Top Banner

of 32

Lapsus DHF Intern

Oct 06, 2015

Download

Documents

nzm251190

LAPSUS DHF
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Presentasi KasusDENGUE HAEMORRHAGE FEVER

Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsipDi RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang

Diajukan Kepada YTH :dr. Benediktus Setyo Untoro (Pembimbing Rawat Jalan)dr. Hendryk Kwandang, M.Kes (Pembimbing IGD dan Rawat Inap)

Disusun oleh:dr. Fireka Imsa Sastia J

RSUD KANJURUHAN KEPANJENKABUPATEN MALANG2014HALAMAN PENGESAHAN

PRESENTASI KASUSDENGUE HAEMORRHAGE FEVER

Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsipDi RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang

Telah diperiksa dan disetujuiPada tanggal :

Oleh :Dokter Pembimbing Instalasi Rawat Jalan

dr. Benediktus Setyo UntoroBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangDemam dengue merupakan suatu penyakit infeksi yang sering terjadi pada daerah tropis yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut memerlukan suatu vektor dalam transmisinya yaitu nyamuk Aedes aegypti. Dalam perjalanannya, penyakit ini dapat mengancam jiwa apabila diikuti dengan kebocoran plasma, perdarahan hebat, dan tanda-tanda syok pada pasienDemam dengue merupakan suatu penyakit infeksi yang sering terjadi pada daerah tropis yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut memerlukan suatu vektor dalam transmisinya yaitu nyamuk Aedes aegypti. Dalam perjalanannya, penyakit ini dapat mengancam jiwa apabila diikuti dengan kebocoran plasma, perdarahan hebat, dan tanda-tanda syok pada pasien (CDC, 2012).Kasus Demam Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus dan famili Flaviviridae. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita Kasus Dengue setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 2000 hingga 2011, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tergolong tinggi di Asia Tenggara. Penyakit Dengue (DF/DHF) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Di antara negara-negara Asia Tenggara sendiri, Indonesia termasuk dalam grup A atau daerah hiperendemis (WHO, 2011)Infeksi Dengue sendiri telah menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia selama 40 tahun terakhir. Sejak tahun 2000 telah terjadi peningkatan persebaran jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang endemis DF/DHF, dari 2 provinsi dan 2 kota, menjadi 32 (97%) dan 382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2013. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah kasus DF/DHF, pada awal tahun 2000 hanya 58 kasus menjadi 158.912 kasus diakhir tahun 2013, dengan sebagian besar kasus dengue terjadi pada anak usia kurang dari 15 tahun (Scott, 2014).Berdasarkan patofisiologi infeksi dengue merupakan penyakit self limited. Perdarahan merupakan salah satu dari komplikasi yang paling ditakutkan dan berkaitan dengan tingginya angka mortalitas pada DBD ataupun Dengue dengan syok. Mekanisme perdarahan pada dengue melibatkan multifaktor, tidak hanya berkaitan dengan trombositopenia saja. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa derajat trombositopenia itu sendiri tidak berhubungan dengan meningkatnya risiko perdarahan pada kasus dengue (RN Mikroo et al, 2007).Melihat dari bukti empiris diatas, pendekatan diagnosa dan penatalaksanaan terhadap Dengue, sangatlah penting. Pengetahuan yang tepat dapat menghindarkan penderita dari keadaan yang lebih parah dan berpotensi fatal. Pedoman tata laksana dengue juga terus mengalami perkembangan sesuai dengan epidemiologi dan prognosis.

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pendekatan diagnosa Demam Dengue atau Demam Berdarah Dengue pada kasus? Bagaimana penatalaksanaan dan terapi Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue yang tepat?

1.3 Tujuan PenulisanLaporan kasus ini bertujuan untuk memaparkan suatu kasus demam dengue yang disertai manifestasi perdarahan dan pembahasan mengenai penangannya.

BAB IILAPORAN KASUS

2.1 Identitas PasienNama : Sdr. JiantoUsia: 23 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Bandu Arjo RT 52 RW 12 Kel.Kalipare Kec.Kalipare Kab.MalangPekerjaan: Pegawai bengkelPendidikan: SMPSuku: JawaAgama: IslamMRS: 29 Oktober 2014

2.2 SubyektifKeluhan Utama: MimisanPasien datang dengan keluhan mimisan sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Darah keluar dari lubang hidung sebelah kanan, sedikit namun terus menerus. Mimisan tidak disertai nyeri pada hidung. Sebelumnya pasien mengalami demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam disertai dengan badan berkeringat dingin saat malam hari. Sejak 4 hari pasien tidak nafsu makan dan mengeluh nyeri pada ulu hati. Pasien juga mengeluh mual namun pasien tidak muntah. Selain itu pasien mengeluh pusing serta sedikit linu di daerah pinggang. Pasien tidak mengalami perdarahan ditempat lain. Buang air besar dan buang air kecil dalam batas normal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi. Pasien merokok 1-2 batang perhari sejak usia 17 tahun. Adanya keluarga atau teman tempat bekerja yang memiliki keluhan yang sama disangkal.Pasien dirujuk dari Puskesmas Sumber Manjing Kulon dengan diagnosis Observasi Febris (OF) dan trombositopenia (29.000 cell/cm3), pada tanggal 29 Oktober 2014 sekitar pukul 08.00 WIB. Di puskesmas pasien diberi injeksi cefotaxim, dexamethasone, ranitidin, metoclopramide, paracetamol, dan infus RL 20 tpm.Pasien tiba di UGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen pada pukul 10.00 WIB dengan dataTD : 115/85Nadi : 102x/mRR: 20x/mTax: 37,2 CTerapi yang diberikan di UGD adalah IVFD Asering: HES 2:1 30tpmInjeksi Ceftriaxon 2x1 grInjeksi Dexamethasone 3x5mgInjeksi Ranitidin 2x50mgParacetamol 3x500mg po

2.3 Obyektif(29 Oktober 2014 R. Airlangga)Keadaan Umum: Lemah, compos mentis, kesan gizi baikBB: 70kgTB: 170 cmTanda-Tanda Vital: TD 100/60 mmHg Nadi 88x/menit RR 24x/menit Tax 37,2 CKepala: conjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/- Nasal: epistaksis (+) cavum nasi dextraLeher: Pembesaran kelenjar limfe JVP R+0 cmHOThoraksCardio: ictus invisible palpable di ICS V MCL Sinistra LHM : at ictus RHM: Sternal Line Dekstra S1 S2 tunggal, tidak ditemukan murmurParu: Simetris, stem fremitus D=SSuara nafas vesikular di seluruh lapang paruRhonki - -Wheezing - - - - - - - -Abdomen: Flat, soefl, BU+ normal, liver span 10cm, traubes space timpani, nyeri tekan epigastrium (+)Ekstremitas: Akral hangat, edema -,

Hasil Pemeriksaan LaboratoriumTanggal 29 Oktober 2014 HEMATOLOGIHasil Nilai Rujukan

Hb14,2 mg/dlL 13,3-17,7 P 11,7-15,7

Hematokrit41,7%L 40-54 P 35-47

Leukosit15.200 cell/cmm4.000-11.000

Eritrosit4,74L 4,5-6,5 P 3,0-6,0

Trombosit27.600 cell/cmm150.000-450.000

Gol. DarahO Rhesus +

Tanggal 30 Oktober 2014HEMATOLOGIHasil Nilai Rujukan

Hb13,4 mg/dlL 13,3-17,7 P 11,7-15,7

Hematokrit37,5%L 40-54 P 35-47

Leukosit10.780 cell/cmm4.000-11.000

Eritrosit4,50L 4,5-6,5 P 3,0-6,0

Trombosit37.000 cell/cmm150.000-450.000

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Sewaktu164 mg/dl