Page 1
I. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui reaksi-reaksi kation jika ditambahkan berbagai reagensia.
2. Untuk mengetahui reaksi-reaksi anion jika ditambahkan berbagai reagensia.
II. Teori
II.1 Klasifikasi Kation
Secara umum, kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, yaitu kimia analisis
kualitatif dan kimia analisis kuantitatif. Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi
keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari reaksi kimia dan unsur-
unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Metode analisis kualitatif menggunakan beberapa
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui
jenis anion suatu larutan (Harjadi, 1993).
Menurut G. Svehla (1985) kation dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
Kation Golongan I adalah kation yang mengendap dengan adanya ion klorida dalam
suasana asam. Kation-kation golongan ini yaitu : Ag+, Hg2+ dan Pb2+.
Kation Golongan II adalah kation yang mengendap dengan ion sulfida dalam suasana
sedikit asam. Ion-ion golongan ini adalah Merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium
arsenik (III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II) dan timah (III) serta
timah (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub golongan IIA dan keenam
yang terakhir sub golongan.
Kation Golongan III. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation
ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation-kation ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (III), kromium (III),
aluminium zink dan mangan (II).
Kation Golongan IV. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I,
II dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan
adanya amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation ini
adalah kalsium stronsium dan barium. Beberapa sistem klasifikasi golongan
meniadakan pemakaian amonium klorida disamping amonium karbonat sebagai
reagensia golongan, dalam hal ini magnesium harus juga dimasukkan ke dalam
golongan ini. Tetapi karena dalam pengerjaan analisis yang sistematis, amonium
klorida akan terdapat akan terdapat banyak sekali ketika kation-kation golongan
1
Page 2
keeempat hendak diendapkan adalah lebih logis untuk tidak memasukkan magnesium
ke dalam golongan IV.
Kation Golongan V. Kation-kation yang umum yang tidak bereaksi dengan reagensia-
reagensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang
meliputi ion-ion magnesium natrium kalium amonium litium dan hidogen.
II.2 Klasifikasi Anion
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan
jumlah elektron. Misalnya atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron
untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam
dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.
Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang
terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,
Fe3+, S2-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini
mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif
lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan
minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Golongan sulfat: SO42-, SO3
2-, PO43-, Cr2O4
2-, BO33- -, Cr2O4
2-, AsO43-,AsO3
3-.
Anion anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-. Anion golongan ini mengendap dengan Ag+
dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2
-. Semua garam dari golongan ini larut.
NO3-, NO2
-, CH3OO-.
Menurut G. Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu:
1. Kelas A
a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer:
Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
2
Page 3
2. Kelas B
a. Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat,
benzoate, dan suksinat.
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan.
3
Page 4
III. Alat dan Bahan
III.1 Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Penjepit tabung
Kompor
Kawat mikrom
Gelas beker
Spatula
Sendok
III.2 Bahan
HCl pekat
HCl 3 M
BaCl2 0,25 M
AgNO3 0,1 M
K2Cr2O4 0,25 M
NH4OH 2M
NH4Cl 6 M
H2SO4 3 M
Na2S 0,5 M
NaOH 3 M
H2O2 20%
KI 2M
HNO3 6M
FeSO4 0,5 M
Dimetil glioksima
Etanol absolut
Natrium heksanitritokobaltat 0,08 M
Reagen campuran magnesia
Larutan kanji
Reagensia nessler
1V. Skema Percobaan
4
Page 5
IV.1 Kation
1. Kation Pb2+ [Timbal(III)]
2. Kation Hg22+ [Merkurium(III)]
3. Kation Ag+ [Perak(I)]
4. Kation Hg2+[Merkurium(II)]
5
5 tetes lar. Pb2+ + HCl3 M + air panas Amati yang terjadi
5 tetes lar. Pb2++ Na2S 0,5 M + HNO3
pekatAmati yang terjadi
5 tetes lar. Pb2+ + H2SO4 3 M Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi5 tetes lar. Pb2+
5 tetes lar. Pb2+
+ K2CrO40,25 M + NaOH 3 M
+ Na2CO3 1,5 M + HNO3
3 M
5 tetes lar. Hg22+ + K2CrO40,25 M
panaskan
5 tetes lar. Hg22+
5 tetes lar. Hg22+
5 tetes lar. Hg22+
+ KI 0,5 M panaskan
+ NH4OH 3 M
+ sekeping alumunium
5 tetes lar. Ag+ + HCl 3 M + HCl pekat + air
5 tetes lar. Ag+
5 tetes lar. Ag+
5 tetes lar. Ag+ + KI 0,5 M + NaCN 0,5 M
+ K2CrO40,25 M + HNO3 3 M
+ Na2O31,5 M + HNO3 3 M
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 6
5. Kation Bi3+ [Bismut(III)]
6. Kation Cu2+ [Tembaga(II)]
7. Skema Kation Cd2+ [Kadmium(II)]
6
5 tetes lar. Hg2+ + Na2O31,5 M + HNO3 3 M
5 tetes lar. Hg2+
5 tetes lar. Hg2+
5 tetes lar. Hg2+
5 tetes lar. Hg2++ NH4OH 3 M
+ NaOH 3 M + HNO3 3 M
+ KI 0,5 M + reagen secara berlebih
+ sekeping tembaga
5 tetes lar. Bi3+ + Na2S 0,5 M + HCl pekat
+ NaOH 3 M panaskan
+ KI 0,5 M + reagen berlebih
+ HNO3 3 M
5 tetes lar. Bi3+
5 tetes lar. Bi3+
5 tetes lar. Bi3+
5 tetes lar. Cu2+ + NaOH 3 M panaskan
+ KI 0,5 M + reagen berlebih
+ NaCN 0,5 M + reagen berlebih
+ K4Fe(CN)6 + NH4OH 0,5 M
5 tetes lar. Cu2+
5 tetes lar. Cu2+
5 tetes lar. Cu2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 7
8. Kation As3+ [Arsenik(III)]
9. Kation Sn2+ [Timah(II)]
10. Kation Fe2+ [Besi(II)]
7
5 tetes lar. Cd2+ + Na2S 0,5 M + HCl pekat
+ NH4OH 3 M + reagen berlebih
+ NaOH 3 M + HCl 3M
+ NaCN 3 M + reagen berlebih
5 tetes lar. Cd2+
5 tetes lar. Cd2+
5 tetes lar. Cd2+
5 tetes lar. As3+ + NaOH M + alumunium kertas
saring + HgCL2 0,25 M
+ NaOH 6 M + AgNO3
0,1 M + HNO3 3 M
+ CuSO4 0,5 M + NaOH 6 M
+ HCl pekat + SnCl2jenuh
5 tetes lar. Sn2+ + Na2S 0,5 M + HCl pekat
+ NaOH 3 M + reagen berlebih
+ HgCl2 0,25 M
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. As3+
5 tetes lar. As3+
5 tetes lar. As3+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Sn2+
5 tetes lar. Sn2+
Page 8
11. Kation Fe3+ [Besi(III)]
12. Kation Al3+ [Alumunium(III)]
13. Kation Cr3+ [Kromium(III)]
8
5 tetes lar. Fe2+ + NaOH 3 M + H2O2
20%
+ Na2S 0,5 M + CH3COONa 3 M
+ NH3 3 + reagen dimetilglioksima
+ K3Fe(CN)60,617 M
5 tetes lar. Fe3+ + K4FeCN6 0,5 M + NaOH 3 M
+ K3Fe(CN)6 0,167 M + H2O2 20%
+ CH3COONa 3 M
+ KSCN0,1 M + NaF 0,1 M
5 tetes lar. Al3+ + Na2S 0,5 M
+ CH3COONa 3 M panaskan
+ Na2HPO4 0,1 M + NaOH 3 M
+ Na2CO31,5 M + reagen berlebih
5 tetes lar. Fe2+
5 tetes lar. Fe2+
5 tetes lar. Fe2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Fe3+
5 tetes lar. Fe3+
5 tetes lar. Fe3+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Al3+
5 tetes lar. Al3+
5 tetes lar. Al3+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 9
14. Kation Co2+ [Kobalt(II)]
15. Kation Ni2+ [Nikel(II)]
16. Kation Mn2+ [Mangan(II)]
9
5 tetes lar. Cr3+ + NH3+ reagen berlebih
+ Na2CO31,5 M
+ Na2S 0,5 M
+ Na2HPO4 0,1 M + HCl 3 M
+ K2CrO4 0,25 M + AgNO3 0,1 M
5 tetes lar. Co2+ + NaOH 3 M + reagen lebih panaskan
+ Na2S 0,5 M + reagen lebih panaskan
+ NaCN 0,5 M + reagen sedikit berlebih
+ NaNO30,5 M
5 tetes lar. Ni2+ + NaOH 3 M + NH3
+ Na2S 0,5 M + reagen berlebih
+ NaCN 0,5 M + reagen sedikit berlebih
+ dimetilglioksima + NH3
5 tetes lar. Mn2+ + NaOH 3 M + H2O2
20%
5 tetes lar. Cr3+
5 tetes lar. Cr3+
5 tetes lar. Cr3+
5 tetes lar. Cr3+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Co2+
5 tetes lar. Co2+
5 tetes lar. Co2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Ni2+
5 tetes lar. Ni2+
5 tetes lar. Ni2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 10
17. Kation Zn2+ [Zink]
18. Kation Ba2+ [Barium]
19. Kation Sr2+ [Strontium]
20. Kation Ca2+ [Kalsium]
10
+ Na2S 0,5 M + HCl 3 M
+ HNO3 6 M + KIO4 + NaBiO3 + PbO2
+ Na2HPO40,1 M + NH3
+ HCl 3 M
5 tetes lar. Zn2+ + NaOH 3 M + HCl 3 M
+ Na2S 0,5 M + HCl 3 M
+ Na2HPO40,1 M + HCl 3 M
+ K4FeCN6 0,5 M + NaOH 3 M
5 tetes lar. Ba2+ + (NH3)2C2O4 0,25 M + air berlebih
+ K2CrO4 0,1 M + HCl 3 M
+ kertas saring + HCl 3 M + natrium rodiozonat
Uji nyala
5 tetes lar. Sr2+ + K2SO4jenuh panaskan
+ (NH3)2C2O40,25 M + HCl 3 M
+ K2CrO40,1 M + air sedikit berlebih
Uji nyala
5 tetes lar. Mn2+
5 tetes lar. Mn2+
5 tetes lar. Mn2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Zn2+
5 tetes lar. Zn2+
5 tetes lar. Zn2+ Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Ba2+
5 tetes lar. Ba2+
5 tetes lar. Ba2+ Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Sr2+
5 tetes lar. Sr2+
5 tetes lar. Sr2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 11
21. Kation Mg2+ [Magnesium]
22. Kation K+ [Kalium]
23. Kation Na+ [Natrium]
24. Kation NH4+[Amonium]
11
5 tetes lar. Ca2+ + (NH3)2CO3 0,5 M didihkan +
CH3COOH 3 M
+ (NH3)2C2O40,25 M + HCl 3 M
+ (NH3)2C2O40,25 M + HCl 3 M
+ NH4Cl 1 M + K4Fe(CN)6 0,4 M
Uji nyala
5 tetes lar. Mg2+ + NaOH 3 M + NH4Cl 1 M
+ NH3 + NH4Cl 1 M + Na2HPO4 0,1 M
+ reagensia kuning titan + NaOH 3 M
Uji nyala
5 tetes lar. K+ + natrium
heksanitritokobaltat + NaOH 3 M
Uji nyala
5 tetes lar. Na+ Uji nyala
5 tetes lar. Ca2+
5 tetes lar. Ca2+
5 tetes lar. Ca2+
5 tetes lar. Ca2+
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Mg2+
5 tetes lar. Mg2+
5 tetes lar. Mg2+ Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. K+ Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
+ NaOH 3 M panaskan letakkan kertas lakmus + air
diatas tabung
Page 12
IV.2 Anion
1. Anion CO32- [Karbonat]
2. Anion HCO3- [Hidrogen Karbonat]
3. Anion SO32- [ Sulfit]
4. Anion S2O32- [Tiosulfat]
12
5 tetes lar. NH4+ Amati yang terjadi
+ NaOH 6 M + reagensia nessler
5 tetes lar. NH4+
5 tetes lar. CO32- + HCl 3 M Amati yang terjadi
+BaCl2 0,25M+ HCl 3 M
5 tetes lar. CO32- Amati yang terjadi
+ AgNO3 0,1 M + HNO33 M
5 tetes lar. CO32- Amati yang terjadi
5 tetes lar. HCO3- + MgSO4 0,25 M
panaskan
+ HgCl2 0,25 M panaskan
5 tetes lar. HCO3- Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. SO32- +HCl 3 M panaskan Bau gas yang dihasilkan
+BaCl2 0,25M+ HCl 3 M
+ AgNO3 0,1 M + reagen lebih + lar.anion
lebih didihkan
+ (CH3COO)2Pb 0,5 M + HNO3 3 M
5 tetes lar. SO32-
5 tetes lar. SO32-
5 tetes lar. SO32-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. S2O32-
+ AgNO3 0,1 M panaskan
+ BaCl2 0,25 M
5 tetes lar. S2O32-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 13
5. Anion S2-[Sulfida]
6. Anion NO2- [Nitrit]
7. AnionCN- [Sianida]
13
5 tetes lar. S2- + HCl 3 M letakkan
kertas saring + (CH3COO)2Pb 0,5 M
diatas tabung
+AgNO3 0,1 M + HNO33 M panaskan
+ (CH3COO)2Pb 0,5 M
+ BaCl2 0,25M
5 tetes lar. S2-
5 tetes lar. S2-
5 tetes lar. S2-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. S2- + BaCl2 0,25 M
+FeSO4 25% + H2SO4 3 M
+ AgNO30,1 M
+ KI 0,5 M + H2SO4 3 M + larutan kanji
5 tetes lar. S2-
5 tetes lar. S2-
5 tetes lar. S2- Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. CN- + HCl 3 M Bau gas yang dihasilkan
+ AgNO3 0,1 M + NH3
+ NaOH 6 M + FeSO4
5 tetes lar. CN-Amati yang terjadi
Page 14
8. Anion SCN-[Tiosianat]
9. Anion [Fe(CN)6]4- [Heksasianoferat(II)]
10. Anion Fe(CN)6]3- [Heksasianoferat(III)]
14
+ NaOH 6 M + FeSO4
5 tetes lar. CN-
5 tetes lar. CN- + merkurium (I) nitrat Amati yang terjadi
+ AgNO3 0,1 M + NH3
+ CuSO40,5 M
+ merkurium (II) nitrat panaskan
5 tetes lar. CN-
5 tetes lar. CN-
5 tetes lar. CN- Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. [Fe(CN)6
4- + H2SO43 Mpanaskan Amati yang terjadi
5 tetes lar. [Fe(CN)6
4- + AgNO3 0,1 M + NH3 Amati yang terjadi
5 tetes lar. [Fe(CN)6
4-
+ FeCl3 0,5 M + NaOH 3 M
Amati yang terjadi
5 tetes lar. [Fe(CN)6
4- + FeSO4 0,5 M Amati yang terjadi
5 tetes lar. [Fe(CN)6
4-
+ FeCl3 0,5 M + NaOH 3 M Amati yang terjadi
5 tetes lar. [Fe(CN)6
3-+ H2SO43 Mpanaskan Amati yang terjadi
Page 15
11. Anion Cl- Klorida]
12. Anion Br- [Bromida]
13. Anion I- [Iodida]
15
5 tetes lar. [Fe(CN)6
3-
5 tetes lar. [Fe(CN)6
3-
5 tetes lar. [Fe(CN)6
3-
5 tetes lar. [Fe(CN)6
3-
+ AgNO3 0,1 M + NH3
+ FeSO4 0,5 M
+ FeCl3 0,5 M
+ KI 0,5 M + HCl 3 M + larutan kanji
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Cl- + H2SO4 pekat panaskan letakkan
kertas lakmus biru
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Cl- + AgNO3 0,1 M +
NH4OH 3 M
+ (CH3COO)Pb 0,5 M
+ K2Cr2O7 0,5 M + H2SO4 pekatpanaskan letakkan kertas saring + NaOH 3 M diatas uap
5 tetes lar. Cl-
5 tetes lar. Cl-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. Br- + H2SO43 Mpanaskan Amati yang terjadi
+ AgNO3 0,1 M + NH3
+ (CH3COO)2Pb 0,5 M + air panaskan
+ H2SO4pekatpanaskan letakkan kertas saring + NaOH 3 M diatas uap
5 tetes lar. Br-
5 tetes lar. Br-
5 tetes lar. Br- Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. I-
+ H2SO4pekat panaskan letakkan kertas saring + lar.kanji
3 M diatas uap
Amati yang terjadi
5 tetes lar. I-
Page 16
14. Anion F-[Fluorida]
15. Anion NO3- [Nitrat]
16. Anion BO33- , B4O72- , BO2
- [Borat]
16
+ AgNO3 0,1 M + NaCN 0,5 M
+ (CH3COO)2Pb 0,5 M + air panaskan
+ NaNO2 0,5 M + HCl 3 M + lar.kanji
5 tetes lar. I-
5 tetes lar. F-
+ NaNO2 0,5 M + HCl 3 M + lar.kanji
5 tetes lar. I- Amati yang terjadi
+ H2SO4panaskan Amati yang terjadi5 tetes lar. F-
+ AgNO3 0,1 M
+ CaCl2 0,25 M + CH3COOH 3 M
+ FeCl3 0,5 M
5 tetes lar. F-
5 tetes lar. F-
5 tetes lar. F-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. NO3- + H2SO4 panaskan Amati yang terjadi
+ potongan tembaga + H2SO4panaskan
+ FeSO4 25% + H2SO4
pekat
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. NO3-
5 tetes lar. NO3-
5 tetes lar. Borat + H2SO4 panaskan Amati yang terjadi
+ H2SO4pekat + etanol absolut bakar dengan
nyala apiAmati yang terjadi5 tetes lar. Borat
Page 17
17. Anion SO42- [Sulfat]
18. Anion SiO32-[Silikat]
19. Anion PO43- [Ortofosfat]
17
Amati yang terjadi
5 tetes lar. SO42- + BaCl2 0,25 M + HCl
pekat panaskanAmati yang terjadi
+ (CH3COO)2Pb 0,5 M + NaOH 3 M + HCl 3 M
+ AgNO3 0,1 M
+ BaCl2 0,25 M + natrium rodiozonat + larutan uji + HCl 3 M
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi5 tetes lar. SO42-
5 tetes lar. SO42-
5 tetes lar. SO42-
5 tetes lar. SO42- + HCl 3 M panaskan Amati yang terjadi
+ HCl 3 M panaskan
+AgNO3 0,1M+ HCl 3M
+ BaCl2 0,25% + HNO33 M
5 tetes lar. SO42-
5 tetes lar. SO42-
5 tetes lar. SO42-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. PO43- + AgNO3 0,1 M +
HNO33 MAmati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 18
20. Anion CrO42- [Kromat]
21. Anion MnO4-[Permanganat]
18
+ BaCl2 0,25% + HCl 3 M
+ campuran magnesia + CH3COOH 3 M
5 tetes lar. PO43-
5 tetes lar. PO43-
5 tetes lar. PO43-
5 tetes lar. CrO42- + BaCl2 0,25% + HCl
3 MAmati yang terjadi
+AgNO3 0,1M+ HCl 3M
+ (CH3COO)2Pb 0,5 M + NaOH 3 M + CH3COOH 3 M
+ Na2S 0,5 M
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. CrO42-
5 tetes lar. CrO42-
5 tetes lar. CrO42-
5 tetes lar. MnO4- + H2SO4+ H2O2 20% Amati yang terjadi
+ H2SO4+ Na2S0,5 M
+ H2SO43 M + FeSO4
0,5 M
+ NaOH 3 M panaskan +H2SO43 M
5 tetes lar. MnO4-
5 tetes lar. MnO4-
5 tetes lar. MnO4-
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Page 19
22. Anion CH3COO- [Asetat]
23. Anion C2O42- [Oksalat]
24. Anion C4H4O62- [Tartat]
25. Anion C6H5O73- [Sitrat]
19
5 tetes lar. CH3COO-
+ H2SO4 3 M panaskan
Amati yang terjadi
5 tetes lar. CH3COO-
5 tetes lar. CH3COO-
5 tetes lar. CH3COO-
5 tetes lar. CH3COO-
+ H2SO4 pekat + etanol absolut panaskan
+ AgNO3 0,1 M + air panaskan
+ BaCl2 0,25 M
+ FeCl3 0,5 M panaskan
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi
5 tetes lar. C2O42- + AgNO3 0,1 M + NH3 Amati yang terjadi
+ CaCl2 0,5 M + CH3COOH 3 M
+ H2SO43 M + logam magnesium + bagian
resolsinol + H2SO4 pekat panaskan
MnSO4 + NaOH 3 M panaskan dinginkan +
lar.uji + H2SO4 3 MAmati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi5 tetes lar. C2O42-
5 tetes lar. C2O42-
5 tetes lar. C2O42-
5 tetes lar. C4H4O6
2- + H2SO4 pekat Bau gas yang dihasilkan
+ AgNO3 0,1 M + NaOH 3 M + NH4OH 3
M + larutan uji panaskan
+ CaCl2 0,5 M + CH3COOH 3 M
+ FeSO4 25% + H2O2
20% + NaOH 3 MAmati yang terjadi
Amati yang terjadi
Amati yang terjadi5 tetes lar. C4H4O6
2-
5 tetes lar. C4H4O6
2-
5 tetes lar. C4H4O6
2-
5 tetes lar. C6H5O7
3-
+ H2SO4 pekat panaskan
Amati yang terjadi
+ AgNO3 0,1 M + NH3OH 3 M
5 tetes lar. C6H5O7
3-Amati yang terjadi
Page 21
V. Hasil PengamatanV.1 Hasil Pengamatan Kation
No.
KationPerlakuan
reagenReaksi Hasil
1 Pb2+
+ HCl 3 M + air panas
Pb2++ 2Cl- → PbCl2↓Keruh terdapat endapan putih, bening saat ditambah aquades
panas.
+ Na2S 0,5 M + HNO3
pekat
Pb2+ + Na2S → PbS↓ + 2H+
3PbS↓ + 8HNO3 →3Pb2+ + 6NO3
- + 3S↓ + 2NO↑ + 4H2O
Endapan hitam yang sedikit larut setelah ditambah HNO3 pekat.
+ H2SO4
3M panaskan
Pb2+ + SO42- → PbSO4↓
Endapan putih.Endapan larut setelah dipanaskan
K2CrO4
0,25M + NaOH 3M
Pb2+ + CrO42- → PbCrO4↓
PbCrO4↓ + 4OH- → [Pb(OH)4]2- + CrO4
2-
Endapan kuningEndapan dapat larut jika ditambah
NaOH 3 MNa2CO3 1,5 M + HNO3
3 MPb2+ + CO3
2- → PbCO3↓Putih keruh terdapat endapan
Endapan larut dalam HNO3 encer
2 Hg22+
+ K2CrO4
0,25M panaskan
Hg22+ +CrO4
2- → Hg2CrO4↓Larutan kuning
Jika dipanaskan, larutan menjadi kuning kemerahan
+ KI 0,5MPanaskan
Hg22+ + 2l- → Hg2l2↓ Putih bening
+ NH4OH 3 M
Hg22+ + 2OH- → Hg2(OH)2
Putih bening, ada uap pada dinding tabung
+ logam alumunium
3Hg22+ + 2Al →2Al3+ + 6Hg↓ Terjadi korosi, warna abu-abu
3 Ag+
HCl 3M + HCl pekat +
air
Ag+ + Cl- → AgCl↓AgCl↓ + Cl- → [AgCl2]-
Endapan perak yang larut saat ditambah HCl pekat
Saat ditambahkan air, endapan perak muncul kembali
KI 0,5M + NaCN 0,5
M
Ag+ + l- → Agl↓Agl↓ + CN- → [Ag(CN)2]- + I-
Endapan putih kekuninganEndapan larut setelah
ditambahkan NaCN 0,5 MK2CrO4
0,25M + HNO3 3M
2 Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4↓
Ag2CrO4↓ + 2H+ → 4Ag+
Endapan coklat kemerahan yang berubah menjadi merah setelah
ditambahkan HNO3 3MNa2CO3
1,5M + HNO3 3 M
2 Ag+ + CO32- → Ag2CO3↓
Ag2CO3↓ + 2H+ → 2Ag+ + CO2↑ + H2O
Putih keruh terdapat endapan yang berkurang setelah ditambahkan HNO3 3 M
VI.
21
Page 22
No.
KationPerlakuan
reagenReaksi Hasil
4 Hg2+
HCl 3 M + Na2S 0,5 M +
aqua regia
3Hg2+ + 2 Cl- + 2Na2S → Hg2S2Cl2 ↓
Hg2S2Cl2 ↓ + Na2S → 3HgS↓ + 2H+ + 2Cl-
Larutan kuning yang muncul endapan hitam setelah ditambah
Na2S dan endapan menjadi kuning pucat setelah ditambah aqua regia
NH4OH 3 M Hg2+ + 2OH- → Hg(OH)2 Putih bening sedikit beruap
NaOH 3 M + HNO3 3 M
2Hg2+ + 2OH- → Hg2O↓ + H2O
Larutan putih bening dan setelah ditambahkan HNO3 3 M larutan
tetap berwarna putih beningKI 0,5M +
reagen berlebih
Hg2+ + 2l- → Hgl2↓Terbentuk endapan putih yang larut dalam reagensia berlebih
Sekeping tembaga
5 Bi3+
Na2S 0,5 M + HCl pekat
2Bi3++3Na2S → Bi2S3↓+ 6H+
Bi2S3↓+6HCl→2Bi+ +6Cl-+ 3H2S↑
Endapan hitam yang menjadi bening setelah ditambahkan HCl
pekat
NaOH 3 M Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)3↓Coklat pekat setelah dipanaskan
larutan menjadi bening dan terdapat endapan coklat
KI 0,5 M Bi3+ 3I- → BiI3 ↓Endapan coklat yang larut dalam
reagensia berlebihHNO3 3 M Bi3+ + 3NO3
- → Bi(NO3)3 Endapan coklat
6 Cu2+
NaOH 3 M + dipanaskan
Cu2+ + 2OH- → CuOH2↓CuOH2↓ → CuO↓ + H2O
Endapan biru muda yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan
KI 0,5M + Na2S2O3 0,5
M
2Cu2+ + 5 l- → 2CuI↓ + l-3
l3- + 2S2O3
2- →3I- + S4O62-
Larutan biru kehijauan yang menghasilkan endapan putih saat
ditambahkan Na2S2O30,5 MNaCN 0,5 M
+ reagen lebih
Cu2+ + 2CN- → Cu(CN)2↓Endapan biru muda menjadi
endapan hijau kekuningan dalam reagen berlebih
K4Fe(CN)6
0,5M + NH4OH 3 M
2Cu2+ + [Fe(CN)6]4- → Cu2[Fe(CN)6]↓
Endapan merah bata dan tidak larut dalam NH4OH
7 Cd2+
Na2S 0,5 M + HCl pekat
Cd2+ + Na2S→ CdS↓ +Na+ Menghasilkan endapan kuning yang tetap dalam HCl pekat
NH4OH + reagen lebih
Cd2+ + 2OH- → Cd(OH)2↓Menghasilkan endapan putih yang
larut dalam reagen berlebihNaOH 3M +
HCl 3 MCd2+ + 2OH- → Cd(OH)2↓
Menghasilkan endapan putih yang larut jika ditambahkan HCl 3 M
NaCN 0,5 M + reagen
lebihCd2+ + 2CN- → Cd(CN)2↓
Endapan putih yang larut dalam reagensia berlebih
22
Page 23
No KationPerlakuan
reagenReaksi Hasil
8 As3+
NaOH 6M + mulut tabung
diletakkan kertas saring + HgCl2 + panasakan
2AsO33- + 3Hg2+ → Hg3(AsO3)2
Terjadi korosi, kertas saring menjadi berwarna coklat
NaOH 6M + AgNO3 0,1M + HNO3 3M
AsO43+ + 3Ag+ →Ag3AsO4↓
Larutan bening ada endapan kuning kemudian menjadi hijau
muda encer setelah ditambah HNO3 3M
CuSO4 0,5M + NH4OH
10MAs3+ + SO4
2- → As2(SO4)3Larutan hijau yang menjadi biru
jika ditambah NH4OH
HCl pekat + SnCl2 jenuh
2As3++3Sn2+→2As↓+3Sn4+ Larutan beruap dan menjadi keruh saat ditambahkan SnCl2
9 Sn2+
Na2S 0,5M + HCl pekat
Sn2+ + S2- → SnS↓Putih keruh dan semakin keruh
setelah ditambah HClNaOH 2M +
reagen berlebih
Sn2+ + 2OH- → Sn(OH)2↓Sn(OH)2↓+2OH-→[Sn(OH)4]2-
Endapan putih yang larut saat ditambah reagen berlebih
HgCl2 0,25 MSn2+ + Hg2Cl2 → Hg2Cl2 +
Sn4+ + 2Cl- Larutan putih keruh
10 Fe2+
NaOH 3M + H2O2 20%
Fe2+ + 2OH- → Fe(OH)2↓
2Fe(OH)2↓+H2O2→2Fe(OH)3↓
Endapan hijau kehitaman dan menjadi jingga setelah
ditambahkan H2O2 20%Na2S 0,5M + CH3COONa
3MFe2+ + S2- → FeS↓
Endapan hitam yang larut saat ditambah CH3COONa 3M
K3Fe(CN)6
0,167 MFe2+ + [Fe(CN)6]3- → Fe3+ +
[Fe(CN)6]4-↓Endapan Biru keruh
NH3 + reagensia
dimetilglioksima
Fe2+ + 2NH2- → Fe(NH2)2
Abu-abu dan terdapat endapan setelah penambahan reagensia
dimetil glioksima
11 Fe3+
K4Fe(CN)6
0,5M + NaOH 3 M
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- → Fe4[Fe(CN)6]3
Fe4[Fe(CN)6]3↓ + 12OH- → 4Fe(OH)3↓ + 3[Fe(CN)]4-
Endapan hitam yang menjadi coklat saat ditambah NaOH 3 M
K3Fe(CN)6 + H2O2 20%
Fe3+ + [Fe(CN)6]3- → Fe[Fe(CN)6]
Lerutan kuning kehitaman berubah menjadi biru kehitaman
setelah ditambah H2O2 20%
CH3COONa 3M
3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O → [Fe3(OH)2(CH3COO)6]- +
2H-Larutan merah kecoklatan
KSCN 0,1 M + NaF 0,1 M
Fe3+ + 3CN- → Fe(CN)3↓Fe(CN)3↓ + 6F-→ [FeF6]3- +
3CN-
Larutan merah kehitaman yang memudar setelah ditambah NaF
0,1 M
23
Page 24
No.
KationPerlakuan
reagenReaksi Hasil
12 Al3+
Na2S 0,5 M2Al3+ + 3S2- + 6H2O →
2Al(OH)3↓ + 3H2SEndapan putih
CH3COONa 3M +
panaskan
Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O → Al(OH)2CH3COO↓ +
2CH3COOH
Bening dan menjadi keruh terdapat endapan setelah
dipanaskan
Na2HPO4 0,1 M + NaOH
Al3++HPO42- → AlPO4↓+H+
AlPO4↓ + 4OH- → [Al(OH)4]- + PO4
3-
Larutan biru dan endapan hijau,warna larutan memudar saat
ditambah NaOHNa2CO3 1,5M
+ reagen lebih
Al(OH)3↑ + CO32- + H2O →
[Al(OH)4]- + HCO3-
Larutan biru kekuningan, terdapat endapan putih setelah ditambah
reagen berlebih
13 Cr3+
NH3 + reagen berlebih
Cr3+ + 3NH3 + 3H2O → Cr(OH)3↓ + 3NH4
+
Larutan putih keruh menjadi bening saat ditambah reagen
berlebihNa2CO3 1,5M 2Cr3++3CO3
2- →Cr2(CO3)3↓ Larutan abu-abu kebiruanNa2S 0,5M 2Cr3+ + 3S2- → Ni2S3↓ Larutan putih kebiruanNa2HPO4
0,1M + HClCr3+ + HPO4
2-→CrPO4 + H+ Larutan biru cerah
K2CrO4
0,25M + AgNO3
0,1 M
Cr3+ + 3NO3- → Cr(NO3)3
Larutan biru kekuningan yang menghasilkan endapan putih saat
ditambah AgNO3 0,1 M
14 Co2+
NaOH 3M + reagen lebih
Co2+ + OH- + NO3- →
Co(OH)NO3↓
Endapan biru yang berubah menjadi merah jambu setelah
dipanaskanNa2S 0,5M + HNO3 pekat +
panaskanCo2+ + S2- → CoS↓
Larutan keruh menghasilkan endapan kuning saat ditambah HNO3 pekat dan dipanaskan
NaCN 0,5M + reagen
lebihCo2+ + 2CN- → Co(CN)2↓
Endapan coklat yang larut dalam reagen berlebih
NaNO3 0,5 M Co2+ + 2NO3- → Co(NO3)2↓ Endapan putih
15 Ni2+
NaOH 3 M + NH3
Ni2+ + 2OH- → Ni(OH)2↓Endapan hijau yang larut setelah
ditambah NH3
Na2S 0,5M + reagen
berlebihNi2+ + S2- → NiS↓
Endapan dan larutan hitaM larutan berubah putih setelah
ditambah reagen berlebihNaCN 0,5 M Ni2+ + 2CN- → Ni(CN2)↓ Larutan putih kebiruan
Reagensia dimetilglioksi
ma + NH3
Ni2+ + Dimetil glioksima + NH3
Larutan merah muda menjadi ungu setelah ditambah NH3
VII.
24
Page 25
No.
KationPerlakuan
reagenReaksi Hasil
16 Mn2+
NaOH 3 M + H2O2 20%
Mn2+ + 2OH- → Mn(OH)2↓Mn(OH)2↓ + O2+ H2O →
MnO(OH)2↓ + 2OH-
Larutan kuning kecoklatan, terdapat endapan hijau kecoklatan
Na2S 0,5 M + reagen
berlebihMn2+ + S2- → MnS↓
Endapan coklat pucat, endapan sedikit larut
HNO3 6 M + KI
O4,NaBiO3,PbO2
Mn2+ + 2NO3- → Mn(NO3)2
Larutan coklat kemerahan, larutan coklat keabu-abuan
Na2HPO4
0,1M + NH3
+ HCl 3 M
Mn2+ + NH3 + HPO42- →
Mn(NH4)PO4Larutan putih bening
17 Zn2+
NaOH 3M + HCl 3 M
Zn2+ + 2OH- → Zn(OH)2↓Larutan keruh yang kembali
bening saat ditambah HCl 3 MNa2S 0,5M +
HCl 3 MZn2+ + S2- → ZS↓
Endapan putih yang larut dalam HCl 3 M
Na2HPO4 0,1 M + HCl 3 M
3Zn2+ + 2HPO42- →
Zn3(PO4)2 ↓ + 2H+Larutan keruh yang menjadi
bening saat ditambah HCl 3 MK4Fe(CN)6
0,5 M + NaOH
3Zn2+ + 2K+ + 2[Fe(CN)6]4-
→ K2Zn3[Fe(CN)6]2
Endapan putih yang larut dalam NaOH 3 M
18 Ba2+
(NH4)2C2O4
0,5M + airBa2+ + C2O4
2-→ BaC2O4↓Endapan putih yang larut dalam
air sedikit berlebihK2CrO4 0,1M
+ HCl 3 MBa2+ + CrO4
2- → BaCrO4↓Larutan kuning pucat menjadi
orange saat ditambah HClKertas saring + HCl 3 M +
natrium rodiozonat
Ba2+ + 2Cl- → BaCl2 Kertas saring berwarna kuning
19 Sr2+
K2SO4 jenuh + panaskan
Sr2+ + SO42- → SrSO4↓ Terdapat endapan putih
(NH4)2C2O4
0,25M + HClSr2+ + (COOH)2
2- →Sr(COO)2↓Endapan putih yang larut dalam
HCl 3 MK2CrO4 0,1 M
+ airSr2+ + CrO4
2- → SrCrO4↓ Larutan kuning
Uji nyala Sr2+ + O22-
→ SrO2 Nyala jingga
20 Ca2+
(NH3)2CO3
0,5 M + didihkan + CH3COOH
Ca2+ + CO32- → CaCO3↓
CaCO3↓ + 2CH3COOH →Ca2+ + H2O + CO2↑ +
2CH3COO-
Endapan putih yang sedikit larut saat dididihkan dan semakin larut
saat ditambah CH3COOH
(NH3)2C2O4
0,5M + HClCa2+ + C2O4
2-→ CaC2O4↓Endapan putih yang larut dengan
HClNH4Cl 1 M +
K4Fe(CN)6
Ca2+ + 2K+ + [Fe(CN)6]4- → K2Ca[Fe(CN)6]↓
Bening menjadi kuning pucat
Uji nyala Ca2+ + O2- → CaO Nyala jingga
25
Page 27
No.
KationPerlakuan
reagenReaksi Hasil
21 Mg2+
NaOH 3M + NH4Cl 1 M
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2Endapan putih yang semakin banyak saat ditambah NH4Cl
NH3 + NH4Cl 1M+
Na2HPO4
0,1M
Mg2+ + 2NH3 + 2H2O → Mg(OH)2↓ + 2NH4
+Endapan putih yang larut dalam
NH4Cl 1M
Reagensia kuning titan +
NaOH 3MMg2+ +2OH-→ Mg(OH)2↓
Larutan kuning, terdapat endapan merah saat ditambah NaOH 3 M
Uji nyala Mg2+ + O2- → MgO Nyala jingga
22 K+
Natrium heksanitritokobaltat 0,08 M
3K+ + (Co(NO2)6)3- → K3(Co(NO2)6)
Larutan merah muda yang menjadi putih setelah dipanaskan
Uji nyala 2K+ + O2- → K2O Nyala jingga23 Na+ Uji nyala 2Na+ + O2-→ Na2O Nyala jingga
24 NH4+
NaOH 3M + lakmus merah
yg basah di atas mulut
tabung reaksi
NH4+ + OH-→ NH3↑ + H2O Lakmus menjadi biru
NaOH 6M + reagen nessler
NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OH- →
HgO .Hg(NH2)I↓ 7I- + 3H2OEndapan orange
Natrium heksanitritokobaltat 0,08 M
NH4+ + (Co(NO2)6)3- → NH4(Co(NO2)6)
Larutan merah muda yang menjadi putih bening setelah
dipanaskan
27
Page 28
V.2 Hasil Pengamatan Anion
No.
Anion Perlakuan reagen Reaksi Hasil
1 CO32-
HCl 3M CO32- + 2H+ → CO2↑ + H2O Larutan putih bening
BaCl2 0,25M + HCl 3 M
CO32- + Ba2+ → BaCO3↓
Endapan putih yang larut dalam HCl 3 M
AgNO3 0,1M + HNO3 3 M
CO32-+ Ag+ → Ag2CO3↓ Endapan putih
2 HCO3-
MgSO4 0,25M2HCO3
-+ Mg2+→ MgCO3↓ + H2O + CO2↑
Larutan orange
HgCl2 0,25M CO3-+ 4Hg2+→Hg4O3CO3↓+6H+ Endapan coklat
kemerahan
3 SO32-
HCl 3M SO32- + 2H+ → SO2
- + H2O Bau belerang terbakarBaCl2 0,25M +
HCl 3 MSO3
2- + Ba2+ → BaSO3 ↓ Endapan putih
AgNO3 0,1M + reagen berlebih +
lar.ujiSO3
2-+ Ag+ → [AgSO3]Terdapan endapan setelah
dididihkan
(CH3COO2)Pb 0,5M + HNO3
SO32-+ Pb2+ → PbSO3↓
Endapan putih yang larut dalam HNO3
4 S2O32-
BaCl2 0,25M S2O32- + Ba2+ → BaS2O3↓ Larutan putih bening
AgNO3 0,1M S2O32+ Ag+ → Ag2S2O3↓ Endapan hitam
(CH3COO2)Pb + reagen lebih
S2O32- + Pb2+ → PbS2O3↓ Endapan putih
FeCl3 0,5M 2S2O32-+ Fe3+ →[Fe(S2O3)2]- Lar. Kuning kecoklatan
5 S2-
HCl 3M +kertas saring +
(CH3COO2)PbS2- + 2H+ → H2S↑
Kertas saring berwarna coklat muda
AgNO3 0,1M + HNO3 3M
S2- + 2Ag+ → Ag2S↓ Endapan hitam
(CH3COO2)Pb Pb2+ + H2S → PbS↓ + 2H+ Endapan hitamBaCl2 0,25M S2- + Ba2+ → BaS Larutan putih keruh
6 NO2-
HCl 3 M NO2- + H+ → HNO2 Larutan putih bening
FeSO4 20% + H2SO4pekat
Fe2+ + SO42- + NO↑ →
[Fe.NO]SO4Larutan hijau kehitaman
AgNO3 0,1M NO2- + Ag+ → AgNO2↓ Larutan putih keruh
KI 0,5M + H2SO43M + larutan kanji
5NO2- + 2I → I2 + 2NO↑
Endapan putih yang larut dalam H2SO43M
28
Page 29
No. Anion Perlakuan reagen Reaksi Hasil
7 CN-
HCl 3 M CN- + H+ → HCN↑ Larutan putih beningAgNO3 0,1M +
NH3CN- + Ag+ → AgCN↓ Endapan putih
NaOH 6M + FeSO4 20% + HCl 3M + FeCl30,5 M
6CN- + Fe2+ → [Fe(CN)6]4- Endapan hijau, larutan biru tua
Merkurium(II)nitrat
2CN- +Hg22+ → Hg↓ + Hg(CN)2 Larutan menguap
8 SCN-
H2SO4pekat2KCN+2H2SO4+ 2H2O → 2CO↑+K2SO4 + (NH4)2SO4
Larutan putih kekuningan
AgNO3 0,1M+ NH3
SCN- + Ag+ → AgSCN↓ Endapan putih
CuSO4 0,5 M 2SCN- + Cu2+ → Cu(SCN)2↓ larutan hijau bening.
Merkurium(II)nitrat
2SCN- +Hg2+→ Hg(SCN)2↓ Endapan putih
FeCl30,5 M 3SCN- + Fe3+ → Fe(SCN)3 Larutan merah darah
9 Fe(CN)64-
H2SO4pekat[Fe(CN)6]4- + H2SO4+6H2O → Fe2+ + 6NH4
+ +6CO↑ + 6SO42- Larutan biru
AgNO3 0,1M+ NH3
Fe(CN)64 + 4Ag+ →
Ag4[Fe(CN)6]↓Endapan putih
FeCl3 + NaOH 3M3[Fe(CN)6]4- + Fe3+ →
Fe4[Fe(CN)6]3 ↓Lar. Biru kehitaman
menjadi orange
CuSO4 + NaOH[Fe(CN)6]4- + 2Cu2+ → Cu2-
[Fe(CN)6] ↓Larutan biru pekat
10 Fe(CN)63-
H2SO4 3 MK3[Fe(CN)6]3- + 6H2SO4 + 6H2O → 6CO↑ + Fe3+ +
6NH4+ + 6SO4
2-
Larutan hijau kekuningan menjadi hitam kekuningan
AgNO3 0,1M+ NH3
Fe(CN)63 + 3Ag+ →
Ag3[Fe(CN)6]↓Larutan orange
FeSO4 0,5 MFe(CN)6
3- + Fe2+ → Fe3+ + [Fe(CN)6]4- Endapan biru
FeCl3 0,5 M3[Fe(CN)6]3- + Fe3+ →
Fe4[Fe(CN)6]3 ↓Larutan hitam kekuningan
KI 0,5 M + HCl 3M + larutan kanji
2[Fe(CN)6]3- + 2I- → 2[Fe(CN)6]4- + I2
Larutan kuning
29
Page 30
No.
Anion Perlakuan reagen Reaksi Hasil
11 Cl-
H2SO4pekat + kertas lakmus biru
Cl- + H2SO4→ HCl↑ + HSO4- Kertas lakmus tetap
berwarna biruAgNO3 0,1M +
NH4OH 3 MCl-+ Ag+ → AgCl↓ Larutan putih pekat
(CH3COO)2Pb 2Cl- + Pb2+ → PbCl2↓ Endapan putihK2Cr2O7 +
H2SO4pekat + kertas saring +
NaOH 3M
4Cl- + Cr2O72- + 6H+ →
2CrO2Cl2 ↑ + 3H2OWarna kertas saring
memudar
12 Br-
H2SO4pekatKBr-+ H2SO4→ HBr↑ +
HSO4- + K+ Larutan kuning cerah
AgNO3 0,1M+ NH3
Br-+ Ag+ → AgBr↓ Endapan putih
(CH3COO)2Pb +air 2Br-+ Pb2+ → PbBr2↓ Endapan putihK2Cr2O7 +
H2SO4pekat + kertas saring +
NaOH 3M
6KBr + K2Cr2O7 + 7H2SO4 → 3Br2↑ + 2Cr3+ + 4SO4
2- + 7H2O
Kertas saring berwarna merah
13 I-
H2SO4pekat + kertas saring + larutan kanji
2I-+ H2SO4 → I2↑+SO42-+2H2O
Kertas saring berwarna biru
AgNO3 0,1M + NaCN 0,5 M
I-+ Ag+ → AgI↓ Endapan putih
(CH3COO)2Pb +air 2I-+ Pb2+ → PbI2↓ Endapan putihNaNO2 + HCl 3M
+ larutan kanji2I-+ 2NO2
- + 4H+ →I2 + 2NO↑ + H2O
Endapan putih
CuSO4 0,5 M + Na2S2O3 0,5 M
4I-+ 2Cu2+→ 2CuI ↓ + I2 Larutan biru bening
14 F-
H2SO4pekat 2F-+ H2SO4 → H2F2↑ + SO42- Larutan putih kekuningan
AgNO3 0,1M F- + Ag+ → AgF larutan putih keruh.
CaCl2 0,25M + CH3COOH 3 M
2F-+ Ca2+ → CaF2↓ larutan putih bening
FeCl3 0,5 M 6F-+Fe3++3Na+→Na3[FeF6]↓ Larutan putih kekuningan
15 NO3-
H2SO4pekat4NO3
-+ 2H2SO4 → 4NO2↑+ O2↑ +2SO4
2 + 2H2OLarutan putih bening
FeSO4+ H2SO4pekat
2NO3-+ 4H2SO4 + 6Fe2+ →
6Fe3+ + 2NO↑ + 4SO42- + H2O
Larutan kuning kecoklatan
IX.
30
Page 31
No. Anion Perlakuan reagen Reaksi Hasil
16 BO33-
H2SO4pekatNa2B4O7 + H2SO4+ 5H2O →
4H3BO3↑ + 2Na+ + SO42-
Larutan putih kekuningan
H2SO4pekat +ethanol + bakar
H3BO3 + 3CH3OH → B(OCH3)3↑ + 3H2O
Nyala jingga
AgNO3 0,1MB4O7
2-+ 4Ag+ + H2O → 4AgBO2↓ + 2H+
Endapan putih menjadi coklat
BaCl2 + HCl 3 MB4O7
2-- + Ba2+ + H2O → 2Ba(BO2)2↓ + 2H+ Endapan putih
17 SO42-
BaCl 0,25M + HCl SO42- + Ba2+ → BaSO4↓ Endapan putih
CH3COO)2Pb 0,5M + NaOH + HCl 3M
SO42-+ Pb2+ → PbSO4↓ Endapan putih
AgNO3 0,1M SO42-+ 2Ag+ → Ag2SO4↓ Endapan putih
BaCl 0,25M + natrium rodiozonat
+ HCl 3 MSO4
2- + Ba2+ → BaSO4↓Endapan putih dan larutan berwarna
kuning
18 SiO32-
HCl 3 M SiO32- + 2H+ → H2SiO3↓
Endapan putih seperti gelatin
NH4Cl 1 MSiO3
2- + 2NH4+ → H2SiO3↓ +
2NH3Endapan putih
AgNO3 0,1M SiO32- + 2Ag+ → Ag2SiO3↓
Endapan putih kehijauan
BaCl 0,25M + HNO3 3 M
SiO32- + Ba2+ → BaSiO3↓ Endapan putih
19 PO43-
AgNO3 0,1M + HNO3 3 M
HPO42-+3Ag+→Ag3PO4↓+H+ Endapan kuning
BaCl2 0,25 M +HCl HPO42- + Ba2+ → BaHPO4↓ Endapan putih
Campuran magnesia +
CH3COOH 3 M
HPO42- + Mg2+ + NH3 → MgNH4PO4↓
Larutan putih bening
FeCl3 0,5 M + CH3COOH 3 M
HPO42- + Fe3+ → FePO4↓+H+ Larutan putih
kekuningan
20 CrO42-
BaCl2 0,25 M +HCl CrO42-+ Ba2+ → BaCrO4↓ Endapan kuning
AgNO3 0,1M + HCl CrO42-+ 2Ag+ → Ag2CrO4↓ Endapan merah
CH3COO)2Pb 0,5M + NaOH + HCl 3M
CrO42-+ Pb2+ → PbCrO4↓ Endapan jingga
Na2S 0,5 M2CrO4
2-+ S + 10H+ → 2Cr3+ + 3S ↓+ 5H2O
Larutan kuning
X.
31
Page 32
No. AnionPerlakuan
reagenReaksi Hasil
21 MnO42-
H2SO4 +H2O2
20%KMnO4+ H2SO4 → Mn2 O7 +
2K+ + SO42- + H2O
Larutan putih bening
H2SO4 + Na2S 0,5M
2MnO42- + 5H2S + 6H+ → 5S↓ + 2Mn2+ + 4H+ Larutan putih keruh
H2SO4 + FeSO4
0,5MKMnO4 + H2SO4 → Mn2O7 +
2K+ + SO42- + H2O
Larutan putih kekuningan
NaOH + H2SO44MnO4+4OH- → 4MnO4
2- + O2↑ + 2H2O
Larutan ungu tua
22 CH3COO-
H2SO4 3M CH3COO- + H+ → CH3COOH↑ Larutan putih beningH2SO4 pekat +
ethanolCH3COONa + H2SO4→
CH3COOH+ 2Na+ +HSO4- Bau seperti jambu air
AgNO3 0,1M + air
CH3COO- + Ag+ → CH3COOAg↓
Endapan hitam
BaCl2 0,25 M2CH3COO- + Ba2+ →
Ba(CH3COO)2↓Tidak terjadi perubahan
FeCl3 0,5 M6CH3COO-+ 3Fe3+ + 2H2O → [Fe3(OH)2 (CH3COO)6]++2H+
Larutan merah kekuningan
23 C2O42-
AgNO3 0,1M + NH3
C2O42-+ 2Ag+ → Ag2C2O4↓ Endapan putih
CaCl2 0,5 M C2O42-+ Ca2+ → C2O4Ca↓ Endapan putih
H2SO43M + logam
magnesium + H2SO4 pekat
C2O42- + H2SO4 → H2C2O4 + SO4
-
H2C2O4 + Mg2+→ MgC2O4 + 2H+Endapan biru
H2SO43M + MnSO4 + NaOH
7C2O42- + 2MnO(OH)2↓ + 8H+
→ 2{Mn[(COO)2]3}3- + 2CO2↑ + 6H2O
Endapan coklat
24 C4H4O62-
H2SO4 pekatH2.C4H4O6 → CO↑ + CO2↑ +
2C + 3H2O↑Bau gosong
AgNO3 + NaOH 3M + NH4OH
C4H4O62-+ 2Ag+ → Ag2C4H4O6↓
Endapan putih dan larutan kuning keruh
CaCl2 0,5 M + CH3COOH 3M
C4H4O62-+ Ca2+ → CaC4H4O6↓ Larutan putih bening
FeSO4 + H2O2 + NaOH
C4H4O62- + Fe2+ → FeC4H4O6 Larutan ungu tua
25 C6H5O73-
H2SO4pekat
HOOC.CH2.C(OH).CH2.COOH → CO↑
+ H2O↑ + HOOC.CH2.CO.CH2.COOH
Larutan putih keruh
AgNO3 0,1 M + NH4OH
C6H5O73-+ 3Ag+ →
Ag3C6H5O7↓Endapan putih
CaCl2 0,25 M2C6H5O7
3-+ 3Ca2+ → Ca3(C4H4O6)2↓
Larutan putih bening
32
Page 33
VI. Pembahasan
VI.1 Pembahasan M. Yazid A :
VI.1.1 Pembahasan Kation :
1. Kation Pb2+[Timbal]:
Penambahan HCl 3 M pada Pb2+ akan menghasilkan endapan berwarna putih,
setelah ditambahkan air panas, endapan tersebut melarut, tetapi memisah lagi setelah
dingin. Penambahan Na2S 0,5 M pada Pb2+ menghasilkan endapan hitaM kemudian
ditambahkan HNO3 pekat endapan hitam tersebut larut. Penambahan H2SO4 3 M
pada Pb2+ menyebabkan timbulnya endapan putih, kemudiian setelah dipanaskan
endapan tersebut larut. Penambahan K2CrO4 0,25 M pada Pb2+ menghasilkan
endapan kuning, kemudian ketika ditambahkan NaOH 3 M endapan kuning semakin
banyak. Penambahan Na2CO3 1,5 M pada Pb2+ menghasilkan endapan berwarna
putih, kemudian ketika ditambahkan HNO3 3 M endapat tersebut tetap.
2. Kation Hg22+ [Merkurium(I)]:
Penambahan K2CrO4 0,25 M pada Hg22+ akan merubah warna menjadi orange,
kemudian setelah dipanaskan warna berubah menjadi orange kemerahan.
Penambahan KI 0,5 M pada Hg22+ menghasilkan warna yang tetap yaitu bening, dan
ketika dipanaskan warna tetap bening. Penambahan NH4OH 3 M pada Hg22+
menyebabkan perubahan warna menjadi putih dan terdapat uap pada dinding tabung.
Penambahan sekeping logam alumunium yang bersih pada Hg22+ dihasilkan larutan
yang berwarna putih bening dan terjadi korosi pada sekeping logam alumunium.
3. Kation Ag+ [Perak(I)]:
Penambahan HCl 3 M pada Ag+ menghasilkan endapan putih, kemudian
ditambahkan HCl pekat endapan tersebut larut, dan jika larutan tersebut dipanaskan
endapan muncul lagi. Penambahan KI 0,5 M pada Ag+ menghasilkan warna putih
dan terdapat endapan, kemudian ditambahkan NaCN 0,5 M endapan tersebut tetap
ada, tetapi warna larutan menjadi bening. PenambahanK2CrO4 0,25 M pada Ag+
menghasilkan endapan berwarna coklat, kemudian larutan tersebut ditambah setetes
HNO3 3 M endapan yang awalnya coklat berubah menjadi coklat kemerahan.
Penambahan Na2O3 1,5 M pada Ag+ dihasilkan larutan yang berwarna putih keruh,
kemudian ditambahkan HNO3 3 M larutan tetap berwarna putih keruh.
33
Page 34
4. Kation Hg2+ [Merkurium(II)]:
Penambahan HCl 3 M pada Hg2+ menghasilkan larutan bening, kemudian
ditambahkan Na2S 0,5 M larutan menjadi putih keruh, dan jika larutan tersebut
ditambahkan aqua regia larutan berubah warna menjadi putih kekuningan dan
terdapat endapan kuning. Penambahan NH4OH 3 M pada Hg2+ menghasilkan warna
putih bening. Penambahan NaOH 3 M pada Hg2+ menghasilkan berwarna bening,
kemudian larutan tersebut ditambah setetes HNO3 3 M menghasilkan warna bening.
Penambahan KI 0,5 M pada Hg+ dihasilkan berwarna bening, begitu juga jika
reagen ditambahkan secara berlebih.
5. KationBi3+ [Bismut(III)]:
Penambahn Na2S 0,5 M pada Bi3+ menghasilkan endapan putih, setelah
ditambahkan setetes HCl pekat warna endapan dan warna larutan berubah menjadi
hitam dan dengan memanaskannya larutan berubah warna menjadi putih dan
endapan tetap berwarna hitam. Penambahan NaOH 3 M pada Bi3+ didapatkan
endapan putih kemerahan, kemudian dipanaskan hingga mendidih didapatkan warna
endapan menjadi putih kecoklatan. Penambahan KI 0,5 M pada Bi3+, didapatan
endapan putih, kemudian setelah ditambahkan reagen secara berlebih, endapan larut.
Penambahan HNO3 3 M pada Bi3+ terjadi perubahan warna larutan menjadi putih
kecoklatan.
6. Kation Cu2+ [Tembaga(II)]:
Penambahan NaOH 3 M pada Cu2+ menghasilakan larutan berwarna biru.
dengan pemanasan endapan hitam pada larutan tersebut mulai muncul. Penambahan
KI 0,5 M pada Cu2+ dihasilkan larutan berwarna biru kehijauan, saat ditambahkan
Na2S2O3 0,5 M endapan putih mulai tampak. Penambahan NaCN 0,5 M pada Cu2+
menghasilakan endapan kuning, dilanjutkan dengan penambahan reagen sedikit
berlebih endapan tersebut larut. Penambahan K4Fe(CN)6 0,4 M pada Cu2+,
menghasilakan endapan merah kecoklatan, dilanjutkan dengan NH4OH 0,5 M
endapan tersebut berubah warna menjadi merah kekuningan.
34
Page 35
7. Kation Cd2+ [ Kadmium(II)]:
Penambahan Na2S 0,5 M pada Cd2+ menghasilakan endapan kuning,
dilanjutkan dengan penambahan HCl pekat terjadi pelarutan pada endapan.
Penambahan NH4OH 3 M pada Cd2+ menghasilakan endapan putih, dan larut dalam
reagen berlebih.Penambahan NaOH 3 M pada Cd2+ terdapat endapan berwarna putih,
endapan tersebut larut dalam HCl 3 M. Penambahan NaCN 0,5 M pada Cd2+,
menghasilakan endapan putih, endapan tersebut larut dalam reagen berlebih.
8. Kation As3+ [Arsenik(III)]:
Penambahan NaOH 6 M pada As3+ larutan tetap berwarna putih bening. Saat
pada bagian mulut tabung diletakkan sepotong kertas saring yang sudah dibasahi
HgCl2 0,25 M kertas saring yang semula berwarna putih berubah menjadi berwarna
kuning. Penambahan NaOH 6 M pada As3+ larutan berwarna putih bening,
dilanjutkan dengan penambahan AgNO3 0,1 M warna larutan berubah menjadi
kuning pekat. Penambahan CuSO4 0,5 M pada As3+ merubah warna larutan menjadi
hijau, dilanjutkan dengan penambahan NaOH 6 M larutan berubah warna menjadi
hijau kebiruan. Penambahan HCl pekat dan SnCl2 jenuh pada As3+ menghasilkan
larutan berwarna putih bening.
9. Kation Sn2+ [Timah(II)]:
Penambahan Na2S 0,5 M pada Sn2+ meberikan warna pada larutan menjadi
kuning, kemudian penambahan HCl pekat menghasilakan endapan berwarna putih.
Penambahan NaOH 3 M pada Sn2+ menghasilkan adanya endapan putih dan larutan
berwarna putih bening, kemudian dengan ditambahkan reagen sedikit berlebih warna
larutan menjadi putih keabu-abuan dan endapan larut. Penambahan HgCl2 0,25 M
pada Sn2+ merubah warna larutan menjadi putih keruh dan endapan putih.
10. Kation Fe2+ [Besi(II)]:
Penambahan NaOH 3 M pada Fe2+ menghasilkan warna hijau kehitaman,
dialanjutakan dengan penambahan setetes H2O2 20% larutan berubah warna menjadi
jingga keruh. Penambahan Na2S 0,5 M pada Fe2+ menghasilakan endapan hitam dan
larutan berwarna putih, dialanjutkan dengan penambahan CH3COONa 3 M endapan
hitam tersebut larut. Penambahan NH3 pada Fe2+ menghasilakan warna larutan
menjadi abu-abu keruh dan warna tetap jika ditambahkan reagensia dimetil
glioksima.
35
Page 36
11. Kation Fe3+ [Besi(III)]:
Penambahan K4Fe(CN)6 0,5 M pada Fe3+ merubah warna larutan menjadi biru
dan terdapat endapan hitaM kemudian setelah ditambah NaOH 3 M warna larutan
berubah menjadi merah kecoklatan dan warna endapan menjadi coklat. Penambahan
K3Fe(CN)6 0,167 M pada Fe3+ merubah warna larutan menjadi kuning kehitaman dan
menjadi berwarna biru kehitaman ketika ditambah H2O2 20%. Penambahan
CH3COONa 3 M pada Fe3+ menghasilakan larutan menjadi merah kecoklatan.
Penambahan KSCN 0,1 M pada Fe3+ memberi warna larutan menjadi merah
kehitaman, setelah ditambahkan NaF 0,1 M warna larutan menjadi sedikit memudar.
12. Kation Al3+ [Alumunium(III)]:
Penambahan Na2S 0,5 M pada Al3+ larutan putih menjadi kental. Penambahan
CH3COONa 3 M pada Al3+ warna larutan menjadi putih bening, saat larutan tersebut
dipanaskan terdapat endapan putih keruh. Penambahan Na2HPO4 0,1 M pada Al3+
menghasilkan warna larutan menjadi biru dan endapan hijau, ketika ditambahkan
setetes NaOH 3 M warna biru tersebut memudar. Penambahan Na2CO3 1,5 M pada
Al3+ merubah warna larutan menjadi biru kekuningan, setelah ditambahkan reagen
sedikit berlebih endapan putih mulai muncul.
13. Kation Cr3+ [Kromium(III)]:
Penambahan NH3 pada Cr3+ merubah larutan menjadi putih keruh. Penambahan
Na2CO3 1,5 M pada Cr3+ merubah warna larutan menjadi abu-abu kebiruan.
Penambahan Na2S 0,5 M pada Cr3+ menjadikan larutan berwarna putih kebiruan dan
kental. Penambahan Na2HPO4 0,1 M pada Cr3+ membuat larutan menjadi berwarna
biru, kemudian dengan ditambahkan HCl 3 M larutan menjadi berwarna biru bening.
Penambahan K2CrO4 0,25 M pada Cr3+ membuat warna larutan menjadi biru
kekuningan, kemudian dengan ditambahkan AgNO3 0,1 M muncul endapan
berwarna putih.
14. Kation Co2+ [Kobalt(II)]:
Penambahan NaOH 3 M pada Co2+ menghasilkan endapan berwarna biru,
ketika ditambahkan reagen sedikit berlebih dan dipanaskan warna endapan menjadi
merah jambu. Penambahan Na2S 0,5 M pada Co2+ merubah larutan menjadi keruh,
kemudian dengan ditambahkan setetes HNO3 pekat dan dipanaskan, warna larutan
menjadi kuning keruh. Penambahan NaCN 0,5 M pada Co2+ menghasilkan endapan
coklat, saat ditambahkan reagen sedikit berlebih endapan tersebut larut. Penambahan
NaNO3 0,5 M pada Co2+ menghasikan endapan putih.
36
Page 37
15. Kation Ni2+ [Nikel(II)]:
Penambahan NaOH 3 M pada Ni2+ merubah warna larutan menjadi hijau dan
menghasilkan endapan hijau, kemudian saat ditambahkan setetes NH3 endapan
tersebut larut. Penambahan Na2S 0,5 pada Ni2+ menghasikan endapan berwarna
hitaM dengan ditambahkan reagen sedikit berlebih endapan hitam tersebut tetap.
Penambahan NaCN 0,5 M pada Ni2+ merubah warna larutan menjadi putih kebiruan,
kemudian dengan ditambahkan reagen sedikit berlebih warna larutan menjadi biru
keruh. Penambahan reagensia dimetilglioksima pada Ni2+ merubah warna larutan
menjadi merah muda, ditambahkan NH3 warna larutan berubah menjadi ungu.
16. Kation Mn2+ [Mangan(II)]:
Penambahan NaOH 3 M pada Mn2+ merubah warna larutan menjadi kuning
kecoklatan, saat ditambahkan H2O2 20% muncul endapan berwarna hijau kecoklatan.
Penambahan Na2S 0,5 M pada Mn2+ menghasilkan endapan berwarna coklat pucat,
saat ditambahkan HCl 3 M warna endapan berubah menjadi putih. Penambahan
HNO3 6 M pada Mn2+ merubah warna larutan menjadi coklat kemerahan,
penambahan sedikit padatan KIO4, NaBiO, PbO2 merubah warna larutan menjadi
coklat keabu-abuan. Penambahan Na2HPO4 0,1 M pada Mn2+ merubah warna
larutan menjadi putih bening, kemudian dengan ditambahkan setetes NH3 warna
larutan tetap putih bening, saat ditambahkan HCl warna larutan juga tetap putih
bening.
17. Kation Zn2+ [Zink]:
Penambahan NaOH 3 M pada Zn2+ merubah warna larutan menjadi keruh,
ditambahkan setetes HCl 3 M warna larutan menjadi bening kembali. Penambahan
Na2S 0,5 M pada Zn2+ menghasilkan endapan putih yang larut dalam HCl 3 M.
Penambahan Na2HPO4 0,1 M pada Zn2+ merubah warna larutan menjadi keruh, saat
ditambahkan HCl 3 M warna larutan menjadi bening kembali. Penambahan
K4Fe(CN)6 0,5 M pada Zn2+ menghasilkan endapan putih, dengan ditambahkan
NaOH 3 M endapan tersebut larut.
18. Kation Ba2+ [Barium]:
Penambahan (NH3)2C2O4 0,25 M pada Ba2+ menghasilkan endapan putih yang
larut dalam air berlebih. Penambahan K2CrO4 0,1 M pada Ba2+ merubah warna
larutan menjadi putih kekuningan, setelah ditambahkan setetes HCl 3 M merubah
warna larutan menjadi orange bening. Setetes larutan ditambahkan kedalam
selembar kertas saring, kemudian tambahkan setetes HCl 3 M tidak terjadi reaksi
37
Page 38
dan kertas saring tetap berwarna putih, lalu setelah ditambahkan setetes reagensia
natrium rodiozonat, warna kertas saring menjadi kuning. Dengan melakukan uji
nyala didapat warna nyala jingga.
19. Kation Sr 2+ [Stronsium] :
Penambahan K2SO4 jenuh pada Sr2+ warna larutan tetap putih bening, saat
dipanaskan hingga mendidih muncul endapan putih. Penambahan (NH3)2C2O4 0,25
M pada Sr2+ menghasilkan endapan warna putih yang larut dalam HCl 3 M.
Penambahan K2CrO4 0,1 M pada Sr2+ merubah warna larutan menjadi kuning, setelah
ditambahkan air sedikit berlebih diperoleh larutan berwarna kuning. Dengan
melakukan uji nyala akan diperoleh warna jingga.
20. Kation Ca2+ [Kalsium] :
Penambahan (NH3)2CO3 0,5 M pada Ca2+ menghasilkan endapan putih, setelah
dipanaskan endapan tersebut larut, saat ditambahkan CH3COOH 3 M endapan
hilang. Penambahan (NH3)2CO4 0,25 M pada Ca2+ menghasilkan endapan putih yang
larut dalam HCl 3 M. Penambahan NH4Cl 1 M pada Ca2+ merubah wana larutan
menjadi putih, setelah ditambahkan K4Fe(CN)6 0,4 M warna yang didapat adalah
putih kekuningan. Dengan melakukan uji nyala diperoleh nyala berwarna jingga.
21. Kation Mg2+ [Magnesium] :
Penambahan NaOH 3 M pada Mg2+ menghasilkan endapan putih, saat
ditambahkan NH4Cl 1 M endapan pada larutan menjadi semakin banyak.
Penambahan NH3 pada Mg2+ menghasilkan endapan putih, dilanjutkan dengan
penambahan NH4Cl 1 M endapan tersebut larut, tetapi setelah ditambahkan setetes
Na2HPO4 0,1 M endapan muncul kembali. Penambahan reagensia kuning titan pada
Mg2+ merubah warna larutan menjadi kuning, setelah ditambahkan NaOH 3 M
muncul endapan berwarna merah.Saat dilakukan uji nyala pada Mg2+ menghasilkan
warna nyala jingga.
22. Kation K+ [Kalium] :
Penambahan Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M pada K+ merubah warna
larutan menjadi merah muda bening, ketika dipanaskan warna larutan menjadi putih
bening. Saat dilakukan uji nyalapada K+ diperoleh warna nyala jingga.
23. Kation Na+ [Natrium] :
Dengan melakukan uji nyala pada Na+, diperoleh nyala dengan warna jingga.
24. Kation NH4+ [Amonium] :
38
Page 39
Penambahan NaOH 3 M pada NH4+ menghasilkan sedikit sekali endapan,
kemudian panaskandan tabung ditutup dengan kertas lakmus merah yang telah
dibasahi oleh air, hasilnya kertas lakmus merah tersebut berubah warna menjadi
biru. Penambahan NaOH 6 M pada NH4+ merubah larutan menjadi sedikit kental,
saat ditambahkan setetes reagensia Nessler muncul endapan orange. Penambahan
Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M pada NH4+ merubah warna larutan menjadi
merah muda, setelah dipanaskan warna merah muda tersebut memudar.
VI.1.2 Pembahasan Anion
1. Anion CO32- [Karbonat] :
Penambahan HCl 3 M pada CO32- tidak menimbulkan reaksi dan warna larutan
tetap putih bening tetapi terdabat gelembung-gelembung. Penambahan BaCl 0,25 M
pada CO32- menghasilkan endapan putih yang tetap ketika ditambahkan HCl 3 M.
Penambahan AgNO3 0,1 M pada CO32- menghasilkan endapan putih, saat
ditambahkan HNO3 3 M warna endapan menjadi putih kekuningan.
2. Anion HCO3- [Hidrogen Karbonat] :
Penambahan MgSO4 0,25 M pada HCO3- merubah warna larutan menjadi
orange, ketika larutan tersebut dipanaskan warna larutan menjadi orange kemerahan.
Penambahan HgCl2 0,25 M pada HCO3- merubah warna larutan menjadi coklat
kemerahan, saat dipanaskan endapan berwarna coklat kemerahan muuai muncul.
3. Anion SO32- [Sulfit] :
Penambahan HCl 3 M pada SO32- kemudian dipanaskan, timbul bau seperti
belerang terbakar. Penambahan BaCl 0,25 M pada SO32- merubah larutan menjadi
putih kental, dan tetap kental setelah ditambah HCl 3 M. Penambahan AgNO3 0,1 M
pada SO32- merubah warna larutan menjadi keruh, setelah ditambahkan reagen
berlebih hasilnya larutan tetap keruh, dan mengental ketika dikasih reagen berlebih
dan dipanaskan. Penambahan (CH3COO)2Pb 0,5 M pada SO32- menghasilkan
endapan putih yang larut dalam HNO3 3 M.
4. Anion S2O32- [Tiosulfat] :
39
Page 40
Penambahan BaCl 0,25 M pada S2O32- warna larutan tetap bening.
Penambahan AgNO3 0,1 M pada S2O32- menghasilkan endapan hitaM setelah
dipanaskan endapan tersebut larut. Penambahan (CH3COO)2Pb 0,5 M pada S2O32-
menghasilkan endapan putih, saat ditambahkan reagen sedikit berlebih endapan
bertambah semakin banyak, dan endapan larut ketika dipanaskan. Penambahan
FeCl3 0,5 M pada S2O32- merubah warna larutan menjadi coklat tua, setelah
didiamkan beberapa saat warna larutan berubah menjadi kuning kecoklatan.
5. Anion S2- [Sulfida] :
Penambahan HCl 3 M pada S2- merubah warna larutan menjadi putih
kehijauan, kemudian saatdiletakkan kertas saring yang telah dibasahi dengan
(CH3COO)2Pb 0,5 M di atas gas yang dihasilkan membuat kertas saring tersebut
berwarna coklat muda. Penambahan AgNO3 0,1 M pada S2- menghasilkan endapan
hitaM setelah ditambahkan setetes HNO3 3 M lalu dipanaskan, endapan tersebut
larut. Penambahan (CH3COO)2Pb 0,5 M pada S2- menghasilkan endapan hitam.
Penambahan BaCl2 0,25 M pada S2- merubah warna larutan menjadi putih keruh.
6. Anion NO2- [Nitrit] :
Penambahan HCl 3 M pada NO2- diperoleh warna laruta putih bening.
Penambahan FeSO4 25% pada NO2- merubah warna larutan menjadi hijau
kehitaman. Penambahan AgNO3 0,1 M pada NO2- merubah warna larutan menjadi
putih keruh. Penambahan KI 0,5 M pada NO2- menghasilkan endapan putih, saat
larutan tersebut ditambahkan H2SO4 3 M dan setetes larutan kanji endapan putih
tersebut sedikit demi sedikit larut.
7. Anion CN- [Sianida] :
Penambahan HCl 3 M pada CN- menghasilkan larutan tetap bening.
Penambahan AgNO3 0,1 M pada CN- menghasilkan endapan putih, ketika
ditambahkan NH3 endapan tersebut larut. Penambahan NaOH 6 M pada CN -
menghasilkan larutan bening, kemudian dengan ditambahkan tiga tetes FeSO4 25%,
muncul endapan hijau, saat dididihkan endapan hijau tersebut larut, selanjutnya saat
ditambahkan HCl 3 M warna larutan berubah menjadi biru, terakhir setelah
ditambahkan FeCl3 0,5 M endapan menjadi berwarna biru tua. Penambahan
merkurium (I) nitrat pada CN- menyebabkan terjadinya penguapan.
8. Anion SCN- [Tiosianat] :
40
Page 41
Penambahan H2SO4 pekat pada SCN- merubah warna larutan menjadi putih
kekuningan. Penambahan AgNO3 0,1 M pada SCN- menghasilkan endapan putih
yang larut dalam NH3. Penambahan CuSO4 0,5 M pada SCN- menghasilkan warna
larutan hijau bening. Penambahan merkurium (II) nitrat pada SCN- menghasilkan
larutan bening dan setelah dipanaskan muncul endapan putih. Penambahan FeCl 0,5
M pada SCN- merubah warna larutan menjadi merah darah.
9. Anion [Fe(CN)6]4- [Heksasianoferat] :
Penambahan H2SO4 3 M pada [Fe(CN)6]4- merubah warna larutan menjadi biru,
setelah dipanaskan, warna biru dari larutan tersebut memudar. Penambahna AgNO3
0,1 M pada [Fe(CN)6]4- menghasikan endapan putih yang larut dalam NH3.
Penambahhan FeCl3 0,5 M pada [Fe(CN)6]4- merubah warna larutan menjadi biru
kehitaman, saat ditambahkan NaOH 3 M warna larutan berubah menjadi orange
pekat. Penambahan FeSO4 0,5 M pada [Fe(CN)6]4- merubah warna larutan menjadi
biru pekat. Penambahan CuSO4 0,5 M pada [Fe(CN)6]4- menghasilkan endapan
merah kehitaman, kemudian ketika ditambahkan NaOH 3 M endapan larut dan
larutan berubah warna menjadi biru.
10. Anion [Fe(CN)6]3-[Heksasianoferat(III)] :
Penambahan H2SO4 3 M pada [Fe(CN)6]3- merubah warna larutan menjadi
hijau kekuningan, ketika dipanaskan warna tersebut berubah menjadi hitam
kekuningan. Penambahan AgNO3 0,1 M pada [Fe(CN)6]3- merubah warna larutan
menjadi orange, setelah ditambahkan NH3 larutan berwarna orange kekuningan.
Penambahan FeSO4 0,5 M pada [Fe(CN)6]3- menghasilkan endapan biru.
Penambahan FeCl3 0,5 M pada [Fe(CN)6]3- merubah warna larutan menjadi hitam
kekuningan. Penambahan KI 0,5 M pada [Fe(CN)6]3- merubah larutan menjadi
kuning pekat, ketika ditambahkan HCl 3 M warna larutan menjadi kuning, dan
warna larutan tetap kuning saat ditambahkan larutan kanji
11. Anion Cl- [Klorida] :
Penambahan H2SO4 pekatpada Cl- merubah warna larutan menjadi putih
kecoklatan, setelah dipanaskan terjadi penguapan yang mana jika kertas lakmus biru
diletakkan diatas gas yang dihasilkan tersebut kertas lakmus tetap berwarna biru.
Penambahan AgNO3 0,1 M pada Cl- merubah warna larutan menjadi putih pekat,
setelah ditambahkan setetes NH4OH 3 M warna larutan bening. Penambahan
(CH3COO)2Pb 0,5 M pada Cl- menghasilkan endapan putih. Penambahan K2Cr2O7
0,5 M pada Cl- merubah warna larutan menjadi orange kekuningan, ketika
41
Page 42
ditambahkan H2SO4 pekat warna larutan menjadi orange pekat, ketika selembar
kertas saring yang telah dibasahi setetes NaOH 3 M diletakkan diatas uap yang
dihasilkan pada saat pemanasan larutan, didapatkan warna kertas saring menjadi
pudar.
12. Anion Br- [Bromida] :
Penambahan H2SO4 pekat pada Br- merubah warna larutan menjadi kuning
cerah, ketika dipanaskan terjadi penguapan. Penambahan AgNO3 0,1 M pada Br-
memberi perubahan warna larutan menjadi putih pekat, kemudian dengan
ditambahkan setetes NH3 muncul sedikit endapan putih. Penambahan (CH3COO)2Pb
0,5 M pada Br- menghasilkan endapan putih, saat ditambahkan sedikit air dan
dipanaskan larutan menjadi berwarna kuning cerah. Penambahan K2Cr2O7 0,5 M
pada Br- merubah larutan menjadi berwarna kuning jingga, saat ditambahkan setetes
H2SO4 pekat diperoleh larutan dengan warna coklat kemerahan, kemudian saat
kertas saring diletakkan diatas uap larutan yang sudah dipanaska kertas saring
berubah warna menjadi merah.
13. Anion I- [Iodida] :
Penambahan H2SO4 pekat pada I-merubah warna larutan menjadi kuning pucat,
kemudian panaskan, lalu selembar kertas saring yang diletakkan diatas uap menjadi
biru. Penambahan AgNO3 0,1 M pada I- muncul endapan putih dan warna larutan
menjadi putih pekat, setelah ditambahkan setetes NaCN 0,5 M warna larutan
menjadi putih bening. Penambahan (CH3COO)2Pb 0,5 M pada I- menghasilkan
endapan putih yang larut dalam air panas. Penambahan NaNO2 0,5 M pada I-
menghasilkan warna larutan putih bening, setelah ditambahkan setetes larutan kanji,
endapan putih muncul. Penambahan CuSO4 0,5 M pada I- merubah warna larutan
menjadi biru bening, saat ditambahkan setetes Na2S2O3 0,5 M larutan menjadi hijau
bening.
14. Anion F- [Fluorida] :
Penambahan H2SO4 pekat pada F- merubah warna larutan menjadi putih
kekuningan, setelah dipanaskan warna menjadi putih bening. Penambahan AgNO3
0,1 M pada F- merubah warna larutan menjadi putih keruh. Penambahan CaCl2
0,25 M pada F- menghasilkan warna larutan putih bening, setelah ditambahkan
setetes CH3COOH 3 M warna larutan tetap putih bening. Penambahan FeCl3 0,5 M
pada F- merubah warna larutan menjadi putih kekuningan.
15. Anion NO3- [Nitrat] :
42
Page 43
Penambahan H2SO4 pekat pada NO3- menghasilkan larutan berwarna bening,
saat dipanaskan larutan tetap bening. Penambahan H2SO4 pekat pada NO3- merubah
warna larutan menjadi putih keruh, saat dipanaskan warna larutan menjadi putih
jinggn. Penambahan FeSO4 25% pada NO3- merubah warna larutan menjadi kuning
kecoklatan, setelah ditambahkan H2SO4 pekat perlahan-lahan warna larutan berubah
menjadi putih kekuningan.
16. Anion BO33- , B4O72- , BO2
- [Borat] :
Lima tetes larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat, warna larutan putih
bening, setelah dipanaskan, warna larutan menjadi putih kekuningan. Lima tetes
larutan ditambahkan tiga tetes H2SO4 pekat, warna larutan putih bening, setelah
ditambahkan tiga tetes metanol atau etanol absolut, warna larutan tetap putih bening,
lalu saat larutan tersebut dibakar dengan nyala api, warna nyala yang muncul adalah
jingga. Lima tetes larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M muncul endapan putih,
setelah dipanaskan, endapan berubah warna menjadi coklat. Lima tetes larutan
ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M muncul endapan yang larut dalam HCl 3 M.
17. Anion SO42- [Sulfat] :
Penambahan BaCl2 0,25 M padaSO42- menghasilkan endapan putih yang larut
dalam HCl pekat. Penambahan (CH3COO)2Pb 0,5 M pada SO42- menghasilkan
endapan putih, ketika ditambahkan setetes NaOH 3 M endapan larut, dan
penambahan HCl 3 M mengakibatkan endapan muncul kembali. Penambahan
AgNO3 0,1 M pada SO42- menghasilkan endapan putih. Penambahan BaCl2 0,25 M
pada SO42- menghasilkan endapan putih, setelah ditambah setetes natrium
rodiozonat, larutan menjadi putih kekuningan, dan muncul endapan putih saat
ditambahkan larutan uji dan larutan HCl 3 M.
18. Anion SiO32- [Silikat] :
Penambahan HCl 3 M pada SiO32- menghasilkan endapan putih seperti gelatin,
saat dipanaskan endapan tersebut mencair. Penambahan NH4Cl 1 M pada SiO32-
menghasilkan endapan putih. Penambahan AgNO3 0,1 M pada SiO32- menghasilkan
endapan putih kehijauan, saat ditambahkan HCl 3 M endapan menjadi putih seperti
gelatin. Penambahan BaCl2 0,25 M pada SiO32- menghasilkan larutan yang keruh dan
terdapat endapan putih, larutan menjadi putih bening dan masih terdapat endapan
putih setelah ditambahkan setetes HNO3 3 M.
19. Anion PO43- [Ortofosfat] :
43
Page 44
Penambahan AgNO3 0,1 M pada PO43- menghasilkan endapan kuning,
endapan tersebut larut dalam HNO3 3 M. Penambahan BaCl2 0,25 M pada PO43-
menghasilkan endapan putih, saat ditambahkan HCl 3 M endapan larut. Penambahan
reagensia campuran magnesiapada PO43- warna larutan bening, setelah ditambahkan
setetes CH3COOH 3 M larutan tetap berwarna putih bening. Penambahan FeCl3 0,5
M pada PO43- merubah warna larutan menjadi putih kekuningan, saat ditambahkan
CH3COOH 3 M larutan tetap berwarna putih kekuningan.
20. Anion CrO42- [Kromat] :
Penambahan BaCl2 0,25 M pada CrO42- menghasilkan endapan kuning yang
larut dalam HCl 3 M. Penambahan AgNO3 0,1 M pada CrO42- menghasilkan endapan
merah, saat ditambahkan setetes HCl 3 M warna larutan berubah menjadi putih.
Penambahan (CH3COO)2Pb 0,5 M pada CrO42- merubah warna larutan menjadi
kuning dan muncul endapan kuning, saat ditambahkan NaOH 3 M warna endapan
menjadi jingga, dan warna larutan menjadi kuning kemerahan saat ditambahkan
CH3COOH 3 M. Penambahan Na2S 0,5 M pada CrO42- merubah warna larutan
menjadi kuning.
21. Anion MnO4- [Permanganat] :
Penambahan H2SO4 3 M pada MnO4- merubah warna larutan menjadi ungu tua,
saat ditambah H2O2 20% larutan berubah warna menjadi putih bening. Penambahan
H2SO4 3 M pada MnO4- merubah warna larutan menjadi ungu tua, saat ditambah
Na2S 0,5 M larutan berubah warna menjadi putih keruh. Penambahan H2SO4 3 M
pada MnO4- merubah warna larutan menjadi ungu tua, saat ditambahkan FeSO4 0,5
M warna larutan menjadi putih kekuningan. Penambahan NaOH 3 M pada MnO4-
larutan berubah warna menjadi ungu tua, larutan juga tetap berwarna ungu tua ketika
dipanaskan dan ditambah H2SO4 3 M.
22. Anion CH3COO- [Asetat] :
Penambahan H2SO4 3 M pada CH3COO- dan dipanaskan, menghasilkan larutan
berwarna bening. Penambahan H2SO4 pekat dan setetes etanol absolut pada
CH3COO- merubah warna larutan menjadi putih, setelah dipanaskan perlahan selama
beberapa menit, terhirup bau yang menyengat. Penambahan AgNO3 0,1 M pada
CH3COO- menghasilkan larutan berwarna putih bening, saat ditambahkan sedikit air
larutan tersebut berwarna putih keruh,dan setelah dipanaskan muncul endapan
hitam. Penambahan BaCl2 0,25 M pada CH3COO- tidak terjadi perubahan.
Penambahan FeCl3 0,5 M pada CH3COO- merubah warna larutan menjadi merah
44
Page 45
kekuningan, setelah dipanaskan larutan tersebut menjadi merah dan terdapat
endapan coklat.
23. Anion C2O42- [Oksalat] :
Penambahan AgNO3 0,1 M pada C2O42- menghasilkan endapan putih yang
larut dalam NH3. Penambahan CaCl2 0,5 M pada C2O42- menghasikan endapan
berwarna putih yang larut dalam CH3COOH 3 M. Penambahan H2SO4 3 M pada
C2O42- menghasilkan endapan hitaM saat tambahkan sedikit bagian logam
magnesiuM lalu ditambahkan lima tetes H2SO4 pekat menghasilkan endapan
berwarna biru, saat dipanaskan secara perlahan endapan biru tersebut menyebar.
Penambahan MnSO4 0,25 M dan lima tetes NaOH 3 M pada C2O42- menghasilkan
larutan berwarna bening setelah dipanaskan kemudian didinginkan, lalu larutan uji
yang telah ditambahkan setetes H2SO4 3 M ditambahkan kedalam campuran tadi,
warna larutan menjadi kuning keruh dan muncul endapan coklat.
24. Anion C4H4O62- [Tartat] :
Penambahan H2SO4 pekat pada C4H4O62- menimbulkan bau gosong.
Penambahan AgNO3 0,1 M pada C4H4O62- ditambahkan tiga tetes larutan NaOH 3 M
muncul endapan putih, setelah ditambahkan NH4OH 3 M dan larutan uji, membuat
larutan menjadi kuning pekat, setelah dipanaskan warna larutan menjadi kuning
keruh. Penambahan CaCl2 0,25 M dan CH3COOH 3 M pada C4H4O62-, menghasilkan
warna larutan tetap bening. Penambahan FeSO4 25% pada C4H4O62- merubah warna
larutan menjadi kuning bening, saat ditambahkan tiga tetes H2O2 20% warna larutan
teersebut menjadi kuning keemasan, lalu ditambahkan NaOH 3 M warna larutan
berubah menjadi ungu tua.
25. Anion C6H5O73- [Sitrat] :
Penambahan H2SO4 pekat pada C6H5O73-merubah warna larutan menjadiputih
keruh, setelah dipanaskan warna larutan menjadi bening. Penambahan AgNO3 0,1 M
pada C6H5O73- menghasilkan endapan putih yang larut dalam NH4OH 3 M.
Penambahan CaCl 0,25 M pada C6H5O73- menghasilkan larutan bening.
VI.2 Pembahasan Romdoni :
45
Page 46
VI.2.1 Pembahasan Kation :
1. Kation Pb2+[Timbal]:
Pada penambahan HCl 3 M akan dihasilkan endapan berwarna putih, setelah
ditambahkan air panas endapan tersebut melarut, tetapi memisah lagi setelah dingin.
Pada penambahan Na2S 0,5 M menghasilkan endapan hitam kemudian ditambahkan
HNO3 pekat endapan hitam tersebut larut. Pada penambahan H2SO4 3 M
menghasilkan endapan putih, yang kemudian setelah dipanaskan endapan tersebut
larut. Pada penambahan K2CrO4 0,25 M dihasilkan endapan kuning, kemudian
ketika ditambahkan NaOH 3 M endapan kuning tersebut semakin banyak. Kemudian
Pada penambahan Na2CO3 1,5 M dihasilkan endapan berwarna putih, kemudian
ketika ditambahkan HNO3 3 M endapat tersebut tetap.
2. Kation Hg22+ [Merkurium(I)]:
Pada penambahan K2CrO4 0,25 M didapatkan larutan berwarna orange,
kemudian setelah dipanaskan warna berubah menjadi orange kemerahan. Pada
Penambahan KI 0,5 M dihasilkan warna yang tetap yaitu bening, dan ketika
dipanaskan warna tetap bening. Pada penambahan NH4OH 3 M terjadi perubahan
warna menjadi putih dan terdapat uap pada dinding tabung. Kemudian pada
penambahan sekeping logam alumunium yang bersih dihasilkan larutan yang
berwarna putih bening dan terjadi korosi pada logam alumunium tersebut.
3. Kation Ag+ [Perak(I)]:
Pada penambahan HCl 3 M dihasilkan endapan putih, saat larutan ditambah
HCl pekat endapan tersebut larut, dan jika larutan tersebut dipanaskan endapan
muncul lagi. Pada penambahan KI 0,5 M dihasilkan warna putih dan terdapat
endapan, jika ditambahkan NaCN 0,5 M endapan tersebut tetap ada, tetapi warna
larutan menjadi bening. Selanjutnya pada penambahan K2CrO4 0,25 M
menghasilkan endapan berwarna coklat, kemudian larutan tersebut ditambah setetes
HNO3 3 M endapan yang awalnya coklat beerubah menjadi coklat kemerahan.
Kemudian Pada penambahan Na2O3 1,5 M dihasilkan larutan yang berwarna putih
keruh, jika larutan tersebut ditambahkan HNO3 3 M larutan tetap berwarna putih
keruh.
4. Kation Hg2+ [Merkurium(II)]:
46
Page 47
Pada penambahan HCl 3 M dihasilkan larutan bening, jika pada larutan
tersebut ditambahkan Na2S 0,5 M larutan menjadi putih keruh, dan jika larutan
tersebut ditambahkan aqua regia larutan berubah warna menjadi putih kekuningan
dan terdapat endapan kuning. Pada penambahan NH4OH 3 M dihasilkan warna putih
bening. Pada penambahan NaOH 3 M dihasilkan larutan berwarna bening, jika pada
larutan tersebut ditambahkan setetes HNO3 3 M dihasilkan warna bening. Pada
penambahan KI 0,5 M dihasilkan berwarna bening, begitu juga jika reagen
ditambahkan secara berlebih.
5. Kation Bi3+ [Bismut(III)]:
Pada penambahan Na2S 0,5 M dihasilkan endapan putih, jika pada larutan
tersebut ditambahkan setetes HCl pekat warna endapan dan warna larutan berubah
menjadi hitam dan dengan memanaskannya larutan berubah warna menjadi putih
dan endapan tetap berwarna hitam. Pada penambahan NaOH 3 M didapatkan
endapan putih kemerahan, kemudian dipanaskan hingga mendidih didapatkan warna
endapan menjadi putih kecoklatan. Pada penambahan KI 0,5 M didapatan endapan
putih, kemudian setelah ditambahkan reagen secara berlebih, endapan larut. Pada
penambahan HNO3 3 Mterjadi perubahan warna larutan menjadi putih kecoklatan.
6. Kation Cu2+ [Tembaga(II)]:
Pada penambahan NaOH 3 M dihasilkan larutan berwarna biru, dengan
pemanasan endapan hitam pada larutan tersebut mulai muncul. Pada penambahan KI
0,5 M dihasilkan larutan berwarna biru kehijauan, jika pada larutan tersebut
ditambahkan Na2S2O3 0,5 M endapan putih mulai tampak. Pada penambahan NaCN
0,5 M dihasilkan endapan kuning, dilanjutkan dengan penambahan reagen sedikit
berlebih endapan tersebut larut. Pada penambahan K4Fe(CN)6 0,4 M dihasilkan
endapan merah kecoklatan, dilanjutkan dengan NH4OH 0,5 M endapan tersebut
berubah warna menjadi merah kekuningan.
7. Kation Cd2+ [ Kadmium(II)]:
Pada penambahan Na2S 0,5 M dihasilkan endapan kuning, dilanjutkan dengan
penambahan HCl pekat terjadi pelarutan pada endapan. Pada penambahan NH4OH 3
M dihasilakan endapan putih, endapan tersebut larut dalam reagen berlebih. Pada
penambahan NaOH 3 M dihasilkan endapan berwarna putih, endapan tersebut larut
dalam HCl 3 M. Pada penambahan NaCN 0,5 M dihasilkan endapan putih, akan
tetapi endapan tersebut larut dalam reagen berlebih.
8. Kation As3+ [Arsenik(III)]:
47
Page 48
Pada penambahan NaOH 6 M larutan yang dihasilkan tetap berwarna bening.
Saat pada bagian mulut tabung diletakkan sepotong kertas saring yang dibasahi
HgCl2 0,25 M kertas saring yang semula berwarna putih berubah menjadi berwarna
kuning. Dengan penambahan NaOH 6 M larutan teap berwarna bening, dilanjutkan
dengan penambahan AgNO3 0,1 M warna larutan tersebut berubah menjadi kuning
pekat. Pada penambahan CuSO4 0,5 M warna larutan menjadi hijau, kemudian
dengan ditambahkan NaOH 6 M berubah warna menjadi hijau kebiruan. Dengan
HCl pekat dan SnCl2 jenuh dihasilkan larutan berwarna bening.
9. Kation Sn2+ [Timah(II)]:
Pada penambahan Na2S 0,5 M dihasilkan warna kuning pada larutan,
kemudian penambahan HCl pekat menghasilakan endapan berwarna putih. Pada
penambahan NaOH 3 M dihasilkan endapan putih dan larutan berwarna putih
bening, jika ditambahkan reagen sedikit berlebih warna larutan menjadi putih keabu-
abuan dan endapan larut. Pada penambahan HgCl2 0,25 M terjadi perubahan warna
larutan menjadi putih keruh dan terdapat endapan putih.
10. Kation Fe2+ [Besi(II)]:
Pada penambahan NaOH 3 M dihasilkan warna hijau kehitaman, dilanjutakan
dengan penambahan setetes H2O2 20% warna menjadi jingga keruh. Dengan
Penambahan Na2S 0,5 M dihasilakan endapan hitam dan larutan berwarna putih,
endapan hitam tersebut larut dengan penambahan CH3COONa 3 M. Pada
penambahan NH3 dihasilakan warna larutan abu-abu keruh dan warna tetap jika
ditambahkan reagensia dimetilglioksima.
11. Kation Fe3+ [Besi(III)]:
Pada penambahan K4Fe(CN)6 0,5 M terjadi perubahan warna larutan menjadi
biru dan terdapat endapan hitaM jika ditambahkan NaOH 3 M warna larutan
berubah menjadi merah kecoklatan dan warna endapan menjadi coklat. Pada
penambahan K3Fe(CN)6 0,167 M warna larutan menjadi kuning kehitaman dan
menjadi berwarna biru kehitaman ketika ditambah H2O2 20%. Pada penambahan
CH3COONa 3 M dihasilakan larutan merah kecoklatan. Kemudian Pada
penambahan KSCN 0,1 M warna larutan menjadi merah kehitaman, dan menjadi
sedikit memudar setelah ditambahkan NaF 0,1 M.
12. Kation Al3+ [Alumunium(III)]:
48
Page 49
Pada penambahan Na2S 0,5 M larutan menjadi putih kental. Pada penambahan
CH3COONa 3 M warna larutan menjadi putih bening, jika larutan tersebut
dipanaskan endapan putih keruh mulai tampak. Kemuudian dengan penambahan
Na2HPO4 0,1 M dihasilkan larutan berwarna biru dan endapan hijau, tetapi jika
ditambahkan setetes NaOH 3 M warna biru tersebut memudar. Pada penambahan
Na2CO3 1,5 M warna larutan menjadi biru kekuningan, dan setelah ditambahkan
reagen sedikit berlebih endapan putih mulai muncul.
13. Kation Cr3+ [Kromium(III)]:
Pada penambahan NH3 terjadi perubahan larutan menjadi putih keruh. Pada
penambahan Na2CO3 1,5 M warna larutan menjadi abu-abu kebiruan. Kemudian
pada penambahan Na2S 0,5 M larutan berwarna putih kebiruan dan kental. Pada
penambahan Na2HPO4 0,1 M larutan menjadi berwarna biru, kemudian dengan
ditambahkan HCl 3 M larutan menjadi biru bening. Pada penambahan K2CrO4 0,25
M didapatkan warna biru kekuningan, kemudian dengan ditambahkan AgNO3 0,1 M
muncul endapan putih.
14. Kation Co2+ [Kobalt(II)]:
Pada penambahan NaOH 3 M terdapat endapan berwarna biru, ketika
ditambahkan reagen sedikit berlebih dan dipanaskan warna endapan tersebut
menjadi merah jambu. Pada penambahan Na2S 0,5 M larutan menjadi keruh, dengan
ditambahkan setetes HNO3 pekat dan dipanaskan, larutan tersebut menjadi kuning
keruh. Selanjutnya dengan penambahan NaCN 0,5 M dihasilkan endapan coklat,
endapan tersebut larut saat ditambahkan reagen berlebih. Penambahan NaNO3 0,5 M
dihasikan endapan putih.
15. Kation Ni2+ [Nikel(II)]:
Pada penambahan NaOH 3 M warna larutan menjadi hijau dan dihasilkan
endapan hijau, kemudian saat ditambahkan NH3 endapan tersebut larut. Pada
penambahan Na2S 0,5 M dihasikan endapan berwarna hitaM endapan hitam tersebut
tetap meskipun ditambahkan reagen sedikit berlebih. Kemudian pada penambahan
NaCN 0,5 M terjadi perubahan warna larutan menjadi putih kebiruan, jika
ditambahkan reagen sedikit berlebih warna larutan menjadi biru keruh. Pada
penambahan reagensia dimetilglioksima warna larutan menjadi merah muda, dan
berubah menjadi ungu saat ditambahkan NH3.
16. Kation Mn2+ [Mangan(II)]:
49
Page 50
Pada penambahan NaOH 3 M warna larutan menjadi kuning kecoklatan,
muncul endapan berwarna hijau kecoklatan saat ditambahkan larutan H2O2 20%.
Dengan penambahan Na2S 0,5 M dihasilkan endapan berwarna coklat pucat,
endapan berubah menjadi putih saat ditambahkan HCl 3 M. Pada penambahan HNO3
6 M warna larutan berubah menjadi coklat kemerahan, dan berubah warna menjadi
coklat keabu-abuan saat penambahan sedikit padatan KIO4, NaBiO, PbO2.
Kemudian pada penambahan Na2HPO4 0,1 M warna larutan menjadi putih bening,
kemudian ditambahkan HCl dan NH3 warna larutan tetap putih bening.
17. Kation Zn2+ [Zink]:
Pada penambahan NaOH 3 M terjadi perubahan warna larutan menjadi keruh,
larutan menjadi bening kembali saat ditambahkan HCl 3 M warna. Pada
penambahan Na2S 0,5 M dihasilkan endapan putih yang larut dalam HCl 3 M.
Kemudian pada penambahan Na2HPO4 0,1 M larutan berubah menjadi keruh, dan
bening kembali saat ditambahkan HCl 3 M. Pada penambahan K4Fe(CN)6 0,5 M
dihasilkan endapan putih, endapan tersebut larut saat ditambahkan NaOH 3 M.
18. Kation Ba2+ [Barium]:
Pada saat penambahan (NH3)2C2O4 0,25 M dihasilkan endapan putih yang larut
dalam air berlebih. Pada penambahan K2CrO4 0,1 M warna larutan menjadi putih
kekuningan, setelah ditambahkan setetes HCl 3 M merubah warna larutan menjadi
orange bening. Setetes larutan ditambahkan kedalam selembar kertas saring,
kemudian tambahkan setetes HCl 3 M tidak terjadi reaksi dan kertas saring tetap
berwarna putih, lalu setelah ditambahkan setetes reagensia natrium rodiozonat,
warna kertas saring menjadi kuning. Dengan melakukan uji nyala didapat warna
nyala jingga.
19. Kation Sr 2+ [Stronsium] :
Pada saat penambahan K2SO4 warna larutan tetap putih bening, dan muncul
endapan putih saat dipanaskan hingga mendidih. Pada penambahan (NH3)2C2O4 0,25
M dihasilkan endapan warna putih yang larut dalam HCl 3 M. Kemudian
Penambahan K2CrO4 0,1 M warna larutan berubah menjadi kuning begitu pula jika
ditambahkan air sedikit berlebih. Saat dilakukan uji nyala diperoleh warna jingga.
20. Kation Ca2+ [Kalsium] :
Pada penambahan (NH3)2CO3 0,5 M endapan putih dihasilkan, saat dipanaskan
endapan tersebut larut, dan endapan hilang saat ditambahkan CH3COOH 3 M. Pada
penambahan (NH3)2CO4 0,25 M dihasilkan endapan putih yang larut jika
50
Page 51
ditambahkan dengan HCl 3 M. Kemudian pada penambahan NH4Cl 1 M terjadi
perubahan warna larutan menjadi putih, setelah ditambahkan K4Fe(CN)6 0,4 M
warna yang didapat adalah putih kekuningan. Saat dilakukan uji nyala diperoleh
nyala api berwarna jingga.
21. Kation Mg2+ [Magnesium] :
Pada saat penambahan NaOH 3 M dihasilkan endapan putih, endapan pada
larutan menjadi semakin banyak saat ditambahkan NH4Cl 1 M. Pada penambahan
NH3 dihasilkan endapan putih, dilanjutkan dengan penambahan NH4Cl 1 M endapan
tersebut larut, dan endapan muncul kembali setelah ditambahkan Na2HPO4 0,1 M.
Kemudian penambahan reagensia kuning titan warna larutan menjadi kuning, setelah
dan terdapat endapan berwarna merah saat ditambahkan NaOH 3 M. Saat dilakukan
uji nyala dihasilkan warna nyala jingga.
22. Kation K+ [Kalium] :
Pada penambahan Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M terjadi perubahan
warna larutan menjadi merah muda bening, ketika dipanaskan warna larutan tersebut
menjadi putih bening. Saat dilakukan uji nyala pada diperoleh nyala api berwarna
jingga.
23. Kation Na+ [Natrium] :
Dengan melakukan uji nyala pada Na+, diperoleh nyala dengan warna jingga.
24. Kation NH4+ [Amonium] :
Pada saat penambahan NaOH 3 M dihasilkan sedikit sekali endapan, kemudian
panaskan dan tabung ditutup dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi oleh
air, hasilnya kertas lakmus merah tersebut berubah warna menjadi biru. Pada
penambahan NaOH 6 M larutan berubah menjadi sedikit kental, dan muncul
endapan orange saat ditambahkan setetes reagensia Nessler. Kemudian pada
penambahan Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M terjadi perubahan warna larutan
menjadi merah muda, tetapi warna kembali bening saat dipanaskan.
51
Page 52
VI.2.2 Pembahasan Anion :
1. Anion Co32-
Larutan anion ditambahkan reagen HCl 3 M menghasilkan larutan putih
bening dan bergelembung. Jika larutan anion ditambahkan reagen BaCl2 0,25 M
menghasilkan dadih putih, kemudian ditambahkan reagen HCl 3 M terjadi
gelembung. Jika ditambahkan reagen AgNO3 0,1 M menghasilkan warna putih,
kemudian ditambahkan reagen HNO3 3 M menjadi bening.
2. Anion HCO3-
Larutan anion ditambahkan reagen MgSO4 0,25 M dan dipanaskan
menghasilkan warna putih. Jika larutan ditambahkan reagen HgCl2 0,25 M dan
dipanaskan larutan tetap bening.
3. Anion SO32- [Sulfit] :
Larutan anion ditambahkan reagen HCl 3 M menghasilkan warna larutan tetap
bening dan dipanaskan menghasilkan bau apek seperti belerang terbakar. Larutan
anion ditambahkan reagen BaCl2 0,25 M menghasilkan wana bening dan
ditambahkan HCl 3 M menghasilkan larutan putih. Larutan anion ditambahkan
reagen AgNO3 0,1 M menghasilkan bening keruh, setelah ditambahkan larutan anion
sedikit berlebih dan dididihkan menghasilkan bau apek. Larutan anion ditambahkan
reagen (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan endapan putih, kemudian ditambahkan
reagen HNO3 3 M meyebabkan endapan sedikit larut.
4. Anion S2O32- [Tiosulfat] :
Larutan anion ditambahkan reagen BaCl 0,25 M larutan tetap bening. Jika
ditambahkan reagen AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan hitam setelah dipanaskan
menyebabkan endapan larut dan menjadi hitam bening. Jika ditambahkan reagen
(CH3COO)2Pb 0,5 M tetap bening, kemudian ditambahkan reagen sedikit berlebih
menyebabkan endapan semakin banyak setelah dipanaskan. Jika ditambahkan FeCl3
0,5 M menghasilkan larutan berwarna hitam bening.
52
Page 53
5. Anion S2- [Sulfida] :
Larutan anion ditambahkan reagen HCl 3 M warna tetap setelah dipanaskan
baunya apek dan berwarna perak pada kertas. Larutan anion ditambahkan reagen
AgNO3 0,1 M warna tetap, kemudian ditambahkan setetes HNO3 3 M dan
dipanaskan terbentuk endapan hitam. Larutan anion ditambahkan reagen
(CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan endapan putih. Larutan anion ditambahkan
setetes BaCl2 0,25 M dihasilkan larutan putih keruh.
6. Anion NO2- [Nitrit] :
Larutan anion ditambahkan reagen HCl 3 M tetap bening dan berbau apek.
Jika ditambahkan tiga tetes FeSO4 25% warna tetap dan ditambahkan H2SO4
menghasilkan larutan berwarna hijau kehitaman. Larutan anion ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan bening keruh. Larutan anion ditambahkan
setetes KI 0,5 M dan setetes H2SO4 3 M warna tetap dan setetes larutan amylum
menjadi biru.
7. Anion CN- [Sianida] :
Larutan anion ditambahkan setetes HCl 3 M tetap bening. Larutan anion
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan warna keruh dan ditambahkan
setetes NH3, menyebabkan bening kembali. Larutan anion ditambahkan setetes
NaOH 6 M tetap bening dan ditambahkan tiga tetes FeSO4 25% menghasilkan
endapan hijau, setelah dididihkan menyebabkan endapan hijau tersebut sedikit larut,
setelah ditambahkan tiga tetes HCl 3 M menyebabkan warna larutan berubah
menjadi biru, terakhir setelah ditambahkan FeCl3 0,5 M menghasilkan endapan
berwarna biru tua. Larutan anion ditambahkan setetes merkurium (I) nitrat,
menyebabkan berasap.
8. Anion SCN- [Tiosianat] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat menghasilkan coklat bening
dan hangat. Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan warna
keruh kemudian ditambahkan setetes NH3 menghasilkan warna putih pekat. Larutan
anion ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M menghasilkan larutan hijau kekuningan.
Larutan anion ditambahkan setetes merkurium (II) nitrat tetap bening, setelah
dipanaskan, dihasilkan beruap coklat dan endapan putih. Larutan anion ditambahkan
setetes FeCl 0,5 Mmenghasilkan larutan merah kehitaman.
53
Page 54
9. Anion [Fe(CN)6]4- [Heksasianoferat] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan larutan berwarna
biru setelah dipanaskan, menghasilkan warna larutan yang memudar. Larutan anion
ditambahkan reagen AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan putih, kemudian
ditambahkan setetes NH3 menyebabkan endapan melarut. Larutan anion
ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menyebabkan larutan berubah warna menjadi biru
kehitaman, kemudian ditambahkan setetes NaOH 3 M menghasilkan larutan
berwarna orange pekat. Larutan anion ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M
menghasilkan larutan biru pekat. Larutan anion ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M
menghasilkan endapan merah kehitaman dan larutan merah kecoklatan, kemudian
ditambahkan setetes NaOH 3 M menyebabkan endapan menjadi larut dan larutan
menjadi biru.
10. Anion [Fe(CN)6]3-[Heksasianoferat(III)] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan larutan hijau
kekuningan, setelah dipanaskan, menghasilkan larutan hitam kekuningan. Larutan
anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan orange yang kental,
kemudian ditambahkan setetes NH3, menghasilkan larutan orange kekuningan.
Larutan anion ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M menghasilkan endapan biru.
Larutan anion ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menghasilkan larutan hitam
kekuningan.Larutan anion ditambahkan setetes KI 0,5 M menghasilkan larutan
kuning pekat, kemudian ditambahkan setetes HCl 3 M menghasilkan larutan kuning
yang kental, setelah ditambahkan setetes larutan kanji menyebabkan warna larutan
tetap kuning.
11. Anion Cl- [Klorida] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat, menghasilkan larutan putih
kecoklatan, setelah dipanaskan, menyebabkan terjadinya penguapan. Lalu kertas
lakmus biru yang diletakkan diatas gas menyebabkan kertas lakmus tetap berwarna
biru. Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan putih
pekat, kemudian ditambahkan setetes NH4OH 3 M menghasilkan larutan putih
bening. Larutan anion ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan
endapan putih. Larutan anion ditambahkan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M menghasilkan
larutan orange kekuningan, kemudian ditambahkan setetes H2SO4 pekat
menghasilkan larutan orange pekat, kemudian panaskan. Lalu selembar kertas saring
54
Page 55
yang telah dibasahi dengan setetes NaOH 3 M diletakkan diatas uap yang dihasilkan,
menyebabkan warna kertas saring menjadi pudar.
12. Anion Br- [Bromida] :
Larutan anion ditambahkan dua tetes H2SO4 pekat, menghasilkan larutan
kuning cerah, setelah dipanaskan, menyebabkan terjadinya penguapan. Larutan
anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan putih pekat,
kemudian ditambahkan setetes NH3 menghasilkan sedikit endapan putih. Larutan
anion ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan endapan putih,
kemudian ditambahkan sedikit air dan dipanaskan menghasilkan kuning cerah.
Larutan anion ditambahkan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M menghasilkan larutan kuning
jingga, setelah ditambahkan setetes H2SO4 pekat dihasilkan larutan coklat
kemerahan, kemudian panaskan. Lalu selembar kertas saring yang telah dibasahi
dengan setetes NaOH 3 M diletakkan diatas uap yang dihasilkan, menyebabkan
warna kertas saring menjadi merah.
13. Anion I- [Iodida] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat menyebabkan larutan kuning
pucat, kemudian panaskan, lalu selembar kertas saring yang telah dibasahi dengan
setetes larutan kanji diletakkan diatas uap yang dihasilkan, menyebabkan warna
kertas saring menjadi biru. Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M
menghasilkan endapan putih dan larutan putih pekat, kemudian ditambahkan setetes
NaCN 0,5 M menyebabkan warna larutan menjadi putih bening. Larutan anion
ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan endapan putih, kemudian
ditambahkan sedikit air lalu dipanaskan, menyebabkan endapan tersebut larut.
Larutan anion ditambahkan setetes NaNO2 0,5 M menghasilkan larutan putih bening,
kemudian dengan ditambahkan setetes HCl 3 M menyebabkan larutan putih menjadi
kental, setelah ditambahkan setetes larutan kanji menghasilkan endapan putih.
Larutan anion ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M menghasilkan larutan biru bening,
kemudian ditambahkan setetes Na2S2O3 0,5 M menghasilkan larutan hijau bening.
55
Page 56
14. Anion F- [Fluorida] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat menghasilkan larutan putih
kekuningan, setelah dipanaskan, menghasilkan larutan putih bening. Larutan anion
ditambahkan AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan putih keruh. Larutan anion
ditambahkan setetes CaCl2 0,25 M menghasilkan larutan putih bening, kemudian
ditambahkan setetes CH3COOH 3 M menyebabkan warna larutan tetap putih bening.
Larutan anion ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menghasilkan larutan putih
kekuningan.
15. Anion NO3- [Nitrat] :
Larutan anion ditambahkan tiga tetes H2SO4 pekat, menghasilkan larutan putih
bening, setelah dipanaskan, menyebabkan larutan mengeluarkan asap. Larutan anion
ditambahkan dua tetes H2SO4 pekat menghasilkan larutan putih keruh, setelah
dipanaskan, menghasilkan larutan putih kejinggaan. Larutan anion ditambahkan
tujuh tetes FeSO4 25%, menghasilkan larutan kuning kecoklatan, kemudian
ditambahkan tujuh tetes H2SO4 pekat perlahan-lahan, menghasilkan larutan putih
kekuningan.
16. Anion BO33- , B4O72- , BO2
- [Borat] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat, menghasilkan warna larutan
putih bening, setelah dipanaskan, warna larutan menjadi putih kekuningan. Larutan
anion ditambahkan tiga tetes H2SO4 pekat, menghasilkan warna larutan putih bening,
kemudian dengan ditambahkan tiga tetes metanol atau etanol absolut, menyebabkan
warna larutan tetap putih bening, ketika larutan dibakar dengan nyala api, warna
nyala adalah jingga.Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan
endapan putih, setelah dipanaskan, menghasilkan endapan coklat. Larutan anion
ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menghasilkan endapan kemudian ditambahkan
dengan setetes HCl 3 M membuat endapan tersebut larut.
17. Anion SO42- [Sulfat] :
Larutan anion ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menghasilkan endapan
putih, kemudian ditambahkan dengan setetes HCl pekat dan dipanaskan
menyebabkan endapan menjadi larut. Larutan anion ditambahkan setetes
(CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan endapan putih, kemudian ditambahkan setetes
NaOH 3 M menyebabkan endapan larut, setelah ditambahkan setetes HCl 3 M
menghasilkan endapan yang semakin banyak. Larutan anion ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan putih. Setetes larutan BaCl2 0,25 M
56
Page 57
menghasilkan endapan putih, kemudian ditambahkan setetes natrium rodiozonat
menghasilkan larutan putih kekuningan dan tidak terdapat endapan, setelah
ditambahkan. Larutan anion uji dan setetes HCl 3 M menyebabkan larutan tetap
berwarna putih kekuningan tetapi terdapat endapan putih.
18. Anion SiO32- [Silikat] :
Larutan anion ditambahkan setetes HCl 3 M menghasilkan endapan putih
seperti gelatin, setelah dipanaskan, menyebabkan endapan tersebut mencair. Larutan
anion ditambahkan setetes NH4Cl 1 M menghasilkan endapan putih. Larutan anion
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan putih kehijauan,
kemudian ditambahkan setetes HCl 3 M menghasilkan endapan putih dan seperti
gelatin. Larutan anion ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menghasilkan larutan
keruh dan ada endapan putih, kemudian ditambahkan setetes HNO3 3 M
menghasilkan larutan putih bening dan terdapat endapan putih.
19. Anion PO43- [Ortofosfat] :
Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M terdapat endapan kuning,
setelah ditambahkan setetes HNO3 3 M menyebabkan endapan melarut. Larutan
anion ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menghasilkan endapan putih, setelah
ditambahkan setetes HCl 3 M endapan menjadi larut.Larutan anion ditambahkan
setetes reagensia campuran magnesia, menghasilkan larutan putih bening, setelah
ditambahkan setetes CH3COOH 3 M menghasilkan larutan putih bening. Larutan
anion ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menghasilkan larutan putih kekuningan,
setelah ditambahkan setetes CH3COOH 3 M menghasilkan larutan putih kekuningan.
20. Anion CrO42- [Kromat] :
Larutan anion ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menghasilkan endapan
kuning, setelah ditambahkan setetes HCl 3 M menyebabkan endapan larut. Larutan
anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan merah, setelah
ditambahkan setetes HCl 3 M menghasilkan larutan putih. Larutan anion
ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan larutan kuning dan muncul
endapan berwarna kuning, setelah ditambahkan setetes NaOH 3 M menghasilkan
endapan jingga, lalu ditambahkan setetes CH3COOH 3 M menghasilkan larutan
kuning kemerahan. Larutan anion ditambahkan setetes Na2S 0,5 M menghasilkan
larutan kuning.
21. Anion MnO4- [Permanganat] :
57
Page 58
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan larutan berwarna
ungu tua, setelah ditambahkan setetes H2O2 20%, larutan menjadi berwarna putih
bening. Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan larutan ungu
tua, setelah ditambahkan setetes Na2S 0,5 M larutan berubah warna menjadi putih
keruh. Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan larutan ungu
tua, setelah ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M warna larutan menjadi ungu
kemerahan. Larutan anion ditambahkan setetes NaOH 3 M tetap bening, setelah
dipanaskan dan ditambah H2SO4 larutan terdapat endapan ungu.
22. Anion CH3COO- [Asetat] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan larutan putih
bening, setelah dipanaskan, warna larutan tetap putih bening. Larutan anion
ditambahkan setetes H2SO4 pekat dan setetes etanol absolut, menghasilkan larutan
berwarna putih, setelah dipanaskan perlahan selama beberapa menit, terhirup bau
seperti bau jambu air. Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M
menghasilkan larutan putih bening, setelah ditambahkan sedikit air larutan berwarna
putih keruh, lalu setelah dipanaskan, muncul endapan hitam. Larutan anion
ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M tidak menghasilkan perubahan sama sekali.
Larutan anion ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menghasilkan larutan merah
kekuningan, setelah dipanaskan, larutan menjadi berwarna merah dan terdapat
endapan coklat.
23. Anion C2O42- [Oksalat] :
Larutan anion ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan putih,
setelah ditambahkan setetes NH3, endapan tersebut larut. Larutan anion
ditambahkan setetes CaCl2 0,5 M menghasilkan sedikit endapan putih, setelah
ditambahkan setetes CH3COOH 3 M endapan tersebut larut. Setetes larutan
ditambahkan setetes H2SO4 3 M menghasilkan endapan hitam, kemudian tambahkan
sedikit bagian logam magnesium bila logam telah larut tambahkan sedikit bagian
resorsinol, kemudian kocok hingga larut. Lalu dengan hati-hati tambahkan lima tetes
H2SO4 pekat melalui dinding tabung yang menimbulkan adanya endapan berwarna
biru, kemudian dipanaskan secara perlahan dan endapan biru tersebut menyebar.
Lima tetes MnSO4 0,25 M dan lima tetes NaOH 3 M menghasilkan larutan putih
bening, setelah dipanaskan secara perlahan-lahan selama beberapa menit kemudian
didinginkan, lalu Larutan anion uji yang telah ditambahkan setetes H2SO4 3 M
58
Page 59
kemudian ditambahkan kedalam campuran tadi, warna larutan menjadi kuning keruh
dan muncul endapan coklat.
24. Anion C4H4O62- [Tartat] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat, menyebarkan bau gosong.
Lima tetes AgNO3 0,1 M ditambahkan tiga tetes larutan NaOH 3 M menghasilkan
endapan putih, setelah ditambahkan NH4OH 3 M beberapa tetes hingga endapan
yang dihasilkan sebelumnya melarut, kemudian ditambahkan larutan anion uji,
membuat larutan berubah warna menjadi kuning pekat, setelah dipanaskan beberapa
menit, warna larutan menjadi kuning keruh. Larutan anion ditambahkan setetes
CaCl2 0,25 M menghasilkan larutan putih bening, setelah ditambahkan setetes
CH3COOH 3 M warna larutan tetap putih bening. Larutan anion ditambahkan setetes
FeSO4 25%, menghasilkan larutan kuning bening, setelah ditambahkan tiga tetes
H2O2 20%, warna larutan menjadi kuning keemasan, lalu ditambahkan NaOH 3 M
warna larutan berubah menjadi ungu tua.
25. Anion C6H5O73- [Sitrat] :
Larutan anion ditambahkan setetes H2SO4 pekat, menghasilkan larutan putih
keruh, setelah dipanaskan, warna larutan menjadi putih bening. Larutan anion
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan putih, setelah
ditambahkan setetes NH4OH 3 M endapan melarut. Larutan anion ditambahkan
setetes CaCl 0,25 M larutan putih bening.
59
Page 60
VI. Kesimpulan
1. Pengenalan reaksi kation dan anion merupakan ilmu dasar dalam percobaan
Identifikasi kation ataupun anion dalam suatu sampel.
2. Dengan adanya pengenalan kation dan anion dapat mengetahui sifat atau karakteristik
suatu kation dan anion.
3. Pengenalan kation dan anion dapat mengetahui terjadinya suatu reaksi kation atau
anion dengan reagen tertentu.
4. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. ( PbCl2, HgCl2, AgCl ).
5. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini
adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
6. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini
membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal.
Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.
7. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini
membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida,
dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
8. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-
regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation
golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.
9. Kelas A: Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat,
hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan
sianat. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
10. Kelas B: Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan
suksinat. Oksidasi dan reduksi dalam larutan.
60