BAB 1 PENDAHULUAN Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus Dengue dengan ciri-ciri demam tinggi yang mendadakan dengan manifestasi pendarahan dan dapat menimbulkan syok serta kematian. Infeksi dari satu atau lebih strain virus Dengue diperkirakan telah mengenai 2,5 miliar penduduk negara tropis maupun subtropis. DBD telah menjadi endemik di lebih dari 100 negara, dan merupakan salah satu penyakit yang sering menimbulkan wabah. 1 Penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia, penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dan kematian 24 orang (41,3%). Selanjutnya sejak saat itu penyakit DBD cenderung menyebar ke seluruh tanah air Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun 1988 dengan incidence rate mencapai 13,45% per 100.000 penduduk. Keadaan ini erat kaitannya dengan meningkatnya mobilitas penduduk. Seluruh wilayah Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue karena hewan yang menjadi vektor virus tersebut, yaitu nyamuk Aedes aegyepti, tersebar luas baik di rumah maupun tempat- tempat umum, kecuali yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Pada saat ini seluruh 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan
oleh virus Dengue dengan ciri-ciri demam tinggi yang mendadakan dengan
manifestasi pendarahan dan dapat menimbulkan syok serta kematian. Infeksi dari
satu atau lebih strain virus Dengue diperkirakan telah mengenai 2,5 miliar penduduk
negara tropis maupun subtropis. DBD telah menjadi endemik di lebih dari 100
negara, dan merupakan salah satu penyakit yang sering menimbulkan wabah.1
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953 dan
selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia, penyakit ini pertama kali
dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dan
kematian 24 orang (41,3%). Selanjutnya sejak saat itu penyakit DBD cenderung
menyebar ke seluruh tanah air Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun 1988
dengan incidence rate mencapai 13,45% per 100.000 penduduk. Keadaan ini erat
kaitannya dengan meningkatnya mobilitas penduduk. Seluruh wilayah Indonesia
mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue karena hewan
yang menjadi vektor virus tersebut, yaitu nyamuk Aedes aegyepti, tersebar luas baik
di rumah maupun tempat-tempat umum, kecuali yang ketinggiannya lebih dari 1000
meter diatas permukaan laut. Pada saat ini seluruh propinsi di Indonesia sudah
terjangkit penyakit ini baik di kota maupun desa terutama yang padat penduduknya
dan arus transportasinya lancar.2
Upaya pemberantasan penyakit infeksi Dengue secara ideal adalah
memberantas vektor virus tersebut. Namun tatalaksana terhadap pasien dengan
infeksi Dengue tetap sangat penting untuk mencegah komplikasi. Kebanyakan kasus
infeksi Dengue bersifat self-limiting, namun komplikasi seperti perdarahan dan syok
dapat terjadi dan dapat mengancam nyawa. Tanpa penanganan, angka mortalitas
akibat komplikasi infeksi Dengue mencapai 20%, sementara jika dilakukan
tatalaksana dini dan secara tepat maka angka kematian dapat kurang dari 1%.
Dengan demikian, sangatlah penting untuk mengidentifikasi tanda dan gejala serta
parameter laboratorium yang mendukung dan berkaitan dengan munculnya
komplikasi tersebut.1,2
1
BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 IDENTITAS PENDERITA
Nama : PPG
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 12 tahun
Alamat : Jl. Tukad banyuningno 12 denpasar
Bangsa : Indonesia
Suku : Bali
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Tanggal MRS : 27 Juli 2013
Tanggal Pemeriksaan : 28 Juli 2013
2.2 ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Panas badan
Pasien datang dengan keluhan panas badan sejak 7 hari SMRS (Sabtu, 20 Juli
2013, pkl 14.00 WITA). Panas badan dirasakan di seluruh badan dan mendadak
tinggi namun pasien tidak sempat mengukur suhu tubuhnya. Panas badan dikatakan
sedikit berkurang dengan obat penurun panas yang diperoleh dengan membeli obat di
apotek. Pasien lupa nama obat yang dibelinya tersebut. Namun setelah
mengkonsumsi obat tersebut pasien merasakan gatal dan bentol-bentol pada seluruh
tubuhnya, kemudian obat diberhentikan. Keesokan harinya pasien panas kembali dan
setelah diukur panasnya sekitar 39.5 C, setelah itu pasien dibawa oleh orang tuanya
ke bidan dan mendapatkan obat penurun panas, antibiotik serta vitamin. Pada malam
itu panas di tubuh pasien dikatakan berkurang. Panas badan dikatakan berlangsung
sepanjang hari selama 7 hari dan panas masih dirasakan saat berada di rumah sakit.
2
Panas dirasakan cukup berat hingga mengganggu aktivitas pasien. Panas badan tidak
disertai menggigil.
Pasien juga batuk dan pilek sejak 5 hari SMRS. Batuk dikatakan berdahak
dan bewarna putih. Bersamaan dengan batuknya, pasien juga mngalami pilek. Cairan
yang keluar dikatakan masih encer dan bening.
Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak 4 hari SMRS. Sakit kepala dirasakan
bersamaan dengan timbulnya panas badan. Sakit kepala dikatakan seperti ditusuk-
tusuk dan tidak membaik dengan istirahat. Keluhan sakit kepala dikatakan
mengganggu aktivitas pasien sehari-hari.
Pasien mengeluh mual-mual dan nyeri di belakang mata sejak 4 hari SMRS.
Mual tidak disertai dengan muntah. Nyeri di belakang mata dikatakan seperti
tertusuk-tusuk benda tajam dan tertarik terutama saat pasien berusaha menggerakkan
bola matanya
Pasien juga mengeluh pegal-pegal pada seluruh tubuh. Keluhan ini dirasakan
sejak ± 4 hari SMRS. Rasa pegal dikatakan sampai terasa nyeri pada tulang dan
persendian khususnya di bahu.
Dikatakan pasien mengalami penurunan nafsu makan sejak 4 hari SMRS.
Namun, penurunan berat badan disangkal oleh pasien. Keluhan sesak, gusi berdarah,
berak berwarna hitam disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengalami mimisan pada hari jumat, 26 Juli 2013 sebanyak dua
kali pada pukul 5 sore dan 9 malam harinya.
Buang air besar dikatakan biasa 1 kali/hari, konsistensi padat, warna cokelat
kekuningan, darah tidak ada. Buang air kecil 3-4 kali/hari, volume ½ - 1 gelas/kali,
warna kuning, darah tidak ada.
Riwayat Pengobatan
Pasien sempat membeli obat di apotek untuk menurunkan demamnya. Selain
itu pasien juga berobat ke bidan 6 hari SMRS (minggu , 21 Juli 2013) pukul 16.00
WITA karena keluhan panas badan dan diberikan obat penurun panas berupa
Paracetamol 3 x 500 mg. Panas badan dikatakan sempat turun tetapi tidak
berlangsung lama dan kembali naik.
3
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
penyakit seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan jantung disangkal oleh
pasien.
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien lainnya yang mengalami keluhan panas
badan seperti pasien. Tidak ada keluarga pasien yang sedang menderita demam
berdarah. Riwayat penyakit tertentu di keluarga, seperti darah tinggi, kencing manis,
asma dan jantung juga disangkal.
Riwayat Pribadi dan Sosial
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan tinggal bersama suami dan
seorang anaknya. Di lingkungan sekitar rumah pasien juga tidak ada yang mengalami
keluhan panas badan seperti pasien atau menderita demam berdarah. Dikatakan
lingkungan rumah pasien bersih, tidak terdapat genangan air, dan difogging setiap
dua minggu sekali. Riwayat merokok dan mengkonsumsi alkohol disangkal oleh
pasien.
2.3 ANAMNESA UMUM
A. KELUHAN UMUM
Perasaan nyeri : ada (persendian, kepala dan belakang
mata)
Rasa lelah : ada
Faal umum : menurun
Nafsu kerja : menurun
Berat badan : normal
Panas badan : ada
Bengkak : tidak ada
Ikterus : tidak ada
Nafsu makan : menurun
Cepat lapar : tidak ada
4
Tidur : normal
B. KELUHAN DI KEPALA
Penglihatan di waktu siang : baik
Penglihatan di waktu malam : baik
Berkunang-kunang : tidak ada
Sakit pada mata : ada (seperti tertusuk dan tertarik)
Pendengaran : normal
Keseimbangan : normal
Kotoran telinga : tidak ada
Hidung : darah : tidak ada
ingus : tidak ada
nyeri : tidak ada
Lidah : normal
Gigi : normal
Gangguan bicara : tidak ada
Gangguan menelan : tidak ada
C. KELUHAN ALAT DI LEHER
Kaku kuduk : tidak ada
Sesak di leher : tidak ada
Pembesaran/nyeri kel. Limpe : tidak ada
Pembesaran/nyeri kel. Tiroid : tidak ada
Pembengkakan kel. Leher : tidak ada
D. KELUHAN ALAT DADA
Sesak nafas : tidak ada
Sesak nafas malam hari : tidak ada
Sesak nafas kumat-kumatan : tidak ada
Ortopneu : tidak ada
Nyeri waktu nafas : tidak ada
Nafas berbunyi : tidak ada
Nyeri daerah jantung : tidak ada
Berdebar-debar : tidak ada
Nyeri Retrosternal : tidak ada
5
Batuk : tidak ada
Riak : tidak ada
Hemoptoe : tidak ada
E. KELUHAN DI PERUT
Membesar : tidak ada
Mengecil : tidak ada
Pembengkakan : tidak ada
Nyeri spontan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Nyeri bila : Makan : tidak ada
Berak : tidak ada
Lapar : tidak ada
Mual : ada
Muntah : tidak ada
Obstipasi : tidak ada
Melena : tidak ada
Feses : berair : tidak ada
warna : coklat kekuningan
Diare : darah : tidak ada
lendir : tidak ada
Air kencing : Warna : kuning jernih
Frekuensi : 3-4 kali/hari
Jumlah : ½ - 1 gelas/kali
Nokturia : tidak ada
Inkontinensia alvi : tidak ada
Inkontinensia urine : tidak ada
F. KELUHAN TANGAN DAN KAKI
Gerakan kaki terganggu : tidak ada
Gerakan tangan terganggu : tidak ada
Nyeri spontan : tidak ada
6
Nyeri tekan : tidak ada
Nyeri dalam : tidak ada
Kesemutan : tidak ada
Gangguan sendi : tidak ada
Luka-luka : tidak ada
Gangren : tidak ada
Rasa mati : tidak ada
Lebih kurus : tidak ada
Oedema : tidak ada
Nekrosis : tidak ada
Kelainan kuku : tidak ada
Kelainan kulit : tidak ada
G. KELUHAN LAIN
Alat lokomotorik : tidak ada
Tulang : ada (nyeri pada sendi)
Otot : tidak ada
Kel. Limfe : tidak ada
Kel. Hipertiroid : tidak ada
Kel. Hipotiroid : tidak ada
2.4 ANAMNESIS TAMBAHAN
Makanan : Kualitas : cukup
Kuantitas : cukup
Intoksikasi : tidak ada
Merokok : tidak ada
Alkohol : tidak ada
Candu : tidak ada
Obat-obatan : Paracetamol
Keluarga : penyakit menular : tidak ada
penyakit keturunan : tidak ada
penyakit karena pekerjaan : tidak ada
penyakit venerik : tidak ada
7
2.5 PEMERIKSAAN UMUM
A. KESAN UMUM
Kesan sakitnya : Sedang
Kesadaran : E4V5M6
Keadaan gizi : cukup
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 55 kg
BMI : 21,4 kg/m2
Suhu badan : 38 oC
Anemia : tidak ada
Ikterus : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Oedema : tidak ada
Tidur dengan : 1 bantal
Tidur miring kiri : bisa
Tidur miring kanan : bisa
Keadaan kulit : normal
Otot : normal
Tenang : tenang
Tidak tenang : tidak ada
Kejang : tidak ada
Tremor : tidak ada
Afoni : tidak ada
Afasia : tidak ada
B. KEADAAN PEREDARAN DARAH
Tekanan : 110/60 mmHg
Nadi : 88 x/menit
8
Isi : cukup
Gelombang : teratur
Irama nadi : teratur
Kelainan nadi : tidak ada
P. Different : tidak ada
P. Parvus : tidak ada
P. Paradok : tidak ada
P. Magnus : tidak ada
P. Alternan : tidak ada
Kelainan pada arteri di lengan : tidak ada
Kelainan nadi arteri femoralis : tidak ada
Kelainan arteri abdominalis : tidak ada
Kulit : hangat
C. KEADAAN KULIT
Penyakit kulit : tidak ada
Petekie : tidak ada
Luka-luka : tidak ada
Hematom : tidak ada
Pigmentasi : tidak ada
Oedem : tidak ada
Dehidrasi : tidak ada
Anemia : tidak ada
Ikterus : tidak ada
Elastisitas : normal
Dermografi : normal
Turgor : normal
D. PERNAFASAN
Tipe : torako abdominal
Frekwensi : 20 x/menit
Teratur : teratur
Tidak teratur : tidak ada
Ekspirasi : normal
9
Inspirasi : normal
Stridor : tidak ada
Kelainan pernafasan
Oligpnoe : tidak ada
Polipnoe : tidak ada
Ortopnoe : tidak ada
Dispnoe : tidak ada
Nafas cuping hidung : tidak ada
Pernafasan berbunyi : tidak ada
2.6 PEMERIKSAAN KHUSUS
A. KEPALA
Tenggorokan
Bentuk : normal
Nyeri tekan : tidak ada
Muka
Kel. Otot : tidak ada
Kel. Kulit : tidak ada
Tumor : tidak ada
Oedem : tidak ada
Kakheksia : tidak ada
Kel. Parotis : normal
Mata
Letak : normal
Pergerakan : N/N
Anemia : -/-
Sianosis : -/-
Ikterus : -/-
Reflek cahaya : +/+
Pupil : bulat-reguler, isokor
Kornea : N/N
Konvergensi : +/+
10
Konjunctiva : N/N
Kel. Lakrimalis : N/N
Tek. Intraokuler : tidak dievaluasi
Hidun g
Ingus : tidak ada
Meatus : normal
Saddle nose : tidak ada
Lidah
Besar : normal
Bentuk : normal
Papil : normal
Frenulum : normal
Pergerakan : normal
Permukaan : normal
Telinga
Cairan : -/-
Pendengaran : N/N
Drumhead : -/-
Procesus Mastoideus : N/N
Faring
Mucosa : normal
Tonsil : normal
Dinding : normal
Uvula : normal
Bibir : ulkus (-)
Gusi dan gigi : normal
B. LEHER
Inspeksi
Laring : Lokalisasi : normal
Besarnya : normal
Gerakan saat menelan : normal
Pembesaran kelenjar limpe : tidak ada
11
Bendungan vena : tidak ada
Denyutan : normal
Palpasi
JVP : PR 0 cmH2O
Kaku kuduk : tidak ada
Tumor : tidak ada
Kelenjar : normal
Tulang : normal
Laring : normal
Kel. Tiroid : normal
C. KETIAK
Kulit ketiak : normal
Tumor : tidak ada
Kelenjar : normal
Pembuluh darah : normal
D. THORAK DEPAN
Inspeksi
Fossa supraclavicula kanan : normal
kiri : normal
Lengkung sudut epigastrium : < 90o
Vousure cardiac : tidak ada
Simetri thorak : simetris
Pergerakan waktu bernafas : N/N
Pembuluh darah kulit : N/N
Denyutan ictus cordis : tidak tampak
Clavicula : N/N
Sternum : normal
Sela iga : N/N
Otot thorak : N/N
Kulit : N/N
Spider nevi : tidak ada
Mamma : N/N
12
Palpasi
Pergerakan nafas : simetris
Vokal fremitus : N/N
Kulit : normal
Luasnya : normal
Irama : teratur
Getaran/thriil : tidak ada
Iktus cordis : tidak teraba
Otot : normal
Tulang : normal
Mamma : N/N
Perkusi
PARU
Batas bawah kanan : ICS VI
Batas bawah kiri : ICS VII
Pergerakan : N/N
Perbandingan perkusi : sonor/sonor
JANTUNG
Batas kanan : PSL dekstra
Batas kiri : MCL sinistra
Batas atas : ICS II
Pinggang : ada
Auskultasi
PARU
Suara nafas : vesikuler +/+
Suara nafas tambahan : Rhonki -/- , Wheezing -/-
Bronkofoni : -/-
JANTUNG
Bunyi jantung : S1 S2 Tunggal Reguler
Murmur : tidak ada
Puntum maksimum : -
13
Derajat : -
Penyebaran : -
E. THORAK BELAKANG
Inspeksi
Bentuk : simetris
Pergerakan : simetris
Tulang : N/N
Otot : N/N
Kulit : N/N
Palpasi
Nyeri tekan : -/-
Vokal Fremitus : N/N
Tulang : N/N
Otot : N/N
Kulit : N/N
Perkusi
Batas bawah kanan : Th IX
Peranjakan : 1 jari
Batas bawah kiri : Th IX
Peranjakan : 1 jari
Auskultasi
Suara pernafasan : vesikuler/vesikuler
Suara tambahan : tidak ada
Bronkoponi : tidak ada
F. ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk : normal
Kulit : normal
Otot : normal
14
Pusar : normal
Denyutan epigastrium : tidak ada
Pergerakan waktu nafas : normal
Pembuluh darah : normal
Auskultasi
Suara usus : normal
Suara aliran dalam
pembuluh darah : (-)
Palpasi
Dinding perut : normal
Denyutan epigastrium : tidak ada
Nyeri : tidak ada
Kandung empedu : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba
Hati : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Acites : tidak teraba
Perkusi
Shifting dullness : tidak ada
Undulasi : tidak ada
Nyeri ketok CVA : tidak ada
G. REGIO INGUINAL DAN GENETALIA
Lipatan paha : tidak dievaluasi
Genetalia : tidak dievaluasi
Sakrum : tidak dievaluasi
Rektum : tidak dievaluasi
H. KAKI DAN TANGAN
Kulit : normal
Otot : normal
Tulang : normal
Nyeri tekan : tidak ada
Nyeri spontan : tidak ada
15
Oedem : tidak ada
Tenaga : menurun
Sendi-sendi : nyeri
Pembuluh darah arteri : normal
Jari dan telapak tangan : normal
Liver Palmaris : tidak ada
Jari tabuh : tidak ada
Kuku sendok : tidak ada
I. URAT SARAF
Reflek lutut : +/+
Achiles : +/+
Dinding Abdomen : +/+
Bisep : +/+
Reflek Patologis : -/-
Perasaan di tangan : N/N
Perasaan di kaki : N/N
Tes romberg : normal
Cara berjalan : normal
Ataksia : tidak ada
Tes sensibilitas : N/N
Sensibilitas (pada tangan dan kaki)
Perasa raba : normal
Perasa nyeri : normal
Perasa suhu : normal
Perasa proprioseptif : normal
Perasa vibrasi : normal
Grafestesia : normal
2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap (1/11/2011, pkl 21:07 WITA)
Parameter Hasil Unit Interpretasi Nilai Normal
16
WBC 1,2 103/μL ↓ 4,1 – 11
- Ne 0,70 60,80 % 103/μL N 2,5 – 7,5
- Ly 0,30 25,80 % 103/μL ↓ 1,0 – 4,0
Parameter Hasil Unit Interpretasi Nilai Normal
Parameter
- Mo 0,20 12,90 % 103/μL N 0,1 – 1,2
- Eo 0,00 0,40 % 103/μL N 0,0 – 0,5
- Ba 0,00 0,10 % 103/μL N 0,0 – 0,1
RBC 5,35 106/μL N 4,50 – 5,90
HGB 15,5 g/dL N 13,50 – 17,50
HCT 44,5 % N 41,0 – 53,0
MCV 83,2 fL N 80,0 – 100,0
MCH 29,0 pg N 26,0 – 34,0
MCHC 34,8 g/dL N 31,0 – 36,0
RDW 13,3 % N 11,6 – 14,8
PLT 82,0 103/μL ↓ 150 – 440
MPV 8,4 fL N 6,8 – 10,0
2.8 RESUME
Anamnesa
Perempuan, 39 tahun, Hindu, Bali, sudah menikah, mengeluh panas badan sejak 4
hari SMRS. Panas seluruh badan mendadak tinggi dirasakan seluruh tubuh serta
sepanjang hari selama 4 hari dan panas masih dirasakan saat berada di rumah sakit
masih. Panas badan dikatakan sempat turun sebentar dengan penurun panas lalu naik
kembali.
Pasien juga mengeluhkan sakit kepala, pegal-pegal di seluruh tubuh, nyeri
pada tulang dan sendi, nyeri di belakang mata seperti tertusuk dan tertarik, dan mual
sejak ± 4 hari SMRS. Saat ini pasien mengalami menstruasi sejak 7 hari SMRS dan
17
dikatakan lebih banyak daripada biasanya. Pasien juga dikatakan mengalami
penurunan nafsu makan sejak 4 hari SMRS tanpa penurunan berat badan. Buang air
besar dan buang air kecil dikatakan dalam batas normal.