BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangBagi mahasiswa FMIPA yang telah menempuh
minimal 110 SKS berarti dapat mengambil mata kuliah wajib yaitu
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).KKM ini dapat dilakukan dalam dua
pola, yaitu KKM pola kerja praktek dan KKM pola pengabdian kepada
masyarakat (PKM).KKM pola kerja praktek merupakan aktivitas
mahasiswa pada suatu instansi yang dilakukan di instansi pemerintah
maupun instansi swasta.KKM pola kerja praktek sangat bermanfaat
untuk melatih dan meningkatkan keterampilan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada pada dunia kerja terutama yang berkaitan
dengan ilmu matematika.Kerja praktek yang dilakukan penulis
dilakukan dikantor PT. JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat.Untuk
mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu berusaha untuk
memberikan pelayanan yang terbaik.Pelayanan yang terbaik tersebut
diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga
pelanggan tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun
demikian, dampak pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan
biaya bagi organisasi, karena harus menambah fasilitas layanan.
Oleh karena itu, layanan yang cepat akan sangat membantu untuk
mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu saja akan
meningkatkan keuntungan instansi/perusahaan.
1Seperti antrian klaim di kantor PT. JAMSOSTEK Cabang Kalimantan
Barat merupakan satu-satunya tempat mengajukan klaim di kota
pontianak, dimana setiap harinya begitu banyak anggota yang
mengkliam sehingga terjadinya antrian di kantor tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, mendorong penulis untuk membuat laporan
dengan judul Optimalisasi Pelayanan di Kantor Jamsostek Dengan
Menggunakan Teori Antrian.1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar
belakang diatas, masalah yang diangkat dalam penulisan laporan ini
adalah bagaimana cara untuk meningkatkan pelayanan agar dapat
meminimalkan waktu ratarata anggotaJAMSOSTEK Cabang Kalimantan
Baratmenunggu dalam antrian dan sistem pelayanan agar tidak terjadi
antrian yang terlalu lama.
1.3. TujuanAdapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah
untukmengetahuicarapelayanan yang diberikan kepada anggota
JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat agar dapat meminimalkan waktu
ratarata anggota JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat yang mengantri
untuk dilayani.
1.4. ManfaatAdapun manfaat dari penulisan dari laporan ini
adalah untuk :1. Sebagai sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan wawasan berpikir, sebagai bahan informasi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan tentang pengaruh Antrian terhadappelayanan. 2.
Bagi PT. JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan dalam menambah atau mengurangi jumlah karyawan
dan meningkatkan pelayanan jasa terhadap anggota JAMSOSTEK Cabang
Kalimantan Barat.
1.5. MetodologiKKM pola kerja praktek ini dilakukan dengan
melakukan :1. Studi LiteraturStudi literatur yaitu mencari
teori-teori pendukung yang telah ada mengenai optimalisasi
pelayanan dan antrian.Selanjutnya dari teori-teori pendukung
tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis
data.2. Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data laporan
klaim yang terjadi pada Agustus.3. Analisis DataData yang diperoleh
akan dianalisis menggunakan Teori Antrian(Riset Operasi).
1
BAB IILANDASAN TEORI
2.1. SejarahPerusahaan2.1.1. Sejarah Berdirinya
PerusahaanSejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) dimulai dari
UU No.33/1947 dan UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan
Menteri Perburuhan (PMP) tentang pengaturan bantuan untuk usaha
penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan
Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan
Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang
Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya
asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.Setelah mengalami
kemajuan dan perkembangan baik menyangkut landasan hukum, bentuk
perlindungan maupun cara penyelenggaraan dankeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program
asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK) yang mewajibkan setiap pemberi
kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK.
Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara
ASTEK yaitu Perum Astek.Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya
UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan
penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek
memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi
tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian
berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang akibat
risiko sosial.Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan
hak normative Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai
saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan 4 (empat)
program antara lain:1. Jaminan Hari Tua (JHT)2. 4Jaminan Kematian
(JKM)3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)4. Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK)Dengan penyelenggaraan yang makin maju,
program Jamsostek tidak hanya bermanfaat kepada pekerja dan
pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan
perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa
depan bangsa.
2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan1. VisiMenjadi lembagajaminan
sosial tenaga kerjaterpercaya yang unggul dalam pelayanandan
memberikanmanfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.2.
Misi Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang
memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja sertamenjadi mitra
terpercaya bagi:a. Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak
bagi tenaga kerja dan keluarga,b. Pengusaha: Menjadi mitra
terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan
meningkatkan produktivitas danc. Negara: Berperan serta dalam
pembangunan.
2.1.3. Filosofi Jamsosteka. JAMSOSTEK dilandasi filosofi
kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi.
Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai
perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya
bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh
sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain.b. Agar
pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK
dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua,
yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi
membantu yang berpenghasilan rendah. 2.2. Teori AntrianTeori
Antrian atau sering disebut sebagai waiting line theory, atau
queuing theory diketemukan dan dikembangkan oleh ahli matematika
dan Insinyur berkebangsaan Denmark yang bernama A.K Erlang pada
tahun 1909. A.K Erlang mengembangkan model antrian untuk menentukan
jumlah yang optimal dari fasilitas telephone switching yang
digunakan untuk melayani permintaan yang ada. Antrian yang panjang
sering kaliditemukan, baik disukai atau tidak ini adalah bagian
dari kehidupan sehari-hari yang diharapkan hanyalah agar
ketidaknyamanan ini dapat dikurangi.Pelaku utama dalam sebuah
situasi antrian adalah Pelanggan (Customer) dan Pelayan (server).
Dalam model antrian terdapat situasi antrian yang menggabungkan
baik proses kedatangan maupun keberangkatan.Antrian yang panjang
sering kali terlihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk
melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan
check-in, di supermarket saat para pembeli antri untuk melakukan
pembayaran, di tempat cuci mobil, dan masih banyak contoh lainnya.
Di sektor jasa, bagi sebagian orang antri merupakan hal yang
membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama antri, akan
menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi suatu
instansi atauperusahaanyang menyediakan jasa.Untuk mempertahankan
pelanggan suatu instansi atau perusahaan selalu berusaha untuk
memberikan pelayanan yang terbaik.Pelayanan yang terbaik tersebut
diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga
pelanggan tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun
demikian, dampak pemberian layanan yang cepat ini akan menambah
biaya bagi instansi tersebut karena harus menambah fasilitas
layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat akan sangat membantu
untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu
saja akan meningkatkan keuntungan instansi atau perusahaan
tersebut.2.2.1. Single Channel Single Phase Single Channelberarti
bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada
satu fasilitas pelayanan.Single Phase menunjukan bahwa hanya ada
satu stasiun pelayanan atau sekumpulan tunggal operasi yang
dilaksanakan.Setelah menerima pelayanan, individu individu keluar
dari sistem.Contoh untuk model struktur ini adalah seorang tukang
cukur, seorang pelayan toko, dan sebagainya.
Sistem Antrian
KeluarSumber Populasi
PA
Gambar 1 Sistem antrian single channel single phaseKeterangan :
A = Antrian P = Fasilitas Pelayanan
2.2.2. Single Channel Multi Phase Multi Phase menunjukan ada dua
atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan.Sebagai
contohpencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya.
Sistem AntrianSumber Populasi
KeluarKeluar
PAAP
Gambar 2. Sistem antrian single channel Multi phase2.2.3.
MultiChannel Single PhaseSistem Multi Channel Single Phase terjadi
kapan saja dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian
tunggal. Sebagai contoh model ini adalah pembelian tiket yang
dilayani oleh lebih dari satu loket pelayanan, potong rambut oleh
beberapa tukang potong, dan sebagainya.
Sumber PopulasiSistem Antrian
KeluarPP
A
Gambar 3. Sistem antrian Multi channel Single phase
2.2.4. MultiChannel Multi PhaseMulti Phase lebih sering
digunakan untuk menganalisa sistem ini.Sebagai contoh registrasi
para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah
sakit dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai
pembayaran.
Sistem Antrian
Sumber Populasi
KeluarPPAAAP
P
Gambar 3. Sistem antrian Multi channel Multi phase2.2.5.
NotasiModel Antrian Notasi standar yang digunakan adalah
keterangan:a = distribusi kedatangan b = distribusi waktu
pelayanan c = jumlah fasilitas pelayanan ( s = 1, 2, 3, 4, , )d =
jumlah konsumen maksimum dalam systeme = ukuran pemanggilan
populasi atau sumberNotasi standar untuk simbol a dan b sebagai
distribusi kedatangan dan waktu pelayanan mempunyai kode sebagai
berikut:M = Poisson (Markovin) untuk distribusi kedatangan dan
waktu pelayanan D = interarrival atau service time konstan
(determinastik)= interarrival atau service time berdistribusi
Erlang atau Gammasebagai ilustrasi, perhatikan notasi berikut
Notasi tersebut berarti kedatangan berdistribusi poisson, waktu
pelayanan konstan, dan terdapat 5 buah fasilitas pelayanan.Jumlah
konsumen dibatasi sebanyak N dan sumber populasi tak terbatas.
a. Model 1: ( M / M / 1 / / )Model antrian akanberguna bila
kondisi-kondisi berikut terpenuhi:1. Jumlah kedatangan tiap satuan
waktu mengikuti distribusi poisson2. Waktu pelayanan berdistribusi
eksponensial3. Disiplin antrian yang pertama datang pertama
dilayani (FCFS)4. Sumber populasi tak terbatas5. Ada jalur
tunggal6. Tingkat rata-rata kedatangan lebih kecil dari pada
tingkat rata-rata pelayanan7. Panjang antrian tidak
terbatasNotasi-notasi yang digunakan dalam persamaan antara lain: =
Tingkat rata-rata kedatangan persatuan waktu = Tingkat rata-rata
pelayanan per satuan waktu = Jumlah individu yang datang= Rata-rata
jumlah individu dalam sistem= Rata-rata waktu individu dalam
sistem= Rata-rata jumlah individu dalam antrian= Rata-rata waktu
individu dalam antrian= Probabilitas terdapat n individu dalam
sistem= Probabilitas tidak ada individu dalam sistem= Probabilitas
menunggu dalam sistem = Tingkat kegunaan fasilits sistem atau
utilitas
Persamaan-persamaan model ( M / M / 1 / / )
b. Model 2: ( M / M / s / / )Model antrian fasilitas pelayanan
ganda memiliki rata-rata tingkat kedatangan lebih kecil dari pada
tingkat pelayatanan keseluruhan. Syarat atau kondisi lain sama
dengan model server tunggal. Persamaan-persamaan yang digunakan
untuk model( M / M / s / / )
c. Model 3: ( M / M / 1 / N / )Model ini memiliki kapasitas
tunggu yang dibatasi maksimum N individu, jumlah maksimum ini
meliputi individu yang menunggu dan yang sedang dilayani. Bila
individu mencapai N atau lebih, individu yang datang berikutnya
akan meninggalkan antrian dan tidak kembali. Persamaan-persamaan
yang digunakan untuk model ( M / M / 1 / N / )
dengan dan
d. Model 4: ( M / M / 1 / / N )Model ini identik dengan model
pertama, hanya saja sumber populasi dibatasi N. Persamaan-persamaan
yang digunakan untuk model ( M / M / 1 / / N )
dengan ( N = Ukuran Populasi )BAB IIIHASIL KERJA PRAKTEK
3.1. Pelaksanaan Kegiatan Kerja PraktekKegiatan kerja praktek
ini di lakukan di PT.JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat yang
beralamatkan di jalan Ahmad Yani I No. 63 Pontianak, dilakukan
sejak tanggal 1 Agustus 2011 sampai 26Agustus 2011. Jadwal kerja
yang ditetapkan dari pihak perusahaan adalah :Senin Kamis:
08.00-12.00 12.30-16.00Jumat: 08.00-11.30 12.30-16.00Kegiatan yang
dilakukan selama kerja praktek adalah sebagai berikut :1. Menyusun
dan merapikan klaim berdasarkan jenis, nomor, dan tanggalnya2.
Mengecek kelengkapan klaim anggota3. Mengentri nama-nama karyawan
masuk dan menghapus nama-nama karyawan yang keluar dari beberapa
perusahaan anggota Jamsostek4. Mengecek data biaya pengobatan
beberapa perusahaan5. Upacara memperingati hari besar kemerdekaan
Indonesia6. Menghitung selisih bunga iuran7. Membagikan obat-obatan
gartis di Pelabuhan3.2. Analisis Data dan PembahasanDari hasil
pengumpulan data yang dilakukan selama satu bulan diperoleh jumlah
kalim yang terjadi di PT.JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat pada
bulan Agustus 2011, yang dapat dilihat pada table berikut ini,
yaitu:
13NOTanggalJumlah Klaim
JHTJKMJPKJKK
11/08/201136501
22 /08/201136473
33/08/201170560
44/08/201132074
55/08/2011320918
68/08/201132463
79/08/20114191119
810/08/2011222819
911/08/201117245
1012/08/2011220102
1115/08/201147215
1216/08/2011251109
1318/08/201140181
1419/08/201110021
1522/08/201133181
1623/08/2011332157
1724/08/201129256
1825/08/201115081
1926/08/201110030
Jumlah58212212895
Total927
Tabel 3.1 Jumlah klaim Yang Diurus Pada Bulan AgustusDegan alur
antrian di PT.JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat sebagai
berikut:
KaAKKKAKAKPAVJAFJCSA
5 m10 m5 m10 m5 m5 m
dengan keterangan dan rincian waktuCS = coustemer service 5
menitK = Keuangan
VJ = Verifikator Jaminan 5 menitKK =Kabid Keuangan
KP = Kabid Pelayanan 5 menitKa = Kasir
Jumlah jam kerja:senin kamis: 112,5 jamJumat: 28 jamTotal jam
kerja selama satu bulan 140,5 jam = 8430 menit
, dalam satu jam karyawan dapat melayani 12 anggotauntuk CS, VJ,
KP, dan KK, dan , dalam satu jam karyawan dapat melayani 6
anggotauntuk K dan KaAnalisis kinerja karyawan di PT.JAMSOSTEK
Cabang Kalimantan Barat disetiap bidang dengan menggunakan teori
antrianadalah :1. Costumer Service, Verifikator Jaminan, Kabid
Pelayanan, dan Kabid Keuangananggota rata-rata dalam antrian.menit
rata-rata anggota dalam antrian.anggota menunggu dalam
antrian.menit rata-rata waktu menungu per anggota.persentase
karyawan sibuk.2. Keuangan dan Kasiranggota rata-rata dalam
antrianTerjadi kekuranganwaktu untuk 2,07anggota setiap satu
jam.
Terjadi kekurangan waktu selama 0,18menit setiap satu jam.
Terjadi kekurangan waktu untuk 4,004 anggota setiap satujam.
Terjadi kekurangan waktu selama 0,34 menit setiap satu
jam.persentase karyawan sibukBerdasarkan hasil survei dan dari
hasil perhitungan pada masing-masing bagian Costumer Service,
Verifikator Jaminan, Kabid Pelayanan, dan Kabid Keuangan terjadi
antrian dengan menit rata-rata waktu menunggu per anggota.sedangkan
dibagian Keuangan dan Kasir terjadi antrian terjadi kekurangan 0,34
menit rata-rata waktu menungu per jam danTerjadi kekurangan waktu
untuk 4,004anggota setiap satu jam menunggu dalam antrian.Hal ini
menunjukan bahwaakan terjadi antrian anggota di Kantor JAMSOSTEK
Cabang Kalimantan Barat.Persentase kesibukan karyawan dibagian
Keuangan dan Kasir sangat tinggi yaitu maka diperlukan penambahan
dua orang karyawan agar tidak terjadi antrian. Penambahan dua orang
karyawan ini sangat optimal karena persentase kesibukan 97,35%,
dengan tingkat kesibukan 97,35% maka karyawan bekerja sangat
efisien.
BAB IVPENUTUP4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil hasil analisis
yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:1. Untuk setiap anggota
JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat yang melakukan klaim di kantor
JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Barat harus melalui beberapa bagian
yaitu Costumer Service, Verifikator Jaminan, Kabid Pelayanan,
Keuangan, Kabid Keuangan, dan Kasir.2. Rata-rata anggota JAMSOSTEK
Cabang Kalimantan Barat menit pada bidang Costumer Service,
Verifikator Jaminan, Kabid Pelayanan, dan Kabid Keuangan sedangkan
pada bidang Keuangan dan Kasir sampai kekurangan waktu0,34 menit
setiap jam untuk melayani anggota.3. Adapun cara agar tidak terlalu
lama menunggu atau antrian tidak panjang maka diperlukan adanya
penambahan dua orang karyawan untuk membantu bidang keuangan dan
kasir agar pelayanan tersebut lebihefektif dan efisien. Sehingga
PT.JAMSOSTEK Cabang Kalimantan Baratmendapat menambah citra yang
lebih baik lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Johannes Supranto, 2006.Riset Operasi untuk Pengambilan
Keputusan.Edisi Revisi.Jakarta :Penerbit Universitas Indonesia.
Pangestu Subagyo, M Asri, dan T.H. Handoko, 2000.Dasar-dasar
Operation Research. Edisi Kedua Revisi. Yogyakarta : BPFE.
Sri Mulyono, 2002.Riset Operasi (Operation Research).Jakarta :
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
T.Tarliah. D dan A. Dimyati, 2006.Operations Research
Model-model Pengambilan Keputusan.Jakarta : Penerbit Sinar Baru Al
Gesindo, Cetakan Kedelapan.
Thomas.J.Kakilay, 2007.Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan
Nyata. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Cetakan
Ketujuh.
18LAMPIRAN
Lampiran Form Pembimbingan kerja PraktekNama: SuhardiNIM:
H11108009Dosen Pembimbing:Yundari S.SI.,M.ScPembimbing Kerja
Praktek: Zainuddin.SE
NOTanggalUraian KegiatanParaf
11 Agustus 2011 Berkenalan dengan seluruh pegawai kantor
JAMSOSTEK Mendapat pengarahan tentang kegiatan selama magang
Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis, nomor, dan
tanggalnya Mengecek kembali semua arsip klaim bulan Juli
22 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor, dan tanggalnya Mengentri nama-nama karyawan masuk dan
keluar
33 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor, dan tanggalnya Mengentri nama-nama karyawan masuk dan
menghapus nama-nama karyawan yang keluar dari beberapa perusahaan
anggota Jamsostek
44 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor dan tanggal klaim Mengentri nama-nama karyawan masuk dan
menghapus nama-nama karyawan yang keluar dari beberapa perusahaan
anggota Jamsostek
55 Agustus 2011 Menuyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor, dan tanggal klaim Mengentri nama-nama karyawan masuk dan
menghapus nama-nama karyawan yang keluar dari beberapa perusahaan
anggota Jamsostek Mengecek data biaya pengobatan beberapa
perusahaan
68 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor dan tanggal klaim Mengecek data biaya pengobatan beberapa
perusahaan
79 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor, dan tanggalnya Mengecek data biaya pengobatan beberapa
perusahaan
810 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor, dan tanggalnya Mengecek data biaya pengobatan beberapa
perusahaan
911 Agustus 2011 Meyusun dan merapikan klaim berdasarkan jenis,
nomor, dan tanggalnya
1012 Agustus 2011 Menyusun dan merapikan klaim berdasarkan
jenis, nomor, dan tanggalnya Mengecek data biaya pengobatan
beberapa perusahaan
1115 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran
1216 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran Membantu
persiapan menyambut peringatan kemerdekaan Indonesia
1317 Agustus 2011 Upacara memperingati hari besar kemerdekaan
Indonesia
1418 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran
1519 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran
1622 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran
1723 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran
1824 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran
1925 Agustus 2011 Menghitung selisih bunga iuran Mengelompokan
heregistrasi yang akan di kirim ke setiap perusahaan anggota
2026 Agustus 2011 Merapikan klaim berdasarkan jenis dan
tanggalnya Membagikan obat-obatan garis di pelabuhan