Top Banner
KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR) DI LAMPUNG UTARA PADA TAHUN 1945 (SKRIPSI) Oleh CARLOS HENDRAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019
54

KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

Feb 21, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP

PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR) DI LAMPUNG

UTARA PADA TAHUN 1945

(SKRIPSI)

Oleh

CARLOS HENDRAWAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

ABSTRAK

KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP

PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR) DI LAMPUNG

UTARA PADA TAHUN 1945

Oleh:

CARLOS HENDRAWAN

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 agustus 1945, disusul

dengan proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. “Pada saat itu di

Lampung baru mengetahui adanya berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada

tanggal 24 Agustus 1945 oleh Mr. Abbas. Tiga hari setelah Proklamasi, pasukan Gyu-

Gun Pagaralam dibubarkan. Alamsyah Ratu Perwiranegara pun pulang ke Lampung

Utara. Lalu dibentuklah badan keamanan bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR)

yang di Lampung lebih dikenal Penjaga Keamanan Rakyat (PKR).

Adapun rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah Apasaja kontribusi Alamsyah

Ratu Perwiranegara Terhadap PKR di Kotabumi pada tahun 1945.Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui apasajakah kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara Terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Kotabumi pada tahun 1945. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, dengan teknik pengumpulan

Page 3: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

Carlos Hendrawan

data melalui wawancara, studi pustaka dan dokumentasi serta teknik ananlisis data

Deskriptif Kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian Kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat di Kotabumi Tahun 1945 dilakukan saat masa pembentukan

PKR dan saat sesudah dibentuknya PKR dimana pad masa pembentukan beliau ikut

merekrut pemuda kotabumi untuk ikut PKR dan setelah pembentukan Alamsyah Ratu

Perwiranegara melatih para anggota PKR pada masa itu, Alamsyah Ratu Perwiranegara

juga diangkat menjadi sekretaris oleh Jenderal Mayor M. Nur dan menjadi Ajudan saat

menhadiri rapat PKR di Lahat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kapten

Alamsyah Ratu Perwiranegara memiliki kontribusi dalam perkembangan PKR pada

masa itu.

Kata Kunci: Alamsyah Ratu Perwiranegara, Kontribusi, PKR, Sumatera Selatan

Page 4: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP

PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR) DI LAMPUNG

UTARA PADA TAHUN 1945

Oleh:

Carlos Hendrawan

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)
Page 6: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)
Page 7: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)
Page 8: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bekasi pada 03 Agustus 1996,

penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,

buah hati dari pasangan Bapak Nasir dan Ibu Wiwin

Handayani, yang bertempat tinggal di Desa Sawojajar.

kabupaten Lampung Utara.

Penulis memulai pendidikan dasar di SDN 02 wonomarto, Kabupaten Lampung

Utara, sampai tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri di SMPN06 Kotabumi, Kabupaten Lampung

Utara,.Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri di

SMAN 02 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, dan lulus pada tahun 2014. Pada

tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SBMPTN.

Pada tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di daerah

Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jakarta. Selain itu penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2017 di Kampung Bandar Dalam Kecamatan

Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, serta penulis juga melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 01 Negeri Agung Kabupaten Way Kanan.

Page 9: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

PERSEMBAHAN

Terucap syukur kehadirat Allah SWT, ku persembahkan

karya ini

Sebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada :

Bapakku dan Ibuku

Yang telah menasehatiku serta mendukungku

Dalam menggapai cita-cita dan

yang telah menjadi sumber semangatku

seluruh keluarga besar ku dan Sahabat- sahabatku tercinta

Para pendidik dan teman- teman kampus yang memberikan

semangat untukku

Serta ALMAMATERKU tercinta

Page 10: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

MOTTO

"KITA BERDOA KALAU KESUSAHAN DAN

MEMBUTUHKAN SESUATU, MESTINYA KITA JUGA

BERDOA DALAM KEGEMBIRAAN BESAR DAN SAAT

REZEKI BERLIMPAH”

(KAHLI GIBRAN)

Page 11: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

SANWACANA

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Kontribusi Alamsyah

Ratu Perwiranegara terhadap Penjaga Keamanan Rakyat di Lampung Utara pada

Tahun 1945”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat-Nya di hari akhir kelak.

Penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki dalam

menyelesaikan skripsi ini, sehingga mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari

berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Keuangan Umum dan

Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Page 12: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si.,Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Syaiful. M, M.Si.,Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah dan

selaku dosen Pembahas yang telah membantu memberikan masukan, kritik

dan saran selama proses perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi.

Terimakasih Pak.

7. Bapak Drs. Maskun, M.H, sebagai pembimbing Utama dalam skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan, sumbangan pikiran, kritik, dan saran

selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi. Terima kasih Pak.

8. Bapak Suparman Arif, S.Pd, M.Pd., Pembimbing Akademik (PA) dan

Pembimbing kedua yang telah sabar membimbing dan memberi masukan

serta saran yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Terimakasih Pak.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Dr. Risma Sinaga,

M.Hum,Drs. Ali Imron, M.Hum, Drs. Iskandarsyah, M.H., M. Basri, S.Pd,

M.Pd , Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd,

Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd., Marzius Insani S.Pd. M.Pd., Valency

Rachmedita, S.Pd. M.Pd., Sumargono, S.Pd. M.Pd., Anisa Septia ningrum,

S.Pd. M.Pd.,dan para pendidik di Unila pada umumnya yang

telahmemberikanilmupengetahuankepadapenulisselamamenjadimahasiswa

di Program Studi Pendidikan Sejarah.

Page 13: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

10. Untuk keluargaku terutama ayahku Nasir dan ibuku Wiwin Handayani yang

selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi, serta tidak henti-

hentinya selalu mendoakanku, menyemangatiku dan memberikan nasehat,

serta selalu sabar menghadapi sifat anakmu ini, terimakasih banyak atas

pemberianmu baik dari segi materiil maupun non materiil yang tak bisa

untuk aku balas,terima kasih banyak sudah mau mendampingi, menuntunku

selama ini dan terimaksih untuk semuanya.

11. Untuk adik-adikku Afida Suci Amanda dan Muhammad Maulana Ikhsan

yang sangat aku saying terima kasih banyak untuk semangat serta canda

tawanya selama ini.

12. Sahabat-sahabatku Tri Mulyani, Ririn, Lutfi, Putri, Ade, Yoga, Cindra,

Lengga, Maman dan Rinaldy terima kasih kalian telah memberikan

dukungan, semangat, dan partisipasinya, meskipun kita sering bertengkar

dan kadang tidak akur tapi terima kasih untuk 4 tahun kebersamaan yang

tecipta. Kalian mengajari aku banyak pelajaran yang berharga.

13. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Sejarah 2014 yang tidak dapat

kusebutkan satu persatu yang telah memberikan pengalaman baik saat suka

maupun duka. Terima Kasih.

14. Kakak-kakak dan Adik-adik tingkat di Program Studi Pendidikan Sejarah

terima kasih atas motivasinya.

15. Teruntuk Rahmawati yang selalu memotivasiku, mengajarkanku tentang

kesabaran, saling percaya, saling membantu serta saling berbagi baik saat

suka maupun duka, terimaksih telah hadir dalam hidupku.

Page 14: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih.

Semoga ALLAH SWT membalas segala amal kebaikan kita.Penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamu`alaikumWr. Wb

Bandar Lampung, ............... 2019

Penulis

Carlos Hendrawan

Page 15: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2. Analisis Masalah ................................................................................... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah .................................................................... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5

1.3. Tujuan, kegunaan dan ruang lingkup penelitian ................................... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

1.3.2 kegunaan Penelitian ..................................................................... 5

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1. Tinjauan Pustaka ...................................................................................

......................................................................

............................................. 10

2.1.4. Konsep Lampung Utara .............................................................. 13

2.1.5. Konsep Kotabumi ....................................................................... 15

2.1.6. Penelitian yang relevan .............................................................. 17

2.2. Kerangka Pikir ...................................................................................... 19

2.3. Paradigma ............................................................................................. 20

III. METODE PENELITIAN

3.1.Metode Penelitian .................................................................................. 21

3.2. Variabel Penelitian................................................................................ 23

3.3. TehnikPengumpulan Data .................................................................... 23

3.3.1. Tehnik Kepustakaan ................................................................... 24

3.3.2. Tehnik Dokumentasi................................................................... 25

3.3.3. Tehnik wawancara ...................................................................... 26

3.4. Tehnik analisis data .............................................................................. 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................... 32

4.1.1. Gambaran umum Objek Penelitian............................................. 32

4.1.1.1 Biografi Alamsyah Ratu Perwiranegara.......................... 32

a. Masaanak-anak hingga Remaja ................................... 33

b. MasaRemaja Hingga Dewasa ...................................... 42

9

2.1.3.Konsep Penjaga Keamanan Rakyat

7

2.1.1. Konsep Kontribusi 7

2.1.2. Konsep Alamsyah Ratu Perwiranegara ......................................

Page 16: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

4.1.1.2 Gambaran Umum PKR .................................................. 53

4.1.2. Deskripsi data ............................................................................. 59

4.1.2.1 Alamsyah Pada Saat Pembentukan PKR Tahun 1945 .... 59

a. kontribusi non materi .................................................. 59

b. kontribusi bersifat materi............................................. 62

4.1.4.2 paskah pembentukan PKR ............................................. 63

a. kontribusi non materi ................................................... 63

b. kontribusi bersifat materi............................................. 68

4.2. Pembahasan .......................................................................................... 70

4.2.1. Kontribusi Alamsyah terhadap PKR di Sumatera Selatan ......... 70

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...........................................................................................

76

5.2. Saran ..................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 agustus 1945,

disusul dengan proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Pada saat itu di Lampung baru mengetahui adanya berita proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945 oleh Mr. Abbas yang

pada saat itu berada di Jakarta untuk menyelenggarakan pertemuan dan juga

sebagai anggota dari PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

perwakilan dari Sumatera.

Namun bangsa Indonesia harus kembali berjuang agar dapat

mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih negaranya. Jalur

perjuangan yang ditempuh adalah melalui diplomasi dan pengerahan

kekuatan bersenjata atau Perang. Jalur perjuangan dengan perang menjadi

suatu hal yang tak dapat dihindari pada saat itu, namun bersamaan dengan itu

jalur diplomasi tetap dilakukan.

Alamsyah Ratu Perwira saat menjelang tuntasnya masa penjajahan Jepang

setelah Negeri Sakura itu menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945

yang disusul dengan Proklamasi Kemerdekaan RI. Tiga hari setelah

Proklamasi, pasukan Gyu-Gun Pagaralam dibubarkan dan mereka pulang ke

Page 18: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

2

kampung halaman masing-masing. Alamsyah pun pulang ke

Lampung.Namun, pimpinan militer kembali mengonsolidasikan kekuatan

untuk melawan Jepang yang belum rela sepenuhnya meninggalkan Indonesia.

Alamsyah kembali bertolak ke Sumatera Selatan.(Lampung Post,2008:140).

Selama masa mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia telah

membuktikan kemampuannya dalam menghadapi gangguan keamanan dan

ancaman perang. Lebih lanjut bangsa Indonesia bahkan mampu memukul

mundur musuh, walaupun militer Indonesia masih sangat muda bahkan di

awal belum terbentuk suatu organisasi tentara. Pemerintah Indonesia tidak

berani ambil resiko , hingga yang terbentuk hanya suatu badan keamanan

bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Badan Keamanan Rakyat lebih

dikenal di Sumatera bagian Selatan dan sekitarnya dengan nama Penjaga

Keamanan Rakyat (PKR). PKR pada mulanya tak lebih dari tempat

berkumpul opsir-opsir muda tanpa seragam, anak buah dan tanpa pangkat

(Mestika Zed, 2005:126). Namun dalam perkembangannya BKR/PKR

membuktikan dirinya lebih dari sekedar badan penjaga keamanan biasa.

Di Lampung juga terdapat suatu badan bernama Penjaga Keamanan Rakyat

(PKR) yang didirikan pada September 1945 di gedung Azad Hindh di Jalan

R. Intan 23 Tanjungkarang (DHD Angkatan 45 Provinsi Lampung,

1994:138). Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) Lampung bermarkas pusat di

Tanjungkarang. Namun kemudian Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) tersebar

di berbagai ibukota kawedanan di Lampung.

Page 19: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

3

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) Lampung merupakan suatu badan penjaga

keamanan yang tugasnya menjaga keamanan seluruh wilayah Lampung.

Orang-orang yang tergabung di dalamnya tentu merupakan orang-orang yang

dipercaya cakap dan memiliki pengetahuan kemiliteran. Setelah

kemerdekaan, orang-orang yang memiliki kemampuan kemiliteran tersebut

adalah pemuda-pemuda Indonesia yang pernah mengikuti program pelatihan

militer pada masa penjajahan seperti Giyugun, Mestika Zed mendefinisikan

Giyugun sebagai Korps Tentara Sukarela (Mestika,2005:27).

Sebelum Indonesia merdeka tepatnya ketika pendudukan Jepang. Di

Lampung pernah dibuka pendaftaran bagi para pemuda Lampung untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam Giyugun. Pengalaman yang

didapat para opsir Giyugun lampung berupa latihan-latihan Kemiliteran dari

Jepang sangatlah berharga, mengingat sebelum pendudukan Jepang di

Sumatera tidak dibentuk tentara militer KNIL (Koninklijk Nederland-Indisch

Leger) seperti di Jawa.

Giyugun tidak dapat dimanfaatkan untuk membantu Jepang secara Langsung

dalam perang Asia Timur Raya, karena Jepang sudah terlebih dahulu

mengalami kekalahan. Namun pelatihan yang diberikan Jepang tidak sia-sia

karena opsir-opsir Giyugun Lampung mendapat ilmu kemiliteran yang

nantinya bermanfaat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia khususnya di Sumatera Selatan.

Maka pada tanggal 20 agustus 1945 pasukan Giyugun di Pagaralam

dibubarkan dan mereka pulang ke kampung halaman masing-masing.Pada

Page 20: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

4

tanggal 22 agustus 1945 Emir moh. Nur memelopori pembentukan PKR di

Lampung yaitu di Tanjung Karang. Kemudian disusul pembentukan PKR di

daerah daerah yang dipelopori bekas perwira-perwira Heiho dan Giyugun. Di

Lampung Utara Alamsyah bersama sama dengan Riyakudu dan Muhyin

membentuk PKR di Lampung Utara.(dewan harian daerah, 25:1994) Di

Lampung Utara sendiri terdapat tiga kawedanan yang terdapat Penjaga

Keamanan Rakyat (PKR) yakni di Blambangan Umpu, Menggala dan

Kotabumi.(Suparwan G. Parikesit).

Maka dari latar belakang masalah ini penulis bermaksud meneliti apasaja

kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara terhadap Penjaga Keamanan

Rakyat (PKR) di Kotabumi pada tahun 1945. Hal ini diharapkan agar

masyarakat dan generasi muda Lampung tidak hanya mengetahui tentang

Alamsyah Ratu Perwiranegara sebagai sosok pahlawan, tetapi juga dapat

mengetahui kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara dalam membentuk

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional

Indonesia. Diharapkan pula agar para generasi muda mampu meneladani

sosok Alamsyah Ratu Perwiranegara yang mampu mengharumkan Lampung

dengan segudang prestasinya dan menjadi generasi yang nasionalis dan

mampu menghargai jasa para pahlawan.

1.2. Analisis Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

a. Apasaja Kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara Terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Kotabumi pada tahun 1945 ?

Page 21: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

5

b. Apasaja Kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara Terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Menggala pada tahun 1945 ?

c. Apasaja Kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Blambangan Umpu pada

Tahun 1945 ?

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas

maka peneliti memilih rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah

”Apasaja kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara Terhadap PKR di

Kotabumi pada tahun 1945?”

1.3. Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi Alamsyah

Ratu Perwiranegara terhadap Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di

Kotabumi pada tahun 1945.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai Kontribusi

Alamsyah Ratu Perwiranegara dalam pembentukan PKR di

Kotabumi pada tahun 1945.

b. Menambah pengetahuan untuk guru dalam kajian sejarah lokal.

c. Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pelajar

maupun mahasiswa dalam kajian sejarah lokal.

d. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan S1.

Page 22: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

6

1.3.3. Ruang Lingkup Penelitan

Dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitianya meliputi beberapa hal

sebagai berikut :

a. Objek Penelitian : Kontribusi terhadap Penjaga

Keamanan Rakyat (PKR) di

Kotabumi tahun 1945.

b. Subjek Penelitian : Alamsyah Ratu Prawiranegara

c. Tempat Penelitian : ARSIP NASIONAL REPUBLIK

INDONESIA, Balai Veteran

Lampung, Balai Veteran Lampung

Utara, Perpustakaan Universitas

Lampung, Perpustakaan Daerah

Lampung, Teluk betung.

d. Waktu Penelitian : Tahun 2019

e. Konsentrasi Ilmu : Sejarah

Page 23: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

REFERENSI

Lampung Post. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung. Bandar Lampung. HU

Lampung Post. Hal:140

Mestika Zed. 2005. GIYÛGUN Cikal-bakal Tentara Nasional di Sumatera.

Jakarta: PustakaLP3ESIndonesia. Hal: 126.

Dewan Harian Daerah Angkatan 45. 1994. Untaian Bunga Rampai Perjuangan Di

Lampung Buku 3. Bandar Lampung. PT Agung Sidapura. Hal : 138

MestikaZed, Op. Cit. Hal: 27.

Page 24: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan guna peninjauan kembali (review) tentang

pustaka masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Di dalam

tinjauan pustaka ini akan dicari konsep-konsep yang akan dijadikan

landasan teoritis dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun

tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah :

2.1.1. Konsep Kontribusi

Kontribusi adalah pemberian andil sesuatu kegiatan peranan, masukan ide

dan lain sebagainya.Kontribusi juga biasa dikenal dengan peranan,

sedangkan menurut Gross Mason dan Mceachern peran adalah sebagian

perangkat harapan-harapan yang dikenal pada individu yang menempati

kedudukan sosial tertentu (Soerjono Soekamto, 1999:99).

Kontribusi adalah ikut serta ataupun ataupun memberikan baik itu ide,

tenaga dan lain sebagainya dalam kegiatan. Adapun yang dimaksud

dengan kontribusi adalah pemberian atau ikut andil dalam suatu kegiatan

Page 25: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

8

baik berupa informasi, ide-ide, tenaga, demi untuk mencapai sesuatu yang

direncanakan (Goenadi dan Djony, 2013:76).

Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution,

maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun

sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau

tindakan. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bidang yakni

pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan lainnya.

Menurut Tirta N. Mursitama, PhD , Ketua Departemen Hubungan

Internasional Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara (BINUS)

dalam bukunya yang berjudul “Corporate Social Responsibility di

Indonesia: Teori dan Implementasi”. Wujud kontribusi tidak hanya dalam

bentuk materi, namun juga non material, sesuai dengan kapasitas kita

masing-masing.

Menurut Sulthony dalam akun blognya menuliskan Materi yang saya

maksud adalah terutama yang berhubungan dengan duit dan non-materi

terutama hal-hal yang berhubungan dengan pikiran dan moral, tentu moral

disini bagian yang tidak berhubungan dengan duit karena itu dimasukkan

dalam wilayah Materi.( sulthony.wordpress.com : 2019)

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka kontribusi dapat diartikan

sebagai suatu keterlibatan atau keikutsertaan diri baik berupa materi

maupun tindakan seperti mendedikasikan kemampuan dan bakat untuk

memperoleh keberhasilan yang diinginkan dalam suatu organisasi.Adapun

Page 26: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

9

kontribusi yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk kepada

keterlibatan atau keikutsertaan Alamsyah Ratu Perwiranegara dicermati dari

kontribusi beliau terhadap Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Kotabumi

1945 dari segi materi dan non materi.

2.1.2. Konsep Alamsyah Ratu Perwiranegara

Alamsyah Ratu Perwiranegara lahir di Kotabumi, Lampung 25 Desember

1925, wafat di Jakarta, 8 Januari 1998. Alamsyah menempuh pendidikan

dasarnya di Tanjungkarang kemudian melanjutkan di Lampung Gakuen

(setingkat SMP) dan tamat SMA di Palembang. Zaman Jepang, ia

pendidikan militer (Gyu-Gun). Setelah kemerdekaan, Alamsyah ke India

pendidikan ilmu kemiliteran di Senior Officer Course di Mhow dan melaju

ke General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika

Serikat.(Dewan Harian Daerah Lampung “45, 1994:25).

Pangkat kemiliteran terakhirnya, sebelum menjadi anggota kabinet sebagai

sekretaris negara adalah letnan jenderal. Alamsyah pernah menjabat duta

besar Indonesia untuk Belanda 1972-1974. Setelah itu diangkat sebagai

wakil ketua DPA. Karena terkena jantung koroner, Alamsyah operasi di

Singapura pada 1989. Setelah KTT Non-Blok di Indonesia 1992, Alamsyah

menjadi duta besar keliling Non-Blok untuk urusan Timur Tengah (1992-

1995).Dalam Kabinet Pembangunan III (1978-1983) Alamsyah menjabat

menteri agama dan dalam Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) ia

menjabat menteri koordinator bidang kesejahteran rakyat.

Page 27: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

10

Setelah pensiun dari pemerintahan, Alamsyah memimpin perusahan yang

bernama Perwira Penanggan Ratu dan menghabiskan waktunya di

rumahnya di daerah Pejaten, Jakarta Selatan. Pada 18 November 1997,

Alamsyah terkena serangan asma dan sempat dirawat di Rumah Sakit

Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan, Jakarta, dan wafat, 8

Januari 1998, dan dimakamkan secara militer di Kalibata.(Lampung

Post,2008:78)

Konsep ini sejalan dengan konsep Kontribusi yang mana penulis akan

mencari suatu kontribusi dari sosok Alamsyah Ratu Perwiranegara terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) dari masa pembentukan dan paskah

pembentukan segi material dan Non material.

2.1.3. Konsep Penjaga Keamanan Rakyat

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) merupakan suatu badan keamanan

bentukan pemerintah yang pada waktu itu hanya dikenal di wilayah

Sumatera khususnya di Sumatera Selatan dan sekitarnya. Menurut Mestika

Zed, BKR Sumatera Selatan diberi nama Penjaga Keamanan Rakyat (PKR).

PKR pada mulanya tidak lebih dari sekedar tempat berkumpul opsir-opsir

muda tanpa seragam, anak buah dan tanda pangkat (Mestika Zed,

2005:126). Pembentukan PKR itu meluas ke seluruh daerah di Lampung

dan merupakan embrio organisasi militer di Lampung (Dewan Harian

Daerah “45, 1994:138).

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) merupakan suatu badan keamanan

serupa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk resmi oleh

Page 28: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

11

pemerintah. Badan keamanan ini berada di bawah BPKKP (Badan

Penolong Keluarga Korban Perang), suatu badan yang didirikan untuk

mengurusi masalah sosial para mantan anggota organisasi kemiliteran

Jepang.

Pembentukan BKR jang demikian adalah sebagai bagian dari BPKKP,

dan badan ini adalah landjutan dari BPP (Badan Pembantu Pembelaan,

pada mulanja Badan Pembantu Pradjurit) jang didirikan oleh

pemerintah Balatentara Djepang untuk menolong urusan sosial bagi

Peta. BPP ini dipimpin oleh Otto Iskandardinata dari Djawa Hoko Kai,

dan pada minggu2 jang pertama BKR ini dengan sendirinja berada

di bawah pengawasan materi negara tersebut (A.H. Nasution,

1963:207).

Dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR), pada awalnya tidak

dimaksudkan sebagai angkatan bersenjata regular melainkan hanya sebagai

perangkat keamanan yang bertugas memelihara keamanan bersama rakyat.

Namun seiring dengan perkembangannya BKR kini mulai mengembangkan

diri sebagai Korps Pejuang Bersenjata (F. Sugeng Istanto, 1992:131).

Sejak kekuatan Jepang mulai melemah di wilayah Lampung pada tahun

1945, banyak sejumlah masyarakat ataupun tokoh-tokoh pemerintahan

mulai mengadakan pembentukan-pembentukan bala tentara disetiap.

wilayahnya. Terutama sejak diinstruksikan oleh presiden Soekarno melalui

pidatonya yang disampaikan pada tanggal 23 Agustus 1945: “Karena itu

saya mengharap kepada kamu sekalian hai prajurit-prajurit bekas Peta,

Heiho dan pemudah-pemudah lain untuk sementara waktu masuklah dan

bekerjalah dalam Badan Keamanan Rakyat.” (Ir. Soekarno dalam H.

Alamsjah Ratu Perwiranegara, 1987 :193)

Page 29: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

12

Sejak dimulainya pembentukan organisasi kemiliteran berupa Badan-Badan

Keamanan. Di sejumlah wilayah di Lampung khususnya di wilayah Teluk

Betung, sejumlah orang yang pernah menjadi angkatan militer tentara

Jepang (seperti : Gyu´gun, Heiho, PETA dan lain-lainya) kemudian mulai

menggagas sejumlah pembentukan-pembentukan Badan-Badan Keamanan

yang pada nantinya akan difungsikan sebagai satuan penjaga kemanan.

“Bertempat di Tanjung Karang (B.P.T dan bekas hotel Wilhelmina)

pada tanggal 9 September 1945 telah berkumpul pemudah-pemudah

yang dipelopori oleh bekas perwira, bintara Gyu´gun dan Heiho

untuk menghimpun kekutan dan tenaga menyusun kesatuan/pasukan-

pasukan bersejata dibawah satu komando dengan diberi nama Badan

Keamanan Rakyat (BKR). Pada saat itu pula pemerintah Jepang tidak

dibenarkan lagi berhubungan dengan rakyat. Sesuai dengan

perkembanganya, pembentukan BKR pada tiap-tiap daerah kewedanan

berubah menjadi pasukan-pasukan PKR (Penjaga Keamanan Rakyat).”

(Endro Suratmin, 1981 :3)

Kemudian dibentuk PKR yang pada waktu itu dikepalai oleh Emir

Mohammad Noor, pembentukan PKR tersebut ditujukan untuk

mengamankan sejumlah tempat-tempat terpencil di Lampung seperti :

Kota Agung, Talang Padang, Kalianda, Kota Bumi (Lampung Utara),

Gunung Sugih (Lampung Tengah), Sukadana, Pringsewu, Teluk Betung,

Menggala dan Belambangan Umpu. (H. Alamsjah Ratu Perwiranegara,

1987 :200)

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan Penjaga

Keamanan Rakyat (PKR) adalah suatu istilah yang dikenal di Sumatera

Bagian Selatan untuk menyebut suatu badan keamanan pertama bentukan

pemerintah serupa BKR yang merupakan cikal bakal tentara nasional

Page 30: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

13

dengan tujuan membantu menjaga keamanan daerahnya. Adapun yang

dimaksud dengan Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) dalam penelitian ini

merujuk pada Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) yang dibentuk di Kotabumi

sebagai badan penjaga keamanan yang dibentuk Alamsyah pada tahun 1945.

2.1.4. Konsep Lampung Utara

Pada awal masa kemerdekaan, berdasarkan UU RI Nomor 1

Tahun1945, Lampung Utara merupakan wilayah administratif di bawah

Karesidenan Lampung yang terbagi atas beberapa kawedanan,

kecamatan dan marga. Pemerintahan marga dihapuskan dengan

Peraturan Residen 3 Desember 1952 Nomor 153/1952 dan

dibentuklah “Negeri” yang menggantikan status marga dengan

pemberian hak otonomi sepenuhnya berkedudukan di bawah

kecamatan. Terjadinya pemekaran beberapa kecamatan, terjadilah

suatu negeri di bawah beberapa kecamatan, sehingga dalam tugas

pemerintahan sering terjadi benturan. Status pemerintahan negeri dan

kawedanan juga dihapuskan dengan berlakunya UU RI Nomor 18 Tahun

1965.

Berdasarkan UU RI Nomor 4 (Darurat) Tahun 1965, juncto UU RI Nomor

28 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-

Kabupaten dalam Lingkungan Sumatera Selatan, terbentuklah Kabupaten

Lampung Utara di bawah Provinsi Sumatera Selatan. Dengan terbentuknya

Provinsi Lampung berdasarkan UU RI Nomor 14 Tahun 1964, maka

Kabupaten Lampung Utara masuk sebagai bagian dari Provinsi Lampung.

Page 31: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

14

Kabupaten Lampung Utara telah mengalami tiga kali pemekaran sehingga

wilayah yang semula seluas 19.368,50 km² kini tinggal 2.765,63 km².

Pemekaran wilayah pertama terjadi dengan terbentuknya Kabupaten

Lampung Barat berdasarkan UU RI Nomor 6 Tahun 1991, sehingga

Wilayah Lampung Utara berkurang 6 kecamatan yaitu: Sumber

Jaya, Balik Bukit, Belalau, Pesisir Tengah, Pesisir Selatan dan Pesisir

Utara.

Pemekaran kedua tejadi dengan terbentuknya Kabupaten Tulang

Bawang berdasarkan UU RI Nomor 2 Tahun 1997. Wilayah Lampung

Utara kembali mengalami pengurangan sebanyak 4 kecamatan yaitu:

Menggala, Mesuji, Tulang Bawang Tengah dan Tulang Bawang Udik.

Pemekaran ketiga terjadi dengan terbentuknya Kabupaten Way Kanan

berdasarkan UURI Nomor 12 Tahun 1999. Lampung Utara kembali

berkurang 6 kecamatan yaitu: Blambangan Umpu, Pakuan Ratu,

Bahuga, Baradatu, Banjit dan Kasui.

Kabupaten Lampung Utara Saat ini tinggal 8 kecamatan

yaitu: Kotabumi, Abung Selatan, Abung Timur, Abung Barat, Sungkai

Selatan, Sungkai Utara, Tanjung Raja dan Bukit Kemuning. Berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2000 jumlah kecamatan dimekarkan

menjadi 16 kecamatan dengan mendefinitifkan 8 kecamatan pembantu

yaitu: Kotabumi Utara, Kotabumi Selatan, Abung Semuli, Abung

Surakarta, Abung Tengah, Abung Tinggi, Bunga Mayang dan Muara

Sungkai. Sedangkan hari kelahiran Kabupaten Lampung Utara Sikep ini,

Page 32: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

15

setelah melalui berbagai kajian, disepakati jatuh tanggal 15 Juni 1946 dan

ini disahkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2002.

2.1.4. Konsep Kotabumi

Pada tanggal 5 September 1945, keluarlah sebuah instruksi dari Pemerintah

Pusat untuk dilakukan pengambilalihan kekuasaan di kawedanan-

kawedanan, serta pengibaran bendera Merah Putih secara menyeluruh,

dengan penjagaan seperlunya. Setelah Mr. A. Abbas berunding dengan

beberapa pejabat kantor Karesidenan Lampung, antara lain Sultan Rahim

Pasaman dengan pihak Residen Lampung, maka pihak pemerintah Jepang

(Syukocan) bernama Kobayashi, bersama dengan beberapa pejabat Jepang,

menyerahkan kekuasaan kepada Mr. A. Abbas selaku Residen Lampung

dari Pemerintah Republik Indonesia.

Pada bulan februari tahun 1946, tentara Jepang yang menduduki daerah

Lampung telah selesai seluruhnya meninggalkan Lampung menuju

Palembang. Namun demikian, sejak negara Republik Indonesia

diproklamirkan, sisitem pemerintahan Jepang masih diteruskan. Pada Surat

Keputusan Gubernur Sumatera (Medan) tanggal 17 Mei 1946 No. 113,

Karesidenan Lampung dibagi menjadi 3 Kabupaten, 11 Kawedanan. Setiap

Kawedanan dibagi atas beberapa Kecamatan dan setiap Kecamatan dibagi

lagi menjadi beberapa Marga. Kabupaten-kabupaten dan Kawedanan-

kawedanan di daerah Karesidenan Lampung itu adalah:

A.Kabupaten Lampung Utara dengan Kawedanan:

1.Kawedanan Menggala

Page 33: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

16

2.Kawedanan Kotabumi

3.Kawedanan Way Kanan

4.Kawedanan Krui

Dengan Bupatinya adalah Burhanuddin

B. Kabupaten Lampung Tengah, dengan Kawedanan

1.Kawedanan Sukadana

2.Kawedanan Metro

3.Kawedanan Way Seputih

Dengan Bupatinya adalah Zainabun

C. Kabupaten Lampung Selatan, dengan Kawedanan

1.Kawedanan Kalianda

2.Kawedanan Telukbetung

3.Kawedanan Kedondong

Dengan Bupatinya adalah R.A Basyid Warganegara

Pada tahun 1946 Kabupaten Lampung Utara baru dibentuk dan membagi

kawedanan menjadi 4 kawedanan yakni kawedanan Menggala, Kotabumi,

Way kanan dan Krui. Pada saat itu Kawedanan Kotabumi sudah ada sejak

masa Jepang. Menurut Saleh Achmad pada tahun 1945 Kotabumi belum

menjadi pusat pemerintahan di Lampung Utara, tapi kotabumi pada saat itu

masih seperti kampung biasa. Bapak Saleh Achmad juga menuturkan suatu

cerita rakyat mengenai kisah awal nama Kotabumi. Bahwa Kotabumi adalah

nama yang berasal dari kata Kuto Bumi yang berasal dari nama nenek

moyang warga Kotabumi yang dulu adalah ratu ditempat tersebut. Hal

Page 34: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

17

tersebut adalah cerita rakyat belaka, namun beliau menerangkan bahwa pada

tahun 1945 Kotabumi memang sudah ada dan menjadi suatu kawedanan

pada masa itu.

Dari penjelasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud

Kotabumi seperti yang tertulis di Latar Belakang adalah Suatu tempat

dibawah Kabupaten Lampung Utara yang pada tahun 1945 merupakan

wilayah Kawedanan. Maka sesuai dengan rumusan masalah yang akan di

cari adalah Apasaja Kontribusi Alamsyah Ratu Perwiranegara terhadap

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Kotabumi Tahun 1945.

2.1.6. Penelitian yang relevan

Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan

sudah pernah dilaksanakan adalah: Judul Skripsi “kontribusi Ki Hajar

Dewantara dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia. Peneliti

bernama Liswati, tahun 2008 Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kontribusi yang

diberikan oleh Ki Hajar Dewantara terhadap pengembangan kebudayaan

nasional Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Ki Hajar

Dewantara memberikan kontribusinya dalam pengembangan kebudayaan

nasional Indonesia tersebut tentunya dengan harapan bahwa kontribusi yang

diberikannya itu benar-benar dapat menumbuhkan kesdaran pada diri

Page 35: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

18

generasi muda bangsa Indonesia untuk selalu mempertahankan kebudayaan

bangsa Indonesia yang sudah ada.

judul skripsi “Kontribusi Eks-Giyûgun DalamPenjagaKeamanan Rakyat

(PKR) DiLampungTahun 1945”. Peneliti bernama Eka Ratna Sari, Tahun

2017. Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahuikedudukan dan peran eks-

Giyûgun dalam Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) di Lampung tahun 1945.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data yang menunjukkan bahwa

bergabungnya paraeks-Giyûgun ke dalam Penjaga Keamanan Rakyat

(PKR) di Lampung menjadikan paraeks-Giyûgun memiliki kedudukan

istimewa didalamnya, baik ditingkat pusat maupun ditingkat cabang

disetiap ibukota kawedanan diLampung. Bekal pengetahuan kemiliteran

yang didapat dari Jepang didedikasikan paraeks-Giyûgun guna membantu

menjaga keamanan Lampung yang belum stabil setelah kemerdekaan.

Kesimpulan penelitian ini adalah kedudukan paraeks-Giyûgun dalam

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) sebagian besar adalah sebagai

pemimpin. Kedudukan ini pula yang menjadikan para eks- Giyûgun

berperan penting didalam badan perjuangan tersebut.Peran ini

dijalankan sebagai wujud kontribusinya dalam usaha menjaga keamanan di

Lampung tahun 1945.

Page 36: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

19

2.2.Kerangka Fikir

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 agustus 1945,

disusul dengan proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Pada saat itu di Lampung baru mengetahui adanya berita proklamasi

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945 oleh Mr. Abbas yang

pada saat itu berada di Jakarta untuk menyelenggarakan pertemuan dan juga

sebagai anggota dari PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

perwakilan dari Sumatera” (Dewan Harian Daerah „45, 1994: 16).

Maka pada tanggal 20 agustus 1945 pasukan Giyugun di Pagaralam

dibubarkan dan mereka pulang ke kampung halaman masing-masing. Pada

tanggal 22 agustus 1945 Emir moh. Nur memelopori pembentukan PKR di

Lampung yaitu di Tanjung Karang. Kemudian disusul pembentukan PKR di

daerah daerah yang dipelopori bekas perwira-perwira Heiho dan Giyugun. Di

Lampung Utara Alamsyah bersama sama dengan Riyakudu dan Muhyin

membentuk PKR di Kotabumi. Alamsyah Ratu Perwiranegara menjadikan

Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) sebagai tempat perjuangannya selanjutnya

yang diharapkan mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang

dapat kita ketahui dari kontribusinya sebelum dan sesudah terbentuknya PKR

di Kotabumi dan dibagi kembali dari kontribusi berbentuk material dan non

material.

Page 37: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

20

2.3.Paradigma

Keterangan:

Garis Kontribusi :

Bentuk Kontribusi :

KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU

PERWIRANEGARA TERHADAP

PKR DI KOTABUMI TAHUN 1945

Saat Pembentukan PKR Sesudah Terbentuk PKR

Non Materi Materi Non Materi Materi

Page 38: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

REFERENSI

Soekanto, soerjono. 1999. Metodologi Reseach jilid 1. Bandung. Remaja

Rosdakarya. Hal:99

Gunadi dan Djony. 2013. Istilah Komunikasi. Jakarta. Grafindo Persada.

Hal:76

Dewan Harian Daerah Angkatan 45. 1994. Untaian Bunga Rampai Perjuangan

Di Lampung Buku 3. Bandar Lampung. PT Agung

Sidapura. Hal : 25

Lampung Post. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung. Bandar Lampung. HU

Lampung Post. Hal:78

Mestika Zed. 2005. GIYÛGUN Cikal-bakal Tentara Nasional diSumatera.Jakarta:

PustakaLP3ESIndonesia. Hal: 126.

Dewan Harian DaerahAngkatan 45 Provinsi Lampung, Op. Cit. Hal:138

A.H.Nasution.1963.TentaraNasionalIndonesiaI.Jakarta:Ganaco N.V.Hal:207

F.SugengIstanto.1992.PerlindunganPendudukSipildalamPerlawananRakyatSemes

ta dan Hukum Internasional. Yogyakarta:Andi Offset.Hal: 131.

Soerjono Soekanto. 2002. Sosiologi SuatuPengantar. Jakarta: Grafindo.Hal:243.

Page 39: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

III. METODE PENELITIAN

3.1.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metode yang menyangkut masalah kerja yakni

cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan (Sayuti Husin, 1998:32). Metode penelitian sangat dibutuhkan

dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu

penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian sejarah, atau sering disebut dengan metode historis.

Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya

untuk mendapatkan tulisan yang sistematik dan objektif. Dengan kata lain,

metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa

sejarah menjadi sejarah sebagai kisah dengan menggunakan aturan dan

prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara

efektif, menilainya secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil yang

dicapai dalam bentuk tulisan.

Menurut Gilbert J. Garraghanmetode penelitian sejarah adalah seperangkat

aturan atau prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah

Page 40: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

22

secara efektif, menilainya secara kritis dan mengajukan sintesis dari hal-hal

yang dicapai dalam bentuk tertulis.

Kuntowijoyo (2003:xix) mengemukakan pendapat bahwa metode

sejarah ialah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik,

interpretasi, dan penyajian sejarah. Jadi, metode mempunyai hubungan

dengan prosedur, proses atau teknis yang sistematis dalam penyelidikan suatu

disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang diteliti.

Dalam kaitannya dengan ilmu sejarah, dengan sendirinya berarti “bagaimana

mengetahui sejarah” (Sjamsudin,1996:03).

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, penulis menyimpulkan

bahwa metode historis merupakan suatu cara atau sistem yang bersifat ilmiah,

tersusun didalamnya berbagai tahapan sistematis, yang digunakan untuk

penyelidikan secara kritis terhadap suatu objek penelitian sejarah.

Menurut Nugroho Notosusanto, langkah - langkah dalam penelitian

historis meliputi :

1. Heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber data

2. Kritik yaitu menyelidiki keaslian dan kesahihan sumber-sumber data

yang di dapat,

3. Interpretasi yaitu merangkai berbagai sumber-sumber data yang telah di

kritik menjadi satu kesatuan yang mampu menerangkan objek penelitian

4. Historiografi yaitu tahap penulisan hasil penelitian

(NugrohoNotosusanto, 1948:11).

Page 41: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

23

3.2.Variabel Penelitian

Variabel dalam pengertian umum adalah suatu konsep yang diberi nilai.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:60)

sedangkan menurut Sutrisno Hadi, mendifinisikan variabel sebagai gejala

yang bervariasi misalnya jenis kelamin dan berat badan (Sutrisno

Hadi,1993:89)

Dari pengertian para ahli tersebut penulis menyimpulkan bahwa variabel

penelitian adalah sebuah objek yang mempunyai nilai dan menjadi pusat

perhatian atau penelitian. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel tunggal

yaitu KontribusiAlamsyah Ratu Prawiranegara terhadap Penjaga Keamanan

Rakyat di Sumatera Selatan pada tahun 1945.

3.3.Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik dalam pengumpulan data ini diartikan sebagai metode atau cara

peneliti dalam mengumpulkan data-data atau sumber-sumber informasi

untuk mendapatkan data yang valid sesuai dengan tema penelitian ini, untuk

menguji bahwa hipotesis diterima atau ditolak perlu dibuktikan kebenarannya

dengan data-data yang ada. Adapun karena penelitian ini berbasis penelitian

historis, maka teknik pengumpulan data termasuk dalam tahap

heuristik.Heuristik : Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein,

artinya memperoleh. Menurut G.J. Reiner (1997), heuristik adalah suatu

teknik, mencari dan mengumpulkan sumber. Heuristik adalah tahap pertama

Page 42: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

24

dalam penelitian sejarah, dimana peneliti akan mencari dan mengumpulkan

berbagai sumber data-data dan fakta yang relevan dengan objek penelitian.

Data-data yang didapat nantinya akan menjadi instrumen penelitian dalam

mengolah data dan merekonstruksi sejarah.

Data-data penelitian yang dikumpulkan dalam tahap heuristik ini

dikumpulkan dengan cara menggunakan teknik dokumentasi, teknik

kepustakaan dan dilengkapi dengan teknik wawancara terhadap pelaku

sejarah maupun saksi sejarah

Sumber data yang dikumpulkan adalah sumber yang berupa sumber primer

dan sekunder. Sumber primer meliputi dokumen-dokumen resmi seperti surat

keputusan perang, surat penugasan, maupun hasil wawancara terhadap pelaku

sejarah, sedangkan sumber sekunder yaitu berupa surat kabar harian daerah

dan buku-buku sejarah daerah Lampung yang membahas tentang perjuangan

atau sejarah lokal Lampung.

Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik tertentu yang disebut dengan

teknik pengumpulan data, dengan demikian peneliti perlu menggunakan

beberapa metode dalam mengumpulkan sumber-sumber bahan antara lain

melalui:

3.3.1. Tehnik Kepustakaan

Menurut Joko Subagyo tehnik kepustakaan adalah suatu cara untuk

mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan

yang akan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah (Joko

Subagyo,2006 : 109).

Page 43: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

25

Sedangkan menurut S. Nasution menyatakan bahwa setiap penelitian

memerlukan bahan yang bersumber dari perpustakaan, bahan ini meliputi

buku- buku, majalah-majalah, pamflet dan bahan dokumenter lainnya yang

bertalian dengan penelitian (S.Nasution, 1996 : 145).

Berdasarkan dari pendapat beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa teknik kepustakaan merupakan cara yang ditempuh peneliti agar

dapat memperoleh informasi dan data akan hal yang akan diteliti dengan

mempelajari buku-buku literatur, majalah, koran, artikel dan bahan bacaan

lainnya yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

3.3.2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu, suatu metode atau cara mengumpulkan data yang

menghasilkan catatan- catatan yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan

berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 158).

Sementara itu tehnik dokumentasi juga dapat diartikan sebagai mencari data

penelitian yang bersumber dari pada tulisan, penyelidikan benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006 :

Halaman158).

Dalam hal ini seorang peneliti dalam mengumpulkan data tidak hanya

terbatas pada literatur yang sudah ada sebelumnya tetapi juga melalui

pembuktian atau mencari data lain yang berupa catatan, buku, surat kabar,

Page 44: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

26

majalah, notulen rapat, dan lain sebagainya, agar informasi berupa data yang

diperoleh dan akan diteliti menjadi lengkap.

Langkah operasional yang dilakukan penulis dalam proses pengumpulan

data adalah dengan mencari sumber baik primer atau sekunder dari buku-

buku yang ada di perpustakaan baik di daerah ataupun yang ada di

universitas sebagai bahan baku penujang pembuktian kebenaran akan data

yang ditulis, penulis juga menggunakan internet dalam proses ini sebagai

bahan penunjang pembuktian akan kebenaran data yang ditulis.

3.3.3. Teknik Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit.

(Sugiyono,2011:317).

Menurut Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksut tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua fihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. (Moleong, 2011:186)

Lincoln dan Guba (1985 : 266) menegaskan maksud dari wawancara ialah

mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan ; memproyeksikan

kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa

yang akan datang ; memverifikasi, mengubah, memperluas informasi yang

Page 45: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

27

diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia ; dan

memferifikasi mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan

oleh peneliti sebagai pengecekan anggota (Lincoln dan Guba dalam

Moleong, 2011:186).

Dari beberapa pengertian oleh para ahli tersebut, penulis menyimpulkan

wawancara adalah upaya mencari informasi atau data melalui percakapan

langsung antara pewawancara dan terwawancara melaui berbagai

pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara terhadap terwawancara

terkaiat objek penelitian.Adapun informan dalam penelitian ini adalah

Shaleh Achmad (Veteran Perang), Bapak Mayor (Purn) H. Azhari Mursal,

dan Bapak Achmad Lani.

3.4.Tehnik Analisis Data

Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam poses penelitian yang

sangat penting, karena data yang diperoleh akan lebih memiliki arti bila telah

dianalisis dan dengan analisis inilah data yang ada akan nampak manfaatnya

terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir

penelitian. Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka data yang

terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif, dengan demikian tehnik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis data

kualitatif, yang berupa fenomena- fenomena dan kasus- kasus dalam bentuk

laporan dan karangan sejarawan, sehingga memerlukan pemikiran yang teliti

dalam menyelesaikan masalah penelitian dan mendapatkan kesimpulan.

Adapun definisi kualitatif adalah data yang berupa informasi, uraian dalam

Page 46: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

28

bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk

mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga

memperoleh gambaran baru atau memuatkan suatu gambaran yang sudah ada

dan sebaliknya (Joko Subagyo, 2006 : 106).

Kegiatan analisis didalam penelitian ini menggunakan analisis historis yaitu

menggunakan kritik dan interpretasi serta menarik dan menuliskan

kesimpulan dengan menggunakan tahap historiografi. Kritik : langkah

kedua setelah data dan sumber berhasil di kumpulkan adalah memerikan

verivikasi atau kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan. Kritik ini

digunakan dengan tujuan untuk menguji kevalidan, keaslian dan kesahihan

sumber yang didapat. Selain itu, kritik berfungsi untuk menyeleksi sumber

menjadi fakta. Dalam tahap ini Keaslian Sumber (Otentisitas) dihasilkan

dengan melakukan pengujian atas asli tidaknya sumber, berarti ia

menyeleksi segi-segi fisik dari sumber yang ditemukan.

Terdapat 2 (dua) jenis kritik sumber, eksternal dan internal.

1. Kritik Eksternal :Kritik eksternal ingin menguji otentisitas (keaslian)

suatu sumber, agar diperoleh sumber yang sungguh-sungguh asli dan

bukannya tiruan atau palsu. Sumber yang asli biasanya waktu dan

tempatnya diketahui. Makin luas dan makin dapat dipercaya pengetahuan

kita mengenai suatu sumber, akan makin asli sumber itu. Dibandingkan

dengan kritik internal yang bersifat sebagai higher criticism, maka kritik

eksternal lebih dianggap sebagai lower criticism. Kritik eksternal menguji

Page 47: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

29

keaslian dokumen, sedang kritik internal lebih menguji makna isi

dokumen.

2. Kritik Internal: Berbeda dengan kritik eksternal yang lebih

menitikberatkan pada uji fisik suatu dokumen, maka kritik internal ingin

menguji lebih jauh lagi mengenai isi dokumen. Uji kredibilitas disebut

juga uji reliabilitas. Artinya sejarwan ingin menguji seberapa jauh dapat

dipercaya kebenaran dari isi informasi yang diberikan oleh suatu sumber

atsau dokumen sejarah. Selain melakukan kritik internal, untuk menguji

kevalidan sumber, peneliti menggunakan metode triangulasi. Peneliti

melakukan pengecekan silang, yaitu membandingkan hasil wawancara

langsung dari veteran perang dengan hasil wawancara dari komandan

Militer Gatam 043 Lam-Sel, dan membandingkannya kembali dengan

dokumen-dokumen yang telah peneliti dapatkan. Dengan kata lain,

peneliti juga membandingkan hasil wawancara langsung dari narasumber

dengan dokumen dokumen sejarah baik berupa surat kabar, buku

sejarah Lampung, maupun arsip resmi pemerintah. Sebagaimana telah

dikemukakan dalam uraian terdahulu, bahwa kesaksian dalam sejarah

merupakan faktor paling menentukan sahih dan tidaknya bukti atau fakta

sejarah itu sendiri

3. Interpretasi : setelah peneliti mampu menghasilkan sumber yang

valid dari proses kritik, maka peneliti akan menafsirkan, mengaitkan dan

mulai merekonstruksi hingga sumber-sumber tersebut mampu menjadi

sebuah cerita yang runtut dan berkaitan dengan objek penelitian yaitu

Kapten Alamsyah Ratu Prawiranegara. Interpretasi merupakan tahapan

Page 48: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

30

/ kegiatan menafsirkan fakta-fakta serta menetapkan makna dan

saling hubungan daripada fakta-fakta yang diperoleh. Dalam menafsirkan

makna dari sumber sejarah harus dilandasi penilaian yang objektif.

4. Teknik Interpretasi data dapat dilakukan sebagai berikut: (1) memperluas

hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan

hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil

analisis sebelumnya, (2) hubungkan temuan dari sumber satu dengan

sumber lainnya, (3) memberi pandangan kritis dari hasil analisis yang

dilakukan, (4) menghubungkan hasil- hasil analisis dengan teori-teori

pada bab sebelumnya, (5) menghubungkan atau meninjau dari teori yang

relevan dengan permasalahan yang dihadapi (Herlina,2011:15).

Dalam menginterpretasi sumber sejarah dalam penelitian ini, peneliti

mengunakan teknik analisis data historis.Analisis data historis lebih dikenal

dengan penafsiran atau intepretasi sejarah. Intepretasi sejarah sering disebut

juga dengan analisis sejarah (Abdurrahman,2007). Dalaman alisis sejarah,

ada dua metode yang digunakan, yaitu: analisis dan sintesis. Analisis sendiri

berarti menguraikan dan secara terminologi berbeda dengan sintesis yang

berarti menyatukan, namun keduanya di pandang sebagai metode-metode

utama dalam interpretasi (Kuntowijoyo,1995).

Dudung Abdurrahman (2007),menjelaskan bahwa analisis sejarah bertujuan

melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-

sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu

kedalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Menurut Sartono Kartodirdjo

(1992) analisis sejarah telah menyediakan suatu kerangka pemikiran atau

Page 49: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

31

kerangka referensi yang mencakup berbagai konsep dan teori yang akan

dipakai dalam membuat analisis itu. Data yang telah diperoleh

diinterpretasikan, dianalis isi-isinya dan analisis data harus berpijak pada

kerangka teori yang dipakai sehingga menghasilkan fakta-fakta yang

relevan dengan penelitian.

Historiografi : langkah terahir yang dilalui oleh peneliti sejarah adalah

penulisan atau historiografi. Pada tahap terahir ini peneliti akan menuangkan

hasil penelitiannya ke dalam tulisan yang dibukukan. Historiografi adalah

rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau berdasarkan data yang

diperolah dengan menempuh proses menguji dan menganalisis secara

kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. (Gottschalk, 2006:39).

Tahap terahir yaitu historiografi, peneliti mulai menuangkan hasil penelitian

ini kedalam tulisan, yang nantinya akan peneliti jadikan sebagai tugas ahir

perkuliahan. Di tahap ini peneliti mengaitkan fakta-fakta sejarah tentang

Alamsyah Ratu Prawiranegara yang telah diinterpretasikan dan kemudian

peneliti menyampaikan sintesis yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan

dan disampaikan dalam bentuk karya ilmiah atau tulisan tentang Kapten

Alamsyah Ratu Prawiranegara, merangkaikan fakta berikut maknanya secara

kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan sejarah sebagai kisah.

Page 50: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

REFERENSI

Husin Sayuti. 1989.Pengantar Metodologi Riset. Jakarta: FajarAgus. Hal: 32.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah.Yogyakarta: TiaraWacana Yogya.

Hal:19

Sjamsudin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah. Jakarta: Depdikbud. Hal:03

Nugroho, Notosusanto. 1993.Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hal: 11

Sugiyono. 2008.MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal:60

JokoP.Subagyo.2006.MetodePenelitianDalamTeoridanPraktek. Jakarta:

RinekaCipta. Hal:109.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktek.Jakarta:

RinekaCiptaArikunto, Hal:158

Sugiyono. 2011.MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal:317

J.Moleong,Lexy.2011.Metdologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT.

RemajaRosdakarya. Hal : 183

Ibid. Hal:266

Ibid. Hal:186

Joko P. Subagyo, Op. Cit. Hal:106

Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.

Jakarta: GramediaPustakaUtama.

Page 51: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

V. PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

kontribusi Alamsyah Ratu Prawiranegara dalam perkembangan Penjaga

Keamanan Rakyat atau PKR di Kotabumi tahun 1945 lebih banyak terlihat

pada segi non material. Kontribusi itu meliputi fisik dan pemikiran Alamsyah

Ratu Perwiranegara curahkan untuk membentuk dan mengembangkan PKR

menjadi wadah para eks giyugun, heiho dan seluruh pemuda di Kotabumi agar

selalu siap untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Kontribusi

alamsyah ini meliputi:

a. Pada Masa pembentukan Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) Alamsyah

memelopori pembentukan PKR di Kotabumi, Alamsyah bersama Kapten

Riyakudu membentuk Penjaga Kemanan Rakyat. Saat itu Alamsyah Ratu

Perwiranegara memilih menjadi wakil ketua saat di PKR Kotabumi. Alamsyah

Ratu Perwiranegara juga merekrut para pemuda untuk ikut bergabung dalam

PKR di Kotabumi.

b. Paskah Pembentukan Penjaga Kemanan Rakyat di Kotabumi Alamsyah juga

melatih pemuda-pemuda yang tergabung dalam PKR Kotabumi. Pada masa itu

di Kotabumi terjadi kerusuhan dan Alamsyah bersama dengan Penjaga

Page 52: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

77

Kemanan Rakyat ikut membantu dalam meredakan kerusuhan tersebut.

Diangkat menjadi sekertaris sekaligus ajudan oleh ketua PKR Lampung

Jendral Mayor Pangeran Emir M. Noor. Ikut memeriksa perkembangan PKR

di Baturaja dan Lahat sekaligus menghadiri rapat mewakili daerah Lampung

5.2 Saran

1. Untuk seluruh generasi penerus bangsa Indonesia, baik kaula muda maupun

kaum tua untuk terus menghargai sejarah perjuangan bangsanya. Dengan terus

mengisi kemerderdekaan bangsa ini dengan penuh tanggung jawab sebagai

wargaNegara yang tunduk pada UUD dan Pancasila.

2.Mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada umumnya dan

sejarah daerah masing-masing khususnya karena tidak akan ada persatuan di

Indonesia tanpa adanya perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh tiap-tiap

daerah.

3. Menghargai jasa para pahlawan dan pejuang yang telah mempertaruhkan

hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan bangsaIndonesia.

Page 53: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

DAFTAR PUSTAKA

1. SUMBER PUSTAKA

A.H.Nasution.1963.TentaraNasionalIndonesiaI.Jakarta:GanacoN.V.

Alamsjah Ratu perwiranegara.1987. PETA dan GYU GUN Cikal Bakal

TNI.Jakarta:YAPETA

Arsip Nasional Republik Indonesia. 2004. Arsip Kementerian Pertahanan

Republik Indonesia. Jakarta Selatan:direktorat bidang Konservasi

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan

Praktek.Jakarta: Rineka Cipta Arikunto,

Dewan Harian Daerah Angkatan 45. Untaian Bunga Rampai Perjuangan Di

Lampung Buku 3. Bandar Lampung. PT Agung Sidapura.

Gunadi dan Djony. 2013. Istilah Komunikasi. Jakarta. Grafindo Persada

Hamidi. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.

Husin Sayuti. 1989.Pengantar Metodologi Riset.Jakarta: FajarAgus.

J.Moleong,Lexy.2011.MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung:PT.

RemajaRosdakarya

JokoP.Subagyo.2006.Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah.Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya

Kansil, C.S.T. dan Julianto. 1988. Sejarah Perjuangan dan Pergerakan

Kebangsaan Indonesia.Jakarta: Erlangga

Koentjaraningrat.1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Kartodirjo,Sartono.1992.Pengantar Sejarah Indonesia Baru1500-190,

DariImpeum Sampai Imperium.Jakarta: PT. Gramedia

Lampung Post. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung. Bandar Lampung. HU

Lampung Post

Page 54: KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA ...digilib.unila.ac.id/58389/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...KONTRIBUSI ALAMSYAH RATU PERWIRANEGARA TERHADAP PENJAGA KEAMANAN RAKYAT (PKR)

Mestika Zed. 2005. GIYÛGUN Cikal-bakal Tentara Nasional di

Sumatera.Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia

Nasir, Muhammad. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nugroho, Notosusanto. 1993.Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Pamoe, Raharjo. 1995. Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal Tentara

Indonesia. Jakarta: Peta Pers

Prastowo, Andi. 2016. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Jogjakarta: AR-Ruzz Media

R. Sempurnadjaja Krisna. 1995. H Alamsjah Ratu Perwiranegara 70 Tahun.

Jakarta. Pustaka Sinar Harapan

Sjamsudin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah.Jakarta: Depdikbud.

Soekanto, soerjono. 1999. Metodologi Reseach jilid 1. Bandung. Remaja

Rosdakarya

Soerjono dan Djoenaesih. 1997. Istilah komunikasi. Yogyakarta. Liberty

Sugiyono. 2008.MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta

Suparwan G Parikesit. 1995. H. Alamsyah Ratu Perwiranegara. Jakarta. Pustaka

Sinar Harapan.

Suryabrata, Sumadi. 1985. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali

2. SUMBER DOKUMEN ARSIP

Sumber Arsip Nasional Republik Indonesia :

- Kementerian Pertahanan RI

- Post Telegraf dan Telepon (PTT) 1817-1950

- Topografi TNI Angkatan Darat 1942-1975

3. SUMBER LISAN

Achmad, Saleh. 2018. Gedung veteran Kotabumi. Lampung Utara

Mursal, Azhari. 2018. Gedung Veteran Kotabumi. Lampung Utara

Lani, Ahmad. 2018. Gedung Veteran Enggal. Bandar Lampung