Top Banner
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMADALAM NOVELKETIKA IBU MELUPAKANKUKARYA DYSUHARYA& DIAN PURNOMO (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA I) WIRA HANDAYANI NPM 13080327 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRISUMATERA BARAT PADANG 2018
94

konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

Dec 18, 2022

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

1

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMADALAM NOVELKETIKA IBUMELUPAKANKUKARYA DYSUHARYA& DIAN PURNOMO

(TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk MemperolehGelar Serjana Pendidikan (STRATA I)

WIRA HANDAYANINPM 13080327

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIASEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP)PGRISUMATERA BARATPADANG

2018

Page 2: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

2

Page 3: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

3

Page 4: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

4

Page 5: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

5

ABSTRAK

Wira Handayani (NPM 13080327), Konflik Batin Tokoh DY Suharya dalamNovel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya dan Dian Purnomo(Tinjauan Psikologi Sastra). Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2018.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ditemukan konflik batindalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo. Halini disebabkan karena Tokoh DY suharya selama ini tidak mengetahui tentangpenyakit ibunya, sehingga tokoh DY Suharya mengalami penyesalan terhadapdirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data konflik batin tokohutama dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan DianPurnomo. Novel ini mengemukakan berbagai hal tentang konflik batin yangdialami tokoh dalam cerita. Penyebab konflik batin dalam diri tokoh biasanyaberagam. Konflik tokoh biasanya bermula dari permasalahan dengan tokoh lain.Dalam novel ini yang terjadi konflik yaitu si anak. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan konflik batin dalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DYSuharya & Dian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakanmetode deskriptif yang bersifat analisis isi (content analysis). Sumber datapenelitian ini adalah novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & DianPurnomo dengan fokus penelitian adalah konflik batin dalam novel Ketika IbuMelupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo yang terdapat dalam novel.Teknik pengumpulan data dalam penelitian konflik batin dalam novel Ketika IbuMelupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo adalah membaca danmemahami, menandai kalimat dan kutipan dalam novel berdasarkan konflik batin,menginventarisasi data dalam novel, mengklasifikasikan data yang terdapat dalamnovel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam bentuk konflik batinyang terdapat dalam novel novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya &Dian Purnomo. Tokoh DY Suharya merasa depresi, bersalah, dan frustasi karenaterlambat mengetahui penyakit yang diderita ibunya, dan merasa cemas kalaupenyakit ibunya akan semakin parah oleh karena itu ia memberikan perhatianlebih untuk ibunya. Penyebab-penyebab konflik batin yang terdapat dalam novelKetika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo yaitu: (1)penyebab predisposisi, (2) penyebab aktual, dan (3) penyebab penguat. Aspekyang mempengaruhi konflik batin yang terdapat dalam novel Ketika IbuMelupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo yaitu: (1) id, (2) ego, dan (3)super ego.

i

Page 6: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ketika Ibu Melupakanku

Karya DY Suharya dan Dian Purnomo”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan

dan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Samsiarrni, SS., M.Hum. sebagai pembimbing I sekaligus sekretaris program

studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia telah banyak memberi arahan

serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh

kebijaksanaan dan kesabaran.

2. Aruna Laila, S.S., M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah banyak memberi

arahan serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh

kebijaksanaan dan kesabaran.

3. Dra. Indriani Nisja, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah membekali dengan berbagai ilmu

pendidikan.

5. Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd. sebagai Penasehat Akademik (PA) yang

telah membimbing dan memberikan nasehat sejak awal penulisan skripsi

ii

Page 7: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

7

6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberi motivasi, semangat, dan

doa kepada penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mohon kritikannya demi kesempurnaan

skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Februari 2018

Penulis

iii

Page 8: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

8

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

B. Fokus Masalah .........................................................................................4

C. Rumusan Masalah....................................................................................4

D. Tujuan Penelitian .....................................................................................5

E. Manfaat Penelitian ...................................................................................5

F. Batasan Istilah..........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ..........................................................................................7

1. Hakikat Novel............................................................................................7

a. Pengertian Novel ................................................................................7

b. Struktur Novel ....................................................................................8

2. Unsur Intrinsik ...........................................................................................8

a. Tokoh dan Penokohan ........................................................................9

b. Alur atau Plot......................................................................................10

c. Latar....................................................................................................11

d. Sudut Pandang ....................................................................................11

e. Gaya Bahasa .......................................................................................12

f. Tema dan Amanat...............................................................................12

3. Unsur Eksterinsik.......................................................................................12

4. Hakikat Konflik Batin................................................................................13

a. Pengertian KonfliK ........................................................................13

b. Pengertian Konflik Batin ...............................................................14

c. Jenis-jenis Konflik .........................................................................15

iii

Page 9: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

9

d. Bentuk-bentuk Konflik Internal (Kejiwaan)..................................16

e. Faktor Penyebab Konflik Internal (Batin) .....................................18

5. Teori Kepribadian Sigmund Freud ...........................................................20

6. Hakekat Tokoh Utama Dalam Karya Sastra..............................................22

7. Pendekatan psikologi sastra ......................................................................24

B. Penelitian yang Relavan ............................................................................25

C. Kerangka Konseptual.................................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................................29

B. Metode Penelitian ..................................................................................29

C. Data dan Sumber Data .... .....................................................................29

D. Instrumen Penelitian ..............................................................................30

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................31

F. Teknik Pengabsahan Data......................................................................31

G. Teknik Penganalisisan Data...................................................................32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan penelitian...............................................................................34

1. Bentuk-Bentuk Konflik Batin .......................................................34

2. Fakator Penyebab Konflik Batin...................................................38

3. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi ...............................................40

B. Analisis Data .......................................................................................42

1. Konflik Batin Dalam Novel Ketika Ibu Melupakanku

Karya DY Suharya dan Dian Purnomo........................................42

2. Penyebab Konflik Batin Tokoh DY Suharya dalam

Novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya &

Dian Purnomo ..............................................................................52

iv

Page 10: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

10

3. Aspek Yang Mempengaruhi Tokoh DY Suhaya dalam

Novel Ketika Ibu Melupakanku Kerya DY Suharya &

Dian Purnomo ..............................................................................58

C. Pembahasan.........................................................................................62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................67

B. Saran....................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................69

LAMPIRAN...................................................................................................71

v

Page 11: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penciptaan karya sastra khususnya novel bertujuan untuk dinikmati,

dipahami dan dimanfaatkan tanpa melupakan bahwa karya sastra sebenarnya

merupakan bagian pengungkapan masalah hidup. Bertolak dari pendapat tersebut,

karya sastra dapat dipahami dari aspek-aspek kejiwaan. Untuk memamahi aspek-

aspek kejiawaan, dibutuhkan pengetahuan tentang psikologi karna psikologi

mengandung makna ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu.

Dimensi kejiwaan dalam karya sastra bisa dilihat dari para tokoh rekaan

yang menampilkan berbagai watak dan perilaku yang terkait dengan kejiawaan

dan pengalaman psikologis atau konflik-konflik sebagaimana di alami oleh

manusia di dalam kehidupan nyata. Masalah-masalah kejiwaan dalam karya sastra

yang dialami oleh para tokoh dapat berupa konflik, kelainan perilaku, dan bahkan

kondisi psikologis yang lebih para sehingga menyebabkan kesulitan dan tragedi.

Setiap manusia tidak pernah lepas dari konflik, baik ketika berhadapan

dengan orang lain ataupun tuntutan yang berada di dalam diri yang tidak

terpenuhi. Konflik juga merupakan proses dinamika psikologi dalam kehidupan

individu. Konflik dapat diketahui dari cara bersikap, raut wajah, perasaan, dan

bahkan menimbulkan rasa cemas yang membuat manusia tidak tenang. Konflik

yang dialami seseorang juga akan menimbulkan frustasi karena apa yang

diinginkan tidak tercapai atau karena adanya tekanan.

1

Page 12: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

2

Muis (2009:42:59) mengatakan bahwa konflik internal (kejiwaan) terdapat

beberapa bagian diantaranya depresi, obsesi, cemas, takut, tidak aman, rasa salah,

tidak mampu, frustasi, marah, sakit hati, tidak puas, dan perhatian. Dari beberapa

uraian di atas ini terjadi karena adanya aspek kejiwaan yang mampu membuat

seseorang menjadi kepribadian yang tidak baik karena dari konflik yang ada

dalam dirinya sendiri.

Seseorang dikatakan mengalami depresi bila dia dalam kondisi sedih,

kecewa, murung dan susah. Keadaan ini dapat menyebabkan semangat yang

rendah, bahkan bisa jadi patah semangat dan cenderung menarik diri dengan suatu

perasaan putus asa, yang pada akhirnya dapat menimbulkan suatu penampilan

yang melankolis. Sedangkan obsesi yaitu seseorang yang mengalami suatu

perasaan atau dihantui oleh pikiran-pikiran yang terus menerus timbul menguasai

alam kesadarannya. Kemudian marah yaitu, sakit hati atau jengkel oleh prilaku

orang lain.

Salah satu karya sastra yang membahas konflik batin adalah novel Ketika

Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo. Novel ini

mengemukakan berbagai hal tentang konflik batin yang dialami tokoh dalam

cerita. Penyebab konflik batin dalam diri tokoh biasanya beragam. Konflik tokoh

biasanya bermula dari permasalahan dengan tokoh lain. Dalam novel ini yang

tedapat konflik yang di alami oleh tokoh utama. Tokoh uatama dalam novel ini

adalah DY (Diway). DY adalah seorang anak yang memiliki ibu menderita

penyakit Alzhaimer. Alzhaimer adalah penyakit fisik yang mempengaruhi otak

yang menyebabkan si penderita lama-kelamaan akan kehilangan ingatan. Setiap

Page 13: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

3

hari dirumah DY diwarnai dengan pertengkaran-demi pertengkaran yang

menyebabkan rumah kehilangan kehangatan karena perilaku ibu yang tidak

masuk akal, membuat emosi, dan kerap membuat frustasi orang-orang di dalam

rumah tersebut.

Diway sempat mengalami depresi sehingga memilih untuk sekolah sambil

kerja di luar negeri. Tujuan Diway sekolah ke luar negeri untuk menghindar atau

menjahuhi sang ibu karena perilaku ibu semakin hari semakin tidak masuk akal,

namun sayangnya keputusan yang diambil Diway membuatnya selalu terobsesi

karena memikirkan prilaku sang ibu. Diway sempat cemas tentang keputusan

yang diambilnya sebab sudah meninggalkan ibunya untuk kuliah dan kerja diluar

negeri ia sempat takut terjadi sesuatu kepada ibunya karena prilakunya, namun

tidak lama kemudian akhirnya ia dapat kabar dari ayahnya bahwa ibunya masuk

rumah sakit.

Setelah mendapatkan kabar tersebut Diway langsung pergi kerumah sakit

untuk bertemu dengan ayah yang sedang menjaga ibunya, kemudian Diway

mencari dokter yang menangani ibunya untuk menanyakan penyakit yang diderita

sang ibu, ternyata sang ibu menderita penyakit Alzhaimer, hal itu yang membuat

penyesalan pada diri DY karna selama ini ia tidak mengetahui tentang penyakit

ibunya.

Dian dan DY adalah pengarang novel Ketika Ibu Melupakanku mereka

bertemu pada tahun 2008 ketika keduanya masih tinggal di Semarang Jawa

Tengah. Dian waktu itu masih bekerja di Rector FeMele Radio, sementara DY

bekerja diprogram Communication Spesialist untuk UNICEF Jawa Tengah dan

Page 14: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

4

Yogyakarta yang mengelola program kesehatan, pendidikan, perubahan prilaku,

dan kompanye komunikasi kesehatan.

Buku ini juga memiliki keunggulan yaitu: dapat membuat pembaca ikut

merasakan kepedulian kepada Diway dalam merawat Ibunya yang menderita

penyakit Alzheimer, mengenalkan kepada pembaca apa itu Alhzeimer, bagaimana

merawatnya, membuat anak untuk lebih sayang lagi kepada Ibunya, dan juga

dapat menarik pembaca untuk larut masuk ke dalam cerita.

Alasan peneliti memilih tinjauan psikologi sastra adalah untuk melihat

bagaimana kejiwaan tokoh yang mengalami masalah konflik batin dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini

difokuskan pada konflik batin tokoh DY dalam novel Ketika Ibu Melupakanku

Karya DY Suharya & Dian Purnomo (Tinjauan Psikologi Sastra).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah tersebut, rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Bagaimanakah konflik batin tokoh utama DY dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo ?

2. Apa penyebab konflik batin tokoh Utama DY dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo?

3. Apa saja aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh DY dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo

Page 15: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

5

D. Tujuan Peneliatian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1)

mendeskripsikan konflik batin tokoh utama DY dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo. (2) mendeskripsikan

penyebab konflik batin tokoh utama DY dalam novel Ketika Ibu Melupakanku

Karya DY Suharya & Dian Purnomo. (3) mendeskripsikan apa saja aspek yang

mempengaruhi konflik batin tokoh uatama DY dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suharya & Dian.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang ingin dicapai penulis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi peneliti; dapat menambah wawasan tentang konflik batin yang ada

dalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

2. Bagi pembaca; dapat menambah wawasan dan bahan bacaan dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

3. Peneliti lain; dapat dijadikan bahan rujukan dalam melakukan penelitian yang

sama dari sudut pandang dan teori yang berbeda sehingga mendapatkan hasil

yang lebih baik.

F. Batasan Istilah

Untuk tidak terjadi kesalah pahaman terhadap istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, berikut ini akan didefinisikan beberapa istilah.

Page 16: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

6

1. Konflik adalah suatu yang dramatik mengacu pada pertarungan antara dua

kekuatan yang seimbang yang menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan

Meredith & fitzgerald (dalam Nurgiyantoro 1995:122).

2. Tokoh adalah orang atau pelaku yang ditampilkan dalam sebuah cerita

(Nurgiantoro 1995:165).

3. Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif dan bersifat

imajinasi, biasanya dalam bentuk cerita (Nurgiantoro 1995:4-11).

4. Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan

psikis (jiwani) manusia (Kartono, 1996:1)

5. Psikologi sastra adalah penelitian sastra yang memanfaatkan teori-teori

kejiwaan untuk mengetahui tokoh-tokoh dalam karya, prilaku pengarang

bahkan prilaku sosial pembaca (Minderop, 2011:3).

Page 17: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

B. Landasan Teori

Sebagai karangan ilmiah, kegiatan penelitian memerlukan landasan teori

yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan peneliatian. Dalam penelitian ini

teori-teori yang diambil sebagai landasan penelitian antara lain yang berhubungan

dengan: (1) Novel (2) Konflik Batin, dan (3) Psikologi Sastra.

1. Hakikat Novel

Teori yang akan diuraikan pada bagian ini adalah tentang pengertian novel

dan strukturnya. Teori-teori tersebut akan dipaparkan secara jelas dan rinci di

bawah ini. Teori tersebut dikutip dari pendapat, Nurgiyantoro (1995), Muhardi

dan Hasanuddin (1992), Atmazaki (2007).

a. Pengertian Novel

Menurut Nurgiyantoro, (1995:9) novel merupakan ungkapan perasaan

penulis yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata dengan berbagai

permasalahan yang kompleks. Kata novel berasal dari kata Italia yaitu, novella

secara harfiah berarti sebuah barang baru dan kecil kemudian diartikan sebagai

cerita pendek dalam bentuk prosa. Novel sebuah dunia yang berisi kehidupan

dunia imajiner, yang dihubungkan melalui unsur intrinsik secara terperinci, bebas,

detail, menyajikan sesuatu secara banyak dan melibatkan permasalahan yang

kompleks. Hal ini mengambarkan karya sastra mencoba melibatkan kehidupan

manusia dari sisi yang berbeda dan menciptakan dunia sendiri.

7

Page 18: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

8

Atmazaki, (2007:39) menjelaskan bahwa novel merupakan gambaran

kehidupan dan prilaku nyata pada saat novel itu ditulis. Novel adalah karangan

prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan

orang disekelilingnya dan menonjolkan watak dan sikap setiap pelakuya.

Menurut Muhardi dan Hasanuddin WS (1992:6) novel adalah sebuah

cerita yang memuat beberapa kesatuan persoalan dengan faktor penyebab dan

akibatnya. Persoalan kehidupan yang diangkat seperti kesedihan, kegembiraan,

pengkhianatan, kejujuran dan permasalahan kemanusiaan lainnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa novel adalah cerita

fiksi yang bermanfaat bagi pembacanya, karena novel megungkapkan persoalan

kehidupan manusia yang merupakan cerminan diri realitas objektif berupa

peristiwa, tindakan, dan tingkah laku.

b. Struktur Novel

Secara umum telah diketahui bahwa struktur yang membangun sebuah

novel adalah unsur intrinsik dan eksrinsik.

2. Unsur Intrinsik

Nurgiyantoro (1995:23) menyatakan unsur intrinsik merupakan unsur

yang dapat membangun karya sastra itu sendiri. Unsur inilah yang menyebabkan

karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur yang secara faktual akan dijumpai

jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik dalam sebuah novel adalah

unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita.

Muhardi dan Hasanuddin (1992:20) menyatakan bahwa unsur intrinsik

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu unsur utama dan unsur penunjang. Unsur

Page 19: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

9

utama adalah semua yang berkaitan dengan pemberian makna yang tertuang

melalui bahasa unsur tersebut, seperti alur atau plot, latar atau setting, sudut

pandang, gaya bahasa, tema, dan amanat, sedangkan unsur penunjang adalah

upaya yang digunakan dalam memanfaatkan bahasa.

a. Tokoh dan Penokohan

Menurut Nurgiyantoro (1995:166) penokohan lebih luas pengertian dari

pada tokoh dan perwatakan. Penokohan mencangkup dari masalah siapa tokoh

cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan pelukisnya sehingga

memberi gambaran jelas pada pembaca. Tokoh merupakan unsur penting dalam

sebuah cerita prosa fiksi. Adanya tokoh mampu memberikan penjelasan dari

cerita tersebut. Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 1995:165) Tokoh cerita

merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama,

yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecendrungan tertentu

seperti yang di ekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Tokoh dalam cerita naratif menunjukan kepada orang yang berperan

didalamnya, sedangkan dalam cerita tersebut, tokoh mempunyai karakter

perwatakan sesuai dengan karakter atau watak dalam sebuah cerita. Pernyataan

tersebut sesuai dengan pendapat Jones (dalam Nurgiyantoro, 1995:165) bahwa

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

disatukan dalam sebuah cerita.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, tokoh adalah orang yang

diciptakan oleh pengarang yang hidup dalam sebuah cerita, tokoh utama adalah

tokoh yang diutamakan dalam cerita, sedangkan penokohan merupakan watak

Page 20: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

10

atau karakter yang dalam sebuah cerita yang digambarkan benar-benar hidup

dalam cerita tersebut.

b. Alur atau Plot

Nurgiyantoro (1995:149-150) mengelompokan lima tahapan penting dari

sebuah plot, yaitu: pertama tahap situation, yaitu tahap yang berisi pelukisnya dan

pengenalan situasi latar tokoh-tokoh cerita. Kedua tahap, genarating

circumstances, yaitu tahap pemuncula konflik yang telah dimunculkan pada tahap

sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Ketika,

tahap rising action, yaitu tahap peningkatan konflik, konflik yang telah

dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan

kadar intensitasnya.

Keempat, tahap climax, yaitu konflik atau pertentangan-pertentangan yang

terjadi, yang diakui atau ditimpa kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas

puncak. Kelima tahap denouement, yaitu tahap menyelesaikan, maksutnya konflik

yang telah mencapai klimaks diberikan penyelesaian. Alur dan plot mempunyai

beberapa tahap situation, genarating, cirsumstancces, rising action, climax, dan

deouement.

Menurut Muhardi dan Hasanudin (1992:28), alur adalah hubungan antara

satu peristiwa atau sekelompok peristiwa atau yang lain. Alur disikap kausalitas

karena hubungan yang satu dengan yang lainnya menunjukan hubungan sebab-

akibat. Jika hubungan kausalitas peristiwa terputus dengan peristiwa yang lain

maka dapat dikatakan bahwa alur tersebut kurang baik.

Page 21: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

11

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa alur/plot

adalah urutan dalam sebuah cerita yang mengemukakan peristiwa-peristiwa yang

terjadi dan bersifat sederhana. Alur juga merupakan hubungan antara peristiwa

yang satu dengan yang lainnya.

c. Latar

Menurut Nurgiyantoro (1995:227-233), unsur latar dapat dibedakan

kedalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat menyaran

pada lokasi terjadinya peristiwa diceritakan dalam sebuah karya sastra. Unsur

tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu,

inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. Latar tempat tanpa

nama jelas biasanya hanya berupa penyebutan jenis dan sifat umum tempat-

tempat tertentu. Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial

menyaran pada hal-hal yang berhubunga dengan prilaku kehidupan sosial

masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

d. Sudut Pandang

Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:32), sudut pandang merupakan

unsur penunjang fiksi. Sudut pandang sering disamakan dengan pusat pengisahan

oleh para pengamat selama ini. Sudut pandang merupakan suatu cara bagi

pembaca untuk mendapatkan informasi-informasi fiksi sedangkan pusat

pengisahan merupakan suatu cara bagi pengarang dalam menyampaikan informasi

pada fiksi.

Page 22: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

12

e. Gaya Bahasa

Muhardi dan Hasanuddin WS (1992:35-35), mengatakan bahwa gaya

bahasa adalah tingkah laku pengarang dalam menempatkan berbagai penggunaan

bahasa dalam karya sastra. Penggunaan bahasa harus relevan dan menunjang

permasalahan yang hendak dikemukakan, harus serasi dengan teknik-teknik yang

digunakan, dan harus tepat merumuskan alur, penokohan, latar, tema dan amanat.

f. Tema dan Amanat

Menurut Muhardi dan Hasanuddin WS (1992:38), tema adalah inti

permasalahan yang hendak dikemukakan pengarang dalam karyanya. Sedangkan

amanat merupakan opini, kecendrungan dan visi pengarang terhadap tema yang

dikemukakannya. Amanat dalam sebuah fiksi dapat terjadi lebih dari satu, asal

semuanya itu terkait dengan tema.

Berdasarkan pendapat menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

unsur intrinsik novel adalah tema, alur, penokohan, amanat, latar sudut pandang,

dan gaya bahasa, unsur-unsur inilah yang dapat membangun karya sastra itu

sendiri. Orientasi penilaian ini adalah konflik batin dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suhary & Dian Purnomo.

3. Unsur Ekstrinsik

Nurgiyantoro (1995:23) mengemukakan bahwa unsur ekstrinsik adalah

unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung

mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Atau secara lebih

khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi cerita sebuah

karya sastra, namun ia sendiri tidak ikut menjadi bagian didalamnya.

Page 23: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

13

Semi (1988:35) menyatakan bahwa struktur luar (ekstrinsik) adalah segala

macam unsur yang berada di luar karya sastra yang ikut mempengaruhi karya

sastra tersebut, minsalnya faktor sosial, ekonomi, kebudayaan, sosial politik,

keagamaan, dan tata nilai dalam masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur

ekstrinsik adalah unsur yang membangun dan ikut serta dalam mempengaruhi

nilai karya sastra tersebut yang dapat dilihat dari sisi realitas objektif pengarang,

dan psikologi yang berada di luar karya sastra. Dalam penelitian ini, unsur

ekstrinsik yang akan diteliti mengenai konflik batin dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

4. Hakikat Konflik Batin

Pada bagian ini akan dibahas beberapa teori yang berhubungan dengan

konflik. Dalam teori ini terdiri dari dua bagian penting. Adapun teori-teori

tersebut adalah sebagai berikut.

f. Pengertian Konflik

Menurut Haryanto dan Edwi (2011:163), konflik berasal dari kata latin

“Configere” yang berarti “saling memukul”. Secara sosiologi konflik diartikan

sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)

dimana suatu pihak berusaha menyingkirkan pihak yang lain dengan cara

menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya. Suyanto (2011:168)

konfik sebagai suatu proses ternyata dipraktikkan juga secara luas didalam

masyarakat. Konflik adalah suatu proses kelompok-kelompok yang saling

menantang dengan ancaman kekerasan.

Page 24: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

14

Semi, (2008:101) berpendapat bahwa konflik merupakan pertarungan

seseorang dengan dirinya sendiri, dengan kata hatinya, dalam konflik semacam ini

terjadi pertempuran hebat didalam diri tokoh. Mereditd & fitzgerald, (dalam

Nurgiyantoro 1995:122) menyatakan bahwa konflik adalah sesuatu yang

dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang yang

menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan.

Berdasarkan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa konflik

merupakan dua pertarungan antara diri seseorang dengan kata hatinya yang saling

bertolak belakang sehingga mengakibatkan terjadinya suatu konflik.

g. Pengertian Konflik Batin

Batin adalah sesuatu yang terdapat di dalam hati; sesuatu yang

menyangkut jiwa (perasaan hati dsb), sesuatu yang tersembunyi (gaib, tidak

kelihatan), dan semangat; hakikat (Alwi, dkk, 2003: 588). Batin merupakan salah

satu unsur pembentuk cerita di mana batin akan melekat pada diri tokoh. Batin,

sebagai bagian dari tokoh, sering dipermainkan oleh pengarang untuk membentuk

seri cerita yang menarik untuk dibahas. Pergolakan batin yang digambarkan

dalam cerita seakan-akan kita merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dalam

cerita tersebut.

Menurut Sujanto, (2009:12) Batin bertindak sebagai suatu pengontrol yang

kritis, sehingga manusia sebenarnya sering diperingatkan untuk selalu bertindak

menurut batas-batas tertentu, yang tidak boleh dilanggarnya, berdasarkan norma-

norma yang konfensional di dalam kehidupan masyarakat atau negara. Jika terlalu

sering melakukan perbuatan yang bertentangan dengan suara batin, didalam

Page 25: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

15

kehidupan yang sadar, hanya akan menyebabkan pecahnya pribadi seseorang.

Sehingga didalamnya akan selalu dirasakan konflik-konflik jiwa yang tiada

berkesudahan. Untuk dapat menghilangkannya hanya dengan menguatkan fungsi

batin sebagai alat pengontrol yang harus dipatuhi.

Menurut Alwi, dkk. konflik batin adalah konflik yang disebabkan oleh

adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang saling bertentangan untuk

mengusai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Pendapat lain mengenai

konflik batin oleh Hardjana yang mengemukakan bahwa konflik terjadi manakala

hubungan antara dua orang atau dua kelompok, perbuatan yang satu berlawanan

dengan perbuatan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Ada beberapa bentuk

konflik batin, antara lain. (http://harrysetyobudi.blogspot.com/ (Sumber dan

Edit)http://bintangmuhammad81.blogspot.com/2013/03/konflikbatin.html(Sumber

dan Edit).

h. Jenis-jenis konflik

Emzir, dan Saifur Rohman (2015:189-190) menjelaskan bahwa konflik

terbagi menjadi tiga jenis, Pertama konflik dalam diri seorang (tokoh), konflik

tersebut sering di sebut juga dengan psychological conflict atau konflik kejiwaan.

Konflik jenis ini biasanya terjadi musabab suatu pertarungan individual atau

perjuangan seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sampai pada akhirnya

ia dapat mengatasi dan menentukan apa yang mesti dilakukannya.

Kedua konflik antara orang-orang atau seseorang dan masyarakat. Konflik

tersebut disebut dengan istilah social conflict atau konflik sosial. Konflik seperti

Page 26: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

16

ini biasanya terjadi antara tokoh dengan lingkungan sekitarnya. Konflik tersebut

timbul dari sikap individu terhadap lingkungan sosial dan menyangkut pada

masalah yang terjadi di masyarakat.

Ketiga konflik antara manusia dan alam. konflik seperti ini sering di sebut

sebagai physical or element conflict atau konflik alamiah. Konflik ini tidak bisa

memanfaatkan dan membudayakan alam sekitar. Apabila hubungan manusia

dengan alamnya tidak serasi, maka akan terjadi disharmoni yang dapat

menyebabkan terjadinya konflik tersebut.

Ketiga jenis konflik tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok

jenis konflik, yakni konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal

(external conflict) adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan

sesuatu yang diluar dirinya. Konflik internal (internal conflict) adalah konflik

yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Konflik seperti ini biasanya

dialami oleh manusia dengan dirinya sendiri.

i. Bentuk-bentuk Konflik Internal (Kejiwaan)

Muis, (2009:42-59) menyatakan bahwa secara garis besar ada beberapa

konflik internal (kejiwaan) antara lain sebagai berikut. Pertama, depresi adalah

gejalah seseorang mengalami depresi bila dia dalam kondisi kesedihan

maksudnya suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan,

dan tidak berdaya. Saat itu manusia sering menjadi lebih diam, kurang

bersemangat dan menarik diri.

Kecewa juga termasuk kedalam bagian depresi kecewa adalah berkecil

hati, tidak puas karena tidak terkabul keinginannya. murung dan susah juga

Page 27: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

17

bagian dari depresi. Jadi, semua itu bagian dari depresi. Kedua, obsesi gejalah

seseorang dikatakan mempunyai suatu obsesi, bila dia terus menerus mengalami

suatu perasaan atau dihantui oleh fikiran-fikiran yang terus menerus timbul

menguasai alam kesadarannya. Ketiga, cemas gejalah seseorang dikatakan cemas

bila dia merasa kuatir dan gamang, setidaknya ada suatu perasaan yang

merupakan sinyal atau kecurigaan atau perasaan takut yang berhubungan dengan

suatu malapetaka atau kejadian yang tidak menyenangkan, yang bakal terjadi,

baik itu nyata atau hanya dalam fikiran saja.

Keempat, takut rasa takut yang muncul bila seseorang berada dalam

kekhawatiran, keragu-raguan dan rasa gelisah yang sangat kuat, sehingga sudah

curiga dan khawatir mengenai apa yang diyakini mungkin akan terjadi. Kelima,

tidak Aman Pada dasarnya, rasa tidak aman disebabkan oleh kekurangan

pemecahan kecemasan dasar pada individu, dan kurangnya kontrol terhadap

lingkungan terutama yang pertama kali yang dialami pada tingkat oral.

Keenam, rasa salah rasa salah timbul dari suatu penilaian fikiran atau

prilaku oleh superego individu, yaitu gagal untuk hidup menurut diri sendiri, atau

terlalu memberi hati pada dorongan-dorongan alam tidak sadar. Ketujuh, tidak

mampu menurut teori psikoanalisa, semua perasaan tidak mampu seseorang

merupakan refleksi dari menyamaratakan perasaan-perasaan seksual dirinya atau

kegagalan untuk hidup ideal sendiri.

Delapan, frustasi kebanyakan dari frustasi disebabkan penggantian

prilaku-prilaku atau keinginan-keinginan yang tidak disadari untuk membuat

individu gagal. Sembilan, marah Seseorang menjadi marah bila merasa

Page 28: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

18

tersinggung, sakit hati atau jengkel oleh prilaku orang lain. Sepuluh, sakit hati

seseorang mungkin menjadi sakit hati bila ada yang dengan sengaja atau tidak

menghina, bersifat kasar atau kurang ajar terhadapnya. Pada tahap ini mungkin

individu melakukan serangan baik dengan menggunakan komentar-komentar

singkat, sindiran atau sesuatu yang kurang ajar, karena menafsirkan semua situasi

seperti itu sebagai suatu serangan langsung, terhadap martabat dia, dan membuat

dia menjadi sakit hati.

Sebelas, tidak puas, perasaan tidak puas terhadap seseorang merupakan

hasil prilaku pengganti yang mana individu menggunakan mekanisme pertahanan

sibsitusi, sublimasi dan pergeseran secara berlebihan. Dua belas, perhatian,

terjadinya perhatian pada individu didasari pada kebutuhan untuk melaksanakan

tingkat awal psikosensual yang sering mengambil bentuk kecemasan yang

berkaitan dengan fikiran individu yang mengenai apa yang mungkin diambil dari

dia, apa mungkin tidak ia peroleh, atau apa yang mungkin ia tawarkan pada orang

lain.

Berdasarkan permasalah di atas, dapat disimpulkan bahwa konflik internal

(batin) merupakan perjuangan seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, yang

menentang keingina, harapan, masalah-masalah yang melawan jiwa dan hatinya

sendiri karena sesuatu yang belum tercapai atau terselesaikan.

j. Faktor Penyebab Konflik Internal (Batin)

Wiramihardja (2007:41-42) menyatakan bahwa ada beberapa faktor

penyebab yang mempengaruhi konflik internal (batin), yaitu sebagai berikut

.Pertama, penyebab primer (primary Causes) sebagai suatu kondisi atau situasi

Page 29: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

19

yang harus ada seandainya suatu gangguan terjadi. Suatu primer biasanya hal

yang mutlak, tetapi tidak selalu mencakupi untuk melahirkan prilaku abnormal.

Kedua, Penyebab Predisposisi

(Predisposising Causes) penyebab yang bersifat disposisi atau

kecendrungan, yaitu suatu kondisi yang datang sebelum terjadinya gangguan pada

suatu kondisi tertentu. Misalnya, penolakan orang tua yang dapat menjadi faktor

predisposisi seorang anak yang menghadapi kesukaran dalam membangun relasi

dengan orang tuanya dikemudian hari atau keterkaitan pada ibu merupakan

penyebab predisposisi terjadinya gangguan pada seseorang.

Ketiga, penyebab Aktual (precipitating Causes) suatu kondisi yang secara

langsung memberikan efek pada terjadinya gangguan dan bertindak sebagai

pemicu. Penyebab ini sering lebih dilihat atau tampil sebagai penyebab-penyebab

yang dilihat secara langsung. Keempat, penyebab penguat (Reinforcing Causes)

Suatu penyebab berupa kondisi yang cenderung untuk memelihara prilaku

maladaptif yang telah atau sedang terjadi. Misalnya, pemberian perhatian yang

berlebihan (bisa simpati) atau dilepaskannya tanggung jawab seseorang dari

perbuatan salahnya dengan alasan sakit, maka penyakit itu akan terus tetap dan

bahkan berkembang.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab

konflik internal itu sendiri adalah: penyebab primer, penyebab predisposisi,

penyebab aktual dan penyebab penguat. Hal ini mengaitkan dalam kondisi

manusia itu sendiri yang berhubungan dengan permasalahan dalam diri yang

membuat batin (jiwa) yang tidak terkendali dalam permasalahan hidupnya.

Page 30: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

20

5. Teori Kepribadian Sigmund Freud

Menurut Freud (dalam Semiun, 2006:61) Istilah id diambil Freud dari

Georg Groddeck (1922), seorang dokter yang tertarik pada psikoanalisis. Dilihat

pada perkembangannya, id adalah bagian kepribadian yang sangat primitif yang

sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar maka ia

mengandung semua dorongan bawaan yang tidak dipelajari yang dalam

psikoanalisis disebut insting-insting. Id dianggap sebagai sumber utama energi

fisiologis yang terungkap pada dorongan-dorongan hidup dan dorongan-dorongan

mati. Id terus menerus menuntut saluran-saluran agresif yang mencari kenikmatan

dan mungkin disebut sebagai “bintang dalam manusia”. id beroperasi seluruhnya

pada tingkat ketidaksadaran dan tidak diatur oleh pertimbangan waktu, tempat,

dan logika.

Id merupakan tempat penyimpanan dari energi psikis dan menyediakan

seluruh daya untuk menjalankan kedua sistem lain. Freud juga menyebutnya

sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya” karena ia mempresentasikan dunia

batin dari pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan yang objektif.

Kedua, Ego adalah “aku” atau “diri” yang tumbuh dari id pada masa bayi dan

menjadi sumber dari individu untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Adanya

ego, individu dapat membedakan dirinya dari lingkungan di sekitarnya dan

dengan demikian terbentuklah inti yang mengintegrasikan kepribadian. Ego

timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi

yang sesuai dengan kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah

bahwa id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego membedakan

Page 31: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

21

antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang terdapat dalam dunia

luar.

Menurut Freud (dalam Semiun, 2006:61) Ego dikatakan mengikuti prinsip

kenyataan (reality principle) dan beroperasi menurut proses sekunder. Tujuan

prinsip kenyataan adalah mencegah terjadinya ketegangan sampai ditemukan

suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan. Proses sekunder adalah

berfikir realistik. Proses sekunder ego menyusun rencana untuk memuaskan

kebutuhan dan kemudian untuk menguji rencana ini, biasanya melalui suatu

tindakan untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau tidak.

Menurut Freud (dalam Semiun, 2006:61) Superego adalah bagian moral

atau etis dari kepribadian. Superego mulai berkembang pada waktu ego

menginternalisasikan norma-norma sosial dalam moral. Superego adalah

perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat,

sebagaimana diterangkan oleh orang tua kepada anak dan dilaksanakan dengan

cara memberikannya hadiah atau hukuman. Superego dikendalikan oleh prinsip-

prinsip moralistik dan idealistik yang bertentangan dengan prinsip kenikmatan

dari id dan prinsip kenyataan dari ego. Superego mencerminkan yang ideal dan

bukan yang real, memperjuangkan kesempurnaan dan bukan kenikmata.

Perhatiannya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah,

dengan demikian ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang

diakui oleh wakil-wakil masyarakat.

Page 32: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

22

6. Hakikat Tokoh Dalam Karya Sastra

Tokoh merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah cerita karena

tokoh memiliki peranan penting dalam mennjalankan peristiwa dalam cerita.

Adanya tokoh dalam sebuah cerita berkaitan dengan terciptanya sebuah konflik.

Dalam hal ini tokoh memiliki peranan penting membuat konflik dalam sebuah

cerita rekaan. Dalam sebuah karya sastra sering membicarakan tentang penokohan

yang tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan tokoh. Istilah tokoh menunjuk

pada orang, pelaku cerita dalam sebuah cerita, sedangkan penokohan menunjuk

pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita,

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2007: 165).

Tokoh dalam sebuah cerita seperti hidup secara nyata, melakukan kegiatan

sama semestinya manusia nyata. Inilah kehebatan seorang penulis yang

memberikan penjiwaan terhadap tokoh fiksi sehingga terlihat hidup. Setiap tokoh

memiliki wataknya sendiri-sendiri. Tokoh ini berpribadi, berwatak, dan memiliki

sifat-sifat karakteristik. Tokoh dalam fiksi biasanya dibedakan menjadi beberapa

jenis berdasarkan kategori masing-masing. Berdasarkan keterlibatannya dalam

keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau

tokoh utama dan tokoh periferal atau tokoh tambahan (Sayuti, 2000: 74).

Tokoh utama yaitu tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam sebuah

cerita dan menentukan perkembangan alur secara keseluruhan. Tokoh tambahan

merupakan tokoh yang pemunculannya lebih sedikit dan kehadirannya tidak

sebanyak tokoh utama. Tokoh tambahan biasanya muncul apabila ada keterkaitan

Page 33: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

23

dengan tokoh utama secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan watak

atau karakter dikenal tokoh sederhana, simple, atau flat characters dan tokoh

kompleks, complex, atau round characters.

Tokoh utama dalam suatu cerita dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai

berikut. (1) Tokoh utama memiliki banyak waktu dalam penceritaannya, (2)

Paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan (3) Tokoh utama paling

terlibat dengan makna atau tema (Sayuti, 2000: 74). Cara mengenali tokoh utama

juga ditambahkan oleh Aminuddin (2009: 80) yaitu dengan cara mengetahui

petunjuk yang diberikan oleh pengarang. (1) 15 Tokoh utama umumnya

merupakan tokoh yang sering diberi komentar dan dibicarakan oleh

pengarangnya, sedangkan tokoh tambahan hanya dibicarakan ala kadarnya, (2)

Dapat diketahui melalui judul yang diangkat dalam suatu cerita. jadi, cara

mengenali tokoh utama dengan cara lain dapat ditentukan melalui dua hal, yaitu

mengetahui tokoh yang banyak diceritakan dan melalui judul yang diangkat oleh

pengarang dalam novel tersebut. Selanjutnya Aminuddin (2009: 80-81) membagi

ragam pelaku atau tokoh menjadi delapan yaitu, (1) Pelaku utama, (2) Pelaku

tambahan, (3) Pelaku protagonis yaitu pelaku yang memiliki watak yang baik

sehingga disenangi pembaca, (4) Pelaku antagonis yaitu oposisi dari pelaku

protagonis, (5) Simple character yaitu pelaku tidak banyak menunjukkan adanya

kompleksitas masalah, (6) Complex character yaitu pelaku yang dibebani

masalah, (7) Pelaku dinamis yaitu pelaku yang memiliki perubahan dan

perkembangan batin dalam keseluruhan penampilan, (8) Pelaku statis yaitu pelaku

Page 34: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

24

yang tidak menunjukkan adanya perubahan atau perkembangan sejak pelaku itu

muncul sampai cerita berakhir.).

7. Pendekatan Psikologi Sastra

Menderop, (2011:52-56). psikologi berasal dari kata yunani psyche, yang

berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu jiwa atau ilmu yang menyelidiki yang

mempelajari tingkah laku manusia. pemahaman tentang psikologi perlu

ditanamkan kepada para pembaca karena banyak hal yang dapat dipelajari melalui

pemahaman ini. Pada dasarnya psikologi sastra dibangun atas dasar asumsi-

asumsi gineris, dalam kaitan dengan asal-usul karya, artinya, psikologi sastra

dianalisis dalam kaitannya dengan psike dengan aspek-aspek kejiwaan pengarang.

Istilah psikologi sastra memiliki empat pengertian, yakni studi psikologi

pengarang sebagai tipe atau pribadi, kajian proses kreatif, dampak sastra terhadap

pembaca dan kajian tipe dan hukum, yakni hukum psikologi yang diterapkan

dalam karya sastra.

Rene Wellek dan Autin Warren (dalam Ratna, 2010:61) menunjukan

empat model pendekatan psikologis yang dikaitkan dengan pengarang, karya

sastra, dan pembaca, dengan pertimbangan bahwa pendekatan psikologi lebih

banyak berhubungan dengan pengarang dan karya sastra. Proses kreatif

merupakan salah satu model yang banyak dibicarakan dalam rangka pendekatan

psikologis. Karya sastra dianggap sebagai hasil aktifitas penulis yang sering

dikaitkan dengan gejalah-gejalah kejiwaan seperti obsesi, kontemplasi,

konpensasi, sublinasi, bahkan sebagai nourosisi. Oleh karena itu, karya sastra

dianggap sebagai salah satu gejalah (penyakit) kejiwaan.

Page 35: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

25

Hubungan antar konflik internal (batin) dengan aspek kejiwaan, yaitu,

bahwa psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental itu secara langsung karena

sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manipestasi dan ekspresi

dari jiwa/mental tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,

sehingga psikologi dapat di definisikan sebagai ilmu pengetahuan yang

mempelajari tingkah laku dan proses mental. Jadi dapat dikatakan bahwa konflik

internal (batin) dengan aspek kejiwaan, sama-sama mengkaji bagai mana

memahami tiga aspek yang barkaitan yaitu, id, ego, dan superego yang

mempengaruhi didalam diri manusia itu sendiri.

C. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan studi kepustakaan, penelitian yang relevan dengan penelitian

yang sudah diteliti yaitu, Sari (2014) dengan judul penelitian “Konflik Batin

Tokoh Raras dalam Novel Tabularasa karya Rati Kumala. Hasil penelitiannya

adalah menunjukan bahwa Tokoh Raras mengalami konflik batin karna

percintaannya melanggar norma, Aspek id membuat Raras mencintai Violet.

Aspek ego membuat Raras menjadi sosok yang mempertahankan pendapat uang

berdampak pada dirinya sendiri. Aspek superego akhirnya membuat Raras sadar

akan kekeliruannya mempertahankan egonya selama ini hingga membuat Raras

terjebak kedalam situasi sulit.

Kedua, Cahya (2009) dengan judul penelitian “Konflik Tokoh wanita

dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman EL Shirazi”. Hasil

penelitiannya adalah menunjukan seorang wanita yang berprestasi dibidang

Arsitektur. dia seorang penulis jurnal tentang dunia arsitektur dia mendapatkan

Page 36: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

26

apresiasi sangat luas dari pakar arsitektur dunia. Tidak mudah bagi Zahrana untuk

melewati semua ini, karena keluarganya menjadi bahan gunjingan para tetangga

sebab di usia 30an ia belum juga menemukan jodoh yang cocok untuk dijadikan

pendamping hidupnya. Kemudian ditambah lagi ia dilamar oleh duda genit yaitu

atasannya sendiri hal ini sangat menambah konflik batin dalam dirinya seakan tak

rela melihat zahrana bahagia dalam menemukan pasangan dalam hidupnya.

perbedaanya terletak pada sumber data dan objek kajiaanya. Sedangkan

persamaannya sama-sama membahas tentang konflik batin

Ketiga, Wahlin (2009) dengan judul penelitian “Konflik Batin Tokoh

Utama dalam Novel Tambang ilalang karya MD. Aminuddin”. Hasil

penelitiannya adalah berbagai persoalan dan masalah kehidupan cukup banyak

dilewatinya. Berawal dari perpisahan tokoh utama dengan putra tercinta sehingga

persoalan tokoh utama mengalami konflik batin yang luar biasa. Perbedaannya

terletak pada sumber data dan objek kajiannya. Sedangkan persamaannya sama-

sama membahas tentang konflik batin.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

meneliti tentang konflik batin dari aspek id, ego, dan superego. Sedangkan

perbedaanya yaitu penelitian ini meneliti tentang novel Ketika Ibu Melupakanku

Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

D. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, peneliti meneliti novel Ketika Ibu Melupakanku

Karya DY Suharya & Dian Purnomo. Novel ini terdiri dari dua unsur, yaitu unsur

intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang secara langsung

Page 37: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

27

turut serta membangun cerita. Unsur intrinsik tersebut adalah berupa tema, latar,

alur, sudut pandang, gaya bahasa, amanat, dan tokoh. Sedangkan unsur ekstrinsik

adalah unsur dari luar karya yang ikut serta membangun karya tersebut,

minsalnya: dari segi pengarang, segi psikologi hingga segi realitas objektif. Kedua

unsur tersebut saling berhubungan.

Jika unsur intrinsik dari segi tokoh dan penokohan dihubungkan dengan

unsur ekstrinsik dari segi psikologi akan terjadi konflik jiwa yang mengakibatkan

terjadinya konflik batin. Dalam penelitian ini peneliti ini peneliti hanya membahas

konflik batin dalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian

Purnomo dengan tinjauan psikologi sastra yang ditinjau dari aspek id, ego dan

superego. Untuk lebih jelas, bisa dilihat melalui bagan kerangka konseptual

berikut ini

Page 38: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

28

Bagan 1. Kerangka Konseptual

Novel

Unsur-unsur Novel

UnsurIntrinsik

UnsurEkstrinsik

a. Tokoh danPenokohan

b. Alurdan Plot

c. Latar d. SudutPandang

e. GayaBahasa

f. TemadanAmanat

1. Bentuk-bentukKonflik Internal

2. PenyebabKonflik Batin

3. Aspek-aspekyangMempengaruhi

a. Depresb. Obsesic. Cemasd. Perhatiane. Prustasif. Rasa Salah

a. Penyebab Primerb. Penyebab Predisposisic. Penyebab Aktuald. Penyebab Penguat

a. Idb. Egoc. Superego

Konflik Batin Tokoh Dy Suharya Dalam NovelKetika Ibu Melupakanku Karya Dy Suharya &

Dian Purnomo(Tinjauan Psikologi Sastra)

Psikologis/kejiwaan

Page 39: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

29

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

analisis statistik atau cara kuantitatif lainnya (Moleong, 2010:6).

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis. Ratna (2010:53), mengatakan metode deskriptif analitik dilakukan

dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian diusul dengan analisis.

Secara etimologi deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Tapi, tidak semata-

mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan

secukupnya. Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang

menjadi masalah, kemudian menganalisis dan menafsirkan data yang ada. Metode

analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian

ini dokumen yang dimaksud adalah novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY

Suharya & Dian Purnomo.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini adalah kutipan yang berhubungan konflik batin ditinjau

dari aspek id, ego dan superego yang terdapat dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo Sumber data penelitian ini

adalah novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo Novel

ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Tahun 2014 dengan

28

Page 40: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

30

jumlah halaman 183, cetakan pertama. Perwajahan novel ini sangat sederhana

dimana terlihat sosok seorang ibu menderita penyakit Alzaimer sehingga

membuat keluarga begitu sedih melihat tingkah laku ibunya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan untuk mendukung langkah-langkah

operasional penelitian, terutama yang berkaitan dengan teknik pengumpulan data.

Instrumen dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri sebagai instrumen utama.

Instrumen lainnya yang mendukung langkah-langkah operasional penelitian yaitu

lembaran format infentarisasi data yang digunakan untuk mencatat hal-hal penting

yang berhubungan dengan aspek kepribadian yang berpengaruh dalam pembentuk

konflik batin dalam diri tokoh, serta vormat inventarisasi jenis-jenis konflik tokoh

dalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo.

Format Interarisasi Data Konflik Batin dalam NovelKetika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo

BentukKonflik Batin

PenyebabKonflik

Aspek yangMempengaruhi

Halaman

No Tokoh Peristiwa a b c d e f a B C d id ego Superego

Keterangan Konflik Batin.a. Depresib. Obsesic. Cemasd. Rasa Salahe. Frustasif. Perhatian

Penyebab Konflik Batin.a. Peyebab Primer (Primary Causes)b. Penyebab Predisposisi (Predisposising Causes)

Page 41: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

31

c. Penyebab Aktual (Precipitating Causes)d. Penyebab Penguat (Reinforcing Causes)

E. Teknik Pengumpulan Data

Moleong (2010:235) menyatakan bahwa pengumpulan data biasanya

menghasilkan catatan tertulis yang berisi penggalan data. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan cara

studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Membaca dan memahami novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY

Suharya & Dian Purnomo.

2. Menandai dan mencatat data yang berhubungan dengan konflik batin

tokoh utama dalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya &

Dian Purnomo.

3. Menginfentarisasi data kedalam format inventarisasi data sesuai

pengelompokan data.

4. Menglasifikasikan data (Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ketika

Ibu Melupakanku Karya DY Suharya dan Dian Purnomo).

F. Teknik Pengabsahan Data

Menurut Parton dalam (dalam Moleong, 2010:178) triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data untuk keperluan, untuk pengecekan atau sebagai pandangan terhadap hal

tersebut teknik pengabsahan yang diteliti adalah teknik pengabsahan data

triangulasi. Teknik triangulasi ada empat macam :

Page 42: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

32

1. Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis

sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis

2. Triangulasi metode yaitu pemeriksaan yang menekankan penggunaan metode

pengumpulan data yang berbeda bahkan jelas untuk di usahakan

mengarahkan pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan

informasinya

3. Triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai

bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa

peneliti yang lain.

4. Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data dengan menggunakan perspektif

lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Penelitian ini mengunakan triangulasi peneliti, yaitu data yang telah

penulis dapat harus di uji validitasnya. Validator dalam pengabsahan data ini

adalah Rici Kardo, M.Pd. beliau merupakan dosen program studi Pendidikan

Bimbingan dan Konseling, mata kuliah yang beliau ajar sekarang adalah Psikologi

Umum, beliau juga berpengalaman tentang penelitian pengabdian masyarakat

dengan judul Peran self efficacy Sebagai Atibut Psikologi dalam Kesiapan Karir

Mahasiswa Pada Tingkat Perguruan Tinggi.

G. Teknik Penganalisisan Data

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang penulis gunakan adalah

memahami isi novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya & Dian

Purnomo, kemudian mengambil kesimpulan dari permasalah kesungguhannya .

Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:

Page 43: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

33

1. Menjelaskan hasil temuan penelitian.

2. Melakukan analisis konflik batin tokoh utama dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo.

3. Melakukan pembahasan tentang konflik batin tokoh utama dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo.

Page 44: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

34

BAB IVHASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang temuan penelitian, analisis data dan

pembahasan hasil penelitian. Temuan penelitian dari peristiwa yang didasarkan

deskripsi analisis data yang kemudian dianalisis lalu dibuktikan dengan kutipan

dalam novel dari peristiwa yang ada dalam format inventarisasi data. Pembahasan

didasarkan pada hasil temuan penelitian yang dibahas dan yang diinterpretasikan.

Pembahasan tersebut berhubungan dengan konflik batin yang dikemukakan dalam

bab II, yaitu kajian pustaka.

A. Temuan Penelitian

Pada subbab temuan penelitian ini akan diuraikan data penelitian ini

berupa bentuk-bentuk konflik batin, penyebab konflik batin dan aspek-aspek yang

mempengaruhi konflik batin dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY

Suharya & Dian Purnomo. Hasil penelitian ini akan diuraikan berdasarkan data

yang diperoleh sebagai bukti hasil penelitian. Data yang akan dipaparkan adalah

sebagai berikut. Pertama, bentuk konflik batin. Kedua, penyebab konflik batin.

Ketiga, aspek-aspek yang mempengaruhi.

a. Bentuk-Bentuk Konflik Batin Tokoh Utama DY Dalam Novel Ketika IbuMelupakanku Karya DY Suharya dan Dian Purnomo

Bentuk-bentuk konflik batin yang akan dibahas dalam data penelitian ini

ada enam yaitu sebagai berikut: (1) depresi, (2) obsesi, (3) cemas, (4) rasa

bersalah, (5) frustasi, dan (6) perhatian.

Page 45: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

35

Depresi dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian

Purnomo tergambar saat tokoh utama DY tidak mengetahui penyakit yang diderita

oleh ibunya. Gejala seseorang dikatakan mengalami depresi bila dia dalam kondisi

sedih, kecewa, murung dan susah. Keadaan ini dapat menyebabkan semangat

yang rendah, bahkan bisa jadi patah semangat dan cenderung menarik diri dengan

satu perasaan putus asa, yang pada akhirnya dapat menimbulkan penampilan

melankolis. Depresi dipicuh juga oleh munculnya masalah-masalah yang tidak

terpecahkan. Tokoh utama DY mengalami depresi ketika melihat hubungan kedua

orang tuanya sama sekali tidak seperti hubungan orang yang bersuami istri.

Tokoh utama DY merasa lelah karena selalu menjadi penengah di antara

kedua orang tuanya. Tokoh utama DY bahkan tidak bisa mengontrol emosinya

karena setiap kali Mamanya marah-marah, bahkan tokoh utama DY juga

memarahi Mamanya, tokoh DY yang tidak bisa mengontrol emosi, terlebih jika

sedang bertentangan dengan Mamanya. Tokoh DY sering melampiaskan

amarahya kepada sang Mama, tokoh DY beranggapan kalau semua masalah yang

dihadapinya karena ulah kedua orang tuanya yang tak pernah akur, sehinnga DY

kerapkali membesar-besarkan ,asalah yang sedang terjadi.

Tokoh utama DY selalu dihantui oleh rasa gelisah, sehingga membuat

pikirannya tidak tenang. Tokoh utama DY berfikir ada apa dengan kedua orang

tuanya, tokoh DY merasa kalau orang tuanya sudah berubah, dan tidak seperti

awal mereka menikah, sehingga tokoh uatama DY tidak pernah betah berada di

rumah, karena DY tidak tahan dengan kelakuan orang tuanya. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya depresi yang dialami oleh tokoh utama DY, karena tokoh

Page 46: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

36

utama DY hidup ditengah-tengah keluarga yang kurang harmonis sehinnga

membuat tokoh uatama DY meresa tertekan dan depresi. Tokoh utama DY harus

hidup dengan berbagai konflik yang terjadi diantara perselisihan kedua orang

tuanya. Selain itu depresi juga bisa menyebabkan pikiran tokih utama DY berubah

menjadi tidak normal.

Selain depresi, tokoh utama DY juga memiliki bentuk konflik obsesi.

Obsesi adalah, ketika seseorang terus menerus mengalami suatu perasaan atau

dihantui oleh fikiran-fikiran yang terus menerus timbul menguasai alam

kesadarannya. Bentuk konflik Obsesi tokoh utama dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo tergambar dari tokoh DY

yang mempunyai keinginan untuk membangun sebuah kelompok yang membahas

khusus tentang penyakit alzheimer. Supaya apa yang dialami oleh ibunya tidak

dialami oleh orang lain. DY juga mencari tahu banyak tentang alzheimer, dan

bagai mana cara untuk menangani orang yang menderita alzheimer.

Dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian

Purnomo juga ditemukan bentuk konflik batin cemas yang dimiliki oleh tokoh

utama DY. Cemas merupakan dimana seseorang merasa kawatir dan gamang,

setidaknya ada suatu perasaan yang merupakan sinyal atau kecurigaan atau

perasaan takut yang berhubungan dengan suatu malapetaka atau kejadian yang

tidak menyenangkan, yang bakal terjadi, baik itu nyata atau hanya dalam fikiran

saja. Saat DY mengenalkan teman lelakinya kerumah DY merasa ceman, karena

tokoh DY khawatir jika Mamanya tak menyukai lelaki tersebut, mengingat sifat

Mama yang matre dan suka menilai orang dari materi. Toko utama DY merasa

Page 47: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

37

cemas, dan takut serta tidak enak melihat jika nanti temannya akan meresa risih

dengan sikap Mama DY yang terlalu berlebihan terhadap temannya, namun DY

berusaha agar dapat memberika penjelasan kepada temannya bahwa Mamanya

memiliki sifat yang demikian.

Selain itu bentuk konflik cemas yang dimiliki oleh tokoh utama DY yaitu,

disaat ibunya pemulihan pascaoperasi, DY merasa khawatir ketika sang Mama

menjadi susah makan. Bditambah dengan sifat Mama DY yang juga menjadi

berubah, sehinnga menambah kekhawatiran di dalam diri DY. Tokoh utama DY

semakin merasa cemas dengan keadaan ini, tokoh DY merasa takut akan

kehilangan Mamanya, karena penyakit yang sedang diderita Mama selama ini.

Bentuk konflik lain yang dimiliki oleh tokoh uatama DY adalah rasa salah.

Rasa salah timbul dari suatu penilaian fikiran atau prilaku oleh superego individu,

yaitu gagal untuk hidup menurut diri sendiri, atau terlalu memberi hati pada

dorongan-dorongan alam tidak sadar. Rasa bersalah tokoh utama dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo tergambar dari

tokoh DY. Tokoh DY yang merasa bersalah karena selama ini ia tidak mengetahui

tentang penyakit yang sedang diderita sang Mama selama ini. Seandainya

penyakit Mama sudah diketahui dari awal maka Mama tidak akan seperti ini. Rasa

Kalau kita tidak memerhatikan kita tidak bisa membedakan mana yang Alzheimer

dan mana yang orang pikun. Aku yang selama ini bisa dikatakan tidak pernah

bersalah yang dimiliki oleh tokoh DY semakin besar, ketika DY menyadari kalau

selama ini dirinya kurang memperhatikan kondisi san Mama, selama ini tokoh DY

banyak mengahabiskan waktu di luar rumah, tokoh DY terlalu sibuk sekolah dan

Page 48: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

38

bekerja di luar negeri akhirnya tokoh DY kehilangan semua yang diinginkan dari

Mama.

Tokoh DY juga memiliki bentuk konflik frustasi. Frustasi disebabkan

penggantian prilaku-prilaku atau keinginan-keinginan yang tidak disadari untuk

membuat individu gagal. Tokoh DY frustasi, dan memilih untuk tidak tinggal di

rumah, tokoh DY lebih memilih untuk menetap di luar negeri. DY melakukan

semua ini karena DY sudah tidak tahan lagi berada di pertengahan pertengkaran

kedua orang tuanya. DY berfikir lebih baik orang tuanya bercerai supaya tidak ada

lagi masalah dalam keluarganya.

b. Faktor Penyebab Konflik Batin Dalam Novel Ketika Ibu MelupakankuKarya DY Suharya dan Dian Purnomo

Dalam penelitian ini akan dibahas tentang penyebab konflik batin.

Penyebab konflik batin ini terdiri dari empat macam yaitu, penyebab primer

(primary causes), penyebab predisposisi, penyebab aktual, dan penyebab penguat.

Dalam novel Ketika Ibu Melupakaknku karya DY Suharya % Dian Purnomo,

hanya ditemukan penyebab konflik batin dari faktor penyebab predisposisi,

penyebab aktual dan penyebab penguat.

Predisposisi (predisposising causes) adalah penyebab yang bersifat

disposisi atau kecendrungan, yaitu suatu kondisi yang datang sebelum terjadinya

gangguan pada suatu pada kondisi tertentu. Penyebab predisposisi dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo tergambar dari

tokoh utama DY yang memberikan perhatian lebih kepada ibunya. Setelah ibunya

mendapat perawatan yang baik dari dokter kemudian dokter juga menyuruh

Mama menultrisi vitamin supaya kondisi Mama lebih baik lagi. DY selalu

Page 49: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

39

memberikan perhatian yang lebih sehingga membuat kondisi Mama cepat

membaik lagi seperti biasanya.

Penyebab aktual (precipitating Causes), suatu kondisi yang secara

langsung memberikan efek pada terjadinya gangguan dan bertindak pada pemicu.

Penyebab ini sering lebih dilihat atau tampil sebagai penyebab-penyebab yang

dilihat secara langsung. Penyebab aktual tokoh utama dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo tergambar dari tokoh DY.

Tokoh utama DY yang menyesal karena terlambat mengetahui bahwa ibunya

mengidap penyakit alzheimer, DY berfikir kenapa ia tidak mengetahui lebih awal

penyakit ibunya. Andaikan dia mengetahui lebih awal tentang penyakit ibunya.

DY berfikir DY masih bisa mengatasi penyakit Mamanya walaupun

penyakit Mama sudah tidak bisa diobati setidaknya DY masih bisa mencegah

penyakit ibunya, sehinnga saat ini kondisi san Mama tidak akan separah ini, yang

membuat DY semakin memiliki percecokon didalam dirinya.

Penyebab penguat (reinforcing causes), suatu penyebab berupa kondisi

yang cenderung untuk memelihara peilaku maladaptif yang sedang terjadi.

Misalnya, pemberian perhatian yang berlebihan, atau dilepaskannya tanggung

jawab seseorang dari perbuatan salahnya dengan alasan sakit, maka penyakit itu

akan terus tetap dan bahkan berkembang. Penyebab penguat dalam novel Ketika

Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo. Tergambar dari tokoh

DY yang memberikan perhatian yang berlebihan kepada Mamanya. Setelah

Mamanya menjalani operasi DY lebih memerhatikan lagi kesehatan Mama DY

berharap supaya Mamanya bisa lebih baik lagi dari sebelumnya. DY merasa sedih

Page 50: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

40

melihat kondisi ibunya yang sekarang, karena DY selama ini selalu diberi

perhatian dan pelajaran berkomitmen dengan Mamanya.

Dari Mama DY mendapatkan banyak pelajaran bagai mana mendekatkan

dan bergaul dengan seorang laki-laki. Mama selalu bilang kepada DY kalau kita

berhubungan dengan laki-laki itu tidaklah mudah kita harus bisa menyesuaikan

diri kita dengan pasanagan kita. Kemudian DY berfikir dengan melihat kondisi

Mama yang sekarang DY berfikir kalau hidup kita bergantungan dengan orang

lain maka diri kita merasa mudah untuk dikendalikan dengan orang lain. Mama

selalu memberi penguat kalau kita mulai merasa gagal, kita jangan merasah

mundur tetapi jadikanlah kegagalan itu pelajaran untuk kedepannya.

c. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Konflik Batin Dalam Novel Ketika IbuMelupakanku Karya DY Suharya dan Dian Purnomo

Berdasarkan kajian teori yang terdapat pada bab II, maka teori yang

digunakan dalam menganalisis konflik batin tokoh DY Suharya dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku karya dy suharya dan Dian Purnomo adalah teori

Sigmund Freud yang terdiri dari aspek id, ego, superego. Dikaji dari aspek id. Id

adalah bagian kepribadian yang sangat primitif yang sudah beroperasi sebelum

bayi berhubungan dengan dunia luar maka ia mengandung semua dorongan

bawaan yang tidak dipelajari yang dalam psikoanalisis disebut insting-insting.

Tokoh utama DY Suharya mempunyai peran terbanyak dari novel Ketika

Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo. Id dalam novel Ketika

Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo tergambar dari tokoh DY

yang berkeinginan membangkitkan ingatan ibunya supaya ibunya tidak lupa

tentang keluarganya. Selama ini DY membiasakan dirinya untuk menggunakan

Page 51: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

41

uang dengan berpoyah-poyah untuk membeli ini itu yang tidak bermanfaat. Tetapi

Mama berusaha merubah cara fikir DY bagai mana mengunakan uang dengan

baik. Karena DY punya keinginan untuk menuruti apa kata Mama akhirnya DY

berhasil bagai mana cara mengunakan uang sehingga bermanfaat.

Ego adalah “aku” atau “diri” yang tumbuh dari id pada masa bayi dan

menjadi sumber dari individu untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Adanya

ego, individu dapat membedakan dirinya dari lingkungan di sekitarnya dan

dengan demikian terbentuklah inti yang mengintegrasikan kepribadian. Ego

timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi

yang sesuai dengan kenyataan objektif.

Ego terlihat dari beberapa peristiwa yang mengambarkan konflik batin

tokoh DY Suharya dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan

Dian Purnomo. Tergambar dari tokoh DY yang mempunyai keinginan

membentuk kelompok khusus yang membahas tentang penyakit alzheimer.

Tujuan DY mendirikan kelompok khusus Alzheimer karena DY berfikir pasti

masih banyak orang yang sepertinya selama ini karena DY tidak mau hal itu

terjadi dengan orang lain akhirnya DY punya rencana untuk membangun sebuah

kelompok Alzhaimer.

Dalam diri DY sempat datang penyeselan karena selama ini DY tidak

mengetahui tentang penyakit Mama, tetapi DY juga mempunyai keinginan untuk

membantu kesembuhan Mama, DY berusaha untuk membangkitkan lagi semangat

dari Mama DY menjaga Mama dengan baik agar Mama bisa cepat disembuhkan.

Karena Alzheimer adalah bagian dari ingatan DY harus menjaga perasaan Mama

Page 52: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

42

dengan baik, DY berusaha mengalihkan fikiran Mama ketika Mama berada dalam

kondisi yang tidak baik. DY tidak bpleh melukai perasaan Mama DY juga harus

mengontrol emosi Mama karena penyakit Alzhaimer lebih gampang membuat

Mama marah.

Karena DY tidak sanggup melihat Mama yang sedang sakit di rumah

akhirnya DY memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya sementara waktu DY

langsung berkemas-kemas dan segera pulang untuk melihat bagai mana kondisi

Mama sekarang. Sejak DY berada jauh dirumah ada Narti yang selama ini

menjaga Mama. DY berfikir kalau Narti sudah capek selama ini menjaga Mama,

akhirnya DY memutuskan untuk mengasih uang tambahan kepada Narti. Sebelum

dikasih DY minta izin dulu kepada Papa. DY berusaha untuk selalu ingin

menemani sang Mama dalam kondisi apapun.

B. Analisis Data

Berdasarkan temuan penelitian yang sudah dideskripsikan di atas. Maka

dapat dianalisis temuan penelitian tersebut yang berhubungan dengan konflik

internal tokoh DY Suharya dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY

Suharya dan Dian Purnomo.

1. Konflik Batin dalam Novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharyadan Dian Purnomo

Pada subbab ini akan dianalis bentuk-bentuk konflik batin sebagai berikut.

(1) Depresi, (2) obsesi, (3) Cemas, (4) rasa bersalah, (5) frustasi, (6) perhatian.

Page 53: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

43

a. Depresi Tokoh Utama DY dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karyaDY Suharya dan Dian Purnomo

Depresi adalah gejala seseorang mengalami kondisi kesedihan maksudnya

suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan tidak

berdaya. Saat itu manusia sering menjadi lebih diam, kurang bersemangat dan

menarik diri. Gejala seseorang dikatakan mengalami depresi bila dia dalam

kondisi sedih, kecewa, murung dan susah. Keadaan ini dapat menyebabkan

semanga yang rendah, nahkan bisa jadi patah semangat dan cenderung menarik

diri dengan satu perasaan putus asa, yang pada akhirnya dapat menimbulkan

penampilan melankolois.

Depresi dipicu juga oleh munculnya masalah-masalah yang tidak

terpecahkan. Selain itu, depresi bisa menyebabkan pikiran seseorang berubah

menjadi tidak normal. Berubahnya pikiran orang yang tekena depresi apabila

masalah yang dialami terlalu berat. Begitu pula sebaliknya apa bila seseorang

mengalami depresi dengan masalah yang tergolong ringan, maka ia masih berfikir

dengan wajar layaknya manusia normal lainnya.

Dari temuan yang terlihat yaitu tokoh utama DY merasa lelah melihat

hubungan kedua orang tuanya DY yang selalu menjadi penengah dari kedua orang

tuanya. DY merasa patah semangat melihat hubungan Papa dan Mamanya.

Kemudian DY trauma berada dirumahnya sendiri kerena melihat kedua orang

yang mereka sayangi tidak selayaknya orang yang saling kenal. Ada luka yang

tertoreh didalam hati DY yang entah bagai mana cara untuk mengobatinya.

Page 54: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

44

Data 5Aku tidak tahu kapan hal itu terjadi dan apa yang menjadi pemicunya,tetapi aku menyerah dan cukup merasa lebih menjadi penengahdiantara mereka. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:27)

Berdasarkan kutipan di atas, Tokoh DY merasa bingung melihat kelakuan

kedua orang tuanya. Jika melihat foto-foto masa muda mereka, itu telihat sekali

mereka adalah pasangan sangat serasi, begitu bahagianya kenangan-kenangan

yang mereka lalui selama ini. Dari beberapa pilihan lelaki Cuma Papa yang

menjadi pilihan terbaik Mama. Tapi dengan berjalannya waktu keharmonisan

hubungan kedua orang tua DY mereka berubah. Tokoh DY merasa lelah melihat

hubungan kedua orang tuanya DY yang selalu menjadi penengah dari kedua orang

tuanya. DY sudah putus asa dan tak sanggup lagi menghadapi semua

permasalahan ini. Hari-hari yang dilalui oleh DY seakakn tidak bersemnagat lagi,

kegaduhan yang dilihta oleh DY setiap hari membuat DY semakin depresi,

sehinnga tokoh DY menjadi tetekan karena semua permasalahan ini.

Data 20“Aku tidak dihadapkan pada banyak pilihan, tetapi menyaksikandinginnya hubungan dua orang yang paling aku sayangi di mukabumi ini, membuatku trauma. Ada luka yang tertoreh di dalamhatiku yang entah bagai mana cara mengobatinya”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:62)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dijelaskan bahwa tokoh utama DY

merasa sudah tak tahan dengan pemandngan yang selalu disaksikan setiap hari.

Kedua orangtunya selalu berselisih paham. Meskipun tidak ada bentakan dan

teriakan dari pertengkaran kedua orang tua DY, tetapi teresa berda ditempat yang

asing, karena antra kedua orangtuanya sudah tak akur dan tidak pernah saling

menegur, tidak ada hiburan, canda tawa yang dirasakan oleh tokoh utama DY

Page 55: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

45

pada saat bereda ditengah-tengah keluarganya. Tokoh DY trauma berada dirumah

sendiri kerena melihat kedua orang yang mereka sayangi tidak selayaknya orang

yang saling kenal. Ada luka yang tertoreh didalam hati DY yang enatah bagai

mana cara untuk mengobatinya.

b. Obsesi Tokoh Utama DY dalam Novel Ketika Ibu Melupakanku KaryaDY Suharya dan Dian Purnomo

Gejala seseorang dikatakan mempunyai suatu obsesi, bila dia terus

menerus mengalami suatu perasaan atau di hantui oleh fikiran-fikiran yang terus

menerus timbul menguasai alam kesadarannya. Obsesi trgambar oleh tokoh DY

Suharya yaitu, adanya keinginan kuat dan rasa keyakinan yang besar bahwa

dirinya akan memperlakukan Mama dengan baik.

Obsesi muncul disebabkan adanya dorongan yang merasa seseorang

merasa terobsesi untuk melakukan atau mencapai apa yang diinginkannya. Selain

itu, dorongan yang berbentuk hinaan dan cacian akan membuat seseorang lebih

cepat untuk melakukan atau mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Data 1“dari Columbus Ohio yang merupakan kota pelajar yang damai tentramdan aman sentosa, bergeser ke Washington D.C hingga akhirnyamerambah to the jungle city of New York Frank sinatra membuatkupercaya bahwa kalau aku bisa menakhlukkan kota ini, maka akusudah mekhlukkan dunia”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:18).

Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa selama ini tokoh DY memang

suka bekerja diluar kota yang jauh dari tempat keberadaannya. DY berfikit kalau

kita ingin menambah pengetahuan yang lebih luas kita jangan pernah takut untuk

mencari tau apa yang kita inginkan. DY bekerja di sebuah perusahaan yang

Page 56: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

46

terkenal di Amerika. Dari situ DY mempunyai banyak teman, Teman-teman yang

baik dan saling mengerti satu sama lain. DY tidak pernah merasa mengeluh

dengan pekerjaan seberat apapun DY blajar setiap pekerjaan yang dia lakukan itu

adalah hobynya. DY mempunyai seorang teman yang bernama Frank, ia selalu

memberi semangat kepada DY di saat aku mulai terasa patah semangat Frank lah

yang selalu mendorong aku untuk bangkit dan berjuang kembali.

c. Cemas Tokoh Utama DY dalam Novel Ketika Ibu Melupakanku KaryaDY Suharya dan Dian Purnomo

Gejala seseorang dikatan cemas bila dia merasa kwatir. Selain itu, ada

suatu perasaan yang merupakan sinyal kecurigaan atau perasaan takut yang

berhubungan dengan suatu malapetaka atau kejadian yang tidak menyenangkan,

yang bakal terjadi, baik itu nyata atau hanya dalam fikiran saja.

Cemas dapat menimbulkan rasa tidak aman, rasa tidak tenang, dan bahkan

rasa gelisah dalam diri seseorang yang memikirkan apakah yang diinginkan

tercapai atau tidak. Pada umumnya manusia cenderung memikirkan karena

adanya dorongan dari dalam dan jika itu adalah hal terpenting, maka akan menjadi

buah fikiran yang dapat mengakibatkan tergantungnya kosentrasi.

Data 9“Untunglah mereka tidak bertemu langsung, dan aku sudahmemberikan peringatan langsung padanya, sehingga tidak perlu adawajah aneh yang di pasang untuk merespons pembicaraan Mama”(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:40)

Dari kutipan di atas, Tokoh DY merasa cemas DY berfikir untuk

mendapatkan minantu dambaan susahnya minta ampun. Tokoh DY sangat takut

untuk memperkenalkan sosok teman prianya kepada sang mama, DY takut jika

Page 57: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

47

hal buruk akan terjadi pada temannya jika bertemu dengan Mamanya, DY tidak

tahu apa yang dikatakan Mama nanti sama Rudy. Mama bisa dikatakan orang

yang matre setiap kali orang yang datang kerumah Mama selalu menanyakan

tentang pekerjaan dan berapa penghasilan per-bulan.

Kalau aku nanti membawa Rudy kerumah aku tidak bisa membayangkan

apa yang akan terjadi. Sebelum mereka bertemu aku harus mengatur rencana dulu

sebelum semuanya berantakan. Untunglah pada saat DY membawa Rudy

kerumah tidak bertemu dengan sang Mama, kalaupun mereka bertemu aku sudah

mengatur semuanya sehingga pertemuan nanti tidak terjadi kesalapahaman.

Data 17“Melihat kedua orang tuaku seperti Rusia dan Amerika, seperti planetyang berjarak ribuan tahun cahaya, membuatku merasa lelah beradadiantara keduanya. Aku takut terbakar kalau harus menjadi perantaramereka setiap saat”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:55)

Dari uraian di atas, Tokoh DY terlihat lelah dengan kelakuan orang tuanya

DY sebagai anak merasa lelah dengan kelakuan orang tuanya ia takut menjadi

perentara antara Mama dan Papanya. DY sempat berfikir dengan hubungan kedua

orang tuanya,. Tokoh DY merasa dirinya terjebak ditengah-tengah pertengkaran

kedua orangtuanya. Setiap hari yang dilihat oleh DY hanyalah pertengkaran, DY

bahkan membayangkan jika dirinya tengah berada di daerah-daerah yang sedang

terlibat konflik, sehinnga tidak ada ketenangan yang dirasakan oleh tokoh utama

DY.

Data 24“Setelah pemulihan pascaoperasi, Mama menjadi sulit sekali makan,dia menolak minum air putih sekalipun. Pahit katanya. Papa yangsehari-hari merawat Mama mengalami kesulitan untuk memberimakan Mama. Selain itu emosinya menjadi sangat tidak stabil. Mamamenjadi mudah marah”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:72)

Page 58: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

48

Dari kutipan di atas, DY dan semua keluarga merasa cemas dengan

perkembangan Mama yang telah menjalani operasi. Kami sekeluarga membawa

Mama kerumah sakit untuk mengontrol penyakit. Dari hasil pemeriksaan dokter

memang banyak sekali bakteri yang ada di dalam mulut Mama, dokter menyuruh

Mama operasi untuk menghilangkan semua kotoran-kotoran yang ada di

kerongkongan Mama. Setalah operasi selesai di lakukan Mama merasa sulit untuk

makan apapun yang di makan oleh mama semuanya tidak terasa enak. Emosi

Mamapun makin meningkat hal yang sepeleh selalu di besar-besarkan oleh

Mama.

d. Rasa Salah Tokoh Utama DY dalam Novel Ketika Ibu MelupakankuKarya DY Suharya dan Dian Purnomo

Rasa salah timbul dari suatu penilaian fikiran atau prilaku oleh superego

individu, yaitu gagal untuk hidup menurut diri sendiri, atau terlalu memberi hati

pada dorongan-dorongan alam tidak sadar. Merasa bersalah merupakan bagian

dari sifat menyesal. Merasa bersalah terjadi karena adanya sifat terburu-buru atau

sifat tergesa-gesa untuk membuat orang lain bersedih hati. Selain itu, bila apa

yang telah dilakukan melebihi kadar kewajaran, maka akan muncul sifat merasa

apa yang difikirkannya. Akibat rasa bersalah yang dideritanya, semakin membuat

ia tidak tenang dan harus segera mencari pekerjaan. Hal tersebut terlihat pada

kutipan berikut.

Data 16“Seandainya kami lebih peka, mungkin saat ini kami masih memilikiMama yang menguasai emosinya sendiri tidak seperti sekarang”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:54)

Page 59: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

49

Dari kutipan di atas, terjadi penyesalan dalam diri DY, selama ini tokoh

DY tidak memperhatikan apa yang terjadi kepada Mama, DY hanya berfikir kalau

kelakuan Mama selama ini adalah efek dari usia Mama yang berlanjud. Kami

merasa kalau Mama baik-baik saja kami tidak pernah sama sekali menduga kalau

Mama terkena Alzheimer. Selama ini kami mengabaikannya saja ketika Mama

berteriak-teriak kami hanya berusaha mngalih pembicaraan supaya kemarahan

Mama tidak menjadi-jadi. Sekarang penyakit Mama sudah terlambat untuk

diobati Mama tidak bisa seperti dulu lagi.

Data 28“Aku menangis membaca lanjutan tulisan di buku besar itu. Betapa banyakyang ku lewatkan untuk tidak bersama mereka. Mungkin kalau ada aku,Mama tidak akan sampai terjatuh dan mengalami luka yang serius.Mungkin kalau ada aku, Papa tidak akan sendirian kuwalahanmenjaga Mama. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:83)

Dari kutipan di atas terjadi penyesalan terhadap tokoh DY Mengapa

selama ini dia tidak memperhatikan kesehatan ibunya, mengapa selama ini dia

hanya menuruti keinginan hatinya saja. Sekarang Mama sudah terbaring di tempat

tidur dan susah dalam melakukan aktifitas seandainya ia yang menjaga Mama

pasti Mama akan lebih baik dari sekarang kesehatan Mama akan telih diperhatikan

lagi, Mama tidak akan mengalami luka akibat kelalaian aku. Papa pun mungkin

agak sedikit terbantu karena aku dan Papa bergantian menjaga Mama.

Data 32“Kalau dulu aku tahu kalau kemarahan-kemarahan Mama, emosinyayang tidak stabil, bisa membawa akibat pada kehilangan memoriyang tidak stabil, bisa membawa akibat pada kehilangan memoriyang begitu besar, aku tidak akan membiarkan Mama memelihararasa marahnya, mengurung diri di dalam kamar dan semakin merasabenar, bahwa dia adalah satu-satunya yang terzalimi di rumah,bahwa seluruh dunia berkonspirasi untuk memusuhinya sehinggakemarahannya beralasan”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:152)

Page 60: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

50

Dari kutipan di atas, DY merasa kalau dirinya selama ini tidak peduli

terhadap Mama. DY tidak pernah berfikir kalau kemarahan Mama adalah hal yang

mudah mempengaruhi fikiran Mama sehingga Mama berada didalam keadaan

emosi Mama selalu pergi dan mengurung dirinya kedalam kamar. penyakit yang

dialami oleh Mama selama ini sehingga Mama yang sekarang kehilangan memori

akibat kemarahan-kemarahan yang terjadi kepada diri Mama, DY tidak bisa

memilihara dan mengontrol emosinya sehingga ketika Mama dalam emosi DY

malah memberi emosi balik terhadap Mama, DY tidak bisa mengontrol dirinya

DY berfikir kalau kemarahan Mama adalah hal yang tidak patut untuk

dipermasalahkan.

Data 33“Seandainya aku tidak membiarkan Papa kembali kepada koran ataulapangan tenisnya setiap kali menghadapi masaah dengan Mama,mungkin saat ini tidak ada yang merawat orang demensia di rumahini”. (Ketika Ibu Melupakanku,2014:156)

Dari kutipan di atas DY merasa bersalah dengan dirinya, dulu ketika Papa

bertengkar Papa selalu pergi ninggalin Mama. DY merasa bersalah kalau selama

ini DY telah mengambil keputusan yang salah, sehinnga berdampak kepada

kesehatan Mamanya. DY semakin terpukul dan terus menyalahkan diri sendiri

atas penyakit yang sedang diderita oleh Mamanya.

e. Frustasi Tokoh DY dalam Novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DYSuharya dan Dian Purnomo

Gejala seseorang dapat menjadi frustasi bila ia merasa kecewa atau tidak

merasa puas. Bisa karena tidak merasa puas dengan keadaan dirinya sekarang,

atau individu gagal melaksanakan apa yang sudah ia rencanakan, kegagalan sering

sebagai akibat dari perasaan tidak mampu untuk melaksanakan tugas itu.

Page 61: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

51

Kebanyakan dari frustasi disebabkan dari pergantian prilaku-prilaku atau

keinginan-keinginan yang tidak di sadari untuk membuat individu gagal. Hal

tersebut bisa dilihat dari kutipan berikut.

Data 6

“Alih-alih pelukan atau ciuman sayang yang kudapat dari Mama, katapertamanya adalah,”Papamu itu selalu membentak dan tidak sayangsama Mama”. (Ketika Ibu Melupakanu, 2014:27)

Dari kutipan di atas, bahwa tokoh DY berharap ketika dia pulang dia

disambut dengan pelukan serta ciuman hangat dari Mama, biasanya mereka selalu

melakukan hal yang membuat kedekatan seperti berpelukan dan ciuman. Sekarang

ketika DY sampai dirumah DY malah disambut dengan pengaduan Mama

berantam dengan Papa Mama, selalu berfikir kalau Papa selalu memarahinya,

Mama juga berfikir kalau Papa sudah tidak sayang lagi sama Mama. Menjadi

tempat pengaduan Mamanya setiap kali datang kerumah adalah hal yang

menyakitkan bagi diri DY, berharap kalau kedatangannya di sambut dengan

ciuman atau pelukan, tapi sebaliknya Mama malah curhat dengan masalahnya

sama Papa.

Data 13“Sementara mataku masih mengarah ke Papa dan minta penjelasan lebihjauh. “Papa kenapasih kalian nggak cerai aja?”(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:48)

. Dari kutipan di atas, tokoh DY merasa frustasi karena setiap hari ia

menyaksikan pertengkaran ke dua keluarganya. Masalah sepele saja Mama selalu

membesar-besarkannya DY tidak habis fikir melihat tingkah laku kedua orang

tuanya yang setiap hari selalu terjadi perselisihan. DY sudah tidak tau lagi bagai

mana cara menghadapi kedua orng tuanya mungkin kesabaranku sudah habis

Page 62: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

52

akhirnya aku mengatakan hal yang tidak sepantasnya dikatakan kepada Papanya.

Papa memang memarahi DY waktu itu karena sudah berkata tidak layak tapi Papa

berhasil mengontrol dirinya dan menjelaskan lagi kepada DY kalau mereka

sebenarnya tidak ada masalah yang serius hanya saja Mama yang sangat sensitif

terhadap Papa.

Data 17“Call me durhaka, egois or what ever you like, tapi akhirnya akumemutuskan untuk pergi lagi ke indonesia. Aku tidak tahan lagi melihatdan pulang kerumah yang tidak terasa seperti rumah”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014: 55)

Dari kutipan di atas, tokoh DY selalu mengingat kata-kata yang tidak

sepantasnya di ucapkan itu teman-teman selalu barkata seperti itu karena teman-

temanku berfikir kalau aku tidak mau pulang kerumah dan selalu memilih untuk

berjauhan dari orang tua. “Anak Durhaka” kata itu yang selalu mengingatku

katika aku mulai berfikiran untuk pulang. DY paling tidak betah berada di rumah

DY lebih suka pergi di bandingkan berkumpul dengan keluarganya. Makanya kata

seperti itu sering dikatakan teman-teman kepada DY.

2. Penyebab Konflik Batin Tokoh DY Suharya dalam Novel Ketika IbuMelupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo

Berdasarkan kajian teori yang terdapat pada bab II, maka teori yang

digunakan dalam menganalisis pada bab II yaitu penyebab konflik batin tokoh DY

Suharya dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian

Purnomo itu adalah teori Wiramihardja (2007:41-42) yang terdiri dari penyebab

primer (Primary Causes), penyebab predisposisi, (Predisposising Causes),

Page 63: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

53

penyebab aktual (Precipitating Causes) dan penyebab penguat (Reinforcing

Causes).

a. Predisposisi (Predisposising Causes)

Predisposisi adalah penyebab yang bersifat disposisi atau kecendrungan,

yaitu suatu kondisi yang datang sebelum terjadinya gangguan pada suatu pada

kondisi tertentu.

Data 25“Karena setiap membaca artikel tentang demensia Alzhaimer maka akutiba-tiba menjadi merasa bahwa ada sesuatu yang harus kulakukan.Bukan saja untuk Mama, tapi banyak orang yang sepertikusebelumnya”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:75)

Dari kutipan di atas, tokoh utama DY merasa ingin melakukan sesuatu

tentang penyalit Alzheimer. Setelah DY membaca sebuah buku yang mana berisi

tentang bagai mana merawat orang-orang yang terkena demensia. Dari situ DY

berfikir kalau ia harus melakukan sesuatu hal, ini dilakukan bukan karena dirinya

tetapi dia berfikir masih banyak orang-orang yang mengalami hal yang sama

dengan dirinya, tokoh utama DY ingin mencari lebih banyak informasi tentang

penyakit Alzhaimer, agar nantinya informasi itu dapat dibagikan kepada orang-

orang yang membutuhkan, serrta juga dapat membantu untuk penyembuhan

penyakit Mamanya.

Data 31

“Kondisi Mama sudah jauh lebih baik, beberapa obat bisaditinggalkan. Tetapi ada vitamin baru yang membantu Mama untuk bisamengembalikan kondisi tubuhnya”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:149)

Page 64: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

54

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa tokoh utama DY mulai sedikit lega,

karena perubahan kondisi Mama DY mulai membaik, namun Mama DY juga

harus banyak istrahat Mama tidak boleh berfikir terlalu banyak pesan dari dokter.

Meskipun begitu tokoh DY sudah merasa sangat lega dengan perubahan kondisi

sang Mama yang sudah mulai membaik dari sebelumnya, dokterpun

menganjurkan agar sang Mama tetap masih mengkosumsi beberapa vitamin agar

kondisinya benar-benar bisa pulih, hal ini tentu masih menjadi suatu pemikiran

dalam diri tokoh DY, tetapi DY meresa sudah lumayan tenang dari hari-hari

sebelumnya. Dari peristiwa di atas menunjukan bagaimana konflik yang terjadi

dalam diri tokoh utama DY, dimana DY mengalami ganguan pemikiran dengan

masalah yang sedang dihadapinya. Tokoh DY dirinya benar-benar telah lalai

dalam menjaga sang Mama yang kini akirnya menderita penyakit Alzhaimer.

b. Penyebab Aktual (Precipitating Causes)

Suatu kondisi yang secara langsung memberikan efek pada terjadinya

gangguan dan bertindak pada pemicu. Penyebab ini sering lebih di lihat atau

tampil sebagai penyebab-penyebab yang dilihat secara langsung. Di dalam diri

tokoh utama DY juga ditemukan pentebab konflik aktual, hal ini dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Data 15

“Dan dirumah ini, baik mataku, apa lagi hatiku, tidak melihat adaperlalian antara suami dan istri yang ku panggil Mama dan Papa.Mereka berdua menjalani hubungan dengan fisik selama lebih dari 40tahun, tetapi sebenarnya mereka masih hidup di planet yang berbeda, yangberjarak ribuan tahun cahaya satu sama lain”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:51)

Page 65: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

55

Dari kutipan di atas, tokoh DY merasakan guncangan yang begitu besar

dalam dirinya, kehidupan DY yang dijalani tidak sama dengan kehidupan orang-

orang pada biasanya, yang bisa hidup rukun dan merasakan kehangatan sebuah

keluarga, namun bagi DY hal itu tak pernah ia rasakan, selama ini DY hanya

melihat dan mendengar perkalihian dan perselisishan yang terjadi diantara kedua

orang tuanya. Hal ini tentu membuat kejiwaan seseorang tokoh uatama DY

terganggu, sehinnga terjadilah konflik dalam diri tokoh utama DY. Sehubungan

dengan itu berikut ini juga digambarkan penyebab konflik dalam diri tokoh utama

DY.

Data 34

“Ini yang terjadi denganku dirumah. setiap kali Mama marah akulebih sering menanggapi dengan kemarahan yang lain. Satukemarahan saja sudah bisa menghasilkan hal buruk yang mungkinsaja tidak tertanggungkan, ini lagi dua orang yang marah di dalamrumah. Maka tidak heran kalau aku merasa Jakarta Panas, rumahku gerah,dan aku selalu ingin pergi”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:156)

Dari kutipan di atas terlihat sekali bahwa tokoh DY tidak bisa sabar

dengan perlakuannya, sebab DY belum mengetahui tentang penyakit ibunya.

Setiap kali Mama marah-marah DY selalu balik marah kepada Mama. Melihat

Mama marah-marah saja aku merasa rumah seperti neraka tidak ada yang

mengalah satupun semuanya hanya mengutamakan ego masing-masing. Itulah

penyebab kenapa selama ini DY tidak betah berada di rumahnya. Bukannya aku

tidak kasian kepada Mama tetapi aku tidak tahan melihat kondisi rumah yang

seperti itu. Aku memilih tinggal jauh dari Mama supaya tidak ada keributan lagi.

Page 66: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

56

Dari peristiwa di atas sudah menjelaskan apa penyebab konflik yang

terjadi dalam diri DY. Peneyebab disposisi yang di alami oleh tokoh DY

dikarenakan perubahan situasi dilingkungan keluarga yang di alami oleh DY. Jika

dahulu DY hidup dengan keluarga yang harmonis kini tokoh DY hidup ditengah-

tengah keluarga yang berantakan, setiap hari yang dilalui oleh tokoh DY hanya

perkelahian, perselisihan dan tokoh DY juga kerap harus menjadi penengah dari

pertentangan kedua orang tuanya.

c. Penyebab Penguat (Reinforcing Causes)

suatu penyebab berupa kondisi yang cenderung untuk memelihara peilaku

maladaptif yang telah atau yang sedang terjadi. Misalnya, pemberian perhatian

yang berlebihan, atau dilepaskannya tanggung jawab seseorang dari perbuatan

salahnya dengan alasan sakit, maka penyakit itu akan terus tetap dan bahkan

berkembang.

Data 35

“Alzhaimer Disease internasional (ADI) sepanjang tahun ini membariALZI begitu banyak applause serta apresiasi untuk semua kegiatanadvokasi, kompanye peduli masyarakat, sosialisasi 10 gejala umumAlzhaimer, peningkatan kapasitas melalui trainingdan dancaregiversmeeting dan banyak hal lainnya yang sudah di lakukan”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:157)

Dari kutipan di atas, terlihat bagai mana kepedulian tokoh DY kepada

orang-orang yang menderita penyakit Alzhaimer. DY melakukan pengelompokan

untuk membicarakan tentang Alzheimer memang sekarang partisipasi dari orang-

orang yang menangani Alzheimer sudah mulai meningkat. Mereka melakukan

sosialisasi untuk membicarakan tentang Alzhaimer. Dan ia membuat lebih banyak

Page 67: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

57

lagi rencana untuk kepeduliannya tentang Alzhaimer. DY merasa senang akhirnya

rencana DY selama ini berjalan dengan baik. DY melakukan hal ini karena ia

berfikir kalau DY tidak mau hal yang terjadi kepada dirinya terjadi pula oleh

banyak orang. Akhirnya ia membuat sebuah pengelompokan yang membahas

bagai mana kepedulian kita terhadap orang yang diderita Slzheimer. Berikut ini

juga mengambarkan penyebab konflik yang di alami oleh tokoh utama DY.

Data 41

“Ini adalah pelajaran penting untukku. Sampai kapanpun aku tidakakan menggantungkan hidupku dengan orang lain, baik pasanganmaupun yang bukan pasangan. Sekali kita memutuskan hidup kitabergantung dengan orang lain, maka hanya selangkah kita beradadari titik merasa tidak mampu, dan sangat mudah di kendalikan olehorang lain, maka ini menjawab sikap inferior serta tidak percaya dirianMama di dalam rumah”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:169)

Dari kutipan di atas, tokoh DY banyak menemukan pelajaran tentang

penyakit yang di derita Mama. Bagi tokoh DY, penyakit yang sedang diderita oleh

sang Mama merupakan pelajaran dan tanggung jawab bagi seorang DY, tokoh DY

bahwa hidup tak selamnay haurus bergantung dengan orang lain, kalau hidup kita

bergantung pada yang lain maka diri kita merasa tidak mampu dan sangat mudah

dikendalikan dengan orang lain.

Tokoh DY tidak ingin menjadikan penyakit sang Mama sebagai alasan

untuk dirinya membaci perbuatan Papa yang selama ini telah menelantarkan

Mamanya. Tokoh DY berfikir kalau semua musibah ini adalah sudah menjadi

kehendak dari Allah, meskipun DY merasakan guncungan dengan semua masalah

ini, namun DY tetap harus bersabar dan terus berusaha agar menemukan jalan

untuk kesembuhan sang Mama. Semenjak Mama DY sakit, DY selalu menjadi

Page 68: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

58

orang yang selalu ada untuk orang tuanya, dengan persaan yang tak menentu DY

selalu setia untuk menemanai sang Mama dalam penyembuah penyakitnya.

3. Aspek yang Mempengaruhi Tokoh DY Suharya dalam Novel Ketika IbuMelupakanku Karya DY Suharya & Dian Purnomo

Berdasarkan kajian teori yang terdapat pada bab II, maka teori yang

digunakan dalam menganalisis konflik batin tokoh DY Suharya dalam novel

Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo adalah teori

Sigmund Freud yang terdiri dari aspek id, ego, superego.

a. Id

Berdasarkan klasifikasi data terdapat beberapa peristiwa yang

menggambarkan aspek id yang dimiliki oleh tokoh utama DY dalam novel Ketika

Ibu Melupakanku karya Suharya & Dian Purnomo. Peran DY Suharya mrmpunyai

peran terbanyak dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan

Dian Purnomo.

Data 10

“Seandainya aku tahu kalau depresi dan marah-marah yang terjadipada Mama, bisa menjadi faktor resiko atau entry poin / pintu masukdemensia, atau setidaknya fakor yang menyebabkan Mama karenademensia, maka dari dulu-dulu aku akan mengajak Mama untukmelakukan sesuatu yang mengalihkan perhatiannya dari kemarahandan depresinya”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:41)

Dari kutipan di atas, terlihat penyesalan pada tokoh DY mengapa selama

ini ia tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita Mamanya. Jika dari dulu

dia mengetahui tentang penyakit yang di alami oleh Mama maka DY berusaha

untuk membantu mengalihkan perhatian Mama, supaya Mama tidak larut dalam

pemikiran yang berhubungan dengan negatif. Aku tidak akan membiarkan Mama

Page 69: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

59

marah-marah aku berusaha menghibur dan meredakan kemarahan Mama, aku

ingin sekali menjaga Mama aku tidak mau sesuatu terjadi kepada Mama dari dulu

mungkin ia tidak akan melawan apa yang di katakan Mama selama ini.

Data 22

“Mungkin kebiasaan itu berawal karena melihat pengalaman kakaknya.Kakak Mama pemilik bioskop di subang. Orang yang memiliki banyakharta itu, perlahan-lahan ambruk karena kebiasaan buruknyasendiri”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:66)

Dari kutipan di atas, menunjukan bahwa tokoh DY berfikir kalau sesuatu

yang kita lakukan tidak bermanfaat maka semuanya akan hilang dengan sekejap

mata. Kebiasaan yang sering kita lakukan itu terlihat dari pengalaman yang sudah-

sudah. DY mersakan bahwa selama ini keluarganya telah banyak melakukan

kesalahan, sehingga apa yang telah dibangun selama ini dengan susah payah,

hilang dengan sekejap saja, hal ini tentunya menjadi pukulan dalam diri tokoh

DY. Berikut juga digambarkan aspek id yang dimiliki oleh tokoh DY

Data 23

“Sebelumnya, aku cenderung membelanjakan apapun yang kumiliki.Aku membeli sesuatu yang kusukai dan membuatku bahagia. Akusudah melihat bagai mana menyimpan dan menggenggam hartanya terlaluerat membuat orang tuaku menjadi orang yang menyebalkan”.(Ketika Ibu Melupakanku, 2014:68)

Dari kutipan di atas, bahwa tokoh DY tidak pernah berfikir dengan baik, ia

hanya berfikir tentang kesenangannya saja, ia hanya menggunakan uangnya

dengan berpoya-poya untuk membeli ini itu yang merutnya tidak bermanfaat.

Memang uang yang dipakai itu hasil dari kerja kerasnya juga, alangkah baiknya

kalau uang itu ditabung untuk keperluan yang mendatang. Dengan melihat cara

hidup orang tua DY terutama Papa, ia sangat memprihitungkan uangnya, Papa

Page 70: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

60

hanya menggunakan uangnya disaat keperluannya saja dari situ aku bisa belajar

bagai mana cara hidup supaya tidak royal dan uang di guanakan hanya untuk

keperluannya saja.

b. Ego

Berdasarkan hasil inventarisasi data yang telah dikumpulkan terdapat

beberapa peristiwa yang mengambarkan konflik batin dari aspek ego yang

dimiliki oleh tokoh utama DY Suharya dalam novel Ketika Ibu Melupakanku

karya DY Suharya dan dian purnomo.

Teori yang telah dijelaskan pada bab II, bahwa ego menolong manusia

untuk mempertimbangkan apakah dia dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan

kesulitan atau penderitaan bagi diri sendiri. Kutipan diatas dikategorikan konflik

batin tokoh DY dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan dian

purnomo dikaji dari aspek ego. Dengan adanya id muncullah ego dalam diri DY

Suharya.

Data 19

“Pilihanku memang tidak banyak. Aku memang sudah berkomitmen untukmenyelesaikan kuliahku. Aku belajar komitmen dari kedua orang tuakuini. Maka tetap memegang komitmenku untuk menyelesaikan kuliah,juga adalah cara untuk menunjukan keberadaan mereka di dalamdiriku”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:59)

Dari kutipan di atas, tokoh DY berfikir kalau menyelesikan kuliah adalah

tujuannya dari awal. DY punya keyakinan untuk membuktikan kepada kedua

orang tuanya kalau ia bisa sukses seperti yang diinginkan oleh orang tuannya. DY

berfikir kalau kulianya tamat dan bisa membanggakan kedua orang tuannya juga.

Orang tua DY pernah mengajari DY kalau kita memang sungguh-sungguh dalam

Page 71: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

61

melakukan sesuatu maka usaha kita tidak akan sia-sia. Jika ia sukses maka

keluargaya bangga terhadapa dirinya. DY yakin terhadap keputusannya akhirnya

DY memutuskan untuk menyelesaikan kuliahnya dan meninggalkan Mama dan

Papa dirumah untuk sementara waktu.

d. Superego

Berdasarkan inventarisasi data yang telah dikumpulkan terdapat tiga

peristiwa yang mengambarkan konflik batin dari apek superego yang dimiliki

oleh tokoh utama DY Suharya dalam novel ketika Ibu Melupakanku karya DY

Suharya dan dian purnomo.

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan pada bab II bahwa superego

mengacu kepada moralitas dalam kepribadian, superego sama dengan hati nurani

yang mengenali nilai baik dan buruk. Dan super ego menyelesaikan id serta ego.

Data 29

“Aku pulang kembali ke jalan kayu putih tengah di salah satu sudutjakarta timur pada usia tersebut. Alzhaimer yang di derita Mamayang membawa ku pulang”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:89)

Dari kutipan di atas, tokoh DY dapat kabar dari Papa kalau hari ini Mama

harus di operasi. DY merasa sedih karena ia merasa jauh sekarang dari Mamanya.

DY menangis sepanjang hari membayangkan bagai mana keadaan Mama

sekarang, Mama pasti sangat membutuhkan DY karena DY selama ini memang

sangat dekat dengan Mama karena DY anak yang paling kecil. DY sangat

berkeinginan sekali untuk melihat Mama. Setelah DY menangis seharian

memikirkan Mama, ia takut terjadi apa-apa dengan Mama DY akhirnya DY

memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya sementara waktu DY langsung

Page 72: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

62

berkemas-kemas dan segera pulang untuk melihat bagai mana kondisi Mama

sekarang.

Data 37

“Papa setuju aku membari Ekstra. Hanya saja angkanya yangmenjadi bahan argumen”. (Ketika Ibu Melupakanku, 2014:160)

Dari kutipan di atas, Tokoh DY memberi bonus yang lebih kepada Narti,

karena Narti selama ini sudah susah payah menjaga Mama. Maka tidak salah

kalau DY memberi uang tambahan untuk Narti yang telah susah payah menjaga

Mama. DY sempat bilang sama Papa rencana untuk memberi uang tambahan

kepada Narti. Papa setuju saja kalau Narti di kasih uang tambahan cuman

sayangnya Papa tidak menyukai kalau uang yang di kasih ke Narti itu jumlahnya

terlalu banyak. Karena Papa yang selama ini hidupnya berprihitungan maka Papa

harus berfikir-fikir dulu untuk mengasih uang untuk seseorang.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis konflik batin tokoh utama dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo terdapat empat bentuk-

bentuk konflik batin dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan

Dian Purnomo. Pertama, depresi, tokoh DY memang tidak mengetahui bagai

mana kondisi Mama sekarang ini. Tokoh DY merasa tidak sanggup untuk melihat

kedua orang tuanya selalu berantam dengan masalah yang tidak patut untuk

diperbincangkan tokoh DY selalu menjadi penengah di antara kedua orang

tuamya DY merasa tidak sanggup lagi menjadi pemicunya, tokoh DY menyerah

dan merasa lelah denganmasalah yang terjadi dirumahnya.

Page 73: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

63

Kedua, obsesi, disaat DY bekerja di luar negari tokoh DY mendapat

pengalaman banyak tentang pengetahuannya tokoh DY mempunyai teman

banayak salah satu teman yang dekat dengan tokoh DY ia selalu membangkitkan

semangat dalam dirinya, ketika tokoh DY mulai menyerah dengan semua masalah

yang sedang dijalaninya. Ketiga, cemas tokoh DY merasa cemas melihat kondisi

Mama yang mulai memburuk DY segera memberi perhatian dan perawatan

terhadap Mama supaya Mama bisa terawat dengan baik dan sehat seperti

biasanya.

Keempat, Rasa Salah yang di alami tokoh DY ketika selama ini ia tidak

pernah menetap di rumah dan menghabiskan waktu dengan Mama. Ia sibuk

dengan dirinya sehingga Mama menderita Alzhaimer tidak diketahui oleh

keluarganya. Kelima, frustasi tokoh DY mengalami frustasi melihat hubungan

kedua orang tuanya tidak seperti hubungan suami istri lainnya. Mereka selalu

bertengkar dan menyalahkan satu sama lain. DY tidak tahan melihat mereka yang

selalu betengkar sehingga DY sempat menyuruh orang tuanya bercerai. Keenam,

perhatian tokoh mulai perhatian kepada ibunya saat ibu mulai dirawat dirumah

sakit DY memberi perhatian lebih kepada Mama supaya Mama bisa sembuh

seperti biasanya.

Aspek-aspek yang mempengaruhi tokoh utama yang ditemukan ada tiga

macam yang. pertama, penyebab Predisposisi (Predisposising Causes) yaitu

penyebab yang bersifat disposisi atau kecendrungan suatu kondisi yang datang

sebelum terjadinya gangguan pada suatu kondisi tertentu. Penyebab disposisi

yang dialami oleh tokoh DY yaitu ketika DY mengetahui kalau Mamanya

Page 74: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

64

mengidap penyakit Alzahimer, sehinnga hal ini menjadi pukulan berat bagi tokoh

DY. DY yang selama ini sempat marah dan kecewa dengan sikap sang Mama,

namun kini berubah menjadi kasihan, karena melihat kondisi Mama yang sangat

menyedihkan, DY baru menyadari selama ini sikap Mamanya yang sering emosi

dan marah-marah adalah pengaruh dari penyakit yang sedang diderita, maka hal

ini membuat batin DY merasa terguncang dan menyalahkan diri sendiri atas apa

yang sedang terjadi.

Kedua, penyebab Aktual (Precipitating Causes) Suatu kondisi yang secara

langsung memberikan efek pada terjadinya gangguan dan bertindak pada pemicu.

Penyebab ini sering lebih di lihat atau tampil sebagai penyebab-penyebab yang

dilihat secara langsung. Seperti tokoh DY mengalami hal buruk seperti setiap kali

ia datang kerumah ia selalu menyaksikan orang tuanya lagi bertengkar DY selalu

menjadi penengah di antara keluarganya DY merasa lelah menghadapi sifat kedua

orang tuanya sehingga ia memutuskan untuk tinggal jauh dari keluarganya.

Ketiga, penyebab penguat (Reinforcing Causes), suatu penyebab berupa kondisi

yang cenderung untuk memelihara peilaku maladaptif yang telah atau yang

sedang terjadi. Misalnya, pemberian perhatian yang berlebihan, atau

dilepaskannya tanggung jawab seseorang dari perbuatan salahnya. Hal ini terlihat

dalam diri DY. Penyakit yang diderita oleh sang Mama menjadikan alasan bagi

DY untuk memberikan perhatuan yang berlebihan kepada sang Mama. Perhatian

yang diberikan oleh DY terhadap sang Mama merupakan adanya konflik yang

dialami oleh tokoh uatama DY.

Page 75: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

65

Berdasarkan hasil analisis data, maka dalam novel ini juga terdapat aspek-

aspek konflik batin yang ada dalam diri tokoh utama DY, apek itu seperti aspek

Id, ego dan superego. Aspek Id yang tergambar pada tokoh DY ketika dia timbul

penyesalan pada dirinya karena ia tidak mengetahui tentang penyakit ibunya

selama ini. Ia mempunyai keinginan untuk lebih memperhatikan Mama selama ini

kalau saja ia lebih peduli terhadap Mama pasti Mama tidak akan parah seperti ini.

Aspek ego tokoh utama dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY

Suharya dan Dian Purnomo tergambar dari tokoh DY yang membentuk kelompok

khusus yang membahas tentang penyakit alzheimer. Tokoh DY berfikir kalau

banyak orang yang sepertinya sebelum itu DY lebih memerhatikan lagi tentang

keinginannya mencari tahu bagai mana cara merawat orang yang terkena

demensia. Aspek superego dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY

Suharya dan Dian Purnomo tergambar bagai mana kepedulian tokoh DY sebagai

seorang anak terhadap sang Mama, setelah mengetahui tentang penyakit yang

diderita Mama. Tokoh utama DY berencana untuk menjaga Mama, tokoh DY

harus memberi perhatian lebih kepada Mama supaya kondisi Mama bisa membaik

seperti biasanya.

Dari hasil penelitian yang telah dilkukan di dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya & Dian Purnomo, terdapat berbagai bentuk-

bentuk konflik yang terdapat dalam tokoh utama DY. Selain itu juga terdapat

faktor penyebab terjadinya konflik. Namun dalam novel ini tidak ditemukan

penyebab primer yang ada dalam tokoh utama DY. Dalam tokoh DY tidak

terdapat penyebab primer yang menyebabkan adanya ganguan yang di alami oleh

Page 76: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

66

tokoh DY. Dalam novel ini hanya terdapat faktor disposisi dan faktor penguat

yang dimiliki oleh tokoh DY.

Page 77: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

67

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama,

Bentuk-bentuk konflik batin Tokoh DY dalam novel Ketika Ibu Melupakanku

karya DY Suharya dan Dian Purnomo, kedua, penyebab konflik batin tokoh DY

Suharya dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian

Purnomo sebagai berikut, ketiga, aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh

DY Suharya dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian

Purnomo.

Bentuk-bentuk konflik batin yang terdapat dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo yaitu depresi, obsesi, cemas,

rasa bersalah, frustasi, dan perhatian.. Bentuk konflik yang palin didominan oleh

tokoh DY adalah bentuk konflik depersi dan rasa bersalah. Tokoh DY Suharya

merasa depresi, bersalah, dan frustasi karena terlambat mengetahui penyakit yang

diderita ibunya, dan merasa cemas kalau penyakit ibunya akan semakin parah oleh

karena itu ia memberikan perhatian lebih untuk ibunya.

Penyebab-penyebab konflik batin yang terdapat dalam novel Ketika Ibu

Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo yaitu: (1) penyebab

predisposisi, (2) penyebab aktual, dan (3) penyebab penguat. Penyebab

predisposisi dalam novel Ketika Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian

Purnomo tergambar ketika tokoh DY mengetahui kalu selama ini Mamanya

menderita penyakit Almaizher. Peneybab penguat yang ada dalam diri tokoh DY

67

Page 78: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

68

terlihat ketika tokoh DY memberikan perhatian lebih kepada ibunya. Tokoh DY

merasakan guncangan dalam dirinya, karena tokoh DY tidak mengetahui lebih

awal tentang penyakit yang sedang diderita oleh sang Mama, tokoh DY merasa

meskipun dia tidak bisa mengobatinya setidaknya dia bisa mencegah penyakit

ibunya agar tiadak menjadi lebih parah.

Aspek yang mempengaruhi konflik batin yang terdapat dalam novel Ketika

Ibu Melupakanku karya DY Suharya dan Dian Purnomo yaitu: (1) id, (2) ego, dan

(3) super ego. Id tokoh utama DY terlihat ketika DY berkeinginan untuk

membangkitkan ingatan ibunya supaya ibunya tidak lupa tentang keluarganya.

Ego dalam tokoh utama DY tergambar dari sikap tokoh DY yang ingin

membentuk kelompok khusus yang membahas tentang penyakit alzheimer. Super

ego dalam tokoh utama DY tergambar ketika tokoh DY berusaha untuk menjaga

Mamanya yang sedang sakit, DY merasa sangat bersalah dan menyesal sehinnga

DY bertekad untuk selalu mendapngi sang Mama sampai kondisi Mamanya

benar-benar bisa pulih dan bisa mengingat semua kenenangan yang telah DY

lakukan selama ini dengan Mamanya.

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan sehubungan dengan penelitian

ini antara lain: Bagi penikmat sastra, hasil penelitian ini dapat menambah

pengetahuan dan pemahaman tentang sastra dan ilmu tentang konflik batin. Bagi

penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam

menganalisis suatu karya sastra. Bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini dapat

dijadikan acuan atau pedoman untuk penelitian sastra.

Page 79: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

69

DAFTAR PUSTAKA

Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Citra BudayaIndonesia.

Cahya. 2009. “Konflik Tokoh Wanita Dalam Novel Cinta Suci Zahrana KaryaHabiburrahman EL Shirazi”. Skripsi. Padang: STKIP.

Emzir, dan Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Endraswara, Suwardi. 2008. Psikologi Sastra. Jakarta: Media Pressindo.

Usman Kolip & Elly M. Setiadi. 2011. Pengantar Psikologi. Jakarta. Kencana.

Haryanto, Dany dan G. Edwi Nugrohadi. 2011. Pengantar Sosiologi Dasar.Jakarta: PT Prestasi Pustaka Karya.

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Penerbit Mandar Maju.

Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Jakarta.

Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Karya, Metode, Teori dan ContohKasus. Jakarta: Yayasan Obor.

Muhardi dan Hasanuddin WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP.

Muis, Saludin. 2009 . Kenali Kepribadian Anda dan Permasalahannya dari SudutPandang Teori Psikoanalisa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gaja Mada.

Ratna, Nyoman. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Sari. 2014. “Konflik Tokoh Raras Dalam Novel Tabularasa karya Rati Kumala”.Sripsi. Padang: STKIP.

Semi, M Atar. 2008. Metode Penelitian Sasatra. Padang: Angkasa Raya.

Semi, M Atar. 1988. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa.

Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud.

Yogyakarta: KANISIUS

Sujanto, Agus dkk. 2009. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 80: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

70

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung. Angkasa

Bandung.

Usman Kolip & Elly M. Setiadi. 2011. Pengantar Psikologi. Jakarta. Kencana.

Wahlin. 2009. “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Tambang Ilalang

Karya MD. Aminuddin”. Skripsi. Padang: STKIP.

Wiramihardja, Sutarjo A. 2007. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: PT

Refika Aditama.

Page 81: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

1

Bentuk Konflik Batin tokoh utama dalam novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya dan Dian Purnomo

No TokohPeristiwa

a b c d e fa b c d

Id ego super egoHalaman

1 DY SuharyaFrank Sinatra membuatku percaya bahwakalau aku bisa menaklukkan kota ini, makaaku sudah menaklukkan dunia.

√ 18

2 DY Suharya

Papa yang pensiunan Bank Ekspor ImporIndonesia atau bisa dikenal dengan BankEXIM, menghabiskan hidupnya sepertiseorang bankir sejati, berorientasi padapencapaian target, memenuhi kebutuhankeluarga dengan sangat baik, berhitungdan menabun, provider sejati.

√ 24

3 DY Suharya

Papa sebaliknya. Papa yang belummenyelesaikan kuliahnya, karenaketerbatasan biaya bekerja di sebuahperusahaan Belanda Nederlands HandelMaatschapij, Bank Beland yang dinasionalisasi pada tahun 1957 yangkemudian menjadi Bank Import Indonesiadi Jakarta pada Tahun 1968- Banktersebutlah yang kemudian membawa Papakesana untuk mendapatkan pendidikanselama satu setengah tahun.

√ 26

Page 82: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

2

4 DY Suharya

Mama dan Papa bertemu di pestaperkawinan di Subang. Papa adalah temanpegantin laki-laki Mama teman pengantinperempuan. Kalau mendengar cerita inipikiranku selalu melayang di film-filmtahun 50-an, aku membayangkan Mamadan Papa Saling melirik pada momenpolonais dancing. that's what happened tobe exact. lalu mereka dikenalkan danberlanjud menjadi hubungan yang lebihserius.

√ 26

5 DY SuharyaAku tidak tahu kapan hal itu terjadi danapa yang menjadi pemicunya, tetapi akumenyerah dan cukup merasa lelah menjadipenengah di antara mereka.

27

6 DY SuharyaAlih-alih pelukan atau ciuman sayangyang kudapat dari mama, kata pertamanyaadalah, "Papamu itu selalu membentak dantidak sayang sama Mama."

√ 27

7 DY Suharya

Sekarang, setelah aku melihat sendiridengan kaca mata yang lebih lebar, akupikir pernikahan kakak-kakakku ketika ituadalah upaya mereka untukmempertahankan diri, melarikan diri darirumah yang tidak memberikanketentraman buat mereka dan membinarumah tangga masing-masing dengandamai sejahtera tanpa interfensi apa pun.

√ 33

Page 83: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

3

8 DY SuharyaDia yang membantu membuat prakaryasekolah dari lilin, mengerjakan PR ketikamasih SD, bahkan dia juga mengambilkanraporku beberapa kali

√ 34

9 DY Suharya

Untunglah mereka tidak bertemu langsung,dan aku sudah memberikan peringatanlangsung padanya, sehingga tidak perluada wajah aneh yang dipasang untukmerespons pembicaraan Mama.

√ 40

10 DY Suharya

Seandainya aku tahu kalau depresi danmarah-marah yang terjadi pada Mama,bisa menjadi faktor resiko atau entry point/ Pintu masuk demensia, atau setidaknyafaktor yang menyebabkan Mama karenademensia, maka dari dulu-dulu aku akanberusaha mengajak Mama untukmelakukan sesuatu yang mengalihkanperhatiannya dari kemarahan dandepresinya.

√ 41

11 Mama

"Sekarang dengarin. Masa' dia itu sudahsaya kasih tahu, itu sawah saya yangdisebelah selatan, yang kemarin yangbelum lama panen, yang saya kirimberasnya ke kamu satu karung itu,sekarang sudah ditanamin lagi. Padahalniatan saya kan itu sawah mau dibiarkandulu, biar nanti mau dikasih tanaman yanglain dulu. sekarang kalau dia sudahterlanjur tanam, terus saya nggak berhakmarah?"

√ 46

Page 84: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

4

12 Mama

Jadi benarkan kalau saya marah sama dia?Itu sawah saya kan? " iya, saya yang bayardia. Jadi seharusnya kalau ada apa-apasama sawah itu, dia bilang ke saya.Perkara nanti saya mau tanamin ataunggak, itu terserah saya. Dia itu jadi petanisudah dari lahir, kok ilmunya nggaknambah-nambah. harusnya sawah itudiberi waktu buat bernafas dulu. Benargitukan Narti

√ 47

13 DY Suharya Sementara mataku masih mengarah kePapa dan minta penjelasan lebih jauh. "Papkenapa sih kalian nggak cerai aja?"

√ 48

14 Mama

Mama yang nggak ngerti apa-apa Mamayang lulusan SMA, sementara yang lainpada kuliah, Serjana. Kerja, punya uang.Cuma Mama sendiri yang paling bodoh dirumah ini.

√ 49

15 DY Suharya

Dan di rumah ini, baik mataku, apa lagihatiku, tidak melihat ada perlalian antarasuami dan istri yang ku panggil Mama danPapa. Meraka berdua menjalaniperkawinan secara fisik selama lebih dari40 tahun, tetapi sebenarnya mereka masihhidup di planet yang berbeda, yangjaraknya ribuan tahun cahaya satu samalain,

√ 51

16 DY Suharya

Seandainya kami lebih peka, mungkin saatini kami masih memiliki Mama yangmenguasai emosinya sendiri tidak sepertisekarang

√ 54

Page 85: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

5

17 DY SuharyaCALL me durhaka, egois or what ever youlike, tapi aku akhirnya memutuskan untukpergi lagi dari indonesia. Aku tidak tahanlagi melihat dan pulang ke rumah yangtidak terasa seperti rumah.

√ 55

18 DY Suharya

Melihat kedua orang tua ku seperti Rusiadan Amerika, seperti dua planet yangberjarak ribuan tahun cahaya, membuatkumerasa lelah harus berada di antarakeduanya. Aku takut terbakar kalau harusmenjadi perantara meraka setiap saat.

√ 55

19 DY Suharya

Tahun 1997, pada ulang tahunnya yang ke63, Papa membelikan Mama hadiah ulangtahun sebuah mobil Toyota Starletberwarna merah dengan plat nomor tglulang tahun Mama, 308. Tiga Agustus1934, Mama lahir ke muka bumi.

√ 59

20 DY Suharya

Aku tidak dihadapkan pada bayak pilihan,tetapi menyaksikan dinginnya hubungandua orang yang paling aku sayangi dimuka bumi ini, membuatku trauma. Adaluka yang tertoreh di dalam hatiku yangentah bagai mana cara mengobatinya.

√ 62

21 DY SuharyaWalaupun keuwangan keluarga kami tidakbisa dikatakan memprihatinka, tetapi PapaMama sangat memprihitungkan, karenamereka bercita-cita menyekolahkan anaksetinggi mungkin.

√ 65

Page 86: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

6

22 DY Suharya

Mungkin kebiasaan itu berawal karenamelihat pengalaman kakaknya. KakakMama,pemilik Bioskop di Subang., orangyang memiliki banyak harta itu, perlahan-lahan ambruk karena kebiasaan buruknyasendiri

√ 66

23 DY Suharya

Sebelumnya, aku cenderungmembelanjakan apa yang kumiliki. Akumembeli sesuatu yang kusukai danmembuatku bahagia. Aku sudah melihatbagai mana menyimpan danmenggenggam hartanya terlalu eratmembuat orangtuaku menjadi orang yangmenyebalkan.

√ 68

24 DY Suharya

Setelah pemulihan pascaoperasi, Mamamenjadi sulit sekali makan. Dia menolakminum air putih sekalipun. Pahit katanya.Papa yang sehari-hari merawat Mama dirumah mengalami kesulitan untukmemberi makan Mama. Selain ituemosinya menjadi sangat tidak stabil.Mama menjadi mudah Marah.

√ 72

25 DY Suharya

Karena setiap membaca artikel tentangdemensia Alzheimer dan Alzhaimer makaaku tiba-tiba menjadi merasa bahwa adasesuatu yang harus kulakukan, bukan sajauntuk Mama, tapi banyak orang lain yangsepertiku sebelumnya.

√ 75

Page 87: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

7

26 DY Suharya

Sementara Papa dengan pertanyaan yangsama, dia bisa menjawab secara konsisten,bahwa dia menikahi Mama karena sejakawal bertemu ber-polonais dancing diacara perkawinan temannya di subang, diatahu bahwa perempuan itulah yang akanmenjadi istrinya.

√ 83

27 DY Suharya

Aku menangis membaca lanjutan tulisa dibuku besar itu. Betapa banyak yangkulewatkan untuk tidak bersama mreka.Mungkin kalau ada aku, Mama tidak akansampai terjatuh dan mengalami luka yangserius. Mungkin kalau ada aku, Papa tidakakan sendirian kuwalahan menjaga Mama.

√ 83

28 DY Suharya

Pilihanku memang tidak banyak. Akumemang sudah berkomitmen untukmenyelesaikan kuliahku. Aku belajarkomitmen dari kedua orang tuaku ini.Maka tetap memegang komitmenku untukmenyelesaikan kuliah, juga adalah carauntuk menunjukan keberadaan merekadidalam diriku.

√ 83

29 DY SuharyaAku pulang kembali ke jalan kayu putihtengah di salah satu sudut jakarta timurpada usia tersebut. Alzhaimer yang diderita Mama yang membawaku pulang.

√ 89

30 DY Suharya"Mama sama Papa baik-baik ya. DY nggakbisa jaga Mama - Papa setiap hari" √ 107

Page 88: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

8

31 DY Suharya

Kondisi Mama sudah jauh lebih baik,beberapa obat bisa ditinggalkan. Tetapiada vitamin baru yang membantu Mamauntuk bisa mengembalikan kondisitubuhnya.

√ 149

32 DY Suharya

Kalau dulu akau tahu bahwa kemarahan-kemarahan Mama, emosinya yang tidakstabil, bisa membawa akibat padakehilangan memori yang tidak stabil, bisamembawa akibat pada kehilangan memoriyang begitu besar, aku tidak akanmembiarkan Mama memelihara rasamarahnya, mengurung diri di dalam kamardan semakin merasa benar, bahwa diaadalah satu-satunya yang terzalami dirumah, bahwa seluruh dunia berkonspirasiuntuk memusuhinya sehinggakemarahannya beralasan.

√ 152

33 DY Suharya

Seandainya aku tahu dari dulu bahwakemarahan tidak pernah membawakebaikan. Seandainya ketika marah kepadaorang rumah, marah pada keadaan, marahpada lingkungan yang tidak mendukungkebutuhanku, aku memilih berfokus padakebutuhan lainnya. Sayangnya aku barumenyadari sekarang, bahwa kemarahanhanya akan membawa kita lebih jauhkesudut terburuk.

√ 156

Page 89: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

9

34 DY Suharya

Ini yang terjadi denganku di rumah. Setiapkali Mama marah, aku lebih seringmenanggapi dengan kemarahan yang lain.Satu kemarahan saja sudah bisamenghasilkan hal buruk yang mungkintidak tertanggungkan, ini lagi dua orangyang marah di dalam rumah. maka tidakheran kalau aku merasa jakarta panas,rumahku gerah, dan aku selalu ingi pergi

√ 156

35 DY Suharya

Alzhaimer Disease International (ADI)sepanjang tahun ini memberi ALZI begitubanyak applause serta apresiasi untuksemua kegiatan advokasi, kompanyepeduli masyarakat, sosialisasi 10 gejalaumum Alzhaimer, peningkatan kapasitasmelalui trainingdan dancaregiversmeetingdan banyak hal lainnyayang sudah di lakukan.

√ 157

36 DY Suharya

Sudah menjadi kebiasaan, kakak-kakakkudatang tepat waktu, tekadang kakakkuyang rumahnya hanya dapat mencapai 5menit dari rumahku (Lelly) sering kalidatang lebih awal dan membantumenyiapkan keperluan acara.

√ 160

37 DY Suharya

Papa setuju aku memberi Ekstra. Hanyasaja angkanya yang menjadi bahanargumen. √ 160

38 DY Suharya

Apa pun yang terlintas, ya itulah yangmuncul di ucapkannya. Papa mungkintidak pernah tahu bahwa apa yang diucapkan bisa membuat orang laintersinggung.

`

162

Page 90: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

10

39 DY Suharya

Dari Mama aku belajar bahwa memelikikomitmen dengan pasangan adalah sesuatuyang berat. Kita hidup dengaan orang yangsepenuhnya asing. Kita dipaksa untukmenyesuaikan diri dan berkompromi.Tetapi satu hal yang sering di lupakan olehsepasang manusia yang berkomitmen ini,bahwa kompromi dan menyesuaikan diritidak pernah akan berhasil jika hanyadilakukan oleh sutu pihak.

√ 166

40 DY Suharya

Mama selama menjadi istri Papa tidakpernah mendapatkan uang sendiri. Papamenyediakan semuanya.walaupun uangyang diberikan oleh Papa juga di pakaiuntuk investasi, memberi sawah, tanahserta menabung dan memenuhi kebutuhankeluarga serta pribadi Mama, tetapi jauh didalam hatinya, aku yankin bahwa Mamatidak merasa benar-benar sebagai manusiayang mandiri. ada ketergantungan yangterpancar dari getarannya.

√ 168

Page 91: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

11

41 DY Suharya

Ini adalah pelajaran penting untukku.Sampai kapan pun aku tidak akanmenggantungkan hidupku pada orang lain,baik pasangan maupun yang bukanpasangan. Sekali kita memutuskan hidupkita bergantungan pada orang lain, makahanya selangkah kita berada dari titikmerasa tidak mampu, dan sangat mudahdikendalikan oleh orang lain. Maka inimenjawab sikap inferior serta ketidakpercayadirian Mama di dalam rumah.

√ 169

Page 92: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

1

Lampiran I

Identitas Novel

Judul : Ketika Ibu Melupakanku

Penulis : DY Suharya & Dian Purnomo

Penerbit : PT. Gramedia

Cetekan : Pertama, November 2014

ISBN : 978-602-03-0943-9-

Jumlah Halaman : 183 Halaman

Desainer Sampul : Suprianto

Editor : Mirna Yulistianti

Copy editor : Rabiatul Adawiyah

Setter : Nur Wulan Dari

Page 93: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

2

Lampiran 2

Sinopsis novel Ketika Ibu Melupakanku Karya DY Suharya dan DianPurnomo

DY adalah seorang anak yang ibunya menderita penyakit Alzaimer namun

DY tidak pernah mengetahui penyakit yang diderita oleh ibunya. DY hanya

melihat kelakuan ibu yang sehari-hari tidak masuk akal, akhirnya DY merasa

bosan berada dirumah sampai-sampai menyarankan ayah dan ibunya untuk

bercerai karena terlalu sering bertengkar. Perilaku ibunya tersebut membuat DY

memutuskan untuk kuliah di luar negeri sambil berkerja namun ia selalu epikiran

ibunya yang dirumah.

DY sempat heran kenapa ibunya berubah tidak seperti biasanya, ayah yang

selalu berada di samping ibu merasa tidak tahan melihat kelakuan ibu yang

kerjanya hanya marah-marah. Tetapi ayah selalu sabar menghadapi tingkah laku

ibu yang kerjanya hanya marah-marah ayah hanya berfikiran kalau masalah ini

cepat diselesaikan. Akhirnya ayah membawa ibu periksa kedokter spesialis

psikolog, akhirnya deketahui bahwa ibu yang ternyata positif menderita penyakit

Alzheimer.

Ayah sempat kecewa dengan penyakit yang di derita ibu, akhirnya ayah

memberi kabar ke DY jika ibu menderita penyakit Alzheimer DY langsung kaget

mendengar kabar dari ayah DY langsung membereskan barang-barangnya untuk

segera pulang kerumah ibunya. Ketika sampai dirumah DY tidak melihat ibunya,

DY langsung memberitahu ayah jika tidak ada satu orang pun berada dirumah.

Ayah memberi tahu DY kalau ibu sudah di rawat di rumah sakit. DY lansung

Page 94: konflik batin tokoh utamadalam novelketika ibu

3

menuju rumah sakit tempat ibu di rawat ibu ternyata semua keuarga sudah

berkumpul dirumah sakit tempat ibu dirawat. Beberapa minggu kemudian

akhirnya ibu di bolehkan untuk pulang ayah, DY dan yang lainnya senang

mendengar kabar kalau ibu sudah dibolehkan pulang. Sampai dirumah DY

langsung merawat ibu tapi DY kecewa dengan dirinya kenapa selama ini DY

tidak mengetahui kalau ibunya menderita penyakit Alzhaimer. Sekarang DY

hanya bisa menjaga ibu dengan baik dan menebus semua kesalahan kepada

ibunya, DY selalu memberi perhatian yang lebih kepada ibunya dan terus

memperhatikan makan dan minum obat yang teratur.

Dengan penyakit yang di derita ibu akhirnya kuluarga DY menjadi

keluarga yang damai dan peduli terhadap sesamanya, mereka sering berkumpul

bersama, makan bersama supaya ibu terlihat bahagia dengan keluarganya.