atipikal. Pemberian
Persidal adalah Memblok dopamin 2 dan 5 HT2, telah terbukti efektif terhadap
gejala positif dan negatif serta meningkatkan fungsi kognitif. Persidal 4 mg/hari
memiliki onset lebih cepat dari tindakan psikosis/ skizofrenia dibandingkan dengan
haloperidol 10 mg/hari, terutama selama minggu pertama.
Trihexyphenidyl diguanakan untuk mengurangi efek samping obat atipikal
maupun tipikal anti psikotik.Triheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai
efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi
penyakit parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetilkolin
endogen dan eksogen. Untuk semua bentuk parkinsonisme, dan untuk
menghilangkan reaksi ekstrapiramidal akibat obat.Sehari 1 – 15 mg dibagi dalam 2
– 4 dosis. Obat ini sebenarnya dapat menurunkan efek anti psikotik sehingga
penggunaannya hanya jika diperlukan yaitu bila gejala ekstrapiramidalnya muncul.
Psikoterapi
a. Bantu problem solving : pasien dibimbing untuk menceritakan tentang
kehidupannya dengan membangun rasa percaya pasien terhadap orang lain
(terapis) serta mengungkapkan segala permasalahannya.
b. Persuasi : penjelasan mengenai timbulnya gejala serta baik buruknya.
c. Sugesti : membangkitan kepercayaan diri pasien bahwa dia dapat sembuh dan
masalah yang dihadapinya dapat diatasi, memberikan motivasi dan semangat
pasien agar menjalani kehidupan lebih baik, berarti dan bahagia, serta
menganjurkan pasien melakukan aktivitas di luar aktivitas sehari-hari sesuai
dengan hobinya.
d. Terapi reduktif:
Terapi kerja : melatih pasien untuk bekerja guna mengembalikan fungsi
psikomotor dan memberikan kesibukan pada pasien, melatih pasien bekerja dalam
kelompok untuk menumbuhkan rasa percaya pasien terhadap rekan kerjanya.
Sosioterapi
Terapi keluarga dan relaksasi : keluarga diberikan informasi tentang sakit yang
diderita pasien, diajarkan cara merawat, memperlakukan pasien dengan benar,
keluarga dianjurkan mengawasi pasien pada saat minum obat dan memastikan pasien
minum obat dengan rutin di rumah serta mengontrol emosi keluarga supaya tidak
membuat pikiran pada pasien dan keluarga senantiasa memberikan dukungan dan
perhatian.
Religi
Pasien diajak untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan rajin beribadah.
I. PROGNOSIS
FASE KRITERIA BAIK BURUK
Premorbid Genetik : tidak ada +
Faktor Organik : tidak ada +
Faktor Kepribadian : tertutup,
agk pendiam (cenderung skizoid)
+
Faktor Sosial ekonomi : cukup +
Pola Asuh : tidak mengekang,
tidak pernah memukul atau
+
marah
Status Pendidikan : tamat S1 +
Status Pernikahan : cerai +
Morbid Onset : ±20 tahun (Usia dewasa) +
Perjalanan Penyakit : kronis +
Jenis Penyakit : skizofren +
Respon terhadap obat : baik +
Faktor Stressor Psikososial :
masalah keagamaan dan
ditentang keluarga
+
Dukungan keluarga : baik +
J. KESIMPULAN
1. Pasien dengan gejala skizofrenia yang dimulai ±13 tahun yang lalu terjadi pada usia
20 tahun.
2. Pernah dirawat di RSJ Magelang 2 kali dan Puri Nirmala 2 kali, rutin kontrol dan
minum obat meskipun 5 hari terakhir sebelum rawat inap di RSG tidak minum
obat.
3. Faktor predisposisi :
a. Premorbid : tertutup dan agak pendiam (skizoid)
b. Pola asuh : orang tua tidak pernah marah, tidak mengekang dan memukul.
Akan tetapi keinginan pasien selalu dituruti oleh orang tuanya.
c. Sosial ekonomi : cukup
d. Genetik : tidak ada
e. Faktor Organik : tidak ada
f. Status Pernikahan : cerai
4. Faktor presipitasi :
Stressor psikososial : mungkin akibat masalah keagamaan (mengikuti NII) dan
ditentang keluarganya.
5. Mendapat terapi :
Haloperidol 1,5 mg 1 – 0 – 1
Persidal 2 mg 1-0-1
Clozaril 25 mg 0 – 0 – 1
Trihexyphenidyl 2 mg 1 – 0 – 1
6. Prognosis pasien skizofren cenderung jelek, namun dapat dikontrol dengan minum