Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap orang dalam berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya komunikasi , seseorang menjadi berkembang dan terus belajar. Sama halnya dengan media komunikasi itu sendiri , dimana di era globalisasi seperti saat ini , media komunikasi , baik itu media cetak maupun media elektronik terus mengalami perkembangan pesat dan tetap pada fungsinya masing – masing , yakni memberikan suatu informasi kepada publik atau masyarakat luas. Dalam perkembangannya , antara media cetak dan media elektronik sangat berhubungan dan saling membantu dalam penyampaian pesannya kepada publik. Pada media cetak, informasi yang disajikan memiliki gambar penjelasan yang sangat terbatas, tidak seperti cara penyampaian pada media elektronik. Media elektronik menutupi keterbatasan yang ada pada media cetak dalam menyampaikan suatu informasi. Media elektronik dilengkapi dengan gambar yang secara langsung disiarkan yang berkaitan dengan suatu peristiwa sehingga penonton dapat melihat secara langsung gambaran mengenai kejadian tertentu, yang dimana hal tersebut tidak dapat dijumpai di media cetak. 1
95

Kualitatif Final

Jun 18, 2015

Download

Documents

odrine
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kualitatif Final

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap orang

dalam berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya komunikasi , seseorang

menjadi berkembang dan terus belajar. Sama halnya dengan media

komunikasi itu sendiri , dimana di era globalisasi seperti saat ini , media

komunikasi , baik itu media cetak maupun media elektronik terus mengalami

perkembangan pesat dan tetap pada fungsinya masing – masing , yakni

memberikan suatu informasi kepada publik atau masyarakat luas.

Dalam perkembangannya , antara media cetak dan media elektronik

sangat berhubungan dan saling membantu dalam penyampaian pesannya

kepada publik. Pada media cetak, informasi yang disajikan memiliki gambar

penjelasan yang sangat terbatas, tidak seperti cara penyampaian pada

media elektronik. Media elektronik menutupi keterbatasan yang ada pada

media cetak dalam menyampaikan suatu informasi. Media elektronik

dilengkapi dengan gambar yang secara langsung disiarkan yang berkaitan

dengan suatu peristiwa sehingga penonton dapat melihat secara langsung

gambaran mengenai kejadian tertentu, yang dimana hal tersebut tidak dapat

dijumpai di media cetak.

Salah satu media yang saat ini mengalami perkembangan pesat,

adalah media elektronik, yakni televisi. Hal tersebut dikarenakan adanya

fungsi televisi dalam memberikan informasi kepada publik secara up to date

dan berusaha melengkapi keterbatasan media cetak dalam menyajikan

gambar mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Kehadiran televisi pun ,

semakin mendominasi waktu setiap orang , karena sifatnya yang memenuhi

kebutuhan dan dapat mengkombinasikan antara gambar, suara, gerakan,

1

Page 2: Kualitatif Final

dan warna di samping kemampuannya mengatasi hambatan jarak dan

waktu.

Setiap stasiun televisi di Indonesia menawarkan berbagai macam

acara yang berbeda untuk menarik perhatian penontonnya. Hal tersebut

dapat ditunjukkan dengan pengadaan acara favorit masing – masing di

setiap stasiun televisi. Misalnya INDOSIAR yang sering menampilkan acara

reality show, SCTV dengan tayangan sinetronnya, SPACETOON identik

dengan tayangan kartunnya, TPI dengan tayangan variety show bertemakan

dangdut, dan lain-lain. Stasiun televisi yang hingga kini masih produktif

dalam menyampaikan siaran acara bagi masyarakat, antara lain : TVRI,

INDOSIAR, O’ CHANNEL, RCTI, TRANS TV, TRANS 7, GLOBAL TV, TV

ONE , SCTV, METRO TV, TPI, SPACETOON, JAK TV. Selain itu turut hadir

juga stasiun televisi lokal, seperti TV BANTEN, BANDUNG TV, JOGYA TV ,

ACEH TV , dan sebagainya. Selain itu, ada juga TV berlangganan ( TV

Cable ), seperti INDOVISION dan ASTRO TV.

Banyaknya stasiun televisi yang hadir di Indonesia, semakin

menambah persaingan yang muncul di antara stasiun televisi yang ada. Hal

tersebut mengakibatkan setiap stasiun televisi bersaing dalam menyajikan

tayangan – tayangannya agar dapat menarik minat penontonnya.

Suksesnya sebuah stasiun televisi dapat dipengaruhi oleh program-program

acara yang disiarkan kepada masyarakat. Keberhasilan sebuah stasiun

televisi dapat diukur melalui rating pada program acara tertentu yang

disiarkan oleh stasiun televisi yang bersangkutan.

Indosiar merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang tampil

sebagai stasiun televisi yang banyak menyajikan program – program reality

show. Indosiar terlihat terus berusaha untuk fokus kepada fungsi

entertainment yang disajikan lewat program-program yang disuguhkan.

Upaya tersebut terus dilakukan untuk menarik perhatian penonton agar lebih

tertarik dan terus setia menyaksikan stasiun televisi ini.

2

Page 3: Kualitatif Final

Saat ini tidak hanya Indosiar saja yang berusaha menampilkan reality

show yang berkualitas , stasiun TV swasta lain juga ikut berlomba dalam

menarik perhatian para penontonnya melalui berbagai bentuk program reality

show. Indosiar yang sebelumnya banyak menampilkan reality show dalam

bentuk program musik, kini melakukan suatu inovasi dengan menyiarkan

reality show yang berkaitan dengan relationship. Saat ini, Indosiar

menayangkan sebuah reality show pencarian jodoh yang saat ini cukup

menarik perhatian masyarakat Indonesia, yaitu program acara yang berjudul

Take Me Out Indonesia (TMOI) . Ajang pencarian jodoh ini merupakan reality

show yang berbeda dengan reality show lainnya yang pernah ditayangkan di

Indosiar ataupun stasiun televisi swasta Indonesia lainnya. Acara ini adalah

hasil lisensi Fremantle Media, rumah produksi yang berpusat di London dan

telah membuat berbagai program menarik, salah satunya adalah American

Idol. Indosiar membeli program ini, menyiarkannya, dan berhak mencari iklan

di Indonesia.

Program acara TMOI menampilkan peserta yang telah diseleksi

sebelumnya. Dalam setiap episode, terdapat 30 orang wanita yang hadir

berdiri di podium, yang dimana mereka siap untuk memilih pria yang

berkesempatan tampil satu per satu di atas panggung. Beberapa pria yang

masih lajang ataupun yang sudah menduda dan memiliki batasan umur

antara 20-40 tahun, kemudian telah melewati proses seleksi sebelumnya

oleh tim TMOI dan siap untuk mencari jodoh di antara 30 wanita yang hadir

dalam acara ini. Setiap episode, ditampilkan 7 orang pria dewasa yang telah

diseleksi dan berkesempatan untuk mencari pasangan di acara TMOI ini.

Letak keunikan program acara ini dimulai ketika setiap pria yang

berkesempatan hadir untuk mendapatkan perlakuan dari 30 perempuan

yang akan memilihnya atau akan menolak pria tersebut yang sedang

mendapat giliran untuk mempromosikan dirinya dengan memperkenalkan

nama , usia , pekerjaan , dan status. Ketiga puluh perempuan tersebut

diberikan kebebasan untuk menyalakan lampu atau mematikan lampu untuk

menilai kehadiran pria yang berkesempatan mepromosikan dirinya. Lampu

3

Page 4: Kualitatif Final

yang menyala menandakan bahwa wanita tersebut mempertahankan pria

yang sedang mempromosikan dirinya dan sebaliknya. Apabila banyak

perempuan yang bertahan menyalakan lampu , maka pria tersebut memiliki

hak untuk menyisakan lampu wanita yang menyala hanya sebanyak 3

lampu. Kemudian, sang pria bebas melemparkan pertanyaan untuk memilih

kembali dari 3 wanita yang tetap menyala lampunya hingga tersisa 1 wanita

saja yang sesuai dengan pilihan pria yang melontarkan pertanyaan tesebut.

Setelah itu, jadilah sepasang kekasih antara seorang pria dan wanita. Tahap

selanjutnya, sepasang kekasih baru itu dipersilahkan untuk berkenalan lebih

lanjut dalam suatu ruangan khusus yang bernama Romantic Room.

Yang paling istimewa dalam reality show TMOI adalah tiap pasangan

yang terpilih akan melalui babak selanjutnya, dimana masing – masing

pasangan diuji secara emosional untuk berlaku atau memerankan sesuatu ,

tetapi yang dinilai dalam babak ini adalah kekompakan dan sinkronisasi

gerakan dan penjiwaan , sehingga 100 dewan cinta yang merupakan

penonton yang menyaksikan secara langsung acara tersebut, bisa memilih

mana pasangan yang paling the best . Pasangan yang terpilih tersebut akan

memiliki kesempatan untuk masuk ke babak final dan lebih dekat lagi dengan

100 juta Rupaih. Kegiatan dari setiap pasangan yang ada akan diliput oleh

tim TMOI dan akan ditayangkan pada setiap episodenya dalam acara The

Dating.

Acara TMOI yang dibawakan oleh Chocky Sitohang dan Yuanita

Christiani, disiarkan di Indosiar setiap hari Jumat pada pukul 21.30 WIB.

Berdasarkan survey AGB NIELSEN , acara ini memiliki rating mencapai 5,2

dan audience share 27 persen atau ditonton 27 persen pemirsa televisi pada

jam tayang yang sama. Acara program Take Me Out selain diputar di

Indonesia , juga diputar di berbagai negara seperti : Inggris , Belanda ,

Denmark , dan Spanyol (sumber : Kompas, Minggu, 12 Juli 2009).

4

Page 5: Kualitatif Final

1.2 Rumusan Masalah

Acara TMOI termasuk acara reality show yang terbilang baru di

Indosiar. Selain itu belum pernah ada sebelumnya, stasiun televisi di

Indonesia yang memiliki format acara yang sama dengan mengangkat

program mengenai relationship, mengenai perjodohan. Walaupun terbilang

baru, program acara ini cukup diminati masyarakat Indonesia, dibuktikan

dengan perolehan rating pada program acara ini.

Dari uraian latar belakang di atas , peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil topik mengenai program televisi

bertemakan relationship, yaitu pada program TMOI. Oleh karena itu,

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, adalah “ Bagaimana

upaya penyelenggara program Take Me Out Indonesia (Indosiar) dalam

menarik perhatian pemirsa televisi ?”

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui upaya penyelenggara program TMOI dalam

menarik minat penonton.

2. Untuk mengetahui hambatan penyelenggara dalam mengadakan

program TMOI, dan bagaimana cara mengatasinya.

3. Untuk mengetahui tanggapan pemirsa Indonesia terhadap

program TMOI.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian yang dilakukan berkaitan dengan

topik di atas adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah,

dapat menambah pengetahuan mengenai kajian teori dalam ilmu

komunikasi, khususnya komunikasi massa serta mengenai program acara

televisi. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk mengetahui

bagaimana upaya acara penyelenggara Take Me Out Indonesia (Indosiar)

dalam menarik minat masyarakat.

5

Page 6: Kualitatif Final

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan bagi

pihak Indosiar, agar dapat mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat

mengenai tayangan program TMOI. Dengan begitu, stasiun televisi yang

menyelenggarakan program TMOI, yaitu Indosiar, sekaligus dapat

membenahi kekurangannya agar dapat menjadikan program TMOI menjadi

lebih disukai oleh masyarakat.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini terbatas didasarkan hanya pada ilmu komunikasi saja.

Maka landasan teori yang digunakan pun hanya menggunakan beberapa

teori komunikasi yang berkaitan dengan judul penelitian. Beberapa ilmu

komunikasi yang dipaparkan berhubungan dengan teori komunikasi massa

yang dikhususkan pada teori mengenai media massa yang dimana televisi

berada di dalamnya. Selain itu, peneliti melakukan penelitian pada

peyelenggara dari program TMOI, yaitu Indosiar untuk mengetahui upaya-

upaya yang dilakukan Indosiar terkait rumusan masalah yang telah

dipaparkan di atas. Penelitian ini juga hanya dilakukan di area wilayah

Jakarta.

6

Page 7: Kualitatif Final

BAB II

KERANGKA TEORITIS

Untuk melakukan suatu penelitian, diperlukan beberapa teori

serta definisi yang relevan yang pada nantinya digunakan sebagai pedoman

dalam penelitian tersebut. Dalam bab ini, penulis menggunakan teori-teori

dan beberapa definisi dari para ahli ilmu komunikasi dan komunikasi massa,

yang berkaitan dan sesuai dengan judul penelitian yang dilakukan.

2.1 Komunikasi

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi

dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak

dari bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia beranjak tidur di

malam hari. (Suprapto, 2006: 1).

Komunikasi telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat

penting saat ini. Namun pada umumnya, komunikasi merupakan hal yang

penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi sebenarnya

adalah sebuah proses sosial yang berlangsung atau berjalan antar manusia

karena manusia merupakan makhluk sosial dimana ia tidak dapat hidup

sendiri dan selalu membutuhkan manusia lain demi kelangsungan hidupnya.

Komunikasi adalah sebuah topik yang sering diperbincangkan,

bukan hanya di kalangan para ilmuwan tetapi juga di kalangan masyarakat

awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang

berbeda-beda.

7

Page 8: Kualitatif Final

2.1.1 Definisi komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris

berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama. Istilah

communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang

merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi

menyarankan suatu pikiran, pesan dan makna dianut secara sama.

(Mulyana, 2007:46)

Masih di dalam buku yang sama, Mulyana (Mulyana, 2007: 65)

mengutip Tubbs dan moss yang mendefinisikan komunikasi sebagai proses

penciptaan makna antara dua orang (komunikator 1 dan komunikator 2) atau

lebih.

Komunikasi juga mengacu pada tindakan seseorang atau lebih,

yang mengirim dan menerima pesan, yang terdistorsi oleh gangguan (noise),

terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada

kesempatan untuk melakukan umpan balik (Devito, 1997: 23).

2.1.1.1 Unsur-Unsur komunikasi

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Harold Laswell,

terdapat 5 unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lainnya.

Laswell mengungkapkan bahwa cara yang baik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (Dedy

Mulayana 2007: 69-72), ”Who Says What In Which Channel To Whom With

What Effect?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada

Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?

1. Sumber (source)

Unsur ini biasa juga dikenal dengan istilah pengirim

(sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator),

Pembicara (speaker/ originator). Sumber disini berperan

8

Page 9: Kualitatif Final

sebagai pihak yang berinisiatif dalam memulai suatu

komunikasi. Sumber dapat berupa seorang individu,

kelompok, organisasi, perusahaan, atau negara. Apa yang

akan disampaikan oleh sumber di dalam pikirannya perlu

diubah menjadi pesan berupa verbal maupun nonverbal

sehingga dimengerti pesan tersebut oleh penerima pesan.

Proses tersebutlah yang dinamakan dengan penyandian

(encoding)

2. Pesan (message)

Pesan merupakan apa yang dikomunikasikan oleh sumber

kepada penerima. Pesan dapat berupa nonverbal atau pun

verbal. Pesan non verbal berupa isyarat anggota tubuh

(gerakan tangan, mata, senyuman, dll), lukisan, pakaian,

tarian dan sebagainya. Sedangkan pesan verbal terdiri dari

pesan secara lisan (ucapan, percakapan, wawancara, dll)

maupun tulisan (artikel, novel, esai, puisi, dll.)

3. Saluran (media)

Saluran merupakan alat atau wahana yang digunakan oleh

sumber dalam menyampaikan pesan kepada penerima.

Pada dasarnya manusia menggunakan 2 saluran saat

melakukan komunikasi, yaitu melalui cahaya dan suara,

serta kelima indera. Saluran merujuk pada cara

penyampaian pesan tersebut, apakah secara langsung

(tatap muka), lewat media cetak (koran,majalah), atau

media elektronik (radio, televisi). Masih banyak saluran

lainnya yang dapat membantu dalam menyampaikan pesan,

yaitu komputer, telepon, faksimili, dsb. Saluran mana yang

akan digunakan tergantung dari situasi, tujuan , yang

hendak dicapai sumber kepada penerima pesan.

9

Page 10: Kualitatif Final

4. Penerima (receiver)

Biasa juga disebut dengan istilah sasaran/ tujuan

(destination), komunikate (communicate), penyandi balik

(decoder), khalayak (audience), pendengar (listener),

penafsir (interpreter), yaitu pihak yang menerima pesan dari

sumber. Apa yang disampaikan oleh sumber kepada

penerima, akan ditafsirkan dan diterjemahkan sehingga

pesan yang berupa non verbal maupun verbal tersebut

dapat dipahami oleh penerima. Proses tersebutlah yang

dinamakan dengan penyandian balik (encoding).

5. Efek

Efek dapat terjadi setelah proses komunikasi berlangsung.

Efek ini dapat bersifat negatif maupun positif. Reaksi apa

yang terjadi kepada penerima pesan adalah hasil dari

komunikasi. Efek komunikasi ini dapat terlihat pada

penerima pesan melalui, penambahan pengetahuan (yang

tadinya tidak tahu, menjadi tahu), perubahan sikap (awalnya

tidak setuju menjadi setuju), dsb.

2.1.1.2 Tujuan Komunikasi

Seseorang yang terlibat dalam proses komunikasi, pastinya

memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Terkadang, tujuan dari

komunikasi dapat disadari secara sadar atau pun tidak, dapat dikenali atau

pun tidak. Berdasarkan Devito (1997, 30-33), ada 4 tujuan atau motif dari

komunikasi yang berlangsung.

1. Menemukan

Salah satu tujuan utama komunikasi adalah menyangkut

mengenai penemuan diri (personal discovery). Di

komunikasi berlangsung, maka seseorang akan

menemukan dan mengenal dirinya sendiri melalui persepsi

10

Page 11: Kualitatif Final

terhadap dirinya yang dibentuk dari hasil berkomunikasi

dengan orang lain, khususnya dalam perjumpaan antar

pribadi. Dengan berkomunikasi, seseorang dapat

memahami secara lebih baik mengenai diri sendiri dan diri

orang lain yang menjadi lawan bicara melalui umpan balik

yang ada. Komunikasi juga dapat memungkinkan

seseorang untuk mengetahui dunia luar mengenai suatu

peristiwa dan kejadian. Melalui media tertentu, banyak

informasi dan berita yang dapat diperoleh, seperti informasi

hiburan, olahraga, perang, dsb. Semua itu merupakan salah

satu tujuan komunikasi yang kaitannya dengan

menemukan.

2. Untuk berhubungan

Di dalam proses komunikasi, salah satu motivasi yang

paling kuat sehingga komunikasi tersebut dapat terjadi

adalah karena adanya keinginan seseorang untuk

berhubungan dengan orang lain. Setiap manusia adalah

makhluk sosial yang dimana tidak dapat hidup tanpa

berhubungan dengan orang lain. Seseorang pastilah

memiliki rasa ingin dicintai, dimiliki, disukai, serta ada

perasaan ingin mencintai, memiliki, serta menyukai orang

lain. Melalui komunikasi inilah maka suatu hubungan dapat

terus terbina dan terpelihara, sehingga tujuan komunikasi ini

dapat tercapai.

3. Untuk meyakinkan

Di saat komunikasi berlangsung, seseorang melakukan

upaya persuasi atau meyakinkan, yang dimana biasa terjadi

pada antar pribadi untuk mengubah sikap atau perilaku

orang lain. Sebagai contohnya, kita berusaha menyakinkan

orang lain melalui ajakan untuk membeli sesuatu,

mengerjakan suatu kegiatan, untuk menyetujui suatu

11

Page 12: Kualitatif Final

keputusan, dan sebagainya. Hal tersebut dapat menjadi

salah satu tujuan seseorang untuk berkomunikasi, terutama

dalam perjumpaan antar pribadi sehari-hari. Sebagai tujuan

dari komunikasi untuk meyakinkan ini, sering juga terjadi

dalam komunikasi yang menggunakan media tertentu,

seperti media massa. Dalam komunikasi massa, sering

terjadi bentuk persuasi yang disampaikan melalui iklan. Di

saat seseorang melihat dan mendengarkan iklan, maka

tujuan dari komunikasi ini dapat tercipta, yaitu untuk

meyakinkan seseorang untuk membeli mengenai produk

yang dikomunikasikan melalu iklan tersebut.

4. Untuk bermain

Banyak perilaku komunikasi yang memang dirancang untuk

tujuan bermain sehingga mendapatkan penghiburan.

Mendengarkan pelawak, pembicaraaan, musik, film, dan

sebagainya, sebagian besar dari bentuk hiburan.

Tentu saja, tujuan komunikasi tidaklah hanya terfokus pada

keempat tujuan yang telah dijabarkan di atas. Namun keempat tujuan di atas

merupakan tujuan utama seseorang berkomunikasi walaupun masih banyak

tujuan-tujuan lain yang membuat seseorang termotivasi untuk melakukan

komunikasi. Selain itu, terkadang komunikasi yang berlangsung merupakan

kombinasi dari beberapa tujuan dan bukan hanya satu tujuan saja.

2.1.2 Definisi Komunikasi Massa

Masyarakat modern saat ini tidak dapat dilepaskan dari

pengaruh komunikasi massa. Setiap topik yang didiskusikan akan selau

berkaitan dengan berita-berita yang disajikan di koran, televisi, dan radio.

Komunikasi massa secara sederhana dapat diartikan sebagai pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Bittner

dalam Ardianto dan Komala, 2004 :3).

12

Page 13: Kualitatif Final

Komunikasi massa yang lebih rinci diartikan sebagai jenis

komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,

heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan

yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat dalam

Ardianto dan Komala, 2004 :9).

2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa

Berdasarkan definisi-definisi yang ada dari para ahli komunikasi,

sebenarnya komunikasi massa memiliki prinsip yang sama yaitu berdasarkan

karakteristiknya. Karakteristik dari komunikasi massa antara lain :

a. Komunikator melembaga

Dalam komunikasi massa terlihat bahwa komunikatornya

bukan hanya satu orang tetapi kumpulan orang. Artinya,

gabungan antar berbagai macam unsur yang tergabung dan

bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Komunikator

dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena

elemen komunikasi massa adalah media massa yang hanya

bisa muncul karena gabungan kerjasama dengan beberapa

orang (Nurudin,2006 :19).

b. Komunikan bersifat heterogen

Artinya dalam komunikasi massa komunikannya terdiri dari

berbagai lapisan masyarakat yang dapat digolongkan dalam

kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, latar belakang

budaya, agama, dan tingkatan ekonomi (Ardianto dan

Komala, 2004:15).

c. Komunikasi massa bersifat satu arah

Karena melalui media massa, komunikator dan komunikan

tidak dapat melakukan kontak langsung, komunikator

menyampaikan pesan dan komunikan menerima namun

13

Page 14: Kualitatif Final

tidak dapat melakukan dialog secara langsung (Elvinaro dan

Lukiati Komala, 2004 :11).

d. Pesannya bersifat umum

Pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa tidak

hanya ditujukan pada sekelompok orang saja melainkan

kepada semua orang. Oleh karena itu pesan yang

disampaikan harus bersifat umum. Pesan dapat berupa fakta

peristiwa atau opini (Ardianto dan Komala, 2004 : 8).

e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Salah satu kelebihan komunikasi massa adalah jumlah

sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak

dan tidak terbatas, tetapi pesan yang disampaikan dapat

diterima secara serempak pada waktu yang bersamaan.

(Ardianto dan Komala, 2004:10).

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Dominick dalam Ardianto dan Komala (2004 : 15),

komunikasi massa mempunyai beberapa fungsi bagi masyarakat, antara lain:

1. Pengawasan (Surveillance)

Fungsi pengawasan ini dibagi ke dalam 2 bentuk yaitu

pengawasan peringatan (Warning and beware surveillance)

yang terjadi ketika media massa menginformasikan tentang

ancaman bencana alam, tayangan inflasi, atau serangan

militer. Kemudian yang kedua adalah pengawasan

instrumental (instrumental surveillance) yaitu penyampaian

atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau

dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

14

Page 15: Kualitatif Final

2. Penafsiran (interpretation)

Penafsiran pada media dapat dilihat pada halaman tajuk

rencana (editorial). Penafsiran ini berbentuk komentar dan

opini yang ditujukan pada khalayak pembaca, serta

dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang

disajikan pada halaman lainnya. Tujuan penafsiran media

adalah untuk mengajak para pembaca atau pemirsa untuk

memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam

komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok.

3. Pertalian (Linkage)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang

beragam, sehingga membentuk pertalian berdasarkan

kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama

tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau

dihubungkan oleh media.

4. Penyebaran nilai-nilai (Transmission of values)

Fungsi ini disebut juga sebagai sosialisasi. Media mewakili

sebagai model dan peran yang kita amati dan harapan untuk

menirunya.

5. Hiburan (Entertainment)

Melalui program-program di televisi dan radio, khalayak dapt

memperoleh hiburan yang dikehendaki. Sementara surat

kabar dapat melakukan hal tersebut dengan memuat cerpen,

Teka-Teki Silang (TTS), dan berita yang mengandung

sentuhan manusiawi (human interest).

15

Page 16: Kualitatif Final

2.1.3 Definisi Media Massa

Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang

melakukan

penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat

secara massal pula, tidak hanya dikonsumsi oleh pribadi (Bungin, 2006:72).

Masih di dalam buku karangan Bungin (2006:99), Mc Quail

mendefinisikan media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh

unsur masyarakat satu dengan yang lainnya dengan melalui produk media

massa yang dihasilkan.

2.1.3.1 Bentuk-Bentuk Media Massa

Menurut Dominick dalam Ardianto dan Komala (2004: 115),

beberapa bentuk media massa adalah sebagai berikut :

1. Koran

Merupakan bentuk media massa yang paling sederhana

berupa kertas yang dicetak dan berisi berita-berita aktual.

2. Majalah

Masih termasuk dalam media cetak, namun desain

cetakkan dan kertas yang digunakan lebih bersifat elegan

dibandingkan dengan koran serta target khalayaknya lebih

spesifik seperti pelaku bisnis, ibu rumah tangga, remaja,

dan sebagainya.

3. Radio

Merupakan media elektronik audio yang tertua. Radio telah

beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan

mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan

melengkapi dengan media lainnya.

16

Page 17: Kualitatif Final

4. Televisi

Dari semua media komunikasi, televisilah yang paling

berpengaruh dalam kehidupan manusia. Televisi terus

mengalami perkembangan, mulai dari televisi nasional, lokal

, bahkan sampai televisi kabel yang telah menjangkau

seluruh pelosok dengan berbagai siaran dari berbagai

belahan dunia.

5. Film

Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari

komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Film lebih

dahulu menjadi media hiburan dibanding radio dan televisi.

2.1.3.2 Teori Uses and Gratifications

Teori mengenai media massa ini menggambarkan bahwa

audience berperan sangat aktif dalam menentukan media yang akan dipilih

untuk memuaskan kebutuhannya. Teori ini lebih menekankan pada

pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Maksudnya adalah

manusia mempunyai otoritas dan wewenang dalam memperlakukan media.

Menurut teori ini konsumen media mempunyai kebebasan untuk

memutuskan bagaimana (melalui media apa) dan apa dampak media itu bagi

kehidupan (Nurudin, 2006: 191-195).

Menurut Schramm dan Porter dalam Ardianto dan Komala

(2004:193) formula untuk menjelaskan teori ini adalah sebagai berikut :

Janji Imbalan

= Probabilitas seleksi

Upaya yang diperlukan

17

Page 18: Kualitatif Final

Imbalan menunjuk pada apa yang akan didapatkan oleh audience baik

segera maupun yang tertunda.Hal ini juga haru disertakan dengan upaya

yaitu bagaimana caranya mengakses media tersebut maka akan diperoleh

probabilitas seleksi dari media tersebut.

2.1.4 Definisi Televisi

Pengertian televisi menurut Effendy (Effendy, 1989: 361) terdiri

dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang berarti penglihatan.

Segi “jauh”nya diusahakan oleh prinsip radio dan segi “penglihatan” nya oleh

gambar. Televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture)

(Effendy, 2000:174).

Menurut Skormis, “televisi merupakan gabungan dari media dengar yang bisa bersifat politis, bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan maupun gabungan dari ketiga unsur yang telah disebutkan tadi. Penyampaian pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator dengan komunikan. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual”(Kuswandi, 1996:8).

2.1.4.1 Karakteristik Televisi

Karakter televisi menurut Ardianto dan Komala (2004 : 128-

130) adalah sebagai berikut :

1. Audiovisual

Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapat

didengar. Unsur visual dan dilengkapi dengan audio

membuat tayangan televisi lebih menarik dan penonton juga

mempunyai gambaran yang lengkap tentang peristiwa yang

sdang ditayangkan di televisi.

2. Berpikir dalam gambar

Sekalipun tidak ada naskah yang mengikuti, namun dengan

gambar kita dapat menyampaikan maksud dari gambar yang

disiarkan. Ada dua tahap dalam proses berpikir dengan

gambar, pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan

kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar

18

Page 19: Kualitatif Final

secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni

kegiatan merangkai gambar-gambar idividual sedemikian rupa

sehingga mengandung makna tertentu.

3 Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauh

lebih kompleks dan memerlukan banyak orang. Peralatan

yang digunakan juga lebih rumit dan harus dilakukan oleh

orang-orang yang terlatih dan terampil.

2.1.4.2 Sejarah Singkat Televisi

Penemuan televisi telah melaui berbagai eksperimen yang

dilakukan oleh para ahli dengan dasar penemuan yang dilakukan oleh

James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan oleh Marconi,

pada tahun 1890. Pul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya

yang menemukan pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn,

pada Komala dan Karlinah, dkk. 1999 :16).Televisi sebagai pesawat

transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal

dari Jenkins. Pada tahun 1928, General Electronic mulai menyelenggarakan

acara siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 Presidn Franklin D.

Roosevelt tampil dilayar televisi. Sedangkan siaran komersial di Amerika

dimulai pada 1 September 1940.

Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tangga

24 Agustus 1962 bertepatan dengan dilangsungkannya pesta olahraga se-

Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak saat itu pula TVRI dipakai

sebagai panggilan stasiun (station call) sampai sekarang (Effendy, pada

Komala dan Karlinah, dkk. 1999: 127).Selama tahun 1962- 1963 TVRI

mengudara rata-rata 1 jam sehari dengan segala keterbatasan.

19

Page 20: Kualitatif Final

Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat

Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah agar dapt menerima siaran

televisi, maka tanggal 16 Agustus 1976, Presiden Soehato meresmikan

penggunaan Satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi.

TVRI yang kini telah berada di bawah Departemen

Penerangan, siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat

Indonesia (Adrianto dan Komala, 2004). Sejak tahun 1989 mulai muncul

Rjawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang sifatnya komersial. Kemudian

mulai diikuti oleh Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia

(TPI), dan Andalas Televisi (ANTeve).

2.1.4.3 Format Acara Televisi

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari

suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan

desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang

disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Rukmananda,

2004: 63).

Drama (fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan

dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang

direkayasa dan dikreasi ulang.

Non drama (non fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi

dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitas

kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus

menjadi dunia khayalan.

Berita dan olahraga : adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi

berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang

berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.

20

Page 21: Kualitatif Final

Gambar 1 Format Acara Televisi

Drama (fiksi) Non Drama (non fiksi) Berita (news)

* Tragedy * Musik *Features

* Aksi * Magazine show * Sports

* Komedi * Talk show * News

* Cinta * Variety show

* Legenda * Repackaging

* Horor * Game show

* Kuis

(Sumber: Rukmananda, Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT

Grasindo. 2004: 64)

2.1.4.4 Pengertian Program Televisi

Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television

programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran

televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam

(vertical programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan

programming atau pemprograman (Soenarto, 2007:1).

Sedangkan menurut Rukmananda (2004: 213), programming

adalah teknik penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara

berurutan.

21

Page 22: Kualitatif Final

2.1.4.5 Macam-Macam Program Televisi

Berdasarkan Straubhaar dan LaRose (2000:226), macam-

macam program televisi antara lain :

1. Commercials dan other interruptions

Merupakan program yang diletakkan di antara regular

programs dan regular interruptions yang memiliki beberapa

bentuk, yaitu :

a. Commercials : iklan komersil dalam bentuk promosi

barang dan jasa yang ditayangkan di televisi.

b. Public Service Announcement : iklan tentang layanan

masyarakat, tentang acara budaya, hingga penyuluhan

kesehatan dan keadaan darurat.

c. Program Promotion : merupakan bentuk in-house

advertising yang dimana stasiun televisi mengiklankan

program yang ditayangkan dalam jaringan televisinya.

2. Entertainment Programs

Program hiburan yang sebagian besar muncul secara

harian, mingguan, ataupun sesering mungkin. Dalam kategori

ini termasuk beberapa program lain, yaitu :

a. Drama : acara fiksi yang ditayangkan oleh

televisi dalam bentuk cerita drama hingga cerita detektif

yang memiliki karakter dan plot cerita yang serupa

dengan cerita aslinya.

b. Action Adventure Programs : acara yang

memiliki elemen aksi kuat yang mengisahkan jalan cerita

antara orang baik melawan orang jahat.

c. Situation Comedies (sitcom): acara yang

bersifat humar yang dimana memiliki jejak kelemahan

dan kegiatan dari karakter peran yang dimainkan

22

Page 23: Kualitatif Final

d. Variety Show : format acara dengan berbagai

macam pertunjukkan musik, komedi, dan hiburan

lainnya. Biasanya terdapat pembawa acara yang

memperkenalkan serta berinteraksi dengan bintang

tamu selama acara berlangsung.

e. Talk Show : acara yang menyerupai variety

show namun terfokus pada sebuah pembicaraan antara

bintang tamu yang berinteraksi dengan pembawa acara.

f. Personality and Game Shows: acara yang

memiliki karakteristik yang dimana pembawa acaranya

bersaing dengan peserta yang telah dipilih sebelumnya.

g. Soap Operas : jenis dari acara drama yang

bermulai dari bertahun-tahun yang lalu dari program

radio yang ceritanya diadaptasi menjadi acara televisi.

h. Children’s Programs: bentuk acara mulai dari

program pendidikan hingga kartun animasi yang

terdapat kekerasan di dalamnya.

i. Movies : acara dimana televisi menayangkan

film layar lebar.

j. Special Program : acara singkat yang

merupakan bukan bagian dari acara program tetap.

k. Sport and special events : merupakan bentuk

siaran untuk sebuah potongan besar acara dari durasi

televisi.

23

Page 24: Kualitatif Final

l. Docudramas : merupakan bentuk tahunan

acara yang menceritakan kisah fiksi sejarah yang tak

memihak. Biasanya merupakan hayalan nyata dari

potongan cerita masa kini di masyarakat.

m. Miniseries: bagian dari banyak acara yang

dimana dipecah menjadi beberapa tayangan program

sore dan menjadi acara penting yang memiliki daya

saing rating.

3. Other Program

Merupakan bentuk acara yang memiliki nilai informasi dan

berpengaruh, seperti :

a. News and Public Affairs : termasuk acara berita jaringan

dan berita lokal, acara public yang penting dalam

jangkauan khusus, acara dokumenter dan berita khusus,

acara dialog tetap yang mewawancarai tokoh

masyarakat dalam bentuk pertanyaan jurnalistik.

b. Religious Programs : mulai dari pelayanan agama

secara elektronik hingga dialog agama dan pelayanan

tempat ibadah lokal.

c. Cultural and Educational Programs : termasuk acara

budaya dan pendidikan bagi anak secara praktis yang

ditayangkan di televisi.

24

Page 25: Kualitatif Final

2.2 Konstruksi konseptual

Istilah Pengertian

Co -host Seseorang yang berperan sebagai

pendamping host dalam

membawakan acara pada program

tertentu.

Host Seseorang yang berperan utama

membawakan sebuah acara dalam

program tertentu.

Penonton (audience) Sejumlah individu yang melihat dan

menyaksikan tayangan suatu

program acara tertentu baik secara

langsung maupun melalui media

televisi.

Penyelenggara Stasiun televisi yang menyiarkan/

menayangkan suatu program acara

tertentu ke hadapan penontonnya.

Prime time Waktu yang dianggap dapat menarik

masyarakat untuk menonton sebuah

program tertentu di televisi.

Rating Perhitungan secara statistik untuk

mengukur tingkat popularitas suatu

program televisi, dengan rumusan

jumlah penonton yang menonton

suatu program acara berbanding

dengan jumlah penonton yang

memiliki televisi.

Reality show Suatu program acara yang disiarkan

di stasiun televisi, dimana isi dalam

program acara tersebut ditayangkan

25

Page 26: Kualitatif Final

tanpa skenario tertentu (terjadi apa

adanya).

Relationship Suatu hubungan yang terjalin

antarpribadi dalam suatu ikatan

tertentu.

Share Perhitungan secara statistik untuk

mengukur tingkat popularitas suatu

program televisi, dengan rumusan

jumlah penonton yang menonton

suatu program acara berbanding

dengan jumlah penonton yang

menonton/ menyalakan televisi.

26

Page 27: Kualitatif Final

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah proses ilmiah yang selalu ada dalam kehidupan

intelektual manusia berdasarkan sifat ingin tahu yang ada dalam hidup

ilmuan. (Bungin, 2006: 291).

Untuk melakukan suatu penelitian dibutuhkan metodologi. Menurut

Bogdan & Tailor dalam buku Mulyana (2004:145) menjelaskan bahwa

metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban.

3.1 Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode kualitatif, yaitu penelitian

eksploratif yang biasanya lebih bersifat studi kasus. Penelitian kualitatif 

dimulai dengan adanya suatu masalah yang biasanya spesifik dan diteliti

secara khusus sebagai suatu kasus yang akan diangkat ke permukaan tanpa

adanya maksud untuk generalisasi. (Muhammad dan Djaali, 2003: 100).

Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai

berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi

(komunitas), suatu program atau suatu situasi sosial. (Mulyana, 2004: 201)

Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif yang berjenis studi

kasus yang dimana studi kasus dilakukan pada program acara Take Me Out

Indonesia di Indosiar.

3.2 Narasumber

 Dalam metode penelitian kualitatif studi kasus pada program acara

Take me Out indonesia di indosiar, peneliti melakukan pengumpulan data

terhadap anggota tim produksi program acara Take Me Out  Indonesia di

Indosiar sebagai individu penelitian atau narasumber serta narasumber-

narasumber lainnya.

27

Page 28: Kualitatif Final

 Jumlah narasumber ditentukan oleh pertimbangan – pertimbangan

informasi yang diperlukan. Jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi

pencarian narasumber dihentikan (Moleong, 2005:166).

Dalam penelitian ini menggunakan sample bertujuan (purposive

sampling), yang dimana narasumber yang dipilih berdasarkan tujuan

tertentu. Narasumber yang di tentukan peneliti  merupakan orang-orang

yang memahami  benar  secara langsung terlibat dan dipercaya dapat

memberikan informasi kepada peneliti dalam analisis terhadap program

acara televisi bertemakan relationship dengan  studi kasus program acara

Take Me Out indonesia di Indosiar.

Beberapa narasumber yang di wawancarai oleh peneliti adalah

produser Take Me Out Indonesia, yang terdiri dari 2 orang.

Pemilihan narasumber tersebut, didasarkan pada alasan :

1. Bapak Ubey Sain, produser (1)

Pihak yang bertanggung jawab dalam proses berlangsungnya

suatu program acara. Produser (1) lebih bertanggung jawab dalam

pelaksanaan produksi dari program acara Take Me Out Indonesia,

terutama mengurusi masalah jadwal shooting dan peraturan-peraturan

yang harus dipatuhi para peserta dan penonton, yang mengikuti acara

Take Me Out Indonesia.

2. Bapak Zody, produser (2)

Pihak yang bertanggung jawab dalam proses berlangsungnya

suatu program acara. Produser (2) lebih bertanggung jawab dalam

pelaksanaan produksi dari program acara Take Me Out Indonesia,

terutama mengurusi masalah tanggung jawab konsep dan kreativitas

yang ada di dalam program yang berlangsung.

Melalui kedua narasumber di atas, maka diharapkan peneliti

mendapatkan jawaban mengenai rumusan masalah yang telah dipaparkan

sebelumnya.

28

Page 29: Kualitatif Final

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cerita-cerita yang dapat

digunakan periset untuk mengumpulkan data. (Kriyantono, 2006:  91).

 3.3.1 Data Primer

Data primer yakni data yang di dapat dari sumber pertama baik dari

perseorangan maupun individu yang didapatkan hasil dari wawancara secara

langsung yang dilakukan oleh peneliti.

1. Indepth Interview

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu. (Mulyana, 2004:180).

Wawancara tidak berstruktur atau mendalam bersifat luwes,

susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap

pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial

budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan dan lain-lain).

(Mulyana, 2004:181)

 

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara mendalam

kepada 2 orang narasumber yang telah disebutkan di atas, yang dianggap

oleh peneliti dapat memberikan informasi secara detail seputar analisis

program acara televisi bertemakan relationship dengan studi kasus program

acara  Take Me Out indonesia yang disiarkan oleh indosiar.

2.      Observasi

Menurut Denzin dalam buku Mulyana (2004:163), observasi atau

pengamatan berperan-serta dapat diartikan strategi lapangan yang

secara simultan memadukan analisis dokumen, wawancara dengan

informan, partisispasi dan observasi langsung dan intropeksi.

29

Page 30: Kualitatif Final

Bogdan dalam Moleong (2004 : 164) mendefinisikan pengamatan

berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang

memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dalam

lingkunag subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lpaangan

dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan.

Observasi berguna untuk menjelaskan, menganalisa dan merinci

gejala yang terjadi. (Rakhman, 2001:88).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap objek

penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu dengan

menonton program acara Take Me Out Indonesia, yang disiarkan di

stasiun televisi Indosiar.

3.3.1 Data Sekunder

Data sekunder adalah data tambahan untuk melengakapi data

sebelumnya yang sudah ada. Dalam penelitian ini peneliti juga

menggunakan data sekunder untuk melengkapi data sebelumnya. Metode

pengumpulan data sekunder yang akan dipakai dalam penelitian ini terdiri

dari :

1. Data-data internet mengenai program acara Take Me Out

Indonesia.

2. Buku-buku dan referensi di perpustakaan.

3. Artikel dan Koran untuk mencari informasi lain dan tambahan data

yang diperlukan yang berkaitan dengan topik penelitian.

30

Page 31: Kualitatif Final

3.4 Teknik Analsis Data 

Menurut Spradley, Analisis kualitatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang sistematik mengenai suatu hal dalam rangka menentukan bagian-bagian, hubungan diantara bagian , dan hubungan bagian dalam keseluruhan.  Dalam setiap kasus, analisis kualitatif dilaksanakan seperti tanpa henti untuk menguji beberapa gejala (ruang, waktu, perilaku) membaginya kedalam bagian-bagian yang ada dalam konteks gejala itu dan mencoba memahami hubungan bagian-bagian dalam keseluruhan. (F. Muhammad dan Djaali, 2003 :106).

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah

dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,

gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2004 :247).

3.4.1 Coding

Memberi kode pada setiap data ke dalam setiap kategori yang cocok

dengan kriteria data ( Moleong, 2004 : 273).]

3.4.2 Kategorisasi

Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori adalah salah satu

tumpukan dari seperangkat tumpukn yang disusun atas dasar pikiran,

intuisi, pendapat atau kriteria tertentu ( Moleong, 2004 : 252).

3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Berikut ini penjabaran perencanaan yang dilakukan oleh peneliti

dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

31

Page 32: Kualitatif Final

No Kegiatan Waktu Tempat

1.

2.

3.

4.

Pencarian dan

pengumpulan teori

Wawancara narasumber

(produserTake Me Out

Indonesia)

Pelengkapan data-data

tertulis

Analisis data

12 Oktober 2009-

9 November 2009

11 Januari 2010

22 Januari 2010

12-28 Januari

2010

perpustakaan

Indosiar

Indosiar

Kampus

32

Page 33: Kualitatif Final

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. (INDOSIAR)

4.1.1 Profil INDOSIAR

PT Indosiar Visual Mandiri (IVM) mulai didirikan pada tahun 1991.

Perusahaan ini kemudian dikenal sebagai salah satu stasiun televisi swasta

di Indonesia. Indosiar sebagai stasiun televisi swasta Indonesia, mulai masa

tayangnya pada tahun 1995. Stasiun penyiaran audio-visual swasta lokal ini

mulai diresmikan dan dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 1995 oleh

menteri penerangan , Bapak H. Harmoko.

Namun demikian, sejak stasiun televisi ini hadir di kancah

pertelevisian Indonesia, INDOSIAR mampu menduduki posisi pertama. Baik

itu dari sisi perolehan belanja iklan, rating prime, maupun pangsa pemirsa.

Dengan semarak era globalisasi dalam dunia informasi dan hiburan yang

banyak memberikan pengaruh kepada kehidupan kita sehari-hari.

INDOSIAR merupakan stasiun televisi swasta yang turut

mengembangkan diri dengan ikut serta bersaing sehat dengan stasiun-

stasiun swasta lainnya di Indonesia. INDOSIAR terletak di Jalan Damai

nomor 11 Daan Mogot, Jakarta Barat yang saat ini menempati kantor yang

terdiri dari 4 lantai.

33

Page 34: Kualitatif Final

4.1.1.1 Logo

Gambar 2. Logo Standar INDOSIAR

Logo Indosiar sebenarnya tidak memiliki arti ataupun makna khusus,

hanya sebuah lingkaran berwarna merah, hijau dan biru yang ditegah-

tengahnya bertuliskan INDOSIAR berwarna biru yang dilapisi oleh

sebuah kotak berwarna putih.

Gambar 3. Logo Ikan INDOSIAR

Logo Ikan ini sebenarnya diambil dari misi Indosiar yaitu Futuristic,

Inovative, Satisfactory, Humanity. Dimana jika diambil huruf depannya

saja akan membentuk sebuah kata dalam bahasa inggris yaitu FISH

yang artinya ikan. Sedangkan besi yang terdapat pada badan ikan

melambangkan bahwa indosiar memiliki teknologi yang modern.

34

Page 35: Kualitatif Final

4.1.1.2 Visi

Visi dari INDOSIAR adalah “Stasiun televisi terkemuka dengan

tayangan program berkualitas yang bersumber pada in house production.

Membangun kreativitas, dan sumber daya manusia yang unggul.”

4.1.1.3 Misi

Misi dari INDOSIAR adalah bertekad untuk dapat memberikan yang

terbaik bagi masyarakat Indonesia, maka misi yang diemban oleh INDOSIAR

terwujud pada kata “FISH” yang merupakan singkatan dari kata-kata yang

diartikan sebagai berikut :

1. Futuristic : Dilambangkan dengan ikan terbang berenang yang

bermakna “ berorientasi maju dengan terobosan baru” dalam arti

Indosiar selalu berorientasi ke depan dengan menggunakan

teknologi baru yang menjadi suatu tradisi bagi INDOSIAR agar selalu

maju dalam persaingan industri pertelevisian sekarang.

2. Innovative : Dilambangkan dengan ikan terbang mampu

terbang setinggi-tingginya yang bermakna “menjadi trendsetter

dengan ide original dalam arti ide ide yang baru dan orisinal”.

3. Satisfactory : Dilambangkan dengan sisik ikan terbang untuk

mempermudah berenang di dalam air

4. Humanity : Dilambangkan ikan tak akan tenggelam karena

memiliki kantung udara di tubuhnya yang bermakna “ Peduli

terhadap lingkungan di sekitar”.

35

Page 36: Kualitatif Final

4.1.1 .4 Moto

INDOSIAR mempunyai Motto “Memang Untuk Anda”. Moto tersebut

dibuat dengan tujuan agar INDOSIAR senantiasa dekat dengan masyarakat

dengan program-program menarik yang semata-mata untuk memuaskan

keinginan pemirsa. Ini adalah wujud segmentasi yang ingin dicapai

INDOSIAR untuk semuanya artinya bagi segala usia dan bagi semua lapisan

masyarakat.

4.1.1.5 Pembagian Lantai Ruangan

Sampai saat ini INDOSIAR menempati kantor yang terdiri dari 4

lantai, masing-masing antara lain :

a. Lantai dasar :

- Marketing Sales Division

- Talent Department

- Humas

- Kantin

b. Lantai 1

- Production Department

- Drama Department

- Non-drama Department

- Unit Officer

c. Lantai 2

- Finance & Accounting Division

- General Affair Department

- Human Resource Department

- Traffic Department

- Cashier

- Program Department

36

Page 37: Kualitatif Final

d. Lantai 3

- Management

- Art Department

- Engineering Department

- Post Production

- Library

4.1.2 Fasilitas INDOSIAR

Perusahaan ini telah dilengkapi dengan peralatan penyiaran yang

canggih dengan menggunakan formasi digital yang dapat menghasilkan

gambar dan tata suara jernih dan memuaskan. NICAM (Near

Instantaneously Companded Audio Multiplex) adalah suatu alat yang

digunakan INDOSIAR dalam sistem tata suara yang diatur secara digital.

Dibandingkan dengan stasiun televisi swasta yang lebih dulu memancarkan

siarannya yang masih menggunakan sistem Zweiton, kualitas suara dan

gambar yang ada pada INDOSIAR jauh lebih tinggi.

Adapun keunggulan dari sistem 3 bahasa secara bersamaan :

- Dapat menggunakan sistem 3 bahasa secara bersamaan

- Dapat dipancarkan dengan daya yang lebih rendah daripada

sistem suara analog biasa

- Mutu suara yang diterima pada penerima televisi tidak berkurang

karena memakai formasi digital

Beberapa falisilitas yang dimiliki INDOSIAR adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas Studio

INDOSIAR memiliki beberapa studio yakni :

Studio 1

Berkapasitas 200 tempat duduk penonton, dengan ,meiliki

area seluas 625 m2. Dilengkapi dengan peralatan standar studio.

Fasilitas vison mixer digital dan digital video effects, dengan

37

Page 38: Kualitatif Final

seperangkat peralatan still store dengan tata suara foldback

system yang terdiri dari fasilitas speaker maupun microphone

radio untuk memperkecil kemungkinan feedback. Studio ini

digunakan untuk acara Supermama Seleb Show.

Studio 2

Memiliki area seluas 625 m2, berkapasitas 200 tempat duduk

penonton,dilengkapi dengan peralatan standart studio, fasilitas

vision mixer digital dan digital video effects, peralatan still store

dan dual channel character generator. Serta dengan tata suara

foldback system yang terdiri dari fasilitas speaker maupun

microphone radio untuk memperkecil kemungkinan feedback

studio ini digunakan untuk acara KISS.

Studio 3

Berbeda dengan studio 1 dan studio 2, studio ini memiliki area

seluas 450 m2. Dilengkapi peraltan standart studio, fasilitas vision

mixer, seperangkat peralatan still store dan dual channel

character generator. Deilengkapi pula dengan sistem tata lampu

yag computerized, dan audio konsol dengan sistem digital yang

memiliki tata suara foldback system yang terdiri dari fasilitas

speaker maupun microphone dan radio microphone untuk

memperkecil kemungkinan feedback. Studio ini jarang digunakan

biasanya hanya dipakai untuk berbagai acara jumpa pers atau

public expo.

Studio 4

Memilki area seluas 450 m2. Dilengkapai peralatan stndart

studio dasilitas vision mixer, seperangkat peralatan still store dan

dual channel character generator. Sistem tata lampu yang

computerized, audio konsol dengan sistem digital yang memilki

tata suara foldback system yang terdiri dari fasilitas speaker

38

Page 39: Kualitatif Final

maupun microphone dan radio microphone untuk acara berita

fokus dan patrol.

2. Fasilitas Post Production

Fasilitas Post production meliputi sebagai berikut :

Fasilitas editing terdiri dari enam ruang offline editing dengan

peralaan betacam digital dan dua ruang online editing dengan

peralatan digital multi effect.

Fasilitas audio dubbing terdiri dari tiga ruang dubbing dimana

satu ruang di antaranya DAT (Digital Audio Tape), MD (Mini

Disk), Magneestic Optical Disk Recorder, Multi effect audio

processor, serta koleksi compact disc music dan effect.

Fasilitas tape transfer memiliki berbagai macam jenis format

tape seperti U’matic, satu inch, dan betacam Sp. Seluruh tape

ditransfer ke format betacam digital sebagai format standart

untuk penyiaran.

Fasilitas subtitle memiliki dua set perangkat omline subtitting

dan didukung oleh kru penterjemah (translator) dan data entry.

3. Fasilitas OB VAN/ BUS

ON VAN atau Outside Broadcasting digunakan jika diperlukan

siaran diluar studio dengan mempunyai kapasitas panjang 40 feet

serta memiliki fasilitas standar yang meliputi :

Beberapa set Camera Head berikuut Camera Adaptor dan

Lensa

Beberapa set View finder

Seperangkat focus dan zoom servo serta motor servo

Beberapa until bold wind

Beberapa unit tripod portable dan pedestal berikut Dolly tripod

39

Page 40: Kualitatif Final

Pedesal serta satu set Jimmy Jib

Beberapa Unit Video tape recorder DVW-500 P

Juga dilengkapai dengan stang, bantalan track, kabel trax

mounting flange, serta beberapa buah headset.

4. Fasilitas Audio System

Fasilitas Audio system meliputi sebagai berikut :

Beberapa Unit QII Audio Mixer 40 ch, JBL dan Genelec Loud

Speaker, serta beberapa Unit Amcron Powder Amplifier

Seperangkat compact disc denon, termasuk mini disc dan

digital audio tape.

Beberapa unit compressor, limiter BSS LXP-15, serta graphic

equalizer klarkteknik DN 780, berikut digital effect processor

lexicon audio LXP-15

Beberapa set Tektronix audio signal generator dan audio

waveform minitor

Beberapa set GVG DA Frame 1RU, GVG Audio DA Card,

power supply dan DA Back Panel.

Beberapa Unit switchcraft audio jack field 48 dan 96 holes with

XLR jack back panel

Beberapa unit Sennheiser Mainframe wireless, RF

input/output module. Receiver UHF, antenna booster dan UHF

antenna

40

Page 41: Kualitatif Final

4.1.3 Jangkauan dan Pola Siaran

INDOSIAR mulai mengudara pada awal tahun 1995, dimulai pada

pukul 16.00 wib sampai 01.00 wib. Saat ini, siaran sudah dapat diterima

dengan baik oleh penduduk Indonesia secara serentak di 8 kota di

Indonesia, antara lain :

1. Jakarta (41 UHF)

2. Bandung (54 UHF)

3. Semarang ( 27 UHF)

4. Yogyakarta ( 28 UHF)

5. Surabaya ( 28 UHF)

6. Denpasar (27 UHF)

7. Medan (23 UHF)

8. Ujung Pandang ( 27 UHF)

Selanjutnya INDOSIAR merencanakan akan menambah jumlah

stasiun relay-nya di Indonesia di masa mendatang di 8 kota, antara lain:

- Batam

- Palembang

- Bandar Lampung

- Cirebon

- Banyumas

- Tegal

- Madiun

- Malang.

Beberapa lokasi menara pemancar INDOSIAR adalah sebagai

berikut:

- Jakarta : Joglo

- Bandung : Kp Gandrung, Jambu Dipa, Cisarua, Kab Bandung

- Semarang : Bukit Sari, Ngesrep, Banyumanik, Semarang

- Yogyakarta : Desa Ngoro-oro, Patuk, Gunung Kidul

- Surabaya : Lontar, Lakarsari

41

Page 42: Kualitatif Final

- Denpasar : Bukit Bakung, Desa Kutuh, Kuta

- Medan : Bandar Baru, Sibolangit, Deli Serdang

- Ujung Pandang : Barongloi, Bontomaranu, Goa

(Berdasarkan sumber : Indosiar, 2002)

4.1.4 Struktur Organisasi

PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. Memiliki struktur yang sifatnya “ Top

to Bottom”, yang sangat sederhana. Posisi teratas dipegang oleh seorang

komisaris dan dibantu oleh 4 komisaris lainnya.

Direktur utama membawahi 3 divisi yaitu Corporate Secretary,

Corporate R&D, dan Information Tehnology yang tugasnya adalah sebagai

berikut:

a. Corporate Secretary : Selain sebagai sekretari perusahaan juga

sebagai pendata dan pemberi input secara penuh atas acara-

acara apa saja yang akan diliput oleh INDOSIAR, juga

memutuskan diterima atau tudaknya proposal dan surat-surat yang

masuk.

b. Corporate R&D bertugas melaukan riset terhadap divisi-divisi

sesuai kebutuhan program acara.

c. Informan and Technology bertugas memberikan supporting data

kepada semua divisi yang ada.

Kelima komisaris membawahi Direktur utama. Direktur Utama

membawahi 7 departemen antara lain :

1. Corporate Secretary Department

Bertugas mendata dan memberikan input secara penuh atas

segala hal yang berkaitan denga acara-acara yang akan

42

Page 43: Kualitatif Final

ditayangkan serta menangani administrasi perusahaan termasuk

surat menyurat.Corporate Secretary membawahi 5 section

a. Public Relations Section

Bertugas menciptakan image positif perusahaan kepada

masyarakat luas,menjadi komunikator perusahaan dan

bertindak sebagai juru bicara perusahaan sehubungan dengan

kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan, menginformasikan

acara-acara dan kegiatan-kegiatan perusahaan kepada public,

melaksanakan kegiatan eksternal dan internal perusahaan .

b. Investor and Government Relation section

Bertugas menangani segala hal yang berkaitan dengan saham-

saham perusahaan dan menjalin hubungan dengan

pemerintah, seperti mengikuti rapat yang diselenggarakan

pemerintah, menerima kujungan pejabat sipil maupun militer,

mengurus ijin , dan sebagainya.

c. Cencorship Board Section

Bertugas melakukan sensor terhadap materi program yang

ditayangkan.

d. Research Development Section

Bertugas melakukan riset terhadap section sesuai kebutuhan

program acara.

e. Legal Section

Bertugas mengumpulkan program yang ada dan membuatnya

menjadi suatu susunan program.

2. Information Technology Department

Bertugas menangani segala hal yang berkaitan dengan teknologi

informasi yang diperlukan perusahaan, baik departemen maupun

section yang ada.

43

Page 44: Kualitatif Final

3. General and Technical Department membawahi 3 section:

a. Engineering Transmission Section

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang bersifat teknis

dan segala jaringan transmisi yang ada di dalam maupun diluar

gedung.

b. Production Service Section

Bertugas merancang suatu acara yang akan diproduksi dan

ditayangkan oleh Indosiar.

c. HRD and General Affair Section

Bertanggung jawab atas perekrutan dan pengalokasian SDM

yang akan dipekerjakan, selain itu juga menangani

permasalahan internal yang dihadapi karyawan dan juga

bekerjasama denga Public Relations dalam pelaksanaan

kegiatan internal bagi karyawan.

4. Finance and Accounting Department membawahi 2 section:

a. Finance and Tresury Section

Bertanggungjawab atas pengendalian keuangan perusahaan.

b. Accounting Section

Memantau kondisi keuangan perusahaan dan mencatat segala

hal yang berkenaan dengan pengeluaran dan pemasukan yang

di dapat perusahaan.

5. Sales Marketing and Program Department membawahi 2 section:

a. Program Section

Bertanggung jawab atas penyusunan program dan jadwal

penayangan acara yang akan ditayangkan selama kurun waktu

tertentu.

44

Page 45: Kualitatif Final

b. Sales Section

Mempromosikan apa saja yang dimiliki perusahaan yang dapt

digunakan oleh perusahaan, organisasi, individu yang ingin

menggunakan jasa Indosiar. Termasuk di dalamnya prosedur

pemasangan iklan dengan memberikan informasi mengenai taif

dan rating iklan kepada biro iklan.

6. News Department

Mengubah bahan berita yang siap untuk ditayangkan semua

pembritaan yang muncul di Indosiar yang merupakan hasil siding

redaksi, dimana penanggungjawab adala pemimpin redaksi.

7. Production Department

Bertugas dan bertanggungjawab atas produksi acara yang akan

ditayangkan Indosiar.

45

Page 46: Kualitatif Final

4.2 Analisis Data

Dalam bagian ini, peneliti akan menjabarkan bagaimana upaya yang

dilakukan oleh pihak Indosiar dalam menarik minat penonton, melalui

program acara bertemakan relationship Take Me Out Indonesia. Analisis ini

berasal dari data-data sekunder yang diperoleh dari pihak humas Indosiar.

Selain itu peneliti juga mencari data-data primer yang didapat melalui

wawancara langsung dengan pihak produser 1 dan 2 dari program Take Me

Out Indonesia.

4.2.1 Gambaran Umum Program Take Me Out Indonesia (TMOI)

Take Me Out Indonesia merupakan salah satu program reality Show

yang disiarkan oleh stasiun televisi Indosiar. Program reality show ini

terbilang baru karena mengangkat tema mengenai relationship, dalam ajang

pencarian jodoh.

“Dikatakan reality show karena acara Take Me Out Indonesia ini lepas dari skenario yang mengada – ada dan dari awal hingga akhir semuanya berjalan secara alami, akan tetapi tetap tidak melibatkan unsur SARA di dalamnya. Penayangan program acara ini merupakan hasil kerjasama dengan pihak Fremantle Indonesia, pemegang lisensi Take Me Out Indonesia yang membawa acara ini ke Indonesia.”(Berdasarkan penuturan Pak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Aturan main dalam Take Me Out Indonesia adalah dimana ke duanya

(laki –laki dan perempuan) dipertemukan secara langsung di panggung dan

si perempuan bebas mematikan lampu jika tidak senang dengan si pria dan

bertahan menyalakan lampu jika ingin lebih tahu secara mendalam tentang si

pria. Jumlah peserta wanita tiap minggu nya terdiri dari 30 perempuan yang

berdiri di belakang podium dan dihadirkan 7 peserta pria yang akan memilih

si perempuan atau dipilih si perempuan.

Setelah terpilih 1 pasang pasangan , maka langkah berikutnya mereka

berdua akan melakukan penjajakan lebih lanjut di Romantic Room untuk

mengetahui lebih dalam, sebelum mereka dengan pasangan lainnya diadu

dalam chemistry test. Bagi pasangan yang yang menang dalam chemistry

46

Page 47: Kualitatif Final

test , mereka akan selangkah lebih dekat lagi menuju babak final dan

memperebutkan uang 100 juta Rupiah, selain itu kegiatan kencan mereka

akan diliput dalam The Dating.

Dalam reality show Take Me Out Indonesia ini, pihak Indosiar hanya

menjadi fasilitator atau mediator untuk seseorang yang berniat dan serius

dalam mencari pasangan untuk bisa dibawa sampe kedepannya. Dalam hal

ini diperlihatkan dengan dihadirkannya perama cinta (Mike Rose) dan Ustad

Cinta. Apabila terdapat peserta yang terlihat main – main dalam mengikuti

acara ini, maka pihak Indosiar secara terpaksa akan mengeluarkan si

peserta tersebut. Semua peserta sebelumnya telah melalui tahap

penyeleksian ketat yang dilakukan oleh pihak Fremantle.

Acara ini awalnya ditayangkan perdana di stasiun televisi Indosiar

pada Hari Jumat , 19 Juni 2009 pukul 21.00 , dan diikuti dengan The Dating

yang mulai ditayangkan pada hari Sabtu 27 Juni 2009 pukul 17.00 WIB ,

namun mulai dari tanggal 16 Oktober 2009, jam tayang program Take Me

Out Indonesia berubah menjadi hari Sabtu pukul 18.00 WIB.

Logo OBB TMOI

Season 1

Season 2

47

Page 48: Kualitatif Final

4.2.1.1 Presenter

Program Take Out Indonesia ini dipandu oleh seorang host, yaitu

Choky Sitohang dan seorang co-host, yaitu Yuanita Christiani yang

mempunyai tugas mendampingi host. Berdasarkan penuturan Bapak Ubey

Sain, produser 1 TMOI, mengatakan bahwa pemilihan host dan co-host

melalui pertimbangan tertentu. Sebelumnya telah dilakukan penyaringan

berupa seleksi kepada orang-orang yang dianggap telah biasa membawakan

suatu program acara di televisi.

Namun setelah dipertimbangkan, Choky Sitohang dan Yuanita

Christiani merupakan pasangan yang cocok dalam membawakan acara

TMOI yang bertemakan relationship ini karena dianggap lebih berkarakter

dan mereka dipercaya mampu memberikan warna tersendiri bagi program

TMOI sehingga dapat menarik antusias masyarakat untuk menyaksikan

program acara bertemakan relationship ini.

4.2.1.2 Peserta

Peserta Take Me Out Indonesia, terdiri dari 30 wanita single (bisa

benar-benar single ataupun janda) yang berdiri di belakang podium, dan 7

laki-laki single (bisa single ataupun juga duda) yang tampil satu persatu

mempromosikan diri di setiap episodenya. 30 wanita single tersebut bersaing

ketat untuk merebut hati ke tujuh pria single. Kisaran usia yang menjadi

persyaratan mutlak untuk dapat menjadi peserta adalah 20-40 tahun, karena

usia itu dianggap pas, sudah dewasa namun belum terlalu tua.

Peserta-peserta tersebut dipilih oleh pihak Fremantle dengan

melakukan audisi yang cukup ketat. Para peserta yang terpilih pun beraneka

ragam, dari berbagai latar belakang dan profesi. Ini dilakukan karena

mengingat selera dari setiap orang berbeda-beda, karenanya pihak

penyelenggara berusaha menyediakan sebanyak mungkin variasi karakter

dari peserta yang akan tampil di podium.

Para peserta yang dipilih ini merupakan mereka yang memiliki

keseriusan dalam mancari jodohnya, karena jika peserta tersebut diketahui

oleh pihak penyelenggara hanya ingin bermain-main dan tidak serius, pihak

48

Page 49: Kualitatif Final

penyelenggara akan tidak sungkan-sungkan untuk memberhentikan peserta

tersebut.

4.2.1.3 Target Audience

Target audience Take Me Out Indonesia itu sendiri awalnya adalah

pria dan wanita dewasa, namun seiring berjalannya program ini, terjadi

pergeseran, atau meluasnya audience yang menyukai acara TMOI ini.

”Target audience yang di luruskan memang ini kan acara bercredit orang dewasa 20 tahun ke atas atau 17 tahun ke atas, tapi pada saat kita tayang ternyata banyak anak-anak yang suka, terus kita awalnya targetnya adalah kelas sirkulasi A-B tapi kenyataan yang nonton kelas A,B,C,D,E juga ada, ya sudah kalau orang yah niatnya ke satu tapi bisa dapat 10 yah kenapa ga sepuluh-sepuluhnya aja kita ambil? Udah kita pertahankan semuanya itu sekarang” (Menurut Pak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

4.2.1.4 Lisensi Program TMOI

Take Me Out Indonesia merupakan program asli yang pertama kali

ditayangkan di Inggris. Di Indonesia, penayangan program ini bernaung di

bawah lisensi Fremantle Media. Saat Fremantle membawa program ini dan

ingin ditayangkan di Indonesia (oleh Indosiar), Indosiar menerima dengan

syarat sedikit mengubah konsep dengan ”lebih diIndonesiakan”. Hal ini

dikarenakan pihak Indosiar ingin menyesuaikan konsep Take Me Out

Indonesia agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Penyelenggara Take me Out Indonesia tidak mau menerima jika

disebut hanya mencontek program acara luar negeri karena konsep Take Me

Out Indonesia sangat berbeda dengan Take Me Out yang ada di Inggris dan

negara lainnya. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Romantic Room

TMOI mempunyai konsep bahwa saat seorang peserta

mendapatkan pasangannya, tahap selanjutnya adalah mereka akan

saling berkenalan lebih dalam lagi di dalam sebuah ruangan yan telah

49

Page 50: Kualitatif Final

disediakan, yaitu Romantic Room. Romantic Room didesain

semenarik dan senyaman mungkin agar seluruh pasangan yang

berbincang di sana dapat merasa nyaman dan kerasan.

b. Chemistry test

Selanjutnya saat seluruh pasangan terpilih, mereka akan diadu

kekompakan dan kemahirannya dengan chemistry test. Di sinilah

akan terlihat bagaimana cara pasangan baru tersebut berusaha saling

memahami dan mengimbangi satu sama lain agar terlihat kompak dan

cocok.

c. Dewan Cinta

Saat semua pasangan melakukan chemistry test untuk mengadu

kekompakan mereka, ada 100 orang dari berbagai profesi dan latar

belakang yang akan menilai mereka, 100 orang tersebut dinamakan

dewan cinta. Dewan cinta mempunyai peran yang sangat besar bagi

para peserta, yaitu menentukan pasangan mana yang dinilai paling

kompak per episodenya. Oleh karena itu, bagaimana upaya para

pasangan tersebut merebut hati para dewan cinta, menjadikan

sesuatu yang menarik untuk disaksikan.

d. The Dating

Mereka yang berhasil merebut hati para dewan cinta, yaitu 3

pasangan akan lolos ke babak selanjutnya, dan mereka akan

mendapat kesempatan special untuk dating dan diliput oleh pihak

Indosiar. Dating tersebut ditayangkan dalam acara The Dating (di luar

program tayang Take Me Out Indonesia). Dalam The Dating inilah,

para pasangan tersebut harus memutuskan apakah mereka ingin

melanjutkan ke tahap yang lebih serius ataukah selesai sampai di situ.

Itu semua tentunya keputusan pribadi masing-masing peserta

berdasarkan kecocokan yang dirasakan mereka.

50

Page 51: Kualitatif Final

e. Babak Final

Mereka yang berhasil lolos dari semua tantangan yang diberikan,

dan masih disukai oleh dewan cinta akan masuk ke babak yang paling

ditunggu yaitu babak final. Karena di babak final ini mereka (16

pasangan) akan memperebutkab uang tunai 100 juta rupiah dan

pemenangnya akan mendapatkan gelar sebagai pasangan yang

paling memiliki cinta sejati.

Kelima unsur di atas, tidak dimiliki oleh Take Me Out di Inggris atau

pun di negara-negara lain.

Program Take Me Out di luar negeri sangatlah berbeda dengan di sini. Jika seseorang telah mendapat pasangannya, sudah semua selesai sampai disitu dan tidak ada kelanjutan dari hubungan itu di layar kaca, tidak seperti TMOI yang terus memberikan kejutan-kejutan baru bagi pemirsanya. (Berdasarkan penuturan, Bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI).

4.2.1.5 Jam dan Durasi penayangan

Semula TMOI ditayangkan pada jam yang sangat malam , yakni

pukul 21.00 WIB dengan tujuan melihat dari target audience nya adalah

masyarakat yang berusia 20 Tahun ke atas. Dengan penayangan di jam

malam tersebut , pihak indosiar berharap dapat menarik minat para target

audience untuk menonton program acara ini , namun justru pada

kenyataannya banyak masyarakat di luar target audience seperti anak –

anak yang sangat antusias untuk menyaksikan program ini sehingga banyak

sekali saran yang ditujukkan kepada pihak indosiar untuk merubah jam

tayang TMOI. Oleh karena itu, pemindahan jam tayang dari TMOI pun

dilakukan oleh pihak Indosiar.

Setelah dilakukan pemindahan jam tayang, menjadi pukul 21.00

WIB , hal tersebut sangat mempengaruhi rating program yang disiarkan oleh

indosiar tersebut , dimana sebelumnya rata-rata program-program yang

ditayangkan oleh Indosiar pada jam tayang yang sama hanya berada pada

rating 2 dari bawah dibandingkan program lainnya. Kondisi seperti ini yang

51

Page 52: Kualitatif Final

menjadi salah satu alasan mengapa Indosiar mengubah jam tayang yang

semula pukul 21.00 WIB menjadi Sabtu pukul 18.00 WIB.

Sejak jam tayang TMOI dipindah , rating Indosiar menjadi naik yakni

nomor 1 atau 2 dari atas dengan durasi jam tayang selama 3 jam per hari

nya dimana rating tersebut belum pernah didapatkan oleh stasiun TV lainnya

dengan durasi selama 3 jam. Di samping itu dengan dihadirkannya artist

pendukung dalam acara TMOI untuk perform ( menyanyi ) , maka semakin

menambah nilai plus tayangan TMOI dalam menghibur audience dan

memberikan warna tersendiri yang berbeda dengan tayangan lainnya.

52

Page 53: Kualitatif Final

4.2.2 Struktur Tim Produksi TMOI

Executive Producer

Produser

Director

Assistant Director

Creative

Floor Manager

Assistant Administrator

Art Crew Studio Crew Electrical & Genset Pro Production Crew Promo On Air

53

Page 54: Kualitatif Final

4.2.3 Alasan Penayangan Program TMOI di Indosiar

Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang

memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat, seperti pada penjabaran

teori pada bab sebelumnya, menurut Dominick dalam Ardianto dan Komala

(2004 : 15) mengenai fungsi komunikasi massa yang diantaranya adalah

fungsi Pertalian (Linkage) dan Hiburan (Entertainment).

Pihak Indosiar sebagai penyelenggara acara TMOI mempunyai alasan

kuat dalam memilih program bertemakan relationship ini untuk ditayangkan.

Setelah dianalisis maka hal tersebut sesuai dengan fungsi komunikasi yang

ada, yaitu pertalian dan hiburan.

4.2.3.1 Pertalian (Linkage)

Salah satu fungsi komunikasi massa adalah berkaitan dengan

pertalian. Dalam fungsi ini, media massa dapat menghubungkan antara

masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, televisi sebagai

salah satu media massa elektronik menjalankan fungsinya tersebut. Stasiun

televisi Indosiar menayangkan program-program yang bertujuan agar antara

masyarakat yang satu dengan yang lainnya dapat saling terhubung. Dengan

adanya penyangan program acara bertemakan relationship, Take Me Out

Indonesia oleh pihak Indosiar, diharapkan masyarakat yang menginginkan

mencari pasangan hidup dengan serius dapat ditemukan. Indosiar berperan

sebagai mediator dalam mencarikan pasangan bagi mereka yang berminat

untuk mengikuti program TMOI dengan mendaftar sebagai peserta.

4.2.3.2 Hiburan (Entertainment)

Fungsi komunikasi massa yang dianggap sudah tidak asing lagi

adalah berkaitan dengan hiburan. Tersedianya televisi sebagai salah satu

media elektronik maka dapat menambah unsur hiburan yang ada di dalam

masyarakat. Indosiar sebagai salah satu stasiun televisi pun melakukan

fungsi tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan moto dari Indosiar, yaitu

“Memang Untuk Anda”. Moto tersebut dibuat dengan tujuan agar Indosiar

senantiasa dekat dengan masyarakat dengan program-program menarik

yang semata-mata untuk memuaskan keinginan pemirsa. Penayangan TMOI

54

Page 55: Kualitatif Final

oleh Indosiar diharapkan dapat memberikan hiburan baru bagi para

penontonnya.

“Yang pertama, ini acara belum pernah ada di stasiun televisi Indonesia mana pun. Yang kedua adalah dari kita kecil , pasti sering liat di tabloid, koran selalu ada kontak jodoh dan itu sampai saat ini pun masih ada, keliatan ada foto, biodata yang lengkap yang dijajakan. Disimpulkan berarti dari jaman dulu sebenernya kontak jodoh itu kan sebenernya sudah ada. Kita lebih fokus ke kontak jodohnya bukan hanya relationship karena konsep TMOI memang untuk hubungan yang ke arah serius. Begitu kita lihat, oh, ini potensinya dari dulu memang sudah ada , maka kita coba dan kemas dengan yang lebih menarik dan lebih menghibur. Reality show dengan tema seperti ini yang belum pernah ada dan kita menangkap peluang itu” (ungkap bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Selain itu, pihak Indosiar juga tidak memungkiri bahwa tujuan

penayangan program TMOI ini merupakan salah satu wujud dari upaya untuk

menaikkan pendapatan (commercial) perusahaan. Seperti kutipan salah satu

produser acara TMOI, Pak Ubey Sain di bawah ini:

“Kalau indosiar sudah jelas lah, kita bikin acara tuh yang pertama untuk menghibur orang, yang kedua sisi ekonomi. Ekonomi dalam artian makin banyak pemasukan bagi perusahaan”

4.2.4 Upaya Penyelenggara Program TMOI di Indosiar

Indosiar sebagai penyelenggara program TMOI, memiliki langkah-

langkah tertentu dalam upaya menarik minat penonton masyarakat. Apalagi

program TMOI merupakan salah satu program terbaru dengan konsep yang

belum pernah ditampilkan oleh stasiun televisi lain yang ada di Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh para

produser TMOI, maka berikut ini beberapa upaya yang dilakukan Indosiar

sebagai pihak penyelenggara TMOI untuk menarik minat penonton :

55

Page 56: Kualitatif Final

4.2.4.1 Promosi

Promosi merupakan cara utama, yang pertama kali ditempuh

penyelenggara untuk menarik minat penonton. Dua bulan sebelum acara

akan ditayangkan, promosi berupa iklan dan cuplikan-cuplikan menarik

dihadirkan intensif di televisi dan juga media cetak rekanan (yang bekerja

sama dengan Indosiar) sehingga penonton yang menyaksikan iklan tersebut

di stasiun televisi Indosiar merasa penasaran mengenai program acara

terbaru yang akan ditayangkan segera oleh Indosiar. Ada hal yang menarik

saat promosi awal ini dilakukan adalah awalnya masyarakat salah

menangkap image yang ditampilkan dalam cuplikan iklan mengenai TMOI

tersebut.

”Banyak masyarakat yang menanyakan kepada pihak Indosiar mengenai cuplikan iklan tersebut. Bayak dari mereka yang menduga dan berpikir bahwa cuplikan program yang diiklankan itu adalah acara dangdut. Mereka menganggap acara dangdut baru apa lagi nih di Indosiar, tetapi karena penyelenggara berpikir orang Indonesia memang menyukai dangdut, jadi biarlah semuanya terjawab saat episode awal tayang.” (Berdasarkan penuturan Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Saat episode awal tersebut tayang, masyarakat kaget karena

berbeda dari apa yang dipikirkan, namun tetap terhibur karena mendapatkan

sesuatu yang baru dari acara TMOI tersebut. Selanjutnya promosi berlanjut

dari media-media yang menulis dan mempublikasikan tentang TMOI secara

rutin karena semakin seringnya perbincangan yang muncul dalam

masyarakat. TMOI pun menjadi tayangan yang ditunggu setiap minggunya

oleh para penonton.

4.2.4.2 Konsep program

Adanya upaya menyajikan konsep yang menarik dan catchy yang

dikemas oleh Indosiar melalui program TMOI juga merupakan salah satu

upaya bagi penyelenggara untuk menarik minat penonton. Tayangan Take

Me Out Indonesia yang tergolong masih fresh dan baru ini dikemas dengan

sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat penonton untuk

menyaksikan program acara ini. Hal itu dilakukan oleh pihak penyelenggara

56

Page 57: Kualitatif Final

dengan cara “meng-Indonesiakan”. Take Me Out merupakan acara yang

pertama kali ditayangkan di luar negeri. Oleh karena itu, pihak

penyelenggara berpikir menampilkan dan menjadikan acara ini menarik dan

berbeda dari program Take Me Out di negara lain. Selain itu, konsep yang

lebih di-Indonesiakan tersebut diharapkan akan membuahkan daya tarik

tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

a. Peramal cinta

Di setiap eposidenya, dalam program TMOI menghadirkan

seorang peramal cinta. Peran peramal cinta adalah memberikan

prediksi tertentu kepada setiap peserta yang telah berhasil

mendapatkan pasangan dalam acara TMOI ini. Dengan adanya

peramal cinta yang dihadirkan oleh penyelenggara TMOI, yaitu

Meike Rose, diharapkan dapat menambah perhatian serta

ketertarikan masyarakat untuk menonton acara ini. Mieke Rose

sebagai peramal cinta dihadirkan untuk memberikan prediksi-prediksi

dan ramalan-ramalan menarik mengenai pasangan-pasangan yang

telah terpilih. Hal itu merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh

masyarakat Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Pak Zody,

produser 2 TMOI.

“Orang Indonesia kan suka tuh kaya ramal-ramalan, dan itu terbukti, ketik REG nya mbak Meike itu udah sampai 50.000 yang ngirim, kebayang dong sebanyak apa…”

Oleh karena itu, pihak Indosiar memilih menampilkan seorang

peramal cinta bernama Mieke Rose, yang dihadirkan di dalam

program TMOI untuk meramaikan suasana agar penonton lebih

terhibur.

b. Ustad cinta

Hal menarik lain adalah saat bulan Ramadhan tiba, Indosiar

selaku penyelenggara TMOI kembali memberikan konsep menarik

dengan menghadirkan seorang ustad cinta yang menggantikan

peramal cinta untuk sementara waktu. Hal ini tentu sesuatu yang

57

Page 58: Kualitatif Final

sangat tidak akan terduga, bahwa ternyata ada juga seorang ustad

yang mengurus masalah cinta, bahkan ia sudah sangat ahli dengan

jam terbangnya yang telah berhasil menjodohkan 400 pasangan.

Ustad ini tidak berperan dengan memberikan prediksi atau ramalan,

namun kehadiran ustad lebih berperan untuk memberikan nasehat

dan wajengan-wajengan yang bermanfaat bagi para pasangan yang

baru saja terbentuk. Ustad cinta yang dihadirkan dalam program TMOI

adalah Ustad Restu Sugiharto.

c. Pembawa acara

Sepasang pembawa acara yang ditampilkan dalam TMOI, yaitu

Chocky Sitohang dan Yuanita Christiani yang ternyata juga telah

dikonsepkan oleh pihak penyelenggara. Agar penonton lebih tertarik

dalam menonton TMOI, pihak penyelenggara telah memberikan

peran-peran khusus yang ditunjukkan lewat kedua pembawa acara

tersebut.

“Chocky telah dibriefing sebelumnya oleh kami, bahwa ia harus berperan sebagai pembawa acara yang terkesan memiliki image wise man sedangkan Yuanita diarahkan lebih sebagai pembela apabila ada pria yang ditolak di antara 30 perempuan yang menjadi pemilih saat itu. Yuanita akan bertanya kepada para perempuan yang berperan sebagai pemilih, mengapa dirinya tidak memilih pria itu.” (Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Zody, selaku produser 2 TMOI).

Dengan adanya konsep yang telah diarahkan penyelenggara pada

pembawa acara TMOI, maka kehadiran sepasang pembawa acara

yang memiliki peran dengan karakter berbeda diharapkan dapat

menambah minat penonton untuk menyaksikan TMOI ini sehingga

dapat lebih menambah keramaian suasana.

4.2.4.3 Perubahan Jam Tayang

Jam tayang awal program acara Take Me Out Indonesia adalah

pukul 21.00 WIB pada hari Jumat dengan pertimbangan bahwa tayangan ini

ditunjukan bagi orang dewasa dengan kisaran usia 20 ke atas. Namun saat

58

Page 59: Kualitatif Final

penayangan berlangsung, audience yang menonton ternyata banyak juga

anak-anak dan remaja. Hal itu dapat dilihat di saat Indosiar mencoba

meluncurkan program acara yang mirip dengan TMOI, yaitu Take Him Out

Indonesia. Letak perbedaannya adalah, para peserta yang hadir adalah 7

perempuan dengan pemilih sebanyak 30 perempuan. Akhirnya, sebagai

salah satu upaya dari penyelenggara dalam menarik minat penonton,

penyelenggara mencoba memindahkan jam tayang TMOI menjadi waktu

prime time yaitu dari pukul 18.00 sampai 21.00 WIB. Dengan adanya

pemindahan jam tayang, Indosiar sebagai pihak penyelenggara, berhasil

meningkatkan rating dan permintaan sponsor pun semakin bertambah pada

jam itu.

”Sebelumnya, Indosiar itu di hari Sabtu sama Minggu agak lemah sebenarnya di jam primetime, begitu ada Take Me atau Take Him Out sekarang posisi indosiar di sabtu sama minggu udah stabil. Kalau dulu kan rajanya Sabtu Mingu kan Trans, nah sekarang sama indosiar tuh kejar-kejaran ,dulu biasa paling Sabtu Minggu tuh, nomor 5 . Kalau sekarang sudah antara satu dua satu dua, sudah stabil lah...” (Hasil wawancara dengan Ubay Sain, produser 1 TMOI)

Selain itu, TMOI juga disiarkan ulang pada hari Minggu pukul 13.00

WIB. Hal itu dilakukan penyelenggara agar masyarakat yang tidak dapat

menonton pada tayangan malam, dapat mengikuti perkembangan program

TMOI di siaran ulangnya.

4.2.4.4 Inovasi

Upaya lain yang dilakukan pihak penyelenggara dalam menaikkan

minat penonton TMOI adalah dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dapat

berupa banyak hal, sesuatu yang baru terus ditampilkan setiap episodenya

agar penonton mendapat kejutan dan tidak jenuh. Seperti bagaimana

peserta pria keluar dari balik layar yang terbuka secara perlahan-lahan,

namun terkadang peserta pria tersebut dapat tiba-tiba muncul dari krumunan

penonton, atau bahkan pernah di satu episode seseorang muncul dengan

diiring mobil ambulance. Hal itu dimaksudkan oleh pihak Indosiar, agak

penonton dapat merasakan kejuatan-kejutans serta hal menarik saat

menonton TMOI ini.

59

Page 60: Kualitatif Final

Inovasi juga dapat berupa hal-hal yang ditampilkan oleh para peserta

saat unjuk kebolehan, melakukan sesuatu yang unik yang membuat

penonton terheran-heran sekaligus kagum.

Hal-hal yang tidak disangka pun pernah dilakukan, seperti dalam

suatu episode, yang dimana Pasha Ungu yang seharusnya menjadi bintang

tamu dengan menyanyikan lagu-lagu hits nya, namun justru tampil dan

keluar dari balik layar peserta. Seluruh peserta terkejut sekaligus senang

idolanya menjadi peserta yang dapat mereka pilih. Upaya-upaya melalui

kejutan seperti itu yang terus dilakukan oleh pihak Indosiar agar penonton

tetap merasa tertarik menyaksikan TMOI ini serta tidak merasakan

kejenuhan.

4.2.5 Hambatan

Indosiar sebagai pihak penyelenggara TMOI tidak memungkiri adanya

berbagai hambatan yang terjadi disaat melakukan proses produksi TMOI ini.

Namun, adanya keinginan pihak Indosiar untuk tetap memberikan tontonan

yang baru dan dapat menarik minat masayarakat untuk menonton, maka

hambatan-hambatan tersebut dapat dicarikan solusinya.

Beberapa hambatan dalam produksi TMOI adalah mengenai masalah

tempat shooting untuk berlangsungnya program TMO ini. Indosiar tidak

memiliki studio yang memadai untuk memfasilitasi program TMOI yang

memiliki peserta sebanyak 30 orang dengan podium-podium di setiap

peserta wanita yang hadir. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut, Indosiar memutuskan untuk menggunakan Dome

Ancol sebagai lokasi shooting dari TMOI. Untuk mengejar waktu

penayangan, shooting TMOI pun dilakukan secara taping (tidak live) dengan

2 kali seminggu. Indosiar menganggap belum mampu melakukan shooting

TMOI secara live karena hal tersebut masih dianggap beresiko terutama

mengenai hal-hal yang bersifat teknis dan dikhawatirkan apabila dilakukan

shooting secara live, waktu penayangan dapat bertambah dari jadwal yang

telah ditentukan. Tersedianya teknisi-teknisi yang ahli dalam teknologi telah

dipersiapkan indosiar agar proses berlangsungnya acara TMOI dapat

berjalan dengan lancar.

60

Page 61: Kualitatif Final

4.2.6 Perolehan Rating

Walaupun masih terbilang baru, program TMOI ini sudah dapat

dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut pun terbukti dari data

berdasarkan hasil wawancara dengan produser 1 TMOI, Bapak Ubey Sain

bahwa target audience dari TMOI ini sudah melebar menjangkau seluruh

lapisan masyarakat dengan latar belakang umur, jenis kelamin, maupun segi

ekonomi. Berbagai upaya yang terus dilakukan Indosiar sebagai pihak

penyelenggara dianggap telah membuahkan hasil melalui adanya perolehan

hasil rating dari program TMOI ini. Persaingan dengan televisi lain pun tidak

dapat dipungkiri oleh Indosiar. Namun Indosiar dapat membuktikan bahwa

dapat bertahan dan terus bersaing dengan stasiun televisi lainnya melalui

kehadiran program TMOI ini.

Rating TMOI kini sekitar 5,1 tetapi dengan durasi program 3 jam lebih yah. Kalau TV lain kan bisa mendapatkan ratting 5 itu dengan 1 jam dan itu adalah hal yang wajar. Nah kalau disuruh 3 jam, mereka juga keok, belum tentu bisa. Nah, TMOI yang ditayangkan dengan durasi 3 jam bisa mendapatkan rating yang segitu. (berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI).

4.2.7 Penerapan Teori Uses and Gratifications

Dari pembahasan teori pada bab sebelumnya berdasarkan Nurudin,

2006: 191-195, mengenai teori Teori Uses and gratifications berkaitan media

massa menggambarkan bahwa audience berperan sangat aktif dalam

menentukan media yang akan dipilih untuk memuaskan kebutuhannya

Konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan

bagaimana (melalui media apa) dan apa dampak media itu bagi kehidupan.

Hal ini tercermin juga dalam studi kasus ini, dimana Indosiar sebagai salah

satu stasiun televisi yang berperan sebagai media massa berusaha

memuaskan audiencenya melalui program Take Me Out Indonesia. Hal

tersebut terbukti melalui perolehan rating yang dicapai program Take Me Out

Indonesia disaat mulai ditayangkan di Indosiar. Melalui perolehan rating yang

61

Page 62: Kualitatif Final

memuaskan tersebut membuktikan bahwa masyarakat mengalami kepuasan

melalui terselenggaranya program acara Take Me Out Indonesia tersebut.

“Program Take Me Out Indonesia adalah sebagai sarana bagi mereka yang ingin mendapatkan jodoh atau pasangan hidupnya secara serius. Dengan kehadiran Take Me Out Indonesia di Indosiar diharapkan dapat membantu masyarakat menemukan pasangan yang sesuai dengan kriterianya.” (Berdasarkan penuturan Bapak Ubey Sain, produser 1 TMOI)

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh oleh penulis, Indosiar

dapat mengetahui dengan jelas pada bagian segment mana, penonton

mengalami penurunan minat dalam menonton program TMOI ini. Dengan

adanya grafik yang menunjukkan seperti itu, pihak Indosiar selalu bisa

mengantisipasi hal-hal yang dapat menyebabkan penonton mengalami

penurunan minat saat menonton program TMOI ini.

Oleh karena itu, teori uses and gratifications ini sesuai dengan apa

yang terjadi dalam studi kasus ini. Kepuasan masyarakat tergantung dengan

apa yang disajikan oleh media massa. Hal ini juga berkaitan dengan

bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Indosiar agar dapat terus

menarik minat penonton untuk menyaksikan dan mengikuti program acara

TMOI tersebut.

62

Page 63: Kualitatif Final

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Take Me Out Indonesia (TMOI) merupakan sebuah program acara

yang memiliki konsep baru dimana belum ada stasiun televisi lain yang

menayangkan program dengan konsep yang sama. Konsep yang

bertemakan relationship atau perjodohan ini, dicoba oleh pihak Indosiar

selaku penyelenggara untuk ditayangkan secara perdana pada tanggal 26

Juni 2009 di hadapan masyarakat Indonesia. TMOI dikategorikan sebagai

program reality show di Indonesia yang pertama mengangkat mengenai

masalah perjodohan, dimana keseluruhan dari jalannya acara berlangsung

dengan sendirinya, tanpa ada skenario tertentu dan rekayasa dari pihak

Indosiar.

TMOI merupakan sebuah program berlisensi luar negeri yang

dibawakan oleh pihak Fremantle Media. Seiring berjalannya waktu, pihak

Indosiar yang bekerja sama dengan Freemantle Media dapat dikatakan

berhasil dalam membawa program reality show yang bertemakan

relationship tersebut walaupun pada awal promosi yang dilakukan sempat

membuat masyarakat bertanya-tanya karena program tersebut dianggap

sebagai program dangdut.

Walaupun program TMOI ini berasal dari lisensi negara lain, pihak

Indosiar sebagai penyelenggara melakukan perubahan konsep tertentu yang

dianggap di-Indonesiakan seperti kehadiran peramal cinta, Ustad cinta,

chemistry test, The Dating, pembawa acara, dsb. Hal itu dianggap yang

membedakan Take Me Out Indonesia dengan Take Me Out di Inggris dan

negara-negara lainnya. Hal itu dilakukan oleh Indosiar sebagai upaya

Indosiar yang berperan sebagai penyelenggara dalam menarik minat

penonton, apalagi program acara ini masih terbilang baru.

63

Page 64: Kualitatif Final

Adanya perubahan jam tayang Take Me Out dengan durasi 3 jam ini

yang semula ditayangkan malam hari yaitu hari Jumat, kemudian berpindah

menjadi sore pada hari libur (sabtu), sangat mempengaruhi perolehan ratting

tiap minggunya. Meluasnya target audience yang menonton TMOI,

menunjukkan bahwa diminatinya program acara yang masih terbilang baru

ini. Oleh karena itu, berdasarkan analisis peneliti, penerapan teori uses and

gratifications memiliki hubungan dengan kemunculan dari TMOI yang hadir di

tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Fungsi komunikasi massa dapat terlihat melalui studi kasus ini, unsur

pertalian serta menghibur adalah suatu hal yang ingin diupayakan Indosiar

sebagai penyelenggara TMOI sehingga dapat memenuhi keinginan serta

kebutuhan penonton. Pihak Indosiar pun tidak memungkiri adanya keinginan

commercial yang ingin dicapai melalui tayangan TMOI ini.

5.2 Saran

Setelah mendapatkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka peneliti dapat memberikan saran kepada pihak Indosiar selaku

penyelenggara TMOI. TMOI kini telah memasuki sesion 2, diharapkan

apabila Indosiar akan melanjutkan hingga session ke tiga, sebaiknya di

berikan jeda waktu guna menghindari kejenuhan penonton terhadap program

acara ini, berhubung lamanya durasi penayangan TMOI yaitu 3 jam. Jeda

waktu dapat digunakan agar Indosiar dapat menampilkan inovasi-inovasi

baru lainnya. Peneliti pun berharap agar program acara ini dapat

ditayangkan secara langsung, tidak hanya mengandalkan shooting tapping

agar interaksi dengan penonton dapat lebih terlihat. Bintang tamu yang

dihadirkan tidak hanya berupa penampilan menyanyi, disarankan agar

menghibur viewer dengan drama komed dan agar lebih diperhatikan untuk

pengubahan setting panggungnya agar lebih menarik minat viewer.

Bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tema yang sama, diharapkan

dapat melakukan observasi secara langsung (pada saat shooting

berlangsung) sehingga dapat memberikan data yang lebih luas dan

mendalam.

64

Page 65: Kualitatif Final

Daftar pustaka

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma,dan Diskursus Teknologi komunikasi di masyarakat. Jakarta: Prenada Media Group. 2006.

Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia Kuliah Dasar Edisi Kelima.

Jakarta: Pfrofessional Books. 1997.

Gunardi, YS dan herfan, Djoni. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo. 1998

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Morrisan. Jurnalistik TV Muktakhir. Jakarta : Randina Prakarsa. 2003.

Muhammad, Farouk dan H. Djaali. Metodologi Penelitian Sosial(Bunga Rampai). Jakarta : PTIK Pres.2003.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif “Paradigma Baru Ilmu Komunikasi & Ilmu Sosial Lainnya”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2004.

Rukmananda, Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo. 2004.

Soenarto, RM. Programa Televisi: Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta: FFTV-IKJ Press. 2007.

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Media Pressindo , 2006.

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/ustadz%20restu%20ustadz%20cinta.jpg

65

Page 66: Kualitatif Final

http://woelanworld.files.wordpress.com/2009/11/dsc_02061.jpg

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/pria%20mapan%20n%20jantan.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/Datang%20langsung%20dari%20istana.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/yoo%20maann!.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/gallery/Berikan%20sambutan%20yang%20meriah%20untuk%20saya!!.JPG

http://www.takemeoutindonesia.com/press.php?tid=8

66

Page 67: Kualitatif Final

LAMPIRAN

67

Page 68: Kualitatif Final

68