Top Banner

of 130

Laporan Keuangan PDAM

Jul 06, 2015

Download

Documents

Pratama Nugraha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BPK - RI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ATAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA BUKIT SULAP LUBUKLINGGAUUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Nomor Tanggal

: 255.a/S/XIV.2/10/2005 : 18 Oktober 2005

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan II di Palembang Jalan Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137 Telp. (0711) 410549 Fax. (0711) 358948

DAFTAR ISI

1. 2. 3. 4.

Laporan Auditor Independen Neraca per 31 Desember 2004 ...... Laporan Laba Rugi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 .. Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 ...

1 3 4

5 6 7 7 9 17

5. 6.

Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 .... Catatan atas Laporan Keuangan A. Umum ...................................................................................................................... B. Kebijakan Akuntansi ............................................................................................... C. Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laporan Laba Rugi ............................................... Lampiran-lampiran Lampiran I Daftar Perhitungan Penyisihan Piutang

7.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN II DI PALEMBANGJalan Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137 Telp. (0711) 410549, Faks. (0711) 358948

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENNomor : 255.a/S/XIV.2/10/2005 Kepada Yth. 1. Direktur Utama PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau 2. Ketua Badan Pengawas PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau di LUBUKLINGGAU Kami telah mengaudit Neraca Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau tanggal 31 Desember 2004, serta Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Standar Audit Pemerintah yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau tanggal 31 Desember 2004, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

1

Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Seperti yang diuraikan dalam Catatan 30 atas laporan keuangan, sampai dengan tahun 2004 posisi akumulasi kerugian PDAM adalah sebesar Rp18.386.810.936,66 atau 106,24% dari jumlah modal sebesar Rp17.307.359.462,68. Manajemen telah menyusun rencana perusahaan untuk mengatasi hal tersebut sesuai dengan Catatan 30 atas laporan keuangan dan kami berkeyakinan bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan secara efektif untuk mengatasi kondisi keuangan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu kami mempunyai keyakinan bahwa perusahaan masih dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan surat kami No. 255.b/S/XIV.2/10/2005 dan No. 255.c/S/XIV.2/10/2005. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN II DI PALEMBANG

Ronald Sinaga, SE, MIM, Ak. Register Negara No. D-16211 18 Oktober 2005

2

PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU NERACA PER 31 DESEMBER 2004 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas / Bank Piutang Pelanggan Air Penyisihan Piutang Langganan Air Piutang Langganan Non Air Penyisihan Piutang Langganan Non Air Piutang pegawai Piutang Lain-lain Persediaan Jumlah aktiva lancar AKTIVA TETAP Tanah Instalasi Sumber Air Instalasi Pompa Instalasi Pengolahan Air Insatalasi Transmisi dan Distribusi Bangunan Gedung Peralatan dan Perlengkapan Kendaraan/Alat Pengangkutan Akumulasi penyusutan Nilai buku AKTIVA TETAP LEASING Kendaraan/Alat Pengangkutan Akumulasi penyusutan Nilai buku AKTIVA LAIN-LAIN Persediaan Bahan Instalasi Jaminan PLN Aktiva Belum digunakan Aktiva rusak dan hilang (net) Jumlah aktiva lain-lain JUMLAH AKTIVA Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 9 1,041,518,622.00 7,052,000.00 0.00 61,619,216.59 0.00 7,052,000.00 127,668,719.00 52,671,004.09 CAT REALISASI 31 Desember 2004 147,134,434.34 1,248,443,422.00 (802,619,684.05) 105,361,536.00 (102,108,531.00) 5,724,900.00 26,216,400.00 118,965,360.00 747,117,837.29 47,471,050.00 242,794,721.00 1,323,808,613.90 3,809,691,631.45 5,382,398,973.89 499,467,255.60 236,727,600.00 541,799,900.00 12,084,159,745.84 (7,671,809,000.46) 4,412,350,745.38 96,146,500.00 (54,272,812.50) 41,873,687.50 1 Januari 2004 Unaudited 50,267,833.34 1,190,472,612.00 (712,956,566.25) 100,714,386.00 (97,627,036.00) 5,724,900.00 26,216,400.00 279,940,438.00 842,752,967.09 47,471,050.00 242,794,721.00 653,946,463.90 1,325,973,031.45 5,924,529,539.72 350,369,255.60 205,713,075.00 331,739,150.00 9,082,536,286.67 (8,522,789,239.18) 559,747,047.49 0.00 0.00 0.00 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang Pajak Biaya Ymh dibayar Hutang Pajak air Hutang Direktorat Air Bersih Hutang pada PDAM OKU Uang Muka Sambungan Baru Hutang bunga Pinjaman Bagian Hutang Jkp.yg akan jth tempo Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang pada Dep.Keuangan RI Jaminan Langganan Hutang Leasing Jumlah Kewajiban Jangka Panjang CA T 10 11 12 13 14 15 16 17 REALISASI 1 Januari 31 Desember 2004 2004 Unaudited 13,500,00 13,500,00

1 2 3 4 5 6 7

0.00 319,701,05 7.00 3,489,10 0.00 6,089,323,43

0.00 256,135,55 8.00 36,382,50 0.00 5,106,101,993

18 19 20

1,209,120,64

1,450,944,777

8

1,301,660,14 8.44 8.44

1,496,475,777 .94 .94

MODAL DAN CADANGAN Penyertaan Pemkab Mura Penyertaan Pemkot Lubuklinggau Hibah Pemkot Lubuklinggau Penyertaan RI Saldo Laba/Rugi tahun lalu Saldo Laba/Rugi tahun berjalan Jumlah Modal dan Cadangan

21 22 23 24 25

0

1,834,230,410

.

.48

0 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

0

3

PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2004 NAMA PERKIRAAN PENDAPATAN USAHA Penjualan Air Penjualan Non Air Jumlah Pendapatan Usaha BIAYA LANGSUNG USAHA Biaya Sumber Air Biaya Pengolahan Biaya Transmisi dan Distribusi Jumlah Biaya Langsung Usaha LABA (RUGI) KOTOR USAHA BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BIAYA) DILUAR USAHA Pendapatan Diluar Usaha Biaya Diluar Usaha Jumlah Pendapatan (Biaya) Diluar Usaha LABA (RUGI) sebelum PPh Taksiran Pajak Penghasilan LABA (RUGI) BERSIH 29 30,554,476.00 689,046.00 29,865,430.00 (1,702,054,900.84) (1,702,054,900.84) 28 27 795,149,020.50 572,648,386.57 282,821,345.88 1,650,618,752.95 676,124,688.55 2,408,045,019.39 (1,731,920,330.84) CATATAN 26 REALISASI 2,218,471,291.50 108,272,150.00 2,326,743,441.50

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4

PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2004 Saldo Laba / (Rugi) Laba/(Rugi) Tahun Berjalan (714,986,290.23) (1,702,054,900.84) (2,417,041,191.07) JUMLAH EKUITAS (5,012,686,033 .30) 2,483,718,600 .00 10,530,301,175 .68 (1,834,230,410 .48) (1,702,054,900

URAIAN

CAT

MODAL

Laba/(Rugi) Tahun Lalu (10,425,269,840.55) (5,544,499,905.04) (16,684,756,035.82)

Jumlah (11,140,256,130.7 8) (1,702,054,900.8 4) (5,544,499,905.0 4)

Saldo per 1 Januari 2004 Tambahan Modal Pemerintah Pusat Tambahan Modal Pemkot Lubuklinggau Pengurangan Modal Pemkab Musi Rawas Laba (Rugi) tahun 2004 Koreksi saldo rugi/laba tahun 2003 Saldo per 31 Desember 2004

6,127,570,097.48 2,483,718,600.00 10,530,301,175.68 (1,834,230,410.48)

17,307,359,462.68

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004

A. UMUM1.

Pendirian a. Dasar Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Silampari Kabupaten Musi Rawas merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang didirikan dengan Peraturan Daerah No.03 Tahun 1986 tanggal 14 Nopember 1986 dan Peraturan Daerah No.03 Tahun 1992 tanggal 31 Oktober 1992. Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 7 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau, Bupati Musi Rawas mengeluarkan SK No.165/KPTS/X/2003, tanggal 23 Mei 2003 tentang Penghapusan Barang yang Diserahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau dimana yang dihapus dan diserahkan antara lain adalah PDAM Tirta Silampari Kabupaten Musi Rawas. Penyerahan secara resmi dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2003 sesuai dengan Berita Acara Penyerahan yang ditandatangani antara lain oleh Wakil Bupati Musi Rawas yang mewakili Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dan Walikota Lubuklinggau yang mewakili Pemerintah Kota Lubuk Linggau dan disaksikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas dan Ketua DPRD Kota Lubuklinggau serta diketahui oleh Gubernur Sumatera Selatan. Penyerahan tersebut didahului oleh persetujuan DPRD Kabupaten Musi Rawas melalui suratnya No. 18/KPTS/DPRD/2003 tanggal 1 Mei 2003. Selanjutnya PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau No.05 tahun 2004, tanggal 17 Juni 2004, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Walaupun Perda pembentukan baru disahkan pada tanggal 17 Juni 2004, namun secara operasional PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau telah terpisah dengan PDAM Tirta Silampari Kabupaten Musi Rawas per 1 Januari 2004. b. Tujuan Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau didirikan dengan tujuan turut serta melaksanakan pembangunan daerah dan pembangunan ekonomi nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya menyediakan air minum yang sehat serta memenuhi syarat kesehatan. Dari jumlah penduduk Kota Lubuklinggau sebanyak 174.495 jiwa telah terlayani sebanyak 38.904 jiwa atau sebesar 22,30%.

7

c. Kegiatan Tugas pokok PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau adalah pelayanan kepada masyarakat, khususnya melaksanakan pelayanan air bersih di kota Palembang. Dalam rangka kegiatan tersebut di atas PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau mempunyai kegiatan sebagai berikut: 1) Kegiatan teknik a) Kegiatan teknik operasi, mencakup: - Kegiatan mengenai pengadaan, peningkatan kemampuan peralatan dan perlengkapan yang ada. - Kegiatan mengenai pengoperasian sistem dan perlengkapan

perpompaan dan pengolahan air. - Kegiatan mengenai perencanaan, transmisi, dan pendistribusian air bersih. b) Kegiatan teknik pemeliharaan, mencakup: - Kegiatan mengenai pemeliharaan sarana perpompaan, pengolahan dan pendistribusian air serta pemanfaatan material, perlengkapan, dan peralatan (aksesoris) yang ada dalam menunjang kelancaran pelayanan air bersih. - Kegiatan pelayanan pemeliharaan/perbaikan sarana distribusi air di lokasi pelanggan. 2) Kegiatan administrasi dan keuangan. a) Kegiatan umum/personalia, mencakup: - Kegiatan mengenai pengadaan aktiva dan pengadministrasiannya - Kegiatan mengenai komposisi dan mutasi pegawai. b) Kegiatan administrasi hubungan langganan, mencakup: - Kegiatan mengenai sambungan langganan - Kegiatan yang berkaitan dengan jenis pelayanan, sanksi dan administrasinya. c) Kegiatan administrasi keuangan, mencakup: - Kegiatan penerbitan, penerimaan dan penagihan rekening air. - Kegiatan administrasi yang menyangkut transaksi pembayaran dan penerimaan lainnya (utang piutang perusahaan). d. Modal Modal PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau terdiri dari:

8

-

Penyertaan modal pemerintah pusat berupa hasil penyerahan proyek yang dibiayai oleh pemerintah pusat, bantuan pendanaan, maupun pengalihan pinjaman jangka panjang menjadi penyertaan. Penyertaan modal Pemerintah Kota Lubuklinggau sebagai hasil penyerahan proyek yang dibiayai oleh pemerintah daerah, bantuan pendanaan, maupun penyerahan peralatan dan perlengkapan serta sarana pengolahan dan pendistribusian air bersih. Penyertaan tersebut juga termasuk proyek-proyek, peralatan dan perlengkapan serta sarana pengolahan dan pendistribusian air bersih yang berasal dari penyertaan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang diserahkan ke PDAM. Modal Hibah Hibah dari Pemerintah Kota Lubuklinggau.

-

-

2. Badan Pengawas dan Direksi a. Susunan Badan Pengawas PDAM Tirta Silampari Kabupaten Musi Rawas berdasarkan SK Bupati Musi rawas No.040.A/2001 tanggal 2 April 2001, terdiri dari: Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Anggota : H. Suprijono Joesoef : Ir. Hendra Gunawan : Ir. H.A. Bukhoni Ali, MM

: Dr. Ferry Yusrizal, SPOG : Drs. Muda Azhar Lubis Dalam tahun 2004 terjadi penggantian Badan Pengawas berdasarkan SK Walikota Lubuklinggau No.167/KPTS/PDAM/2004 tanggal 21 September 2004, terdiri dari: Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Anggota : H. Ubaidillah Idrus, SH : Drs. Sofian Zurkasi : Syamsu Rizal

b. Susunan Direksi PDAM Tirta Silampari Kabupaten Musi Rawas berdasarkan Keputusan Bupati Musi Rawas No.821.2/166/BKD/2002 tanggal 25 Juni 2002, No.821.2/131/BKD/2001 tanggal 24 Oktober 2001, terdiri dari: Direktur Utama Direktur Umum Direktur Teknik : Drs. H. Zainuddin Anwar : Indra Sapri, SH : Ir. Iskandar Firdaus

Dalam tahun 2004 terjadi penggantian Direksi berdasarkan SK Walikota Lubuklinggau No.821.2/52/BKD/II/2004 tanggal 23 Agustus 2004,

No.821.2/28/BKD/2004 tanggal 18 Mei 2004, terdiri dari: Direktur Utama Direktur Umum Direktur Teknik : Ir. Sofyan Narta, M.Si : Ir. Iskandar Firdaus : Ir. Mahizul Harari

9

B. KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan Akuntansi berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1991 tanggal 6 Pebruari 1991 tentang Pedoman Sistem Akuntansi PDAM yang berlaku mulai 1 Januari 1991 dan belum mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tanggal 10 Agustus 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum. Namun tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap penyajian laporan keuangan. Pokok-pokok kebijakan akuntansi penting yang dianut oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dasar Akuntansi Dasar Akuntansi yang digunakan dalam perhitungan hasil usaha (Laba/Rugi) periodik dan penentuan posisi keuangan (Neraca) dilakukan dengan metode akrual. Pembukuan yang dilakukan tidak hanya sekedar pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, akan tetapi pencatatan terhadap setiap perubahan aktiva dan kewajiban, demikian pula pendapatan dan biaya pada saat terjadinya atau diakuinya perubahan yang dimaksud. 2. Pengakuan Pendapatan Seluruh pendapatan, baik pendapatan usaha maupun pendapatan non usaha, diakui pada saat timbulnya transaksi dan/atau pada masa prestasi dinikmati, yaitu: a. Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap-tiap bulan berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang bersangkutan, walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian, atau pada saat penerimaan uang untuk penjualan tunai. b. Pendapatan sambungan baru dan pendapatan penjualan non air lainnya diakui dan dicatat seluruhnya sebagai pendapatan tahun berjalan dengan memperhatikan ketentuan berikut: 1) Jika menurut prosedur yang berlaku pelanggan/calon pelanggan disyaratkan membayar kewajibannya secara tunai maka pendapatan dicatat dan diakui pada saat pembayarannya. Oleh karenanya, transaksi seperti ini tidak perlu dilakukan pencatatan ke dalam rekening piutang; 2) Jika menurut ketentuan yang berlaku pelanggan dapat membayar kewajibannya dengan cara mencicil maka pengakuan serta pencatatan pendapatan dan piutang dilakukan pada saat dokumen tagihan diterbitkan sesuai dengan jatuh temponya tiap-tiap cicilan. c. Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran oleh pelanggan diakui pada saat terjadinya penerimaan kas. d. Pendapatan yang berasal dari usaha kerjasama dengan pihak ketiga berupa royalty, pembagian pendapatan (revenue sharing) dan pembagian produksi (production sharing) diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan sedangkan pendapatan berupa pembagian

10

keuntungan dan dividen diakui pada saat hak untuk menerima pembayaran ditetapkan. 3. Pengakuan Biaya Biaya diakui, dicatat dan dilaporkan sebagai beban pada saat terjadinya transaksi. Pembebanan biaya-biaya yang bersifat periodik seperti gaji, listrik, sewa, asuransi dan sebagainya harus dikaitkan dengan periode dimana biaya tersebut menjadi beban, walaupun pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka. Untuk keperluan pisah batas periode akuntansi, biayabiaya yang telah terjadi sebelum tanggal neraca walaupun belum dapat diketahui secara pasti jumlahnya, harus dicatat dan dilaporkan dengan cara estimasi yang wajar. 4. Penilaian Piutang Piutang disajikan dengan nilai tunai yang dapat direalisasi. Khusus untuk Piutang Usaha, agar piutang-piutang yang mempunyai kemungkinan tak tertagih hendaknya dibuatkan penyisihan dalam jumlah yang layak. a. Besarnya penyisihan piutang usaha pada tiap akhir tahun ditetapkan berdasarkan umurnya sebagai berikut : Diatas 3 bulan s.d 6 bulan disisihkan 30%; Diatas 6 bulan s.d 12 bulan disisihkan 50%; Diatas 1 tahun s.d 2 tahun disisihkan 75% dan diajukan ke Badan Pengawas untuk dihapus; Diatas 2 tahun disisihkan 100% dan dikeluarkan dari pembukuan, tetapi masih tercatat secara ekstra komptabel. Penyisihan tersebut diatas dikecualikan bagi tagihan kepada selurh instansi pemerintah. Dalam hal kejadian-kejadian khusus, misalnya ada

pembongkaran daerah pemukiman tertentu untuk tujuan pembangunan, tagihan-tagihan tersebut sudah dapat diusulkan penghapusannya walaupun belum memenuhi ketentuan diatas. b. Piutang usaha yang berumur diatas 1 tahun s.d 2 tahun diklasifikasikan sebagai piutang ragu-ragu; c. Piutang usaha yang berumur lebih dari 2 tahun diklasifikasikan sebagai piutang tak tertagih dan sudah dapat diusulkan kepada Badan Pengawas untuk dihapus serta dibukukan secara ekstra komptabel dan tetap diusahakan penagihannya. d. Penerimaan tagihan piutang yang telah dihapuskan, dicatat sebagai pendapatan lain-lain pada bulan berjalan. e. Hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan penghapusan piutang tersebut ditetapkan melalui keputusan Direksi dengan persetujuan Badan Pengawas. 5. Penilaian dan Pencatatan Persediaan Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan akan tetapi jika diantara persediaan bahan instalasi terdapat barang-barang yang rusak atau tidak dapat digunakan lagi dinilai dengan taksiran harga jual yang layak atas barang tersebut, selisih penilaian antara harga perolehan dan taksiran harga jualnya

11

dibukukan sebagai kerugian penurunan nilai persediaan dengan perkiraan lawan penyisihan untuk penurunan nilai persediaan pos yang disebutkan terakhir ini disajikan sebagai pengurang terhadap harga perolehan. Pemakaian persediaan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama atau First In First Out (FIFO). Persediaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Persediaan bahan operasi berupa bahan kimia dicatat menggunakan Perpetual Inventory Method; b. Persediaan bahan operasi lainnya seperti bahan bakar, pelumas, suku cadang, alat tulis kantor dan lain-lain dicatat dengan menggunakan Physical Inventory Method; c. Persediaan bahan instalasi berupa pipa, meter air dan aksesorisnya dicatat dengan menggunakan Perpetual Inventory Method. Persediaan instalasi didalam neraca dikelompokkan sebagai aktiva lain-lain. 6. Pengeluaran Barang Modal dan Biaya Batasan pengeluaran biaya yang diklasifikasikan atau diperlakukan sebagai pengeluaran barang modal adalah sebagai berikut : a. Barang-barang modal tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam

rangka kegiatan usaha normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dengan batasan jumlah diatas Rp200.000,00 dengan memperhatikan : Batasan minimal Ditetapkan dengan keputusan direksi Dapat ditinjau kembali Namun demikian jika terdapat pembelian barang-barang tertentu yang harga satuannya dibawah Rp200.000,00 akan tetapi barang-barang tersebut lazimnya dibutuhkan dalam jumlah lebih dari 1 (satu) buah sehingga melampaui nilai Rp200.000,00; maka transaksi pembelian tersebut dibukukan sebagai pengeluaran barang modal. Selanjutnya pembelianpembelian dikemudian hari untuk menggantikan satuan-satuan yang rusak dapat dibukukan sebagai pengeluaran biaya. b. Pengeluaran untuk penggantian komponen-komponen mesin/instalasi

yang bersifat pemeliharaan rutin dan tidak menambah manfaat diperlakukan sebagai biaya. Akan tetapi apabila perbaikan/penggantian komponen tersebut memberi tambahan masa manfaat dari aktiva tetap tersebut dan nilainya melebihi Rp200.000,00 dibukukan sebagai pengurang akumulasi

penyusutan. c. Jika terdapat pengeluaran-pengeluaran untuk memindahkan instalasi dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud agar instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka biaya pemindahannya dibukukan sebagai beban tahun berjalan. Khusus pemindahan pipa-pipa distribusi yang harus dilakukan karena faktor-

faktor diluar kemampuan manajemen untuk mengendalikannya (misal karena pelebaran jalan, dsb) maka nilai buku dari instalasi yang digantikan

12

harus dikeluarkan dari harga perolehannya. Demikian untuk pengeluaranpengeluaran renovasi, dianut perlakuan akuntasi yang sama. 7. Aktiva tetap Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehan/harga belinya termasuk semua biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan. Aktiva tetap yang dibangun sendiri dicatat sebesar seluruh nilai bahan/peralatan yang digunakan, biaya pekerjaan serta biaya-biaya umum lainnya yang terkait dengan pembangunan aktiva tersebut. Penyusutan aktiva tetap disesuaikan dengan Undang-undang Perpajakan No. 10 tahun 1994 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 82/KMK.04/1994. Pengelompokan aktiva tetap PDAM untuk keperluan penyusutan ditentukan berdasarkan kebijakan Direksi PDAM masing-masing dengan berpedoman pada peraturan perpajakan yang berlaku. Aktiva tetap yang berujud bangunan disusutkan berdasarkan prosentase tetap dari nilai perolehan, aktiva tetap lainnya disusutkan dengan prosentase tetap dari nilai buku. Menurut pasal 11 ayat (6) Undang-undang No.10 tahun 1994, harta yang disusutkan dibagi menjadi kelompok-kelompok sebagai berikut:JENIS AKTIVA I. Bukan Bangunan o Kelompok 1 (masa manfaat < 4 tahun) o Kelompok 2 (masa manfaat 4 s.d. 8 tahun) o Kelompok 3 (masa manfaat 8 s.d. 16 tahun) o Kelompok 4 (masa manfaat >16 tahun) II. Bangunan o Permanen o Tidak Permanen 5% 10% % PENYUSUTAN Garis lurus Saldo menurun 25% 12,5% 6,25% 5% 50% 25% 12,5% 10%

Aktiva tetap dalam penyelesaian harus dilaporkan terpisah dari aktiva tetap yang beroperasi dan belum dapat disusutkan sampai aktiva tetap tersebut dinyatakan beroperasi komersial. Aktiva tetap berupa mesin, peralatan dan aktiva berwujud lainnya yang tidak berfungsi (tidak produktif) yaitu rusak, tidak rusak namun tidak berfungsi, tidak rusak namun belum berfungsi atau aktiva tetap yang tidak dapat lagi ditelusuri fisiknya harus disajikan terpisah dalam kelompok aktiva lain-lain sebesar nilai bukunya. 8. Pengadaan Aktiva Tetap selain dari pembelian tunai dan pekerjaan konstruksi Leasing Aktiva tetap yang dibeli secara leasing harus dinyatakan dalam nilai tunainya dengan judul aktiva tetap leasing dan dari sisi kewajiban dinyatakan dengan judul utang leasing sebesar harga tunai aktiva dikurangi

13

dengan uang muka yang dibayar pada saat penandatanganan kontrak perjanjian. Trade-In Aktiva tetap yang dibeli dengan cara trade-in harus dinyatakan sebesar nilai tunainya dikurangi dengan keuntungan atau ditambah dengan kerugian yang timbul dalam transaksi tersebut. Hibah Aktiva tetap yang diperoleh melalui hibah dan tidak mempunyai keterkaitan apapun karenanya, harus dinilai sebesar harga taksiran atau nilai pasar wajarnya dengan mengkredit modal hibah. 9. Pencatatan Hutang Hutang harus dinyatakan dengan lengkap agar tergambar seluruh kewajiban perusahaan yang terutang pada akhir tahun. 10. Akuntansi Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang dicatat berdasarkan realisasi penarikan dana ditambah dengan bunga masa tenggang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mendatang. Bagian dari hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mendatang setelah tanggal neraca termasuk yang telah jatuh tempo tetapi belum dilunasi, harus dipisahkan dari kelompok hutang jangka panjang dan disajikan sebagai kewajiban lancar kecuali jika : Bagian yang akan dan telah jatuh tempo termasuk akan menjadi hutang jangka panjang dengan suatu perjanjian baru. Dibayar dengan menggunakan dana yang telah disisihkan dari aktiva lancar.

11. Uang muka sambungan baru Penerimaan sebagai hasil pembayaran dimuka atas biaya sambungan baru dari calon pelanggan dibukukan sebagai kelompok kewajiban lancar. Pada saat penyambungan telah direalisasikan dan diterbitkan dokumen tagihan rekening non air maka atas uang muka yang bersangkutan diakui sebagai pendapatan. 12. Hutang bunga pinjaman Bunga dan biaya-biaya yang timbul yang berkaitan dengan pinjaman sesuai dengan perjanjian pinjamannya (kewajiban komitmen, biaya administrasi, berserta denda-dendanya) yang telah jatuh tempo pada saat tanggal penutupan buku dan belum dilakukan pembayaran dibukukan sebagai hutang bunga dengan mendebet biaya bunga (administrasi). 13. Penyajian Laba Rugi Tahun Berjalan Laba tahun berjalan disajikan sebesar saldo laba yang ditahan yaitu laba bersih setelah dikurangi dengan taksiran pajak atas laba kena pajak. Cadangan-

14

cadangan yang dibentuk dari pembagian laba harus disajikan dalam kelompok cadangan atau kewajiban lain-lain meralisasikannya. 14. Penilaian Ekuitas (modal) Ekuitas PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau terdiri dari : a. Modal yang terdiri dari : 1) Penyertaan modal Pemerintah Pusat 2) Penyertaan modal Pemerintah Kota Lubuklinggau 3) Modal hibah Pemerintah Kota Lubuklinggau b. Saldo Laba (Rugi) tahun-tahun lalu c. Saldo Laba (Rugi) tahun berjalan Penilaian penyertaan modal berdasarkan: a. Realisasi DASK dan bantuan dana lainnya atau berdasarkan harga perolehan atas aktiva yang diserahkan ke PDAM sesuai Berita Acara Serah Terimanya. b. Pengalihan penyertaan modal pemerintah pusat pada PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau kepada pemerintah daerah setempat sesuai nilai yang tertuang pada Berita Acara serah terima. c. Penilaian penyertaan modal Pemerintah RI (pusat) berdasarkan realisasi keuangan DIP PPSAB Sumatera Selatan DIP bantuan pusat lainnya yang diserahkan kepada PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau sesuai dengan nilai yang tercantum pada Berita Acara serah terima. 15. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Subsequent Event) Peristiwa antara tanggal neraca dan tanggal penerbitan laporan yang telah mendapat persetujuan formal, mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan penyesuaian terhadap aktiva dan kewajiban atau mewajibkan melakukan pengungkapan, sebagai berikut: Penyesuaian aktiva dan kewajiban diperlukan yang memberikan informasi tambahan untuk menentukan jumlah-jumlah yang berkaitan dengan kondisi yang berlaku pada tanggal neraca. Peristiwa setelah tanggal neraca tidak berkaitan dengan kondisi yang berlaku pada tanggal neraca tidak perlu dilakukan penyesuaian, hanya perlu dilakukan pengungkapan. Pengungkapan peristiwa setelah tanggal neraca dalam laporan keuangan harus mencakup jenis peristiwa dan estimasi dampak keuangan atau pernyataan mengenai estimasi semacam itu tidak dapat dibuat. 16. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Tahun Lalu Perubahan Kebijakan Akuntansi tergantung dari kewajiban untuk

15

Pengungkapan informasi yang perlu disajikan dalam catatan atas laporan keuangan akibat suatu perubahan kebijakan akuntansi yang mempunyai pengaruh material terhadap periode sekarang, periode sebelumnya atau periode berikutnya terdapat dalam pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 25 paragraf 49. Koreksi Tahun Lalu Koreksi yang dilakukan terhadap laporan keuangan periode yang lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba tahun lalu atau cadangan dana dalam hal sudah dilakukan pembagian laba, dengan memberikan penjelasan yang secukupnya dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam laporan keuangan komparatif angka-angka laporan keuangan tahun lalu harus disajikan kembali (restated) dengan memperhatikan pengaruh dari koreksi-koreksi dimaksud. Yang dapat dibukukan sebagai koreksi tahun-tahun lalu adalah kesalahan-kesalahan pembukuan, kesalahan dalam menerapkan kebijakan akuntansi (termasuk accounting method dan accounting estimate), kekurangan pembayaran pajak, yang dipandang memberi pengaruh material terhadap penyajian laporan keuangan.

16

C. PENJELASAN POS-POS NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI

31 Desember 2004 (Rp.)

1 Januari 2004 (Rp.)

1.

Kas dan Bank

147,134,434.34

50,267,833.34

Jumlah tersebut merupakan saldo uang di bank per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 dengan rincian : - Kas Kecil - Giro Bank Sumsel Cab.Lubuklinggau - Giro BNI.46 Cab.Lubuklinggau - Simpeda Bank Sum Sel Cab.Lubuklinggau Jumlah 49,287,302.34 26,020,240.00 71,826,892.00 147,134,434.34 2,000,000.00 24,357,512.34 19,103,392.00 4,806,929.00 50,267,833.34

2.

Piutang langganan air ( net )

445,823,737.95

477,516,046.00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang langganan dari penjualan air per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004, dengan rincian : - Piutang lancar - Piutang ragu-ragu - Piutang tak tertagih Jumlah piutang Sedangkan berdasarkan umurnya piutang dapat dirinci sebagai berikut : - Piutang di Kantor Pusat Umur s.d. 3 bulan Umur 3 s.d. 6 bulan Umur 6 bulan s.d. 1 tahun Umur di atas 1 tahun s.d. 2 tahun Umur di atas 2 tahun keatas Sub jumlah - Piutang di Unit IKK Umur s.d. 3 bulan Umur 3 s.d. 6 bulan Umur 6 bulan s.d. 1 tahun Umur di atas 1 tahun s.d. 2 tahun Umur di atas 2 tahun keatas Sub jumlah Jumlah piutang Saldo penyisihan piutang per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 dapat dirinci sebagai berikut : - Penyisihan piutang Kantor Pusat - Penyisihan piutang Unit IKK Jumlah penyisihan piutang 473,791,227.00 168,633,555.00 606,018,640.00 1,248,443,422.00 440,129,386.00 201,308,784.00 549,034,442.00 1,190,472,612.00

297,170,294.00 68,016,126.00 91,218,493.00 162,457,495.00 591,617,775.00 1,210,480,183.00 7,313,559.00 4,622,920.00 5,449,835.00 6,176,060.00 14,400,865.00 37,963,239.00 1,248,443,422.00

346,203,530.00 93,925,856.00 201,308,784.00 549,034,442.00 1,190,472,612.00 1,190,472,612.00

(779,474,980.55) (23,144,703.50) (802,619,684.05)

(712,956,566.00) (712,956,566.00)

17

31 Desember 2004 1 Januari 2004 (Rp.) (Rp.) Saldo piutang langganan air didasari atas opname fisik rekening air dan piutang rekening air unit IKK Kabupaten Musi rawas telah dikeluarkan dari daftar saldo piutang dikarenakan adanya pemisahan PDAM Kota dan Kabupaten sesuai dengan SK.No.165/KPTS/X/2003, tanggal 20 Mei 2003. Rincian piutang dan penyisihan lihat Lampiran I

3.

Piutang langganan non air (net)

3,253,005.00

3,087,350.00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang langganan non air per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 sehubungan dengan biaya sambungan baru kepada pelanggan, dengan rincian :

- Piutang di Kantor Pusat - Piutang di Unit Ibukota Kecamatan ( IKK ) Jumlah piutang rekening non air Saldo penyisihan piutang non air per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 dapat dirinci sebagai berikut : - Penyisihan piutang langganan non air di Kantor Pusat - Penyisihan piutang langganan non air di Unit IKK Jumlah penyisihan piutang langganan non air

105,361,536.00 105,361,536.00

100,714,386.00 100,714,386.00

(102,108,531.00) (102,108,531.00)

(97,627,036.00) (97,627,036.00)

Saldo piutang langganan non air Kantor Pusat per 31 Desember 2004 didasari opname fisik rekening.

4.

Piutang pegawai

5,724,900.00

5,724,900.00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang kepada karyawan per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 dengan rincian sebagai berikut :

- Pinjaman Pegawai - Piutang pegawai eks piutang rekening Jumlah

600,000.00 5,124,900.00 5,724,900.00

600,000.00 5,124,900.00 5,724,900.00

Saldo piutang pegawai ex Piutang rekening air merupakan piutang langganan air/non air pegawai didasari surat pernyataan pegawai.

5.

Piutang Lain - lain

26,216,400.00

26,216,400.00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang antar PDAM dan piutang lainya per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 Piutang antar PDAM - PDAM Pagar Alam - PDAM Muara Enim - PDAM Belitung

Sub Jumlah

3,334,700.00 1,944,700.00 18,437,000.00 23,716,400.00

3,334,700.00 1,944,700.00 18,437,000.00 23,716,400.00

18

31 Desember 2004 (Rp.) Piutang Lain - lain - Piutang ex Direksi PDAM ( th.2000 ) Jumlah

1 Januari 2004 (Rp.)

2,500,000.00 26,216,400.00

2,500,000.00 26,216,400.00

6.

Persediaan 118,965,360.00 Jumlah tersebut merupakan nilai persediaan yang terdiri atas : - Persediaan alat Tulis dan Barang Cetakan 30,366,960.00 - Persediaan Pipa - Persediaan Accesoriss - Persediaan Bahan Kimia 88,134,000.00 - Persediaan Water Meter - Persediaan Bahan Bakar 464,400.00 Jumlah 118,965,360.00

279,940,438.00 22,219,385.00 156,491,688.00 79,909,965.00 19,061,500.00 1,793,500.00 464,400.00 279,940,438.00

Penurunan nilai persediaan pipa,accesoriss dan water meter dikarenakan reklasifikasi nilai tersebut ke perkiraan aktiva lainlain.

7.

Aktiva Tetap ( Net ) Jumlah tesebut merupakan nilai buku Aktiva tetap per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 yang terdiri dari : - Tanah Hak Atas Tanah - Instalasi sumber air - Instalasi Pompa - Instalasi Pengolahan - Instalasi Tranmisi/Distribusi - Bangunan Gedung - Peralatan dan Perlengkapan - Kendaraan/Alat Pengangkutan Jumlah Akumulasi penyusutan aktiva tetap per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 terdiri dari: Tanah Hak Atas Tanah Instalasi sumber air Instalasi Pompa Instalasi Pengolahan Instalasi Tranmisi/Distribusi Bangunan Peralatan dan Perlengkapan Alat Angkutan Jumlah

4,412,350,745.38

559,747,047.49

47,471,050.00 242,794,721.00 1,323,808,613.90 3,809,691,631.45 5,382,398,973.89 499,467,255.60 236,727,600.00 541,799,900.00 12,084,159,745.84

47,471,050.00 242,794,721.00 653,946,463.90 1,325,973,031.45 5,924,529,539.72 350,369,255.60 205,713,075.00 331,739,150.00 9,082,536,286.67

(226,364,950.63) (543,648,815.63) (1,017,591,630.37) (5,172,728,862.52) (242,985,216.31) (161,227,125.00) (307,262,400.00) (7,671,809,000.46)

(215,496,360.50) (640,131,697.15) (1,314,544,031.45) (5,704,019,603.47) (189,470,412.24) (150,459,859.37) (308,667,275.00) (8,522,789,239.18)

Kenaikan nilai aktiva tetap (net) disebabkan adanya penambahan penyertaan Pemerintah Kota Lubuklinggau dan Pemerintah RI berupa instalasi pompa dan pengolahan, serta koreksi nilai akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dicatat lebih tinggi dari ketentuan dalam SK Menteri Keuangan No. 82/KMK.04/1994.

8.

Aktiva Tetap Leasing (net)

41,873,687.50

-

19

31 Desember 2004 (Rp.) Jumlah tersebut merupakan saldo aktiva tetap leasing per 31 Desember 2004 berupa mobil suzuki TS 150 sesuai perjanjian leasing No.01/PJ/PDAM/MURA/2003 tanggal 23 September 2003. - Kendaraan - Akumulasi penyusutan Jumlah 96,146,500.00 (54,272,812.50) 41,873,687.50

1 Januari 2004 (Rp.)

-

9.

Aktiva Lain - lain Jumlah tersebut merupakan saldo aktiva lain - lain per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 yang terdiri dari :

1,110,189,838.59

187,391,723.09

Persediaan Bahan Instalasi Jaminan P.L.N Aktiva belum digunakan Aktiva rusak dan hilang net Jumlah

1,041,518,622.00 7,052,000.00 61,619,216.59 1,110,189,838.59

7,052,000.00 127,668,719.00 52,671,004.09 187,391,723.09

Jumlah persediaan bahan instalasi merupakan bantuan pemerintah kota lubuklinggau sesuai dengan berita acara penyerahan No.1945/XI/DDL/2004, bill of quantity CV. Sriwijaya Prima dan bill of quantity CV. Jessica, dengan rincian sebagai berikut: - Pipa - Accessories - Water Meter 374,957,307.00 314,188,815.00 352,372,500.00 Jumlah 1,041,518,622.00 -

Jumlah aktiva tetap rusak berat dan hilang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik No.09/BAP/PDAM/1998, tanggal 31/08/1998 dan SK Bupati No.17/SK/Perek/1998, tanggal 07/03/1998 serta laporan hasil inventarisasi aktiva tetap PDAM Tirta Silampari Kabupaten Mura tanggal 12 Agustus 2004 yang terdiri dari : Instalasi Pengolahan Instalasi Pompa Peralatan dan Perlengkapan Perabot Kantor Nilai Komputer yang rusak 17,078,443.64 43,030,099.80 98,906.25 1,210,595.03 201,171.87 Jumlah 10. Hutang Pajak Jumlah tersebut merupakan pajak yang masih harus dibayar per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 terdiri atas : - Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) - Pajak Penghasilan Psl.21 (PPh.21) - Pajak Penghasilan PPh.23 ( PPh.23) Jumlah 11. Biaya Yang Masih Harus dibayar Jumlah tersebut merupakan jumlah biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 17,078,443.64 34,156,887.30 23,906.25 1,210,595.03 201,171.87 61,619,216.59 Rekenin g listrik 13,500,000.00 Rekenin g 13,500,000.00 telepon 13,500,000.00 319,701,057.00

52,671,004.09 50,895,015.00 318,621.00 256,135,558.00 13,500,000.00 94,581,265.00 766,345.00

13,500,000.00 13,500,000.00

20

31 Desember 2004 (Rp.) - Pengadaan bahan kimia tawas - Dana pensiun bersama perpamsi - Iuran jamsostek Jumlah 259,675,860.00 8,811,561.00 319,701,057.00

1 Januari 2004 (Rp.) 22,500,000.00 132,162,854.00 6,125,094.00 256,135,558.00

Jumlah Dana pensiun bersama merupakan tunggakan kepada Perpamsi atas penyelenggaraan dana pensiun sampai dengan 31 Desember 2004 sesuai dengan Daftar Tunggakan Iuran dan Bunga Dana Pensiun

12. Hutang Pajak Air Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak air bawah tanah per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 13. Hutang kepada Direktorat Air bersih Jumlah tersebut merupakan nilai pinjaman PVC dia.8" sejumlah 1.200 meter per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 kepada Direktorat Air bersih Dirjen Cipta Karya Dep.Pekerjaan Umum sesuai Surat No.029/SPP/DAR-PDAM/1993, tanggal 29/09/1993 14. Hutang pada PDAM OKU Jumlah tersebut merupakan saldo hutang per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 kepada PDAM OKU yang timbul tahun 1982 sampai 1984 dengan rincian sebagai berikut : Pinjaman dana utk penyusunan neraca awal dan kekurangan gaji Pinjaman dana penyusunan neraca Pinjaman barang persediaan Pembayaran tanggal 5/10/1993 Jumlah 15. Uang Muka Sambungan Baru Jumlah tersebut merupakan uang muka sambungan baru dari calon pelanggan per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 16. Hutang Bunga Pinjaman Jumlah tersebut merupakan saldo utang bunga pinjaman jangka panjang kepada Dep.Keuangan Republik Indonesia per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 sesuai dengan perjanjian pinjaman No.RDA100/DP3/1992, tanggal 18 Desember 1992 dan RDA-244/DP3/1996, tanggal 7 Maret 1996 dengan rincian: Perjanjian pinjaman RDA-100/DP3/1992 - Biaya administrasi - Denda biaya administrasi - Denda angsuran pokok - Kewajiban komitmen - Denda kewajiban komitmen Sub Jumlah Perjanjian pinjaman RDA-244/DP3/1996 - Kewajiban komitmen

3,489,100.00

36,382,500.00

33,600,000.00

33,600,000.00

5,249,750.00

5,249,750.00

2,000,000.00 1,500,000.00 4,149,750.00 (2,400,000.00) 5,249,750.00 -

2,000,000.00 1,500,000.00 4,149,750.00 (2,400,000.00) 5,249,750.00 33,348,000.00

3,900,102,557.10

3,156,028,444.33

2,177,374,385.93 1,254,554,923.67 314,829,826.50 3,746,759,136.09

1,811,405,473.30 900,120,743.19 219,252,193.07 2,930,778,409.56

94,305,555.81

179,225,833.32

21

31 Desember 2004 (Rp.) - Denda kewajiban komitmen Sub Jumlah Jumlah 59,037,865.20 153,343,421.01 3,900,102,557.10

1 Januari 2004 (Rp.) 46,024,201.45 225,250,034.77 3,156,028,444.33

22

31 Desember 2004 (Rp.) 17. Bagian Hutang Jangka Panjang yg akan jatuh tempo Jumlah tersebut merupakan angsuran pokok hutang jangka panjang eks pinjaman kepada Departemen Keuangan RI No.RDA-100/DP3/1992, tanggal 18 Desember 1992 yang telah jatuh tempo serta akan jatuh tempo dalam tahun 2004 dengan rincian : - Jatuh tempo tahun 1988 - Jatuh tempo tahun 1999 - Jatuh tempo tahun 2000 - Jatuh tempo tahun 2001 - Jatuh tempo tahun 2002 - Jatuh tempo tahun 2003 - Jatuh tempo tahun 2004 - Jatuh tempo tahun 2005 Jumlah 18. Hutang pada Departemen Keuangan RI Jumlah tersebut merupakan saldo utang kepada Dep.Keuangan RI dengan rincian sebagai berikut : a. Hutang awal - Realisasi penarikan pinjaman - Dikapitalisir sebagai hutang pokok - Pembayaran bunga masa tenggang Jumlah hutang awal b. Hutang Jatuh Tempo - Angsuran telah jatuh tempo s.d tahun 2002 - Jatuh Tempo tahun 2003 - Akan Jatuh Tempo 2004 - Akan Jatuh Tempo 2005 Jumlah hutang jatuh tempo Jumlah 19. Jaminan Langganan Jumlah tersebut merupakan saldo uang pelanggan air sebagai jaminan meter air per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 20. Hutang Leasing Jumlah tersebut merupakan saldo hutang atas perjanjian leasing kendaraan sesuai surat perjanjian No.01/PJ/PDAM/MURA/2003, tanggal 23 september 2003 21. Penyertaan Pemda Kabupaten Musi Rawas Pelepasan penyertaan modal pemda kabupaten musi rawas sebagai akibat pemisahan PDAM kota dan kabupaten sesuai SK. Bupati No. 165.KPTS/X/2003, tanggal 20 Mei 2003 1,813,680,970.20

1 Januari 2004 (Rp.) 1,571,856,840.70

120,912,064.75 241,824,129.45 241,824,129.50 241,824,129.50 241,824,129.50 241,824,129.50 241,824,128.50 241,824,129.50 1,813,680,970.20 1,209,120,648.44

120,912,064.75 241,824,129.45 241,824,129.50 241,824,129.50 241,824,129.50 241,824,129.50 241,824,128.50 0 1,571,856,840.70 1,450,944,777.94

2,052,587,700.00 1,122,942,517.03 (31,816,533.64) 3,143,713,683.39

2,052,587,700.00 1,122,942,517.03 (31,816,533.64) 3,143,713,683.39

(1,209,120,647.45) (241,824,129.50) (241,824,128.50) (241,824,129.50) (1,934,593,034.95) 1,209,120,648.44 51,726,500.00

(1,209,120,647.45) (241,824,129.50) (241,824,128.50) (1,692,768,905.45) 1,450,944,777.94 45,531,000.00

40,813,000.00

-

-

1,834,230,410.48

23

31 Desember 2004 (Rp.) 22. Penyertaan Pemerintah Kota Lubuklinggau Jumlah tersebut merupakan saldo penyertaan modal pemerintah kota lubuklinggau atas penyerahan PDAM Tirta Silampari Kabupaten Musi Rawas kepada Kota Lubuklinggau berdasarkan SK. Bupati No. 165.KPTS/X/2003, tanggal 20 Mei 2003 serta laporan hasil inventarisasi aktiva tetap PDAM tanggal 12 April 2004 23. Modal Hibah Pemerintah Kota Lubuklinggau Jumlah tersebut merupakan saldo modal hibah pemerintah kota lubuklinggau atas penyerahan persediaan bahan instalasi berupa pipa, accessories dan water meter serta bantuan pembayaran rekening pemakaian listrik, pajak air selama tahun 2004 24. Penyertaan Pemerintah RI 6,777,058,287.00 Jumlah tersebut merupakan saldo penyertaan modal pemerintah RI pada PDAM per 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004, dengan rincian sebagai berikut: - Saldo awal - Mutasi tahun berjalan - Saldo akhir per 31 Desember 8,094,016,098.68

1 Januari 2004 (Rp.) -

2,436,285,077.00

-

4,293,339,687.00

4,293,339,687.00 2,483,718,600.00 6,777,058,287.00

1,769,009,087.00 2,524,330,600.00 4,293,339,687.00

Kenaikan tersebut merupakan penambahan penyertaan Pemerintah RI berupa penyerahan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dalam rangka perluasan cakupan pelayanan PDAM

25. Laba (rugi) tahun lalu (16,684,756,035.82) Jumlah tersebut merupakan akumulasi saldo rugi tahun-tahun yang lalu sampai dengan 31 Desember 2004 dan 1 Januari 2004 - Saldo laba (rugi) tahun lalu - Koreksi saldo laba (rugi) tahun lalu - Laba (rugi) tahun berjalan - Saldo akhir per 31 Desember

(10,425,269,840.55)

(10,425,269,840.55) (5,544,499,905.04) (714,986,290.23) (16,684,756,035.82)

(14,683,471,732.38) (2,001,583,796.37) (16,685,055,528.75)

Koreksi saldo laba (rugi) tahun lalu disebabkan kurang catat akumulasi kerugian sebagai akibat koreksi aktiva tetap dan piutang yang diserahkan kepada PDAM Kabupaten Musi Rawas

26. Pendapatan Usaha Jumlah tersebut merupakan pendapatan operasional tahun buku 2004 dan 1 Januari 2004, yang terdiri dari: - Pendapatan air - Pendapatan non air Jumlah Pendapatan air dapat dirinci sebagai berikut :

2,326,743,441.50

2,218,471,291.50 108,272,150.00 2,326,743,441.50

Harga air Biaya administrasi/ denda Dana meter air Pergantian pipa persil Jasa administrasi Non air lainnya Mobil tangki (setoran air) Jumlah Pendapatan non air dapat dirinci sebagai berikut: Sambungan instalasi/ sambungan baru

1,808,228,336.50 267,456,505.00 82,156,450.00 60,630,000.00 2,218,471,291.50

80,316,050.00 13,466,000.00 9,322,850.00 5,167,250.00

24

31 Desember 2004 (Rp.) Jumlah 108,272,150.00

1 Januari 2004 (Rp.)

Pendapatan non air lainnya merupakan pendapatan dari hasil sewa bak, balik nama dan pergantian biaya plat (tanda langganan air bersih)

27. Biaya Langsung Usaha Jumlah tersebut merupakan biaya langsung usaha selama tahun 2004 dan 1 Januari 2004, yang terdiri dari: - Biaya sumber air - Biaya instalasi pengolahan air - Biaya instalasi transmisi/distrbusi Jumlah dengan rincian sebagai berikut: Biaya sumber air - Gaji pegawai instalasi sumber - Retribusi air bawah tanah - Pemakaian bahan bakar - Pemakaian Listrik PLN - Pemakaian bahan pembantu - Rupa-rupa biaya Operasi - Biaya penyusutan sumber - Pemeliharaan bangunan & penyempurnaan tanah - Pemeliharaan pengumpulan dan reservoir - Pemeliharaan danau - Pemeliharaan mata air dan saluran - Pemeliharaan sumur-sumur - Pemeliharaan pipa induk - Pemeliharaan alat pembangkit - Pemeliharaa alat pompa - Rupa-rupa pemeliharaan lainnya Jumlah

1,650,618,752.95

795,149,020.50 572,648,386.57 282,821,345.88 1,650,618,752.95

38,038,137.00 88,860,000.00 541,834,035.00 102,132,848.50 4,314,000.00 6,900,000.00 13,070,000.00 795,149,020.50

Jumlah pemakaian bahan bakar merupakan pemakaian BBM solar atas penggunaan genzet pompa Biaya instalasi pengolahan air - Gaji pegawai pengolahaan - Pemakaian bahan kimia - Pemakaian bahan pembantu - Biaya bahan bakar - Biaya Listrik PLN - Rupa-rupa biaya pengolahaan lainnya - Biaya penyusutan pengolahan - Pemeliharaan bangunan - Pemeliharaan instalasi pengolahan - Pemeliharaan instalasi pengolahan lainnya - Pemeliharaan instalasi pompa Jumlah 73,440,855.00 302,895,000.00 7,680,000.00 183,012,031.57 550,000.00 2,672,000.00 450,000.00 1,948,500.00 572,648,386.57

Jumlah pemakaian bahan kimia merupakan pemakaian tawas dalam proses pengolahan air bersih pada IPA Biaya instalasi transmisi/distribusi

- Gaji pegawai transmisi

142,653,921.00

25

31 Desember 2004 (Rp.) Pemakaian bahan pelengkap Bahan bakar Biaya Listrik PLN Biaya pemakaian pipa persil Rupa-rupa biaya operasi Biaya penyusutan transmisi/distribusi Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan reservoir dan tangki Pemeliharaan pipa trans/dist Pemeliharaan pipa dinas Pemeliharaan pompa Pemeliharaan water meter Pemeliharaan hydrant Pemeliharaan trans/dist lainnya Jumlah 28. Biaya Administrasi dan Umum Jumlah tersebut merupakan biaya administrasi/umum selama tahun 2004, yang terdiri dari: - Biaya pegawai - Biaya kantor - Biaya hubungan langganan - Biaya penelitian dan pengembangan - Biaya keuangan - Biaya pemeliharaan - Biaya penyisihan piutang - Biaya penyusutan dan amortisasi - Biaya umum lainnya Jumlah Jumlah biaya pegawai terdiri dari : Gaji dan honor pegawai Tunjangan Iuran Pensiun dan Astek,Askes Lembur dan Uang makan Incentive/kesejahteraan karyawan Pembinaan karyawan Bantuan dan sumbangan Pendidikan dan latihan Rupa-rupa biaya pegawai 1,545,000.00 91,731,424.88 14,036,100.00 11,931,650.00 4,690,500.00 16,232,750.00 282,821,345.88 2,408,045,019.39

1 Januari 2004 (Rp.)

940,217,048.00 62,483,684.00 49,709,852.00 232,500.00 808,838,481.00 129,027,610.00 195,201,142.05 106,294,812.09 116,039,890.25 2,408,045,019.39 690,271,450.00 12,083,500.00 135,706,973.00 1,425,000.00 25,900,491.00 6,852,500.00 8,258,510.00 3,917,500.00 55,801,124.00 940,217,048.00

Jumlah biaya keuangan terdiri dari : Bunga pinjaman Denda kewajiban komitmen Biaya denda administrasi Denda angsuran pokok dan bunga 353,415,889.25 13,013,663.75 349,953,181.83 92,455,746.18

808,838,481.00 Biaya umum lainnya merupakan biaya perjalanan dinas, jasa profesional, biaya pajak dan retribusi dan representasi direksi selama tahun 2004

26

31 Desember 2004 (Rp.)

1 Januari 2004 (Rp.)

29. Pendapatan / (Biaya) di Luar Usaha Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan (biaya) di luar usaha selama tahun 2004 dan 1 Januari 2004, yang terdiri dari: - Bunga deposito dan jasa giro - Penerimaan denda keterlambatan - Penyambungan kembali - Pendapatan lain-lain - Biaya administrasi bank Jumlah

29,865,430.00

1,451,045.00 29,103,431.00 (689,046.00) 29,865,430.00

27

30. Sejak tahun 1999, perusahaan selalu mengalami kerugian yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya. Akumulasi kerugian sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar Rp18.386.810.936,66 atau 106,24% dari jumlah modal sebesar Rp17.307.359.462,68. Perusahaan mempunyai kewajiban jangka panjang yang telah jatuh tempo dan hutang bunga pinjaman atas kewajiban tersebut masing-masing sebesar Rp1.813.680.970,20 dan Rp3.900.102.557,10. Untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan, manajemen telah menyusun corporate plan, yang diantaranya adalah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas untuk menyelesaikan kewajiban tersebut. Selain itu, Pemerintah Kota Lubuklinggau menganggarkan biaya pembangunan instalasi, perluasan jaringan dan perbaikan pipa dalam APBD Kota Lubuklinggau

27

PDAM TIRTA BUKIT SULAP LUBUKLINGGAU POSISI PIUTANG USAHA DAN PENYISIHAN PER 31 DESEMBER 2004 Lampiran 1

NO 1 PIUTANG

URAIAN 2

UMUR PIUTANG s.d. 3 bulan 3 297,170,294 7,313,559 304,483,853 0% 3 s.d. 6 bulan 4 68,016,126 4,622,920 72,639,046 30% 20,404,838 1,386,876 21,791,714 50,847,332 6 bulan s.d. 1 tahun 5 91,218,493 5,449,835 96,668,328 50% 45,609,247 2,724,918 48,334,164 48,334,164 1 s.d. 2 tahun 6 162,457,495 6,176,060 168,633,555 75 % 121,843,121 4,632,045 126,475,166 42,158,389 75 606,018,6 40 1 0 591,617,7 75 14,400,8 606,018,6 40 > 2 Tahun 7 591,617,7

SALDO 8 1,210,480,18 3 1,248,443,42 2 779,474,9 81 23,144,7 802,619,6 84 445,823,7 38

I. KANTOR PUSAT II. UNIT IKK JUMLAH TARIF PENYISIHAN I. KANTOR PUSAT II. UNIT IKK JUMLAH NILAI BUKU

BPK RI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

BPK RI

ATAS LAPORAN HASIL KINERJA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA BUKIT SULAP LUBUKLINGGAUUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Nomor Tanggal

: 255.d/S /XIV.2/10/2005 : 18 Oktober 2005

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan II di Palembang Jalan Demang Lebar Daun No. 2 Palembang 30137 Telp. (0711) 410549 Fax. (0711) 358948

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . BAB I BAB II A. SIMPULAN ... URAIAN HASIL EVALUASI Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ..... B. Tingkat Keberhasilan Perusahaan 1. Aspek Keuangan ............................................................... 2. Aspek Operasional ............................................................ 3. Aspek Administrasi ........................................................... C. D. E. Perkembangan Usaha PDAM ............................................... Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern ................... Aspek Strategis .....................................................................

i 1 4

4 4 4 6 8 9 14 14

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN II DI PALEMBANGJl. Demang Lebar Daun No. 2 Palembang-30137 Telepon (0711) 410549, 316513 Fax.(0711) 358948 Palembang, 18 Oktober 2005 Nomor Lampiran Perihal : 255.d/XIV.2/10/2005 :: Laporan Hasil Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Bukit Sulap

Lubuklinggau Tahun Buku 2004 Kepada Yth. 1. Ketua Badan Pengawas PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau 2. Direktur Utama PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau di LUBUKLINGGAU

BAB I SIMPULAN A. Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran PerusahaanPDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau adalah Perusahaan baru yang merupakan hasil dari pemisahan PDAM Tirta Silampari milik Kabupaten Musi Rawas. Pemisahan ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2004. Untuk Tahun Buku 2004, PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau belum membuat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dengan tidak dibuatnya RKAP dan mengingat PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau adalah Perusahaan baru yang berarti tidak ada data pembanding dari tahun sebelumnya, maka tingkat pencapaian perusahaan (posisi keuangan dan hasil usaha/operasi) diukur dengan menggunakan Sandar Perhitungan Nilai Kinerja PDAM sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999.

1

B. Tingkat Keberhasilan Perusahaan Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum kinerja PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau tahun buku 2004 ditinjau dari aspek Keuangan, aspek Operasional dan aspek Administrasi diperoleh nilai 39,69 dan termasuk dalam kategori Kurang dengan rincian sebagai berikut: No. Aspek 1 Keuangan 2 Operasional 3 Administrasi Jumlah Nilai 16,50 13,61 9,58 39,69

C. Perkembangan Usaha Perkembangan usaha Perusahaan dari awal tahun 2004 sampai dengan tahun akhir tahun 2004 adalah sebagai berikut: 1. Asset PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau mengalami kenaikan 296,97% dari Rp1.589.891.737,67 menjadi Rp6.311.532.108,76. Kenaikan tersebut sebagian besar karena adanya penambahan aktiva tetap berupa Instalasi Pengolahan Air. 2. Total ekuitas akhir tahun 2004 sebesar (Rp1.079.451.473,98) jika dibandingkan tahun awal tahun 2004 sebesar (Rp5.012.686.033,30), mengalami kenaikan sebesar 78,46%. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya penambahan penyertaan dari Pemerintah Kota Lubuklinggau berupa hibah dan penyertaan Pemerintah RI. 3. Rasio Likuiditas perusahaan menunjukkan hal yang positif. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan cash ratio, current ratio dan quick ratio, yaitu masing-masing 2,41%, 12,26%, dan 10,31% . 4. Ratio solvabilitas juga menunjukkan hal yang positif, yaitu 484,88%. 5. Ratio rentabilitas yang dihitung dengan ROI, ROA, dan RONW menunjukkan hal yang negatif yaitu masing-masing sebesar (26.96%), (14,15%), dan (157,67%).

2

D. Pemahaman Atas Satuan Pengawas Intern Pengkajian terhadap pelaksanaan tugas Satuan Pengawas Intern PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau menunjukkan bahwa Satuan Pengawasan Intern (SPI) PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sehingga posisi Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang sangat penting, belum diberdayakan sebagaimana mestinya. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya

deskripsi kerja dan program kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN II DI PALEMBANG KEPALA PERWAKILAN

DRS. SUTRISNO NIP.240000922

3

BAB II. URAIAN HASIL EVALUASIA. Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau adalah Perusahaan baru yang merupakan hasil dari pemisahan PDAM Tirta Silampari milik Kabupaten Musi Rawas. Pemisahan ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2004. Untuk Tahun Buku 2004, PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau belum membuat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dengan tidak dibuatnya RKAP dan mengingat PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau adalah Perusahaan baru yang berarti tidak ada data pembanding dari tahun sebelumnya, maka tingkat pencapaian perusahaan (posisi keuangan dan hasil usaha/operasi) diukur dengan menggunakan Sandar Perhitungan Nilai Kinerja PDAM sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999.

B. Tingkat Keberhasilan Perusahaan Sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum kinerja PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau tahun 2004 dihitung sebagai berikut: 1. Aspek Keuangan a. Data Aspek Keuangan PerusahaanNo 1 A B C D E F G H I J K L M N O Aktiva Lancar Aktiva Produktif Total Aktiva Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang Total Kewajiban Ekuitas Penjualan Air Pendapatan Operasi Beban Operasi Laba Sebelum Pajak Penyusutan Angsuran Hutang Pokok+Bunga JT Operasi Sebelum Penyusutan Laba Uraian 2 Piutang Usaha (net) 31 Desember 2004 (Rp) 3 449.076.742,95 747.117.837,29 5.201.342.270,17 6.311.532.108,76 6.089.323.434,30 1.301.660.148,44 7.390.983.582,74 -1.079.451.473,98 2.218.471.291,50 2.326.743.441,50 4.058.663.772,34 -1.702.054.900,84 483.171.117,04 0 -1.218.883.783,80 1 Januari 2004 Unaudited (Rp) 4 480.603.395,75 842.752.967,09 1.402.500.014,58 1.589.891.737,67 5.106.101.993,03 1.496.475.777,94 6.602.577.770,97 -5.012.686.033,30 0 0 0 0 0 0 0 % Kenaikan/ Penurunan 5 -6,55% -11,34% 270,86% 296,97% 19,25% -13,01% 11,94% 78,46% -

4

P Q R S T U V W X

Penjualan per hari Rekening tertagih Jumlah Penduduk yang terlayani Jumlah Penduduk (jiwa) Produksi Air (m3) Air Terjual (m3) Air yang hilang (m3) Jumlah Karyawan (Orang) Jumlah Pelanggan (SR)

6.078.003,54 1.997.192.211,00 38.904 175.495 4.804.318 1.810.710 2.911.945 110 6.915

0 0 0 0 0 0 0 0 0

-

b. Penilaian Kinerja Perusahaan 1) Aspek KeuanganNo Indikator Rumus L/C(%) 2004 Rasio (32,72%) Nilai 1 Kriteria Rasio >10% >7%-10% >3%-7% >0%-3% 12% >9%-12% >6%-9% >3%-6% 20% >14%-20% >8%-14% >0%-8% 12% >9%-12 >6%-9% >3%-6% 1,75-2,00 >1,61,75atau>2, 00-2,30 >1,251,50atau>2, 3-2,70 >1,001,25atau>2, 7-3,00 1,00atau> 3,00 Nilai 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3

1 Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif (%)

2

1

5

4 Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (kali)

F/H(X)

-1,21

1

0,50 >0,50-0,70 >0,70-0,80 >0,80-1,00 >1,00 >2,00 >1.70-2,00 >1,30-1,70 >1,00-1,30 1,00

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

5 Rasio Aktiva Terhadap Total Hutang (kali)

D/G(X)

0,85

2

6 Rasio Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (kali)

K/J(X)

1,74

1

0,50 >0,50-0,65 >0,65-0,85 >0,85-1,00 >1,00 >2,00 >1,7-2,00 >1,30-1,70 >1,00-1,30 1,00

7 Rasio Laba Operasi sebelum penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo (kali)

O/N(X)

-

-

8 Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan (kali)

C/I(X)

2,34

4

2.00-4,00 >4,00-6,00 >6,00-8,00 >8,00

9 Jangka Waktu Penagihan (kali)

A/P(X)

73,89

4

60 >60-90 >90-150 >150-180 >180

10 Efektivitas Penagihan

Q/I(%)

90,02%

5

>90% >85%-90% >80%-85% >75%-80% 75%

Jumlah Nilai

22

2) Aspek Operasional No 1 Indikator Cakupan Pelayanan Jlh Jiwa Terlayani Penduduk

Keteranganx100%

Nilai 2

Kriteria Rasio >80% >60%-80% >40%-60% >20%-40% 20%

Tahun 2004 = 38.904 x100% = 22,3%

174.495

Nilai 5 4 3 2 1

6

2

Kualitas Air Distribusi

Memenuhi syarat air bersih

2

3

Kontinuitas Air Distribusi

Belum seluruh pelanggan dapat aliran air

1

4

Produktivitas Pemanfaatan Instalasi Produksi

Kapasitas Produksi x 100% Kapasitas Terpasang = 4.804.318,10 x 100% 5.645.376,00 = 85,10%

3

Memenuhi syarat air minum Memenuhi syarat air bersih Tidak memenuhi syarat Seluruh pelanggan dapat aliran air 24 jam Belum seluruh pelanggan dapat aliran air >90% >80%-90% >70%-80% 70%

3 2 1 2 1

4 3 2 1

5

Tingkat Kehilangan Air (TKA)

Tahun 2004= air yg tdk dpt di prtgjwb distribusi air = 2.832.686,80 4.723.265,80 =59,97% Pelanggan yang mtr air di tera x 100% Pelanggan 207 = 2,99% 6915 Waktu yang dibutuhkan dari pembayaran s.d. penyambungan diperlukan lebih dari 6 hari Pengaduan selesai ditangani x 100% Seluruh Pengaduan = 6 = 11,54% 52 Tersedianya service point diluar kantor pusat Pegawai x 1000 Pelanggan = 110 x 1000 6915 = 15,91

1

20% >20%-30% >30%-40% >40% >20%-25% >10-20% >0%-10% 6 hr kerja >6 hr kerja 80% 6,00-7,00 >7,00-9,00 >9,00-10,00 10,00

2 1 5 4 3 2 1

Jumlah Nilai

16

7

3) Aspek Administrasi No 1 2 3 Indikator Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Rencana Organisasi dan Uraian Tugas Prosedur Operasi Standar Keterangan Perusahaan telah memiliki rencana jangka panjang tetapi baru dipedomani sebagian Perusahaan telah memiliki rencana organisasi Perusahaan belum memiliki Prosedur Operasi Standar. Pekerjaan dilakukan berdasarkan pengalaman Perusahaan telah memiliki gambar nyata laksana untuk manajemen produksi dan distribusi Perusahaan telah memiliki pedoman penilaian kerja karyawan Perusahaan belum memiliki RKAP tahun 2004 Perusahaan telah menyampaikan laporan internal yang meliputi laporan harian kas, laporan keuangan tahunan dengan tidak tepat waktu. Sedangkan laporan keuangan bulanan perusahaan belum melakukannya. Perusahaan telah menyampaikan laporan eksternal kepada Badan Pengawas berupa laporan keuangan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2004 telah diaudit BPK Perwakilan II Palembang dengan opini WDP Untuk tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2004, perusahaan telah memberikan jawaban kepada BPK Perwakilan II Palembang, tetapi baru sebagian ditindaklanjuti Nilai 2 3 1

4

Gambar nyata laksana (As Built Drawing) Pedoman Penilaian Kerja Karyawan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tertib Laporan Internal

3

5 6 7

3 1 2

8

Tertib Laporan Eksternal

3

9

Opini Auditor Independen

3

10

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun Terakhir

2

Jumlah Nilai Perhitungan nilai kinerja PDAM sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 adalah sebagai berikut: ASPEK KEUANGAN PERHITUNGAN = nilai yang diperoleh x 45 60 = 22 x 45 60 OPERASIONAL = nilai yang diperoleh x 40 47 = 16 x 40 47 13,61 NILAI KINERJA 16,50

23

8

ADMINISTRASI

= nilai yang diperoleh x 15 36 = 23x 15 36 Jumlah Kinerja

9,58

39,69

Jumlah nilai kinerja PDAM tahun 2004 adalah 39,69 = Kurang Klasifikasi Umum Angka penilaian dan klasifikasi umum pemantauan Kinerja Keuangan terhadap tingkat kesehatan PDAM sebagai berikut: JUMLAH > >60>45>30